SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
KATA PENGANTAR


Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang
Wajib Belajar, Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan
Pemberantasan Buta Aksara merupakan indikasi yang sangat nyata upaya
Pemerintah Indonesia dalam peningkatan mutu sumberdaya manusia agar mampu
bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi.
Di lingkungan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen, Kementerian
Pendidikan Nasional, diantara dampak realisasi dari peraturan-peraturan
perundangan tersebut dapat diukur dari Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs/Sederajat pada akhir tahun 2009 mencapai 98,11%. Angka ini melebihi
target yang diharapkan dapat dicapai akhir tahun 2008, yaitu 95.0%. Dengan telah
tercapainya target APK di atas, maka orientasi pembinaan pendidikan pada jenjang
SMP lebih ditekankan pada peningkatan mutu pendidikan.
Dalam rangka peningkatan mutu tersebut, Direktorat Pembinaan SMP telah
menyusun berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk
program dan kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Dengan
kebijakan dan program tersebut, diharapkan misi 5 K Kementerian Pendidikan
Nasional terkait dengan Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan
Kepastian juga diharapkan dapat terpenuhi.
Agar program dan/atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah
ditetapkan, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada, Direktorat Pembinaan
SMP menerbitkan berbagai Buku Panduan Pelaksanaan untuk masing-masing
program dan/atau kegiatan, baik yang pengelolaannya di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, maupun yang dilaksanakan langsung oleh sekolah.
Dengan buku panduan ini diharapkan pihak-pihak terkait dengan penyelenggaraan
program di semua tingkatan dapat memahami dan melaksanakan dengan amanah,
efektif dan efisien seluruh proses kegiatan mulai dari penyiapan rencana,
pelaksanaan, sampai dengan monitoring, evaluasi dan pelaporannya.
Akhirnya, kami mengharapkan agar semua pihak terkait mempelajari dengan
seksama dan menjadikannya sebagai pedoman serta acuan dalam pelaksanaan
seluruh program atau kegiatan pembangunan pendidikan pada jenjang Sekolah
Menengah Pertama tahun anggaran 2010.
                                               Jakarta, Januari 2010
                                               Direktur Pembinaan
                                               Sekolah Menengah Pertama,




                                               Didik Suhardi, SH., M.Si
                                               NIP. 196312031983031004




                                      iii
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
    A.        Latar Belakang.........................................................................................................1
    B.        Tujuan Penyusunan Panduan...................................................................................2
    C.        Sasaran ....................................................................................................................2
BAB II PEMAHAMAN SEKOLAH TERHADAP KONSEP DAN
PELAKSANAAN AKREDITASI...........................................................................................3
    A.        Pengertian................................................................................................................3
    B.        Tujuan......................................................................................................................4
    C.        Manfaat....................................................................................................................4
    D.        Fungsi Akreditasi Sekolah.......................................................................................5
    E.        Lembaga Pelaksana Akreditasi................................................................................5
    F.        Komponen Utama....................................................................................................6
    G.        Persyaratan Sekolah yang Diakreditasi.................................................................6
BAB III PERSIAPAN SEKOLAH UNTUK AKREDITASI .................................................7
    A.        Pemantapan Rencana Kerja/Kegiatan dan Anggaran Sekolah dan
              Komponen Akreditasi..............................................................................................7
    B.        Pembentukan/Pemantapan Tim Penjamin Mutu Sekolah ...................................18
    C.        Pengembangan Sistem Informasi Manajemen .......................................................19
    D.        Pra-Evaluasi diri untuk mengetahui kesiapan sekolah......................................21
    E.        Pengembangan dan Pemantapan Komponen Sekolah ...........................................22
    F.        Evaluasi Diri dan Penyiapan Aplikasi Akreditasi..................................................23
BAB IV STRATEGI SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN AKREDITASI.................25
    A.        Penyiapan Warga Sekolah .....................................................................................25
    B.        Penyiapan Dokumen dan Komponen Akreditasi ...................................................25
    C.        Pendampingan dan Penjelasan selama Visitasi......................................................27
    D.        Klarifikasi Temuan ................................................................................................29
BAB V HASIL AKREDITASI DAN TINDAK LANJUT...................................................31
    A.        Hasil ......................................................................................................................31
    B.        Tindak Lanjut ........................................................................................................31
BAB VI PENUTUP...............................................................................................................33




                                                              v
Belajar Untuk Masa Depanku




                                              BAB I
                                          PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
           Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah
           Menengah Pertama (SMP), Direktorat Pembinaan SMP telah
           melakukan berbagai program pengembangan, antara lain program yang
           terkait dengan kesiswaan, kurikulum, pembelajaran, penilaian,
           manajemen, ketenagaan, sarana dan prasarana sekolah. Melalui
           program-program tersebut diharapkan setiap sekolah dapat
           menyelenggarakan kegiatan atau proses pendidikan secara sistematis
           dan mencapai hasil yang bermutu seperti yang diharapkan.
           Agar mutu pendidikan itu sesuai dengan yang seharusnya dan yang
           diharapkan oleh masyarakat, maka perlu ada standar yang dijadikan
           acuan (benchmark). Setiap sekolah secara bertahap dikembangkan
           untuk menuju kepada pencapaian standar yang dijadikan acuan
           tersebut. Acuan ini seharusnya bersifat nasional, baik dilihat dari aspek
           masukan, proses, maupun lulusannya. Apabila suatu sekolah, misalnya,
           telah mampu mencapai standar mutu yang bersifat nasional, diharapkan
           sekolah tersebut secara bertahap mampu mencapai mutu yang
           kompetitif secara internasional. Dengan demikian, acuan mutu
           pendidikan nasional pada dasarnya merupakan acuan minimal yang
           harus dicapai oleh setiap sekolah.
           Berangkat dari pemikiran tersebut dan untuk dapat membandingkan
           serta memetakan mutu dari setiap sekolah pada jenjang Sekolah
           Menengah Pertama, perlu dilakukan akreditasi bagi setiap sekolah
           tersebut. Proses akreditasi ini dilakukan secara berkala dan terbuka
           dengan tujuan membantu dan memberdayakan satuan pendidikan agar
           mampu mengembangkan sumberdayanya dalam mencapai tujuan
           pendidikan nasional. Dengan menggunakan instrumen akreditasi yang
           komprehensif dan dikembangkan berdasarkan standar mutu yang
           ditetapkan, diharapkan profil mutu sekolah dapat dipetakan untuk
           kepentingan peningkatan mutu sekolah oleh berbagai pihak yang
           berkepentingan.
           Setiap sekolah diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk
           menghadapi akreditasi agar dapat memperoleh hasil optimal. Berkaitan
           dengan hal tersebut dipandang perlu untuk mengembangkan buku
           panduan yang dapat digunakan sekolah untuk mempersiapkan diri
           menghadapi akreditasi.



QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                        1
Belajar Untuk Masa Depanku




B. Tujuan Penyusunan Panduan
    Melalui buku panduan ini diharapkan para pembaca, terutama
    pimpinan sekolah dan para guru dapat memperoleh pemahaman secara
    memadai mengenai akreditasi sekolah dan bagaimana mempersiapkan
    sekolah untuk menghadapi akreditasi, sehingga diperoleh hasil yang
    optimal.
C. Sasaran
    Sasaran buku panduan ini adalah warga sekolah, terutama pimpinan
    dan para guru serta komite sekolah. Mereka diharapkan dapat
    mencermati buku pedoman ini dan menggunakannya sebagai salah satu
    acuan guna mempersiapkan sekolah untuk akreditasi sesuai tugas dan
    tanggungjawab masing-masing.




2                                                       Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                          BAB II
           PEMAHAMAN SEKOLAH TERHADAP KONSEP DAN
                  PELAKSANAAN AKREDITASI

Langkah awal bagi sekolah untuk menyiapkan diri menghadapi akreditasi
adalah memahami secara seksama tentang apa yang dimaksud akreditasi,
apa tujuan dan fungsinya, siapa yang akan melakukan akreditasi, dan
komponen apa saja yang akan dinilai dalam akreditasi, serta persyaratan apa
saja yang harus dipenuhi sekolah untuk dapat diakreditasi. Sekolah, dalam
hal ini pimpinan dan para guru serta komite sekolah diharapkan menguasai
tentang akreditasi.
Setiap warga sekolah diharapkan memahami tentang peran dan fungsinya
sehingga secara sinergis dapat berkontribusi kepada sekolah, baik selama
dalam persiapan maupun pelaksanaan akreditasi. Dengan demikian, hasil
akreditasi dapat dicapai secara optimal seperti yang diharapkan. Untuk
mencapai hal ini sekolah sebaiknya melakukan sosialisasi tentang akreditasi
kepada warga sekolah dan komite. Hal ini dapat dilakukan melalui: rapat,
workshop, pemberian dokumen tentang akreditasi, dan lain-lainnya yang
memungkinkan warga sekolah dapat memahami akreditasi dengan baik dan
memotivasi untuk berkontribusi optimal sesuai peran dan fungsinya.
Berikut ini disajikan uraian singkat tentang pengertian, tujuan, manfaat,
fungsi, lembaga pelaksana, komponen-komponen utama, dan persyaratan
yang harus dipenuhi sekolah untuk dapat diakreditasi.
A. Pengertian
           Akreditasi sekolah adalah proses penilaian secara komprehensif
           terhadap kelayakan dan kinerja satuan dan/atau program pendidikan,
           yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas publik.
           Di dalam proses akreditasi, sebuah sekolah dievaluasi dalam kaitannya
           dengan arah dan tujuannya, serta didasarkan kepada keseluruhan
           kondisi sekolah sebagai sebuah institusi belajar. Walaupun beragam
           perbedaan dimungkinkan terjadi antar sekolah, tetapi sekolah dievaluasi
           berdasarkan mutu tertentu. Standar diharapkan dapat mendorong dan
           menciptakan suasana kondusif bagi pertumbuhan pendidikan dan
           memberikan arahan untuk evaluasi diri yang berkelanjutan, serta
           menyediakan perangsang untuk terus berusaha mencapai mutu yang
           diharapkan.
           Akreditasi merupakan alat regulasi (self-regulation) agar sekolah
           mengenal kekuatan dan kelemahan serta melakukan upaya yang terus-




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                        3
Belajar Untuk Masa Depanku




    menerus untuk meningkatkan kekuatan dan memperbaiki
    kelemahannya. Dalam hal ini akreditasi memiliki makna proses
    pendidikan. Di samping itu, akreditasi juga merupakan penilaian hasil
    dalam bentuk sertifikasi formal terhadap kondisi suatu sekolah yang
    telah memenuhi standar layanan tertentu yang telah ditetapkan oleh
    pemerintah. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa proses akreditasi
    dalam makna proses adalah penilaian dan pengembangan mutu suatu
    sekolah secara berkelanjutan. Akreditasi dalam makna hasil
    menyatakan pengakuan, bahwa suatu sekolah telah memenuhi standar
    kelayakan pendidikan yang telah ditentukan.
B. Tujuan
    Akreditasi dilaksanakan dalam rangka:
    1.   Memberi informasi bahwa sekolah atau sebuah program dalam
         suatu sekolah telah atau belum memenuhi standar kelayakan dan
         kinerja yang telah ditentukan.
    2.   Membantu sekolah melakukan evaluasi diri dan menentukan
         kebijakan sendiri dalam upaya peningkatan mutu.
    3.   Membimbing calon peserta didik, orang tua, dan masyarakat untuk
         mengidentifikasi sekolah bermutu yang dapat memenuhi
         kebutuhan      individual   terhadap    pendidikan    termasuk
         mengidentifikasi sekolah memiliki prestasi dalam suatu bidang
         tertentu yang mendapat pengakuan masyarakat.
    4.   Membantu sekolah dalam menentukan dan mempermudah
         kepindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain,
         pertukaran guru, dan kerjasama yang saling menguntungkan.
    5.   Membantu mengidentifikasi sekolah dan program dalam rangka
         pemberian bantuan pemerintah, investasi dana swasta, donator atau
         bantuan lainnya.
C. Manfaat
    Untuk sekolah sebagai institusi, hasil akreditasi memiliki makna yang
    penting, karena ia dapat digunakan sebagai:
    1.   Acuan dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan rencana
         pengembangan sekolah.
    2.   Umpan balik untuk usaha pemberdayaan dan pengembangan
         kinerja warga sekolah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan,
         sasaran, strategi dan program sekolah.




4                                                          Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




           3.    Pendorong motivasi untuk sekolah agar terus meningkatkan mutu
                 sekolahnya secara bertahap, terencana, dan kompetitif di tingkat
                 kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan
                 internasional.
           4.    Informasi bagi sekolah sebagai masyarakat belajar untuk
                 meningkatkan dukungan dari pemerintah, masyarakat, maupun
                 sektor swasta dalam hal profesionalisme, moral, tenaga dan dana.
D. Fungsi Akreditasi Sekolah
           Dengan menggunakan instrumen yang komprehensif dan
           dikembangkan berdasarkan pada standar mutu yang ditetapkan, hasil
           akrediatasi diharapkan dapat memetakan secara utuh profil sekolah.
           Proses akreditasi sekolah berfungsi untuk:
           1.    Pengetahuan, yakni sebagai informasi bagi semua pihak tentang
                 kelayakan dan kinerja sekolah dilihat dari berbagai unsur yang
                 terkait, mengacu pada standar yang ditetapkan beserta indikator-
                 indikatornya.
           2.    Akuntabilitas, yakni sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah
                 kepada publik, apakah layanan yang dilaksanakan dan diberikan
                 oleh sekolah telah memenuhi harapan atau keinginan masyarakat.
           3.    Pembinaan dan pengembangan, yakni sebagai dasar bagi sekolah,
                 pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu
                 sekolah.
E. Lembaga Pelaksana Akreditasi
           Lembaga atau badan akreditasi Sekolah/Madrasah yang ada di tingkat
           kabupaten/kota berwenang untuk melakukan akreditasi terhadap SMP.
           Secara umum, badan tersebut mempunyai fungsi untuk:
           1.    melaksanakan sosialisasi kebijakan tentang akreditasi TK, SD, dan
                 SMP.
           2.    melaksanakan akreditasi TK, SD, dan SMP.
           3.    menetapkan peringkat akreditasi, penerbitan sertifikat, dan
                 publikasi hasil akreditasi TK, SD, dan SMP.
           4.    melaporkan hasil akreditasi sekolah tingkat Kabupaten/Kota.
           5.    Membangun basis data akreditasi untuk TK, SD, dan SMP.




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                        5
Belajar Untuk Masa Depanku




F. Komponen Utama
     Akreditasi dilakukan melalui tindakan membandingkan kondisi sekolah
     dalam kenyataan dengan kriteria (standar) yang telah ditetapkan.
     Mengingat sekolah sebagai sistem yang tersusun dari komponen-
     komponen yang saling terkait untuk mencapai tujuan sekolah, maka
     standar yang dimaksud harus disusun berdasarkan komponen-
     komponen sekolah.
     Komponen-komponen sekolah yang menjadi bahan penilaian dalam
     akreditasi meliputi delapan Standar Nasional Pendidikan, yaitu:
    1. Standar Isi;
    2. Standar Proses;
    3. Standar Kompetensi Lulusan;
    4. Standar Tenaga Kependidikan;
    5. Standar Sarana dan Prasarana;
    6. Standar Pengelolaan;
    7. Standar Pembiayaan;dan
    8. Standar Penilaian Pendidikan.


