1. Nama : Nurhayah
Npm : 2011030278
Akuntansi
1. Capital : Modal pokok yang diserahkan oleh pemilik (para pemilik) perusahaan kepada
perusahaan untuk memulai usaha baru.
2. Cost (biaya) : semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi,
yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang
sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
3. Ceiling price : batas maksimum harga penjualan yang harus dipatuhi oleh produsen.
4. Demand (permintaan) : jumlah produk yang diinginkan dan mampu dibeli konsumen
pada berbagai tingkat harga dalam jangka waktu tertentu dengan menganggap factor
yang mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris paribus).
5. Elasticity of demand : Reaksi perubahan jumlah yang diminta sebagai akibat adanya
perubahan harga barang yang bersangkutan.
6. Elasticity of supply : Prosentase perubahan barang yang ditawarkan akibat terjadinya
perubahan harga itu sendiri.
7. Equilibrium : titik temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan proses
alami mekanisme pasar.
8. Equilibrium price (harga keseimbangan/harga pasar) : tinggi rendahnya tingkat harga
yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau
permintaan.
9. Equilibrium quantity : Kuantitas yang ditawarkan dan kuantitas yang diminta ketika
harga telah disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.
10. Engei’s law (hukum angel) : semakin besar pendapatan seseorang, semakin kecil
bagian pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi atau dipergunakan secara
langsung.
11. Barang konsumsi : barang yang dipakai secara langsung atau tidak langsung
oleh konsumen untuk keperluan pribadi atau rumah tangga yang bersifat sekali habis;
barang tersebut berbeda dengan barang yang digunakan dalam proses produksi.
12. Barang modal : sebagian barang dihasilkan bukan untuk memenuhi langsung
kebutuhan konsumen, melainkan digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain.
13. Diminishing marginal utility : Setiap penambahan barang yang sama dan sejenis, akan
memberikan tambahan kepuasan (marginal) yang diperoleh dari penggunaan barang
tersebut (utility) dimana penambahan kepuasan tersebut akan terus menurun nilainya
(diminishing).
14. Keseimbangan pasar : suatu kondisi pasar yang menunjukan pada tingkat harga
tertentu jumlah barang yg diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan
2. 15. Elastisitas silang : Suatu ukuran untuk melihat tingkat kepekaan permintaan terhadap
suatu barang bila terjadi perubahan harga-harga barang lain
16. Barang komplementer : barang yang dapat melengkapi fungsi dari barang lainnya.
17. Barang subsitusi : barang yang memiliki kegunaan untuk menggantikan barang lain.
18. Elestisitas pendapatan : Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada
pendapatan konsumer yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang,
besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas
pendapatan.
19. Ceteris paribus : dengan hal-hal lainnya tetap sama". Dalam ilmu ekonomi,
istilah ceteris paribus seringkali digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk
menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi.
20. Hukum penawaran : makin tinggi harga suatu barang, makain banyak jumlah barang
tersebut yang ditawarkan oleh penjual.
21. Hukum permintaan : Makin rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan
terhadap barang tersebut, sebaliknya makin tinggi harga barang tersebut maka
permintaan makin sedikit.
22. Independent variable : variable yang dapat mempengaruhi nilai variable lain tetapi
tidak dapat dipengaruhi oleh variable lain.
23. Dependent variable (variabel terikat) : variable yang nilainya dipengaruhi variable lain
tetapi tidak dapat mempengaruhi variable lain.
24. Elastisitas harga dari permintaan : derajat kepekaan / respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut. Atau bisa dibilang dengan kata lain merupakan
perbadingan dengan persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan
prosentase perubahan pada harga di pasar.
25. Elastisitas harga dari penawaran : prosentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri.
26. Elastisitas pendapatan : Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada
pendapatan konsumer yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang,
besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas
pendapatan.
27. Faktor produksi : segala sesuatu atau sumber-sumber yang digunakan dalam suatu
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa secara terus-menerus.
