2. Fokus dari TransJakarta Improvement
Program Sub-Aktivitas B
•Asistensi bagi Dishub dalam meningkatkan layanan bus di Jakarta,
di luar layanan BRT yang dioperasikan oleh TransJakarta
– Layanan BRT merupakan fokus dari Sub-Aktivitas A
•Sub-Aktivitas B melengkapi Sub-Aktivitas A dan utamanya
terfokus pada:
– Bus besar (selain BRT)
– Bus sedang
– Angkot atau mikrolet
•Tetapi ada area yang berkaitan, termasuk:
– Ticketing
– Informasi
– Integrasi dan keterkaitan dengan BRT dan moda lain (MRT, taxi, bajaj, ojek)
•Workshop ini utamanya membahas layanan bus non-BRT, tetapi
beberapa topik akan mencakup spektrum angkutan umum yang
lebih luas
3. Skala Permasalahan
•Pada tahun 2002 ada 37 juta orang melakukan
perjalanan setiap harinya di Jabodetabek
▪ 40% dari seluruh perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki
atau menggunakan kendaraan tidak bermotor
▪ Dan dari 60% perjalanan menggunakan kendaraan bermotor:
▪ 50% menggunakan bus, minibus, dll.
▪ 25% menggunakan mobil, taxi, dll.
▪ 25% menggunakan sepeda motor
•Pada tahun 2011/12 dapat ditemukan bahwa:
▪ Total jumlah perjalanan meningkat secara substansial
▪ Jumlah perjalanan menggunakan mobil dan sepeda motor
meningkat secara drastis, terutama sepeda motor
▪ Jumlah perjalanan menggunakan bus cenderung konstan
4. Pertumbuhan Kendaraan yang Terdaftar di Jakarta
1975-2008
Jumlah Kendaraan Terdaftar
Sumber: Polda Metro Jaya
Jumlah Kendaraan Terdaftar di Area Metropolitan Jakarta
Sepeda motor
Mobil
Truk
Bus
5. Peralihan Moda – 2002-2010
•Pertumbuhan signifikan dalam penggunaan sepeda
motor
•Seiring dengan penurunan persentase penggunaan bus
•Angka untuk Jabodetabek:
Jalan/sepeda
Sepeda
motor
Mobil Bus Lain-lain
6. Pertumbuhan Pergerakan Orang
(Jabodetabek - 2002-2012)
-
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
60,000,000
2002 2012
PerjalananPenumpangHarian
KendaraanBermotor
Motor Cycle
Car, etc
Public Transport
Sepeda Motor
Mobil dll
Angkutan
Umum
7. Statistik Kunci
•Dalam periode 2002-2011:
▪ Perjalanan menggunakan kendaraan bermotor di Jabodetabek
meningkat lebih dari 2 kali lipat dari 22 juta menjadi 53 juta
karena peningkatan jumlah penduduk dan standar hidup
▪ Perjalanan menggunakan mobil meningkat lebih dari 3 kali
lipat
▪ Perjalanan menggunakan sepeda motor meningkat hampir 6
kali lipat
▪ Perjalanan menggunakan angkutan umum cenderung konstan
pada 14 juta perjalanan per hari
8. Total Perjalanan Orang di Wilayah DKI Jakarta
Di dalam
DKI
Lintas
batas
Total
Angkutan
umum
4,823,000
26%
1,724,000
24%
6,547,000
25%
Sepeda motor 9,613,000
51%
3,490,000
49%
13,103,000
51%
Mobil 4,338,000
23%
1,861,000
26%
6,199,000
24%
Total 18,775,000 7,075,000 25,850,000
•Di tahun 2012, terdapat hampir 26 juta orang melakukan
pejalanan per hari di aera Dki Jakarta (termasuk lintas batas)
•Sekitar setengah menggunakan sepeda motor, lalu 25%
menggunakan angkutan umum dan mobil
9.
10. Angkutan Umum - Jumlah Penumpang
•Terdapat sekitar 4,8 juta perjalanan menggunakan
angkutan umum per hari di Jakarta pada tahun 2012
•Dari angka tersebut, BRT membawa 350.000 penumpag,
atau sekitar 7% dari total perjalanan
•Sisanya sebesar 4,4 juta menggunakan layanan angkutan
umum lain – termasuk bus besar dan bus sedang, angkot,
mikrolet, bajaj dan ojek
11. Kekurangan Layanan Bus Non-BRT Saat Ini
•Kondisi perjalanan buruk
•Layanan tidak menyenangkan
•Standar keselamatan buruk
•Kontribusi terhadap kemacetan dan polusi
– Riil dan persepsi
•Kurangnya informasi
•Sulit diregulasi
•Tidak sustainable tanpa perubahan yang berarti
12. Angkutan Umum sebagai Alternatif bagi
Kendaraan Pribadi
•Pernyataan sasaran pemerintah
•Angkutan umum harus menarik bagi pengguna mobil dan sepeda
motor
– Semata-mata menyediakan layanan belum tentu berarti angkutan umum
digunakan
•Harus mudah dimengerti
•Harus memudahkan pengguna
– Mudah diakses
– Perpindahan jalur yang mudah
•Harus dapat diandalkan
•Harus cepat
– Total waktu perjalanan harus seimbangan dengan mobil atau sepeda motor
•Standard kenyamanan harus dapat diterima
•Melarang penggunaan kendaraan pribadi
– Sebagian besar pengguna mobil akan tetap enggan menggunakan angkutan
umum, sebagaimana bagus pun layanannya
13. Isu dan Prioritas Kunci
•Perlu ada kebijakan angkutan umum yang koheren
•Reformasi industri angkutan bus
•Rasionalisasi armada bus
•Rasionalisasi jaringan trayek
•Koordinasi/integrasi layanan dan moda
•Pengembangan infrastruktur
•Tarif
– Tingkat
– Struktur
•Ticketing
•Informasi
•Penegakan hukum
14. Peran Dinas Perhubungan
•Merencanakan sistem angkutan umum yang mencukupi
•Memastikan ketersediaan layanan-layanan yang
direncanakan
•Memastikan pemenuhan standard-standard
•IndII dapat membantu