     Setiap standar tersebut terdiri atas beberapa komponen, dan lebih lanjut
     dijabarkan kedalam berbagai aspek dan indikator. Selanjutnya
     indikator-indikator yang dikembangkan tersebut dijadikan acuan dalam
     pengembangan instrumen akreditasi dan penilaian yang digunakan
     dalam proses akreditasi sekolah.


G. Persyaratan Sekolah yang Diakreditasi
     Berdasarkan SK Mendiknas No.87/U/2002, sekolah yang akan
     diakreditasi harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
     1.   Memiliki surat keputusan kelembagaan unit pelaksana teknis
          (UPT) sekolah
     2.   Memiliki siswa pada semua tingkatan kelas
     3.   Memiliki sarana dan prasarana pendidikan
     4.   Memiliki tenaga kependidikan
     5.   Melaksanakan kurikulum nasional
     6.   Telah menamatkan peserta didik.



6                                                            Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                              BAB III
                PERSIAPAN SEKOLAH UNTUK AKREDITASI

Sekolah harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi
akreditasi. Setiap komponen yang akan menjadi fokus penilaian harus
dikembangkan sedemikian rupa sehingga pada saat akreditasi dilakukan
telah mencapai pada suatu kondisi atau mutu sesuai tataran yang ditentukan
(benchmark). Tentu saja hal ini tidak dapat dicapai secara mendadak,
melainkan melalui proses pengembangan yang relatif lama.
Terdapat beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan sekolah untuk
persiapan akreditasi. Mengingat keragaman kondisi dan prestasi sekolah
yang saat ini telah dicapai, maka langkah-langkah yang akan dibahas juga
bersifat alternatif. Demikian juga, langkah-langkah tersebut tidak harus
berurutan dalam implementasinya di sekolah.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh sekolah dalam persiapan
akreditasi adalah sebagai berikut:
1.         Pemantapan rencana kerja/kegiatan dan anggaran sekolah                                    dan
           komponen akreditasi,
2.         Pembentukan/pemantapan tim penjamin mutu sekolah,
3.         Pengembangan sistem informasi manajemen,
4.         Pra-evaluasi diri untuk mengetahui kesiapan sekolah,
5.         Pengembangan dan pemantapan komponen sekolah,
6.         Evaluasi diri dan penyiapan aplikasi akreditasi.


A. Pemantapan Rencana Kerja/Kegiatan dan Anggaran Sekolah dan
   Komponen Akreditasi
           1. Rencana           Kerja/Kegiatan             dan      Anggaran        Pengembangan
              Sekolah
                Di dalam akreditasi sekolah, terdapat delapan komponen utama
                sekolah yang secara cermat akan dikaji dan dinilai. Tentu saja
                sekolah berharap agar kedelapan komponen utama tersebut dalam
                keadaan yang terbaik sehingga dapat memperoleh nilai akreditasi
                maksimal, bila mungkin memperoleh nilai akreditasi A. Hal ini
                tidak mungkin diperoleh dalam waktu yang singkat dan mendadak.
                Diperlukan waktu dan proses yang cukup panjang untuk




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                        7
Belajar Untuk Masa Depanku




       menyiapkan komponen-komponen sekolah tersebut dalam kondisi
       terbaik.
       Sebagaimana yang telah dikembangkan selama ini, dalam
       mengelola sekolah melalui manajemen berbasis sekolah (MBS),
       sekolah setiap tahun melakukan perencanaan sekolah yang
       kemudian difomulasikan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan
       Anggaran Sekolah (RKAS). Perencanaan sekolah adalah suatu
       proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat,
       melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang
       tersedia. RKAS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan
       sekolah di masa depan untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah
       yang telah ditetapkan.
       RKAS disusun dengan tujuan untuk:
       a.   menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan
            dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko
            yang kecil;
       b. mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
       c.   menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
            antar pelaku sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan
            kabupaten/kota, dan antar waktu;
       d. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
          penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
       e.   mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
            dan
       f.   menjamin tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien,
            efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
       Secara garis besar, isi RKAS antara lain: Visi (dengan indikator-
       indikator), misi, dan tujuan; Program-program strategis (untuk
       mencapai tujuan, misi, visi); Strategi pelaksanaan; Output yang
       diharapkan (apa, kapan, dan dibuat tahapan per tahunnya); Rencana
       biaya (alokasi dana); Rencana pemantauan dan evaluasi.
    2. Komponen Akreditasi
       Beberapa program yang seharusnya dikembangkan oleh sekolah
       berkaitan dengan persiapan akreditasi setidaknya mencakup
       delapan komponen sesuai standar nasional pendidikan.
       Delapan komponen utama sebagaimana dijabarkan di atas perlu
       dikembangkan oleh sekolah secara berkelanjutan. Isi RKAS



8                                                         Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                setidaknya mencakup komponen-komponen tersebut, terutama
                yang kondisi atau mutunya belum sesuai dengan acuan yang
                ditentukan.
                Garis besar komponen yang dinilai dalam akreditasi antara lain
                meliputi sebagai berikut:


a. Standar Isi


    1.        Sekolah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

    2.        Sekolah mengembangkan kurikulum bersama-sama pihak terkait berpedoman
              pada panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.

    3.        Sekolah mengembangkan kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP.

    4.        Sekolah melaksanakan kurikulum dalam bentuk pengajaran berdasarkan prinsip
              pelaksanaan kurikulum.

    5.        Sekolah memiliki kurikulum muatan lokal yang penyusunannya melibatkan
              beberapa pihak.
    6.        Sekolah memiliki program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan layanan
              konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
    7.        Sekolah memiliki dokumen Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
              (KD) untuk setiap mata pelajaran.

    8.        Sekolah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban
              belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.

    9.        Guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.
   10.        Guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai
              kompetensi tertentu
   11.        Pengembangan KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan
              atau Kanwil Depag/Kandepag.

   12.        Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun Silabus sendiri.

   13.        Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun Rencana Pelaksanaan
              Pembelajaran (RPP).



QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                        9
Belajar Untuk Masa Depanku




 14.   Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata
       pelajaran.

 15.   Sekolah menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran
       efektif, dan hari libur pada kalender pendidikan yang dimiliki.

b. Standar Proses

 16.   Sekolah mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya
       berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan
       penyusunan KTSP.

 17.   Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.

 18.   Dokumen RPP disusun oleh guru berdasarkan prinsip keterkaitan dan
       keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
       indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber bahan.

 19.   Sekolah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan
       yang ditentukan yaitu rombongan belajar maksimal 32 siswa dan beban kerja
       minimal guru 24 jam tatap muka per mingggu.

 20.   Proses pembelajaran di Sekolah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah
       pembelajaran.

 21.   Sekolah melakukan penilaian hasil belajar untuk memperbaiki proses
       pembelajaran.

 22.   Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/ madrasah
       mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil
       pembelajaran.

 23    Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala Sekolah dengan cara
       pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.

 24.   Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala Sekolah.

 25.   Kepala Sekolah melaporkan pengawasan proses pembelajaran kepada
       pemangku kepentingan.

 26.   Kepala Sekolah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses
       pembelajaran.




10                                                              Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




c. Standar Kompetensi Lulusan

  27.         Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir
              logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan.

  28.         Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis gejala alam
              dan sosial.

   29.         Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk
               mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar.

   30.         Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan
               secara produktif dan bertanggung jawab.

  31.         Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan
              budaya.

   32.         Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui jenis kegiatan pada kelompok
               mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

   33.         Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan
               mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab.

   34.         Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan
               aturan-aturan sosial.

    35.         Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap
                kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

   36.         Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa
               dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis
               dalam wadah NKRI.

   37.         Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa,
               menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan.

   38.         Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran
               agama dan akhlak mulia yang bersifat afektif.

   39.         Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman
               agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global.




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      11
Belajar Untuk Masa Depanku




 40.    Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia
        melalui pembiasaan dan pengamalan.

 41.    Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk
        menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain.

 42.    Siswa memperoleh pengalaman dalam menghasilkan karya kreatif baik
        individual maupun kelompok.

 43.    Siswa memperoleh keterampilan membaca dan menulis naskah secara
        sistematis dan estetis.
 44.    Siswa memperoleh pengalaman ketrampilan menyimak, membaca, menulis,
        dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

d. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

  47.    Guru memiliki kualifikasi akademik minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
         (S1).

  48.    Guru pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
  49.    Guru sehat jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar.
  50.    Guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai
         dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
  51.    Guru memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma
         agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.

  52.    Guru berkomunikasi secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga
         kependidikan, dan orangtua siswa.
  53.    Guru menguasai materi pelajaran yang diampu serta mengembangkannya
         dengan metode ilmiah.
  54.    Kepala Sekolah memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau
         diploma empat (D-IV).
  55.    Kepala Sekolah berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan Surat
         Keputusan (SK) sebagai kepala Sekolah.

  56     Kepala Sekolah memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun.




12                                                                Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




    57.         Kepala Sekolah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan
                keberhasilan mengelola siswa.

    58.         Kepala Sekolah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan adanya
                kegiatan kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa diantaranya: koperasi
                siswa, peternakan/perikanan, pertanian/ perkebunan, kantin sekolah, unit
                produksi dan lain-lain.

    59.         Kepala Sekolah melakukan supervisi dan monitoring.

    60.         Kepala Tenaga Administrasi memiliki kualifikasi akademik minimal D-III.

    61.         Masa kerja minimal pada waktu diangkat menjadi Kepala Tenaga Administrasi
                4 (empat) tahun.
    62.         Tenaga Administrasi memiliki kualifikasi akademik minimal Pendidikan
                Menengah atau yang sederajat.
    63.         Tenaga Administrasi memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan
                bidang tugasnya.
    64.         Kepala Perpustakaan memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1 dari
                jalur pendidikan atau minimal (D-II) Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
    65.         Masa kerja minimal pada waktu diangkat menjadi Kepala Perpustakaan 3 (tiga)
                tahun dari jalur pendidik dan 4 (empat) tahun dari jalur tenaga kependidikan.

    66.         Tenaga perpustakaan memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan
                tugasnya sebagai tenaga perpustakaan.
    67.         Kepala Laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1 dari
                jalur guru atau minimal (D-III) dari jalur laboran/teknisi.
    68.         Masa kerja minimal pada waktu diangkat menjadi Kepala Laboratorium 3 (tiga)
                tahun dari jalur guru, 5 (lima) tahun atau lebih dari jalur laboran/ teknisi
    69.         Kepala laboratorium minimal memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan
                tugasnya.
    70.         Teknisi laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-II yang relevan
                dengan peralatan laboratorium.
    71.         Laboran memiliki kualifikasi akademik minimal D-I
    72.         Sekolah memiliki tenaga layanan khusus




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      13
Belajar Untuk Masa Depanku




e. Standar Sarana dan Prasarana

 73.    Lahan Sekolah memenuhi ketentuan luas minimal.
 74.    Lahan Sekolah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang
        mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk
        penyelamatan dalam keadaan darurat.
  75.   Lahan Sekolah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
        pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana
        untuk meningkatkan kenyamanan.
  76.   Sekolah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status
        hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
  77.   Lantai Sekolah memenuhi ketentuan luas minimal.

  78.   Bangunan Sekolah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi
        dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir

  79.   Bangunan Sekolah memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan.

  80.   Bangunan Sekolah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.

  81.   Bangunan Sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 Watt.

  82.   Sekolah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan
        sesuai dengan peruntukannya.

  83.   Sekolah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala.

  84.   Sekolah memiliki prasarana yang lengkap.

  85.   Sekolah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai
        ketentuan.

  86.   Sekolah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai
        ketentuan.

  87.   Sekolah memiliki ruang laboratorium IPA yang dapat menampung minimum
        satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

  88.   Sekolah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

  89.   Sekolah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.




14                                                             Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




    90.         Sekolah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

    91.         Sekolah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah/ madrasah dengan luas
                dan perlengkapan sesuai ketentuan.

    92.         Sekolah memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

    93.         Sekolah memiliki ruang UKS/M dengan dengan luas dan sarana sesuai
                ketentuan.

    94.         Sekolah memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai
                ketentuan.

    95.         Sekolah memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.

    96.         Sekolah memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

    97.         Sekolah memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan.

      98.          Sekolah memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai
                   ketentuan.


f. Standar Pengelolaan

      99.          Sekolah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga.

     100.          Sekolah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga yang sesuai
                   dengan perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat.

     101.          Sekolah telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga.

     102.          Sekolah memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan
                   rencana kerja tahunan.

     103           Sekolah memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan
                   secara tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait.

     104.          Sekolah memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas.

     105.          Sekolah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan.

     106.          Sekolah melaksanakan kegiatan kesiswaan.




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      15
Belajar Untuk Masa Depanku




  107.      Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan
            pembelajaran.
  108.      Sekolah melaksanakan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.

  109.      Sekolah mengelola sarana dan prasarana pembelajaran.

  110.      Sekolah mengelola pembiayaan pendidikan.

  111.      Sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang
            kondusif.

  112.      Sekolah melibatkan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan
            dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan.
  113.       Sekolah memiliki program pengawasan yang disosialisasikan kepada
             pendidik dan tenaga kependidikan.
  114.      Sekolah melaksanakan kegiatan evaluasi diri.
  115.      Sekolah melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
  116.      Sekolah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk akreditasi.
  117.      Sekolah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga
            kependidikan.

  118.      Sekolah memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi
            pendidikan.


g. Standar Pembiayaan

     119.   Sekolah menyusun RAPBS dengan melibatkan stakeholders sekolah

  120.      Sekolah memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan
            prasarana secara menyeluruh.

  121.      Sekolah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga
            kependidikan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKA-S/M
            atau RAPBS).

  122.      Sekolah mengalokasikan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
            pembelajaran.



16                                                              Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




     123.          Sekolah mengalokasikan dana untuk kegiatan kesiswaan.

     124.          Sekolah mengalokasikan biaya kegiatan rapat

     125.          Sekolah mengalokasikan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian
     126.          Sekolah mengalokasikan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional
                   tidak langsung.
     127.          Sekolah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam
                   penyusunan RKA-S/M.

     128.          Sekolah memiliki pembukuan biaya operasional.

     129.          Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan
                   menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan.


h. Standar Penilaian Pendidikan

     130.          Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam
                   silabus mata pelajaran kepada siswa pada awal semester.
     131.          Silabus mata pelajaran dilengkapi dengan indikator pencapaian kompetensi
                   dasar (KD) dan teknik penilaian.
     132.          Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan
                   bentuk dan teknik penilaian.
     133.          Guru menggunakan teknik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan, dan
                   atau bentuk lain dalam menilai siswa.

     134.          Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan
                   kesulitan belajar siswa.

