SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
TERMOREGULASI
Tujuan sesi ini adalah untuk
memperkenalkan pengetahuan,
keterampilan dan kompetensi yang
diperlukan untuk penatalaksanaan
termoregulasi kepada peserta. Dokter perlu
memahami mekanisme pengaturan suhu
yang mempengaruhi tidak stabilnya suhu
tubuh selama periode neonatal, mampu
mengidentifikasi dini tanda-tanda hipotermia
dan hipertermia, serta menatalaksana
kondisi tersebut dengan benar.
Tujuan
Latar Belakang
Pengaturan suhu adalah keseimbangan
antara kehilangan panas dan produksi
panas. BBL berisiko terkena hipotermia atau
hipertermia karena mekanisme pengaturan
panas yang tidak sempurna terutama jika
mengalami stres.
Latar Belakang (lanj.)
Metode kehilangan panas mencakup
evaporasi, konduksi, radiasi dan koneksi.
Semua metode tersebut bisa menjadi
masalah di ruang bayi. Hipotermia atau
hipertermia bisa mengakibatkan
ketidakseimbangan metabolisme, gangguan
pertumbuhan, luka yang timbul karena
dingin, dan bahkan kematian.
Tujuan Pembelajaran
• 1. Mendefinisikan suhu normal,
hipotermia, hipertermia dan suhu
lingkungan yang netral serta menjelaskan
berbagai cara pengukuran suhu BBL.
• 2. Mengidentifikasi mekanisme
termoregulasi.
Tujuan Pembelajaran
• 3. Mendeteksi kondisi yang berkaitan dengan
hipotermia dan mengidentifikasi tanda dan
gejalanya.
• 4. Mendeteksi kondisi yang berkaitan dengan
hipertermia dan mengidentifikasi tanda dan
gejalanya.
• 5. Menentukan bagaimana mengendalikan
suhu BBL di ruang bersalin, saat masuk
untuk dirawat dan selama asuhan neonatal.
Termoregulasi
• Definisi
• Suhu BBL normal adalah 36,5 – 37,5 ºC.
• Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC.
• Hipertermia: suhu tubuh di atas 37,5 ºC.
• Suhu lingkungan yang netral (NTE):
Kondisi lingkungan dimana suhu tubuh
bisa normal dengan pengeluaran kalori
dan konsumsi oksigen yang minimal.
Penilaian Suhu
• Suhu aksila
• Risiko bagi BBL rendah, hygiene terjaga,
penilaiannya relatif mudah dilakukan.
• Letakkan termometer di tengah aksila dan
tempelkan tangan ke sisi badan BBL
selama kurang lebih 5 menit.
Penilaian Suhu (lanj.)
• Kulit di daerah ini tidak bereaksi terhadap
suhu rendah melalui vasokonstriksi.
Meskipun suhunya sedikit lebih rendah
daripada suhu tubuh yang sebenarnya,
tapi akan berubah sama dengan suhu
tubuh.
Penilaian Suhu (lanj.)
• Suhu rektum
• Merupakan prosedur invasif dan tidak
selalu bisa diandalkan.
Penilaian Suhu (lanj.)
• Suhu lingkungan
• Setiap ruangan harus mempunyai
termometer.
• Pertahankan suhu ruangan antara 24°C
dan 26°C.
Mekanisme Termoregulasi
• Termoregulasi adalah keseimbangan
antara kehilangan panas dan produksi
panas. Tujuan utamanya adalah
mengendalikan lingkungan BBL agar
terjaga suhunya sehingga bisa
meminimalkan pengeluaran energi.
Mekanisme Termoregulasi
(lanj.)
• Produksi panas
• Pada saat lahir suhu tubuh turun seketika
dan diikuti dengan stres dingin. Produksi
panas diakibatkan oleh pelepasan
norepinephrine yang menyebabkan
metabolisme simpanan lemak coklat dan
konsumsi oksigen dan glukosa.
Mekanisme Termoregulasi
(lanj.)
• NB: Karena BBL tidak menggigil, mereka
harus mengandalkan pada termogenesis
tanpa menggigil atau kimiawi untuk
memproduksi panas.
• Kehilangan panas
• Kehilangan panasnya sangat banyak
sehingga melebihi kemampuan BBL untuk
memproduksi panas dan menjaga
keseimbangan.
Metode kehilangan panas
• Evaporasi
• Kehilangan panas ke udara di dalam ruangan melalui
kulit atau selaput mukosa.
• Konduksi
• Terjadi jika BBL diletakkan pada permukaan yang dingin
dan padat.
• Radiasi
• Ketika panas berpindah dari BBL ke benda padat lainnya
tanpa melalui kontak langsung.
• Konveksi
• Kehilangan panas dari kulit BBL ke udara yang bergerak.
• Semua metode tersebut bisa menjadi
masalah di bagian bayi di rumah sakit. Jika
terlalu panas, BBL mungkin akan
mengumpulkan panas, terutama melalui
radiasi dan konveksi.
• NB: BBL sakit dan prematur tidak
mempunyai kemampuan untuk meningkatkan
suhu tubuhnya dengan cara meningkatkan
kecepatan metaboliknya dan simpanan
lemak coklat dan subkutannya lebih sedikit
daripada BBL yang cukup bulan.
Hipotermia
•Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC
•Faktor risiko yang berkaitan dengan
Hipotermia
•Lingkungan yang dingin
•Asuhan BBL yang tidak tepat segera
