1. Oleh :
JOKO RISWANTO, ST
PENGELOLAAN BANTUAN
PEMBANGUNAN MADRASAH
Workshop Penerima Bantuan
Pada Madrasah Tahun 2016
Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau
1
Hotel Hermes Bintan, 19 Mei 2016
2. TUJUAN PEMBERIAN BANTUAN
1
• MEMENUHI STANDART NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)
2
• MENAMBAH SARANA DAN PRASARANA BARU BAGI
MADRASAH
3
• MEWUJUDKAN MADRASAH YANG LEBIH BAIK
4
• PEMBERDAYAAN KOMITE MADRASAH
5
• Merangsang dan Memicu masyarakat untuk
melakukan Pembangunan
3. PENGELOLAAN BANTUAN
1. SWAKELOLA
• Direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh penerima bantuan
• Barang yang akan di bantukan tidak ada di jual di pasaran (contoh :
bangunan gedung, Meubelair RKB yang di buat sendiri)
• Membutuhkan proses pembuatan yang melibatkan kelompok
masyarakat
2. MELALUI PENYEDIA BARANG/ JASA
• Barang yang akan dibantukan sudah ada dipasaran (laptop,
komputer, alat laboratorium, meubelair RKB yang ada di pasaran)
• Proses pengadaan diatur dengan Peraturan Presiden no 54 Tahun
2010 Tentang Pengadaan barang/jasa pemerintah
4. PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAN BANTUAN
DENGAN SWAKELOLA
PARTISIPATIF
Direncanakan, dilaksanakan dan di awasi
sendiri
TRANSPARAN Terbuka dalam pengelolaan, menerima kritik
dan saran dari masyarakat
AKUNTABE
L
kualitas, Kuantitas, penggunaan keuangan
dapat dipertanggungjawabkan
Manfaat
Dapat dirasakan secara nyata manfaatnya bagi
madrasah dan masyarakat
Efektif
dan
Efesien
pemanfaatan secara efektif efesien menghindari
pemborosan uang untuk pekerjaan yang tidak
bermanfaat
Nirlaba Tidak mencari Keuntungan
5. PRINSIP PELAKSANAAN BANTUAN
MELALUI PENYEDIA
• Efektif
• Efesien
• Transparan
• Terbuka
• Bersaing
• Adil/ tidak diskriminatif dan
• Akuntabel
6. METODE YANG DITERAPKAN
DALAM PENYUSUNAN RAB PEMBANGUNAN
1. Metode Analisa Biaya Konstruksi (ABK)
Metode Analisa Biaya Konstruksi merupakan hasil penelitian yang
dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, diberi
kode SNI yang diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional. Pada
perencanaan anggaran biaya secara umum, standar ini akan
menghasilkan suatu besaran harga yang didalamnya terdapat biaya
jasa konstruksi, biaya jasa pembelian dan biaya pajak sesuai dengan
aturan yang berlaku.
7. METODE…
2. Metode Analisa Biaya Swakelola
Metode ini dilandasi pada beberapa hal berikut ini:
• Bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya hidup dalam
semangat bergotong royong terutama masyarakat
pedesaan.
• Bahwa adanya keterbatasan anggaran pemerintah dewasa
ini dalam pendanaan
• Bahwa dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam
pengadaan sarana umum terutama yang akan memberikan
multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat tersebut.
• Bahwa masyarakat sendirilah yang paling tahu
kebutuhannya
• Perlu ditumbuhkan perasaan memliki.
8. METODE…
Metode Analisa Biaya Swakelola akan menghasilkan besaran harga yang
lebih murah daripada Metode Analisa Biaya Konstruksi, dengan asumsi
seperti berikut ini:
• Biaya jasa konsultasi dan konstruksi dapat diabaikan, karena masyarakat
dapat berpartisipasi aktif dengan menyumbangkan ilmunya terutama para
ahli arsitek dan sipil
• Biaya upah akan lebih murah, karena prinsip gotong-royong demi
kepentingan bersama.
• Biaya bahan akan lebih murah dengan mengeliminasi biaya jasa
pembelian, karena pengelola akan membeli langsung ke penyedia bahan
dan peralatan konstruksi.
