Dokumen tersebut menjelaskan standar kompetensi kerja nasional Indonesia untuk pekerjaan memotong bahan logam dengan cara panas secara otomatis. Mencakup proses persiapan bahan, pengaturan mesin potong otomatis, dan penggunaan mesin sesuai prosedur operasi standar untuk memotong bahan secara efisien dengan meminimalkan bahan yang terbuang."
1. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam Mesin
KODE UNIT : LOG.OO05.009.01
JUDUL UNIT : Memotong Dengan Cara Panas Secara Otomatis
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan proses pemotongan
bahan logam dengan cara panas yang digerakkan secara
otomatis yang meliputi proses menyiapkan bahan, menempatkan
(memasang mesin) otomatis dan menggunakan mesin potong
panas otomatis sesuai dengan prosedur operasi standar
Bidang : Fabrikasi
Bobot Unit : 2
Unit Prasyarat :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menyiapkan bahan
.
1.1 Bahan ditempatkan sesuai prosedur untuk
pemotongan bertumpuk dan secara teratur
untuk mengurangi bahan yang terbuang.
02 Menempatkan (memasang) dan
menggunakan mesin potong
otomatis
2.1. Media (gas) potong dipilih dan diatur sesuai
dengan spesifikasi
2.2. Pembatas-pembatas mesin ditentukan dengan
mengacu pada spesifikasi
03 Menggunakan mesin potong
panas otomatis
3.1. Bila perlu, media potong dinyalakan mengikuti
prosedur operasional standar.
3.2. Menghidupkan mesin menggunakan langkah
kerja dan prosedur yang benar.
3.3. Penandaan dengan kapur dan alat penanda lain
digunakan sesuai kebutuhan, mengacu pada
prosedur operasional standar.
3.4. Prosedur mematikan mesin secara benar
diamati sesuai dengan prosedur operasional
standar.
BATASAN VARIABEL
Gunakan mesin potong dengan satu atau multi (banyak) mulut potong. Gunakan ilmu teknik mesin
berat untuk pemotongan pelat dan pipa. Pekerjaan dilakukan secara perorangan atau dalam
kelompok kecil. Macam-macam bahan dapat digunakan. Media potong dapat terdiri dari bahan
bakar gas, oksi asetilin, busur plasma, dll. Penandaan dengan kapur, magnit, alat penanda
dengan photo elektrik atau mesin CNC mungkin digunakan. Program CNC dipilih dan dimasukkan
sesuai dengan instruksi yang diizinkan.
Memotong Dengan Cara Panas Secara Otomatis 207
2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam Mesin
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
Unit ini dimungkinkan untuk dinilai pada pekerjaan, tidak pada pekerjaan atau kombinasi
antara keduanya. Kompetensi-kompetensi yang termasuk pada unit ini perlu
didemonstrasikan secara individual atau kelompok kecil dari suatu grup. Lingkungan
penilaian sebaiknya menyenangkan bagi peserta.
2. Kondisi Penilaian
Peserta akan disediakan semua alat, perlengkapan, bahan dan kebutuhan dokumentasi.
Peserta akan diijinkan mengacu pada dokumen-dokumen:
2.1 Prosedur yang relevan dengan tempat kerja.
2.2 Spesifikasi yang sesuai dengan produk dan pembuatan.
2.3 Kode-kode, Standar, Petunjuk-petunjuk dan sumber bahan-bahan yang relevan.
2.4 Peserta akan diperlukan untuk:
2.4.1 Berbicara atau dengan metode komunikasi lain, menjawab pertanyaan yang
diberikan penilai.
2.4.2 Mengenal tekan kerja yang dapat melevelkan Pekerjaan : yaitu dalam
penguasaan kompetensi yang sesuai.
2.4.3 Memberi petunjuk tiap masalah pekerjaan dan bukan pekerjaan yang
berhubungan dengan unit ini, penilai harus yakin bahwa peserta dapat
menguasai dan konsisten melakukan seluruh elemen dalam unit sesuai
spesifikasi kriteria, termasuk pengetahuan yang diperlukan.
3. Aspek kritis
Unit ini dapat dinilai dalam hubungannya dengan unit-unit lain seperti keselamatan kerja,
mutu, komunikasi, penanganan bahan-bahan, mencatat dan melaporkan hal-hal yang
berhubungan dengan mesin potong panas otomatis atau kebutuhan latihan keterampilan
pada unit-unit lain yang dibutuhkan untuk melatih keterampilan-keterampilan dan
pengetahuan yang berhubungan dengan unit ini.
4. Catatan khusus
Selama penilaian, peserta akan:
4.1 mendemonstrasikan praktek kerja secara aman sepanjang waktu.
