SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
SENYAWA KOMPLEKS secara sederhana
bisa dibilang senyawa yang memiliki
atom pusat, ligan, serta bilangan
koordinasinya
Ligan
Atom Pusat
molekul netral yang memiliki
sepasang atau lebih elektron sunyi
yang bisa disumbangIn ke atom
pusat
letaknya dipusat dikelilingnya
ada para ligan yang terikat
dengan cara menyumbangkan
sepasang elektron sunyinya
MONODENTAT
BIDENTAT
POLIDENTAT
Bilangan
Koordinasi
Bilangan yang
menyatakan banyaknya
jumlah pasangan
elektron ligan yang
digunakan dalam
membentuk ikatan
dengan atom pusatnya
Teori Asam-Basa
Lewis
Teori Senyawa
koordinasi Werner
 Senyawa koordinasi mencakup suatu atom atau ion
logam yang dikelilingi oleh ion-ion atau molekul
netral yang diketahui sebagai ligand, dimana logam
merupakan ion pusat.
Bilangan WERNER yaitu jumlah ligand-ligand yang
dapat berikatan dengan ion logam.
Contoh : Zn(NH3)4
2+ Bil. Werner/koordinasi = 4
Co(NH3)6
3+ Bil. Werner/koordinasi = 6
Logam
(Metal)
Ligan Kompleks Bilangan
Koordinasi
Logam
Ag+ NH3 Ag(NH3)2
+ 2
Hg2+ CN- HgCl2 2
Cu2+ NH3 Cu(NH3) 4
2+ 4
Ni2+ CN- Ni(CN) 6
2- 4
Co2+ H2O Co(H2O) 6
2+ 6
Co3+ NH3 Co(NH3) 6
3+ 6
Cr3+ CN- Cr(CN) 6
3- 6
Fe3+ CN- Fe(CN)6
3- 6
 Asam adalah suatu zat yang dapat menerima pasangan
electron
 Basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan
electron
 Senyawa kompleks : suatu proses netralisasi yang membe
ikatan koordinasi
Contoh :
1) H+ + NH3 (H NH3)+
H H+
N
H
H
HH NH3H( )
Ikatan
koordinasi
+
Senyawa
Kompleks
Atom N adalah basa Lewis karena dapat memberikan
sepasang elektron kepada H+
Ag+ + NH3 (Ag NH3)+
Logam ligand seny. Kompleks
Ligand = gugus molekul atau ion yang terikat
pada sentral ion logam
Tiap ion ligand mempunyai paling sedikit satu pasangan
pemberi elektron yang dengan logam membentuk suatu
ikatan koordinasi.
Asam
Lewis
Basa
Lewis
 Khelat adalah KOMPLEKS, tetapi kompleks
belum tentu khelat. Hanya Ligand
polidentat saja yang dapat membentuk
khelat.
Ligand + Logam transisi Seny. KOMPLEKS
Ligand polidentat + Logam Seny. KOMPLEKS
KHELAT
 Contoh ligand unidentat/sederhana:
H2O, NH3, CN–, Cl–
 Contoh ligand polidentat :
EDTA, – nitroso, –naftol,
dimetil glioksim.
Penetapan Kadar Logam:
Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu,
Al, Fe, Co, Ca, Ni, Pt, dll
Berdasarkan pembentukan senyawa kompleks
Titrasi kompleksometri adalah salah satu metode kuantitatif dengan
memanfaatkan reaksi kompleks antara ligan dengan ion logam utamanya/ ion
kompleks.(atom pusat)
M + L  ML
Ligan
(anion/molekul
netral)
Metal
(Ion
Logam/kation)
Senyawa
Kompleks
Analit
Titran
Produk
Ion Logam Kation Ligan
Ag+
Hg2+
Cu2+
Ni2+
Co2+
Co3+
Cr3+
Fe3+
Al3+
Ba2+
Ca2+
Li+
NH4+
H+
Ag+
Na+
Zn2+
Mg2+
CN-
F-
I-
S2-
N3-
O2-
SO4
2-
SO3
2-
CH3COO- NH3
H2O
Contoh Ion Logam, Kation dan Ligan
M + L  ML
Keff =
[ML]
[M] [L]
Cu2+ + 4NH3 Cu(NH3)4
2+
Cu2+ + NH3 CuNH3
2+ K1 = 1,9 x 104
CuNH3
2+ + NH3 Cu(NH3)2
2+ K2 = 3,6 x 103
Cu(NH3)2
2+ + NH3 Cu(NH3)3
2+ K3 = 7,9 x 102
Cu(NH3)3
2+ + NH3 Cu(NH3)4
2+ K4 = 1,5 x 102
[Cu(NH3)4
2+]
Keff = = K1 K2 K3 K4 = 8,1 x 10 12
[Cu2+ ][NH3]4
Asam etilen diamin tetra asetat (EDTA) sering disingkat
H4Y, sehingga
Mn+ + Y4-  MY-(4-n)
HOOC – CH2 CH2 – COOH
N – CH2 – CH2 – N
HOOC – CH2 CH2 – COOH
CY = [Y4-] + [HY3-] + [H2Y2-] + [H3Y-] + [H4Y]
Dengan substitusi konsentrasi dari berbagai spesies dalam hal konstanta
penguraian dan menyelesaikan fraksi dalam bentuk Y4-, didpatkan hasil
Kabs adalah
tetapan
kestabilan absolut
atau tetapan
pembentukan
absolut
Dengan fraksi EDTA dalam bentuk Y4- menbentuk simbol α4kita bisa tulis
atau
[Y4-] = α4 CY