• Disamping itu masyarakat juga dilibatkan terutama dalam memberikan
informasi penyedia bahan dan peralatan termurah dengan kualitas yang
terjaga baik.
• Dari uraian diatas, menurut analisa empirik didapat reduksi harga berkisar
antara 20-35%.
9. JENIS BANTUAN TAHUN 2016
NO Nama bantuan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)
1 Bantuan Meubelair RKB MI 3 Ruang 25.000.000
2 Bantuan Meubelair MTs 8 Ruang 25.000.000
3 Bantuan Meabubelair MA 4 Ruang 25.000.000
NO Nama bantuan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)
1 Bantuan Meubelair RKB MI 1 Ruang 120.000.000
I. Bantuan Meubelair
2. Bantuan Rehab
NO Nama bantuan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)
1 Bantuan Pemb. Labor IPA MTs 1 Ruang 293.000.000
2 Bantuan Pem. Labor IPA MA 1 Ruang 293.000.000
3. Bantuan Pembangunan Ruang Laboratorium IPA
10. Bantuan…
NO Nama bantuan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)
1 Bantuan Pemb. Pustaka MTs 1 Ruang 293.000.000
2 Bantuan Pem. Pustaka MA 1 Ruang 293.000.000
3. Bantuan Pembangunan Ruang Perpustakaam
NO Nama bantuan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)
1 Bantuan Alat Labor IPA MTs 1 Set 100.000.000
2 Bantuan Alat Labor IPA MA 1 Set 100.000.000
3. Bantuan Alat Labor IPA
11. PENGELOMPOKAN PELAKSANAAN
PENGELOLAAN BANTUAN
1. Swakelola
a. Rehab Berat RKB MTs
b. Pembangunan Ruang Laboratorium IPA
c. Pembangunan Ruang Perpustakaan
2. Melalui Penyedia
a. Pengadaan Meubelair (bisa sewakelola apabila
dibuat sendiri)
b. Pengadaan Alat Laboratorium
12. KETENTUAN PELAKSANAAN SWAKELOA
1. Komponen Biaya Swakelola
2. Standart bangunan
3. Pencairan Anggaran Swakelola
4. Pelaporan Swakelola
13. 1. Komponen Biaya
1. Biaya Pembangunan Fisik (upah dan bahan)
semua anggaran di fokuskan untuk sebsebarnya untuk biaya fisik
atau minimal 94 % harus untuk biaya fisik.
2. Biaya Konsultansi (perencanaan dan Pengawasan)
Konsultan Perencana Perorangan maksimal 3 % dari anggaran Fisik
Konsultan Pengawas maksimal 2 % dari anggaran Fisik
3. Biaya Pengelolaan (honor Pengelola)
Honor dibayarkan dalam satuan orang/Bulan (OB) maksimal
1 Ketua : 400.000/ Bulan
1 Sekretaris : 300.000/ Bulan
1 Bendahara : 300.000/ Bulan
14. CONTOH KOMPONEN BIAYA SWAKELOLA
Perhitungan anggaran 293.000.000,-
Fisik 94 % X 293.000.000,- = 275.420.000,-
Perencanaan 3% x 275.420.000,- = 8.262.600,-
Pengawasan 2% x 275.420.000,- = 5.05.400,-
__________________________________________________
TOTAL Biaya = 289.191.000,-
Biyaya Pengelolaan (Honor ) 3.809.000,-
Ketua 3 Bln x 400.000 = 1.200.000,-
Sekretaris 3 Bln x 300.000 = 900.000,-
Bendahara 3 bln x 300.000 = 900.000,-
---------------------------------------------------------------------------
Total anggaran = 3.000.000,-
15. Komponen swakelola
Perhitungan anggaran 120.000.000,-
Fisik 94 % X 120.000.000,- = 112.800.000,-
Perencanaan 3% x 275.420.000,- = 3.384.000,-
Pengawasan 2% x 275.420.000,- = 2.256.000,-
__________________________________________________
TOTAL Biaya = 118.440.000,-
Biyaya Pengelolaan (Honor ) 1.560.000,-
Ketua 2 Bln x 300.000 = 600.000,-
Bendahara 2 bln x 250.000 = 500.000,-
Sekretaris 2 Bln x 230.000 = 4600.000,-
---------------------------------------------------------------------------
Total anggaran = 1.560.000,-
16. 2. Standart Bangunan
ukuran
• Luas ruang minimal 72 m2 (9x8) m.