28. Average product : produk total atau output total di bagi oleh kuantitas dari satu jenis
input.
29. Fungsi produksi : suatu skedul (atau tabel persamaan matematis) yang
menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor
produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula.
30. Law of diminishing return : sebuah hukum dalam ekonomi yang menjelaskan tentang
proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output maksimal.
3. 31. Fungsi permintaan : sebuah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang
dengan jumlah barang yang diminta oleh masyarakat.
32. Faktor penawaran : penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
33. Faktor ceterisparibus : faktor-faktor selain harga.
34. Koefisien elestisitas harga permintaan : menunjukkan ukuran besarnya rasio antara
presentase perubahan jumlah produk yang diminta dan presentase perubahan harga
produk tersebut.
35. Consumers surplus (surplus konsumen) : selisih antara nilai total yang ditempatkan
konsumen pada semua unit komoditi tertentu yang di konsumsi.
36. Kurva indeferent : kurva yang menghubungkan titik – titik berbagai kombinasi antara 2
barang yang dapat memberikan kepuasan yang sama bagi seorang konsumen.
37. Barang normal : semua barang yang permintaannya akan bertambah ketika
pendapatan masyarakat bertambah (yang juga berarti bahwa barang tersebut
memiliki elastisitas permintaan positif.
38. Benda giffen : benda interior tetapi kalau ada barang tersebut akan membeli lebih
banyak (pendapatan naik).
39. APL (Average Product of Labour) : rata-rata produk yang dihasilkan oleh satu unit
input variable.
40. Kurva isoquan : kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi input untuk
menghasilkan tingkat output yang sama.
41. Kurva isocost : kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi pembelian dua input
variabel dan modal dengan menggunakan jumlah anggaran yang sama.
42. Isoquant : suatu garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari penggunaan
faktor produksi yang menghasilkan jumlah output sama dan berkemiringan negative.
43. Isocost : garis biaya menggambarkan kombinasi dua factor produksi yang dapat
dipakai dengan proses produksi dengan biaya yang dikeluarkan sama.
44. Eksplisit :biaya produksi yang harus di keluarkan untuk factor produksi yang harus di
beli dari luar.
45. implisit : biaya produksi yg tidak dikeluarkan tapi tetap dihitung dengan cara taksiran,
karena biaya ini berasal dari penggunaan factor produksi yang di miliki sendiri oleh
pengusaha.
46. Expense (ongkos) : pengeluaran yang dilakukan untuk manfaat yang telah kita dapat
saat ini atau yang lalu.
47. Biaya tetap (fixed cost) : biaya yang jumlah totalnya tidak berubah, walaupun
kapasitas dan volume kegiatan berubah.
4. 48. Biaya berubah (variable cost) : biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai dengan
volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda, makin besar pula biaya yang
harus anda keluarkan.
49. Biaya total (total cost) : keseluruhan biaya yg dikeluarkan produsen untuk
menghasilkan barang dan jasa, baik yg bersifat tetap (tidak dipengaruhi perubahan
output) maupun biaya yg bersifat dapat berubah(dipengaruhi perubahan output).
50. Biaya rata-rata (average cost) : jumlah biaya dibagi dengan kuantitas barang yang
dihasilkan.
51. Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) : biaya tetap yg dibebankan pada setiap unit
output yang dihasilkan.
52. Biaya rata-rata jangka panjang : biaya rata-rata jangka pendek yang digabungkan
menjadi satu sehingga membentuk amplop.
53. Biaya marginal (marginal cost) : biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan
satu-satuan unit output.
54. Barang homogen : Suatu barang yang memiliki sifat yang seragam, antara satu unit
dengan yang lain.
55. Diferensiasi produk : upaya dari sebuah perusahaan untuk membedakan produknya
dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih diinginkan
56. Diskriminasi harga : menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama dengan
harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan
dengan biaya
57. Ekspektasi : adalah sebuah harapan
58. Budget line (garis anggaran) : garis disuatu grafik yang sumbu-sumbunya
menggambarkan kombinasi barang yang dibeli oleh konsumen.
