SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Sosialisasi dan Kepribadian
Click to add subtitle
Sosialisasi
dan Kepribadian
A. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman
atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan
dari satu generasi ke generasi lainnya dalam
sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah
sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori
mengenai peranan (role theory). Karena
dalam proses sosialisasi diajarkan peran-
peran yang harus dijalankan oleh individu.
Definisi Sosialisasi menurut para ahli :
1. Charlotte Buhler : ” Sosialisasi adalah
proses membantu individu untuk belajar dan
menyesuaikan diri terhadap cara hidup dan
cara berpikir kelompok.”
2. Peter Berger : “ Sosialisasi adalah suatu
proses dimana seorang anak belajar menjadi
anggota yang berpartisipasi dalam
masyarakat.”
3.Bruce J. Cohen : “ Sosialisasi adalah proses
maanusia mempelajari tata cara kehidupan
dalam masyrakat dalam memeroleh
kepribadian dan membangun kapasitasnya
agar berfungsi dengan baik.”
1. Tujuan Sosialisasi
 Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
untuk melangsungkan kehidupan seseorang di tengah
masyarakat.
 Menambah dan mengembangkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif dan efisisen.
 Membantu pengendalian fungsi-fungsi organik yang
dipelajari melalui latihan-latihan memawas diri yang tepat.
 Membiasakan individu dengan nilai-nilai dan kepercayaan
pokok yang ada pada masyrakat.
2. Jenis Sosialisasi
Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi
total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut,
terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas
dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung,
dan diatur secara formal.
~ Sosialisasi primer
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai
sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi
anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5
tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota
keluargadan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan
dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
~ Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah
sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam
masyarakat.
1. Proses Resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru
2. Proses Desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.
3. Pola Sosiolisasi
 Sosialisasi represif (repressive socialization)
Menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari
sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam
hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua.
Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi
perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang
tua, dan peran keluarga sebagai significant other.
 Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization)
Merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain
itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak
diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi
bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak.
Keluarga menjadi generalized other.
4. Tipe sosialisasi (Standar kelompok)
◊ Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui
lembaga-lembaga yang berwenang
menurut ketentuan yang berlaku
dalam negara, seperti pendidikan di
sekolah dan pendidikan militer.
◊ Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di
masyarakat atau dalam pergaulan yang
bersifat kekeluargaan, seperti antara
teman, sahabat sesama anggota klub,
dan kelompok-kelompok sosial yang
ada di dalam masyarakat.
5. Agen Sosialisasi
 Keluarga (kinship)
Bagi keluarga inti (nuclear family) agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung,
dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam
suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan
diperluas (extended family)
 Teman pergaulan
Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan
manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain
dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan
pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga.
 Lembaga pendidikan formal (sekolah)
Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca,
menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai
kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan
(specificity).
 Media Massa
- (televisi, radio, film, internet, surat kabar, makalah, buku, dst.)
6. Proses Sosialisasi (menurut George Herbert Mead)
 Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan
diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman
tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru
meski tidak sempurna.
 Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan
peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Kesadaran bahwa dunia sosial
manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Bagi seorang anak,
orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
 Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang
secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya
menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga
memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
 Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat
menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia
dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi
dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.
B. Kepribadian
1. Definisi Kepribdian
Secara umum, Kepribadian
adalah keseluruhan cara seorang
individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Kepribadian paling
sering dideskripsikan dalam istilah sifat
yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang.
Berdasarkan psikologi,
Gordon Allport menyatakan bahwa
kepribadian sebagai suatu organisasi
(berbagai aspek psikis dan fisik) yang
merupakan suatu struktur dan sekaligus
proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah. Secara
eksplisit Allport menyebutkan,
kepribadian secara teratur tumbuh dan
mengalami perubahan.
2. Tahap-Tahap Perkembangan Kepribadian sebagai
Hasil Sosialisasi
a. Fase Pertama
Menurut Charles H. Cooley (1864-1929), proses
perkembangan kepribadian seseorang dimulai
kurang lebih pada usia 1-2 tahun yang ditandai
dengan saat-saat anak mengenal dirinya sendiri
yang dibantu oleh orang-orang dewasa
dilingkungannya.
Kita dapat membedakan kepribadian seseorang
menjadi dua bagian penting, yaitu:
1)Basic Personality Structure, yaitu unsur-unsur
dasar atas berbagai sikap yang
disebut attitude. Unsur ini bersifat permanen dan
tidak mudah berubah.
2) Capital Personality, yaitu unsur-unsur yang
terdiri atas keyakinan-keyakinan atau anggapan-
anggapan yang sifatnya mudah berubah atau dapat
ditinjau kembali (fleksibel). Ini diperoleh
berdasarkan pengalaman melalui pergaulan dengan
orang lain.
b.Fase Kedua
Ini merupakan fase perkembangan dimana
rasa ego yang dimiliki seorang anak mulai
berkembang karakternya sesuai dengan tipe
pergaulan yang ada dilingkungannya.
Fase kedua ini berlangsung relatif panjang
hingga menjelang masa dewasa. Kepribadian
tersebut mulai tampak dengan tipe prilaku
khas yang tampak dari perangai, kegemaran,
IQ serta bakat-bakatnya.
c.Fase Ketiga
Kepribadian seseorang pada akhirnya
mengalami suatu perkembangan yang relatif
tetap, yaitu dengan terbentuknya prilaku-
prilaku yang khas sebagai perwujudan
kepribadian yang bersifat abstrak. Fase ketiga
ini disebut juga fase kedewasaan, yang
berlangsung kurang lebih pada usia antar 25-
28 tahun.
3. Susunan Kepribadian
 Pengetahuan
Terisi dengan pemahaman dan
konsep yang lahir dari pengalaman,
pengamatan, maupun lingkungan.
 Perasaan
Keadaan kesadaran manusia yang
menghasilkan penilaian positif maupun
negatif terhadap sesuatu.
 Dorongan Naluri
Kemauan sebagai manusia
Contoh : Dorongan mempertahankan
hidup, mencari makan, interaksi sosial,
dsb.
4. Faktor Penentu Kepribadian
 Faktor Biologis
Keturunan merujuk pada faktor
genetika seorang individu. Tinggi fisik,
bentuk wajah, gender, temperamen,
komposisi otot dan refleks, tingkat energi
dan irama biologis
 Faktor Kebudayaan Khusus
budaya membentuk norma, sikap, dan nilai
yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya dan menghasilkan
konsistensi seiring berjalannya waktu
sehingga ideologi yang secara intens
berakar di suatu kultur mungkin hanya
memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang
lain.
 Faktor Geografis ( Lingkungan Fisik )
 Faktor Pengalaman Unik
Kepribadian seseorang akan dipengaruhi
oleh sejumlah pengalaman yang dilalui
dalam hidupnya. Karena pengalaman setiap
individu itu berbeda, maka kepribadian
satu individu berbeda pula dengan individu
lainnya.
 Faktor Kelompok
Sebuah kelompok dapat mempengaruhi
kepribadian anggotanya, baik yang sifatnya
positif maupun negatif.
 Kepribadian Sehat
 Mampu menilai diri sendiri secara
realisitik; mampu menilai diri apa adanya
tentang kelebihan dan kekurangannya,
secara fisik, pengetahuan, keterampilan
dan sebagainya.
 Mampu menilai situasi secara realistik;
dapat menghadapi situasi atau kondisi
kehidupan yang dialaminya secara realistik
dan mau menerima secara wajar, tidak
mengharapkan kondisi kehidupan itu
sebagai sesuatu yang sempurna.
 Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai
kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-
faktor achievement (prestasi), acceptance
(penerimaan), dan affection (kasih sayang).
 dst.
 Kepribadian Tidak Sehat
 Mudah marah (tersinggung)
 Menunjukkan kekhawatiran dan
kecemasan
 Sering merasa tertekan (stress atau
depresi)
 Bersikap kejam atau senang mengganggu
orang lain yang usianya lebih muda atau
terhadap binatang
 Ketidakmampuan untuk menghindar dari
perilaku menyimpang meskipun sudah
diperingati atau dihukum
 Kebiasaan berbohong
 Hiperaktif
 Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
Senang mengkritik/mencemooh orang lain,
dst.
Kesimpulan
Sosialisasi adalah suatu proses belajar seorang anggota
masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat
dilingkungannya.
Kepribadian merupakan organisasi sikap yang dimiliki seseorang
sebagai latar belakang dari prilakunya. Hal ini berarti kepribadian
menunjuk pada organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk
berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia
berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menanggapi suatu masalah
atau keadaan.
Setiap manusia dilahirkan dengan kepribadian yang
berbeda. Kepribadian seseorang erat kaitannya
dengan proses sosialisasi yang berlangsung dalam
masyarakat.
Sosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi  dan Kepribadian

