SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
           Republik Indonesia
              1960 – 2001




                  Oleh:
              Nurul Wulandari
                 XII IPA 2


SMA NEGERI 1 SINGKAWANG
      TAHUN AJARAN 2011/2012
Ketetapan
                           Majelis Permusyaratan Rakyat
                                  Republik Indonesia
                                       1960 – 2001

Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1960
   -   Ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Republik Indonesia
       sebagai Garis-garis Besar pada Haluan Negara
   -   Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 tentang Garis-garis Besar Pola Pembangunan
       Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969


Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1963
   -   Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Pemimpin Besar Revolusi
       Indonesia Bung Karno menjadi Presiden Republik Indonesia seumur hidup
   -   Ketetapan MPRS No. IV/MPRS/1963 tentang Pedoman-pedoman pelaksanaan Garis-
       garis Besar Haluan Negara dan Haluan Pembangunan


Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1965
   -   Ketetapan MPRS No. V/MPRS/1965 tentang Amanat Politik Presiden/Pemimpin Besar
       Revolusi/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara yang berjudul
       Berdikari sebagai Penegasan Revolusi Indonesia dalam bidang Politik, Pedoman
       Pelaksanaan Manipol dan
   -   Ketetapan MPRS No. VI/MPRS/1965 tentang Banting Stir untuk Berdiri Diatas Kaki
       Sendiri Dibidang Ekonomi dan Pembangunan
   -   Ketetapan MPRS No. VII/MPRS/1965 tentang GESURI, TAVIP, the Fifth Freedom is
       Our Weapon, the Era of Confrontation sebagai Pedoman-pedoman Pelaksanaan
       Manifesto Politik Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPRS No. VIII/MPRS/1965 tentang Prinsip-prinsip Musyawarah Untuk
       Mufakat dalam Demokrasi Terpimpin sebagai Pedoman Bagi Lembaga-lembaga
       Permusyawaratan/ Perwakilan


Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1966
   -   Ketetapan MPRS No. IX/1966 tentang Surat Perintah presiden/Panglima tertinggi
       Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Sementara
   -   Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966 tentang Kedudukan semua Lembaga-lembaga
       Negara Tingkat Pusat dan Daerah pada Posisi dan Fungsi yang diatur dalam Undang-
       Undang Dasar 1945
-   Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966 tentang Pemilihan Umum
-   Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 tentang Penegasan Kembali Landasan
    Kebijaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia
-   Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 tentang Kabinet Ampera
-   Ketetapan MPRS No. XIV/MPRS/1966 tentang Kabinet pembentukan panitia-panitia Ad
    Hoc Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara yang bertugas melakukan penelitian
    lembaga-lembaga negara, penyusunan bagian pembagian kekuasaan diantara lembaga-
    lembaga menurut sistem Undang-undang Dasar 1945
-   Ketetapan MPRS No XV/MPRS/1966 tentang Pemilihan/penunjukan Wakil Presiden dan
    tata cara pengangkatan Pejabat Presiden
-   Ketetapan MPRS No. XVI/MPRS/1966 tentang Pengertian Mandataris Majelis
    Permusyawaratan Rakyat
-   Ketetapan MPRS No. XVII/MPRS/1966 tentang Pemimpin Besar Revolusi
-   Ketetapan MPRS no. XVII/MPRS/1966 tentang Peninjauan Kembali Ketetapan Majelis
    Permusyawaratan Rakyat Sementara nomor III/MPRS/1963
-   Ketetapan MPRS No. XIX/MPRS/1966 tentang Peninjauan Kembali Produk-produk
    Negara diluar Produk Majelis Permusyawaratan Rakyat yang tidak sesuai dengan
    Undang-Undang Dasar 1945
-   Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum Dewan Perwakilan Rakyat
    Gotong Royong mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan
    Peraturan Perundangan Republik Indonesia
-   Ketetapan MPRS No.XXI/MPRS/1966 tentang Pemberian Otonomi Seluas-luasnya
    Kepada Daerah
-   Ketetapan MPRS No. XXII/MPRS/1966 tentang Kepartaian, Keormasan dan Kekaryaan
-   Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaharuan Kebijakan Landasan
    Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan
-   Ketetapan MPRS No. XXIV/MPRS/1966 tentang Kebijaksanaan dalam Bidang
    Pertahanan Keamanan
-   Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia,
    pernyataan sebagai Oganisasi Terlarang Diseluruh Wilayah Republik Indonesia bagi
    Partai Komunis Indonesia dan larang setiap kegiatan untuk menyebarkan atau
    mengembangkan faham atau ajaran
-   Ketetapan MPRS No. XXVI/MPRS/1966 tentang Pembentukan panitia peneliti ajaran-
    ajaran pemimpin besar revolusi Bung Karno
-   Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan
-   Ketetapan MPRS No. XXVIII/MPRS/1966 tentang Kebijaksanaan Peningkatan
    Kesejahteraan Rakyat
-   Ketetapan MPRS No. XXIX/MPRS/1966 tentang Pengangkatan Pahlawan Ampera
-   Ketetapan MPRS No. XXX/MPRS/1966 tentang Pencabutan bintang maha putera kelas
       III dari D.N. Aidit
   -   Ketetapan MPRS No. XXXI/MPRS/1966 tentang Penggantian sebutan Paduka Yang
       Mulia (P.Y.M), Yang Mulia (Y.M), Paduka Tuan (P.T) dengan sebutan Bapak/Ibu atau
       Saudra/Saudari
   -   Ketetapan MPRS No. XXXII/MPRS/1966 tentang Pembinaan Pers


Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1967
   -   Ketetapan MPRS No.XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan
       Negara dari Presiden Soekarno
   -   Ketetapan MPRS No. XXXIV/MPRS/1967 tentang Peninjauan kembali ketetapan majelis
       permusyawaratan rakyat sementara nomor I/MPRS/1960 tentang Manifesto politik
       Republik Indonesia sebagai garis-garis besar haluan negara
   -   Ketetapan MPRS No. XXXV/MPRS/1967 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis
       Sementara nomor XVII/MPRS/1966
   -   Ketetapan MPRS No. XXXVI/MPRS/1967 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XXVI/MPRS/1966


Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1968
   -   Ketetapan MPRS No. XXXVII/MPRS/1968 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor VII/MPRS/1965
   -   Ketetapan MPRS No. XXXVIII/MPRS/1968 tentang Pencabutan Ketetapan-ketetapan
       Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
   -   Ketetapan MPRS No. XXXIX/MPRS/1968 tentang Pelaksanaan Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XIX/MPRS/1966
   -   Ketetapan MPRS No. XL/MPRS/1968 tentang Pembentukan panitia ad hoc <ajelis
       Permusyawaratan Rakyat Sementara
   -   Ketetapan MPRS No. XLI/MPRS/1968 tentang Tuga Pokok Kabinet Pembangunan
   -   Ketetapan MPRS No. XLII/MPRS/1968 tentang Penjelasan Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XI/MPRS/1966 tentang Pemilihan Umum
   -   Ketetapan MPRS No. XLIII/MPRS/1968 tentang Penjelasan Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor IX/MPRS/1966
   -   Ketetapan MPRS No. XLIV/MPRS/1968 tentang Pengangkatan Pengemban Ketetapan
       Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor IX/MPRS/1966 sebagai Presiden
       Republik Indonesia
Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1973
   -   Ketetapan MPR No. I/MPR/1973 tentang Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan
       Rakyat
   -   Ketetapan MPR No. II/MPR/1973 tentang Tata Cara Pemilihan Presiden dan Wakil
       Presiden Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. III/MPR/1973 tentang Pertanggunganjawab presiden republik
       Indonesia Jenderal TNI Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat
   -   Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
   -   Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 tentang Peninjauan Produk-produk yang berupa
       Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
   -   Ketetapan MPR No. VI/MPR/1973 Kedudukan dan Hubungan Tata Kerja Lembaga
       Tertinggi Negara dengan/atau antar Lembaga-lembaga Tinggi Negara
   -   Ketetapan MPR No. VII/MPR/1973 tentang Keadaan Presiden dan/atau Wakil Presiden
       Republik Indonesia Berhalangan
   -   Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1973 tentang Pemilihan Umum
   -   Ketetapan MPR No. IX/MPR/1973 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. X/MPR/1973 tentang Pelimpahan tugas dan kewenangan kepada
       Presiden/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat unuk melaksanakan tugas
       pembangunan
   -   Ketetapan MPR No. XI/MPR/1973 tentang Pengangkatan wakil presiden republik
       Indonesia


Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1978
   -   Ketetapan MPR No. I/MPR/1978 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan
       Rakyat
   -   Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
       Pancasila
   -   Ketetapan MPR No. III/MPR/1978 tentang Kedudukan dan Hubungan Tata Kerja
       Lembaga Tertinggi Negara dengan/atau antar Lembaga-lembaga Tinggi Negara
   -   Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
   -   Ketetapan MPR No. V/MPR/1978 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik
       Indonesia Soeharto selaku mandataris Majelis Permusyawartan Rakyat
   -   Ketetapan MPR No. VI/MPR/1978 tentang Pengukuhan Penyatuan Wilayah Timor
       Timur ke Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. VII/MPR/1978 tentang Pemilihan Umum
   -   Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1978 tentang Pelimpahan tugas dan wewenagng kepada
       presiden/mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam rangka pensuksesan dam
       pengamanan pembangunan nasional
-   Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978 tentang Perlunya Penyempurnaan yang Termaktub
       dalam Pasal 3 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor V/
       MPR/1973
   -   Ketetapan MPR No. X/MPR/1978 trentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik
       Indonesia


Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1983
   -   Ketetapan MPR No. I/MPR/1983 tentang Peraturan Tata Terbit Majelis Permusyawaratan
       Rakyat
   -   Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
   -   Ketetapan MPR No. III/MPR/1983 tentang Pemilihan Umum
   -   Ketetapan MPR No. IV/MPR/1983 tentang Referndum
   -   Ketetapan MPR No. V/MPR/1983 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik
       Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat serta
       pengukuhan pemberian penghargaan sebagai bapak pembangunan Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. VI/MPR/1983 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. VII/MPR/1983 tentang Pelimpahan tugas dan wewenagng kepada
       presiden/mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam rangka pensuksesan dan
       pengamanan pembangunan nasional
   -   Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1983 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik
       Indonesia


Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1988
   -   Ketetapan MPR No. I/MPR/1988 tentang Perubahan dan tambahan atas ketetapan
       Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor I/MPR/1983 tentang
       Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat
   -   Ketetapan MPR No. II/MPR/1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
   -   Ketetapan MPR No. III/MPR/1988 tentang Pemilihan Umum
   -   Ketetapan MPR No. IV/MPR/1988 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik
       Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat
   -   Ketetapan MPR No. V/MPR/1988 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. VI/MPR/1988 tentang Pelimpahan tugas dan wewenagng kepada
       presiden/mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam rangka penyuksesan dan
       pengamanan pembangunan nasional
   -   Ketetapan MPR No. VII/MPR/1988 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik
       Indonesia
Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1993
   -   Ketetapan MPR No. I/MpR/1993 tentang Perubahan atas Ketepatan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat No. I/MPR/1983 tentang Peraturan tata tertib Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dan ditambah
       dengan Ketetapan Majelis Permusyawartan Rakyat Republik Indonesia No. I/MPR/1988
   -   Ketetapan MPR No. II/MPR/1993 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
   -   Ketetapan MPR No. III/MPR/1993 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik
       Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
       Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. IV/MPR/1993 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. V/MPR/1993 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik
       Indonesia


Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1998
   -   Ketetapan MPR No. I/MPR/1998 tentang Perubahan dan tambahan atas Ketetapan MPR-
       RI No. I/MPR/1983 tentang Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat
       Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan ketetapan MPR-RI
       No. I/MPR/1988 & Ketetapan MPR-RI No. I/MPR/1993
   -   Ketetapan MPR No. II/MPR/1998 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
   -   Ketetapan MPR No. III/MPR/1998 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik
       Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
       Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. IV/MPR/1998 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No V/MPR/1998 tentang Pemberian Tugas dan Wewenang Khusu
       kepada Presiden/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Rangka
       Penyuksesan dan Pengamanan Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila
   -   Ketetapan MPR No. VI/MPR/1998 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik
       Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. VII/MPR/1998 tentang Perubahan dan Tambahan atas Ketetapan
       MPR-RI Nomor I/MPR/1983 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan
       Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah
       terakhir dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
   -   Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum
   -   Ketetapan MPR No. IX/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis
       Permusywaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1998 tentang Garis-garis
       Besar Haluan Negara
-   Ketetapan MPR No. X/MPR/1998 tentang Pokok-pokok Reformasi Pembangunan Dalam
       Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara
   -   Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
       Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
   -   Ketetapan MPR No. XII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor V/MPR/1998 tentang Pemberian
       Tugas dn Wewenang Khusus kepada Presden/Mandataris Majelis Permusyawaratan
       Rakyat Republik Indonesia Dalam Rangka Penyuksesan dan Pengamanan
   -   Ketetapan MPR No. XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
       Wakil Presiden Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. XIV/MPR/1998 tentang Perubahan dan Tambahan atas Ketetapan
       Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/1988 tentang
       Pemilihan Umum
   -   Ketetapan MPR No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah;
       Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumberdaya Nasional yang Berkeadilan; serta
       Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik
       Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi
       Ekonomi
   -   Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
   -   Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman
       Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) dan Penetapan tentang
       Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara


Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1999
   -   Ketetapan MPR No. I/MPR/1999 tentang Perubahan kelima atas ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor I/MPR/1983 tentang Peraturan tata
       tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawarata
       Rakyat Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. III/MPR/1999 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik
       Indonesia Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie
   -   Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
   -   Ketetapan MPR No. V/MPR/1999 tentang Penentuan Pendapat Timor Timur
   -   Ketetapan MPR No. VI/MPR/1999 tentang Tata Cara Pencalonan dan Pemilihan
       Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesiaa
   -   Ketetapan MPR No. VII/MPR/1999 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia
-   Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1999 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik
       Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. IX/MPR/1999 tentang Penugasan Badan Pekerja Majelis
       Permusywaratan Rakyat Republik Indoneis untuk Melanjutkan Perubahan Undang-
       Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 2000
   -   Ketetapan MPR No. I/MPR/2000 tentang Perubahan Pertama atas Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1999 tentang Peraturan
       Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. II/MPR/2000 tentang Perubahan Kedua atas Ketetapan Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1999 tentang Peraturan
       Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
       Perundang-undangan
   -   Ketetapan MPR No. IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
       Penyelenggaraan Otonomi Daerah
   -   Ketetapan MPR No. V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional
   -   Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Tentara Nasional Indonesia dan
       Kepolisian Negara Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional Republik Indonesia
       dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. VIII/MPR/2000 tentang Laporan Tahunan Lembaga-lembaga Tinggi
       Negara pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
       tahun 2000
   -   Ketetapan MPR No. IX/MPR/2000 tentang Penugasan Badan Pekerja Majelis
       Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk Mempersiapkan Rancangan
       Perubahan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945


Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 2001
   -   Ketetapan MPR No. I/MPR/2001 tentang Sikap Majelis Permusyawaratan Rakyat
       Indonesia terhadap Maklumat Presiden Republik Indonesia tanggal 23 Juli 21
   -   Ketetapan MPR No. II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik
       Indonesia K. H. Abdurrahman Wahid
   -   Ketetapan MPR No. III/MPR/2001 tentang Penetapan Wakil Presiden Republik
       Indonesia Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Republik Indonesia
   -   Ketetapan MPR No. IV/MPR/2001 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik
       Indonesia
-   Ketetapan MPR No. V/MPR/2001 tentang Perubahan Ketiga atas Ketetapan Majelis
    Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1999 tentang Peraturan
    Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
-   Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa
-   Ketetapan MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan
-   Ketetapan MPR No. VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan
    Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
-   Ketetapan MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber
    Daya Alam
-   Ketetapan MPR No. X/MPR/2001 tentang Laporan Pelaksanaan Putusan Majelis
    Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia oleh Lembaga Tinggi Negara pada Sidang
    Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indoensia Tahun 2001
-   Ketetapan MPR No. XI/MPR/2001 tentang Perubahan atas Ketetapan Majelis
    Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IX/MPR/2000 tentang Penugasan
    Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk
    mempersiapkan Rancangan Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
    Indonesia Tahun 1945

More Related Content

What's hot

Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
INSTRUMEN PEMERINTAHAN.pptx
INSTRUMEN PEMERINTAHAN.pptxINSTRUMEN PEMERINTAHAN.pptx
INSTRUMEN PEMERINTAHAN.pptxKurniawanBugoS
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismIsnaldi Utih
 
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalBab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalAnnisa Khoerunnisya
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaFRANKLYN_SS
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiaUsaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiamakio01
 
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di IndonesiaMencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di IndonesiaMuhamad Yogi
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaRoy Pangkey
 

What's hot (20)

Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
INSTRUMEN PEMERINTAHAN.pptx
INSTRUMEN PEMERINTAHAN.pptxINSTRUMEN PEMERINTAHAN.pptx
INSTRUMEN PEMERINTAHAN.pptx
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)Penelitian hukum (mph)
Penelitian hukum (mph)
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
 
Draft pleno
Draft plenoDraft pleno
Draft pleno
 
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasionalBab v sistem hukum & peradilan internasional
Bab v sistem hukum & peradilan internasional
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Teknik persidangan
Teknik persidanganTeknik persidangan
Teknik persidangan
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
 
Mahkamah agung
Mahkamah agungMahkamah agung
Mahkamah agung
 
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiaUsaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
 
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di IndonesiaMencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
 

Viewers also liked

Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)M. Adli
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukumdimahana
 
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIKetetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIMuhamad Yogi
 
SISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIASISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIAhendri van jr
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurMuhamad Yogi
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUnurindah_nurisa
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumAndrew Fritz
 
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalPKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalAbyan Juang
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaAryo Adiwoso
 
Sistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaSistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaRizqi Maulana
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Macam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan HukumMacam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan Hukumernyoctaa
 
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt iiSOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt iipandes
 

Viewers also liked (18)

Ppkn peta konsep hukum
Ppkn peta konsep hukum Ppkn peta konsep hukum
Ppkn peta konsep hukum
 
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
Bahan Tayangan (UUD45 & Tap MPR)
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Penggolongan hukum
Penggolongan hukumPenggolongan hukum
Penggolongan hukum
 
Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)
 
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIKetetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
 
SISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIASISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIA
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalPKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
 
Sistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaSistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesia
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Macam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan HukumMacam-Macam Penggolongan Hukum
Macam-Macam Penggolongan Hukum
 
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt iiSOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
 

Similar to Ketetapan MPR

Bahan tayang ketetapan &amp; keputusan
Bahan tayang ketetapan &amp; keputusanBahan tayang ketetapan &amp; keputusan
Bahan tayang ketetapan &amp; keputusanHadi Wijaya
 
Majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia atau cukup disebut majelis ...
Majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia atau cukup disebut majelis ...Majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia atau cukup disebut majelis ...
Majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia atau cukup disebut majelis ...deperealisman
 
Diktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iiDiktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iisriyandi djoeweri
 
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.SSOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.SAri Saputra
 
1610334013_file_mpr.pdf
1610334013_file_mpr.pdf1610334013_file_mpr.pdf
1610334013_file_mpr.pdfRinaLuthfi
 
Buku Kelima Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Jilid V A
Buku Kelima Sidang Umum MPRS  Ketiga Tahun 1965 Jilid V ABuku Kelima Sidang Umum MPRS  Ketiga Tahun 1965 Jilid V A
Buku Kelima Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Jilid V APerpustakaan MPR RI
 
Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
Tokoh Orde Baru dan Peranan PentingnyaTokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
Tokoh Orde Baru dan Peranan PentingnyaTriana Zulfa
 
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoFUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoalberto207793
 
Kewenangaan mk terhadap tap mpr
Kewenangaan mk terhadap tap mprKewenangaan mk terhadap tap mpr
Kewenangaan mk terhadap tap mprAhmad Solihin
 
Penyimpangan konstitusi PKN KLS 8
Penyimpangan konstitusi PKN KLS 8Penyimpangan konstitusi PKN KLS 8
Penyimpangan konstitusi PKN KLS 8Idris Miaus
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanNuelnuel11
 
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenFUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenssuser986f381
 
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Operator Warnet Vast Raha
 
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Yunus Moershal
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Susfi WiraTama
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1graceanggoro
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1Achmad Pradana
 

Similar to Ketetapan MPR (20)

Bahan tayang ketetapan &amp; keputusan
Bahan tayang ketetapan &amp; keputusanBahan tayang ketetapan &amp; keputusan
Bahan tayang ketetapan &amp; keputusan
 
Majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia atau cukup disebut majelis ...
Majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia atau cukup disebut majelis ...Majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia atau cukup disebut majelis ...
Majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia atau cukup disebut majelis ...
 
Diktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iiDiktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester ii
 
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.SSOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
SOAL LCT 4 Pilar Berbangsa Dan Bernegara Tim SMAN 2 B.S
 
1610334013_file_mpr.pdf
1610334013_file_mpr.pdf1610334013_file_mpr.pdf
1610334013_file_mpr.pdf
 
Buku Kelima Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Jilid V A
Buku Kelima Sidang Umum MPRS  Ketiga Tahun 1965 Jilid V ABuku Kelima Sidang Umum MPRS  Ketiga Tahun 1965 Jilid V A
Buku Kelima Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Jilid V A
 
Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
Tokoh Orde Baru dan Peranan PentingnyaTokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
 
Dekrit presiden 1959
Dekrit presiden 1959Dekrit presiden 1959
Dekrit presiden 1959
 
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptx
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptxDasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptx
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptx
 
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoFUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
 
Pertemuan 5.pdf
Pertemuan 5.pdfPertemuan 5.pdf
Pertemuan 5.pdf
 
Kewenangaan mk terhadap tap mpr
Kewenangaan mk terhadap tap mprKewenangaan mk terhadap tap mpr
Kewenangaan mk terhadap tap mpr
 
Penyimpangan konstitusi PKN KLS 8
Penyimpangan konstitusi PKN KLS 8Penyimpangan konstitusi PKN KLS 8
Penyimpangan konstitusi PKN KLS 8
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
 
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenFUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
 
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
 
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1
 

More from Nurul Wulandari

Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)Nurul Wulandari
 
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik KehamilanTanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik KehamilanNurul Wulandari
 
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IIMemberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IINurul Wulandari
 
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)Nurul Wulandari
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Nurul Wulandari
 
Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Nurul Wulandari
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
 
Tugas dokumentasi kebidanan soapier
Tugas dokumentasi kebidanan   soapierTugas dokumentasi kebidanan   soapier
Tugas dokumentasi kebidanan soapierNurul Wulandari
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Nurul Wulandari
 
Model pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidananModel pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidananNurul Wulandari
 
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...Nurul Wulandari
 
Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaSistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaNurul Wulandari
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaNurul Wulandari
 
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanSistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanNurul Wulandari
 
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasTuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasNurul Wulandari
 

More from Nurul Wulandari (20)

Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
Konsep Dasar Pemberian Obat (KDK II)
 
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik KehamilanTanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Tanda-tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
 
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IIMemberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala II
 
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
Faktor yang mempengaruhi persalinan (passage)
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
 
Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
 
Tugas dokumentasi kebidanan soapier
Tugas dokumentasi kebidanan   soapierTugas dokumentasi kebidanan   soapier
Tugas dokumentasi kebidanan soapier
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
 
Model pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidananModel pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidanan
 
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
Tugas pkn perumusan kode etik bidan dikaitkan dengan ketahanan keluarga dan k...
 
Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaSistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita
 
Kingdom Animalia
Kingdom AnimaliaKingdom Animalia
Kingdom Animalia
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
 
Tugas kutipan (=)
Tugas kutipan (=)Tugas kutipan (=)
Tugas kutipan (=)
 
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanSistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
 
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasTuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
 
Tugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam KuTugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam Ku
 
Pressent tebaga-endogen
Pressent tebaga-endogenPressent tebaga-endogen
Pressent tebaga-endogen
 
Tenaga eskogen
Tenaga eskogenTenaga eskogen
Tenaga eskogen
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

Ketetapan MPR

  • 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia 1960 – 2001 Oleh: Nurul Wulandari XII IPA 2 SMA NEGERI 1 SINGKAWANG TAHUN AJARAN 2011/2012
  • 2. Ketetapan Majelis Permusyaratan Rakyat Republik Indonesia 1960 – 2001 Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1960 - Ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Republik Indonesia sebagai Garis-garis Besar pada Haluan Negara - Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 tentang Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969 Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1963 - Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno menjadi Presiden Republik Indonesia seumur hidup - Ketetapan MPRS No. IV/MPRS/1963 tentang Pedoman-pedoman pelaksanaan Garis- garis Besar Haluan Negara dan Haluan Pembangunan Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1965 - Ketetapan MPRS No. V/MPRS/1965 tentang Amanat Politik Presiden/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara yang berjudul Berdikari sebagai Penegasan Revolusi Indonesia dalam bidang Politik, Pedoman Pelaksanaan Manipol dan - Ketetapan MPRS No. VI/MPRS/1965 tentang Banting Stir untuk Berdiri Diatas Kaki Sendiri Dibidang Ekonomi dan Pembangunan - Ketetapan MPRS No. VII/MPRS/1965 tentang GESURI, TAVIP, the Fifth Freedom is Our Weapon, the Era of Confrontation sebagai Pedoman-pedoman Pelaksanaan Manifesto Politik Republik Indonesia - Ketetapan MPRS No. VIII/MPRS/1965 tentang Prinsip-prinsip Musyawarah Untuk Mufakat dalam Demokrasi Terpimpin sebagai Pedoman Bagi Lembaga-lembaga Permusyawaratan/ Perwakilan Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1966 - Ketetapan MPRS No. IX/1966 tentang Surat Perintah presiden/Panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara - Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966 tentang Kedudukan semua Lembaga-lembaga Negara Tingkat Pusat dan Daerah pada Posisi dan Fungsi yang diatur dalam Undang- Undang Dasar 1945
  • 3. - Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966 tentang Pemilihan Umum - Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 tentang Penegasan Kembali Landasan Kebijaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia - Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 tentang Kabinet Ampera - Ketetapan MPRS No. XIV/MPRS/1966 tentang Kabinet pembentukan panitia-panitia Ad Hoc Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara yang bertugas melakukan penelitian lembaga-lembaga negara, penyusunan bagian pembagian kekuasaan diantara lembaga- lembaga menurut sistem Undang-undang Dasar 1945 - Ketetapan MPRS No XV/MPRS/1966 tentang Pemilihan/penunjukan Wakil Presiden dan tata cara pengangkatan Pejabat Presiden - Ketetapan MPRS No. XVI/MPRS/1966 tentang Pengertian Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat - Ketetapan MPRS No. XVII/MPRS/1966 tentang Pemimpin Besar Revolusi - Ketetapan MPRS no. XVII/MPRS/1966 tentang Peninjauan Kembali Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara nomor III/MPRS/1963 - Ketetapan MPRS No. XIX/MPRS/1966 tentang Peninjauan Kembali Produk-produk Negara diluar Produk Majelis Permusyawaratan Rakyat yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 - Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia - Ketetapan MPRS No.XXI/MPRS/1966 tentang Pemberian Otonomi Seluas-luasnya Kepada Daerah - Ketetapan MPRS No. XXII/MPRS/1966 tentang Kepartaian, Keormasan dan Kekaryaan - Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaharuan Kebijakan Landasan Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan - Ketetapan MPRS No. XXIV/MPRS/1966 tentang Kebijaksanaan dalam Bidang Pertahanan Keamanan - Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, pernyataan sebagai Oganisasi Terlarang Diseluruh Wilayah Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan larang setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran - Ketetapan MPRS No. XXVI/MPRS/1966 tentang Pembentukan panitia peneliti ajaran- ajaran pemimpin besar revolusi Bung Karno - Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan - Ketetapan MPRS No. XXVIII/MPRS/1966 tentang Kebijaksanaan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat - Ketetapan MPRS No. XXIX/MPRS/1966 tentang Pengangkatan Pahlawan Ampera
