1. 1 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
PENGEMBANGAN MEDIA CD INTERAKTIF IPA MATERI SISTEM PEREDARAN
DARAH MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SDN JATIMULYO 5 MALANG
(DEVELOPING INTERACTIVE SCIENCE COMPACT DISC MEDIA HUMAN
BLOOD CIRCULATORY SYSTEM MATERIAL FOR FIFTH GRADER OF
ELEMENTARY SCHOOL FIVE JATIMULYO MALANG)
Nastiti Rahajeng*
I Made Suardana**
Sukamti**
*Prodi S1 PGSD Jurusan KSDP FIP Universitas Negeri Malang,
E-mail: jengz_nara@yahoo.com; nastitichan@smartfren.blackberry.com
**Pembimbing, Prodi S1 PGSD Jurusan KSDP FIP Universitas Negeri Malang,
Jl. Semarang 5 Malang 65145, E-mail: jurusan_ksdp@fip.um.ac.id
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media CD interaktif IPA yang layak
menurut (1) ahli materi, (2) ahli media, (3) ahli lapangan (guru), (4) uji coba kelompok kecil
(siswa). Model yang digunakan merupakan adaptasi dari model penelitian pengembangan Borg
dan Gall. Validasi media dilakukan oleh 1 orang dosen IPA KSDP, 1 orang dosen TEP, 2
orang guru SD serta uji coba kelompok kecil pada 10 siswa kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang.
Keseluruhan rata-rata hasil uji kelayakan sebesar 92,49% yang didukung dengan kenaikan hasil
hasil belajar siswa dari 37,3% menjadi 75,6%. Berdasarkan hal tersebut, maka media CD
interaktif IPA yang dikembangkan termasuk dalam kualifikasi sangat layak dan siap
diimplementasikan.
Kata Kunci: Pengembangan, Media CD Interaktif, Materi Sistem Peredaran Darah Manusia,
Siswa Kelas V SD.
Abstract: The purpose of this research is to produce an interactive science CD media which is
feasible according to (1) subject matter experts, (2) media specialists, (3) field experts
(teachers), (4) student testing. The research design was adapted from Borg and Gall’s research
and development models. The interactive media has been validated by a Science Lecturer of
Educational Technology Department, a Lecturer of Educational Technology Department, two
Elementary School teachers, and has been tried out on ten Fifth Graders of Elementary School
Five Jatimulyo Malang. Overall average result of the feasibility test is equal to 92.49% which
is supported by the results of students’s learning from 37,31% to be 75,6%. Based on that data,
verify the interactive science CD media is feasible and ready to be implemented.
Keywords: Developing, Interactive Science Compact Disc Media, Human Blood Circulatory
System Material, Fifth Grader.
Tuntutan global dari adanya tren teknologi dalam dunia pendidikan, seakan membawa
paradigma baru untuk terus melakukan inovasi. Saat ini sudah bukan zamannya lagi guru
memberikan pengajaran secara konvensional (teacher centered) dengan hanya menggunakan
metode ceramah dan hafalan tanpa memanfaatkan media pembelajaran. Namun seharusnya
diterapkan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student centered) sehingga kebutuhan
siswa untuk mengembangkan kreativitas dan mengeksplorasi minat bakatnya dapat terpenuhi.
Salah satu faktor yang memiliki peran penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah media
pembelajaran. Hubungan komunikasi antara guru dengan siswa akan lebih baik dan efisien
jika menggunakan media. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), perkembangan media pembelajaran juga telah meningkat pesat yang ditandai
2. 2 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
dengan munculnya komputer dalam dunia pendidikan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh para
guru untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi sehingga pembelajaran
menjadi menyenangkan dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam penggunaannya,
bahkan segala informasi mudah diakses kapanpun dan dimanapun siswa berada.
Salah satu media pembelajaran berbasis teknologi komputer adalah multimedia
interaktif yang dapat diproduksi dalam bentuk Compact Disc (CD). Pembelajaran dengan
memanfaatkan komputer memungkinkan siswa untuk menumbuhkan kemandirian dalam
belajar. Menurut Rusman dkk (2011:63) karakteristik terpenting dalam kelompok media
interaktif adalah keterlibatan siswa secara aktif dan mandiri. Siswa tidak hanya
memperhatikan media atau objek saja, tapi juga dituntut untuk berinteraksi secara langsung
selama mengikuti pembelajaran. Bahkan siswa juga dapat membawa media interaktif
kemanapun ia pergi karena sifatnya yang fleksibel dan bentuknya yang minimalis, yaitu CD.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok pada
tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD). Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi
aspek makhluk hidup dan proses kehidupan, benda/materi, energi dan perubahannya, serta
bumi dan alam semesta (KTSP, 2006: 485). Dalam aspek makhluk hidup dan proses
kehidupan, terdapat materi tentang sistem peredaran darah manusia untuk kelas V SD. Materi
ini sifatnya berproses karena siswa harus mampu memahami mekanisme proses peredaran
darah yang terjadi di dalam tubuh manusia.
