[Ringkasan]
Panduan ini membahas konsep dan persiapan pelaksanaan pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama bertaraf internasional. Tujuannya adalah membantu berbagai pihak dalam memahami, melaksanakan, dan mengembangkan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris serta membantu sekolah dan pemerintah dalam memfasilitasi program ini.
1. KATA PENGANTAR
Dalam upaya peningkatan mutu sumberdaya manusia Indonesia agar mampu bersaing dalam era
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar,
Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara
merupakan indikasi yang sangat nyata upaya Pemerintah Indonesia dalam peningkatan mutu
sumberdaya manusia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi.
Di lingkungan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen, Kementerian Pendidikan
Nasional, diantara dampak realisasi dari peraturan-peraturan perundangan tersebut dapat
diukur dari Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Sederajat pada akhir tahun 2009
mencapai 98,11%. Angka ini melebihi target yang diharapkan dapat dicapai akhir tahun
2008, yaitu 95.0%. Dengan telah tercapainya target APK di atas, maka orientasi pembinaan
pendidikan pada jenjang SMP lebih ditekankan pada peningkatan mutu pendidikan.
Dalam rangka peningkatan mutu tersebut, Direktorat Pembinaan SMP telah menyusun
berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan
kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Dengan kebijakan dan
program tersebut, diharapkan misi 5 K Kementerian Pendidikan Nasional terkait dengan
Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian juga diharapkan dapat
terpenuhi.
Agar program dan/atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah ditetapkan, sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang ada, Direktorat Pembinaan SMP menerbitkan berbagai
Buku Panduan Pelaksanaan untuk masing-masing program dan/atau kegiatan, baik yang
pengelolaannya di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun yang dilaksanakan
langsung oleh sekolah.
Dengan buku panduan ini diharapkan pihak-pihak terkait dengan penyelenggaraan program
di semua tingkatan dapat memahami dan melaksanakan dengan amanah, efektif dan efisien
seluruh proses kegiatan mulai dari penyiapan rencana, pelaksanaan, sampai dengan
monitoring, evaluasi dan pelaporannya.
Akhirnya, kami mengharapkan agar semua pihak terkait mempelajari dengan seksama dan
menjadikannya sebagai pedoman serta acuan dalam pelaksanaan seluruh program atau
kegiatan pembangunan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama tahun anggaran
2010.
Jakarta, Januari 2010
Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama,
Didik Suhardi, SH., M.Si
NIP. 196312031983031004
iii
2.
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................. 3
BAB II KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM
BAHASA INGGRIS DI RINTISAN SMP BERTARAF
INTERNASIONAL ........................................................................... 5
A. Pengertian....................................................................................... 5
B. Tujuan............................................................................................. 5
C. Komponen Pokok Pengembangan Pembelajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris.............................. 6
D. Fokus Pengembangan pada Sekolah Penyelenggara Pembelajaran
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris . 10
E. Model-Model Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris........... 15
BAB III PERSIAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA
DALAM BAHASA INGGRIS ........................................................ 18
A. Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ........................... 19
B. Guru Bahasa Inggris ..................................................................... 20
C. Siswa ............................................................................................ 21
D. Program Pendukung ..................................................................... 21
E. Perangkat dan Media Pembelajaran ............................................. 22
F. Sarana dan Prasarana.................................................................... 23
G. Kepala Sekolah............................................................................. 24
H. Komite Sekolah ............................................................................ 25
I. Penyiapan dan Pembekalan Guru ................................................. 25
BAB IV PERAN DAN TANGGUNG JAWAB INSTANSI ...................... 37
A. Peran dan Tanggung Jawab Instansi............................................. 37
B. Kerjasama dengan Pihak-pihak Lain ............................................ 40
BAB V PENJAMINAN DAN PENJAGAAN KUALITAS ....................... 43
BAB VI PENUTUP.................................................................................... 47
v
4.
5. Belajar Untuk Masa Depanku
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi telah memunculkan persaingan yang sangat ketat antar
bangsa. Bangsa yang memiliki kemampuan bersaing akan memperoleh
keuntungan dan sebaliknya bangsa yang tidak memiliki kemampuan
bersaing akan menuai kerugian. Kemampuan bersaing sangat
ditentukan oleh kekuatan faktor daya saing. Di antara banyak faktor
daya saing, tiga yang utama adalah manajemen, teknologi, dan
sumberdaya manusia. Manajemen yang tangguh akan mampu
meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas hasil. Keunggulan
teknologi (konstruksi, manufaktur, transportasi, komunikasi, bio, dan
energi) akan mampu meningkatkan nilai tambah dan diversifikasi
produk. Keunggulan teknologi hanya akan dapat dicapai melalui
kepemilikan sumberdaya manusia yang kuat dalam penguasaan ilmu-
ilmu yang mendasari teknologi, yaitu matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam (fisika, kimia, biologi), dan bahasa global yaitu bahasa Inggris.
Sedang keunggulan sumberdaya manusia akan menentukan
kemenangan bersaing antar bangsa. Keunggulan faktor daya saing
sumberdaya manusia merupakan kunci karena sumberdaya manusia
merupakan satu-satunya sumberdaya aktif sedangkan sumberdaya
lainnya pasif. Sumberdaya manusia yang memiliki keunggulan dalam
matematika, Ilmu Pengetahuan Alam beserta terapannya yaitu
teknologi, dan bahasa Inggris akan mampu bersaing secara sehat dalam
percaturan global.
Pentingnya pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dalam bahasa Inggris setidaknya didorong oleh dua hal. Pertama,
Indonesia harus mampu mengembangkan sumberdaya manusia tangguh
dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat. Upaya tersebut perlu
dilakukan karena sumberdaya manusia merupakan faktor daya saing
yang paling menentukan terutama sumber daya manusia yang
menguasai teknologi dan ilmu-ilmu yang mendasarinya yaitu
matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sementara itu, teknologi dan
ilmu-ilmu yang mendasarinya berkembang dengan pesat sehingga
memerlukan sumberdaya manusia yang terampil (cepat, cekat, dan
tepat) dalam learning and relearning.
1
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
6. Belajar Untuk Masa Depanku
Kedua, Indonesia harus serius mengembangkan sumberdaya
manusianya agar mampu berkomunikasi secara global menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Sementara itu sebagian
besar ilmu seperti misalnya matematika, fisika, biologi, kimia dan
teknologi (komunikasi, manufaktur, konstruksi, transportasi, bio, dan
energi) disebarluaskan dalam bahasa Inggris. Mengingat bacaan ilmu
umumnya berbahasa inggris, maka dalam memperoleh ilmu secara
mudah dan cepat dari bangsa-bangsa yang lebih maju diperlukan
generasi muda Indonesia yang tangguh berbahasa Inggris. Dengan
kemampuan bahasa Inggris yang memadai, generasi muda akan mudah
mengakses dan memperoleh informasi/ilmu yang baru dari negara-
negara maju. Selain untuk mengakses ilmu, bahasa Inggris juga
merupakan bahasa komunikasi antar bangsa.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing bangsa Indonesia
dalam menyongsong era globalisasi, pemerintah telah melakukan
berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut adalah pengembangan
pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dalam
bahasa Inggris (bilingual) di SMP sejak tahun pelajaran 2004/2005.
Sebagai langkah awal, pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris
diimplementasikan secara terbatas pada sekolah-sekolah yang dianggap
cukup siap. Pada tahun 2004/2005, sekolah-sekolah yang dipandang
cukup siap adalah SMP-SMP Koalisi Nasional dan Regional di setiap
provinsi di seluruh Indonesia (31 SMP) yang telah ditetapkan pada
tahun 2002 sebagai tindak lanjut kesepakatan menteri-menteri
pendidikan negara-negara anggota SEAMEO di Chiang Mai tanggal 11
Maret 2002 tentang perlunya dilakukan (a) peningkatan mutu
pendidikan (Quality), dan (b) persamaan perlakuan (Equity). Hingga
tahun 2006/2007, penyelenggaraan pembelajaran MIPA dalam bahasa
Inggris dengan pembinaan dan dukungan langsung dari Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (Dit. PSMP) telah dilakukan
pada 34 SMP di seluruh Indonesia, satu SMP pada setiap provinsi,
kecuali DKI Jakarta dua SMP. Selain itu, terdapat lebih dari 40 SMP
yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia baik
negeri maupun swasta secara mandiri dengan atau tanpa dukungan
finansial dan/atau pembinaan dari pemerintah daerah. SMP yang
menyelenggarakan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris secara
mandiri tersebut memperoleh dukungan dan pembinaan dari Dit. PSMP
meskipun secara terbatas berupa master bahan pembelajaran beserta
perangkatnya dalam bentuk hard copy dan copy file dan bantuan
konsultasi.
2
Direktorat PSMP - QEC24711
7. Belajar Untuk Masa Depanku
Upaya lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah
penyelenggaraan rintisan SMP bertaraf internasional di setiap
kabupaten/kota di seluruh Indonesia secara bertahap. Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 50 ayat 3
yang mengamanatkan diselenggarakannya sekurang-kurangnya satu
satuan pendidikan bertaraf internasional pada semua jenjang pendidikan
di setiap kabupaten/kota oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
Pada tahun 2007 pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMP telah
menetapkan 100 Rintisan SMP Bertaraf Internasional (Negeri) dan dua
SMP Swasta, sedangkan untuk tahun 2008 telah ditetapkan 100 SMP
Negeri dan dua SMP Swasta. Pada tahun 2009 telah ditetapkan sekitar
100 rintisan SMP bertaraf internasional. Pada tahun 2010 ditargetkan
akan ditetapkan 50 rintisan SMP bertaraf internasional baru.