  • 4. - Ketetapan MPRS No. XXX/MPRS/1966 tentang Pencabutan bintang maha putera kelas III dari D.N. Aidit - Ketetapan MPRS No. XXXI/MPRS/1966 tentang Penggantian sebutan Paduka Yang Mulia (P.Y.M), Yang Mulia (Y.M), Paduka Tuan (P.T) dengan sebutan Bapak/Ibu atau Saudra/Saudari - Ketetapan MPRS No. XXXII/MPRS/1966 tentang Pembinaan Pers Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1967 - Ketetapan MPRS No.XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno - Ketetapan MPRS No. XXXIV/MPRS/1967 tentang Peninjauan kembali ketetapan majelis permusyawaratan rakyat sementara nomor I/MPRS/1960 tentang Manifesto politik Republik Indonesia sebagai garis-garis besar haluan negara - Ketetapan MPRS No. XXXV/MPRS/1967 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Sementara nomor XVII/MPRS/1966 - Ketetapan MPRS No. XXXVI/MPRS/1967 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XXVI/MPRS/1966 Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1968 - Ketetapan MPRS No. XXXVII/MPRS/1968 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor VII/MPRS/1965 - Ketetapan MPRS No. XXXVIII/MPRS/1968 tentang Pencabutan Ketetapan-ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara - Ketetapan MPRS No. XXXIX/MPRS/1968 tentang Pelaksanaan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XIX/MPRS/1966 - Ketetapan MPRS No. XL/MPRS/1968 tentang Pembentukan panitia ad hoc <ajelis Permusyawaratan Rakyat Sementara - Ketetapan MPRS No. XLI/MPRS/1968 tentang Tuga Pokok Kabinet Pembangunan - Ketetapan MPRS No. XLII/MPRS/1968 tentang Penjelasan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XI/MPRS/1966 tentang Pemilihan Umum - Ketetapan MPRS No. XLIII/MPRS/1968 tentang Penjelasan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor IX/MPRS/1966 - Ketetapan MPRS No. XLIV/MPRS/1968 tentang Pengangkatan Pengemban Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor IX/MPRS/1966 sebagai Presiden Republik Indonesia
  • 5. Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1973 - Ketetapan MPR No. I/MPR/1973 tentang Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat - Ketetapan MPR No. II/MPR/1973 tentang Tata Cara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. III/MPR/1973 tentang Pertanggunganjawab presiden republik Indonesia Jenderal TNI Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat - Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara - Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 tentang Peninjauan Produk-produk yang berupa Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara - Ketetapan MPR No. VI/MPR/1973 Kedudukan dan Hubungan Tata Kerja Lembaga Tertinggi Negara dengan/atau antar Lembaga-lembaga Tinggi Negara - Ketetapan MPR No. VII/MPR/1973 tentang Keadaan Presiden dan/atau Wakil Presiden Republik Indonesia Berhalangan - Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1973 tentang Pemilihan Umum - Ketetapan MPR No. IX/MPR/1973 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. X/MPR/1973 tentang Pelimpahan tugas dan kewenangan kepada Presiden/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat unuk melaksanakan tugas pembangunan - Ketetapan MPR No. XI/MPR/1973 tentang Pengangkatan wakil presiden republik Indonesia Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1978 - Ketetapan MPR No. I/MPR/1978 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat - Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila - Ketetapan MPR No. III/MPR/1978 tentang Kedudukan dan Hubungan Tata Kerja Lembaga Tertinggi Negara dengan/atau antar Lembaga-lembaga Tinggi Negara - Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara - Ketetapan MPR No. V/MPR/1978 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia Soeharto selaku mandataris Majelis Permusyawartan Rakyat - Ketetapan MPR No. VI/MPR/1978 tentang Pengukuhan Penyatuan Wilayah Timor Timur ke Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. VII/MPR/1978 tentang Pemilihan Umum - Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1978 tentang Pelimpahan tugas dan wewenagng kepada presiden/mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam rangka pensuksesan dam pengamanan pembangunan nasional
  • 6. - Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978 tentang Perlunya Penyempurnaan yang Termaktub dalam Pasal 3 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor V/ MPR/1973 - Ketetapan MPR No. X/MPR/1978 trentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik Indonesia Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1983 - Ketetapan MPR No. I/MPR/1983 tentang Peraturan Tata Terbit Majelis Permusyawaratan Rakyat - Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara - Ketetapan MPR No. III/MPR/1983 tentang Pemilihan Umum - Ketetapan MPR No. IV/MPR/1983 tentang Referndum - Ketetapan MPR No. V/MPR/1983 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat serta pengukuhan pemberian penghargaan sebagai bapak pembangunan Indonesia - Ketetapan MPR No. VI/MPR/1983 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. VII/MPR/1983 tentang Pelimpahan tugas dan wewenagng kepada presiden/mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam rangka pensuksesan dan pengamanan pembangunan nasional - Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1983 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik Indonesia Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1988 - Ketetapan MPR No. I/MPR/1988 tentang Perubahan dan tambahan atas ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor I/MPR/1983 tentang Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat - Ketetapan MPR No. II/MPR/1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara - Ketetapan MPR No. III/MPR/1988 tentang Pemilihan Umum - Ketetapan MPR No. IV/MPR/1988 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat - Ketetapan MPR No. V/MPR/1988 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. VI/MPR/1988 tentang Pelimpahan tugas dan wewenagng kepada presiden/mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam rangka penyuksesan dan pengamanan pembangunan nasional - Ketetapan MPR No. VII/MPR/1988 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik Indonesia