     135.          Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai
                   balikan/komentar yang mendidik.
     136.          Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
     137.          Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester
                   kepada kepala Sekolah dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa.
     138.          Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama
                   dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan



QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      17
Belajar Untuk Masa Depanku




            Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir
            semester.
     139.   Sekolah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran
            melalui rapat dewan guru

     140.   Sekolah mengkoordinasikan evaluasi tengah semester dan evaluasi akhir
            semester.

     141.   Sekolah menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program
            pembelajaran (beban Sistem Kredit Semester/SKS) melalui rapat.
 142.       Sekolah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
            mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani,
            olahraga, dan kesehatan.
     143.   Sekolah menyelenggarakan ujian Sekolah dan menentukan nilai kelulusan
            siswa sesuai dengan kriteria yang berlaku.
 144.       Sekolah melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang
            tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa.
 145.       Sekolah melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
            Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

     146.   Sekolah menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru sesuai kriteria
            kelulusan.

 147.       Sekolah menerbitkan dan menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional
            (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN).

     148.   Sekolah menerbitkan dan menyerahkan ijazah kepada setiap siswa
            yang telah lulus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

     149.   Sekolah menggunakan hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional SD/MI/
            atau hasil ujian Paket A sebagai salah satu penentu penerimaan siswa baru


B. Pembentukan/Pemantapan Tim Penjamin Mutu Sekolah
      Untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sekolah, baik yang bersifat
      rutin maupun pengembangan, sekolah hendaknya mengacu pada RKAS
      yang telah disusun. Memang tidak tertutup kemungkinan untuk
      melakukan perubahan-perubahan terhadap rencana tersebut, sejauh
      untuk penyempurnaan. Agar apa yang dilakukan sekolah selaras dengan



18                                                                Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




           RKAS dan menuju kearah peningkatan pencapaian hasil, maka
           diperlukan pemantauan, pendampingan dan pengarahan. Untuk
           merealisasikan hal tersebut, salah satu alternatifnya dilakukan melalui
           pembentukan tim penjamin mutu. Tim tersebut terdiri atas unsur guru,
           wakil kepala sekolah dan anggota komite sekolah. Jika memungkinkan
           ada unsur ahli dari luar sekolah (misalnya dari perguruan tinggi).
           Tim penjamin mutu bertugas antara lain; membantu sekolah dalam
           merancang RKAS, memantau dan mengarahkan serta memberi
           masukan-masukan dalam melaksanakan program-program sekolah.
           Tim penjamin mutu membantu sekolah dalam pencapaian mutu
           penyelenggaraan sekolah dan hasil-hasil yang semestinya dicapai,
           termasuk keberhasilan akreditasi sekolah.
           Berkaitan dengan akreditasi sekolah, tim penjamin mutu harus
           mencermati delapan komponen utama sekolah yang menjadi fokus
           akreditasi dan rincian indikatornya. Setiap indikator harus dapat
           diketahui sejauhmana kondisinya dan bagaimana perkembangannya,
           serta apakah sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam akreditasi.


C. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
           Sebagai upaya untuk menjamin mutu pendidikan nasional, pemerintah
           menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan. Pada
           Pasal 35 (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
           Pendidikan Nasional disebutkan, bahwa standar nasional pendidikan
           terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
           kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
           penidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
           Penyelenggaraan pendidikan di sekolah, termasuk di Sekolah
           Menengah Pertama (SMP) diharapkan dapat memenuhi kedelapan
           standar nasional tersebut.
           Salah satu standar yang sangat besar pengaruhnya terhadap mutu
           pendidikan adalah standar pengelolaan. Pengembangan standar
           pengelolaan pada jenjang Pendidikan Dasar Menengah, termasuk pada
           SMP, dilakukan melalui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
           (MBS) yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
           keterbukaan, dan akuntabilitas. Standar pengelolaan terkait dengan
           pemanfaatan sumber daya sekolah secara efisien untuk dapat mencapai
           tujuan sekolah secara optimal. Hal tersebut terkait erat dengan
           pengelolaan berbagai data sekolah, seperti: Kesiswaan, Ketenagaan,
           Sarana-Prasarana, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      19
Belajar Untuk Masa Depanku




     Pembelajaran, Penilaian, Kelulusan, dan Keuangan serta data terkait
     lainnya. Penyediaan dan pengolahan data secara lengkap, sistematis dan
     akurat merupakan syarat mutlak untuk dapat melakukan pengelolaan
     sekolah dengan MBS secara memadai.
     Selama ini aktivitas manajemen sekolah yang antara lain dalam
     menyediakan, mengelola, dan menyampaikan berbagai informasi yang
     berkaitan tentang sekolah dilakukan secara konvensional. Cara tersebut
     membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya yang tinggi serta kurang efektif
     karena kesulitan dalam pencarian dan penyampaian data. Selain itu,
     penyimpanan arsip untuk jangka waktu yang lama mengalami banyak
     kesulitan, di antaranya tidak tahan lama karena dalam bentuk kertas,
     membutuhkan ruang yang luas untuk penyimpanan, sukar dalam
     pembaharuan, dan lain-lain. Pengembangan perangkat lunak teknologi
     informasi yang menangani manajemen informasi sekolah merupakan
     alternatif solusi permasalahan di atas. Oleh karena itu, setiap sekolah
     diharapkan dapat mengembangkan Sistem Informasi Manajemen
     (SIM).
     SIM sekolah adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang
     dirancang khusus untuk mengelola informasi sekolah, yang dapat
     diakses secara cepat dan akurat. SIM mencakup berbagai informasi
     sekolah, antara lain: Kesiswaan, Ketenagaan, Sarana-Prasarana,
     Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Pembelajaran, Penilaian,
     Keuangan, Kelulusan & Alumni, serta informasi terkait lainnya.
     Melalui sistem informasi ini dapat mempermudah dalam melakukan
     proses pemantauan dan pengendalian setiap aktivitas sekolah. Hal ini
     sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan atau kebijakan
     strategis sekolah. Di samping itu, melalui SIM berbasis komputer,
     sekolah     dapat   mengkomunikasikan      berbagai     potensi dan
     keunggulannya secara lebih luas kepada masyarakat, orang tua siswa,
     dunia usaha, lembaga pendidikan, dan stakeholders lainnya.
     Tujuan dan manfaat SIM Sekolah
     1.   Menyediakan informasi secara akurat, cepat, tepat, dan murah.
     2.   Meningkatkan mutu pelayanan kepada siswa dan orang tua/wali
          serta stakeholders lainnya dengan mengedepankan teknologi
          informasi.
     3.   Menjaring berbagai informasi sehingga tercipta interaksi yang erat
          antar warga sekolah, antara sekolah dengan komite sekolah, orang
          tua/wali, dan stakeholders lainnya
     4.   Membentuk image positif sekolah yang kuat dimasyarakat luas.




20                                                          Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




           Apabila saat ini belum memiliki SIM yang memadai, sekolah
           seyogyanya segera mengembangkannya.

D. Pra-Evaluasi diri untuk mengetahui kesiapan sekolah
           1. Pengertian
                 Pada dasarnya, pra-evaluasi diri sangat terkait dengan kegiatan
                 M&E sekolah. Secara khusus, pra-evaluasi diri perlu dilaksanakan
                 sebelum kegiatan akreditasi dilakukan.
                 Evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan,
                 menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang umumnya
                 diperoleh melalui pengukuran, untuk mengetahui tingkat
                 keberhasilan dan efisiensi suatu program pendidikan atau kinerja
                 sekolah. Evaluasi cenderung bersifat kualitatif, dilaksanakan untuk
                 menguji objek atau kegiatan dengan kriteria tertentu untuk
                 keperluan pembuatan keputusan.
                 Evaluasi diri merupakan suatu upaya sistematis untuk
                 menghimpun, mengolah dan menyusun informasi sebagai aspek
                 kegiatan akademis profesional untuk dapat menyimpulkan kinerja
                 dari suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Melalui evaluasi diri
                 akan diperoleh umpan balik guna meningkatkan kinerja sehingga
                 kualitas sekolah akan terus menjadi lebih baik.
                 Pada dasarnya, evaluasi diri dapat juga dianggap sebagai suatu
                 analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman atau
                 SWOT analysis (strength, weakness, opportunity, threat). Evaluasi
                 diri merupakan langkah awal proses akreditasi, yaitu evaluasi
                 eksternal, dapat berupa validasi sejawat yang sifatnya voluntary,
                 tetapi dapat juga berupa akreditasi mandataris.
           2. Tujuan
                 Pra-evaluasi diri bertujuan untuk menilai berbagai kelemahan dan
                 hambatan yang dihadapi sekolah dalam mencapai tingkat
                 perkembangannya untuk dipakai sebagai bahan pertimbangan
                 dalam menentukan strategi pengembangan selanjutnya.
                 Pra-evaluasi diri merupakan upaya pengenalan diri dan kesadaran
                 diri. Melalui kegiatan ini, sekolah akan mengetahui secara pasti
                 mengenai keadaan sekolah yang sebenarnya, baik kelemahan
                 maupun keunggulannya. Setelah mengenali kondisi sekolahnya,
                 maka akan timbul kesadarannya untuk terus melakukan berbagai
                 pembenahan ke arah peningkatan mutu secara berkelanjutan.




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      21
Belajar Untuk Masa Depanku




     3. Komponen dan Indikator Pra-evaluasi Diri
         Pra-evaluasi diri dilakukan untuk mengetahui kondisi semua aspek
         sekolah secara komprehensif. Hasilnya disusun ke dalam laporan
         yang umumnya disebut sebagai Profil Lembaga atau Profil
         Sekolah. Komponen dan indikator yang digunakan untuk pra-
         evaluasi diri sekolah sama dengan komponen dan indikator yang
         akan dinilai dalam akreditasi.
         Pada tahap ini setiap sekolah yang berencana mengajukan
         akreditasi sebaiknya lebih dahulu melakukan pra-evaluasi diri dan
         menyusun suatu laporan mengenai keadaan sekolah, kegiatan
         operasional yang menunjang tujuan sekolah. Hal-hal yang
         dituliskan dalam laporan hendaknya akurat, apa adanya dan
         objektif. Mengingat sifatnya yang spesifik dan berisi keadaan
         lembaga, maka buku laporan ini disebut “Profil Lembaga”.
         Hasil pra-evaluasi diri perlu diinformasikan kepada semua warga
         sekolah. Komponen sekolah yang masih kurang baik perlu segera
         dibenahi dan disempurnakan. Pembenahan hendaknya dilakukan
         secara sistematis, dilakukan melalui pembagian tugas. Misalnya,
         wakil kepala sekolah bidang kurikulum membenahi masalah
         kurikulum, pembenahan bidang kesiswaan diserahkan kepada guru
         yang terbiasa menangani hal tersebut, dan seterusnya.


E. Pengembangan dan Pemantapan Komponen Sekolah
     Setiap sekolah hendaknya memiliki target atau benchmark tentang
     keadaan setiap komponen dan indikator yang akan dikreditasi. Rincian
     target komponen tersebut harus tersusun secara jelas, terukur dan
     didokumentasikan secara sistematis. Hasil pra-evaluasi diri yang
     mencakup komponen-komponen tersebut kemudian dibandingkan
     dengan target yang telah ditetapkan. Kemudian dibuat semacam matrik
     untuk mengetahui indikator mana yang telah sesuai target dan mana
     yang belum.
     Apabila masih terdapat banyak komponen atau indikator yang
     kondisinya di bawah target, maka perlu dikaji lebih lanjut tentang
     faktor-faktor penyebabnya. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan
     menyusun program-program sekolah untuk memperbaiki indikator
     tersebut. Perlu juga dicermati, program apa yang perlu dikembangkan,
     siapa penanggungjawabnya, di mana dilaksanakan, dan berapa lama
     tujuan program dapat dicapai. Apabila masih banyak komponen dan



22                                                         Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




           indikator yang belum memenuhi harapan, maka sebaiknya rencana
           akreditasi ditunda lebih dahulu. Hasil pra-evaluasi diri yang
           menyangkut berbagai komponen dan indikator yang masih kurang
           hendaknya dikomunikasikan ke warga sekolah, terutama ke pihak-
           pihak yang terkait langsung dengan komponen tersebut.
           Sekolah dapat melakukan evaluasi diri untuk mengajukan aplikasi
           akreditasi sekolah jika pembenahan terhadap komponen atau indikator
           tersebut selesai dilakukan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.


F. Evaluasi Diri dan Penyiapan Aplikasi Akreditasi
           Evaluasi diri secara menyeluruh perlu dilakukan lagi setelah program-
           program pembenahan dilaksanakan sesuai rancangan dan hasilnya telah
           mencapai target. Evaluasi ini tidak terbatas pada program-program
           pembenahan saja, melainkan semua komponen sekolah yang menjadi
           target akreditasi. Tim penjamin mutu secara profesional dan jujur harus
           dapat tegas melakukan evaluasi dan menyampaikan hasilnya ke
           sekolah. Instrumen dan mekanisme evaluasi diri menggunakan
           pedoman yang dikeluarkan Basda atau Lembaga Pelaksana Akreditasi
           Kab/Kota. Hasil evaluasi diri hendaknya tidak hanya berupa dokumen
           instrumen dan format penilaianya saja, tetapi juga semua dokumen
           yang menjadi dasar dan mendukung penilaian tiap-tiap komponen
           tersebut. Dokumen pendukung perlu disiapkan, baik dalam bentuk hard
           copy maupun soft copynya. Jika sekolah telah memiliki SIM yang
           berbasis komputer, maka hendaknya ada satu folder sendiri untuk
           tempat pengelolaan file akreditasi. Hal ini akan memudahkan dalam
           mengakses dan memperbarui informasi atau dokumen.
           Aplikasi untuk akreditasi ke Basda atau Lembaga Pelaksana Akreditasi
           Kabupaten/Kota perlu disampaikan sesuai mekanisme yang telah
           ditentukan.




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      23
Belajar Untuk Masa Depanku




                               BAB IV
                STRATEGI SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN
                             AKREDITASI

A. Penyiapan Warga Sekolah
           Sesuai dengan prinsip keterbukaan dalam MBS, kondisi sekolah yang
           diperoleh melalui evaluasi diri sebaiknya diinformasikan ke seluruh
           warga sekolah. Demikian juga, setelah hasil evaluasi diri dianggap
           memenuhi syarat sehingga sekolah mengajukan aplikasi akreditasi ke
           Basda atau Lembaga Pelaksana Akreditasi Kabupaten/Kota, maka
           langkah berikutnya adalah menyiapkan warga sekolah. Warga sekolah,
           meliputi pimpinan, para guru, karyawan, siswa dan komite sekolah
           perlu diberi penjelasan tentang aplikasi akreditasi dan kemungkinan
           akan dilakukan visitasi oleh asesor dari Basda atau Lembaga Pelaksana
           Akreditasi Kabuapten/Kota.
           Warga sekolah perlu dijelaskan tentang kondisi setiap komponen dan
           indikator hasil evaluasi diri, serta apa yang perlu mereka lakukan pada
           saat pelaksanaan visitasi. Diharapkan warga sekolah dapat
           melaksanakan tugas sebagaimana mestinya dan bila diperlukan siap
           untuk memberikan penjelasan kepada asesor sesuai hasil evaluasi diri.
           Perlu dilakukan pembagian tugas secara jelas kepada warga sekolah
           mengenai pelaksanaan visitasi.


