Dokumen tersebut merupakan petunjuk pelaksanaan peraturan tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat yang mencakup hak, kewajiban, dan kewenangan perawat serta pedoman penyelenggaraan praktik perawat secara mandiri atau berkelompok.
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
1. DRAFT AWAL
PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR : HK.02.02/MENKES/148/I/2010
TENTANG
IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2011
1
2. PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO.: HK.02.02/MENKES/148/I/2010
IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan
keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan
kewenangannya, terutama terkait dengan lingkup praktik dan kewenangan perawat.
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama bersifat
kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai lingkup kewenangan dan tanggung jawabnya. Lingkup kewenangan perawat dalam
praktik keperawatan professional meliputi sistem klien (individu, keluarga, kelompok khusus
dan masyarakat) dalam rentang sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan, tenaga perawat bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan klien terutama dalam pemenuhan
kebutuhan dasar dan kemampuan melaksanakan penanganan masalah kesehatannya. Pelayanan
keperawatan yang diberikan oleh perawat dapat dilaksanakan di Institusi sarana pelayanan
kesehatan maupun dalam bentuk praktik mandiri Perawat. Semakin meningkatnya pendidikan
dan kesadaran masyarakat sebagai penerima jasa pelayanan keperawatan, maka diperlukan
adanya ketentuan hukum yang mengatur perizinan dan penyelenggaraan praktik Perawat.
Untuk penerapan praktik keperawatan tersebut perlu ketetapan (legislasi) yang mengatur hak
dan kewajiban perawat yang terkait,dengan pekerjaan profesi. Legislasi dimaksudkan untuk
memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat dan perawat. Dalam rangka perlindungan
hukum tersebut memperoleh ijin penyelenggaraan praktik (lisensi).
Berdasarkan hal tersebut perawat harus dapat mengantisipasi keadaan yang diinginkan oleh
klien dengan meningkatkan profesionalisme sebagai seorang perawat serta memahami
kewenangan, hak dan kewajiban.
Untuk melindungi tenaga perawat akan adanya tuntutan dari klien/pasien perlu ditetapkan
dengan jelas apa hak, kewajiban serta kewenangan perawat, agar tidak terjadi kesalahan dalam
melakukan tugasnya, serta memberikan suatu kepastian hokum dan perlindungan hukum bagi
tenaga perawat
Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Permenkes Nomor :
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang "Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat".
Peraturan ini perlu dijabarkan lebih lanjut, maka Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan
2
3. bekerjasama dengan Bagian HUKORMAS Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyusun petunjuk pelaksanaan Permenkes
Nomor : HK.02.02/MENKES/148/I/2010 yang meliputi hak, kewajiban dan kewenangan
Perawat, Penyelenggaraan praktik Perawat, Perizinan dan persyaratan Penyelenggaraan praktik
Perawat, Pembinaan dan Pengawasan Praktik Perawat.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
4. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5. Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
6. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat & Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
8. KUHAP pasal 170 tentang Wajib Simpan Rahasia Jabatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1787 Tahun 2010 Tentang Iklan dan Publikasi
Pelayanan Kesehatan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 908/MENKES/SK/VII/2010 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Keperawtan Keluarga.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374 Tahun 2009 Tentang SKN-2009
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1109/MENKES/PER/IX/2007 Tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/MENKES/SK/IV/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 836/MENKES/SK/VI/2005 tentang Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1280/Menkes/SK/X/2002 tentang Petunjuk Tehnis
Penentuan Angka Kredit dan Jabatan Fungsional Perawat
18. Surat Keputusan Dirjen Yanmed Nomor HK 00.06.5.1.311 Tentang Penerapan Pedoman
Perawatan Kesehatan Di Rumah
19. Surat Keputusan Dirjen Dirjen Yanmed Nomor YM.00.03.2.6.956 tentang Hak dan
Kewajiban Perawat dan Bidan di Rumah Sakit
20. Surat Keputusan Dirjen Dirjen Yanmed Nomor YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993 tentang
Berlakunya Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
21. Surat Keputusan Menpan Nomor 94/KEP/M.PAN/11/2001 tentang Jabatan Fungsional
Perawat
3
4. 22. Surat Keputusan MUNAS PPNI Nomor 09/MUNAS VI/PPNI/2000 tentang Kode Etik
Keperawatan Indonesia
23. Surat Keputusan DPP. PPNI. Nomor 020/DPP/II/1991 tentang Lafal Sumpah Perawat
24. Surat Edaran Nomor 1107/Menkes/E/VII/2000 tentang kewenangan provinsi dibidang
kesehatan
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penyusunan Petunjuk Pelaksanaan ini adalah sebagai panduan bagi
pemerintah Kabupaten/kota, organisasi profesi (PPNI) dan pihak-pihak terkait untuk
mengatur Penyelenggaraan praktik Perawat dan sebagai pedoman bagi perawat dalam
memperoleh perizinan dan menyelenggarakan praktik keperawatan.