• Lebar teras 2.00 m, dengan lebar teritisan/
Selasar 1.00 m.
• Tinggi Ruangan 3,5 M (lanti sampai Plafond)
17. Struktur
• Pondasi mengunakan beton bertulang Mutu K 175 Atau
Campuran 1 PC : 2 pasir 3 Kr,
• Ukuran Sloff 15/20 menggunakan besi 4 D 10 (ulir)
• Kolom Praktis ukuran 15/15 menggunakan besi 4 D 10 (ulir)
• Ring Balok praktis ukuran 11/15 menggunakan besi 4 D 10
• Dinding menggunakan Bataco/ Bata Merah/ sejenisnya di
plaster, aci dan di Cat kualitas baik.
Atap
• Kuda kuda Atap dari baja Ringan;
• Rangka Atap menggunakan baja Ringan
• Plafond (Gypsum / GRC dengan rangka besi ekapuring)
• Penutup Atap menggunakan Spandek tebal minimal 0,35
18. Kusen/Pintu Jendela
• Pintu dan jendela dari kayu Kelas II yang sudah kering atau dapat juga
menggunakan Pintu kaca Rangka Aluminium.
• Daun Pintu panel dengan tebal minimal 3 cm
• Ukuran pintu Menyesuaikan kebutuhan
• Engsel minimal 3 Buah untuk 1 pintu ukuran 4 “
• Jumlah Jendela Cukup untuk Penerangan saat baca dan Sirkulasi udara
• Tinggi Jendela Minimal 1,1 M dari lantai
• Ventilasi secukupnya dari kayu atau bataco semen.
Lantai
• Lantai ditutup dengan keramik anti slip warna terang
• Lantai teras ditutup menggunakan keramik yang warnanya lebih gelap
daripada keramik lantai dalam.
21. Contoh sebuah ruangan dengan luas 3 m x 3 m
dan tinggi 3 m
Dibangun menggunakan bataco ukuran 10 x20x 40
cm
Terdapat 1 jendela ukuran 0,7 m x 1,5 m dan pintu
ukuran 0,9 m x 2,1 m
CARA MENGITUNG BIAYA :
Hitung luas 4 Sisi Dinding bangunan tersebut
4 sisi x 3 m x 3 m = 36 m2
Hitung Luas Pintu dan jendela
Jendela 0,7 m x 1,5 m : 1,05 m2
Pintu 0,9 m x 2,1 m : 1,89 m2
Luasan dinding batako yang dibutuhkan adalah
36 m2 – 1,05 m2- 1,89m2 : 33,06 m2
Contoh Menghitung Rencana anggaran Biaya
22. Daftar harga satuan Upah dan bahan
No Uraian Volume Satuan Harga (Rp) Lokasi
1 Pekerja 1 OH 80.000 Tanjungpinang
2 Tukang 1 OH 100.000 Tanjungpinang
3 Kepala Tukang 1 OH 120.000 Tanjungpinang
4 Mandor 1 OH 100.000 Tanjungpinang
No Uraian Volume Satuan Harga (Rp) Lokasi
1 Semen 1 Kg 1.500 Tanjungpinang
2 Pasir 1 M3 150.000 Tanjungpinang
3 Bataco 1 Buah 2000 tanjungpinang
23. Memasanag 1 M2 Dinding Batako dengan
(Sni.2837:2008 No.6.23)
Tenaga Kerja/ Bahan Indek satuan Harga satuan
(Rp)
Jumlah harga
(Rp)
Pekerja 0,3700 OH 80.000 29.600
Tukang Batu 0,1570 OH 100.000 15.700
Kepala Tukang Batu 0,0164 OH 120.000 1.968
Mandor 0,0185 OH 100.000 1.850
Jumlah Biaya Upah 49.118
Tenaga Kerja/ Bahan Indek satuan Harga satuan
(Rp)
Jumlah harga
(Rp)
Semen Portland 17,79 Kg 1.500 26.685
Pasir Pasang 0,0420 M3 150.000 6.300
Batako 12,5 Buah 2000 25.000