  • 7. Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1993 - Ketetapan MPR No. I/MpR/1993 tentang Perubahan atas Ketepatan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. I/MPR/1983 tentang Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Ketetapan Majelis Permusyawartan Rakyat Republik Indonesia No. I/MPR/1988 - Ketetapan MPR No. II/MPR/1993 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara - Ketetapan MPR No. III/MPR/1993 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. IV/MPR/1993 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. V/MPR/1993 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik Indonesia Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1998 - Ketetapan MPR No. I/MPR/1998 tentang Perubahan dan tambahan atas Ketetapan MPR- RI No. I/MPR/1983 tentang Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan ketetapan MPR-RI No. I/MPR/1988 & Ketetapan MPR-RI No. I/MPR/1993 - Ketetapan MPR No. II/MPR/1998 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara - Ketetapan MPR No. III/MPR/1998 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. IV/MPR/1998 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No V/MPR/1998 tentang Pemberian Tugas dan Wewenang Khusu kepada Presiden/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Rangka Penyuksesan dan Pengamanan Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila - Ketetapan MPR No. VI/MPR/1998 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. VII/MPR/1998 tentang Perubahan dan Tambahan atas Ketetapan MPR-RI Nomor I/MPR/1983 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat - Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum - Ketetapan MPR No. IX/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusywaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1998 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
  • 8. - Ketetapan MPR No. X/MPR/1998 tentang Pokok-pokok Reformasi Pembangunan Dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara - Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme - Ketetapan MPR No. XII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor V/MPR/1998 tentang Pemberian Tugas dn Wewenang Khusus kepada Presden/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Dalam Rangka Penyuksesan dan Pengamanan - Ketetapan MPR No. XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. XIV/MPR/1998 tentang Perubahan dan Tambahan atas Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/1988 tentang Pemilihan Umum - Ketetapan MPR No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumberdaya Nasional yang Berkeadilan; serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi - Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia - Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1999 - Ketetapan MPR No. I/MPR/1999 tentang Perubahan kelima atas ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor I/MPR/1983 tentang Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawarata Rakyat Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. III/MPR/1999 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie - Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara - Ketetapan MPR No. V/MPR/1999 tentang Penentuan Pendapat Timor Timur - Ketetapan MPR No. VI/MPR/1999 tentang Tata Cara Pencalonan dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesiaa - Ketetapan MPR No. VII/MPR/1999 tentang Pengangkatan Presiden Republik Indonesia
  • 9. - Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1999 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. IX/MPR/1999 tentang Penugasan Badan Pekerja Majelis Permusywaratan Rakyat Republik Indoneis untuk Melanjutkan Perubahan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 2000 - Ketetapan MPR No. I/MPR/2000 tentang Perubahan Pertama atas Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. II/MPR/2000 tentang Perubahan Kedua atas Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan - Ketetapan MPR No. IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah - Ketetapan MPR No. V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional - Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional Republik Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. VIII/MPR/2000 tentang Laporan Tahunan Lembaga-lembaga Tinggi Negara pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tahun 2000 - Ketetapan MPR No. IX/MPR/2000 tentang Penugasan Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk Mempersiapkan Rancangan Perubahan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 2001 - Ketetapan MPR No. I/MPR/2001 tentang Sikap Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia terhadap Maklumat Presiden Republik Indonesia tanggal 23 Juli 21 - Ketetapan MPR No. II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden Republik Indonesia K. H. Abdurrahman Wahid - Ketetapan MPR No. III/MPR/2001 tentang Penetapan Wakil Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. IV/MPR/2001 tentang Pengangkatan Wakil Presiden Republik Indonesia
  • 10. - Ketetapan MPR No. V/MPR/2001 tentang Perubahan Ketiga atas Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia - Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa - Ketetapan MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan - Ketetapan MPR No. VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme - Ketetapan MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam - Ketetapan MPR No. X/MPR/2001 tentang Laporan Pelaksanaan Putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia oleh Lembaga Tinggi Negara pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indoensia Tahun 2001 - Ketetapan MPR No. XI/MPR/2001 tentang Perubahan atas Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IX/MPR/2000 tentang Penugasan Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk mempersiapkan Rancangan Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945