1. ANALISIS HASIL
EVALUASI DIRI SEKOLAH
TAHUN 2013
KABUPATEN CIANJUR
Disusun oleh
Drs. Jamaludin, M.MPd
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSIJAWA BARAT
2013
Diverifikasi oleh :
Kasi PMS
Divalidasi oleh :
Kepala LPMP
Desember 2013
Desember 2013
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
1
3. Program Pemetaan Mutu Pendidikan melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalahsalahsatu
program nasional yang digulirkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari Tahun 2010.
Program ini merupakan salah satu bentuk dari implementasi penjaminan mutu pendidikan,
yaitu serangkaian proses dan sistem yang terkait untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan
data mutu pendidikan. Hal ini mengacu pada Permendiknas No.63 Tahun 2009 Tentang
SistemPenjaminanMutuPendidikan.
LPMP Jawa Barat sebagaisalahsatu UPT KementerianPendidikandanKebudayaan, padatahun
2013telahmenyelenggarakan Program Pemetaan Mutu Pendidikan berbasis hasil Evaluasi Diri
Sekolah pada27. 477satuanpendidikan, terdiri dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK yang tersebar di
26Kabupaten/Kota di PropinsiJawa Barat.Program Pemetaan Mutu Pendidikan berbasis hasil EDS
telah
dilaksanakan
mulai
bulanMei
hingga
Desember
2013melaluibeberapatahap
yang
terdiridariCapacity Building, PendampingandanPembinaan, Workshop Pengolahan Data, serta
Workshop Analisis Peta Mutu.
HasilAnalisisPeta Mutu Pendidikan untuk tingkat kabupaten/kota inidisusunoleh para
perwakilanpengawas, unsurDinasPendidikansetiapKabupaten/Kota yang difasilitasioleh LPMP Jawa
Barat. Melalui hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan gambaran peta mutu pendidikan di
Kabupaten/Kota masing-masing.
Selain itu diharapkan hasilanalisis ini menjadi bahan rekomendasi dan dapat ditindaklanjuti
oleh berbagai pihak, terutama bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan satuan pendidikan yang
menjadi sasaran program tahun 2013 untuk melakukan penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan
secara berkelanjutan.
Cianjur, Desember 2013
Tim Penyusun
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
3
4. DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................................... 1
A. Rasional .................................................................................................................. 1
B. DasarHukum ........................................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
D. Sasaran Program .................................................................................................... 4
E. Manfaat .................................................................................................................. 4
F. Hasil yang Diharapkan ........................................................................................... 4
BAB II Program Pemetaan Mutu Pendidikan tahun 2013 ............................................. 5
A. Persiapan Pelaksanaan ........................................................................................... 5
B. Pendampingan ........................................................................................................ 5
C. Pelaksanaan ............................................................................................................ 5
D. Supervisi ................................................................................................................ 5
E. Pengolahan Data dan Analisis ................................................................................ 5
F. Tahapan dan Proses Analisis Data ......................................................................... 5
BAB IIIProfil Capaian SNP ............................................................................................. 13
A. Jenjang SD ............................................................................................................. 13
B. Jenjang SMP .......................................................................................................... 30
C. Jenjang SMA ......................................................................................................... 46
D. Jenjang SMK ......................................................................................................... BAB IV Rekomendasi dan Tindak Lanjut ...................................................................... 66
A. Jenjang SD ............................................................................................................. 13
B. Jenjang SMP .......................................................................................................... 30
C. Jenjang SMA ......................................................................................................... 46
D. Jenjang SMK ......................................................................................................... -
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
4
5. BAB I
PENDAHULUAN
A.
Rasional
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, memuat aturan
tentang kewajiban setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk
melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan
untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. Penjaminan dan peningkatan
mutu pendidikan merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus didukung oleh
pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing
serta peran serta masyarakat. Pada tingkat Pemerintah Pusat dilaksanakan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP dan PMP), Kementerian Agama,
dan Kementerian Dalam Negeri serta instansi terkait lainnya. Penjaminan mutu pada level
Pemerintah Daerah Provinsi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi,
LPMP dan Kantor Wilayah Departemen Agama, sedangkan pada tingkat pemerintah daerah
Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota dan
Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang berlaku saat ini merupakan
tanggung jawab tiap pemangku kepentingan pendidikanuntuk menjamin dan meningkatkan
mutu pendidikan. Implementasi SPMP terdiri atas rangkaian proses/tahapan yang secara
siklik dimulai dari: (1) pengumpulan data, (2) analisis data, (3) pelaporan/pemetaan, (4)
penyusunan rekomendasi, dan (5) upaya pelaksanaan rekomendasi dalam bentuk program
peningkatan mutu pendidikan. Pelaksanaan tahapan-tahapan di atas dilaksanakan secara
kolaboratif antara satuan pendidikan dengan pihak-pihak lain yang terkait sesuai dengan
ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan) yaitu penyelenggara satuan atau program
pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi,dan pemerintah. Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) berbasis pada data dan pemetaan yang valid, akurat,
dan empirik.Data yang dikumpulkan oleh sekolah dapat diperoleh dari hasil akreditasi
sekolah, sertifikasi guru, ujian nasional, dan profil sekolah. Selain itu Evaluasi Diri Sekolah
(EDS) merupakan instrumen implementasi SPMP yang dilaksanakan oleh setiap satuan
pendidikan sebagai salah satu program akseleratif dalam peningkatan kualitas pengelolaan
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
5
6. dan layanan pendidikan (Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010;
Prioritas Nomor 2. Pendidikan).
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pada pendidikan di Indonesia berkaitan
dengan tiga bidang garapan utama yaitu: (1) pengkajian mutu pendidikan; (2) analisis dan
pelaporan mutu Pendidikan;dan (3) peningkatan mutu dan penumbuhan budaya peningkatan
mutu yang berkelanjutan. Khususnya pada pengkajian mutu pendidikan, diperlukan adanya
pemetaan dan penetapan langkah pencapaian mutu. Kegiatan pemetaan dilaksanakan melalui
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan instrumen lain yang dapat menambah informasi tentang
profil sekolah. Sedangkan, penetapan langkah pencapaian mutu adalah rencana sistematis,
rasional, dan terukur serta dirumuskan oleh satuan pendidikan untuk memenuhi pencapaian
mutu pendidikan.
1
2
3
STANDAR
MUTU
INSTRUMEN,
BORANG ,
FORMULIR
dan SOP
PENGUKURAN/
PENGGUNAAN
INSTRUMEN
INSTRUMEN DAN
ANALISIS KEMAJUAN
HASIL PERBAIKAN
PENILAIAN
KESESUAIAN ANTARA
REKOMENDASI DGN
PROGRAM BERJALAN
6
5
ANALISIS
DAN
REKOMENDASI
4
Sebagai komponen penting dalam SPMP, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan
dasar peningkatan mutu dan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) sekolah. EDS
jugamenjadi sumber informasi kebijakan untuk penyusunan program pengembangan
pendidikan kabupaten/kota. Karena itulah EDS menjadi bagian yang integral dalam
penjaminan dan peningkatan mutu. EDS adalah suatu proses yang memberikan tanggung
jawab kepada sekolah untuk mengevaluasi kemajuan mereka sendiri dan mendorong sekolah
untuk menetapkan prioritas peningkatan mutu sekolah. Kegiatan EDSberbasis sekolah, tetapi
proses ini juga mensyaratkan adanya keterlibatan dan dukungan dari orang-orang yang
bekerja dalam berbagai tingkatan yang berbeda dalam sistem ini, dan hal ini tentu saja
membantu terjaminnya transparansi dan validitasi proses.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
6
7. Evaluasi diri sekolah (EDS) merupakan komponen penentu yang sangat penting
dalam sistem pengembangan pendidikan nasional karena dengan EDS sekolah berperan
dalam membangun informasi pendidikan nasional terutama dalam memotret kinerja sekolah
dalam penerapan SPM dan SNP. Informasi yang terbangun menjadi dasar untuk dasar
perencanaan peningkatan mutu berkelanjutan dan pengembangan kebijakan pendidikan pada
tingkat kab/kota, propinsi, dan nasional.EDS dikembangkan sejalan dengan sistem
penjaminan mutu, khususnya yang terkait dengan perencanaan pengembangan sekolah dan
manajemen berbasis sekolah. EDS juga dikaitkan dengan praktek dan peran kelembagaan
yang memang sudah berjalan, seperti:
Manajemen Berbasis Sekolah
Perencanaan Pengembangan Sekolah
Akreditasi Sekolah
Implementasi SPM dan SNP
Peran LPMP/BDK dan P4TK
Peran Pengawas
Manajemen pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah propinsi dan kabupaten
Rencana Pembangunan Nasional Bidang Pendidikan, Renstra Kemendiknas,dan
Renstra Kemenag)
Data Kuantitatif
dan kualitatif
Evaluasi
Mutu
Pendapat dan penilaian
pemangku kepentingan
Opinions and judgments of
stakeholders
Observasi
situasi
aktual
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
7
8. Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di sekolah (kepala sekolah, guru,
peserta didik, orang tua, komite sekolah, anggota masyarakat , dan pengawas sekolah)
diharapkan bahwa tujuan dan nilai yang diinginkan dalam proses EDS menjadi bagian dari
etos kerja sekolah. Yang penting diingat adalah bahwa informasi yang didapatkan harus
dianggap penting dan tidak lagi dianggap sebagai beban atau hanya sekedar sebagai daftar
data yang perlu dikumpulkan karena diminta oleh pihak luar. Proses EDS harus menjadi
suatu refleksi untuk mengubah dan memperbaiki tata kerja dan karena itu hanya akan
dianggap berhasil jika dapat membawa sekolah pada peningkatan pelayanan pendidikan dan
hasilnya bagi para peserta didik. Kemudian sekolah akan menjadi pemain inti dalam
peningkatan mutu dan memberikan penjaminan
terhadap pelayanan pendidikan yang
bermutu mutu yang berikan.