b. Tujuan Khusus
1. Memahami hak, kewajiban, dan kewenangan perawat dalam penyelenggaraan praktik.
2. Mampu melaksanakan intervensi/pelayanan sesuai kewenangan perawat dalam
penyelenggaraan praktik.
3. Mampu mendayagunakan tenaga perawat sesuai kewenangan dan kompetensi.
4. Tersedianya acuan dalam penyusunan peraturan pelimpahan kewenangan perawat.
D. PENGERTIAN
1. Hak adalah kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu Badan Hukum guna
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu
2. Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan oleh seseorang atau
suatu Badan Hukum
3. Kewenangan adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan
berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan dan posisi di sarana kesehatan.
4. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan baik didalam maupun
diluar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Perawat vokasional adalah seseorang yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
praktik dengan batasan tertentu dibawah supervisi langsung maupun tidak langsung oleh
Perawat Profesioal dengan sebutan Lisenced Vocasional Nurse (LVN)
6. Perawat professional adalah tenaga professional yang mandiri, bekerja secara otonom
dan berkolaborasi dengan yang lain dan telah menyelesaikan program pendidikan profesi
keperawatan, telah lulus uji kompetensi perawat profesional yang dilakukan oleh konsil
dengan sebutan Registered Nurse (RN)
4
5. 7. Perawat Profesional Spesialis adalah seseorang perawat yang disiapkan diatas level
perawat profesional dan mempunyai kewenangan sebagai spesialis atau kewenangan
yang diperluas dan telah lulus uji kompetensi perawat profesional spesialis.
8. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
yaitu RS, Puskesmas, Poliklinik dan atau unit kesehatan lainnya
9. Praktik keperawatan adalah tindakan perawat melalui kolaborasi dengan klien dan atau
tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang dilandasi dengan substansi keilmuan khusus,
pengambilan keputusan dan keterampilan perawat berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip
ilmu biologis, psikolologi, sosial, kultural dan spiritual
10. Praktik mandiri adalah praktik perawat swasta yang dapat dilakukan secara perorangan
atau berkelompok.
11. Standar adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan
profesi yang meliputi standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur
operasional.
12. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat
kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
13. Surat Izin Kerja Perawat, selanjutnya disingkat SIKP adalah bukti tertulis yang diberikan
kepada Perawat yang sudah memenuhi persyaratan untuk bekerja di fasilitas pelayanan
kesehatan
14. Surat Izin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis yang
diberikan kepada perawat untuk melakukan praktik keperawatan secara perorangan
dan/atau berkelompok.
15. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif, yang
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat
16. Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dasar
17. Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan spesialistik
18. Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan subspesialistik
19. Obat Bebas adalah obat yang berlogo bulatan berwarna hijau yang dapat diperoleh tanpa
resep dokter.
20. Obat Bebas Terbatas adalah obat yang berlogo bulatan berwarna biru yang dapat
diperoleh tanpa resep dokter.
21. Organisasi Profesi adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
5
6. BAB II
KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN
A. KEWENANGAN
1. Pengertian
Kewenangan perawat adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan
keperawatan berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan dan posisi di sarana
kesehatan
2. Lingkup Kewenangan praktek perawat
Lingkup kewenangan praktek perawat adalah melakukan asuhan keperawatan bagi
klien pada kondisi sehat dan sakit melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Dalam menjalankan kewenangan praktik keperawatan dalam area:
a. Asuhan keperawatan anak dari baru lahir sampai 18 tahun.
b. Asuhan keperawatan maternitas pada perempuan, pasangan usia subur yang
berkaitan dengan reproduksi tanpa kehamilan, perempuan hamil, perempuan
melahirkan, perempuan nifas, perempuan di antara dua persalinan baik kondisi
normal maupun beresiko.
