SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
ABORSI
Pengertian Aborsi
• Aborsi (abortus) adalah berakhirnya suatu kehamilan
(akibat faktor tertentu) pada atau sebelum kehamilan itu
berusia 20 minggu atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup di luar kandungan (Lily Yulaikah, 2008: 72).
• Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia abortus
didefinisikan sebagai terjadi keguguran janin. Secara umum
istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan,
yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu
secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin
masih berusia muda (sebelum bulan ke empat masa
kehamilan).
Alasan-Alasan untuk Melakukan Aborsi
Berdasarkan alasan medis, aborsi boleh dilakukan jika jiwa sang ibu mengalami ancaman
bahaya jika kehamilan dilanjutkan, seperti :

•
•
•
•
•
•
•

•
•
•
•

Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai dengan perdarahan yang terus
menerus, atau jika janin telah meninggal (missed abortion).
Mola Hidatidosa atau hidramnion akut.
Infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis.
Penyakit keganasan pada saluran jalan lahir, misalnya kanker serviks
Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi.
Telah berulang kali mengalami operasi caesar.
Penyakit-penyakit dari ibu yang sedang mengandung, misalnya penyakit jantung organik
dengan kegagalan jantung, hipertensi, nephritis, tuberkulosis paru aktif, toksemia
gravidarum yang berat.
Penyakit-penyakit metabolik, misalnya diabetes yang tidak terkontrol yang disertai
komplikasi vaskuler, hipertiroid, dan lain-lain.
Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat.
Hiperemesis gravidarum yang berat, dan chorea gravidarum.
Gangguan jiwa
Lanjutan…
Berdasarkan alasan kriminalitas, aborsi terjadi karena kehadiran
janin tidak diharapkan dan dikawatirkan dapat membawa rasa malu
bagi sang calon oarng tua, ada beberapa alasan yang menyebabkan
hal ini terjadi:

• Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
• Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau
untuk punya anak lagi.
• Kehamilan di luar nikah.
• Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah
beban ekonomi keluarga.
• Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin
cacat.
• Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest
(hubungan antar keluarga).
• Kegagalan kontrasepsi.
Aborsi Menurut Pandangan Islam

Dalam istilah syari’at, aborsi adalah kematian janin
atau keguguran sebelum sempurna, walaupun janin
belum mencapai usia enam bulan. Dapat disimpulkan
bahwa aborsi secara syari’at tidak melihat kepada usia
kandungan, namun melihat kepada kesempurnaan
bentuk janin tersebut.
Klasifikasi Abortus
Abortus (al-Ijhaadh) dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis:
•

Al-Ijhaadh at-Tilqaa’i (Abortus spontanea)
Yaitu proses alami yang dilakukan rahim untuk mengeluarkan janin yang tidak
mungkin sempurna unsur-unsur kehidupan padanya. Bisa jadi ini terjadi dengan
sebab kecacatan besar yang terkena penyakit beragam seperti diabetes atau
lainnya.

•

Al-Ijhaadh al-’Ilaaji (Abortus Provokatus Medisinalis)
Adalah abortus (keguguran) yang sengaja dilakukan para medis (dokter) demi
menyelamatkan nyawa ibu; yang dalam keadaan sangat jarang bahwa
kehamilannya dapat berlanjut dengan selamat.

•

Al-Ijhaadh al-Ijtimaa-i (Abortus Provokatus Kriminalis)
Adalah aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal).
Tujuannya hanya untuk tidak melahirkan bayi atau untuk menjaga penampilan
atau menutup aib dan sejenisnya. Biasanya pengguguran dilakukan dengan
menggunakan berbagai cara termasuk dengan alat-alat atau obat-obat tertentu.
Mengapa Aborsi di Haramkan dalam
Hukum Al-Quran?
•

Tidak ada satupun ayat didalam
Al-Quran yang menyatakan
bahwa aborsi boleh dilakukan
oleh umat Islam. Sebaliknya,
banyak sekali ayat-ayat yang
menyatakan bahwa janin dalam
kandungan sangat mulia. Dan
banyak
ayat-ayat
yang
menyatakan bahwa hukuman
bagi
orang-orang
yang
membunuh sesama manusia
adalah sangat mengerikan.
Berikut ini merupakan alasan
dalam
Al-Quran
yang
mengharamkan tindakan aborsi.