More Related Content

What's hot

Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianMeita Purnamasari
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianCornelia Riasdita
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianhamdani15
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianFathur Marah
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianRidho Satria
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiEsti Dyah
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Media massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiMedia massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiPedroped Pedroro
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDheea Resta
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Eka Nur Fitriyani
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasiFathur Marah
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2Sandra Nehemia
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Operator Warnet Vast Raha
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Fathur Marah
 

What's hot (19)

Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan kepribadian (galih)
Sosialisasi dan kepribadian (galih)Sosialisasi dan kepribadian (galih)
Sosialisasi dan kepribadian (galih)
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadianSosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah Sosialisasi
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Media massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiMedia massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasi
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPT
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
Makalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerjaMakalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerja
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
 

Viewers also liked

Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosialPotpotya Fitri
 
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian editJumari Awi
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Perilaku Konsumen & Gaya Hidup
Perilaku Konsumen & Gaya HidupPerilaku Konsumen & Gaya Hidup
Perilaku Konsumen & Gaya HidupMichelle AM
 
Kepribadian dan gaya hidup konsumen
Kepribadian dan gaya hidup konsumenKepribadian dan gaya hidup konsumen
Kepribadian dan gaya hidup konsumenNailiamani Aman
 
PENGLIBATAN IBU BAPA, KOMUNITI DAN SEKTOR SWASTA DALAM KBAT
PENGLIBATAN  IBU BAPA, KOMUNITI DAN SEKTOR SWASTA DALAM KBAT PENGLIBATAN  IBU BAPA, KOMUNITI DAN SEKTOR SWASTA DALAM KBAT
PENGLIBATAN IBU BAPA, KOMUNITI DAN SEKTOR SWASTA DALAM KBAT FazHani Faz
 
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakatSosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakatMeita Purnamasari
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATErwin Pasaribu
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksualCahya
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiRistia Panji
 
Nilai dan Norma Sosial
Nilai dan Norma SosialNilai dan Norma Sosial
Nilai dan Norma SosialAtiqah HS
 
Interaksi Sosial
Interaksi SosialInteraksi Sosial
Interaksi Sosialeloksksm
 

Viewers also liked (20)

Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
 
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
 
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Perilaku Konsumen & Gaya Hidup
Perilaku Konsumen & Gaya HidupPerilaku Konsumen & Gaya Hidup
Perilaku Konsumen & Gaya Hidup
 
Kepribadian dan gaya hidup konsumen
Kepribadian dan gaya hidup konsumenKepribadian dan gaya hidup konsumen
Kepribadian dan gaya hidup konsumen
 
laporan Sekolah
laporan Sekolahlaporan Sekolah
laporan Sekolah
 
PENGLIBATAN IBU BAPA, KOMUNITI DAN SEKTOR SWASTA DALAM KBAT
PENGLIBATAN  IBU BAPA, KOMUNITI DAN SEKTOR SWASTA DALAM KBAT PENGLIBATAN  IBU BAPA, KOMUNITI DAN SEKTOR SWASTA DALAM KBAT
PENGLIBATAN IBU BAPA, KOMUNITI DAN SEKTOR SWASTA DALAM KBAT
 
Sosiologi penyimpangan seksual
Sosiologi penyimpangan seksualSosiologi penyimpangan seksual
Sosiologi penyimpangan seksual
 
nilai dan norma
nilai dan normanilai dan norma
nilai dan norma
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakatSosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
 
