SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 51
Downloaden Sie, um offline zu lesen
KATA PENGANTAR


Dalam upaya peningkatan mutu sumberdaya manusia Indonesia agar mampu bersaing dalam era
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar,
Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara
merupakan indikasi yang sangat nyata upaya Pemerintah Indonesia dalam peningkatan mutu
sumberdaya manusia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi.
Di lingkungan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen, Kementerian Pendidikan
Nasional, diantara dampak realisasi dari peraturan-peraturan perundangan tersebut dapat
diukur dari Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Sederajat pada akhir tahun 2009
mencapai 98,11%. Angka ini melebihi target yang diharapkan dapat dicapai akhir tahun
2008, yaitu 95.0%. Dengan telah tercapainya target APK di atas, maka orientasi pembinaan
pendidikan pada jenjang SMP lebih ditekankan pada peningkatan mutu pendidikan.
Dalam rangka peningkatan mutu tersebut, Direktorat Pembinaan SMP telah menyusun
berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan
kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Dengan kebijakan dan
program tersebut, diharapkan misi 5 K Kementerian Pendidikan Nasional terkait dengan
Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian juga diharapkan dapat
terpenuhi.
Agar program dan/atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah ditetapkan, sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang ada, Direktorat Pembinaan SMP menerbitkan berbagai
Buku Panduan Pelaksanaan untuk masing-masing program dan/atau kegiatan, baik yang
pengelolaannya di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun yang dilaksanakan
langsung oleh sekolah.
Dengan buku panduan ini diharapkan pihak-pihak terkait dengan penyelenggaraan program
di semua tingkatan dapat memahami dan melaksanakan dengan amanah, efektif dan efisien
seluruh proses kegiatan mulai dari penyiapan rencana, pelaksanaan, sampai dengan
monitoring, evaluasi dan pelaporannya.
Akhirnya, kami mengharapkan agar semua pihak terkait mempelajari dengan seksama dan
menjadikannya sebagai pedoman serta acuan dalam pelaksanaan seluruh program atau
kegiatan pembangunan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama tahun anggaran
2010.

                                                  Jakarta, Januari 2010
                                                  Direktur Pembinaan
                                                  Sekolah Menengah Pertama,




                                                  Didik Suhardi, SH., M.Si
                                                  NIP. 196312031983031004



                                            iii
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
  A. Latar Belakang ............................................................................... 1
  B. Tujuan............................................................................................. 3

BAB II KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM
     BAHASA INGGRIS DI RINTISAN SMP BERTARAF
     INTERNASIONAL ........................................................................... 5
  A. Pengertian....................................................................................... 5
  B. Tujuan............................................................................................. 5
  C. Komponen Pokok Pengembangan Pembelajaran Matematika dan
        Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris.............................. 6
  D. Fokus Pengembangan pada Sekolah Penyelenggara Pembelajaran
        Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris . 10
  E.    Model-Model Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris........... 15

BAB III PERSIAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA
     DALAM BAHASA INGGRIS ........................................................ 18
  A. Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ........................... 19
  B. Guru Bahasa Inggris ..................................................................... 20
  C. Siswa ............................................................................................ 21
  D. Program Pendukung ..................................................................... 21
  E.    Perangkat dan Media Pembelajaran ............................................. 22
  F.    Sarana dan Prasarana.................................................................... 23
  G. Kepala Sekolah............................................................................. 24
  H. Komite Sekolah ............................................................................ 25
  I.    Penyiapan dan Pembekalan Guru ................................................. 25

BAB IV PERAN DAN TANGGUNG JAWAB INSTANSI ...................... 37
  A. Peran dan Tanggung Jawab Instansi............................................. 37
  B. Kerjasama dengan Pihak-pihak Lain ............................................ 40

BAB V PENJAMINAN DAN PENJAGAAN KUALITAS ....................... 43

BAB VI PENUTUP.................................................................................... 47




                                                     v
Belajar Untuk Masa Depanku




                                              BAB I
                                          PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
           Era globalisasi telah memunculkan persaingan yang sangat ketat antar
           bangsa. Bangsa yang memiliki kemampuan bersaing akan memperoleh
           keuntungan dan sebaliknya bangsa yang tidak memiliki kemampuan
           bersaing akan menuai kerugian. Kemampuan bersaing sangat
           ditentukan oleh kekuatan faktor daya saing. Di antara banyak faktor
           daya saing, tiga yang utama adalah manajemen, teknologi, dan
           sumberdaya manusia. Manajemen yang tangguh akan mampu
           meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas hasil. Keunggulan
           teknologi (konstruksi, manufaktur, transportasi, komunikasi, bio, dan
           energi) akan mampu meningkatkan nilai tambah dan diversifikasi
           produk. Keunggulan teknologi hanya akan dapat dicapai melalui
           kepemilikan sumberdaya manusia yang kuat dalam penguasaan ilmu-
           ilmu yang mendasari teknologi, yaitu matematika, Ilmu Pengetahuan
           Alam (fisika, kimia, biologi), dan bahasa global yaitu bahasa Inggris.
           Sedang keunggulan sumberdaya manusia akan menentukan
           kemenangan bersaing antar bangsa. Keunggulan faktor daya saing
           sumberdaya manusia merupakan kunci karena sumberdaya manusia
           merupakan satu-satunya sumberdaya aktif sedangkan sumberdaya
           lainnya pasif. Sumberdaya manusia yang memiliki keunggulan dalam
           matematika, Ilmu Pengetahuan Alam beserta terapannya yaitu
           teknologi, dan bahasa Inggris akan mampu bersaing secara sehat dalam
           percaturan global.
           Pentingnya pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
           dalam bahasa Inggris setidaknya didorong oleh dua hal. Pertama,
           Indonesia harus mampu mengembangkan sumberdaya manusia tangguh
           dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat. Upaya tersebut perlu
           dilakukan karena sumberdaya manusia merupakan faktor daya saing
           yang paling menentukan terutama sumber daya manusia yang
           menguasai teknologi dan ilmu-ilmu yang mendasarinya yaitu
           matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sementara itu, teknologi dan
           ilmu-ilmu yang mendasarinya berkembang dengan pesat sehingga
           memerlukan sumberdaya manusia yang terampil (cepat, cekat, dan
           tepat) dalam learning and relearning.




                                                                                                          1
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




    Kedua, Indonesia harus serius mengembangkan sumberdaya
    manusianya agar mampu berkomunikasi secara global menggunakan
    bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Sementara itu sebagian
    besar ilmu seperti misalnya matematika, fisika, biologi, kimia dan
    teknologi (komunikasi, manufaktur, konstruksi, transportasi, bio, dan
    energi) disebarluaskan dalam bahasa Inggris. Mengingat bacaan ilmu
    umumnya berbahasa inggris, maka dalam memperoleh ilmu secara
    mudah dan cepat dari bangsa-bangsa yang lebih maju diperlukan
    generasi muda Indonesia yang tangguh berbahasa Inggris. Dengan
    kemampuan bahasa Inggris yang memadai, generasi muda akan mudah
    mengakses dan memperoleh informasi/ilmu yang baru dari negara-
    negara maju. Selain untuk mengakses ilmu, bahasa Inggris juga
    merupakan bahasa komunikasi antar bangsa.
    Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing bangsa Indonesia
    dalam menyongsong era globalisasi, pemerintah telah melakukan
    berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut adalah pengembangan
    pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dalam
    bahasa Inggris (bilingual) di SMP sejak tahun pelajaran 2004/2005.
    Sebagai langkah awal, pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris
    diimplementasikan secara terbatas pada sekolah-sekolah yang dianggap
    cukup siap. Pada tahun 2004/2005, sekolah-sekolah yang dipandang
    cukup siap adalah SMP-SMP Koalisi Nasional dan Regional di setiap
    provinsi di seluruh Indonesia (31 SMP) yang telah ditetapkan pada
    tahun 2002 sebagai tindak lanjut kesepakatan menteri-menteri
    pendidikan negara-negara anggota SEAMEO di Chiang Mai tanggal 11
    Maret 2002 tentang perlunya dilakukan (a) peningkatan mutu
    pendidikan (Quality), dan (b) persamaan perlakuan (Equity). Hingga
    tahun 2006/2007, penyelenggaraan pembelajaran MIPA dalam bahasa
    Inggris dengan pembinaan dan dukungan langsung dari Direktorat
    Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (Dit. PSMP) telah dilakukan
    pada 34 SMP di seluruh Indonesia, satu SMP pada setiap provinsi,
    kecuali DKI Jakarta dua SMP. Selain itu, terdapat lebih dari 40 SMP
    yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia baik
    negeri maupun swasta secara mandiri dengan atau tanpa dukungan
    finansial dan/atau pembinaan dari pemerintah daerah. SMP yang
    menyelenggarakan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris secara
    mandiri tersebut memperoleh dukungan dan pembinaan dari Dit. PSMP
    meskipun secara terbatas berupa master bahan pembelajaran beserta
    perangkatnya dalam bentuk hard copy dan copy file dan bantuan
    konsultasi.




2
                                                        Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




           Upaya lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah
           penyelenggaraan rintisan SMP bertaraf internasional di setiap
           kabupaten/kota di seluruh Indonesia secara bertahap. Undang-Undang
           Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 50 ayat 3
           yang mengamanatkan diselenggarakannya sekurang-kurangnya satu
           satuan pendidikan bertaraf internasional pada semua jenjang pendidikan
           di setiap kabupaten/kota oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
           Pada tahun 2007 pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMP telah
           menetapkan 100 Rintisan SMP Bertaraf Internasional (Negeri) dan dua
           SMP Swasta, sedangkan untuk tahun 2008 telah ditetapkan 100 SMP
           Negeri dan dua SMP Swasta. Pada tahun 2009 telah ditetapkan sekitar
           100 rintisan SMP bertaraf internasional. Pada tahun 2010 ditargetkan
           akan ditetapkan 50 rintisan SMP bertaraf internasional baru.
           Di antara ciri-ciri utama SMP bertaraf internasional adalah
           diselenggarakannya proses pembelajaran yang berkualitas dan
           dihasilkannya lulusan yang memiliki daya saing internasional.
           Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menyelenggarakan
           pembelajaran yang berkualitas dan lulusan yang memiliki daya saing
           internasional, rintisan SMP bertaraf internasional diharapkan dapat
           menyelenggarakan pembelajaran dalam bahasa Inggris, terutama untuk
           mata pelajaran MIPA. Pada saat ini 300 rintisan SMP bertaraf
           internasional telah melaksanakan pembelajaran MIPA dalam bahasa
           Inggris. Pada tahun 2010 sekitar 50 rintisan SMP bertaraf internasional
           yang akan ditetapkan dan akan mulai melaksanakan pembelajaran
           MIPA dalam bahasa Inggris. Melalui pembelajaran dalam bahasa
           Inggris, diharapkan lulusannya memiliki kemahiran berbahasa Inggris
           dan penguasaan kompetensi bidang studi yang tinggi.
           Harapan ke depan, pelaksanaan program ini tidak hanya terbatas pada
           sekolah-sekolah bertaraf internasional tetapi juga pada sekolah-sekolah
           lainnya yang sumberdaya pendidikannya sudah siap untuk
           melaksanakan program ini.
B. Tujuan
           Panduan ini disusun dengan tujuan berikut ini:
           1. Membantu berbagai pihak untuk memahami, mensosialisasikan,
              melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran Matematika dan
              Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris.
           2. Membantu sekolah melaksanakan pembelajaran Matematika dan
              Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dalam mengelola



                                                                                                          3
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




       sekolahnya sehingga menjadi contoh bagi sekolah-sekolah di
       sekitarnya, baik sekolah rintisan SBI, sekolah koalisi, maupun
       sekolah SSN dan yang lain.
    3. Membantu jajaran birokrasi pada tingkat pusat, provinsi, dan
       kabupaten/kota     dalam      memfasilitasi    sekolah    yang
       menyelenggarakan     pembelajaran    Matematika     dan   Ilmu
       Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris agar program
       pembelajaran MIPA berbahasa Inggris berjalan dengan baik.




4
                                                     Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                              BAB II
           KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA
                     DALAM BAHASA INGGRIS
            DI RINTISAN SMP BERTARAF INTERNASIONAL


A. Pengertian
           Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
           Inggris adalah pembelajaran yang bahan ajar, proses pembelajaran, dan
           penilaiannya menggunakan bahasa Inggris. Namun demikian, dalam
           pelaksanaannya, bahasa Indonesia boleh digunakan pada saat terjadi
           kesulitan proses pembelajaran yang diakibatkan oleh kurang
           dipahaminya konsep/pesan ketika disampaikan dalam bahasa Inggris.
           Oleh karena itu, pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran dengan
           bahasa pengantar bilingual.
           Cakupan isi pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
           dalam bahasa Inggris ini meliputi Standar Isi (SI) berdasarkan Permen
           Diknas 22 tahun 2006 yang diperkaya dengan muatan-muatan
           kurikulum pendidikan pada negara-negara anggota OECD
           (Organization for Economic Cooperation and Development ) dan/atau
           negara maju lainnya yang memiliki keunggulan dalam bidang
           pendidikan. Selain itu, proses pembelajaran menerapkan pendekatan
           kontekstual dan mengembangkan karakter unggul.


B. Tujuan
           Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
           Inggris bertujuan untuk:
           1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dalam
               Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan
               perkembangan ilmu-ilmu tersebut.
           2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemahiran berbahasa Inggris
               yang tinggi.
           3. Meningkatkan penguasaan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
               Alam dalam bahasa Inggris sesuai dengan perkembangan
               internasional.
           4. Meningkatkan kemampuan daya saing secara internasional tentang
               Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu dasar



                                                                                                          5
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




       bagi perkembangan teknologi (manufaktur, komunikasi,
       transportasi, konstruksi, bio, dan energi).
    5. Menempatkan Indonesia dalam posisi perkembangan internasional
       terdepan di bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,
       informasi, dan teknologi.


C. Komponen Pokok Pengembangan Pembelajaran Matematika dan
   Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
    Penting untuk di jelaskan tentang kategori sekolah apa saja yang layak
    /harus melaksanakan kegiatan ini, misalnya sekolah-sekolah rintisan
    SBI (bersifat wajib), SSN (sesuai kemampuan sekolah), dan
    sebagainya.
    Pada dasarnya, pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
    dalam Bahasa Inggris menggunakan pendekatan sistem sehingga
    sekolah dipandang sebagai sebuah sistem. Sekolah sebagai sistem
    tersusun dari komponen-komponen baku yang saling terkait untuk
    mencapai tujuan dengan mempertimbangkan konteks, input, proses,
    output, dan outcome.
    1. Konteks
        Konteks adalah unsur eksternal dari sekolah yang berpengaruh
        terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenanya harus
        diinternasilasikan  ke   sekolah.   Sekolah   yang    mampu
        menginternalisasikan konteks ke dalam dirinya akan membuat
        sekolah sebagai bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi
        darinya. Konteks meliputi kemajuan Iptek, nilai dan harapan
        masyarakat, dukungan pemerintah serta Dinas Pendidikan baik
        Provinsi maupun Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, tuntutan
        globalisasi dan otonomi, tuntutan pengembangan diri, dan
        sebagainya.
    2. Input
        Input adalah segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya
        proses. Input yang dimaksud meliputi harapan sekolah (visi, misi,
        tujuan), kurikulum, ketenagaan, peserta didik, sarana dan prasarana,
        dana, peraturan perundang-undangan termasuk regulasi sekolah,
        struktur organisasi yang disertai deskripsi tugas dan fungsi, dan
        sistem administrasi.




6
                                                          Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




           3. Proses
                Proses adalah kejadian berubahnya input menjadi out put. Sesuatu
                yang diperlukan untuk berlangsungnya proses disebut input dan
                hasil dari suatu proses disebut output. Dalam pendidikan berskala
                mikro (sekolah), proses yang dimaksud meliputi proses belajar
                mengajar, manajemen sekolah, dan kepemimpinan sekolah.
           4. Output
                Output merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi
                sekolah yang dihasilkan dari proses pendidikan di sekolah. Kinerja
                sekolah dapat diukur dari kualitas, efektivitas, produktivitas,
                efisiensi, dan inovasi dari sekolah. Khusus yang berkaitan dengan
                kualitas dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan
                berkualitas tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar
                peserta didik, menunjukkan pencapaian yang tinggi. Prestasi dapat
                dibedakan menjadi prestasi akademik (ulangan umum, UN, UAS,
                lomba karya ilmiah, dan lomba-lomba akademik lainnya) dan
                prestasi     non-akademik        (IMTAQ,       karakter/kepribadian,
                keolahragaan, keseniaan, keterampilan vokasional, kepramukaan,
                dsb.).
           5. Outcomes
                Outcome adalah dampak tamatan setelah kurun waktu agak lama.
                Outcome pendidikan meliputi kesempatan melanjutkan sekolah,
                kesempatan kerja, pengembangan diri, dan pengembangan sosial
                dan ekonomi masyarakat. Untuk mengetahui outcome, sekolah
                harus melakukan studi penelusuran tamatan.
                Kerangka sekolah sebagai sistem dapat dilihat pada Tabel 1 dan
                Diagram 1 berikut. Jika sekolah ingin melakukan analisis sekolah,
                yaitu analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat),
                maka dimulai dari outcome dan berakhir pada konteks. Jika sekolah
                ingin melakukan langkah-langkah pemecahan persoalan atau
                penyiapan sekolah, arahnya terbalik, yaitu dimulai dari konteks dan
                berakhir pada outcomes. Cara berpikir demikian adalah cara
                berpikir berurutan dengan menggunakan kerangka pikir sistem.




                                                                                                          7
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




    Tabel 1. Komponen-komponen Sekolah sebagai sistem

     Komponen                       Sub-Komponen

    Konteks         1. Tuntutan pengembangan diri dan peluang
                       tamatan
                    2. Dukungan pemerintah dan masyarakat
                    3. Kebijakan pemerintahan
                    4. Landasan hukum
                    5. Kemajuan Iptek
                    6. Nilai dan harapan masyarakat
                    7. Tuntutan otonomi
                    8. Tuntutan globalisasi

    Input           1. Visi, misi, tujuan
                    2. Kurikulum
                    3. Ketenagaan
                    4. Peserta didik
                    5. Sarana dan Prasarana
                    6. Pembiayaan
                    7. Regulasi sekolah
                    8. Organisasi
                    9. Administrasi
                    10. Peran serta masyarakat
                    11. Budaya sekolah

    Proses          1. Proses Belajar Mengajar
                    2. Manajemen
                    3. Kepemimpinan

    Output          1.   Prestasi akademik
                    2.   Prestasi non-akademik
                    3.   Angka mengulang
                    4.   Angka putus sekolah
                    5.   Pencapaian KKM
                    6.   Jumlah Lulusan
    Outcome         1.   Kesempatan pendidikan
                    2.   Kesempatan kerja (ekonomi)
                    3.   Pengembangan diri (kepribadian)
                    4.   Aspek sosial




8
                                                   Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                                           Kualitas dan Inovasi




           Konteks                Input             Proses                 Output               Outcome




                                                      Produktivitas                  Efektifitas

                                                    Efisiensi Internal

                                                   Efisiensi Eksternal


                                    Diagram 1. Sekolah sebagai sistem

           Kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang
           atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan
           kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat. Dalam konteks
           pendidikan, kualitas yang dimaksud adalah kualitas output sekolah baik
           akademik maupun non akademik. Mutu output sekolah dipengaruhi
           oleh tingkat kesiapan input dan proses belajar mengajar.
           Produktivitas adalah perbandingan antara output sekolah dibanding
           input sekolah. Baik input maupun output sekolah diukur secara
           kuantitatif. Kuantitas input sekolah, misalnya jumlah guru, modal
           sekolah, bahan, dan energi. Kuantitas output sekolah misalnya jumlah
           siswa yang lulus sekolah tiap tahunnya. Contoh produktivitas, misalnya,
           jika tahun ini di suatu sekolah lebih banyak meluluskan siswanya
           daripada tahun lalu dengan input yang sama (jumlah guru, fasilitas,
           dsb.), maka dapat dikatakan bahwa tahun ini sekolah tersebut lebih
           produktif daripada tahun sebelumnya.
           Efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan
           (kualitas, kuantitas dan waktu) telah dicapai. Dalam bentuk persamaan,
           efektivitas sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan.
           Misalnya, Nilai Ujian Nasional (NUN) idealnya berjumlah 30, namun
           NUN yang diperoleh siswa hanya 18, maka efektivitasnya adalah 18:30
           = 60%.