•

•

•
•
•

•

Manusia berapapun kecilnya adalah ciptaan Allah
yang mulia.
Membunuh satu nyawa sama artinya dengan
membunuh semua orang. Menyelamatkan satu
nyawa sama artinya dengan menyelamatkan
semua orang.
Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan
alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut
akan kekurangan uang.
Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti
melawan terhadap perintah Allah.
Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah
mengenal kita.
Tidak ada kehamilan yang merupakan
“kecelakaan” atau kebetulan. Setiap janin yang
terbentuk adalah merupakan rencana Allah.
Nabi Muhammad SAW tidak pernah
menganjurkan aborsi. Bahkan dalam kasus hamil
diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung
tinggi kehidupan.
Aborsi Menurut Pandangan Agama
Kristen
Sama halnya dengan islam, agama Kristen pun melarang
keras tindakan aborsi. Kitab suci umat kristiani menjelaskan
beberapa hal mengenai tindakan aborsi diantaranya :
• Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu
belum memiliki nyawa.
• Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
• Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan
Tuhan.
• Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia
dikorbankan. Apapun alasannya.
• Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaikbaiknya.
Aborsi Menurut Pandangan Agama
Katholik
•

Gereja mengajak pengikutnya untuk menghormati hidup manusia sejak dari awal,
oleh karena itu dapat dikatakan dengan tegas, Katholik pun menolak adanya
pengguguran.

•

Katolik menolak dengan tegas abortus atau pengguguran dengan cara dan alasan
apa pun. Sekalipun aborsi itu dilakukan dengan alasan kesehatan dari si ibu. Atau
karena rasa belas kasihan karena melihat anak yang akan dilahirkan itu nanti cacat
(cacat fisik atau cacat mental) sehingga dianggap tidak memiliki masa depan yang
baik kecuali penderitaan. Bahkan katolik juga menolak aborsi terhadap bayi yang
dikandung akibat kecelakaan (ibu diperkosa atau hasil pergaulan bebas dan
sebagainya). Tidak ada satu orang pun yang berhak mengambil jiwa seseorang,
sekalipun ia masih manusia kecil dalam kandungan.

•

Sanksi aborsi termuat dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja no. 1398, yaitu berupa
ekskomunikasi otomatis, atau pengucilan dari kehidupan Gereja.
Aborsi Menurut Pandangan Agama
Hindu
•

Aborsi dalam Theology Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut “Himsa
karma” yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh,
meyakiti, dan menyiksa. Membunuh dalam pengertian yang lebih dalam sebagai
“menghilangkan nyawa” mendasari falsafah “atma” atau roh yang sudah berada
dan melekat pada jabang bayi sekalipun masih berbentuk gumpalan yang belum
sempurna seperti tubuh manusia.

•

Dalam Hindu perbuatan aborsi disetarakan dengan menghilangkan nyawa. Kitabkitab suci Hindu antara lain Rgveda 1.114.7 menyatakan: “Ma no mahantam uta
ma no arbhakam” artinya: Janganlah mengganggu dan mencelakakan bayi.
Atharvaveda X.1.29: “Anagohatya vai bhima” artinya: Jangan membunuh bayi yang
tiada berdosa. Dan Atharvaveda X.1.29: “Ma no gam asvam purusam vadhih”
artinya: Jangan membunuh manusia dan binatang.
Aborsi Menurut Pandangan Agama
Budha
•

Dalam pandangan agama Buddha aborsi adalah suatu tindakan pengguguran kandungan atau
membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim seorang ibu. Dari sudut pandang
Buddhis aborsi bisa di toleransi dan dipertimbangkan untuk dilakukan.

•

Umat Buddha terdiri dari dua golongan yaitu pabbajita dan umat awam. Seorang pabbajita
mutlak tidak boleh melakukan aborsi karena melanggar vinaya yaitu parajjika. Tetapi sebagai
umat awam aborsi boleh dilakukan dengan alasan yang kuat. Misal janin dalam kandungan
dalam kondisi abnormal yang dapat membahayakan kesehatan ibu bahkan dapat mengancam
keselamatan ibu.

