2. Kriteria Daerah Penerima Program
1. Adanya pernyataan minat dari Pemda untuk mengikuti
Program Hibah Sanitasi;
2. Memiliki dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
dan RPIJM Bidang PU Cipta Karya hingga TA 2014;
3. Memiliki rencana komprehensif untuk kegiatan fisik
pembangunan air limbah dan/atau persampahan TA 2012 -
2014;
4. Mempunyai dokumen anggaran (DPA) dan dokumen
perencanaan pada Tahun Anggaran berjalan sampai
berakhirnya program hibah;
5. Bersedia mengalokasikan anggaran untuk kegiatan air
limbah dan persampahan untuk TA 2012 - 2014;
6. Pemda bersedia memperluas cakupan pelayanan dan
meningkatan kinerja sektor air limbah dan persampahan;
3. Kriteria Daerah Penerima Program (lanjutan…)
7. Pemda menyediakan lahan untuk pembangunan prasarana
air limbah dan/atau persampahan yang akan dibangun;
8. Pemda menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang
baik;
9. Pemda bersedia membiayai kegiatan operasi dan
pemeliharaan sistem yang terbangun;
10. Pemda bersedia menyusun dan/atau memperbaiki peraturan
perundangan terkait sektor air limbah dan persampahan;
11. Pemda bersedia meningkatkan peran serta masyarakat
termasuk dengan melakukan sosialisasi, dan penyadaaran
kepada masyarakat termasuk kelompok perempuan terkait
kesetaraan gender untuk sektor air limbah dan persampahan;
12. Sudah dan akan mempunyai institusi yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan air limbah dan persampahan yang
sesuai dengan ketentuan perangkat peraturan yang ada.
4. Kriteria Kegiatan
a. Sektor Air Limbah
(i) Pembangunan Sistem Pengolahan Air
Limbah (SPAL) terpusat skala lingkungan untuk
200 – 400 KK;
(ii) Pembangunan jaringan air limbah terpusat
skala lingkungan untuk minimal 50 KK.
b. Sektor Persampahan
(i) Pembangunan Transfer Station (SPA)
dengan luas minimal 20.000 m2.
5. Besaran Dana Hibah
sAIIG Pembangunan SPA
50% yang disetujui
Appraisal Consultant secara
tahunan dari total biaya
pembangunan
Sistem Pengolahan Air Limbah
Terpusat Skala Lingkungan
Jaringan Air Limbah
Terpusat Skala Lingkungan
Rp. 4 Juta / SR
Rp. 3 Juta / SR
Jumlah Dana Hibah yang diberikan kepada Pemda maksimal sebesar dana APBD yang
telah dikeluarkan untuk kegiatan ini dan sesuai dengan nilai yang tertera pada PPH
6. Peruntukan Dana Hibah
Dana hibah merupakan penggantian atas
pelaksanaan pembangunan fisik prasarana air
limbah dan/atau persampahan yang telah
selesai dibangun. Dana hibah tersebut harus
digunakan kembali untuk pengembangan sektor
air limbah dan/atau persampahan tahun
selanjutnya.
7. Persyaratan Mengikuti Program sAIIG
1. Proyek/kegiatan yang diusulkan tercantum dalam RPIJM Bidang PU
Cipta Karya dan Memorandum Program yang mengacu ke SSK.
2. Program usulan sudah memiliki DED dan dokumen lingkungan;
3. Pemda sudah menyiapkan lembaga yang akan mengelola
fasilitas/prasarana yang dibangun;
4. Surat pernyataan ketersediaan lahan dari kepala daerah untuk seluruh
kegiatan yang diusulkan;
5. Pemda bersedia mengalokasikan dana APBD untuk membiayai
pelaksanaan proyek/kegiatan hingga selesai yang akan diajukan untuk
diganti dengan dana hibah pada TA berikutnya.;
6. Menyediakan dana operasional yang diperlukan untuk kegiatan di
masing-masing Pemerintah Daerah penerima hibah, termasuk untuk
operasional Pejabat Fungsional (PIU).
8. Mekanisme Pelaksanaan
Pemda DJCK Kementerian
Keuangan
Sosialisasi
Memenuhi Baseline
Minat Penilaian dokumen
Surat Penetapan
Pemda usulan & Persiapan Survey
Tidak Memenuhi
Penolakan
Fisik terbangun
Pencairan Dana
Pelaksanaan Verifikasi
Hibah
Berfungsi
Pengelola
9. Lingkup Kegiatan di Kab./Kota
Penyusunan usulan program sanitasi yang terintegrasi dalam
SSK/RPIJM;
Penetapan DPA program pembangunan prasarana sanitasi;
Penyusunan dokumen DED program sanitasi (Pembangunan
IPAL skala lingkungan dan atau SPA sampah);
Pembebasan lahan untuk IPAL/SPA;
Penyiapan lembaga pengelola IPAL skala lingkungan (UPTD,
BLU, PD atau kelompok masyarakat);
Pelaksanaan fisik pembangunan IPAL dan jaringannya
termasuk sambungan rumah, pembangunan SPA sampah;
Pengajuan pencairan dana hibah sanitasi.
