SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 88
Downloaden Sie, um offline zu lesen
LAPORAN KEGIATAN




             LOKAKARYA
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM
       COORDINATION WORKSHOP




 29-30 OKTOBER 2009 - SARI ATER SUBANG
DAFTAR SINGKATAN
       Singkatan              Bahasa Inggris                        Bahasa Indonesia

ADB                Asia Development Bank                Bank Pembangunan Asia

ADF                Asian Development Fund               Dana Pembangunan Asia

BAPPENAS           National Development Planning        Badan Perencanaan Pembangunan
                   Agency                               Nasional

BAPPEDA            Regional Development Planning        Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
                   Agency

BBWSC              Balai Besar Wilayah Sungai Citarum   Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

BER                Bid Evaluation Report                Laporan Evaluasi Penawaran

CRB                Citarum River Basin                  Daerah Aliran Sungai Citarum

CSO                Civil Society Organization           Lembaga Swadaya Masyarakat

CSR                Corporate Social Responsibility      Pertanggung jawaban Sosial Perusahaan

CCAM               Climate Change Adaptation and        Penanganan Dampak Perubahan Iklim
                   Mitigation

CDD                Community Driven Development         Pembangunan Berbasis Masyarakat

CSP                Country Strategy and Program         Program dan Strategi Negara

DGSP               Directorate General of Spatial       Direktorat Jenderal Penataan Ruang
                   Planning

DGWR               Directorate General of Water         Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
                   Resources

DWRI               Directorate of Water Resources and   Direktorat Pengairan dan Irigasi
                   Irrigation

DWRM               Directorate of Water Resources       Direktorat Bina Pengelolaan Sumber Daya
                   Management                           Air

EARF               Environmental Assessment and         Kerangka Analisa dan evaluasi lingkungan
                   Review Framework

EIA                Environmental Impact Assessment      Analisa Dampak Lingkungan

ELINGAN            Elemen Lingkungan (NGO)              Elemen Lingkungan (LSM)

EPCM               Environmental Pollution Control      Pengelolaan Kontrol Polusi Lingkungan
                   Manager (EPCM)

FFA                Framework Financing Agreement        Perjanjian Kerangka Pembiayaan

FMS                Financial Management System          Sistem Pengelolaan Keuangan

GDP                Gross Domestic Product               Pendapatan domestic bruto



                                                                                           2 | H   a   l  

 
GEF           Global Environmental Facility          Fasilitas Lingkungan Global

GIS           Geographic Information System          Sistem Informasi Geografis

GOI           Government of Indonesia                Pemerintah Republik Indonesia

IA            Implementing Agency                    Badan Pelaksana

IDR           Indonesian Rupiah                      Rupiah

IEE           Initial Environmental Examination      Pemeriksaan Lingkungan Pendahuluan

IMEU          Independent Monitoring and             Unit Pemantauan dan EvaluasiIndependen
              Evaluation Unit

IP            Investment Program                     Program Investasi

ICWRMIP       Integrated Citarum Water Resources     Program Investasi Pengelolaan Sumber
              Management Investment Program          Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum

IPPMS         Investment Program Performance         Sistem Pengelolaan Kinerja Program
              Management System                      Investasi

IWRM          Integrated Water Resources             Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
              Management

JABODETABEK   Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi

LMDH          Lembaga Masyarakat Desa Hutan

MDG           Millennium Development Goal            Millennium Development Goal

MFF           Multitranche Financing Facility        Fasilitas Pembiayaan Multitranche

MPSA          Water Resoucers Community              Masyarakat Pemberdayaan Sumber Air

MIS           Management information system          Manajemen sistem Informasi

MOA           Ministry of Agriculture                Departemen Pertanian

MOE           Ministry of Environment                Kementerian Negara Lingkungan Hidup

MOF           Ministry of Finance                    Departemen Keuangan

MOFr          Ministry of Forestry                   Departemen Kehutanan

MOH           Ministry of Health                     Departemen Kesehatan

MPW           Ministry of Public Works               Departemen Pekerjaan Umum

NGO           Non Government Organization            Lembaga Swadaya Masyarakat

NSCWR         National Steering Committee for        Tim Pengarah Nasional Program
              Water Resources                        Pembangunan Bidang Sumber Daya Air

PCMU          Program Coordination and               Unit Pengelolaan dan Koordinasi Program
              Management Unit

PJT 2         State owned corporation with a water   Perum Jasa Tirta 2
              infrastructure management mandate,


                                                                                     3 | H   a   l  

 
operating in the Citarum River Basin

PIU                  Project Implementation Unit              Unit Pelaksana Proyek

PPTA                 Project Preparation Technical            Bantuan Teknik Persiapan Proyek
                     Assistance

RBO                  River Basin Organization                 Organisasi Wilayah Sungai

Roadmap              Roadmap                                  Peta Rancangan

RCMU                 Roadmap Coordination and                 Unit Pengelolaan dan Koodinasi Roadmap
                     Management Unit

RP                   Resettlement Plan                        Rencana Permukiman Kembali

SEA                  Strategic Environmental Assessment       penilaian lingkungan strategis


SRI                  System Rice Intensification              Sistem Intensifikasi Padi

TA                   Technical Assistance                     Bantuan Teknik

WFPF                 Water Financing Partnership Facility     Fasilitas Kemitraan Pembiayaan Air


WRC                  Water Resources Council                  Dewan Sumber Daya Air Nasional

WRM                  Water Resources Management               Pengelolaan Sumber Daya Air

WTC                  West Tarum Canal                         Saluran Tarum Barat

6 Ci’s River Basin   River basin territory comprising three   Daerah wilayah sungai yang terdiri dari tiga
Territory            river basin organizations Balai Besar    Organisasi Wilayah Sungai yaitu Balai Besar
                     Citarum, Balai Besar Ciliwung-           Citarum, Balai Besar Ciliwung-Cisadane,
                     Cisadane, and Balai Besar Cidanau-       and Balai Besar Cidanau-Ciujung-Cidurian,
                     Ciujung-Cidurian located in West         yang berlokasi di Jawa Barat, DKI-Jakarta
                     Java, DKI-Jakarta, and Banten            dan Propinsi Banten.
                     Provinces, and including the
                     metropolitan conurbation of
                     Jabodetabek




                                                                                               4 | H   a   l  

 
DAFTAR ISI




                                                    Hal

        DAFTAR SINGKATAN                              2

        DAFTAR ISI                                    5



        CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM          7

        COORDINATION WORKSHOP



    1   RINGKASAN KEGIATAN                            7

        1.a. Latar Belakang                           7

        1.b. Tujuan                                  10

        1.c.   Hasil yang Diharapkan                 11

        1.d. Waktu, Tempat dan Lingkup Kegiatan      12

        1.e. Peserta                                 13

        1.f.   Penyelenggara                         13




                                                  5 | H   a   l  

 
Hal

    2   SESI PRESENTASI                                                   14



    3   RINGKASAN SESI KELOMPOK DISKUSI                                   20

        3.a      Pembagian Kelompok                                       20

        3.b. Tujuan Diskusi Kelompok                                      21

        3.c.     Sekilas Permasalahan dan Alternatif Solusi Kegiatan      22
                 di Masing-masing Segmen


    4   PENUTUP                                                           23



    5   LAMPIRAN

               1. Tujuan dan Alur Kelompok Diskusi

               2. Laporan Kelompok Diskusi

               3. Daftar Peserta

               4. Agenda Acara

               5. Peta wilayah 6 segmen sungai Citarum

               6. Foto Kegiatan

               7. Handout Slide Presentasi




                                                                       6 | H   a   l  

 
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM
           COORDINATION WORKSHOP


1. RINGKASAN KEGIATAN
1.a. Latar Belakang




Sumber daya air, dan sistem air tanah di wilayah sungai Citarum merupakan sesuatu yang
vital bagi pembangunan sosial dan ekonomi negeri ini. Kedua hal tersebut sangat penting
bagi pembangunan, baik yang bersifat industrial maupun yang bersifat perkotaan (terutama
di Jabodetabek dan Bandung), termasuk di dalamnya industri ekspor, produksi pertanian
melalui sistem irigasi yang memadai, persediaan air di pedesaan, aliran listrik PLTA, dan
perikanan. Pada saat yang bersamaan sumber daya air di wilayah sungai Citarum relatif
melimpah, namun penggunaannya yang terus meningkat secara signifikan dalam 20 tahun
terakhir ini mengakibatkan semakin menurunnya kondisi sungai Citarum. Pertumbuhan
urbanisasi yang cepat telah memperbesar paparan akan resiko bencana banjir. Degradasi
lingkungan telah mencapai level yang mengkompromikan kesehatan dan penghidupan
publik, khususnya bagi masyarakat miskin di perkotaan dan pedesaan, serta mendatangkan
tambahan biaya keuangan terkait dengan sumber persediaan air baku dan perawatannya.
                                                                            7 | H   a   l  

 
Untuk memulihkan dan membangun sungai Citarum secara terpadu, Pemerintah Indonesia
bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB), lembaga keuangan dan lembaga
donor lainnya serta berbagai pemangku kepentingan (lembaga swadaya masyarakat,
kalangan usaha, akademisi dan masyarakat) mempersiapkan program pemulihan yang
dinamakan Integrated Citarum Water Resources Management Program (ICWRMP) atau
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum.

Program ini merupakan bagian dari      Citarum Roadmap (peta rancangan perencanaan
Citarum) yang telah disiapkan untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu berdasarkan
pada sebuah visi, yaitu pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk merehabilitasi
daerah tangkapan air dan sungai yang bersih, sehat, dan produktif, serta membawa manfaat
yang lestari bagi semua orang khususnya di wilayah sungai Citarum.

Citarum Roadmap telah mengidentifikasi 80 kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun
waktu 15 tahun kedepan, dengan pendanaan yang bersumber dari fasilitas pembiayaan
dari berbagai sumber pendanaan, baik anggaran pemerintah,        sektor swasta, lembaga
donor serta kontribusi lainnya.

Sebagai pelaksanaan tahap 1 dari Citarum Roadmap, maka Proyek tahap 1 (Project-1
Investment Program) dengan Technical Assistance (TA) dimulai pada 2009. Institusi
pelaksana program investasi ini adalah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen
Pekerjaan Umum, yang telah mendirikan Project Coordination and Management Unit
(PCMU) di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC).

Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum melibatkan banyak pihak
terkait dan berbagai komponen program. Hal ini menjadi sebuah tantangan dan kesempatan
di dalam pelaksanaannya. Tantangannya adalah menyeimbangkan antara kordinasi dan
komunikasi secara terus menerus di antara para pemangku kepentingan dengan
pelaksanaan program sesuai tenggat waktu. Hal ini akan membutuhkan waktu, upaya dan
komitmen seluruh pihak terkait, dan tidak mudah di dalam pelaksanaannya.

Koordinasi yang kuat diantara para badan pelaksana sangat dibutuhkan, bersamaan
dengan mekanisme pengawasan dan pelaporan yang efektif untuk memungkinkan
Pemerintah Indonesia beserta donor, mengetahui dan memastikan bahwa dana yang
tersedia digunakan sesuai dengan perencanaan dan waktu yang telah di tentukan.
Pertukaran informasi diantara badan pelaksana, dan pemangku kepentingan lainnya,
termasuk komunitas, CSO, dan sektor swasta, akan mempertajam kinerja secara



                                                                              8 | H   a   l  

 
keseluruhan, dan meminimalkan usaha yang sia-sia akibat dari pekerjaan yang tumpang
tindih.

Tujuannya adalah untuk bersama-sama secara partisipatif mencari solusi efektif dan
berkelanjutan melalui upaya terpadu antara sisi perencanaan, pembangunan fisik dan
penguatan institusi, dengan visi:

    “Pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk merehabilitasi daerah tangkapan air
     dan sungai yang bersih, sehat dan produktif, serta membawa manfaat yang lestari
                bagi semua orang khususnya di wilayah sungai Citarum”

Penyelenggaraan kegiatan Citarum Roadmap & Investment Program Coordination
Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman diantara para pemangku kepentingan yang juga akan melaksanakan
kegiatan program, yang diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan kordinasi di
antara para pemangku kepentingan.




                                                                            9 | H   a   l  

 
1.b Tujuan

Tujuan dari kegiatan lokakarya ini digambarkan sebagai berikut:

    1. Meningkatkan pemahaman diantara pemerintah dan sektor-sektor terkait pada
       tingkat daerah. Pemahaman tersebut yaitu: (1) Visi, Tujuan, dan komponen-
       komponen Roadmap (2) Investment Program atau ICWRMIP dan Project 1 (3)
       Memperjelas        hubungan     antara   Roadmap      dan    Investment      Program.


    2. Mengidentifikasi    kegiatan   dan   pelaku   dari   Para   Pemangku      Kepentingan
       (Stakeholders) di Wilayah Sungai Citarum.


    3. Mendorong dialog antara water stakeholders berkenaan dengan agenda pekerjaan
       yang berkaitan dengan lingkungan, sebagaimana yang terdefinisi di dalam ICWRMIP
       melalui penyebaran informasi.




                                                                                  10 | H   a   l  

 
1.c. Hasil yang Diharapkan

Diharapkan kegiatan lokakarya ini dapat membantu pencapaian hasil berikut ini:

     1. Meningkatkan pemahaman dan komitmen dari lembaga pelaksana dan para
         pemangku kepentingan terkait di wilayah sungai terhadap Citarum Roadmap and
         Investment Program

     2. Identifikasi kegiatan, hambatan serta alternatif solusi dengan menggunakan
         metode kelompok diskusi yang menggunakan pembagian segmen sungai sebagai
         pendekatan kesamaan wilayah kerja.

     3. Meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan dalam perencanaan dan
         pelaksanaan Roadmap dan kegiatan ICWRMIP




                                                                                 11 | H   a   l  

 
1. d. Waktu, Tempat dan Lingkup Kegiatan


Lokakarya Citarum Roadmap & Investment Coordination Workshop ini diselenggarakan
pada Hari Kamis-Jumat, 29-30 Oktober 2009 di Hotel Sari Ater, Subang.

Lingkup kegiatan lokakarya dua hari ini terdiri dari:

    1. Sesi Presentasi. Rangkaian presentasi mengenai Citarum Roadmap, Kegiatan
       dalam Projek-1 (Pengelolaan Sumber Daya Air Citarum), Peran LSM dalam Citarum
       Roadmap, Contoh-Contoh dan Praktek yang Baik : Peran Pemerintah Daerah dalam
       Citarum    Roadmap      serta   Presentasi       foto   kondisi     dan    aktivitas   Citarum.


    2. Diskusi panel. Menampilkan dialog para ahli dari berbagai latar belakang, baik
       institusi pemerintah dan penggiat lingkungan.


    3. Diskusi Kelompok. Peserta lokakarya dibagi ke dalam enam kelompok dengan
       metode pembagian segmen Sungai Citarum sebagai metode diskusi untuk
       mendiskusikan      kegiatan,    hambatan,    solusi/tindak        lanjut   serta   saran     dan

                                                                                          12 | H   a   l  

 
rekomendasi. Masing-masing kelompok terdiri dari 15-20 orang peserta yang
       dipandu oleh fasilitator, didampingi oleh nara sumber dan notulen.


    4. Team Building Exercise dan Penandatangan Komitmen Bersama. Acara ini
       dilakukan pada hari ke-2 (Jumat, 30 Oktober 2009). Dipandu oleh fasilitator, peserta
       melakukan     simulasi   kegiatan-kegiatan   yang   mendorong    adanya    kerjasama
       kelompok. Peserta juga menandatangani spanduk Visi Citarum sebagai tanda
       komitmen bersama.

1.e. Peserta
Dari daftar peserta yang hadir, tercatat sekitar 157 peserta yang datang menghadiri kegiatan
lokakarya ini. Peserta lokakarya ini berasal dari berbagai latar belakang, seperti institusi
pemerintah, baik pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten di Jakarta dan Jawa Barat,
Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) di wilayah sungai Citarum, perusahaan swasta, para
pemerhati lingkungan, seniman, akademisi dan konsultan proyek.

1.f. Penyelenggara
Lokakarya ini dilakukan melalui konsultasi dan kordinasi berbagai pihak. Tim penyelenggara
merupakan gabungan dari tim Roadmap Coordination Management Unit (RCMU), Bappenas
Jakarta dan Project Coordination Management Unit (PCMU), Balai Besar Wilayah Sungai
Citarum-BBWSC di Bandung. Kegiatan ini didukung oleh tim fasilitator untuk memfasilitasi
kegiatan kelompok diskusi.




                                                                                 13 | H   a   l  

 
2. SESI PRESENTASI
Sesi Presentasi ini dilakukan pada hari pertama (29 Oktober 2009). Handout presentasi ini
dapat dilihat pada lampiran 6.


Citarum Roadmap
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di
Wilayah Sungai Citarum

Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D
Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas

Presentasi ini membahas mengenai fakta sungai
Citarum, kondisi permasalahan dari hulu hingga
hilir yang membuat suatu pemikiran bahwa
penanganan permasalahan Citarum tidak dapat
dilakukan dengan menerapkan program tunggal
atau program pembangunan fisik semata.
Kondisi permasalahan Citarum yang kompleks
menjadikan sebuah pemikiran pencetusan
Citarum Roadmap. Yaitu gambaran strategis,
rencana dan pelaksanaan yang berusaha
membuat jalur/rute antara posisi saat ini dengan
visi, hasil dan tujuan yang ingin kita capai di
masa depan berkaitan dengan program
pengelolaan terpadu sungai Citarum ini.
Citarum Roadmap ini menjadi kepentingan dan
milik para pemangku kepentingan, khususnya
yang berada di wilayah sungai Citarum, yang
difasilitasi pemerintah. Komponen program
dalam Citarum Roadmap ini termasuk
kedalamnya adalah penguatan lembaga,
pengembangan dan pengelolaan sumber daya
air, penggunaan dan pembagian air,
perlindungan lingkungan, manajemen bencana,
pemberdayaan masyarakat serta data dan
informasi. Kordinasi Citarum Roadmap ini
dilakukan baik di tingkat pusat,
daerah/kabupaten serta masyarakat. Citarum
Roadmap memberikan ruang baik individu,
perusahaan, organisasi masyarakat, dll untuk
turut berpartisipasi memberikan kontribusi positif
bagi pemulihan sungai Citarum.




                                                                              14 | H   a   l  

 
Kegiatan Project-1
Pengelolaan Sumber Daya Air Citarum

Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE,
Direktur Sungai, Danau dan Waduk

Presentasi ini menggunakan analogi sebuah
kelompok orkestra untuk menggambarkan
kolaborasi yang menghasilkan musik harmonis.
Kolaborasi ini terdiri dari setiap pemain/pelaku
yang memainkan instrumen, dengan tempo, dan
bagian musik masing-masing, tapi tetap
merupakan bagian dari musik besar yang
dimainkan bersama. Posisi dirijen ini disini lebih
pada membantu untuk sinkronisasi untuk
mencapai nada harmoni. Analogi kolaborasi ini
masih sesuai dalam konteks pelaksanaan
program Citarum. Citarum Roadmap yang
diperkirakan akan dilaksanakan dalam kurun
waktu 15 tahun ini dengan identifikasi sekitar 80
kegiatan, dalam pelaksanaannya akan dilakukan
secara bertahap. Pelaksanaan tahap 1 dari lima
tahapan program (ICWRMIP) dalam kerangka
Roadmap, sedang dalam persiapan. Komponen
Proyek Tahap-1 (Project-1) meliputi
perlindungan keanekaragaman hayati di hulu
sungai, pengelolaan air dan sanitasi berbasis
masyarakat, teknik pertanian ramah lingkungan,
peningkatan kualitas air, penataan ruang,
pengelolaan banjir di kawasan hulu, rehabilitasi
kanal tarum Barat, deain peningkatan
penyediaan air bersih kota Bandung dan strategi
adaptasi untuk perubahan iklim. Seluruh
komponen program ini akan dilakukan
pemerintah (khususnya di daerah) bersama
masyarakat.




