SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Percobaan Fisika Dasar
Nama : Nanang Suwandana
NIM : 12/331632/PA/14792
1. Percobaan Pengukuran Kecepatan Bunyi
di Udara dengan Metode Resonansi (M.I.5)
2. Percobaan Ayunan Fisis (M.I.6)
Pengukuran Kecepatan Bunyi di
Udara dengan Metode Resonansi
(M.I.5)
Tujuan Percobaan :
Menentukan kecepatan
bunyi di udara
Menentukan frekuensi
sumber bunyi
Langkah Kerja Percobaan Menentukan
Kecepatan Bunyi di Udara
 Percobaan 1 (menentukan kecepatan bunyi di
udara) :
 Garpu penala dipilih mulai dari frekuensi terkecil atau
terbesar untuk percobaan
 Garpu penala yang telah dipilih frekuensinya terlebih
dahulu dipukul dengan pemukul kayu dan dipegang
diatas mulut tabung
 Tabung resonansi ditarik keatas perlahan sampai
terdengar dengung keras. Tabung dijepit pada
kedudukan resonansi tersebut
 Dikur panjang kolom pada resonansi pertama
tersebut
 Diukur langkah nomor 4 dengan nilai frekuensi pada
garpu penala yang berbeda.
Data Percobaan Menentukan Kecepatan
Bunyi di Udara (Percobaan 1)
1/f (x) l(y)
0.001953125 0.174
0.002344116 0.211
0.002929974 0.25
0.003472222 0.306
Grafik Percobaan Kecepatan Bunyi
di Udara
y = 8648,28x + 0,009
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0 0.001 0.002 0.003 0.004
Series1
Linear (Series1)
Grafik l vs 1/f
Perhitungan dalam Menentukan
Kecepatan Bunyi di Udara
 m= (y2-y1)/(x2-x1)
= (30,6 – 17,4)/(0,00347-0,00195)
= 13,2/0,00152
= 8648,21
 v = mx4
= 8648,28x4
= 34592,8 cm/s
= 345,928 m/s
= 346 m/s
Perhitungan dalam Menentukan
Kecepatan Bunyi di Udara
 ∆m = 3 mm
= 0,003 m
∆m = ∆v x 4
∆v = ∆mx4
= 0,003x4
= 0,012 m/s
 Sehingga nilai dari v ∆v adalah 346
0,012 m/s
Langkah Kerja Percobaan
Menentukan Frekuensi Sumber
Bunyi
 Percobaan 2 (menentukan frekuensi sumber bunyi) :
 Tabung resonansi diturunkan serendah mungkin
kemudian suhu kamar dicatat
 Corong pengeras (loudspeaker) dihubungkan
dengan tabung resonansi pada nilai frekuensi
tertentu
 Tabung resonansi ditarik keatas secara perlahan
sampai terdengar dengung yang keras. Tabung
dijepit pada kedudukan resonansi yang pertama
 Pada keadaan resonansi tersebut diukur panjang
kolom udara yaitu jarak antara mulut tabung sampai
permukaan air (ln)
 Diulangi langkah nomor 4 untuk beberapa orde
resonansi
Data Percobaan Menentukan
Frekuensi Sumber Bunyi
Orde resonansi (x) Ln (y)
1 0.08
2 0.224
3 0.41
4 0.58
5 0.74
Grafik Percobaan Frekuensi
Sumber Bunyi
y = 0,165x - 0,096
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0 1 2 3 4 5 6
y
Series2
Linear (Series2)
Grafik ln vs orde
resonansi (n)
Perhitungan dalam Menentukan
Frekuensi Sumber Bunyi
 m= (y2-y1)/(x2-x1)
= (0,74 – 0,08)/(5-1)
= 0,66/4