Penggantiann dalam rumusan tetapan stabilitas absolut yang diberikan di
atas menghasilkan
pH α4 - Log α4
2.0 3.7 x 10-14 13.44
2.5 1.4 x 10-12 11.86
3.0 2.5 x 10-11 10.60
4.0 3.6 x 10-9 8.44
5.0 3.5 x 10-7 6.45
6.0 2.2 x 10-5 4.66
7.0 4.8 x 10-4 3.33
8.0 5.4 x 10-3 2.27
9.0 5.2 x 10-2 1.28
10.0 0.35 0.46
11.0 0.85 0.07
12.0 0.98 0.00
Tabel Nilai dari α4 untuk EDTA
Sebanyak 50,0 mL larutan 0,0100 M dalam Ca2+
yang disangga pada pH 10 dititrasi dengan 0,0100 M
larutan EDTA. Hitung nilai dari p Ca2+ pada
penambahan (a) 0,00 mL titran, (b) 10,00 mL titran,
(c) 20,00 mL titran, (d) 40,00 mL titran, (e) 50,00 mL
titran, (f) 55,00 mL titran, (g) 70,00 mL titran, (h)
80,00 mL titran dan plotkan kurva titrasinya.
Diketahui:
Volume Ca+= 50,0 mL
M Ca+ = 0,0100 M
M EDTA = 0,0100 M
Ditanya: nilai pCa?
Dijawab:
• Mol Ca2+ = 50,0 mL x 0,0100 M = 0,500 mmol
• Kabs untuk CaY2- adalah 5,0 x 1010
• α4 pada pH 10 adalah 0,35
• Keff = Kabs x α4
= 5,0 x 1010 x 0,35
= 1,8 x 1010
(a) Penambahan 0,00 mL titran
p Ca2+ = -log [Ca2+]
= -log 0,0100
= 2,00
(b) Penambahan 10,00 mL titran
Mol EDTA = 10,00 mL x 0,0100 M = 0,100 mmol
Ca2+ + Y4-  CaY2-
m : 0,500 0,100 -
r : - 0,100 - 0,1 +0,100
s : 0,400 - 0,100
p Ca = -log [Ca2+]
p Ca = -log 0,006
p Ca = 2,18
(c) Penambahan 20,00 mL titran
Mol EDTA = 20,00 mL x 0,0100 M = 0,200 mmol
Ca2+ + Y4-  CaY2-
m : 0,500 0,200 -
r : - 0,200 - 0,200 +0,200
s : 0,300 - 0,200
p Ca = -log [Ca2+]
p Ca= -log 0,004
p Ca= 2,39
(d) Penambahan 40,00 mL titran
Mol EDTA = 40,00 mL x 0,0100 M = 0,400 mmol
Ca2+ + Y4-  CaY2-
m : 0,500 0,400 -
r : - 0,400 - 0,400 +0,400
s : 0,100 - 0,400
p Ca= -log [Ca2+]
p Ca= -log 0,001
p Ca= 2,95
(e) Penambahan 50,00 mL titran
Mol EDTA = 50,00 mL x 0,0100 M = 0,500 mmol
Ca2+ + Y4-  CaY2-
m : 0,500 0,500 -
r : - 0,500 - 0,500 +0,500
s : - - 0,500
Pada penambahan 50,00 mL titran ini terjadi titik ekivalen
dimana,
[Ca2+] = [Y4-]
dan
sehingga
p Ca = -log [Ca2+]
p Ca = -log 5,27 x 10-7
p Ca = 6,28
(f) Penambahan 55,00 mL titran
Mol EDTA = 55,00 mL x 0,0100 M = 0,550 mmol
Ca2+ + Y4-  CaY2-
m : 0,500 0,550 -
r : - 0,500 - 0,500 +0,500
s : - 0,050 0,500
Setelah penambahan titran di atas titik ekivalen Ca2+ habis
bereaksi, maka
Sehingga,
p Ca = -log [Ca2+]
p Ca = -log 5,5 x 10-10
p Ca = 9,26
mL EDTA pCa
0 2
10 2,18
20 2,39
40 2,95
50 6,28
55 9,26
70 9,85
80 10,03
0
2
4
6
8
10
12
0 20 40 60 80 100
pH
mL EDTA
Grafik pCa terhadap mL Titrasi
Indikator yang digunakan yaitu Indikator logam
(metallochromik visual) yang termasuk dalam tiga
golongan utama:
(a)senyawaan hidroksiazo,
(b)senyawaan fenolat dari trifenilmetana yang
tersubstitusi oleh hidroksi,
(c) senyawaan yang mengandung suatu gugus
aminometildikarboksimetil: banyak dari antara ini
adalah juga senyawaan-senyawaan trifenil
metana
Titrasi
Asam Basa
Titrasi
Kompleksmetri
Teori teori Bronsted teori lewis.
Senyawa Senyawa-senyawa bersifat asam
dan basa yang dapat terurai
menjadi H+ dan OH-
Ion-ion logam, kation,
anion, dan molekul netral
Reaksi Asam + Basa  garam + H2O
Basa + Asam  garam + H2O
Metal + Ligan  Senyawa
kompleks
contoh HCl(aq) + NaOH(aq)  NaOH(s) +
H2O(l)
NaOH(aq) + HCl(aq)  NaOH(s) +
H2O(l)
Ag+ + 2CN-  Ag(CN)2
-
Indikator Indikator visual indikator logam (indikator
metallochromic)
Perhitungan Menggunakan pKw Menggunakan Keff
Titrasi
Asam Basa
Titrasi
Kompleksmetri
Reaksi yang
terlibat
Reaksi yang melibatkan reaksi
neutralisasi
Titrasi yang melibatkan
reaksi ion kompleks
ataupun molekul netral
yang teroksidasi dalam
larutan
Grafik Ada 2 grafik
- Asam + Basa , grafiknya ke atas
- Basa + Asam , grafiknya ke
bawah
Selalu ke atas