Penelitian sosial
Penelitian sosialPenelitian sosial
Penelitian sosial
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
Nilai dan Norma Sosial
Nilai dan Norma SosialNilai dan Norma Sosial
Nilai dan Norma Sosial
 
Interaksi Sosial
Interaksi SosialInteraksi Sosial
Interaksi Sosial
 

Similar to Sosialisasi dan Kepribadian

Similar to Sosialisasi dan Kepribadian (20)

Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianProses  sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadian
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
SOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptxSOSIALISASI_pptx.pptx
SOSIALISASI_pptx.pptx
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Sosiologi Sosialisasi
Sosiologi SosialisasiSosiologi Sosialisasi
Sosiologi Sosialisasi
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptxPPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
 
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2
 
Topik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasiTopik 7 sosialisasi
Topik 7 sosialisasi
 

More from Lilly

Syarat Pendaftaran STAN
Syarat Pendaftaran STANSyarat Pendaftaran STAN
Syarat Pendaftaran STANLilly
 
Students Brawls
Students BrawlsStudents Brawls
Students BrawlsLilly
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanLilly
 
Showing Care and Complimenting Other
Showing Care and Complimenting OtherShowing Care and Complimenting Other
Showing Care and Complimenting OtherLilly
 
Mengenal dan Mengembangkan Bakat
Mengenal dan Mengembangkan BakatMengenal dan Mengembangkan Bakat
Mengenal dan Mengembangkan BakatLilly
 
Antony van Leeuwenhoek
Antony van Leeuwenhoek Antony van Leeuwenhoek
Antony van Leeuwenhoek Lilly
 
J. K Rowling
J. K RowlingJ. K Rowling
J. K RowlingLilly
 
Yellow butterfly
Yellow butterflyYellow butterfly
Yellow butterflyLilly
 

More from Lilly (8)

Syarat Pendaftaran STAN
Syarat Pendaftaran STANSyarat Pendaftaran STAN
Syarat Pendaftaran STAN
 
Students Brawls
Students BrawlsStudents Brawls
Students Brawls
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
 
Showing Care and Complimenting Other
Showing Care and Complimenting OtherShowing Care and Complimenting Other
Showing Care and Complimenting Other
 
Mengenal dan Mengembangkan Bakat
Mengenal dan Mengembangkan BakatMengenal dan Mengembangkan Bakat
Mengenal dan Mengembangkan Bakat
 
Antony van Leeuwenhoek
Antony van Leeuwenhoek Antony van Leeuwenhoek
Antony van Leeuwenhoek
 