B. Penyiapan Dokumen dan Komponen Akreditasi
           Salah satu hal esensial selama visitasi adalah kelengkapan dokumen
           yang terkait dengan delapan komponen utama yang akan dinilai dalam
           akreditasi. Sekolah perlu menyiapkan dokumen secara lengkap,
           sebaiknya dalam bentuk hard copy maupun soft copy. Apabila SIM
           sekolah sudah dikembangkan dengan baik, maka perlu disusun file
           tersendiri untuk akreditasi. Upayakan file tersebut disusun dengan
           tampilan yang sangat baik.
           Beberapa dokumen yang perlu disiapkan antara lain:
           1.    Pelaksanaan Kurikulum
                  a. Kepmendiknas No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
                     Nasional
                  b. Permendiknas No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
                     Pendidikan




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      25
Belajar Untuk Masa Depanku




           c. Permendiknas No 22, 23 dan 24 Tahun 2006 tentang SI, SKL,
              dan Pelaksanaannya
           d. Permendiknas No 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
              Pendidikan
           e. KTSP sekolah atau Kurikulum yang berlaku
               1) Perangkat Silabus, RPP, bahan ajar, media
               2) Kalender Pendidikan dan Jadwal pembelajaran
     2.   Proses Pembelajaran
          a.   Jadwal pembelajaran dan presensi pembelajaran
          b.   Buku-buku dan bahan ajar yang digunakan sebagai referensi
          c.   Media dan alat bantu pembelajaran
          d.   Hasil-hasil penelitian tindakan kelas
          e.   Laporan praktikum dan tugas-tugas siswa
          f.   Laporan Hasil Penilaian
     3.   Penilaian
          a.   Rancangan penilaian hasil belajar
          b.   Instrumen/soal-soal penilaian
          c.   Dokumen nilai dari sistem penilaian kelas
          d.   Prestasi akademik dan non-akademik
     4.   Manajemen Sekolah
          a.   Permendiknas No 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
               Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
          b.   Rencana pengembangan kompetensi tenaga kependidikan
          c.   Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
          d.   Peraturan dan tata tertib sekolah
          e.   Jadwal dan pelaksanaan rapat sekolah
          f.   Program supervisi internal
          g.   Arsip surat masuk dan keluar
          h.   Buku penghubung, catatan kasus dan sejenisnya
          i.   Daftar inventaris sarana dan prasarana sekolah
          j.   Buku administrasi keuangan dan ketenagaan
          k.   Akta pendirian/kelembagaan



26                                                             Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                 l.    Bagan atau struktur organisasi
                 m. Peraturan tentang efektivitas pembelajaran
                 n.    Kerjasama dengan lembaga lain
           5.    Sarana dan Prasarana
                 a. Daftar inventaris sarana dan prasarana
                 b. Peta sekolah
                 c. Daftar bahan dan alat setiap lab atau ruang praktik
                 d. Daftar buku perpustakaan
           6.    Ketenagaan
                 a. Daftar guru dan karyawan
                 b. Dokumen pengangkatan staf (guru dan karyawan)
                 c. Daftar beban tugas guru dan karyawan
                 d. Daftar Latar belakang pendidikan guru dan karyawan
           7.    Pembiayaan dan pendanaan
                 a. RKAS
                 b. Laporan keuangan
                 c. Bukti-bukti pembayaran
                 d. Rekening sekolah
                 e.
C. Pendampingan dan Penjelasan selama Visitasi
           Visitasi adalah kunjungan ke sekolah yang dilakukan oleh tim Asesor
           yang diberi tugas oleh Badan Akreditasi Sekolah.            Mereka
           melaksanakan klarifikasi, verifikasi dan validasi terhadap data dan
           informasi yang telah disampaikan oleh sekolah melalui pengisian
           instrumen evaluasi diri.
           Dengan menggunakan instrumen visitasi, tim Asesor (yang terdiri dari
           beberapa orang) melakukan kunjungan ke sekolah. Kegiatan-kegiatan
           tersebut dapat dilaksanakan melalui pengamatan lapangan, wawancara
           dengan warga sekolah, verifikasi atau pencermatan ulang berbagai data
           pendukung, serta pendalaman hal-hal khusus yang berkaitan dengan
           komponen dan aspek akreditasi. Visitasi ini dilakukan untuk
           meningkatkan kecermatan, keabsahan, serta kesesuaian antara fakta
           dengan data yang diperoleh melalui pengisian instrumen evaluasi diri.
           Di samping itu, dengan visitasi ini diharapkan dapat diperoleh data dan




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      27
Belajar Untuk Masa Depanku




     informasi tambahan mengenai keadaan yang sesungguhnya dari sekolah
     yang diakreditasi.
     Asesor akan melakukan visitasi ke sekolah yang akan diakreditasi.
     Asesor akan datang ke sekolah menemui kepala sekolah dan warga
     sekolah dan menyampaikan tujuan dari visitasi, melakukan klarifikasi,
     verifikasi dan validasi atau cek ulang terhadap data dan informasi
     kuantitatif maupun kualitatif yang terjaring melalui instrumen evaluasi
     diri. Kegiatan klarifikasi, verifikasi dan validasi tersebut dilakukan
     dengan cara membandingkan data dan informasi yang diperoleh
     melalui instrumen evaluasi diri dengan kondisi nyata sekolah melalui
     pengamatan lapangan, observasi kelas, wawancara dengan warga
     sekolah, dan pencermatan ulang data pendukung.
     Tim asesor juga dimungkinkan untuk melakukan pencarian data dan
     informasi tambahan yang esensial tentang sekolah, termasuk
     pendalaman hal-hal khusus untuk memperkuat hasil klarifikasi,
     verifikasi dan validasi yang dilakukannya. Selain itu, asesor juga harus
     memberikan catatan verikasi pada lembar format instrumen visitasi
     untuk setiap komponen dan aspek. Dengan demikian, hasil visitasi akan
     menjadi masukan yang akurat dan valid bagi Basda atau Lembaga
     Pelaksana Akreditasi Kabupaten/Kota untuk menetapkan peringkat
     akreditasi sekolah.
     Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa hal yang perlu dilakukan
     sekolah selama visitasi, antara lain:
     1.   Selama visitasi, setiap warga sekolah hadir sesuai jam belajar/kerja
          di sekolah, meskipun pada saat itu tidak ada tugas mengajar (bagi
          guru)
     2.   Setiap warga sekolah tetap melakukan aktivitas sesuai tugas
          masing-masing
     3.   Tim penjamin mutu hadir lebih awal dan mempersiapkan
          dokumen-dokumen dan perangkat kelengkapan untuk akreditasi
     4.   Pihak pimpinan dan tim penjamin mutu, sesuai kesepakatan jadwal
          kegiatan akreditasi, menyampaikan secara ringkas dan
          komprehensif tentang kondisi sekolah dan berbagai hal terkait
          dengan hasil evaluasi diri
     5.   Setiap pertanyaan dari tim asesor hendaknya dijawab dengan
          tuntas dan jujur sesuai apa adanya




28                                                            Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




D. Klarifikasi Temuan
           Setelah melakukan verifikasi, validasi terhadap data dan informasi yang
           terjaring dan instrumen evaluasi diri, serta pencarian dan pendalaman
           terhadap data dan informasi tambahan, tim asesor melakukan
           pertemuan dengan warga sekolah. Pertemuan ini dimaksudkan untuk
           mengklarifikasi berbagai temuan penting atau ketidaksesuaian yang
           sangat signifikan antara fakta lapangan dengan data dan informasi yang
           terjaring dalam instrumen evaluasi diri.
           Pada tahap klarifikasi temuan ini, sekolah memiliki hak jawab untuk
           mengklarifikasi berbagai temuan tersebut. Klarifikasi dimaksudkan
           untuk menyampaikan secara umum gambaran yang diperoleh asesor
           untuk setiap komponen dan aspek untuk dijadikan bahan perbaikan bagi
           sekolah di masa mendatang. Klarifikasi ini bukan merupakan langkah
           kompromi antara tim asesor dengan sekolah untuk memperoleh
           peringkat akreditasi secara tidak benar.
           Hasil temuan dan rekomendasi dari pelaksanaan akreditasi sangat
           bermanfaat bagi sekolah. Sekolah perlu mencermati setiap temuan dan
           mempertimbangkan rekomendasi yang diberikan tim akreditasi. Dalam
           hal ini, perlu diadakan semacam rapat khusus untuk membahas temuan
           tersebut.




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      29
Belajar Untuk Masa Depanku




                                BAB V
                  HASIL AKREDITASI DAN TINDAK LANJUT


A. Hasil
           Setelah menyelesaikan visitasi ke sekolah, tim asesor memberikan
           penilaian disertai berita acara visitasi. Hasil penilaian oleh tim asesor
           juga disertai saran-saran untuk pengembangan dan peningkatan kinerja
           sekolah. Hasil visitasi oleh tim asesor diserahkan ke lembaga/badan
           yang menangani akreditasi Sekolah di Kabupaten/Kota untuk diolah.
           Lembaga tersebut sesuai dengan kewenangannya melakukan sidang
           pleno untuk menetapkan hasil akhir akreditasi. Selanjutnya, lembaga
           tersebut menerbitkan hasil akreditasi berupa sertifikat akreditasi dan
           laporan hasil akreditasi untuk sekolah.
           Hasil akreditasi sekolah dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah.
           Peringkat tersebut terdiri atas tiga klasifikasi berdasarkan skor
           keseluruhan komponen yang diperoleh, yaitu: A (Amat Baik); B (Baik);
           C (Cukup). Bagi sekolah yang hasil akreditasinya kurang dari C
           (Cukup), dinyatakan tidak terakreditasi.


B. Tindak Lanjut
           Setelah menerima hasil akreditasi dan saran-sarannya, sekolah perlu
           mencermati dan melakukan refleksi terhadap hasil akreditasi dan saran-
           sarannya. Apabila memperoleh akreditasi A (Amat Baik) atau B (Baik),
           sekolah patut bersyukur meskipun harus tetap mencermati hasil
           penilaian dan saran pada setiap komponen. Seringkali,
           mempertahankan hasil yang sudah dicapai merupakan hal yang lebih
           sulit dibanding upaya untuk meraihnya. Pada komponen-komponen
           yang masih belum optimal hasilnya, sekolah perlu mengkaji apa
           penyebabnya dan bagaimana strategi untuk mengoptimalkan. Hal ini
           kemudian dikembangkan menjadi salah satu program pada RKAS
           tahun atau periode berikutnya.
           Hasil C (Cukup) pada dasarnya belum menunjukkan kinerja sekolah
           yang memuaskan. Apalagi kalau hasilnya tidak terakreditasi. Beberapa
           atau bahkan pada setiap komponen masih terdapat indikator-indikator
           yang kondisi/mutunya kurang baik. Sekolah, termasuk tim penjamin
           mutu perlu melakukan pengkajian secara sistematis. Komponen apa
           saja yang kurang baik dan apa penyebabnya serta upaya apa yang perlu




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      31
Belajar Untuk Masa Depanku




     dilakukan untuk memperbaikinya. Hasil ini juga perlu disampaikan ke
     seluruh warga sekolah agar menjadi bahan untuk instropeksi.
     Namun demikian, sekolah tidak perlu putus asa. Sekolah diberi
     kesempatan dua tahun untuk meningkatkan kinerjanya, kemudian bisa
     mengajukan akreditasi lagi ke lembaga/badan yang menangani
     akreditasi sekolah/madarasah di tingkat Kabupaten/Kota.




32                                                       Direktorat PSMP -   QEC24711
Belajar Untuk Masa Depanku




                                                    BAB VI
                                                   PENUTUP



Akreditasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu sekolah.
Setiap sekolah secara bertahap diharapkan dapat berkembang menuju
kepada pencapaian mutu berstandar nasional, dan bahkan ke bertaraf
internasional. Melalui akreditasi, yang didahului dengan evaluasi diri,
sekolah dapat mengetahui kelemahan dan keunggulan setiap komponen
yang ada di sekolahnya. Selanjutnya, sekolah dapat membenahi
kelemahan-kelemahan yang ada dan meningkatkan prestasi yang
dicapainya.
Melalui pedoman ini diharapkan para pimpinan sekolah dan warga sekolah
lainnya dapat menguasai tentang akreditasi, dan menyiapkan diri dengan
sebaik-baiknya sesuai tugas dan fungsinya, serta secara sinergis
menyiapkan sekolah untuk menghadapi akreditasi sehingga diperoleh hasil
yang optimal.




QEC24711   - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi
                                                                                                      33

More Related Content

What's hot

Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...Irman Ramly
 
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxPERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxharishmwddh
 
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smkProgram supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smkMuhamad Anugrah
 
Orientasi PSP _ PKP 2023 - Pembukaan PKP 3 (1).pptx
Orientasi PSP _ PKP 2023 - Pembukaan PKP 3 (1).pptxOrientasi PSP _ PKP 2023 - Pembukaan PKP 3 (1).pptx
Orientasi PSP _ PKP 2023 - Pembukaan PKP 3 (1).pptxIndielenseProject
 
Format supervisi kunjungan kelas
Format supervisi kunjungan kelasFormat supervisi kunjungan kelas
Format supervisi kunjungan kelasSMAN 1 SUKATANI
 
DOKUMEN VISITASI AKREDITASI.docx
DOKUMEN VISITASI AKREDITASI.docxDOKUMEN VISITASI AKREDITASI.docx
DOKUMEN VISITASI AKREDITASI.docxnoormamulah
 
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinyaFormat Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinyaPutri_Handiyarsyah
 
Powerpoint Akreditasi Sekolah
Powerpoint Akreditasi SekolahPowerpoint Akreditasi Sekolah
Powerpoint Akreditasi SekolahFaisal Midfilder
 
Proposal rehab sekolah (acc)
Proposal rehab sekolah (acc)Proposal rehab sekolah (acc)
Proposal rehab sekolah (acc)SumTrex
 
Contoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswaContoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswalee adlia
 
Sk supervisi sim smt.1 20202021 (1) fix
Sk supervisi sim smt.1 20202021 (1) fixSk supervisi sim smt.1 20202021 (1) fix
Sk supervisi sim smt.1 20202021 (1) fixQothubNazori
 
4. cover amplop soal version 1.2
4. cover amplop soal   version 1.24. cover amplop soal   version 1.2
4. cover amplop soal version 1.2HAMSYARAFINDASENA
 
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfModul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfIrman Ramly
 
Kumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guruKumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan gurumicitaz cikalagen
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxmutia171878
 
Instrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sdInstrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sdLuthfi Somashi
 

What's hot (20)

Instrumen supervisi guru
Instrumen supervisi guruInstrumen supervisi guru
Instrumen supervisi guru
 
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
Modul 3.2. Angkatan 5 Reguler. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Final...
 
