Dokumen tersebut membahas struktur perencanaan pembangunan bidang air minum, air limbah, dan pengelolaan sampah (AMPL) pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Dokumen tersebut menjelaskan hubungan antara berbagai jenis rencana pembangunan, sasaran pencapaian bidang AMPL pada RPJMN, arah kebijakan dan strategi pembangunan AMPL, serta sasaran pencapaian kement
2. OUTLINE
Susunan dan kedudukan perencanaan
Sekilas Ruang Lingkup RPJP dan RPJM
Jabaran Bidang AMPL dalam RPJP
Jabaran RPJMN bidang AMPL dalam Sasaran
pencapaian kementerian
Jabaran sasaran kementerian ke dalam
kebijakan dan program
Pengarusutamaan pencapaian sasaran
AMPL nasional ke daerah
3. Ruang Lingkup Perencanaan
NASIONAL DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Panjang Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Menengah Daerah
Rencana Strategis Kementerian Rencana Strategis Satuan Kerja
/ Lembaga Perangkat Daerah
Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah
Daerah
Rencana Kerja Kementerian / Rencana Kerja Satuan Kerja
Lembaga Perangkat Daerah
4. HUBUNGAN ANTARA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
PANJANG, JANGKA MENENGAH, DAN JANGKA PENDEK
Renstra Renja Kementrian/
KL KL Lembaga
RPJP RPJM Pemerintah
RKP
Nasional Nasional Pusat
RPJP RPJM Pemerintah
RKPD
Daerah Daerah Daerah
Renstra Renja SKPD
SKPD SKPD
JANGKA JANGKA JANGKA
PANJANG MENENGAH PENDEK
5. IV.1 ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN
2005–2025
IV.1.5 MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH
MERATA DAN BERKEADILAN
No. 20: Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang
berupa air minum dan sanitasi diarahkan pada :
(1) Peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset
management) dalam penyediaan air minum dan sanitasi;
(2) Pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi
dasar bagi masyarakat;
(3) Penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang
kredibel dan profesional; dan
(4) Penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam
pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat
miskin
6. Sasaran Pembangunan AMPL RPJMN 2010 -
2014
• Tersedianya akses air minum bagi 70 % penduduk
Air minum pada akhir tahun 2014 (32% perpipaan , 38% non-
perpipaan terlindungi)
• Terciptanya kondisi Stop Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) hingga akhir tahun 2014 (sistem pengelolaan air
limbah terpusat (off-site) bagi 10% total penduduk (melalui
sistem pengelolaan air limbah skala kota sebesar 5 % dan
Air limbah melalui sistem pengelolaan air limbah skala komunal
sebesar 5 %) dan akses terhadap sistem pengelolaan air
limbah setempat (on-site) yang layak bagi 90 % total
penduduk
Persampah • Tersedianya akses terhadap pengelolaan sampah bagi 80 %
an rumah tangga di daerah perkotaan
• Menurunnya luas genangan sebesar 22.500 Ha di 100
Drainase kawasan strategis perkotaan
7. Arah Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi 2010-2014
Umum
Meningkatkan prioritas pembangunan air minum dan sanitasi melalui
peningkatan kesadaran dan koordinasi
Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) melalui
○ pembangunan sarana dan prasarana di sekolah;
○ peningkatan sosialisasi dan
○ penerapan PHBS
Menyediakan perangkat peraturan di tingkat pusat dan/atau daerah melalui
○ penambahan, revisi, dan deregulasi peraturan perundangan.
Meningkatkan sistem perencanaan pembangunan air minum dan sanitasi melalui
○ penyusunan rencana induk
○ pemantauan dan evaluasi pelaksanaannnya.
Meningkatkan kinerja manajemen penyelenggaraan air minum, air limbah, dan persampahan
melalui
○ penyusunan business plan;
○ korporitisasi dan penerapan manajemen aset;
○ peningkatan kerjasama
○ optimalisasi dana.
