SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Diambil dari berbagai sumber untuk disajikan dalam
kuliah HTN Fakultas Hukum UGM
o

o
o

Soekarno 18 Agustus 1945: UUD 1945 adalah
Revolutie Grondwet, nanti kita akan memiliki UUD
yang lebih baik
Ratulangi: UUD 1945 perlu disempurnakan
Aturan Tambahan Pasal II:
◦ Dalam enam bulan setelah Majelis Permusyawaratan
Rakyat ini terbentuk, Majelis bersidang untuk menetapkan
Undang-undang Dasar


UUD 1945 yang “sementara” dan sering
disebut “UUD darurat”, terbukti tidak belum
fix :

◦ Sistem Presidensiel dalam UUD 1945 dilaksanakan
dengan dibentuknya kabinet pertama dibawah
tanggungjawab Presiden Soekarno pada tanggal 2
September 1945. Tetapi pada tanggal 14 November
1945 Pemerintah mengeluarkan Maklumat berisi
perubahan sistem kabinet dari Presidensiel ke
sistem Parlementer





Perang Dunia II berakhir: Jepang menjadi negara
kalah perang.
Kerajaan Belanda hendak kembali menjajah
dengan taktik mendirikan negara kecil di
Sumatera, Negara Indonesia Timur, Negara
Pasundan, Negara Jawa Timur dsb serta
melancarkan Agresi Militer I (1947) dan Agresi II
(1948)
Serangan Omoem 1 Maret 1949 di Jogjakarta
23 Agustus -12 November 1949 diadakan Konferensi
Meja Bundar di The Hague (Den Haag)
Hasil Konferensi:
1.
Mendirikan Negara Republik Indonesia Serikat
2.
Penyerahan Kedaulatan kepada RIS yang berisi 3
hal, yaitu (a) piagam penyerahan kedaulatan dari
Kerajaan Belanda kepada Pemerintah RIS; (b)
status uni; dan (c) persetujuan perpindahan
3.
Mendirikan Uni antara Republik Indonesia Serikat
dengan Kerajaan Belanda
Lebih detail mengenai hal ini bacalah Asshiddiqie, K
onstitusi &
K
onstitusionalism hal.44-46
e..






Negara RIS tidak bertahan lama. Negara Republik
Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara
Sumatera Timur menggabungkan diri menjadi
satu wilayah Republik Indonesia.
19 Mei 1950 Pemerintah RIS dan Pemerintah RI
sepakat membentuk kembali NKRI
Dibentuk Panitia untuk merancang UUD
Perubahan KRIS menjadi UUDS yang resmi
berlaku 17 Agustus 1950 dengan UU Federal No. 7
Tahun 1950. Dasarnya yaitu Pasal 134 UUDS :
Konstituante bersama Pemerintah menyusun
suatu UUD RI yang akan menggantikan UUDS
1950






Desember 1955 Pemilu memilih konstituante
untuk membentuk UUD
1956-1959 Konstituante bersidang dengan
maksud membuat UUD yang tetap
Dalam kurun waktu 3 tahun (1956-1959)
Konstituante berhasil merumuskan sejumlah
pasal, tapi mengalami kebuntuan dalam Dasar
Negara





Presiden Soekarno menyimpulkan Majelis
Konstituante gagal, ia mengeluarkan Dekrit 5 Juli
1959 : membubarkan Konstituante dan
memberlakukan kembali UUD 1945
Dikukuhkan secara aklamasi pada 22 Juli 1959
oleh DPR
Dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 150
Tahun 1959







Mengalami sakralisasi: tidak boleh dirubah,
walau UUD 1945 adalah sementara sifatnya
Tap MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang
Referendum mempersulit perubahan UUD 1945
Kekuasaan mengalami stagnasi. Tidak berubah
selama 32 tahun
Kolusi Korupsi Nepotisme sebagai akibat UUD
1945 yang sentralistik dan sangat executive
heavy
Pelanggaran berbagai hak asasi manusia: hak
hidup, hak untuk bebas dari penyiksaan, hak
persamaan dimuka hukum, hak berserikat
berkumpul, mengeluarkan pendapat,
pembatasan pers, sensor
Agenda Reformasi (Pembaharuan) a.l:
1.
Amandemen UUD 1945
2.
Penghapusan Doktrin Dwi Fungsi ABRI
3.
Penegakan Supremasi Hukum, Penghormatan
HAM, serta pemberantasan KKN
4.
Desentralisasi dan hubungan yang adil antara
pusat dan daerah
5.
Mewujudkan Kebebasan Pers
6.
Mewujudkan kehidupan demokrasi
Sumber : Bahan Sosialisasi UUD 1945 SETJEN MPR-RI