Pada tataran operasional LPMP Jawa Barat dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya selalu berpatokan pada skema program yang diamanatkan oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan (BPSDMK) dan Pusat
Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP). Sebagai unit pelaksana teknis pusat yang berada di
daerah LPMP Jawa Barat senantiasa membantu pusat dalam melaksanakan program
penjaminan mutu pendidikan yang salah satunya adalah Program Pemetaan Mutu Pendidikan
berbasis hasil EDS tahun 2013. Sebagai rangkaian akhir dari pelaksanaan program ini, LPMP
Jawa Barat merasa perlu memfasilitasi daerah khususnya pada tingkat Kabupaten/kota untuk
memanfaatkan data mutu pendidikan di daerahnya masing-masing untuk kemudian dijadikan
sebuah peta mutu yang mampu memberikan gambaran kondisi capaian mutu pendidikan
berbasis indikator-indikator mutu yang telah ditetapkan. Lebih jauh lagi diharapkan hasil
analisis ini mampu memberikan masukan bagi pemerintah daerah berupa program-program
penjaminan mutu pendidikan yang dapat dilaksanakan di level kabupaten/kota.
B. Dasar Hukum
1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2)
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3)
Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4)
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
8
9. 5)
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
6)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan
7)
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru;
8)
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
9)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
10)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
12)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah;
13)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah;
14)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
15)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
16)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
17)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
18)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar
Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
19)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
9
10. 20)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
21)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
22)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar
Laboratorium Sekolah/Madrasah;
23)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
24)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 tahun 2008 tentang Standar
Sarana dan Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan/ Madrasyah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK);
25)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang
Penjaminan Mutu Pendidikan
26)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2012 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
27)
Rencana Kerja Tahunan LPMP Jawa Barat Tahun 2013
C. Tujuan
Laporan hasil analisisPeta Mutu Pendidikan Berbasis Hasil EDS ini disusun untuk
menyajikan hasil pencapaian 6 dari 8 SNP yang dilakukan melalui program pemetaan
mutu pendidikan tahun 2013 disertai tindaklanjutnya berupa program peningkatan mutu 6
dari 8 SNP baik di tingkat satuan pendidikan, Kabupaten/Kota, Propinsi maupun
Nasional.
D. Sasaran
Satuan pendidikan yang mengimplementasikan EDS tahun 2013 seluruhnya berjumlah
27.473 satuan di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan
rincian sebagai berikut:
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
10
11. JENJANG
SD
SMP
SMA
SMK
TOTAL
JUMLAH
20.087
4.119
1.328
1.939
27.473
Grafik Jumlah Sekolah Sasaran Pemetaan
25.000
20.087
20.000
15.000
10.000
4.119
1.939
1.328
5.000
SD
SMP
SMA
SMK
Gambar 1.1
Jumlah Sasaran Program Pemetaan Mutu
Provinsi Jawa Barat
Untuk Kabupaten/Kota Cianjur jumlah sasaran EDS disajikan pada tabel data berikut
ini :
JENJANG
SD
SMP
SMA
SMK
TOTAL
JUMLAH
1161
168
29
48
1406
Data : Hasil Verifikasi Mei 2013
E. Manfaat
Secara umum manfaat dari kegiatan ini adalah untuk tersusunnya statergi program
penjaminan mutu pendidikan yang terencana dengan baik dan fokus berbasis data
hasil EDS tahun 2013 baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
11
12. F. Hasil yang Diharapkan
Hasil dari Analisis Hasil Evaluasi Diri Sekolah sebagai berikut :
1. Profil mutu capaian 8 Standar Nasional Pendidikan tingkat Provinsi dan
Kabupaten / Kota
2. Rekomendasi serta program/kegiatan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis data
EDS Tahun 2013 untuk dimanfaatkan pada program-program peningkatan mutu
pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
12
13. BAB II
PROGRAM PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2013
LPMP JAWA BARAT
Secara
umum
mekanisme
kegiatan
program
Pemetaan
Mutu
Pendidikan
yang
diselenggarakan oleh LPMP Jawa Barat tahun 2013 adalah sebagai berikut
Gambar 3.1
Mekanisme Pelaksanaan Program
A. Persiapan Pelaksanaan (Mei-Agustus 2013)
1) Verifikasi data sasaran
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memverifikasi dan memvalidasi data sasaran
yang sudah ada di LPMP. Data yang diverifikasi terdiri dari :
a) 27.473 data sasaran sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK se-Jawa
Barat, data ini juga dilengkapi dengan daftar pengawas pembinanya.
b) 3.675 data pengawas pembina baik yang sudah maupun yang belum pernah
mengikuti Pelatihan EDS
c) 3.675 data operator pengawas baik yang sudah maupun yang belum pernah
mengikuti Pelatihan EDS
d) 102 Klaster / Kelompok Kecamatan yang terdiri dari 626 kecamatan se-Jawa
Barat, untuk dijadikan titik kelompok Capacity Building Pemetaan Mutu yang
diselenggarakan di 26 Kabupaten/Kota.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
13
14. 2) Capacity Building Nasional (Juni 2013)
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan para calon fasilitator untuk
kegiatan daerah yang akan menfasilitasi pelaksanaan kegiatan Capacity Building
Pemetaan Mutu (CB Tingkat Provinsi).
Peserta kegiatan terdiri dari Widyaiswara atau pejabat fungsional yang mewakili
LPMP, termasuk operator penanggungjawab SIM NUPTK. Fasilitator adalah tim
fasilitator nasional yang ditetapkan oleh BPSDMPK dan PPMP. Pola yang
digunakan yaitu pola 40 JP.
NO
MATERI
JP
1
Regulasi dan Kebijakan
2 JP
2
Konsep Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan
2 JP
3
Pedoman Pelaksanaan Pemetaan Mutu
Pendidikan
2 JP
4
Manual Penjaminan Mutu Pendidikan di
satuan pendidikan
2 JP
Konsep dan Instrumen EDS berserta
simulasi pengisian instrumen EDS
12 JP
Analisis Peta & Profil Mutu Pendidikan
16 JP
8
Sistem informasi Penjaminan Mutu
Pendidikan
2 JP
9
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut dan
Wrap Up
2 JP
5
7
Gambar 3.2
Struktur Program Capacity Building Tingkat Nasional
3) Capacity Building Internal LPMP (Juli 2013)
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan para calon fasilitator
khususnya di lingkungan internal LPMP Jawa Barat, yang akan memfasilitasi
kegiatan Capacity Building Pemetaan bagi Pengawas dan Operator (tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota).
Peserta kegiatan terdiri dari 116 orang staff LPMP Jawa Barat (tenaga struktural
dan fungsional) dengan kriteria-kriteria tertentu yang dinilai relevan dengan
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
14
15. kriteria yang ditetapkan pusat. Adapun fasilitator yang terlibat adalah para alumni
CB Nasional. Pola yang digunakan pada CB ini adalah Pola 30 JP.
NO
MATA DIKLAT
JP
1.
Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan
1
2
EDS untuk Penjaminan Mutu Pendidikan
4
3
Mekanisme Pelaksanaan Pemetaan Mutu Pendidikan
2
4
Instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan
4
5
Penggunaan Aplikasi Sistem PADAMU NEGERI
6
6
Pemanfaatan Hasil Pemetaan Mutu
3
7
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
2
8
Tugas Mandiri
6
9
Pre dan Post Test
2
30
JUMLAH
Gambar 3.3
Struktur Program CB Internal LPMP
4) Capacity Building Eksternal (Juli – Agustus 2013)
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para pengawas dan operator dengan
berbagai teori dan praktek mengenai program pemetaan mutu pendidikan
khususnya yang diintegrasikan dengan sistem NUPTK on line. Para alumni diklat
diberikan tugas pada lingkup sekolah binaan pengawasnya untuk melakukan
pendampingan sehingga sekolah mampu memahami dan mengimplementasikan
program EDS yang diintegrasikan pula dengan NUPTK secara on line.
Pola yang digunakan 20 JP (Bagi pengawas dan Operator yang pernah mengikuti
program EDS pada rentang tahun 2010 – 2012), dan 30 JP (untuk pengawas dan
operator yang belum pernah mengikuti program EDS).
NO
MATERI
JP
1
Regulasi dan Kebijakan
2 JP
2
Konsep penjaminan mutu pendidikan
2 JP
3
Pedoman Pelaksanaan Pemetaan Mutu Pendidikan
2 JP
4
Manual PMP di satuan pendidikan
2 JP
5
Konsep dan Instrumen EDS (simulasi)
4 JP
6
Analisis Peta & Profil Mutu Pendidikan
4 JP
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
15
16. 7
Sistem informasi PMP
2 JP
8
Rencana tindak lanjut
2 JP
Gambar 3.4
Struktur Program CB Pengawas dan Operator
Yang pernah mengikuti EDS
NO
MATA DIKLAT
JP
1.
Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan
1
2
EDS untuk Penjaminan Mutu Pendidikan
4
3
Mekanisme Pelaksanaan Pemetaan Mutu Pendidikan
2
4
Instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan
4
5
Penggunaan Aplikasi Sistem PADAMU NEGERI
6
6
Pemanfaatan Hasil Pemetaan Mutu
3
7
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
2
8
Tugas Mandiri
6
9
Pre dan Post Test
2
JUMLAH
30
Gambar 3.5
Struktur Program CB Pengawas dan Operator
Yang belum pernah mengikuti EDS
B. Pendampingan Pelaksanaan Pemetaan Mutu Pendidikan oleh Pengawas dan
Operator Satuan Pendidikan (Juli – oktober 2013)
Kegiatan ini dilakukan pengawas bersama operator mendampingi sekolah di wilayah
binaan pengawasnya untuk melakukan verval 1 dan 2 data NUPTK dan EDS sampai
ke pemanfaatan data mutu pendidikan melalui EDS. Kegiatan ini dilakukan secara
bertahap sesuai dengan Rencana Tindak Lanjut yang disusun pengawas dan operator
pada saat kegiatan Capacity Building. Adapun rangkaian kegiatannya adalah sebagai
berikut :
-
Sosialisasi Program Pemetaan Mutu Pendidikan
-
Pendampingan proses Verifikasi dan Validasi 1
-
Pendampingan pengisian Instrumen EDS
-
Pendampingan proses Verifikasi dan Validasi 2
-
Pendampingan penyusunan RKS
-
Pendampingan penyusunan RKAS
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
16
17. C. Pelaksanaan Pemetaan Mutu Pendidikan oleh Satuan Pendidikan (Juli –
Oktober 2013)
Proses yang dilalui oleh satuan pendidikan dalam pelaksanaan pemetaan mutu
pendidikan diantaranya yaitu :
-
Verval 1 NUPTK
-
Pengisian Instrumen EDS (on-line atau off-line)
-
Vervar 2 NUPTK
-
Pemanfaatan Data EDS untuk RKS dan RKAS
D. Supervisi tahap 1 dan 2 (September – Nopember 2013)
Supervisi dilakukan oleh petugas LPMP yang sudah mengikuti Capacity Building
Internal program Pemetaan Mutu Pendidikan. Kegiatan supervisi pertama lebih
difokuskan pada kontrol proses pendampingan yang dilakukan pengawas dan operator
di sekolah binaannya. Selain itu agenda supervisi juga dilakukan progress up loading
data, sertabimbingan dan konsultasi sekitar NUPTK dan EDS. Jumlah sekolah sample
yang diambil sebanyak 626 Satuan pendidikan, mewakili tiap kecamatan yang ada di
Jawa Barat (satu kecamatan satu sekolah), dengan pemilihan setiap jenjang yang
proporsional.
5%
7%
14%
74%
SD
SMP
SMA
SMK
Gambar 3.6
Diagram prosentase sampel supervisi
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
17
18. JENJANG
SD
SMP
SMA
SMK
TOTAL
JUMLAH
462
90
29
44
626
Gambar 3.7
Tabel Jumlah sekolah sampel Supervisi
Pada supervisi tahap ke-dua, fokus yang dibidik adalah kontrol terhadap data
hasil EDS di satuan pendidikan dengan bukti fisik yang ada. Dengan kata lain, pada
tahap ini dilakukan verifikasi bukti fisik oleh pihak eksternal (LPMP) yang nantinya
fungsi kontrol ini dapat dilakukan oleh pengawas pembina satuan pendidikan,
sebelum sekolah menyusun RKS dan RKAS berbasis hasil EDS. Jumlah sekolah
sample supervisi tahap dua adalah 626 Satuan Pendidikan yang mewakili jumlah
kecamatan se-Jawa Barat.
E. Pengolahan Data dan Analisis (Desember 2013)
Rangkaian akhir dari program pemetaan mutu pendidikan tahun 2013 adalah
dengan pengolahan dan analisis data. Kegiatan ini dilakukan LPMP Jawa Barat
bersama-sama dengan Dinas Pendidikan Kab./Kota yang diwakili oleh 4 orang
pengawas, masing-masing 1 orang perwakilan dari jenjang SD, SMP, SMA, dan
SMK.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengolah dan melakukan analisis terhadap hasil
EDS yang telah dilakukan Satuan Pendidikan selama proses pemetaan mutu
pendidikan. Hasil yang diperoleh berupa data capaian mutu Standar Nasional
Pendidikan dari mulai tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga tingkat
Satuan Pendidikan.
Hasil dari kegiatan ini adalah berupa laporan hasil analisis, peta mutu capaian
SNP beresta deskripsinya, dan rekomendasi program perbaikan dan peningkatan mutu
pendidikan berbasis hasil EDS tahun 2013. Laporan selengkapnya dapat dibaca pada
bab 3 hasil analisis ini.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
18
19. F. Tahapan Proses Analisis Data
Analisis data SNP dilakukan melalui beberapa tahapan proses, yaitu proses entry,
proses pengolahan persiapan standar mutu dan proses analisis (Gambar 2.1). Proses entry
dilakukan oleh seluruh stakeholder (Kepala Sekolah-KS, Guru-G, Siswa-S) melalui
sistem Padamu. Seluruh informasi yang dientry oleh stakeholder selanjutnya dikelola
oleh system dalam beberapa struktur database seperti Angket-KS, Angket-G, AngketSiswa dan Data-KS.
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan standar mutu SNP yaitu 8 standar. Pada
langkah ini diperlukan proses pengolahan dari database yang dikelola dalam sistem
Padamu menjadi database baru yang memuat standar dan sub-standar (indikator) mutu
kedelapan standar SNP.
Dari database standar SNP baru selanjutnya dilakukan analisis baik pada level
nasional, provinsi, kabupaten maupun level sekolah.
Gambar 2.1.
Alur proses analisis indikator SNP
Pada tahap pengolahan persiapan standar SNP perlu dibahas terlebih dahulu metode
yang akan digunakan dalam penetapan status pencapaian SNP, ada beberapa langkah
yang harus dilakukan.
LANGKAH I:
(1) Konversi jawaban responden (siswa, guru, kepala sekolah) ke skor mutu
(2) Rata-ratakan skor mutu setiap angket (siswa, guru, kepala sekolah) untuk setiap
sekolah
(3) Hasil pada tahap (2), gabungkan data angket siswa, guru dan kepala sekolah
LANGKAH II:
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
19
20. Setiap Indikator mutu dihitung berdasarkan rata-rata dari jawaban angket siswa, guru
dan kepala sekolah, untuk pertanyaan yang berpadanan.
LANGKAH III:
Menghitung skor mutu setiap standar berdasarkan pembobotan setiap indikator.
Adapun formulayang digunakan untuk setiap standar adalah sebagai berikut :
Standar 1= w1 indk11+ w2 indk12+ w3 indk13+ w4 indk14+ w5 indk15
Standar 2= w1 indk21+ w2 indk22+ w3 indk23+ w4 indk24
Standar 3= w1 indk31+ w2 indk32+ w3 indk33+ w4 indk34+ w5 indk35+ w6
indk36+ w7 indk37+ w8indk38
Standar 4= w1 indk41+ w2 indk42+ w3 indk43+ w4 indk44+ w5 indk45
Standar 5= w1 indk54+ w2 indk56
Standar 6= w1 indk61+ w2 indk62+ w3 indk63+ w4 indk64+ w5 indk65+ w6
indk66+ w7 indk67
LANGKAH IV:
Menghitung skor mutu SNP berdasarkan pembobotan setiap standar. Adapun
formula yang digunakan adalah sebagai berikut :
SNP = w1 Standar1+ w2 Standar2+ w3 Standar3+ w4 Standar4+ w5 Standar5+ w6
Standar6
Besarnya bobot yang digunakan untuk masing-masing standard dan bobot dalam
perhitungan SNP dapat dilihat pada table berikut:
Standar
SKL
Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian
Standar PTK
Standar Pengelolaan
Standar sarana dan prasarana
Standar Pembiayaan
Bobot
15%
15%
15%
10%
15%
10%
10%
10%
Tabel 2.1. Bobot untuk perhitungan SNP
Pada tahapan analisis, yang perlu diperhatikan adalah kelengkapan data. Apabila
pada tahap ini tersedia data lengkap untuk seluruh objek maka analisis yang dilakukan
sifatnya hanya deskripsi saja. Sedangkan apabila data yang tersedia hanya sebagian
saja (sampel)
maka analisis yang dapat dilakukan mulai dari deskripsi dan
selanjutnya dapat juga dilakukan proses analisis pendugaan. Hasil pendugaan yang
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
20
21. diperoleh memiliki presisi yang baik jika sampel yang digunakan merupakan sampel
acak yang mampu merepresentasikan populasi dengan baik. Representasi populasi
dapat dilihat dari keterwakilan setiap kelompok dalam populasi, apakah setiap
kelompok terwakili secara proporsional.
Hasil analisis EDS mendeskripsikan tingkat ketercapaian sekolah-sekolah di
Kabupaten/ Kota dalam pemenuhan SNP. Skor yang digunakan menggunakan interval
0 - 10 dengan pembagian pencapaian SNP sebagai berikut:
KELOMPOK
Y
X
MENUJU SNP 1
Y
< 65%
∑n.X/n
< 65%
MENUJU SNP 2
Y
> 65%
∑n.X/n
< 65%
MENUJU SNP 3
Y
< 65%
∑n.X/n
> 65%
SNP
Y
> 65%
∑n.X/n
> 65%
DI ATAS SNP
Y
> 85%
∑n.X/n
> 85%
Tabel 2.3.