                                                     15 | H   a   l  

 
Peran LSM dalam Citarum Roadmap

Bapak Asep Kuryana
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pendayagunaan Tata Guna Air Balai Besar
Wilayah Sungai Citarum

Bapak Deni Riswandani, ELINGAN
Bapak Daud Yusup, LMDH Gunung Tilu
Bapak Dian Farid Hafidi, Warga Peduli
Lingkungan Citarum
Bapak Dede, MPSA Gunung Wayang

Sesi ini membahas mengenai peran pemerintah
dalam mensosialisasikan dan
mengkomunikasikan kegiatan pembangunan
dan membuka jalur dialog dan konsultasi
dengan masyarakat setempat. BBWSC memiliki
program pemberdayaan masyarakat yang rutin
mengadakan kegiatan sosialisasi di tingkat desa
di Bandung, Majalaya dan lain-lain. Kegiatan ini
juga dilakukan bersama dengan institusi
pemerintah lain terkait misalnya BPLHD, PJT-2,
PSDA, Dinkes,sehingga dalam satu kegiatan,
masyarakat dan pemerintah dapat berdiskusi
dan mencari alternatif pemecahan masalah
bersama-sama. Selain itu, BBWSC juga
memiliki mitra yang berperan aktif dalam
pelaksanaan kegiatan ini, sesuai dengan bidang
dan daerah kerja masing-masing. Misalnya
lembaga Elemen Lingkungan (ELINGAN), yang
ikut membantu dalam pemberdayaan
masyarakat di daerah hulu (Gunung Wayang),
juga membantu kegiatan sosialisasi tentang
daerah sempadan sungai dan mitigasi bencana.
LMDH Gunung Tilu yang membantu masyarakat
petani kopi di Pengalengan, atau MPSA Gunung
Wayang yang membantu pembangunan
rehabilitasi Situ Cisanti, mata air Citarum serta
Warga Peduli Lingkungan Citarum yang
membantu kegiatan pemberdayaan masyarakat
di sungai Citarum melalui kegiatan-kegiatan
seperti daur ulang, pertanian dan penghijauan.
BBWS berharap agar lebih banyak lagi instansi
pemerintah dan LSM yang dapat turut
berpartisipasi dan berperan bersama-sama
melakukan kegiatan dengan masyarakat.

                                                    16 | H   a   l  

 
Contoh dan Praktek yang Baik: Peran
Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap

Ibu Ir. Prima Mayaningyas, MSi
Kepala Bidang Tata Kelola
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) Propinsi Jawa Barat

Presentasi ini menyoroti tentang perubahan dan
menurunnya kondisi lingkungan baik di Wilayah
Sungai Citarum, maupun Bandung dan Jawa
Barat secara umum, baik dari pencemaran
udara, pembangunan permukiman di kawasan
konservasi, pencemaran air tanah, pembuangan
limbah industri langsung tanpa melalui treatment
khusus, dan lain sebagainya. BPLHD Propinsi
Jawa Barat telah melakukan pendataan
perubahan penggunaan lahan dan tata ruang di
daerah hulu Citarum. Selain itu juga BPLHD
aktif dalam kampanye melalui media maupun
kegiatan-kegiatan masyarakat dan publik untuk
meningkatkan kesadaran dan berperan aktif
dalam kegiatan lingkungan. Dalam konteks
strategi pengendalian pencemaran Citarum,
BPLHD mengidentifikasi kegiatan yang perlu
dilakukan antara lain konservasi daerah aliran
sungai, penguatan informasi pengendalian
pencemaran air berbasis GIS di Jawa Barat,
peningkatan kapasitas baik untuk aparat
pemerintah serta pelaku usaha/industri melalui
Environmental Pollution Control Manager
(EPCM), pemberdayaan masyarakat serta
penegakan hukum.




                                                   17 | H   a   l  

 
Memperkenalkan Citarum Website

Bapak Candra Samekto
Fungsional Perencana Bapenas

Presentasi ini memperkenalkan website Citarum
() sebagai media komunikasi bersama mengenai
program Citarum, baik untuk para pemangku
kepentingan serta lembaga pelaksana, juga
untuk masyarakat umum. Website ini masih
terus dalam pengembangan, baik dari sisi
teknis, maupun dari sisi informasi dan
pengembangan fitur. Beberapa fitur yang ada
misalnya interactive map, yang dikembangkan
dengan aplikasi google maps. Anda dapat
melihat posisi daerah-daerah di sepanjang aliran
sungai Citarum, yang ada aktivitas peningkatan
sistem pengelolaan dan perbaikan kondisi
Citarum. Juga ada Knowledge Centre dimana
dokumen, data dan informasi yang berhubungan
dengan Citarum dapat diakses dan di-download.
Selain itu fitur-fitur dasar seperti penjelasan
mengenai program, berita kegiatan terbaru,
forum, hingga multimedia seperti foto dan video
Citarum dapat diakses di website ini.

Potret Citarum Dari Masa ke Masa

Bapak Abrar Prasodjo
Wanadri

Presentasi ini menampilkan foto-foto kegiatan
kelompok Pencinta Alam Wanadri di Citarum.
Kegiatan alam bebas di Citarum telah dimulai
sejak tahun 1975. Kondisi Citarum saat itu
masih jauh lebih baik dibanding saat ini, dimana
debit air cukup tinggi hingga di beberapa lokasi
cocok untuk melakukan kegiatan arung jeram.
Sekitar akhir tahun 2009 ini, Wanadri berencana
melakukan ekspedisi sungai Citarum untuk
melakukan pendataan, khususnya dokumentasi
lokasi melalui foto dan GIS dari hulu hingga ke
hilir, dan merekam permasalahan spesifik di
titik-titik lokasi sungai (misalnya sampah di
kawasan tengah atau pembuangan limbah di
hulu, dsb)



                                                   18 | H   a   l  

 
Panel Dialog

Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D

Narasumber:

Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE,
Bapak Erry Riyana Hardjapamekas
Bapak Ir.A.Rifai Natanegara
Ibu Prima Mayaningyas

Panel diskusi ini membahas Citarum dari
berbagai sisi. Baik dari segi lingkungan, maupun
pelaksanaan program dan tantangannya di
masa mendatang. Program yang melibatkan
para pemangku kepentingan dari berbagai
lembaga pemerintah, organisasi masyarakat,
dan lain sebagainya memiliki tantangan yang
cukup kompleks. Masalah kebijakan, ruang
lingkup kegiatan, hingga masalah kordinasi dan
komunikasi di antara para pemangku
kepentingan merupakan sedikit dari prediksi
tantangan yang akan dihadapi. Permasalahan
Citarum yang kompleks membutuhkan
penyelesaian yang juga kompleks. Mulai dari
pembangunan fisik, struktural dan non-
struktural, kebijakan, pengendalian pencemaran,
penggunaan dan pengaturan tata air, keuangan
dan transparansi, peningkatan kepedulian,
keterlibatan masyarakat dan lain sebagainya.




                                                   19 | H   a   l  

 
3. RINGKASAN SESI DISKUSI KELOMPOK
3.a Pembagian Kelompok
Pada sesi diskusi kelompok ini, peserta dibagi ke dalam kelompok yang berdasarkan
wilayah segmen sungai (sebagai metode pembagian kelompok berdasarkan wilayah
kerja/program kegiatan), sebagai berikut:


       • Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya
       • Segmen 2 : Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot
       • Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Saguling
       • Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur
       • Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi)
       • Segmen 6 : Muara Citarum




                                                                       20 | H   a   l  

 
3.b. Tujuan Diskusi Kelompok
Tujuan diskusi kelompok ini adalah sebagai berikut:


    1. Peserta dapat mengidentifikasi kegiatan, peluang dan tantangan di masing-masing
       wilayah segmen sungai


    2. Peserta dapat mengetahui berbagai kegiatan di segmen wilayah sungai yang sama


    3. Peserta mulai dapat mengidentifikasi bagaimana agar dapat mengatasi tantangan
       secara bersama-sama dalam program Citarum ini


    4. Mendiskusikan mekanisme kordinasi yang akan dilakukan di masa mendatang.


Dalam satu kelompok terdiri dari sekitar 15-20 peserta, didampingi oleh Fasilitator,
Narasumber dan Notulen. Proses pengumpulan informasi melalui alat metaplan, dilakukan
oleh semua peserta, kemudian peserta menulis pendapatnya berdasarkan kegiaran
(rencana kegiatan), hambatan, solusi (tindak lanjut), saran dan pihak terkait. Hasil pendapat
peserta ini selanjutnya dikelompokkan, dan dibahas satu per satu.

Diakhir diskusi diharapkan para peserta bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan
dan kategorisasi isu, permasalahan, tantangan, kegiatan dan peluang di masing-masing
segmen, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara
keseluruhan




                                                                                 21 | H   a   l  

 
3.c. Sekilas Permasalahan dan Alternatif Solusi Kegiatan di Masing-masing
Segmen

Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya
Dari hasil pemetaan informasi kegiatan yang disampaikan oleh peserta, dirumuskan ada tiga
kegiatan utama yang telah dilakukan selama ini di lokasi segmen I yaitu ; kegiatan
Konservasi DAS, Pemberdayaan (sosialisasi dan pelatihan) serta advokasi.    Permasalahan
yang umumnya dihadapi di wilayah segmen 1 ini meliputi berkurangnya areal hutan lindung
(berubah menjadi lahan garapan petani), pembangunan permukiman yang berkembang
tanpa perencanaan yang baik, sehingga ikut berkontribusi sebagai salah satu penyebab
banjir, tidak adanya pemetaan kondisi wilayah di sekitar segmen 1, sehingga tidak dapat
diketahui secara jelas wilayah dan lokasi mana yang perlu diatasi untuk mengendalikan
erosi.

Alternatif solusi yang diusulkan meliputi kegiatan restorasi kawasan hulu, termasuk gerakan
penghijauan/reboisasi   dengan   melibatkan    masyarakat,   pendampingan     masyarakat,
penetrapan peraturan pemerintah yang mengatasi masalah sampah dan lain sebagainya.




                                                                               22 | H   a   l  

 
Segmen 2 : Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot
Permasalahan seputar segmen 2 ini antara lain; masalah erosi, banjir, industri di Majalaya,
masalah tata ruang dan peternakan. Sehingga kegiatan yang diusulkan adalah kegiatan
yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, antara lain dengan penataan bangunan pada
sempadan sungai/kawasan lindung,

Pembangunan sarana prasarana pengelolaan lingkungan (pengelolaan sampah dan
pengendalian pencemaran air seperti IPAL terpadu industri, septic tank komunal, IPAL
kotoran sapi/biogas), Rehabilitasi lahan kritis, Pembangunan Agropolitan Terpadu, Mitigasi
penangangan bencana (struktural dan non-struktural) serta penguatan kelembagaan.




                                                                               23 | H   a   l  

 
Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Saguling
Banjir merupakan permasalahan utama di segmen 3.          Banjir disebabkan oleh adanya
pertemuan segitiga antara aliran Sungai Citarum, Sungai Cikapundung dan Sungai Citarik.
Pertemuan ini yang menyebabkan terkadang sungai membludak.           Berdasarkan kondisi
tersebut peserta melihat, bukan kegiatan yang harus dianalisis, akan tetapi bagaimana cara
mengatasi banjir.

Karena itu, peserta Segmen 3 mengusulkan adanya tindakan sebagai berikut: Segera
dilaksanaknnya konservasi di hulu dengan melibatkan semua komponen/ stakeholder terkait
(masyarakat, pemerintah, swasta dan LSM), Mencegah terjadinya pengalihan fungsi lahan
oleh “oknum atau masyarakat” serta dibebaskannya limbah industri, domestik dan sampah
diwilayah segmen 3 (Segmen Jembatan Dayeuhkolot-Ujung Saguling)




                                                                              24 | H   a   l  

 
Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur
Segmen 4 meliputi tiga wilayah waduk Saguling – Cirata – Jatiluhur, beserta seluruh wilayah
di sekitarnya yang berkontribusi terhadap kelangsungan tiga waduk tersebut, sehingga
mencakup wilayah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat.
Isu utama di segmen ini adalah keberadaan jaring apung, pendangkalan waduk,
pencemaran waduk karena sampah rumah tangga, sampah padat, dan pencemaran oleh
industri, serta adanya penambangan pasir.


Karena itu alternatif solusi yang diusulkan meliputi Penegakan hukum, Sinkronisasi
peraturan   perundangan,      Percepatan    pembangunan/pengembangan          infrastruktur,
Penyebarluasan informasi dan koordinasi, Penerapan insentif dan disinsentif, keterlibatan
pihak swasta untuk membantu pembangunan wilayah pedesaan, dan lain sebagainya.




                                                                               25 | H   a   l  

 
Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi)
Gambaran umum       dan permasalahan di segmen 5 (lima) meliputi daerah irigasi teknis,
kawasan industri dan pemukiman penduduk disekitar saluran irigasi dan sungai Citarum.
Segmen 5 (lima) ini dimulai dari Bendung Curug, Saluran Tarum Timur (Meliputi wilayah
Kabupaten Karawang, Subang dan Indramayu), Saluran Tarum Utara (meliputi Kabupaten
Karawang, Kabupaten Bekasi), Saluran Tarum Barat (meliputi Kabupaten Karawang,
Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan DKI Jakarta).

Peserta Segmen 5 mengusulkan beberapa alternatif jenis kegiatan yang bisa dilakukan
dalam mengatasi permasalahan.        Yaitu berkaitan dengan sosialisasi informasi kegiatan
program, koordinasi, pembangunan fisik (meliputi : normalisasi, rehabilitasi jaringan irigasi,
pompanisasi dan penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar) dan pengembangan
usaha tani (SRI).




                                                                                  26 | H   a   l  

 
Segmen 6 : Muara Citarum


Pada wilayah ini lebih menonjol pada wilayah pesisir dengan berbagai asek menyangkut
lingkungan hidup serta pemberdayan masyarakat pesisir. Kondisi fisik lahan berupa
sedimentasi, tanah mudah terkikis serta lahan kritis merupkan permasalahan yang yang
menyangkut lahan. Kondisi iklim seperti pasang surutnya laut serta banjir besar merupakan
fenomena alam yang mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat sekitar akibat arus
transportasi barang menjadi tidak lancar.       Sementara masalah pencemaran saat ini
mengganggu habitat laut yang akan merugikan ekonomi masyarakat.


Kegiatan pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan diantaranya adalah penanaman
bakau di pesisir dan memanfaatkannya untuk pemeliharaan ikan air payau seperti belanak,
udang, kepiting maupun bandeng yang telah dilaksanakan di pesisir daerah Eretan.
Alternatif solusi kegiatan yang diusulkan meliputi pendampingan masyarakat yang meliputi
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, penyuluhan kebersihan di sekolah-sekolah (PHBS).
Pembangunan fisik di wilayah hilir ini yang diusulkan antara lain adalah pembangunan
breakwater untuk menjaga pesisir pantai agar tidak terjadi abrasi.


Untuk informasi lebih lengkap mengenai hasil diskusi masing-masing kelompok segmen,
silahkan mengacu pada Lampiran 2: Laporan Kelompok Diskusi.




                                                                              27 | H   a   l  

 
4. PENUTUP

Kegiatan lokakarya Citarum Roadmap & Investment Program ini masih jauh dari
sempurna baik dalam perancangan konsep dan pelaksanaan.              Saran, kritik
membangun dan umpan balik dari para peserta lokakarya ini akan menjadi catatan
bagi pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang.

Lokakarya ini menjadi sebuah peristiwa dimana para pemangku kepentingan kunci
dengan latar belakang yang beragam. Baik dari pemerintah pusat, pemerintah
propinsi dan kabupaten, lembaga swadaya masyarakat, lembaga donor, para
konsultan proyek, pelaku usaha/perusahaan, akademisi, para pemerhati lingkungan
termasuk seniman yang juga turut hadir dalam acara ini telah memperkaya proses
lokakarya ini.

Dalam proses ini, menjadi sebuah langkah yang cukup berharga bagi semua pihak
untuk saling berbagi informasi dan belajar dari proses kegiatan serta permasalahan
dan tantangan yang dihadapi serta berbagi pendapat melalui pengalaman, keahlian
dan sudut pandang masing-masing.

Meskipun dalam proses ini belum mencapai tahapan perumusan dan kesepakatan
mengenai “apa langkah berikutnya?” bagi semua pihak untuk mulai melakukan
tindakan, semoga melalui kegiatan ini menjadi langkah bagi seluruh pihak terkait
untuk memulai sebuah proses perjalanan bersama untuk memulihkan kondisi sungai
Citarum menjadi sungai yang bersih dan sehat melalui kerjasama dan kontribusi
berbagai pihak, sebuah visi dan cita-cita yang ingin kita capai bersama:
Cita-Citarum.




                                                                       28 | H   a   l  

 
LAMPIRAN 1
TUJUAN DAN ALUR KELOMPOK DISKUSI
TUJUAN KELOMPOK DISKUSI

Maksud

Meningkatkan pemahaman dan kebersamaan antar stakeholder terkait yang memiliki
kepedulian yang sama terhadap proyek investasi dan ICWRMIP.

Tujuan

   1. Meningkatkan pemahaman pemerintah daerah dan sektor tekait di semua tingkatan
         dalam memahami: a) Visi, tujuan dan komponen roadmap;              b) meningkatkan
         pemahaman program invetasi dan proyek          ICWRMIP; c) Penjelasan hubungan
         antara roadmap dan proyek investasi ICWRMIP.

   2. Mengidentifikasi stakeholders terkait dan aktivitas program/kegiatan telah dilakukan
         di wilayah Sungai Citarum (yang terbagi menjadi 6 wilayah segmen sungai)

   3. Mengidentifikasi kegiatan, peluang dan tantangan di masing-masing wilayah segmen
         sungai

   4. Menyebarluaskan           prinsip-prinsip   pengelolaan   sumberdaya      air    secara
         terintegrasi/terpadu kepada stakeholder terkait, tenaga ahli dan pengambil
         kebijakan/keputusan dalam rangka menyusun kebijakan dan pelaksanaan program

   5. Menjalin dialog antara stakeholder yang terkait dengan masalah-masalah lingkungan

   6. Menyamakan visi dan persepsi segenap stakeholder terkait

   7. Bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategori isu, permasalahan,
         tantangan, kegaiatan dan peluang dimasing-masing segmen Sungai Citarum, yang
         pada     akhirnya   diharapkan   dapat   menggambarkan   kondisi    Citarum   secara
         keseluruhan

Diakhir diskusi diharapkan para peserta bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan
dan kategorisasi isu, permasalahan, tantangan, kegiatan dan peluang di masing-masing
segmen, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara
keseluruhan




                                                                                       2|Hal
1.     ALUR KERJA FASILITATOR FGD


1.1.    PERSIAPAN


        a)     Mengecek kelengkapan alat dan bahan FGD
        b)     Menyakinkan peta besar telah ada dan terpasang di area registrasi pada saat
               registrasi peserta
        c)     Menyakinkan daftar hadir setiap masing-masing segmen pada data yang
               telah disiapkan oleh panitia
        d)     Memahami materi diskusi yang akan disampaikan oleh narasumber




1.2.    SAAT REGISTRASI


        a)     Semua fasilitator FGD telah siap menyambut kedatangan peserta sesuai
               wilayah segmen
        b)     Menanyakan kepada peserta asal/instansi /lembaga dan wilayah (segmen)
               dari masing-masing peserta yang akan melakukan registrasi
        c)     Memandu peserta untuk melihat peta besar wilayah segmen yang
               bersangkutan masuk wilayah mana
        d)     Memberikan petunjuk kepada peserta untuk mengisi daftar hadir sesuai
               instansi dan segmen




              Catatan: Daftar hadir yang telah diisi, dicek kembali berdasarkan
                         segmen dan jumlah anggota kelompok. Jika susunan
                         anggota ada yang tidak berimbang, maka ditambahkan
                         dari peserta tim pusat.