c. Asuhan keperawatan medikal bedah pada klien usia di atas 18 tahun sampai 60
tahun dengan gangguan fungsi tubuh baik karena trauma atau karena kelainan
fungsi tubuh.
d. Asuhan keperawatan jiwa pada klien semua usia yang mengalami berbagai
masalah kesehatan jiwa.
e. Asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan berbagai masalah kesehatan
keluarga sesuai dengan tugas perkembangan keluarga.
f. Asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus di wilayah binaan
tertentu yang mengalamai berbagai masalah kesehatan masyarakat.
g. Asuhan keperawatan gerontik pada klien usia 60 tahun ke atas yang mengalami
proses penuaan dan permasalahannya.
h. Asuhan keperawatan gawat darurat, critical care, dan bencana
3. Sasaran
a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok
d. Masyarakat
6
7. 4. Kewenangan dalam melaksanakan praktik keperawatan
4.1. Melaksanakan pengkajian dasar kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat di sarana kesehatan
4.2. Pengkajian lanjutan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat di
sarana kesehatan
4.3. Melaksanakan analisis data: adalah untuk merumuskan diagnosis
keperawatan lanjutan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat di
sarana kesehatan
4.4. Merencanakan tindakan keperawatan sederhana dan kompleks pada
individu, keluarga, masyarakat disarana kesehatan
4.5. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai jenjang kompetensi perawat
yang akan dijabarkan pada bab III
4.6. Melakukan penyuluhan kesehatan meliputi :
a. menyusun program penyuluhan dengan metode sederhana kepada
individu, keluarga, kelompok, masyarakat
b. melakukan penyuluhan kepada individu, keluarga, kelompok,
masyarakat
4.7. Melakukan kegiatan konseling kesehatan kepada individu kelompok,
keluarga dan masyarakat.
4.8. Melaksanakan keperawatan komplementer.
4.9. Melaksanakan pemantauan masalah kesehatan serta pemberdayaan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
4.10. Melaksanakan tindakan medis sebagai pendelegasian wewenang/tugas
limpah berdasarkan kemampuannya.
4.11. Melakukan tindakan diluar kewenangan dalam kondisi darurat yang
mengancam nyawa dan /atau dalam rangka mendukung program
pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku/ standing order di sarana
kesehatan.
4.12. Dalam kondisi dimana tidak ada dokter atau tenaga kesehatan lain pada
suatu daerah maka perawat berwenang dalam melaksanakan tindakan
kesehatan yang menjadi kewenangan tenaga tersebut. Dalam hal
menentukan tidak ada tenaga lain ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan
setempat.
4.13. Melakukan evaluasi keperawatan
a. melaksanakan evaluasi keperawatan sederhana pada masyarakat
b. melaksanakan evaluasi keperawatan kompleks pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat di sarana kesehatan
4.14. Melakukan dokumentasi keperawatan
7
8. B. HAK
Hak perawat dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan praktik keperawatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Mempunyai hak untuk dilibatkan dalam pengambilan keputusan terhadap penanganan
pasien sesuai dengan kode etik dan standar profesi:
3. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan/atau keluarganya serta
dari tenaga kesehatan lain yang terkait dengan penyelenggaraan praktik keperawatan
4. Menjaga hak privasi personal sebagai seorang perawat
5. Menerima imbalan jasa profesi; dan reward sesuai ketentuan yang berlaku
a. Mendapat hak kepegawaian sesuai peraturan yang berlaku.
b. Mendapatkan tunjangan profesi sesuai ketentuan yang berlaku
c. Mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan secara rutin
6. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai bidang profesinya.
a. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal
b. Mengembangkan kualitas penyelenggaraan pelayanan keperawatan professional
7. Memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan
tugasnya.
C. KEWAJIBAN
1. Melaksanakan praktik keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan terhadap penanganan pasien sesuai
dengan kode etik dan standar profesi.
3. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur kepada klien dan/atau keluarganya
serta dari tenaga kesehatan lain yang terkait dengan penyelenggaraan praktik
keperawatan.
4. Menjaga kerahasiaan klien sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
5. Memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan kompetensi dan
standar prosedur operasional.
8
9. 6. Mengembangkan diri sesuai bidang profesinya dan perkembangan IPTEK.
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan praktik keperawatan.
