2. Profil Afrika
2
Penduduk : Suku bangsa Pigmy di pedalaman Zaire,
Bushman, Zhun, Hatentot di Gurun Kalahari, suku bangsa
Tuareg, Negroid, dan Sahrawi di Gurun Sahara.
Bahasa : Lebih dari 800 bahasa, bahasa Arab, Swahili, dan
Hausa paling luas penggunaannya.
Agama : Islam, Kristen dan berbagai aliran kepercayaan.
3. Sistem Pendidikan di Afrika
3
Era Apartheid
Berdasarkan warna kulit yaitu
kementerian yang berbeda untuk
pelajar kulit putih, berwarna, Asia,
dan kulit putih hitam di luar
Bantustan. Diskriminai ini telah
menghasilkan 14 kementerian
pendidikan yang berbeda.
Pasca Era Apartheid
Pemerintah membentuk system
pendidikan tanpa diskriminasi.
Pelajar kulit putih dan kulit hitam
mulai belajar di dalam satu kelas.
Pemerintah mengeluarkan lebih
banyak anggaran untuk pendidikan.
4. Lembaga Pendidikan di Afrika Selatan
4
DBE (Department of Basic
Education)
Menangani sekolah dasar dan
menengah baik sekolah negeri
maupun swasta, PAUD, Sekolah
kebutuhan khusus.
DHET (Department of
Higher Education and
Training)
Menangani Technical and
Vocational Education and
Training(TVET), adult basic
education and training (ABET)
centres, and higher education
(HE) institutions.
6. Pendidikan Tinggi di Afrika Selatan
Pada 1995 terdapat 385.000 pelajar di 21 Universitas dan
190.000 pelajar di Technikon (Institut Teknikal atau
Vokasional).
37% dari golongan kulit putih, sejak 1994 pelajar kulit
hitam bertambah mendadak.
Biaya pendidikan murah karena disubsidi oleh negara.
Berkisar $200/smt, akomodasi $100/bulan. Diskon tempat
wisata, museum, perpustakaan 20-70%.
6
7. African Leadership University (ALU)
Sebuah sekolah tingkat sarjana yang
dibuka tahun 2008 dengan mata
kuliah utama adalah Kewirausahaan
dengan jurusan yang relevan dengan
usaha dimasyarakat (e.g jurusan
bisnis arang bambu).
Mereka mengerjakan enam proyek
atau lebih per tahunnya dan wajib
menyelesaikan magang.
7
8. Keunggulan ALU
Meyakini bahwa kecerdasan setiap orang
berbeda sehingga menggunakan
kurikulum yang berfokus kepada
pengembangan diri siswa yaitu pengujian
keterampilan diri, kecerdasan dan ide-
idenya. Menekankan program problem
based learning, kewirausahaan dan
kepemimpinan dan interenship (magang).
Di ALU mahasiswa tidak hanya memilih
jurusan tapi mengejar pengalaman hidup.
8
9. Pemuda di Afrika
Laporan Global Entrepreneurship Monitor 2014
menggambarkan orang-orang muda di Afrika sub-Sahara
sebagai salah satu yang paling berjiwa wirausaha di dunia.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa
Afrika yang tidak percaya gelar MBA relevan dengan
kebutuhan mereka. Mereka lebih suka kursus bisnis yang
lebih pendek fleksibel dan modular.
9
10. Pan African Awards
Kontes ini diperuntukkan bagi warga Afrika yang ingin
menggunakan alat pendidikan untuk mendorong kewirausahaan di
Afrika.
10
Program Kewirausahaan di Afrika
STEMi Afrika
Program para ahli untuk mendorong inovasi para pelaku usaha di
kawasan miskin di Afrika. Salah satu programnya membangun
stasiun cuaca pencatatan data IoT yang membantu petani
meningkatkan hasil panen
11. Pengembangan Kewirausahaan bagi Diaspora Indonesia di Mesir
Keberadaan mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Mesir menjadi
faktor penguat dalam menjembatani masuknya produk-produk
Indonesia ke Mesir.
Banyak yang sudah berhasil memfasilitasi ekspor produk-produk
unggulan Indonesia ke Mesir seperti kopi, rempah-rempah, kerajinan
tangan, kosmetik dsb.
Bahkan diantara mereka ada yang sudah memiliki lahan usaha tempat
makan, toko swalayan bahkan usaha ekspor dan impor bekerja sama
dengan pengusaha Mesir.
11
Pengembangan Kewirausahaan
12. “
Tidak semua negara di benua Afrika memiliki
pendidikan yang baik masih banyak yang
kukurangan infrastruktur, guru, fasilitas yang
kurang memadai, krisis pendidikan saat Covid
terjadi lebih parah, di mana hingga 80 persen
pelajar tidak memiliki akses internet dan listrik,
membuat pembelajaran jauh menjadi sulit.
12