Kriteria Capaian SNP
Keterangan :
STANDAR
BOBOT
Y
SKL
X1
ISI
20%
X2
PROSES
30%
X3
PENILAIAN
15%
X4
PTK
25%
X5
PENGELOLAAN
10%
Sekolah dikatakan telah mencapai kriteria Menuju SNP 1 apabila skor untuk Standar
Kompetensi Lulusan (Y) lebih kecil dari 6,5 dan jumlah standar lainnya berdasarkan
bobot yang ditetapkan juga lebih kecil dari 6,5. Kriteria Menuju SNP 2 apabila skor
untuk Standar Kompetensi Lulusan (Y) lebih besar atau sama dengan 6,5 dan jumlah
standar lainnya berdasarkan bobot yang ditetapkan lebih kecil dari 6,5. Kriteria
Menuju SNP 3 apabila skor untuk Standar Kompetensi Lulusan (Y) lebih kecil dari
6,5 dan jumlah standar lainnya berdasarkan bobot yang ditetapkan lebih besar atau
sama dengan 6,5. Kriteria Mencapai SNP apabila skor untuk Standar Kompetensi
Lulusan (Y) lebih besar atau sama dengan 6,5 dan jumlah standar lainnya berdasarkan
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
21
22. bobot yang ditetapkan juga lebih besar atau sama dengan 6,5. Kriteria Di Atas SNP
apabila skor untuk Standar Kompetensi Lulusan (Y) lebih besar atau sama dengan 8,5
dan jumlah standar lainnya berdasarkan bobot yang ditetapkan juga lebih besar atau
sama dengan 8,5.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
22
23. BAB III
PROFIL CAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
KABUPATEN CIANJURTAHUN 2013
A. Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Berdasarkan data hasil EDS Tahun 2013 diperoleh informasi jumlah Sekolah Dasar di
kab./Kota Cianjur berdasarkan kategori capaian Standar Nasional Pendidikan sebagai
berikut:
NO
KATEGORI
JUMLAH SD
1
MENUJU SNP 1
449
2
MENUJU SNP 2
23
3
MENUJU SNP 3
600
4
SNP
89
5
DI ATAS SNP
0
Total
1.161
Sumber : Hasil Pengolahan Data EDS, 2013
Di atas SNP
89
600
23
SNP
449
Menuju SNP 3
Menuju SNP 2
Menuju SNP 1
0
500
1000
1500
Berdasarkan hasil pengolahan data EDS Tahun 2013, diketahui bahwa dari total 1161
SD yang dianalisis di Kab./Kota Cianjur, terdapat 449 SD yang berada pada capaian
“Menuju SNP 1”, 23 SD berada pada capaian “Menuju SNP 2”, 600 SD berada pada
capaian Menuju SNP 3, 89 SD sudah mencapai “SNP”, dan 0 SD yang berada pada
capaian “Di atas SNP”.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
23
24. Berikut adalah grafik rerata capaian standar untuk jenjang SD di Kabupaten/Kota
Cianjur :
STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
10,00
4,73
RATA-RATA SNP
6,25
STANDAR ISI
6,14
5,00
0,00
STANDAR
PENGELOLAAN
7,08
6,00
STANDAR
PROSES
7,08
6,99
STANDAR PTK
STANDAR
PENILAIAN
Gambar 3.1
Rata-rata Capaian Standar Nasional Pendidikan
Jenjang SD Kab./Kota Cianjur
Dari grafik tersebut diperoleh data untuk level Kab./Kota Cianjur rerata capaian
Standar Nasional Pendidikan untuk Jenjang SD berada pada skor 6,25 Standar
dengan rata-rata capaian terendah yaitu pada Standar Kompetensi Lulusan (skor
4,73), sedangkan standar dengan rata-rata capaian tertinggi yaitu Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan (skor 7,08).
Berikut disajikan grafik 10 indikator yang paling rendah capaiannya jenjang SD :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
24
25. GRAFIK 10 INDIKATOR TERLEMAH JENJANG SD
KABUPATEN CIANJUR
0,58
Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
0,57
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
0,54
Revisi kurikulum dilakukan secara berkala
0,52
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan…
0,50
0,46
Kurikulum relevan dengan lingkungan dan kebutuhan
PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi
efektif dan santun
0,44
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
0,34
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai
standard
0,34
0,16
Prestasi siswa/lulusan
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
Gambar 3.2
10 Indikator paling rendah Jenjang SD Kabupaten/Kota Cianjur
Berikut ini juga disajikan skor dari masing-masing indikator tiap standar. Sajian dari
masing-masing indikator diharapkan menjadi focus upaya dalam menyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan memuat 5 Indikator, sebagai berikut :
1. Prestasi siswa/lulusan
2. Lulusan menunjukkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai
orang lain)
3. Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
4. Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
5. Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak
produktif serta kreatif
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut grafik skor tahap
pengembangan
tiap
indikator
pada
standar
kompetensi
lulusan
Jenjang
SD
Kabupaten/Kota Cianjur. :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
25
26. Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya
untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif
7,70
5,24
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
5,69
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
6,46
Lulusan menunjukkan karakter
Prestasi siswa/lulusan
0,00
1,65
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.3
Rata-rata capaian indikator Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang
dilakukan analisis data pada Standar Kompetensi Lulusan, indikator Prestasi
Siswa/Lulusan memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya.
Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.
2. Standar Isi
Standar isi memuat 4 Indikator, sebagai berikut :
1. Kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional
2. Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
3. Kurikulum relevan dengan lingkungan dan kebutuhan
4. Revisi kurikulum dilakukan secara berkala
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar isi seperti di bawah ini :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
26
27. Revisi kurikulum dilakukan secara berkala
5,36
Kurikulum relevan dengan lingkungan dan
kebutuhan
4,56
Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
7,40
Kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional
7,26
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.4
Rata-rata capaian indikator Standar Isi
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 4 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar isi, indikator Kurikulum Relevan dengan lingkungan
dan kebutuhan memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya.
Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.
3. Standar Proses
Standar proses memuat 8 Indikator, sebagai berikut :
1. RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek
kualitas
2. PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku
3. PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai
orang lain
4. PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun
5. PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
6. PBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajar
7. Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
8. Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
27
28. Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator di atas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar proses seperti di bawah ini :
Suasana akademik di sekolah mendukung
pembelajaran (kondusif)
5,94
6,73
Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
PBM mengembangkan budaya dan kemandirian
belajar
6,43
3,39
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
PBM mengembangkan kemampuan
berkomunikasi efektif dan santun
4,42
PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin,
bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
7,55
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap …
5,01
RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan
standar isi serta memenuhi aspek kualitas
7,10
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.5
Rata-rata capaian indikator Standar Proses
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 8 indikator yang
dilakukan analisis data pada Standar Proses memiliki skor terendah dibandingkan dengan
skor indikator lainnya. Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam
upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
4. Standar Penilaian
Standar penilaian memuat 5 Indikator, sebagai berikut :
1. Guru menggunakan prinsip-prinsip penilaian
2. Guru melakukan perancangan penilaian
3. Guru menyusun instrumen sesuai dengan kaidah yang baku
4. Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
5. Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria penilaian
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
28
29. Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator di atas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar penilaian seperti di bawah ini.
Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria
penilaian
8,24
5,81
Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
Guru menyusun instrumen sesuai dengan kaidah
yang baku
6,61
6,59
Guru melakukan perancangan penilaian
7,34
Guru menggunakan prinsip-prinsip penilaian
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.6
Rata-rata capaian indikator Standar Penilaian
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar penilaian, Indikator Sekolah menetapkan Kreterian
Ketuntasan Minimal memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya
dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
5. Standar PTK
Standar PTK memuat 2 Indikator, sebagai berikut :
1. Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah
2. Guru dan tenaga pendidikan professional dalam bidangnya
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar PTK seperti di bawah ini :
Peningkatan kompetensi PTK dilakukan utk
memenuhi kebutuhan sekolah
6,07
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam
bidangnya
7,59
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.7
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
29
30. Rata-rata capaian indikator
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 2 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar PTK , indikator Peningkatan Kompetensi PTK
memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya.dengan demikian
indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu
yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
6. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan memuat 7 indikator, sebagai berikut :
1. Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan EDS
2. Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh semua warga sekolah
3. Rencana kerja sekolah sesuai EDS
4. Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
5. Perencanaan sekolah terkait peningkatan mutu PBM
6. Suasana organisasi mendukung program sekolah
7. Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai standard
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar PTK seperti di bawah ini :
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai
standard
3,37
Suasana organisasi mendukung program sekolah
7,93
Perencanaan sekolah terkait peningkatan mutu
PBM
8,29
Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
7,26
Rencana kerja sekolah sesuai EDS
6,27
Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh
semua warga sekolah
8,32
Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan EDS
6,81
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.8
Rata-rata capaian indikator Standar Pengelolaan
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
30
31. Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 7 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar pengelolaan, indikator Pimpinan melakukan
supervisi dan evaluasi sesuai dengan standar memiliki skor terendah dibandingkan
dengan skor indikator lainnya dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas
dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah
daerah.
B. Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Berdasarkan data hasil EDS Tahun 2013 diperoleh informasi jumlah Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di kabupaten Cianjur berdasarkan kategori capaian Standar
Nasional Pendidikan sebagai berikut:
NO
KATEGORI
JUMLAH
1
MENUJU SNP 1
62
2
MENUJU SNP 2
2
3
MENUJU SNP 3
97
4
SNP
7
5
DI ATAS SNP
0
Total
168
Sumber : Hasil Pengolahan Data EDS, 2013
Berdasarkan hasil pengolahan data EDS Tahun 2013, diketahui bahwa dari total 168
SMP yang dianalisis di Kab.Cianjur terdapat 62 SMP yang berada pada capaian
“Menuju SNP 1”, 2 SMP berada pada capaian “Menuju SNP 2”, 97 SMP berada pada
capaian Menuju SNP 3, 7 SMP sudah mencapai “SNP”, dan tidak ada(0) SMP yang
berada pada capaian “Di atas SNP”.
