SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 36
Sebuah Karya Tulis yang diajukan untuk memenuhi
syarat mengikuti Ujian Nasional Bahasa Indonesia
tahun ajaran 2015/2016.
Disusun Oleh:
Muhammad Holil
(9973257752)
M. Ruslan Nugraha
(9985954836)
Guru Mata Pelajaran:
Dra. Yulinah Mu’az
MA ARRIDHO MUSTAQIM
Jln. Moch. Ali km 2,5 Rawabango Ciranjang (43282)
Kabupaten Cianjur Jawa Barat
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN
Karya tulis ilmiah yang berjudul “PENTINGNYA PENDIDIKAN
PESANTREN BAGI GENERASI MUDA DI ERA GLOBALISASI” ini
diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Nasional Bahasa Indonesia
tahun ajaran 2015/2016 di MA ARRIDHO CIRANJANG – CIANJUR, dan
dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai karya tulis.
Ciranjang, Maret 2016
Menyetujui,
Kepala MAS ARRIDHO
CIRANJANG,
KH. ACEP NU’MAN, S.HI., M.Pd.I.
Mengesahkan,
Guru pembimbing,
Dra. Yulinah Muaz
KaryaTulisIlmiah2016
i
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penulis mampu menyelesaikan tugas karya ilmiah ini guna memenuhi
tugas ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam penyusunan tugas atau materi yang sederhana ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran
dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
orang tua, para guru dan teman-teman sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Karya ilmiah ini di susun penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT, akhirnya karya ilmiah ini
dapat terselesaikan.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar bahwa karya
ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
guru pembimbing dan akademis lainya penulis meminta masukanya demi
perbaikan pembuatan karya ilmiah penulis di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Ciranjang, 12 Maret 2016
Penulis I, Muhammad Holil
Penulis II, M. Ruslan Nugraha
KaryaTulisIlmiah2016
ii
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
D A F T A R I S I
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar………………………………………………………………….
Daftar Isi…………………………………………………………………………
Lampiran-lampiran……………………………...……………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...
C. Tujuan Penulisan……………………………………………..………….…..
D. Manfaat Penelitian……………………………..……………………………
E. Metode Penelitian…………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sejarah Pesantren di Indonesia……………………………
B. Eksistensial Pesantren di Tengah Masyarakat dan Negara…………….……
C. Metode Pendidikan Pesantren……………………………………………….
D. Peran Pondok Pesantren dalam Pendidikan Karakter…………….…………
E. Dampak Positif dan Negatif Pesantren Bagi Generasi Muda……………….
F. Minat Generasi Muda Belajar di Pesantren…………………………………
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Metode Penelitian…………………………………………………………
B. Persiapan penelitian...………………………...……………………………..
C. Pelaksanaan Penelitian……………………...……………………………….
D. Pengolahan data…...………………...………………………………………
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………….…………………………………………………
B. Saran………………...………………………...…………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...
i
ii
iii
1
2
2
3
4
5
8
9
12
13
16
19
19
20
20
25
26
27
Halaman
KaryaTulisIlmiah2016
1
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
B A B I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan globalisasi sudah tidak bisa dibendung lagi,
dimana IPTEK (ilmu pengetahuan teknologi) sudah semakin canggih, ilmu
pengetahuan umum semakin berkembang dan kehidupan manusia semakin
modern. Seiring dengan perkembangannya maka dampak dari globalisasi itu
sendiri perlu dikhawatirkan karena tidak semua berdampak positif, apalagi ketika
arus negatif sudah menyerang para generasi muda yang akan menyebabkan
suramnya masa depan mereka. Kekerasan, mabuk-mabukan, bahkan seks bebas
pun akan menjadi teman akrab mereka. Yang pada akhirnya norma, moral dan
akhlak generasi muda akan ada di dalam kebobrokan.
Mengingat bahwa tidak semua globalisasi berdampak positif bagi generasi
muda, maka selain bekal keilmuan dari pendidikan formal generasi muda pun
perlu bekal keimanan, ilmu agama dan kepribadian dalam menghadapi era
globalisasi, yang disebut dengan IMTAQ (iman dan taqwa). Pondok pesantren
merupakan elemen pendidikan yang memiliki misi untuk membekali generasi
muda dengan IMTAQ (iman dan taqwa). Setidaknya dengan IMTAQ, para
generasi muda memiliki dasar pendidikan yang lebih religius sehingga tidak akan
terbawa oleh arus negatif yang akan merugikan para generasi muda. Akan tetapi,
masyarakat dan generasi muda khususnya, belum menyadari tentang pentingnya
pendidikan pesantren.
KaryaTulisIlmiah2016
2
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
Semoga dengan hadirnya lembaga pendidikan pondok pesantren dapat
memberikan sumbangan pendidikan yang melahirkan generasi muda yang
religius.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam penelitian ini penulis
mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan bagaimana sejarah adanya pesantren di Indonesia?
2. Bagaimanakah eksistensial pesantren di tengah masyarakat dan di Negara?
3. Apa bentuk metode pendidikan pesantren dalam usaha peningkatan kualitas
para santri?
4. Bagaimana peran pondok pesantren dalam pendidikan karakter para santri?
5. Apa dampak positif dan negatif pesantren bagi generasi muda?
6. Bagaimanakah minat generasi muda terhadap pesantren?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian yang berhubungan
dengan pentingnya pendidikan pesantren bagi generasi muda di era globalisasi
mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dan sejarah adanya pesantren di Indonesia.
2. Supaya masyarakat tahu tentang pentingnya eksistensial pesantren di era
globalisasi.
3. Menjelaskan tentang metode pendidikan pesantren dalam usaha peningkatan
kualitas para santri.
KaryaTulisIlmiah2016
3
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
4. Memberitahukan peran pondok pesantren dalam pendidikan karakter para
santri.
5. Mengajak kepada generasi muda untuk mengambil hal yang positif dari pada
pendidikan pesantren.
6. Mendorong minat generasi muda terhadap pendidikan pesantren di era
globalisasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan bisa mendapatkan informasi dan
temuan yang mendalam tentang fenomena pentingnya pondok pesantren bagi
generasi muda di era globalisasi. Selanjutnya penulisan ini diharapakan dapat
berguna bagi:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wahana dalam memperoleh
informasi dan pengetahuan. Selain itu, penulis dapat melatih diri dalam
menganalisa masalah-masalah kepesantrenan yang dipentingkan bagi
generasi muda.
2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wahana dalam memperoleh
informasi dan pengetahuan pembaca, tentang pentingnya pendidikan
pesantren bagi generasi muda di era globalisasi.
KaryaTulisIlmiah2016
4
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
3. Bagi Lembaga
Sedang bagi lembaga pendidikan, hasil penulisan ini dapat menjadi tolak
ukur kelembagaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan pesantren
khusunya, maupun pendidikan formal dan non formal lainya. Yang
diimplementasikan melalui pengolahan dan penyelengaraan program yang
berhubungan dengan pendidikan.
E. Metode Penelitian
Metode yang Penulis gunakan adalah dengan menggunakan pengumpulan
data atau internet. Adapun pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara
menyebarkan angket dan mewawancari beberapa narasumber yang mengerti pada
bidangnya.
KaryaTulisIlmiah2016
5
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
B A B II
P E M B A H A S A N
A. Pengertian dan Sejarah Pesantren di Indonesia
1. Pengertian Pesantren
Pesantren adalah sebuah kompleks dalam sebuah lokasi yang terdiri dari
rumah pengasuh pondok (Kyai [Jawa]; Ajengan [Sunda]; Nun atau Bendara
yang disingkat ra [Madura]; Tuan Guru [Lombok]; dll.); sebuah surau atau
masjid; asrama tempat tinggal Santri (murid); ada materi yang diajarkan dan
ada santri serta ada pengasuh atau pengajar – kyai.1
Pada pengertian di atas diperkuat oleh pendapat KH. Acep Nu’man, S.HI.,
M.Pd.I.2 yang menyebutkan bahwa “pondok pesantren adalah suatu lembaga
pendidikan yang berfokus memahami pendidikan yang bersifat islami”.
Sebagai kelanjutan pendapat pertama dikemukakan oleh H. E. Wahidin
Sambas, S.Pd.I., M.Pd.I.3 bahwa “istilah pesantren berasal dari bahasa
sunda: “pasantrian” artinya, tempat berkumpul para santri, pondok
pesantren sendiri berarti lembaga pendidikan formal yang khusus
menyelenggarakan pendidikan keagamaan”.
Sedangkan menurut pendapat ketiga dikemukakan oleh salah seorang
santri4, mengumukakan bahwa “pondok pesantren adalah lembaga
1 Drs. H.M. Annas Mahduri dkk., 2002.
2 Ketua MUI Ciranjang & Kepala MA Arridho Ciranjang.
3 Kepala MTs Arridho Ciranjang dan masyarakat Kecamatan Bojong Picung.
4 Fadli Muslihuddin (Santri Al-Musri’1 Cianjur)
KaryaTulisIlmiah2016
6
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
pendidikan tertua di Indonesia yang ada sebelum pendidikan formal ada di
Indonesia”.
Berdasarkan glosari pengertian tersebut di atas, secara umum dapat
dirumuskan bahwa paling tidak pondok pesantren mempunyai 3 unsur pokok,
yaitu:
Pertama, aktor atau pelaku yang bertanggungjawab terselenggaranya
pendidikan di pesantren, yaitu kyai, ustad, santri dan pengurus.
Kedua, sarana perangkat keras atau pasilitas pesantren, seperti, masjid,
rumah kyai, rumah ustad, pondok atau asrama tempat tinggal para santri, dan
(untuk pesantren maju) bangunan gedung sekolah dan madrasah.
Ketiga, sarana perangkat lunak, seperti kurikulum/materi yang diajarkan,
kitab yang dijadikan pegangan dan metode pengajaran.
Sedangkan pengertian pesantren sendiri dapat dirumuskan bahwa pondok
pesantren secara implisit adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang
berfokus pada ajaran islam yang sesuai dengan tuntutan al-Qur’an dan al-
Hadist (ditambah ijma’ dan qiyas ‘ulama bagi kalangan madzhab
Syafi’iyyah5), tidaklah berarti seluruh pondok pesantren itu tertutup dengan
inovasi. Pada zaman penjajahan Belanda memang mereka menutup diri dari
segala pengaruh luar terutama pengaruh barat yang non Islami. Namun di lain
pihak pondok pesantren dengan figur kyainya telah berhasil membangkitkan
nasionalisme, mempersatukan antar suku-suku yang seagama bahkan menjadi
benteng yang gigih melawan penjajahan.
5 Salah satu madzhab yang dianut oleh ummat Islam di Indonesia.
KaryaTulisIlmiah2016
7
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
2. Sejarah Pesantren di Indonesia
Lembaga pendidikan tradisional yang menyelenggerakan pendidikan
agama seperti halnya pesantren telah ada sejak masa pertumbuhan Agama
Islam di Nusantara. Sejak sebelum masa kolonisasi, wilayah-wilayah Islam
Nusantara telah memiliki sistem pendidikan yang mengacu kepada
pembelajaran al-Qur’an, praktik sembahyang dan kewajiban-kewajiban
pokok agama lainya. Bentuk paling dasar umumnya disebut “Pengajian al-
Qur’an”. Pendidikan ini lazimnya berlangsung di rumah imam masjid, kyai
atau tokoh saleh ummat Islam lainya.
Berikut ini penjelasan tentang sejarah menurut para tokoh pendidikan
dan pelajar.
a. Dhofier (1994)6, mengemukakan“Sejarah pesantren berdiri di Indonesia
dimulai ketika penyebaran dan pendalaman Islam secara intensif terjadi
pada masa abad ke-13 M. yang dilakukan oleh mubaligh dari India Barat
tanah gujarat sampai akhir abad ke-17 M.”
b. KH. Acep Nu’man, S.HI., M.Pd.I. seorang ‘ulama modern,
mengemukakan“Sejarah pesantren berdiri di Indonesia dimulai dari
geraknya Pimpinan Nahdlatul ‘Ulama (KH. Hasyim Asy’ari [Kakek Bapak
Presiden ke-4, Bapak H. Abdurrahman Wahid]) tahun 1926 M. Akan
tetapi, pada masa penjajahan kolonisasi pun sudah ada lembaga
pendidikan yang mempelajari pendidikan Islam. Namun semaraknya
pesantren dimulai pada masa KH. Hasyim Asy’ari yang dikenal sebagai
6 Drs. H.M. Annas Mahduri dkk., 2002.
KaryaTulisIlmiah2016
8
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
tokoh besar Nahdlatul ‘Ulama (NU). Dan pesantren memang kebanyakan
dari kalangan Nahdliyyin (orang-orang yang mengamalkan prinsip NU).”
Berdasarkan paparan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pondok
pesantren telah dikenal di Nusantara mulai abad ke-13 dan berkembang pesat
pada abad 17 M. Sementara itu, pondok pesantren di Jawa dapat ditemui
sejak berdirinya Organisasi Nahdlatul ‘Ulama.
B. Eksistensial Pesantren di Tengah Masyarakat dan Negara
Keberadaan pesantren menjadi keunikan tersendiri, pesantren hingga saat ini
tetap survive7 di tengah gejolak modernisasi dan globalisasi sekalipun. lembaga
pendidikan yang kerap tradisional ini telah menunjukkan eksistensinya, bahwa ia
tetap istiqamah dengan tradisionalismenya tanpa kehilangan eksklusifitas8 dan
kontekstualitas9.
Pada kepemimpinan sekarang pesantren sudah mendapatkan pengakuan resmi
dari Negara, yaitu dengan ditetapkanya Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo
pada 22 Oktober 2015, hingga saat ini masih menggema dan disambut suka cita
para santri di berbagai pondok pesantren. Dengan ketetapan Presiden tersebut,
berarti pesantren masih mampu bereksistensi di tengah masyarakat. Eksistensi di
sini adanya pengakuan atas keikutsertaan para kyai dan santri-santrinya dalam
memerdekakan Negeri ini, yang dikenal dengan Resolusi Jihad pada 22 Oktober
1945 yang diserukan KH. Hasyim Asy'ari, untuk menggerakkan ummat Islam
lainnya berperang mengusir penjajah di Kota Surabaya pada 10 November 1945
yang disebut dengan “Hari Pahlawan”.
7 Masih hidup
8 Terpisah dari yang lain; khusus
9 Berhubungan
KaryaTulisIlmiah2016
9
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
Namun, masih terdapat masyarakat memandang pesantren dengan sebelah
mata. Kepedulian minoritas masyarakat tersebut sangat apatis10 terhadap
kelestarian pesantren. mereka masih ragu untuk mendorong para generasi muda
untuk belajar di pesantren dengan alasan pesantren itu kuno, ketinggalan zaman
dan alasan-alasan lainya. Alasan yang paling menguatkan mereka adalah karena
pesantren adalah tempat lahirnya para teroris yang mengganggu ketentraman
masyarakat, padahal pesantren yang mengajarkan radikalisme, itu pastinya
pesantren abal-abal.
Menurut KH. Acep Nu’man, S.HI., M.Pd.I. berpandangan, bahwa
“sebetulnya masyarakat pura-pura tidak tahu dan pura-pura tidak penting
terhadap pesantren. Padahal pesantren sangat diperlukan pada masa lalu, masa
sekarang dan masa yang akan datang. Pandangan masyarakat seolah-olah
apriori11 terhadap pesantren yang padahal ketika mereka memperlakukan apapun
itu, sumbernya adalah ilmu agama”. Hanya yang dimaksud pesantren dalam hal
ini adalah pesantren yang dikolaborasikan dengan pendidikan formal (semi
pesantren).
C. Metode Pendidikan Pesantren
Metode Pendidikan pesantren berarti berhubungan dengan pelaksanaan
program kegiatan pesantren dalam usaha peningkatan kualitas para santri.
Program kegiatan pesantren biasanya mengacu pada sistem pendidikan pesantren.
Yang dimaksud dengan sistem pendidikan pesantren ialah kumpulan dasar-dasar
umum tentang bagaimana lembaga pendidikan diselenggarakan dalam rangka