59. Income consumption curve : kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan
kepuasan maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.
60. comonic profit : besarnya keuntungan yang melebihi normal profit.
61. Break event analyst : anilisis yang mempertimbangkan tingkat kuantitas penjualan
perusahaan dimana penerimaan sama dengan pengeluaran biayanya.
62. Kurva biaya rata-rata jangka panjang : grafik dari biaya rata-rata minimum untuk
menghasilkan suatu komoditi pada tiap tingkat produksi dengan asumsi tingkat
teknologi dan harga-harga masukan diketahui, sedangkan produsen bebas memilih
besar optimal pabriknya.
63. Kurva biaya rata-rata jangka pendek : grafik dari biaya rata-rata minimum untuk
menghasilkan suatu komoditi pada tiap tingkat produksi, berdasarkan teknologi dan
harga masukan dari pabrik yang ada.
64. Breakevent point (titik pilang pokok) : tingkat pendapatan perorangan, keluarga, atau
masyarakat dimana seluruhnya habis untuk barang-barang konsumsi.
5. 65. Anggaran berimbang : balanced budget yaitu anggaran dengan jumlah penerimaan
atau (pendapatan) yang sekurang-kurangnya sama dengan pengeluaran pada periode
tertentu.
66. Defisit anggaran : kelebihan total belanja diatas total penerimaan.
67. Equilibrium kompetitif : penyeimbang penawaran dan permintaan dalam perekonomian
atau pasar yang bersaing sempurna karena penjual dan pembeli kompetitif sempurna
tidak mempunyai daya untuk mempengaruhi pasar.
68. Kekuasaan konsumen : hasil dari sistem harga atau pasar murni dimana konsumen
yang menjadi diktator menentukan jenis dan kuantitas komoditi yang akan dihasilkan.
69. Konsumsi : pemakaian kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
sehingga kegunaan barang atau jasa itu secara berangsur-angsur habis atau
sekaligus habis.
70. Biaya variabel rata-rata : diperoleh dengan jalan membagi biaya variabel dengan
jumlah produk yang dihasilkan.
71. Biaya minimum : biaya per unit yang terendah yang mungkin di capai
72. Biaya variabel : biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis.
73. Derived demand (permintaan turunan) : permintaan perusahaan untuk sebuah faktor
produksi diturunkan dari keputusan perusahaan tersebut untuk menawarkan
barang di pasar yang lain.
74. Disequilibrium : keadaan perekonomian yang sekarang tidak berada pada keadaan
equilibrium.
75. Hukum permintaan dgn kemiringan negatif : ketentuan yang mengatakan bahwa ketika
harga barang atau jasa menurun, konsumen akan lebih banyak membeli barang itu,
dengan syarat barang lainnya tidak berubah.
76. Barang tahan lama : barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, jadi
dapat dipakai untuk jangka waktu yang relative lama. Misalnya : Pakaian, Mesin tulis,
kacamata penggaris, dsb.
77. Barang ekonomi : barang berguna yang jumlah permintaannya lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah yang tersedia
78. Economic man (manusia ekonomi) : konsepsi tentang seseorang yang benar-benar
rasional dimana motivasinya semata-mata berdasarkan pertimbangan ekonomi.
79. Economise of scale (skala ekonomi) : merupakan fenomena turunnya biaya
produksi per unit dari suatu perusahaan yang terjadi bersamaan dengan
meningkatnya jumlah produksi (output).
80. Economies of scope : adalah situasi dimana joint output dari satu perusahaan lebih
besar dibandingkan dengan output yang akan dicapai oleh dua perusahaan berbeda
yang memproduksi barang yang sama.
81. Efisien : suatu perusahaan yang dalam produksinya menghasilkan barang atau jasa
dengan cepat, lancar dan dengan pemborosan yang minimum
6. 82. Elastisitas : adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon
dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang
mempengaruhinya.
