SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Downloaden Sie, um offline zu lesen
KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN
KTSP?
2. MENGAPA MUNCUL KTSP?
3. BAGAIMANA MENGEMBANGKAN
KTSP?
Dra. Masitoh, M.Pd.
PENGERTIAN KTSP
 KTSP adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan.
 KTSP terdiri atas tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur
dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan
silabus.
PENGERTIAN KURIKULUM
 Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran atau
ilmu pengetahuan yang harus ditempuh oleh siswa
untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau untuk
memperoleh ijazah (Robert Zais, 1976;7).
 Kurikulum adalah suatu rencana yang memberikan
pedoman dalam proses belajar mengajar. Dengan
kata lain, kurikulum adalah rencana pendidikan atau
pembelajaran (Mc. Donald (1965;3)
 Kurikulum diartikan sebagai semua kegiatan anak
didik yang direncanakan dan disediakan oleh sekolah
(Beauchamp, 1964;4). Kegiatan yang dimaksud
adalah seluruh pengalaman siswa di sekolah, baik
pengalaman intelektual, emosional, sosial, maupun
pengalaman lainnya.
 Kurikulum adalah suatu program
pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Winarno Surachmad,
1977;5)
 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.(UU Sisdiknas
Nomor 20 Tahun 2003)
DIMENSI KURIKULUM
DIMENSI WUJUD
1. Kurikulum sebagai Ide
2. Kurikulum sebagai rencana
3. Kurikulum sebagai Proses
4. Kurikulum sebagai Hasil
Sebagai Buah Pikiran/Gagasan
yang bersifat konseptual
Sebagai Perangkat
Rencana/dokumen
pembelajaran
Sebagai Proses yang sudah
terlaksana di Lapangan
Sebagai Hasil yang telah
dicapai oleh Peserta Didik
MENGAPA MUNCUL KTSP?
 Bergulirnya otonomi daerah dan
desentralisasi pendidikan.
 Kebijakan-kebijakan yang
mendukung.
 Teori pengembangan kurikulum.
OTONOMI DAERAH
 UU No. 32 Tahun 2004 sebagai pengganti UU No.
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,
(Pasal 13 dan 14 bahwa Penyelenggaraan
Pendidikan merupakan urusan wajib yang
menjadi kewenangan pemerintah daerah:
provinsi dan kabupatan/ kota).
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
pasal 36 ayat 2 menyebutkan bahwa
“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik.
KEWENANGAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
 Pemerintah Pusat berkewenangan menyusun
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
didasarkan dan dikembangkan dari Standar
Kompetensi Lulusan;
 Pemerintah Daerah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota) berkewenangan menyusun
Kurikulum Muatan Lokal; dan
 Sekolah dan Komite Sekolah atau Madrasah
dan Komite Madrasah berkewenangan
menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
“muatan lokal”, dan silabusnya.
KEBIJAKAN
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional; Ketentuan dalam UU
20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal
18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35
ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2),
(3); Pasal 38 ayat (1), (2).
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Ketentuan di
dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5),
(13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7
ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2),
(3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4);
Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal
16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18
ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
 Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
 Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang SKL (SKL dan SKKMP)
POLA PENGEMBANGAN KURIKULUM (TEORI)
POLA STRATEGI PENGEMBANGAN
1. Sentralistik
2. Desentralistik
3. Dekonsentrasi
Dikembangkan secara Terpusat
Diserahkan ke masing-masing
daerah
Kerangka Dasarnya oleh Pusat,
Penjabarannya oleh Daerah
BAGAIMANA MENGEMBANGKAN
KTSP?
 Azas/ landasan apa yang harus
diperhatikan dalam pengembangan?
 Konsep model kurikulum apa yang
menjadi prioritas dikembangkan?
 Komponen-komponen apa yang harus
dikembangkan?
 Sistematika KTSP (model)?
LANDASAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
LANDASAN FILOSOFIS
 Kurikulum yang akan dikembangkan akan selalu terkait dengan
filsafat/ falsafah hidup yang dianut di suatu negara atau dimana
masyarakat itu berada. Filsafat pada dasarnya membicarakan
dan mengkaji tentang 3 persoalan dasar manusia, yaitu:
hakekat benar-salah (logika; ilmu), hakekat baik-buruk (etika;
nilai-nilai), dan hakekat indah-jelek (astetika; seni).
LANDASAN PSIKOLOGIS
 Kurikulum berkaitan dengan pembentukan manusia atau upaya
untuk merubah perilaku manusia ke arah yang lebih baik, oleh
karena pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku manusia
sangatlah penting untuk dijadikan suatu patokan dalam
perencanaan maupun dalam pelaksanaan pendidikan.
AZAS SOSIOLIGIS
 Kurikulum adalah suatu hipotes, yakni dugaan-dugaan yang
sifatnya sementara tentang manusia masa yang akan datang.
Kurikulum merupakan rencana model manusia masa datang.
KONSEP KURIKULUM
KONSEPSI ORIENTASI
Kurikulum Subjek
Akademis
Kurikulum Humanistik
Kurikulum Rekonstruksi
Sosial
Kurikulum Teknologis
Pengembangan pengetahuan dari
berbagai disiplin ilmu.
Pengembangan kepribdian, sikap,
emosi/perasaan
Pengembangan kemampuan
memecahkan problema-
problema dalam masyarakat
Pengembangan perilaku /
kompetensi dalam berbagai
bidang kehidupan
KOMPONEN KURIKULUM
Aims
Goals
Objectives
Methods
Learning
Experiences
Evaluation
KOMPONEN KTSP
 Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan
Pendidikan
 Struktur dan Muatan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (mata
pelajaran, muatan lokal, kegiatan
pengembangan diri, pengaturan beban
belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas
dan kelulusan,penjurusan, pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global)
 Kalender Pendidikan.
 Pengembangan Silabus
mata pelajaran
 Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri
 Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI
merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
 Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan
melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas
IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran.
 Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan.
 STRUKTUR KURIKULUM (lihat
Permen 22 Tahun 2006 dan
Lampirannya)
muatan lokal
 Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan
ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan
oleh satuan pendidikan.
kegiatan pengembangan diri
 Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran
yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
 Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler.
 Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karir peserta didik.
 Alokasi waktu satu jam pembelajaran
adalah 40 menit (SD=35, SMA=45)
 Minggu efektif dalam satu tahun
pelajaran (dua semester) adalah
34/minggu (SD=29-34, SMA=38-
39).
pengaturan beban belajar
 Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program
pendidikan dengan menggunakan sistem paket.
 Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan
dalam satuan jam pembelajaran
 Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran
pada jenjang SMP/MTs berlangsung selama 40 menit;
 Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu untuk
SMP/MTs : 34 jam pembelajaran
ketuntasan belajar
 Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar
antara 0-100%.
 Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%.
 Satuan pendidikan harus menentukan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
 Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria
ketuntasan belajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.
kenaikan kelas dan kelulusan
 Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing
direktorat teknis terkait.
 Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1),
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah:
 menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
 memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
 lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
 lulus Ujian Nasional.
pendidikan kecakapan hidup
 Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK dapat memasukkan
pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional.
 Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan
bagian integral dari pendidikan semua mata
pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
 Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta
didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan
dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global
 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah
pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan
kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
 Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global.
 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat
merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga
dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh
peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
Kalender Pendidikan
 Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat
menyusun kalender pendidikan sesuai dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana
yang dimuat dalam Standar Isi.
 Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran yang menyangkut permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur.
Pengembangan Silabus
 Silabus adalah rencana pembelajaran pada
suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi , kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.
SISTEMATIKA KTSP
 Contoh

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKLPERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKLMA'ARIF NU CILACAP
 
17 isi kurikulum dan perencanaan pembelajaran
17  isi  kurikulum dan perencanaan pembelajaran17  isi  kurikulum dan perencanaan pembelajaran
17 isi kurikulum dan perencanaan pembelajaranErta Erta
 
03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikir03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikirJati Mulyahadi
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnHariyatunnisa Ahmad
 
telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)Dina Amalina
 
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulumJulak Laraw
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013TARSUDINN
 
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)weniananta
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanChi'onk Pemimpin
 
presentasi ktsp
 presentasi ktsp presentasi ktsp
presentasi ktspadulcharli
 
kerangka dasar dan struktur kurikulum SD
kerangka dasar dan struktur kurikulum SDkerangka dasar dan struktur kurikulum SD
kerangka dasar dan struktur kurikulum SDEVI PAULINA SIMAREMARE
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Nurul Azzahra
 

Was ist angesagt? (16)

PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKLPERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
 
17 isi kurikulum dan perencanaan pembelajaran
17  isi  kurikulum dan perencanaan pembelajaran17  isi  kurikulum dan perencanaan pembelajaran
17 isi kurikulum dan perencanaan pembelajaran
 
03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikir03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikir
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
 
telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)
 
00 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 201300 modul kurikulum 2013
00 modul kurikulum 2013
 
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013
 
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
 
hakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolahhakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolah
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 
presentasi ktsp
 presentasi ktsp presentasi ktsp
presentasi ktsp
 
kerangka dasar dan struktur kurikulum SD
kerangka dasar dan struktur kurikulum SDkerangka dasar dan struktur kurikulum SD
kerangka dasar dan struktur kurikulum SD
 
Struktur kurikulum sd
Struktur kurikulum sdStruktur kurikulum sd
Struktur kurikulum sd
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
 
Ktsp
KtspKtsp
Ktsp
 

Andere mochten auch

Confidea Wireless Conference System
Confidea Wireless Conference SystemConfidea Wireless Conference System
Confidea Wireless Conference SystemTelevic Conference
 
Lect10 handout
Lect10 handoutLect10 handout
Lect10 handoutnomio0703
 
Seppilli salute e sanità beni comuni
Seppilli salute e sanità beni comuniSeppilli salute e sanità beni comuni
Seppilli salute e sanità beni comuniGiuseppe Fattori
 
2010 DFC Taiwan-Chi 041 卡幣~bye!bye!
2010 DFC Taiwan-Chi 041 卡幣~bye!bye!2010 DFC Taiwan-Chi 041 卡幣~bye!bye!
2010 DFC Taiwan-Chi 041 卡幣~bye!bye!dfctaiwan2010
 
The techniques of reading
The techniques of readingThe techniques of reading
The techniques of readingDede Nezt
 
Facebook Page Presentation for Media Case
Facebook Page Presentation for Media CaseFacebook Page Presentation for Media Case
Facebook Page Presentation for Media CaseTsveta Bahchevanska
 
2010 DFC Taiwan-Chi 056 「愛」入資源班
2010 DFC Taiwan-Chi 056 「愛」入資源班2010 DFC Taiwan-Chi 056 「愛」入資源班
2010 DFC Taiwan-Chi 056 「愛」入資源班dfctaiwan2010
 
Magento extension-developers-guide-v1.0
Magento extension-developers-guide-v1.0Magento extension-developers-guide-v1.0
Magento extension-developers-guide-v1.0Santosh Yadav
 
2010 DFC Taiwan-Chi 055 親愛的!我把它變大了!
2010 DFC Taiwan-Chi 055 親愛的!我把它變大了!2010 DFC Taiwan-Chi 055 親愛的!我把它變大了!
2010 DFC Taiwan-Chi 055 親愛的!我把它變大了!dfctaiwan2010
 
Kohti parempaa kuluttajuutta
Kohti parempaa kuluttajuuttaKohti parempaa kuluttajuutta
Kohti parempaa kuluttajuuttasunnycesilia
 
Hacking Controlling & Reporting
Hacking Controlling & ReportingHacking Controlling & Reporting
Hacking Controlling & ReportingFlavio Trolese
 
107920592027 vishal moradiya sec d
107920592027 vishal moradiya sec d107920592027 vishal moradiya sec d
107920592027 vishal moradiya sec dvishalmoradiya
 
Twisted tracks timing equipment
Twisted tracks timing equipmentTwisted tracks timing equipment
Twisted tracks timing equipmentTTPRACING
 

Andere mochten auch (20)

Manuyfran
ManuyfranManuyfran
Manuyfran
 
Confidea Wireless Conference System
Confidea Wireless Conference SystemConfidea Wireless Conference System
Confidea Wireless Conference System
 
Ragged school
Ragged schoolRagged school
Ragged school
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
Pertemuan1
Pertemuan1Pertemuan1
Pertemuan1
 
Euskera, Komodoko Dragoia
Euskera, Komodoko DragoiaEuskera, Komodoko Dragoia
Euskera, Komodoko Dragoia
 
Lect10 handout
Lect10 handoutLect10 handout
Lect10 handout
 
Seppilli salute e sanità beni comuni
Seppilli salute e sanità beni comuniSeppilli salute e sanità beni comuni
Seppilli salute e sanità beni comuni
 
2010 DFC Taiwan-Chi 041 卡幣~bye!bye!
2010 DFC Taiwan-Chi 041 卡幣~bye!bye!2010 DFC Taiwan-Chi 041 卡幣~bye!bye!
2010 DFC Taiwan-Chi 041 卡幣~bye!bye!
 
The techniques of reading
The techniques of readingThe techniques of reading
The techniques of reading
 
Facebook Page Presentation for Media Case
Facebook Page Presentation for Media CaseFacebook Page Presentation for Media Case
Facebook Page Presentation for Media Case
 
2010 DFC Taiwan-Chi 056 「愛」入資源班
2010 DFC Taiwan-Chi 056 「愛」入資源班2010 DFC Taiwan-Chi 056 「愛」入資源班
2010 DFC Taiwan-Chi 056 「愛」入資源班
 
Magento extension-developers-guide-v1.0
Magento extension-developers-guide-v1.0Magento extension-developers-guide-v1.0
Magento extension-developers-guide-v1.0
 
2010 DFC Taiwan-Chi 055 親愛的!我把它變大了!
2010 DFC Taiwan-Chi 055 親愛的!我把它變大了!2010 DFC Taiwan-Chi 055 親愛的!我把它變大了!
2010 DFC Taiwan-Chi 055 親愛的!我把它變大了!
 
Kohti parempaa kuluttajuutta
Kohti parempaa kuluttajuuttaKohti parempaa kuluttajuutta
Kohti parempaa kuluttajuutta
 
Hacking Controlling & Reporting
Hacking Controlling & ReportingHacking Controlling & Reporting
Hacking Controlling & Reporting
 
107920592027 vishal moradiya sec d
107920592027 vishal moradiya sec d107920592027 vishal moradiya sec d
107920592027 vishal moradiya sec d
 
Appleby street 2
Appleby street 2Appleby street 2
Appleby street 2
 
Twisted tracks timing equipment
Twisted tracks timing equipmentTwisted tracks timing equipment
Twisted tracks timing equipment
 
Dsdhsd
DsdhsdDsdhsd
Dsdhsd
 

Ähnlich wie KTSP-Mengembangkan

Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garuda
Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garudaLampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garuda
Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garudaNayantaka Husna Hartono
 
pengembngan kurikulum makro......
pengembngan  kurikulum makro......pengembngan  kurikulum makro......
pengembngan kurikulum makro......Tri Ajeng
 
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPLampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPGilang Asri Devianty
 
Dokument kurikulum edit2
Dokument kurikulum edit2Dokument kurikulum edit2
Dokument kurikulum edit2Wandi Nata
 
Panduan penyusunan bsnp
Panduan penyusunan bsnpPanduan penyusunan bsnp
Panduan penyusunan bsnppopo_chan
 
02_ktsp-smk.ppt2101938862.ppt
02_ktsp-smk.ppt2101938862.ppt02_ktsp-smk.ppt2101938862.ppt
02_ktsp-smk.ppt2101938862.pptnurlailihm
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013dimas hartono
 
Kebijakan dit pembinaan tk&sd paparan-4
Kebijakan dit pembinaan tk&sd   paparan-4Kebijakan dit pembinaan tk&sd   paparan-4
Kebijakan dit pembinaan tk&sd paparan-4Setyo Gonzalez
 
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikanPp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikanSungguh Ponten
 
01.2 b pp no_19_th_2005
01.2 b pp no_19_th_200501.2 b pp no_19_th_2005
01.2 b pp no_19_th_2005Drs. HM. Yunus
 

Ähnlich wie KTSP-Mengembangkan (20)

Lampiran permen nomor 61 tahun 2014
Lampiran permen nomor 61 tahun 2014Lampiran permen nomor 61 tahun 2014
Lampiran permen nomor 61 tahun 2014
 
Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garuda
Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garudaLampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garuda
Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garuda
 
pengembngan kurikulum makro......
pengembngan  kurikulum makro......pengembngan  kurikulum makro......
pengembngan kurikulum makro......
 
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPLampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
 
4. kurikulum min snd 2014
4. kurikulum min snd  20144. kurikulum min snd  2014
4. kurikulum min snd 2014
 
2 bab 1 dan 2
2 bab 1 dan 22 bab 1 dan 2
2 bab 1 dan 2
 
DOKUMEN KTSP.ppt
DOKUMEN KTSP.pptDOKUMEN KTSP.ppt
DOKUMEN KTSP.ppt
 
Dokument kurikulum edit2
Dokument kurikulum edit2Dokument kurikulum edit2
Dokument kurikulum edit2
 
Makalah KTSP
Makalah KTSPMakalah KTSP
Makalah KTSP
 
Panduan penyusunan bsnp
Panduan penyusunan bsnpPanduan penyusunan bsnp
Panduan penyusunan bsnp
 
Telaah kurikulum
Telaah kurikulumTelaah kurikulum
Telaah kurikulum
 
02_ktsp-smk.ppt2101938862.ppt
02_ktsp-smk.ppt2101938862.ppt02_ktsp-smk.ppt2101938862.ppt
02_ktsp-smk.ppt2101938862.ppt
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
 
Kebijakan dit pembinaan tk&sd paparan-4
Kebijakan dit pembinaan tk&sd   paparan-4Kebijakan dit pembinaan tk&sd   paparan-4
Kebijakan dit pembinaan tk&sd paparan-4
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smk
 
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSPPEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
 
rapat komite.pptx
rapat komite.pptxrapat komite.pptx
rapat komite.pptx
 
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikanPp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
 
01.2 b pp no_19_th_2005
01.2 b pp no_19_th_200501.2 b pp no_19_th_2005
01.2 b pp no_19_th_2005
 
Struktur dan isi
Struktur dan isiStruktur dan isi
Struktur dan isi
 

KTSP-Mengembangkan

  • 1. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KTSP? 2. MENGAPA MUNCUL KTSP? 3. BAGAIMANA MENGEMBANGKAN KTSP? Dra. Masitoh, M.Pd.
  • 2. PENGERTIAN KTSP  KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.  KTSP terdiri atas tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
  • 3. PENGERTIAN KURIKULUM  Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran atau ilmu pengetahuan yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau untuk memperoleh ijazah (Robert Zais, 1976;7).  Kurikulum adalah suatu rencana yang memberikan pedoman dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, kurikulum adalah rencana pendidikan atau pembelajaran (Mc. Donald (1965;3)  Kurikulum diartikan sebagai semua kegiatan anak didik yang direncanakan dan disediakan oleh sekolah (Beauchamp, 1964;4). Kegiatan yang dimaksud adalah seluruh pengalaman siswa di sekolah, baik pengalaman intelektual, emosional, sosial, maupun pengalaman lainnya.
  • 4.  Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Winarno Surachmad, 1977;5)  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.(UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003)
  • 5. DIMENSI KURIKULUM DIMENSI WUJUD 1. Kurikulum sebagai Ide 2. Kurikulum sebagai rencana 3. Kurikulum sebagai Proses 4. Kurikulum sebagai Hasil Sebagai Buah Pikiran/Gagasan yang bersifat konseptual Sebagai Perangkat Rencana/dokumen pembelajaran Sebagai Proses yang sudah terlaksana di Lapangan Sebagai Hasil yang telah dicapai oleh Peserta Didik
  • 6. MENGAPA MUNCUL KTSP?  Bergulirnya otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan.  Kebijakan-kebijakan yang mendukung.  Teori pengembangan kurikulum.
  • 7. OTONOMI DAERAH  UU No. 32 Tahun 2004 sebagai pengganti UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, (Pasal 13 dan 14 bahwa Penyelenggaraan Pendidikan merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah: provinsi dan kabupatan/ kota).  UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 36 ayat 2 menyebutkan bahwa “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
  • 8. KEWENANGAN PENGEMBANGAN KURIKULUM  Pemerintah Pusat berkewenangan menyusun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang didasarkan dan dikembangkan dari Standar Kompetensi Lulusan;  Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) berkewenangan menyusun Kurikulum Muatan Lokal; dan  Sekolah dan Komite Sekolah atau Madrasah dan Komite Madrasah berkewenangan menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, “muatan lokal”, dan silabusnya.
  • 9. KEBIJAKAN  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.  Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi  Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang SKL (SKL dan SKKMP)
  • 10. POLA PENGEMBANGAN KURIKULUM (TEORI) POLA STRATEGI PENGEMBANGAN 1. Sentralistik 2. Desentralistik 3. Dekonsentrasi Dikembangkan secara Terpusat Diserahkan ke masing-masing daerah Kerangka Dasarnya oleh Pusat, Penjabarannya oleh Daerah
  • 11. BAGAIMANA MENGEMBANGKAN KTSP?  Azas/ landasan apa yang harus diperhatikan dalam pengembangan?  Konsep model kurikulum apa yang menjadi prioritas dikembangkan?  Komponen-komponen apa yang harus dikembangkan?  Sistematika KTSP (model)?
  • 12. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM LANDASAN FILOSOFIS  Kurikulum yang akan dikembangkan akan selalu terkait dengan filsafat/ falsafah hidup yang dianut di suatu negara atau dimana masyarakat itu berada. Filsafat pada dasarnya membicarakan dan mengkaji tentang 3 persoalan dasar manusia, yaitu: hakekat benar-salah (logika; ilmu), hakekat baik-buruk (etika; nilai-nilai), dan hakekat indah-jelek (astetika; seni). LANDASAN PSIKOLOGIS  Kurikulum berkaitan dengan pembentukan manusia atau upaya untuk merubah perilaku manusia ke arah yang lebih baik, oleh karena pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku manusia sangatlah penting untuk dijadikan suatu patokan dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan pendidikan. AZAS SOSIOLIGIS  Kurikulum adalah suatu hipotes, yakni dugaan-dugaan yang sifatnya sementara tentang manusia masa yang akan datang. Kurikulum merupakan rencana model manusia masa datang.
  • 13. KONSEP KURIKULUM KONSEPSI ORIENTASI Kurikulum Subjek Akademis Kurikulum Humanistik Kurikulum Rekonstruksi Sosial Kurikulum Teknologis Pengembangan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu. Pengembangan kepribdian, sikap, emosi/perasaan Pengembangan kemampuan memecahkan problema- problema dalam masyarakat Pengembangan perilaku / kompetensi dalam berbagai bidang kehidupan
  • 15. KOMPONEN KTSP  Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan  Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas dan kelulusan,penjurusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global)  Kalender Pendidikan.  Pengembangan Silabus
  • 16. mata pelajaran  Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri  Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.  Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.  Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
  • 17.  STRUKTUR KURIKULUM (lihat Permen 22 Tahun 2006 dan Lampirannya)
  • 18. muatan lokal  Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
  • 19. kegiatan pengembangan diri  Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.  Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.  Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
  • 20.  Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit (SD=35, SMA=45)  Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34/minggu (SD=29-34, SMA=38- 39).
  • 21. pengaturan beban belajar  Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket.  Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran  Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada jenjang SMP/MTs berlangsung selama 40 menit;  Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu untuk SMP/MTs : 34 jam pembelajaran
  • 22. ketuntasan belajar  Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.  Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.  Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.  Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
  • 23. kenaikan kelas dan kelulusan  Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.  Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:  menyelesaikan seluruh program pembelajaran;  memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;  lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan  lulus Ujian Nasional.
  • 24. pendidikan kecakapan hidup  Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.  Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.  Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
  • 25. pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global  Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.  Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.  Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.  Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
  • 26. Kalender Pendidikan  Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.  Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang menyangkut permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
  • 27. Pengembangan Silabus  Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.