1.3.    SAAT PENYAMPAIAN MATERI


         a)    Menyimak materi yang diberikan narasumber
         b)    Menyimak pertanyaan peserta
         c)    Menyimak atas pertanyaan peserta (jawaban narasumber)
         d)    Mengamati aktivitas peserta potensial


                                                                                  3|Hal
Catatan: Beberapa fasilitator LPM Equator mem-back up
                       Notulensi lengkap




1.4.   SAAT BREAK MAKAN SIANG (tentatif)


       Seluruh fasilitator membrefing perwakilan peserta persegmen tentang maksud,
       tujuan dan alat-alat bantu FGD




1.5.   SAAT PROSES BERDISKUSI (FGD)


       a)    Memperkenalkan diri kepada peserta
       b)    Memfasilitasi perkenalan antar peserta
       c)    Menjelaskan maksud dan tujuan FGD
       d)    Menjelaskan proses diskusi dengan menggunakan metaplan
       e)    Memfasilitasi pemilihan ketua, sekertaris dan juru bicara.       Ketua bertugas
             untuk membantu fasilitator dalam proses diskusi serta mengkoordinasikan
             kegiatan diskusi. Sekertaris bertugas untuk mencatat permasalahan selama
             diskusi dan merapikan hasil diskusi serta menulis hasil presentasi.       Jubir
             bertugas untuk menjadi juru bicara pada saat presentasi hasil.
       f)    Mempersilahkan ketua kelompok memimpin diskusi sesuai dengan tatacara
             yang telah disiapkan
       g)    Mendampingi ketua kelompok dalam memimpin proses diskusi
       h)    Membantu memecahkan, jika terjadi kemacetan diskusi
       i)    Memotivasi peserta agar terlibat secara aktif selama diskusi
       j)    Memfasilitasi narasumber ketika ingin memberikan pendapat atau dimintai
             pendapat oleh peserta
       k)    Memfasilitasi dalam membuat kesimpulan hasil diskusi
       l)    Memfasilitasi pembuatan bahan presentasi pleno




                                                                                    4|Hal
1.6.    SAAT PRESENTASI PLENO HASIL FGD




             Catatan: Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan pada saat
                       diskusi pleno



        a)      Fasilitator mendampingi/mengontrol masing-masing kelompok untuk
                menyampaikan presentasi
        b)      Menyampaikan bahan presentasi kelompok (tulisan bisa berupa kertas plano
                atau Power Point)




             Catatan: Mengingat jumlah peserta yang banyak, maka panitia
                       sebaiknya menyiapkan LCD




1.7.    MENYUSUN KESIMPULAN HASIL FGD


        a)      Seluruh fasilitator berkumpul untuk membuat/menyusun kesimpulan diskusi
                pleno sesuai dinamikan proses diskusi/pleno
        b)      Menanyangkan draft kesimpulan diskusi pleno
        c)      Memperbaiki draft kesimpulan berdasarkan masukan
        d)      Membacakan kesimpulan final


2.     PEMBAGIAN SEGMEN


Peserta dibagi menjadi 6 kelompok berbasis segmen:
        • Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya
        • Segmen 2 : Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot
        • Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Saguling
        • Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur
        • Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi)
        • Segmen 6 : Muara Citarum


                                                                                  5|Hal
Peserta dibagi menjadi 6 kelompok berbasis segmen sungai (untuk metode diskusi). Setiap
kelompok akan dipandu oleh seorang Fasilitator dan Nara Sumber sebagai berikut:



                       SEGMEN                            NARASUMBER         FASILITATOR


 Segmen-1      Hulu sungai di Gunung Wayang –            Candra S.          Alimin Jahya

               Jembatan Majalaya
 Segmen-2      Jembatan Majalaya – Jembatan              Eric Q             Yatrin

               Dayeuh Kolot
 Segmen-3      Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung             Palgunadi          Eni Kardiwiyati

               Saguling


 Segmen-4      Saguling - Cirata- Jatiluhur              Maksum Hidayat     Siti Rosyidah
 Segmen-5      Jatiluhur (saluran irigasi)               Ratih W            Suramin
 Segmen-6      Muara Citarum                             Kiswaya            Zulkifli


Peserta telah dibagi dalam segmen masing-masing, daftar peserta per segmen (terlampir
dalam Laporan Kelompok Diskusi) Namun karena ada beberapa peserta yang datang
terlambat sehingga namanya belum tercantum dalam daftar peserta, atau karena
penempatan    kurang    sesuai,   sehingga    dalam   pelaksanaannya      terdapat     beberapa
perubahan. Daftar peserta sesuai kehadiran dalam FGD per segmen disajikan pada bagian
selanjutnya, sebagai laporan hasil diskusi per segmen.




3.   LAYOUT RUANGAN




                                                                                        6|Hal
4.       ALAT DAN BAHAN UNTUK MASING-MASING KELOMPOK



     No                    Jenis                       Jumlah         Satuan
     1    Flip Chart (Papan Tulis)                1                Buah
     2    Spidol (warna hitam dan biru)           3                Box
     3    Plano besar @ 25                        25               Lembar
     4    Metaplan ukuran 20x10 cm                @1700x5 = 8500   Lembar
          (merah,kuning, hijau, biru dan putih)
     5    Isolatif                                10               Buah
     6    Note book                               1                Unit
     7    Daftar Hadir per segmen/kelompok        1                Expl
     8    Peta Besar                              1                Unit
     9    Tabel peserta, fasilitator dan                           Expl
          narasumber



5.       TATA CARA MENULISKAN METAPLAN


     1. Tulisan berbentuk frase (Contohnya “DANA KURANG”
          bukan hanya ditulis “DANA”
     2. Maksimal terdiri dari 3 baris
     3. Menggunakan huruf capital (huruf besar)
     4. Tulisan memenuhi metaplan (terbaca)




          CONTOH PENULISAN PADA KERTAS METAPLAN


                                DANA KURANG




                                                                            7|Hal
LAMPIRAN 2
LAPORAN HASIL KELOMPOK DISKUSI
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
          SEGMEN 1




                          2|H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK I
SEGMEN 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya


        KEGIATAN               HAMBATAN               SOLUSI / TINDAK                  SARAN                   PIHAK TERKAIT
                                                         LANJUT

I. KONSERVASI                                        1.   Agar dilakukan        1. Segera terlibat        1. Perum Perhutani
                                                          restorasi             dalam menangani
1. Sanitasi pengolahan   1.   Penegakan hukum             kawasan hulu          SDA kawasan               2. Dep. PU
                              tidak tuntas.               secara
     sampah.                                              komprehensif                                    3. PDAM
                                                                                2.Gerakan
                         2.   kurang respon dari
                              PEMDA setempat.        2.   Kegiatan              penyuluhan yang
2.Penetapan sepadan                                                                                       4. PEMDA
                                                          penyuluhan            melibatkan
                         3.   Kerusakan                   konservasi            masyarakat dalam
3. Pembuatan biopori                                                                                      5. Pemerintah pusat
                              catchment area terus        dilakukan secara      melakukan reboisasi
                              bertambah, sulit            terencana
4. Wisata arung jeram                                                                                     6. Perguruan tinggi
                              dikendalikan.                                     3. Segera dibuat peta
                                                     3.   Gerakan
5. Penyediaan air-                                                              utk restorasi kawasan     7. Penegak hokum
                         4.   Rendahnya                   Reboisasi
                                                          dengan                hulu.                     (polisi/jaksa)
                              pemahaman
     bersih                   masyarakat tentang          melibatkan
                              konservasi SDA.             masyarakat            4. Agar para              8. KLH, BPLH
6. Pengelolaan SRI                                        segera                pemanfaat DAS
                         5.   Kurang kesadaran            digalakkan.           memberikan                9. TNI
                              masyarakat disekitar                              kontribusi dalam
                              sempadan                                          kegiatan                  10. Kelompok Pecinta
                                                                                penyelamatan daerah       alam
                                                                                hulu.

2.PEMBERDAYAAN

1.    Pembuatan          1.   Akses pasar sulit      1.   Fasilitasi jejaring   1.   Penyediaan           1.   PEMDA
      percontohan             (hasil usaha agribis        usaha terutama             kredit usaha kecil
      Pembangunan             petani binaan masih         untuk kebutuhan            prosedur dan         2.   PLN
      biogas                  sulit dipasarkan)           modal dan                  prosesnya
                                                          pemasaran hasil.           dipermudah.          3.   Masyarakat lokal
2.    Pendampingan       2.   Teknologi tepat guna                                                             (petani,
      masyarakat oleh         belum ditemukan.       2.   Pendampingan          2.   Sosialisasi SRI           masyarakat hutan)
      LSM.                                                oleh LSM pada              ke masyarakat
                         3.   akses modal /               saat                       secara               4.   Perguruan tinggi
3.    Fasilitas               dukungan modal              musrenbang,                terencana.
      pengembangan            sangat terbatas.            agar kebutuhan                                  5.   DIKNAS (Dep,
      agribisnis.                                         masyarakat                                           DINAS)
                         4.   kurang kesempatan           dapat ditampung.
4.    Pembuatan               bagi masyarakat                                                             6.   LSM
      percontohan dan         miskin                 3.   Gerakan dan
      fasilitasi alih                                     kampanye                                        7.   Perbaikan
      komoditi           5.   pembinaan budaya            lingkungan
                                                          digalakkan                                      8.   Dinas sosial
5.    Pelatihan ansos                                     kembali.
      DAS Citarum                                                                                         9.   Dep. Pertanian
                                                     4.   Pelatihan Usaha
6.    Sosialisasi                                         tani konservasi                                 10. BAPPENAS
      Peningkatan                                         dan pendamping
      kesadaran                                           lingkungan                                      11. koperasi (Dep,
      konservasi SDA                                                                                          DINAS)
      pada masyarakat




                                                                                                       3|H a l
KEGIATAN                   HAMBATAN              SOLUSI / TINDAK                 SARAN                  PIHAK TERKAIT
                                                           LANJUT



3.    ADVOKASI

1.    Perumusan           1.     Penyusunan draft      1.   Segera di           1.    Sosialisasi         1.    DPRD Kab, DPRD
      PERDA                      PEMDA tentang              selesaikan dan            kepada                    Propinsi
      pengelolaan                pengolahan sampah          sosialisasi               stakeholder
      sampah                     tidak melibatkan           PERDA sampah.                                 2.    LSM
      kabupaten                  masyarakat.                                    2.    Koordinasi
      Bandung.                                         2.   Koordinasi                instansi            3.    PEND A (DINAS
                          2.     Kurang koordinasi          pengelolaan SDA           pemerintah dan            BDLH)
2.    Advokasi                   instansi terkait      3.   Koordinasi lintas         masyarakat
      pencemaran                                            sektor segera                                 4.    pemerintah pusat
      limbah industri     3.     Tidak ada                  diwujudkan.         3.    Pengumpulan               (DEPHUT), KLH)
                                 implementasi                                         trust fund dari
3.    Penegakan hukum            regulasi tentang      4.   Perlu bantuan             swasta              5.    Kemasyarakat /
      bagi pelanggar             lingkungan                 dana dari                                           kelembagaan
      lingkungan                                            pemerintah          4.    Peraturan
                          4.     Penegakan hukum            untukkegiatan             tentang
4.    Penataan                   lemah                      advokasi.                 partisipasi
      bangunan di                                                                     masyarakat dan
      sempadan            5.     Saling tuding antar   5.   Legitimasi                pengelolaan
                                 instansi / lempar          pengolahan SRI            sampah
5.    Wadah koordinasi           tanggung jawab
      tingkat wilayah                                                           5.    Penegak hukum
      sungai                                                                          lingkungan
                                                                                      secara tegas
                                                                                      agar
                                                                                      menimbulkan
                                                                                      efek jera

                                                                                6.    Respon terhadap
                                                                                      kegiatan
                                                                                      masyarakat
                                                                                      dalam
                                                                                      pengelolaan
                                                                                      lingkungan

DAFTAR PESERTA
SEGMEN 1: GUNUNG WAYANG – JEMBATAN MAJALAYA

     NO                          NAMA                                                INSTANSI

      1.   A. Rifai Natanegara                               Wanadri
      2.   Asep Kuryana                                      BBWS Citarum
      3.   Daud                                              DHBM
      4.   Ario Pratyakso                                    Bappeda Kab. Bandung
      5.   Krisna Feryka                                     Bappenas
      6.   Deni Riswandani                                   Elingan
      7.   Rifal Z.                                          Cakram Bandung
      8.   Dede Juhary                                       MPSA
      9.   Jajang KD                                         WPL
     10.   M. Syafei                                         BLH Kab. Bandung
     11.   Arifin Halim                                      Dishut Prop Jabar
     12.   Tisna U.                                          Ditanbunhut Kab. Bandung
     13.   Adeng S.                                          WPL
     14.   Firman Napitupulu                                 Dit. Tata Ruang PU
     15    Hans Nico Sinaga                                  Dit KK, PHKA-Dephut


                                                                                                        4|H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
          SEGMEN 2




                          5|H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 2
SEGMEN 2: Hulu sungai di Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot


      KEGIATAN                     HAMBATAN       SOLUSI / TINDAK                 SARAN                   PIHAK TERKAIT
                                                     LANJUT

1.   Teknis dan atau     1.    Keterbatasan       1.   Mekanisme          1.   Konservasi            1.    Pemerintah
     Lingkungan                anggaran                insentif &              dilakukan secara
                                                       disinsentif             periodik              2.    Swasta
                         2.    Keterpaduan
2.   Normalisasi
                               program            2.   Mobilisasi
     Sungai                    lintas sektor           sumber             2.   Peningkatan           3.    Masyarakat
                                                       pendanaan dari          teknologi tepat
3.   Inventarisasi       3.    Komitmen                berbagai tingkat        guna                  4.    Akademisi
     bangunan di               anggaran                pemerintahan
     sempadan sungai                                                      3.   Mekanisme
                                                  3.   CSR                     insentif dan
4.   Konservasi lahan                                                          disinsentif
                                                  4.   KPS
     (reboisasi, dll)
                                                                          4.   Kompensasi jasa
5.   Pembangunan                                                               lingkungan
     Agropolitan
     Terpadu

6.   Pembangunan
     IPAL dan sarana
     pengendalian
     pencemaran air
     (industri,
     domestik)

7.   Pembangunan
     sarana dan
     prasarana
     pengelolaan
     sampah

8.   Mitigasi bencana
     banjir (struktur)

9. Sosial
 1. Public campaign      1.    Protes dari        1.   Peningkatan        1.   Pengembangan          1.    Pemerintah
                               penduduk                intensitas              teknologi             2.    Swasta
2.   Sosialisasi                                       komunikasi              informasi             3.    Masyarakat
                         2.    Masih rendahnya
     Pengelolaan LH                                                       2.   Kampanye di           4.    Akademisi
                               kesadaran          2.   Penguatan
                               masyarakat              kelembagaan             media elektronik
3.   Mitigasi Bencana                                  pada               3.   Penguatan
     Banjiir (non-       3.    Rendahnya               masyarakat              kapasitas
     Struktur)                 partisipasi                                     masyarakat
                                                  3.   Sosialisasi
4.   Kelembagaan         4.    masyarakat
                                                  4.   Pendampingan
STBM (Sanitasi Total          1.    Egosektoral   1.   Peningkatan        1.   Pengembangan          1.    Pemerintah
Berbasis Masyarakat)                                   koordinasi              teknologi
                              2.    Lemahnya                                   informasi             2.    Swasta
                                    koordinasi    2.   Kerjasama
                                                                          2.   Inhouse training      3.    Masyarakat
                              3.    Kewenangan    3.   Peningkatan


                                                                                                  6|H a l
KEGIATAN                    HAMBATAN            SOLUSI / TINDAK               SARAN               PIHAK TERKAIT
                                                        LANJUT

                                  tidak jelas atau        sinergitas       3.   Penyusunan        4.    Akademisi
                                  overlapping                                   perda
                                                     4.   Membangun
                            4.    Lemahnya                networking       4.   Perda yang
                                  sistem informasi                              berkaitan
                                                                                dengan SDA
                            5.  Sulit
                                mendapatkan
                                data sekunder
PHBM (alih komoditas,   Pemberdayaan                 1.   Peningkatan      1.   Mekanisme         1.    Pemerintah
contoh kopi)            Masyarakat                        akses                 insentif dan
                        (kewirausahaan)                   terhadap pasar        disinsentif       2.    Swasta

                                                                                                  3.    Masyarakat
                                                     2.   Peningkatan      2.   Kompensasi jasa
                                                          akses                 lingkungan        4.    Akademisi
                                                          terhadap
                                                          sumber
                                                          informasi

                                                     3.   Akses terhadap
                                                          skill, modal



Program yang direkomendasikan pada segmen 2:
    1. Normalisasi Sungai
    2. Penataan bangunan pada sempadan sungai/kawasan lindung
    3. Pembangunan sarana prasarana pengelolaan lingkungan (pengelolaan sampah dan
        pengendalian pencemaran air seperti IPAL terpadu industri, septic tank komunal,
        IPAL kotoran sapi/biogas)
    4. Rehabilitasi lahan kritis
    5. Pembangunan Agropolitan Terpadu
    6. Mitigasi penangangan bencana (struktural dan non-struktural)
    7. Penguatan kelembagaan (STBM, PHBM, dan monev partisipatif/swapantau)
    8. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan skill (wira-usaha)
    9. Peningkatan koordinasi dan sinergitas program
    10. Sosialisasi (pengelolaan lingkungan industri, pengelolaan sampah dan sanitasi)
    11. Perwujudan mekanisme insentif dan disinsetif/jasa lingkungan
    12. Pembangunan Citarum Center




                                                                                               7|H a l
ISU SPESIFIK
      1. Pembangunan trash rake;
      2. Penyusunan rencana induk sungai Cikapundung;
      3. Pengendalian banjir melalui pemangkasan Curug Jompong:
      4. Konservasi sub-DAS Cikapundung;
      5. Rehabilitasi lahan tangkapan air sub-DAS Cisangkuy/DAS Citarum dengan
      penanaman model hutan bambu rakyat
      6. Pendataan publikasi;
      7. Reboisasi dengan cara wali pohon.




DAFTAR PESERTA
SEGMEN 2 : JEMBATAN MAJALAYA – JEMBATAN DAYEUH KOLOT

 NO                    NAMA                                  INSTANSI

1.    drg. Agus SR                           Dinkes Sumedang
2.    Isdiyana                               Litbang SDA
3.    Soenaryo S                             Distan Sumedang
4.    Hendra Setiawan                        KLH
5.    Arung S                                Dit. BPSDA
6.    Suhara                                 BLH Sumedang
7.    Windya                                 BPLH Kab. Bandung
8.    Andy Heru                              Bappeda Kota Bandung
9.    Yully MD                               WPL
10.   Sarwono                                SDA Pusat
11.   Cakra A.                               LMDH
12.   Rudi                                   BBKSDA Jabar
13.   Thova Magnolia                         BBWS Citarum




                                                                           8|H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
          SEGMEN 3




                          9|H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3
SEGMEN 3 : Jembatan Dayeuh Kolot-Saguling
Catatan: Peserta yang mengikuti diskusi kelompok, menyatakan tidak ada kegiatan yang secara langsung
berkaitan dengan wilayah/segmen 3. Sebagai solusinya adalah dengan memulai identifikasi masalah diwilayah
segmen 3 dan selanjutnya untuk kategori “kegiatan” dilakukan dengan bentuk “rencana kegiatan”.