Di antara ciri-ciri utama SMP bertaraf internasional adalah
diselenggarakannya proses pembelajaran yang berkualitas dan
dihasilkannya lulusan yang memiliki daya saing internasional.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menyelenggarakan
pembelajaran yang berkualitas dan lulusan yang memiliki daya saing
internasional, rintisan SMP bertaraf internasional diharapkan dapat
menyelenggarakan pembelajaran dalam bahasa Inggris, terutama untuk
mata pelajaran MIPA. Pada saat ini 300 rintisan SMP bertaraf
internasional telah melaksanakan pembelajaran MIPA dalam bahasa
Inggris. Pada tahun 2010 sekitar 50 rintisan SMP bertaraf internasional
yang akan ditetapkan dan akan mulai melaksanakan pembelajaran
MIPA dalam bahasa Inggris. Melalui pembelajaran dalam bahasa
Inggris, diharapkan lulusannya memiliki kemahiran berbahasa Inggris
dan penguasaan kompetensi bidang studi yang tinggi.
Harapan ke depan, pelaksanaan program ini tidak hanya terbatas pada
sekolah-sekolah bertaraf internasional tetapi juga pada sekolah-sekolah
lainnya yang sumberdaya pendidikannya sudah siap untuk
melaksanakan program ini.
B. Tujuan
Panduan ini disusun dengan tujuan berikut ini:
1. Membantu berbagai pihak untuk memahami, mensosialisasikan,
melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris.
2. Membantu sekolah melaksanakan pembelajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dalam mengelola
3
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
8. Belajar Untuk Masa Depanku
sekolahnya sehingga menjadi contoh bagi sekolah-sekolah di
sekitarnya, baik sekolah rintisan SBI, sekolah koalisi, maupun
sekolah SSN dan yang lain.
3. Membantu jajaran birokrasi pada tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota dalam memfasilitasi sekolah yang
menyelenggarakan pembelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris agar program
pembelajaran MIPA berbahasa Inggris berjalan dengan baik.
4
Direktorat PSMP - QEC24711
9. Belajar Untuk Masa Depanku
BAB II
KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA
DALAM BAHASA INGGRIS
DI RINTISAN SMP BERTARAF INTERNASIONAL
A. Pengertian
Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
Inggris adalah pembelajaran yang bahan ajar, proses pembelajaran, dan
penilaiannya menggunakan bahasa Inggris. Namun demikian, dalam
pelaksanaannya, bahasa Indonesia boleh digunakan pada saat terjadi
kesulitan proses pembelajaran yang diakibatkan oleh kurang
dipahaminya konsep/pesan ketika disampaikan dalam bahasa Inggris.
Oleh karena itu, pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran dengan
bahasa pengantar bilingual.
Cakupan isi pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dalam bahasa Inggris ini meliputi Standar Isi (SI) berdasarkan Permen
Diknas 22 tahun 2006 yang diperkaya dengan muatan-muatan
kurikulum pendidikan pada negara-negara anggota OECD
(Organization for Economic Cooperation and Development ) dan/atau
negara maju lainnya yang memiliki keunggulan dalam bidang
pendidikan. Selain itu, proses pembelajaran menerapkan pendekatan
kontekstual dan mengembangkan karakter unggul.
B. Tujuan
Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
Inggris bertujuan untuk:
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dalam
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan
perkembangan ilmu-ilmu tersebut.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemahiran berbahasa Inggris
yang tinggi.
3. Meningkatkan penguasaan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dalam bahasa Inggris sesuai dengan perkembangan
internasional.
4. Meningkatkan kemampuan daya saing secara internasional tentang
Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu dasar
5
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
10. Belajar Untuk Masa Depanku
bagi perkembangan teknologi (manufaktur, komunikasi,
transportasi, konstruksi, bio, dan energi).
5. Menempatkan Indonesia dalam posisi perkembangan internasional
terdepan di bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,
informasi, dan teknologi.
C. Komponen Pokok Pengembangan Pembelajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
Penting untuk di jelaskan tentang kategori sekolah apa saja yang layak
/harus melaksanakan kegiatan ini, misalnya sekolah-sekolah rintisan
SBI (bersifat wajib), SSN (sesuai kemampuan sekolah), dan
sebagainya.
Pada dasarnya, pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dalam Bahasa Inggris menggunakan pendekatan sistem sehingga
sekolah dipandang sebagai sebuah sistem. Sekolah sebagai sistem
tersusun dari komponen-komponen baku yang saling terkait untuk
mencapai tujuan dengan mempertimbangkan konteks, input, proses,
output, dan outcome.
1. Konteks
Konteks adalah unsur eksternal dari sekolah yang berpengaruh
terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenanya harus
diinternasilasikan ke sekolah. Sekolah yang mampu
menginternalisasikan konteks ke dalam dirinya akan membuat
sekolah sebagai bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi
darinya. Konteks meliputi kemajuan Iptek, nilai dan harapan
masyarakat, dukungan pemerintah serta Dinas Pendidikan baik
Provinsi maupun Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, tuntutan
globalisasi dan otonomi, tuntutan pengembangan diri, dan
sebagainya.
2. Input
Input adalah segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya
proses. Input yang dimaksud meliputi harapan sekolah (visi, misi,
tujuan), kurikulum, ketenagaan, peserta didik, sarana dan prasarana,
dana, peraturan perundang-undangan termasuk regulasi sekolah,
struktur organisasi yang disertai deskripsi tugas dan fungsi, dan
sistem administrasi.
6
Direktorat PSMP - QEC24711
11. Belajar Untuk Masa Depanku
3. Proses
Proses adalah kejadian berubahnya input menjadi out put. Sesuatu
yang diperlukan untuk berlangsungnya proses disebut input dan
hasil dari suatu proses disebut output. Dalam pendidikan berskala
mikro (sekolah), proses yang dimaksud meliputi proses belajar
mengajar, manajemen sekolah, dan kepemimpinan sekolah.
4. Output
Output merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi
sekolah yang dihasilkan dari proses pendidikan di sekolah. Kinerja
sekolah dapat diukur dari kualitas, efektivitas, produktivitas,
efisiensi, dan inovasi dari sekolah. Khusus yang berkaitan dengan
kualitas dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan
berkualitas tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar
peserta didik, menunjukkan pencapaian yang tinggi. Prestasi dapat
dibedakan menjadi prestasi akademik (ulangan umum, UN, UAS,
lomba karya ilmiah, dan lomba-lomba akademik lainnya) dan
prestasi non-akademik (IMTAQ, karakter/kepribadian,
keolahragaan, keseniaan, keterampilan vokasional, kepramukaan,
dsb.).
5. Outcomes
Outcome adalah dampak tamatan setelah kurun waktu agak lama.
Outcome pendidikan meliputi kesempatan melanjutkan sekolah,
kesempatan kerja, pengembangan diri, dan pengembangan sosial
dan ekonomi masyarakat. Untuk mengetahui outcome, sekolah
harus melakukan studi penelusuran tamatan.
Kerangka sekolah sebagai sistem dapat dilihat pada Tabel 1 dan
Diagram 1 berikut. Jika sekolah ingin melakukan analisis sekolah,
yaitu analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat),
maka dimulai dari outcome dan berakhir pada konteks. Jika sekolah
ingin melakukan langkah-langkah pemecahan persoalan atau
penyiapan sekolah, arahnya terbalik, yaitu dimulai dari konteks dan
berakhir pada outcomes. Cara berpikir demikian adalah cara
berpikir berurutan dengan menggunakan kerangka pikir sistem.
7
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
12. Belajar Untuk Masa Depanku
Tabel 1. Komponen-komponen Sekolah sebagai sistem
Komponen Sub-Komponen
Konteks 1. Tuntutan pengembangan diri dan peluang
tamatan
2. Dukungan pemerintah dan masyarakat
3. Kebijakan pemerintahan
4. Landasan hukum
5. Kemajuan Iptek
6. Nilai dan harapan masyarakat
7. Tuntutan otonomi
8. Tuntutan globalisasi
Input 1. Visi, misi, tujuan
2. Kurikulum
3. Ketenagaan
4. Peserta didik
5. Sarana dan Prasarana
6. Pembiayaan
7. Regulasi sekolah
8. Organisasi
9. Administrasi
10. Peran serta masyarakat
11. Budaya sekolah
Proses 1. Proses Belajar Mengajar
2. Manajemen
3. Kepemimpinan
Output 1. Prestasi akademik
2. Prestasi non-akademik
3. Angka mengulang
4. Angka putus sekolah
5. Pencapaian KKM
6. Jumlah Lulusan
Outcome 1. Kesempatan pendidikan
2. Kesempatan kerja (ekonomi)
3. Pengembangan diri (kepribadian)
4. Aspek sosial
8
Direktorat PSMP - QEC24711
13. Belajar Untuk Masa Depanku
Kualitas dan Inovasi
Konteks Input Proses Output Outcome
Produktivitas Efektifitas
Efisiensi Internal
Efisiensi Eksternal
Diagram 1. Sekolah sebagai sistem
Kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang
atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat. Dalam konteks
pendidikan, kualitas yang dimaksud adalah kualitas output sekolah baik
akademik maupun non akademik. Mutu output sekolah dipengaruhi
oleh tingkat kesiapan input dan proses belajar mengajar.
Produktivitas adalah perbandingan antara output sekolah dibanding
input sekolah. Baik input maupun output sekolah diukur secara
kuantitatif. Kuantitas input sekolah, misalnya jumlah guru, modal
sekolah, bahan, dan energi. Kuantitas output sekolah misalnya jumlah
siswa yang lulus sekolah tiap tahunnya. Contoh produktivitas, misalnya,
jika tahun ini di suatu sekolah lebih banyak meluluskan siswanya
daripada tahun lalu dengan input yang sama (jumlah guru, fasilitas,
dsb.), maka dapat dikatakan bahwa tahun ini sekolah tersebut lebih
produktif daripada tahun sebelumnya.
Efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan
(kualitas, kuantitas dan waktu) telah dicapai. Dalam bentuk persamaan,
efektivitas sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan.
Misalnya, Nilai Ujian Nasional (NUN) idealnya berjumlah 30, namun
NUN yang diperoleh siswa hanya 18, maka efektivitasnya adalah 18:30
= 60%.
9
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
14. Belajar Untuk Masa Depanku
Efisiensi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu efisiensi internal dan
efisiensi eksternal. Efisiensi internal menunjuk kepada hubungan antara
output sekolah (pencapaian prestasi belajar) dan input (sumber daya)
yang digunakan untuk memproses/menghasilkan output sekolah.
Efisiensi internal sekolah biasanya diukur dengan biaya-efektivitas.
Efisiensi eksternal adalah hubungan antara biaya yang digunakan untuk
menghasilkan tamatan dan keuntungan kumulatif (individual, sosial,
ekonomi, dan non-ekonomi) yang didapat setelah kurun waktu yang
panjang di luar sekolah. Analisis biaya manfaat merupakan alat utama
untuk mengukur efisiensi eksternal.
Pendekatan sistem harus digunakan sebagai pemandu bagi sekolah-
sekolah yang mengembangkan pembelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, warga
sekolah harus memahami benar bahwa sekolah adalah sebagai sistem
yang memiliki komponen-komponen sekolah yang utuh dan benar.
Utuh dalam arti bahwa komponen-komponen sekolah harus lengkap
diperhatikan/diintegrasikan untuk menyelenggarakan pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Benar
dalam arti bahwa komponen-komponen sekolah diletakkan pada
tempatnya sesuai dengan hirarki tingkat kepentingannya.
D. Fokus Pengembangan pada Sekolah Penyelenggara Pembelajaran
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
Untuk mencapai tujuan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris,
sekolah perlu memfokuskan kegiatannya pada aspek-aspek berikut.
1. Pengembangan Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dalam Bahasa Inggris
Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
Inggris perlu dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan kondisi yang ada di sekolah dengan
memperhatikan perkembangan internasional. Oleh karena itu,
sekolah yang melaksanakan program ini disarankan untuk
membangun jaringan baik secara nasional maupun internasional
dalam kerangka untuk memutakhirkan materi-materi yang
dimaksud. Misalnya, melakukan kerjasama dengan fakultas MIPA
di perguruan tinggi terdekat sebagai salah satu upaya untuk
memperoleh informasi/sumber terkini tentang literatur/buku teks
MIPA. Hal yang sama dapat ditempuh dengan melakukan
10
Direktorat PSMP - QEC24711
15. Belajar Untuk Masa Depanku
kerjasama dengan jurusan bahasa Inggris, dan lembaga kursus
bahasa inggris yang berkompeten untuk peningkatan kemampuan
berbahasa Inggris.
Perolehan sumber-sumber belajar yang terkini dapat dengan mudah
diakses melalui internet. Oleh karena itu, adanya jaringan internet
di sekolah merupakan fasilitas yang memegang peranan penting
dalam pencapaian keberhasilan pengembangan pembelajaran MIPA
di sekolah tersebut.
Selain itu, penyediaan referensi/textbook berbahasa Inggris akan
sangat mendukung dan membantu baik bagi guru dan siswa dalam
memahami terminologi matematika dan IPA dalam bahasa Inggris,
yang biasanya tidak dengan mudah dapat dijembatani oleh
guru/dosen/nara sumber yang berlatar belakang bidang bahasa
Inggris.
2. Pengembangan Media Pembelajaran
Mengingat pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dalam bahasa Inggris adalah hal baru dan memiliki taraf kesulitan
yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran reguler
yang menggunakan medium bahasa Indonesia, maka diperlukan
media pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik untuk
memahami materi pembelajaran, terutama konsep yang abstrak.
Media pembelajaran yang dimaksud dapat menggunakan alat
peraga yang lebih aktual, konkret, dan nyata, selain menggunakan
multimedia elektronika yang sarat animasinya, bahkan jika
memungkinkan menghadirkan benda aslinya jika benda yang
dimaksud dengan mudah dapat ditemukan dan memungkinkan
untuk digunakan sebagai media pembelajaran di kelas.
3. Peningkatan Kompetensi Guru Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
Guru-guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang membina
program ini harus ditingkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya
secara intensif dan terus menerus mengingat mereka umumnya
belum disiapkan untuk mengajarkan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Kursus-kursus, tutorial
dari guru bahasa Inggris pada sekolah yang sama atau dari
lembaga-lembaga pendidikan lainnya, pembiasaan berbahasa
Inggris setiap hari di sekolah, English area, pengadaan buku-buku
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris, dan
11
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
16. Belajar Untuk Masa Depanku
cara-cara lain yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan guru
dapat diupayakan dalam kerangka untuk mendukung peningkatan
kemampuan guru dalam berbahasa Inggris. Idealnya, kemampuan
berbahasa Inggris guru MIPA dengan nilai TOEFL minimal 500,
merupakan hal yang dipersyaratkan agar pembelajaran dalam
bahasa Inggris dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Selain itu, penguasaan guru MIPA dalam terminologi MIPA dalam
bahasa Inggris sangat diperlukan. Oleh karena itu kursus-kursus
English for Mathematics and Science sangat diperlukan dalam
mewujudkan tujuan tersebut.
4. Peningkatan Kemampuan Guru MIPA dan guru Bahasa
Inggris dalam Menggunakan dan Memanfaatkan Teknologi
Informasi
Kemampuan ini sangat diperlukan dalam mengembangan media
presentasi sederhana maupun tingkat lanjut dalam bentuk animasi.
Selain itu, keterampilan dalam mengakses internet juga diperlukan.
Dengan demikian, diharapkan materi ajar dan media pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolah pelaksana
program akan dapat dikembangkan dengan mudah. Selain itu
memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.
5. Peningkatan pengetahuan Guru Bahasa Inggris dalam
Terminologi MIPA dalam Bahasa Inggris
Pemahaman siswa tentang terminologi MIPA dalam bahasa Inggris
siswa memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan
program. Oleh karena itu perlu adanya suatu program tambahan
untuk memantapkan hal tersebut. Salah satu yang dapat ditempuh
adalah dengan memperkenalkan terminologi MIPA yang akan
diajarkan melalui mata pelajaran bahasa Inggris. Namun demikian,
hal ini bisa dilaksanakan jika guru-guru bahasa Inggris memiliki
kemampuan yang memadai dalam terminologi MIPA dalam bahasa
Inggris. Oleh karena itu, guru bahasa Inggris perlu mempelajari
terminologi MIPA dalam bahasa Inggris.
Pengetahuan terminologi MIPA dalam bahasa Inggris tersebut tidak
hanya diperlukan ketika guru bahasa Inggris mengajar, tetapi juga
ketika yang bersangkutan mendampingi guru MIPA
mempersiapkan, mengajar, dan mengevaluasi pembelajaran melalui
team teaching.
12
Direktorat PSMP - QEC24711
17. Belajar Untuk Masa Depanku
6. Pembiasaan Berbahasa Inggris di Sekolah
Para siswa dan guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dalam bahasa Inggris agar dibiasakan berkomunikasi dalam bahasa
Inggris setiap hari di sekolah, baik secara lisan maupun tertulis.
Selain itu, misalnya kewajiban berbahasa inggris pada hari yang
sudah ditentukan (English Day) minimal satu hari dalam satu
minggu, dengan dipantau oleh guru. Termasuk mengadakan
berbagai jenis kompetisi dalam bahasa Inggris minimal satu kali
dalam satu semester. Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah
pemberian tugas kepada siswa berupa projek tertentu dalam mata
pelajaran MIPA secara berkelompok, dan di akhir semester siswa
melakukan presentasi hasil projeknya sebagai sarana lomba untuk
menentukan pemenangnya (semacam lomba Karya Ilmiah
Remaja/KIR dalam bahasa Inggris). Adanya program English
Camp yang dilakukan secara reguler, misalnya sekali dalam satu
semester, yang mewajibkan digunakannya bahasa Inggris sebagai
medium komunikasi selama kegiatan juga akan membantu
peningkatan pembiasaan berbahasa Inggris.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengundang nara sumber
dalam bidang MIPA yang memiliki kemampuan yang bagus dalam
berbahasa Inggris sebagai guest lecturer di sekolah. Apabila hal ini
dilakukan secara reguler dan dikelola sendiri oleh siswa yang
mengikuti program ini, kegiatan ini menjadi lebih ”bermakna” bagi
siswa. Kebiasaan-kebiasaan ini akan membangun karakter mereka
dalam berbahasa Inggris, selain juga akan menciptakan suasana
akademik dan sosial sekolah yang mendukung pengembangan
program sehingga tujuan pembelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris akan dapat berjalan
dengan lebih baik.
Adanya tes TOEFL atau tes kemahiran bahasa Inggris lainnya
secara reguler untuk seluruh warga sekolah, terutama bagi mereka
yang terlibat langsung dalam implementasi program di sekolah
akan mendorong iklim yang kondusif untuk mengembangkan
kemampuan bahasa Inggris warga sekolah dalam
mengimplementasikan program di sekolah.