Jumlah Biaya bahan 57.985
Total Biaya 107.103
24. Contoh Mencari Analisa Harga satuan
Memasanag 1 M2 Plasteran 1 PC : 5 PP tebal 15 mm
(Sni.2837:2008 No.6.5)
Tenaga Kerja/ Bahan Indek satuan Harga satuan
(rp)
Jumlah (rp)
Pekerja 0,300 OH 80.000 24.000
Tukang Batu 0,150 OH 100.000 15.000
Kepala Tukang Batu 0,0150 OH 120.000 1.800
Mandor 0,0150 OH 100.000 1.500
Jumlah Biaya Upah 42.300
Semen Portland 5,1840 Kg 1.500 7.776
Pasir Pasang 0,0265 M3 150.000 3.975
Jumlah Biaya bahan 11.751
Total Biaya 54.051
Maka harga plasteran di daerah tannjngpinang 1 m2 adalah =
Rp 54.051,-
25. Memasanag 1 M2 Acian (Sni.2837:2008 No.6.27)
Tenaga Kerja/ Bahan Indek satuan Harga satuan
(Rp)
Jumlah harga (Rp)
Pekerja 0,200 OH 80.000 16.000
Tukang Batu 0,100 OH 100.000 10.000
Kepala Tukang Batu 0,0100 OH 120.000 1.200
Mandor 0,0100 OH 100.000 1.000
Jumlah Biaya Upah 28.200
Tenaga Kerja/ Bahan Indek satuan Harga satuan
(Rp)
Jumlah harga (Rp)
Semen Portland 3,2500 Kg 1.500 4.875
Jumlah Biaya bahan 4.857
Total Biaya 33.057
Maka harga Acian di daerah Tanjungpinang 1 m2 adalah =
Rp 33.057
RUANG LABORATORIUM KOMPUTER
26. No Pekerjaan Volume Satuan Harga satuan (Rp) Total harga (Rp)
1 Pasangan batako 33,06 m2 107.103 3.540.825,18
2 Plasteran 1 Pc : 5 PP 66,12 m2 54.051 3.573.852,12
3 Acian 66,12 m2 33.057 2.185.728,84
Jumlah Biaya 9.300.406,14
PPn 10% 930.040,61
Total Anggaran Biaya 10.230.446,75
Luasan dinding batako yang dibutuhkan adalah
36 m2 – 1,05 m2- 1,89m2 : 33,06 m2
DENGAN ANALISA BIAYA SWA KELOLA MAKA AKAN LEBIH MURAH 20 S.D 35 %
DATI HITUNGAN DIATAS .
APABILA DIASUMSIKAN BISA HEMAT 20 % MAKA ANGGARAN BIAYA YANG
DIBUTUHKAN ADALAH :Rp. 8.184.357,-
27. 3. Pencairan anggaran swakelola
Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) terdiri dari:
1. Ketua (Kepala Madrasah)
2. Sekretaris
3. Bendaha
28. Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada Madrasah
Penerima dilakukan secara bertahap dengan ketentuan
sebagai berikut:
Tahap Pertama diberikan 70% dari keseluruhan anggaran,
dengan ketentuan sebagai berikut:
Madrasah Penerima Bantuan mengajukan dokumen
kesiapan pelaksanaan pekerjaan yang ditujukan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimana anggaran
tersebut berada.
Dokumen tersebut meliputi:
1. Perjanjian kerjasama/Kontrak yang telah ditandatangani
oleh madrasah penerima bantuan dan PPK;
2. Rincian Anggaran Biaya (RAB);
3. Photocopy NPWP;
29. 4. Rekening atas nama madrasah;
5. Surat Keterangan (referensi) dari Bank yang menyatakan rekening
masih aktif;
6. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan dan disahkan oleh PPK.
Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diuji oleh PPK sesuai
petunjuk teknis penyaluran bantuan pemerintah;
PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan
kuitansi bukti penerimaan uang untuk pembayaran tahap pertama
serta menerbitkan SPP setelah pengujian berdasarkan petunjuk
teknis;
SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat
Perintah Membayar) untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian
Keuangan untuk selanjutnya diproses pencairannya.
30. Tahap kedua diberikan 30% dari keseluruhan dana apabila
pekerjaan telah mencapai prestasi 50%, dengan ketentuan:
1. Madrasah menyampaikan kuitansi bukti penerimaaan
uang tahap kedua yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan dan PPK;
2. Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang
ditandatangani oleh Kepala Madrasah;
3. Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diproses
lebih lanjut seperti pada tahap pencairan pertama oleh
PP-SPM.
4. Setelah pencairan tahap kedua diberikan, madrasah wajib
menyelesaikan seluruh pekerjaan pembangunan dan
pelaporan.
31. 3. PELAPORAN
Penerima dana bantuan pembangunan Madrasah harus
menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK
setelah pekerjaan selesai dengan melampirkan hal-hal
sebagai berikut:
• Berita acara penyelesaian pekerjaan yang telah
ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;
• Berita acara serah terima pekerjaan yang telah
ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan;
• Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan;
• Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
• Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah
disimpan;
• Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa
dana bantuan (jika tidak dimanfaatkan untuk
pembangunan lainnya).
32. Laporan Pertanggung jawaban (LPJ) atas realisasi bantuan Pembangunanbuat
dua macam yaitu Laporan Deskriptif dan Laporan Administrasi /Keuangan
dengan sistematika sebagai berikut:
Laporan Deskriptif, menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari
perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan hingga berakhirnya pelaksanaan
bantuan. Laporan Deskriptif terdiri dari 3 bab yang meliputi:
• Bab I. Pendahuluan, berisi gambaran umum pentingnya
pelaksanaan Pembangunan/ Rehab, tujuan dan sasaran bantuan.
• Bab II. Pelaksanaan, berisikan proses pelaksanaan bantuan dari
pembentukan Unit Pelaksana Keuangan dan Kegiatan, persiapan,
pencairan, realisasi anggaran dan dokumentasi pelaksanaan.
• Bab III. Penutup, berisi hasil (output) dari pelaksanaan bantuan
Pembangunan/ Rehab, kendala yang dihadapi, saran dan rekomendasi
Laporan deskriptif disertai dengan lampiran-lampiran: Rencana Anggaran
Biaya (RAB); Foto-foto kegiatan sebelum pelaksanaan, proses
pembangunan dan setelah pelaksanaan pembangunan / Rehabilitasi.
33. Laporan Administrasi Keuangan, berisikan laporan
penggunaan anggaran Pembangunan Madrasah dan
dilampirkan dengan bukti-bukti yang sah (kuitansi
pengeluaran bermaterai, daftar pembayaran upah
tukang, pembelian material, dan bukti penyetoran pajak
(bila ada), serta bukti-bukti lainnya.
Laporan Pertanggungjawaban deskriptif dan keuangan,
dibuat rangkap 3 (tiga):
– Direktorat Pendidikan Madrasah;
– Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi/Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai sumber DIPA
masing-masing penerima bantuan Pembangunan Ruang
Laboratorium IPA.
– Asli untuk Madrasah
35. Pemberi dan penerima
bantuan TIDAK
DIPERBOLEHKAN
menerima atau memberi
uang dan sejenisnya
(gratifikasi) untuk
menyalurkan atau
menerima dana bantuan
37. Harus memiliki komitmen yang kuat dan sikap yang tegas
untuk MENOLAK segala bentuk penyimpangan, termasuk
pemberian komisi, fee - atau apapun namanya - kepada
siapapun atau pihak manapun dan dengan alasan apapun,
termasuk tidak melayani permintaan balas jasa dari pihak-
pihak yang merasa atau mengaku telah berjasa/berperan
dalam realisasi pemberian bantuan sosial
38. Tidak ada “PAHLAWAN” dalam
penyaluran dana bantuan, semua
bekerja sesuai tugas dan
kewenangannya.