                                                                                                          9
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




     Efisiensi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu efisiensi internal dan
     efisiensi eksternal. Efisiensi internal menunjuk kepada hubungan antara
     output sekolah (pencapaian prestasi belajar) dan input (sumber daya)
     yang digunakan untuk memproses/menghasilkan output sekolah.
     Efisiensi internal sekolah biasanya diukur dengan biaya-efektivitas.
     Efisiensi eksternal adalah hubungan antara biaya yang digunakan untuk
     menghasilkan tamatan dan keuntungan kumulatif (individual, sosial,
     ekonomi, dan non-ekonomi) yang didapat setelah kurun waktu yang
     panjang di luar sekolah. Analisis biaya manfaat merupakan alat utama
     untuk mengukur efisiensi eksternal.
     Pendekatan sistem harus digunakan sebagai pemandu bagi sekolah-
     sekolah yang mengembangkan pembelajaran Matematika dan Ilmu
     Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, warga
     sekolah harus memahami benar bahwa sekolah adalah sebagai sistem
     yang memiliki komponen-komponen sekolah yang utuh dan benar.
     Utuh dalam arti bahwa komponen-komponen sekolah harus lengkap
     diperhatikan/diintegrasikan untuk menyelenggarakan pendidikan
     Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Benar
     dalam arti bahwa komponen-komponen sekolah diletakkan pada
     tempatnya sesuai dengan hirarki tingkat kepentingannya.


D. Fokus Pengembangan pada Sekolah Penyelenggara Pembelajaran
   Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
     Untuk mencapai tujuan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris,
     sekolah perlu memfokuskan kegiatannya pada aspek-aspek berikut.
     1. Pengembangan Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan
        Alam dalam Bahasa Inggris
         Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
         Inggris perlu dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan
         peserta didik dan kondisi yang ada di sekolah dengan
         memperhatikan perkembangan internasional. Oleh karena itu,
         sekolah yang melaksanakan program ini disarankan untuk
         membangun jaringan baik secara nasional maupun internasional
         dalam kerangka untuk memutakhirkan materi-materi yang
         dimaksud. Misalnya, melakukan kerjasama dengan fakultas MIPA
         di perguruan tinggi terdekat sebagai salah satu upaya untuk
         memperoleh informasi/sumber terkini tentang literatur/buku teks
         MIPA. Hal yang sama dapat ditempuh dengan melakukan



10
                                                            Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                kerjasama dengan jurusan bahasa Inggris, dan lembaga kursus
                bahasa inggris yang berkompeten untuk peningkatan kemampuan
                berbahasa Inggris.
                Perolehan sumber-sumber belajar yang terkini dapat dengan mudah
                diakses melalui internet. Oleh karena itu, adanya jaringan internet
                di sekolah merupakan fasilitas yang memegang peranan penting
                dalam pencapaian keberhasilan pengembangan pembelajaran MIPA
                di sekolah tersebut.
                Selain itu, penyediaan referensi/textbook berbahasa Inggris akan
                sangat mendukung dan membantu baik bagi guru dan siswa dalam
                memahami terminologi matematika dan IPA dalam bahasa Inggris,
                yang biasanya tidak dengan mudah dapat dijembatani oleh
                guru/dosen/nara sumber yang berlatar belakang bidang bahasa
                Inggris.
           2. Pengembangan Media Pembelajaran
                Mengingat pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
                dalam bahasa Inggris adalah hal baru dan memiliki taraf kesulitan
                yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran reguler
                yang menggunakan medium bahasa Indonesia, maka diperlukan
                media pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik untuk
                memahami materi pembelajaran, terutama konsep yang abstrak.
                Media pembelajaran yang dimaksud dapat menggunakan alat
                peraga yang lebih aktual, konkret, dan nyata, selain menggunakan
                multimedia elektronika yang sarat animasinya, bahkan jika
                memungkinkan menghadirkan benda aslinya jika benda yang
                dimaksud dengan mudah dapat ditemukan dan memungkinkan
                untuk digunakan sebagai media pembelajaran di kelas.
           3. Peningkatan Kompetensi Guru Matematika                                        dan      Ilmu
              Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris
                Guru-guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang membina
                program ini harus ditingkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya
                secara intensif dan terus menerus mengingat mereka umumnya
                belum disiapkan untuk mengajarkan Matematika dan Ilmu
                Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Kursus-kursus, tutorial
                dari guru bahasa Inggris pada sekolah yang sama atau dari
                lembaga-lembaga pendidikan lainnya, pembiasaan berbahasa
                Inggris setiap hari di sekolah, English area, pengadaan buku-buku
                Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris, dan



                                                                                                         11
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




        cara-cara lain yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan guru
        dapat diupayakan dalam kerangka untuk mendukung peningkatan
        kemampuan guru dalam berbahasa Inggris. Idealnya, kemampuan
        berbahasa Inggris guru MIPA dengan nilai TOEFL minimal 500,
        merupakan hal yang dipersyaratkan agar pembelajaran dalam
        bahasa Inggris dapat mencapai hasil yang diharapkan.
        Selain itu, penguasaan guru MIPA dalam terminologi MIPA dalam
        bahasa Inggris sangat diperlukan. Oleh karena itu kursus-kursus
        English for Mathematics and Science sangat diperlukan dalam
        mewujudkan tujuan tersebut.
     4. Peningkatan Kemampuan Guru MIPA dan guru Bahasa
        Inggris dalam Menggunakan dan Memanfaatkan Teknologi
        Informasi
        Kemampuan ini sangat diperlukan dalam mengembangan media
        presentasi sederhana maupun tingkat lanjut dalam bentuk animasi.
        Selain itu, keterampilan dalam mengakses internet juga diperlukan.
        Dengan demikian, diharapkan materi ajar dan media pembelajaran
        yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolah pelaksana
        program akan dapat dikembangkan dengan mudah. Selain itu
        memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.
     5. Peningkatan pengetahuan Guru Bahasa               Inggris       dalam
        Terminologi MIPA dalam Bahasa Inggris
        Pemahaman siswa tentang terminologi MIPA dalam bahasa Inggris
        siswa memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan
        program. Oleh karena itu perlu adanya suatu program tambahan
        untuk memantapkan hal tersebut. Salah satu yang dapat ditempuh
        adalah dengan memperkenalkan terminologi MIPA yang akan
        diajarkan melalui mata pelajaran bahasa Inggris. Namun demikian,
        hal ini bisa dilaksanakan jika guru-guru bahasa Inggris memiliki
        kemampuan yang memadai dalam terminologi MIPA dalam bahasa
        Inggris. Oleh karena itu, guru bahasa Inggris perlu mempelajari
        terminologi MIPA dalam bahasa Inggris.
        Pengetahuan terminologi MIPA dalam bahasa Inggris tersebut tidak
        hanya diperlukan ketika guru bahasa Inggris mengajar, tetapi juga
        ketika   yang    bersangkutan    mendampingi     guru      MIPA
        mempersiapkan, mengajar, dan mengevaluasi pembelajaran melalui
        team teaching.




12
                                                         Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




           6. Pembiasaan Berbahasa Inggris di Sekolah
                Para siswa dan guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
                dalam bahasa Inggris agar dibiasakan berkomunikasi dalam bahasa
                Inggris setiap hari di sekolah, baik secara lisan maupun tertulis.
                Selain itu, misalnya kewajiban berbahasa inggris pada hari yang
                sudah ditentukan (English Day) minimal satu hari dalam satu
                minggu, dengan dipantau oleh guru. Termasuk mengadakan
                berbagai jenis kompetisi dalam bahasa Inggris minimal satu kali
                dalam satu semester. Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah
                pemberian tugas kepada siswa berupa projek tertentu dalam mata
                pelajaran MIPA secara berkelompok, dan di akhir semester siswa
                melakukan presentasi hasil projeknya sebagai sarana lomba untuk
                menentukan pemenangnya (semacam lomba Karya Ilmiah
                Remaja/KIR dalam bahasa Inggris). Adanya program English
                Camp yang dilakukan secara reguler, misalnya sekali dalam satu
                semester, yang mewajibkan digunakannya bahasa Inggris sebagai
                medium komunikasi selama kegiatan juga akan membantu
                peningkatan pembiasaan berbahasa Inggris.
                Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengundang nara sumber
                dalam bidang MIPA yang memiliki kemampuan yang bagus dalam
                berbahasa Inggris sebagai guest lecturer di sekolah. Apabila hal ini
                dilakukan secara reguler dan dikelola sendiri oleh siswa yang
                mengikuti program ini, kegiatan ini menjadi lebih ”bermakna” bagi
                siswa. Kebiasaan-kebiasaan ini akan membangun karakter mereka
                dalam berbahasa Inggris, selain juga akan menciptakan suasana
                akademik dan sosial sekolah yang mendukung pengembangan
                program sehingga tujuan pembelajaran Matematika dan Ilmu
                Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris akan dapat berjalan
                dengan lebih baik.
                Adanya tes TOEFL atau tes kemahiran bahasa Inggris lainnya
                secara reguler untuk seluruh warga sekolah, terutama bagi mereka
                yang terlibat langsung dalam implementasi program di sekolah
                akan mendorong iklim yang kondusif untuk mengembangkan
                kemampuan       bahasa     Inggris   warga      sekolah    dalam
                mengimplementasikan program di sekolah.
           7. In-house Training (IHT)
                Merupakan bentuk pendampingan secara reguler oleh tenaga yang
                kompeten di bidangnya terhadap guru yang melaksanakan program



                                                                                                         13
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




        pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Berdasarkan
        pengalaman sebelumnya pendampingan secara reguler ini, sangat
        membantu guru dalam mengatasi masalah mereka sehari-hari
        dalam melaksanakan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris
        mulai dari tahap persiapan hingga pembelajaran di kelas.
        Pendamping yang kompeten adalah mereka yang mengusai tidak
        hanya substansi matematika dan IPA tetapi juga mampu
        berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik termasuk
        berkompeten dalam pengembangan bahan ajar, media
        pembelajaran, penerapan berbagai pendekatan/metode/strategi
        pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik konsep/topik yang
        akan diajarkan dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif,
        efisien, menyenangkan, inovatif, dan mendidik.
        Selain itu, selama proses pendampingan, penelitian tindakan kelas
        (Classroom Action Research) sangat disarankan untuk dilakukan.
        Dengan demikian, upaya untuk mendapatkan strategi pembelajaran
        MIPA dalam bahasa Inggris yang lebih baik dan sesuai dengan
        karakteristik peserta didik di sekolah dan topik/konsep yang akan
        diajarkan akan dapat ditemukan.
     8. Forum Guru MIPA dan Guru Bahasa Inggris
        Forum ini diharapkan merupakan wahana yang dapat digunakan
        untuk berbagi pengalaman antar guru dalam mengatasi berbagai
        kendala dan kesulitan selama mengimplementasikan program ini di
        sekolah. Disamping itu, sebagai wahana bagi mereka untuk saling
        mengisi dan menguatkan kemampuan                  mereka dalam
        mengimplementasikan pembelajaran. Termasuk dalam program ini,
        misalnya optimalisasi MGMP Guru MIPA bilingual di sekolah
        maupun antar sekolah di rayon atau daerah tertentu.
     9. Penerapan MBS dan Kepemimpinan Sekolah secara Konsisten
        Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam
        bahasa Inggris akan berjalan dengan lancar apabila didukung oleh
        manajemen dan kepemimpinan sekolah yang tangguh. Model
        manajemen berbasis sekolah dan kepemimpinan transformatif perlu
        dilaksanakan secara konsisten karena model-model tersebut telah
        teruji ketangguhannya.




14
                                                        Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




E. Model-Model Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris
           Implementasi pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
           dalam bahasa Inggris harus menghindari dihasilkannya lulusan dengan
           bahasa Inggris kelas VIII karena jeleknya tatabahasa dan ucapan. Perlu
           diperhatikan beberapa hal agar program pembelajaran Matematika dan
           Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dapat diimplementasikan
           dengan tingkat pencapaian yang tinggi dalam kompetensi bidang studi
           maupun kompetensi dalam bahasa Inggris. Tingkat pencapaian
           kompetensi yang tinggi dalam bahasa Inggris ditandai dengan
           keterampilan berbahasa Inggris yang lancar dan akurat, baik dari segi
           tatabahasa maupun ucapan.
           Program semacam ini disebut program imersi (immersion program). Di
           beberapa negara yang telah mengimplementasikan program semacam
           ini (misalnya Canada, Australia, Hongaria, Finlandia, dan Hongkong)
           dengan guru yang kompetensi dalam bahasa target (inggris) sangat
           tinggi (bahkan dengan penutur asli) dan sarana pendukung yang
           memadai pada umumnya melaporkan hasil bahwa:
           1. Capaian kompetensi dalam bidang studi di kelas tersebut sebanding
                dengan kelas reguler.
           2. Penguasaan yang tinggi dan seimbang dalam bahasa target (bahasa
                yang hendak dikuasai bahasa inggris) dan bidang studi biasanya
                sulit dicapai secara bersamaan. Artinya, pencapaian yang tinggi
                dalam satu aspek cenderung dibarengi oleh pencapaian yang agak
                rendah dalam aspek lainnya. Apabila pencapaian kompetensi
                dalam bahasa target tinggi, pencapaian kompetensi dalam bidang
                studi tidak setinggi pencapaiannya dalam bahasa target atau
                sebaliknya.
           3. Penguasaan bahasa lulusan/siswa dalam bahasa target jauh lebih
                tinggi dibandingkan dengan lulusan/siswa yang mengikuti kelas
                reguler, tetapi tidak sepadan dengan kemampuan penutur asli
                karena diwarnai oleh sejumlah kesalahan tatabahasa dan ucapan.
           Agar pencapaian kompetensi dalam bidang studi dan bahasa Inggris
           tinggi dan seimbang, perlu upaya pengembangan program-program
           pendukung antara lain:
           1. Penciptaan suasana akademik dan sosial yang mendukung
           2. Penyelenggaraan Bridging Course bahasa Inggris




                                                                                                         15
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




     3. Penyediaan Self-Access Learning Centre
     4. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendorong atau memfasilitasi
        penggunaan bahasa Inggris di sekolah secara efektif
     Selain itu perlu dikembangkan model pembelajaran Matematika dan
     Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris yang sesuai dengan ciri
     dan karakter sekolah. Berikut ini diuraikan beberapa contoh model
     pembelajaran dimaksud.
     Model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang
     baik adalah model yang memfasilitasi pencapaian kompetensi yang
     tinggi dalam bidang studi dan dalam bahasa Inggris (subject matter and
     language) dan keduanya diberi perhatian secara proporsional. Focus on
     language sangat penting untuk menghindarkan siswa dari fosilisasi,
     yaitu pemerolehan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa
     Inggris sebagaimana digunakan oleh penutur asli bahasa Inggris.
     Berikut adalah contoh model penyelenggaraan pembelajaran.
     1. Terpisah (parallel): perkembangan bahasa siswa difasilitasi
        melalui kegiatan penunjang di luar pembelajaran Matematika dan
        Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris yang diikuti siswa di
        sekolah.
        a. Siswa menerima pelajaran tambahan berupa English for
            Mathematics and Science yang dilakukan oleh guru bahasa
            Inggris dan/atau guru MIPA. Materi pelajaran tambahan ini
            didasarkan pada kebutuhan dan urutan penyajian tema-tema
            pelajaran yang ada pada pembelajaran MIPA dalam bahasa
            Inggris. Idealnya sebelum siswa mempelajari pokok bahasan
            tertentu, siswa sudah diperkenalkan dengan bahasa (kosa kata,
            tata bahasa, ekspresi, dsb.) yang akan dipergunakan dalam
            mempelajari pokok bahasan tersebut.
        b. Model ini cocok bagi sekolah yang guru MIPA-nya memiliki
            pengetahuan kebahasaan yang terbatas dan team-teaching
            antara guru bahasa Inggris dan guru MIPA tidak dapat berjalan
            dengan baik.
        c. Dalam model ini pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris
            berlangsung dengan tahapan-tahapan pembelajaran seperti pada
            pembelajaran MIPA pada umumnya.
        d. Model ini agak mahal dan memerlukan waktu cukup banyak
            tetapi efektif dalam pencapaian tujuan (peningkatan kemahiran
            berbahasa Inggris).



16
                                                          Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




           2. Terpadu (integrated): perkembangan bahasa siswa difasilitasi
              secara terpadu dalam pembelajaran Matematika dan Ilmu
              Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Artinya, siswa menerima
              materi English for Mathematics and Science bersamaan ketika
              mereka menerima pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
              Alam dalam bahasa Inggris. Model ini cocok/sesuai untuk guru
              MIPA dengan pengetahuan kebahasaan tinggi. Diagram 2 berikut
              ini menggambarkan apa yang dilakukan oleh guru dan siswa pada
              setiap tahapan ketika mereka mengikuti pembelajaran. Secara
              umum, pembelajaran terbagi menjadi tiga tahap utama, yaitu tahap
              persiapan (preparation), tahap pembelajaran (the lesson), dan tahap
              penguatan/pengayaan (reinforcement/ enrichment).
           .




                                                                                                         17
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




                                              The Lesson
                                                Starter:
                       Teacher: introduces new topic, learning objectives, key
                   language points (written and spoken), discusses answers to key
                                               questions
                     Students: understand the topic, learning objectives, and key
                  language points (listen, read/say, write), and present answers to
                                             key questions
                                            Lesson Proper:
                       Teacher: creates friendly classroom, assists students to
                   understand learning materials, task instructions, and complete
                     tasks, provides content and language support and feedback
                    Students: understand materials, perform tasks, present work
                                           (oral and written)
                                              Conclusion:
                    Teacher: provides the conclusion of the lesson and language
                    feedback (e.g. error correction), gives homework/enrichment
                                 tasks, gives tasks for the next lesson
                     Students: write the conclusion down, correct errors, display
                                             revised work




               Preparation                                      Reinforcement/enrichment

     Teacher: identifies key language                                 Teacher: provides
      points (words, phrases, terms,                           reinforcement and enrichment
                                                               tasks (homework, mini project,
         grammar, expressions),
                                                                   etc.), gives content and
        formulates key questions,                                    language feedback
     prepares lesson plan and media,
        rehearses the instruction                                Students: do further tasks,
         Students: read learning                               present work, give one another
     materials, understand language                            content and language feedback
       points, answer key questions




Diagram 2. Tahapan pembelajaran pada model pembelajaran MIPA dengan pola terpadu (integrated


18
                                                                     Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                     BAB III
PERSIAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM
                 BAHASA INGGRIS

Pada dasarnya pelaksana pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris adalah RSBI.
Beberapa hal perlu disiapkan sebelum program pembelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris diterapkan di sekolah agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

A. Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
           Sekolah yang akan melaksanakan program ini harus memiliki guru yang
           mampu dan sanggup menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengajar
           Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena
           itu perlu dilakukan seleksi terhadap guru-guru yang ada di sekolah tersebut
           untuk mengetahui tingkat kesiapan mereka dalam mengajarkan Matematika
           atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Beberapa kriteria minimal
           yang seharusnya dimiliki oleh mereka di antaranya adalah sebagai berikut:
           1. Berlatar belakang pendidikan Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam
               (Biologi atau Fisika), minimal Sarjana (strata 1)
           2. Usia maksimum 45. Apabila sekolah kekurangan guru atau sekolah tidak
               memiliki guru dengan usia di bawah 46 tahun, sekolah dapat menunjuk
               guru yang usia maksimalnya 50 tahun dan/atau merekrut guru baru yang
               memenuhi persyaratan.
           3. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup bagus dengan nilai
               TOEFL minimal 500 atau yang setara. Sekolah bersama Komite Sekolah
               bertanggung jawab terhadap penyiapan guru untuk mencapai kemampuan
               berbahasa Inggris tersebut. Direktorat Pembinaan SMP menyediakan
               instrumen yang dapat digunakan untuk menyeleksi guru MIPA untuk
               mengetahui kemampuan guru dalam berbahasa Inggris.
           4. Memahami kurikulum yang berlaku seperti tuntutan dalam Permen Diknas
               No. 22, 23, 24 tahun 2006 dan 6 tahun 2007 tentang Standar Isi (SI),
               Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Implementasi SI dan SKL beserta
               strategi, metode pembelajaran dan sistem penilaian yang mendukung
               keterlaksanaan Kurikulum tersebut di sekolah. Misalnya pembelajaran
               kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Termasuk juga
               Kurikulum lainnya (misalnya Kurikulum yang mengarah ke Kurikulum
               internasional), jika di sekolah mengembangkan Kurikulum plus.
               Kurikulum plus merupakan adaptasi dari Kurikulum nasional dan
               Kurikulum lainnya yang mendukung pengembangan program
               pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di Sekolah tersebut.