= 0,165
 m = v/2f
f = v/2m
= 346/(2x0,165)
= 1048,48 Hz
Perhitungan dalam Menentukan
Frekuensi Sumber Bunyi
 ∆m = 2 mm
∆f = √(2x ∆m/v)^2 + (2xmx∆v/v^2)
= √ (2x 0,002/346)^2 + (2x0,165x0,012/346^2)
= √3,321 x 10⁻8
=0,000182 Hz
 Sehingga nilai dari f ∆f adalah 1048,48
0,000182 Hz
Kesimpulan
 Frekuensi berbanding terbalik dengan l1 (panjang kolom udara)
 Semakin besar nilai frekuensi maka nilai l1 (panjang kolom udara)
akan semakin kecil dan sebaliknya
 Semakin besar nilai 1/f maka nilai ln akan semakin besar
 Orde resonansi (n) berbanding lurus dengan ln (panjang kolom
udara)
 Semakin besar nilai n maka nilai ln juga akan semakin besr dan
sebaliknya
 Dari grafik diketahui bahwa nilai 1/f berbanding lurus dengan l dan
n berbanding lurus dengan ln.
 Grafik yang dihasilkan berupa grafik linear
 Hasil perhitungannya adalah:
a. Menentukan kecepatan bunyi di udara
v ∆v= 346 0,012 m/s
b. Menentukan frekuensi sumber bunyi
f ∆f= 1048,48 0,00082 Hz
Percobaan Ayunan Fisis (M.I.6)
Tujuan percobaan :
Menentukan momen
kelembaman (inersia) pelat
berlubang
Dapat menganalisa grafik non
linear
Langkah Kerja Percobaan Ayunan
Fisis
 Prosedur percobaan:
 Ditambahakan massa beban m1 dan m2
kemudian digantungkan sistem fisis pada
tumpuan melalui lubang tumpuan
 Sistem fisis disimpangkan dengan sudut yang
telah diatur kemudian dilepaskan sehingga
akan terjadi osilasi
 Diukur waktu untuk 10 kali osilasi dengan
menggunakan stopwatch
 Dipindahkan pada lubang tumpuan yang lain
dan diulangi seperti langkah 2 dan 3
 Data yang diperoleh disajikan dalam tabel
Grafik Percobaan Ayunan Fisis
0
1
2
3
4
5
6
7
0 10 20 30 40
Series1
Series2
Grafik T^2 vs x
Perhitungan Pada Percobaan
Ayunan Fisis
 T^2 = 1,8 0,1
R = (Rmin)+(Rmax)/ 2
= (15-0,4) + (15+0,8)/2
= 30,4/2
= 15,2
T^2 = (∏ R2/g) ((Io/MR2)+1)
1,8 = (3,14x(0,152)^2)/9,78 ((Io/0,141(0,152)^2)+1)
1,8 = (0,0725/0,6607)Io + 0,0725/9,78
1,8 = 0,1097 Io + 0,00741
1,793 = 0,1097 Io
Io = 6,40 kgm^2
Tmax^2 = (∏ Rmin^2/g) ((Io max/Mrmin^2)+1)
1,8+0,1 = (3,14x(0,146)^2)/9,78 ((Io/0,141(0,152)+1)
1,9 = (0,00684/0,03)Io max + 0,0725/9,78
1,893 = 0,228 Io max
Io max = 8,302 kg m^2
∆Io = (Io max- Io)
= 8,302 – 6,4
= 1,902 kg m^2
Io = (Io + ∆Io)
= 6,4 + 1,902
= 8,302 kg m^2
Sehingga diperoleh nilai Io ∆Io sebesar 8,302
1,902 kg m^2
Kesimpulan
 Pusat massa suatu benda tegar yang
dihunakan berada di tengah
 Gerak pada benda ayunan fisis merupakan
gerak gerak harmonis sederhana jika sudut
simpangan yang digunakan kecil
 Grafik yang dihasilkan berupa grafik non
linear
 Berdasar pada grafik, ketika berada di
pusat massa maka tidak terjadi osilasi
 Momen inersia dari benda tersebut atau Io
∆Io sebesar 8,302 1,902 kg m^2