9
10. BAB III
TINDAKAN KEPERAWATAN
Permenkes Nomor : HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Pasal 8, 9, 10, 11 dan 12 mengatur
tentang kewenangan perawat dalam menyelenggarakan praktik keperawatan dan hal lain
yang relevan. Ketetapan ini perlu dijabarkan lebih lanjut oleh Organisasi Profesi (PPNI)
terutama terkait dengan lingkup praktik dan kewenangan perawat yang bekerja pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan dan praktik keperawatan yaitu praktik di sarana
kesehatan (Rumah Sakit dan Puskesmas), praktik mandiri perorangan atau praktik
berkelompok.
Praktik keperawatan adalah tindakan perawat professional melalui kerjasama bersifat
kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawab. Lingkup kewenangan perawat
dalam praktik keperawatan professional terhadap sistem klien individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat) dalam rentang sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan.
Asuhan keperawatan diberikan menggunakan proses keperawatan yang terdiri dari
pengkajian (wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang), penetapan
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan tindakan keperawatan, dan evaluasi
keperawatan. Proses keperawatan diterapkan dalam:
1. Asuhan keperawatan anak dari baru lahir sampai 18 tahun.
2. Asuhan keperawatan maternitas pada perempuan, pasangan usia subur yang berkaitan
dengan reproduksi tanpa kehamilan, perempuan hamil, perempuan melahirkan,
perempuan nifas, perempuan di antara dua persalinan baik kondisi normal maupun
beresiko.
3. Asuhan keperawatan medikal bedah pada klien usia di atas 18 tahun sampai 60 tahun
dengan gangguan fungsi tubuh baik karena trauma atau karena kelainan fungsi tubuh.
4. Asuhan keperawatan jiwa pada klien semua usia yang mengalami berbagai masalah
kesehatan jiwa.
5. Asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan berbagai masalah kesehatan
keluarga sesuai dengan tugas perkembangan keluarga.
6. Asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus di wilayah binaan tertentu yang
mengalamai berbagai masalah kesehatan masyarakat.
7. Asuhan keperawatan gerontik pada klien usia 60 tahun ke atas yang mengalami proses
penuaan dan permasalahannya.
8. Asuhan keperawatan gawat darurat, critical care, dan bencana
Berikut ini adalah definisi dari berbagai tindakan keperawatan, observasi, pendidikan dan
konseling kesehatan dalam keperawatan :
1. Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan penilaian dan
pengetahuan klinis yang dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan status kesehatan
klien /pasien (NIC, 3rd Ed.)
2. Observasi adalah tindakan pemantauan dan pencatatan perkembangan kondisi pasien
(Fundamental of Nursing, Ruth F ,2 nd Ed, Lippincot).
3. Konseling adalah proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah
pasien atau orang dekat (keluarga) pasien untuk meningkaktan atau mendukung
koping, penyelesaian masalah dan hubungan interpersonal (NIC, 3 rd Ed)
10
11. 4. Pendidikan kesehatan adalah pengembangan dan pemberian intruksi dan pengalaman
pembelajaran untuk memfasilitasi perkembangan adaptasi tingkah laku yang
mendukung kesehatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas (NIC,3 rd Ed)
5. Promosi Kesehatan merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan untuk
mengoptimalkan kesehatan klien sehingga kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi dan
meningkatkan perilaku hidup sehat.
6. Pencegahan Penyakit merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan untuk
menghindari atau mengurangi risiko masalah, Melakukan penanganan masalah secara
dini dan mengurangi dampak tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien atau
kemampuan klien dalam penanganan masalah. Perawat melakukan tindakan
pencegahan spesifik pada anggota keluarga agar bebas dari penyakit/ cedera melalui
kegiatan: imunisasi; pencegahan merokok; program kebugaran fisik; skreening dan
follow up berbagai kasus seperti hipertensi; pencegahan komplikasi Diabetes melitus
(DM); dan skreening osteoporosis.
7. Intervensi Keperawatan untuk Proses Penyembuhan (Nursing Treatment) merupakan
segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah atau
hambatan yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Jenis terapi keperawatan
antara lain: pembimbingan terhadap keluarga (coaching) untuk mengatasi masalah
kesehatan akibat perilaku yang tidak sehat, batuk efektif, inhalasi sederhana, tehnik
relaksasi, stimulasi kognitif, latihan rentang gerak (ROM), perawatan luka, pemasangan
Nasogastric Tube (NGT), Pemasangan dower kateter, Kompres. Pengelolaan gejala
(management symptom), dll.