                                                                                                        19
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




     5. Memahami konsep dasar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
        Alam dalam bahasa Inggris.
     6. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan program ini.
     7. Tidak akan dimutasi setidak-tidaknya dalam tiga tahun ke depan.


B. Guru Bahasa Inggris
     Guru bahasa Inggris perlu dilibatkan dalam pembinaan program pembelajaran
     Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris agar dapat
     mendukung dan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
     guru MIPA dalam menjalankan program. Sekolah dapat melakukan seleksi
     terhadap guru bahasa Inggris di sekolah tersebut dengan kriteria minimal
     sebagai berikut:
     1. Berlatar belakang Sarjana (strata 1) pendidikan bahasa Inggris.
     2. Usia maksimum berusia 45 tahun.
     3. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup bagus dengan nilai
         TOEFL minimal 550 atau yang setara.
     4. Memiliki kemampuan untuk dapat berkolaborasi dalam bentuk team
         teaching dengan guru Matematika dan guru Ilmu Pengetahuan Alam yang
         menjalankan program.
     5. Memiliki penguasaan yang bagus dalam terminologi matematika dan IPA
         dalam bahasa Inggris.
     6. Memahami konsep dasar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
         Alam dalam bahasa Inggris.
     7. Memahami kurikulum yang berlaku seperti tuntutan dalam Permen Diknas
         No. 22, 23, 24 tahun 2006 dan No. 6 tahun 2007 tentang Standar Isi (SI),
         Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Implementasi SI dan SKL beserta
         strategi, metode pembelajaran dan sistem penilaian yang mendukung
         keterlaksanaan Kurikulum tersebut di sekolah. Misalnya pembelajaran
         kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Termasuk juga
         Kurikulum lainnya (misalnya Kurikulum yang mengarah ke Kurikulum
         internasional), jika di sekolah mengembangkan Kurikulum plus yang
         merupakan adaptasi dari Kurikulum nasional dan Kurikulum lainnya yang
         mendukung pengembangan program pembelajaran MIPA dalam bahasa
         Inggris di Sekolah tersebut.
     8. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan program ini.
     9. Tidak akan mutasi setidak-tidaknya dalam tiga tahun ke depan.




20
                                                        Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




C. Siswa
           Siswa peserta pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris pada dasarnya adalah
           siswa-siswa RSBI yang memiliki kemampuan yang tinggi. Di antara
           persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa siswa:
           1. memiliki bekal awal kemampuan berbahasa Inggris yang memadai
           2. memiliki kemampuan dalam mata pelajaran Matematika dan IPA di atas
               rata-rata


D. Program Pendukung
           Perlu diselenggarakan program-program tambahan yang menunjang atmosfer
           yang mendukung dan mendorong siswa untuk dapat secara terus-menerus
           mempraktekkan bahasa Inggris selama mereka berada di lingkungan sekolah.
           Termasuk jika siswa mengalami kesulitan dalam pencapaian target yang sudah
           ditetapkan. Beberapa program tambahan yang mungkin dapat dilakukan di
           sekolah sebagai upaya untuk mendorong peningkatan kemampuan siswa
           dalam berbahasa Inggris adalah:
           a. English Day di sekolah, seperti:
               1). Wajib berbahasa inggris pada hari yang sudah ditentukan minimal satu
                    kali dalam 1 minggu, dengan dipantau oleh guru.
               2). Mengadakan kompetisi dalam berbagai hal dalam bahasa Inggris
                    minimal 1 kali dalam 1 semester.
               3). Belajar terminologi matematika dan IPA dalam bahasa Inggris.
           b. Ikut serta dalam berbagai lomba keterampilan berbahasa Inggris yang
                diselenggarakan oleh lembaga lain.
           c. Melakukan pertukaran pelajar antar sekolah yang melaksanakan program
                pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di Indonesia atau di negara
                SEAMEO/ASEAN, atau negara-negara anggota OECD, dan negara
                lainnya.
           d. Pertemuan rutin tahunan untuk perwakilan siswa-siswa antar sekolah yang
                sudah/sedang melaksanakan program pembelajaran MIPA dalam bahasa
                Inggris,
           e. Pemberian tugas ke siswa berupa projek tertentu dalam mata pelajaran
                MIPA secara berkelompok, dan di akhir semester siswa melakukan
                presentasi hasil projeknya sebagai sarana lomba untuk menentukan
                pemenangnya (KIR dalam bahasa Inggris),
           f. Tersedianya native speaker dalam jangka waktu tertentu di sekolah atau
                secara reguler mendatangkan guest lecturer dalam bidang matematika
                atau IPA.



                                                                                                        21
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




     g.   Kegiatan semacam English Camp, yaitu kegiatan di luar sekolah yang
          dilakukan dengan mewajibkan siswa menggunakan medium pengantar
          bahasa Inggris. Dalam kegiatan ini, siswa dapat melakukan segala
          kegiatan yang mendukung pembelajaran matematika atau IPA yang dapat
          dimantapkan di luar lingkungan sekolah.


E. Perangkat dan Media Pembelajaran
     Sejak program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam
     bahasa Inggris diimplementasikan secara terbatas pada sekolah Koalisi
     nasional di Indonesia, serangkaian upaya persiapan telah dilakukan oleh
     Direktorat Pembinaan SMP, Departemen Pendidikan Nasional. Salah satu
     hasilnya adalah terwujudnya perangkat pembelajaran Matematika dan Ilmu
     Pengetahuan Alam untuk siswa SMP dalam bahasa Inggris dan Kamus Ilmu
     Pengetahuan Alam dan Kamus Matematika. Selain itu juga dilengkapi dengan
     beberapa software pembelajaran matematika dan software pembelajaran Ilmu
     Pengetahuan Alam sebagai penunjang dalam pembelajaran tersebut. Model
     pembelajaran Matematika dalam bahasa Inggris dan model pembelajaran Ilmu
     Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dalam bentuk VCD juga sudah
     disiapkan sebagai upaya untuk memberikan contoh kepada guru bagaimana
     mengajarkan kedua bidang studi tersebut dalam bahasa Inggris untuk siswa
     SMP.
     Perangkat tersebut dapat digunakan sebagai alternatif yang dapat dipakai
     sebagai salah satu acuan dalam mengajarkan Matematika dan Ilmu
     Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris di sekolah. Sekolah dapat
     menggunakan dan mengusahakan ketersediaan sumber-sumber lainnya yang
     ada, asalkan masih dalam cakupan kerangka materi seperti yang dituntut dalam
     Kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut dan mendukung keterlaksanaan
     program di sekolah. Misalnya, tersedianya buku-buku teks dalam bahasa
     Inggris untuk mata pelajaran Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
     Demikian juga halnya dengan tersedianya teaching kit MIPA dalam bahasa
     Inggris, VCD/multimedia interaktif pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris,
     charta-charta dalam bahasa Inggris, dsb.
     Secara rinci perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh
     Direktorat Pembinaan SMP meliputi perangkat berikut.
     1. Perangkat dengan acuan”Kurikulum 2004”, untuk kelas VII, VIII dan IX:
         a. Student Book (Buku Siswa)
         b. Key to Student Book (Kunci Buku Siswa)
         c. Evaluation Sheet (Lembar Evaluasi)
         d. Key to Evaluation Sheet (Kunci Lembar Evaluasi)
         e. Student Worksheet (Lembar Kerja Siswa)

22
                                                        Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                f. Key to Student Worksheet (Kunci Lembar Kerja Siswa)
                g. Lesson Plan (Rencana Pembelajaran)
                h. Dictionary kelas VII, VIII, IX (Kamus)
                i. Model Pembelajaran Matematika dalam bahasa Inggris (VCD)
                j. Model Pembelajaran IPA dalam bahasa Inggris (VCD)
                k. Software pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris
                   kelas VII
           2. Perangkat dengan acuan Standar Isi 2006 untuk kelas VII, VIII dan IX:
              a. Student Book (Buku Siswa)
              b. Lesson Plan (Rencana Pembelajaran)
           3. Perangkat pembelajaran dengan acuan standar isi Rintisan SMP bertaraf
              internasional untuk kelas VII, VIII dan IX:
              a. Student Book (Buku Siswa)
              b. Lesson Plan (Rencana Pembelajaran)
           Selain itu telah dikembangkan serangkaian perangkat pembelajaran pendukung
           pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, diantaranya berupa:
           1. Kamus Matematika dan IPA untuk Kelas VII, VIII, dan IX
           2. Materi Pelatihan MIPA Bahasa Inggris Kelas VII, VIII, dan IX untuk guru
               MIPA
           3. Materi Pelatihan MIPA Bahasa Inggris Kelas VII, VIII dan IX untuk guru
               bahasa Inggris
           4. Materi Pelatihan MIPA Bahasa Inggris Kelas VII, VIII dan IX untuk siswa
               pengikut program
           5. Multimedia pembelajaran interaktif untuk materi-materi esensial MIPA
               kelas VII, VIII, dan IX.
           Sekolah yang mengimplementasikan pembelajaran MIPA dalam bahasa
           Inggris dapat memperoleh materi-materi tersebut dengan mengajukan
           permohonan kepada Direktorat Pembinaan SMP. Sekolah akan dikirimi satu
           set master dalam bentuk soft copy. Sekolah dapat menggandakan untuk
           penggunaan dikalangan sendiri sesuai dengan kebutuhan.


F. Sarana dan Prasarana
           Agar implementasi pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris berjalan dengan
           baik, sekolah perlu memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Suasana
           ruang kelas dan laboratorium MIPA hendaknya dibuat kondusif bagi
           pembelajaran sehingga dapat mendorong dan mendukung siswa untuk belajar
           dengan menyenangkan, kreatif, aktif, dan efektif. Kalau memungkinkan, ruang


                                                                                                        23
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




     kelas dan/atau laboratorium MIPA yang ada dirancang tersendiri sehingga
     tidak menimbulkan kesan kaku bagi mobilitas siswa dan guru. Susunan meja
     kursi yang ada di dalamnya tidak selalu harus mengikuti aturan baku yang
     selama ini ada, yaitu susunan yang menempatkan guru sebagai pusat. Selain itu
     penempatan papan tempat menempelkan karya-karya siswa di ruangan tersebut
     juga sangat dianjurkan. Pada prinsipnya, sebaiknya suasana kelas diupayakan
     dalam kondisi yang benar-benar menyenangkan bagi siswa untuk mengikuti
     pembelajaran.
     Selain itu, hal penting lainnya yang sebaiknya ada di kelas yang digunakan
     untuk mengimplementasikan program ini diantaranya adalah:
     1. Tersedianya perpustakaan mini yang menyediakan segala buku-buku
         teks/referensi dalam bahasa Inggris dan perangkat pembelajaran
         pendukung lainnya;
     2. Tersedianya perangkat multimedia yang digunakan untuk mendukung
         implementasi program, misalnya laptop, LCD, screen, TV, VCD player,
         tape recorder, dsb.
     3. Akses internet yang mudah akan sangat mendukung keterlaksanaan
         program ini dengan baik, mengingat mudahnya pencarian sumber-sumber
         belajar. Dengan demikian diharapkan tersedia sumber-sumber belajar yang
         dapat mengikuti perkembangan matematika dan IPA secara global.
         Termasuk diantaranya adalah mudahnya akses internet bagi guru dan
         siswa baik di perpustakaan maupun di beberapa tempat tertentu di sekolah
         tersebut.
     4. Perpustakaan pusat di sekolah yang menyediakan berbagai buku-buku
         pendukung, cerita, majalah berbahasa Inggris yang sesuai untuk tingkatan
         anak usia SMP.
     Hal yang memberikan peranan penting lainnya adalah ketersediaan
     laboratorium bahasa dan laboratorium komputer yang memadai sesuai dengan
     kebutuhan sekolah termasuk dengan laboran yang berkompeten dalam
     bidangnya (laboran laboratorium IPA, laboran laboratorium bahasa, dan
     laboran laboratorium komputer). Kompetensi laboran ini dapat ditunjukkan
     dengan dimilikinya ijazah atau sertifikat. Selain itu, di sekolah juga dituntut
     menyediakan sarana dan prasarana untuk terciptanya lingkungan sosial dan
     akademis yang mendukung terlaksananya program di sekolah tersebut.


G. Kepala Sekolah
     Kepala sekolah yang tangguh sangat menentukan keberhasilan implementasi
     program. Artinya kepala sekolah yang mengetahui dengan benar bagaimana
     konsep manajemen berbasis sekolah (MBS) dapat diterapkan di sekolah.
     Kepala sekolah harus memahami visi dan misi sekolah, sehingga arah dan


24
                                                           Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




           target pengembangan sekolah juga jelas. Termasuk di dalamnya adalah
           bagaimana pemenuhan 8 (delapan) komponen standar sesuai dengan PP
           19/2005 dapat dicapai.
           Terkait dengan implementasi program pembelajaran MIPA, sekolah harus jelas
           menentukan target-target yang harus dicapai setiap tahunnya dari semua
           komponen yang menentukan terhadap suksesnya implementasi program ini di
           sekolah. Misalnya, target kemampuan siswa berbahasa Inggris, target
           kemampuan siswa dalam substansi matematika atau IPA, target kemampuan
           guru MIPA berbahasa Inggris, target pengembangan sumber belajar di sekolah,
           target pengembangan materi/strategi/metode pembelajaran MIPA dalam
           bahasa Inggris yang digunakan, target sistem penilaian yang digunakan, dsb.
           Selain itu, perlu dibentuk semacam divisi khusus yang diketuai oleh seorang
           koordinator yang membanu kepala sekolah dan bertanggung jawab terhadap
           pelaksanaan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Koordinator
           ini bertanggung jawab sepenuhnya dan di bawah garis koordinasi kepala
           sekolah.


H. Komite Sekolah
           Agar program yang diimplementasikan di sekolah berhasil dengan baik,
           diperlukan dukungan secara nyata dan terus menerus dari komite sekolah pada
           setiap tahapan implementasi pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris.
           Dukungan nyata tersebut antara lain dapat meliputi:
           1. penyiapan siswa, guru, dan ketersediaan perangkat pembelajaran yang
                diperlukan di sekolah;
           2. mendukung terciptanya lingkungan sosial dan akademis untuk
                pengembangan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
                dalam bahasa Inggris.


I.         Penyiapan dan Pembekalan Guru
           Hasil pemantauan lapangan selama ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan
           penyiapan guru sebagai tenaga pengajar yang akan diberi tanggungjawab
           mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris.
           Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa (a) kemampuan bahasa Inggris guru
           kurang menggembirakan, (b) berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris
           tidak sama dengan mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
           menggunakan bahasa Inggris, (c) perangkat yang telah dikembangkan belum
           disosialisasikan kepada guru; (d) kosakata dan istilah pengetahuan alam dan
           matematika dalam bahasa Inggris harus dikenal oleh guru dengan baik; (e)
           perangkat pembelajaran yang dikembangkan merupakan salah satu alternatif


                                                                                                        25
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




     sebagai acuan, guru masih harus mengembangkan sendiri perangkat yang
     operasional sesuai dengan kondisi sekolah setempat; (f) guru masih perlu
     dibekali dengan kemampuan mengembangkan media pembelajaran seperti
     presentasi, animasi, termasuk menggunakan komputer untuk keperluan
     pembelajaran.
     Dengan demikian, masih dirasa perlu usaha-usaha untuk memperkenalkan
     perangkat yang telah dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMP termasuk
     perangkat-perangkat lainnya yang dapat digunakan sebagai sumber alternatif
     kepada guru, melatih mereka menggunakan dan berkomunikasi dalam bahasa
     Inggris, serta melatih mereka untuk menyiapkan dan mengembangkan media
     presentasi sederhana dan memanfaatkan berbagai teknologi di dalam
     pembelajaran. Atas dasar itu maka perlu melakukan pembekalan kepada guru
     guna meningkatkan kompetensi mereka sebelum mereka melaksanakan
     program ini di sekolah.
     Direktorat Pembinaan SMP bersama-sama dengan Dinas Pendidikan
     Provinsi/Kabupaten/Kota serta sekolah dan Komite Sekolah dapat bekerjasama
     dalam upaya pembekalan terhadap guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan
     Alam. Materi utama dalam pembekalan ini meliputi: (1) bahasa Inggris, (2)
     pengembangan perangkat pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, (3)
     evaluasi, (4) penggunaan multimedia dan pengembangannya, serta team
     teaching.
     Pembekalan/penyiapan tersebut dapat dikemas dalam dua bentuk yang
     berbeda, yaitu workshop terpusat atau in-house training. Berikut ini diuraikan
     secara rinci masing-masing bentuk pembekalan/penyiapan tersebut.
     1. Pelatihan Terpusat
         Pelatihan terpusat adalah pelatihan yang dilakukan secara klasikal dan
         berlangsung secara terpusat di suatu tempat tertentu. Kegiatan ini
         seharusnya dilakukan sebelum sekolah melakukan program Pembelajaran
         Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris. Dalam
         kegiatan ini yang menjadi fokus adalah guru MIPA. Namun demikian guru
         bahasa Inggris juga dilibatkan mengingat fungsi guru bahasa Inggris di
         sekolah pelaksana program sebagai kolaborator dengan guru MIPA
         sebagai team teaching. Selain itu, guru bahasa Inggris ini berfungi sebagai
         sumber terdekat untuk bertanya ketika guru-guru MIPA mengalami
         kesulitan dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu materi yang ditekankan
         selama pelatihan untuk guru bahasa Inggris meliputi:
         a. pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris,
         b. pengenalan dan pengembangan perangkat pembelajaran Matematika
             dan IPA dalam bahasa Inggris,
         c. English for Mathematics and Science teachers,


26
                                                          Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                d. model-model team-teaching sebagai upaya menciptakan team-
                   teaching yang solid antara guru MIPA dan guru bahasa Inggris, dan
                e. pengembangan Action Plan di sekolah.
                Satu hal yang penting untuk dilakukan adalah melakukan kunjungan ke
                sekolah model yang sudah menjalankan program ini. Kunjungan ini akan
                memberikan tambahan wawasan dan wacana orientasi bagaimana program
                pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris sebaiknya
                diimplementasikan di sekolah.
                Materi pelatihan atau pembekalan bagi guru Matematika dan Ilmu
                Pengetahuan Alam meliputi:
                a. Bahasa Inggris, meliputi grammar, speaking dan vocabulary (terutama
                   kosakata untuk math dan science - termasuk pronunciation). Di
                   samping dilaksanakan secara terpisah, ketiga materi tersebut
                   disampaikan secara terintegrasi dengan pembuatan perangkat
                   pembelajaran, pengembangan multimedia pembelajaran, micro-
                   teaching, dan refleksi.
                b. Kiat-kiat belajar bahasa Inggris secara mandiri, meliputi hakekat
                   belajar bahasa Inggris secara mandiri dan bagaimana mempertahankan
                   kemampuan bahasa Inggris.
                c. Pengembangan Perangkat Pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris.
                   Terbagi atas 2 (dua) kegiatan pokok, yaitu persiapan micro-teaching
                   dan pelaksanaan micro-teaching. Dalam persiapan micro-teaching,
                   peserta akan mengembangkan dan mengoperasionalkan perangkat
                   pembelajaran yang dilengkapi dengan media presentasi dalam bahasa
                   Inggris untuk keperluan micro-teaching. Sedangkan dalam
                   pelaksanaan micro-teaching, peserta akan melakukan micro-teaching
                   yang dilakukan dalam kelompok @ 20 orang. Penampilan ini diikuti
                   dengan refleksi besama-sama antara pengamat dengan peserta
                   dilanjutkan dengan diskusi. Untuk keperluan ini dilakukan perekaman
                   penampilan peserta saat melakukan micro-teaching dengan
                   menggunakan Handycam.
                d. Teknologi Informasi dan Pengembangan Media Presentasi Sederhana.
                   Diawali dengan pengantar secara umum yang melandasi
                   pengembangan media presentasi sederhana. Pendalaman dilakukan
                   secara terintegrasi ketika peserta melakukan persiapan micro-teaching
                   atau dalam menyelesaikan tugas-tugas tambahan atau ketika membuat
                   bahan presentasi untuk keperluan micro-teaching dengan
                   menggunakan media sederhana seperti power point. Bahan dan
                   Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam pelatihan merupakan
                   materi untuk kelas VII atau kelas VIII atau kelas IX tergantung pada
                   tahun ke berapa pelatihan tersebut dilaksanakan.