Informasi awal yang diperoleh dari kegiatan observasi selama pelaksanaan kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu pada tanggal 6 Agustus - 27 Oktober 2012 di SDN
Jatimulyo 5 Kota Malang adalah belum digunakannya media yang bersifat interaktif dalam
pembelajaran IPA di kelas V. Dalam praktiknya, siswa hanya mengamati media gambar
jantung secara klasikal. Fakta lain yang ditemukan adalah 28 siswa kelas V SDN Jatimulyo 5
Malang mampu mengoperasikan komputer secara sederhana, seperti menyalakan dan
mematikan komputer, mengolah data dalam microsoft word, memasukkan CD ke dalam CD-
Room, dan mengoperasikan isi CD tersebut. Jumlah komputer yang dimiliki SD tersebut
sebanyak 15 unit yang penggunaannya terbatas pada pelajaran TIK.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang
pada hari Jumat 14 Desember 2012. Guru kelas V mengaku mengalami kesulitan dalam
mengajarkan materi sistem peredaran darah manusia kepada siswanya. Materi ini dianggap
sulit karena penyajian materi menggunakan bahasa ilmiah, seperti arteri pulmonalis, dan
konsep-konsepnya tergolong masih abstrak untuk siswa usia SD. Selain itu, guru juga belum
menemukan media pembelajaran yang dapat mengkonkretkan konsep materi ini, khususnya
tentang proses peredaran darah manusia. Media yang dimaksud oleh guru adalah sejenis video
pembelajaran seperti video organ pencernaan dan pernafasan manusia. Guru juga memberikan
saran agar dapat dikembangkan suatu media yang bersifat interaktif dan layak digunakan
dalam pembelajaran IPA.
Lebih lanjut lagi, dari hasil penyebaran angket kepada 28 siswa kelas V SDN
Jatimulyo 5 Malang yang dilakukan pada tanggal 9 januari 2013, diperoleh data bahwa 17
3. 3 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
(61%) siswa menyatakan tidak tertarik dengan materi sistem peredaran darah manusia, 8
(29%) siswa menyatakan biasa saja atau kurang tertarik, dan 3 (10%) siswa menyatakan
tertarik dengan materi tersebut. Alasan dari siswa yang menyatakan kurang tertarik dan tidak
tertarik adalah karena materinya yang sulit dipelajari dan dibayangkan, banyak materi yang
harus dihafal dengan menggunakan bahasa ilmiah atau bahasa sulit, serta pembelajaran yang
membosankan. Para siswa juga menyatakan bahwa penggunaan media interaktif yang dapat
dioperasikan sendiri akan menarik minat belajarnya.
Selama kegiatan prapengembangan, juga dilakukan pencarian literatur tentang
penelitian pengembangan terdahulu yang dilaksanakan selama bulan Desember 2012 hingga
Januari 2013. Menurut hasil pencarian, ditemukan jurnal penelitian dengan judul “Profil
Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer pada Materi Sistem Peredaran darah
Manusia” oleh Taufiqoh dkk (2012: 1). Penelitian yang dilakukan oleh Taufiqoh dkk tersebut,
diperuntukkan bagi siswa kelas XI SMAN 1 Cerme Gresik dengan hasil layak. Selain itu, juga
ditemukan dua skripsi tentang pengembangan media yaitu penelitian yang dilakukan Yuliana
(2012: i) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran CD Interaktif pada Mata
Pelajaran IPA Materi Posisi Bulan di Kelas IV SDN Madyopuro 2 Kota Malang”, dan
penelitian yang dilakukan Vuryanti (2012:i) dengan judul “Pengembangan Media Interaktif
Permainan Kartu Berjenjang untuk Pembelajaran Membaca Aksara Jawa Siswa Kelas VIII
SMP”. Kedua penelitian tersebut dinyatakan layak oleh dosen dan guru serta efektif bagi
siswa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada materi pelajaran,
subjek penelitian, dan tahap penelitiannya.