10 Acuh tak acuh
11 Mengira-ngira
KaryaTulisIlmiah2016
10
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
membekali pengetahuan para santri yang didasarkan kepada al-Qur’an dan al-
Hadist.
Sebagai lembaga non formal, tentu saja pesantren tidak memiliki kurikulum
tertulis. Tetapi meskipun demikian, pesantren memiliki sistem pengajaran
tersendiri yang tidak beda jauh dengan sistem pengajaran formal. Seperti
pesantren yang penulis kunjungi, yaitu Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren
Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1, Cibogo 3 Mekargalih Ciranjang Cianjur
yang dipimpin oleh Kyai Aceng Hasan Sadili, MA. Di pesantren ini sistem
pendidikan tersusun rapi dan menerapkan sistem classical12 seperti halnya sekolah
tetapi sistem semi modern. Setiap 6 bulan sekali (Ramadhan dan Robiul Awal) di
pesantren ini selalu diadakan evaluasi yang berupa musabaqoh khifdzil qur’an (tes
hafalan kitab kuning), musabaqoh fahmil kutub (cerdas cermat), musabaqoh
qiro’atil kutub (tes baca kitab kuning) dan musabaqoh tamrin kutub (ujian). Hal
ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan daya nalar para
santri pesantren tersebut. Selain itu, santri yang sudah menyelesaikan jenjang
pendidikan pesantren selama 6-7 tahun, santri tersebut akan diwisuda dan
mendapat gelar “dirotsah” (setarap S-1) sebagai tanda bahwa dia sudah pantas
menjadi ustad unggulan yang mampu mengamalkan ilmunya.
Selain itu, ada juga Pondok Pesantren Al-Huda Al-Musri’1, Kampung
Ciendog, RT 03/ RW 07 Ciranjang Cianjur yang dipimpin oleh KH. Zaenal
Arifin. Di pesantren ini sistem pendidikan pesantren dikolaborasikan dengan
pendidikan formal, yaitu Madrasah Tsanawiyyah dan Madrasah Aliyyah. Oleh
12 berjenjang
KaryaTulisIlmiah2016
11
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
karena itu, para santri di pesantren ini diwajibkan untuk bersekolah, sehingga
mereka sangat beruntung karena selain mereka mendapatkan ilmu agama, seperti
ilmu nahwu, ilmu sharaf dan ilmu lainya, juga mendapatkan disiplin ilmu umum
yang tidak ketinggalan zaman. Tetapi walaupun terdapat pendidikan formal,
pesantren ini tidak kehilangan ala kepesantrenan salaf (pengkajian kitab-kitab
‘ulama) karena tidak sedikit pesantren yang mengolaborasikan dengan pendidikan
formal, tetapi ala kepesantrenanya terkikis oleh pendidikan formal karena tidak
adanya keseimbangan antara pendidikan pesantren dan pendidikan formal.
Setidaknya proses belajar mengajar yang diselenggarakan pesantren adalah
sebagai berikut:
Pertama, Sorogan (menyodorkan). Dengan sistem minimal setiap santri
menyodorkan kitabnya di hadapan kyai. Santri membaca kitab yang dipelajarinya,
memberi arti dan menjelaskan di hadapan kyai. Sementara kyai membetulkan jika
ada yang salah atau menambahi seperlunya. Sistem ini selama berabad-abad
terbukti efektif untuk mencetak santri yang berkualitas, karena dengan sistem ini
santri secara individual berhadapan langsung (face to face) dengan kyai.
Kedua, bandungan. Sistem ini dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, yaitu
sebelum dan sesudah melakukan shalat fardhu. Para santri mengikuti pelajaran
dengan duduk melingkar di sekeliling kyai yang menerangkan pelajaran secara
kuliah, sementara para santri duduk sambil menyimak kitab masing-masing dan
membuat catatan di bawahnya.
KaryaTulisIlmiah2016
12
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
Ketiga, halaqah (kelompok). Dengan sistem ini para murid dibimbing oleh
pengajar dalam satu pengajar, para santri dapat berdiskusi langsug dengan kyai
untuk memahami dan memperdalam isi kitab.
Keempat, tahfidz (hafalan). Metode ini para santri menghafal kitab-kitab
tertentu yang sesuai denga kelasnya, seperti Alfiyah Ibn Malik. Setelah waktu
yang ditetapkan tiba, santri akan membacakan hasil hafalnya di depan kyai atau
ustadnya.
Metode diskusi di pesantren populer dengan musyawarah13, munadzarah14
dan bahtsul masail15. Metode ini berarti penyajian bahan pelajaran dengan cara
para santri membahas secara bersama-sama melalui tukar menukar pendapat
tentang suatu masalah dalam kitab kuning. Sementara, kyai bertindak sebagai
moderator sekaligus sumber belajar. Metode ini sanggup memacu santri untuk
belajar aktif, inovatif, kritis, analisis dan logis.
Sementara itu, sistem majlis taklim dipergunakan untuk pembelajaran
klasikal, dan kyai menyampaikan pelajaranya dengan metode ceramah.
D. Peran Pondok Pesantren dalam Pendidikan Karakter
Pesantren memiliki pola pendidikan yang berbeda dengan pola pendidikan
pada umumnya. Di pesantren terdapat pengawasan yang ketat menyangkut
tentang berbagai norma. Pesantren sebagai salah satu elemen16 Pendidikan
Nasional, mempunyai keunggulan dan karakteristik khusus dalam pembinaan
13 Rapat atau diskusi
14 Tanya jawab
15 Pembahasan masalah
16 Bagian
KaryaTulisIlmiah2016
13
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
pendidikan karakter santri. Hal itu dikarenakan metode pembinaan pesantren
menganut akhlak Rasulullah SAW.
Karakter pesantren yang demikian itu menjadikan pesantren dapat dipandang
sebagai wadah pendidikan yang efektif dalam pembangunan akhlak generasi
muda. Di sini pesantren mengambil peran untuk menanggulangi persoalan-
persoalan krisis moral yang sedang melanda di kalangan remaja, karena
pendidikan pesantren merupakan pendidikan yang terkenal dengan pendidikan
agama dan seharusnya mampu untuk mencetak generasi-generasi berkarakter
yang relevan17 dengan nilai-nilai Islam.
Dengan demikian, pondok pesantren berpotensi besar untuk mencetak
manusia yang husnul khuluq18 serta religius sebagai pelopor manusia yang taqwa,
cakap dan berbudi luhur untuk bersama-sama bertanggung jawab dalam
melaksanakan Syari’at Agama.
Selain itu, pendidikan pesantren membina para santri dengan tiga komponen
agama yang penting, yaitu: akidah (ilmu ketuhanan), fiqih (ilmu tentang ibadah)
dan tashawuf (ilmu akhlak).
E. Dampak Positif dan Negatif Pesantren Bagi Generasi Muda
Setiap lembaga pendidikan pasti mempunyai keunggulan dan kelemahan
masing-masing. Keunggulan tersebut akan berdampak positif bagi generasi
muda/santri yang belajar di pesantren dan kelemahannya pun akan berdampak
negatif bagi generasi muda/santri yang belajar di pesantren. Adapun dampak
positif dan negatif tersebut ada beberapa pendapat, yaitu:
17 Sesuai
18 Akhlak yang baik
KaryaTulisIlmiah2016
14
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
1. Menurut KH. Acep Nu’man, SH.I., M.Pd.I
Dampak positif pesantren adalah “akan nampak husnul khuluq (akhlak
yang baik), baik itu pada diri generasi muda yang belajar di pesantren
maupun orang-orang yang menjadi komponen penting di pesantren, karena
jelas pondok pesantren menganut akhlak Rasulullah SAW. Dan jika generasi
muda sudah mempunyai khusnul khuluq tersebut, maka akan mudah bagi
mereka untuk membawa ummat kejalan yang diridhai Allah”. Sedangkan
dampak negatifnya menurut beliau adalah “pesantren tidak mampu
berekspresi untuk bersaing di era globalisasi yang menyebabkan citra positif
pesantren tidak terlihat, sehingga masyarakat menganggap bahwa pesantren
itu tidak penting”.
2. Menurut H. E. Wahidin Sambas, S.Pd.I., M.Pd,I
Beliau berpendapat bahwa dampak positif pesantren adalah
“pesantren mampu melahirkan para ulama yang akan membawa ummat
manusia pada kebajikan dan akan menjadi masyarakat yang madani”.
Pendapat beliau tentang dampak negatif pesantren lebih mengarah pada
pesantren salafiyyah19, menurut beliau dampak negatif pesantren salafiyah
adalah “pesantren salafiyyah tidak respect20 terhadap perkembangan zaman,
sehingga metode pendidikan pesanren tersebut kuno yang menyebabkan
santri yang belajar di pesantren tersebut tidak berpikir moderat.”
19 Sistem kuno pesantren
20 Berkenan
KaryaTulisIlmiah2016
15
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
3. Menurut Syamsul Falah21
Beliau berpendapat bahwa “Sebetulnya adanya dampak pesantren itu
tergantung pandangan seseorang, karena pesantren sendiri sifatnya positif.
Tetapi peraturan pesantren ada yang positif dan negatif, contoh sederhana:
seluruh kompleks pesantren dihalang oleh benteng agar seluruh santri tidak
seenaknya keluar dari pesantren tanpa izin. Tapi pandangan tetangga
pesantren mengira pesantren tidak mau bergaul dengan warga sekitar.”
4. Menurut Siti Nurjamilah22
Dampak positif pesantren adalah “pesantren mampu melahirkan
intelektual muda yang religius”. Sedangkan dampak positifnya adalah “para
santri akan lebih kaku dalam pergaulan sehingga mereka akan lebih
membatasi diri dalam pergaulan di luar pesantren.”
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dampak
positif dan negatif pesantren akan berdampak bagi generasi muda/santri. Adapun
dampak tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Dampak Positif
a. Generasi muda yang belajar di pesantren mampu menjadi pemimpin
yang berkiprah di tengah masyarakat dengan membawa ummat manusia
kepada kebenaran.
b. Generasi muda yang belajar di pesantren akan menjadi intelektual yang
lebih religius yang disegani oleh masyarakat.
21 Santri Pondok Pesantren Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1.
22 Siswi kelas XII IPA MA ARRIDHO CIRANJANG
KaryaTulisIlmiah2016
16
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
c. Generasi muda yang belajar di pesantren akan menjadi masyarakat yang
madani23.
d. Generasi muda yang belajar di pesantren akan menjadi manusia yang
siap menghadapi persoalan kehidupan.
2. Dampak Negatif
a. Generasi muda yang belajar di pesantren akan lebih kaku beradaptasi
dengan lingkungan luar karena pergaulan mereka dibatasi oleh
peraturan pesantren.
b. Sebagian generasi muda yang belajar di pesantren akan merasakan sulit
mengamalkan ilmunya ketika terjun ke masyarakat.
c. Santri yang belajar di pesantren salafiyah cenderung lebih berpikir
fanatik dan tidak moderat.
F. Minat Generasi Muda Belajar di Pesantren
Minat masyarakat untuk mempercayakan anak-anaknya pada lembaga
pendidikan pesantren sangat tinggi. Hal ini setidaknya bisa dilihat dari
peningkatan jumlah pondok pesantren di Indonesia. Data Kementerian Agama
tahun 2012 misalnya, menunjukan jumlah pesantren yang tercatat di
Kemenag sebanyak 27.230. Jumlah ini jauh meningkat dibanding data tahun
1997, yang tercatat baru sebanyak 4.196 buah.24
Namun, masih terdapat generasi muda yang enggan belajar di pesantren,
mereka masih ragu untuk belajar dipesantren. Hal itu tentunya terdapat hal-hal
23 Menjunjung tinggi nilai, norma dan hukum
24
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS), ditpdpontren kemenag.Surabaya,2014.
KaryaTulisIlmiah2016
17
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
yang menjadi sebab generasi muda enggan belajar di pesantren, yaitu dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Penyebab yang timbul dari generasi muda sendiri, yaitu: malas, gengsi,
ragu dan alasan-alasan lainya.
b. Penyebab yang timbul dari keluarga, yaitu: minimnya dukungan dari orang
tua, orang tua tidak mementingkan ilmu agama bagi anaknya dan lain
sebagainya.
c. Penyebab yang timbul dari lingkungan, yaitu: hidup di lingkungan yang
jauh dari agama dan pergaulan lingkungan yang sudah teracuni
modernisasi dan westernisasi25.
d. Penyebab yang timbul dari pesantren, yaitu: sistem pendidikan pesantren
tidak diakui secara resmi seperti halnya pendidikan formal, tidak ada
ekspresi dari para kyai untuk bersaing dengan pendidikan formal dan
terdapat santri yang bersikap tidak senonoh sehingga citra pesantren jelek.
Dengan cukup banyaknya penyebab-penyebab yang tersebut di atas, maka
merupakan suatu tugas bagi siapa saja yang peduli terhadap masa depan generasi
muda agar mereka bersemangat untuk mendalami ilmu agama, karena
bagaimanapun juga generasi muda yang tidak mempunyai dasar agama setidaknya
mereka lebih mudah terbawa oleh arus negatif globalisasi yang menyebabkan
suramnya masa depan mereka. Selain itu, ketika sudah tidak ada lagi generasi
muda yang belajar di pesantren maka tidak akan ada lagi ‘ulama. Sebagaimana
25 Berlaga ala barat
KaryaTulisIlmiah2016
18
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
terdapat keterangan dalam al-Kitab ad-Durotu an-Nasihiin karya Syekh Utsman
Ibn Ahmad As-syakir, sebagai berikut:
‫ا‬َ‫ول‬َ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫لم‬ِ‫ع‬‫ا‬ِ‫اء‬َ‫م‬َ‫ل‬‫الع‬‫ا‬‫كَا‬َ‫ل‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫ونَا‬‫ل‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬‫ال‬
“Dan jikalau sudah tidak ada lagi ilmu ‘ulama maka pasti orang-
orang bodoh akan celaka”
Artinya:
Maksud orang yang bodoh pada keterangan di atas adalah orang yang
tidak sama sekali mengerti atau tidak mempunyai ilmu Agama Islam. Orang yang
tidak sama sekali mempunyai ilmu Agama Islam maka dia akan sangat mudah
melakukan pemaksiatan, sehingga mereka akan celaka karena segala aspek
kehidupanya tidak didasari dengan ilmu Agama Islam.
KaryaTulisIlmiah2016
19
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
B A B III
HASIL PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
2. Penyebaran Angket
B. Persiapan Penelitian
1. Wawancara
Adapun persiapan wawancara penelitian yang penulis lakukan adalah
sebagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi pertanyaan wawancara penelitian yang disesuaikan
dengan tema dan judul penulisan.
b. Menyusan pertanyaan yang disesuaikan dengan calon narasumber.
c. Mengonsultasikan pertanyaan wawancara dengan guru pembimbing.
d. Setelah disetujui kemudian dilaksanakan wawancara kepada pihak yang
bersangkutan.
2. Penyebaran Angket
Adapun persiapan penyebaran angket yang penulis lakukan adalah sebagai
berikut:
a. Membuat kisi-kisi pertanyaan angket yang disesuaikan dengan tema dan
judul penulisan.
b. Menyusun pertanyaan yang disesuaikan dengan calon pengisi angket.
c. Mengonsultasikan pertanyaan angket dengan guru pembimbing.
KaryaTulisIlmiah2016
20
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
d. Setelah disetujui kemudian dilaksanakan penyebaran angket kepada
pihak yang bersangkutan.
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Wawancara
Pelaksanaan wawancara penelitian mengenai study tentang “Pentingnya
Pendidikan Pesantren Bagi Generasi Muda di Era Globalisasi” diseleggarakan
sejak 10 sampai 15 Pebruari 2016.
2. Penyebaran angket
Pelaksanaan penyebaran angket mengenai study tentang “Pentingnya
Pendidikan Pesantren Bagi generasi Muda di Era Globalisasi” diseleggarakan
sejak 16 sampai 17 Pebruari 2016.
D. Pengolahan Data
1. Wawancara
Data study tentang “Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi generasi
Muda di Era Globalisasi” diperoleh melalui wawancara langsung dengan 1
orang tokoh agama, 1 orang tokoh pendidikan formal sekaligus masyarakat,
1 orang pelajar formal dan 2 orang santri. Hasil data wawancara telah
dibahas pada bagian bab pembahasan.
2. Penyebaran angket
Data study tentang “Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi Generasi
Muda di Era Globalisasi” diperoleh melalui penyebaran angket kepada 118
orang yang terdiri dari 45 orang santri Pondok Pesantren Riyadlul