8. Arah Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi 2010-2014
Umum
Meningkatkan kinerja pengelolaan drainase melalui
○ penegasan kewenangan dan tanggung jawab pengelola drainase
○ penerapan manajemen aset
Mengembangkan alternatif sumber pendanaan bagi pembangunan air minum, air
limbah dan persampahan melalui
○ subsidi tarif bagi MBR dalam bentuk PSO;
○ jaminan kredit dan subsidi selisih bunga pada pinjaman PDAM;
○ insentif berbasis kinerja (output based aid) dan imbal balik (matching grant) bagi
pemda yang lebih memprioritaskan pembangunan air minum dan air limbah;
○ penerbitan instrumen keuangan;
○ pengembangan skema-skema pembiayaan;
○ pemberian insentif fiskal dan non fiskal bagi dunia usaha.
Menyediakan sumber pendanaan bagi pengembangan sistem drainase serta
operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase yang memadai
9. Arah Kebijakan dan Strategi
Air Minum dan Air Limbah
Memastikan ketersediaan air baku air minum melalui :
pengendalian penggunaan air tanah;
perlindungan sumber air tanah dan permukaan; dan
pengembangan dan penerapan teknologi pemanfaatan sumber air alternatif.
Meningkatkan cakupan pelayanan air minum dan air limbah melalui :
optimalisasi sistem;
percepatan penambahan kapasitas sistem;
peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna;
pengelolaan pemanfaatan air minum;
percepatan pembangunan sanitasi.
Persampahan dan Drainase
Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sampah, melalui :
Upaya pengurangan timbulan sampah mulai dari sumbernya
Upaya pengelolaan sampah
Perbaikan pengelolaan sampah
Mengurangi volume limpasan melalui :
Penyediaan bidang resapan baik oleh masyarakat maupun pemerintah
10. Jabaran RPJMN bidang AMPL dalam Sasaran pencapaian
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat
penyakit:
• Indkator ke 8: jumlah kasus diare per 1000 penduduk 285
pada tahun 2014 dari 350 pada tahun 2010
• Indikator ke 9: jumlah desa yang melaksanakan STBM
sebanyak 20.000 pada tahun 2010 dari 2.500 pada tahun
2010
11. Renstra Kemenkes 2014
(Penyehatan Lingkungan)
SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah
tangga dari 50 persen 70 persen.
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
Sasaran hasil program: Menurunnya angka kesakitan, kematian
dan kecacatan akibat penyakit.
Indikator tercapainya sasaran hasil pada tahun 2014 adalah:.
• Jumlah kasus Diare menjadi 285 per 1.000 penduduk;
• Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) sebanyak 20.000 desa;
• Persentase Kab/Kota/Kawasan yang telah melaksanakan
Kab/Kota/Kawasan sehat sebesar 100%;
12. Penyehatan Lingkungan
Luaran: Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas
lingkungan.