7. In-house Training (IHT)
Merupakan bentuk pendampingan secara reguler oleh tenaga yang
kompeten di bidangnya terhadap guru yang melaksanakan program
13
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
18. Belajar Untuk Masa Depanku
pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Berdasarkan
pengalaman sebelumnya pendampingan secara reguler ini, sangat
membantu guru dalam mengatasi masalah mereka sehari-hari
dalam melaksanakan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris
mulai dari tahap persiapan hingga pembelajaran di kelas.
Pendamping yang kompeten adalah mereka yang mengusai tidak
hanya substansi matematika dan IPA tetapi juga mampu
berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik termasuk
berkompeten dalam pengembangan bahan ajar, media
pembelajaran, penerapan berbagai pendekatan/metode/strategi
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik konsep/topik yang
akan diajarkan dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif,
efisien, menyenangkan, inovatif, dan mendidik.
Selain itu, selama proses pendampingan, penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) sangat disarankan untuk dilakukan.
Dengan demikian, upaya untuk mendapatkan strategi pembelajaran
MIPA dalam bahasa Inggris yang lebih baik dan sesuai dengan
karakteristik peserta didik di sekolah dan topik/konsep yang akan
diajarkan akan dapat ditemukan.
8. Forum Guru MIPA dan Guru Bahasa Inggris
Forum ini diharapkan merupakan wahana yang dapat digunakan
untuk berbagi pengalaman antar guru dalam mengatasi berbagai
kendala dan kesulitan selama mengimplementasikan program ini di
sekolah. Disamping itu, sebagai wahana bagi mereka untuk saling
mengisi dan menguatkan kemampuan mereka dalam
mengimplementasikan pembelajaran. Termasuk dalam program ini,
misalnya optimalisasi MGMP Guru MIPA bilingual di sekolah
maupun antar sekolah di rayon atau daerah tertentu.
9. Penerapan MBS dan Kepemimpinan Sekolah secara Konsisten
Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam
bahasa Inggris akan berjalan dengan lancar apabila didukung oleh
manajemen dan kepemimpinan sekolah yang tangguh. Model
manajemen berbasis sekolah dan kepemimpinan transformatif perlu
dilaksanakan secara konsisten karena model-model tersebut telah
teruji ketangguhannya.
14
Direktorat PSMP - QEC24711
19. Belajar Untuk Masa Depanku
E. Model-Model Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris
Implementasi pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dalam bahasa Inggris harus menghindari dihasilkannya lulusan dengan
bahasa Inggris kelas VIII karena jeleknya tatabahasa dan ucapan. Perlu
diperhatikan beberapa hal agar program pembelajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dapat diimplementasikan
dengan tingkat pencapaian yang tinggi dalam kompetensi bidang studi
maupun kompetensi dalam bahasa Inggris. Tingkat pencapaian
kompetensi yang tinggi dalam bahasa Inggris ditandai dengan
keterampilan berbahasa Inggris yang lancar dan akurat, baik dari segi
tatabahasa maupun ucapan.
Program semacam ini disebut program imersi (immersion program). Di
beberapa negara yang telah mengimplementasikan program semacam
ini (misalnya Canada, Australia, Hongaria, Finlandia, dan Hongkong)
dengan guru yang kompetensi dalam bahasa target (inggris) sangat
tinggi (bahkan dengan penutur asli) dan sarana pendukung yang
memadai pada umumnya melaporkan hasil bahwa:
1. Capaian kompetensi dalam bidang studi di kelas tersebut sebanding
dengan kelas reguler.
2. Penguasaan yang tinggi dan seimbang dalam bahasa target (bahasa
yang hendak dikuasai bahasa inggris) dan bidang studi biasanya
sulit dicapai secara bersamaan. Artinya, pencapaian yang tinggi
dalam satu aspek cenderung dibarengi oleh pencapaian yang agak
rendah dalam aspek lainnya. Apabila pencapaian kompetensi
dalam bahasa target tinggi, pencapaian kompetensi dalam bidang
studi tidak setinggi pencapaiannya dalam bahasa target atau
sebaliknya.
3. Penguasaan bahasa lulusan/siswa dalam bahasa target jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan lulusan/siswa yang mengikuti kelas
reguler, tetapi tidak sepadan dengan kemampuan penutur asli
karena diwarnai oleh sejumlah kesalahan tatabahasa dan ucapan.
Agar pencapaian kompetensi dalam bidang studi dan bahasa Inggris
tinggi dan seimbang, perlu upaya pengembangan program-program
pendukung antara lain:
1. Penciptaan suasana akademik dan sosial yang mendukung
2. Penyelenggaraan Bridging Course bahasa Inggris
15
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
20. Belajar Untuk Masa Depanku
3. Penyediaan Self-Access Learning Centre
4. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendorong atau memfasilitasi
penggunaan bahasa Inggris di sekolah secara efektif
Selain itu perlu dikembangkan model pembelajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris yang sesuai dengan ciri
dan karakter sekolah. Berikut ini diuraikan beberapa contoh model
pembelajaran dimaksud.
Model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang
baik adalah model yang memfasilitasi pencapaian kompetensi yang
tinggi dalam bidang studi dan dalam bahasa Inggris (subject matter and
language) dan keduanya diberi perhatian secara proporsional. Focus on
language sangat penting untuk menghindarkan siswa dari fosilisasi,
yaitu pemerolehan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Inggris sebagaimana digunakan oleh penutur asli bahasa Inggris.
Berikut adalah contoh model penyelenggaraan pembelajaran.
1. Terpisah (parallel): perkembangan bahasa siswa difasilitasi
melalui kegiatan penunjang di luar pembelajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris yang diikuti siswa di
sekolah.
a. Siswa menerima pelajaran tambahan berupa English for
Mathematics and Science yang dilakukan oleh guru bahasa
Inggris dan/atau guru MIPA. Materi pelajaran tambahan ini
didasarkan pada kebutuhan dan urutan penyajian tema-tema
pelajaran yang ada pada pembelajaran MIPA dalam bahasa
Inggris. Idealnya sebelum siswa mempelajari pokok bahasan
tertentu, siswa sudah diperkenalkan dengan bahasa (kosa kata,
tata bahasa, ekspresi, dsb.) yang akan dipergunakan dalam
mempelajari pokok bahasan tersebut.
b. Model ini cocok bagi sekolah yang guru MIPA-nya memiliki
pengetahuan kebahasaan yang terbatas dan team-teaching
antara guru bahasa Inggris dan guru MIPA tidak dapat berjalan
dengan baik.
c. Dalam model ini pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris
berlangsung dengan tahapan-tahapan pembelajaran seperti pada
pembelajaran MIPA pada umumnya.
d. Model ini agak mahal dan memerlukan waktu cukup banyak
tetapi efektif dalam pencapaian tujuan (peningkatan kemahiran
berbahasa Inggris).
16
Direktorat PSMP - QEC24711
21. Belajar Untuk Masa Depanku
2. Terpadu (integrated): perkembangan bahasa siswa difasilitasi
secara terpadu dalam pembelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Artinya, siswa menerima
materi English for Mathematics and Science bersamaan ketika
mereka menerima pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dalam bahasa Inggris. Model ini cocok/sesuai untuk guru
MIPA dengan pengetahuan kebahasaan tinggi. Diagram 2 berikut
ini menggambarkan apa yang dilakukan oleh guru dan siswa pada
setiap tahapan ketika mereka mengikuti pembelajaran. Secara
umum, pembelajaran terbagi menjadi tiga tahap utama, yaitu tahap
persiapan (preparation), tahap pembelajaran (the lesson), dan tahap
penguatan/pengayaan (reinforcement/ enrichment).
.
17
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
22. Belajar Untuk Masa Depanku
The Lesson
Starter:
Teacher: introduces new topic, learning objectives, key
language points (written and spoken), discusses answers to key
questions
Students: understand the topic, learning objectives, and key
language points (listen, read/say, write), and present answers to
key questions
Lesson Proper:
Teacher: creates friendly classroom, assists students to
understand learning materials, task instructions, and complete
tasks, provides content and language support and feedback
Students: understand materials, perform tasks, present work
(oral and written)
Conclusion:
Teacher: provides the conclusion of the lesson and language
feedback (e.g. error correction), gives homework/enrichment
tasks, gives tasks for the next lesson
Students: write the conclusion down, correct errors, display
revised work
Preparation Reinforcement/enrichment
Teacher: identifies key language Teacher: provides
points (words, phrases, terms, reinforcement and enrichment
tasks (homework, mini project,
grammar, expressions),
etc.), gives content and
formulates key questions, language feedback
prepares lesson plan and media,
rehearses the instruction Students: do further tasks,
Students: read learning present work, give one another
materials, understand language content and language feedback
points, answer key questions
Diagram 2. Tahapan pembelajaran pada model pembelajaran MIPA dengan pola terpadu (integrated
18
Direktorat PSMP - QEC24711
23. Belajar Untuk Masa Depanku
BAB III
PERSIAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM
BAHASA INGGRIS
Pada dasarnya pelaksana pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris adalah RSBI.
Beberapa hal perlu disiapkan sebelum program pembelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris diterapkan di sekolah agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
A. Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah yang akan melaksanakan program ini harus memiliki guru yang
mampu dan sanggup menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengajar
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena
itu perlu dilakukan seleksi terhadap guru-guru yang ada di sekolah tersebut
untuk mengetahui tingkat kesiapan mereka dalam mengajarkan Matematika
atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Beberapa kriteria minimal
yang seharusnya dimiliki oleh mereka di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Berlatar belakang pendidikan Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam
(Biologi atau Fisika), minimal Sarjana (strata 1)
2. Usia maksimum 45. Apabila sekolah kekurangan guru atau sekolah tidak
memiliki guru dengan usia di bawah 46 tahun, sekolah dapat menunjuk
guru yang usia maksimalnya 50 tahun dan/atau merekrut guru baru yang
memenuhi persyaratan.
3. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup bagus dengan nilai
TOEFL minimal 500 atau yang setara. Sekolah bersama Komite Sekolah
bertanggung jawab terhadap penyiapan guru untuk mencapai kemampuan
berbahasa Inggris tersebut. Direktorat Pembinaan SMP menyediakan
instrumen yang dapat digunakan untuk menyeleksi guru MIPA untuk
mengetahui kemampuan guru dalam berbahasa Inggris.
4. Memahami kurikulum yang berlaku seperti tuntutan dalam Permen Diknas
No. 22, 23, 24 tahun 2006 dan 6 tahun 2007 tentang Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Implementasi SI dan SKL beserta
strategi, metode pembelajaran dan sistem penilaian yang mendukung
keterlaksanaan Kurikulum tersebut di sekolah. Misalnya pembelajaran
kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Termasuk juga
Kurikulum lainnya (misalnya Kurikulum yang mengarah ke Kurikulum
internasional), jika di sekolah mengembangkan Kurikulum plus.
Kurikulum plus merupakan adaptasi dari Kurikulum nasional dan
Kurikulum lainnya yang mendukung pengembangan program
pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di Sekolah tersebut.
19
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
24. Belajar Untuk Masa Depanku
5. Memahami konsep dasar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dalam bahasa Inggris.
6. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan program ini.
7. Tidak akan dimutasi setidak-tidaknya dalam tiga tahun ke depan.
B. Guru Bahasa Inggris
Guru bahasa Inggris perlu dilibatkan dalam pembinaan program pembelajaran
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris agar dapat
mendukung dan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
guru MIPA dalam menjalankan program. Sekolah dapat melakukan seleksi
terhadap guru bahasa Inggris di sekolah tersebut dengan kriteria minimal
sebagai berikut:
1. Berlatar belakang Sarjana (strata 1) pendidikan bahasa Inggris.
2. Usia maksimum berusia 45 tahun.
3. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup bagus dengan nilai
TOEFL minimal 550 atau yang setara.
4. Memiliki kemampuan untuk dapat berkolaborasi dalam bentuk team
teaching dengan guru Matematika dan guru Ilmu Pengetahuan Alam yang
menjalankan program.
5. Memiliki penguasaan yang bagus dalam terminologi matematika dan IPA
dalam bahasa Inggris.
6. Memahami konsep dasar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dalam bahasa Inggris.
7. Memahami kurikulum yang berlaku seperti tuntutan dalam Permen Diknas
No. 22, 23, 24 tahun 2006 dan No. 6 tahun 2007 tentang Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Implementasi SI dan SKL beserta
strategi, metode pembelajaran dan sistem penilaian yang mendukung
keterlaksanaan Kurikulum tersebut di sekolah. Misalnya pembelajaran
kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Termasuk juga
Kurikulum lainnya (misalnya Kurikulum yang mengarah ke Kurikulum
internasional), jika di sekolah mengembangkan Kurikulum plus yang
merupakan adaptasi dari Kurikulum nasional dan Kurikulum lainnya yang
mendukung pengembangan program pembelajaran MIPA dalam bahasa
Inggris di Sekolah tersebut.
8. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan program ini.
9. Tidak akan mutasi setidak-tidaknya dalam tiga tahun ke depan.
20
Direktorat PSMP - QEC24711
25. Belajar Untuk Masa Depanku
C. Siswa
Siswa peserta pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris pada dasarnya adalah
siswa-siswa RSBI yang memiliki kemampuan yang tinggi. Di antara
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa siswa:
1. memiliki bekal awal kemampuan berbahasa Inggris yang memadai
2. memiliki kemampuan dalam mata pelajaran Matematika dan IPA di atas
rata-rata
D. Program Pendukung
Perlu diselenggarakan program-program tambahan yang menunjang atmosfer
yang mendukung dan mendorong siswa untuk dapat secara terus-menerus
mempraktekkan bahasa Inggris selama mereka berada di lingkungan sekolah.
Termasuk jika siswa mengalami kesulitan dalam pencapaian target yang sudah
ditetapkan. Beberapa program tambahan yang mungkin dapat dilakukan di
sekolah sebagai upaya untuk mendorong peningkatan kemampuan siswa
dalam berbahasa Inggris adalah:
a. English Day di sekolah, seperti:
1). Wajib berbahasa inggris pada hari yang sudah ditentukan minimal satu
kali dalam 1 minggu, dengan dipantau oleh guru.
2). Mengadakan kompetisi dalam berbagai hal dalam bahasa Inggris
minimal 1 kali dalam 1 semester.
3). Belajar terminologi matematika dan IPA dalam bahasa Inggris.
b. Ikut serta dalam berbagai lomba keterampilan berbahasa Inggris yang
diselenggarakan oleh lembaga lain.
c. Melakukan pertukaran pelajar antar sekolah yang melaksanakan program
pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di Indonesia atau di negara
SEAMEO/ASEAN, atau negara-negara anggota OECD, dan negara
lainnya.
d. Pertemuan rutin tahunan untuk perwakilan siswa-siswa antar sekolah yang
sudah/sedang melaksanakan program pembelajaran MIPA dalam bahasa
Inggris,
e. Pemberian tugas ke siswa berupa projek tertentu dalam mata pelajaran
MIPA secara berkelompok, dan di akhir semester siswa melakukan
presentasi hasil projeknya sebagai sarana lomba untuk menentukan
pemenangnya (KIR dalam bahasa Inggris),
f. Tersedianya native speaker dalam jangka waktu tertentu di sekolah atau
secara reguler mendatangkan guest lecturer dalam bidang matematika
atau IPA.
21
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
26. Belajar Untuk Masa Depanku
g. Kegiatan semacam English Camp, yaitu kegiatan di luar sekolah yang
dilakukan dengan mewajibkan siswa menggunakan medium pengantar
bahasa Inggris. Dalam kegiatan ini, siswa dapat melakukan segala
kegiatan yang mendukung pembelajaran matematika atau IPA yang dapat
dimantapkan di luar lingkungan sekolah.
E. Perangkat dan Media Pembelajaran
Sejak program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam
bahasa Inggris diimplementasikan secara terbatas pada sekolah Koalisi
nasional di Indonesia, serangkaian upaya persiapan telah dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan SMP, Departemen Pendidikan Nasional. Salah satu
hasilnya adalah terwujudnya perangkat pembelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam untuk siswa SMP dalam bahasa Inggris dan Kamus Ilmu
Pengetahuan Alam dan Kamus Matematika. Selain itu juga dilengkapi dengan
beberapa software pembelajaran matematika dan software pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam sebagai penunjang dalam pembelajaran tersebut. Model
pembelajaran Matematika dalam bahasa Inggris dan model pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dalam bentuk VCD juga sudah
disiapkan sebagai upaya untuk memberikan contoh kepada guru bagaimana
mengajarkan kedua bidang studi tersebut dalam bahasa Inggris untuk siswa
SMP.
Perangkat tersebut dapat digunakan sebagai alternatif yang dapat dipakai
sebagai salah satu acuan dalam mengajarkan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris di sekolah. Sekolah dapat
menggunakan dan mengusahakan ketersediaan sumber-sumber lainnya yang
ada, asalkan masih dalam cakupan kerangka materi seperti yang dituntut dalam
Kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut dan mendukung keterlaksanaan
program di sekolah. Misalnya, tersedianya buku-buku teks dalam bahasa
Inggris untuk mata pelajaran Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
Demikian juga halnya dengan tersedianya teaching kit MIPA dalam bahasa
Inggris, VCD/multimedia interaktif pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris,
charta-charta dalam bahasa Inggris, dsb.
Secara rinci perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh
Direktorat Pembinaan SMP meliputi perangkat berikut.
1. Perangkat dengan acuan”Kurikulum 2004”, untuk kelas VII, VIII dan IX:
a. Student Book (Buku Siswa)
b. Key to Student Book (Kunci Buku Siswa)
c. Evaluation Sheet (Lembar Evaluasi)
d. Key to Evaluation Sheet (Kunci Lembar Evaluasi)
e. Student Worksheet (Lembar Kerja Siswa)
22
Direktorat PSMP - QEC24711
27. Belajar Untuk Masa Depanku
f. Key to Student Worksheet (Kunci Lembar Kerja Siswa)
g. Lesson Plan (Rencana Pembelajaran)
h. Dictionary kelas VII, VIII, IX (Kamus)
i. Model Pembelajaran Matematika dalam bahasa Inggris (VCD)
j. Model Pembelajaran IPA dalam bahasa Inggris (VCD)
k. Software pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris
kelas VII
2. Perangkat dengan acuan Standar Isi 2006 untuk kelas VII, VIII dan IX:
a. Student Book (Buku Siswa)
b. Lesson Plan (Rencana Pembelajaran)
3. Perangkat pembelajaran dengan acuan standar isi Rintisan SMP bertaraf
internasional untuk kelas VII, VIII dan IX:
a. Student Book (Buku Siswa)
b. Lesson Plan (Rencana Pembelajaran)
Selain itu telah dikembangkan serangkaian perangkat pembelajaran pendukung
pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, diantaranya berupa:
1. Kamus Matematika dan IPA untuk Kelas VII, VIII, dan IX
2. Materi Pelatihan MIPA Bahasa Inggris Kelas VII, VIII, dan IX untuk guru
MIPA
3. Materi Pelatihan MIPA Bahasa Inggris Kelas VII, VIII dan IX untuk guru
bahasa Inggris
4. Materi Pelatihan MIPA Bahasa Inggris Kelas VII, VIII dan IX untuk siswa
pengikut program
5. Multimedia pembelajaran interaktif untuk materi-materi esensial MIPA
kelas VII, VIII, dan IX.