 No            Kegiatan                  Hambatan               Solusi/              Saran                Pihak
                                                             Tindak Lanjut                               Terkait
I     PERATURAN
A     Monitoring dan evaluasi       Pemda tidak             Harus ada tim      Ketegasan akan         Pemda,
      pelaksanaan peraturan alih    tegas/pelaku industri   yang               peraturan harus di     pelaku
      fungsi lahan                  tidak disiplin dan      menertibkan        mulai “segera”         industri,
                                    masyarakat belum        peraturan &                               masyarakat
                                    sadar                   sosialisasi
B     Masterplan drainase           Terpakunya pada         Segera             Agar dapat             Pemkot,
                                    anggaran 2010           direalisasikan     diimplementasikan      Bappeda
                                                            anggaran 2010
C     Izin                          Belum dilaksanakan      Law inforcement    Dilaksanakan           Kepala
      pembuangan/pengolahan         secara                  1 pintu            secepatnya             daerah,
      limbah                        optimal/masih ada                                                 kepolisian,
                                    pelanggaran                                                       kejaksaan,
                                                                                                      kehakiman
II    LIMBAH
A     Pembangunan IPAL              Operasional tidak       direvitalisasi     Dilaksanakan           DPU cipta
      CISIRUNG                      optimal (teknologi &                       secepatnya             karya, dan
                                    kondisi IPAL sudah                                                Depkes
                                    tidak berfungsi
                                    optimal)
B     Pelaksanaan konsep            Pemda tidak tegas       Sosialisasi        Melibatkan lebih       Pemda,
      pengelolaan limbah            tentang limbah          konsep 3R dan      banyak pihak           masyarakat,
                                    industry domestic       konsep IPAL        ketiga dan             LSM, lintas
                                    dan tidak ada           terintegrasi       partisipasi            sektoral
                                    program ang                                masyrakat              PEMDA
                                    terintegrasi dan
                                    berkesinambungan
III   PEMBERDAYAAN
      MASYARAKAT
A     Gerakan Cikapundung           Perilaku masy.          Sosialisasi K3     Mengajak masy.         Pemkot.
      Bersih                        Membuang sampah                            Berpartisipasi         LSM,
                                    di sungai                                                         masyarakat
B     CLTS-MPA PHAST                Kurang dukungan         Advokasi lintas    Ketersinambungan       Masyarakat,I
      (Community Led Total          dari instansi terkait   terkait, Pemda     program depkes         nstansi
      Sanitation – Methodology                              dan OPD                                   pemerintah,
      Partisipatory Hygienie and                                                                      swasta, LSM
      sanitation transformation)
C     Sosialisasi                   Sosialisasi hanya       Sosialisasi dan    Pelibatan penuh        Masyarakat,I
                                    bersifat “formalitas”   pembinaan          masyarakat dalam       nstansi
                                                                               sosialisasi            pemerintah,
                                                                                                      swasta, LSM
IV    KONSERVASI
A     GRLK dan GERHAN               Kepemilikan lahan,      Sosialisasi dan    Sosialisasi intensif   Swasta,
                                    ekonomi masyarakat      pembinaan          kepada pihak           pemda,
                                                                               swasta (jenis          masyarakat
                                                                               tanaman sesuai
                                                                               dengan keinginan
                                                                               masyarakat)
V     PENGENDALIAN BANJIR
A     Normalisasi Sungai            Pembebasan lahan,       Normalisasi        Segera                 Dinas PSDA
      Citarum                       banjir / genangan       sungai induk dan   dilaksanakan,          Prop Jabar
                                    berpindah, tidak ada    9 anak sungai,     meninggikan
                                    pemanfaatan             relokasi warga     elevasi rumah

                                                                                                  10 | H a l
No              Kegiatan                Hambatan              Solusi/                Saran              Pihak
                                                           Tindak Lanjut                               Terkait
                                   terhadap sungai mati   cieunteung dan       penduduk, dan
                                                          andir, sosialisasi   dilakukannya
                                                          dan musyawarah       konservasi di hulu
                                                          dengan pemilik
                                                          tanah,
                                                          pemanfaatan
                                                          sungai-sungai
                                                          mati.
B      Pembersihan sungai          Tidak suistanable      Perlu dana           Segera               Satpol PP,
       Citarum                     (sungai kembali        pemeliharaan         dilaksanakan         PSDA
                                   kotor)                 sungai,
                                                          konservasi DAS
C      Penataan sempadan           Banyaknya              Penertiban           Segera               Masyarakat,
       sungai                      bangunan permanen      sempadan             dilaksanakan         LSM dan
                                   dan semi permanen      sungai,                                   pemerintah
                                   di daerah sempadan     pembuatan                                 kota
                                   (kios rumah,           desain
                                   pangkalan ojek         pemanfaatan
                                                          sempadan
VI     KAJIAN
A      Study komperatif dan        Perhatian dari         Review hasil         Ditindaklanjuti      Perguruan
       inventarisasi hasil studi   instansi terkait       studi yang sudah     dengan               tinggi, LSM,
                                                          dilakukan            pelaksanaan          media massa
                                                                               sesuai
                                                                               rekomendasi hasil
                                                                               studi



Adapun 9 (Sembilan) identifikasi permasalahan adalah sebagai berikut:
     1. Terjadinya banjir tahunan yang mengenangi wilayah disekitar segmen 3
     2. Adanya limbah baik yang dihasilkan oleh rumah tangga ataupun industry (sampah,
         pencemaran air oleh industri)
     3. Adanya alih fungsi lahan baik yang diperuntukan untuk pertanian, rumah tinggal
         ataupun tempat usaha
     4. Adanya krisis air terutama masyarakat sekitar segmen 3
     5. Perlunya penengasan pelaksanaan peraturan pemerintah
     6. Permukaan air tanah yang menurun, sehingga daratan lebih rendah
     7. Banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah segmen 3, sehingga
         wilayah daerah aliran sungai padat penduduk
     8. Menurunnya kesehatan masyarakat sekitar daerah aliran sungai, sehingga
         kondisinya sangat memprihatinkan
     9. Solid liquid waste




                                                                                                11 | H a l
Berdasarkan hasil pengelompokkan tersebut, selanjutnya dirumuskan kesepatakan bersama
untuk alternatif penyelesaian permasalahan yang ada dengan membuat kesimpulan.
sebagai berikut;
   1. Pelaksanaan normalisasi sungai Citarum dan 9 anak sungainya
   2. Segera dlaksanaknnya konservasi di hulu dengan melibatkan semua komponen/
        stakeholder terkait (masyarakat, pemerintah, swasta dan LSM)
   3. Mencegah terjadinya pengalihan fungsi lahan oleh “oknum atau masyarakat”
   4. Dibebaskannya limbah industri, domestik dan sampah diwilayah segmen 3
        (Segmen Jembatan Dayeuhkolot-Ujung Saguling)

DAFTAR PESERTA
SEGMEN 3 : JEMBATAN DAYEUH KOLOT - SAGULING


 NO                     NAMA                                   INSTANSI

   1.   Nungky Irman                            Wanadri
   2.   Sopala                                  KBB
   3.   Dedi Ridwan                             Distan Kab.Bandung Barat
   4.   Yuntina Erdani                          Dinkes Provinsi
   5.   Nuriansyah                              Bappeda Kota Bandung
   6.   Titi Novita                             KLH
   7.   Anhar H.                                Dinkes Kota Bandung
   8.   Akhmad                                  Kota Cimahi
   9.   Bambang Aris S.                         LPM Unpad
  10.   Herman H.                               WPL
  11.   Windy                                   Bappeda Kota Cimahi
  12.   Kunia P.                                Bappenas
  13    Ita Purwanti                            Dinas SDAPE Kabupaten Bandung
  14    Petrus                                  Puslitbang SDA
  15    Andi Setyo Pambudi                      Bappenas
  16    AW Palgunadi                            PCMU




                                                                           12 | H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
          SEGMEN 4




                          13 | H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 4
SEGMEN 4 : Saguling-Cirata-Jatiluhur

       KEGIATAN               HAMBATAN               SOLUSI/TINDAK               SARAN               PIHAK TERKAIT
                                                        LANJUT

                          Hambatan Umum:

 1. Konservasi            1. Anggaran terbatas    1. Peningkatan         1. Penegakan hukum          1. Pemerintah
    lingkungan                                       komitmen seluruh                                    • Pusat
                                                     stakeholder                                         • Provinsi
                                                                                                         • Kabupaten
 2. Pengembangan          2. Keterlambatan        2. Peningkatan         2. Sinkronisasi                   /Kota
    dan pengelolaan          anggaran                koordinasi/            peraturan
    infrastruktur                                    sosialisasi dan        perundangan              2. Swasta/pengu
                                                     penyebarluasan                                     saha
                                                     informasi
                                                                                                     3. Masyarakat
 3. Pemberdayaan          3. Sumber daya          3. Penerapan           3. Percepatan
    masyarakat               manusia                 teknologi              pembangunan/             4. LSM
                                                                            pengembangan
                                                                            infrastruktur

 4.    Pengelolaan data   4. Monitoring dan       4. Konservasi          4. Penyebarluasan
      dan sistem             evaluasi                                       informasi dan
      informasi                                                             koordinasi

 5. Biodiversity          5. Perilaku             5. Pengelolaan         5. Penerapan insentif
    management               masyarakat              anggaran tepat         dan disinsentif
                                                     waktu dan memadai
 6.    Pemberdayaan       6. Koordinasi                                  6. Swasta turun ke
      kelembagaan                                                           perdesaan – modal,
                                                                            management,
                          7. Peraturan                                      teknologi, pasar
                             perundangan
                                                                         7. Payment for
                                                                            environmental
                          8. Kurangnya                                      services – PES
                             teknologi mudah &
                             murah                                       8. Konservasi sda –
                                                                            flora dan fauna

                          9. Kemiskinan
                             perdesaan
                                                                         9. Pemanfaatan energi
                          10. Komitmen tinggi,                              terbarukan –
                              penerapan rendah                              minihidro, solar cell,
                                                                            biogas, dll

                          Hambatan Khusus:

                          1. Sedimentasi tinggi
                          2. Status
                             tanah/kepemilikan
                             individu
                          3. Penurunan kualitas
                             air
                          4. Permukiman di
                             daerah sempadan
                             sungai




                                                                                            14 | H a l
Kesimpulan diskusi:

Isu utama di segmen ini adalah keberadaan jaring apung, pendangkalan waduk,
pencemaran waduk karena sampah rumah tangga, sampah padat, dan pencemaran oleh
industri, serta adanya penambangan pasir.

   1. Tiga waduk memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, perlu dijaga
       keberlangsungan ketiga waduk tsb perlu dijaga


   2. Untuk tersebut di atas teridentifikasi kegiatan kegiatan yang diperlukan yang ternyata
       merupakan program di dalam roadmap citarum


   3. Dalam rangka melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan pelibatan dan komitmen
       semua pemangku kepentingan untuk melaksanakan kegiatan secara terpadu.



DAFTAR PESERTA
SEGMEN 4 : SAGULING – CIRATA-JATILUHUR


 NO                     NAMA                                     INSTANSI

 1.     dr. Hj. Ratu Tri Yulia                  Dinkes Cianjur
 2.     Sumarto                                 BBTNGGP
 3.     Shinta Hita                             Bappenas
 4.     Hadiyat                                 Din BM dan Pengairan Kab. Purwakarta
 5.     Musthofa                                Dishut Prop Jabar
 6.     Agus Kurniawan                          BLH Kab. Purwakarta
 7.     Prima Maryaningtyas                     BPLHD Jabar
 8.     Hermono Sigit                           KLH
 9.     Imanudin                                PMPL
 10.    Ita Purwanti                            Dinas SDA Pertambangan dan Energi
                                                Kab.Bandung
 11.    Irwan AS                                Wanadri
 12.    Putri                                   Wanadri
 13.    Dian Farid H.                           WPL
 14.    Yadi                                    WPL
 15.    Pandi MS.Hutabarat                      Dit. Bina Program PU
 16     Nita Kartika                            Bappenas
 17     E Laksana                               Distan Cianjur
 18     Saryadi Mintaraga                       Distanhutbun
 19     Bagus Adi R                             BBWS Citarum
 20     Arum                                    Bappeda Kab Bandung Barat




                                                                                15 | H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
          SEGMEN 5




                          16 | H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 5
SEGMEN 5 : Jatiluhur (Irigasi)


       KEGIATAN              HAMBATAN            SOLUSI / TINDAK LANJUT/           PIHAK TERKAIT
                                                          SARAN

Sosialisasi           Dana                      Arsitektur pendanaan               Bappenas
                                                Integrasi kegiatan &
                                                pendanaan                          Depkeu

Koordinasi            SDM yang rendah           1.   Capacity building semua       Bappeda
                                                     SDM
                      Peran masyarkt rendah                                        Deptan
                                                2.   Advokasi stakeholder
                      Koordinasi antar                                             Bappenas
                      stakeholder & birokrasi   3.   Sosialisasio kebijakan
                                                                                   NGO/LSM
                                                4.   Law enforcement
                                                                                   DepHut
                                                5.   Pendidikan lingkungan
                                                                                   Perhutani
                                                6.   Public privat patnership
                                                     dalam Comdev dan CSR          Dinas Kesehatan

                                                                                   Dep PU
  1.   Pembangunan    1.   Kualitas lahan        1. Prioritas kesehatan            PDAM
       Fisik,
       Normalisasi    2.   Penertiban lahan      2. Informasi publik               PAM Jaya
                           sempadan
  2.   Rehabilitasi                              3. Koordinasi antar stakeholder   BPLHD
       jaringan       3.   Law enforcement
       irigasi                                   4. Peningkatan kesadaran          Pemda DKI
                                                 masyarakat
  3.   Pompanisasi                                                                 PJT 2

  4.   Sarana Air                                                                  Kab/Kota Terkait
       minum dan
       sanitasi                                                                    P3A

                                                                                   Aetra
  1.   Pengembangan                                                                BMG
       usaha tani
       (SRI)                                                                       BPSPAM

  2.   Penanggu-                                                                   BWWSC
       langan lahan
       kritis                                                                      Dep. ESDM

                                                                                   Dinas PU

                                                                                   TNI

                                                                                   Industri

                                                                                   Lembaga donor




                                                                                           17 | H a l
Adapun 7 (tujuh) identifikasi permasalahan adalah sebagai berikut:
   1. Adanya masalah sarana/fasilitas dan infrastruktur irigasi
   2. Adanya sedimentasi pada saluran
   3. Adanya limbah baik yang dihasilkan oleh rumah tangga ataupun industry (sampah,
       pencemaran air oleh industry)
   4. Adanya alih fungsi lahan milik pemerintah baik yang diperuntukan untuk pertanian,
       rumah tinggal ataupun tempat usaha disekitar saluran
   5. Banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah segmen 5 (lima), sehingga
       wilayah daerah aliran sungai padat penduduk
   6. Adanya masalah ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi dasar penduduk sekitar
       saluran irigasi
   7. Perlunya ketegasan pelaksanaan peraturan pemerintah
Berdasarkan hasil pengelompokkan tersebut di atas, selanjutnya dirumuskan
kesepatakan bersama untuk alternatif penyelesaian permasalahan yang ada dengan
membuat kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut
   1. Koordinasi, advokasi dan sosialisasi yang terintegrasi
   2. Program besarnya (ICWRMIP)
   3. Action plan
   4. Pendanaan
   5. Law enforcement
   6. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment)




                                                                              18 | H a l
DAFTAR PESERTA
SEGMEN 5 : JATILUHUR (IRIGASI)


 NO                  NAMA                      INSTANSI

1.    H. Takmid S.               Distanak Kab. Indramayu
2.    Awananto                   PT. PALYJA
3.    Nendi                      DEPTAN
4.    Eddy S.                    Pengairan Subang
5.    Jubaedi                    BPLH Kota BEkasi
6.    Wahanudin                  Depkes
7.    Ahmad Nurfallah            Depkes Kab. Bekasi
8.    Fabian P                   Dept PU
9.    Unang Saefudin             BPLH Karawang
10.   Jajat Nugraha              Dinkes Karawang
11.   Adriyanto                  PJT-2
12.   Deden H.                   BBKSDA
13.   Dyah S.                    Bappenas
14.   Unayah                     Dishutbun Subang
15.   Suryadi Mintaharja         Dishutbun Purwakarta
16.   Yayan Nugraha              Dinkes Kerawang
17    Anne HK                    Dinkes Purwakarta




                                                           19 | H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
          SEGMEN 6




                          20 | H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 6
SEGMEN 5 : Citarum Pesisir

                                                 SOLUSI/
   KEGIATAN              HAMBATAN                                         SARAN           PIHAK TERKAIT
                                             TINDAK LANJUT

Dokumentasi            Dana                  Pengalokasian         Perencanaan terpadu    Bapenas
                                             dana dan CSR          dan kajian mendalam
                                                                                          KLH

Konservasi             Tumpang tindih        Perlunya koordinasi   Optimalisasi sumber-   BLHD/
                       kewenangan            instansi terkait      sumber dana diluar
                                                                   APBD                   BPLHD
                                                                                          BLH
Pemberdayaan           Kelembagaan           Penguatan             Peningkatan            BAPPEDA
masyarakat                                   klelmbagaan           pemberdayaan           DISHUT
                                                                   masyarakat pesisir     Distan
                                                                   dengan silvo fishery   DKP
                                                                                          PU
                                                                                          BBWS
                                                                                          PSDA
Pembangunan fisik      Perilaku              Peningkatan           Komitmen bersama       PJT II
                       masyarakat            pemberdayaan          dalam perencanaan,     LSM
                                             masyarakat            pelaksanaan,dan        MEDIA
                                                                   pengawasan             PERGURUAN
                                                                                          TINGGI
                       Kondisi fisik lahan   Pembangunan dan
                       dan iklim             Penanganan fisik



                       Kondisi fisik lahan   Pembangunan dan
                       dan iklim             Penanganan fisik




Berbagai solusi/tindak lanjut dari hambatan yang ada meliputi:


    1. Pengalokasian dana dan CSR


Pengalokasian dana yang optimal serta meningkatkan peran swasta melalui optimalisasi
CSR.


    2. Perlunya koordinasi instansi terkait


Koordinasi yang dimaksud adalah koordinasi antar sektor, lembaga, pusat – daerah,
maupun kebijakan dan perencana hulu – hilir Citarum. Selain itu peran masing-masing perlu
lebih diperjelas dan rinci. Selanjutnya perencanaan dan pelaksanaan perlu dilakukan
secara terintegrasi.



                                                                                            21 | H a l
3. Penguatan kelembagaan


Perkuatan kelembagaan dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan berbagai kegiatan yang
dilakukan.


   4. Peningkatan pemberdayaan masyarakat


Peningkatan pemberdayaan masyarakat merupakan upaya meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam menangani Citarum. Selanjutnya adalah peningkatan STBM, penyuluhan
PHBS yang konsisten serta penanganan sampah mengembangkan sekolah lapang yang
berkaitan dengan upaya konservasi Citarum baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu membuat demplot-demplot sebagai percontohan.


   5. Pembangunan dan Penanganan Fisik


Pembangunan fisik diantaranya adalah pembangunan breakwater untuk menjaga pesisir
pantai agar tidak terjadi abrasi.   Perlu dilakukan perbaikan menyeluruh sesuai dengan
morfologi sungai agar pembangunan lebih efektif dan efisien, yang diikuti dengan
penanganan garis sempadan sungai.            Pembangunan fisik dilakukan pula dengan
memperkuat tanggul penahan yang diikuti pengaturan debit air agar lebih optimal.
Penanganan fisik berupaka penegerukan yang tepat waktu, pengaturan debit air serta
melakukan normalisasi dan rehabilitasi tanggul-tanggul kritis.


   6. Penyediaan sarana penunjang/infrastruktur


Sarana-sarana penunjang berupa penyediaan kapal-kapal keruk yang lebih banyak lagi,
penyediaan alat transportasi serta perbaikan sarana jalan dan lain-lain.