•

Aborsi boleh dilakukan dengan kondisi yang sangat sulit akan tetapi seminimal mungkin untuk
menghindari terjadinya aborsi karena dalam agama buddha aborsi merupakan suatu
pembunuhan yang tidak diperbolehkan karena menghilangkan nyawa suatu mahluk yang
mengakibatkan karma buruk.
Resiko Aborsi
Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan
aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ;
•
•
•
•
•

•
•
•
•
•
•
•

Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya.
Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
Kanker hati (Liver Cancer).
Kelainan pada ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya
dan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya.
Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko
tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita
secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat
terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal
dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome”
(Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Oleh sebab itu, yang sangat
penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian
khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan
pendidikan seks yang baik dan benar.
Efek Samping Aborsi
• Efek Jangka Pendek
o
o
o
o
o

Rasa sakit yang inten
Terjadi kebocoran uterus
Pendarahan yang banyak
Infeksi
Bagian bayi yang tertinggal di
dalam
o Shock/Koma
o Merusak organ tubuh lain
o Kematian

• Efek Jangka Panjang
o
o
o
o
o

Tidak dapat hamil kembali
Keguguran Kandungan
Kehamilan Tubal
Kelahiran Prematur
Gejala peradangan di bagian
pelvis
o Hysterectom
ABORSI
ABORSI
ABORSI
ABORSI

More Related Content

What's hot

Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananVia Dewi Syahara
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananAl-Ikhlas14
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Kristyawan Sutriyanto
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Rahayu Pratiwi
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Nurul Wulandari
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 

What's hot (20)

Soal etikolegal
Soal etikolegalSoal etikolegal
Soal etikolegal
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Asuhan Kebidanan
Asuhan KebidananAsuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)Kelompok 6 (kardiovaskuler)
Kelompok 6 (kardiovaskuler)
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 

Viewers also liked (20)

Pandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap AborsiPandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap Aborsi
 
Presentasi aborsi
Presentasi aborsiPresentasi aborsi
Presentasi aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Power point abortus
Power point abortusPower point abortus
Power point abortus
 
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryaniMakalah aborsi dalam pandangan islam maryani
Makalah aborsi dalam pandangan islam maryani
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
PPT Abortus
PPT AbortusPPT Abortus
PPT Abortus
 
Aspek medis dan hukum euthanasia
Aspek medis dan hukum euthanasiaAspek medis dan hukum euthanasia
Aspek medis dan hukum euthanasia
 
ABORSI
ABORSIABORSI
ABORSI
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Bab i aborsi
Bab i aborsiBab i aborsi
Bab i aborsi
 
Bioetika dan abortus
Bioetika dan abortusBioetika dan abortus
Bioetika dan abortus
 
Pendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsiPendekatan etika kristen tentang aborsi
Pendekatan etika kristen tentang aborsi
 
Sifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif LarutanSifat-sifat Koligatif Larutan
Sifat-sifat Koligatif Larutan
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Free sex
Free sexFree sex
Free sex
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 
aborsi (kesadaran wanita)
aborsi (kesadaran wanita)aborsi (kesadaran wanita)
aborsi (kesadaran wanita)
 
Power point abortus AKPER PEMKAB MUNA
Power point abortus AKPER PEMKAB MUNA Power point abortus AKPER PEMKAB MUNA
Power point abortus AKPER PEMKAB MUNA
 

Similar to ABORSI

Similar to ABORSI (20)

Makalah iskes
Makalah iskesMakalah iskes
Makalah iskes
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsi
 
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptxSlide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
Slide-LSE-LSE-Slide-10.pptx
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Islam dan kesehatan
Islam dan kesehatanIslam dan kesehatan
Islam dan kesehatan
 
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
Presentasiaborsi 130821184729-phpapp02
 
Aborsiiiiii
AborsiiiiiiAborsiiiiii
Aborsiiiiii
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Makalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islamMakalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islam
 
Asuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptx
Asuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptxAsuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptx
Asuhan prakonsepsi post abortus- Kel 1.pptx
 

Recently uploaded

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...RobertusLolok1
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxMarto Marbun
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 

Recently uploaded (8)