10. SEKTOR AIR LIMBAH
YANG DAPAT DIDANAI sAIIG (1)
I. Pembangunan sistem pengolahan air limbah terpusat skala
lingkungan untuk 200 – 400 KK
Pekerjaan meliputi sistem yang lengkap: Sambungan Rumah (SR),
Pipa Air Limbah, Bak Kontrol, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Rp. 4.000.000,00 / SR yang telah berfungsi
11. SEKTOR AIR LIMBAH
YANG DAPAT DIDANAI sAIIG (2)
II. Pembangunan jaringan air limbah terpusat skala lingkungan untuk
minimal 50 KK yang akan dihubungkan dengan sistem air limbah
terpusat skala kota yang sudah ada
Rp. 3.000.000,00 / JARINGAN DAN IPAL TERPUSAT
EKSISTING
SR yang telah berfungsi
IPAL TERPUSAT
SKALA KOTA
> 50 KK
Eksisting
Dibayarkan
hibah sAIIG
12. SEKTOR PERSAMPAHAN YANG DAPAT DIDANAI sAIIG:
STASIUN PERALIHAN ANTARA (SPA)
“SPA adalah sarana pemindahan dan pengolahan
sampah dari alat angkut kecil (truk) ke alat angkut
lebih besar dan diperlukan untuk kabupaten/kota
yang memiliki lokasi TPA jaraknya lebih dari 25
km.”
Tujuan :
Efisiensi transportasi dan mengurangi biaya angkut
sampah
13. STASIUN PERALIHAN ANTARA (SPA)
KONSEP PENGANGKUTAN SAMPAH (DENGAN SPA)
TPS/
TPS 3R SPA TPA
Sumber TPS SPA TPA
5 Dump Truck 1 Trailer
14. SPA MODEL 1
SAMPAH MASUK :
Residu olahan dari TPS
3R
ORGANIK
DIBAWA dengan
RESIDU
menggunakan kendaraan
pengumpul menuju SPA. ANORGANIK
RECYCLEABLE
Di SPA, dilakukan reduksi
volume sampah
SPA TPA
TPS-3R
DIANGKUT menuju TPA
dan atau TPST, dan atau
PENGGUNA AKHIR
OLAHAN SAMPAH.
15. SPA MODEL 2
SAMPAH MASUK :
Sampah domestik
tercampur
DIBAWA dengan
menggunakan kendaraan
pengumpul menuju SPA.
Di SPA, dilakukan reduksi MIX WASTE
volume sampah
SUMBER
SAMPAH
TPS SPA TPA
DIANGKUT menuju TPA
dan atau TPST, dan atau
PENGGUNA AKHIR SPA dilengkapi dengan Sarana Pemilahan
Sampah,
OLAHAN SAMPAH.
Untuk memberikan waktu kepada para pemulung
untuk mengambil sampah bernilai ekonomis
16. KRITERIA DAERAH YANG DAPAT DIUSULKAN UNTUK DIDANAI
sAIIG (SEKTOR AIR LIMBAH)
• Perkampungan dengan kepadatan tinggi;
• Sebagian besar penduduk sudah memiliki
sambungan air bersih dari PDAM atau
sumur pompa yang terjamin
kontinuitasnya;
• Lokasi tidak di lewati oleh kendaraan
berat; dan
• Memiliki kemiringan tanah sebesar <1% .
17. PERSYARATAN UMUM PEMBANGUNAN SPA
1. Keterbatasan lahan TPA, Keberadaan TPA Regional
2. Jarak TPA dari pusat pelayanan > 25 km
3. Ritasi kendaraan angkut ke TPA, rata-rata hanya 1 rit per hari(disebabkan
waktu operasi pengangkutan yang lama)
4. Pemerintah Kota/Kabupaten memiliki TPS-3R di seluruh wilayah pelayanan,
5 lokasi atau volume total residu 20 ton/hari.
5. Beban pelayanan SPA SKALA KAWASAN, minimal 20 TON/HARI.
6. Beban pelayanan SPA SKALA KOTA minimal 170 TON/HARI
7. Reancana pembangunan SPA harus diawali dengan ANALISIS KELAYAKAN
yang dapat membuktikan bahwa KEBERADAAN SPA akan menyebabkan
PENURUNAN BIAYA PENGANGKUTAN KE TPA. Hasil analisis kelayakan ini
akan menjadi dasar pertimbangan dalam pengembangan rencana detail SPA
8. BIAYA OP SPA disyaratkan LEBIH KECIL DARI PENYISIHAN BIAYA
TRANSPORTASI yang terjadi dikarenakan adanya SPA
18. PERSYARATAN TEKNIS SPA
• Luas lahan ≥ 20.000 m2 (2 Ha);
• Timbulan sampah ≥ 500 ton/hari;
• Penempatan lokasi SPA di dalam kota;
• Fasilitas SPA dilengkapi dengan ramp, sarana
pemadatan, dan penampungan/pengolahan lindi;
• Pengolahan lindi dapat dilakukan setempat di SPA
maupun diangkut ke TPA;
• Lokasi SPA ke permukiman terdekat ≥ 500 m.