Berdasarkan data hasil observasi, wawancara, dan penyebaran angket yang dilakukan
sejak 6 Agustus 2012 hingga 9 Januari 2013, serta hasil studi literatur selama bulan Desember
2012 hingga Januari 2013, maka ditawarkan sebuah alternatif pemecahan masalah dengan
mengembangkan media CD interaktif IPA materi sistem peredaran darah manusia. Media ini
bersifat audio visual dan dapat digunakan secara mandiri oleh siswa atau secara klasikal oleh
guru. Menurut American Institute for Research (dalam Taufiqoh dkk, 2012:1) pembelajaran
Sains dengan memanfaatkan komputer dapat mengilustrasikan konsep-konsep abstrak dan
menginterpretasi objek mikroskopis. Alternatif pemecahan masalah ini semakin diperkuat
oleh pernyataan Darmawan (2011:36) tentang keefektifan media interaktif untuk mengajarkan
materi yang sifatnya aplikatif, berproses, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung
diperanaktifkan, dan memiliki tingkat keakurasian tinggi. Misalnya, proses terjadinya hujan
dan proses peredaran darah pada tubuh manusia yang dapat dibuat dengan teknologi
animasi. Teori tersebut semakin memperjelas bahwa materi sistem peredaran darah manusia
yang sifatnya berproses memang cocok dikemas dalam bentuk media interaktif.
Pengembangan media CD interaktif ini juga didasarkan pada pendapat Piaget tentang
tahap-tahap perkembangan siswa sekolah dasar yang masih berada pada tahap operasional
konkret (usia 7-11 tahun). Siswa pada tahap ini dapat membentuk konsep, melihat hubungan,
dan memecahkan masalah, tetapi hanya sejauh mereka melibatkan objek dan situasi yang
telah dikenal (dalam Slavin, 2008:51). Lebih lanjut lagi jika ditilik dari penelitian yang
dilakukan oleh Taufiqoh dkk, bahwa siswa SMA yang sudah mampu berpikir abstrak saja
4. 4 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
masih membutuhkan media pembelajaran yang bersifat interaktif, apalagi siswa SD yang
masih berada pada tahap operasional konkret. Kenyataan ini semakin memperkuat tujuan dan
latar belakang dalam melakukan penelitian pengembangan media CD Interaktif IPA materi
sistem peredaran darah untuk siswa kelas V SD.
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa media CD
interaktif IPA materi sistem peredaran darah manusia untuk siswa kelas V SD yang layak
menurut (1) ahli materi IPA, (2) ahli media, (3) ahli lapangan atau guru SD, dan (4) siswa
atau audiens.
Produk pengembangan yang dihasilkan berupa paket media CD interaktif IPA materi
sistem peredaran darah manusia untuk siswa kelas V SD. Media ini dikemas dalam bentuk
CD interaktif dengan kapasitas penyimpanan data sebesar 700 MB atau dalam bentuk soft file
yang dapat digunakan secara bebas dan praktis. Dalam pembuatannya, media ini dirancang
dengan menggunakan software atau perangkat lunak Adobe Flash CS3 Professional. Media
CD interaktif dalam pengoperasiannya memerlukan bantuan seperangkat komputer atau
laptop yang mampu menghasilkan tampilan gambar (visual) dan suara (audio). Menu yang
terdapat di dalam media antara lain kompetensi, aktivitas belajar siswa, materi, simulasi,
latihan soal yang dapat digunakan siswa untuk mengukur tingkat pemahamannya terhadap
materi ajar, dan penutup yang berisi ucapan terima kasih serta identitas pengembang. Media
CD interaktif ini dapat digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan menggunakan alat
bantu LCD Projector dan dapat pula digunakan dalam pembelajaran individual dengan
bantuan komputer atau laptop untuk masing-masing siswa.
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan yang menurut
Sukmadinata (2009:164) didefinisikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat
dipertanggung jawabkan kelayakannya. Model pengembangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model prosedural yaitu model deskriptif yang menggambarkan alur atau
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk tertentu (Setyosari,
2012:222).
Prosedur dalam penelitian pengembangan ini mengadaptasi dari model penelitian
pengembangan Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2009:169-170) yang telah dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hal ini didasarkan pada pendapat Ardhana (2009:9)
bahwa “setiap pengembang tentu saja dapat memilih dan menentukan langkah-langkah yang
paling tepat bagi dirinya berdasarkan kondisi khusus yang dihadapinya dalam proses
pengembangan”. Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka pengembangan
media CD interaktif hanya dilakukan hingga tahap uji coba kelompok kecil. Langkah
prosedural itu sebagai berikut: (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2)
perencanaan dan pengembangan draf produk, (3) validasi tim ahli, (4) revisi draf produk
5. 5 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
yang telah divalidasi tim ahli, (5) Uji coba kelompok kecil (siswa), (6) revisi produk, (7)
produk jadi.
Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan daya tarik dari produk
yang dihasilkan (PPKI, 2010:47). Desain uji coba penelitian pengembangan ini dilakukan
melalui dua tahap, pertama pada subjek validasi ahli yang terdiri dari ahli materi, ahli media,
dan ahli lapangan atau guru, lalu yang kedua pada subjek uji coba siswa. Hasil dari validasi
ahli digunakan untuk mengetahui kelayakan materi, tampilan, dan keterterapan media. Jika isi
materi dan tampilan pada media pembelajaran dinyatakan belum layak, maka harus
dilaksanakan revisi produk sesuai dengan masukan dari ahli materi, ahli media, dan ahli
lapangan. Selanjutnya, media yang telah direvisi ini nantinya akan diuji cobakan kepada
siswa untuk mengetahui kelayakan dan validasi secara mikro.
Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini meliputi ahli materi, ahli media,
ahli lapangan/pengguna, dan siswa. Ahli materi dalam media CD interakti IPA ini adalah 1
orang dosen IPA pada prodi S1 PGSD Universitas Negeri Malang. Ahli medianya yaitu 1
orang dosen jurusan teknologi pendidikan (TEP) Universitas Negeri Malang. Ahli lapangan
terdiri dari 2 orang guru SDN Jatimulyo 5 Malang yaitu guru wali kelas V dan guru mata
pelajaran Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK). Sedangkan untuk uji coba kelompok
kecil terdiri dari 10 orang siswa kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang yang pemilihannya
dilakukan secara purposive sampling dan didasarkan pada ketentuan yang dikemukakan oleh
Sadiman (2010:177-178) bahwa pada evaluasi kelompok kecil, media perlu dicobakan pada
10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Sebab, jika kurang dari 10 maka data
yang diperoleh kurang dapat menggambarkan populasi target. Sebaliknya, jika lebih dari 20
maka data yang diperoleh kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil.
Jenis data dalam penelitian pengembangan ini berupa data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif yaitu data verbal diperoleh dari tanggapan ahli materi, ahli media,
dan ahli lapangan (guru). Bentuk data kualitatif ini berupa catatan, komentar, saran, kritik,
atau usulan. Sedangkan data kuantitatif yaitu data numerik diperoleh dari hasil penyekoran
angket atau kuesioner yang telah diisi oleh ahli materi, ahli media, ahli lapangan (guru), dan
siswa. Adapun data yang diperoleh terkait aspek dalam instrumen hasil validasi tim ahli
meliputi aspek, (1) kesesuaian dengan kurikulum; (2) sistematika penyajian; (3) efektifitas
fungsi media; (4) kejelasan atau keterbacaan; dan (5) tampilan. Sedangkan data yang
diperoleh dari hasil uji coba kelompok kecil terdiri dari dua data yaitu data angket uji coba
yang digunakan untuk melihat kelayakan media dan data hasil belajar siswa yang diambil
dengan menggunakan pre-test post-test. Kriteria yang terdapat pada angket uji coba siswa
meliputi (1) efektifitas fungsi media; (2) kejelasan atau keterbacaan; dan (3) tampilan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes
(pre-test dan post-test). Bentuk instrumen yang digunakan adalah checklist dengan skala
pengukuran berupa rating scale.
6. 6 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
Data hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan
kuantitatif. Data verbal yang diperoleh dari hasil penelitian harus direduksi terlebih dahulu
sebelum dianalisis secara kualitatif. Sedangkan data yang diperoleh dari angket dan tes hasil
belajar dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus perhitungan nilai rata-rata
dan rumus statistik deskriptif persentase.
Jika data telah diolah dengan menggunakan rumus tersebut, maka hasil perhitungan
dicocokkan dengan kriteria kelayakan media sebagai berikut.
Table 1 Kriteria Kelayakan Media Pembelajaran
Kategori Persentase Kualifikasi Tindak Lanjut
4 75,01% - 100,00% Sangat Layak Implementasi
3 50,01% - 75,00% Cukup layak Revisi Sebagian
2 25,01% - 50,00% Kurang layak Revisi Total
1 00,00% - 25,00% Tidak layak Revisi Total
(Sumber: Modifikasi Akbar & Sriwiyana, 2011:207)
Produk media CD interaktif IPA materi sistem peredaran darah manusia untuk siswa
kelas V SD yang dikembangkan ini, dikatakan berhasil dan dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran apabila mencapai kriteria sangat layak dengan rentang skala persentase 75,01%
- 100,00%. Penggunaan media CD interaktif IPA materi sistem peredaran darah manusia
dikatakan efektif terhadap hasil belajar siswa apabila nilai rata-rata post-test seluruh siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pre-testnya.