83. Equilibrium konsumen : posisi dimana konsumen dapat memaksimalkan nilai gunanya.
84. Equilibriun jangka pendek dan jangka panjang : equilibrium yang tercapai dalam kurun
waktu yang berbeda, jangka pendek atau jangka panjang yang juga tergantung pada
apakah besaran pabrik dapat menyesuaikan diri dengan baik.
85. Exclusion principel (prinsip eksklusi) : kriteria yang membedakan barang publik
dengan barang swasta.
86. Barang jadi : barang yang langsung dikonsumsi dan bukan dipergunakan untuk
produksi barang lain.
87. Barang bebas : barang berguna yang jumlah persediaannya lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah permintaannya
88. Impicit-cost elements (unsur biaya implisit) : biaya yang tidak kelihatan sebagai biaya
rupiah yang eksplisit tetapi tetap harus dianggap sebagai biaya.
89. Income (penghasilan) : arus upah, bunga, deviden dan penerimaan lainnya yang
menjadi hak seseorang atau suatu bangsa.
90. Efek perubahan harga atas penghasilan : perubahan dalam kuantitas yang diminta
dari suatu komoditi karena kenaikan atau penurunan pendapatan riil konsumen yang
merupakan akibat dari perubahan harga.
91. Hukum biaya relatif yang meningkat : hukum kelangkaan pada suatu perekonomian
dengan kesempatan kerja penuh yang menyatakan bahea masyarakat yang
menginginkan lebih banyak barang A harus mau mengorbankan sebagian barang B.
92. Indifference map (peta indeferen) : grafik yang memperlihatkan sekelompok kuva-
kurva indeferent.
93. Inelastic demand (permintaan inelastis) : situasi dimana elastisitas dari harga
permintaan nilainya berada di bawah.
94. Barang inferior : barang yang jumlah permintaannya akan turun seiring dengan
peningkatan pendapatan masyarakat. Salah satu contoh barang inferior adalah sandal
jepit.
95. Barang setengah jadi : barang yang digunakan sebagai bahan masukan produksi
barang lain.
96. Least-cost production rule (ketentuan produksi biaya termurah) : ketentuan bahwa
biaya utk menghasilkan suatu tingkat hasil produksi akan berada dititik minimum bila
rasio produk hasil penjualan marginal dari tiap masukan terhadap harga masukan
tersebut adalah sama utk semua masukan
97. Hasil penjualan marginal (marginal revenue) : tambahan hasil penjualan yang diterima
perusahaan dari penjualan tambahan 1 unit hasil produksi
7. 98. Biaya kesempatan (opportunity cost) : nilai dari kesempatan penggunaan suatu
barang ekonomi berikutnya/nilai dari alternatif yang dikorbankan
99. Analisis ekuilibrium parsial : analisis dgn konsentrasi pada pengaruh perubahan dlm
pasar masing-masing, dgn mengasumsikan “yang lain tidak berubah”
100. Indeks harga : angka indeks yg menggambarkan perubahan rata-rata harga
sekelompok barang dalam satu kurun waktu
101. Indeks harga produsen : indeks harga dari barang grosiran, seperti baja, gandum dll
102. Fungsi produksi : fungsi matematika yg menyatakan berapa jumlah hasil produksi yg
dapat dicapai dgn suatu masukan dalam unit tertentu.
103. Garis batas kemungkinan produksi : grafik yang melukiskan rangkaian barang yang
dapat dihasilkan oleh suatu perekonomian
104. Produktivitas : rasio perbandingan hasil produksi dengan masukkannya
105. Barang umum : suatu komoditi yang mungkin disediakan bagi semua orang dengan
biaya yg sama jika misalnya pun hanya utk satu orang
106. Garis batas kemungkinan utilitas : grafik yg melukiskan utilitas/kepuasan dari dua
konsumen yg masing-masing diukurkan pada tiap sumbu