1. N A M A A N G G O T A
1 . F I K Y
2 . T E R R Y
3 . C I N I N
4 . O L I N
5 . F I N A
Kelompok 2
2. TITRASI PENGENDAPAN
Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang
melibatkan pembentukan endapan dari garam yang
tidak mudah larut antara titrant dan analit. Hal dasar
yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah
pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat
setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak
adanya interferensi yang menggangu titrasi, dan titik
akhir titrasi yang mudah diamati.
3. ARGENTOMETRI
Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah
lama dikenal adalah melibatkan reaksi pengendapan
antara ion halida (Cl-, I-, Br-) dengan ion perak Ag+.
Titrasi ini biasanya disebut sebagai
Argentometri yaitu titrasi penentuan analit yang
berupa ion halida (pada umumnya) dengan
menggunakan larutan standart perak nitrat AgNO3
4. Dasar titrasi argentometri adalah
pembentukan endapan yang tidak mudah larut
antara titran dengan analit. Endapan
merupakan larutan jenuh.
Gambar endapan
5. Larutan jenuh
Adalah larutan yang tepat berada dalam
kesetimbangan antara larutan dan
pengendapan
dapat dicapai dengan penambahan zat ke
dalam pelarut secara terus menerus hingga
zat tidak melarut lagi, atau dengan cara
menaikkan konsentrasi ion-ion tertentu
hingga terbentuk endapan
7. YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN
SUHU
SIFAT PELARUT
ION SEJENIS
AKTIVITAS ION
pH
HIDROLISIS
HIDROKSIDA LOGAM
PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS
8. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah
titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari
titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari
analit membentuk garam yang tidak mudah
larut AgCl.
Ag(NO3)(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
10. Metode mohr:pembentukan dari sebuah
endapan berwarna
AgNO3 akan bereaksi dengan NaCl
membentuk endapan AgCl yang
berwarna putih. Bila semua Cl- sudah
habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3,,
maka kelebihan sedikit Ag+ akan
bereaksi dengan CrO42- dari indikator
K2CrO4 yang ditambahkan, ini berarti
titik akhir titrasi telah dicapai, yaitu
bila terbentuk warna merah bata dari
endapan Ag2CrO4.
11. Metode volhard: pembentukan kompleks
berwarna
Prinsip:
Pada metode ini, sejumlah volume larutan
standar AgNO3 ditambahkan secara berlebih
ke dalam larutan yang mengandung ion
halida (X-). Sisa larutan standar AgNO3 yang
tidak bereaksi dengan Cl- dititrasi dengan
larutan standar tiosianat ( KSCN atau
NH4SCN ) menggunakan indikator besi (III)
(Fe3+). Reaksinya sebagai berikut ;
12. Metode fajans: penggunaan indikator adsorpsi
Pada titrasi Argentometri dengan metode
Fajans ada dua tahap untuk menerangkan
titik akhir titrasi dengan indikator absorpsi
(fluorescein).
Selama titrasi berlansung (sebelum TE) ion
halida (X-) dalam keadaan berlebih dan
diabsorbsi pada permukaan endapan AgX
sebagai permukaan primer.
13. Setelah titik ekivalen tercapai dan pada
saat pertama ada kelebihan AgNO3 yang
ditambahkan Ag+ akan berada pada
permukaan primer yang bermuatan
positif menggantikan kedudukan ion
halida (X-). Bila hal ini terjadi maka ion
indikator (Ind-) yang bermuatan negatif
akan diabsorpsi oleh Ag+ (atau oleh
permukaan absorpsi).