Berikut adalah grafik rerata capaian standar untuk jenjang SMP di Kab.Cianjur:
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
31
32. STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
10,00
RATA-RATA SNP
4,43
6,35
7,18
5,00
STANDAR ISI
0,00
STANDAR
PENGELOLAAN
7,07
5,78
STANDAR PROSES
7,15
6,88
STANDAR PTK
STANDAR PENILAIAN
Gambar 3.9
Rata-rata Capaian SNP
Jenjang SMP Kab./Kota .....
Berdasarkan hasil pengolahan data EDS Tahun 2013, diketahui bahwa dari total 168
SMP yang dianalisis di Kab.Cianjur terdapat 62 SMP yang berada pada capaian
“Menuju SNP 1”, 2 SMP berada pada capaian “Menuju SNP 2”, 97 SMP berada pada
capaian Menuju SNP 3, 7 SMP sudah mencapai “SNP”, dan tidak ada(0) SMP yang
berada pada capaian “Di atas SNP”.
Berikut adalah grafik rerata capaian standar untuk jenjang SMP di Kab.Cianjur:
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
32
33. GRAFIK 10 INDIKATOR TERLEMAH JENJANG SMP
KABUPATEN CIANJUR
Lulusan menunjukkan karakter
0,56
0,55
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk …
0,54
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
0,51
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
0,50
Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
0,45
PBM mengembangkan budaya dan kemandirian …
0,31
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi…
0,30
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
0,29
Prestasi siswa/lulusan
0,27
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
Gambar 3.10
10 Indikator terlemah Jenjang SMP
Berikut ini juga disajikan skor dari masing-masing indicator tiap standar. Sajian dari
masing-masing indikator diharapkan menjadi focus upaya dalam menyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan memuat 5 Indikator, sebagai berikut :
1) Prestasi siswa/lulusan
2) Lulusan menunjukkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan
menghargai orang lain)
3) Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
4) Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
5) Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan
bertindak produktif serta kreatif
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
33
0,60
34. Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar kompetensi lulusan Jenjang SMPdi
Kabupaten/Kota Cianjur :
5,54
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan
santun
5,04
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
5,07
Lulusan menunjukkan karakter
5,59
Prestasi siswa/lulusan
2,68
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.11
Rata-rata Capaian Indikator Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar kompetensi lulusan, indikator prestasi siswa/lulusan
memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya. Dengan demikian
indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program perbaikan dan
peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.
2. Standar Isi
Standar isi memuat 4 Indikator, sebagai berikut :
1. Kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional
2. Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
3. Kurikulum relevan dengan lingkungan dan kebutuhan
4. Revisi kurikulum dilakukan secara berkala
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor
tahap pengembangan tiap indikator pada standar isi seperti di bawah ini :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
34
35. Revisi kurikulum dilakukan secara berkala
5,82
Kurikulum relevan dengan lingkungan dan
kebutuhan
8,70
Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
7,21
Kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional
7,01
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.12
Rata-rata Capaian Indikator Standar Isi
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 4 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar isi, indikator revisi kurikulum dilakukan secara
berkala ( 5,82) , memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya.
Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.
3. Standar Proses
Standar proses memuat 8 Indikator, sebagai berikut :
1) RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek
kualitas
2) PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku
3) PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai
orang lain
4) PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun
5) PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
6) PBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajar
7) Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
8) Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor
tahap pengembangan tiap indikator pada standar proses seperti di bawah ini :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
35
36. Suasana akademik di sekolah mendukung
pembelajaran (kondusif)
6,27
6,54
Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
PBM mengembangkan budaya dan kemandirian
belajar
3,10
2,89
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
PBM mengembangkan kemampuan
berkomunikasi efektif dan santun
5,96
PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin,
bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
7,27
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap …
5,40
RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan
standar isi serta memenuhi aspek kualitas
6,99
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.13
Rata-rata Capaian Indikator Standar Proses
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 8 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar proses, indicator PBM mengembangkan kreatifitas
peserta didik (skor 2,89) memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator
lainnya. Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan
program peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
4. Standar Penilaian
Standar penilaian memuat 5 Indikator, sebagai berikut :
1) Guru menggunakan prinsip-prinsip penilaian
2) Guru melakukan perancangan penilaian
3) Guru menyusun instrumen sesuai dengan kaidah yang baku
4) Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
5) Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria penilaian
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar penilaian seperti di bawah ini.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
36
37. Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria
penilaian
8,37
4,47
Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
Guru menyusun instrumen sesuai dengan kaidah
yang baku
6,15
7,72
Guru melakukan perancangan penilaian
7,28
Guru menggunakan prinsip-prinsip penilaian
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.14
Rata-rata Capaian Indikator Standar Penilaian
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar penilaian,Indikator. Sekolah menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (skor 4,47)
memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor
indikator lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya
penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
5. Standar PTK
Standar PTK memuat 2 Indikator, sebagai berikut :
1) Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah
2) Guru dan tenaga pendidikan professional dalam bidangnya
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar PTK seperti di bawah ini :
Peningkatan kompetensi PTK dilakukan utk
memenuhi kebutuhan sekolah
5,62
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam
bidangnya
7,91
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.15
Rata-rata Capaian Indikator Standar PTK
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
37
38. Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 2 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar PTK , indikator Peningkatan kompetensi PTK
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah (skor 5,62) ,memiliki skor terendah
dibandingkan dengan skor indikator lainnya.dengan demikian indikator ini perlu
menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu yang
dilakukan oleh pemerintah daerah.
6. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan memuat 7 indikator, sebagai berikut :
1) Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan EDS
2) Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh semua warga sekolah
3) Rencana kerja sekolah sesuai EDS
4) Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
5) Perencanaan sekolah terkait peningkatan mutu PBM
6) Suasana organisasi mendukung program sekolah
7) Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai standard
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar Pengelolaan seperti di bawah ini :
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai
standard
2,96
Suasana organisasi mendukung program sekolah
7,90
Perencanaan sekolah terkait peningkatan mutu
PBM
8,36
Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
7,51
Rencana kerja sekolah sesuai EDS
5,97
Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh
semua warga sekolah
8,69
Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan EDS
6,77
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
Gambar 3.16
Rata-rata Capaian Indikator Standar Isi
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
38
39. Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 7 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar pengelolaan, indikator Pimpinan melakukan
supervisi dan evaluasi sesuai standard
( skor 2,96 ) memiliki skor terendah
dibandingkan dengan skor indikator lainnya.dengan demikian indikator ini perlu
menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu yang
dilakukan oleh pemerintah daerah.
C. Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
Berdasarkan data hasil EDS Tahun 2013 diperoleh informasi jumlah Sekolah
Menangah Atas (SMA) di Kab./Kota Cianjur berdasarkan kategori capaian Standar
Nasional Pendidikan sebagai berikut:
NO
KATEGORI
JUMLAH
1
MENUJU SNP 1
8
2
MENUJU SNP 2
1
3
MENUJU SNP 3
18
4
SNP
2
5
DI ATAS SNP
0
Total
29
Sumber : Hasil Pengolahan Data EDS, 2013
Di atas SNP
2
18
1
SNP
8
Menuju SNP 3
Menuju SNP 2
Menuju SNP 1
0
10
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
20
30
40
39
40. Berdasarkan hasil pengolahan data EDS Tahun 2013, diketahui bahwa dari total
29SMA yang dianalisis di Kab./Kota Cianjur, terdapat 8 SMA yang berada pada
capaian “Menuju SNP 1”,1SMA berada pada capaian “Menuju SNP 2”, 18
SMAberada pada capaian Menuju SNP 3, 2 SMAsudah mencapai “SNP”, dan 0
SMAyang berada pada capaian “Di atas SNP”.
Berikut adalah grafik rerata capaian standar untuk jenjang SMA di
Kabupaten/Kota Cianjur:
STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
10,00
4,79
RATA-RATA SNP
6,28
6,93
5,00
STANDAR ISI
0,00
STANDAR
PENGELOLAAN
7,07
5,74
STANDAR PROSES
6,87
6,65
STANDAR PTK
STANDAR PENILAIAN
Gambar 3.17
Rata-rata Capaian SNP
Jenjang SMA Kab./Kota Cianjur
Dari grafik tersebut diperoleh data untuk level Kabupaten/Kota Cianjur rerata
capaian Standar Nasional Pendidikan untuk Jenjang SMA berada pada skor 6.28 .
Standar dengan rata-rata capaian terendah yaitu pada Standar Kompetensi Lulusan
(skor 5.00 ), sedangkan standar dengan rata-rata capaian tertinggi yaitu standar
Pengelolaan (skor 7.07).
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
40
41. Berikut disajikan grafik 10 indikator yang paling rendah capaiannya jenjang SMA :
GRAFIK 10 INDIKATOR TERLEMAH JENJANG SMA
KABUPATEN CIANJUR
0,58
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
Peningkatan kompetensi PTK dilakukan utk memenuhi
kebutuhan sekolah
0,56
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
0,56
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk
berpikir dan bertindak produktif serta kreatif
PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan
santun
0,46
Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
0,46
0,54
0,53
0,37
Prestasi siswa/lulusan
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
0,30
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai standard
0,30
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
Gambar 3.18
10 Indikator terlemah
Berikut ini juga disajikan skor dari masing-masing indicator tiap standar. Sajian dari
masing-masing indikator diharapkan menjadi focus upaya dalam menyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan memuat 5 Indikator, sebagai berikut :
1) Prestasi siswa/lulusan
2) Lulusan menunjukkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai
orang lain)
3) Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
4) Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
5) Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak
produktif serta kreatif
6) Lulusan memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
41
0,70
42. Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar kompetensi lulusan Jenjang SMAdi
Kabupaten/Kota .............. :
Lulusan memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
5,38
Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya
untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif
5,38
6,21
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
4,95
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
5,58
Lulusan menunjukkan karakter
Prestasi siswa/lulusan
3,51
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00
Gambar 3.19
Rata-rata Capaian Indikator Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar kompetensi lulusan, indikator prestasi siswa/lulusan
memiliki skor terendah (3.51) dibandingkan dengan skor indikator lainnya. Dengan
demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.