J. K Rowling
J. K RowlingJ. K Rowling
J. K Rowling
 
Yellow butterfly
Yellow butterflyYellow butterfly
Yellow butterfly
 

Recently uploaded

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Sosialisasi dan Kepribadian

  • 1. Sosialisasi dan Kepribadian Click to add subtitle Sosialisasi dan Kepribadian
  • 3. Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran- peran yang harus dijalankan oleh individu.
  • 4. Definisi Sosialisasi menurut para ahli : 1. Charlotte Buhler : ” Sosialisasi adalah proses membantu individu untuk belajar dan menyesuaikan diri terhadap cara hidup dan cara berpikir kelompok.” 2. Peter Berger : “ Sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.” 3.Bruce J. Cohen : “ Sosialisasi adalah proses maanusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyrakat dalam memeroleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik.”
  • 5. 1. Tujuan Sosialisasi  Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan seseorang di tengah masyarakat.  Menambah dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisisen.  Membantu pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan memawas diri yang tepat.  Membiasakan individu dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyrakat.
  • 6. 2. Jenis Sosialisasi Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal. ~ Sosialisasi primer Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluargadan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. ~ Sosialisasi sekunder Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. 1. Proses Resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru 2. Proses Desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.
  • 7. 3. Pola Sosiolisasi  Sosialisasi represif (repressive socialization) Menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other.  Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) Merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.
  • 8. 4. Tipe sosialisasi (Standar kelompok) ◊ Formal Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer. ◊ Informal Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
  • 9. 5. Agen Sosialisasi  Keluarga (kinship) Bagi keluarga inti (nuclear family) agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan diperluas (extended family)  Teman pergaulan Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga.  Lembaga pendidikan formal (sekolah) Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity).  Media Massa - (televisi, radio, film, internet, surat kabar, makalah, buku, dst.)
  • 10. 6. Proses Sosialisasi (menurut George Herbert Mead)  Tahap persiapan (Preparatory Stage) Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.  Tahap meniru (Play Stage) Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
  • 11.  Tahap siap bertindak (Game Stage) Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.  Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other) Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas.
  • 13. 1. Definisi Kepribdian Secara umum, Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
  • 14. 2. Tahap-Tahap Perkembangan Kepribadian sebagai Hasil Sosialisasi a. Fase Pertama Menurut Charles H. Cooley (1864-1929), proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai kurang lebih pada usia 1-2 tahun yang ditandai dengan saat-saat anak mengenal dirinya sendiri yang dibantu oleh orang-orang dewasa dilingkungannya. Kita dapat membedakan kepribadian seseorang menjadi dua bagian penting, yaitu: 1)Basic Personality Structure, yaitu unsur-unsur dasar atas berbagai sikap yang disebut attitude. Unsur ini bersifat permanen dan tidak mudah berubah. 2) Capital Personality, yaitu unsur-unsur yang terdiri atas keyakinan-keyakinan atau anggapan- anggapan yang sifatnya mudah berubah atau dapat ditinjau kembali (fleksibel). Ini diperoleh berdasarkan pengalaman melalui pergaulan dengan orang lain.
  • 15. b.Fase Kedua Ini merupakan fase perkembangan dimana rasa ego yang dimiliki seorang anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada dilingkungannya. Fase kedua ini berlangsung relatif panjang hingga menjelang masa dewasa. Kepribadian tersebut mulai tampak dengan tipe prilaku khas yang tampak dari perangai, kegemaran, IQ serta bakat-bakatnya. c.Fase Ketiga Kepribadian seseorang pada akhirnya mengalami suatu perkembangan yang relatif tetap, yaitu dengan terbentuknya prilaku- prilaku yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak. Fase ketiga ini disebut juga fase kedewasaan, yang berlangsung kurang lebih pada usia antar 25- 28 tahun.
  • 16. 3. Susunan Kepribadian  Pengetahuan Terisi dengan pemahaman dan konsep yang lahir dari pengalaman, pengamatan, maupun lingkungan.  Perasaan Keadaan kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif maupun negatif terhadap sesuatu.  Dorongan Naluri Kemauan sebagai manusia Contoh : Dorongan mempertahankan hidup, mencari makan, interaksi sosial, dsb.
  • 17. 4. Faktor Penentu Kepribadian  Faktor Biologis Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis  Faktor Kebudayaan Khusus budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain.  Faktor Geografis ( Lingkungan Fisik )
  • 18.  Faktor Pengalaman Unik Kepribadian seseorang akan dipengaruhi oleh sejumlah pengalaman yang dilalui dalam hidupnya. Karena pengalaman setiap individu itu berbeda, maka kepribadian satu individu berbeda pula dengan individu lainnya.  Faktor Kelompok Sebuah kelompok dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya, baik yang sifatnya positif maupun negatif.
  • 19.  Kepribadian Sehat  Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.  Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.  Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor- faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).  dst.
  • 20.  Kepribadian Tidak Sehat  Mudah marah (tersinggung)  Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan  Sering merasa tertekan (stress atau depresi)  Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang  Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum  Kebiasaan berbohong  Hiperaktif  Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas Senang mengkritik/mencemooh orang lain, dst.
  • 21. Kesimpulan Sosialisasi adalah suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dilingkungannya. Kepribadian merupakan organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari prilakunya. Hal ini berarti kepribadian menunjuk pada organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menanggapi suatu masalah atau keadaan. Setiap manusia dilahirkan dengan kepribadian yang berbeda. Kepribadian seseorang erat kaitannya dengan proses sosialisasi yang berlangsung dalam masyarakat.