Ragam hias sumatera barat
Ragam hias sumatera baratRagam hias sumatera barat
Ragam hias sumatera barat
 
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxPERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
 
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smkProgram supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smk
 
Orientasi PSP _ PKP 2023 - Pembukaan PKP 3 (1).pptx
Orientasi PSP _ PKP 2023 - Pembukaan PKP 3 (1).pptxOrientasi PSP _ PKP 2023 - Pembukaan PKP 3 (1).pptx
Orientasi PSP _ PKP 2023 - Pembukaan PKP 3 (1).pptx
 
Format supervisi kunjungan kelas
Format supervisi kunjungan kelasFormat supervisi kunjungan kelas
Format supervisi kunjungan kelas
 
DOKUMEN VISITASI AKREDITASI.docx
DOKUMEN VISITASI AKREDITASI.docxDOKUMEN VISITASI AKREDITASI.docx
DOKUMEN VISITASI AKREDITASI.docx
 
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinyaFormat Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
 
Proyek
ProyekProyek
Proyek
 
Powerpoint Akreditasi Sekolah
Powerpoint Akreditasi SekolahPowerpoint Akreditasi Sekolah
Powerpoint Akreditasi Sekolah
 
Proposal rehab sekolah (acc)
Proposal rehab sekolah (acc)Proposal rehab sekolah (acc)
Proposal rehab sekolah (acc)
 
Refleksi rpp ke 3
Refleksi rpp ke 3Refleksi rpp ke 3
Refleksi rpp ke 3
 
Contoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswaContoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswa
 
Sk supervisi sim smt.1 20202021 (1) fix
Sk supervisi sim smt.1 20202021 (1) fixSk supervisi sim smt.1 20202021 (1) fix
Sk supervisi sim smt.1 20202021 (1) fix
 
4. cover amplop soal version 1.2
4. cover amplop soal   version 1.24. cover amplop soal   version 1.2
4. cover amplop soal version 1.2
 
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfModul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
 
Kumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guruKumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guru
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
 
Instrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sdInstrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sd
 

Viewers also liked

Akreditasi sekolahmadrasah (1)
Akreditasi sekolahmadrasah (1)Akreditasi sekolahmadrasah (1)
Akreditasi sekolahmadrasah (1)Sri Budi Sukiyanto
 
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2Pendidikan Matematika
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasZakiah dr
 
Ban sm.or.id uploads-panduan_pendaftaran_online_2013
Ban sm.or.id uploads-panduan_pendaftaran_online_2013Ban sm.or.id uploads-panduan_pendaftaran_online_2013
Ban sm.or.id uploads-panduan_pendaftaran_online_2013mahfur2014
 
PANDUAN TEKNIS EDS
PANDUAN TEKNIS EDSPANDUAN TEKNIS EDS
PANDUAN TEKNIS EDSJamaludin ..
 
Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1
Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1
Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1Pendidikan Matematika
 
Pedoman evaluasi diri prodi
Pedoman evaluasi diri prodiPedoman evaluasi diri prodi
Pedoman evaluasi diri prodiiwayanredhana
 
Standar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikanStandar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikanUNIB
 
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikanTugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikanAmdi Zulhefi
 
Isian instrumen akreditasi detail
Isian instrumen akreditasi detailIsian instrumen akreditasi detail
Isian instrumen akreditasi detailRobed Nur Cahyono
 
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)Ahmad Wahyudi
 
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 239447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2massaiful
 
Bukti fisik standar pengelolaan
Bukti fisik standar pengelolaanBukti fisik standar pengelolaan
Bukti fisik standar pengelolaanNurulita Hidayati
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...RAHMAT HIDAYAT
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPKahar Muzakkir
 

Viewers also liked (19)

Akreditasi sekolahmadrasah (1)
Akreditasi sekolahmadrasah (1)Akreditasi sekolahmadrasah (1)
Akreditasi sekolahmadrasah (1)
 
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
 
Ban sm.or.id uploads-panduan_pendaftaran_online_2013
Ban sm.or.id uploads-panduan_pendaftaran_online_2013Ban sm.or.id uploads-panduan_pendaftaran_online_2013
Ban sm.or.id uploads-panduan_pendaftaran_online_2013
 
PANDUAN TEKNIS EDS
PANDUAN TEKNIS EDSPANDUAN TEKNIS EDS
PANDUAN TEKNIS EDS
 
Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1
Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1
Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1
 
10 pengelolaan ktsp
10 pengelolaan ktsp10 pengelolaan ktsp
10 pengelolaan ktsp
 
Pedoman evaluasi diri prodi
Pedoman evaluasi diri prodiPedoman evaluasi diri prodi
Pedoman evaluasi diri prodi
 
Standar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikanStandar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikan
 
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikanTugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
 
Isian instrumen akreditasi detail
Isian instrumen akreditasi detailIsian instrumen akreditasi detail
Isian instrumen akreditasi detail
 
Akreditasi label
Akreditasi labelAkreditasi label
Akreditasi label
 
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
 
Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan PendidikanStandar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan Pendidikan
 
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 239447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
 
Bukti fisik standar pengelolaan
Bukti fisik standar pengelolaanBukti fisik standar pengelolaan
Bukti fisik standar pengelolaan
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
 
Akreditasi Puskesmas
Akreditasi PuskesmasAkreditasi Puskesmas
Akreditasi Puskesmas
 

Similar to MEMPERSIPAKAN AKREDITASI

Panduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isiPanduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isiHeri Suryono
 
Pedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaPedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukasugainanaf
 
Pedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaPedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaOom Rohman
 
Pedoman Diklat Berjenjang Bagi Guru PAUD di Daerah 3T
Pedoman Diklat Berjenjang Bagi Guru PAUD di Daerah 3TPedoman Diklat Berjenjang Bagi Guru PAUD di Daerah 3T
Pedoman Diklat Berjenjang Bagi Guru PAUD di Daerah 3TAdy Setiawan
 
Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)
Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)
Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)Pugar Cristina
 
5. modul 5. ept pelayanan peserta didik
5. modul 5. ept pelayanan peserta didik5. modul 5. ept pelayanan peserta didik
5. modul 5. ept pelayanan peserta didiksyifaul123
 
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...Kahar Muzakkir
 
Panduan penilaian-untuk-sekolah-dasar-sd
Panduan penilaian-untuk-sekolah-dasar-sdPanduan penilaian-untuk-sekolah-dasar-sd
Panduan penilaian-untuk-sekolah-dasar-sdNawang Wulan
 
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD)
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD)Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD)
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD)Chusnul Labib
 
Panduan Penilaian untuk SD
Panduan Penilaian untuk SDPanduan Penilaian untuk SD
Panduan Penilaian untuk SDAKHMAD SUDRAJAT
 
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar 2015
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar 2015Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar 2015
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar 2015Nur Kholis
 
04 pedoman uka 2015 ttd
04 pedoman uka 2015 ttd04 pedoman uka 2015 ttd
04 pedoman uka 2015 ttdIksan Al Amin
 
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdfpanduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdfPuskesmasYosodadi1
 
38158039 03-kode-02-a1-b-penyusunan-program-dan-pengawasan-sekolah
38158039 03-kode-02-a1-b-penyusunan-program-dan-pengawasan-sekolah38158039 03-kode-02-a1-b-penyusunan-program-dan-pengawasan-sekolah
38158039 03-kode-02-a1-b-penyusunan-program-dan-pengawasan-sekolahmielaanjani
 
Panduan penilaian smk 2017
Panduan penilaian smk 2017Panduan penilaian smk 2017
Panduan penilaian smk 2017tuwa
 

Similar to MEMPERSIPAKAN AKREDITASI (20)

Panduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isiPanduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isi
 
14 materi
14 materi14 materi
14 materi
 
Rpssdcipete3
Rpssdcipete3Rpssdcipete3
Rpssdcipete3
 
Pedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaPedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca uka
 
Pedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaPedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca uka
 
Pedoman Diklat Berjenjang Bagi Guru PAUD di Daerah 3T
Pedoman Diklat Berjenjang Bagi Guru PAUD di Daerah 3TPedoman Diklat Berjenjang Bagi Guru PAUD di Daerah 3T
Pedoman Diklat Berjenjang Bagi Guru PAUD di Daerah 3T
 
20 materi
20 materi20 materi
20 materi
 
Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)
Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)
Buku model penilaian pencapaian kompetensi peserta didik smp (baru, maret 04)
 
Panduan penilaian-smp
Panduan penilaian-smpPanduan penilaian-smp
Panduan penilaian-smp
 
5. modul 5. ept pelayanan peserta didik
5. modul 5. ept pelayanan peserta didik5. modul 5. ept pelayanan peserta didik
5. modul 5. ept pelayanan peserta didik
 
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
Panduan penilaian untuk sekolah dasar (SD) berdasarkan Permendikbud No. 53 Ta...
 
Panduan penilaian-untuk-sekolah-dasar-sd
Panduan penilaian-untuk-sekolah-dasar-sdPanduan penilaian-untuk-sekolah-dasar-sd
Panduan penilaian-untuk-sekolah-dasar-sd
 
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD)
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD)Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD)
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD)
 
Panduan Penilaian untuk SD
Panduan Penilaian untuk SDPanduan Penilaian untuk SD
Panduan Penilaian untuk SD
 
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar 2015
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar 2015Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar 2015
Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar 2015
 
04 pedoman uka 2015 ttd
04 pedoman uka 2015 ttd04 pedoman uka 2015 ttd
04 pedoman uka 2015 ttd
 
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdfpanduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
 
KTSP 2008
KTSP 2008KTSP 2008
KTSP 2008
 
38158039 03-kode-02-a1-b-penyusunan-program-dan-pengawasan-sekolah
38158039 03-kode-02-a1-b-penyusunan-program-dan-pengawasan-sekolah38158039 03-kode-02-a1-b-penyusunan-program-dan-pengawasan-sekolah
38158039 03-kode-02-a1-b-penyusunan-program-dan-pengawasan-sekolah
 
Panduan penilaian smk 2017
Panduan penilaian smk 2017Panduan penilaian smk 2017
Panduan penilaian smk 2017
 

More from Nandang Sukmara

Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Nandang Sukmara
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmNandang Sukmara
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Nandang Sukmara
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalNandang Sukmara
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatNandang Sukmara
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikNandang Sukmara
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasNandang Sukmara
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanNandang Sukmara
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Nandang Sukmara
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganNandang Sukmara
 

More from Nandang Sukmara (20)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakat
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
 
Pp38
Pp38Pp38
Pp38
 
Masterplan pendidikan
Masterplan pendidikanMasterplan pendidikan
Masterplan pendidikan
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
 
Pp 47 2008
Pp 47 2008Pp 47 2008
Pp 47 2008
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
 
Lampiran iii br
Lampiran iii brLampiran iii br
Lampiran iii br
 
Lampiran ii br
Lampiran ii brLampiran ii br
Lampiran ii br
 
Lampiran i br
Lampiran i brLampiran i br
Lampiran i br
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