                                                                                                        27
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




        e.   Persiapan implementasi program di sekolah (pengembangan action
             plan). Memberikan arahan secara teknis operasional kepada peserta
             bagaimana melaksanakan program ini di sekolah.
     2. In-house Training
        Yang dimaksud dengan in-house training adalah pelatihan yang
        pelaksanaannya bertempat di sekolah tempat di mana guru-guru
        melaksanakan program Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan
        Alam dalam bahasa Inggris. Program ini dilakukan dengan melakukan
        kerja sama dengan nara sumber dari Perguruan Tinggi terdekat dari
        sekolah pelaksana program atau orang yang berkompeten dalam
        bidangnya, yang selanjutnya disebut sebagai pendamping. Secara periodik
        pendamping tersebut melakukan kunjungan ke sekolah untuk melakukan
        pengarahan dan pendampingan terhadap segala aktivitas guru dan sekolah
        terkait dengan pelaksanaan program. Frekuensi pendampingan diatur
        sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dengan kegiatan ini diharapkan
        masalah/kendala/hambatan terkait pelaksanaan program di sekolah dapat
        diatasi secara langsung.
        Pembekalan atau penyiapan guru dengan pola in-house training
        berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan program ini di sekolah, tidak
        seperti pelatihan terpusat yang dilakukan sebelum program ini dijalankan.
        Namun demikian pelatihan terpusat yang sifatnya di awal program perlu
        dilakukan sebagai pembekalan awal guru, sebelum dilakukan pola in-
        house training.
        a. Tujuan in-house training
             Memberikan pengarahan dan pendampingan secara langsung kepada
             para guru pelaksana program pembelajaran MIPA dalam bahasa
             Inggris, yaitu membantu guru/sekolah dalam hal:
             1). Mempersiapkan, mengembangkan, dan mengoperasionalkan
                 rencana pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran, dan
                 materi-materi lainnya yang terkait dengan         pembelajaran
                 Matematika atau IPA dalam Bahasa Inggris.
             2). Menggunakan dan mengembangkan media yang sesuai dalam
                 pembelajaran Matematika atau IPA dalam Bahasa Inggris
                 sekaligus mengoptimalkan multimedia yang sudah ada
                 sebelumnya.
             3). Mengatasi kesulitan/hambatan secara langsung tentang substansi
                 pembelajaran (Fisika, Biologi, Matematika), bahasa Inggris, dan
                 substansi dalam bidang Informasi dan Teknologi.
             4). Meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris guru.
             5). Mengembangkan perangkat evaluasi pencapaian belajar siswa.

28
                                                        Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                      6). Merancang pengembangan pembelajaran MIPA dalam bahasa
                          Inggris di sekolah.
                b. Kualifikasi pendamping
                      Pendamping in-house training adalah dosen-dosen dari perguruan
                      tinggi yang terdekat dengan sekolah, atau guru/instruktur bidang studi
                      dengan kualifikasi sebagai berikut:
                      1). Menguasai substansi Matematika atau IPA (Biologi atau Fisika),
                          termasuk mampu memberikan contoh bagaimana mengajar
                          Matematika atau IPA dalam bahasa Inggris;
                      2). Mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif dalam bahasa
                          Inggris. Diutamakan bagi mereka yang pernah menamatkan kuliah
                          di negara dengan pengantar bahasa Inggris.
                      3). Menguasai Teknologi Informasi dan Multimedia.
                c.    Target
                      Target dari pelaksanaan in-house training adalah sebagai berikut:
                      1). Umum
                          Program pembelajaran MIPA dalam bahasa Înggris berjalan
                          dengan baik dengan indikasi penguasaan substansi dan bahasa
                          Inggris secara baik.
                      2). Khusus
                          a). Bagi guru Matematika dan IPA
                              1. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan
                                   pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
                                   dalam bahasa Inggris yang diindikasikan oleh
                                   kemampuan guru dalam:
                                       •     Mempersiapkan,        mengembangkan          dan
                                             mengoperasionalkan lesson plan dan perangkat
                                             pembelajaran yang ada, disesuaikan dengan kondisi
                                             siswa dan sekolah. Jika diperlukan, dilengkapi
                                             dengan skenario pelaksanaan kegiatan belajar
                                             mengajar (KBM), dengan tujuan mempermudah guru
                                             dalam melaksanakan KBM.
                                       •     mengelola       dan  menciptakan  KBM      yang
                                             menyenangkan bagi siswa (joyful learning), aktif,
                                             kreatif, dan efektif
                                       •     melakukan evaluasi pembelajaran dengan benar
                                       •     berkomunikasi dalam bahasa Inggris



                                                                                                        29
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




                   •   menggunakan dan mengembangkan multimedia
                       sederhana dalam pembelajaran
               2. Meningkatkan rasa percaya diri guru dalam mengajarkan
                  Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
                  Inggris
           b). Bagi guru bahasa Inggris
               Meningkatnya keterlibatan guru bahasa Inggris dalam
               membantu pelaksanaan program ini di sekolah. Hal ini dapat
               dilihat dari keterlibatan guru bahasa Inggris dalam team
               teaching.
           c). Bagi siswa
               1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam Matematika dan
                    IPA dalam bahasa Inggris. Hal ini dapat dilihat dari
                    meningkatnya nilai ketuntasan belajar siswa.
               2. Meningkatnya keterampilan berbahasa Inggris siswa.
           d). Bagi sekolah dan warga sekolah pada umumnya
               1. Tersusunnya rencana pengembangan pembelajaran MIPA
                    dalam bahasa Inggris.
               2. Terciptanya suasana akademik dan sosial sekolah yang
                    mendukung pengembangan pembelajaran MIPA dalam
                    bahasa Inggris.
               3. Meningkatnya bentuk-bentuk dukungan secara nyata dari
                    warga sekolah (Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru,
                    Siswa) terhadap pelaksanaan program.
     d. Lingkup pengarahan dan pendampingan
        Lingkup pengarahan dan pendampingan yang diberikan kepada para
        guru MIPA dan bahasa Inggris meliputi:
        1). Membantu penyiapan, pengembangan dan pengoperasionalan
            lesson plan dan perangkat pembelajaran yang ada, disesuaikan
            dengan kondisi siswa dan sekolah. Jika diperlukan lengkap
            dengan skenario dalam pelaksanaan KBM. Bantuan yang
            diberikan hendaknya diupayakan lebih ke arah prakmatis
            bagaimana sebaiknya mengajarkan matematika dan IPA dalam
            bahasa Inggris, bukan ke arah teoritisnya.
        2). Memodelkan pembelajaran Matematika atau IPA dalam bahasa
            Inggris. Pendamping memberi model di depan kelas dalam
            mengajar Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
            Inggris. Oleh karena itu, pendamping harus mampu memberikan



30
                                                 Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                            contoh kepada para guru dalam mengajar Matematika atau IPA
                            dalam bahasa Inggris.
                      3).   Memberi umpan balik. Pendamping memberi balikan yang
                            bersifat positif dan membangun kepada para guru Matematika dan
                            IPA sehubungan dengan penampilannya dalam mengajar.
                      4).   Membantu mengatasi kesulitan substansi bidang studi
                            (Matematika atau IPA).
                      5).   Membantu meningkatkan kompetensi guru dalam berbahasa
                            Inggris, terutama bahasa Inggris untuk Matematika dan Ilmu
                            Pengetahu Alam yang meliputi pengetahuan kosa kata, tata
                            bahasa, dan fonologi dan keterampilan membaca, menulis,
                            mendengarkan, dan menyimak.
                      6).   Membantu         meningkatkan     kemampuan       guru    dalam
                            mengoperasionalkan, dan mengoptimalkan multimedia yang
                            sudah ada di sekolah. Termasuk di dalamnya mengembangkan
                            multimedia sederhana seperti misalnya dengan program Power
                            Point dan mencari informasi/bahan pengayaan terkait melalui
                            internet.
                      7).   Mengoptimalkan peran guru bahasa Inggris sebagai team-teaching
                            yang efektif dan efisien bagi guru-guru MIPA pelaksana program.
                            Perlu diatur bersama dengan pihak sekolah, agar jadwal mengajar
                            guru bahasa Inggris tidak bersamaan dengan jadwal mengajar
                            guru MIPA. Jika memungkinkan, jadwal mengajar guru MIPA
                            dilakukan pada hari yang sama dengan jam tatap muka
                            dilaksanakan di waktu yang berbeda.
                      8).   Membimbing guru-guru pelaksana program agar mampu
                            melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (Action
                            Research) berdasarkan msalah yang dihadapi di kelas mereka,
                            dengan cara melakukan kegiatan tersebut bersama-sama dengan
                            guru.
                      9).   Membantu sekolah dalam mengarahkan pelaksanaan program di
                            sekolah, termasuk di dalamnya rencana pengembangan ke depan
                            program bilingual di sekolah.
                e.    Prinsip-prinsip pendampingan
                      Selama kegiatan in-house training berlangsung, pendamping perlu
                      memperhatikan prinsip-prinsip dalam pendampingan, diantaranya
                      yaitu tutoring, assisting, guiding, dan mentoring.
                f.    Mekanisme pelaksanaan
                      Secara umum, dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal.



                                                                                                        31
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




     1). Ketiga pendamping mata pelajaran bersama-sama dengan pihak
         sekolah mengatur jadwal kunjungan pendampingan ke sekolah
         yang bersangkutan yang disesuaikan dengan jadwal tiap mata
         pelajaran tersebut di sekolah yang bersangkutan.
     2). Masing-masing pendamping berkewajiban mempelajari profil
         pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di sekolah untuk
         memahami kelebihan dan kelemahan para guru di sekolah
         tersebut. Bersama-sama dengan guru bidang studi (Matematika,
         Fisika atau Biologi), masing-masing pendamping melakukan
         diskusi untuk melakukan kesepakatan tentang hal-hal yang perlu
         dilakukan selama program pendampingan berlangsung. Selama
         pendampingan berlangsung, pendamping harus tetap mengacu dan
         memperhatikan, ruang lingkup pendampingan. Intensitas
         pendampingan yang dilakukan ke sekolah, berangsur-angsur akan
         berkurang tergantung pada tingkat kesiapan sekolah. Diharapkan,
         dengan waktu pada akhirnya komposisi pendampingan antara
         pendamping dan sekolah dapat digambarkan sebagai berikut:



                                Pe
                                  nd                         h
                                     am
                                          pi              ola
                                             ng       Sek
                   Intensitas




                                                     Pe
                                                       nd
                                    lah                   am
                                  ko                           pi
                                Se                                ng



                                                  Waktu

     3). Pendamping bersama dengan guru menetapkan tujuan yang ingin
         dicapai dalam kegiatan. Tujuan tersebut sebaiknya diupayakan
         secara bertahap; misalnya tahap 3 bulan pertama dan tahap 3
         bulan kedua. Pada tahap 3 bulan pertama tujuan kegiatan
         pendampingan sebaiknya difokuskan untuk membenahi hal-hal
         yang bersifat mendasar; misalnya bagaimana mengoperasionalkan
         lesson plan berdasarkan perangkat yang ada. Pada tahap 3 bulan
         kedua tujuan kegiatan pendampingan sebaiknya difokuskan untuk
         membenahi hal-hal yang bersifat pengembangan; misalnya
         bagaimana mengembangkan bahan ajar dan multimedia terkait.
     4). Selama pelaksanaan program, pendamping dan para guru
         diharuskan mengisi jurnal kegiatan untuk memonitor setiap


32
                                                                       Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                          kegiatan pada setiap kunjungan yang dilakukan agar diketahui
                          kemajuan dari setiap guru selama program ini berlangsung. Pada
                          jurnal tersebut berisi aktivitas yang dilakukan termasuk di
                          dalamnya kendala yang dihadapi dan bagaimana upaya
                          mengatasinya.
                      5). Pendamping bersama-sama dengan masing-masing guru yang
                          dibina berkewajiban membuat suatu portofolio berkenaan dengan
                          segala produk yang sudah dihasilkan selama kegiatan in-house
                          training yang dilaksanakan di sekolah.
                      6). Pada pertengahan dan akhir pelaksanaan program, masing-masing
                          pendamping bidang studi menyusun laporan berupa kemajuan dari
                          masing-masing guru termasuk di dalamnya bagaimana program
                          tersebut berjalan di sekolah yang mereka bina, demikian juga
                          halnya dengan kemajuan hasil belajar siswa juga perlu dipantau.
                          Oleh karena itu, hasil belajar siswa untuk semester 1 dan semester
                          2 perlu dilaporkan.
                g. Pemilihan model pembelajaran
                      Pada Bab II diuraikan beberapa bentuk model pembelajaran yang
                      dapat digunakan. Berikut ini diuraikan salah satu contoh bentuk model
                      pembelajaran yang dikaitkan dengan pola pendampingan pada
                      program in-house training dengan frekuensi pendampingan dua kali
                      dalam satu minggu. Selanjutnya, frekuensi pendampingan ini
                      disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Untuk itu
                      mekanisme yang dijalankan di sekolah juga mengikuti frekuensi pola
                      pendampingan tersebut.
                      Seandainya frekuensi pendampingan sebanyak 2 (dua) kali dalam satu
                      minggu, maka pelaksanaan in-house training secara umum dibagi
                      menjadi dua siklus setiap minggunya. Siklus pertama, merupakan
                      persiapan pembelajaran dan tahap kedua merupakan tahap
                      pengamatan dan diskusi, dengan uraian rinci sebagai berikut:
                      1). Siklus persiapan pembelajaran
                            Dilakukan dalam bentuk Workshop bertempat di sekolah, yang
                            dilakukan oleh tim pendamping dari perguruan tinggi bersama-
                            sama dengan guru MIPA dan guru bahasa Inggris di sekolah
                            tersebut. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama tahap ini
                            minimal meliputi:
                            a). Mendiskusikan masalah-masalah yang mungkin dihadapi
                                 pada pembelajaran sebelumnya (A)
                            b). Menyiapkan, mengembangkan dan mengoperasionalkan
                                 lesson plan dan perangkat pembelajaran yang ada disesuaikan


                                                                                                        33
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
Belajar Untuk Masa Depanku




               dengan kondisi siswa dan sekolah, sehingga menjadi skenario
               yang dapat dengan mudah diimplementasikan oleh guru di
               kelas. Pada tahap awal, kemungkinan skenario ini termasuk
               hal-hal yang perlu diucapkan oleh guru selama menjalankan
               KBM (sesuai dengan kebutuhan). Pada siklus ini
               diintegrasikan juga pemilihan, pengembangan dan
               pengoptimalan media pembelajaran penunjang, termasuk juga
               pemilihan strategi dan metode pembelajaran (B). Disarankan
               dalam kegiatan ini, pendamping lebih mengutamakan hal-hal
               yang prakmatis bagaimana mengajarkan topik tertentu dalam
               bahasa Inggris, bukan suatu hal yang teoritis.
         c).   Mencoba alat-alat yang krusial dan kompleks, termasuk di
               dalamnya media pembelajaran lainnya, dan menyamakan
               konsep/istilah yang akan diajarkan (Terkait dengan buku
               siswa, LKS, Kamus) (C)
         d).   Simulasi/micro-teaching secara garis besar. Pada awal
               kegiatan in-house training, pendamping bertindak sebagai
               model untuk mensimulasikan tahap 2 dan 3 dalam bentuk
               PBM di kelas di depan guru-guru, meskipun tidak harus
               dalam satu siklus pembelajaran secara penuh. Pada tahap
               selanjutnya, guru yang tampil secara bergiliran setiap minggu.
               Proporsi penggunaan waktu pada tahap ini tergantung pada
               kesiapan guru (D).
         e).   Diskusi dan refleksi hasil penampilan (E).
         f).   Jika ternyata dalam pertemuan ini tidak ada masalah atau
               tidak perlu mengujicobakan peralatan, maka alokasi waktu
               dapat digunakan untuk melakukan langkah 2), 4) dan 5) yang
               merupakan kegiatan wajib dalam setiap pertemuan.
     2). Siklus pengamatan dan diskusi
         a). Pendamping melakukan pengamatan pembelajaran yang
             dilakukan oleh guru sesuai dengan jadwal pelajaran guru
             MIPA. Dalam pengamatan ini digunakan lembar observasi.
             Kemudian dilakukan diskusi dan refleksi setelah satu siklus
             pembelajaran selesai tentang hal-hal yang perlu diperbaiki.
         b). Pada awal kegiatan in-house training, tidak          menutup
             kemungkinan pendampinglah yang bertindak sebagai model
             untuk mengajar kelas MIPA dalam bahasa Inggris, jika guru
             MIPA merasa belum siap. Selama kegiatan pemodelan
             tersebut, guru MIPA bertindak sebagai pengamat, dan pada
             setiap akhir kegiatan pemodelan dilakukan diskusi dan
             refleksi. Pemodelan ini akan berangsur-angsur dikurangi
             tergantung tingkat kesiapan dari guru MIPA sampai akhirnya

34
                                                    Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                                guru MIPA merasa mampu dan memiliki rasa percaya diri
                                untuk mengajarkan MIPA dalam bahasa Inggris sesuai yang
                                diharapkan.
                            c). Untuk pertemuan antara pendamping dan sekolah yang hanya
                                berlangsung selama sekali dalam satu minggu, maka skenario
                                pelaksanaan di sekolah ditentukan secara bersama-sama
                                antara pendamping dan guru bidang studi, dengan
                                memperhatikan bahwa konsep pendampingan yang diberikan
                                kepada guru hendaknya meliputi tahapan-tahapan yang sudah
                                ditentukan seperti jika pendampingan dilakukan sebanyak dua
                                kali seminggu.
                            d). Secara skematis, tahapan tersebut dapat digambarkan pada
                                Diagram sebagai berikut:



                             A                                                               A


                             B                                                               B

                                                             KBM &
                             C                               Pengamatan                      C
                                                             Di Kelas

                             D                                                               D


                             E                                                               E

                   Tahap Persiapan                    Tahap Pengamatan            Tahap Persiapan
                                                          & Diskusi


                                 Gambar 3. Mekanisme pelaksanaan in-house training di
                                 sekolah. A: mendiskusikan masalah dari pembelajaran
                                 sebelumnya; B: Menyiapkan, mengembangkan dan
                                 mengoperasionalkan lesson plan dan perangkat pembelajaran
                                 yang sudah ada; C: Mencoba alat-alat krusial dan kompleks,
                                 termasuk di dalamnya media pembelajaran lainnya, dan
                                 menyamakan konsep/istilah; D: Simulasi/micro-teaching; E:
                                 Diskusi dan refleksi hasil.