HASIL
Produk pengembangan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berupa media CD
interaktif IPA yang dirancang khusus untuk materi sistem peredaran darah manusia dan dapat
digunakan oleh guru maupun siswa kelas V SD. Uji media CD interaktif IPA dilakukan
melalui empat tahap, yakni validasi ahli materi IPA, validasi ahli media, validasi ahli
lapangan yaitu guru SD, uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 10 siswa. Berikut penyajian
dan analisis data temuan dari masing-masing tahap uji.
Data Hasil Validasi Ahli Materi IPA
Data hasil validasi ahli materi diperoleh dari dosen IPA prodi PGSD yaitu Dra.Sri
Estu Winahyu, M.Pd.yang dilakukan pada tanggal 22 Maret 2013 di kampus II KSDP
Sawojajar. Dalam uji media yang melibatkan ahli materi ini, terdapat 5 aspek yang divalidasi
yaitu, (a) kesesuaian dengan kurikulum diperoleh rata-rata sebesar 88%; (b) sistematika
penyajian memperoleh rata-rata sebesar 88%; (c) efektifitas fungsi media memperoleh rata-
rata sebesar 91%; (d) kejelasan atau keterbacaan media memperoleh rata-rata sebesar 92%;
dan (e) tampilan media memperoleh rata-rata sebesar 100%. Dari kelima aspek yang telah
divalidasi oleh ahli materi IPA, diperoleh rata-rata secara keseluruhan sebesar 91%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media CD interaktif IPA materi sistem peredaran darah manusia
untuk siswa kelas V SD tergolong sangat layak dengan tindak lanjut dapat
diimplementasikan.
7. 7 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
Meskipun secara perhitungan, media tergolong sangat layak dan dapat
diimplementasikan, namun sesuai saran ahli materi masih terdapat beberapa bagian media CD
interaktif yang harus direvisi. Pertama. Pada bagian indikator sebaiknya ditambah menjadi 3
butir agar kompetensi dasar yang tercantum dalam KTSP (2006:495) ciri-cirinya dapat
tergambarkan secara umum. Kedua, pada bagian tujuan pembelajaran sebaiknya jenjang
kesukarannya disusun ulang menggunakan kata kerja operasional dan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2007:76) bahwa yang menjadi
kunci dalam menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata pelajaran dan
guru itu sendiri. Ketiga, pada menu latihan soal sebaiknya soal menjodohkan yang tidak dapat
dijalankan diganti dengan soal pilihan ganda sehingga lebih memudahkan siswa dalam
berlatih karena jenis soal dan bobotnya seragam. Keempat, pada menu simulasi peredaran
darah besar sebaiknya tempo jalannya animasi darah lebih diperlambat lagi agar lebih mudah
diamati oleh pengguna. Hal ini sesuai dengan pendapat Waryanto (2008:7) tentang salah satu
kelebihan media CD interaktif yaitu dapat menjelaskan konsep sulit yang salah satunya adalah
proses peredaran darah.
Data Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran
Data hasil validasi ahli media diperoleh dari dosen jurusan TEP yaitu Henry
Praherdhiono, S.Si., M.Pd., yang dilakukan pada tanggal 22 Maret 2013 di gedung E2
Universitas Negeri Malang. Dalam uji media yang melibatkan ahli media ini, ada 5 aspek
yang menjadi fokus penilaian yaitu, (a) kesesuaian dengan kurikulum memperoleh rata-rata
sebesar 91,67%; (b) sistematika penyajian memperoleh rata-rata sebesar 100%; (c) efektifitas
fungsi media memperoleh rata-rata sebesar 96,88%; (d) kejelasan atau keterbacaan media
memperoleh rata-rata sebesar 97,22%; dan (e) tampilan media memperoleh rata-rata sebesar
100%. Dari kelima aspek yang telah divalidasi oleh ahli materi IPA, diperoleh rata-rata secara
keseluruhan sebesar 97,15%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media CD interaktif IPA
materi sistem peredaran darah manusia untuk siswa kelas V SD tergolong sangat layak
dengan tindak lanjut dapat diimplementasikan.
Meskipun secara perhitungan, media tergolong sangat layak, namun menurut saran
ahli media masih terdapat beberapa bagian media CD interaktif yang harus direvisi. Pertama.