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 

ABORSI

  • 2. Pengertian Aborsi • Aborsi (abortus) adalah berakhirnya suatu kehamilan (akibat faktor tertentu) pada atau sebelum kehamilan itu berusia 20 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan (Lily Yulaikah, 2008: 72). • Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia abortus didefinisikan sebagai terjadi keguguran janin. Secara umum istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan ke empat masa kehamilan).
  • 3. Alasan-Alasan untuk Melakukan Aborsi Berdasarkan alasan medis, aborsi boleh dilakukan jika jiwa sang ibu mengalami ancaman bahaya jika kehamilan dilanjutkan, seperti : • • • • • • • • • • • Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai dengan perdarahan yang terus menerus, atau jika janin telah meninggal (missed abortion). Mola Hidatidosa atau hidramnion akut. Infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis. Penyakit keganasan pada saluran jalan lahir, misalnya kanker serviks Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi. Telah berulang kali mengalami operasi caesar. Penyakit-penyakit dari ibu yang sedang mengandung, misalnya penyakit jantung organik dengan kegagalan jantung, hipertensi, nephritis, tuberkulosis paru aktif, toksemia gravidarum yang berat. Penyakit-penyakit metabolik, misalnya diabetes yang tidak terkontrol yang disertai komplikasi vaskuler, hipertiroid, dan lain-lain. Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat. Hiperemesis gravidarum yang berat, dan chorea gravidarum. Gangguan jiwa
  • 4. Lanjutan… Berdasarkan alasan kriminalitas, aborsi terjadi karena kehadiran janin tidak diharapkan dan dikawatirkan dapat membawa rasa malu bagi sang calon oarng tua, ada beberapa alasan yang menyebabkan hal ini terjadi: • Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil. • Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau untuk punya anak lagi. • Kehamilan di luar nikah. • Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga. • Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin cacat. • Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan antar keluarga). • Kegagalan kontrasepsi.
  • 5. Aborsi Menurut Pandangan Islam Dalam istilah syari’at, aborsi adalah kematian janin atau keguguran sebelum sempurna, walaupun janin belum mencapai usia enam bulan. Dapat disimpulkan bahwa aborsi secara syari’at tidak melihat kepada usia kandungan, namun melihat kepada kesempurnaan bentuk janin tersebut.
  • 6. Klasifikasi Abortus Abortus (al-Ijhaadh) dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis: • Al-Ijhaadh at-Tilqaa’i (Abortus spontanea) Yaitu proses alami yang dilakukan rahim untuk mengeluarkan janin yang tidak mungkin sempurna unsur-unsur kehidupan padanya. Bisa jadi ini terjadi dengan sebab kecacatan besar yang terkena penyakit beragam seperti diabetes atau lainnya. • Al-Ijhaadh al-’Ilaaji (Abortus Provokatus Medisinalis) Adalah abortus (keguguran) yang sengaja dilakukan para medis (dokter) demi menyelamatkan nyawa ibu; yang dalam keadaan sangat jarang bahwa kehamilannya dapat berlanjut dengan selamat. • Al-Ijhaadh al-Ijtimaa-i (Abortus Provokatus Kriminalis) Adalah aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal). Tujuannya hanya untuk tidak melahirkan bayi atau untuk menjaga penampilan atau menutup aib dan sejenisnya. Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan berbagai cara termasuk dengan alat-alat atau obat-obat tertentu.
  • 7. Mengapa Aborsi di Haramkan dalam Hukum Al-Quran? • Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa aborsi boleh dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa hukuman bagi orang-orang yang membunuh sesama manusia adalah sangat mengerikan. Berikut ini merupakan alasan dalam Al-Quran yang mengharamkan tindakan aborsi. • • • • • • Manusia berapapun kecilnya adalah ciptaan Allah yang mulia. Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang. Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang. Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintah Allah. Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita. Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah. Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung tinggi kehidupan.