                                                                                                        35
QEC24711   - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris
MIPA Bahasa Inggris

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Nota Tajuk 1 - Pengenalan PTV
Nota Tajuk 1 - Pengenalan PTVNota Tajuk 1 - Pengenalan PTV
Nota Tajuk 1 - Pengenalan PTVSherly Jewinly
 
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanAnalisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanadi
 
Hsp matematik-tingkatan-2-bm
Hsp matematik-tingkatan-2-bmHsp matematik-tingkatan-2-bm
Hsp matematik-tingkatan-2-bmshaleyati mohamed
 
168653318 cabaran-dan-perubahan-dasar-pendidikan
168653318 cabaran-dan-perubahan-dasar-pendidikan168653318 cabaran-dan-perubahan-dasar-pendidikan
168653318 cabaran-dan-perubahan-dasar-pendidikanJagan Tangak
 
Matematik tingkatan 1
Matematik tingkatan 1Matematik tingkatan 1
Matematik tingkatan 1mohd zaidi
 

Was ist angesagt? (12)

Nota Tajuk 1 - Pengenalan PTV
Nota Tajuk 1 - Pengenalan PTVNota Tajuk 1 - Pengenalan PTV
Nota Tajuk 1 - Pengenalan PTV
 
Transformasi Kurikulum PTV
Transformasi Kurikulum PTVTransformasi Kurikulum PTV
Transformasi Kurikulum PTV
 
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanAnalisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
 
Hsp matematik-tingkatan-2-bm
Hsp matematik-tingkatan-2-bmHsp matematik-tingkatan-2-bm
Hsp matematik-tingkatan-2-bm
 
168653318 cabaran-dan-perubahan-dasar-pendidikan
168653318 cabaran-dan-perubahan-dasar-pendidikan168653318 cabaran-dan-perubahan-dasar-pendidikan
168653318 cabaran-dan-perubahan-dasar-pendidikan
 
Matematik tingkatan 1
Matematik tingkatan 1Matematik tingkatan 1
Matematik tingkatan 1
 
Dskprbtf1
Dskprbtf1Dskprbtf1
Dskprbtf1
 
TVET
TVETTVET
TVET
 
STEM Fertigasi
STEM FertigasiSTEM Fertigasi
STEM Fertigasi
 
Hsp kh f3
Hsp kh f3Hsp kh f3
Hsp kh f3
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
 
DSKP RBT TINGKATAN 1
DSKP RBT TINGKATAN 1DSKP RBT TINGKATAN 1
DSKP RBT TINGKATAN 1
 

Andere mochten auch

Catalogue de brise soleil et brise vues TAMILUZ FINGERLIP lames fixes filante...
Catalogue de brise soleil et brise vues TAMILUZ FINGERLIP lames fixes filante...Catalogue de brise soleil et brise vues TAMILUZ FINGERLIP lames fixes filante...
Catalogue de brise soleil et brise vues TAMILUZ FINGERLIP lames fixes filante...Tamiluz
 
Efimov goroda upravlenie_razvitiem_gorodov_2010
Efimov goroda upravlenie_razvitiem_gorodov_2010Efimov goroda upravlenie_razvitiem_gorodov_2010
Efimov goroda upravlenie_razvitiem_gorodov_2010Atner Yegorov
 
IECBW kiest voor EASI Financials als nieuw boekhoudsoftwarepakket
IECBW kiest voor EASI Financials als nieuw boekhoudsoftwarepakketIECBW kiest voor EASI Financials als nieuw boekhoudsoftwarepakket
IECBW kiest voor EASI Financials als nieuw boekhoudsoftwarepakketEASI
 
〈青字歌〉
〈青字歌〉〈青字歌〉
〈青字歌〉cheuk1991
 
Инвестиционная привлекательность Татарстана.
Инвестиционная привлекательность Татарстана.Инвестиционная привлекательность Татарстана.
Инвестиционная привлекательность Татарстана.Atner Yegorov
 
Pszeudó zen történetek - A Mester és Titok Tóni beszélgetései XXV.
Pszeudó zen történetek -  A Mester és Titok Tóni beszélgetései XXV.Pszeudó zen történetek -  A Mester és Titok Tóni beszélgetései XXV.
Pszeudó zen történetek - A Mester és Titok Tóni beszélgetései XXV.Nagy Attila (Mihai)
 
Тонкости перевода Like Q
Тонкости перевода Like QТонкости перевода Like Q
Тонкости перевода Like QDPR
 
Artilheiros após a 9ª rodada
Artilheiros após a 9ª rodadaArtilheiros após a 9ª rodada
Artilheiros após a 9ª rodadacairo
 

Andere mochten auch (10)

Catalogue de brise soleil et brise vues TAMILUZ FINGERLIP lames fixes filante...
Catalogue de brise soleil et brise vues TAMILUZ FINGERLIP lames fixes filante...Catalogue de brise soleil et brise vues TAMILUZ FINGERLIP lames fixes filante...
Catalogue de brise soleil et brise vues TAMILUZ FINGERLIP lames fixes filante...
 
Efimov goroda upravlenie_razvitiem_gorodov_2010
Efimov goroda upravlenie_razvitiem_gorodov_2010Efimov goroda upravlenie_razvitiem_gorodov_2010
Efimov goroda upravlenie_razvitiem_gorodov_2010
 
Paper 2
Paper 2Paper 2
Paper 2
 
IECBW kiest voor EASI Financials als nieuw boekhoudsoftwarepakket
IECBW kiest voor EASI Financials als nieuw boekhoudsoftwarepakketIECBW kiest voor EASI Financials als nieuw boekhoudsoftwarepakket
IECBW kiest voor EASI Financials als nieuw boekhoudsoftwarepakket
 
Meio ambiente 2
Meio ambiente 2Meio ambiente 2
Meio ambiente 2
 
〈青字歌〉
〈青字歌〉〈青字歌〉
〈青字歌〉
 
Инвестиционная привлекательность Татарстана.
Инвестиционная привлекательность Татарстана.Инвестиционная привлекательность Татарстана.
Инвестиционная привлекательность Татарстана.
 
Pszeudó zen történetek - A Mester és Titok Tóni beszélgetései XXV.
Pszeudó zen történetek -  A Mester és Titok Tóni beszélgetései XXV.Pszeudó zen történetek -  A Mester és Titok Tóni beszélgetései XXV.
Pszeudó zen történetek - A Mester és Titok Tóni beszélgetései XXV.
 
Тонкости перевода Like Q
Тонкости перевода Like QТонкости перевода Like Q
Тонкости перевода Like Q
 
Artilheiros após a 9ª rodada
Artilheiros após a 9ª rodadaArtilheiros após a 9ª rodada
Artilheiros após a 9ª rodada
 

Ähnlich wie MIPA Bahasa Inggris

Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)nhiiyylhakirei
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Dhiekha Nak Minang
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Dhiekha Nak Minang
 
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdfMadeirmaDwiputranti1
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smpwin rivai
 
Buku Panduan Pelaksanaan Program PMM 4 (1).pdf
Buku Panduan Pelaksanaan Program PMM 4 (1).pdfBuku Panduan Pelaksanaan Program PMM 4 (1).pdf
Buku Panduan Pelaksanaan Program PMM 4 (1).pdfRikoRiyanda
 
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...FKIP UHO
 
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptxMateri Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptxGaluhPurwaMaharriksa
 
Hubungan i tdan ict dalam pembelajaran biologi
Hubungan i tdan ict dalam pembelajaran biologiHubungan i tdan ict dalam pembelajaran biologi
Hubungan i tdan ict dalam pembelajaran biologitrinoviana
 
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikanMakalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikansarjispdi
 
Rancangan_model_Naskah dan Pedoman Media Sederhana.pdf
Rancangan_model_Naskah dan Pedoman Media Sederhana.pdfRancangan_model_Naskah dan Pedoman Media Sederhana.pdf
Rancangan_model_Naskah dan Pedoman Media Sederhana.pdfHendriadiThalip
 
Buku Guru Informatika
Buku Guru InformatikaBuku Guru Informatika
Buku Guru InformatikaPrasetya22
 
Kbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiKbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiJasmin Jasin
 
116834983 hsp-matematik-tahun-5-kbsr-bahasa-melayu-draf
116834983 hsp-matematik-tahun-5-kbsr-bahasa-melayu-draf116834983 hsp-matematik-tahun-5-kbsr-bahasa-melayu-draf
116834983 hsp-matematik-tahun-5-kbsr-bahasa-melayu-drafElyana Ismail
 
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia DiniModul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dinimaribelajarbersamadipgra
 
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docxPROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docxsahri kpl
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Nurul Azzahra
 
Buku panduan-seminar-nasional-terbaru
Buku panduan-seminar-nasional-terbaruBuku panduan-seminar-nasional-terbaru
Buku panduan-seminar-nasional-terbaruIzhan Nassuha
 
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaDampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaEman Syukur
 

Ähnlich wie MIPA Bahasa Inggris (20)

05 materi
05 materi05 materi
05 materi
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
(KPT Belmawa) Kebijakan Implementasi MBKM-LLDIKTI-VIII.pdf
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smp
 
Buku Panduan Pelaksanaan Program PMM 4 (1).pdf
Buku Panduan Pelaksanaan Program PMM 4 (1).pdfBuku Panduan Pelaksanaan Program PMM 4 (1).pdf
Buku Panduan Pelaksanaan Program PMM 4 (1).pdf
 
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
Pembelajaran berbasis multimedia terkait dengan penerapan teknologi informasi...
 
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptxMateri Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
Materi Pengenalan Kurikulum Merdeka - Rosi KB Arvardia .pptx
 
Hubungan i tdan ict dalam pembelajaran biologi
Hubungan i tdan ict dalam pembelajaran biologiHubungan i tdan ict dalam pembelajaran biologi
Hubungan i tdan ict dalam pembelajaran biologi
 
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikanMakalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
 
Rancangan_model_Naskah dan Pedoman Media Sederhana.pdf
Rancangan_model_Naskah dan Pedoman Media Sederhana.pdfRancangan_model_Naskah dan Pedoman Media Sederhana.pdf
Rancangan_model_Naskah dan Pedoman Media Sederhana.pdf
 
Buku Guru Informatika
Buku Guru InformatikaBuku Guru Informatika
Buku Guru Informatika
 
Kbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiKbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomi
 
116834983 hsp-matematik-tahun-5-kbsr-bahasa-melayu-draf
116834983 hsp-matematik-tahun-5-kbsr-bahasa-melayu-draf116834983 hsp-matematik-tahun-5-kbsr-bahasa-melayu-draf
116834983 hsp-matematik-tahun-5-kbsr-bahasa-melayu-draf
 
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia DiniModul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
Modul pembelajaran Berbasis Komputer Pada Anak Usia Dini
 
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docxPROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
PROGRAM KERJA BIMBINGAN TIK.docx
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
 
Buku panduan-seminar-nasional-terbaru
Buku panduan-seminar-nasional-terbaruBuku panduan-seminar-nasional-terbaru
Buku panduan-seminar-nasional-terbaru
 
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaDampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
 

Mehr von Nandang Sukmara

Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Nandang Sukmara
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmNandang Sukmara
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Nandang Sukmara
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalNandang Sukmara
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatNandang Sukmara
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikNandang Sukmara
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasNandang Sukmara
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanNandang Sukmara
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Nandang Sukmara
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganNandang Sukmara
 

Mehr von Nandang Sukmara (20)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakat
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
 
Pp38
Pp38Pp38
Pp38
 
Masterplan pendidikan
Masterplan pendidikanMasterplan pendidikan
Masterplan pendidikan
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
 
Pp 47 2008
Pp 47 2008Pp 47 2008
Pp 47 2008
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
 
Lampiran iii br
Lampiran iii brLampiran iii br
Lampiran iii br
 
Lampiran ii br
Lampiran ii brLampiran ii br
Lampiran ii br
 
Lampiran i br
Lampiran i brLampiran i br
Lampiran i br
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
 