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Polinom newton gregory
Polinom newton gregoryPolinom newton gregory
Polinom newton gregoryIrma Miyanti
 
Peluang, Permutasi, Kombinasi
Peluang, Permutasi, KombinasiPeluang, Permutasi, Kombinasi
Peluang, Permutasi, KombinasiNovi Suryani
 
Biologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan RuminansiaBiologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan RuminansiaRamadhani Sardiman
 
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktorEmi Suhaemi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Uji anova dan two way
ITP UNS SEMESTER 2 Uji anova dan two wayITP UNS SEMESTER 2 Uji anova dan two way
ITP UNS SEMESTER 2 Uji anova dan two wayFransiska Puteri
 
Metode numerik pada persamaan integral (new)
Metode numerik pada persamaan integral (new)Metode numerik pada persamaan integral (new)
Metode numerik pada persamaan integral (new)Khubab Basari
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskritBeny Nugraha
 
Interaksi antar-gen
Interaksi antar-genInteraksi antar-gen
Interaksi antar-genJeneng Omega
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete timeRumah Belajar
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.UNESA
 
Jurnal Time Series Model Intervensi
Jurnal Time Series Model IntervensiJurnal Time Series Model Intervensi
Jurnal Time Series Model Intervensiguest35d07b
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Deret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinDeret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinFerdhika Yudira
 

Was ist angesagt? (20)

Polinom newton gregory
Polinom newton gregoryPolinom newton gregory
Polinom newton gregory
 
Peluang, Permutasi, Kombinasi
Peluang, Permutasi, KombinasiPeluang, Permutasi, Kombinasi
Peluang, Permutasi, Kombinasi
 
Biologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan RuminansiaBiologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
 
Makalah aturan trapesium
Makalah aturan trapesiumMakalah aturan trapesium
Makalah aturan trapesium
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
 
ITP UNS SEMESTER 2 Uji anova dan two way
ITP UNS SEMESTER 2 Uji anova dan two wayITP UNS SEMESTER 2 Uji anova dan two way
ITP UNS SEMESTER 2 Uji anova dan two way
 
Metode numerik pada persamaan integral (new)
Metode numerik pada persamaan integral (new)Metode numerik pada persamaan integral (new)
Metode numerik pada persamaan integral (new)
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 7 - DFT urutan waktu diskrit
 
Interaksi antar-gen
Interaksi antar-genInteraksi antar-gen
Interaksi antar-gen
 
Metode newton
Metode newtonMetode newton
Metode newton
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
 
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
Laporan Fisologi Tumbuhan X Pengaruh AIA Terhadap Proses Absisi Daun Coleus sp.
 
Diktat sistem-linier
Diktat sistem-linierDiktat sistem-linier
Diktat sistem-linier
 
Jurnal Time Series Model Intervensi
Jurnal Time Series Model IntervensiJurnal Time Series Model Intervensi
Jurnal Time Series Model Intervensi
 
Presentasi interpolasi polinomial
Presentasi interpolasi polinomialPresentasi interpolasi polinomial
Presentasi interpolasi polinomial
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Deret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinDeret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurin
 

Ähnlich wie OPTIMASI KESEOAN FISIKA DASAR

Praktikum resonansi valentina febriyanti s
Praktikum resonansi valentina febriyanti sPraktikum resonansi valentina febriyanti s
Praktikum resonansi valentina febriyanti svalentinafebriyantii
 
Praktikum Resonansi Gracella Maydah
Praktikum Resonansi Gracella MaydahPraktikum Resonansi Gracella Maydah
Praktikum Resonansi Gracella MaydahGracella Maydah
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiWidya arsy
 
Gelombang mekanik untuk Mata Pelajaran Fisika
Gelombang mekanik untuk Mata Pelajaran FisikaGelombang mekanik untuk Mata Pelajaran Fisika
Gelombang mekanik untuk Mata Pelajaran FisikaPutri426595
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2Hery Andy
 
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxPengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxFeriRamadhan6
 
Kelompok 4 getaran
Kelompok 4 getaranKelompok 4 getaran
Kelompok 4 getaranNanda Reda
 
Getaran gelombang dan bunyi
Getaran gelombang dan bunyiGetaran gelombang dan bunyi
Getaran gelombang dan bunyiTunjung Prianto
 
Getaran teredam
Getaran teredamGetaran teredam
Getaran teredamSHITAIDRUS
 
Fisika kelas XI SMK Penerbangan Semarang BAB 1 (GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI)
Fisika kelas XI SMK Penerbangan Semarang BAB 1 (GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI)Fisika kelas XI SMK Penerbangan Semarang BAB 1 (GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI)
Fisika kelas XI SMK Penerbangan Semarang BAB 1 (GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI)lieem mohamad
 
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...hisbulloh huda S.Pd,M.Si
 

Ähnlich wie OPTIMASI KESEOAN FISIKA DASAR (20)

Praktikum resonansi valentina febriyanti s
Praktikum resonansi valentina febriyanti sPraktikum resonansi valentina febriyanti s
Praktikum resonansi valentina febriyanti s
 
Praktikum Resonansi Gracella Maydah
Praktikum Resonansi Gracella MaydahPraktikum Resonansi Gracella Maydah
Praktikum Resonansi Gracella Maydah
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
Gelombang mekanik untuk Mata Pelajaran Fisika
Gelombang mekanik untuk Mata Pelajaran FisikaGelombang mekanik untuk Mata Pelajaran Fisika
Gelombang mekanik untuk Mata Pelajaran Fisika
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Bab 1 teori gelombang
Bab 1 teori gelombangBab 1 teori gelombang
Bab 1 teori gelombang
 