4.2 mengkomunikasikan informasi tentang proses-proses kerja, kejadian atau tugas-
tugas yang dilakukan untuk memastikan bahwa hal tersebut aman dan bekerja
secara efisien.
4.3 tanggap terhadap kualitas kerjanya.
4.4 merencanakan pekerjaan dalam segala situasi dan mengulang pekerjaan yang
diperlukan.
4.5 melakukan semua pekerjaan sesuai dengan prosedur-prosedur operasional standar.
4.6 melakukan semua pekerjaan sesuai spesifikasi.
4.7 menggunakan teknik-teknik yang umum dipakai, praktis, proses-proses dan
prosedur kerja, pekerjaan-pekerjaan tersebut akan dilengkapi dengan patokan
waktu yang pantas dalam kaitannya dengan aktifitas-aktifitas kerja yang
khusus/khas..
Memotong Dengan Cara Panas Secara Otomatis 208
3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam Mesin
5 Pedoman penilai
5.1. Amati bahwa semua lembaran-lembaran pekerjaan, gambar-gambar, petunjuk dan
prosedur yang didapat sesuai dengan prosedur di tempat kerja.
5.2. Pastikan bahwa bahan yang dipotong dapat diidentifikasi. Proses pemotongan
dilakukan dengan benar untuk bahan hasil potong dapat diidentifikasi. Alasan
pemilihan proses pemotongan dapat menggambarkan bentuk dan ukuran pada hasil
dapat diidentifikasi. Spesifikasi untuk pekerjaan finishing memberikan kemajuan dapat
diidentifikasi
5.3. Amati bahwa bahan yang dipotong dapat diidentifikasi. Proses pemotongan dilakukan
dengan benar untuk bahan hasil potong dapat diidentifikasi. Alasan pemilihan proses
pemotongan dapat menggambarkan bentuk dan ukuran pada hasil dapat
diidentifikasi. Spesifikasi untuk pekerjaan finishing memberikan kemajuan dapat
diidentifikasi
5.4. Pastikan bahwa peralatan, perlengkapan dan teknik-teknik yang dibutuhkan pada
proses pemotongan yang dipilih dapat diidentifikasi. Alasan-alasan untuk pemilihan
alat Level Pekerjaan: yaitu dan perlengkapan dapat diberikan. Prosedur untuk
memasang pada alat Level Pekerjaan: tu dan perlengkapan dapat diberikan.
5.5. Pastikan bahwa penyetelan perlengkapan dapat diidentifikasi. Penggunaan
perlengkapan dapat diidentifikasi. Sumber-sumber informasi dalam penyetelan dan
penggunaan perlengkapan dapat diidentifikasi.
5.6. Amati bahwa Seluruh prosedur keselamatan, proses pemanasan, pemotongan,
pengaluran
5.7. Pastikan bahwa memahami bahaya-bahaya yang berhubungan dengan pemanasan,
pemotongan panas dan pengaluran. Memahami peralatan perlindungan dari dan
perlengkapan keselamatan.
5.8. Amati bahwa pemasangan bagi perlengkapan sesuai dengan standar prosedur
operasional. Pengecekan awal seluruh bagian perlengkapan sesuai dengan prosedur
standar operasional.
5.9. Pastikan bahwa Prosedur pemasangan perlengkapan dapat diberikan. Pengecekan
awal dibawah pengawasan dapat diidentifikasi.
5.10. Amati bahwa spesifikasi hasil pemotongan sesuai dengan prosedur operasional
standar.
5.11. Pastikan bahwa hasil potong yang sesuai dengan spesifikasi dapat diidentifikasi.
Prosedur untuk melakukan pemotongan bahan dapat diberikan.
5.12. Amati bahwa kerusakan yang terjadi pada pemotongan dilakukan perbaikan yang
tepat sesuai dengan prosedur operasional standar
5.13. Pastikan bahwa kerusakan dari pemotongan dapat dijadikan contoh kasus untuk
perbaikan dalam penggunaan alat, perlengkapan dan teknik-teknik pengerjaan
pemotongan yang dapat diidentifikasi
5.14. Amati bahwa bahan yang dipotong menggunakan cara-cara paling ekonomis dimana
penandaan pada bahan yang dipotong
5.15. Pastikan bahwa prosedur untuk meminimumkan ketika dipotong dari lembaran atau
pelat dapat diberikan. Alasan-alasan untuk meminimumkan bahan terbuang (sisa)
dapat diberikan secara rinci
Memotong Dengan Cara Panas Secara Otomatis 209
4. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam Mesin
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, Mengorganisir dan menganalisa Informasi 3
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan Teknologi 1
Memotong Dengan Cara Panas Secara Otomatis 210