setelah lahir misalnya tidak cukup kering,
baju tidak memadai dan dipisahkan dari ibu.
Faktor risiko yang berkaitan
dengan Hipotermia (lanj.)
• Prosedur penghangatan tidak memadai
(sebelum dan selama perjalanan).
• BBL yang sakit dan stres.
Tanda Dan Gejala Hipotermia
• Pengukuran suhu BBL mungkin tidak bisa
mendeteksi perubahan dini terhadap stres
dingin karena BBL pada awalnya akan
menggunakan simpanan energinya untuk
mempertahankan suhu tubuhnya.
• Tanda-tanda awal Hipotermia
• Kaki teraba dingin.
• Kemampuan menghisap rendah atau tidak
bisa menyusu.
• Letargis dan merintih.
• Perubahan warna kulit karena pucat dan
cyanosis terhadap mottling perifer atau
plethora.
• Tachypnea dan tachycardia.
• Saat Hipotermia berlanjut, tanda-tanda
berikut juga berlanjut:
– Letargis
– Apnea dan bradycardia
– Risiko tinggi berlanjutnya hipoglikemia,
asidosis metabolik, gawat nafas dan faktor
pembekuan abnormal (DIC, perdarahan
intraventricular, perdarahan pulmonar).
Hipertermia
• Hipertermia: suhu tubuh di atas 37.5 ºC
• Faktor Risiko Yang Berkaitan Dengan
Hipertermia
– Suhu lingkungan
– Dehidrasi
– Perdarahan Intrakranial
– Infeksi
• NB: Inkubator harus dipantau ketat jika
terjadi suhu yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah.
Tanda Dan Gejala Hipertermia
• Kulit hangat dan terlihat kemerahan atau
merah muda pada awalnya dan kemudian
terlihat pucat.
• Berkeringat; tapi ketidakmampuan BBL
untuk mengeluarkan keringat mungkin
merupakan sebagian besar dari masalah.
• Pola yang mirip dengan hipotermia
mungkin terjadi jika masalah berlanjut:
meningkatnya kecepatan metabolik,
rewel, tachycardia dan tachypnea.
• Dehidrasi, perdarahan intrakranial, stroke
panas dan kematian.
Pengendalian Suhu Di Unit
Bayi Baru Lahir
• Di ruang bersalin
– Berikan lingkungan yang hangat yaitu yang
tidak ada aliran udara yang bertiup.
– Keringkan BBL segera.
– Kontak kulit ibu-bayi langsung bisa berfungsi
sebagai sumber panas. Selimuti ibu dengan
BBLnya sekaligus atau tutupi dengan kain.
• Di ruang bersalin (lanj.)
– Gunakan radiant warmer pada saat lahir
untuk semua BBL dari ibu yang mempunyai
faktor risiko atau menunjukkan tanda-tanda
stres intrapartum atau nilai Apgar rendah.
– Tutup kepala BBL, jika ada, untuk menutupi
bagian kepala.
• BBL tidak menggunakan pakaian kecuali popok
dan diletakkan tepat dibawah penghangat di
dalam radiant warmer.
• Pengukur suhu harus diletakkan rata di kulit BBL,
biasanya di bagian kanan perut.
• Suhu servo harus diatur di 36,5°C.
• Suhu harus diukur setiap 30 menit atau sesuai
instruksi dokter untuk menentukan bahwa suhu
BBL berada pada kisaran yang tepat.
Penggunaan Radiant Warmer
Selama Perawatan Inkubator
• Pastikan bahwa semua petugas yang
terlibat dalam perawatan ini mampu
menggunakan inkubator dengan benar,
memantau suhu BBL dan menyesuaikan
suhu inkubator untuk mempertahankan
suhu lingkugan yang netral (NTE).
• Inkubator memerlukan listrik yang tidak
terputus, petugas terlatih untuk
pemeliharaan dan perbaikan serta
ketersediaan suku cadang jika ada
perbaikan.
• Perhatikan lokasi inkubator di ruang bayi.
Inkubator harus jauh dari jendela yang tidak bisa
ditutup rapat. Suhu ruangan harus tepat dan
tiupan angin minimal.
• NB: Jika inkubator terkena sinar matahari
langsung atau lampu phototherapy digunakan,
pemantauan suhu BBL dan penyesuaian suhu
inkubator perlu sering dilakukan untuk
mencegah BBL terlalu panas.
• Jika BBL memerlukan perawatan
inkubator, penting untuk menganjurkan
orang tua bayi berkunjung dan memeluk
BBL sesering mungkin dan memanfaatkan
kontak kulit ibu-bayi agar suhunya stabil.
• Suhu BBL harus dipantau secara berkala, setiap
jam atau sesuai instruksi dokter untuk
mempertahankan suhu pada suhu 36,5 - 37°C.
• Lubang di inkubator harus digunakan sebisa
mungkin saat melakukan perawatan BBL, dan
tidak dengan membuka pintu inkubator yang
lebih besar.
Thermoregulasi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanRina Septi Andriani
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
Bounding attachment
Bounding attachment Bounding attachment
Bounding attachment Erlina Wati
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanJoni Iswanto
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)Chiyapuri
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
 

Was ist angesagt? (20)

Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
06 partograf
06 partograf06 partograf
06 partograf
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Bounding attachment
Bounding attachment Bounding attachment
Bounding attachment
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Soal soal ukom
Soal   soal ukomSoal   soal ukom
Soal soal ukom
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 

Andere mochten auch

Osmoregulation
OsmoregulationOsmoregulation
Osmoregulationbaeudy
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasiagusmelvian
 
Jaringan akar dan batang
Jaringan akar dan batangJaringan akar dan batang
Jaringan akar dan batangEvi Yuniar
 
Lec 09 Thermoregulation
Lec 09 ThermoregulationLec 09 Thermoregulation
Lec 09 ThermoregulationDrAlana
 
Thermoregulation and osmoregulation (bd)
Thermoregulation and osmoregulation (bd)Thermoregulation and osmoregulation (bd)
Thermoregulation and osmoregulation (bd)RichardBader
 
Osmoregulation
OsmoregulationOsmoregulation
Osmoregulationkristenw3
 

Andere mochten auch (11)

Osmoregulation
OsmoregulationOsmoregulation
Osmoregulation
 
Makalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasiMakalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasi
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
Thermoregulation
ThermoregulationThermoregulation
Thermoregulation
 
Jaringan akar dan batang
Jaringan akar dan batangJaringan akar dan batang
Jaringan akar dan batang
 
Lec 09 Thermoregulation
Lec 09 ThermoregulationLec 09 Thermoregulation
Lec 09 Thermoregulation
 
33 Lecture Ppt
33 Lecture Ppt33 Lecture Ppt
33 Lecture Ppt
 
Thermoregulation and osmoregulation (bd)
Thermoregulation and osmoregulation (bd)Thermoregulation and osmoregulation (bd)
Thermoregulation and osmoregulation (bd)
 
Ppt. fisiologi hewan.
Ppt. fisiologi hewan.Ppt. fisiologi hewan.
Ppt. fisiologi hewan.
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
Osmoregulation
OsmoregulationOsmoregulation
Osmoregulation
 

Ähnlich wie Thermoregulasi

Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaStephanieLexyLouis1
 
termoregulasi neonatus, bayi dan balita.pptx
termoregulasi neonatus, bayi dan balita.pptxtermoregulasi neonatus, bayi dan balita.pptx
termoregulasi neonatus, bayi dan balita.pptxZilfi Yola Pitri
 
Pengukuran Suhu.pptx
Pengukuran Suhu.pptxPengukuran Suhu.pptx
Pengukuran Suhu.pptxFikriNawie
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermiaasniarah
 
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermiaManagemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermiaAprillia Indah Fajarwati
 
Kb 4 asuhan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan hipotermi dan hipertermiKb 4 asuhan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan hipotermi dan hipertermipjj_kemenkes
 
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.Mas Wakhid
 
Hipo&hiperthermia
Hipo&hiperthermiaHipo&hiperthermia
Hipo&hiperthermiaCahya
 
Keseimbangan suhu tubuh Keperawatan Dasar.pptx
Keseimbangan suhu tubuh Keperawatan Dasar.pptxKeseimbangan suhu tubuh Keperawatan Dasar.pptx
Keseimbangan suhu tubuh Keperawatan Dasar.pptxKhaerulAmri12
 
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubatorRafika Dewi
 
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermiKb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermipjj_kemenkes
 
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vitalmakalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vitalMJM Networks
 
Prosedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vitalProsedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vitalMJM Networks
 

Ähnlich wie Thermoregulasi (20)

Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan BalitaMateri kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
Materi kuliah Neonatus, Bayi dan Balita
 
termoregulasi neonatus, bayi dan balita.pptx
termoregulasi neonatus, bayi dan balita.pptxtermoregulasi neonatus, bayi dan balita.pptx
termoregulasi neonatus, bayi dan balita.pptx
 
Pengukuran Suhu.pptx
Pengukuran Suhu.pptxPengukuran Suhu.pptx
Pengukuran Suhu.pptx
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
ppt hipotermia.pptx
ppt hipotermia.pptxppt hipotermia.pptx
ppt hipotermia.pptx
 
Sistem termoregulasi
Sistem termoregulasiSistem termoregulasi
Sistem termoregulasi
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermia
 
Manusia dan panas
Manusia dan panasManusia dan panas
Manusia dan panas
 
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermiaManagemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
Managemen rujukan bayi baru lahir dengan hipotermia dan hipertermia
 
Kb 4 asuhan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan hipotermi dan hipertermiKb 4 asuhan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan hipotermi dan hipertermi
 
PPT Termoregulasi.pptx
PPT Termoregulasi.pptxPPT Termoregulasi.pptx
PPT Termoregulasi.pptx
 
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
 
Hipo&hiperthermia
Hipo&hiperthermiaHipo&hiperthermia
Hipo&hiperthermia
 
Makalah incubator
Makalah incubatorMakalah incubator
Makalah incubator
 
Keseimbangan suhu tubuh Keperawatan Dasar.pptx
Keseimbangan suhu tubuh Keperawatan Dasar.pptxKeseimbangan suhu tubuh Keperawatan Dasar.pptx
Keseimbangan suhu tubuh Keperawatan Dasar.pptx
 
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubator
 
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermiKb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
Kb 4 asuhan dengan hipotermi dan hipertermi
 
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vitalmakalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
makalah Prosedur pemeriksaan tanda vital
 
Prosedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vitalProsedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vital
 
Lp hypertermi
Lp hypertermiLp hypertermi
Lp hypertermi
 

Mehr von Kindal

Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROLPenanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROLKindal
 
Kwashiorkor
KwashiorkorKwashiorkor
KwashiorkorKindal
 
Tuberkulosis anak
Tuberkulosis anakTuberkulosis anak
Tuberkulosis anakKindal
 
Urtikaria
UrtikariaUrtikaria
UrtikariaKindal
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anakKindal
 
Sindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnsonSindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnsonKindal
 
Nephrotic syndrome dan terapi
Nephrotic syndrome dan terapiNephrotic syndrome dan terapi
Nephrotic syndrome dan terapiKindal
 
Prurigo hebra
Prurigo hebraPrurigo hebra
Prurigo hebraKindal
 
Malaria
MalariaMalaria
MalariaKindal
 
Alergi susu sapi
Alergi susu sapiAlergi susu sapi
Alergi susu sapiKindal
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKindal
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihKindal
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKindal
 
Henoch
HenochHenoch
HenochKindal
 
penyakit infeksi pada anak
penyakit infeksi pada anakpenyakit infeksi pada anak
penyakit infeksi pada anakKindal
 
Infeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisInfeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisKindal
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKKindal
 
Gizi menyusui
Gizi menyusuiGizi menyusui
Gizi menyusuiKindal
 

Mehr von Kindal (18)

Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROLPenanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
Penanganan trauma 24 jam pertama fokus Pada AIR WAY CONTROL
 
Kwashiorkor
KwashiorkorKwashiorkor
Kwashiorkor
 
Tuberkulosis anak
Tuberkulosis anakTuberkulosis anak
Tuberkulosis anak
 
Urtikaria
UrtikariaUrtikaria
Urtikaria
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anak
 
Sindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnsonSindrom stevens johnson
Sindrom stevens johnson
 
Nephrotic syndrome dan terapi
Nephrotic syndrome dan terapiNephrotic syndrome dan terapi
Nephrotic syndrome dan terapi
 
Prurigo hebra
Prurigo hebraPrurigo hebra
Prurigo hebra
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
Alergi susu sapi
Alergi susu sapiAlergi susu sapi
Alergi susu sapi
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 
Henoch
HenochHenoch
Henoch
 
penyakit infeksi pada anak
penyakit infeksi pada anakpenyakit infeksi pada anak
penyakit infeksi pada anak
 
Infeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisInfeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropis
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
 
Gizi menyusui
Gizi menyusuiGizi menyusui
Gizi menyusui
 

Kürzlich hochgeladen

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Thermoregulasi

  • 2. Tujuan sesi ini adalah untuk memperkenalkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk penatalaksanaan termoregulasi kepada peserta. Dokter perlu memahami mekanisme pengaturan suhu yang mempengaruhi tidak stabilnya suhu tubuh selama periode neonatal, mampu mengidentifikasi dini tanda-tanda hipotermia dan hipertermia, serta menatalaksana kondisi tersebut dengan benar. Tujuan
  • 3. Latar Belakang Pengaturan suhu adalah keseimbangan antara kehilangan panas dan produksi panas. BBL berisiko terkena hipotermia atau hipertermia karena mekanisme pengaturan panas yang tidak sempurna terutama jika mengalami stres.
  • 4. Latar Belakang (lanj.) Metode kehilangan panas mencakup evaporasi, konduksi, radiasi dan koneksi. Semua metode tersebut bisa menjadi masalah di ruang bayi. Hipotermia atau hipertermia bisa mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme, gangguan pertumbuhan, luka yang timbul karena dingin, dan bahkan kematian.
  • 5. Tujuan Pembelajaran • 1. Mendefinisikan suhu normal, hipotermia, hipertermia dan suhu lingkungan yang netral serta menjelaskan berbagai cara pengukuran suhu BBL. • 2. Mengidentifikasi mekanisme termoregulasi.
  • 6. Tujuan Pembelajaran • 3. Mendeteksi kondisi yang berkaitan dengan hipotermia dan mengidentifikasi tanda dan gejalanya. • 4. Mendeteksi kondisi yang berkaitan dengan hipertermia dan mengidentifikasi tanda dan gejalanya. • 5. Menentukan bagaimana mengendalikan suhu BBL di ruang bersalin, saat masuk untuk dirawat dan selama asuhan neonatal.
  • 7. Termoregulasi • Definisi • Suhu BBL normal adalah 36,5 – 37,5 ºC. • Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC. • Hipertermia: suhu tubuh di atas 37,5 ºC. • Suhu lingkungan yang netral (NTE): Kondisi lingkungan dimana suhu tubuh bisa normal dengan pengeluaran kalori dan konsumsi oksigen yang minimal.
  • 8. Penilaian Suhu • Suhu aksila • Risiko bagi BBL rendah, hygiene terjaga, penilaiannya relatif mudah dilakukan. • Letakkan termometer di tengah aksila dan tempelkan tangan ke sisi badan BBL selama kurang lebih 5 menit.
  • 9. Penilaian Suhu (lanj.) • Kulit di daerah ini tidak bereaksi terhadap suhu rendah melalui vasokonstriksi. Meskipun suhunya sedikit lebih rendah daripada suhu tubuh yang sebenarnya, tapi akan berubah sama dengan suhu tubuh.
  • 10. Penilaian Suhu (lanj.) • Suhu rektum • Merupakan prosedur invasif dan tidak selalu bisa diandalkan.
  • 11. Penilaian Suhu (lanj.) • Suhu lingkungan • Setiap ruangan harus mempunyai termometer. • Pertahankan suhu ruangan antara 24°C dan 26°C.
  • 12. Mekanisme Termoregulasi • Termoregulasi adalah keseimbangan antara kehilangan panas dan produksi panas. Tujuan utamanya adalah mengendalikan lingkungan BBL agar terjaga suhunya sehingga bisa meminimalkan pengeluaran energi.
  • 13. Mekanisme Termoregulasi (lanj.) • Produksi panas • Pada saat lahir suhu tubuh turun seketika dan diikuti dengan stres dingin. Produksi panas diakibatkan oleh pelepasan norepinephrine yang menyebabkan metabolisme simpanan lemak coklat dan konsumsi oksigen dan glukosa.
  • 14. Mekanisme Termoregulasi (lanj.) • NB: Karena BBL tidak menggigil, mereka harus mengandalkan pada termogenesis tanpa menggigil atau kimiawi untuk memproduksi panas. • Kehilangan panas • Kehilangan panasnya sangat banyak sehingga melebihi kemampuan BBL untuk memproduksi panas dan menjaga keseimbangan.
  • 15. Metode kehilangan panas • Evaporasi • Kehilangan panas ke udara di dalam ruangan melalui kulit atau selaput mukosa. • Konduksi • Terjadi jika BBL diletakkan pada permukaan yang dingin dan padat. • Radiasi • Ketika panas berpindah dari BBL ke benda padat lainnya tanpa melalui kontak langsung. • Konveksi • Kehilangan panas dari kulit BBL ke udara yang bergerak.
  • 16. • Semua metode tersebut bisa menjadi masalah di bagian bayi di rumah sakit. Jika terlalu panas, BBL mungkin akan mengumpulkan panas, terutama melalui radiasi dan konveksi. • NB: BBL sakit dan prematur tidak mempunyai kemampuan untuk meningkatkan suhu tubuhnya dengan cara meningkatkan kecepatan metaboliknya dan simpanan lemak coklat dan subkutannya lebih sedikit daripada BBL yang cukup bulan.