4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop
 
Bab ii bunyi
Bab ii bunyiBab ii bunyi
Bab ii bunyi
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptxPengenalan dasar Sinyal.pptx
Pengenalan dasar Sinyal.pptx
 
3..pptx
3..pptx3..pptx
3..pptx
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Kelompok 4 getaran
Kelompok 4 getaranKelompok 4 getaran
Kelompok 4 getaran
 
Getaran Harmonis
Getaran HarmonisGetaran Harmonis
Getaran Harmonis
 
Getaran gelombang dan bunyi
Getaran gelombang dan bunyiGetaran gelombang dan bunyi
Getaran gelombang dan bunyi
 
getaran dan gelombang
getaran dan gelombanggetaran dan gelombang
getaran dan gelombang
 
Getaran teredam
Getaran teredamGetaran teredam
Getaran teredam
 
Fisika kelas XI SMK Penerbangan Semarang BAB 1 (GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI)
Fisika kelas XI SMK Penerbangan Semarang BAB 1 (GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI)Fisika kelas XI SMK Penerbangan Semarang BAB 1 (GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI)
Fisika kelas XI SMK Penerbangan Semarang BAB 1 (GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI)
 
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
 
ppt fisika bab 1
ppt fisika bab 1ppt fisika bab 1
ppt fisika bab 1
 

OPTIMASI KESEOAN FISIKA DASAR

  • 1. Percobaan Fisika Dasar Nama : Nanang Suwandana NIM : 12/331632/PA/14792 1. Percobaan Pengukuran Kecepatan Bunyi di Udara dengan Metode Resonansi (M.I.5) 2. Percobaan Ayunan Fisis (M.I.6)
  • 2. Pengukuran Kecepatan Bunyi di Udara dengan Metode Resonansi (M.I.5) Tujuan Percobaan : Menentukan kecepatan bunyi di udara Menentukan frekuensi sumber bunyi
  • 3. Langkah Kerja Percobaan Menentukan Kecepatan Bunyi di Udara  Percobaan 1 (menentukan kecepatan bunyi di udara) :  Garpu penala dipilih mulai dari frekuensi terkecil atau terbesar untuk percobaan  Garpu penala yang telah dipilih frekuensinya terlebih dahulu dipukul dengan pemukul kayu dan dipegang diatas mulut tabung  Tabung resonansi ditarik keatas perlahan sampai terdengar dengung keras. Tabung dijepit pada kedudukan resonansi tersebut  Dikur panjang kolom pada resonansi pertama tersebut  Diukur langkah nomor 4 dengan nilai frekuensi pada garpu penala yang berbeda.
  • 4. Data Percobaan Menentukan Kecepatan Bunyi di Udara (Percobaan 1) 1/f (x) l(y) 0.001953125 0.174 0.002344116 0.211 0.002929974 0.25 0.003472222 0.306
  • 5. Grafik Percobaan Kecepatan Bunyi di Udara y = 8648,28x + 0,009 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0 0.001 0.002 0.003 0.004 Series1 Linear (Series1) Grafik l vs 1/f
  • 6. Perhitungan dalam Menentukan Kecepatan Bunyi di Udara  m= (y2-y1)/(x2-x1) = (30,6 – 17,4)/(0,00347-0,00195) = 13,2/0,00152 = 8648,21  v = mx4 = 8648,28x4 = 34592,8 cm/s = 345,928 m/s = 346 m/s
  • 7. Perhitungan dalam Menentukan Kecepatan Bunyi di Udara  ∆m = 3 mm = 0,003 m ∆m = ∆v x 4 ∆v = ∆mx4 = 0,003x4 = 0,012 m/s  Sehingga nilai dari v ∆v adalah 346 0,012 m/s
  • 8. Langkah Kerja Percobaan Menentukan Frekuensi Sumber Bunyi  Percobaan 2 (menentukan frekuensi sumber bunyi) :  Tabung resonansi diturunkan serendah mungkin kemudian suhu kamar dicatat  Corong pengeras (loudspeaker) dihubungkan dengan tabung resonansi pada nilai frekuensi tertentu  Tabung resonansi ditarik keatas secara perlahan sampai terdengar dengung yang keras. Tabung dijepit pada kedudukan resonansi yang pertama  Pada keadaan resonansi tersebut diukur panjang kolom udara yaitu jarak antara mulut tabung sampai permukaan air (ln)  Diulangi langkah nomor 4 untuk beberapa orde resonansi