Sekolah yang mengimplementasikan pembelajaran MIPA dalam bahasa
Inggris dapat memperoleh materi-materi tersebut dengan mengajukan
permohonan kepada Direktorat Pembinaan SMP. Sekolah akan dikirimi satu
set master dalam bentuk soft copy. Sekolah dapat menggandakan untuk
penggunaan dikalangan sendiri sesuai dengan kebutuhan.
F. Sarana dan Prasarana
Agar implementasi pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris berjalan dengan
baik, sekolah perlu memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Suasana
ruang kelas dan laboratorium MIPA hendaknya dibuat kondusif bagi
pembelajaran sehingga dapat mendorong dan mendukung siswa untuk belajar
dengan menyenangkan, kreatif, aktif, dan efektif. Kalau memungkinkan, ruang
23
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
28. Belajar Untuk Masa Depanku
kelas dan/atau laboratorium MIPA yang ada dirancang tersendiri sehingga
tidak menimbulkan kesan kaku bagi mobilitas siswa dan guru. Susunan meja
kursi yang ada di dalamnya tidak selalu harus mengikuti aturan baku yang
selama ini ada, yaitu susunan yang menempatkan guru sebagai pusat. Selain itu
penempatan papan tempat menempelkan karya-karya siswa di ruangan tersebut
juga sangat dianjurkan. Pada prinsipnya, sebaiknya suasana kelas diupayakan
dalam kondisi yang benar-benar menyenangkan bagi siswa untuk mengikuti
pembelajaran.
Selain itu, hal penting lainnya yang sebaiknya ada di kelas yang digunakan
untuk mengimplementasikan program ini diantaranya adalah:
1. Tersedianya perpustakaan mini yang menyediakan segala buku-buku
teks/referensi dalam bahasa Inggris dan perangkat pembelajaran
pendukung lainnya;
2. Tersedianya perangkat multimedia yang digunakan untuk mendukung
implementasi program, misalnya laptop, LCD, screen, TV, VCD player,
tape recorder, dsb.
3. Akses internet yang mudah akan sangat mendukung keterlaksanaan
program ini dengan baik, mengingat mudahnya pencarian sumber-sumber
belajar. Dengan demikian diharapkan tersedia sumber-sumber belajar yang
dapat mengikuti perkembangan matematika dan IPA secara global.
Termasuk diantaranya adalah mudahnya akses internet bagi guru dan
siswa baik di perpustakaan maupun di beberapa tempat tertentu di sekolah
tersebut.
4. Perpustakaan pusat di sekolah yang menyediakan berbagai buku-buku
pendukung, cerita, majalah berbahasa Inggris yang sesuai untuk tingkatan
anak usia SMP.
Hal yang memberikan peranan penting lainnya adalah ketersediaan
laboratorium bahasa dan laboratorium komputer yang memadai sesuai dengan
kebutuhan sekolah termasuk dengan laboran yang berkompeten dalam
bidangnya (laboran laboratorium IPA, laboran laboratorium bahasa, dan
laboran laboratorium komputer). Kompetensi laboran ini dapat ditunjukkan
dengan dimilikinya ijazah atau sertifikat. Selain itu, di sekolah juga dituntut
menyediakan sarana dan prasarana untuk terciptanya lingkungan sosial dan
akademis yang mendukung terlaksananya program di sekolah tersebut.
G. Kepala Sekolah
Kepala sekolah yang tangguh sangat menentukan keberhasilan implementasi
program. Artinya kepala sekolah yang mengetahui dengan benar bagaimana
konsep manajemen berbasis sekolah (MBS) dapat diterapkan di sekolah.
Kepala sekolah harus memahami visi dan misi sekolah, sehingga arah dan
24
Direktorat PSMP - QEC24711
29. Belajar Untuk Masa Depanku
target pengembangan sekolah juga jelas. Termasuk di dalamnya adalah
bagaimana pemenuhan 8 (delapan) komponen standar sesuai dengan PP
19/2005 dapat dicapai.
Terkait dengan implementasi program pembelajaran MIPA, sekolah harus jelas
menentukan target-target yang harus dicapai setiap tahunnya dari semua
komponen yang menentukan terhadap suksesnya implementasi program ini di
sekolah. Misalnya, target kemampuan siswa berbahasa Inggris, target
kemampuan siswa dalam substansi matematika atau IPA, target kemampuan
guru MIPA berbahasa Inggris, target pengembangan sumber belajar di sekolah,
target pengembangan materi/strategi/metode pembelajaran MIPA dalam
bahasa Inggris yang digunakan, target sistem penilaian yang digunakan, dsb.
Selain itu, perlu dibentuk semacam divisi khusus yang diketuai oleh seorang
koordinator yang membanu kepala sekolah dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Koordinator
ini bertanggung jawab sepenuhnya dan di bawah garis koordinasi kepala
sekolah.
H. Komite Sekolah
Agar program yang diimplementasikan di sekolah berhasil dengan baik,
diperlukan dukungan secara nyata dan terus menerus dari komite sekolah pada
setiap tahapan implementasi pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris.
Dukungan nyata tersebut antara lain dapat meliputi:
1. penyiapan siswa, guru, dan ketersediaan perangkat pembelajaran yang
diperlukan di sekolah;
2. mendukung terciptanya lingkungan sosial dan akademis untuk
pengembangan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dalam bahasa Inggris.
I. Penyiapan dan Pembekalan Guru
Hasil pemantauan lapangan selama ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan
penyiapan guru sebagai tenaga pengajar yang akan diberi tanggungjawab
mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris.
Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa (a) kemampuan bahasa Inggris guru
kurang menggembirakan, (b) berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris
tidak sama dengan mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
menggunakan bahasa Inggris, (c) perangkat yang telah dikembangkan belum
disosialisasikan kepada guru; (d) kosakata dan istilah pengetahuan alam dan
matematika dalam bahasa Inggris harus dikenal oleh guru dengan baik; (e)
perangkat pembelajaran yang dikembangkan merupakan salah satu alternatif
25
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
30. Belajar Untuk Masa Depanku
sebagai acuan, guru masih harus mengembangkan sendiri perangkat yang
operasional sesuai dengan kondisi sekolah setempat; (f) guru masih perlu
dibekali dengan kemampuan mengembangkan media pembelajaran seperti
presentasi, animasi, termasuk menggunakan komputer untuk keperluan
pembelajaran.
Dengan demikian, masih dirasa perlu usaha-usaha untuk memperkenalkan
perangkat yang telah dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMP termasuk
perangkat-perangkat lainnya yang dapat digunakan sebagai sumber alternatif
kepada guru, melatih mereka menggunakan dan berkomunikasi dalam bahasa
Inggris, serta melatih mereka untuk menyiapkan dan mengembangkan media
presentasi sederhana dan memanfaatkan berbagai teknologi di dalam
pembelajaran. Atas dasar itu maka perlu melakukan pembekalan kepada guru
guna meningkatkan kompetensi mereka sebelum mereka melaksanakan
program ini di sekolah.
Direktorat Pembinaan SMP bersama-sama dengan Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota serta sekolah dan Komite Sekolah dapat bekerjasama
dalam upaya pembekalan terhadap guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Materi utama dalam pembekalan ini meliputi: (1) bahasa Inggris, (2)
pengembangan perangkat pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, (3)
evaluasi, (4) penggunaan multimedia dan pengembangannya, serta team
teaching.
Pembekalan/penyiapan tersebut dapat dikemas dalam dua bentuk yang
berbeda, yaitu workshop terpusat atau in-house training. Berikut ini diuraikan
secara rinci masing-masing bentuk pembekalan/penyiapan tersebut.
1. Pelatihan Terpusat
Pelatihan terpusat adalah pelatihan yang dilakukan secara klasikal dan
berlangsung secara terpusat di suatu tempat tertentu. Kegiatan ini
seharusnya dilakukan sebelum sekolah melakukan program Pembelajaran
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris. Dalam
kegiatan ini yang menjadi fokus adalah guru MIPA. Namun demikian guru
bahasa Inggris juga dilibatkan mengingat fungsi guru bahasa Inggris di
sekolah pelaksana program sebagai kolaborator dengan guru MIPA
sebagai team teaching. Selain itu, guru bahasa Inggris ini berfungi sebagai
sumber terdekat untuk bertanya ketika guru-guru MIPA mengalami
kesulitan dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu materi yang ditekankan
selama pelatihan untuk guru bahasa Inggris meliputi:
a. pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris,
b. pengenalan dan pengembangan perangkat pembelajaran Matematika
dan IPA dalam bahasa Inggris,
c. English for Mathematics and Science teachers,
26
Direktorat PSMP - QEC24711
31. Belajar Untuk Masa Depanku
d. model-model team-teaching sebagai upaya menciptakan team-
teaching yang solid antara guru MIPA dan guru bahasa Inggris, dan
e. pengembangan Action Plan di sekolah.
Satu hal yang penting untuk dilakukan adalah melakukan kunjungan ke
sekolah model yang sudah menjalankan program ini. Kunjungan ini akan
memberikan tambahan wawasan dan wacana orientasi bagaimana program
pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris sebaiknya
diimplementasikan di sekolah.