2. Standar Isi
Standar isi memuat 4 Indikator, sebagai berikut :
1) Kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional
2) Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
3) Kurikulum relevan dengan lingkungan dan kebutuhan
4) Revisi kurikulum dilakukan secara berkala
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar isi seperti di bawah ini :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
42
43. Revisi kurikulum dilakukan secara berkala
5,82
Kurikulum relevan dengan lingkungan dan
kebutuhan
8,70
Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
7,21
Kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional
7,01
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,00
Gambar 3.20
Rata-rata Capaian Indikator Standar Isi
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 4 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar isi, indikator revisi kurikulum dilakukan secara
berkala memiliki skor terendah (5.82) dibandingkan dengan skor indikator lainnya.
Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.
3. Standar Proses
Standar proses memuat 8 Indikator, sebagai berikut :
1) RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek
kualitas
2) PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku
3) PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai
orang lain
4) PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun
5) PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
6) PBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajar
7) Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
8) Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor
tahap pengembangan tiap indikator pada standar proses seperti di bawah ini :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
43
44. Suasana akademik di sekolah mendukung
pembelajaran (kondusif)
6,37
6,14
Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
PBM mengembangkan budaya dan kemandirian
belajar
5,88
2,77
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
PBM mengembangkan kemampuan
berkomunikasi efektif dan santun
4,38
PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin,
bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
6,88
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap …
5,21
RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan
standar isi serta memenuhi aspek kualitas
6,76
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00
Gambar 3.21
Rata-rata Capaian Indikator Standar Proses
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 8 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar proses, indikator PBM mengembangkan kreativitas
peserta didik memiliki skor terendah (2.77) dibandingkan dengan skor indikator lainnya.
Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
4. Standar Penilaian
Standar penilaian memuat 5 Indikator, sebagai berikut :
1) Guru menggunakan prinsip-prinsip penilaian
2) Guru melakukan perancangan penilaian
3) Guru menyusun instrumen sesuai dengan kaidah yang baku
4) Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
5) Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria penilaian
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar penilaian seperti di bawah ini.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
44
45. Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria
penilaian
7,99
4,28
Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
Guru menyusun instrumen sesuai dengan kaidah
yang baku
6,04
7,76
Guru melakukan perancangan penilaian
6,92
Guru menggunakan prinsip-prinsip penilaian
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00
Gambar 3.22
Rata-rata Capaian Indikator Standar Penilaian
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar penilaian, Indikator sekolah menetapkan kriteria
ketuntasan minimal (4.28) memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator
lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan
program peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
5. Standar PTK
Standar PTK memuat 2 Indikator, sebagai berikut :
1) Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah
2) Guru dan tenaga pendidikan professional dalam bidangnya
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar PTK seperti di bawah ini :
Peningkatan kompetensi PTK dilakukan utk
memenuhi kebutuhan sekolah
5,36
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam
bidangnya
7,62
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00
Gambar 3.23
Rata-rata Capaian Indikator Standar PTK
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
45
46. Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 2 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar PTK , indikator peningkatan kompetensi PTK
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah (5.36) memiliki skor terendah
dibandingkan dengan skor indikator lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi
prioritas dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh
pemerintah daerah.
6. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan memuat 7 indikator, sebagai berikut :
1) Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan EDS
2) Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh semua warga sekolah
3) Rencana kerja sekolah sesuai EDS
4) Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
5) Perencanaan sekolah terkait peningkatan mutu PBM
6) Suasana organisasi mendukung program sekolah
7) Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai standard
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar Pengelolaan seperti di bawah ini :
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai
standard
2,96
Suasana organisasi mendukung program sekolah
7,71
Perencanaan sekolah terkait peningkatan mutu
PBM
8,33
Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
7,29
Rencana kerja sekolah sesuai EDS
6,22
Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh
semua warga sekolah
8,68
Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan EDS
6,84
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,00
Gambar 3.24
Rata-rata Capaian Indikator Standar Pengelolaan
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
46
47. Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 7 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar pengelolaan, indikator pimpinan melakukan
supervisi dan evaluasi sesuai standar (2.96) memiliki skor terendah dibandingkan
dengan skor indikator lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas
dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah
daerah..
D. Jenjang SMK
Berdasarkan data hasil EDS Tahun 2013 diperoleh informasi jumlah Sekolah
Menangah Kejuruan (SMK) di Kab./Kota Cianjur berdasarkan kategori capaian Standar
Nasional Pendidikan sebagai berikut:
NO
KATEGORI
JUMLAH
1
MENUJU SNP 1
26
2
MENUJU SNP 2
1
3
MENUJU SNP 3
20
4
SNP
1
5
DI ATAS SNP
0
Total
48
Sumber : Hasil Pengolahan Data EDS, 2013
Di atas SNP
1
20
1
SNP
26
Menuju SNP 3
Menuju SNP 2
Menuju SNP 1
0
10
20
30
40
50
60
Berdasarkan hasil pengolahan data EDS Tahun 2013, diketahui bahwa dari total
48 SMK yang dianalisis di Kabupaten Cianjur, terdapat 26 SMK yang berada
pada capaian “Menuju SNP 1”, satu SMK berada pada capaian “Menuju SNP 2”,
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
47
48. 20 SMK berada pada capaian Menuju SNP 3, sat uSMK sudah mencapai “SNP”,
dan belum ada SMK yang berada pada capaian “Di atas SNP”.
Berikut adalah grafik rerata capaian standar untuk jenjang SMK di Kabupaten
Cianjur:
STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
10,00
4,79
RATA-RATA SNP
6,28
6,93
5,00
STANDAR ISI
0,00
STANDAR
PENGELOLAAN
7,07
5,74
STANDAR PROSES
6,87
6,65
STANDAR PTK
STANDAR PENILAIAN
Gambar 3.25
Rata-rata Capaian SNP
Jenjang SMK Kab./Kota Cianjur
Dari grafik tersebut diperoleh data untuk level Kabupaten Cianjur rerata capaian
Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk Jenjang SMK berada pada skor 6.28.
Standar dengan rata-rata capaian terendah yaitu pada Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dengan skor 4.79, sedangkan standar dengan rata-rata capaian tertinggi yaitu
Standar Pengelolaan dengan skor 7.07 .
Berikut disajikan grafik 10 indikator yang paling rendah capaiannya jenjang SMK :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
48
49. GRAFIK 10 INDIKATOR TERLEMAH JENJANG SMK
KABUPATEN CIANJUR
Peningkatan kompetensi PTK dilakukan utk…
0,53
0,53
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk …
0,50
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
0,47
PBM mengembangkan kemampuan…
0,43
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
0,42
Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
0,40
Prestasi siswa/lulusan
0,35
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi…
0,31
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
0,28
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
Gambar 3.26
10 Indikator Terlemah
Berikut ini juga disajikan skor dari masing-masing indicator tiap standar. Sajian dari
masing-masing indikator diharapkan menjadi focus upaya dalam menyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan memuat 5 Indikator, sebagai berikut :
1) Prestasi siswa/lulusan
2) Lulusan menunjukkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan
menghargai orang lain)
3) Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
4) Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
5) Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan
bertindak produktif serta kreatif
6) Lulusan memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
49
0,60
50. Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar kompetensi lulusan Jenjang SMK Kab./Kota
Cianjur :
Lulusan memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
5,38
Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya
untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif
5,38
6,21
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun
4,95
Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis
5,58
Lulusan menunjukkan karakter
Prestasi siswa/lulusan
3,51
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00
Gambar 3.27
Rata-rata Capaian Indikator Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar kompetensi lulusan, indikator prestasi siswa/lulusan
memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya. Dengan demikian
indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program perbaikan dan
peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.
2. Standar Isi
Standar isi memuat 4 Indikator, sebagai berikut :
1) Kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional
2) Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
3) Kurikulum relevan dengan lingkungan dan kebutuhan
4) Revisi kurikulum dilakukan secara berkala
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar isi seperti di bawah ini :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
50
51. Revisi kurikulum dilakukan secara berkala
5,82
Kurikulum relevan dengan lingkungan dan
kebutuhan
8,70
Kurikulum disusun secara logis dan sistematis
7,21
Kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional
7,01
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,00
Gambar 3.28
Rata-rata Capaian Indikator Standar Isi
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 4 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar isi, indikator revisi kurikulum dilakukan secara
berkala memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya. Dengan
demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.
3. Standar Proses
Standar proses memuat 8 Indikator, sebagai berikut :
1) RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan standar isi serta memenuhi aspek
kualitas
2) PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku
3) PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai
orang lain
4) PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun
5) PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
6) PBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajar
7) Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
8) Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif)
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor
tahap pengembangan tiap indikator pada standar proses seperti di bawah ini :
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
51
52. Suasana akademik di sekolah mendukung
pembelajaran (kondusif)
6,37
6,14
Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM
PBM mengembangkan budaya dan kemandirian
belajar
5,88
2,77
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
PBM mengembangkan kemampuan
berkomunikasi efektif dan santun
4,38
PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin,
bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
6,88
PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap …
5,21
RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan
standar isi serta memenuhi aspek kualitas
6,76
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00
Gambar 3.29
Rata-rata Capaian Indikator Standar Isi
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 8 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar proses, indikator PBM mengembangkan kreatifitas
peserta didik memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya.
Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
4. Standar Penilaian
Standar penilaian memuat 5 Indikator, sebagai berikut :
1) Guru menggunakan prinsip-prinsip penilaian
2) Guru melakukan perancangan penilaian
3) Guru menyusun instrumen sesuai dengan kaidah yang baku
4) Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
5) Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria penilaian
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar penilaian seperti di bawah ini.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
52
53. Sekolah memiliki dokumen prosedur dan kriteria
penilaian
7,99
4,28
Sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
Guru menyusun instrumen sesuai dengan kaidah
yang baku
6,04
7,76
Guru melakukan perancangan penilaian
6,92
Guru menggunakan prinsip-prinsip penilaian
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00
Gambar 3.30
Rata-rata Capaian Indikator Standar Penilaian
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar penilaian, Indikator sekolah menetapkan kriteria
ketuntansan minimal memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya.
Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
5. Standar PTK
Standar PTK memuat 2 Indikator, sebagai berikut :
1) Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah
2) Guru dan tenaga pendidikan professional dalam bidangnya
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar PTK seperti di bawah ini :
Peningkatan kompetensi PTK dilakukan utk
memenuhi kebutuhan sekolah
5,36
Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam
bidangnya
7,62
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00
Gambar 3.31
Rata-rata Capaian Indikator Standar PTK
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
53
54. Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 2 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar PTK, indikator peningkatan kompetensi PTK
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah
memiliki skor terendah dibandingkan
dengan skor indikator lainnya. Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas
dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah.
6. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan memuat 7 indikator, sebagai berikut :
1) Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan EDS
2) Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh semua warga sekolah
3) Rencana kerja sekolah sesuai EDS
4) Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
5) Perencanaan sekolah terkait peningkatan mutu PBM
6) Suasana organisasi mendukung program sekolah
7) Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai standard
Berdasarkan hasil kajian terhadap indikator diatas, berikut disajikan grafik skor tahap
pengembangan tiap indikator pada standar Pengelolaan seperti di bawah ini :
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi sesuai
standard
2,96
Suasana organisasi mendukung program sekolah
7,71
Perencanaan sekolah terkait peningkatan mutu
PBM
8,33
Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
7,29
Rencana kerja sekolah sesuai EDS
6,22
Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh
semua warga sekolah
8,68
Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan EDS
6,84
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,00
Gambar 3.32
Rata-rata Capaian Indikator Standar Pengelolaan
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
54
55. Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 7 indikator yang
dilakukan analisis data pada standar pengelolaan, indikator pimpinan melakukan
supervisi dan evaluasi sesuai standar memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor
indikator lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam upaya
penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintah daerah..
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
55
56. BAB IV
REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis pada bab 2 dan 3, diperoleh 10 (sepuluh)
indikator yang paling bermasalah di wilayah Kabupaten/Kota Cianjur, untuk itu diharapkan
dari hasil analisis ini dapat ditindaklanjuti dengan program-program penjaminan mutu
pendidikan. Berikut rincian rekomendasi dan tindak lanjut yang dirumuskan berbasis hasil
analisis EDS level Kabupaten/kota.
A. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Jenjang Sekolah Dasar (SD)
No
1
2
3
4
5
6
Indikator
Terendah
Rekomendasi
Perlu dilakukan
peningkatan kemampuan
komponen sekolah dalam
menyusun dan menetapkan
KKM sekolah
Dilakukan proses
Lulusan mampu
pembelajaran yang lebih
berpikir logis dan menekankan kepada
sistimatis
kemampuan peningkatan
berpikir kritis
Kepala sekolah dan seluruh
komponen pendidikan
Revisi kurikulum lainnya dipandang perlu
dilakukan secara
diberikan pemahaman
berkala
tentang kedudukan
kurikulum dalam proses
tatalaksana peresekolahan
Dilakukan pembiasaan
Lulusan mampu
santun dalam
berkomunikasi
berkomunikasi sehari-hari
efektif dan santun
diantara peserta didik
PBM dilakukan
Perlu ditingkatkan
secara efesien
penguasaan guru dalam
dan efektif untuk melaksanakan proses KBM
penguasaan ilmu yang berindikasi pada
pengetahuan;
proses pembelajaran efektif
sikap; dan
dan efesien
keterampilan
Kurikulum
Kurikulum yang disusun
relevan dengan
sebaiknya disusun dengan
lingkungan dan
mempertimbangan
sisi
kebutuhan
keberadaan lingkungan dan
Sekolah
menetapkan
kreteria
ketuntasan
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
Bimbingan teknis penyusunan
KKM yang dilakukan dalam
kegiatan KKG di Gugus
Bimbingan guru dalam
menyusun dan melaksanakan
kegiatan PBM yang mengarah
pada pembiasaan berpikir kritis
Penguatan pemahaman
Kurikulum untuk semua
komponen satuan pendidikan
yang dilaksanakan
dalamkegiatan KKG di Gugus
Sekolah
Penetapan program pembiasaan
berbahasa santun terhadapa
sesama teman dan dengan guru
Dilaksaksanakan
program
bimbingan teknis pembelajaran
baik secara internal dalam
proses KBM maupun dalam
bentuk pertemuan di KKG di
Gugus Sekolah
Program penguasaan
komponen kurikulum untuk
semua komponen satuan
pendidikan
56
57. No
7
8
9
10
Indikator
Terendah
Rekomendasi
kebutuhan sekolah
Proses pembelajaran lebih
PBM
diarahkan pada
mengembangkan peningkatan kemampuan
berkomunikasi
komunikasi yang efekti dan
efektif dan santun memiliki citra santun
berkomunikasi
PBM
Dalam
mengembangkan menumbuhkembangkan
kreatifitas peserta kemampuan peserta didik,
didik
kegiatan KBM lebih
diarahkan pada pendekatan
PAIKEM
Pimpinan
Perlu peningkatan kepala
melakukan
sekolah dalam penguasaan
supervisi dan
kemampuan melaksanakan
evaluasi
supervisi dan evaluasi
Prestasi
Diperlukan program
siswa/lulusan
kegiatan dalam mendorong
siswa menguasai berbagai
kompetensi yang
dipersyaratkan
Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
Bimbingan khusus kegiatan
pembelajaran yang
dilaksanakan setiap hari sabtu
dalam kegiatan diskusi prosfesi
di satuan pendidikan maupun di
tingkat Gugus Sekolah
Dilaksanakan program
bimbingan teknis pembelajaran
di KKG
Dilaksanakan bimbingan
khusus tentang manajemen
kependidikan bagi kepala
sekolah
Program penguatan dan
pendalaman materi
pembelajaran
B. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Indikator Bermasalah
Prestasi siswa/lulusan
Lulusan menunjukkan
karakter (jujur, disiplin,
bertanggungjawab, dan
menghargai orang lain)
Lulusan memiliki
kemampuan mengamati
dan bertanya untuk
Rekomendasi
Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
Peningkatan Fasilitasi
kegiatan kesiswaan
sesuai bakat minat siswa
1. Penambahan jumlah kegiatan
ekstra kurikuler sekolah
2. Lomba siswa berprestasi
bidang
akademik dan non akademik
1. Workshop integrasi
pendidikan
Karakter dalam kegiatan intra
dan ekstrakurikuler
2. Perilaku yang mencerminkan
Nilai –nilai akhlakul karimah
Dalam kehidupan sekolah
Workshop model pembelajaran
Peningkatan integrasi
pendidikan karakter
melalui kegiatan
kurikuler dan ekstra
kurikuler
Peningkatan kemampuan
pengelolaan
pembelajaran aktif dan
produktif
aktif dan kreatif
berpikir dan bertindak
produktif serta kreatif
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
57
58. Indikator Bermasalah
Rekomendasi
Lulusan mampu berpikir
Peningkatan kemampuan
pengelolaan
pembelajaran saintifik
Peningkatan kegiatan
etika sopan santun dalam
penggunaan berbahasa
logis dan sistematis
Lulusan mampu
berkomunikasi efektif
Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
dan santun
Workshop
pembelajaran
berbasis pendekatan saintifik
Pembiasaan
penggunaan
berbahasa secara halus dan
beretika
dalam
kegiatan
pembelajaran
PBM dilakukan secara
efisien dan efektif untuk
penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan
perilaku
PBM mengembangkan
kreatifitas peserta didik
Peningkatan kemampuan Lesson Study berbasis sekolah
memformulasikan
dan MGMP
perencanaan dan
pelaksanaan
pembelajaran secara
seimbang antara kognitif
,afektif dan psikhomotor
Peningkatan kemampuan Workshop
pembelajaran
pengelolaan
pembelajaran
berbasis paikem
berbasis
Paikem
Peningkatan kemampuan Workshop
PBM mengembangkan
budaya dan kemandirian
belajar
pembelajaran
berbasis berbasis
inkuiri,discovery
pembelajaran
inkuiri,discovery,dan
dan proyek
proyek
Sekolah menetapkan
Kriteria Ketuntasan
Minimal
Pimpinan melakukan
Peningkatan KKM
supervisi dan evaluasi
Supervisi akademik dan dan manajerial bagi Pengawas
sesuai standard
manajerial
Penambahan media dan sumber
belajar penunjang pembelajaran
Peningkatan kemampuan
Pelatihan supervisi akademik
dan Kepala Sekolah
C. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
Indikator Bermasalah
indikator prestasi
siswa/lulusan memiliki skor
terendah (3.51)
Rekomendasi
Perlu upaya untuk
menyediakan wadah yang
lebih banyak bagi tumbuhnya
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
Lomba Keterampilan Berbahasa
Indonesia
58
59. Indikator Bermasalah
Rekomendasi
Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
Lomba Keterampilan Berbahasa Inggris
prestasi siswa.