8. Pemulihan kesehatan merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan untuk
pemulihan kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Perawat membantu
keluarga dalam fase pemulihan kesehatan bagi anggota keluarga setelah mengalami
cidera maupun akibat penyakit kronis yang diderita. Pemulihan kesehatan ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan anggota keluarga untuk berfungsi secara optimal
melalui berbagai terapi modalitas, dan terapi komplementer keperawatan
9. Terapi komplementer merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan lebih
mengutamakan pada pemberdayaan potensi klien untuk penanganan masalah
keperawatannya antara lain melalui : massage, aromaterapi, hipnocaring, acupressure,
pijat bayi, herbal terapi, meditasi, bioresonansi, syropraktik, naturopati, dan lain-lain.
10. Pemberian Obat bebas/ bebas terbata merupakan Penggunaan obat-obat yang berlogo
bulatan berwarna hijau atau berlogo bulatan berwarna biru guna mengendalikan
symptom/ gejala pada klien yang menghambat pemenuhan kebutuhan dasar klien.
Organisasi profesi PPNI menetapkan Tindakan Keperawatan yang dimaksud dalam
Permenkes Nomor : HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Pasal 8 berdasarkan kebutuhan dasar
manusia yang merupakan bidang garapan keilmuan keperawatan, sebagai berikut:
I. KEBUTUHAN DASAR INDIVIDU
Tindakan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan dasar individu yang
dilakukan perawat dibedakan dalam tindakan keperawatan generalis
(dilakukan oleh Perawat dengan kualifikasi lulusan D3 dan atau Ners) dan
tindakan keperawatan spesialis (dilakukan oleh Perawat dengan kualifikasi
lulusan Ners spesialis dan atau tersertifikasi) Lingkup tindakan
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan dasar individu mencakup :
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis.
2. Meningkatkan kemandirian klien
11
12. 3. Mendukung atau mengadaptasikan terhadap lingkungan
4. Membantu menjaga keseimbangan sistem
5. Memberikan pelayanan keperawatan perinatal dan kesehatan
reproduksi (di luar perinatal)
NO PERAWAT GENERALIS PERAWAT SPESIALIS
1 Memenuhi Kebutuhan Oksigen Memenuhi Kebutuhan Oksigen
Mengatur posisi tidur Kompetensi Perawat Generalis
Melaksanakan postural drainage, Perawatan tracheostomi
vibrasi dan perkusi thorax Menilai kapiler refill
Pemberian O2 dengan tube Melaksanakan manajemen klien
kanule, masker dan inhalasi tersedak
Melakukan perawatan WSD Melaksanakan teknik hemlick
(Water Sealed Drainage) manuver
Menyiapkan.spesimen (sputum, Memonitor Intermitten Pressure
analisa gas darah) Pulmonal Breathing (IPPB)
Melakukan pengukuran saturasi Melaksanakan berbagai teknik
oksigen pertolongan pasien tenggelam
Melaksanakan manajemen Bronchial washing pada klien
ventilator yang terpasang Endo Tracheal
Membantu pernafasan dalam dan Tube (ETT)
batuk efektif Melakukan perawatan pre
Melaksanakan pengisapan lendir operatif pada kasus
(suction oropharingeal, rongga pembedahan (misal: latihan
nasopaharingeal) nafas dalam)
Melaksanakan resusitasi jantung Melakukan perawatan intra
paru operatif pada kasus
Melakukan dokumentasi pembedahan (misal:
kepcrawatan klien membebaskan jalan nafas
dengan kepala extensi)
Melakukan perawatan post
operatif pasca bedah (misal:
membebaskan jalan nafas
dengan kepala extensi)
Melakukan pemeriksaan
terhadap tingkat kesadaran
Melakukan pemeriksaan kes.