Saran
Beberapa saran untuk seabagai masukan untuk kegiatan selanjutnya:
   1. Perencanaan terpadu dan kajian mendalam
   2. Optimalisasi sumber-sumber dana di luar APBD
   3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat pesisir dengan silvo fishery
   4. Komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan




                                                                           22 | H a l
Kesimpulan

  1. Perlu adanya perencanaan terpadu dan menyeluruh DAS Citarum
  2. Harus ada Kerjasama antar instansi pusat dan daerah dalam penanganan DAS
      Citarum
  3. Optimalisasi peran serta masyarakat dan LSM dalam penanganan DAS Citarum
  4. Optimalisasi sumber dana
  5. Komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan
      (pengendalian)



DAFTAR PESERTA

SEGMEN 6 : CITARUM PESISIR


 NO                    NAMA                                INSTANSI

1.    Abrar Prasodjo                       Wanadri
2.    Y. Fuad                              Wanadri
3.    Ismail                               Din. Bina Marga & Pengairan Subang
4.    Kiswaya                              BBWS Citarum
5.    Deni W.                              Dinkes Subang
6.    Agus Hermawan                        Bappeda Karawang
7.    Kamal M.                             BLH. Subang
8.    Sustyo I                             BBKSDA Jabar
9.    Yanti Kurnisa                        BBWS Citarum
10.   Taufik                               Bappeda Kab. Bekasi
11.   Indratmo S.                          LPM ITB
12.   Dine Andriyani                       K3A (LSM)
13.   Wewep Syaifudin                      Dintan Kerawang
14    R Nurdin
15    Suharti                              KLH Indramayu




                                                                        23 | H a l
LAMPIRAN 3
DAFTAR PESERTA
CITARUM ROADMAP AND INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
                              BANDUNG, OCTOBER 29‐30, 2009

                             DAFTAR PESERTA
 NO                NAMA                                       INSTITUSI 

ADB
   1   Ayun Sundari              ADB
   2   M. Nasimul Islam          ADB
   3   Naning Mardiniah          ADB
   4   P.P. Wardani              ADB
 Bappeda
   5   Agus Hermawan             Bappeda Kabupaten Karawang
   6   Andry Heru                Bappeda Kota Bandung
   7   Besta B.K                 Bappeda Subang
   8   Cakra Amiyana             Bappeda Kabupaten Bandung
   9   Hery Antasari             Bappeda Cimahi
  10 L.M. Arummawati             Bappeda Kab. Bandung Barat
  11 Noviansyah                  Bappeda Kota Bandung
  12 Rinny C                     Bappeda Jabar
  13 Taufik                      Bappeda Kabupaten Bekasi
  14 Windhy                      Bappeda Cimahi
Bappenas
  15 Ario P                      Bappenas
  16 Candra Samekto              Bappenas
  17 Donny M Azdan               Bappenas
  18 Dyah Saraswati              Bappenas
  19 Fery                        Bappenas
  20 Kurnia Pramadhani           Bappenas
  21 Shinta Hita Nastiti         Bappenas
  22 Andi Setyo Pambudi          Dit. KKSDA Bappenas
  23 Nita Kartika                Dit. KKSDA Bappenas
  24 Jarot Indarto               PP Bappenas
Departemen PU
Departemen PU
  25 Rudi RF                     BBKSDA Jabar
  26 Rustyo Istiyono             BBKSDA Jabar
  27 Bagus Adi Rahmadi           BBWS Citarum
  28 Nova Suara                  BBWS Citarum
  29 Tri Nugroho Waskito         BBWS Citarum
  30 Asep Kuryana                BBWS Citarum
  31 Yanti Kurnia D              BBWS Citarum
  32 Thova Magnolia S            BBWS Citarum
  33 Riska Hilmi M               BBWS Citarum
  34 Hendra Ahyadi               BBWS Citarum
  35 I Gusti Ngurah Wisnu        BBWS Citarum
  36 Kismaya                     BBWS Citarum
  37 Nana Nasuha                 Dinas  PSDA Provinsi Jawa Barat
  38 Hadiyat                     Dinas Bina Marga & Pengairan Kab. Purwakarta
  39 Ismail                      Dinas Bina Marga & Pengairan Kab. Subang
  40 Eddy S. Hadi                Dinas Bina Marga & Pengairan Kab. Subang
  41 Ach. Nugraha                Dinas Binamarga & Pengairan Kab. Karawang
  42 Nurdi                       Dinas Binamarga & Pengairan Kab. Karawang
  43 Pandi MS Hutabarat          Direktorat Bina Program Ditjen SDA
  44 Arung Samudra               Direktorat BPSDA
  45 Fabian Priandani            Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU
  46 Sarwono                     Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU
                                 Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU
  47 Widagdo                     Direktorat SDW Ditjen SDA
  48 Annisa Dian P               Ditjen Tata Ruang PU
  49 Deden H.                    Perlindungan BBKSDA
  50 Djatmiko                    PSDA Kabupaten Cianjur
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP
CITARUM ROADMAP

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
 
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...persampahanpuprdsulu
 
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxPaparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxHartantyUtami1
 
Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011yoga marta
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahSistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahJoy Irman
 
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiKelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiJoy Irman
 
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalanPedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalanFathonah May
 
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptxamdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptxZUHRYHARYONO2
 
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
 
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Joy Irman
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumJoy Irman
 
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptxDesriEmiliyaniSinaga
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Airushfia
 
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...Oswar Mungkasa
 

Was ist angesagt? (20)

Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
 
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 ...
 
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptxPaparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
Paparan Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman Rev-3.pptx
 
Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahSistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
 
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiKelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
 
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalanPedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
Pedoman umum pengelolaan lingkungan hidup bidang jalan
 
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptxamdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
amdalnet-manual-guide-uklupl-pelaku-usaha-26sep2022.pptx
 
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
 
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
 
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
 
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
 

Ähnlich wie CITARUM ROADMAP

Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46isnudani
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. LampiranCitarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. LampiranOswar Mungkasa
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Aji Widyatmoko, ST
 
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta KaryaPemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karyainfosanitasi
 
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...Oswar Mungkasa
 
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor SanitasiDefinisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasiinfosanitasi
 
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...Oswar Mungkasa
 
Panduan Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Daerah
Panduan Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di DaerahPanduan Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Daerah
Panduan Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di DaerahOswar Mungkasa
 
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.pptTayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.pptahmadrifai881128
 
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.pptTayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.pptAlpianSaputra1
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdfSlametRaharjo42
 
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010infosanitasi
 
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptxbahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptxanggiemagie14
 
RMK AKNOP LAMPUNG.pptx
RMK AKNOP LAMPUNG.pptxRMK AKNOP LAMPUNG.pptx
RMK AKNOP LAMPUNG.pptxyadisuryadi27
 
Pemrograman Sanitasi Jangka Menengah
Pemrograman Sanitasi Jangka MenengahPemrograman Sanitasi Jangka Menengah
Pemrograman Sanitasi Jangka Menengahinfosanitasi
 
Road Map dan Capaian Program PPSP
Road Map dan Capaian Program PPSPRoad Map dan Capaian Program PPSP
Road Map dan Capaian Program PPSPinfosanitasi
 
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant iiProgram IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant iiinfosanitasi
 
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...Oswar Mungkasa
 
Evaluasi kemiskinan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2012
Evaluasi kemiskinan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2012Evaluasi kemiskinan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2012
Evaluasi kemiskinan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2012Kamen Ride
 

Ähnlich wie CITARUM ROADMAP (20)

Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. LampiranCitarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
 
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta KaryaPemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pemrograman dan Penganggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
 
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
 
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor SanitasiDefinisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
Definisi dan Kedudukan Memorandum Program Sektor Sanitasi
 
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia. Peluang dan Tan...
 
Panduan Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Daerah
Panduan Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di DaerahPanduan Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Daerah
Panduan Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Daerah
 
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.pptTayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
 
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.pptTayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
Tayangan-Kebijakan-Pengembangan-SPAM_SOLO-26-sept-2017.ppt
 
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
1. Perencanaan UPI dalam PPSI - Bappenas.pdf
 
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
 
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptxbahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
 
RMK AKNOP LAMPUNG.pptx
RMK AKNOP LAMPUNG.pptxRMK AKNOP LAMPUNG.pptx
RMK AKNOP LAMPUNG.pptx
 
Sos dak 2012 infrastruktur
Sos dak 2012   infrastrukturSos dak 2012   infrastruktur
Sos dak 2012 infrastruktur
 
Pemrograman Sanitasi Jangka Menengah
Pemrograman Sanitasi Jangka MenengahPemrograman Sanitasi Jangka Menengah
Pemrograman Sanitasi Jangka Menengah
 
Road Map dan Capaian Program PPSP
Road Map dan Capaian Program PPSPRoad Map dan Capaian Program PPSP
Road Map dan Capaian Program PPSP
 
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant iiProgram IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
 
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
Sistem Monitoring Pembangunan Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di K...
 
Evaluasi kemiskinan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2012
Evaluasi kemiskinan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2012Evaluasi kemiskinan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2012
Evaluasi kemiskinan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2012
 