UUD 1945 belum cukup memuat landasan bagi
kehidupan yang demokratis, pemberdayaan rakyat
dan penghormatan HAM.
 Presiden memiliki kekuasaan legislatif (membentuk
Undang-undang)



UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang
multitafsir dan membuka peluang bagi
penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik,
tertutup, dan KKN
 Pasal Mengenai Masa Jabatan Presiden (Pasal 7),
Mengenai Keharusan Bahwa Presiden Adalah Orang
Indonesia Asli (Pasal 6 ayat (1)) dll
 Tidak

adanya saling mengawasi dan saling
mengimbangi (Checks and balances)
antarlembaga negara.
 Executive Heavy : kekuasaan terpusat pada
Presiden (concentration and responsibility
upon the President)







Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan
negara dalam mencapai tujuan nasional dalam
Pembukaan UUD 1945 dan memperkokoh NKRI
berdasar Pancasila
Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan
dan pelaksanaan kedaulatan rakyat serta
memperluas partisipasi rakyat
Menyempurnakan aturan dasar mengenai
perlindungan hak asasi manusia
Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan
negara secara demokratis dan modern, antara lain
melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas



Pasal 37 UUD 1945
Naskah yang menjadi objek perubahan: Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit
Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta
dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli
1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana
tercantum dalam Lembaga Negara Nomor 75
Tahun 1959
Sidang Istimewa MPR RI 1998 menghasilkan 3 ketetapan:
1. Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/1998 tentang
Pencabutan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983
tentang Referendum
2. Ketetapan MPR Nomor XIII/MPR/1998 tentang
Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden
Indonesia. Ketentuan Pasal 1 ketetapan MPR tersebut
berbunyi “Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia memegang jabatan selama masa lima tahun,
dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan
yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”
3. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia. Ketetapan ini dapat dilihat sebagai
penyempurnaan ketentuan mengenai HAM yang
terdapat dalam UUD 1945, seperti Pasal 27; Pasal 28;
Pasal 29 ayat (2)




Tiga ketetapan tersebut tidak secara langsung
merubah UUD 1945 tapi telah menyentuh
muatan UUD 1945
Setelah ada tiga ketetapan tersebut kehendak
dan keinginan untuk melakukan perubahan UUD
1945 makin mengkristal di kalangan masyarakat,
pemerintah, dan kekuatan sosial politik,
termasuk partai politik
1)
2)

3)
4)

5)

Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945,
Tetap mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia,
Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial
Penjelasan UUD 1945 yg memuat hal-hal
normatif, akan dimasukkan dalam pasal-pasal,
Melakukan perubahan dengan cara adendum






Pembukaan UUD 1945: Memuat dasar filosofis & normatif
1945
yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945
Pembukaan mengandung staatsidee berdirinya NKRI,
tujuan (haluan) negara yang harus dipertahankan
Kesepakatan untuk mempertahankan NKRI didasari
pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang
ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia dan
dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan
bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang
Kesepakatan mempertegas Sistem Presidensial bertujuan
untuk memperkukuh sistem pemerintahan yang stabil dan
demokratis yang dianut oleh Negara Republik Indonesia
dan pada tahun 1945 telah dipilih oleh para pendiri negara




Peniadaan Penjelasan dimaksudkan untuk menghindarkan
kesulitan dalam menentukan status “Penjelasan” dari sisi
sumber hukum dan tata urutan perundang-undangan.
Selain itu Penjelasan BUKAN produk BPUPK atau PPKI
karena kedua lembaga itu menyusun rancangan Pembukaan
dan Batang Tubuh (Pasal-pasal) UUD 1945 tanpa Penjelasan
Perubahan secara Adendum artinya perubahan dilakukan
dengan TETAP mempertahankan naskah asli sebagaimana
terdapat dalam Lembaran negara Nomor 75 Tahun 1959
hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan naskah perubahanperubahan UUD 1945 diletakkan MELEKAT pada naskah
asli
PERUBAHAN