Pada buku petunjuk sebaiknya dicantumkan juga kompetensi belajar yang akan dicapai siswa,
spesifikasi media, serta kegiatan guru dan siswa selama penggunaan media CD interaktif. Hal
ini sejalan dengan pendapat Hubbard (dalam Rusman dkk, 2011:61) tentang kriteria
keefektifan media yaitu keringkasan dan kegunaan. Sebuah media CD interaktif, harus
dilengkapi dengan buku petunjuk pemanfaatan sehingga memudahkan pengguna dalam
mengoperasikan media. Kedua, pada bagian video peredaran darah dan detak jantung
sebaiknya dicantumkan sumber tempat men-download. Hal ini dilakukan sebagai wujud
apresiasi kita terhadap karya orang lain.
Data Hasil Validasi Ahli Lapangan
Data hasil validasi ahli lapangan atau pengguna diperoleh dari 2 orang guru SDN
Jatimulyo 5 Malang yaitu Misgiarti, S.Pd. dan Ifa Tri Setiawati, S.Pd., yang dilakukan pada
8. 8 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
tanggal 25 Maret 2013 di ruang guru SDN Jatimulyo 5 Malang. Dalam uji media yang
melibatkan ahli lapangan atau guru ini, terdapat 5 aspek yang menjadi fokus penilaian yaitu,
(a) kesesuaian dengan kurikulum memperoleh rata-rata sebesar 93,75%; (b) sistematika
penyajian memperoleh rata-rata sebesar 84,38%; (c) efektifitas fungsi media memperoleh
rata-rata sebesar 92,19%; (d) kejelasan atau keterbacaan media memperoleh rata-rata sebesar
87,5%; dan (e) tampilan media memperoleh rata-rata sebesar 91,67%. Dari kelima aspek yang
telah divalidasi oleh ahli materi IPA, diperoleh persentase rata-rata secara keseluruhan sebesar
89,90%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media CD interaktif IPA materi sistem peredaran
darah manusia untuk siswa kelas V SD tergolong sangat layak dengan tindak lanjut dapat
diimplementasikan.
Meskipun secara perhitungan, media tergolong sangat layak, namun menurut saran
ahli lapangan masih terdapat bagian media CD interaktif yang harus direvisi, yaitu bagian
simulasi. Pada bagian ini, gambar yang menjadi icon dalam tiap menu sebaiknya dibedakan,
sehingga tidak menimbulkan kesalahan persepsi bagi siswa yang menganggap menu tersebut
sama semua, padahal kenyataannya berbeda. Hal ini sejalan dengan salah satu fungsi media
pembelajaran yang dikemukakan Sadiman dkk (2010:18) yaitu memberikan keseragaman
persepsi dan pengalaman belajar.
Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Siswa)
Setelah media selesai divalidasi dan direvisi, selanjutnya adalah uji coba kelompok
kecil yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2013 di Laboratorium Komputer SDN
Jatimulyo 5 Malang. Sampel uji coba yang diambil sebanyak 10 siswa kelas V dengan
perbandingan: 3 siswa berkemampuan tinggi, 4 siswa berkemampuan sedang, dan 3 siswa
berkemampuan rendah. Rincian dari masing-masing siswa: golongan kemampuan tinggi yaitu
Belgis Beliana Putri, Naufal Maeldy Farras, dan Moch. Fardhan Abihi; golongan
kemampuan sedang yaitu Ilham Muzaki, Safira Dwi Mayangsari, Aisyah Nur Rahma Dina,
dan Soni Revanda; sedangkan golongan kemampuan rendah adalah Aisyah Nur Rahma Dini,
Febi Agustina, dan Nesya Salsabillah.
Dalam uji coba media interaktif yang melibatkan kelompok kecil, terdapat 3 aspek
yang menjadi fokus penilaian yaitu, (a) efektifitas fungsi media memperoleh rata-rata sebesar
90,42%; (b) kejelasan atau keterbacaan media memperoleh rata-rata sebesar 90,31%; dan (c)
tampilan media memperoleh rata-rata sebesar 95%. Dari ketiga aspek yang telah diujikan
kepada kelompok kecil, diperoleh persentase rata-rata secara keseluruhan sebesar 91,91%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa media CD interaktif IPA materi sistem peredaran darah
manusia untuk siswa kelas V SD tergolong sangat layak dengan tindak lanjut dapat
diimplementasikan.