MIPA Bahasa Inggris

  • 1. KATA PENGANTAR Dalam upaya peningkatan mutu sumberdaya manusia Indonesia agar mampu bersaing dalam era Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar, Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara merupakan indikasi yang sangat nyata upaya Pemerintah Indonesia dalam peningkatan mutu sumberdaya manusia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi. Di lingkungan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen, Kementerian Pendidikan Nasional, diantara dampak realisasi dari peraturan-peraturan perundangan tersebut dapat diukur dari Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Sederajat pada akhir tahun 2009 mencapai 98,11%. Angka ini melebihi target yang diharapkan dapat dicapai akhir tahun 2008, yaitu 95.0%. Dengan telah tercapainya target APK di atas, maka orientasi pembinaan pendidikan pada jenjang SMP lebih ditekankan pada peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka peningkatan mutu tersebut, Direktorat Pembinaan SMP telah menyusun berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Dengan kebijakan dan program tersebut, diharapkan misi 5 K Kementerian Pendidikan Nasional terkait dengan Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian juga diharapkan dapat terpenuhi. Agar program dan/atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah ditetapkan, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada, Direktorat Pembinaan SMP menerbitkan berbagai Buku Panduan Pelaksanaan untuk masing-masing program dan/atau kegiatan, baik yang pengelolaannya di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun yang dilaksanakan langsung oleh sekolah. Dengan buku panduan ini diharapkan pihak-pihak terkait dengan penyelenggaraan program di semua tingkatan dapat memahami dan melaksanakan dengan amanah, efektif dan efisien seluruh proses kegiatan mulai dari penyiapan rencana, pelaksanaan, sampai dengan monitoring, evaluasi dan pelaporannya. Akhirnya, kami mengharapkan agar semua pihak terkait mempelajari dengan seksama dan menjadikannya sebagai pedoman serta acuan dalam pelaksanaan seluruh program atau kegiatan pembangunan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama tahun anggaran 2010. Jakarta, Januari 2010 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Didik Suhardi, SH., M.Si NIP. 196312031983031004 iii
  • 2.
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................ v BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Tujuan............................................................................................. 3 BAB II KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM BAHASA INGGRIS DI RINTISAN SMP BERTARAF INTERNASIONAL ........................................................................... 5 A. Pengertian....................................................................................... 5 B. Tujuan............................................................................................. 5 C. Komponen Pokok Pengembangan Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris.............................. 6 D. Fokus Pengembangan pada Sekolah Penyelenggara Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris . 10 E. Model-Model Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris........... 15 BAB III PERSIAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM BAHASA INGGRIS ........................................................ 18 A. Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ........................... 19 B. Guru Bahasa Inggris ..................................................................... 20 C. Siswa ............................................................................................ 21 D. Program Pendukung ..................................................................... 21 E. Perangkat dan Media Pembelajaran ............................................. 22 F. Sarana dan Prasarana.................................................................... 23 G. Kepala Sekolah............................................................................. 24 H. Komite Sekolah ............................................................................ 25 I. Penyiapan dan Pembekalan Guru ................................................. 25 BAB IV PERAN DAN TANGGUNG JAWAB INSTANSI ...................... 37 A. Peran dan Tanggung Jawab Instansi............................................. 37 B. Kerjasama dengan Pihak-pihak Lain ............................................ 40 BAB V PENJAMINAN DAN PENJAGAAN KUALITAS ....................... 43 BAB VI PENUTUP.................................................................................... 47 v
  • 4.
  • 5. Belajar Untuk Masa Depanku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi telah memunculkan persaingan yang sangat ketat antar bangsa. Bangsa yang memiliki kemampuan bersaing akan memperoleh keuntungan dan sebaliknya bangsa yang tidak memiliki kemampuan bersaing akan menuai kerugian. Kemampuan bersaing sangat ditentukan oleh kekuatan faktor daya saing. Di antara banyak faktor daya saing, tiga yang utama adalah manajemen, teknologi, dan sumberdaya manusia. Manajemen yang tangguh akan mampu meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas hasil. Keunggulan teknologi (konstruksi, manufaktur, transportasi, komunikasi, bio, dan energi) akan mampu meningkatkan nilai tambah dan diversifikasi produk. Keunggulan teknologi hanya akan dapat dicapai melalui kepemilikan sumberdaya manusia yang kuat dalam penguasaan ilmu- ilmu yang mendasari teknologi, yaitu matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (fisika, kimia, biologi), dan bahasa global yaitu bahasa Inggris. Sedang keunggulan sumberdaya manusia akan menentukan kemenangan bersaing antar bangsa. Keunggulan faktor daya saing sumberdaya manusia merupakan kunci karena sumberdaya manusia merupakan satu-satunya sumberdaya aktif sedangkan sumberdaya lainnya pasif. Sumberdaya manusia yang memiliki keunggulan dalam matematika, Ilmu Pengetahuan Alam beserta terapannya yaitu teknologi, dan bahasa Inggris akan mampu bersaing secara sehat dalam percaturan global. Pentingnya pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris setidaknya didorong oleh dua hal. Pertama, Indonesia harus mampu mengembangkan sumberdaya manusia tangguh dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat. Upaya tersebut perlu dilakukan karena sumberdaya manusia merupakan faktor daya saing yang paling menentukan terutama sumber daya manusia yang menguasai teknologi dan ilmu-ilmu yang mendasarinya yaitu matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sementara itu, teknologi dan ilmu-ilmu yang mendasarinya berkembang dengan pesat sehingga memerlukan sumberdaya manusia yang terampil (cepat, cekat, dan tepat) dalam learning and relearning. 1 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 6. Belajar Untuk Masa Depanku Kedua, Indonesia harus serius mengembangkan sumberdaya manusianya agar mampu berkomunikasi secara global menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Sementara itu sebagian besar ilmu seperti misalnya matematika, fisika, biologi, kimia dan teknologi (komunikasi, manufaktur, konstruksi, transportasi, bio, dan energi) disebarluaskan dalam bahasa Inggris. Mengingat bacaan ilmu umumnya berbahasa inggris, maka dalam memperoleh ilmu secara mudah dan cepat dari bangsa-bangsa yang lebih maju diperlukan generasi muda Indonesia yang tangguh berbahasa Inggris. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang memadai, generasi muda akan mudah mengakses dan memperoleh informasi/ilmu yang baru dari negara- negara maju. Selain untuk mengakses ilmu, bahasa Inggris juga merupakan bahasa komunikasi antar bangsa. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing bangsa Indonesia dalam menyongsong era globalisasi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut adalah pengembangan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dalam bahasa Inggris (bilingual) di SMP sejak tahun pelajaran 2004/2005. Sebagai langkah awal, pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris diimplementasikan secara terbatas pada sekolah-sekolah yang dianggap cukup siap. Pada tahun 2004/2005, sekolah-sekolah yang dipandang cukup siap adalah SMP-SMP Koalisi Nasional dan Regional di setiap provinsi di seluruh Indonesia (31 SMP) yang telah ditetapkan pada tahun 2002 sebagai tindak lanjut kesepakatan menteri-menteri pendidikan negara-negara anggota SEAMEO di Chiang Mai tanggal 11 Maret 2002 tentang perlunya dilakukan (a) peningkatan mutu pendidikan (Quality), dan (b) persamaan perlakuan (Equity). Hingga tahun 2006/2007, penyelenggaraan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris dengan pembinaan dan dukungan langsung dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (Dit. PSMP) telah dilakukan pada 34 SMP di seluruh Indonesia, satu SMP pada setiap provinsi, kecuali DKI Jakarta dua SMP. Selain itu, terdapat lebih dari 40 SMP yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta secara mandiri dengan atau tanpa dukungan finansial dan/atau pembinaan dari pemerintah daerah. SMP yang menyelenggarakan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris secara mandiri tersebut memperoleh dukungan dan pembinaan dari Dit. PSMP meskipun secara terbatas berupa master bahan pembelajaran beserta perangkatnya dalam bentuk hard copy dan copy file dan bantuan konsultasi. 2 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 7. Belajar Untuk Masa Depanku Upaya lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah penyelenggaraan rintisan SMP bertaraf internasional di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia secara bertahap. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 50 ayat 3 yang mengamanatkan diselenggarakannya sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan bertaraf internasional pada semua jenjang pendidikan di setiap kabupaten/kota oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Pada tahun 2007 pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMP telah menetapkan 100 Rintisan SMP Bertaraf Internasional (Negeri) dan dua SMP Swasta, sedangkan untuk tahun 2008 telah ditetapkan 100 SMP Negeri dan dua SMP Swasta. Pada tahun 2009 telah ditetapkan sekitar 100 rintisan SMP bertaraf internasional. Pada tahun 2010 ditargetkan akan ditetapkan 50 rintisan SMP bertaraf internasional baru. Di antara ciri-ciri utama SMP bertaraf internasional adalah diselenggarakannya proses pembelajaran yang berkualitas dan dihasilkannya lulusan yang memiliki daya saing internasional. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas dan lulusan yang memiliki daya saing internasional, rintisan SMP bertaraf internasional diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran dalam bahasa Inggris, terutama untuk mata pelajaran MIPA. Pada saat ini 300 rintisan SMP bertaraf internasional telah melaksanakan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Pada tahun 2010 sekitar 50 rintisan SMP bertaraf internasional yang akan ditetapkan dan akan mulai melaksanakan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Melalui pembelajaran dalam bahasa Inggris, diharapkan lulusannya memiliki kemahiran berbahasa Inggris dan penguasaan kompetensi bidang studi yang tinggi. Harapan ke depan, pelaksanaan program ini tidak hanya terbatas pada sekolah-sekolah bertaraf internasional tetapi juga pada sekolah-sekolah lainnya yang sumberdaya pendidikannya sudah siap untuk melaksanakan program ini. B. Tujuan Panduan ini disusun dengan tujuan berikut ini: 1. Membantu berbagai pihak untuk memahami, mensosialisasikan, melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. 2. Membantu sekolah melaksanakan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dalam mengelola 3 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 8. Belajar Untuk Masa Depanku sekolahnya sehingga menjadi contoh bagi sekolah-sekolah di sekitarnya, baik sekolah rintisan SBI, sekolah koalisi, maupun sekolah SSN dan yang lain. 3. Membantu jajaran birokrasi pada tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam memfasilitasi sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris agar program pembelajaran MIPA berbahasa Inggris berjalan dengan baik. 4 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 9. Belajar Untuk Masa Depanku BAB II KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM BAHASA INGGRIS DI RINTISAN SMP BERTARAF INTERNASIONAL A. Pengertian Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris adalah pembelajaran yang bahan ajar, proses pembelajaran, dan penilaiannya menggunakan bahasa Inggris. Namun demikian, dalam pelaksanaannya, bahasa Indonesia boleh digunakan pada saat terjadi kesulitan proses pembelajaran yang diakibatkan oleh kurang dipahaminya konsep/pesan ketika disampaikan dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran dengan bahasa pengantar bilingual. Cakupan isi pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris ini meliputi Standar Isi (SI) berdasarkan Permen Diknas 22 tahun 2006 yang diperkaya dengan muatan-muatan kurikulum pendidikan pada negara-negara anggota OECD (Organization for Economic Cooperation and Development ) dan/atau negara maju lainnya yang memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan. Selain itu, proses pembelajaran menerapkan pendekatan kontekstual dan mengembangkan karakter unggul. B. Tujuan Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris bertujuan untuk: 1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dalam Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan perkembangan ilmu-ilmu tersebut. 2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemahiran berbahasa Inggris yang tinggi. 3. Meningkatkan penguasaan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris sesuai dengan perkembangan internasional. 4. Meningkatkan kemampuan daya saing secara internasional tentang Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu dasar 5 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 10. Belajar Untuk Masa Depanku bagi perkembangan teknologi (manufaktur, komunikasi, transportasi, konstruksi, bio, dan energi). 5. Menempatkan Indonesia dalam posisi perkembangan internasional terdepan di bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, informasi, dan teknologi. C. Komponen Pokok Pengembangan Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris Penting untuk di jelaskan tentang kategori sekolah apa saja yang layak /harus melaksanakan kegiatan ini, misalnya sekolah-sekolah rintisan SBI (bersifat wajib), SSN (sesuai kemampuan sekolah), dan sebagainya. Pada dasarnya, pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris menggunakan pendekatan sistem sehingga sekolah dipandang sebagai sebuah sistem. Sekolah sebagai sistem tersusun dari komponen-komponen baku yang saling terkait untuk mencapai tujuan dengan mempertimbangkan konteks, input, proses, output, dan outcome. 1. Konteks Konteks adalah unsur eksternal dari sekolah yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenanya harus diinternasilasikan ke sekolah. Sekolah yang mampu menginternalisasikan konteks ke dalam dirinya akan membuat sekolah sebagai bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi darinya. Konteks meliputi kemajuan Iptek, nilai dan harapan masyarakat, dukungan pemerintah serta Dinas Pendidikan baik Provinsi maupun Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, tuntutan globalisasi dan otonomi, tuntutan pengembangan diri, dan sebagainya. 2. Input Input adalah segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses. Input yang dimaksud meliputi harapan sekolah (visi, misi, tujuan), kurikulum, ketenagaan, peserta didik, sarana dan prasarana, dana, peraturan perundang-undangan termasuk regulasi sekolah, struktur organisasi yang disertai deskripsi tugas dan fungsi, dan sistem administrasi. 6 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 11. Belajar Untuk Masa Depanku 3. Proses Proses adalah kejadian berubahnya input menjadi out put. Sesuatu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses disebut input dan hasil dari suatu proses disebut output. Dalam pendidikan berskala mikro (sekolah), proses yang dimaksud meliputi proses belajar mengajar, manajemen sekolah, dan kepemimpinan sekolah. 4. Output Output merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses pendidikan di sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitas, efektivitas, produktivitas, efisiensi, dan inovasi dari sekolah. Khusus yang berkaitan dengan kualitas dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar peserta didik, menunjukkan pencapaian yang tinggi. Prestasi dapat dibedakan menjadi prestasi akademik (ulangan umum, UN, UAS, lomba karya ilmiah, dan lomba-lomba akademik lainnya) dan prestasi non-akademik (IMTAQ, karakter/kepribadian, keolahragaan, keseniaan, keterampilan vokasional, kepramukaan, dsb.). 5. Outcomes Outcome adalah dampak tamatan setelah kurun waktu agak lama. Outcome pendidikan meliputi kesempatan melanjutkan sekolah, kesempatan kerja, pengembangan diri, dan pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Untuk mengetahui outcome, sekolah harus melakukan studi penelusuran tamatan. Kerangka sekolah sebagai sistem dapat dilihat pada Tabel 1 dan Diagram 1 berikut. Jika sekolah ingin melakukan analisis sekolah, yaitu analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat), maka dimulai dari outcome dan berakhir pada konteks. Jika sekolah ingin melakukan langkah-langkah pemecahan persoalan atau penyiapan sekolah, arahnya terbalik, yaitu dimulai dari konteks dan berakhir pada outcomes. Cara berpikir demikian adalah cara berpikir berurutan dengan menggunakan kerangka pikir sistem. 7 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 12. Belajar Untuk Masa Depanku Tabel 1. Komponen-komponen Sekolah sebagai sistem Komponen Sub-Komponen Konteks 1. Tuntutan pengembangan diri dan peluang tamatan 2. Dukungan pemerintah dan masyarakat 3. Kebijakan pemerintahan 4. Landasan hukum 5. Kemajuan Iptek 6. Nilai dan harapan masyarakat 7. Tuntutan otonomi 8. Tuntutan globalisasi Input 1. Visi, misi, tujuan 2. Kurikulum 3. Ketenagaan 4. Peserta didik 5. Sarana dan Prasarana 6. Pembiayaan 7. Regulasi sekolah 8. Organisasi 9. Administrasi 10. Peran serta masyarakat 11. Budaya sekolah Proses 1. Proses Belajar Mengajar 2. Manajemen 3. Kepemimpinan Output 1. Prestasi akademik 2. Prestasi non-akademik 3. Angka mengulang 4. Angka putus sekolah 5. Pencapaian KKM 6. Jumlah Lulusan Outcome 1. Kesempatan pendidikan 2. Kesempatan kerja (ekonomi) 3. Pengembangan diri (kepribadian) 4. Aspek sosial 8 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 13. Belajar Untuk Masa Depanku Kualitas dan Inovasi Konteks Input Proses Output Outcome Produktivitas Efektifitas Efisiensi Internal Efisiensi Eksternal Diagram 1. Sekolah sebagai sistem Kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan, kualitas yang dimaksud adalah kualitas output sekolah baik akademik maupun non akademik. Mutu output sekolah dipengaruhi oleh tingkat kesiapan input dan proses belajar mengajar. Produktivitas adalah perbandingan antara output sekolah dibanding input sekolah. Baik input maupun output sekolah diukur secara kuantitatif. Kuantitas input sekolah, misalnya jumlah guru, modal sekolah, bahan, dan energi. Kuantitas output sekolah misalnya jumlah siswa yang lulus sekolah tiap tahunnya. Contoh produktivitas, misalnya, jika tahun ini di suatu sekolah lebih banyak meluluskan siswanya daripada tahun lalu dengan input yang sama (jumlah guru, fasilitas, dsb.), maka dapat dikatakan bahwa tahun ini sekolah tersebut lebih produktif daripada tahun sebelumnya. Efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu) telah dicapai. Dalam bentuk persamaan, efektivitas sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan. Misalnya, Nilai Ujian Nasional (NUN) idealnya berjumlah 30, namun NUN yang diperoleh siswa hanya 18, maka efektivitasnya adalah 18:30 = 60%. 9 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 14. Belajar Untuk Masa Depanku Efisiensi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu efisiensi internal dan efisiensi eksternal. Efisiensi internal menunjuk kepada hubungan antara output sekolah (pencapaian prestasi belajar) dan input (sumber daya) yang digunakan untuk memproses/menghasilkan output sekolah. Efisiensi internal sekolah biasanya diukur dengan biaya-efektivitas. Efisiensi eksternal adalah hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan dan keuntungan kumulatif (individual, sosial, ekonomi, dan non-ekonomi) yang didapat setelah kurun waktu yang panjang di luar sekolah. Analisis biaya manfaat merupakan alat utama untuk mengukur efisiensi eksternal. Pendekatan sistem harus digunakan sebagai pemandu bagi sekolah- sekolah yang mengembangkan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, warga sekolah harus memahami benar bahwa sekolah adalah sebagai sistem yang memiliki komponen-komponen sekolah yang utuh dan benar. Utuh dalam arti bahwa komponen-komponen sekolah harus lengkap diperhatikan/diintegrasikan untuk menyelenggarakan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Benar dalam arti bahwa komponen-komponen sekolah diletakkan pada tempatnya sesuai dengan hirarki tingkat kepentingannya. D. Fokus Pengembangan pada Sekolah Penyelenggara Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris Untuk mencapai tujuan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, sekolah perlu memfokuskan kegiatannya pada aspek-aspek berikut. 1. Pengembangan Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris perlu dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi yang ada di sekolah dengan memperhatikan perkembangan internasional. Oleh karena itu, sekolah yang melaksanakan program ini disarankan untuk membangun jaringan baik secara nasional maupun internasional dalam kerangka untuk memutakhirkan materi-materi yang dimaksud. Misalnya, melakukan kerjasama dengan fakultas MIPA di perguruan tinggi terdekat sebagai salah satu upaya untuk memperoleh informasi/sumber terkini tentang literatur/buku teks MIPA. Hal yang sama dapat ditempuh dengan melakukan 10 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 15. Belajar Untuk Masa Depanku kerjasama dengan jurusan bahasa Inggris, dan lembaga kursus bahasa inggris yang berkompeten untuk peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Perolehan sumber-sumber belajar yang terkini dapat dengan mudah diakses melalui internet. Oleh karena itu, adanya jaringan internet di sekolah merupakan fasilitas yang memegang peranan penting dalam pencapaian keberhasilan pengembangan pembelajaran MIPA di sekolah tersebut. Selain itu, penyediaan referensi/textbook berbahasa Inggris akan sangat mendukung dan membantu baik bagi guru dan siswa dalam memahami terminologi matematika dan IPA dalam bahasa Inggris, yang biasanya tidak dengan mudah dapat dijembatani oleh guru/dosen/nara sumber yang berlatar belakang bidang bahasa Inggris. 2. Pengembangan Media Pembelajaran Mengingat pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris adalah hal baru dan memiliki taraf kesulitan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran reguler yang menggunakan medium bahasa Indonesia, maka diperlukan media pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran, terutama konsep yang abstrak. Media pembelajaran yang dimaksud dapat menggunakan alat peraga yang lebih aktual, konkret, dan nyata, selain menggunakan multimedia elektronika yang sarat animasinya, bahkan jika memungkinkan menghadirkan benda aslinya jika benda yang dimaksud dengan mudah dapat ditemukan dan memungkinkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran di kelas. 3. Peningkatan Kompetensi Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris Guru-guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang membina program ini harus ditingkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya secara intensif dan terus menerus mengingat mereka umumnya belum disiapkan untuk mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Kursus-kursus, tutorial dari guru bahasa Inggris pada sekolah yang sama atau dari lembaga-lembaga pendidikan lainnya, pembiasaan berbahasa Inggris setiap hari di sekolah, English area, pengadaan buku-buku Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris, dan 11 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 16. Belajar Untuk Masa Depanku cara-cara lain yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan guru dapat diupayakan dalam kerangka untuk mendukung peningkatan kemampuan guru dalam berbahasa Inggris. Idealnya, kemampuan berbahasa Inggris guru MIPA dengan nilai TOEFL minimal 500, merupakan hal yang dipersyaratkan agar pembelajaran dalam bahasa Inggris dapat mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu, penguasaan guru MIPA dalam terminologi MIPA dalam bahasa Inggris sangat diperlukan. Oleh karena itu kursus-kursus English for Mathematics and Science sangat diperlukan dalam mewujudkan tujuan tersebut. 