MEMPERSIPAKAN AKREDITASI

  • 1. KATA PENGANTAR Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar, Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara merupakan indikasi yang sangat nyata upaya Pemerintah Indonesia dalam peningkatan mutu sumberdaya manusia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi. Di lingkungan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen, Kementerian Pendidikan Nasional, diantara dampak realisasi dari peraturan-peraturan perundangan tersebut dapat diukur dari Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Sederajat pada akhir tahun 2009 mencapai 98,11%. Angka ini melebihi target yang diharapkan dapat dicapai akhir tahun 2008, yaitu 95.0%. Dengan telah tercapainya target APK di atas, maka orientasi pembinaan pendidikan pada jenjang SMP lebih ditekankan pada peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka peningkatan mutu tersebut, Direktorat Pembinaan SMP telah menyusun berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Dengan kebijakan dan program tersebut, diharapkan misi 5 K Kementerian Pendidikan Nasional terkait dengan Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian juga diharapkan dapat terpenuhi. Agar program dan/atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah ditetapkan, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada, Direktorat Pembinaan SMP menerbitkan berbagai Buku Panduan Pelaksanaan untuk masing-masing program dan/atau kegiatan, baik yang pengelolaannya di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun yang dilaksanakan langsung oleh sekolah. Dengan buku panduan ini diharapkan pihak-pihak terkait dengan penyelenggaraan program di semua tingkatan dapat memahami dan melaksanakan dengan amanah, efektif dan efisien seluruh proses kegiatan mulai dari penyiapan rencana, pelaksanaan, sampai dengan monitoring, evaluasi dan pelaporannya. Akhirnya, kami mengharapkan agar semua pihak terkait mempelajari dengan seksama dan menjadikannya sebagai pedoman serta acuan dalam pelaksanaan seluruh program atau kegiatan pembangunan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama tahun anggaran 2010. Jakarta, Januari 2010 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Didik Suhardi, SH., M.Si NIP. 196312031983031004 iii
  • 2.
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................... iii DAFTAR ISI ..........................................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1 A. Latar Belakang.........................................................................................................1 B. Tujuan Penyusunan Panduan...................................................................................2 C. Sasaran ....................................................................................................................2 BAB II PEMAHAMAN SEKOLAH TERHADAP KONSEP DAN PELAKSANAAN AKREDITASI...........................................................................................3 A. Pengertian................................................................................................................3 B. Tujuan......................................................................................................................4 C. Manfaat....................................................................................................................4 D. Fungsi Akreditasi Sekolah.......................................................................................5 E. Lembaga Pelaksana Akreditasi................................................................................5 F. Komponen Utama....................................................................................................6 G. Persyaratan Sekolah yang Diakreditasi.................................................................6 BAB III PERSIAPAN SEKOLAH UNTUK AKREDITASI .................................................7 A. Pemantapan Rencana Kerja/Kegiatan dan Anggaran Sekolah dan Komponen Akreditasi..............................................................................................7 B. Pembentukan/Pemantapan Tim Penjamin Mutu Sekolah ...................................18 C. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen .......................................................19 D. Pra-Evaluasi diri untuk mengetahui kesiapan sekolah......................................21 E. Pengembangan dan Pemantapan Komponen Sekolah ...........................................22 F. Evaluasi Diri dan Penyiapan Aplikasi Akreditasi..................................................23 BAB IV STRATEGI SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN AKREDITASI.................25 A. Penyiapan Warga Sekolah .....................................................................................25 B. Penyiapan Dokumen dan Komponen Akreditasi ...................................................25 C. Pendampingan dan Penjelasan selama Visitasi......................................................27 D. Klarifikasi Temuan ................................................................................................29 BAB V HASIL AKREDITASI DAN TINDAK LANJUT...................................................31 A. Hasil ......................................................................................................................31 B. Tindak Lanjut ........................................................................................................31 BAB VI PENUTUP...............................................................................................................33 v
  • 4.
  • 5. Belajar Untuk Masa Depanku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Direktorat Pembinaan SMP telah melakukan berbagai program pengembangan, antara lain program yang terkait dengan kesiswaan, kurikulum, pembelajaran, penilaian, manajemen, ketenagaan, sarana dan prasarana sekolah. Melalui program-program tersebut diharapkan setiap sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan atau proses pendidikan secara sistematis dan mencapai hasil yang bermutu seperti yang diharapkan. Agar mutu pendidikan itu sesuai dengan yang seharusnya dan yang diharapkan oleh masyarakat, maka perlu ada standar yang dijadikan acuan (benchmark). Setiap sekolah secara bertahap dikembangkan untuk menuju kepada pencapaian standar yang dijadikan acuan tersebut. Acuan ini seharusnya bersifat nasional, baik dilihat dari aspek masukan, proses, maupun lulusannya. Apabila suatu sekolah, misalnya, telah mampu mencapai standar mutu yang bersifat nasional, diharapkan sekolah tersebut secara bertahap mampu mencapai mutu yang kompetitif secara internasional. Dengan demikian, acuan mutu pendidikan nasional pada dasarnya merupakan acuan minimal yang harus dicapai oleh setiap sekolah. Berangkat dari pemikiran tersebut dan untuk dapat membandingkan serta memetakan mutu dari setiap sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, perlu dilakukan akreditasi bagi setiap sekolah tersebut. Proses akreditasi ini dilakukan secara berkala dan terbuka dengan tujuan membantu dan memberdayakan satuan pendidikan agar mampu mengembangkan sumberdayanya dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dengan menggunakan instrumen akreditasi yang komprehensif dan dikembangkan berdasarkan standar mutu yang ditetapkan, diharapkan profil mutu sekolah dapat dipetakan untuk kepentingan peningkatan mutu sekolah oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Setiap sekolah diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi akreditasi agar dapat memperoleh hasil optimal. Berkaitan dengan hal tersebut dipandang perlu untuk mengembangkan buku panduan yang dapat digunakan sekolah untuk mempersiapkan diri menghadapi akreditasi. QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 1
  • 6. Belajar Untuk Masa Depanku B. Tujuan Penyusunan Panduan Melalui buku panduan ini diharapkan para pembaca, terutama pimpinan sekolah dan para guru dapat memperoleh pemahaman secara memadai mengenai akreditasi sekolah dan bagaimana mempersiapkan sekolah untuk menghadapi akreditasi, sehingga diperoleh hasil yang optimal. C. Sasaran Sasaran buku panduan ini adalah warga sekolah, terutama pimpinan dan para guru serta komite sekolah. Mereka diharapkan dapat mencermati buku pedoman ini dan menggunakannya sebagai salah satu acuan guna mempersiapkan sekolah untuk akreditasi sesuai tugas dan tanggungjawab masing-masing. 2 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 7. Belajar Untuk Masa Depanku BAB II PEMAHAMAN SEKOLAH TERHADAP KONSEP DAN PELAKSANAAN AKREDITASI Langkah awal bagi sekolah untuk menyiapkan diri menghadapi akreditasi adalah memahami secara seksama tentang apa yang dimaksud akreditasi, apa tujuan dan fungsinya, siapa yang akan melakukan akreditasi, dan komponen apa saja yang akan dinilai dalam akreditasi, serta persyaratan apa saja yang harus dipenuhi sekolah untuk dapat diakreditasi. Sekolah, dalam hal ini pimpinan dan para guru serta komite sekolah diharapkan menguasai tentang akreditasi. Setiap warga sekolah diharapkan memahami tentang peran dan fungsinya sehingga secara sinergis dapat berkontribusi kepada sekolah, baik selama dalam persiapan maupun pelaksanaan akreditasi. Dengan demikian, hasil akreditasi dapat dicapai secara optimal seperti yang diharapkan. Untuk mencapai hal ini sekolah sebaiknya melakukan sosialisasi tentang akreditasi kepada warga sekolah dan komite. Hal ini dapat dilakukan melalui: rapat, workshop, pemberian dokumen tentang akreditasi, dan lain-lainnya yang memungkinkan warga sekolah dapat memahami akreditasi dengan baik dan memotivasi untuk berkontribusi optimal sesuai peran dan fungsinya. Berikut ini disajikan uraian singkat tentang pengertian, tujuan, manfaat, fungsi, lembaga pelaksana, komponen-komponen utama, dan persyaratan yang harus dipenuhi sekolah untuk dapat diakreditasi. A. Pengertian Akreditasi sekolah adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan dan kinerja satuan dan/atau program pendidikan, yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas publik. Di dalam proses akreditasi, sebuah sekolah dievaluasi dalam kaitannya dengan arah dan tujuannya, serta didasarkan kepada keseluruhan kondisi sekolah sebagai sebuah institusi belajar. Walaupun beragam perbedaan dimungkinkan terjadi antar sekolah, tetapi sekolah dievaluasi berdasarkan mutu tertentu. Standar diharapkan dapat mendorong dan menciptakan suasana kondusif bagi pertumbuhan pendidikan dan memberikan arahan untuk evaluasi diri yang berkelanjutan, serta menyediakan perangsang untuk terus berusaha mencapai mutu yang diharapkan. Akreditasi merupakan alat regulasi (self-regulation) agar sekolah mengenal kekuatan dan kelemahan serta melakukan upaya yang terus- QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 3
  • 8. Belajar Untuk Masa Depanku menerus untuk meningkatkan kekuatan dan memperbaiki kelemahannya. Dalam hal ini akreditasi memiliki makna proses pendidikan. Di samping itu, akreditasi juga merupakan penilaian hasil dalam bentuk sertifikasi formal terhadap kondisi suatu sekolah yang telah memenuhi standar layanan tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa proses akreditasi dalam makna proses adalah penilaian dan pengembangan mutu suatu sekolah secara berkelanjutan. Akreditasi dalam makna hasil menyatakan pengakuan, bahwa suatu sekolah telah memenuhi standar kelayakan pendidikan yang telah ditentukan. B. Tujuan Akreditasi dilaksanakan dalam rangka: 1. Memberi informasi bahwa sekolah atau sebuah program dalam suatu sekolah telah atau belum memenuhi standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan. 2. Membantu sekolah melakukan evaluasi diri dan menentukan kebijakan sendiri dalam upaya peningkatan mutu. 3. Membimbing calon peserta didik, orang tua, dan masyarakat untuk mengidentifikasi sekolah bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan individual terhadap pendidikan termasuk mengidentifikasi sekolah memiliki prestasi dalam suatu bidang tertentu yang mendapat pengakuan masyarakat. 4. Membantu sekolah dalam menentukan dan mempermudah kepindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru, dan kerjasama yang saling menguntungkan. 5. Membantu mengidentifikasi sekolah dan program dalam rangka pemberian bantuan pemerintah, investasi dana swasta, donator atau bantuan lainnya. C. Manfaat Untuk sekolah sebagai institusi, hasil akreditasi memiliki makna yang penting, karena ia dapat digunakan sebagai: 1. Acuan dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan rencana pengembangan sekolah. 2. Umpan balik untuk usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja warga sekolah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan program sekolah. 4 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 9. Belajar Untuk Masa Depanku 3. Pendorong motivasi untuk sekolah agar terus meningkatkan mutu sekolahnya secara bertahap, terencana, dan kompetitif di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan internasional. 4. Informasi bagi sekolah sebagai masyarakat belajar untuk meningkatkan dukungan dari pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta dalam hal profesionalisme, moral, tenaga dan dana. D. Fungsi Akreditasi Sekolah Dengan menggunakan instrumen yang komprehensif dan dikembangkan berdasarkan pada standar mutu yang ditetapkan, hasil akrediatasi diharapkan dapat memetakan secara utuh profil sekolah. Proses akreditasi sekolah berfungsi untuk: 1. Pengetahuan, yakni sebagai informasi bagi semua pihak tentang kelayakan dan kinerja sekolah dilihat dari berbagai unsur yang terkait, mengacu pada standar yang ditetapkan beserta indikator- indikatornya. 2. Akuntabilitas, yakni sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada publik, apakah layanan yang dilaksanakan dan diberikan oleh sekolah telah memenuhi harapan atau keinginan masyarakat. 3. Pembinaan dan pengembangan, yakni sebagai dasar bagi sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu sekolah. E. Lembaga Pelaksana Akreditasi Lembaga atau badan akreditasi Sekolah/Madrasah yang ada di tingkat kabupaten/kota berwenang untuk melakukan akreditasi terhadap SMP. Secara umum, badan tersebut mempunyai fungsi untuk: 1. melaksanakan sosialisasi kebijakan tentang akreditasi TK, SD, dan SMP. 2. melaksanakan akreditasi TK, SD, dan SMP. 3. menetapkan peringkat akreditasi, penerbitan sertifikat, dan publikasi hasil akreditasi TK, SD, dan SMP. 4. melaporkan hasil akreditasi sekolah tingkat Kabupaten/Kota. 5. Membangun basis data akreditasi untuk TK, SD, dan SMP. QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 5
  • 10. Belajar Untuk Masa Depanku F. Komponen Utama Akreditasi dilakukan melalui tindakan membandingkan kondisi sekolah dalam kenyataan dengan kriteria (standar) yang telah ditetapkan. Mengingat sekolah sebagai sistem yang tersusun dari komponen- komponen yang saling terkait untuk mencapai tujuan sekolah, maka standar yang dimaksud harus disusun berdasarkan komponen- komponen sekolah. Komponen-komponen sekolah yang menjadi bahan penilaian dalam akreditasi meliputi delapan Standar Nasional Pendidikan, yaitu: 1. Standar Isi; 2. Standar Proses; 3. Standar Kompetensi Lulusan; 4. Standar Tenaga Kependidikan; 5. Standar Sarana dan Prasarana; 6. Standar Pengelolaan; 7. Standar Pembiayaan;dan 8. Standar Penilaian Pendidikan. Setiap standar tersebut terdiri atas beberapa komponen, dan lebih lanjut dijabarkan kedalam berbagai aspek dan indikator. Selanjutnya indikator-indikator yang dikembangkan tersebut dijadikan acuan dalam pengembangan instrumen akreditasi dan penilaian yang digunakan dalam proses akreditasi sekolah. G. Persyaratan Sekolah yang Diakreditasi Berdasarkan SK Mendiknas No.87/U/2002, sekolah yang akan diakreditasi harus memiliki persyaratan sebagai berikut: 1. Memiliki surat keputusan kelembagaan unit pelaksana teknis (UPT) sekolah 2. Memiliki siswa pada semua tingkatan kelas 3. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan 4. Memiliki tenaga kependidikan 5. Melaksanakan kurikulum nasional 6. Telah menamatkan peserta didik. 6 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 11. Belajar Untuk Masa Depanku BAB III PERSIAPAN SEKOLAH UNTUK AKREDITASI Sekolah harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi akreditasi. Setiap komponen yang akan menjadi fokus penilaian harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga pada saat akreditasi dilakukan telah mencapai pada suatu kondisi atau mutu sesuai tataran yang ditentukan (benchmark). Tentu saja hal ini tidak dapat dicapai secara mendadak, melainkan melalui proses pengembangan yang relatif lama. Terdapat beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan sekolah untuk persiapan akreditasi. Mengingat keragaman kondisi dan prestasi sekolah yang saat ini telah dicapai, maka langkah-langkah yang akan dibahas juga bersifat alternatif. Demikian juga, langkah-langkah tersebut tidak harus berurutan dalam implementasinya di sekolah. Beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh sekolah dalam persiapan akreditasi adalah sebagai berikut: 1. Pemantapan rencana kerja/kegiatan dan anggaran sekolah dan komponen akreditasi, 2. Pembentukan/pemantapan tim penjamin mutu sekolah, 3. Pengembangan sistem informasi manajemen, 4. Pra-evaluasi diri untuk mengetahui kesiapan sekolah, 5. Pengembangan dan pemantapan komponen sekolah, 6. Evaluasi diri dan penyiapan aplikasi akreditasi. A. Pemantapan Rencana Kerja/Kegiatan dan Anggaran Sekolah dan Komponen Akreditasi 1. Rencana Kerja/Kegiatan dan Anggaran Pengembangan Sekolah Di dalam akreditasi sekolah, terdapat delapan komponen utama sekolah yang secara cermat akan dikaji dan dinilai. Tentu saja sekolah berharap agar kedelapan komponen utama tersebut dalam keadaan yang terbaik sehingga dapat memperoleh nilai akreditasi maksimal, bila mungkin memperoleh nilai akreditasi A. Hal ini tidak mungkin diperoleh dalam waktu yang singkat dan mendadak. Diperlukan waktu dan proses yang cukup panjang untuk QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 7