Kelayakan nilai guna produk media ini, semakin diperkuat dengan hasil pre-test dan
post-test siswa dalam kelompok kecil. Perolehan nilai terendah ketika pre-test adalah 22,
sedangkan nilai tertinggi adalah 57. Jika hasil ini dibandingkan dengan hasil post-test, maka
selisih nilai keduanya akan terlihat cukup signifikan. Perolehan nilai terendah ketika post-test
adalah 60, sedangkan nilai tertinggi adalah 93. Persentase kelayakan pada post-test seluruh
9. 9 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
siswa mencapai 75,6%. Hal ini semakin membuktikan bahwa produk media sangatlah layak
dan berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Selanjutnya, dilihat dari komentar para siswa mengenai media CD interaktif IPA,
mayoritas siswa merasa terbantu dan tertarik untuk belajar IPA khususnya materi sistem
peredaran darah manusia. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip media yang dikemukan
oleh Sanjaya (2009:173) yaitu media harus sesuai dengan karakteristik siswa dengan
memperhatikan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Selain itu, para siswa juga menyatakan
bahwa media CD interaktif IPA ini mudah dioperasikan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Thorn (dalam Rusman dkk, 2011:61) tentang kriteria penilaian media CD interaktif yang baik
adalah pada segi kemudahan navigasinya.
KAJIAN PRODUK
Berdasarkan hasil analisis data uji kelayakan media CD interaktif kepada validator ahli
dan kelompok kecil, diperoleh persentase uji kelayakan media CD interaktif secara
keseluruhan yang dipaparkan dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2 Persentase Uji Kelayakan Secara Keseluruhan
No Uji Kelayakan Persentase Kualifikasi Tindak Lanjut
1 Ahli materi 91% Sangat Layak Implementasi
2 Ahli media 97,15% Sangat Layak Implementasi
3 Ahli lapangan (guru) 89,90 Sangat Layak Implementasi
4 Siswa (kelompok kecil) 91,91% Sangat Layak Implementasi
Rata-rata ( ) 92,49% Sangat Layak Implementasi
Hasil analisis data pada tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata kelayakan media CD
interaktif IPA materi sistem peredaran darah manusia mencapai skor sebesar 92,49%.
Perolehan skor rata-rata yang mencapai persentase cukup tinggi ini menunjukkan bahwa
produk media CD interaktif IPA yang dikembangkan tergolong dalam kualifikasi sangat layak
dan dapat diimplementasikan.
Pengembangan media ini didasarkan pada teori perkembangan kognitif oleh Piaget.
Menurut Piaget (dalam Slavin, 2008:51), siswa sekolah dasar yang rentangan usianya 7-11
tahun masih berada pada tahap operasional konkret. Dalam tahap ini, siswa dapat membentuk
konsep, melihat hubungan sebab-akibat, dan memecahkan masalah, namun hanya sebatas
objek dan situasi yang telah dikenalnya. Selain itu, pembelajaran pada siswa yang masih
berada dalam tahap operasional konret ini, akan lebih efektif jika dilakukan dengan
menggunakan media yang dapat mengkonkretkan benda-benda atau konsep yang bersifat
abstrak, contohnya materi sistem peredaran darah manusia.
Media CD interaktif IPA dirancang dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran IPA dan tuntutan perkembangan teknologi. Untuk mempelajari IPA, siswa
diharapkan dapat terlibat secara langsung dan berperan aktif di dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga tercipta pembelajaran bermakna tanpa meninggalkan aspek perkembangan
IPTEK. Selanjutnya, perkembangan teknologi juga menuntut siswa agar mampu belajar
secara mandiri. Hal ini didukung dengan hasil penelitian American Institute for Research
10. 10 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
dalam (Taufiqoh dkk, 2012:1) yang menyatakan bahwa pembelajaran Sains dengan
memanfaatkan komputer dapat mengilustrasikan konsep-konsep abstrak dan menginterpretasi
objek mikroskopis. Berlandaskan teori dan hasil penelitian tersebut, maka media CD interaktif
IPA materi sistem peredaran darah manusia yang telah dikembangkan ini telah memenuhi
tuntutan mata pelajaran IPA dan perkembangan teknologi. hal ini dibuktikan dengan
pengintegrasian materi sistem peredaran darah yang prosesnya sulit dijangkau atau diamati
secara langsung ke dalam sebuah media berbasis teknologi bersifat praktis dalam bentuk CD
interaktif.