4. Peningkatan Kemampuan Guru MIPA dan guru Bahasa Inggris dalam Menggunakan dan Memanfaatkan Teknologi Informasi Kemampuan ini sangat diperlukan dalam mengembangan media presentasi sederhana maupun tingkat lanjut dalam bentuk animasi. Selain itu, keterampilan dalam mengakses internet juga diperlukan. Dengan demikian, diharapkan materi ajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolah pelaksana program akan dapat dikembangkan dengan mudah. Selain itu memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. 5. Peningkatan pengetahuan Guru Bahasa Inggris dalam Terminologi MIPA dalam Bahasa Inggris Pemahaman siswa tentang terminologi MIPA dalam bahasa Inggris siswa memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan program. Oleh karena itu perlu adanya suatu program tambahan untuk memantapkan hal tersebut. Salah satu yang dapat ditempuh adalah dengan memperkenalkan terminologi MIPA yang akan diajarkan melalui mata pelajaran bahasa Inggris. Namun demikian, hal ini bisa dilaksanakan jika guru-guru bahasa Inggris memiliki kemampuan yang memadai dalam terminologi MIPA dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, guru bahasa Inggris perlu mempelajari terminologi MIPA dalam bahasa Inggris. Pengetahuan terminologi MIPA dalam bahasa Inggris tersebut tidak hanya diperlukan ketika guru bahasa Inggris mengajar, tetapi juga ketika yang bersangkutan mendampingi guru MIPA mempersiapkan, mengajar, dan mengevaluasi pembelajaran melalui team teaching. 12 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 17. Belajar Untuk Masa Depanku 6. Pembiasaan Berbahasa Inggris di Sekolah Para siswa dan guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris agar dibiasakan berkomunikasi dalam bahasa Inggris setiap hari di sekolah, baik secara lisan maupun tertulis. Selain itu, misalnya kewajiban berbahasa inggris pada hari yang sudah ditentukan (English Day) minimal satu hari dalam satu minggu, dengan dipantau oleh guru. Termasuk mengadakan berbagai jenis kompetisi dalam bahasa Inggris minimal satu kali dalam satu semester. Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah pemberian tugas kepada siswa berupa projek tertentu dalam mata pelajaran MIPA secara berkelompok, dan di akhir semester siswa melakukan presentasi hasil projeknya sebagai sarana lomba untuk menentukan pemenangnya (semacam lomba Karya Ilmiah Remaja/KIR dalam bahasa Inggris). Adanya program English Camp yang dilakukan secara reguler, misalnya sekali dalam satu semester, yang mewajibkan digunakannya bahasa Inggris sebagai medium komunikasi selama kegiatan juga akan membantu peningkatan pembiasaan berbahasa Inggris. Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengundang nara sumber dalam bidang MIPA yang memiliki kemampuan yang bagus dalam berbahasa Inggris sebagai guest lecturer di sekolah. Apabila hal ini dilakukan secara reguler dan dikelola sendiri oleh siswa yang mengikuti program ini, kegiatan ini menjadi lebih ”bermakna” bagi siswa. Kebiasaan-kebiasaan ini akan membangun karakter mereka dalam berbahasa Inggris, selain juga akan menciptakan suasana akademik dan sosial sekolah yang mendukung pengembangan program sehingga tujuan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris akan dapat berjalan dengan lebih baik. Adanya tes TOEFL atau tes kemahiran bahasa Inggris lainnya secara reguler untuk seluruh warga sekolah, terutama bagi mereka yang terlibat langsung dalam implementasi program di sekolah akan mendorong iklim yang kondusif untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris warga sekolah dalam mengimplementasikan program di sekolah. 7. In-house Training (IHT) Merupakan bentuk pendampingan secara reguler oleh tenaga yang kompeten di bidangnya terhadap guru yang melaksanakan program 13 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 18. Belajar Untuk Masa Depanku pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Berdasarkan pengalaman sebelumnya pendampingan secara reguler ini, sangat membantu guru dalam mengatasi masalah mereka sehari-hari dalam melaksanakan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris mulai dari tahap persiapan hingga pembelajaran di kelas. Pendamping yang kompeten adalah mereka yang mengusai tidak hanya substansi matematika dan IPA tetapi juga mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik termasuk berkompeten dalam pengembangan bahan ajar, media pembelajaran, penerapan berbagai pendekatan/metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik konsep/topik yang akan diajarkan dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif, efisien, menyenangkan, inovatif, dan mendidik. Selain itu, selama proses pendampingan, penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) sangat disarankan untuk dilakukan. Dengan demikian, upaya untuk mendapatkan strategi pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris yang lebih baik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik di sekolah dan topik/konsep yang akan diajarkan akan dapat ditemukan. 8. Forum Guru MIPA dan Guru Bahasa Inggris Forum ini diharapkan merupakan wahana yang dapat digunakan untuk berbagi pengalaman antar guru dalam mengatasi berbagai kendala dan kesulitan selama mengimplementasikan program ini di sekolah. Disamping itu, sebagai wahana bagi mereka untuk saling mengisi dan menguatkan kemampuan mereka dalam mengimplementasikan pembelajaran. Termasuk dalam program ini, misalnya optimalisasi MGMP Guru MIPA bilingual di sekolah maupun antar sekolah di rayon atau daerah tertentu. 9. Penerapan MBS dan Kepemimpinan Sekolah secara Konsisten Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris akan berjalan dengan lancar apabila didukung oleh manajemen dan kepemimpinan sekolah yang tangguh. Model manajemen berbasis sekolah dan kepemimpinan transformatif perlu dilaksanakan secara konsisten karena model-model tersebut telah teruji ketangguhannya. 14 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 19. Belajar Untuk Masa Depanku E. Model-Model Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris Implementasi pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris harus menghindari dihasilkannya lulusan dengan bahasa Inggris kelas VIII karena jeleknya tatabahasa dan ucapan. Perlu diperhatikan beberapa hal agar program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dapat diimplementasikan dengan tingkat pencapaian yang tinggi dalam kompetensi bidang studi maupun kompetensi dalam bahasa Inggris. Tingkat pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bahasa Inggris ditandai dengan keterampilan berbahasa Inggris yang lancar dan akurat, baik dari segi tatabahasa maupun ucapan. Program semacam ini disebut program imersi (immersion program). Di beberapa negara yang telah mengimplementasikan program semacam ini (misalnya Canada, Australia, Hongaria, Finlandia, dan Hongkong) dengan guru yang kompetensi dalam bahasa target (inggris) sangat tinggi (bahkan dengan penutur asli) dan sarana pendukung yang memadai pada umumnya melaporkan hasil bahwa: 1. Capaian kompetensi dalam bidang studi di kelas tersebut sebanding dengan kelas reguler. 2. Penguasaan yang tinggi dan seimbang dalam bahasa target (bahasa yang hendak dikuasai bahasa inggris) dan bidang studi biasanya sulit dicapai secara bersamaan. Artinya, pencapaian yang tinggi dalam satu aspek cenderung dibarengi oleh pencapaian yang agak rendah dalam aspek lainnya. Apabila pencapaian kompetensi dalam bahasa target tinggi, pencapaian kompetensi dalam bidang studi tidak setinggi pencapaiannya dalam bahasa target atau sebaliknya. 3. Penguasaan bahasa lulusan/siswa dalam bahasa target jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan/siswa yang mengikuti kelas reguler, tetapi tidak sepadan dengan kemampuan penutur asli karena diwarnai oleh sejumlah kesalahan tatabahasa dan ucapan. Agar pencapaian kompetensi dalam bidang studi dan bahasa Inggris tinggi dan seimbang, perlu upaya pengembangan program-program pendukung antara lain: 1. Penciptaan suasana akademik dan sosial yang mendukung 2. Penyelenggaraan Bridging Course bahasa Inggris 15 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 20. Belajar Untuk Masa Depanku 3. Penyediaan Self-Access Learning Centre 4. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendorong atau memfasilitasi penggunaan bahasa Inggris di sekolah secara efektif Selain itu perlu dikembangkan model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris yang sesuai dengan ciri dan karakter sekolah. Berikut ini diuraikan beberapa contoh model pembelajaran dimaksud. Model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang baik adalah model yang memfasilitasi pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bidang studi dan dalam bahasa Inggris (subject matter and language) dan keduanya diberi perhatian secara proporsional. Focus on language sangat penting untuk menghindarkan siswa dari fosilisasi, yaitu pemerolehan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Inggris sebagaimana digunakan oleh penutur asli bahasa Inggris. Berikut adalah contoh model penyelenggaraan pembelajaran. 1. Terpisah (parallel): perkembangan bahasa siswa difasilitasi melalui kegiatan penunjang di luar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris yang diikuti siswa di sekolah. a. Siswa menerima pelajaran tambahan berupa English for Mathematics and Science yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris dan/atau guru MIPA. Materi pelajaran tambahan ini didasarkan pada kebutuhan dan urutan penyajian tema-tema pelajaran yang ada pada pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Idealnya sebelum siswa mempelajari pokok bahasan tertentu, siswa sudah diperkenalkan dengan bahasa (kosa kata, tata bahasa, ekspresi, dsb.) yang akan dipergunakan dalam mempelajari pokok bahasan tersebut. b. Model ini cocok bagi sekolah yang guru MIPA-nya memiliki pengetahuan kebahasaan yang terbatas dan team-teaching antara guru bahasa Inggris dan guru MIPA tidak dapat berjalan dengan baik. c. Dalam model ini pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris berlangsung dengan tahapan-tahapan pembelajaran seperti pada pembelajaran MIPA pada umumnya. d. Model ini agak mahal dan memerlukan waktu cukup banyak tetapi efektif dalam pencapaian tujuan (peningkatan kemahiran berbahasa Inggris). 16 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 21. Belajar Untuk Masa Depanku 2. Terpadu (integrated): perkembangan bahasa siswa difasilitasi secara terpadu dalam pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Artinya, siswa menerima materi English for Mathematics and Science bersamaan ketika mereka menerima pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Model ini cocok/sesuai untuk guru MIPA dengan pengetahuan kebahasaan tinggi. Diagram 2 berikut ini menggambarkan apa yang dilakukan oleh guru dan siswa pada setiap tahapan ketika mereka mengikuti pembelajaran. Secara umum, pembelajaran terbagi menjadi tiga tahap utama, yaitu tahap persiapan (preparation), tahap pembelajaran (the lesson), dan tahap penguatan/pengayaan (reinforcement/ enrichment). . 17 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 22. Belajar Untuk Masa Depanku The Lesson Starter: Teacher: introduces new topic, learning objectives, key language points (written and spoken), discusses answers to key questions Students: understand the topic, learning objectives, and key language points (listen, read/say, write), and present answers to key questions Lesson Proper: Teacher: creates friendly classroom, assists students to understand learning materials, task instructions, and complete tasks, provides content and language support and feedback Students: understand materials, perform tasks, present work (oral and written) Conclusion: Teacher: provides the conclusion of the lesson and language feedback (e.g. error correction), gives homework/enrichment tasks, gives tasks for the next lesson Students: write the conclusion down, correct errors, display revised work Preparation Reinforcement/enrichment Teacher: identifies key language Teacher: provides points (words, phrases, terms, reinforcement and enrichment tasks (homework, mini project, grammar, expressions), etc.), gives content and formulates key questions, language feedback prepares lesson plan and media, rehearses the instruction Students: do further tasks, Students: read learning present work, give one another materials, understand language content and language feedback points, answer key questions Diagram 2. Tahapan pembelajaran pada model pembelajaran MIPA dengan pola terpadu (integrated 18 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 23. Belajar Untuk Masa Depanku BAB III PERSIAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM BAHASA INGGRIS Pada dasarnya pelaksana pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris adalah RSBI. Beberapa hal perlu disiapkan sebelum program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris diterapkan di sekolah agar tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. A. Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah yang akan melaksanakan program ini harus memiliki guru yang mampu dan sanggup menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengajar Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu perlu dilakukan seleksi terhadap guru-guru yang ada di sekolah tersebut untuk mengetahui tingkat kesiapan mereka dalam mengajarkan Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Beberapa kriteria minimal yang seharusnya dimiliki oleh mereka di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Berlatar belakang pendidikan Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi atau Fisika), minimal Sarjana (strata 1) 2. Usia maksimum 45. Apabila sekolah kekurangan guru atau sekolah tidak memiliki guru dengan usia di bawah 46 tahun, sekolah dapat menunjuk guru yang usia maksimalnya 50 tahun dan/atau merekrut guru baru yang memenuhi persyaratan. 3. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup bagus dengan nilai TOEFL minimal 500 atau yang setara. Sekolah bersama Komite Sekolah bertanggung jawab terhadap penyiapan guru untuk mencapai kemampuan berbahasa Inggris tersebut. Direktorat Pembinaan SMP menyediakan instrumen yang dapat digunakan untuk menyeleksi guru MIPA untuk mengetahui kemampuan guru dalam berbahasa Inggris. 4. Memahami kurikulum yang berlaku seperti tuntutan dalam Permen Diknas No. 22, 23, 24 tahun 2006 dan 6 tahun 2007 tentang Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Implementasi SI dan SKL beserta strategi, metode pembelajaran dan sistem penilaian yang mendukung keterlaksanaan Kurikulum tersebut di sekolah. Misalnya pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Termasuk juga Kurikulum lainnya (misalnya Kurikulum yang mengarah ke Kurikulum internasional), jika di sekolah mengembangkan Kurikulum plus. Kurikulum plus merupakan adaptasi dari Kurikulum nasional dan Kurikulum lainnya yang mendukung pengembangan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di Sekolah tersebut. 19 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 24. Belajar Untuk Masa Depanku 5. Memahami konsep dasar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. 6. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan program ini. 7. Tidak akan dimutasi setidak-tidaknya dalam tiga tahun ke depan. B. Guru Bahasa Inggris Guru bahasa Inggris perlu dilibatkan dalam pembinaan program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris agar dapat mendukung dan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru MIPA dalam menjalankan program. Sekolah dapat melakukan seleksi terhadap guru bahasa Inggris di sekolah tersebut dengan kriteria minimal sebagai berikut: 1. Berlatar belakang Sarjana (strata 1) pendidikan bahasa Inggris. 2. Usia maksimum berusia 45 tahun. 3. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup bagus dengan nilai TOEFL minimal 550 atau yang setara. 4. Memiliki kemampuan untuk dapat berkolaborasi dalam bentuk team teaching dengan guru Matematika dan guru Ilmu Pengetahuan Alam yang menjalankan program. 5. Memiliki penguasaan yang bagus dalam terminologi matematika dan IPA dalam bahasa Inggris. 6. Memahami konsep dasar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. 7. Memahami kurikulum yang berlaku seperti tuntutan dalam Permen Diknas No. 22, 23, 24 tahun 2006 dan No. 6 tahun 2007 tentang Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Implementasi SI dan SKL beserta strategi, metode pembelajaran dan sistem penilaian yang mendukung keterlaksanaan Kurikulum tersebut di sekolah. Misalnya pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Termasuk juga Kurikulum lainnya (misalnya Kurikulum yang mengarah ke Kurikulum internasional), jika di sekolah mengembangkan Kurikulum plus yang merupakan adaptasi dari Kurikulum nasional dan Kurikulum lainnya yang mendukung pengembangan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di Sekolah tersebut. 8. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan program ini. 9. Tidak akan mutasi setidak-tidaknya dalam tiga tahun ke depan. 20 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 25. Belajar Untuk Masa Depanku C. Siswa Siswa peserta pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris pada dasarnya adalah siswa-siswa RSBI yang memiliki kemampuan yang tinggi. Di antara persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi adalah bahwa siswa: 1. memiliki bekal awal kemampuan berbahasa Inggris yang memadai 2. memiliki kemampuan dalam mata pelajaran Matematika dan IPA di atas rata-rata D. Program Pendukung Perlu diselenggarakan program-program tambahan yang menunjang atmosfer yang mendukung dan mendorong siswa untuk dapat secara terus-menerus mempraktekkan bahasa Inggris selama mereka berada di lingkungan sekolah. Termasuk jika siswa mengalami kesulitan dalam pencapaian target yang sudah ditetapkan. Beberapa program tambahan yang mungkin dapat dilakukan di sekolah sebagai upaya untuk mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris adalah: a. English Day di sekolah, seperti: 1). Wajib berbahasa inggris pada hari yang sudah ditentukan minimal satu kali dalam 1 minggu, dengan dipantau oleh guru. 2). Mengadakan kompetisi dalam berbagai hal dalam bahasa Inggris minimal 1 kali dalam 1 semester. 3). Belajar terminologi matematika dan IPA dalam bahasa Inggris. b. Ikut serta dalam berbagai lomba keterampilan berbahasa Inggris yang diselenggarakan oleh lembaga lain. c. Melakukan pertukaran pelajar antar sekolah yang melaksanakan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di Indonesia atau di negara SEAMEO/ASEAN, atau negara-negara anggota OECD, dan negara lainnya. d. Pertemuan rutin tahunan untuk perwakilan siswa-siswa antar sekolah yang sudah/sedang melaksanakan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, e. Pemberian tugas ke siswa berupa projek tertentu dalam mata pelajaran MIPA secara berkelompok, dan di akhir semester siswa melakukan presentasi hasil projeknya sebagai sarana lomba untuk menentukan pemenangnya (KIR dalam bahasa Inggris), f. Tersedianya native speaker dalam jangka waktu tertentu di sekolah atau secara reguler mendatangkan guest lecturer dalam bidang matematika atau IPA. 21 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 26. Belajar Untuk Masa Depanku g. Kegiatan semacam English Camp, yaitu kegiatan di luar sekolah yang dilakukan dengan mewajibkan siswa menggunakan medium pengantar bahasa Inggris. Dalam kegiatan ini, siswa dapat melakukan segala kegiatan yang mendukung pembelajaran matematika atau IPA yang dapat dimantapkan di luar lingkungan sekolah. E. Perangkat dan Media Pembelajaran Sejak program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris diimplementasikan secara terbatas pada sekolah Koalisi nasional di Indonesia, serangkaian upaya persiapan telah dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMP, Departemen Pendidikan Nasional. Salah satu hasilnya adalah terwujudnya perangkat pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa SMP dalam bahasa Inggris dan Kamus Ilmu Pengetahuan Alam dan Kamus Matematika. Selain itu juga dilengkapi dengan beberapa software pembelajaran matematika dan software pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai penunjang dalam pembelajaran tersebut. Model pembelajaran Matematika dalam bahasa Inggris dan model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dalam bentuk VCD juga sudah disiapkan sebagai upaya untuk memberikan contoh kepada guru bagaimana mengajarkan kedua bidang studi tersebut dalam bahasa Inggris untuk siswa SMP. Perangkat tersebut dapat digunakan sebagai alternatif yang dapat dipakai sebagai salah satu acuan dalam mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris di sekolah. Sekolah dapat menggunakan dan mengusahakan ketersediaan sumber-sumber lainnya yang ada, asalkan masih dalam cakupan kerangka materi seperti yang dituntut dalam Kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut dan mendukung keterlaksanaan program di sekolah. Misalnya, tersedianya buku-buku teks dalam bahasa Inggris untuk mata pelajaran Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika. Demikian juga halnya dengan tersedianya teaching kit MIPA dalam bahasa Inggris, VCD/multimedia interaktif pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, charta-charta dalam bahasa Inggris, dsb. Secara rinci perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMP meliputi perangkat berikut. 1. Perangkat dengan acuan”Kurikulum 2004”, untuk kelas VII, VIII dan IX: a. Student Book (Buku Siswa) b. Key to Student Book (Kunci Buku Siswa) c. Evaluation Sheet (Lembar Evaluasi) d. Key to Evaluation Sheet (Kunci Lembar Evaluasi) e. Student Worksheet (Lembar Kerja Siswa) 22 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 27. Belajar Untuk Masa Depanku f. Key to Student Worksheet (Kunci Lembar Kerja Siswa) g. Lesson Plan (Rencana Pembelajaran) h. Dictionary kelas VII, VIII, IX (Kamus) i. Model Pembelajaran Matematika dalam bahasa Inggris (VCD) j. Model Pembelajaran IPA dalam bahasa Inggris (VCD) k. Software pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris kelas VII 2. Perangkat dengan acuan Standar Isi 2006 untuk kelas VII, VIII dan IX: a. Student Book (Buku Siswa) b. Lesson Plan (Rencana Pembelajaran) 3. Perangkat pembelajaran dengan acuan standar isi Rintisan SMP bertaraf internasional untuk kelas VII, VIII dan IX: a. Student Book (Buku Siswa) b. Lesson Plan (Rencana Pembelajaran) Selain itu telah dikembangkan serangkaian perangkat pembelajaran pendukung pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, diantaranya berupa: 1. Kamus Matematika dan IPA untuk Kelas VII, VIII, dan IX 2. Materi Pelatihan MIPA Bahasa Inggris Kelas VII, VIII, dan IX untuk guru MIPA 3. Materi Pelatihan MIPA Bahasa Inggris Kelas VII, VIII dan IX untuk guru bahasa Inggris 4. Materi Pelatihan MIPA Bahasa Inggris Kelas VII, VIII dan IX untuk siswa pengikut program 5. Multimedia pembelajaran interaktif untuk materi-materi esensial MIPA kelas VII, VIII, dan IX. Sekolah yang mengimplementasikan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris dapat memperoleh materi-materi tersebut dengan mengajukan permohonan kepada Direktorat Pembinaan SMP. Sekolah akan dikirimi satu set master dalam bentuk soft copy. Sekolah dapat menggandakan untuk penggunaan dikalangan sendiri sesuai dengan kebutuhan. F. Sarana dan Prasarana Agar implementasi pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris berjalan dengan baik, sekolah perlu memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Suasana ruang kelas dan laboratorium MIPA hendaknya dibuat kondusif bagi pembelajaran sehingga dapat mendorong dan mendukung siswa untuk belajar dengan menyenangkan, kreatif, aktif, dan efektif. Kalau memungkinkan, ruang 23 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 28. Belajar Untuk Masa Depanku kelas dan/atau laboratorium MIPA yang ada dirancang tersendiri sehingga tidak menimbulkan kesan kaku bagi mobilitas siswa dan guru. Susunan meja kursi yang ada di dalamnya tidak selalu harus mengikuti aturan baku yang selama ini ada, yaitu susunan yang menempatkan guru sebagai pusat. Selain itu penempatan papan tempat menempelkan karya-karya siswa di ruangan tersebut juga sangat dianjurkan. Pada prinsipnya, sebaiknya suasana kelas diupayakan dalam kondisi yang benar-benar menyenangkan bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, hal penting lainnya yang sebaiknya ada di kelas yang digunakan untuk mengimplementasikan program ini diantaranya adalah: 1. Tersedianya perpustakaan mini yang menyediakan segala buku-buku teks/referensi dalam bahasa Inggris dan perangkat pembelajaran pendukung lainnya; 2. Tersedianya perangkat multimedia yang digunakan untuk mendukung implementasi program, misalnya laptop, LCD, screen, TV, VCD player, tape recorder, dsb. 3. Akses internet yang mudah akan sangat mendukung keterlaksanaan program ini dengan baik, mengingat mudahnya pencarian sumber-sumber belajar. Dengan demikian diharapkan tersedia sumber-sumber belajar yang dapat mengikuti perkembangan matematika dan IPA secara global. Termasuk diantaranya adalah mudahnya akses internet bagi guru dan siswa baik di perpustakaan maupun di beberapa tempat tertentu di sekolah tersebut. 