Materi pelatihan atau pembekalan bagi guru Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam meliputi:
a. Bahasa Inggris, meliputi grammar, speaking dan vocabulary (terutama
kosakata untuk math dan science - termasuk pronunciation). Di
samping dilaksanakan secara terpisah, ketiga materi tersebut
disampaikan secara terintegrasi dengan pembuatan perangkat
pembelajaran, pengembangan multimedia pembelajaran, micro-
teaching, dan refleksi.
b. Kiat-kiat belajar bahasa Inggris secara mandiri, meliputi hakekat
belajar bahasa Inggris secara mandiri dan bagaimana mempertahankan
kemampuan bahasa Inggris.
c. Pengembangan Perangkat Pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris.
Terbagi atas 2 (dua) kegiatan pokok, yaitu persiapan micro-teaching
dan pelaksanaan micro-teaching. Dalam persiapan micro-teaching,
peserta akan mengembangkan dan mengoperasionalkan perangkat
pembelajaran yang dilengkapi dengan media presentasi dalam bahasa
Inggris untuk keperluan micro-teaching. Sedangkan dalam
pelaksanaan micro-teaching, peserta akan melakukan micro-teaching
yang dilakukan dalam kelompok @ 20 orang. Penampilan ini diikuti
dengan refleksi besama-sama antara pengamat dengan peserta
dilanjutkan dengan diskusi. Untuk keperluan ini dilakukan perekaman
penampilan peserta saat melakukan micro-teaching dengan
menggunakan Handycam.
d. Teknologi Informasi dan Pengembangan Media Presentasi Sederhana.
Diawali dengan pengantar secara umum yang melandasi
pengembangan media presentasi sederhana. Pendalaman dilakukan
secara terintegrasi ketika peserta melakukan persiapan micro-teaching
atau dalam menyelesaikan tugas-tugas tambahan atau ketika membuat
bahan presentasi untuk keperluan micro-teaching dengan
menggunakan media sederhana seperti power point. Bahan dan
Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam pelatihan merupakan
materi untuk kelas VII atau kelas VIII atau kelas IX tergantung pada
tahun ke berapa pelatihan tersebut dilaksanakan.
27
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
32. Belajar Untuk Masa Depanku
e. Persiapan implementasi program di sekolah (pengembangan action
plan). Memberikan arahan secara teknis operasional kepada peserta
bagaimana melaksanakan program ini di sekolah.
2. In-house Training
Yang dimaksud dengan in-house training adalah pelatihan yang
pelaksanaannya bertempat di sekolah tempat di mana guru-guru
melaksanakan program Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dalam bahasa Inggris. Program ini dilakukan dengan melakukan
kerja sama dengan nara sumber dari Perguruan Tinggi terdekat dari
sekolah pelaksana program atau orang yang berkompeten dalam
bidangnya, yang selanjutnya disebut sebagai pendamping. Secara periodik
pendamping tersebut melakukan kunjungan ke sekolah untuk melakukan
pengarahan dan pendampingan terhadap segala aktivitas guru dan sekolah
terkait dengan pelaksanaan program. Frekuensi pendampingan diatur
sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dengan kegiatan ini diharapkan
masalah/kendala/hambatan terkait pelaksanaan program di sekolah dapat
diatasi secara langsung.
Pembekalan atau penyiapan guru dengan pola in-house training
berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan program ini di sekolah, tidak
seperti pelatihan terpusat yang dilakukan sebelum program ini dijalankan.
Namun demikian pelatihan terpusat yang sifatnya di awal program perlu
dilakukan sebagai pembekalan awal guru, sebelum dilakukan pola in-
house training.
a. Tujuan in-house training
Memberikan pengarahan dan pendampingan secara langsung kepada
para guru pelaksana program pembelajaran MIPA dalam bahasa
Inggris, yaitu membantu guru/sekolah dalam hal:
1). Mempersiapkan, mengembangkan, dan mengoperasionalkan
rencana pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran, dan
materi-materi lainnya yang terkait dengan pembelajaran
Matematika atau IPA dalam Bahasa Inggris.
2). Menggunakan dan mengembangkan media yang sesuai dalam
pembelajaran Matematika atau IPA dalam Bahasa Inggris
sekaligus mengoptimalkan multimedia yang sudah ada
sebelumnya.
3). Mengatasi kesulitan/hambatan secara langsung tentang substansi
pembelajaran (Fisika, Biologi, Matematika), bahasa Inggris, dan
substansi dalam bidang Informasi dan Teknologi.
4). Meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris guru.
5). Mengembangkan perangkat evaluasi pencapaian belajar siswa.
28
Direktorat PSMP - QEC24711
33. Belajar Untuk Masa Depanku
6). Merancang pengembangan pembelajaran MIPA dalam bahasa
Inggris di sekolah.
b. Kualifikasi pendamping
Pendamping in-house training adalah dosen-dosen dari perguruan
tinggi yang terdekat dengan sekolah, atau guru/instruktur bidang studi
dengan kualifikasi sebagai berikut:
1). Menguasai substansi Matematika atau IPA (Biologi atau Fisika),
termasuk mampu memberikan contoh bagaimana mengajar
Matematika atau IPA dalam bahasa Inggris;
2). Mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif dalam bahasa
Inggris. Diutamakan bagi mereka yang pernah menamatkan kuliah
di negara dengan pengantar bahasa Inggris.
3). Menguasai Teknologi Informasi dan Multimedia.
c. Target
Target dari pelaksanaan in-house training adalah sebagai berikut:
1). Umum
Program pembelajaran MIPA dalam bahasa Înggris berjalan
dengan baik dengan indikasi penguasaan substansi dan bahasa
Inggris secara baik.
2). Khusus
a). Bagi guru Matematika dan IPA
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dalam bahasa Inggris yang diindikasikan oleh
kemampuan guru dalam:
• Mempersiapkan, mengembangkan dan
mengoperasionalkan lesson plan dan perangkat
pembelajaran yang ada, disesuaikan dengan kondisi
siswa dan sekolah. Jika diperlukan, dilengkapi
dengan skenario pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar (KBM), dengan tujuan mempermudah guru
dalam melaksanakan KBM.
• mengelola dan menciptakan KBM yang
menyenangkan bagi siswa (joyful learning), aktif,
kreatif, dan efektif
• melakukan evaluasi pembelajaran dengan benar
• berkomunikasi dalam bahasa Inggris
29
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
34. Belajar Untuk Masa Depanku
• menggunakan dan mengembangkan multimedia
sederhana dalam pembelajaran
2. Meningkatkan rasa percaya diri guru dalam mengajarkan
Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
Inggris
b). Bagi guru bahasa Inggris
Meningkatnya keterlibatan guru bahasa Inggris dalam
membantu pelaksanaan program ini di sekolah. Hal ini dapat
dilihat dari keterlibatan guru bahasa Inggris dalam team
teaching.
c). Bagi siswa
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam Matematika dan
IPA dalam bahasa Inggris. Hal ini dapat dilihat dari
meningkatnya nilai ketuntasan belajar siswa.
2. Meningkatnya keterampilan berbahasa Inggris siswa.
d). Bagi sekolah dan warga sekolah pada umumnya
1. Tersusunnya rencana pengembangan pembelajaran MIPA
dalam bahasa Inggris.
2. Terciptanya suasana akademik dan sosial sekolah yang
mendukung pengembangan pembelajaran MIPA dalam
bahasa Inggris.
3. Meningkatnya bentuk-bentuk dukungan secara nyata dari
warga sekolah (Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru,
Siswa) terhadap pelaksanaan program.
d. Lingkup pengarahan dan pendampingan
Lingkup pengarahan dan pendampingan yang diberikan kepada para
guru MIPA dan bahasa Inggris meliputi:
1). Membantu penyiapan, pengembangan dan pengoperasionalan
lesson plan dan perangkat pembelajaran yang ada, disesuaikan
dengan kondisi siswa dan sekolah. Jika diperlukan lengkap
dengan skenario dalam pelaksanaan KBM. Bantuan yang
diberikan hendaknya diupayakan lebih ke arah prakmatis
bagaimana sebaiknya mengajarkan matematika dan IPA dalam
bahasa Inggris, bukan ke arah teoritisnya.
2). Memodelkan pembelajaran Matematika atau IPA dalam bahasa
Inggris. Pendamping memberi model di depan kelas dalam
mengajar Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
Inggris. Oleh karena itu, pendamping harus mampu memberikan
30
Direktorat PSMP - QEC24711
35. Belajar Untuk Masa Depanku
contoh kepada para guru dalam mengajar Matematika atau IPA
dalam bahasa Inggris.
3). Memberi umpan balik. Pendamping memberi balikan yang
bersifat positif dan membangun kepada para guru Matematika dan
IPA sehubungan dengan penampilannya dalam mengajar.
4). Membantu mengatasi kesulitan substansi bidang studi
(Matematika atau IPA).
5). Membantu meningkatkan kompetensi guru dalam berbahasa
Inggris, terutama bahasa Inggris untuk Matematika dan Ilmu
Pengetahu Alam yang meliputi pengetahuan kosa kata, tata
bahasa, dan fonologi dan keterampilan membaca, menulis,
mendengarkan, dan menyimak.
6). Membantu meningkatkan kemampuan guru dalam
mengoperasionalkan, dan mengoptimalkan multimedia yang
sudah ada di sekolah. Termasuk di dalamnya mengembangkan
multimedia sederhana seperti misalnya dengan program Power
Point dan mencari informasi/bahan pengayaan terkait melalui
internet.
7). Mengoptimalkan peran guru bahasa Inggris sebagai team-teaching
yang efektif dan efisien bagi guru-guru MIPA pelaksana program.
Perlu diatur bersama dengan pihak sekolah, agar jadwal mengajar
guru bahasa Inggris tidak bersamaan dengan jadwal mengajar
guru MIPA. Jika memungkinkan, jadwal mengajar guru MIPA
dilakukan pada hari yang sama dengan jam tatap muka
dilaksanakan di waktu yang berbeda.