Mehr von Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

Mehr von Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

CITARUM ROADMAP

  • 1.
  • 2. LAPORAN KEGIATAN LOKAKARYA CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP 29-30 OKTOBER 2009 - SARI ATER SUBANG
  • 3. DAFTAR SINGKATAN Singkatan Bahasa Inggris Bahasa Indonesia ADB Asia Development Bank Bank Pembangunan Asia ADF Asian Development Fund Dana Pembangunan Asia BAPPENAS National Development Planning Badan Perencanaan Pembangunan Agency Nasional BAPPEDA Regional Development Planning Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Agency BBWSC Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Balai Besar Wilayah Sungai Citarum BER Bid Evaluation Report Laporan Evaluasi Penawaran CRB Citarum River Basin Daerah Aliran Sungai Citarum CSO Civil Society Organization Lembaga Swadaya Masyarakat CSR Corporate Social Responsibility Pertanggung jawaban Sosial Perusahaan CCAM Climate Change Adaptation and Penanganan Dampak Perubahan Iklim Mitigation CDD Community Driven Development Pembangunan Berbasis Masyarakat CSP Country Strategy and Program Program dan Strategi Negara DGSP Directorate General of Spatial Direktorat Jenderal Penataan Ruang Planning DGWR Directorate General of Water Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Resources DWRI Directorate of Water Resources and Direktorat Pengairan dan Irigasi Irrigation DWRM Directorate of Water Resources Direktorat Bina Pengelolaan Sumber Daya Management Air EARF Environmental Assessment and Kerangka Analisa dan evaluasi lingkungan Review Framework EIA Environmental Impact Assessment Analisa Dampak Lingkungan ELINGAN Elemen Lingkungan (NGO) Elemen Lingkungan (LSM) EPCM Environmental Pollution Control Pengelolaan Kontrol Polusi Lingkungan Manager (EPCM) FFA Framework Financing Agreement Perjanjian Kerangka Pembiayaan FMS Financial Management System Sistem Pengelolaan Keuangan GDP Gross Domestic Product Pendapatan domestic bruto 2 | H   a   l    
  • 4. GEF Global Environmental Facility Fasilitas Lingkungan Global GIS Geographic Information System Sistem Informasi Geografis GOI Government of Indonesia Pemerintah Republik Indonesia IA Implementing Agency Badan Pelaksana IDR Indonesian Rupiah Rupiah IEE Initial Environmental Examination Pemeriksaan Lingkungan Pendahuluan IMEU Independent Monitoring and Unit Pemantauan dan EvaluasiIndependen Evaluation Unit IP Investment Program Program Investasi ICWRMIP Integrated Citarum Water Resources Program Investasi Pengelolaan Sumber Management Investment Program Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum IPPMS Investment Program Performance Sistem Pengelolaan Kinerja Program Management System Investasi IWRM Integrated Water Resources Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Management JABODETABEK Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi LMDH Lembaga Masyarakat Desa Hutan MDG Millennium Development Goal Millennium Development Goal MFF Multitranche Financing Facility Fasilitas Pembiayaan Multitranche MPSA Water Resoucers Community Masyarakat Pemberdayaan Sumber Air MIS Management information system Manajemen sistem Informasi MOA Ministry of Agriculture Departemen Pertanian MOE Ministry of Environment Kementerian Negara Lingkungan Hidup MOF Ministry of Finance Departemen Keuangan MOFr Ministry of Forestry Departemen Kehutanan MOH Ministry of Health Departemen Kesehatan MPW Ministry of Public Works Departemen Pekerjaan Umum NGO Non Government Organization Lembaga Swadaya Masyarakat NSCWR National Steering Committee for Tim Pengarah Nasional Program Water Resources Pembangunan Bidang Sumber Daya Air PCMU Program Coordination and Unit Pengelolaan dan Koordinasi Program Management Unit PJT 2 State owned corporation with a water Perum Jasa Tirta 2 infrastructure management mandate, 3 | H   a   l    
  • 5. operating in the Citarum River Basin PIU Project Implementation Unit Unit Pelaksana Proyek PPTA Project Preparation Technical Bantuan Teknik Persiapan Proyek Assistance RBO River Basin Organization Organisasi Wilayah Sungai Roadmap Roadmap Peta Rancangan RCMU Roadmap Coordination and Unit Pengelolaan dan Koodinasi Roadmap Management Unit RP Resettlement Plan Rencana Permukiman Kembali SEA Strategic Environmental Assessment penilaian lingkungan strategis SRI System Rice Intensification Sistem Intensifikasi Padi TA Technical Assistance Bantuan Teknik WFPF Water Financing Partnership Facility Fasilitas Kemitraan Pembiayaan Air WRC Water Resources Council Dewan Sumber Daya Air Nasional WRM Water Resources Management Pengelolaan Sumber Daya Air WTC West Tarum Canal Saluran Tarum Barat 6 Ci’s River Basin River basin territory comprising three Daerah wilayah sungai yang terdiri dari tiga Territory river basin organizations Balai Besar Organisasi Wilayah Sungai yaitu Balai Besar Citarum, Balai Besar Ciliwung- Citarum, Balai Besar Ciliwung-Cisadane, Cisadane, and Balai Besar Cidanau- and Balai Besar Cidanau-Ciujung-Cidurian, Ciujung-Cidurian located in West yang berlokasi di Jawa Barat, DKI-Jakarta Java, DKI-Jakarta, and Banten dan Propinsi Banten. Provinces, and including the metropolitan conurbation of Jabodetabek 4 | H   a   l    
  • 6. DAFTAR ISI Hal DAFTAR SINGKATAN 2 DAFTAR ISI 5 CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM 7 COORDINATION WORKSHOP 1 RINGKASAN KEGIATAN 7 1.a. Latar Belakang 7 1.b. Tujuan 10 1.c. Hasil yang Diharapkan 11 1.d. Waktu, Tempat dan Lingkup Kegiatan 12 1.e. Peserta 13 1.f. Penyelenggara 13 5 | H   a   l    
  • 7. Hal 2 SESI PRESENTASI 14 3 RINGKASAN SESI KELOMPOK DISKUSI 20 3.a Pembagian Kelompok 20 3.b. Tujuan Diskusi Kelompok 21 3.c. Sekilas Permasalahan dan Alternatif Solusi Kegiatan 22 di Masing-masing Segmen 4 PENUTUP 23 5 LAMPIRAN 1. Tujuan dan Alur Kelompok Diskusi 2. Laporan Kelompok Diskusi 3. Daftar Peserta 4. Agenda Acara 5. Peta wilayah 6 segmen sungai Citarum 6. Foto Kegiatan 7. Handout Slide Presentasi 6 | H   a   l    
  • 8. CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP 1. RINGKASAN KEGIATAN 1.a. Latar Belakang Sumber daya air, dan sistem air tanah di wilayah sungai Citarum merupakan sesuatu yang vital bagi pembangunan sosial dan ekonomi negeri ini. Kedua hal tersebut sangat penting bagi pembangunan, baik yang bersifat industrial maupun yang bersifat perkotaan (terutama di Jabodetabek dan Bandung), termasuk di dalamnya industri ekspor, produksi pertanian melalui sistem irigasi yang memadai, persediaan air di pedesaan, aliran listrik PLTA, dan perikanan. Pada saat yang bersamaan sumber daya air di wilayah sungai Citarum relatif melimpah, namun penggunaannya yang terus meningkat secara signifikan dalam 20 tahun terakhir ini mengakibatkan semakin menurunnya kondisi sungai Citarum. Pertumbuhan urbanisasi yang cepat telah memperbesar paparan akan resiko bencana banjir. Degradasi lingkungan telah mencapai level yang mengkompromikan kesehatan dan penghidupan publik, khususnya bagi masyarakat miskin di perkotaan dan pedesaan, serta mendatangkan tambahan biaya keuangan terkait dengan sumber persediaan air baku dan perawatannya. 7 | H   a   l    
  • 9. Untuk memulihkan dan membangun sungai Citarum secara terpadu, Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB), lembaga keuangan dan lembaga donor lainnya serta berbagai pemangku kepentingan (lembaga swadaya masyarakat, kalangan usaha, akademisi dan masyarakat) mempersiapkan program pemulihan yang dinamakan Integrated Citarum Water Resources Management Program (ICWRMP) atau Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum. Program ini merupakan bagian dari Citarum Roadmap (peta rancangan perencanaan Citarum) yang telah disiapkan untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu berdasarkan pada sebuah visi, yaitu pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk merehabilitasi daerah tangkapan air dan sungai yang bersih, sehat, dan produktif, serta membawa manfaat yang lestari bagi semua orang khususnya di wilayah sungai Citarum. Citarum Roadmap telah mengidentifikasi 80 kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 15 tahun kedepan, dengan pendanaan yang bersumber dari fasilitas pembiayaan dari berbagai sumber pendanaan, baik anggaran pemerintah, sektor swasta, lembaga donor serta kontribusi lainnya. Sebagai pelaksanaan tahap 1 dari Citarum Roadmap, maka Proyek tahap 1 (Project-1 Investment Program) dengan Technical Assistance (TA) dimulai pada 2009. Institusi pelaksana program investasi ini adalah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum, yang telah mendirikan Project Coordination and Management Unit (PCMU) di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum melibatkan banyak pihak terkait dan berbagai komponen program. Hal ini menjadi sebuah tantangan dan kesempatan di dalam pelaksanaannya. Tantangannya adalah menyeimbangkan antara kordinasi dan komunikasi secara terus menerus di antara para pemangku kepentingan dengan pelaksanaan program sesuai tenggat waktu. Hal ini akan membutuhkan waktu, upaya dan komitmen seluruh pihak terkait, dan tidak mudah di dalam pelaksanaannya. Koordinasi yang kuat diantara para badan pelaksana sangat dibutuhkan, bersamaan dengan mekanisme pengawasan dan pelaporan yang efektif untuk memungkinkan Pemerintah Indonesia beserta donor, mengetahui dan memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan sesuai dengan perencanaan dan waktu yang telah di tentukan. Pertukaran informasi diantara badan pelaksana, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk komunitas, CSO, dan sektor swasta, akan mempertajam kinerja secara 8 | H   a   l    
  • 10. keseluruhan, dan meminimalkan usaha yang sia-sia akibat dari pekerjaan yang tumpang tindih. Tujuannya adalah untuk bersama-sama secara partisipatif mencari solusi efektif dan berkelanjutan melalui upaya terpadu antara sisi perencanaan, pembangunan fisik dan penguatan institusi, dengan visi: “Pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk merehabilitasi daerah tangkapan air dan sungai yang bersih, sehat dan produktif, serta membawa manfaat yang lestari bagi semua orang khususnya di wilayah sungai Citarum” Penyelenggaraan kegiatan Citarum Roadmap & Investment Program Coordination Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman diantara para pemangku kepentingan yang juga akan melaksanakan kegiatan program, yang diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan kordinasi di antara para pemangku kepentingan. 9 | H   a   l    
  • 11. 1.b Tujuan Tujuan dari kegiatan lokakarya ini digambarkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pemahaman diantara pemerintah dan sektor-sektor terkait pada tingkat daerah. Pemahaman tersebut yaitu: (1) Visi, Tujuan, dan komponen- komponen Roadmap (2) Investment Program atau ICWRMIP dan Project 1 (3) Memperjelas hubungan antara Roadmap dan Investment Program. 2. Mengidentifikasi kegiatan dan pelaku dari Para Pemangku Kepentingan (Stakeholders) di Wilayah Sungai Citarum. 3. Mendorong dialog antara water stakeholders berkenaan dengan agenda pekerjaan yang berkaitan dengan lingkungan, sebagaimana yang terdefinisi di dalam ICWRMIP melalui penyebaran informasi. 10 | H   a   l    
  • 12. 1.c. Hasil yang Diharapkan Diharapkan kegiatan lokakarya ini dapat membantu pencapaian hasil berikut ini: 1. Meningkatkan pemahaman dan komitmen dari lembaga pelaksana dan para pemangku kepentingan terkait di wilayah sungai terhadap Citarum Roadmap and Investment Program 2. Identifikasi kegiatan, hambatan serta alternatif solusi dengan menggunakan metode kelompok diskusi yang menggunakan pembagian segmen sungai sebagai pendekatan kesamaan wilayah kerja. 3. Meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan dalam perencanaan dan pelaksanaan Roadmap dan kegiatan ICWRMIP 11 | H   a   l    
  • 13. 1. d. Waktu, Tempat dan Lingkup Kegiatan Lokakarya Citarum Roadmap & Investment Coordination Workshop ini diselenggarakan pada Hari Kamis-Jumat, 29-30 Oktober 2009 di Hotel Sari Ater, Subang. Lingkup kegiatan lokakarya dua hari ini terdiri dari: 1. Sesi Presentasi. Rangkaian presentasi mengenai Citarum Roadmap, Kegiatan dalam Projek-1 (Pengelolaan Sumber Daya Air Citarum), Peran LSM dalam Citarum Roadmap, Contoh-Contoh dan Praktek yang Baik : Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap serta Presentasi foto kondisi dan aktivitas Citarum. 2. Diskusi panel. Menampilkan dialog para ahli dari berbagai latar belakang, baik institusi pemerintah dan penggiat lingkungan. 3. Diskusi Kelompok. Peserta lokakarya dibagi ke dalam enam kelompok dengan metode pembagian segmen Sungai Citarum sebagai metode diskusi untuk mendiskusikan kegiatan, hambatan, solusi/tindak lanjut serta saran dan 12 | H   a   l    
  • 14. rekomendasi. Masing-masing kelompok terdiri dari 15-20 orang peserta yang dipandu oleh fasilitator, didampingi oleh nara sumber dan notulen. 4. Team Building Exercise dan Penandatangan Komitmen Bersama. Acara ini dilakukan pada hari ke-2 (Jumat, 30 Oktober 2009). Dipandu oleh fasilitator, peserta melakukan simulasi kegiatan-kegiatan yang mendorong adanya kerjasama kelompok. Peserta juga menandatangani spanduk Visi Citarum sebagai tanda komitmen bersama. 1.e. Peserta Dari daftar peserta yang hadir, tercatat sekitar 157 peserta yang datang menghadiri kegiatan lokakarya ini. Peserta lokakarya ini berasal dari berbagai latar belakang, seperti institusi pemerintah, baik pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten di Jakarta dan Jawa Barat, Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) di wilayah sungai Citarum, perusahaan swasta, para pemerhati lingkungan, seniman, akademisi dan konsultan proyek. 1.f. Penyelenggara Lokakarya ini dilakukan melalui konsultasi dan kordinasi berbagai pihak. Tim penyelenggara merupakan gabungan dari tim Roadmap Coordination Management Unit (RCMU), Bappenas Jakarta dan Project Coordination Management Unit (PCMU), Balai Besar Wilayah Sungai Citarum-BBWSC di Bandung. Kegiatan ini didukung oleh tim fasilitator untuk memfasilitasi kegiatan kelompok diskusi. 13 | H   a   l    
  • 15. 2. SESI PRESENTASI Sesi Presentasi ini dilakukan pada hari pertama (29 Oktober 2009). Handout presentasi ini dapat dilihat pada lampiran 6. Citarum Roadmap Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas Presentasi ini membahas mengenai fakta sungai Citarum, kondisi permasalahan dari hulu hingga hilir yang membuat suatu pemikiran bahwa penanganan permasalahan Citarum tidak dapat dilakukan dengan menerapkan program tunggal atau program pembangunan fisik semata. Kondisi permasalahan Citarum yang kompleks menjadikan sebuah pemikiran pencetusan Citarum Roadmap. Yaitu gambaran strategis, rencana dan pelaksanaan yang berusaha membuat jalur/rute antara posisi saat ini dengan visi, hasil dan tujuan yang ingin kita capai di masa depan berkaitan dengan program pengelolaan terpadu sungai Citarum ini. Citarum Roadmap ini menjadi kepentingan dan milik para pemangku kepentingan, khususnya yang berada di wilayah sungai Citarum, yang difasilitasi pemerintah. Komponen program dalam Citarum Roadmap ini termasuk kedalamnya adalah penguatan lembaga, pengembangan dan pengelolaan sumber daya air, penggunaan dan pembagian air, perlindungan lingkungan, manajemen bencana, pemberdayaan masyarakat serta data dan informasi. Kordinasi Citarum Roadmap ini dilakukan baik di tingkat pusat, daerah/kabupaten serta masyarakat. Citarum Roadmap memberikan ruang baik individu, perusahaan, organisasi masyarakat, dll untuk turut berpartisipasi memberikan kontribusi positif bagi pemulihan sungai Citarum. 14 | H   a   l    
  • 16. Kegiatan Project-1 Pengelolaan Sumber Daya Air Citarum Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE, Direktur Sungai, Danau dan Waduk Presentasi ini menggunakan analogi sebuah kelompok orkestra untuk menggambarkan kolaborasi yang menghasilkan musik harmonis. Kolaborasi ini terdiri dari setiap pemain/pelaku yang memainkan instrumen, dengan tempo, dan bagian musik masing-masing, tapi tetap merupakan bagian dari musik besar yang dimainkan bersama. Posisi dirijen ini disini lebih pada membantu untuk sinkronisasi untuk mencapai nada harmoni. Analogi kolaborasi ini masih sesuai dalam konteks pelaksanaan program Citarum. Citarum Roadmap yang diperkirakan akan dilaksanakan dalam kurun waktu 15 tahun ini dengan identifikasi sekitar 80 kegiatan, dalam pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap. Pelaksanaan tahap 1 dari lima tahapan program (ICWRMIP) dalam kerangka Roadmap, sedang dalam persiapan. Komponen Proyek Tahap-1 (Project-1) meliputi perlindungan keanekaragaman hayati di hulu sungai, pengelolaan air dan sanitasi berbasis masyarakat, teknik pertanian ramah lingkungan, peningkatan kualitas air, penataan ruang, pengelolaan banjir di kawasan hulu, rehabilitasi kanal tarum Barat, deain peningkatan penyediaan air bersih kota Bandung dan strategi adaptasi untuk perubahan iklim. Seluruh komponen program ini akan dilakukan pemerintah (khususnya di daerah) bersama masyarakat. 15 | H   a   l    
  • 17. Peran LSM dalam Citarum Roadmap Bapak Asep Kuryana Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pendayagunaan Tata Guna Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Bapak Deni Riswandani, ELINGAN Bapak Daud Yusup, LMDH Gunung Tilu Bapak Dian Farid Hafidi, Warga Peduli Lingkungan Citarum Bapak Dede, MPSA Gunung Wayang Sesi ini membahas mengenai peran pemerintah dalam mensosialisasikan dan mengkomunikasikan kegiatan pembangunan dan membuka jalur dialog dan konsultasi dengan masyarakat setempat. BBWSC memiliki program pemberdayaan masyarakat yang rutin mengadakan kegiatan sosialisasi di tingkat desa di Bandung, Majalaya dan lain-lain. Kegiatan ini juga dilakukan bersama dengan institusi pemerintah lain terkait misalnya BPLHD, PJT-2, PSDA, Dinkes,sehingga dalam satu kegiatan, masyarakat dan pemerintah dapat berdiskusi dan mencari alternatif pemecahan masalah bersama-sama. Selain itu, BBWSC juga memiliki mitra yang berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini, sesuai dengan bidang dan daerah kerja masing-masing. Misalnya lembaga Elemen Lingkungan (ELINGAN), yang ikut membantu dalam pemberdayaan masyarakat di daerah hulu (Gunung Wayang), juga membantu kegiatan sosialisasi tentang daerah sempadan sungai dan mitigasi bencana. LMDH Gunung Tilu yang membantu masyarakat petani kopi di Pengalengan, atau MPSA Gunung Wayang yang membantu pembangunan rehabilitasi Situ Cisanti, mata air Citarum serta Warga Peduli Lingkungan Citarum yang membantu kegiatan pemberdayaan masyarakat di sungai Citarum melalui kegiatan-kegiatan seperti daur ulang, pertanian dan penghijauan. BBWS berharap agar lebih banyak lagi instansi pemerintah dan LSM yang dapat turut berpartisipasi dan berperan bersama-sama melakukan kegiatan dengan masyarakat. 16 | H   a   l    
  • 18. Contoh dan Praktek yang Baik: Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap Ibu Ir. Prima Mayaningyas, MSi Kepala Bidang Tata Kelola Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Propinsi Jawa Barat Presentasi ini menyoroti tentang perubahan dan menurunnya kondisi lingkungan baik di Wilayah Sungai Citarum, maupun Bandung dan Jawa Barat secara umum, baik dari pencemaran udara, pembangunan permukiman di kawasan konservasi, pencemaran air tanah, pembuangan limbah industri langsung tanpa melalui treatment khusus, dan lain sebagainya. BPLHD Propinsi Jawa Barat telah melakukan pendataan perubahan penggunaan lahan dan tata ruang di daerah hulu Citarum. Selain itu juga BPLHD aktif dalam kampanye melalui media maupun kegiatan-kegiatan masyarakat dan publik untuk meningkatkan kesadaran dan berperan aktif dalam kegiatan lingkungan. Dalam konteks strategi pengendalian pencemaran Citarum, BPLHD mengidentifikasi kegiatan yang perlu dilakukan antara lain konservasi daerah aliran sungai, penguatan informasi pengendalian pencemaran air berbasis GIS di Jawa Barat, peningkatan kapasitas baik untuk aparat pemerintah serta pelaku usaha/industri melalui Environmental Pollution Control Manager (EPCM), pemberdayaan masyarakat serta penegakan hukum. 17 | H   a   l    
  • 19. Memperkenalkan Citarum Website Bapak Candra Samekto Fungsional Perencana Bapenas Presentasi ini memperkenalkan website Citarum () sebagai media komunikasi bersama mengenai program Citarum, baik untuk para pemangku kepentingan serta lembaga pelaksana, juga untuk masyarakat umum. Website ini masih terus dalam pengembangan, baik dari sisi teknis, maupun dari sisi informasi dan pengembangan fitur. Beberapa fitur yang ada misalnya interactive map, yang dikembangkan dengan aplikasi google maps. Anda dapat melihat posisi daerah-daerah di sepanjang aliran sungai Citarum, yang ada aktivitas peningkatan sistem pengelolaan dan perbaikan kondisi Citarum. Juga ada Knowledge Centre dimana dokumen, data dan informasi yang berhubungan dengan Citarum dapat diakses dan di-download. Selain itu fitur-fitur dasar seperti penjelasan mengenai program, berita kegiatan terbaru, forum, hingga multimedia seperti foto dan video Citarum dapat diakses di website ini. Potret Citarum Dari Masa ke Masa Bapak Abrar Prasodjo Wanadri Presentasi ini menampilkan foto-foto kegiatan kelompok Pencinta Alam Wanadri di Citarum. Kegiatan alam bebas di Citarum telah dimulai sejak tahun 1975. Kondisi Citarum saat itu masih jauh lebih baik dibanding saat ini, dimana debit air cukup tinggi hingga di beberapa lokasi cocok untuk melakukan kegiatan arung jeram. Sekitar akhir tahun 2009 ini, Wanadri berencana melakukan ekspedisi sungai Citarum untuk melakukan pendataan, khususnya dokumentasi lokasi melalui foto dan GIS dari hulu hingga ke hilir, dan merekam permasalahan spesifik di titik-titik lokasi sungai (misalnya sampah di kawasan tengah atau pembuangan limbah di hulu, dsb) 18 | H   a   l    
  • 20. Panel Dialog Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D Narasumber: Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE, Bapak Erry Riyana Hardjapamekas Bapak Ir.A.Rifai Natanegara Ibu Prima Mayaningyas Panel diskusi ini membahas Citarum dari berbagai sisi. Baik dari segi lingkungan, maupun pelaksanaan program dan tantangannya di masa mendatang. Program yang melibatkan para pemangku kepentingan dari berbagai lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan lain sebagainya memiliki tantangan yang cukup kompleks. Masalah kebijakan, ruang lingkup kegiatan, hingga masalah kordinasi dan komunikasi di antara para pemangku kepentingan merupakan sedikit dari prediksi tantangan yang akan dihadapi. Permasalahan Citarum yang kompleks membutuhkan penyelesaian yang juga kompleks. Mulai dari pembangunan fisik, struktural dan non- struktural, kebijakan, pengendalian pencemaran, penggunaan dan pengaturan tata air, keuangan dan transparansi, peningkatan kepedulian, keterlibatan masyarakat dan lain sebagainya. 19 | H   a   l    
  • 21. 3. RINGKASAN SESI DISKUSI KELOMPOK 3.a Pembagian Kelompok Pada sesi diskusi kelompok ini, peserta dibagi ke dalam kelompok yang berdasarkan wilayah segmen sungai (sebagai metode pembagian kelompok berdasarkan wilayah kerja/program kegiatan), sebagai berikut: • Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya • Segmen 2 : Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot • Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Saguling • Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur • Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi) • Segmen 6 : Muara Citarum 20 | H   a   l    
  • 22. 3.b. Tujuan Diskusi Kelompok Tujuan diskusi kelompok ini adalah sebagai berikut: 1. Peserta dapat mengidentifikasi kegiatan, peluang dan tantangan di masing-masing wilayah segmen sungai 2. Peserta dapat mengetahui berbagai kegiatan di segmen wilayah sungai yang sama 3. Peserta mulai dapat mengidentifikasi bagaimana agar dapat mengatasi tantangan secara bersama-sama dalam program Citarum ini 4. Mendiskusikan mekanisme kordinasi yang akan dilakukan di masa mendatang. Dalam satu kelompok terdiri dari sekitar 15-20 peserta, didampingi oleh Fasilitator, Narasumber dan Notulen. Proses pengumpulan informasi melalui alat metaplan, dilakukan oleh semua peserta, kemudian peserta menulis pendapatnya berdasarkan kegiaran (rencana kegiatan), hambatan, solusi (tindak lanjut), saran dan pihak terkait. Hasil pendapat peserta ini selanjutnya dikelompokkan, dan dibahas satu per satu. Diakhir diskusi diharapkan para peserta bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategorisasi isu, permasalahan, tantangan, kegiatan dan peluang di masing-masing segmen, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara keseluruhan 21 | H   a   l    
  • 23. 3.c. Sekilas Permasalahan dan Alternatif Solusi Kegiatan di Masing-masing Segmen Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya Dari hasil pemetaan informasi kegiatan yang disampaikan oleh peserta, dirumuskan ada tiga kegiatan utama yang telah dilakukan selama ini di lokasi segmen I yaitu ; kegiatan Konservasi DAS, Pemberdayaan (sosialisasi dan pelatihan) serta advokasi. Permasalahan yang umumnya dihadapi di wilayah segmen 1 ini meliputi berkurangnya areal hutan lindung (berubah menjadi lahan garapan petani), pembangunan permukiman yang berkembang tanpa perencanaan yang baik, sehingga ikut berkontribusi sebagai salah satu penyebab banjir, tidak adanya pemetaan kondisi wilayah di sekitar segmen 1, sehingga tidak dapat diketahui secara jelas wilayah dan lokasi mana yang perlu diatasi untuk mengendalikan erosi. Alternatif solusi yang diusulkan meliputi kegiatan restorasi kawasan hulu, termasuk gerakan penghijauan/reboisasi dengan melibatkan masyarakat, pendampingan masyarakat, penetrapan peraturan pemerintah yang mengatasi masalah sampah dan lain sebagainya. 22 | H   a   l    
  • 24. Segmen 2 : Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot Permasalahan seputar segmen 2 ini antara lain; masalah erosi, banjir, industri di Majalaya, masalah tata ruang dan peternakan. Sehingga kegiatan yang diusulkan adalah kegiatan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, antara lain dengan penataan bangunan pada sempadan sungai/kawasan lindung, Pembangunan sarana prasarana pengelolaan lingkungan (pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran air seperti IPAL terpadu industri, septic tank komunal, IPAL kotoran sapi/biogas), Rehabilitasi lahan kritis, Pembangunan Agropolitan Terpadu, Mitigasi penangangan bencana (struktural dan non-struktural) serta penguatan kelembagaan. 23 | H   a   l    
  • 25. Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Saguling Banjir merupakan permasalahan utama di segmen 3. Banjir disebabkan oleh adanya pertemuan segitiga antara aliran Sungai Citarum, Sungai Cikapundung dan Sungai Citarik. Pertemuan ini yang menyebabkan terkadang sungai membludak. Berdasarkan kondisi tersebut peserta melihat, bukan kegiatan yang harus dianalisis, akan tetapi bagaimana cara mengatasi banjir. Karena itu, peserta Segmen 3 mengusulkan adanya tindakan sebagai berikut: Segera dilaksanaknnya konservasi di hulu dengan melibatkan semua komponen/ stakeholder terkait (masyarakat, pemerintah, swasta dan LSM), Mencegah terjadinya pengalihan fungsi lahan oleh “oknum atau masyarakat” serta dibebaskannya limbah industri, domestik dan sampah diwilayah segmen 3 (Segmen Jembatan Dayeuhkolot-Ujung Saguling) 24 | H   a   l    
  • 26. Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur Segmen 4 meliputi tiga wilayah waduk Saguling – Cirata – Jatiluhur, beserta seluruh wilayah di sekitarnya yang berkontribusi terhadap kelangsungan tiga waduk tersebut, sehingga mencakup wilayah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat. Isu utama di segmen ini adalah keberadaan jaring apung, pendangkalan waduk, pencemaran waduk karena sampah rumah tangga, sampah padat, dan pencemaran oleh industri, serta adanya penambangan pasir. Karena itu alternatif solusi yang diusulkan meliputi Penegakan hukum, Sinkronisasi peraturan perundangan, Percepatan pembangunan/pengembangan infrastruktur, Penyebarluasan informasi dan koordinasi, Penerapan insentif dan disinsentif, keterlibatan pihak swasta untuk membantu pembangunan wilayah pedesaan, dan lain sebagainya. 25 | H   a   l    
  • 27. Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi) Gambaran umum dan permasalahan di segmen 5 (lima) meliputi daerah irigasi teknis, kawasan industri dan pemukiman penduduk disekitar saluran irigasi dan sungai Citarum. Segmen 5 (lima) ini dimulai dari Bendung Curug, Saluran Tarum Timur (Meliputi wilayah Kabupaten Karawang, Subang dan Indramayu), Saluran Tarum Utara (meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi), Saluran Tarum Barat (meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan DKI Jakarta). Peserta Segmen 5 mengusulkan beberapa alternatif jenis kegiatan yang bisa dilakukan dalam mengatasi permasalahan. Yaitu berkaitan dengan sosialisasi informasi kegiatan program, koordinasi, pembangunan fisik (meliputi : normalisasi, rehabilitasi jaringan irigasi, pompanisasi dan penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar) dan pengembangan usaha tani (SRI). 26 | H   a   l    
  • 28. Segmen 6 : Muara Citarum Pada wilayah ini lebih menonjol pada wilayah pesisir dengan berbagai asek menyangkut lingkungan hidup serta pemberdayan masyarakat pesisir. Kondisi fisik lahan berupa sedimentasi, tanah mudah terkikis serta lahan kritis merupkan permasalahan yang yang menyangkut lahan. Kondisi iklim seperti pasang surutnya laut serta banjir besar merupakan fenomena alam yang mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat sekitar akibat arus transportasi barang menjadi tidak lancar. Sementara masalah pencemaran saat ini mengganggu habitat laut yang akan merugikan ekonomi masyarakat. Kegiatan pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan diantaranya adalah penanaman bakau di pesisir dan memanfaatkannya untuk pemeliharaan ikan air payau seperti belanak, udang, kepiting maupun bandeng yang telah dilaksanakan di pesisir daerah Eretan. Alternatif solusi kegiatan yang diusulkan meliputi pendampingan masyarakat yang meliputi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, penyuluhan kebersihan di sekolah-sekolah (PHBS). Pembangunan fisik di wilayah hilir ini yang diusulkan antara lain adalah pembangunan breakwater untuk menjaga pesisir pantai agar tidak terjadi abrasi. Untuk informasi lebih lengkap mengenai hasil diskusi masing-masing kelompok segmen, silahkan mengacu pada Lampiran 2: Laporan Kelompok Diskusi. 27 | H   a   l    
  • 29. 4. PENUTUP Kegiatan lokakarya Citarum Roadmap & Investment Program ini masih jauh dari sempurna baik dalam perancangan konsep dan pelaksanaan. Saran, kritik membangun dan umpan balik dari para peserta lokakarya ini akan menjadi catatan bagi pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang. Lokakarya ini menjadi sebuah peristiwa dimana para pemangku kepentingan kunci dengan latar belakang yang beragam. Baik dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan kabupaten, lembaga swadaya masyarakat, lembaga donor, para konsultan proyek, pelaku usaha/perusahaan, akademisi, para pemerhati lingkungan termasuk seniman yang juga turut hadir dalam acara ini telah memperkaya proses lokakarya ini. Dalam proses ini, menjadi sebuah langkah yang cukup berharga bagi semua pihak untuk saling berbagi informasi dan belajar dari proses kegiatan serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi serta berbagi pendapat melalui pengalaman, keahlian dan sudut pandang masing-masing. Meskipun dalam proses ini belum mencapai tahapan perumusan dan kesepakatan mengenai “apa langkah berikutnya?” bagi semua pihak untuk mulai melakukan tindakan, semoga melalui kegiatan ini menjadi langkah bagi seluruh pihak terkait untuk memulai sebuah proses perjalanan bersama untuk memulihkan kondisi sungai Citarum menjadi sungai yang bersih dan sehat melalui kerjasama dan kontribusi berbagai pihak, sebuah visi dan cita-cita yang ingin kita capai bersama: Cita-Citarum. 28 | H   a   l    
  • 30. LAMPIRAN 1 TUJUAN DAN ALUR KELOMPOK DISKUSI
  • 31. TUJUAN KELOMPOK DISKUSI Maksud Meningkatkan pemahaman dan kebersamaan antar stakeholder terkait yang memiliki kepedulian yang sama terhadap proyek investasi dan ICWRMIP. Tujuan 1. Meningkatkan pemahaman pemerintah daerah dan sektor tekait di semua tingkatan dalam memahami: a) Visi, tujuan dan komponen roadmap; b) meningkatkan pemahaman program invetasi dan proyek ICWRMIP; c) Penjelasan hubungan antara roadmap dan proyek investasi ICWRMIP. 2. Mengidentifikasi stakeholders terkait dan aktivitas program/kegiatan telah dilakukan di wilayah Sungai Citarum (yang terbagi menjadi 6 wilayah segmen sungai) 3. Mengidentifikasi kegiatan, peluang dan tantangan di masing-masing wilayah segmen sungai 4. Menyebarluaskan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya air secara terintegrasi/terpadu kepada stakeholder terkait, tenaga ahli dan pengambil kebijakan/keputusan dalam rangka menyusun kebijakan dan pelaksanaan program 5. Menjalin dialog antara stakeholder yang terkait dengan masalah-masalah lingkungan 6. Menyamakan visi dan persepsi segenap stakeholder terkait 7. Bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategori isu, permasalahan, tantangan, kegaiatan dan peluang dimasing-masing segmen Sungai Citarum, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara keseluruhan Diakhir diskusi diharapkan para peserta bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategorisasi isu, permasalahan, tantangan, kegiatan dan peluang di masing-masing segmen, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara keseluruhan 2|Hal
  • 32. 1. ALUR KERJA FASILITATOR FGD 1.1. PERSIAPAN a) Mengecek kelengkapan alat dan bahan FGD b) Menyakinkan peta besar telah ada dan terpasang di area registrasi pada saat registrasi peserta c) Menyakinkan daftar hadir setiap masing-masing segmen pada data yang telah disiapkan oleh panitia d) Memahami materi diskusi yang akan disampaikan oleh narasumber 1.2. SAAT REGISTRASI a) Semua fasilitator FGD telah siap menyambut kedatangan peserta sesuai wilayah segmen b) Menanyakan kepada peserta asal/instansi /lembaga dan wilayah (segmen) dari masing-masing peserta yang akan melakukan registrasi c) Memandu peserta untuk melihat peta besar wilayah segmen yang bersangkutan masuk wilayah mana d) Memberikan petunjuk kepada peserta untuk mengisi daftar hadir sesuai instansi dan segmen Catatan: Daftar hadir yang telah diisi, dicek kembali berdasarkan segmen dan jumlah anggota kelompok. Jika susunan anggota ada yang tidak berimbang, maka ditambahkan dari peserta tim pusat. 1.3. SAAT PENYAMPAIAN MATERI a) Menyimak materi yang diberikan narasumber b) Menyimak pertanyaan peserta c) Menyimak atas pertanyaan peserta (jawaban narasumber) d) Mengamati aktivitas peserta potensial 3|Hal
  • 33. Catatan: Beberapa fasilitator LPM Equator mem-back up Notulensi lengkap 1.4. SAAT BREAK MAKAN SIANG (tentatif) Seluruh fasilitator membrefing perwakilan peserta persegmen tentang maksud, tujuan dan alat-alat bantu FGD 1.5. SAAT PROSES BERDISKUSI (FGD) a) Memperkenalkan diri kepada peserta b) Memfasilitasi perkenalan antar peserta c) Menjelaskan maksud dan tujuan FGD d) Menjelaskan proses diskusi dengan menggunakan metaplan e) Memfasilitasi pemilihan ketua, sekertaris dan juru bicara. Ketua bertugas untuk membantu fasilitator dalam proses diskusi serta mengkoordinasikan kegiatan diskusi. Sekertaris bertugas untuk mencatat permasalahan selama diskusi dan merapikan hasil diskusi serta menulis hasil presentasi. Jubir bertugas untuk menjadi juru bicara pada saat presentasi hasil. f) Mempersilahkan ketua kelompok memimpin diskusi sesuai dengan tatacara yang telah disiapkan g) Mendampingi ketua kelompok dalam memimpin proses diskusi h) Membantu memecahkan, jika terjadi kemacetan diskusi i) Memotivasi peserta agar terlibat secara aktif selama diskusi j) Memfasilitasi narasumber ketika ingin memberikan pendapat atau dimintai pendapat oleh peserta k) Memfasilitasi dalam membuat kesimpulan hasil diskusi l) Memfasilitasi pembuatan bahan presentasi pleno 4|Hal
  • 34. 1.6. SAAT PRESENTASI PLENO HASIL FGD Catatan: Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan pada saat diskusi pleno a) Fasilitator mendampingi/mengontrol masing-masing kelompok untuk menyampaikan presentasi b) Menyampaikan bahan presentasi kelompok (tulisan bisa berupa kertas plano atau Power Point) Catatan: Mengingat jumlah peserta yang banyak, maka panitia sebaiknya menyiapkan LCD 1.7. MENYUSUN KESIMPULAN HASIL FGD a) Seluruh fasilitator berkumpul untuk membuat/menyusun kesimpulan diskusi pleno sesuai dinamikan proses diskusi/pleno b) Menanyangkan draft kesimpulan diskusi pleno c) Memperbaiki draft kesimpulan berdasarkan masukan d) Membacakan kesimpulan final 2. PEMBAGIAN SEGMEN Peserta dibagi menjadi 6 kelompok berbasis segmen: • Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya • Segmen 2 : Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot • Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Saguling • Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur • Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi) • Segmen 6 : Muara Citarum 5|Hal
  • 35. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok berbasis segmen sungai (untuk metode diskusi). Setiap kelompok akan dipandu oleh seorang Fasilitator dan Nara Sumber sebagai berikut: SEGMEN NARASUMBER FASILITATOR Segmen-1 Hulu sungai di Gunung Wayang – Candra S. Alimin Jahya Jembatan Majalaya Segmen-2 Jembatan Majalaya – Jembatan Eric Q Yatrin Dayeuh Kolot Segmen-3 Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Palgunadi Eni Kardiwiyati Saguling Segmen-4 Saguling - Cirata- Jatiluhur Maksum Hidayat Siti Rosyidah Segmen-5 Jatiluhur (saluran irigasi) Ratih W Suramin Segmen-6 Muara Citarum Kiswaya Zulkifli Peserta telah dibagi dalam segmen masing-masing, daftar peserta per segmen (terlampir dalam Laporan Kelompok Diskusi) Namun karena ada beberapa peserta yang datang terlambat sehingga namanya belum tercantum dalam daftar peserta, atau karena penempatan kurang sesuai, sehingga dalam pelaksanaannya terdapat beberapa perubahan. Daftar peserta sesuai kehadiran dalam FGD per segmen disajikan pada bagian selanjutnya, sebagai laporan hasil diskusi per segmen. 3. LAYOUT RUANGAN 6|Hal
  • 36. 4. ALAT DAN BAHAN UNTUK MASING-MASING KELOMPOK No Jenis Jumlah Satuan 1 Flip Chart (Papan Tulis) 1 Buah 2 Spidol (warna hitam dan biru) 3 Box 3 Plano besar @ 25 25 Lembar 4 Metaplan ukuran 20x10 cm @1700x5 = 8500 Lembar (merah,kuning, hijau, biru dan putih) 5 Isolatif 10 Buah 6 Note book 1 Unit 7 Daftar Hadir per segmen/kelompok 1 Expl 8 Peta Besar 1 Unit 9 Tabel peserta, fasilitator dan Expl narasumber 5. TATA CARA MENULISKAN METAPLAN 1. Tulisan berbentuk frase (Contohnya “DANA KURANG” bukan hanya ditulis “DANA” 2. Maksimal terdiri dari 3 baris 3. Menggunakan huruf capital (huruf besar) 4. Tulisan memenuhi metaplan (terbaca) CONTOH PENULISAN PADA KERTAS METAPLAN DANA KURANG 7|Hal
  • 37. LAMPIRAN 2 LAPORAN HASIL KELOMPOK DISKUSI
  • 38. LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 1 2|H a l
  • 39. HASIL DISKUSI KELOMPOK I SEGMEN 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya KEGIATAN HAMBATAN SOLUSI / TINDAK SARAN PIHAK TERKAIT LANJUT I. KONSERVASI 1. Agar dilakukan 1. Segera terlibat 1. Perum Perhutani restorasi dalam menangani 1. Sanitasi pengolahan 1. Penegakan hukum kawasan hulu SDA kawasan 2. Dep. PU tidak tuntas. secara sampah. komprehensif 3. PDAM 2.Gerakan 2. kurang respon dari PEMDA setempat. 2. Kegiatan penyuluhan yang 2.Penetapan sepadan 4. PEMDA penyuluhan melibatkan 3. Kerusakan konservasi masyarakat dalam 3. Pembuatan biopori 5. Pemerintah pusat catchment area terus dilakukan secara melakukan reboisasi bertambah, sulit terencana 4. Wisata arung jeram 6. Perguruan tinggi dikendalikan. 3. Segera dibuat peta 3. Gerakan 5. Penyediaan air- utk restorasi kawasan 7. Penegak hokum 4. Rendahnya Reboisasi dengan hulu. (polisi/jaksa) pemahaman bersih masyarakat tentang melibatkan konservasi SDA. masyarakat 4. Agar para 8. KLH, BPLH 6. Pengelolaan SRI segera pemanfaat DAS 5. Kurang kesadaran digalakkan. memberikan 9. TNI masyarakat disekitar kontribusi dalam sempadan kegiatan 10. Kelompok Pecinta penyelamatan daerah alam hulu. 2.PEMBERDAYAAN 1. Pembuatan 1. Akses pasar sulit 1. Fasilitasi jejaring 1. Penyediaan 1. PEMDA percontohan (hasil usaha agribis usaha terutama kredit usaha kecil Pembangunan petani binaan masih untuk kebutuhan prosedur dan 2. PLN biogas sulit dipasarkan) modal dan prosesnya pemasaran hasil. dipermudah. 3. Masyarakat lokal 2. Pendampingan 2. Teknologi tepat guna (petani, masyarakat oleh belum ditemukan. 2. Pendampingan 2. Sosialisasi SRI masyarakat hutan) LSM. oleh LSM pada ke masyarakat 3. akses modal / saat secara 4. Perguruan tinggi 3. Fasilitas dukungan modal musrenbang, terencana. pengembangan sangat terbatas. agar kebutuhan 5. DIKNAS (Dep, agribisnis. masyarakat DINAS) 4. kurang kesempatan dapat ditampung. 4. Pembuatan bagi masyarakat 6. LSM percontohan dan miskin 3. Gerakan dan fasilitasi alih kampanye 7. Perbaikan komoditi 5. pembinaan budaya lingkungan digalakkan 8. Dinas sosial 5. Pelatihan ansos kembali. DAS Citarum 9. Dep. Pertanian 4. Pelatihan Usaha 6. Sosialisasi tani konservasi 10. BAPPENAS Peningkatan dan pendamping kesadaran lingkungan 11. koperasi (Dep, konservasi SDA DINAS) pada masyarakat 3|H a l
  • 40. KEGIATAN HAMBATAN SOLUSI / TINDAK SARAN PIHAK TERKAIT LANJUT 3. ADVOKASI 1. Perumusan 1. Penyusunan draft 1. Segera di 1. Sosialisasi 1. DPRD Kab, DPRD PERDA PEMDA tentang selesaikan dan kepada Propinsi pengelolaan pengolahan sampah sosialisasi stakeholder sampah tidak melibatkan PERDA sampah. 2. LSM kabupaten masyarakat. 2. Koordinasi Bandung. 2. Koordinasi instansi 3. PEND A (DINAS 2. Kurang koordinasi pengelolaan SDA pemerintah dan BDLH) 2. Advokasi instansi terkait 3. Koordinasi lintas masyarakat pencemaran sektor segera 4. pemerintah pusat limbah industri 3. Tidak ada diwujudkan. 3. Pengumpulan (DEPHUT), KLH) implementasi trust fund dari 3. Penegakan hukum regulasi tentang 4. Perlu bantuan swasta 5. Kemasyarakat / bagi pelanggar lingkungan dana dari kelembagaan lingkungan pemerintah 4. Peraturan 4. Penegakan hukum untukkegiatan tentang 4. Penataan lemah advokasi. partisipasi bangunan di masyarakat dan sempadan 5. Saling tuding antar 5. Legitimasi pengelolaan instansi / lempar pengolahan SRI sampah 5. Wadah koordinasi tanggung jawab tingkat wilayah 5. Penegak hukum sungai lingkungan secara tegas agar menimbulkan efek jera 6. Respon terhadap kegiatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan DAFTAR PESERTA SEGMEN 1: GUNUNG WAYANG – JEMBATAN MAJALAYA NO NAMA INSTANSI 1. A. Rifai Natanegara Wanadri 2. Asep Kuryana BBWS Citarum 3. Daud DHBM 4. Ario Pratyakso Bappeda Kab. Bandung 5. Krisna Feryka Bappenas 6. Deni Riswandani Elingan 7. Rifal Z. Cakram Bandung 8. Dede Juhary MPSA 9. Jajang KD WPL 10. M. Syafei BLH Kab. Bandung 11. Arifin Halim Dishut Prop Jabar 12. Tisna U. Ditanbunhut Kab. Bandung 13. Adeng S. WPL 14. Firman Napitupulu Dit. Tata Ruang PU 15 Hans Nico Sinaga Dit KK, PHKA-Dephut 4|H a l