Mutawakkilin Al-Musri’1 dan 73 siswa-siswi MA ARRIDHO
KaryaTulisIlmiah2016
21
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
CIRANJANG. Untuk lebih jelasnya perhatikan hasil penyebaran angket
tersebut.
1. Tabel hasil penelitian angket mengenai pengertian pesantren.
No. Pilihan jawaban Santri Pelajar Formal
1. Kontrakan 2,2 % 0 %
2. Lembaga Pendidikan Islam 95,5 % 91,8 %
3. Lembaga Pendidikan Formal 0 % 0 %
4. Penjara Suci 2,2 % 8, 2 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 95,5 % dari para santri dan
91,8 % dari pelajar formal memilih jawaban “lembaga pendidikan formal”.
Hal ini membuktikan bahwa mayoritas generasi muda tahu tentang
pesantren, yaitu lembaga yang pelaksanaanya fokus pada pendidikan islam.
2. Tabel hasil penelitian angket mengenai pendidikan pesantren.
No. Pilihan jawaban Santri Pelajar Formal
1. Sangat Penting 93,3 % 66,7 %
2. Penting 6,7 % 32 %
3. Biasa Saja 0 % 1,3 %
4. Tidak penting 0 % 0 %
5. Sangat Tidak Penting 0 % 0 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 93,3 % dari para santri dan
66,7 % dari pelajar formal memilih jawaban “sangat penting”. Hal ini
membuktikan bahwa mayoritas dari generasi muda paham bahwa
KaryaTulisIlmiah2016
22
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
pendidikan pesantren sangat penting. Tetapi tanggapan dari pelajar formal
tentang pentingnya pendidikan pesantren masih sangat rendah daripada
tanggapan dari para santri. Hal ini disebabkan karena pelajar formal belum
tahu tentang apa saja fungsi dan peran pesantren terhadap generasi muda.
3. Tabel hasil penelitian angket mengenai belajar di pesantren.
No. Pilihan jawaban Santri
1. Menyenangkan 48,9 %
2. Sangat menyenangkan 44,4 %
3. Biasa Saja 4,5 %
4. Menyebalkan 2,2 %
5. Sangat Menyebalkan 0 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas dari para santri
merasa senang ketika belajar di pesantren. Hal ini membuktikan bahwa
pendidikan pesantren tidak seburuk yang dipikirkan, karena pendidikan
pesantren selain tempat menimba ilmu juga tempat untuk saling mengenal
antara sesama santri yang berasal dari berbagai kota dan kebudayaan yang
berbeda-beda.
KaryaTulisIlmiah2016
23
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
4. Tabel hasil penelitian angket mengenai faktor motivasi para santri belajar
di pesantren.
No. Pilihan jawaban Santri
1. Dorongan Orang Tua 24,4 %
2. Kemauan Sendiri 71,2 %
3. Termotivasi Oranglain 4,4 %
4. Keterpaksaan 0 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa faktor yang mendorong para
santri untuk belajar di pesantren adalah kemauan sendiri, yaitu mencapai
71,2 %. Tetapi dorongan orangtua pun akan sangat berpangaruh terhadap
perkembangan anaknya yang belajar di pesantren.
5. Tabel hasil penelitian angket tentang alasan pelajar formal tidak belajar
di pesantren.
No. Pilihan jawaban Pelajar Formal
1. Malas 32,7 %
2. Gengsi 23, 3%
3. Kurang Dukungan Orang Tua 16 %
4. Ragu 28 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa alasan generasi muda untuk
belajar di pesantren karena malas dan gengsi. Dan masih banyak yang
enggan belajar di pesantren karena ragu. Hal ini disebabkan karena motivasi
KaryaTulisIlmiah2016
24
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
dan kepedulian orangtua terhadap anaknya untuk belajar di pesantren sangat
rendah.
6. Tabel hasil penelitian angket mengenai generasi muda yang belajar di
pesantren akan terhindar dari arus negatif globalisasi.
No. Pilihan jawaban Santri Pelajar Formal
1. Ya 26,7 % 5,5 %
2. Mungkin 60 % 55 %
3. Tidak 13,3 % 18,7 %
4. Tidak Tahu 0 % 2,7 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa para santri dan pelajar formal
berpandangan bahwa generasi muda yang belajar di pesantren kemungkinan
besar akan terhindar dari arus negatif globalisasi.
7. Tabel hasil penelitian angket mengenai generasi muda yang belajar di
pesantren akan mendapat kehidupan yang memadai di masa depan.
No. Pilihan jawaban Santri Pelajar Formal
1. Tidak 0 % 5,6 %
2. Ya 71,1 % 10,7 %
3. Mungkin 17, 8 % 78, 7 %
4. Tidak Tahu 11, 1 %g 5 %
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa para santri dan pelajar formal
berpandangan bahwa generasi muda yang belajar di pesantren kemungkinan
besar akan menjadi orang yang sukses dan berkehidupan yang memadai.
KaryaTulisIlmiah2016
25
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
B A B IV
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dari data-data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat penulis
simpulkan bahwa:
 Pondok Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan non formal yang
berfokus pada ajaran islam yang sesuai dengan tuntutan al-Qur’an dan al-
Hadist (ditambah ijma’ dan qiyas ‘ulama).
 Pondok Pesantren telah dikenal di Nusantara mulai abad ke-13 dan
berkembang pesat pada abad 17 M. Sementara itu, pondok pesantren di
Jawa dapat ditemui sejak berdirinya Organisasi Nahdlatul ‘Ulama yang
dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’ari tahun 1926 M.
 Eksistensial pesantren di era globalisasi ini tetap survive (hidup) di tengah
di tengah masyarakat dan sudah mendapat pengakuan resmi dari Negara.
 Metode pendidikan daoat diklasifikasikan menjadi 5 bentuk, yaitu: 1)
Sorogan (menyodorkan), 2) Bandungan, 3) Halaqah (kelompok), 4)
Tahfidz (hafalan), dan 4) Metode diskusi melalui musyawarah,
munadzarah dan bahtsul masail.
 Peran pondok pesantren dalam pendidikan karakter para santri dengan tiga
komponen agama yang penting, yaitu: akidah (ilmu ketuhanan), fiqih
(ilmu tentang ibadah) dan tashawuf (ilmu akhlak).
 Metode kolaborasi pendidikan pesantren dan pendidikan formal adalah
cara yang efektif untuk bekal pendidikan generasi muda di era globalisasi.
KaryaTulisIlmiah2016
26
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
 Minat masyarakat untuk mempercayakan anak-anaknya pada lembaga
pendidikan pesantren sangat tinggi. Namun, masih terdapat generasi muda
yang enggan belajar di pesantren karena alasan malas dan ragu.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian penulis menyarankan:
 Sebaiknya generasi muda selain mereka mendalami ilmu umum di
sekolah, juga mereka perlu mempelajari ilmu agama di pesantren. Karena
ilmu pesantren sangat pentingdi era globalisasi.
 Para kyai pondok pesantren sebaiknya mampu berekspresi di era
globalisasi yang kian modern, agar masyarakat tertarik untuk mendorong
anak-anaknya belajar di pesantren.
 Para alumni pesantren sebaiknya mampu dan siap untuk mengayomi
masyarakat dan tentunya mereka harus menjadi figur yang diteladani oleh
masyarakat.
 Para santri yang belajar di pesantren sudah seharusnya belajar dengan
sungguh-sungguh karena dikhawatirkn hanya sia-sia saja.
 Sebaiknya masyarakat memotivasi anaknya agar mereka mau belajar di
pesantren.
KaryaTulisIlmiah2016
27
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
DAFTAR PUSTAKA
Hasil wawancara dengan kepala MA ARRIDHO sekaligus ketua MUI Ciranjang
yaitu Bapak KH. Acep Nu’man, S.HI.,M.Pd.I., wawancara dengan Kepala MTs
ARRIDHO sekaligus masyarakat Bojongpicung yaitu Bapak H. E. Wahidin
Sambas, S.Pd.I., M.Pd.I., wawancara dengan dua orang santri Pondok Pesantren
Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1 yaitu Fadli Muslihuddin dan Syamsul Falah,
dan wawancara dengan salahsatu siswi MA ARRIDHO CIRANJANG yaitu Siti
Nurjamilah.
Http://ditpdpontren.kemenag.go.id/berita/mengapa-harus-pilih-pendidikan-
pesantren-ini-jawabannya/> (diakses 5 November 2014).
Mahduri, M. Annas dkk. 2002. PESANTREN & Pengembangan Ekonomi Ummat:
Pondok pesatren al-Ittifaq Ciwidey Bandung. Bandung: INCIS, Direktorat
Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Kelembagaan
Agama Islam dan Departemen Agama.
Utsman, Syekh (tanpa tahun). Duratun an-Nasihiin, Indonesia: Darul Ihya.
Tim Redaksi Keempat. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
KaryaTulisIlmiah2016
iii
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. Angket
1. Apa pengertian Pesantren yang Anda ketahui?
a. Kontrakan b. Lembaga pendidikan Islam
c. Lembaga pendidikan formal d. Penjara suci
2. Bagaimana tanggapan Anda tentang pendidikan pesantren bagi generasi
muda di era globalisasi?
a. Sangat penting b. Penting c. Biasa saja
d. Tidak penting e. Sangat tidak penting
3. Bagaimana perasaan Anda ketika belajar dipesantren?
a. Menyenangkan b.Sangat menyenangkan c. Biasa saja
d. Menyebalkan e. Sangat menyebalkan
4. Apa yang menjadi motivasi Anda untuk belajar di pesantren?
a. Dorongan Orangtua b. Kemauan sendiri
c. Termotivasi Oranglain d. Keterpaksaan
5. Apa penyebab minimnya minat generasi muda untuk belajar di pesantren?
a. Malas b. Gengsi c. Kurang dukungan Orang Tua d. Ragu
6. Apakah generasi muda yang belajar di pesantren akan terhindar dari arus
negatif globalisasi?
a. Ya b.Mungkin c. Tidak d. Tidak Tahu
7. Apakah generasi muda akan mendapatkan kehidupan yang memadai dimasa
depan apabila mereka belajar dipesantren?
a. Tidak b.Ya c. Mungkin d. Tidak tahu
Keterangan Khusus :  Untuk para santri semua pertanyaan angket dijawab.
 Untuk pelajar formal semua pertanyaan angket
dijawab, kecuali nomor 3 dan 4.
KaryaTulisIlmiah2016
iv
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
II. Data Narasumber
No. Nama Lengkap dan Jabatan
Tanda Tangan
Diri
1. KH. Acep Nu’man, S.HI., M.Pd.I
(Ketua MUI CIRANJANG dan Kepala MA
ARRIDHO CIRANJANG)
Lokasi: YPI ARRIDHO MUSTAQIM - Rawabango
Mekargalih Ciranjang Cianjur. ............................
2. H. E. Wahidin Sambas, S.Pd.I.,M.Pd.I
(Kepada MTs ARRIDHO CIRANJANG dan
Masyarakat)
Lokasi: YPI ARRIDHO MUSTAQIM - Rawabango
Mekargalih Ciranjang Cianjur. ............................
3. Syamsul Falah
(Santri PP. Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1)
Lokasi: Cibogo 2 Mekargalih Ciranjang Cianjur. .............................
4. Fadli Muslihuddin
(Santri PP. Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1)
Lokasi: Cibogo 2 Mekargalih Ciranjang Cianjur. ............................
5. Siti Nurjamilah
(Siswi kelas XII IPA MA ARRIDHO
CIRANJANG)
Lokasi: YPI ARRIDHO MUSTAQIM - Rawabango
Mekargalih Ciranjang Cianjur.
.
...........................
Penulis I,
Muhammad Holil
Penulis II,
M. Ruslan Nugraha
KaryaTulisIlmiah2016
v
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
III. Tentang Penulis
Muhammad Holil adalah Nama penulis 1 dalam karya tulis
ilmiah ini. Penulis lahir dari orang tua Bapak KH. Firdaus
Syarifuddin dan Ibu Ustadzh. Sayyidah sebagai anak ke-tiga
dari tiga bersaudara. Penulis lahir di Kp. Babakan Desa
Nagrog Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta pada 29
juli 1998. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari TKA
Baitul Ikhwan Wanayasa (lulus tahun 2004), melanjutkan ke
Sdn Nagrog Wanayasa (lulus tahun 2010), melanjutkan ke
MTs Darul ‘Ulum Padalarang Bandung (lulus tahun 2013) dan
sekarang Penulis masih duduk di kelas XII IPA, MA ARRIDHO CIRANJANG.
Penulis pernah aktif belajar di Ma’had Kampoeng Qur’an Al-Musri’1 Padalarang
(tahun 2010-2013) dan sekarang Penulis masih belajar di kelas 2 Aliyyah Pondok
Pesatren Islamic Boarding School Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1 Ciranjang
Cianjur.
Selain itu pengalaman organisasi beliau adalah Pengurus OSIS MA ARRIDHO
CIRANJANG periode 2014/2015 (seksi bidang ketaqwaan kepada Allah SWT.),
Pengurus Pramuka Pangakalan MA ARRIDHO CIRANJANG (bagian
kerani/sekretaris) dan sekarang Penulis masih aktif sebagai sekretaris Organisasi
Pondok Pesatren Islamic Boarding School Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1
Ciranjang Cianjur.
Pengalaman prestasi non akademik Penulis adalah Juara 1 lomba pidato antara
siswa MTs Darul ‘Ulum padalarang, Juara 1 lomba pidato Remaja tingkat
kecamatan Wanayasa, Juara 1 lomba pidato Remaja di YPI Sabilul Huda
Padalarang dan Juara 1 lomba cerdas cermat tingkat SLTP se-kecamatan
padalarang.
Penulis juga aktif mengikuti acara-acara seminar dan pelatihan kepemudaan
antara lain, Latihan Manasik Haji Diniyah Takmiliyah Se-Kabupaten Purwakarta
tahun 2010, Sharing ke-Pramukaan Antar Ambalan se-kecamatan Ciranjang
tahun 2015, Perkemahan Antar Ambalan Tingkat Kwartir Ciranjang tahun 2014,
Pelatihan Jurnalistik dan Pemanfaatan Media Sosial tahun 2014 yang
diselenggaran oleh NAHNU (Nahdliyin Nusantara) dan Latihan Kader Muda
(LAKMUD) IPNU Kabupaten Cianjur tahun 2015.
Dengan ketekunan, motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis
telah berhasil menyelesaikan pengerjaaan tugas akhir karya tulis ilmiah ini.
Semoga dengan penulisan sederhana ini mampu memberikan kontribusi positif
bagi dunia pendidikan, khususnya bagi pendidikan pesantren.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselesaikanya karta tulis ilmiah ini yang berjudul “Pentingnya Pendidikan
Pesantren Bagi Generasi Muda di Era Globalisasi”.
Motto: “Hidup Mulya atau Mati Syahid”
KaryaTulisIlmiah2016
vi
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
Muhammad Ruslan Nugraha adalah Nama penulis 2 dalam
karya tulis ilmiah ini. Penulis lahir dari orang tua Bapak
Mahmud dan Ibu Suryani sebagai anak ke-satu dari tiga
bersaudara. Penulis lahir di Kp. Bojong Terong Kecamatan
Agrabinta Kabupaten Cianjur Selatan pada 20 Pebruari 1998.
Penulis menempuh pendidikan dimulai dari Sdn mekarsari
(lulus tahun 2010), melanjutkan ke SMPN 1 Agrabinta (lulus
tahun 2013) dan sekarang Penulis masih duduk di kelas XII
IPA, MA ARRIDHO CIRANJANG.
Kini Penulis masih aktif belajar di Pendidikan Pesantren Al-Qosyasyiyyah
Ciranjang. Selain itu pengalaman organisasi beliau adalah Pengurus Pramuka
Pangakalan MA ARRIDHO CIRANJANG (bagian judat) dan Pengurus OSIS
SMPN 1 Agrabinta periode 2012/2013 (sebagai bendahara).
Penulis juga aktif mengikuti acara-acara seminar dan pelatihan kepemudaan
antara lain, Sharing ke-Pramukaan Antar Ambalan se-kecamatan Ciranjang tahun
2015 dan Perkemahan Antar Ambalan Tingkat Kwartir Ciranjang tahun 2014.
Pengalaman prestasi non akademik Penulis adalah Juara 1 lomba pidato remaja
tingkat Desa Mekarsari dan Juara 3 Tenis Meja tingkat KKM Cianjur Tahun
2015.
Dengan ketekunan, motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis
telah berhasil menyelesaikan pengerjaaan tugas akhir karya tulis ilmiah ini.
Semoga dengan penulisan sederhana ini mampu memberikan kontribusi positif
bagi dunia pendidikan, khususnya bagi pendidikan pesantren.
Bersama dengan Penulis 1, akhir kata penulis ini mengucapkan rasa syukur yang
sebesar-besarnya atas terselesaikanya karta tulis ilmiah ini yang berjudul
“Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi Generasi Muda di Era Globalisasi”.
Motto: “Bisa Karena Biasa”
KaryaTulisIlmiah2016
vii
Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi
Holil–Ruslan
IV. Dokumentasi Pengerjaan
Wawancara Penulis 1 dengan
KH. Acep Nu’man, S.HI.,M.Pd.I
Wawancara Penulis 2 dengan
H. E. Wahidin Sambas,
S.Pd.I.,M.Pd.I
Penulis 1 sedang mengetik materi Penulis 2 sedang merivisi materi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia IslamTokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islambulan purnama
 