4. Perpustakaan pusat di sekolah yang menyediakan berbagai buku-buku pendukung, cerita, majalah berbahasa Inggris yang sesuai untuk tingkatan anak usia SMP. Hal yang memberikan peranan penting lainnya adalah ketersediaan laboratorium bahasa dan laboratorium komputer yang memadai sesuai dengan kebutuhan sekolah termasuk dengan laboran yang berkompeten dalam bidangnya (laboran laboratorium IPA, laboran laboratorium bahasa, dan laboran laboratorium komputer). Kompetensi laboran ini dapat ditunjukkan dengan dimilikinya ijazah atau sertifikat. Selain itu, di sekolah juga dituntut menyediakan sarana dan prasarana untuk terciptanya lingkungan sosial dan akademis yang mendukung terlaksananya program di sekolah tersebut. G. Kepala Sekolah Kepala sekolah yang tangguh sangat menentukan keberhasilan implementasi program. Artinya kepala sekolah yang mengetahui dengan benar bagaimana konsep manajemen berbasis sekolah (MBS) dapat diterapkan di sekolah. Kepala sekolah harus memahami visi dan misi sekolah, sehingga arah dan 24 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 29. Belajar Untuk Masa Depanku target pengembangan sekolah juga jelas. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana pemenuhan 8 (delapan) komponen standar sesuai dengan PP 19/2005 dapat dicapai. Terkait dengan implementasi program pembelajaran MIPA, sekolah harus jelas menentukan target-target yang harus dicapai setiap tahunnya dari semua komponen yang menentukan terhadap suksesnya implementasi program ini di sekolah. Misalnya, target kemampuan siswa berbahasa Inggris, target kemampuan siswa dalam substansi matematika atau IPA, target kemampuan guru MIPA berbahasa Inggris, target pengembangan sumber belajar di sekolah, target pengembangan materi/strategi/metode pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris yang digunakan, target sistem penilaian yang digunakan, dsb. Selain itu, perlu dibentuk semacam divisi khusus yang diketuai oleh seorang koordinator yang membanu kepala sekolah dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Koordinator ini bertanggung jawab sepenuhnya dan di bawah garis koordinasi kepala sekolah. H. Komite Sekolah Agar program yang diimplementasikan di sekolah berhasil dengan baik, diperlukan dukungan secara nyata dan terus menerus dari komite sekolah pada setiap tahapan implementasi pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Dukungan nyata tersebut antara lain dapat meliputi: 1. penyiapan siswa, guru, dan ketersediaan perangkat pembelajaran yang diperlukan di sekolah; 2. mendukung terciptanya lingkungan sosial dan akademis untuk pengembangan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. I. Penyiapan dan Pembekalan Guru Hasil pemantauan lapangan selama ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan penyiapan guru sebagai tenaga pengajar yang akan diberi tanggungjawab mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa (a) kemampuan bahasa Inggris guru kurang menggembirakan, (b) berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris tidak sama dengan mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan bahasa Inggris, (c) perangkat yang telah dikembangkan belum disosialisasikan kepada guru; (d) kosakata dan istilah pengetahuan alam dan matematika dalam bahasa Inggris harus dikenal oleh guru dengan baik; (e) perangkat pembelajaran yang dikembangkan merupakan salah satu alternatif 25 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 30. Belajar Untuk Masa Depanku sebagai acuan, guru masih harus mengembangkan sendiri perangkat yang operasional sesuai dengan kondisi sekolah setempat; (f) guru masih perlu dibekali dengan kemampuan mengembangkan media pembelajaran seperti presentasi, animasi, termasuk menggunakan komputer untuk keperluan pembelajaran. Dengan demikian, masih dirasa perlu usaha-usaha untuk memperkenalkan perangkat yang telah dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMP termasuk perangkat-perangkat lainnya yang dapat digunakan sebagai sumber alternatif kepada guru, melatih mereka menggunakan dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, serta melatih mereka untuk menyiapkan dan mengembangkan media presentasi sederhana dan memanfaatkan berbagai teknologi di dalam pembelajaran. Atas dasar itu maka perlu melakukan pembekalan kepada guru guna meningkatkan kompetensi mereka sebelum mereka melaksanakan program ini di sekolah. Direktorat Pembinaan SMP bersama-sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota serta sekolah dan Komite Sekolah dapat bekerjasama dalam upaya pembekalan terhadap guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Materi utama dalam pembekalan ini meliputi: (1) bahasa Inggris, (2) pengembangan perangkat pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, (3) evaluasi, (4) penggunaan multimedia dan pengembangannya, serta team teaching. Pembekalan/penyiapan tersebut dapat dikemas dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu workshop terpusat atau in-house training. Berikut ini diuraikan secara rinci masing-masing bentuk pembekalan/penyiapan tersebut. 1. Pelatihan Terpusat Pelatihan terpusat adalah pelatihan yang dilakukan secara klasikal dan berlangsung secara terpusat di suatu tempat tertentu. Kegiatan ini seharusnya dilakukan sebelum sekolah melakukan program Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris. Dalam kegiatan ini yang menjadi fokus adalah guru MIPA. Namun demikian guru bahasa Inggris juga dilibatkan mengingat fungsi guru bahasa Inggris di sekolah pelaksana program sebagai kolaborator dengan guru MIPA sebagai team teaching. Selain itu, guru bahasa Inggris ini berfungi sebagai sumber terdekat untuk bertanya ketika guru-guru MIPA mengalami kesulitan dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu materi yang ditekankan selama pelatihan untuk guru bahasa Inggris meliputi: a. pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris, b. pengenalan dan pengembangan perangkat pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris, c. English for Mathematics and Science teachers, 26 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 31. Belajar Untuk Masa Depanku d. model-model team-teaching sebagai upaya menciptakan team- teaching yang solid antara guru MIPA dan guru bahasa Inggris, dan e. pengembangan Action Plan di sekolah. Satu hal yang penting untuk dilakukan adalah melakukan kunjungan ke sekolah model yang sudah menjalankan program ini. Kunjungan ini akan memberikan tambahan wawasan dan wacana orientasi bagaimana program pembelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris sebaiknya diimplementasikan di sekolah. Materi pelatihan atau pembekalan bagi guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam meliputi: a. Bahasa Inggris, meliputi grammar, speaking dan vocabulary (terutama kosakata untuk math dan science - termasuk pronunciation). Di samping dilaksanakan secara terpisah, ketiga materi tersebut disampaikan secara terintegrasi dengan pembuatan perangkat pembelajaran, pengembangan multimedia pembelajaran, micro- teaching, dan refleksi. b. Kiat-kiat belajar bahasa Inggris secara mandiri, meliputi hakekat belajar bahasa Inggris secara mandiri dan bagaimana mempertahankan kemampuan bahasa Inggris. c. Pengembangan Perangkat Pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Terbagi atas 2 (dua) kegiatan pokok, yaitu persiapan micro-teaching dan pelaksanaan micro-teaching. Dalam persiapan micro-teaching, peserta akan mengembangkan dan mengoperasionalkan perangkat pembelajaran yang dilengkapi dengan media presentasi dalam bahasa Inggris untuk keperluan micro-teaching. Sedangkan dalam pelaksanaan micro-teaching, peserta akan melakukan micro-teaching yang dilakukan dalam kelompok @ 20 orang. Penampilan ini diikuti dengan refleksi besama-sama antara pengamat dengan peserta dilanjutkan dengan diskusi. Untuk keperluan ini dilakukan perekaman penampilan peserta saat melakukan micro-teaching dengan menggunakan Handycam. d. Teknologi Informasi dan Pengembangan Media Presentasi Sederhana. Diawali dengan pengantar secara umum yang melandasi pengembangan media presentasi sederhana. Pendalaman dilakukan secara terintegrasi ketika peserta melakukan persiapan micro-teaching atau dalam menyelesaikan tugas-tugas tambahan atau ketika membuat bahan presentasi untuk keperluan micro-teaching dengan menggunakan media sederhana seperti power point. Bahan dan Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam pelatihan merupakan materi untuk kelas VII atau kelas VIII atau kelas IX tergantung pada tahun ke berapa pelatihan tersebut dilaksanakan. 27 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 32. Belajar Untuk Masa Depanku e. Persiapan implementasi program di sekolah (pengembangan action plan). Memberikan arahan secara teknis operasional kepada peserta bagaimana melaksanakan program ini di sekolah. 2. In-house Training Yang dimaksud dengan in-house training adalah pelatihan yang pelaksanaannya bertempat di sekolah tempat di mana guru-guru melaksanakan program Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Program ini dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan nara sumber dari Perguruan Tinggi terdekat dari sekolah pelaksana program atau orang yang berkompeten dalam bidangnya, yang selanjutnya disebut sebagai pendamping. Secara periodik pendamping tersebut melakukan kunjungan ke sekolah untuk melakukan pengarahan dan pendampingan terhadap segala aktivitas guru dan sekolah terkait dengan pelaksanaan program. Frekuensi pendampingan diatur sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dengan kegiatan ini diharapkan masalah/kendala/hambatan terkait pelaksanaan program di sekolah dapat diatasi secara langsung. Pembekalan atau penyiapan guru dengan pola in-house training berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan program ini di sekolah, tidak seperti pelatihan terpusat yang dilakukan sebelum program ini dijalankan. Namun demikian pelatihan terpusat yang sifatnya di awal program perlu dilakukan sebagai pembekalan awal guru, sebelum dilakukan pola in- house training. a. Tujuan in-house training Memberikan pengarahan dan pendampingan secara langsung kepada para guru pelaksana program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, yaitu membantu guru/sekolah dalam hal: 1). Mempersiapkan, mengembangkan, dan mengoperasionalkan rencana pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran, dan materi-materi lainnya yang terkait dengan pembelajaran Matematika atau IPA dalam Bahasa Inggris. 2). Menggunakan dan mengembangkan media yang sesuai dalam pembelajaran Matematika atau IPA dalam Bahasa Inggris sekaligus mengoptimalkan multimedia yang sudah ada sebelumnya. 3). Mengatasi kesulitan/hambatan secara langsung tentang substansi pembelajaran (Fisika, Biologi, Matematika), bahasa Inggris, dan substansi dalam bidang Informasi dan Teknologi. 4). Meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris guru. 5). Mengembangkan perangkat evaluasi pencapaian belajar siswa. 28 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 33. Belajar Untuk Masa Depanku 6). Merancang pengembangan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di sekolah. b. Kualifikasi pendamping Pendamping in-house training adalah dosen-dosen dari perguruan tinggi yang terdekat dengan sekolah, atau guru/instruktur bidang studi dengan kualifikasi sebagai berikut: 1). Menguasai substansi Matematika atau IPA (Biologi atau Fisika), termasuk mampu memberikan contoh bagaimana mengajar Matematika atau IPA dalam bahasa Inggris; 2). Mampu berkomunikasi secara aktif dan pasif dalam bahasa Inggris. Diutamakan bagi mereka yang pernah menamatkan kuliah di negara dengan pengantar bahasa Inggris. 3). Menguasai Teknologi Informasi dan Multimedia. c. Target Target dari pelaksanaan in-house training adalah sebagai berikut: 1). Umum Program pembelajaran MIPA dalam bahasa Înggris berjalan dengan baik dengan indikasi penguasaan substansi dan bahasa Inggris secara baik. 2). Khusus a). Bagi guru Matematika dan IPA 1. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris yang diindikasikan oleh kemampuan guru dalam: • Mempersiapkan, mengembangkan dan mengoperasionalkan lesson plan dan perangkat pembelajaran yang ada, disesuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah. Jika diperlukan, dilengkapi dengan skenario pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), dengan tujuan mempermudah guru dalam melaksanakan KBM. • mengelola dan menciptakan KBM yang menyenangkan bagi siswa (joyful learning), aktif, kreatif, dan efektif • melakukan evaluasi pembelajaran dengan benar • berkomunikasi dalam bahasa Inggris 29 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 34. Belajar Untuk Masa Depanku • menggunakan dan mengembangkan multimedia sederhana dalam pembelajaran 2. Meningkatkan rasa percaya diri guru dalam mengajarkan Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris b). Bagi guru bahasa Inggris Meningkatnya keterlibatan guru bahasa Inggris dalam membantu pelaksanaan program ini di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan guru bahasa Inggris dalam team teaching. c). Bagi siswa 1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam Matematika dan IPA dalam bahasa Inggris. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai ketuntasan belajar siswa. 2. Meningkatnya keterampilan berbahasa Inggris siswa. d). Bagi sekolah dan warga sekolah pada umumnya 1. Tersusunnya rencana pengembangan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. 2. Terciptanya suasana akademik dan sosial sekolah yang mendukung pengembangan pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. 3. Meningkatnya bentuk-bentuk dukungan secara nyata dari warga sekolah (Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru, Siswa) terhadap pelaksanaan program. d. Lingkup pengarahan dan pendampingan Lingkup pengarahan dan pendampingan yang diberikan kepada para guru MIPA dan bahasa Inggris meliputi: 1). Membantu penyiapan, pengembangan dan pengoperasionalan lesson plan dan perangkat pembelajaran yang ada, disesuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah. Jika diperlukan lengkap dengan skenario dalam pelaksanaan KBM. Bantuan yang diberikan hendaknya diupayakan lebih ke arah prakmatis bagaimana sebaiknya mengajarkan matematika dan IPA dalam bahasa Inggris, bukan ke arah teoritisnya. 2). Memodelkan pembelajaran Matematika atau IPA dalam bahasa Inggris. Pendamping memberi model di depan kelas dalam mengajar Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, pendamping harus mampu memberikan 30 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 35. Belajar Untuk Masa Depanku contoh kepada para guru dalam mengajar Matematika atau IPA dalam bahasa Inggris. 3). Memberi umpan balik. Pendamping memberi balikan yang bersifat positif dan membangun kepada para guru Matematika dan IPA sehubungan dengan penampilannya dalam mengajar. 4). Membantu mengatasi kesulitan substansi bidang studi (Matematika atau IPA). 5). Membantu meningkatkan kompetensi guru dalam berbahasa Inggris, terutama bahasa Inggris untuk Matematika dan Ilmu Pengetahu Alam yang meliputi pengetahuan kosa kata, tata bahasa, dan fonologi dan keterampilan membaca, menulis, mendengarkan, dan menyimak. 6). Membantu meningkatkan kemampuan guru dalam mengoperasionalkan, dan mengoptimalkan multimedia yang sudah ada di sekolah. Termasuk di dalamnya mengembangkan multimedia sederhana seperti misalnya dengan program Power Point dan mencari informasi/bahan pengayaan terkait melalui internet. 7). Mengoptimalkan peran guru bahasa Inggris sebagai team-teaching yang efektif dan efisien bagi guru-guru MIPA pelaksana program. Perlu diatur bersama dengan pihak sekolah, agar jadwal mengajar guru bahasa Inggris tidak bersamaan dengan jadwal mengajar guru MIPA. Jika memungkinkan, jadwal mengajar guru MIPA dilakukan pada hari yang sama dengan jam tatap muka dilaksanakan di waktu yang berbeda. 8). Membimbing guru-guru pelaksana program agar mampu melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) berdasarkan msalah yang dihadapi di kelas mereka, dengan cara melakukan kegiatan tersebut bersama-sama dengan guru. 9). Membantu sekolah dalam mengarahkan pelaksanaan program di sekolah, termasuk di dalamnya rencana pengembangan ke depan program bilingual di sekolah. e. Prinsip-prinsip pendampingan Selama kegiatan in-house training berlangsung, pendamping perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam pendampingan, diantaranya yaitu tutoring, assisting, guiding, dan mentoring. f. Mekanisme pelaksanaan Secara umum, dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal. 31 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 36. Belajar Untuk Masa Depanku 1). Ketiga pendamping mata pelajaran bersama-sama dengan pihak sekolah mengatur jadwal kunjungan pendampingan ke sekolah yang bersangkutan yang disesuaikan dengan jadwal tiap mata pelajaran tersebut di sekolah yang bersangkutan. 2). Masing-masing pendamping berkewajiban mempelajari profil pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris di sekolah untuk memahami kelebihan dan kelemahan para guru di sekolah tersebut. Bersama-sama dengan guru bidang studi (Matematika, Fisika atau Biologi), masing-masing pendamping melakukan diskusi untuk melakukan kesepakatan tentang hal-hal yang perlu dilakukan selama program pendampingan berlangsung. Selama pendampingan berlangsung, pendamping harus tetap mengacu dan memperhatikan, ruang lingkup pendampingan. Intensitas pendampingan yang dilakukan ke sekolah, berangsur-angsur akan berkurang tergantung pada tingkat kesiapan sekolah. Diharapkan, dengan waktu pada akhirnya komposisi pendampingan antara pendamping dan sekolah dapat digambarkan sebagai berikut: Pe nd h am pi ola ng Sek Intensitas Pe nd lah am ko pi Se ng Waktu 3). Pendamping bersama dengan guru menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan. Tujuan tersebut sebaiknya diupayakan secara bertahap; misalnya tahap 3 bulan pertama dan tahap 3 bulan kedua. Pada tahap 3 bulan pertama tujuan kegiatan pendampingan sebaiknya difokuskan untuk membenahi hal-hal yang bersifat mendasar; misalnya bagaimana mengoperasionalkan lesson plan berdasarkan perangkat yang ada. Pada tahap 3 bulan kedua tujuan kegiatan pendampingan sebaiknya difokuskan untuk membenahi hal-hal yang bersifat pengembangan; misalnya bagaimana mengembangkan bahan ajar dan multimedia terkait. 4). Selama pelaksanaan program, pendamping dan para guru diharuskan mengisi jurnal kegiatan untuk memonitor setiap 32 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 37. Belajar Untuk Masa Depanku kegiatan pada setiap kunjungan yang dilakukan agar diketahui kemajuan dari setiap guru selama program ini berlangsung. Pada jurnal tersebut berisi aktivitas yang dilakukan termasuk di dalamnya kendala yang dihadapi dan bagaimana upaya mengatasinya. 5). Pendamping bersama-sama dengan masing-masing guru yang dibina berkewajiban membuat suatu portofolio berkenaan dengan segala produk yang sudah dihasilkan selama kegiatan in-house training yang dilaksanakan di sekolah. 6). Pada pertengahan dan akhir pelaksanaan program, masing-masing pendamping bidang studi menyusun laporan berupa kemajuan dari masing-masing guru termasuk di dalamnya bagaimana program tersebut berjalan di sekolah yang mereka bina, demikian juga halnya dengan kemajuan hasil belajar siswa juga perlu dipantau. Oleh karena itu, hasil belajar siswa untuk semester 1 dan semester 2 perlu dilaporkan. g. Pemilihan model pembelajaran Pada Bab II diuraikan beberapa bentuk model pembelajaran yang dapat digunakan. Berikut ini diuraikan salah satu contoh bentuk model pembelajaran yang dikaitkan dengan pola pendampingan pada program in-house training dengan frekuensi pendampingan dua kali dalam satu minggu. Selanjutnya, frekuensi pendampingan ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Untuk itu mekanisme yang dijalankan di sekolah juga mengikuti frekuensi pola pendampingan tersebut. Seandainya frekuensi pendampingan sebanyak 2 (dua) kali dalam satu minggu, maka pelaksanaan in-house training secara umum dibagi menjadi dua siklus setiap minggunya. Siklus pertama, merupakan persiapan pembelajaran dan tahap kedua merupakan tahap pengamatan dan diskusi, dengan uraian rinci sebagai berikut: 1). Siklus persiapan pembelajaran Dilakukan dalam bentuk Workshop bertempat di sekolah, yang dilakukan oleh tim pendamping dari perguruan tinggi bersama- sama dengan guru MIPA dan guru bahasa Inggris di sekolah tersebut. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama tahap ini minimal meliputi: a). Mendiskusikan masalah-masalah yang mungkin dihadapi pada pembelajaran sebelumnya (A) b). Menyiapkan, mengembangkan dan mengoperasionalkan lesson plan dan perangkat pembelajaran yang ada disesuaikan 33 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI
  • 38. Belajar Untuk Masa Depanku dengan kondisi siswa dan sekolah, sehingga menjadi skenario yang dapat dengan mudah diimplementasikan oleh guru di kelas. Pada tahap awal, kemungkinan skenario ini termasuk hal-hal yang perlu diucapkan oleh guru selama menjalankan KBM (sesuai dengan kebutuhan). Pada siklus ini diintegrasikan juga pemilihan, pengembangan dan pengoptimalan media pembelajaran penunjang, termasuk juga pemilihan strategi dan metode pembelajaran (B). Disarankan dalam kegiatan ini, pendamping lebih mengutamakan hal-hal yang prakmatis bagaimana mengajarkan topik tertentu dalam bahasa Inggris, bukan suatu hal yang teoritis. c). Mencoba alat-alat yang krusial dan kompleks, termasuk di dalamnya media pembelajaran lainnya, dan menyamakan konsep/istilah yang akan diajarkan (Terkait dengan buku siswa, LKS, Kamus) (C) d). Simulasi/micro-teaching secara garis besar. Pada awal kegiatan in-house training, pendamping bertindak sebagai model untuk mensimulasikan tahap 2 dan 3 dalam bentuk PBM di kelas di depan guru-guru, meskipun tidak harus dalam satu siklus pembelajaran secara penuh. Pada tahap selanjutnya, guru yang tampil secara bergiliran setiap minggu. Proporsi penggunaan waktu pada tahap ini tergantung pada kesiapan guru (D). e). Diskusi dan refleksi hasil penampilan (E). f). Jika ternyata dalam pertemuan ini tidak ada masalah atau tidak perlu mengujicobakan peralatan, maka alokasi waktu dapat digunakan untuk melakukan langkah 2), 4) dan 5) yang merupakan kegiatan wajib dalam setiap pertemuan. 2). Siklus pengamatan dan diskusi a). Pendamping melakukan pengamatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan jadwal pelajaran guru MIPA. Dalam pengamatan ini digunakan lembar observasi. Kemudian dilakukan diskusi dan refleksi setelah satu siklus pembelajaran selesai tentang hal-hal yang perlu diperbaiki. b). Pada awal kegiatan in-house training, tidak menutup kemungkinan pendampinglah yang bertindak sebagai model untuk mengajar kelas MIPA dalam bahasa Inggris, jika guru MIPA merasa belum siap. Selama kegiatan pemodelan tersebut, guru MIPA bertindak sebagai pengamat, dan pada setiap akhir kegiatan pemodelan dilakukan diskusi dan refleksi. Pemodelan ini akan berangsur-angsur dikurangi tergantung tingkat kesiapan dari guru MIPA sampai akhirnya 34 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 39. Belajar Untuk Masa Depanku guru MIPA merasa mampu dan memiliki rasa percaya diri untuk mengajarkan MIPA dalam bahasa Inggris sesuai yang diharapkan. c). Untuk pertemuan antara pendamping dan sekolah yang hanya berlangsung selama sekali dalam satu minggu, maka skenario pelaksanaan di sekolah ditentukan secara bersama-sama antara pendamping dan guru bidang studi, dengan memperhatikan bahwa konsep pendampingan yang diberikan kepada guru hendaknya meliputi tahapan-tahapan yang sudah ditentukan seperti jika pendampingan dilakukan sebanyak dua kali seminggu. d). Secara skematis, tahapan tersebut dapat digambarkan pada Diagram sebagai berikut: A A B B KBM & C Pengamatan C Di Kelas D D E E Tahap Persiapan Tahap Pengamatan Tahap Persiapan & Diskusi Gambar 3. Mekanisme pelaksanaan in-house training di sekolah. A: mendiskusikan masalah dari pembelajaran sebelumnya; B: Menyiapkan, mengembangkan dan mengoperasionalkan lesson plan dan perangkat pembelajaran yang sudah ada; C: Mencoba alat-alat krusial dan kompleks, termasuk di dalamnya media pembelajaran lainnya, dan menyamakan konsep/istilah; D: Simulasi/micro-teaching; E: Diskusi dan refleksi hasil. 35 QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Pembelajaran MIPA dalam Bahasa Inggris di RSBI