  • 41. LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 2 5|H a l
  • 42. HASIL DISKUSI KELOMPOK 2 SEGMEN 2: Hulu sungai di Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot KEGIATAN HAMBATAN SOLUSI / TINDAK SARAN PIHAK TERKAIT LANJUT 1. Teknis dan atau 1. Keterbatasan 1. Mekanisme 1. Konservasi 1. Pemerintah Lingkungan anggaran insentif & dilakukan secara disinsentif periodik 2. Swasta 2. Keterpaduan 2. Normalisasi program 2. Mobilisasi Sungai lintas sektor sumber 2. Peningkatan 3. Masyarakat pendanaan dari teknologi tepat 3. Inventarisasi 3. Komitmen berbagai tingkat guna 4. Akademisi bangunan di anggaran pemerintahan sempadan sungai 3. Mekanisme 3. CSR insentif dan 4. Konservasi lahan disinsentif 4. KPS (reboisasi, dll) 4. Kompensasi jasa 5. Pembangunan lingkungan Agropolitan Terpadu 6. Pembangunan IPAL dan sarana pengendalian pencemaran air (industri, domestik) 7. Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan sampah 8. Mitigasi bencana banjir (struktur) 9. Sosial 1. Public campaign 1. Protes dari 1. Peningkatan 1. Pengembangan 1. Pemerintah penduduk intensitas teknologi 2. Swasta 2. Sosialisasi komunikasi informasi 3. Masyarakat 2. Masih rendahnya Pengelolaan LH 2. Kampanye di 4. Akademisi kesadaran 2. Penguatan masyarakat kelembagaan media elektronik 3. Mitigasi Bencana pada 3. Penguatan Banjiir (non- 3. Rendahnya masyarakat kapasitas Struktur) partisipasi masyarakat 3. Sosialisasi 4. Kelembagaan 4. masyarakat 4. Pendampingan STBM (Sanitasi Total 1. Egosektoral 1. Peningkatan 1. Pengembangan 1. Pemerintah Berbasis Masyarakat) koordinasi teknologi 2. Lemahnya informasi 2. Swasta koordinasi 2. Kerjasama 2. Inhouse training 3. Masyarakat 3. Kewenangan 3. Peningkatan 6|H a l
  • 43. KEGIATAN HAMBATAN SOLUSI / TINDAK SARAN PIHAK TERKAIT LANJUT tidak jelas atau sinergitas 3. Penyusunan 4. Akademisi overlapping perda 4. Membangun 4. Lemahnya networking 4. Perda yang sistem informasi berkaitan dengan SDA 5. Sulit mendapatkan data sekunder PHBM (alih komoditas, Pemberdayaan 1. Peningkatan 1. Mekanisme 1. Pemerintah contoh kopi) Masyarakat akses insentif dan (kewirausahaan) terhadap pasar disinsentif 2. Swasta 3. Masyarakat 2. Peningkatan 2. Kompensasi jasa akses lingkungan 4. Akademisi terhadap sumber informasi 3. Akses terhadap skill, modal Program yang direkomendasikan pada segmen 2: 1. Normalisasi Sungai 2. Penataan bangunan pada sempadan sungai/kawasan lindung 3. Pembangunan sarana prasarana pengelolaan lingkungan (pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran air seperti IPAL terpadu industri, septic tank komunal, IPAL kotoran sapi/biogas) 4. Rehabilitasi lahan kritis 5. Pembangunan Agropolitan Terpadu 6. Mitigasi penangangan bencana (struktural dan non-struktural) 7. Penguatan kelembagaan (STBM, PHBM, dan monev partisipatif/swapantau) 8. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan skill (wira-usaha) 9. Peningkatan koordinasi dan sinergitas program 10. Sosialisasi (pengelolaan lingkungan industri, pengelolaan sampah dan sanitasi) 11. Perwujudan mekanisme insentif dan disinsetif/jasa lingkungan 12. Pembangunan Citarum Center 7|H a l
  • 44. ISU SPESIFIK 1. Pembangunan trash rake; 2. Penyusunan rencana induk sungai Cikapundung; 3. Pengendalian banjir melalui pemangkasan Curug Jompong: 4. Konservasi sub-DAS Cikapundung; 5. Rehabilitasi lahan tangkapan air sub-DAS Cisangkuy/DAS Citarum dengan penanaman model hutan bambu rakyat 6. Pendataan publikasi; 7. Reboisasi dengan cara wali pohon. DAFTAR PESERTA SEGMEN 2 : JEMBATAN MAJALAYA – JEMBATAN DAYEUH KOLOT NO NAMA INSTANSI 1. drg. Agus SR Dinkes Sumedang 2. Isdiyana Litbang SDA 3. Soenaryo S Distan Sumedang 4. Hendra Setiawan KLH 5. Arung S Dit. BPSDA 6. Suhara BLH Sumedang 7. Windya BPLH Kab. Bandung 8. Andy Heru Bappeda Kota Bandung 9. Yully MD WPL 10. Sarwono SDA Pusat 11. Cakra A. LMDH 12. Rudi BBKSDA Jabar 13. Thova Magnolia BBWS Citarum 8|H a l
  • 45. LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 3 9|H a l
  • 46. HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 SEGMEN 3 : Jembatan Dayeuh Kolot-Saguling Catatan: Peserta yang mengikuti diskusi kelompok, menyatakan tidak ada kegiatan yang secara langsung berkaitan dengan wilayah/segmen 3. Sebagai solusinya adalah dengan memulai identifikasi masalah diwilayah segmen 3 dan selanjutnya untuk kategori “kegiatan” dilakukan dengan bentuk “rencana kegiatan”. No Kegiatan Hambatan Solusi/ Saran Pihak Tindak Lanjut Terkait I PERATURAN A Monitoring dan evaluasi Pemda tidak Harus ada tim Ketegasan akan Pemda, pelaksanaan peraturan alih tegas/pelaku industri yang peraturan harus di pelaku fungsi lahan tidak disiplin dan menertibkan mulai “segera” industri, masyarakat belum peraturan & masyarakat sadar sosialisasi B Masterplan drainase Terpakunya pada Segera Agar dapat Pemkot, anggaran 2010 direalisasikan diimplementasikan Bappeda anggaran 2010 C Izin Belum dilaksanakan Law inforcement Dilaksanakan Kepala pembuangan/pengolahan secara 1 pintu secepatnya daerah, limbah optimal/masih ada kepolisian, pelanggaran kejaksaan, kehakiman II LIMBAH A Pembangunan IPAL Operasional tidak direvitalisasi Dilaksanakan DPU cipta CISIRUNG optimal (teknologi & secepatnya karya, dan kondisi IPAL sudah Depkes tidak berfungsi optimal) B Pelaksanaan konsep Pemda tidak tegas Sosialisasi Melibatkan lebih Pemda, pengelolaan limbah tentang limbah konsep 3R dan banyak pihak masyarakat, industry domestic konsep IPAL ketiga dan LSM, lintas dan tidak ada terintegrasi partisipasi sektoral program ang masyrakat PEMDA terintegrasi dan berkesinambungan III PEMBERDAYAAN MASYARAKAT A Gerakan Cikapundung Perilaku masy. Sosialisasi K3 Mengajak masy. Pemkot. Bersih Membuang sampah Berpartisipasi LSM, di sungai masyarakat B CLTS-MPA PHAST Kurang dukungan Advokasi lintas Ketersinambungan Masyarakat,I (Community Led Total dari instansi terkait terkait, Pemda program depkes nstansi Sanitation – Methodology dan OPD pemerintah, Partisipatory Hygienie and swasta, LSM sanitation transformation) C Sosialisasi Sosialisasi hanya Sosialisasi dan Pelibatan penuh Masyarakat,I bersifat “formalitas” pembinaan masyarakat dalam nstansi sosialisasi pemerintah, swasta, LSM IV KONSERVASI A GRLK dan GERHAN Kepemilikan lahan, Sosialisasi dan Sosialisasi intensif Swasta, ekonomi masyarakat pembinaan kepada pihak pemda, swasta (jenis masyarakat tanaman sesuai dengan keinginan masyarakat) V PENGENDALIAN BANJIR A Normalisasi Sungai Pembebasan lahan, Normalisasi Segera Dinas PSDA Citarum banjir / genangan sungai induk dan dilaksanakan, Prop Jabar berpindah, tidak ada 9 anak sungai, meninggikan pemanfaatan relokasi warga elevasi rumah 10 | H a l
  • 47. No Kegiatan Hambatan Solusi/ Saran Pihak Tindak Lanjut Terkait terhadap sungai mati cieunteung dan penduduk, dan andir, sosialisasi dilakukannya dan musyawarah konservasi di hulu dengan pemilik tanah, pemanfaatan sungai-sungai mati. B Pembersihan sungai Tidak suistanable Perlu dana Segera Satpol PP, Citarum (sungai kembali pemeliharaan dilaksanakan PSDA kotor) sungai, konservasi DAS C Penataan sempadan Banyaknya Penertiban Segera Masyarakat, sungai bangunan permanen sempadan dilaksanakan LSM dan dan semi permanen sungai, pemerintah di daerah sempadan pembuatan kota (kios rumah, desain pangkalan ojek pemanfaatan sempadan VI KAJIAN A Study komperatif dan Perhatian dari Review hasil Ditindaklanjuti Perguruan inventarisasi hasil studi instansi terkait studi yang sudah dengan tinggi, LSM, dilakukan pelaksanaan media massa sesuai rekomendasi hasil studi Adapun 9 (Sembilan) identifikasi permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Terjadinya banjir tahunan yang mengenangi wilayah disekitar segmen 3 2. Adanya limbah baik yang dihasilkan oleh rumah tangga ataupun industry (sampah, pencemaran air oleh industri) 3. Adanya alih fungsi lahan baik yang diperuntukan untuk pertanian, rumah tinggal ataupun tempat usaha 4. Adanya krisis air terutama masyarakat sekitar segmen 3 5. Perlunya penengasan pelaksanaan peraturan pemerintah 6. Permukaan air tanah yang menurun, sehingga daratan lebih rendah 7. Banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah segmen 3, sehingga wilayah daerah aliran sungai padat penduduk 8. Menurunnya kesehatan masyarakat sekitar daerah aliran sungai, sehingga kondisinya sangat memprihatinkan 9. Solid liquid waste 11 | H a l
  • 48. Berdasarkan hasil pengelompokkan tersebut, selanjutnya dirumuskan kesepatakan bersama untuk alternatif penyelesaian permasalahan yang ada dengan membuat kesimpulan. sebagai berikut; 1. Pelaksanaan normalisasi sungai Citarum dan 9 anak sungainya 2. Segera dlaksanaknnya konservasi di hulu dengan melibatkan semua komponen/ stakeholder terkait (masyarakat, pemerintah, swasta dan LSM) 3. Mencegah terjadinya pengalihan fungsi lahan oleh “oknum atau masyarakat” 4. Dibebaskannya limbah industri, domestik dan sampah diwilayah segmen 3 (Segmen Jembatan Dayeuhkolot-Ujung Saguling) DAFTAR PESERTA SEGMEN 3 : JEMBATAN DAYEUH KOLOT - SAGULING NO NAMA INSTANSI 1. Nungky Irman Wanadri 2. Sopala KBB 3. Dedi Ridwan Distan Kab.Bandung Barat 4. Yuntina Erdani Dinkes Provinsi 5. Nuriansyah Bappeda Kota Bandung 6. Titi Novita KLH 7. Anhar H. Dinkes Kota Bandung 8. Akhmad Kota Cimahi 9. Bambang Aris S. LPM Unpad 10. Herman H. WPL 11. Windy Bappeda Kota Cimahi 12. Kunia P. Bappenas 13 Ita Purwanti Dinas SDAPE Kabupaten Bandung 14 Petrus Puslitbang SDA 15 Andi Setyo Pambudi Bappenas 16 AW Palgunadi PCMU 12 | H a l
  • 49. LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 4 13 | H a l
  • 50. HASIL DISKUSI KELOMPOK 4 SEGMEN 4 : Saguling-Cirata-Jatiluhur KEGIATAN HAMBATAN SOLUSI/TINDAK SARAN PIHAK TERKAIT LANJUT Hambatan Umum: 1. Konservasi 1. Anggaran terbatas 1. Peningkatan 1. Penegakan hukum 1. Pemerintah lingkungan komitmen seluruh • Pusat stakeholder • Provinsi • Kabupaten 2. Pengembangan 2. Keterlambatan 2. Peningkatan 2. Sinkronisasi /Kota dan pengelolaan anggaran koordinasi/ peraturan infrastruktur sosialisasi dan perundangan 2. Swasta/pengu penyebarluasan saha informasi 3. Masyarakat 3. Pemberdayaan 3. Sumber daya 3. Penerapan 3. Percepatan masyarakat manusia teknologi pembangunan/ 4. LSM pengembangan infrastruktur 4. Pengelolaan data 4. Monitoring dan 4. Konservasi 4. Penyebarluasan dan sistem evaluasi informasi dan informasi koordinasi 5. Biodiversity 5. Perilaku 5. Pengelolaan 5. Penerapan insentif management masyarakat anggaran tepat dan disinsentif waktu dan memadai 6. Pemberdayaan 6. Koordinasi 6. Swasta turun ke kelembagaan perdesaan – modal, management, 7. Peraturan teknologi, pasar perundangan 7. Payment for environmental 8. Kurangnya services – PES teknologi mudah & murah 8. Konservasi sda – flora dan fauna 9. Kemiskinan perdesaan 9. Pemanfaatan energi 10. Komitmen tinggi, terbarukan – penerapan rendah minihidro, solar cell, biogas, dll Hambatan Khusus: 1. Sedimentasi tinggi 2. Status tanah/kepemilikan individu 3. Penurunan kualitas air 4. Permukiman di daerah sempadan sungai 14 | H a l
  • 51. Kesimpulan diskusi: Isu utama di segmen ini adalah keberadaan jaring apung, pendangkalan waduk, pencemaran waduk karena sampah rumah tangga, sampah padat, dan pencemaran oleh industri, serta adanya penambangan pasir. 1. Tiga waduk memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, perlu dijaga keberlangsungan ketiga waduk tsb perlu dijaga 2. Untuk tersebut di atas teridentifikasi kegiatan kegiatan yang diperlukan yang ternyata merupakan program di dalam roadmap citarum 3. Dalam rangka melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan pelibatan dan komitmen semua pemangku kepentingan untuk melaksanakan kegiatan secara terpadu. DAFTAR PESERTA SEGMEN 4 : SAGULING – CIRATA-JATILUHUR NO NAMA INSTANSI 1. dr. Hj. Ratu Tri Yulia Dinkes Cianjur 2. Sumarto BBTNGGP 3. Shinta Hita Bappenas 4. Hadiyat Din BM dan Pengairan Kab. Purwakarta 5. Musthofa Dishut Prop Jabar 6. Agus Kurniawan BLH Kab. Purwakarta 7. Prima Maryaningtyas BPLHD Jabar 8. Hermono Sigit KLH 9. Imanudin PMPL 10. Ita Purwanti Dinas SDA Pertambangan dan Energi Kab.Bandung 11. Irwan AS Wanadri 12. Putri Wanadri 13. Dian Farid H. WPL 14. Yadi WPL 15. Pandi MS.Hutabarat Dit. Bina Program PU 16 Nita Kartika Bappenas 17 E Laksana Distan Cianjur 18 Saryadi Mintaraga Distanhutbun 19 Bagus Adi R BBWS Citarum 20 Arum Bappeda Kab Bandung Barat 15 | H a l
  • 52. LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 5 16 | H a l
  • 53. HASIL DISKUSI KELOMPOK 5 SEGMEN 5 : Jatiluhur (Irigasi) KEGIATAN HAMBATAN SOLUSI / TINDAK LANJUT/ PIHAK TERKAIT SARAN Sosialisasi Dana Arsitektur pendanaan Bappenas Integrasi kegiatan & pendanaan Depkeu Koordinasi SDM yang rendah 1. Capacity building semua Bappeda SDM Peran masyarkt rendah Deptan 2. Advokasi stakeholder Koordinasi antar Bappenas stakeholder & birokrasi 3. Sosialisasio kebijakan NGO/LSM 4. Law enforcement DepHut 5. Pendidikan lingkungan Perhutani 6. Public privat patnership dalam Comdev dan CSR Dinas Kesehatan Dep PU 1. Pembangunan 1. Kualitas lahan 1. Prioritas kesehatan PDAM Fisik, Normalisasi 2. Penertiban lahan 2. Informasi publik PAM Jaya sempadan 2. Rehabilitasi 3. Koordinasi antar stakeholder BPLHD jaringan 3. Law enforcement irigasi 4. Peningkatan kesadaran Pemda DKI masyarakat 3. Pompanisasi PJT 2 4. Sarana Air Kab/Kota Terkait minum dan sanitasi P3A Aetra 1. Pengembangan BMG usaha tani (SRI) BPSPAM 2. Penanggu- BWWSC langan lahan kritis Dep. ESDM Dinas PU TNI Industri Lembaga donor 17 | H a l
  • 54. Adapun 7 (tujuh) identifikasi permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Adanya masalah sarana/fasilitas dan infrastruktur irigasi 2. Adanya sedimentasi pada saluran 3. Adanya limbah baik yang dihasilkan oleh rumah tangga ataupun industry (sampah, pencemaran air oleh industry) 4. Adanya alih fungsi lahan milik pemerintah baik yang diperuntukan untuk pertanian, rumah tinggal ataupun tempat usaha disekitar saluran 5. Banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah segmen 5 (lima), sehingga wilayah daerah aliran sungai padat penduduk 6. Adanya masalah ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi dasar penduduk sekitar saluran irigasi 7. Perlunya ketegasan pelaksanaan peraturan pemerintah Berdasarkan hasil pengelompokkan tersebut di atas, selanjutnya dirumuskan kesepatakan bersama untuk alternatif penyelesaian permasalahan yang ada dengan membuat kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut 1. Koordinasi, advokasi dan sosialisasi yang terintegrasi 2. Program besarnya (ICWRMIP) 3. Action plan 4. Pendanaan 5. Law enforcement 6. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment) 18 | H a l
  • 55. DAFTAR PESERTA SEGMEN 5 : JATILUHUR (IRIGASI) NO NAMA INSTANSI 1. H. Takmid S. Distanak Kab. Indramayu 2. Awananto PT. PALYJA 3. Nendi DEPTAN 4. Eddy S. Pengairan Subang 5. Jubaedi BPLH Kota BEkasi 6. Wahanudin Depkes 7. Ahmad Nurfallah Depkes Kab. Bekasi 8. Fabian P Dept PU 9. Unang Saefudin BPLH Karawang 10. Jajat Nugraha Dinkes Karawang 11. Adriyanto PJT-2 12. Deden H. BBKSDA 13. Dyah S. Bappenas 14. Unayah Dishutbun Subang 15. Suryadi Mintaharja Dishutbun Purwakarta 16. Yayan Nugraha Dinkes Kerawang 17 Anne HK Dinkes Purwakarta 19 | H a l
  • 56. LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 6 20 | H a l
  • 57. HASIL DISKUSI KELOMPOK 6 SEGMEN 5 : Citarum Pesisir SOLUSI/ KEGIATAN HAMBATAN SARAN PIHAK TERKAIT TINDAK LANJUT Dokumentasi Dana Pengalokasian Perencanaan terpadu Bapenas dana dan CSR dan kajian mendalam KLH Konservasi Tumpang tindih Perlunya koordinasi Optimalisasi sumber- BLHD/ kewenangan instansi terkait sumber dana diluar APBD BPLHD BLH Pemberdayaan Kelembagaan Penguatan Peningkatan BAPPEDA masyarakat klelmbagaan pemberdayaan DISHUT masyarakat pesisir Distan dengan silvo fishery DKP PU BBWS PSDA Pembangunan fisik Perilaku Peningkatan Komitmen bersama PJT II masyarakat pemberdayaan dalam perencanaan, LSM masyarakat pelaksanaan,dan MEDIA pengawasan PERGURUAN TINGGI Kondisi fisik lahan Pembangunan dan dan iklim Penanganan fisik Kondisi fisik lahan Pembangunan dan dan iklim Penanganan fisik Berbagai solusi/tindak lanjut dari hambatan yang ada meliputi: 1. Pengalokasian dana dan CSR Pengalokasian dana yang optimal serta meningkatkan peran swasta melalui optimalisasi CSR. 2. Perlunya koordinasi instansi terkait Koordinasi yang dimaksud adalah koordinasi antar sektor, lembaga, pusat – daerah, maupun kebijakan dan perencana hulu – hilir Citarum. Selain itu peran masing-masing perlu lebih diperjelas dan rinci. Selanjutnya perencanaan dan pelaksanaan perlu dilakukan secara terintegrasi. 21 | H a l
  • 58. 3. Penguatan kelembagaan Perkuatan kelembagaan dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan berbagai kegiatan yang dilakukan. 4. Peningkatan pemberdayaan masyarakat Peningkatan pemberdayaan masyarakat merupakan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menangani Citarum. Selanjutnya adalah peningkatan STBM, penyuluhan PHBS yang konsisten serta penanganan sampah mengembangkan sekolah lapang yang berkaitan dengan upaya konservasi Citarum baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu membuat demplot-demplot sebagai percontohan. 5. Pembangunan dan Penanganan Fisik Pembangunan fisik diantaranya adalah pembangunan breakwater untuk menjaga pesisir pantai agar tidak terjadi abrasi. Perlu dilakukan perbaikan menyeluruh sesuai dengan morfologi sungai agar pembangunan lebih efektif dan efisien, yang diikuti dengan penanganan garis sempadan sungai. Pembangunan fisik dilakukan pula dengan memperkuat tanggul penahan yang diikuti pengaturan debit air agar lebih optimal. Penanganan fisik berupaka penegerukan yang tepat waktu, pengaturan debit air serta melakukan normalisasi dan rehabilitasi tanggul-tanggul kritis. 6. Penyediaan sarana penunjang/infrastruktur Sarana-sarana penunjang berupa penyediaan kapal-kapal keruk yang lebih banyak lagi, penyediaan alat transportasi serta perbaikan sarana jalan dan lain-lain. Saran Beberapa saran untuk seabagai masukan untuk kegiatan selanjutnya: 1. Perencanaan terpadu dan kajian mendalam 2. Optimalisasi sumber-sumber dana di luar APBD 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat pesisir dengan silvo fishery 4. Komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan 22 | H a l
  • 59. Kesimpulan 1. Perlu adanya perencanaan terpadu dan menyeluruh DAS Citarum 2. Harus ada Kerjasama antar instansi pusat dan daerah dalam penanganan DAS Citarum 3. Optimalisasi peran serta masyarakat dan LSM dalam penanganan DAS Citarum 4. Optimalisasi sumber dana 5. Komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan (pengendalian) DAFTAR PESERTA SEGMEN 6 : CITARUM PESISIR NO NAMA INSTANSI 1. Abrar Prasodjo Wanadri 2. Y. Fuad Wanadri 3. Ismail Din. Bina Marga & Pengairan Subang 4. Kiswaya BBWS Citarum 5. Deni W. Dinkes Subang 6. Agus Hermawan Bappeda Karawang 7. Kamal M. BLH. Subang 8. Sustyo I BBKSDA Jabar 9. Yanti Kurnisa BBWS Citarum 10. Taufik Bappeda Kab. Bekasi 11. Indratmo S. LPM ITB 12. Dine Andriyani K3A (LSM) 13. Wewep Syaifudin Dintan Kerawang 14 R Nurdin 15 Suharti KLH Indramayu 23 | H a l
  • 61. CITARUM ROADMAP AND INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP BANDUNG, OCTOBER 29‐30, 2009 DAFTAR PESERTA NO NAMA INSTITUSI  ADB 1 Ayun Sundari ADB 2 M. Nasimul Islam ADB 3 Naning Mardiniah ADB 4 P.P. Wardani ADB Bappeda 5 Agus Hermawan Bappeda Kabupaten Karawang 6 Andry Heru Bappeda Kota Bandung 7 Besta B.K Bappeda Subang 8 Cakra Amiyana Bappeda Kabupaten Bandung 9 Hery Antasari Bappeda Cimahi 10 L.M. Arummawati Bappeda Kab. Bandung Barat 11 Noviansyah Bappeda Kota Bandung 12 Rinny C Bappeda Jabar 13 Taufik Bappeda Kabupaten Bekasi 14 Windhy Bappeda Cimahi Bappenas 15 Ario P Bappenas 16 Candra Samekto Bappenas 17 Donny M Azdan Bappenas 18 Dyah Saraswati Bappenas 19 Fery Bappenas 20 Kurnia Pramadhani Bappenas 21 Shinta Hita Nastiti Bappenas 22 Andi Setyo Pambudi Dit. KKSDA Bappenas 23 Nita Kartika Dit. KKSDA Bappenas 24 Jarot Indarto PP Bappenas Departemen PU Departemen PU 25 Rudi RF BBKSDA Jabar 26 Rustyo Istiyono BBKSDA Jabar 27 Bagus Adi Rahmadi BBWS Citarum 28 Nova Suara BBWS Citarum 29 Tri Nugroho Waskito BBWS Citarum 30 Asep Kuryana BBWS Citarum 31 Yanti Kurnia D BBWS Citarum 32 Thova Magnolia S BBWS Citarum 33 Riska Hilmi M BBWS Citarum 34 Hendra Ahyadi BBWS Citarum 35 I Gusti Ngurah Wisnu BBWS Citarum 36 Kismaya BBWS Citarum 37 Nana Nasuha Dinas  PSDA Provinsi Jawa Barat 38 Hadiyat Dinas Bina Marga & Pengairan Kab. Purwakarta 39 Ismail Dinas Bina Marga & Pengairan Kab. Subang 40 Eddy S. Hadi Dinas Bina Marga & Pengairan Kab. Subang 41 Ach. Nugraha Dinas Binamarga & Pengairan Kab. Karawang 42 Nurdi Dinas Binamarga & Pengairan Kab. Karawang 43 Pandi MS Hutabarat Direktorat Bina Program Ditjen SDA 44 Arung Samudra Direktorat BPSDA 45 Fabian Priandani Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU 46 Sarwono Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU 47 Widagdo Direktorat SDW Ditjen SDA 48 Annisa Dian P Ditjen Tata Ruang PU 49 Deden H. Perlindungan BBKSDA 50 Djatmiko PSDA Kabupaten Cianjur