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islam
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islamSoal dan jawaban cerdas cermat agama islam
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islamNtan Hitori De
 
Makalah makki-dan-madani
Makalah makki-dan-madaniMakalah makki-dan-madani
Makalah makki-dan-madaniFidhin Cilick
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anNur Alfiyatur Rochmah
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematikaNasifah LasMana
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Ukhty Nicken
 
Pengaruh pembaruan islam di indonesia
Pengaruh pembaruan islam di indonesiaPengaruh pembaruan islam di indonesia
Pengaruh pembaruan islam di indonesiaAl Alfandi
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 
Makalah alquran hadist
Makalah alquran hadistMakalah alquran hadist
Makalah alquran hadistRaden Sengkuni
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
RPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas XRPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas XDiva Pendidikan
 
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaWati Rahmawati
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanBagoes Bhaghazkharaa
 

Was ist angesagt? (20)

Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia IslamTokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
 
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islam
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islamSoal dan jawaban cerdas cermat agama islam
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islam
 
Makalah makki-dan-madani
Makalah makki-dan-madaniMakalah makki-dan-madani
Makalah makki-dan-madani
 
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’anTugas pembuatan makalah studi al qur’an
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Ppt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti AbbasiyahPpt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti Abbasiyah
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Makalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquranMakalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquran
 
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
 
Pengaruh pembaruan islam di indonesia
Pengaruh pembaruan islam di indonesiaPengaruh pembaruan islam di indonesia
Pengaruh pembaruan islam di indonesia
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Makalah alquran hadist
Makalah alquran hadistMakalah alquran hadist
Makalah alquran hadist
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
RPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas XRPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas X
 
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depan
 

Ähnlich wie Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"

RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docxSyarifatul Marwiyah
 
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Cha Aisyah
 
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfSKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfFa2dili
 
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANPENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaMakalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaIffa Dewi
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docxSyarifatul Marwiyah
 
Buku Akidah Akhlak MTs 7
Buku Akidah Akhlak MTs 7Buku Akidah Akhlak MTs 7
Buku Akidah Akhlak MTs 7Abdul Hafifudin
 
BUKU AKIDAH AKHLAK_MTs_7_Siswa_KURIKULUM 2013
BUKU AKIDAH AKHLAK_MTs_7_Siswa_KURIKULUM 2013BUKU AKIDAH AKHLAK_MTs_7_Siswa_KURIKULUM 2013
BUKU AKIDAH AKHLAK_MTs_7_Siswa_KURIKULUM 2013MTs DARUSSALAM
 
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docx
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docxPENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docx
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docxAvontur
 
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSTANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAMAbdul H-u
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 
Skripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guruSkripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guruHaubibBro
 
Modul Ajar PAI Budi Pekerti Kelas 10 SMA Fase E
Modul Ajar PAI Budi Pekerti Kelas 10 SMA Fase EModul Ajar PAI Budi Pekerti Kelas 10 SMA Fase E
Modul Ajar PAI Budi Pekerti Kelas 10 SMA Fase EModul Guruku
 
Biografi HAMKA
Biografi HAMKABiografi HAMKA
Biografi HAMKAEka Fatma
 

Ähnlich wie Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi" (20)

RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
 
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
 
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfSKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
 
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANPENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
 
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaMakalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
 
Guru PAI
Guru PAIGuru PAI
Guru PAI
 
Buku Akidah Akhlak MTs 7
Buku Akidah Akhlak MTs 7Buku Akidah Akhlak MTs 7
Buku Akidah Akhlak MTs 7
 
BUKU AKIDAH AKHLAK_MTs_7_Siswa_KURIKULUM 2013
BUKU AKIDAH AKHLAK_MTs_7_Siswa_KURIKULUM 2013BUKU AKIDAH AKHLAK_MTs_7_Siswa_KURIKULUM 2013
BUKU AKIDAH AKHLAK_MTs_7_Siswa_KURIKULUM 2013
 
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docx
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docxPENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docx
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docx
 
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSTANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
 
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docx
 
Skripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guruSkripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guru
 
Cover n pengantar
Cover n pengantarCover n pengantar
Cover n pengantar
 
BG Fikih xii k 13.pdf
BG Fikih xii k 13.pdfBG Fikih xii k 13.pdf
BG Fikih xii k 13.pdf
 
Ipi2.rtf
Ipi2.rtfIpi2.rtf
Ipi2.rtf
 
Modul Ajar PAI Budi Pekerti Kelas 10 SMA Fase E
Modul Ajar PAI Budi Pekerti Kelas 10 SMA Fase EModul Ajar PAI Budi Pekerti Kelas 10 SMA Fase E
Modul Ajar PAI Budi Pekerti Kelas 10 SMA Fase E
 
Biografi HAMKA
Biografi HAMKABiografi HAMKA
Biografi HAMKA
 

Kürzlich hochgeladen

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Kürzlich hochgeladen (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"

  • 1. Sebuah Karya Tulis yang diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Nasional Bahasa Indonesia tahun ajaran 2015/2016. Disusun Oleh: Muhammad Holil (9973257752) M. Ruslan Nugraha (9985954836) Guru Mata Pelajaran: Dra. Yulinah Mu’az MA ARRIDHO MUSTAQIM Jln. Moch. Ali km 2,5 Rawabango Ciranjang (43282) Kabupaten Cianjur Jawa Barat
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN Karya tulis ilmiah yang berjudul “PENTINGNYA PENDIDIKAN PESANTREN BAGI GENERASI MUDA DI ERA GLOBALISASI” ini diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Nasional Bahasa Indonesia tahun ajaran 2015/2016 di MA ARRIDHO CIRANJANG – CIANJUR, dan dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai karya tulis. Ciranjang, Maret 2016 Menyetujui, Kepala MAS ARRIDHO CIRANJANG, KH. ACEP NU’MAN, S.HI., M.Pd.I. Mengesahkan, Guru pembimbing, Dra. Yulinah Muaz
  • 3. KaryaTulisIlmiah2016 i Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas karya ilmiah ini guna memenuhi tugas ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penyusunan tugas atau materi yang sederhana ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, para guru dan teman-teman sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Karya ilmiah ini di susun penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar bahwa karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing dan akademis lainya penulis meminta masukanya demi perbaikan pembuatan karya ilmiah penulis di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Ciranjang, 12 Maret 2016 Penulis I, Muhammad Holil Penulis II, M. Ruslan Nugraha
  • 4. KaryaTulisIlmiah2016 ii Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan D A F T A R I S I Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar…………………………………………………………………. Daftar Isi………………………………………………………………………… Lampiran-lampiran……………………………...……………………………... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………… B. Rumusan Masalah…………………………………………………………... C. Tujuan Penulisan……………………………………………..………….….. D. Manfaat Penelitian……………………………..…………………………… E. Metode Penelitian………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Sejarah Pesantren di Indonesia…………………………… B. Eksistensial Pesantren di Tengah Masyarakat dan Negara…………….…… C. Metode Pendidikan Pesantren………………………………………………. D. Peran Pondok Pesantren dalam Pendidikan Karakter…………….………… E. Dampak Positif dan Negatif Pesantren Bagi Generasi Muda………………. F. Minat Generasi Muda Belajar di Pesantren………………………………… BAB III HASIL PENELITIAN A. Metode Penelitian………………………………………………………… B. Persiapan penelitian...………………………...…………………………….. C. Pelaksanaan Penelitian……………………...………………………………. D. Pengolahan data…...………………...……………………………………… BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan……………….………………………………………………… B. Saran………………...………………………...……………………………. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... i ii iii 1 2 2 3 4 5 8 9 12 13 16 19 19 20 20 25 26 27 Halaman
  • 5. KaryaTulisIlmiah2016 1 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan globalisasi sudah tidak bisa dibendung lagi, dimana IPTEK (ilmu pengetahuan teknologi) sudah semakin canggih, ilmu pengetahuan umum semakin berkembang dan kehidupan manusia semakin modern. Seiring dengan perkembangannya maka dampak dari globalisasi itu sendiri perlu dikhawatirkan karena tidak semua berdampak positif, apalagi ketika arus negatif sudah menyerang para generasi muda yang akan menyebabkan suramnya masa depan mereka. Kekerasan, mabuk-mabukan, bahkan seks bebas pun akan menjadi teman akrab mereka. Yang pada akhirnya norma, moral dan akhlak generasi muda akan ada di dalam kebobrokan. Mengingat bahwa tidak semua globalisasi berdampak positif bagi generasi muda, maka selain bekal keilmuan dari pendidikan formal generasi muda pun perlu bekal keimanan, ilmu agama dan kepribadian dalam menghadapi era globalisasi, yang disebut dengan IMTAQ (iman dan taqwa). Pondok pesantren merupakan elemen pendidikan yang memiliki misi untuk membekali generasi muda dengan IMTAQ (iman dan taqwa). Setidaknya dengan IMTAQ, para generasi muda memiliki dasar pendidikan yang lebih religius sehingga tidak akan terbawa oleh arus negatif yang akan merugikan para generasi muda. Akan tetapi, masyarakat dan generasi muda khususnya, belum menyadari tentang pentingnya pendidikan pesantren.
  • 6. KaryaTulisIlmiah2016 2 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan Semoga dengan hadirnya lembaga pendidikan pondok pesantren dapat memberikan sumbangan pendidikan yang melahirkan generasi muda yang religius. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam penelitian ini penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian dan bagaimana sejarah adanya pesantren di Indonesia? 2. Bagaimanakah eksistensial pesantren di tengah masyarakat dan di Negara? 3. Apa bentuk metode pendidikan pesantren dalam usaha peningkatan kualitas para santri? 4. Bagaimana peran pondok pesantren dalam pendidikan karakter para santri? 5. Apa dampak positif dan negatif pesantren bagi generasi muda? 6. Bagaimanakah minat generasi muda terhadap pesantren? C. Tujuan Penulisan Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian yang berhubungan dengan pentingnya pendidikan pesantren bagi generasi muda di era globalisasi mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian dan sejarah adanya pesantren di Indonesia. 2. Supaya masyarakat tahu tentang pentingnya eksistensial pesantren di era globalisasi. 3. Menjelaskan tentang metode pendidikan pesantren dalam usaha peningkatan kualitas para santri.
  • 7. KaryaTulisIlmiah2016 3 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan 4. Memberitahukan peran pondok pesantren dalam pendidikan karakter para santri. 5. Mengajak kepada generasi muda untuk mengambil hal yang positif dari pada pendidikan pesantren. 6. Mendorong minat generasi muda terhadap pendidikan pesantren di era globalisasi. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan bisa mendapatkan informasi dan temuan yang mendalam tentang fenomena pentingnya pondok pesantren bagi generasi muda di era globalisasi. Selanjutnya penulisan ini diharapakan dapat berguna bagi: 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wahana dalam memperoleh informasi dan pengetahuan. Selain itu, penulis dapat melatih diri dalam menganalisa masalah-masalah kepesantrenan yang dipentingkan bagi generasi muda. 2. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wahana dalam memperoleh informasi dan pengetahuan pembaca, tentang pentingnya pendidikan pesantren bagi generasi muda di era globalisasi.
  • 8. KaryaTulisIlmiah2016 4 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan 3. Bagi Lembaga Sedang bagi lembaga pendidikan, hasil penulisan ini dapat menjadi tolak ukur kelembagaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan pesantren khusunya, maupun pendidikan formal dan non formal lainya. Yang diimplementasikan melalui pengolahan dan penyelengaraan program yang berhubungan dengan pendidikan. E. Metode Penelitian Metode yang Penulis gunakan adalah dengan menggunakan pengumpulan data atau internet. Adapun pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara menyebarkan angket dan mewawancari beberapa narasumber yang mengerti pada bidangnya.
  • 9. KaryaTulisIlmiah2016 5 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan B A B II P E M B A H A S A N A. Pengertian dan Sejarah Pesantren di Indonesia 1. Pengertian Pesantren Pesantren adalah sebuah kompleks dalam sebuah lokasi yang terdiri dari rumah pengasuh pondok (Kyai [Jawa]; Ajengan [Sunda]; Nun atau Bendara yang disingkat ra [Madura]; Tuan Guru [Lombok]; dll.); sebuah surau atau masjid; asrama tempat tinggal Santri (murid); ada materi yang diajarkan dan ada santri serta ada pengasuh atau pengajar – kyai.1 Pada pengertian di atas diperkuat oleh pendapat KH. Acep Nu’man, S.HI., M.Pd.I.2 yang menyebutkan bahwa “pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan yang berfokus memahami pendidikan yang bersifat islami”. Sebagai kelanjutan pendapat pertama dikemukakan oleh H. E. Wahidin Sambas, S.Pd.I., M.Pd.I.3 bahwa “istilah pesantren berasal dari bahasa sunda: “pasantrian” artinya, tempat berkumpul para santri, pondok pesantren sendiri berarti lembaga pendidikan formal yang khusus menyelenggarakan pendidikan keagamaan”. Sedangkan menurut pendapat ketiga dikemukakan oleh salah seorang santri4, mengumukakan bahwa “pondok pesantren adalah lembaga 1 Drs. H.M. Annas Mahduri dkk., 2002. 2 Ketua MUI Ciranjang & Kepala MA Arridho Ciranjang. 3 Kepala MTs Arridho Ciranjang dan masyarakat Kecamatan Bojong Picung. 4 Fadli Muslihuddin (Santri Al-Musri’1 Cianjur)
  • 10. KaryaTulisIlmiah2016 6 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan pendidikan tertua di Indonesia yang ada sebelum pendidikan formal ada di Indonesia”. Berdasarkan glosari pengertian tersebut di atas, secara umum dapat dirumuskan bahwa paling tidak pondok pesantren mempunyai 3 unsur pokok, yaitu: Pertama, aktor atau pelaku yang bertanggungjawab terselenggaranya pendidikan di pesantren, yaitu kyai, ustad, santri dan pengurus. Kedua, sarana perangkat keras atau pasilitas pesantren, seperti, masjid, rumah kyai, rumah ustad, pondok atau asrama tempat tinggal para santri, dan (untuk pesantren maju) bangunan gedung sekolah dan madrasah. Ketiga, sarana perangkat lunak, seperti kurikulum/materi yang diajarkan, kitab yang dijadikan pegangan dan metode pengajaran. Sedangkan pengertian pesantren sendiri dapat dirumuskan bahwa pondok pesantren secara implisit adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang berfokus pada ajaran islam yang sesuai dengan tuntutan al-Qur’an dan al- Hadist (ditambah ijma’ dan qiyas ‘ulama bagi kalangan madzhab Syafi’iyyah5), tidaklah berarti seluruh pondok pesantren itu tertutup dengan inovasi. Pada zaman penjajahan Belanda memang mereka menutup diri dari segala pengaruh luar terutama pengaruh barat yang non Islami. Namun di lain pihak pondok pesantren dengan figur kyainya telah berhasil membangkitkan nasionalisme, mempersatukan antar suku-suku yang seagama bahkan menjadi benteng yang gigih melawan penjajahan. 5 Salah satu madzhab yang dianut oleh ummat Islam di Indonesia.
  • 11. KaryaTulisIlmiah2016 7 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan 2. Sejarah Pesantren di Indonesia Lembaga pendidikan tradisional yang menyelenggerakan pendidikan agama seperti halnya pesantren telah ada sejak masa pertumbuhan Agama Islam di Nusantara. Sejak sebelum masa kolonisasi, wilayah-wilayah Islam Nusantara telah memiliki sistem pendidikan yang mengacu kepada pembelajaran al-Qur’an, praktik sembahyang dan kewajiban-kewajiban pokok agama lainya. Bentuk paling dasar umumnya disebut “Pengajian al- Qur’an”. Pendidikan ini lazimnya berlangsung di rumah imam masjid, kyai atau tokoh saleh ummat Islam lainya. Berikut ini penjelasan tentang sejarah menurut para tokoh pendidikan dan pelajar. a. Dhofier (1994)6, mengemukakan“Sejarah pesantren berdiri di Indonesia dimulai ketika penyebaran dan pendalaman Islam secara intensif terjadi pada masa abad ke-13 M. yang dilakukan oleh mubaligh dari India Barat tanah gujarat sampai akhir abad ke-17 M.” b. KH. Acep Nu’man, S.HI., M.Pd.I. seorang ‘ulama modern, mengemukakan“Sejarah pesantren berdiri di Indonesia dimulai dari geraknya Pimpinan Nahdlatul ‘Ulama (KH. Hasyim Asy’ari [Kakek Bapak Presiden ke-4, Bapak H. Abdurrahman Wahid]) tahun 1926 M. Akan tetapi, pada masa penjajahan kolonisasi pun sudah ada lembaga pendidikan yang mempelajari pendidikan Islam. Namun semaraknya pesantren dimulai pada masa KH. Hasyim Asy’ari yang dikenal sebagai 6 Drs. H.M. Annas Mahduri dkk., 2002.
  • 12. KaryaTulisIlmiah2016 8 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan tokoh besar Nahdlatul ‘Ulama (NU). Dan pesantren memang kebanyakan dari kalangan Nahdliyyin (orang-orang yang mengamalkan prinsip NU).” Berdasarkan paparan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren telah dikenal di Nusantara mulai abad ke-13 dan berkembang pesat pada abad 17 M. Sementara itu, pondok pesantren di Jawa dapat ditemui sejak berdirinya Organisasi Nahdlatul ‘Ulama. B. Eksistensial Pesantren di Tengah Masyarakat dan Negara Keberadaan pesantren menjadi keunikan tersendiri, pesantren hingga saat ini tetap survive7 di tengah gejolak modernisasi dan globalisasi sekalipun. lembaga pendidikan yang kerap tradisional ini telah menunjukkan eksistensinya, bahwa ia tetap istiqamah dengan tradisionalismenya tanpa kehilangan eksklusifitas8 dan kontekstualitas9. Pada kepemimpinan sekarang pesantren sudah mendapatkan pengakuan resmi dari Negara, yaitu dengan ditetapkanya Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015, hingga saat ini masih menggema dan disambut suka cita para santri di berbagai pondok pesantren. Dengan ketetapan Presiden tersebut, berarti pesantren masih mampu bereksistensi di tengah masyarakat. Eksistensi di sini adanya pengakuan atas keikutsertaan para kyai dan santri-santrinya dalam memerdekakan Negeri ini, yang dikenal dengan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang diserukan KH. Hasyim Asy'ari, untuk menggerakkan ummat Islam lainnya berperang mengusir penjajah di Kota Surabaya pada 10 November 1945 yang disebut dengan “Hari Pahlawan”. 7 Masih hidup 8 Terpisah dari yang lain; khusus 9 Berhubungan
  • 13. KaryaTulisIlmiah2016 9 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan Namun, masih terdapat masyarakat memandang pesantren dengan sebelah mata. Kepedulian minoritas masyarakat tersebut sangat apatis10 terhadap kelestarian pesantren. mereka masih ragu untuk mendorong para generasi muda untuk belajar di pesantren dengan alasan pesantren itu kuno, ketinggalan zaman dan alasan-alasan lainya. Alasan yang paling menguatkan mereka adalah karena pesantren adalah tempat lahirnya para teroris yang mengganggu ketentraman masyarakat, padahal pesantren yang mengajarkan radikalisme, itu pastinya pesantren abal-abal. Menurut KH. Acep Nu’man, S.HI., M.Pd.I. berpandangan, bahwa “sebetulnya masyarakat pura-pura tidak tahu dan pura-pura tidak penting terhadap pesantren. Padahal pesantren sangat diperlukan pada masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Pandangan masyarakat seolah-olah apriori11 terhadap pesantren yang padahal ketika mereka memperlakukan apapun itu, sumbernya adalah ilmu agama”. Hanya yang dimaksud pesantren dalam hal ini adalah pesantren yang dikolaborasikan dengan pendidikan formal (semi pesantren). C. Metode Pendidikan Pesantren Metode Pendidikan pesantren berarti berhubungan dengan pelaksanaan program kegiatan pesantren dalam usaha peningkatan kualitas para santri. Program kegiatan pesantren biasanya mengacu pada sistem pendidikan pesantren. Yang dimaksud dengan sistem pendidikan pesantren ialah kumpulan dasar-dasar umum tentang bagaimana lembaga pendidikan diselenggarakan dalam rangka 10 Acuh tak acuh 11 Mengira-ngira
  • 14. KaryaTulisIlmiah2016 10 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan membekali pengetahuan para santri yang didasarkan kepada al-Qur’an dan al- Hadist. Sebagai lembaga non formal, tentu saja pesantren tidak memiliki kurikulum tertulis. Tetapi meskipun demikian, pesantren memiliki sistem pengajaran tersendiri yang tidak beda jauh dengan sistem pengajaran formal. Seperti pesantren yang penulis kunjungi, yaitu Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1, Cibogo 3 Mekargalih Ciranjang Cianjur yang dipimpin oleh Kyai Aceng Hasan Sadili, MA. Di pesantren ini sistem pendidikan tersusun rapi dan menerapkan sistem classical12 seperti halnya sekolah tetapi sistem semi modern. Setiap 6 bulan sekali (Ramadhan dan Robiul Awal) di pesantren ini selalu diadakan evaluasi yang berupa musabaqoh khifdzil qur’an (tes hafalan kitab kuning), musabaqoh fahmil kutub (cerdas cermat), musabaqoh qiro’atil kutub (tes baca kitab kuning) dan musabaqoh tamrin kutub (ujian). Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan daya nalar para santri pesantren tersebut. Selain itu, santri yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikan pesantren selama 6-7 tahun, santri tersebut akan diwisuda dan mendapat gelar “dirotsah” (setarap S-1) sebagai tanda bahwa dia sudah pantas menjadi ustad unggulan yang mampu mengamalkan ilmunya. Selain itu, ada juga Pondok Pesantren Al-Huda Al-Musri’1, Kampung Ciendog, RT 03/ RW 07 Ciranjang Cianjur yang dipimpin oleh KH. Zaenal Arifin. Di pesantren ini sistem pendidikan pesantren dikolaborasikan dengan pendidikan formal, yaitu Madrasah Tsanawiyyah dan Madrasah Aliyyah. Oleh 12 berjenjang
  • 15. KaryaTulisIlmiah2016 11 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan karena itu, para santri di pesantren ini diwajibkan untuk bersekolah, sehingga mereka sangat beruntung karena selain mereka mendapatkan ilmu agama, seperti ilmu nahwu, ilmu sharaf dan ilmu lainya, juga mendapatkan disiplin ilmu umum yang tidak ketinggalan zaman. Tetapi walaupun terdapat pendidikan formal, pesantren ini tidak kehilangan ala kepesantrenan salaf (pengkajian kitab-kitab ‘ulama) karena tidak sedikit pesantren yang mengolaborasikan dengan pendidikan formal, tetapi ala kepesantrenanya terkikis oleh pendidikan formal karena tidak adanya keseimbangan antara pendidikan pesantren dan pendidikan formal. Setidaknya proses belajar mengajar yang diselenggarakan pesantren adalah sebagai berikut: Pertama, Sorogan (menyodorkan). Dengan sistem minimal setiap santri menyodorkan kitabnya di hadapan kyai. Santri membaca kitab yang dipelajarinya, memberi arti dan menjelaskan di hadapan kyai. Sementara kyai membetulkan jika ada yang salah atau menambahi seperlunya. Sistem ini selama berabad-abad terbukti efektif untuk mencetak santri yang berkualitas, karena dengan sistem ini santri secara individual berhadapan langsung (face to face) dengan kyai. Kedua, bandungan. Sistem ini dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, yaitu sebelum dan sesudah melakukan shalat fardhu. Para santri mengikuti pelajaran dengan duduk melingkar di sekeliling kyai yang menerangkan pelajaran secara kuliah, sementara para santri duduk sambil menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan di bawahnya.
  • 16. KaryaTulisIlmiah2016 12 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan Ketiga, halaqah (kelompok). Dengan sistem ini para murid dibimbing oleh pengajar dalam satu pengajar, para santri dapat berdiskusi langsug dengan kyai untuk memahami dan memperdalam isi kitab. Keempat, tahfidz (hafalan). Metode ini para santri menghafal kitab-kitab tertentu yang sesuai denga kelasnya, seperti Alfiyah Ibn Malik. Setelah waktu yang ditetapkan tiba, santri akan membacakan hasil hafalnya di depan kyai atau ustadnya. Metode diskusi di pesantren populer dengan musyawarah13, munadzarah14 dan bahtsul masail15. Metode ini berarti penyajian bahan pelajaran dengan cara para santri membahas secara bersama-sama melalui tukar menukar pendapat tentang suatu masalah dalam kitab kuning. Sementara, kyai bertindak sebagai moderator sekaligus sumber belajar. Metode ini sanggup memacu santri untuk belajar aktif, inovatif, kritis, analisis dan logis. Sementara itu, sistem majlis taklim dipergunakan untuk pembelajaran klasikal, dan kyai menyampaikan pelajaranya dengan metode ceramah. D. Peran Pondok Pesantren dalam Pendidikan Karakter Pesantren memiliki pola pendidikan yang berbeda dengan pola pendidikan pada umumnya. Di pesantren terdapat pengawasan yang ketat menyangkut tentang berbagai norma. Pesantren sebagai salah satu elemen16 Pendidikan Nasional, mempunyai keunggulan dan karakteristik khusus dalam pembinaan 13 Rapat atau diskusi 14 Tanya jawab 15 Pembahasan masalah 16 Bagian
  • 17. KaryaTulisIlmiah2016 13 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan pendidikan karakter santri. Hal itu dikarenakan metode pembinaan pesantren menganut akhlak Rasulullah SAW. Karakter pesantren yang demikian itu menjadikan pesantren dapat dipandang sebagai wadah pendidikan yang efektif dalam pembangunan akhlak generasi muda. Di sini pesantren mengambil peran untuk menanggulangi persoalan- persoalan krisis moral yang sedang melanda di kalangan remaja, karena pendidikan pesantren merupakan pendidikan yang terkenal dengan pendidikan agama dan seharusnya mampu untuk mencetak generasi-generasi berkarakter yang relevan17 dengan nilai-nilai Islam. Dengan demikian, pondok pesantren berpotensi besar untuk mencetak manusia yang husnul khuluq18 serta religius sebagai pelopor manusia yang taqwa, cakap dan berbudi luhur untuk bersama-sama bertanggung jawab dalam melaksanakan Syari’at Agama. Selain itu, pendidikan pesantren membina para santri dengan tiga komponen agama yang penting, yaitu: akidah (ilmu ketuhanan), fiqih (ilmu tentang ibadah) dan tashawuf (ilmu akhlak). E. Dampak Positif dan Negatif Pesantren Bagi Generasi Muda Setiap lembaga pendidikan pasti mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Keunggulan tersebut akan berdampak positif bagi generasi muda/santri yang belajar di pesantren dan kelemahannya pun akan berdampak negatif bagi generasi muda/santri yang belajar di pesantren. Adapun dampak positif dan negatif tersebut ada beberapa pendapat, yaitu: 17 Sesuai 18 Akhlak yang baik
  • 18. KaryaTulisIlmiah2016 14 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan 1. Menurut KH. Acep Nu’man, SH.I., M.Pd.I Dampak positif pesantren adalah “akan nampak husnul khuluq (akhlak yang baik), baik itu pada diri generasi muda yang belajar di pesantren maupun orang-orang yang menjadi komponen penting di pesantren, karena jelas pondok pesantren menganut akhlak Rasulullah SAW. Dan jika generasi muda sudah mempunyai khusnul khuluq tersebut, maka akan mudah bagi mereka untuk membawa ummat kejalan yang diridhai Allah”. Sedangkan dampak negatifnya menurut beliau adalah “pesantren tidak mampu berekspresi untuk bersaing di era globalisasi yang menyebabkan citra positif pesantren tidak terlihat, sehingga masyarakat menganggap bahwa pesantren itu tidak penting”. 2. Menurut H. E. Wahidin Sambas, S.Pd.I., M.Pd,I Beliau berpendapat bahwa dampak positif pesantren adalah “pesantren mampu melahirkan para ulama yang akan membawa ummat manusia pada kebajikan dan akan menjadi masyarakat yang madani”. Pendapat beliau tentang dampak negatif pesantren lebih mengarah pada pesantren salafiyyah19, menurut beliau dampak negatif pesantren salafiyah adalah “pesantren salafiyyah tidak respect20 terhadap perkembangan zaman, sehingga metode pendidikan pesanren tersebut kuno yang menyebabkan santri yang belajar di pesantren tersebut tidak berpikir moderat.” 19 Sistem kuno pesantren 20 Berkenan
  • 19. KaryaTulisIlmiah2016 15 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan 3. Menurut Syamsul Falah21 Beliau berpendapat bahwa “Sebetulnya adanya dampak pesantren itu tergantung pandangan seseorang, karena pesantren sendiri sifatnya positif. Tetapi peraturan pesantren ada yang positif dan negatif, contoh sederhana: seluruh kompleks pesantren dihalang oleh benteng agar seluruh santri tidak seenaknya keluar dari pesantren tanpa izin. Tapi pandangan tetangga pesantren mengira pesantren tidak mau bergaul dengan warga sekitar.” 4. Menurut Siti Nurjamilah22 Dampak positif pesantren adalah “pesantren mampu melahirkan intelektual muda yang religius”. Sedangkan dampak positifnya adalah “para santri akan lebih kaku dalam pergaulan sehingga mereka akan lebih membatasi diri dalam pergaulan di luar pesantren.” Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dampak positif dan negatif pesantren akan berdampak bagi generasi muda/santri. Adapun dampak tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Dampak Positif a. Generasi muda yang belajar di pesantren mampu menjadi pemimpin yang berkiprah di tengah masyarakat dengan membawa ummat manusia kepada kebenaran. b. Generasi muda yang belajar di pesantren akan menjadi intelektual yang lebih religius yang disegani oleh masyarakat. 21 Santri Pondok Pesantren Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1. 22 Siswi kelas XII IPA MA ARRIDHO CIRANJANG
  • 20. KaryaTulisIlmiah2016 16 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan c. Generasi muda yang belajar di pesantren akan menjadi masyarakat yang madani23. d. Generasi muda yang belajar di pesantren akan menjadi manusia yang siap menghadapi persoalan kehidupan. 2. Dampak Negatif a. Generasi muda yang belajar di pesantren akan lebih kaku beradaptasi dengan lingkungan luar karena pergaulan mereka dibatasi oleh peraturan pesantren. b. Sebagian generasi muda yang belajar di pesantren akan merasakan sulit mengamalkan ilmunya ketika terjun ke masyarakat. c. Santri yang belajar di pesantren salafiyah cenderung lebih berpikir fanatik dan tidak moderat. F. Minat Generasi Muda Belajar di Pesantren Minat masyarakat untuk mempercayakan anak-anaknya pada lembaga pendidikan pesantren sangat tinggi. Hal ini setidaknya bisa dilihat dari peningkatan jumlah pondok pesantren di Indonesia. Data Kementerian Agama tahun 2012 misalnya, menunjukan jumlah pesantren yang tercatat di Kemenag sebanyak 27.230. Jumlah ini jauh meningkat dibanding data tahun 1997, yang tercatat baru sebanyak 4.196 buah.24 Namun, masih terdapat generasi muda yang enggan belajar di pesantren, mereka masih ragu untuk belajar dipesantren. Hal itu tentunya terdapat hal-hal 23 Menjunjung tinggi nilai, norma dan hukum 24 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS), ditpdpontren kemenag.Surabaya,2014.
  • 21. KaryaTulisIlmiah2016 17 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan yang menjadi sebab generasi muda enggan belajar di pesantren, yaitu dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Penyebab yang timbul dari generasi muda sendiri, yaitu: malas, gengsi, ragu dan alasan-alasan lainya. b. Penyebab yang timbul dari keluarga, yaitu: minimnya dukungan dari orang tua, orang tua tidak mementingkan ilmu agama bagi anaknya dan lain sebagainya. c. Penyebab yang timbul dari lingkungan, yaitu: hidup di lingkungan yang jauh dari agama dan pergaulan lingkungan yang sudah teracuni modernisasi dan westernisasi25. d. Penyebab yang timbul dari pesantren, yaitu: sistem pendidikan pesantren tidak diakui secara resmi seperti halnya pendidikan formal, tidak ada ekspresi dari para kyai untuk bersaing dengan pendidikan formal dan terdapat santri yang bersikap tidak senonoh sehingga citra pesantren jelek. Dengan cukup banyaknya penyebab-penyebab yang tersebut di atas, maka merupakan suatu tugas bagi siapa saja yang peduli terhadap masa depan generasi muda agar mereka bersemangat untuk mendalami ilmu agama, karena bagaimanapun juga generasi muda yang tidak mempunyai dasar agama setidaknya mereka lebih mudah terbawa oleh arus negatif globalisasi yang menyebabkan suramnya masa depan mereka. Selain itu, ketika sudah tidak ada lagi generasi muda yang belajar di pesantren maka tidak akan ada lagi ‘ulama. Sebagaimana 25 Berlaga ala barat
  • 22. KaryaTulisIlmiah2016 18 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan terdapat keterangan dalam al-Kitab ad-Durotu an-Nasihiin karya Syekh Utsman Ibn Ahmad As-syakir, sebagai berikut: ‫ا‬َ‫ول‬َ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫لم‬ِ‫ع‬‫ا‬ِ‫اء‬َ‫م‬َ‫ل‬‫الع‬‫ا‬‫كَا‬َ‫ل‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫ونَا‬‫ل‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬‫ال‬ “Dan jikalau sudah tidak ada lagi ilmu ‘ulama maka pasti orang- orang bodoh akan celaka” Artinya: Maksud orang yang bodoh pada keterangan di atas adalah orang yang tidak sama sekali mengerti atau tidak mempunyai ilmu Agama Islam. Orang yang tidak sama sekali mempunyai ilmu Agama Islam maka dia akan sangat mudah melakukan pemaksiatan, sehingga mereka akan celaka karena segala aspek kehidupanya tidak didasari dengan ilmu Agama Islam.
  • 23. KaryaTulisIlmiah2016 19 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan B A B III HASIL PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara 2. Penyebaran Angket B. Persiapan Penelitian 1. Wawancara Adapun persiapan wawancara penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: a. Membuat kisi-kisi pertanyaan wawancara penelitian yang disesuaikan dengan tema dan judul penulisan. b. Menyusan pertanyaan yang disesuaikan dengan calon narasumber. c. Mengonsultasikan pertanyaan wawancara dengan guru pembimbing. d. Setelah disetujui kemudian dilaksanakan wawancara kepada pihak yang bersangkutan. 2. Penyebaran Angket Adapun persiapan penyebaran angket yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: a. Membuat kisi-kisi pertanyaan angket yang disesuaikan dengan tema dan judul penulisan. b. Menyusun pertanyaan yang disesuaikan dengan calon pengisi angket. c. Mengonsultasikan pertanyaan angket dengan guru pembimbing.
  • 24. KaryaTulisIlmiah2016 20 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan d. Setelah disetujui kemudian dilaksanakan penyebaran angket kepada pihak yang bersangkutan. C. Pelaksanaan Penelitian 1. Wawancara Pelaksanaan wawancara penelitian mengenai study tentang “Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi Generasi Muda di Era Globalisasi” diseleggarakan sejak 10 sampai 15 Pebruari 2016. 2. Penyebaran angket Pelaksanaan penyebaran angket mengenai study tentang “Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi generasi Muda di Era Globalisasi” diseleggarakan sejak 16 sampai 17 Pebruari 2016. D. Pengolahan Data 1. Wawancara Data study tentang “Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi generasi Muda di Era Globalisasi” diperoleh melalui wawancara langsung dengan 1 orang tokoh agama, 1 orang tokoh pendidikan formal sekaligus masyarakat, 1 orang pelajar formal dan 2 orang santri. Hasil data wawancara telah dibahas pada bagian bab pembahasan. 2. Penyebaran angket Data study tentang “Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi Generasi Muda di Era Globalisasi” diperoleh melalui penyebaran angket kepada 118 orang yang terdiri dari 45 orang santri Pondok Pesantren Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1 dan 73 siswa-siswi MA ARRIDHO