MATERI PERUBAHAN

KETERANGAN

Pertama (disahkan dalam
Sidang Umum MPR-RI 19
Oktober 1999)

Pasal 5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9 ayat (1) dan
ayat (2), Pasal 13 ayat (2) dan ayat (3), Pasal
14 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 15, Pasal 17
ayat (2) dan ayat (3), Pasal 20 ayat (1) sampai
dengan ayat (4), dan Pasal 21

Keseluruhan
berisi 16 ayat=
16 butir
ketentuan dasar

Kedua (disahkan dalam
Sidang Tahunan MPR-RI
tanggal 18 Agustus 2000)

Mencakup 27 Pasal yang tersebar dalam 7
bab, yaitu Bab VI tentang Pemerintahan
Daerah, Bab VII tentang Dewan Perwakilan
Rakyat, Bab IXA Tentang Wilayah Negara, Bab
X Tentang Warga Negara dan Penduduk, Bab
XA Tentang Hak Asasi Manusia, Bab XII
tentang Pertahanan dan Keamanan Negara,
Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan

27 Pasal
tersebut isinya
mencakup 59
butir ketentuan
yang mengalami
perubahan atau
bertambah
dengan
rumusan
ketentuan baru
samasekali
PERUBAHAN

MATERI PERUBAHAN

KETERANGAN

Ketiga (disahkan 9
November 2001)

Bab I tentang Bentuk Negara dan Kedaulatan,
Bab II Tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Bab III tentang Kekuasaan
Pemerintahan Negara, Bab V tentang
Kementrian Negara, Bab VIIA tentang Dewan
Perwakilan Daerah, Bab VIIB tentang
Pemilihan Umum, dan Bab VIIIA tentang Badan
Pemeriksa Keuangan

Paling luas
cakupannya terdiri
dari 7 Bab, 23 Pasal,
dan 68 butir
ketentuan/ayat.
Secara kuantitatif
lebih besar
perubahan, secara
kualitatif perubahan
sangat mendasar

Keempat
(disahkan 10
Agustus 2002)
dalam Sidang
Tahunan MPR-RI

Antara lain ditetapkan bahwa UUD NRI 1945
sebagaimana telah dirubah dengan Perubahan
I, II, III,IV adalah UUD NRI 1945 yang
ditetapkan 18 Agustus 1945 dan diberlakukan
kembali dengan Dekrit 5 Juli 1959 serta
dikukuhkan secara aklamasi pada 22 Juli 1959

Mencakup 19 Pasal
termasuk satu Pasal
yang dihapus
PERIODE

MUATAN

1945-1959

Naskah Asli UUD 1945 tanpa Penjelasan. Yang ada adalah
Penjelasan Tentang UUD 1945

1959-1999

Naskah Asli UUD 1945 dengan Penjelasan Pasal per Pasal.

1999-2000

Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999)

2000-2001

Naskah Asli UUD 1945 versi 1959 -1999+ Perubahan I (1999)
dan Perubahan II (2000)

2001-2002

Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999) ,
Perubahan II (2000) dan Perubahan III (2001)

2002- Sekarang

Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999) ,
Perubahan II (2000), Perubahan III (2001), dan Perubahan IV
(2002)




Perubahan UUD 1945 dilakukan dalam rangka
menyempurnakan dan bukan mengganti UUD
1945
Oleh karenanya jenis perubahan UUD yang
dilakukan MPR adalah mengubah, membuat
rumusan baru sama sekali, menghapus atau
menghilangkan, memindahkan tempat pasal atau
ayat sekaligus mengubah penomoran pasal atau
ayat.
Contoh; Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 yang semula berbunyi

Pasal 2
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggotaanggota Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan
utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan,
menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang
Setelah diubah menjadi
Pasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota

Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan
Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih
lanjut dengan undang-undang
Contoh; Pasal 6A ayat (1) UUD 1945
Pasal 6A
(1) Presiden dan Wakil Presiden Dipilih dalam satu
pasangan secara langsung oleh rakyat
Contoh, Ketentuan Bab IV Dewan Pertimbangan Agung
BAB IV
DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
Pasal 16
(1)
Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan
Undang-undang
(2)
Dewan ini berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan
Presiden dan berhak memajukan usul kepada Pemerintah
Setelah diubah menjadi

BAB IV
DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
Dihapus
Contoh Pemindahan Rumusan Pasal ke dalam Rumusan Ayat:
Pasal 34 UUD 1945
Pasal 34
Fakir Miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara
Setelah diubah menjadi
Pasal 34
(1)
Fakir Miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
negara
I.

Kelompok /Arus yang ingin kembali ke UUD 1945


I.

Kelompok /Arus yang ingin mempertahankan UUD 1945
hasil Perubahan


I.

Kelompok Sapta Margais/Purnawirawan TNI dengan
alasan Kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945

Parpol dominan di MPR/DPR dengan alasan:
Perubahan sudah cukup menampung aspirasi dan
kompromi

Kelompok /Arus yang ingin Perubahan
Lanjutan/Perubahan ke-Lima


Akademisi, Peneliti, LSM, dengan alasan Perubahan
UUD 1945 masih belum sempurna
Perubahan UUD 1945 (199-2002) bukan
pengkhianatan terhadap Pancasila dan UUD 1945.
Perubahan bahkan amanat Aturan Tambahan II
UUD 1945
 Perubahan tidak menyentuh Pembukaan UUD
1945 yang berisi Dasar Negara Panca Sila
 Perubahan telah dibahas dalam jangka waktu
lebih lama, 12 kali lipat waktu sidang BPUPK
WACANA PERUBAHAN KELIMA : DPD,
LEMHANNAS, FORUM REKTOR INDONESIA


More Related Content

What's hot

Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaAhmad Thoriq
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumHamdi Se-Abad
 
Kedaulatan Negara
Kedaulatan NegaraKedaulatan Negara
Kedaulatan NegaraPatrasaka
 
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesiaSejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesiaAkuun Pribadi
 
Periodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di IndonesiaPeriodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di IndonesiaRyan Widjayana
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMuhammad Agung
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaFrestiany Regina Putri
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusinanda_auliana
 
Sistem Konstitusi Negara - Matkul PKN
Sistem Konstitusi Negara - Matkul PKNSistem Konstitusi Negara - Matkul PKN
Sistem Konstitusi Negara - Matkul PKNSucidewisartika
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaIswi Haniffah
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraRizza Magfira
 
Konsep Hukum Tata Negara Indonesia
Konsep Hukum Tata Negara IndonesiaKonsep Hukum Tata Negara Indonesia
Konsep Hukum Tata Negara IndonesiaSugeng Klinsman
 

What's hot (20)

Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesia
 
konstitusi dan uud
konstitusi dan uudkonstitusi dan uud
konstitusi dan uud
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
 
Kedaulatan Negara
Kedaulatan NegaraKedaulatan Negara
Kedaulatan Negara
 
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesiaSejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
 
Periodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di IndonesiaPeriodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Sistem Konstitusi Negara - Matkul PKN
Sistem Konstitusi Negara - Matkul PKNSistem Konstitusi Negara - Matkul PKN
Sistem Konstitusi Negara - Matkul PKN
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di Indonesia
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Konsep Hukum Tata Negara Indonesia
Konsep Hukum Tata Negara IndonesiaKonsep Hukum Tata Negara Indonesia
Konsep Hukum Tata Negara Indonesia
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 

Similar to Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesiaBetha Taiyou
 
= Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2== Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2=Amir Sabri
 
Proses Penyusunan Perppu.pdf
Proses Penyusunan Perppu.pdfProses Penyusunan Perppu.pdf
Proses Penyusunan Perppu.pdfAditya800480
 
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAar00927
 
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSIDASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSIAninda Firdaus
 
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Asep Misdan
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesiaSejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesiaandrika63
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan Risky Saputra
 
Materi ps dan uud
Materi ps dan uudMateri ps dan uud
Materi ps dan uudIbnu Tsani
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1graceanggoro
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1Achmad Pradana
 
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptxKonstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptxMichelleAngely
 
Proposal penelitian lemlit 2014 sihabudin noor
Proposal penelitian lemlit 2014 sihabudin noorProposal penelitian lemlit 2014 sihabudin noor
Proposal penelitian lemlit 2014 sihabudin noorSihabudin Noor
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Susfi WiraTama
 
10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptxDMumtazah
 
Perubahan uud 1945
Perubahan uud 1945Perubahan uud 1945
Perubahan uud 1945swirawan
 

Similar to Htn2012 sejarah ketatanegaraan (20)

Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
 
= Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2== Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2=
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Proses Penyusunan Perppu.pdf
Proses Penyusunan Perppu.pdfProses Penyusunan Perppu.pdf
Proses Penyusunan Perppu.pdf
 
Pertemuan 5.pdf
Pertemuan 5.pdfPertemuan 5.pdf
Pertemuan 5.pdf
 
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSIDASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
 
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesiaSejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan
 
Materi ps dan uud
Materi ps dan uudMateri ps dan uud
Materi ps dan uud
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1
 
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptxKonstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
 
Proposal penelitian lemlit 2014 sihabudin noor
Proposal penelitian lemlit 2014 sihabudin noorProposal penelitian lemlit 2014 sihabudin noor
Proposal penelitian lemlit 2014 sihabudin noor
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
 
Bab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusiBab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusi
 
PPT PKN.pptx
PPT PKN.pptxPPT PKN.pptx
PPT PKN.pptx
 
10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx
 
Perubahan uud 1945
Perubahan uud 1945Perubahan uud 1945
Perubahan uud 1945
 

More from Nuelnuel11

Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adatNuelnuel11
 
Pengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahPengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahNuelnuel11
 
Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Nuelnuel11
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanNuelnuel11
 
Sistem parlemen
Sistem parlemenSistem parlemen
Sistem parlemenNuelnuel11
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iNuelnuel11
 
99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuanNuelnuel11
 
9 historis amandemen
9 historis amandemen9 historis amandemen
9 historis amandemenNuelnuel11
 
6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasiNuelnuel11
 
5 asas pancasila
5 asas pancasila5 asas pancasila
5 asas pancasilaNuelnuel11
 
4 asas negara kesatuan
4 asas negara kesatuan4 asas negara kesatuan
4 asas negara kesatuanNuelnuel11
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negaraNuelnuel11
 
2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negara2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negaraNuelnuel11
 
1 pengantar htn
1 pengantar htn1 pengantar htn
1 pengantar htnNuelnuel11
 
Pendahuluan,pengertian, dll
Pendahuluan,pengertian, dllPendahuluan,pengertian, dll
Pendahuluan,pengertian, dllNuelnuel11
 
Kedaulatan negara
Kedaulatan negaraKedaulatan negara
Kedaulatan negaraNuelnuel11
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 

More from Nuelnuel11 (20)

Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adat
 
Pengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahPengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilah
 
Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaan
 
Sistem parlemen
Sistem parlemenSistem parlemen
Sistem parlemen
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan i
 
99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan
 
9 historis amandemen
9 historis amandemen9 historis amandemen
9 historis amandemen
 
6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi
 
5 asas pancasila
5 asas pancasila5 asas pancasila
5 asas pancasila
 
4 asas negara kesatuan
4 asas negara kesatuan4 asas negara kesatuan
4 asas negara kesatuan
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara
 
2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negara2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negara
 
1 pengantar htn
1 pengantar htn1 pengantar htn
1 pengantar htn
 
Sumber HTN
Sumber HTNSumber HTN
Sumber HTN
 
Sumber hi
Sumber hiSumber hi
Sumber hi
 
Subyek hi2
Subyek hi2Subyek hi2
Subyek hi2
 
Pendahuluan,pengertian, dll
Pendahuluan,pengertian, dllPendahuluan,pengertian, dll
Pendahuluan,pengertian, dll
 
Kedaulatan negara
Kedaulatan negaraKedaulatan negara
Kedaulatan negara
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 

Htn2012 sejarah ketatanegaraan

  • 1. Diambil dari berbagai sumber untuk disajikan dalam kuliah HTN Fakultas Hukum UGM
  • 2. o o o Soekarno 18 Agustus 1945: UUD 1945 adalah Revolutie Grondwet, nanti kita akan memiliki UUD yang lebih baik Ratulangi: UUD 1945 perlu disempurnakan Aturan Tambahan Pasal II: ◦ Dalam enam bulan setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat ini terbentuk, Majelis bersidang untuk menetapkan Undang-undang Dasar
  • 3.  UUD 1945 yang “sementara” dan sering disebut “UUD darurat”, terbukti tidak belum fix : ◦ Sistem Presidensiel dalam UUD 1945 dilaksanakan dengan dibentuknya kabinet pertama dibawah tanggungjawab Presiden Soekarno pada tanggal 2 September 1945. Tetapi pada tanggal 14 November 1945 Pemerintah mengeluarkan Maklumat berisi perubahan sistem kabinet dari Presidensiel ke sistem Parlementer
  • 4.    Perang Dunia II berakhir: Jepang menjadi negara kalah perang. Kerajaan Belanda hendak kembali menjajah dengan taktik mendirikan negara kecil di Sumatera, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur dsb serta melancarkan Agresi Militer I (1947) dan Agresi II (1948) Serangan Omoem 1 Maret 1949 di Jogjakarta
  • 5. 23 Agustus -12 November 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar di The Hague (Den Haag) Hasil Konferensi: 1. Mendirikan Negara Republik Indonesia Serikat 2. Penyerahan Kedaulatan kepada RIS yang berisi 3 hal, yaitu (a) piagam penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada Pemerintah RIS; (b) status uni; dan (c) persetujuan perpindahan 3. Mendirikan Uni antara Republik Indonesia Serikat dengan Kerajaan Belanda Lebih detail mengenai hal ini bacalah Asshiddiqie, K onstitusi & K onstitusionalism hal.44-46 e..
  • 6.     Negara RIS tidak bertahan lama. Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur menggabungkan diri menjadi satu wilayah Republik Indonesia. 19 Mei 1950 Pemerintah RIS dan Pemerintah RI sepakat membentuk kembali NKRI Dibentuk Panitia untuk merancang UUD Perubahan KRIS menjadi UUDS yang resmi berlaku 17 Agustus 1950 dengan UU Federal No. 7 Tahun 1950. Dasarnya yaitu Pasal 134 UUDS : Konstituante bersama Pemerintah menyusun suatu UUD RI yang akan menggantikan UUDS 1950
  • 7.    Desember 1955 Pemilu memilih konstituante untuk membentuk UUD 1956-1959 Konstituante bersidang dengan maksud membuat UUD yang tetap Dalam kurun waktu 3 tahun (1956-1959) Konstituante berhasil merumuskan sejumlah pasal, tapi mengalami kebuntuan dalam Dasar Negara
  • 8.    Presiden Soekarno menyimpulkan Majelis Konstituante gagal, ia mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 : membubarkan Konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945 Dikukuhkan secara aklamasi pada 22 Juli 1959 oleh DPR Dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 150 Tahun 1959
  • 9.      Mengalami sakralisasi: tidak boleh dirubah, walau UUD 1945 adalah sementara sifatnya Tap MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum mempersulit perubahan UUD 1945 Kekuasaan mengalami stagnasi. Tidak berubah selama 32 tahun Kolusi Korupsi Nepotisme sebagai akibat UUD 1945 yang sentralistik dan sangat executive heavy Pelanggaran berbagai hak asasi manusia: hak hidup, hak untuk bebas dari penyiksaan, hak persamaan dimuka hukum, hak berserikat berkumpul, mengeluarkan pendapat, pembatasan pers, sensor
  • 10. Agenda Reformasi (Pembaharuan) a.l: 1. Amandemen UUD 1945 2. Penghapusan Doktrin Dwi Fungsi ABRI 3. Penegakan Supremasi Hukum, Penghormatan HAM, serta pemberantasan KKN 4. Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah 5. Mewujudkan Kebebasan Pers 6. Mewujudkan kehidupan demokrasi Sumber : Bahan Sosialisasi UUD 1945 SETJEN MPR-RI
  • 11.  UUD 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis, pemberdayaan rakyat dan penghormatan HAM.  Presiden memiliki kekuasaan legislatif (membentuk Undang-undang)  UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang multitafsir dan membuka peluang bagi penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik, tertutup, dan KKN  Pasal Mengenai Masa Jabatan Presiden (Pasal 7), Mengenai Keharusan Bahwa Presiden Adalah Orang Indonesia Asli (Pasal 6 ayat (1)) dll
  • 12.  Tidak adanya saling mengawasi dan saling mengimbangi (Checks and balances) antarlembaga negara.  Executive Heavy : kekuasaan terpusat pada Presiden (concentration and responsibility upon the President)
  • 13.     Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945 dan memperkokoh NKRI berdasar Pancasila Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat serta memperluas partisipasi rakyat Menyempurnakan aturan dasar mengenai perlindungan hak asasi manusia Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas
  • 14.   Pasal 37 UUD 1945 Naskah yang menjadi objek perubahan: Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana tercantum dalam Lembaga Negara Nomor 75 Tahun 1959
  • 15. Sidang Istimewa MPR RI 1998 menghasilkan 3 ketetapan: 1. Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum 2. Ketetapan MPR Nomor XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Ketentuan Pasal 1 ketetapan MPR tersebut berbunyi “Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia memegang jabatan selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan” 3. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Ketetapan ini dapat dilihat sebagai penyempurnaan ketentuan mengenai HAM yang terdapat dalam UUD 1945, seperti Pasal 27; Pasal 28; Pasal 29 ayat (2)
  • 16.   Tiga ketetapan tersebut tidak secara langsung merubah UUD 1945 tapi telah menyentuh muatan UUD 1945 Setelah ada tiga ketetapan tersebut kehendak dan keinginan untuk melakukan perubahan UUD 1945 makin mengkristal di kalangan masyarakat, pemerintah, dan kekuatan sosial politik, termasuk partai politik
  • 17. 1) 2) 3) 4) 5) Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial Penjelasan UUD 1945 yg memuat hal-hal normatif, akan dimasukkan dalam pasal-pasal, Melakukan perubahan dengan cara adendum
  • 18.    Pembukaan UUD 1945: Memuat dasar filosofis & normatif 1945 yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945 Pembukaan mengandung staatsidee berdirinya NKRI, tujuan (haluan) negara yang harus dipertahankan Kesepakatan untuk mempertahankan NKRI didasari pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia dan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang Kesepakatan mempertegas Sistem Presidensial bertujuan untuk memperkukuh sistem pemerintahan yang stabil dan demokratis yang dianut oleh Negara Republik Indonesia dan pada tahun 1945 telah dipilih oleh para pendiri negara
  • 19.   Peniadaan Penjelasan dimaksudkan untuk menghindarkan kesulitan dalam menentukan status “Penjelasan” dari sisi sumber hukum dan tata urutan perundang-undangan. Selain itu Penjelasan BUKAN produk BPUPK atau PPKI karena kedua lembaga itu menyusun rancangan Pembukaan dan Batang Tubuh (Pasal-pasal) UUD 1945 tanpa Penjelasan Perubahan secara Adendum artinya perubahan dilakukan dengan TETAP mempertahankan naskah asli sebagaimana terdapat dalam Lembaran negara Nomor 75 Tahun 1959 hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan naskah perubahanperubahan UUD 1945 diletakkan MELEKAT pada naskah asli
  • 20. PERUBAHAN MATERI PERUBAHAN KETERANGAN Pertama (disahkan dalam Sidang Umum MPR-RI 19 Oktober 1999) Pasal 5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 13 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 20 ayat (1) sampai dengan ayat (4), dan Pasal 21 Keseluruhan berisi 16 ayat= 16 butir ketentuan dasar Kedua (disahkan dalam Sidang Tahunan MPR-RI tanggal 18 Agustus 2000) Mencakup 27 Pasal yang tersebar dalam 7 bab, yaitu Bab VI tentang Pemerintahan Daerah, Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat, Bab IXA Tentang Wilayah Negara, Bab X Tentang Warga Negara dan Penduduk, Bab XA Tentang Hak Asasi Manusia, Bab XII tentang Pertahanan dan Keamanan Negara, Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan 27 Pasal tersebut isinya mencakup 59 butir ketentuan yang mengalami perubahan atau bertambah dengan rumusan ketentuan baru samasekali