  • 9. Data Percobaan Menentukan Frekuensi Sumber Bunyi Orde resonansi (x) Ln (y) 1 0.08 2 0.224 3 0.41 4 0.58 5 0.74
  • 10. Grafik Percobaan Frekuensi Sumber Bunyi y = 0,165x - 0,096 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0 1 2 3 4 5 6 y Series2 Linear (Series2) Grafik ln vs orde resonansi (n)
  • 11. Perhitungan dalam Menentukan Frekuensi Sumber Bunyi  m= (y2-y1)/(x2-x1) = (0,74 – 0,08)/(5-1) = 0,66/4 = 0,165  m = v/2f f = v/2m = 346/(2x0,165) = 1048,48 Hz
  • 12. Perhitungan dalam Menentukan Frekuensi Sumber Bunyi  ∆m = 2 mm ∆f = √(2x ∆m/v)^2 + (2xmx∆v/v^2) = √ (2x 0,002/346)^2 + (2x0,165x0,012/346^2) = √3,321 x 10⁻8 =0,000182 Hz  Sehingga nilai dari f ∆f adalah 1048,48 0,000182 Hz
  • 13. Kesimpulan  Frekuensi berbanding terbalik dengan l1 (panjang kolom udara)  Semakin besar nilai frekuensi maka nilai l1 (panjang kolom udara) akan semakin kecil dan sebaliknya  Semakin besar nilai 1/f maka nilai ln akan semakin besar  Orde resonansi (n) berbanding lurus dengan ln (panjang kolom udara)  Semakin besar nilai n maka nilai ln juga akan semakin besr dan sebaliknya  Dari grafik diketahui bahwa nilai 1/f berbanding lurus dengan l dan n berbanding lurus dengan ln.  Grafik yang dihasilkan berupa grafik linear  Hasil perhitungannya adalah: a. Menentukan kecepatan bunyi di udara v ∆v= 346 0,012 m/s b. Menentukan frekuensi sumber bunyi f ∆f= 1048,48 0,00082 Hz
  • 14. Percobaan Ayunan Fisis (M.I.6) Tujuan percobaan : Menentukan momen kelembaman (inersia) pelat berlubang Dapat menganalisa grafik non linear
  • 15. Langkah Kerja Percobaan Ayunan Fisis  Prosedur percobaan:  Ditambahakan massa beban m1 dan m2 kemudian digantungkan sistem fisis pada tumpuan melalui lubang tumpuan  Sistem fisis disimpangkan dengan sudut yang telah diatur kemudian dilepaskan sehingga akan terjadi osilasi  Diukur waktu untuk 10 kali osilasi dengan menggunakan stopwatch  Dipindahkan pada lubang tumpuan yang lain dan diulangi seperti langkah 2 dan 3  Data yang diperoleh disajikan dalam tabel
  • 16. Grafik Percobaan Ayunan Fisis 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 20 30 40 Series1 Series2 Grafik T^2 vs x
  • 17. Perhitungan Pada Percobaan Ayunan Fisis  T^2 = 1,8 0,1 R = (Rmin)+(Rmax)/ 2 = (15-0,4) + (15+0,8)/2 = 30,4/2 = 15,2 T^2 = (∏ R2/g) ((Io/MR2)+1) 1,8 = (3,14x(0,152)^2)/9,78 ((Io/0,141(0,152)^2)+1) 1,8 = (0,0725/0,6607)Io + 0,0725/9,78 1,8 = 0,1097 Io + 0,00741 1,793 = 0,1097 Io Io = 6,40 kgm^2
  • 18. Tmax^2 = (∏ Rmin^2/g) ((Io max/Mrmin^2)+1) 1,8+0,1 = (3,14x(0,146)^2)/9,78 ((Io/0,141(0,152)+1) 1,9 = (0,00684/0,03)Io max + 0,0725/9,78 1,893 = 0,228 Io max Io max = 8,302 kg m^2 ∆Io = (Io max- Io) = 8,302 – 6,4 = 1,902 kg m^2 Io = (Io + ∆Io) = 6,4 + 1,902 = 8,302 kg m^2 Sehingga diperoleh nilai Io ∆Io sebesar 8,302 1,902 kg m^2
  • 19. Kesimpulan  Pusat massa suatu benda tegar yang dihunakan berada di tengah  Gerak pada benda ayunan fisis merupakan gerak gerak harmonis sederhana jika sudut simpangan yang digunakan kecil  Grafik yang dihasilkan berupa grafik non linear  Berdasar pada grafik, ketika berada di pusat massa maka tidak terjadi osilasi  Momen inersia dari benda tersebut atau Io ∆Io sebesar 8,302 1,902 kg m^2