8). Membimbing guru-guru pelaksana program agar mampu
melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (Action
Research) berdasarkan msalah yang dihadapi di kelas mereka,
dengan cara melakukan kegiatan tersebut bersama-sama dengan
guru.
9). Membantu sekolah dalam mengarahkan pelaksanaan program di
sekolah, termasuk di dalamnya rencana pengembangan ke depan
program bilingual di sekolah.
e. Prinsip-prinsip pendampingan
Selama kegiatan in-house training berlangsung, pendamping perlu
memperhatikan prinsip-prinsip dalam pendampingan, diantaranya
yaitu tutoring, assisting, guiding, dan mentoring.
f. Mekanisme pelaksanaan
Secara umum, dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal.
31
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
36. Belajar Untuk Masa Depanku
1). Ketiga pendamping mata pelajaran bersama-sama dengan pihak
sekolah mengatur jadwal kunjungan pendampingan ke sekolah
yang bersangkutan yang disesuaikan dengan jadwal tiap mata
pelajaran tersebut di sekolah yang bersangkutan.
2). Masing-masing pendamping berkewajiban mempelajari profil
pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di sekolah untuk
memahami kelebihan dan kelemahan para guru di sekolah
tersebut. Bersama-sama dengan guru bidang studi (Matematika,
Fisika atau Biologi), masing-masing pendamping melakukan
diskusi untuk melakukan kesepakatan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan selama program pendampingan berlangsung. Selama
pendampingan berlangsung, pendamping harus tetap mengacu dan
memperhatikan, ruang lingkup pendampingan. Intensitas
pendampingan yang dilakukan ke sekolah, berangsur-angsur akan
berkurang tergantung pada tingkat kesiapan sekolah. Diharapkan,
dengan waktu pada akhirnya komposisi pendampingan antara
pendamping dan sekolah dapat digambarkan sebagai berikut:
Pe
nd h
am
pi ola
ng Sek
Intensitas
Pe
nd
lah am
ko pi
Se ng
Waktu
3). Pendamping bersama dengan guru menetapkan tujuan yang ingin
dicapai dalam kegiatan. Tujuan tersebut sebaiknya diupayakan
secara bertahap; misalnya tahap 3 bulan pertama dan tahap 3
bulan kedua. Pada tahap 3 bulan pertama tujuan kegiatan
pendampingan sebaiknya difokuskan untuk membenahi hal-hal
yang bersifat mendasar; misalnya bagaimana mengoperasionalkan
lesson plan berdasarkan perangkat yang ada. Pada tahap 3 bulan
kedua tujuan kegiatan pendampingan sebaiknya difokuskan untuk
membenahi hal-hal yang bersifat pengembangan; misalnya
bagaimana mengembangkan bahan ajar dan multimedia terkait.
4). Selama pelaksanaan program, pendamping dan para guru
diharuskan mengisi jurnal kegiatan untuk memonitor setiap
32
Direktorat PSMP - QEC24711
37. Belajar Untuk Masa Depanku
kegiatan pada setiap kunjungan yang dilakukan agar diketahui
kemajuan dari setiap guru selama program ini berlangsung. Pada
jurnal tersebut berisi aktivitas yang dilakukan termasuk di
dalamnya kendala yang dihadapi dan bagaimana upaya
mengatasinya.
5). Pendamping bersama-sama dengan masing-masing guru yang
dibina berkewajiban membuat suatu portofolio berkenaan dengan
segala produk yang sudah dihasilkan selama kegiatan in-house
training yang dilaksanakan di sekolah.
6). Pada pertengahan dan akhir pelaksanaan program, masing-masing
pendamping bidang studi menyusun laporan berupa kemajuan dari
masing-masing guru termasuk di dalamnya bagaimana program
tersebut berjalan di sekolah yang mereka bina, demikian juga
halnya dengan kemajuan hasil belajar siswa juga perlu dipantau.
Oleh karena itu, hasil belajar siswa untuk semester 1 dan semester
2 perlu dilaporkan.
g. Pemilihan model pembelajaran
Pada Bab II diuraikan beberapa bentuk model pembelajaran yang
dapat digunakan. Berikut ini diuraikan salah satu contoh bentuk model
pembelajaran yang dikaitkan dengan pola pendampingan pada
program in-house training dengan frekuensi pendampingan dua kali
dalam satu minggu. Selanjutnya, frekuensi pendampingan ini
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Untuk itu
mekanisme yang dijalankan di sekolah juga mengikuti frekuensi pola
pendampingan tersebut.
Seandainya frekuensi pendampingan sebanyak 2 (dua) kali dalam satu
minggu, maka pelaksanaan in-house training secara umum dibagi
menjadi dua siklus setiap minggunya. Siklus pertama, merupakan
persiapan pembelajaran dan tahap kedua merupakan tahap
pengamatan dan diskusi, dengan uraian rinci sebagai berikut:
1). Siklus persiapan pembelajaran
Dilakukan dalam bentuk Workshop bertempat di sekolah, yang
dilakukan oleh tim pendamping dari perguruan tinggi bersama-
sama dengan guru MIPA dan guru bahasa Inggris di sekolah
tersebut. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama tahap ini
minimal meliputi:
a). Mendiskusikan masalah-masalah yang mungkin dihadapi
pada pembelajaran sebelumnya (A)
b). Menyiapkan, mengembangkan dan mengoperasionalkan
lesson plan dan perangkat pembelajaran yang ada disesuaikan
33
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
38. Belajar Untuk Masa Depanku
dengan kondisi siswa dan sekolah, sehingga menjadi skenario
yang dapat dengan mudah diimplementasikan oleh guru di
kelas. Pada tahap awal, kemungkinan skenario ini termasuk
hal-hal yang perlu diucapkan oleh guru selama menjalankan
KBM (sesuai dengan kebutuhan). Pada siklus ini
diintegrasikan juga pemilihan, pengembangan dan
pengoptimalan media pembelajaran penunjang, termasuk juga
pemilihan strategi dan metode pembelajaran (B). Disarankan
dalam kegiatan ini, pendamping lebih mengutamakan hal-hal
yang prakmatis bagaimana mengajarkan topik tertentu dalam
bahasa Inggris, bukan suatu hal yang teoritis.
c). Mencoba alat-alat yang krusial dan kompleks, termasuk di
dalamnya media pembelajaran lainnya, dan menyamakan
konsep/istilah yang akan diajarkan (Terkait dengan buku
siswa, LKS, Kamus) (C)
d). Simulasi/micro-teaching secara garis besar. Pada awal
kegiatan in-house training, pendamping bertindak sebagai
model untuk mensimulasikan tahap 2 dan 3 dalam bentuk
PBM di kelas di depan guru-guru, meskipun tidak harus
dalam satu siklus pembelajaran secara penuh. Pada tahap
selanjutnya, guru yang tampil secara bergiliran setiap minggu.
Proporsi penggunaan waktu pada tahap ini tergantung pada
kesiapan guru (D).
e). Diskusi dan refleksi hasil penampilan (E).
f). Jika ternyata dalam pertemuan ini tidak ada masalah atau
tidak perlu mengujicobakan peralatan, maka alokasi waktu
dapat digunakan untuk melakukan langkah 2), 4) dan 5) yang
merupakan kegiatan wajib dalam setiap pertemuan.
2). Siklus pengamatan dan diskusi
a). Pendamping melakukan pengamatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru sesuai dengan jadwal pelajaran guru
MIPA. Dalam pengamatan ini digunakan lembar observasi.
Kemudian dilakukan diskusi dan refleksi setelah satu siklus
pembelajaran selesai tentang hal-hal yang perlu diperbaiki.
b). Pada awal kegiatan in-house training, tidak menutup
kemungkinan pendampinglah yang bertindak sebagai model
untuk mengajar kelas MIPA dalam bahasa Inggris, jika guru
MIPA merasa belum siap. Selama kegiatan pemodelan
tersebut, guru MIPA bertindak sebagai pengamat, dan pada
setiap akhir kegiatan pemodelan dilakukan diskusi dan
refleksi. Pemodelan ini akan berangsur-angsur dikurangi
tergantung tingkat kesiapan dari guru MIPA sampai akhirnya
34
Direktorat PSMP - QEC24711
39. Belajar Untuk Masa Depanku
guru MIPA merasa mampu dan memiliki rasa percaya diri
untuk mengajarkan MIPA dalam bahasa Inggris sesuai yang
diharapkan.
c). Untuk pertemuan antara pendamping dan sekolah yang hanya
berlangsung selama sekali dalam satu minggu, maka skenario
pelaksanaan di sekolah ditentukan secara bersama-sama
antara pendamping dan guru bidang studi, dengan
memperhatikan bahwa konsep pendampingan yang diberikan
kepada guru hendaknya meliputi tahapan-tahapan yang sudah
ditentukan seperti jika pendampingan dilakukan sebanyak dua
kali seminggu.
d). Secara skematis, tahapan tersebut dapat digambarkan pada
Diagram sebagai berikut:
A A
B B
KBM &
C Pengamatan C
Di Kelas
D D
E E
Tahap Persiapan Tahap Pengamatan Tahap Persiapan
& Diskusi
Gambar 3. Mekanisme pelaksanaan in-house training di
sekolah. A: mendiskusikan masalah dari pembelajaran
sebelumnya; B: Menyiapkan, mengembangkan dan
mengoperasionalkan lesson plan dan perangkat pembelajaran
yang sudah ada; C: Mencoba alat-alat krusial dan kompleks,
termasuk di dalamnya media pembelajaran lainnya, dan
menyamakan konsep/istilah; D: Simulasi/micro-teaching; E:
Diskusi dan refleksi hasil.
35
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI