Perancangan sistem proteksi kebakaran di Gedung G2 Universitas Balikpapan"
Dokumen ini membahas perancangan sistem proteksi kebakaran di Gedung G2 Universitas Balikpapan meliputi penentuan klasifikasi bahaya, jenis dan rating APAR yang dibutuhkan, jumlah APAR, serta pemasangan APAR. Berdasarkan perhitungan, diperlukan 2 unit APAR berjenis A dengan rating 4A yang dipasang pada titik kedua dan keempat lantai 2.
1. MAKALAH
PERANCANGAN APAR DI GEDUNG G2
DISUSUN OLEH
MARIANUS MARIO MEDAN
14.11.106.701501.1490
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
FAKULTAS DIV-KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
2015
2. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..
1.2 Maksud dan Tujuan………………………………………………………..
1.3 Perumusan Masalah………………………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 NFPA 10 Standard for Portable Fire Extinguishers 2002 Edition…………
2.2 Permenaker No. PER.
04/MEN/1980………………………………………………………………….
2.3 PERMEN Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008…………………………
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kelas Kebakaran…………………………………………………………...
3.2 Klasifikasi
Bangunan………….……………………………………………………………
3.3 Penempatan APAR…………………………………………………………
3.4 Distribusi APAR……………………………………………………………
3.5 Menghitung Kebutuhan APAR…………………………………………….
3.6 Denah gedung G2…………………………………………………………..
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………
4.2 Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Semakin berkembangnya teknologi semakin berkembang pula resiko kebakaran yang
mungkin dapat terjadi di lingkungan kita, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan
industri dan gedung bertingkat membuat kita untuk berpikir lebih jauh bagaimana anda harus
melindungi investasi yang anda miliki dari resiko bahaya kebakaran, hal yang mendasar
untuk menghindari munculnya resiko kebakaran adalah dimulai dengan membangun dengan
memperhitungkan aspek keselamatan yang baik. Aspek keselamatan yang baik meliputi
bagaimana membangun jaringan kelistrikan yang memenuhi standar, baik sistem jaringan itu
sendiri hingga kualitas material yang akan digunakan, tidak kalah pentingnya adalah
bagaimana kita mempersiapkan jalur evakuasi manakala kebakaran terjadi, hal ini menjadi
sangat penting untuk dipikirkan agar dapat menghindari adanya korban manakala kebakaran
menimpa. Ada satu perlengkapan yang tak kalah pentingnya yang harus di persiapkan adalah
Alat Pemadam Kebakaran Aktif Dan Pasif . Jika semua sudah anda lengkapi jangan lupa
bahwa sumber daya manusia yang anda miliki harus memiliki bekal dan pengetahuan yang
cukup bagaimana mempergunakan perlengkapan kebakaran yang tersedia.dalam makalah ini
kami akan membahas tentang bagaimana cara membuat sistem proteksi kebakaran di gedung
G2 Lantai 2 Universitas Balikpapan. Persyaratan proteksi kebakaran yang diwajibkan
meliputi penentuan klasifikasi bahaya , jenis dan rating APAR,menetukan jumlah kebutuhan
APAR, dan bagaimana Cara menentukan pemasangan APAR yang baik dan benar.
1.2 Maksud &Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini untuk menyelesaikan tugas kelompok dari dosen pada
Mata Kuliah Merancang Sistem proteksi Kebakaran dengan lokasi G2 lantai 2 Universitas
Balikpapan ,dan makalah ini dimaksudkan untuk dapat membuat pembaca atau pembuat
makalah lebih paham dengan apa yang dimaksud sistem proteksi kebakaran dari segala
aspek baik dari regulasi-regulasi , standar – standar yang sudah ditetapkan , dan
mengetahui segala persyaran proteksi kebakaran yang diwajibkan.
1.3 Perumusan Masalah
Klasifikasi bahaya dalam gedung G2 lantai 2 ?
Jenis dan Rating yang bagaimana yang tepat untuk gedung G2 lantai 2?
Berapa Jumlah kebutuhan APAR?
Bagaimana Cara Menentukan Apar pada gedung G2 lantai 2
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 NFPA10 Standard for Portable Fire Extinguishers 2002 Edition
Penjelasan terdapat di Bab III Pembahasan
2.2 PermenakerNo. 04/MEN/1980
Bab II
PEMASANGAN
Pasal 4
(1) Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi
yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai, dan diambil serta dilengkapi dengan
pemberian tanda pemasangan.
(2) Pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) harus sesuai dengan lampiran I
(3) Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125 cm dari dasar lantai
tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan.
(4) Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan jenis dan
penggolongan kebakaran seperti tersebut dalam lampiran 2.
(5) Penempatan tersebut ayat (1) antara alat pemadam api ringan yang satu dengan yang
lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter,kecuali
ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
(6) Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah.
5. Lampiran 1 :
TANDA UNTUK MENYATAKAN TEMPAT ALAT PEMADAM API RINGAN YANG
DIPASANG PADA DINDING
35 cm
35 cm
7,5 cm
2.3 PERMEN PekerjaanUmum No. 26/PRT/M/2008
Penjelasan terdapat di Bab III Pembahasan
ALAT PEMADAM API
6. BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelas Kebakaran
Sesuai dengan NFPA 10 Standard for Fire Portable Extinguisher 2002, pemasangan APAR
disesuaikan dengan tingkat bahaya kebakaran lokasi dimana APAR akan ditempatkan dan
jenis atau kelas kebakaran yang ada. Kelas kebakaran ada 5 yaitu ;
1. Kelas kebakaran A yaitu kebakaran pada bahan seperti kertas, kayu, kain, plastik.
2. Kelas kebakaran B yaitu kebakaran pada cairan mudah terbakar seperti alkohol, gasoline,
cat, solvent dan gas mudah terbakar.
3. Kelas kebakaran C yatu kebakaran pada peralatan listrik yang hidup/bertegangan.
4. Kelas kebakaran D yaitu kebakaran pada logam seperti magnesium, titanium, litium,
natrium dan potasium.
5. Kelas kebakaran E yaitu kebakaran pada bahan yang digunakan untuk memasak seperti
minyak dari nabati & hewani serta lemak.
3.2 KlasifikasiBangunan
Sedangkan klasifikasi bahaya lokasi penempatan dibagi menjadi bahaya ringan, sedang dan
tinggi.
Bahaya Ringan
Lokasi dengan bahaya ringan adalah lokasi dimana terdapat bahan mudah terbakar kelas A
dalam jumlah yang sedikit. Contoh lokasi ini antara lain ruang kelas, ruang pertemuan,
gereja, perkantoran, dan kamar hotel/motel.
Bahaya Sedang
Lokasi dimana disimpan bahan mudah terbakar kelas A dan B dalam jumlah yang lebih
banyak dari lokasi bahaya ringan.Contoh lokasi ini antara lain ruang makan, toko,
manufaktur ringan, ruang pamer kendaraan, ruang penelitian, dan bengkel/ruang pelayanan
pada lokasi bahaya ringan.
Bahaya Tinggi
7. Lokasi dimana terdapat bahan mudah terbakar kelas A dan B baik disimpan, diproduksi,
digunakan, berupa produk jadi atau kombinasi ketiganya yang jumlahnya melebihi dari
keberadaan bahan tersebut pada lokasi bahaya sedang. Contoh lokasi ini antara lain ruang
memasak, bengkel kayu, bengkel perbaikan kendaraan, pesawat terbang dan perahu, lokasi
penyimpanan dan proses manufaktur seperti pengecatan, pencelupan dan pelapisan dengan
bahan mudah terbakar.
3.3 Penempatan APAR
APAR diletakkan pada lokasi dimana mudah diakses dan tersedia untuk digunakan
jika terjadi api. Lebih disukai pada jalur jalan atau akses keluar.
Kotak/lemari APAR tidak dikunci, kecuali ada kemungkinan APAR dicuri/digunakan
tanpa ijin dan lemari dilengkapi alat/cara untuk mengaksesnya.
APAR tidak terhalang dari pandangan. Jika kondisinya memaksa terhalang maka
dilengkapi dengan penandaan /cara lain untuk menginformasikan lokasinya.
APAR diletakkan digantung pada gantungan atau disediakan bracket yang khusus
disediakan dari pihak pembuatnya. Hal ini tidak berlaku untuk pemadam yang
menggunakan roda.
APAR yang memiliki berat kotor tidak lebih dari 18,14 kg dipasang pada ketinggian
dimana bagian puncak APAR tidak lebih dari 5 kaki / 1,53 meter dari lantai.
Sedangkan APAR dengan berat kotor lebih dari 18,14 (kecuali APAR yang beroda)
dipasang pada ketinggian dimana bagian puncak APAR tidak lebih dari 1,07 meter
dari lantai.
Tidak diijinkan peletakan APAR dimana jarak antara bagian terbawah APAR dengan
lantai kurang dari 125 cm.
8. 3.4 Distribusi APAR
Penempatan dan Ukuran APAR untuk Kelas Kebakaran A
Criteria
Low Hazard
Occupancy
Moderate Hazard
Occupancy
High Hazard
Occupancy
Minimum rated single
extinguisher
2A 2A 4A
Maximum floor area per unit
A
3000 ft2 1500 ft2 1000 ft2
Maximum area floor for
extinguisher
11250 ft 11250 ft 11250 ft
Maximum travel distance to
extinguisher
75 ft 75 ft 75 ft
1 ft = 0,305 meter
Penempatan dan Ukuran APAR untuk Kelas Kebakaran B
Type of
Hazard
Basic Minimum Exxtinguisher
Rating
Maximum Travel Distance to
Extinguisher
Light/Low
5B
10B
10B
9,15 m
15,25 m
9,15 m
Moderate
20B
40B
15,25 m
9,15 m
High 80B 15,25 m
Penempatan dan Ukuran APAR untuk Kelas Kebakaran C
APAR dengan rating C disediakan pada lokasi dimana ada potensi kebakaran pada instalasi
listrik yang hidup/beraliran arus listrik.
9. Penempatan dan Ukuran APAR untuk Kelas Kebakaran D
APAR dengan rating D disediakan pada lokasi dimana terdapat logam yang mudah terbakar.
APAR diletakkan pada lokasi yang tidak melebihi 23 meter ddari sumber bahaya.
Penempatan dan Ukuran APAR untuk Kelas Kebakaran K
APAR dengan rating K disediakan pada lokasi dimana terdapat bahan dengan kelas
kebakaran K (minyak nabati/hewani dan lemak). Jarak pemasangan tidak lebih dari 9,15
meter dari sumber bahaya.
3.5 Menghitung Kebutuhan APAR:
Sebuah bangunan dengan kantor dengan tingkat bahaya rendah perlu dilindungi APAR
dengan luas lantai 11000 ft2,dengan bentuk bangunan seperti pada gambar berikut dimana
pada area A terdapat Klas B. :
Estimasi jumlah APAR adalah sebagai berikut
Jumlah APAR yang dibutuhkan adalah : 11000 / 6000 = 2 buah APAR
Sehingga penempatannya adalah pada titik 1 dan 2, tetapi tidak memenuhi persyaratan jarak
tempuh, oleh karena itu perlu 4 buah APAR dengan penempatan pada titik 1,2,3 dan 4.
Untuk daerah A, perlu APAR Klas B dengan rating 10-B atau 20 B
Jumlah APAR yang dibutuhkan adalah :
Menyediakan 5 buah APAR, dengan distribusi 4 buah APAR Klas A dan 1 buah Klas
B
10. Atau 4 buah APAR dengan satu buah APAR yang memenuhi persyaratan Klas A dan
B
Jika terdapat klas C dalam ruangan tersebut, semua APAR harus mampu untuk
memadamkan peralatan listrik
Jenis & Rating APAR
Sesuai dengan prosedur yang terdapat di NFPA 10 tentang perancangan dan penempatan
APAR , kami kelompok 5 telah melakukan praktek untuk membuat dan mengukur
perancangan sekaligus penempatan APAR di Gedung G lantai 2 Universitas Balikpapan.
Sesuai dengan pengukurun , kami telah menentukan bahwa Jenis Dan Rating APARnya
adalah :
Kelas APAR : Kelas Kebakaran A
Hal ini dikarenakan, gedung G lantai 2 Universitas Balikpapan fungsinya untung ruang kelas
dan terdapat benda-benda padat yang mudah terbakar seperti : kayu , besi , kaca dll
Rating APAR : 4A
Hal ini dikarenakan , Rating APAR 4A mampu memadamkan kebakaran kelas A dengan berisi
media pemadam yang setara dengan 5 galon air , sehingga sangat efektif untuk
memadamkan api
Kebutuhan APAR
Jumlah APAR yang dibutuhkan : 2 APAR
Hal ini dikarenakan , Jumlah APAR ditentukan dari hasil perhitungan sesuai tabel , ukuran ,
dan penempatan APAR untuk bahaya KELAS A.
11. Pembahasan perancangan APAR di gedung G2 UNIBA.
Perhitungannyaseperti berikut:
1. Luas G Lantai 2 (panjangx lebar) : 41 meterx 15 meter= 615 meter2
2. TingakatresikoKebakaran : Sedang
3. MaksimumcakupanAPARperunit A : 139 m2/A
4. Maksimumcakupanper satuAPAR : 1000 m2
5. RatingAPARyang dipiliH : 4A
6. CakupanAPAR : 556 ( 4A x 139 m2/A)
7. JumlahAPARyangdibutuhkan : 2 APAR ( 615 m2 : (4A x 139 m2 = 556) )
PEMASANGANAPAR
TitikpenempatanAPARterdapatpadatiangkeduadankeempatpadalantai 2,tinggi APAR
sesuai denganstandartyangtelahditentukanyaitu125 cm dari permukaanlantai
Jarak maksimumpengambilanAPARadalah19 m (dari tangga) dan 20,4 m (dari ruang kelas
G210)
12. DAFTAR PUSTAKA
Permenaker No. PER. 04/MEN/1980
PERMEN Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008
NFPA 10 Standardfor Portable Fire Extinguishers 2002 Edition