Lomba Keterampilan Berbahasa Asing
selain Bahasa Inggris
indikator revisi kurikulum
dilakukan secara berkala
memiliki skor terendah (5.82)
Perlu sosialisasi dan evaluasi
kurikulum secara berkala di setiap
sekolah (SMA)
indikator PBM
mengembangkan kreativitas
peserta didik memiliki skor
terendah (2.77)
Perlu upaya yang sungguh-sungguh
untuk meningkatkan kompetensi guru
agar mereka memiliki kemampuan
mengajar yang dapat mendorong
tumbuhnya kreatifitas peserta didik.
mengadakan sosialisasi dan evaluasi kurikulum melalui
kegiatan yang dilaksanakan oleh MGMP dan MKKS,
baik seminar maupun workshop kurikulum
Peningkatan intensitas bimbingan oleh
pengawas sekolah
Pemberdayaan MGMP
Mengikut-sertakan
berbagai
diadakan
guru-guru
program
oleh
pelatihan
dalam
yang
lembaga-lembaga
pelatihan.
Indikator sekolah menetapkan
kriteria ketuntasan minimal
(4.28)
Perlu
upaya
untuk
meningkatkan
Magang guru di industri
Pemberdayaan MGMP.
pengetahuan kepala sekolah dan guruguru
dalam
ketuntasan
menetapkan
minimal
kriteria
setiap
mata
pelajaran yang didasarkan atas intake
(kemampuan dasar peserta didik baru),
daya dukung (kelengkapan dan mutu
sumber-sumber yang dimiliki sekolah)
maupun kompleksitas masing-masing
mata pelajaran.
Perlu
upaya
kompetensi
indikator peningkatan
kompetensi PTK dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan
sekolah (5.36)
untuk
tenaga
meningkatkan
pendidik
dan
oleh pengawas sekolah
rupa
Pemberdayaan MGMP
sehingga mereka dapat menjalankan
Mengikut-sertakan PTK pada berbagai
kependidikan
sedemikian
tugas kewajibannya sesuai dengan
tuntutan
kebutuhan
pemenuhan
program pelatihan
standar nasional pendidikan.
indikator pimpinan melakukan
supervisi dan evaluasi sesuai
standar (2.96)
Peningkatan intensitas pendampingan
Perlu
upaya
kesadaran
pimpinan
untuk
serta
berdedikasi
meningkatkan
kompetensi
pendidikan
Penghargaan bagi guru berprestasi dan
para
dalam
melakukan supervisi dan evaluasi
Peningkatan intensitas pendampingan
oleh pengawas sekolah
Penghargaan bagi pengawas sekolah
dan kepala sekolah berdedikasi
pendidikan sedemikian rupa sehingga
layanan pendidikan yang dilakukan
pada masing-masing sekolah dapat
memenuhi tuntutan standar nasional
pendidikan.
D. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
59
60. Indikator Terendah
Prestasi siswa/lulusan
Rekomendasi
o Perlu upaya untuk
menyediakan wadah
yang lebih banyak
bagi tumbuhnya
prestasi siswa.
o Perlu upaya untuk
memperluas jaringan
pemasaran lulusan.
o
o
o
o
o
o
o
o
Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
Lomba Kompetensi Siswa
(LKS)
Lomba Sain Terapan
Lomba Keterampilan Berbahasa
Indonesia
Lomba Keterampilan Berbahasa
Inggris
Lomba Keterampilan Berbahasa
Asing selain Bahasa Inggris
Outsourcing
Lomba Olah Raga dan Seni
Bursa Kerja
Lulusan mampu
berkomunikasi secara
efektif dan santun
Perlu upaya untuk
o Pendampingan yang intensif
menyediakan wadah yang
oleh pengawas kepada gurulebih banyak bagi
guru dalam hal
tumbuhnya kemampuan
mengintegrasikan berbagai
peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran dengan
berkomunikasi secara
keterampilan berbahasa.
efektif dan santun.
o Lomba-lomba keterampilan
berbahasa (pidato, mengarang,
puisi, karya ilmiah dll.)
Lulusan mampu
berfikir logis dan
sistematis
o Perlu upaya untuk
meningkatkan
kemampuan guru
dalam mendorong
kemampuan berfikir
logis dan sistematis
para peserta didik
o Perlu mengembangkan
wadah yang lebih
banyak bagi
pengembangan
kemampuan berfikir
parapeserta didik
Perlu upaya untuk
memperbaiki sistem
pengembangan
kurikulum pada setiap
sekolah
Revisi kurikulum
dilakukan secara
berkala
PBM mengembangkan
kemampuan
berkomunikasi efektif
dan santun
o Perlu upaya untuk
meningkatkan
kemampuan guru
dalam mendorong
tumbuhnya
kemampuan para
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
o Pemberdayaan MGMP
o Peningkatan intensitas
pendampingan oleh pengawas
sekolah
o Mengikut-sertakan guru-guru
dalam berbagai program
pelatihan keguruan (pedagogi)
o Lomba Sain Terapan
o Lomba Karya Ilmiah Siswa
o Mobile Inhouse Training
Pengembangan Kurikulum
o Pemberdayaan Jaringan
Pengembang Kurikulum
o Workshop Pengembangan
Kurikulum SMK sekabupaten
o Pemberdayaan MGMP
o Peningkatan
intensitas
pendampingan oleh pengawas
sekolah
o Mengikut-sertakan
guru-guru
dalam
berbagai
program
60
61. Indikator Terendah
Rekomendasi
Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
siswa untuk dalam
pelatihan keguruan (pedagogi)
berkomunikasi secara o Lomba keterampilan berbahasa
efektif dan santun.
(Pidato, debat, baca puisi,
o Perlu mengembangkan
mengarang dan lain-lain)
wadah yang lebih luas
bagi tumbuhnya
kemampaun peserta
didik dalam
berkomunikasi yang
efektif dan santu n.
Perlu
upaya
yang
sungguh-sungguh untuk
meningkatkan
kompetensi guru agar
mereka
memiliki
kemampuan
mengajar
yang dapat mendorong
tumbuhnya
kreatifitas
peserta didik.
Perlu
upaya
yang
PBM dilakukan secara
efisien dan efektif untuk sungguh-sungguh untuk
meningkatkan
penguasaan
kompetensi guru agar
pengetahuan,
memiliki
keterampilan, sikap dan mereka
kemampuan
mengajar
perilaku
yang efektif dan efisien
guna mendorong agar
peserta
didik
dapat
menguasai pengetahuan,
keterampilan, sikap serta
perilaku
yang
dibutuhkannya
dalam
menghadapi
tantangan
kehidupan.
Perlu
upaya
untuk
Sekolah menetapkan
meningkatkan
kriteria ketuntansan
pengetahuan
kepala
minimal
sekolah dan guru-guru
dalam
menetapkan
kriteria
ketuntasan
minimal setiap mata
pelajaran
yang
didasarkan atas intake
(kemampuan
dasar
peserta didik baru), daya
dukung (kelengkapan dan
mutu
sumber-sumber
PBM mengembangkan
kreatifitas peserta didik
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
o Peningkatan
intensitas
bimbingan
oleh
pengawas
sekolah
o Pemberdayaan MGMP
o Mengikut-sertakan
guru-guru
dalam
berbagai
program
pelatihan yang diadakan oleh
lembaga-lembaga pelatihan.
o Magang guru di industri
o Peningkatan
intensitas
bimbingan
oleh
pengawas
sekolah
o Pemberdayaan MGMP
o Mengikut-sertakan
guru-guru
dalam
berbagai
program
pelatihan keguruan (pedagogi)
o Mengadakan pelatihan khusus
tentang
metode-metode
pembelajaran.
o Peningkatan
intensitas
pendampingan oleh pengawas
sekolah
o Pemberdayaan MGMP.
61
62. Indikator Terendah
Peningkatan
kompetensi PTK
dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan
sekolah
Pimpinan melakukan
supervisi dan evaluasi
sesuai standar
Rekomendasi
yang dimiliki sekolah)
maupun
kompleksitas
masing-masing
mata
pelajaran.
Perlu
upaya
untuk
meningkatkan
kompetensi
tenaga
pendidik
dan
kependidikan sedemikian
rupa sehingga mereka
dapat menjalankan tugas
kewajibannya
sesuai
dengan
tuntutan
kebutuhan
pemenuhan
standar
nasional
pendidikan.
Perlu
upaya
untuk
meningkatkan kesadaran
serta kompetensi para
pimpinan
pendidikan
dalam
melakukan
supervisi dan evaluasi
pendidikan sedemikian
rupa sehingga layanan
pendidikan
yang
dilakukan pada masingmasing sekolah dapat
memenuhi
tuntutan
standar
nasional
pendidikan.
Analisis Hasil EDS 2013 Kabupaten Cianjur
Program/
Kegiatan Tindak Lanjut
o Peningkatan
intensitas
pendampingan oleh pengawas
sekolah
o Pemberdayaan MGMP
o Mengikut-sertakan PTK pada
berbagai program pelatihan
o Penghargaan
bagi
guru
berprestasi dan berdedikasi
o Peningkatan
intensitas
pendampingan oleh pengawas
sekolah
o Penghargaan bagi pengawas
sekolah dan kepala sekolah
berdedikasi
62