  • 12. Belajar Untuk Masa Depanku menyiapkan komponen-komponen sekolah tersebut dalam kondisi terbaik. Sebagaimana yang telah dikembangkan selama ini, dalam mengelola sekolah melalui manajemen berbasis sekolah (MBS), sekolah setiap tahun melakukan perencanaan sekolah yang kemudian difomulasikan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. RKAS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan. RKAS disusun dengan tujuan untuk: a. menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil; b. mendukung koordinasi antar pelaku sekolah; c. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antar waktu; d. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; e. mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat; dan f. menjamin tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Secara garis besar, isi RKAS antara lain: Visi (dengan indikator- indikator), misi, dan tujuan; Program-program strategis (untuk mencapai tujuan, misi, visi); Strategi pelaksanaan; Output yang diharapkan (apa, kapan, dan dibuat tahapan per tahunnya); Rencana biaya (alokasi dana); Rencana pemantauan dan evaluasi. 2. Komponen Akreditasi Beberapa program yang seharusnya dikembangkan oleh sekolah berkaitan dengan persiapan akreditasi setidaknya mencakup delapan komponen sesuai standar nasional pendidikan. Delapan komponen utama sebagaimana dijabarkan di atas perlu dikembangkan oleh sekolah secara berkelanjutan. Isi RKAS 8 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 13. Belajar Untuk Masa Depanku setidaknya mencakup komponen-komponen tersebut, terutama yang kondisi atau mutunya belum sesuai dengan acuan yang ditentukan. Garis besar komponen yang dinilai dalam akreditasi antara lain meliputi sebagai berikut: a. Standar Isi 1. Sekolah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2. Sekolah mengembangkan kurikulum bersama-sama pihak terkait berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. 3. Sekolah mengembangkan kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP. 4. Sekolah melaksanakan kurikulum dalam bentuk pengajaran berdasarkan prinsip pelaksanaan kurikulum. 5. Sekolah memiliki kurikulum muatan lokal yang penyusunannya melibatkan beberapa pihak. 6. Sekolah memiliki program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. 7. Sekolah memiliki dokumen Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran. 8. Sekolah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. 9. Guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa. 10. Guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu 11. Pengembangan KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan atau Kanwil Depag/Kandepag. 12. Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun Silabus sendiri. 13. Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 9
  • 14. Belajar Untuk Masa Depanku 14. Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran. 15. Sekolah menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur pada kalender pendidikan yang dimiliki. b. Standar Proses 16. Sekolah mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP. 17. Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus. 18. Dokumen RPP disusun oleh guru berdasarkan prinsip keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber bahan. 19. Sekolah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan yaitu rombongan belajar maksimal 32 siswa dan beban kerja minimal guru 24 jam tatap muka per mingggu. 20. Proses pembelajaran di Sekolah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. 21. Sekolah melakukan penilaian hasil belajar untuk memperbaiki proses pembelajaran. 22. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/ madrasah mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran. 23 Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala Sekolah dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. 24. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala Sekolah. 25. Kepala Sekolah melaporkan pengawasan proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan. 26. Kepala Sekolah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran. 10 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 15. Belajar Untuk Masa Depanku c. Standar Kompetensi Lulusan 27. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan. 28. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial. 29. Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar. 30. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab. 31. Siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya. 32. Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui jenis kegiatan pada kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. 33. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab. 34. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial. 35. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik 36. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI. 37. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan. 38. Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia yang bersifat afektif. 39. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global. QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 11
  • 16. Belajar Untuk Masa Depanku 40. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia melalui pembiasaan dan pengamalan. 41. Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain. 42. Siswa memperoleh pengalaman dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok. 43. Siswa memperoleh keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis. 44. Siswa memperoleh pengalaman ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. d. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan 47. Guru memiliki kualifikasi akademik minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1). 48. Guru pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. 49. Guru sehat jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar. 50. Guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran. 51. Guru memiliki integritas kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku. 52. Guru berkomunikasi secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa. 53. Guru menguasai materi pelajaran yang diampu serta mengembangkannya dengan metode ilmiah. 54. Kepala Sekolah memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV). 55. Kepala Sekolah berstatus sebagai guru, memiliki sertifikat pendidik, dan Surat Keputusan (SK) sebagai kepala Sekolah. 56 Kepala Sekolah memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun. 12 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 17. Belajar Untuk Masa Depanku 57. Kepala Sekolah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa. 58. Kepala Sekolah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan adanya kegiatan kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa diantaranya: koperasi siswa, peternakan/perikanan, pertanian/ perkebunan, kantin sekolah, unit produksi dan lain-lain. 59. Kepala Sekolah melakukan supervisi dan monitoring. 60. Kepala Tenaga Administrasi memiliki kualifikasi akademik minimal D-III. 61. Masa kerja minimal pada waktu diangkat menjadi Kepala Tenaga Administrasi 4 (empat) tahun. 62. Tenaga Administrasi memiliki kualifikasi akademik minimal Pendidikan Menengah atau yang sederajat. 63. Tenaga Administrasi memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya. 64. Kepala Perpustakaan memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1 dari jalur pendidikan atau minimal (D-II) Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 65. Masa kerja minimal pada waktu diangkat menjadi Kepala Perpustakaan 3 (tiga) tahun dari jalur pendidik dan 4 (empat) tahun dari jalur tenaga kependidikan. 66. Tenaga perpustakaan memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugasnya sebagai tenaga perpustakaan. 67. Kepala Laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1 dari jalur guru atau minimal (D-III) dari jalur laboran/teknisi. 68. Masa kerja minimal pada waktu diangkat menjadi Kepala Laboratorium 3 (tiga) tahun dari jalur guru, 5 (lima) tahun atau lebih dari jalur laboran/ teknisi 69. Kepala laboratorium minimal memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya. 70. Teknisi laboratorium memiliki kualifikasi akademik minimal D-II yang relevan dengan peralatan laboratorium. 71. Laboran memiliki kualifikasi akademik minimal D-I 72. Sekolah memiliki tenaga layanan khusus QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 13
  • 18. Belajar Untuk Masa Depanku e. Standar Sarana dan Prasarana 73. Lahan Sekolah memenuhi ketentuan luas minimal. 74. Lahan Sekolah berada di lokasi yang aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat. 75. Lahan Sekolah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan. 76. Sekolah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah. 77. Lantai Sekolah memenuhi ketentuan luas minimal. 78. Bangunan Sekolah memiliki struktur yang stabil dan kokoh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir 79. Bangunan Sekolah memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan. 80. Bangunan Sekolah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai. 81. Bangunan Sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 Watt. 82. Sekolah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya. 83. Sekolah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala. 84. Sekolah memiliki prasarana yang lengkap. 85. Sekolah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan. 86. Sekolah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. 87. Sekolah memiliki ruang laboratorium IPA yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. 88. Sekolah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. 89. Sekolah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. 14 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 19. Belajar Untuk Masa Depanku 90. Sekolah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. 91. Sekolah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah/ madrasah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan. 92. Sekolah memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. 93. Sekolah memiliki ruang UKS/M dengan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. 94. Sekolah memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. 95. Sekolah memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan. 96. Sekolah memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. 97. Sekolah memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai ketentuan. 98. Sekolah memiliki tempat bermain/berolahraga dengan luas dan sarana sesuai ketentuan. f. Standar Pengelolaan 99. Sekolah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga. 100. Sekolah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga yang sesuai dengan perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat. 101. Sekolah telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga. 102. Sekolah memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan. 103 Sekolah memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait. 104. Sekolah memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas. 105. Sekolah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan. 106. Sekolah melaksanakan kegiatan kesiswaan. QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 15
  • 20. Belajar Untuk Masa Depanku 107. Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran. 108. Sekolah melaksanakan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan. 109. Sekolah mengelola sarana dan prasarana pembelajaran. 110. Sekolah mengelola pembiayaan pendidikan. 111. Sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif. 112. Sekolah melibatkan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam pengelolaan pendidikan. 113. Sekolah memiliki program pengawasan yang disosialisasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan. 114. Sekolah melaksanakan kegiatan evaluasi diri. 115. Sekolah melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. 116. Sekolah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk akreditasi. 117. Sekolah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan. 118. Sekolah memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan. g. Standar Pembiayaan 119. Sekolah menyusun RAPBS dengan melibatkan stakeholders sekolah 120. Sekolah memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh. 121. Sekolah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKA-S/M atau RAPBS). 122. Sekolah mengalokasikan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 16 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 21. Belajar Untuk Masa Depanku 123. Sekolah mengalokasikan dana untuk kegiatan kesiswaan. 124. Sekolah mengalokasikan biaya kegiatan rapat 125. Sekolah mengalokasikan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian 126. Sekolah mengalokasikan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung. 127. Sekolah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M. 128. Sekolah memiliki pembukuan biaya operasional. 129. Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan. h. Standar Penilaian Pendidikan 130. Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran kepada siswa pada awal semester. 131. Silabus mata pelajaran dilengkapi dengan indikator pencapaian kompetensi dasar (KD) dan teknik penilaian. 132. Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian. 133. Guru menggunakan teknik penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan, dan atau bentuk lain dalam menilai siswa. 134. Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa. 135. Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik. 136. Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. 137. Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala Sekolah dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa. 138. Guru melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 17
  • 22. Belajar Untuk Masa Depanku Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester. 139. Sekolah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran melalui rapat dewan guru 140. Sekolah mengkoordinasikan evaluasi tengah semester dan evaluasi akhir semester. 141. Sekolah menentukan kriteria kenaikan kelas atau kriteria program pembelajaran (beban Sistem Kredit Semester/SKS) melalui rapat. 142. Sekolah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan. 143. Sekolah menyelenggarakan ujian Sekolah dan menentukan nilai kelulusan siswa sesuai dengan kriteria yang berlaku. 144. Sekolah melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa. 145. Sekolah melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 146. Sekolah menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru sesuai kriteria kelulusan. 147. Sekolah menerbitkan dan menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN). 148. Sekolah menerbitkan dan menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. 149. Sekolah menggunakan hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional SD/MI/ atau hasil ujian Paket A sebagai salah satu penentu penerimaan siswa baru B. Pembentukan/Pemantapan Tim Penjamin Mutu Sekolah Untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sekolah, baik yang bersifat rutin maupun pengembangan, sekolah hendaknya mengacu pada RKAS yang telah disusun. Memang tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan perubahan-perubahan terhadap rencana tersebut, sejauh untuk penyempurnaan. Agar apa yang dilakukan sekolah selaras dengan 18 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 23. Belajar Untuk Masa Depanku RKAS dan menuju kearah peningkatan pencapaian hasil, maka diperlukan pemantauan, pendampingan dan pengarahan. Untuk merealisasikan hal tersebut, salah satu alternatifnya dilakukan melalui pembentukan tim penjamin mutu. Tim tersebut terdiri atas unsur guru, wakil kepala sekolah dan anggota komite sekolah. Jika memungkinkan ada unsur ahli dari luar sekolah (misalnya dari perguruan tinggi). Tim penjamin mutu bertugas antara lain; membantu sekolah dalam merancang RKAS, memantau dan mengarahkan serta memberi masukan-masukan dalam melaksanakan program-program sekolah. Tim penjamin mutu membantu sekolah dalam pencapaian mutu penyelenggaraan sekolah dan hasil-hasil yang semestinya dicapai, termasuk keberhasilan akreditasi sekolah. Berkaitan dengan akreditasi sekolah, tim penjamin mutu harus mencermati delapan komponen utama sekolah yang menjadi fokus akreditasi dan rincian indikatornya. Setiap indikator harus dapat diketahui sejauhmana kondisinya dan bagaimana perkembangannya, serta apakah sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam akreditasi. C. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sebagai upaya untuk menjamin mutu pendidikan nasional, pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan. Pada Pasal 35 (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan, bahwa standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian penidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah, termasuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) diharapkan dapat memenuhi kedelapan standar nasional tersebut. Salah satu standar yang sangat besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan adalah standar pengelolaan. Pengembangan standar pengelolaan pada jenjang Pendidikan Dasar Menengah, termasuk pada SMP, dilakukan melalui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Standar pengelolaan terkait dengan pemanfaatan sumber daya sekolah secara efisien untuk dapat mencapai tujuan sekolah secara optimal. Hal tersebut terkait erat dengan pengelolaan berbagai data sekolah, seperti: Kesiswaan, Ketenagaan, Sarana-Prasarana, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 19