  • 17. Hipotermia •Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC •Faktor risiko yang berkaitan dengan Hipotermia •Lingkungan yang dingin •Asuhan BBL yang tidak tepat segera setelah lahir misalnya tidak cukup kering, baju tidak memadai dan dipisahkan dari ibu.
  • 18. Faktor risiko yang berkaitan dengan Hipotermia (lanj.) • Prosedur penghangatan tidak memadai (sebelum dan selama perjalanan). • BBL yang sakit dan stres.
  • 19. Tanda Dan Gejala Hipotermia • Pengukuran suhu BBL mungkin tidak bisa mendeteksi perubahan dini terhadap stres dingin karena BBL pada awalnya akan menggunakan simpanan energinya untuk mempertahankan suhu tubuhnya.
  • 20. • Tanda-tanda awal Hipotermia • Kaki teraba dingin. • Kemampuan menghisap rendah atau tidak bisa menyusu. • Letargis dan merintih. • Perubahan warna kulit karena pucat dan cyanosis terhadap mottling perifer atau plethora. • Tachypnea dan tachycardia.
  • 21. • Saat Hipotermia berlanjut, tanda-tanda berikut juga berlanjut: – Letargis – Apnea dan bradycardia – Risiko tinggi berlanjutnya hipoglikemia, asidosis metabolik, gawat nafas dan faktor pembekuan abnormal (DIC, perdarahan intraventricular, perdarahan pulmonar).
  • 22. Hipertermia • Hipertermia: suhu tubuh di atas 37.5 ºC • Faktor Risiko Yang Berkaitan Dengan Hipertermia – Suhu lingkungan – Dehidrasi – Perdarahan Intrakranial – Infeksi • NB: Inkubator harus dipantau ketat jika terjadi suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
  • 23. Tanda Dan Gejala Hipertermia • Kulit hangat dan terlihat kemerahan atau merah muda pada awalnya dan kemudian terlihat pucat. • Berkeringat; tapi ketidakmampuan BBL untuk mengeluarkan keringat mungkin merupakan sebagian besar dari masalah.
  • 24. • Pola yang mirip dengan hipotermia mungkin terjadi jika masalah berlanjut: meningkatnya kecepatan metabolik, rewel, tachycardia dan tachypnea. • Dehidrasi, perdarahan intrakranial, stroke panas dan kematian.
  • 25. Pengendalian Suhu Di Unit Bayi Baru Lahir • Di ruang bersalin – Berikan lingkungan yang hangat yaitu yang tidak ada aliran udara yang bertiup. – Keringkan BBL segera. – Kontak kulit ibu-bayi langsung bisa berfungsi sebagai sumber panas. Selimuti ibu dengan BBLnya sekaligus atau tutupi dengan kain.
  • 26. • Di ruang bersalin (lanj.) – Gunakan radiant warmer pada saat lahir untuk semua BBL dari ibu yang mempunyai faktor risiko atau menunjukkan tanda-tanda stres intrapartum atau nilai Apgar rendah. – Tutup kepala BBL, jika ada, untuk menutupi bagian kepala.
  • 27. • BBL tidak menggunakan pakaian kecuali popok dan diletakkan tepat dibawah penghangat di dalam radiant warmer. • Pengukur suhu harus diletakkan rata di kulit BBL, biasanya di bagian kanan perut. • Suhu servo harus diatur di 36,5°C. • Suhu harus diukur setiap 30 menit atau sesuai instruksi dokter untuk menentukan bahwa suhu BBL berada pada kisaran yang tepat. Penggunaan Radiant Warmer
  • 28. Selama Perawatan Inkubator • Pastikan bahwa semua petugas yang terlibat dalam perawatan ini mampu menggunakan inkubator dengan benar, memantau suhu BBL dan menyesuaikan suhu inkubator untuk mempertahankan suhu lingkugan yang netral (NTE). • Inkubator memerlukan listrik yang tidak terputus, petugas terlatih untuk pemeliharaan dan perbaikan serta ketersediaan suku cadang jika ada perbaikan.
  • 29. • Perhatikan lokasi inkubator di ruang bayi. Inkubator harus jauh dari jendela yang tidak bisa ditutup rapat. Suhu ruangan harus tepat dan tiupan angin minimal. • NB: Jika inkubator terkena sinar matahari langsung atau lampu phototherapy digunakan, pemantauan suhu BBL dan penyesuaian suhu inkubator perlu sering dilakukan untuk mencegah BBL terlalu panas.
  • 30. • Jika BBL memerlukan perawatan inkubator, penting untuk menganjurkan orang tua bayi berkunjung dan memeluk BBL sesering mungkin dan memanfaatkan kontak kulit ibu-bayi agar suhunya stabil.
  • 31. • Suhu BBL harus dipantau secara berkala, setiap jam atau sesuai instruksi dokter untuk mempertahankan suhu pada suhu 36,5 - 37°C. • Lubang di inkubator harus digunakan sebisa mungkin saat melakukan perawatan BBL, dan tidak dengan membuka pintu inkubator yang lebih besar.