  • 21. PERUBAHAN MATERI PERUBAHAN KETERANGAN Ketiga (disahkan 9 November 2001) Bab I tentang Bentuk Negara dan Kedaulatan, Bab II Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara, Bab V tentang Kementrian Negara, Bab VIIA tentang Dewan Perwakilan Daerah, Bab VIIB tentang Pemilihan Umum, dan Bab VIIIA tentang Badan Pemeriksa Keuangan Paling luas cakupannya terdiri dari 7 Bab, 23 Pasal, dan 68 butir ketentuan/ayat. Secara kuantitatif lebih besar perubahan, secara kualitatif perubahan sangat mendasar Keempat (disahkan 10 Agustus 2002) dalam Sidang Tahunan MPR-RI Antara lain ditetapkan bahwa UUD NRI 1945 sebagaimana telah dirubah dengan Perubahan I, II, III,IV adalah UUD NRI 1945 yang ditetapkan 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada 22 Juli 1959 Mencakup 19 Pasal termasuk satu Pasal yang dihapus
  • 22. PERIODE MUATAN 1945-1959 Naskah Asli UUD 1945 tanpa Penjelasan. Yang ada adalah Penjelasan Tentang UUD 1945 1959-1999 Naskah Asli UUD 1945 dengan Penjelasan Pasal per Pasal. 1999-2000 Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999) 2000-2001 Naskah Asli UUD 1945 versi 1959 -1999+ Perubahan I (1999) dan Perubahan II (2000) 2001-2002 Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999) , Perubahan II (2000) dan Perubahan III (2001) 2002- Sekarang Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999) , Perubahan II (2000), Perubahan III (2001), dan Perubahan IV (2002)
  • 23.   Perubahan UUD 1945 dilakukan dalam rangka menyempurnakan dan bukan mengganti UUD 1945 Oleh karenanya jenis perubahan UUD yang dilakukan MPR adalah mengubah, membuat rumusan baru sama sekali, menghapus atau menghilangkan, memindahkan tempat pasal atau ayat sekaligus mengubah penomoran pasal atau ayat.
  • 24. Contoh; Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 yang semula berbunyi Pasal 2 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggotaanggota Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang Setelah diubah menjadi Pasal 2 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang
  • 25. Contoh; Pasal 6A ayat (1) UUD 1945 Pasal 6A (1) Presiden dan Wakil Presiden Dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat
  • 26. Contoh, Ketentuan Bab IV Dewan Pertimbangan Agung BAB IV DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG Pasal 16 (1) Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan Undang-undang (2) Dewan ini berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada Pemerintah Setelah diubah menjadi BAB IV DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG Dihapus
  • 27. Contoh Pemindahan Rumusan Pasal ke dalam Rumusan Ayat: Pasal 34 UUD 1945 Pasal 34 Fakir Miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara Setelah diubah menjadi Pasal 34 (1) Fakir Miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara
  • 28. I. Kelompok /Arus yang ingin kembali ke UUD 1945  I. Kelompok /Arus yang ingin mempertahankan UUD 1945 hasil Perubahan  I. Kelompok Sapta Margais/Purnawirawan TNI dengan alasan Kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945 Parpol dominan di MPR/DPR dengan alasan: Perubahan sudah cukup menampung aspirasi dan kompromi Kelompok /Arus yang ingin Perubahan Lanjutan/Perubahan ke-Lima  Akademisi, Peneliti, LSM, dengan alasan Perubahan UUD 1945 masih belum sempurna
  • 29. Perubahan UUD 1945 (199-2002) bukan pengkhianatan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Perubahan bahkan amanat Aturan Tambahan II UUD 1945  Perubahan tidak menyentuh Pembukaan UUD 1945 yang berisi Dasar Negara Panca Sila  Perubahan telah dibahas dalam jangka waktu lebih lama, 12 kali lipat waktu sidang BPUPK WACANA PERUBAHAN KELIMA : DPD, LEMHANNAS, FORUM REKTOR INDONESIA 