  • 25. KaryaTulisIlmiah2016 21 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan CIRANJANG. Untuk lebih jelasnya perhatikan hasil penyebaran angket tersebut. 1. Tabel hasil penelitian angket mengenai pengertian pesantren. No. Pilihan jawaban Santri Pelajar Formal 1. Kontrakan 2,2 % 0 % 2. Lembaga Pendidikan Islam 95,5 % 91,8 % 3. Lembaga Pendidikan Formal 0 % 0 % 4. Penjara Suci 2,2 % 8, 2 % Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 95,5 % dari para santri dan 91,8 % dari pelajar formal memilih jawaban “lembaga pendidikan formal”. Hal ini membuktikan bahwa mayoritas generasi muda tahu tentang pesantren, yaitu lembaga yang pelaksanaanya fokus pada pendidikan islam. 2. Tabel hasil penelitian angket mengenai pendidikan pesantren. No. Pilihan jawaban Santri Pelajar Formal 1. Sangat Penting 93,3 % 66,7 % 2. Penting 6,7 % 32 % 3. Biasa Saja 0 % 1,3 % 4. Tidak penting 0 % 0 % 5. Sangat Tidak Penting 0 % 0 % Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 93,3 % dari para santri dan 66,7 % dari pelajar formal memilih jawaban “sangat penting”. Hal ini membuktikan bahwa mayoritas dari generasi muda paham bahwa
  • 26. KaryaTulisIlmiah2016 22 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan pendidikan pesantren sangat penting. Tetapi tanggapan dari pelajar formal tentang pentingnya pendidikan pesantren masih sangat rendah daripada tanggapan dari para santri. Hal ini disebabkan karena pelajar formal belum tahu tentang apa saja fungsi dan peran pesantren terhadap generasi muda. 3. Tabel hasil penelitian angket mengenai belajar di pesantren. No. Pilihan jawaban Santri 1. Menyenangkan 48,9 % 2. Sangat menyenangkan 44,4 % 3. Biasa Saja 4,5 % 4. Menyebalkan 2,2 % 5. Sangat Menyebalkan 0 % Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas dari para santri merasa senang ketika belajar di pesantren. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan pesantren tidak seburuk yang dipikirkan, karena pendidikan pesantren selain tempat menimba ilmu juga tempat untuk saling mengenal antara sesama santri yang berasal dari berbagai kota dan kebudayaan yang berbeda-beda.
  • 27. KaryaTulisIlmiah2016 23 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan 4. Tabel hasil penelitian angket mengenai faktor motivasi para santri belajar di pesantren. No. Pilihan jawaban Santri 1. Dorongan Orang Tua 24,4 % 2. Kemauan Sendiri 71,2 % 3. Termotivasi Oranglain 4,4 % 4. Keterpaksaan 0 % Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa faktor yang mendorong para santri untuk belajar di pesantren adalah kemauan sendiri, yaitu mencapai 71,2 %. Tetapi dorongan orangtua pun akan sangat berpangaruh terhadap perkembangan anaknya yang belajar di pesantren. 5. Tabel hasil penelitian angket tentang alasan pelajar formal tidak belajar di pesantren. No. Pilihan jawaban Pelajar Formal 1. Malas 32,7 % 2. Gengsi 23, 3% 3. Kurang Dukungan Orang Tua 16 % 4. Ragu 28 % Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa alasan generasi muda untuk belajar di pesantren karena malas dan gengsi. Dan masih banyak yang enggan belajar di pesantren karena ragu. Hal ini disebabkan karena motivasi
  • 28. KaryaTulisIlmiah2016 24 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan dan kepedulian orangtua terhadap anaknya untuk belajar di pesantren sangat rendah. 6. Tabel hasil penelitian angket mengenai generasi muda yang belajar di pesantren akan terhindar dari arus negatif globalisasi. No. Pilihan jawaban Santri Pelajar Formal 1. Ya 26,7 % 5,5 % 2. Mungkin 60 % 55 % 3. Tidak 13,3 % 18,7 % 4. Tidak Tahu 0 % 2,7 % Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa para santri dan pelajar formal berpandangan bahwa generasi muda yang belajar di pesantren kemungkinan besar akan terhindar dari arus negatif globalisasi. 7. Tabel hasil penelitian angket mengenai generasi muda yang belajar di pesantren akan mendapat kehidupan yang memadai di masa depan. No. Pilihan jawaban Santri Pelajar Formal 1. Tidak 0 % 5,6 % 2. Ya 71,1 % 10,7 % 3. Mungkin 17, 8 % 78, 7 % 4. Tidak Tahu 11, 1 %g 5 % Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa para santri dan pelajar formal berpandangan bahwa generasi muda yang belajar di pesantren kemungkinan besar akan menjadi orang yang sukses dan berkehidupan yang memadai.
  • 29. KaryaTulisIlmiah2016 25 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan B A B IV P E N U T U P A. Kesimpulan Dari data-data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat penulis simpulkan bahwa:  Pondok Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan non formal yang berfokus pada ajaran islam yang sesuai dengan tuntutan al-Qur’an dan al- Hadist (ditambah ijma’ dan qiyas ‘ulama).  Pondok Pesantren telah dikenal di Nusantara mulai abad ke-13 dan berkembang pesat pada abad 17 M. Sementara itu, pondok pesantren di Jawa dapat ditemui sejak berdirinya Organisasi Nahdlatul ‘Ulama yang dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’ari tahun 1926 M.  Eksistensial pesantren di era globalisasi ini tetap survive (hidup) di tengah di tengah masyarakat dan sudah mendapat pengakuan resmi dari Negara.  Metode pendidikan daoat diklasifikasikan menjadi 5 bentuk, yaitu: 1) Sorogan (menyodorkan), 2) Bandungan, 3) Halaqah (kelompok), 4) Tahfidz (hafalan), dan 4) Metode diskusi melalui musyawarah, munadzarah dan bahtsul masail.  Peran pondok pesantren dalam pendidikan karakter para santri dengan tiga komponen agama yang penting, yaitu: akidah (ilmu ketuhanan), fiqih (ilmu tentang ibadah) dan tashawuf (ilmu akhlak).  Metode kolaborasi pendidikan pesantren dan pendidikan formal adalah cara yang efektif untuk bekal pendidikan generasi muda di era globalisasi.
  • 30. KaryaTulisIlmiah2016 26 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan  Minat masyarakat untuk mempercayakan anak-anaknya pada lembaga pendidikan pesantren sangat tinggi. Namun, masih terdapat generasi muda yang enggan belajar di pesantren karena alasan malas dan ragu. B. Saran Setelah melakukan penelitian penulis menyarankan:  Sebaiknya generasi muda selain mereka mendalami ilmu umum di sekolah, juga mereka perlu mempelajari ilmu agama di pesantren. Karena ilmu pesantren sangat pentingdi era globalisasi.  Para kyai pondok pesantren sebaiknya mampu berekspresi di era globalisasi yang kian modern, agar masyarakat tertarik untuk mendorong anak-anaknya belajar di pesantren.  Para alumni pesantren sebaiknya mampu dan siap untuk mengayomi masyarakat dan tentunya mereka harus menjadi figur yang diteladani oleh masyarakat.  Para santri yang belajar di pesantren sudah seharusnya belajar dengan sungguh-sungguh karena dikhawatirkn hanya sia-sia saja.  Sebaiknya masyarakat memotivasi anaknya agar mereka mau belajar di pesantren.
  • 31. KaryaTulisIlmiah2016 27 Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan DAFTAR PUSTAKA Hasil wawancara dengan kepala MA ARRIDHO sekaligus ketua MUI Ciranjang yaitu Bapak KH. Acep Nu’man, S.HI.,M.Pd.I., wawancara dengan Kepala MTs ARRIDHO sekaligus masyarakat Bojongpicung yaitu Bapak H. E. Wahidin Sambas, S.Pd.I., M.Pd.I., wawancara dengan dua orang santri Pondok Pesantren Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1 yaitu Fadli Muslihuddin dan Syamsul Falah, dan wawancara dengan salahsatu siswi MA ARRIDHO CIRANJANG yaitu Siti Nurjamilah. Http://ditpdpontren.kemenag.go.id/berita/mengapa-harus-pilih-pendidikan- pesantren-ini-jawabannya/> (diakses 5 November 2014). Mahduri, M. Annas dkk. 2002. PESANTREN & Pengembangan Ekonomi Ummat: Pondok pesatren al-Ittifaq Ciwidey Bandung. Bandung: INCIS, Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam dan Departemen Agama. Utsman, Syekh (tanpa tahun). Duratun an-Nasihiin, Indonesia: Darul Ihya. Tim Redaksi Keempat. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • 32. KaryaTulisIlmiah2016 iii Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan LAMPIRAN-LAMPIRAN I. Angket 1. Apa pengertian Pesantren yang Anda ketahui? a. Kontrakan b. Lembaga pendidikan Islam c. Lembaga pendidikan formal d. Penjara suci 2. Bagaimana tanggapan Anda tentang pendidikan pesantren bagi generasi muda di era globalisasi? a. Sangat penting b. Penting c. Biasa saja d. Tidak penting e. Sangat tidak penting 3. Bagaimana perasaan Anda ketika belajar dipesantren? a. Menyenangkan b.Sangat menyenangkan c. Biasa saja d. Menyebalkan e. Sangat menyebalkan 4. Apa yang menjadi motivasi Anda untuk belajar di pesantren? a. Dorongan Orangtua b. Kemauan sendiri c. Termotivasi Oranglain d. Keterpaksaan 5. Apa penyebab minimnya minat generasi muda untuk belajar di pesantren? a. Malas b. Gengsi c. Kurang dukungan Orang Tua d. Ragu 6. Apakah generasi muda yang belajar di pesantren akan terhindar dari arus negatif globalisasi? a. Ya b.Mungkin c. Tidak d. Tidak Tahu 7. Apakah generasi muda akan mendapatkan kehidupan yang memadai dimasa depan apabila mereka belajar dipesantren? a. Tidak b.Ya c. Mungkin d. Tidak tahu Keterangan Khusus :  Untuk para santri semua pertanyaan angket dijawab.  Untuk pelajar formal semua pertanyaan angket dijawab, kecuali nomor 3 dan 4.
  • 33. KaryaTulisIlmiah2016 iv Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan II. Data Narasumber No. Nama Lengkap dan Jabatan Tanda Tangan Diri 1. KH. Acep Nu’man, S.HI., M.Pd.I (Ketua MUI CIRANJANG dan Kepala MA ARRIDHO CIRANJANG) Lokasi: YPI ARRIDHO MUSTAQIM - Rawabango Mekargalih Ciranjang Cianjur. ............................ 2. H. E. Wahidin Sambas, S.Pd.I.,M.Pd.I (Kepada MTs ARRIDHO CIRANJANG dan Masyarakat) Lokasi: YPI ARRIDHO MUSTAQIM - Rawabango Mekargalih Ciranjang Cianjur. ............................ 3. Syamsul Falah (Santri PP. Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1) Lokasi: Cibogo 2 Mekargalih Ciranjang Cianjur. ............................. 4. Fadli Muslihuddin (Santri PP. Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1) Lokasi: Cibogo 2 Mekargalih Ciranjang Cianjur. ............................ 5. Siti Nurjamilah (Siswi kelas XII IPA MA ARRIDHO CIRANJANG) Lokasi: YPI ARRIDHO MUSTAQIM - Rawabango Mekargalih Ciranjang Cianjur. . ........................... Penulis I, Muhammad Holil Penulis II, M. Ruslan Nugraha
  • 34. KaryaTulisIlmiah2016 v Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan III. Tentang Penulis Muhammad Holil adalah Nama penulis 1 dalam karya tulis ilmiah ini. Penulis lahir dari orang tua Bapak KH. Firdaus Syarifuddin dan Ibu Ustadzh. Sayyidah sebagai anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Penulis lahir di Kp. Babakan Desa Nagrog Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta pada 29 juli 1998. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari TKA Baitul Ikhwan Wanayasa (lulus tahun 2004), melanjutkan ke Sdn Nagrog Wanayasa (lulus tahun 2010), melanjutkan ke MTs Darul ‘Ulum Padalarang Bandung (lulus tahun 2013) dan sekarang Penulis masih duduk di kelas XII IPA, MA ARRIDHO CIRANJANG. Penulis pernah aktif belajar di Ma’had Kampoeng Qur’an Al-Musri’1 Padalarang (tahun 2010-2013) dan sekarang Penulis masih belajar di kelas 2 Aliyyah Pondok Pesatren Islamic Boarding School Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1 Ciranjang Cianjur. Selain itu pengalaman organisasi beliau adalah Pengurus OSIS MA ARRIDHO CIRANJANG periode 2014/2015 (seksi bidang ketaqwaan kepada Allah SWT.), Pengurus Pramuka Pangakalan MA ARRIDHO CIRANJANG (bagian kerani/sekretaris) dan sekarang Penulis masih aktif sebagai sekretaris Organisasi Pondok Pesatren Islamic Boarding School Riyadlul Mutawakkilin Al-Musri’1 Ciranjang Cianjur. Pengalaman prestasi non akademik Penulis adalah Juara 1 lomba pidato antara siswa MTs Darul ‘Ulum padalarang, Juara 1 lomba pidato Remaja tingkat kecamatan Wanayasa, Juara 1 lomba pidato Remaja di YPI Sabilul Huda Padalarang dan Juara 1 lomba cerdas cermat tingkat SLTP se-kecamatan padalarang. Penulis juga aktif mengikuti acara-acara seminar dan pelatihan kepemudaan antara lain, Latihan Manasik Haji Diniyah Takmiliyah Se-Kabupaten Purwakarta tahun 2010, Sharing ke-Pramukaan Antar Ambalan se-kecamatan Ciranjang tahun 2015, Perkemahan Antar Ambalan Tingkat Kwartir Ciranjang tahun 2014, Pelatihan Jurnalistik dan Pemanfaatan Media Sosial tahun 2014 yang diselenggaran oleh NAHNU (Nahdliyin Nusantara) dan Latihan Kader Muda (LAKMUD) IPNU Kabupaten Cianjur tahun 2015. Dengan ketekunan, motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaaan tugas akhir karya tulis ilmiah ini. Semoga dengan penulisan sederhana ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan, khususnya bagi pendidikan pesantren. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikanya karta tulis ilmiah ini yang berjudul “Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi Generasi Muda di Era Globalisasi”. Motto: “Hidup Mulya atau Mati Syahid”
  • 35. KaryaTulisIlmiah2016 vi Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan Muhammad Ruslan Nugraha adalah Nama penulis 2 dalam karya tulis ilmiah ini. Penulis lahir dari orang tua Bapak Mahmud dan Ibu Suryani sebagai anak ke-satu dari tiga bersaudara. Penulis lahir di Kp. Bojong Terong Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur Selatan pada 20 Pebruari 1998. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari Sdn mekarsari (lulus tahun 2010), melanjutkan ke SMPN 1 Agrabinta (lulus tahun 2013) dan sekarang Penulis masih duduk di kelas XII IPA, MA ARRIDHO CIRANJANG. Kini Penulis masih aktif belajar di Pendidikan Pesantren Al-Qosyasyiyyah Ciranjang. Selain itu pengalaman organisasi beliau adalah Pengurus Pramuka Pangakalan MA ARRIDHO CIRANJANG (bagian judat) dan Pengurus OSIS SMPN 1 Agrabinta periode 2012/2013 (sebagai bendahara). Penulis juga aktif mengikuti acara-acara seminar dan pelatihan kepemudaan antara lain, Sharing ke-Pramukaan Antar Ambalan se-kecamatan Ciranjang tahun 2015 dan Perkemahan Antar Ambalan Tingkat Kwartir Ciranjang tahun 2014. Pengalaman prestasi non akademik Penulis adalah Juara 1 lomba pidato remaja tingkat Desa Mekarsari dan Juara 3 Tenis Meja tingkat KKM Cianjur Tahun 2015. Dengan ketekunan, motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaaan tugas akhir karya tulis ilmiah ini. Semoga dengan penulisan sederhana ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan, khususnya bagi pendidikan pesantren. Bersama dengan Penulis 1, akhir kata penulis ini mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikanya karta tulis ilmiah ini yang berjudul “Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi Generasi Muda di Era Globalisasi”. Motto: “Bisa Karena Biasa”
  • 36. KaryaTulisIlmiah2016 vii Pentingnya PendidikanPesantren Bagi Generasi Muda diEra Globalisasi Holil–Ruslan IV. Dokumentasi Pengerjaan Wawancara Penulis 1 dengan KH. Acep Nu’man, S.HI.,M.Pd.I Wawancara Penulis 2 dengan H. E. Wahidin Sambas, S.Pd.I.,M.Pd.I Penulis 1 sedang mengetik materi Penulis 2 sedang merivisi materi