  • 24. Belajar Untuk Masa Depanku Pembelajaran, Penilaian, Kelulusan, dan Keuangan serta data terkait lainnya. Penyediaan dan pengolahan data secara lengkap, sistematis dan akurat merupakan syarat mutlak untuk dapat melakukan pengelolaan sekolah dengan MBS secara memadai. Selama ini aktivitas manajemen sekolah yang antara lain dalam menyediakan, mengelola, dan menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan tentang sekolah dilakukan secara konvensional. Cara tersebut membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya yang tinggi serta kurang efektif karena kesulitan dalam pencarian dan penyampaian data. Selain itu, penyimpanan arsip untuk jangka waktu yang lama mengalami banyak kesulitan, di antaranya tidak tahan lama karena dalam bentuk kertas, membutuhkan ruang yang luas untuk penyimpanan, sukar dalam pembaharuan, dan lain-lain. Pengembangan perangkat lunak teknologi informasi yang menangani manajemen informasi sekolah merupakan alternatif solusi permasalahan di atas. Oleh karena itu, setiap sekolah diharapkan dapat mengembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM sekolah adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang dirancang khusus untuk mengelola informasi sekolah, yang dapat diakses secara cepat dan akurat. SIM mencakup berbagai informasi sekolah, antara lain: Kesiswaan, Ketenagaan, Sarana-Prasarana, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Pembelajaran, Penilaian, Keuangan, Kelulusan & Alumni, serta informasi terkait lainnya. Melalui sistem informasi ini dapat mempermudah dalam melakukan proses pemantauan dan pengendalian setiap aktivitas sekolah. Hal ini sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan atau kebijakan strategis sekolah. Di samping itu, melalui SIM berbasis komputer, sekolah dapat mengkomunikasikan berbagai potensi dan keunggulannya secara lebih luas kepada masyarakat, orang tua siswa, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan stakeholders lainnya. Tujuan dan manfaat SIM Sekolah 1. Menyediakan informasi secara akurat, cepat, tepat, dan murah. 2. Meningkatkan mutu pelayanan kepada siswa dan orang tua/wali serta stakeholders lainnya dengan mengedepankan teknologi informasi. 3. Menjaring berbagai informasi sehingga tercipta interaksi yang erat antar warga sekolah, antara sekolah dengan komite sekolah, orang tua/wali, dan stakeholders lainnya 4. Membentuk image positif sekolah yang kuat dimasyarakat luas. 20 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 25. Belajar Untuk Masa Depanku Apabila saat ini belum memiliki SIM yang memadai, sekolah seyogyanya segera mengembangkannya. D. Pra-Evaluasi diri untuk mengetahui kesiapan sekolah 1. Pengertian Pada dasarnya, pra-evaluasi diri sangat terkait dengan kegiatan M&E sekolah. Secara khusus, pra-evaluasi diri perlu dilaksanakan sebelum kegiatan akreditasi dilakukan. Evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang umumnya diperoleh melalui pengukuran, untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program pendidikan atau kinerja sekolah. Evaluasi cenderung bersifat kualitatif, dilaksanakan untuk menguji objek atau kegiatan dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan. Evaluasi diri merupakan suatu upaya sistematis untuk menghimpun, mengolah dan menyusun informasi sebagai aspek kegiatan akademis profesional untuk dapat menyimpulkan kinerja dari suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Melalui evaluasi diri akan diperoleh umpan balik guna meningkatkan kinerja sehingga kualitas sekolah akan terus menjadi lebih baik. Pada dasarnya, evaluasi diri dapat juga dianggap sebagai suatu analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman atau SWOT analysis (strength, weakness, opportunity, threat). Evaluasi diri merupakan langkah awal proses akreditasi, yaitu evaluasi eksternal, dapat berupa validasi sejawat yang sifatnya voluntary, tetapi dapat juga berupa akreditasi mandataris. 2. Tujuan Pra-evaluasi diri bertujuan untuk menilai berbagai kelemahan dan hambatan yang dihadapi sekolah dalam mencapai tingkat perkembangannya untuk dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pengembangan selanjutnya. Pra-evaluasi diri merupakan upaya pengenalan diri dan kesadaran diri. Melalui kegiatan ini, sekolah akan mengetahui secara pasti mengenai keadaan sekolah yang sebenarnya, baik kelemahan maupun keunggulannya. Setelah mengenali kondisi sekolahnya, maka akan timbul kesadarannya untuk terus melakukan berbagai pembenahan ke arah peningkatan mutu secara berkelanjutan. QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 21
  • 26. Belajar Untuk Masa Depanku 3. Komponen dan Indikator Pra-evaluasi Diri Pra-evaluasi diri dilakukan untuk mengetahui kondisi semua aspek sekolah secara komprehensif. Hasilnya disusun ke dalam laporan yang umumnya disebut sebagai Profil Lembaga atau Profil Sekolah. Komponen dan indikator yang digunakan untuk pra- evaluasi diri sekolah sama dengan komponen dan indikator yang akan dinilai dalam akreditasi. Pada tahap ini setiap sekolah yang berencana mengajukan akreditasi sebaiknya lebih dahulu melakukan pra-evaluasi diri dan menyusun suatu laporan mengenai keadaan sekolah, kegiatan operasional yang menunjang tujuan sekolah. Hal-hal yang dituliskan dalam laporan hendaknya akurat, apa adanya dan objektif. Mengingat sifatnya yang spesifik dan berisi keadaan lembaga, maka buku laporan ini disebut “Profil Lembaga”. Hasil pra-evaluasi diri perlu diinformasikan kepada semua warga sekolah. Komponen sekolah yang masih kurang baik perlu segera dibenahi dan disempurnakan. Pembenahan hendaknya dilakukan secara sistematis, dilakukan melalui pembagian tugas. Misalnya, wakil kepala sekolah bidang kurikulum membenahi masalah kurikulum, pembenahan bidang kesiswaan diserahkan kepada guru yang terbiasa menangani hal tersebut, dan seterusnya. E. Pengembangan dan Pemantapan Komponen Sekolah Setiap sekolah hendaknya memiliki target atau benchmark tentang keadaan setiap komponen dan indikator yang akan dikreditasi. Rincian target komponen tersebut harus tersusun secara jelas, terukur dan didokumentasikan secara sistematis. Hasil pra-evaluasi diri yang mencakup komponen-komponen tersebut kemudian dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Kemudian dibuat semacam matrik untuk mengetahui indikator mana yang telah sesuai target dan mana yang belum. Apabila masih terdapat banyak komponen atau indikator yang kondisinya di bawah target, maka perlu dikaji lebih lanjut tentang faktor-faktor penyebabnya. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan menyusun program-program sekolah untuk memperbaiki indikator tersebut. Perlu juga dicermati, program apa yang perlu dikembangkan, siapa penanggungjawabnya, di mana dilaksanakan, dan berapa lama tujuan program dapat dicapai. Apabila masih banyak komponen dan 22 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 27. Belajar Untuk Masa Depanku indikator yang belum memenuhi harapan, maka sebaiknya rencana akreditasi ditunda lebih dahulu. Hasil pra-evaluasi diri yang menyangkut berbagai komponen dan indikator yang masih kurang hendaknya dikomunikasikan ke warga sekolah, terutama ke pihak- pihak yang terkait langsung dengan komponen tersebut. Sekolah dapat melakukan evaluasi diri untuk mengajukan aplikasi akreditasi sekolah jika pembenahan terhadap komponen atau indikator tersebut selesai dilakukan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. F. Evaluasi Diri dan Penyiapan Aplikasi Akreditasi Evaluasi diri secara menyeluruh perlu dilakukan lagi setelah program- program pembenahan dilaksanakan sesuai rancangan dan hasilnya telah mencapai target. Evaluasi ini tidak terbatas pada program-program pembenahan saja, melainkan semua komponen sekolah yang menjadi target akreditasi. Tim penjamin mutu secara profesional dan jujur harus dapat tegas melakukan evaluasi dan menyampaikan hasilnya ke sekolah. Instrumen dan mekanisme evaluasi diri menggunakan pedoman yang dikeluarkan Basda atau Lembaga Pelaksana Akreditasi Kab/Kota. Hasil evaluasi diri hendaknya tidak hanya berupa dokumen instrumen dan format penilaianya saja, tetapi juga semua dokumen yang menjadi dasar dan mendukung penilaian tiap-tiap komponen tersebut. Dokumen pendukung perlu disiapkan, baik dalam bentuk hard copy maupun soft copynya. Jika sekolah telah memiliki SIM yang berbasis komputer, maka hendaknya ada satu folder sendiri untuk tempat pengelolaan file akreditasi. Hal ini akan memudahkan dalam mengakses dan memperbarui informasi atau dokumen. Aplikasi untuk akreditasi ke Basda atau Lembaga Pelaksana Akreditasi Kabupaten/Kota perlu disampaikan sesuai mekanisme yang telah ditentukan. QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 23
  • 28.
  • 29. Belajar Untuk Masa Depanku BAB IV STRATEGI SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN AKREDITASI A. Penyiapan Warga Sekolah Sesuai dengan prinsip keterbukaan dalam MBS, kondisi sekolah yang diperoleh melalui evaluasi diri sebaiknya diinformasikan ke seluruh warga sekolah. Demikian juga, setelah hasil evaluasi diri dianggap memenuhi syarat sehingga sekolah mengajukan aplikasi akreditasi ke Basda atau Lembaga Pelaksana Akreditasi Kabupaten/Kota, maka langkah berikutnya adalah menyiapkan warga sekolah. Warga sekolah, meliputi pimpinan, para guru, karyawan, siswa dan komite sekolah perlu diberi penjelasan tentang aplikasi akreditasi dan kemungkinan akan dilakukan visitasi oleh asesor dari Basda atau Lembaga Pelaksana Akreditasi Kabuapten/Kota. Warga sekolah perlu dijelaskan tentang kondisi setiap komponen dan indikator hasil evaluasi diri, serta apa yang perlu mereka lakukan pada saat pelaksanaan visitasi. Diharapkan warga sekolah dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya dan bila diperlukan siap untuk memberikan penjelasan kepada asesor sesuai hasil evaluasi diri. Perlu dilakukan pembagian tugas secara jelas kepada warga sekolah mengenai pelaksanaan visitasi. B. Penyiapan Dokumen dan Komponen Akreditasi Salah satu hal esensial selama visitasi adalah kelengkapan dokumen yang terkait dengan delapan komponen utama yang akan dinilai dalam akreditasi. Sekolah perlu menyiapkan dokumen secara lengkap, sebaiknya dalam bentuk hard copy maupun soft copy. Apabila SIM sekolah sudah dikembangkan dengan baik, maka perlu disusun file tersendiri untuk akreditasi. Upayakan file tersebut disusun dengan tampilan yang sangat baik. Beberapa dokumen yang perlu disiapkan antara lain: 1. Pelaksanaan Kurikulum a. Kepmendiknas No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional b. Permendiknas No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 25
  • 30. Belajar Untuk Masa Depanku c. Permendiknas No 22, 23 dan 24 Tahun 2006 tentang SI, SKL, dan Pelaksanaannya d. Permendiknas No 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan e. KTSP sekolah atau Kurikulum yang berlaku 1) Perangkat Silabus, RPP, bahan ajar, media 2) Kalender Pendidikan dan Jadwal pembelajaran 2. Proses Pembelajaran a. Jadwal pembelajaran dan presensi pembelajaran b. Buku-buku dan bahan ajar yang digunakan sebagai referensi c. Media dan alat bantu pembelajaran d. Hasil-hasil penelitian tindakan kelas e. Laporan praktikum dan tugas-tugas siswa f. Laporan Hasil Penilaian 3. Penilaian a. Rancangan penilaian hasil belajar b. Instrumen/soal-soal penilaian c. Dokumen nilai dari sistem penilaian kelas d. Prestasi akademik dan non-akademik 4. Manajemen Sekolah a. Permendiknas No 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah b. Rencana pengembangan kompetensi tenaga kependidikan c. Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah d. Peraturan dan tata tertib sekolah e. Jadwal dan pelaksanaan rapat sekolah f. Program supervisi internal g. Arsip surat masuk dan keluar h. Buku penghubung, catatan kasus dan sejenisnya i. Daftar inventaris sarana dan prasarana sekolah j. Buku administrasi keuangan dan ketenagaan k. Akta pendirian/kelembagaan 26 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 31. Belajar Untuk Masa Depanku l. Bagan atau struktur organisasi m. Peraturan tentang efektivitas pembelajaran n. Kerjasama dengan lembaga lain 5. Sarana dan Prasarana a. Daftar inventaris sarana dan prasarana b. Peta sekolah c. Daftar bahan dan alat setiap lab atau ruang praktik d. Daftar buku perpustakaan 6. Ketenagaan a. Daftar guru dan karyawan b. Dokumen pengangkatan staf (guru dan karyawan) c. Daftar beban tugas guru dan karyawan d. Daftar Latar belakang pendidikan guru dan karyawan 7. Pembiayaan dan pendanaan a. RKAS b. Laporan keuangan c. Bukti-bukti pembayaran d. Rekening sekolah e. C. Pendampingan dan Penjelasan selama Visitasi Visitasi adalah kunjungan ke sekolah yang dilakukan oleh tim Asesor yang diberi tugas oleh Badan Akreditasi Sekolah. Mereka melaksanakan klarifikasi, verifikasi dan validasi terhadap data dan informasi yang telah disampaikan oleh sekolah melalui pengisian instrumen evaluasi diri. Dengan menggunakan instrumen visitasi, tim Asesor (yang terdiri dari beberapa orang) melakukan kunjungan ke sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilaksanakan melalui pengamatan lapangan, wawancara dengan warga sekolah, verifikasi atau pencermatan ulang berbagai data pendukung, serta pendalaman hal-hal khusus yang berkaitan dengan komponen dan aspek akreditasi. Visitasi ini dilakukan untuk meningkatkan kecermatan, keabsahan, serta kesesuaian antara fakta dengan data yang diperoleh melalui pengisian instrumen evaluasi diri. Di samping itu, dengan visitasi ini diharapkan dapat diperoleh data dan QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 27
  • 32. Belajar Untuk Masa Depanku informasi tambahan mengenai keadaan yang sesungguhnya dari sekolah yang diakreditasi. Asesor akan melakukan visitasi ke sekolah yang akan diakreditasi. Asesor akan datang ke sekolah menemui kepala sekolah dan warga sekolah dan menyampaikan tujuan dari visitasi, melakukan klarifikasi, verifikasi dan validasi atau cek ulang terhadap data dan informasi kuantitatif maupun kualitatif yang terjaring melalui instrumen evaluasi diri. Kegiatan klarifikasi, verifikasi dan validasi tersebut dilakukan dengan cara membandingkan data dan informasi yang diperoleh melalui instrumen evaluasi diri dengan kondisi nyata sekolah melalui pengamatan lapangan, observasi kelas, wawancara dengan warga sekolah, dan pencermatan ulang data pendukung. Tim asesor juga dimungkinkan untuk melakukan pencarian data dan informasi tambahan yang esensial tentang sekolah, termasuk pendalaman hal-hal khusus untuk memperkuat hasil klarifikasi, verifikasi dan validasi yang dilakukannya. Selain itu, asesor juga harus memberikan catatan verikasi pada lembar format instrumen visitasi untuk setiap komponen dan aspek. Dengan demikian, hasil visitasi akan menjadi masukan yang akurat dan valid bagi Basda atau Lembaga Pelaksana Akreditasi Kabupaten/Kota untuk menetapkan peringkat akreditasi sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa hal yang perlu dilakukan sekolah selama visitasi, antara lain: 1. Selama visitasi, setiap warga sekolah hadir sesuai jam belajar/kerja di sekolah, meskipun pada saat itu tidak ada tugas mengajar (bagi guru) 2. Setiap warga sekolah tetap melakukan aktivitas sesuai tugas masing-masing 3. Tim penjamin mutu hadir lebih awal dan mempersiapkan dokumen-dokumen dan perangkat kelengkapan untuk akreditasi 4. Pihak pimpinan dan tim penjamin mutu, sesuai kesepakatan jadwal kegiatan akreditasi, menyampaikan secara ringkas dan komprehensif tentang kondisi sekolah dan berbagai hal terkait dengan hasil evaluasi diri 5. Setiap pertanyaan dari tim asesor hendaknya dijawab dengan tuntas dan jujur sesuai apa adanya 28 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 33. Belajar Untuk Masa Depanku D. Klarifikasi Temuan Setelah melakukan verifikasi, validasi terhadap data dan informasi yang terjaring dan instrumen evaluasi diri, serta pencarian dan pendalaman terhadap data dan informasi tambahan, tim asesor melakukan pertemuan dengan warga sekolah. Pertemuan ini dimaksudkan untuk mengklarifikasi berbagai temuan penting atau ketidaksesuaian yang sangat signifikan antara fakta lapangan dengan data dan informasi yang terjaring dalam instrumen evaluasi diri. Pada tahap klarifikasi temuan ini, sekolah memiliki hak jawab untuk mengklarifikasi berbagai temuan tersebut. Klarifikasi dimaksudkan untuk menyampaikan secara umum gambaran yang diperoleh asesor untuk setiap komponen dan aspek untuk dijadikan bahan perbaikan bagi sekolah di masa mendatang. Klarifikasi ini bukan merupakan langkah kompromi antara tim asesor dengan sekolah untuk memperoleh peringkat akreditasi secara tidak benar. Hasil temuan dan rekomendasi dari pelaksanaan akreditasi sangat bermanfaat bagi sekolah. Sekolah perlu mencermati setiap temuan dan mempertimbangkan rekomendasi yang diberikan tim akreditasi. Dalam hal ini, perlu diadakan semacam rapat khusus untuk membahas temuan tersebut. QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 29
  • 34.
  • 35. Belajar Untuk Masa Depanku BAB V HASIL AKREDITASI DAN TINDAK LANJUT A. Hasil Setelah menyelesaikan visitasi ke sekolah, tim asesor memberikan penilaian disertai berita acara visitasi. Hasil penilaian oleh tim asesor juga disertai saran-saran untuk pengembangan dan peningkatan kinerja sekolah. Hasil visitasi oleh tim asesor diserahkan ke lembaga/badan yang menangani akreditasi Sekolah di Kabupaten/Kota untuk diolah. Lembaga tersebut sesuai dengan kewenangannya melakukan sidang pleno untuk menetapkan hasil akhir akreditasi. Selanjutnya, lembaga tersebut menerbitkan hasil akreditasi berupa sertifikat akreditasi dan laporan hasil akreditasi untuk sekolah. Hasil akreditasi sekolah dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah. Peringkat tersebut terdiri atas tiga klasifikasi berdasarkan skor keseluruhan komponen yang diperoleh, yaitu: A (Amat Baik); B (Baik); C (Cukup). Bagi sekolah yang hasil akreditasinya kurang dari C (Cukup), dinyatakan tidak terakreditasi. B. Tindak Lanjut Setelah menerima hasil akreditasi dan saran-sarannya, sekolah perlu mencermati dan melakukan refleksi terhadap hasil akreditasi dan saran- sarannya. Apabila memperoleh akreditasi A (Amat Baik) atau B (Baik), sekolah patut bersyukur meskipun harus tetap mencermati hasil penilaian dan saran pada setiap komponen. Seringkali, mempertahankan hasil yang sudah dicapai merupakan hal yang lebih sulit dibanding upaya untuk meraihnya. Pada komponen-komponen yang masih belum optimal hasilnya, sekolah perlu mengkaji apa penyebabnya dan bagaimana strategi untuk mengoptimalkan. Hal ini kemudian dikembangkan menjadi salah satu program pada RKAS tahun atau periode berikutnya. Hasil C (Cukup) pada dasarnya belum menunjukkan kinerja sekolah yang memuaskan. Apalagi kalau hasilnya tidak terakreditasi. Beberapa atau bahkan pada setiap komponen masih terdapat indikator-indikator yang kondisi/mutunya kurang baik. Sekolah, termasuk tim penjamin mutu perlu melakukan pengkajian secara sistematis. Komponen apa saja yang kurang baik dan apa penyebabnya serta upaya apa yang perlu QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 31
  • 36. Belajar Untuk Masa Depanku dilakukan untuk memperbaikinya. Hasil ini juga perlu disampaikan ke seluruh warga sekolah agar menjadi bahan untuk instropeksi. Namun demikian, sekolah tidak perlu putus asa. Sekolah diberi kesempatan dua tahun untuk meningkatkan kinerjanya, kemudian bisa mengajukan akreditasi lagi ke lembaga/badan yang menangani akreditasi sekolah/madarasah di tingkat Kabupaten/Kota. 32 Direktorat PSMP - QEC24711
  • 37. Belajar Untuk Masa Depanku BAB VI PENUTUP Akreditasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu sekolah. Setiap sekolah secara bertahap diharapkan dapat berkembang menuju kepada pencapaian mutu berstandar nasional, dan bahkan ke bertaraf internasional. Melalui akreditasi, yang didahului dengan evaluasi diri, sekolah dapat mengetahui kelemahan dan keunggulan setiap komponen yang ada di sekolahnya. Selanjutnya, sekolah dapat membenahi kelemahan-kelemahan yang ada dan meningkatkan prestasi yang dicapainya. Melalui pedoman ini diharapkan para pimpinan sekolah dan warga sekolah lainnya dapat menguasai tentang akreditasi, dan menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya sesuai tugas dan fungsinya, serta secara sinergis menyiapkan sekolah untuk menghadapi akreditasi sehingga diperoleh hasil yang optimal. QEC24711 - Panduan Pelaksanaan untuk Sekolah dalam Mempersiapkan Akreditasi 33