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenLaporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenFirda Shabrina
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruNonong Isdayanti
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriDila Adila
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang Fera Fajrin
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiRihlatul adni
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenLaporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum Konduktometri
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRI
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
praktikum biokimia
praktikum biokimiapraktikum biokimia
praktikum biokimia
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 

Ähnlich wie Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan indonesia asia tenggara

Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptxBab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptxSMANegeri2Tareran
 
Presentation1 kimia stoikiometri SOAL SOAL
Presentation1 kimia stoikiometri SOAL SOALPresentation1 kimia stoikiometri SOAL SOAL
Presentation1 kimia stoikiometri SOAL SOALrisyanti ALENTA
 
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptxBab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptxGhomaDiansara
 
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMASKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMAOxsa Picasso
 
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairBab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairJajang Sulaeman
 
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012Fransiska Puteri
 
Chem prediksi un buffer hidrolisis garam dan ksp
Chem prediksi un buffer hidrolisis garam dan kspChem prediksi un buffer hidrolisis garam dan ksp
Chem prediksi un buffer hidrolisis garam dan kspAde Nurdiansyah
 
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019dasi anto
 
Soal UN Kimia Tahun 2016
Soal UN Kimia Tahun 2016Soal UN Kimia Tahun 2016
Soal UN Kimia Tahun 2016dasi anto
 
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaGina Sari
 
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannyaSoal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannyajrul93
 
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiSil Si Tanjung
 
Paket 2 kimia dari mht
Paket 2 kimia dari mhtPaket 2 kimia dari mht
Paket 2 kimia dari mhtMaya Hadiyuni
 

Ähnlich wie Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan indonesia asia tenggara (20)

Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptxBab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
 
Presentation1 kimia stoikiometri SOAL SOAL
Presentation1 kimia stoikiometri SOAL SOALPresentation1 kimia stoikiometri SOAL SOAL
Presentation1 kimia stoikiometri SOAL SOAL
 
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptxBab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
 
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMASKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
 
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairBab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
 
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
ITP UNS SEMESTER 1 Kesetimbangan larutan berair 2012
 
Chem prediksi un buffer hidrolisis garam dan ksp
Chem prediksi un buffer hidrolisis garam dan kspChem prediksi un buffer hidrolisis garam dan ksp
Chem prediksi un buffer hidrolisis garam dan ksp
 
Kim xi-ipa-genap soal
Kim xi-ipa-genap soalKim xi-ipa-genap soal
Kim xi-ipa-genap soal
 
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
 
Prediksi 12
Prediksi 12Prediksi 12
Prediksi 12
 
Stoikiometri 1
Stoikiometri 1Stoikiometri 1
Stoikiometri 1
 
Titrasi redoks
Titrasi redoksTitrasi redoks
Titrasi redoks
 
Soal kimia-xi 1
Soal kimia-xi 1Soal kimia-xi 1
Soal kimia-xi 1
 
Soal UN Kimia Tahun 2016
Soal UN Kimia Tahun 2016Soal UN Kimia Tahun 2016
Soal UN Kimia Tahun 2016
 
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
 
Soal2phlarutan 101127171342-phpapp02
Soal2phlarutan 101127171342-phpapp02Soal2phlarutan 101127171342-phpapp02
Soal2phlarutan 101127171342-phpapp02
 
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannyaSoal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
 
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
 
Paket 2 kimia dari mht
Paket 2 kimia dari mhtPaket 2 kimia dari mht
Paket 2 kimia dari mht
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 

Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan indonesia asia tenggara

  • 1.
  • 2. SENYAWA KOMPLEKS secara sederhana bisa dibilang senyawa yang memiliki atom pusat, ligan, serta bilangan koordinasinya
  • 3. Ligan Atom Pusat molekul netral yang memiliki sepasang atau lebih elektron sunyi yang bisa disumbangIn ke atom pusat letaknya dipusat dikelilingnya ada para ligan yang terikat dengan cara menyumbangkan sepasang elektron sunyinya MONODENTAT BIDENTAT POLIDENTAT
  • 4. Bilangan Koordinasi Bilangan yang menyatakan banyaknya jumlah pasangan elektron ligan yang digunakan dalam membentuk ikatan dengan atom pusatnya
  • 6.  Senyawa koordinasi mencakup suatu atom atau ion logam yang dikelilingi oleh ion-ion atau molekul netral yang diketahui sebagai ligand, dimana logam merupakan ion pusat. Bilangan WERNER yaitu jumlah ligand-ligand yang dapat berikatan dengan ion logam. Contoh : Zn(NH3)4 2+ Bil. Werner/koordinasi = 4 Co(NH3)6 3+ Bil. Werner/koordinasi = 6
  • 7. Logam (Metal) Ligan Kompleks Bilangan Koordinasi Logam Ag+ NH3 Ag(NH3)2 + 2 Hg2+ CN- HgCl2 2 Cu2+ NH3 Cu(NH3) 4 2+ 4 Ni2+ CN- Ni(CN) 6 2- 4 Co2+ H2O Co(H2O) 6 2+ 6 Co3+ NH3 Co(NH3) 6 3+ 6 Cr3+ CN- Cr(CN) 6 3- 6 Fe3+ CN- Fe(CN)6 3- 6
  • 8.  Asam adalah suatu zat yang dapat menerima pasangan electron  Basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan electron  Senyawa kompleks : suatu proses netralisasi yang membe ikatan koordinasi Contoh : 1) H+ + NH3 (H NH3)+ H H+
  • 9. N H H HH NH3H( ) Ikatan koordinasi + Senyawa Kompleks Atom N adalah basa Lewis karena dapat memberikan sepasang elektron kepada H+
  • 10. Ag+ + NH3 (Ag NH3)+ Logam ligand seny. Kompleks Ligand = gugus molekul atau ion yang terikat pada sentral ion logam Tiap ion ligand mempunyai paling sedikit satu pasangan pemberi elektron yang dengan logam membentuk suatu ikatan koordinasi. Asam Lewis Basa Lewis
  • 11.  Khelat adalah KOMPLEKS, tetapi kompleks belum tentu khelat. Hanya Ligand polidentat saja yang dapat membentuk khelat. Ligand + Logam transisi Seny. KOMPLEKS Ligand polidentat + Logam Seny. KOMPLEKS KHELAT
  • 12.  Contoh ligand unidentat/sederhana: H2O, NH3, CN–, Cl–  Contoh ligand polidentat : EDTA, – nitroso, –naftol, dimetil glioksim.
  • 13. Penetapan Kadar Logam: Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu, Al, Fe, Co, Ca, Ni, Pt, dll Berdasarkan pembentukan senyawa kompleks
  • 14. Titrasi kompleksometri adalah salah satu metode kuantitatif dengan memanfaatkan reaksi kompleks antara ligan dengan ion logam utamanya/ ion kompleks.(atom pusat) M + L  ML Ligan (anion/molekul netral) Metal (Ion Logam/kation) Senyawa Kompleks Analit Titran Produk
  • 15. Ion Logam Kation Ligan Ag+ Hg2+ Cu2+ Ni2+ Co2+ Co3+ Cr3+ Fe3+ Al3+ Ba2+ Ca2+ Li+ NH4+ H+ Ag+ Na+ Zn2+ Mg2+ CN- F- I- S2- N3- O2- SO4 2- SO3 2- CH3COO- NH3 H2O Contoh Ion Logam, Kation dan Ligan
  • 16. M + L  ML Keff = [ML] [M] [L]
  • 17. Cu2+ + 4NH3 Cu(NH3)4 2+ Cu2+ + NH3 CuNH3 2+ K1 = 1,9 x 104 CuNH3 2+ + NH3 Cu(NH3)2 2+ K2 = 3,6 x 103 Cu(NH3)2 2+ + NH3 Cu(NH3)3 2+ K3 = 7,9 x 102 Cu(NH3)3 2+ + NH3 Cu(NH3)4 2+ K4 = 1,5 x 102 [Cu(NH3)4 2+] Keff = = K1 K2 K3 K4 = 8,1 x 10 12 [Cu2+ ][NH3]4
  • 18. Asam etilen diamin tetra asetat (EDTA) sering disingkat H4Y, sehingga Mn+ + Y4-  MY-(4-n) HOOC – CH2 CH2 – COOH N – CH2 – CH2 – N HOOC – CH2 CH2 – COOH
  • 19. CY = [Y4-] + [HY3-] + [H2Y2-] + [H3Y-] + [H4Y] Dengan substitusi konsentrasi dari berbagai spesies dalam hal konstanta penguraian dan menyelesaikan fraksi dalam bentuk Y4-, didpatkan hasil
  • 20. Kabs adalah tetapan kestabilan absolut atau tetapan pembentukan absolut Dengan fraksi EDTA dalam bentuk Y4- menbentuk simbol α4kita bisa tulis atau [Y4-] = α4 CY Penggantiann dalam rumusan tetapan stabilitas absolut yang diberikan di atas menghasilkan
  • 21. pH α4 - Log α4 2.0 3.7 x 10-14 13.44 2.5 1.4 x 10-12 11.86 3.0 2.5 x 10-11 10.60 4.0 3.6 x 10-9 8.44 5.0 3.5 x 10-7 6.45 6.0 2.2 x 10-5 4.66 7.0 4.8 x 10-4 3.33 8.0 5.4 x 10-3 2.27 9.0 5.2 x 10-2 1.28 10.0 0.35 0.46 11.0 0.85 0.07 12.0 0.98 0.00 Tabel Nilai dari α4 untuk EDTA
  • 22. Sebanyak 50,0 mL larutan 0,0100 M dalam Ca2+ yang disangga pada pH 10 dititrasi dengan 0,0100 M larutan EDTA. Hitung nilai dari p Ca2+ pada penambahan (a) 0,00 mL titran, (b) 10,00 mL titran, (c) 20,00 mL titran, (d) 40,00 mL titran, (e) 50,00 mL titran, (f) 55,00 mL titran, (g) 70,00 mL titran, (h) 80,00 mL titran dan plotkan kurva titrasinya.
  • 23. Diketahui: Volume Ca+= 50,0 mL M Ca+ = 0,0100 M M EDTA = 0,0100 M Ditanya: nilai pCa? Dijawab: • Mol Ca2+ = 50,0 mL x 0,0100 M = 0,500 mmol • Kabs untuk CaY2- adalah 5,0 x 1010 • α4 pada pH 10 adalah 0,35 • Keff = Kabs x α4 = 5,0 x 1010 x 0,35 = 1,8 x 1010 (a) Penambahan 0,00 mL titran p Ca2+ = -log [Ca2+] = -log 0,0100 = 2,00
  • 24. (b) Penambahan 10,00 mL titran Mol EDTA = 10,00 mL x 0,0100 M = 0,100 mmol Ca2+ + Y4-  CaY2- m : 0,500 0,100 - r : - 0,100 - 0,1 +0,100 s : 0,400 - 0,100 p Ca = -log [Ca2+] p Ca = -log 0,006 p Ca = 2,18
  • 25. (c) Penambahan 20,00 mL titran Mol EDTA = 20,00 mL x 0,0100 M = 0,200 mmol Ca2+ + Y4-  CaY2- m : 0,500 0,200 - r : - 0,200 - 0,200 +0,200 s : 0,300 - 0,200 p Ca = -log [Ca2+] p Ca= -log 0,004 p Ca= 2,39
  • 26. (d) Penambahan 40,00 mL titran Mol EDTA = 40,00 mL x 0,0100 M = 0,400 mmol Ca2+ + Y4-  CaY2- m : 0,500 0,400 - r : - 0,400 - 0,400 +0,400 s : 0,100 - 0,400 p Ca= -log [Ca2+] p Ca= -log 0,001 p Ca= 2,95
  • 27. (e) Penambahan 50,00 mL titran Mol EDTA = 50,00 mL x 0,0100 M = 0,500 mmol Ca2+ + Y4-  CaY2- m : 0,500 0,500 - r : - 0,500 - 0,500 +0,500 s : - - 0,500 Pada penambahan 50,00 mL titran ini terjadi titik ekivalen dimana, [Ca2+] = [Y4-] dan
  • 28. sehingga p Ca = -log [Ca2+] p Ca = -log 5,27 x 10-7 p Ca = 6,28
  • 29. (f) Penambahan 55,00 mL titran Mol EDTA = 55,00 mL x 0,0100 M = 0,550 mmol Ca2+ + Y4-  CaY2- m : 0,500 0,550 - r : - 0,500 - 0,500 +0,500 s : - 0,050 0,500 Setelah penambahan titran di atas titik ekivalen Ca2+ habis bereaksi, maka
  • 30. Sehingga, p Ca = -log [Ca2+] p Ca = -log 5,5 x 10-10 p Ca = 9,26
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34. mL EDTA pCa 0 2 10 2,18 20 2,39 40 2,95 50 6,28 55 9,26 70 9,85 80 10,03 0 2 4 6 8 10 12 0 20 40 60 80 100 pH mL EDTA Grafik pCa terhadap mL Titrasi
  • 35. Indikator yang digunakan yaitu Indikator logam (metallochromik visual) yang termasuk dalam tiga golongan utama: (a)senyawaan hidroksiazo, (b)senyawaan fenolat dari trifenilmetana yang tersubstitusi oleh hidroksi, (c) senyawaan yang mengandung suatu gugus aminometildikarboksimetil: banyak dari antara ini adalah juga senyawaan-senyawaan trifenil metana
  • 36.
  • 37. Titrasi Asam Basa Titrasi Kompleksmetri Teori teori Bronsted teori lewis. Senyawa Senyawa-senyawa bersifat asam dan basa yang dapat terurai menjadi H+ dan OH- Ion-ion logam, kation, anion, dan molekul netral Reaksi Asam + Basa  garam + H2O Basa + Asam  garam + H2O Metal + Ligan  Senyawa kompleks contoh HCl(aq) + NaOH(aq)  NaOH(s) + H2O(l) NaOH(aq) + HCl(aq)  NaOH(s) + H2O(l) Ag+ + 2CN-  Ag(CN)2 - Indikator Indikator visual indikator logam (indikator metallochromic) Perhitungan Menggunakan pKw Menggunakan Keff
  • 38. Titrasi Asam Basa Titrasi Kompleksmetri Reaksi yang terlibat Reaksi yang melibatkan reaksi neutralisasi Titrasi yang melibatkan reaksi ion kompleks ataupun molekul netral yang teroksidasi dalam larutan Grafik Ada 2 grafik - Asam + Basa , grafiknya ke atas - Basa + Asam , grafiknya ke bawah Selalu ke atas