Dalam penyajiannya, media CD interaktif menggunakan model tutorial yang menuntut
siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuannya ke dalam kegiatan belajar (Rusman
dkk, 2011:69). Model ini dapat bertindak layaknya tutor yang memberi pengarahan kepada
pengguna media tentang hal-hal yang harus dilakukan. Hal ini sesuai dengan sajian dalam
media CD interaktif IPA materi sistem peredaran darah manusia, tepatnya pada bagian
opening terdapat suara narator yang bertindak sebagai pemberi petunjuk kepada pengguna
terkait pemanfaatan media CD interaktif. Selain itu, di dalam menu aktivitas belajar dan
latihan soal, juga terdapat pertanyaan yang jawabannya dapat langsung direview oleh
pengguna. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengoreksi jawabannya
sehingga mereka mendapat kepastian jawaban yang benar.
Media CD interaktif IPA dalam penyusunannya juga memperhatikan aspek
keefektifan fungsi media dengan berlandaskan hasil penelitian Raharjo (dalam Rusman dkk,
2011:65) tentang keefektifan pembelajaran menggunakan media. Dinyatakan bahwa
seseorang hanya dapat mengingat 20% dari pesan yang didengarnya, namun dapat mengingat
50% dari pesan yang dilihat dan didengarnya. Dalam hal ini, media CD interaktif tidak hanya
melibatkan indera penglihatan dan pendengaran saja, namun siswa juga berinteraksi secara
langsung dengan media. Pembuatan media CD interaktif IPA menggunakan berbagai software
yaitu Microsoft Office word 2010, Adobe Photoshop CS3, dan Adobe Flash CS3 Profesional.
Urutan penyajian dalam media CD interaktif terdiri dari menu: kompetensi, aktivitas belajar,
materi, simulasi, latihan soal, dan penutup.
SIMPULAN DAN SARAN
Media CD interaktif IPA materi sistem peredaran darah manusia adalah produk dalam
penelitian ini. Hasil uji media menunjukkan bahwa produk media ini tergolong sangat layak
dan dapat diimplementasikan. Media CD Interaktif IPA yang telah dikembangkan dapat
meningkatkan kemandirian, antusiasme, dan keingintahuan siswa untuk mempelajari materi
sistem peredaran darah manusia. Maka dari itu, disarankan kepada guru untuk
menggunakannya dalam pembelajaran sehingga diharapkan dapat tercetak generasi penerus
bangsa yang kompeten, handal, dan melek teknologi. Selain itu juga disarankan kepada para
peneliti lain untuk dapat mengembangkan media CD interaktif IPA pada materi atau kelas
yang berbeda, agar media pembelajaran berbasis teknologi dapat lebih diperkaya lagi
sehingga membangkitkan motivasi siswa untuk belajar.
11. 11 | A r t i k e l S k r i p s i
8/5/13
DAFTAR RUJUKAN
Akbar, S & Sriwiyana, H. 2011. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran IPS. Malang:
Cipta Media.
Ardhana, W. 2002. Konsep Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan dan
Pembelajaran. Makalah disajikan dalam Lokakarya Nasional Angkatan II Metodologi
Penelitian dan Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran, Jurusan Ilmu
Keolahragaan FIK UM, Batu, 22-24 Maret 2002.
Darmawan, D. 2011. Teknologi Pembelajaran (K. Adriyani, Ed.). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hamalik, O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rusman,. Kurniawan, D,. & Riyana, C. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Sadiman, Arief S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. 2010. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekom Dikbud dan PT
Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Setyosari, P. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Slavin, Robert E. 2006. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik Edisi Kedelapan (Jilid 1).
Terjemahan Samosir, Marianto. 2008. Jakarta: PT Indeks.
Sukmadinata, Nana S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Taufiqoh, Prima L,. Raharjo,. & Indana S. 2012. Profil Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Komputer pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia. BioEdu. 1 (2).
(Online), (http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/bioedu/artikel/437/profil-media-
pembelajaran-interaktif-berbasis-komputer-pada-materi-sistem-peredaran-darah-
manusia), diakses 29 Januari 2013.
Tim Penyusun Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi
Kelima. Malang: UM Pres.
Waryanto, Nur H. 2008. Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran. Makalah disajikan pada
kegiatan Diklat Guru SMK Muhammadiyah 3 Klaten, Jurusan Pendidikan Matematika
FMIPA UNY, Yogyakarta, 15 dan 21 Mei 2008. Dalam Staff UNY, (Online),
(http://staff.uny.ac.id/), diakses 29 Januari 2013.
Yuliana. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran CD Interaktif pada Mata Pelajaran IPA
Materi Posisi Bulan di Kelas IV SDN Madyopuro 2 Kota Malang. Skripsi tidak
diterbitkan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Vuryanti, D. 2012. Pengembangan Media Interaktif Permainan Kartu Berjenjang untuk
Pembelajaran Membaca Aksara Jawa Siswa Kelas VIII SMP. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.