  • 8. Aborsi Menurut Pandangan Agama Kristen Sama halnya dengan islam, agama Kristen pun melarang keras tindakan aborsi. Kitab suci umat kristiani menjelaskan beberapa hal mengenai tindakan aborsi diantaranya : • Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki nyawa. • Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras. • Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan. • Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun alasannya. • Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaikbaiknya.
  • 9. Aborsi Menurut Pandangan Agama Katholik • Gereja mengajak pengikutnya untuk menghormati hidup manusia sejak dari awal, oleh karena itu dapat dikatakan dengan tegas, Katholik pun menolak adanya pengguguran. • Katolik menolak dengan tegas abortus atau pengguguran dengan cara dan alasan apa pun. Sekalipun aborsi itu dilakukan dengan alasan kesehatan dari si ibu. Atau karena rasa belas kasihan karena melihat anak yang akan dilahirkan itu nanti cacat (cacat fisik atau cacat mental) sehingga dianggap tidak memiliki masa depan yang baik kecuali penderitaan. Bahkan katolik juga menolak aborsi terhadap bayi yang dikandung akibat kecelakaan (ibu diperkosa atau hasil pergaulan bebas dan sebagainya). Tidak ada satu orang pun yang berhak mengambil jiwa seseorang, sekalipun ia masih manusia kecil dalam kandungan. • Sanksi aborsi termuat dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja no. 1398, yaitu berupa ekskomunikasi otomatis, atau pengucilan dari kehidupan Gereja.
  • 10. Aborsi Menurut Pandangan Agama Hindu • Aborsi dalam Theology Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut “Himsa karma” yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh, meyakiti, dan menyiksa. Membunuh dalam pengertian yang lebih dalam sebagai “menghilangkan nyawa” mendasari falsafah “atma” atau roh yang sudah berada dan melekat pada jabang bayi sekalipun masih berbentuk gumpalan yang belum sempurna seperti tubuh manusia. • Dalam Hindu perbuatan aborsi disetarakan dengan menghilangkan nyawa. Kitabkitab suci Hindu antara lain Rgveda 1.114.7 menyatakan: “Ma no mahantam uta ma no arbhakam” artinya: Janganlah mengganggu dan mencelakakan bayi. Atharvaveda X.1.29: “Anagohatya vai bhima” artinya: Jangan membunuh bayi yang tiada berdosa. Dan Atharvaveda X.1.29: “Ma no gam asvam purusam vadhih” artinya: Jangan membunuh manusia dan binatang.
  • 11. Aborsi Menurut Pandangan Agama Budha • Dalam pandangan agama Buddha aborsi adalah suatu tindakan pengguguran kandungan atau membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim seorang ibu. Dari sudut pandang Buddhis aborsi bisa di toleransi dan dipertimbangkan untuk dilakukan. • Umat Buddha terdiri dari dua golongan yaitu pabbajita dan umat awam. Seorang pabbajita mutlak tidak boleh melakukan aborsi karena melanggar vinaya yaitu parajjika. Tetapi sebagai umat awam aborsi boleh dilakukan dengan alasan yang kuat. Misal janin dalam kandungan dalam kondisi abnormal yang dapat membahayakan kesehatan ibu bahkan dapat mengancam keselamatan ibu. • Aborsi boleh dilakukan dengan kondisi yang sangat sulit akan tetapi seminimal mungkin untuk menghindari terjadinya aborsi karena dalam agama buddha aborsi merupakan suatu pembunuhan yang tidak diperbolehkan karena menghilangkan nyawa suatu mahluk yang mengakibatkan karma buruk.
  • 12. Resiko Aborsi Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ; • • • • • • • • • • • • Kematian mendadak karena pendarahan hebat. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan. Rahim yang sobek (Uterine Perforation). Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya. Kanker indung telur (Ovarian Cancer). Kanker leher rahim (Cervical Cancer). Kanker hati (Liver Cancer). Kelainan pada ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy). Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease). Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
  • 13. Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Oleh sebab itu, yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar.
  • 14. Efek Samping Aborsi • Efek Jangka Pendek o o o o o Rasa sakit yang inten Terjadi kebocoran uterus Pendarahan yang banyak Infeksi Bagian bayi yang tertinggal di dalam o Shock/Koma o Merusak organ tubuh lain o Kematian • Efek Jangka Panjang o o o o o Tidak dapat hamil kembali Keguguran Kandungan Kehamilan Tubal Kelahiran Prematur Gejala peradangan di bagian pelvis o Hysterectom