Indikator untuk pencapaian luaran tersebut pada tahun 2014 adalah :
a. Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang
berkualitas sebesar 67%;
b. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat sebesar 100%;
c. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat sebesar
75%;
d.Persentase Kab/Kota/Kawasan yang telah melaksanakan
Kab/Kota/Kawasan sehat sebesar 100%;
e.Persentase Penduduk Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
sebesar 100%;
f. Cakupan daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi
dampak kesehatan akibat perubahan iklim sebesar 100%;
13. g. Persentase cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan sebesar 85%;
h. Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
sebesar 85%;
g. Seluruh provinsi yang memfasilitasi penyelenggaraan STBM
(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) sebesar 100% Kab/Kota;
j. Persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang
memenuhi syarat kesehatan sebesar 75%;
k. Seluruh provinsi memfasilitasi 50% penyelenggaraan kota
sehat yang sesuai standar
14. Jabaran RPJMN bidang AMPL dalam Sasaran pencapaian
Kementerian
Kementerian Pekerjaan Umum
Air Minum:
• Fasilitasi peningkatan layanan air minum di 4650 desa 577 kawasan MBR perkotaan, 820
IKK, 100 kawasan khusus (pulau terluar, perbatasan terpencil dan KAPET) dan 53
kawasan pelabuhan perikanan
• Pembinaan bagi 185 PDAM dan 225 non PDAM
• Jumlah RISPAM 200 kota/kab
• Diklat bagi penyelenggaraan air minum di 100 kab/kota dan monev di 299 kab/kota
•22 NSPK air minum dan NSPK dalam perda di 100 kab/kota
• 107 PDAM terfasilitasi pinjaman bank, prastudi KPS di 23 PDAM, dan 9 laporan studi
alternatif pembiayaan pengembangan SPAM
• Jumlah prov yang menyelenggarakan kampanye daur ulang air 32 provinsi dan 8 lokasi
Sanitasi:
• Jumlah NSPK untuk pengelolaan AL, drainase dan persampahan yang terssusun (25 NSPK
AL. 20 NSPK drainase, 30 NSPK persampahan)
• 226 Bintek dan pendampingan SSK Alsebanyak 50
• 50 Bintek dan pendampingan SSK drainase
• 150 bintek dan pendampingann SSK perambapahan
15. Renstra Bidang Cipta Karya Tahun 2010 - 2014
Alokasi (Triliun Rp.) Total
Kegiatan/Sasaran (Triliu
2010 2011 2012 2013 2014
n)
1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Pengembangan Permukiman
Pembangunan Rusunawa sebanyak 270 Twin Block (26.700 Unit)
Pengembangan infrastruktur permukiman di Kws. Kumuh (207 Kws, 414 Ha) 2.337 3.382 3.097 1.651 1.210 11.677
Pengembangan infrastruktur permukiman Perdesaan (PPIP) di 8.803 desa
Pengembangan Kawasan Agropolitan, Minapolitan, dan KTM di 205 kawasan
2. Pengaturan, Pembinaan, Dan Pengawasan, dan Penyelenggaraan dalam Penataan
Bangunan Dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung Dan Rumah Negara
Pembinaan Bangunan Gedung di 226 kabupaten/kota 2.023 2.367 2.180 1.561 1.439 9.570
Peningkatan kualitas kawasan/revitalisasi dan RTH di 158 kawasan
PNPM Perkotaan (P2KP) di 21.984 Kel/desa
3. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola
Investasi, dan Pengembangan Infrastruktur Pengelolaan Sanitasi Dan Persampahan
Pembangunan Persampahan (Peningkatan TPA di 210 kab/kota, Persampahan terpadu
1.210 2.861 3.294 3.340 3.369 14.074
3R di 250 lokasi)
Pembangunan Air limbah (sistem off site di 11 kab/kota)
Pembangunan drainase (pengurangan genangan seluas 4.600 Ha)
4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola
Investasi, dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pembangunan SPAM untuk MBR di 577 kawasan
Pembangunan SPAM IKK di 820 kawasan (8200 lt/det) 1.746 2.755 2.178 2.624 2.884 12.187
Pembangunan SPAM Kws. Perbatasan (pemekaran, KAPET) di 100 kawasan (960 lt/det)
Pembangunan SPAM Kws. Pelabuhan perikanan di 53 kawasan (310 lt/det)
Pembangunan SPAM Perdesaan di 4650 desa
5. Dukungan Manajemen dan Infrastruktur Direktorat Jenderal Cipta Karya
Penyediaan cadangan mendesak Perkim pd lokasi bencana/konflik sosial sebanyak 17 0.152 0.358 0.420 0.460 0.427 1.817
paket
6. Penyusunan Kebijakan, Program Dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi
0.131 0.080 0.085 0.075 0.070 0.441
Serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman
7. Badan Pendukung Pengembangan SPAM 0.029 0.037 0.050 0.056 0.062 0.234
Total 7.628 11.840 11.304 9.767 9.461 50.00