pada kebutuhan O 2
Melakukan triage GADA
Melakukan managemen kepatenan
jalan napas dengan atau tanpa alat
Melakukan pengkajian kebutuhan
oksigen dengan dan atau tanpa alat
Melakukan intubasi
Melakukan torakossintesis
Melakukan pemasangan balutan
luka dada
Melakukan pengamanan fraktur
thoraks
12
13. 2 Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Memenuhi Kebutuhan Nutrisi
Memasang Naso Gastric Tube Kompetensi Perawat Generalis
(NGT)
Memberi makan / minum melalui
mulut
Memberi makan melalui NGT
Melepaskan NGT
Memberi makan / minum pada
bayi
Memberi makan melalui flowcare
Memberi makan melalui gastro
dan yeyenum
Memberikan penyuluhan tentang
diet
Menimbang Berat Badan dan
mengukur Tinggi Badan
Melakukan antropometri
Memonitor status nutrisi
Menghitung pemasukan
makanan dan minum
Mempertimbangkan pemenuhan
kebutuhan kalori harian
Melakukan perawatan pre
operatif system pencernaan (
misal: menyiapkan pasien puasa)
Melakukan perawatan
intraoperatif sistem
pencernaan (misal:
monitor/menolong
muntah/buang air besar )
Melakukan perawatan post
operatif sistem pencernaan
(misal: memonitor/menolong
muntah, memonitor peristaltik
usus )
Memberikan nutrisi parenteral /
melalui sentral
Melakukan pemeriksaan gula
darah di Instalasi Gawat Darurat
Melakukan pemberian makanan
tinggi gula pada hipoglikemia
3 Memenuhi Kebutuhan Integritas
Memenuhi Kebutuhan Integritas
Jaringan
Jaringan
Melakukan pengkajian integritas
Kompetensi Perawat Generalis
jaringan
Mengobservasi keadaan jaringan Melakukan perawatan intra
kulit operatif
Melakukan perawatan luka akut
dan kronis
Menentukan dan melakukan
debridement / membuang
13
14. jaringan mati
Irigasi luka/ drainage
Membalut luka
Melakukan perawatan drainage
luka
Melakukan perawatan gips
Memasang bidai
Melaksanakan fiksasi dan
relaksasi
Melakukan pertolongan pertama
luka
Menjahit luka ( pada keadaan
kedaruratan )
Mengangkat jahitan
Melakukan perawatan pre
operatif
Melakukan perawatan post
operatif
Melakukan penarikan dislokasi
sederhana
Memenuhi Kebutuhan Cairan dan
4 Memenuhi Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit
Elektrolit
Melaksanakan pemasangan infus
Kompetensi Perawat Generalis
sesuai program medik
Memonitor infus yang terpasang Melaksanakan transfusi darah
sesuai program medik
Mengganti balutan infus
Irigasi lambung
Melepas infus
Memberikan cairan intravena pada
Menentukan status hidrasi klien shock
Mengobservasi status asam-basa Melakukan pengkajian kebutuhan
Memberi penyuluhan atau cairan dan elektrolit advanced:
Pendidikan kesehatan tentang Jugularis Venous Pressure (JVP),
keseimbangan cairan dan Central Venous Pressure (CVP), Gas
elektrolit Darah, keseimbangan cairan,
Mengukur intake dan output Elektro Kardio Gram (EKG)
cairan & elektrolit
Melakukan balance cairan
Melakukan pengkajian kebutuhan
cairan dan elektrolit: turgor kulit
5 Memenuhi Kebutuhan Eliminasi Memenuhi Kebutuhan Eliminasi
Buang Air Besar Buang Air Besar
Membantu Buang Air Besar Kompetensi Perawat Generalis
di tempat tidur/kamar
mandi
Perawatan stoma
Memberikan enema
(Glycerin semprit)
Memberikan huknah
tinggi/rendah
Mengeluarkan fecal secara
14
15. manual
Melakukan pemeriksaan
rectal
Bowel training
Pendidikan kesehatan
tentang masalah eliminasi
BAB
Menyiapkan spesimen faeces
untuk pemeriksaan
laboratorium
6 Memenuhi Kebutuhan Eliminasi Memenuhi Kebutuhan Eliminasi
Urin Urin
Membantu buang air kecil di Kompetensi Perawat Generalis
tempat tidur/kamar mandi Melakukan perawatan urostomi
Memasang kateter urin Melakukan supra pubic
(midwelling/folley catheter) punction
Merawat kateter urin
Melepas kateter urin
Bladder training
Mengumpulkan/meyiapkan
spesimen urin untuk
pemeriksaan laboratorium
Memasang kondom kateter
Irigasi kandung kemih
Test berat jenis urin
Kegel's exercises
Perawatan pre dan post
sistostomi
Melakukan penkes pada
kebutuhan eliminasi urin
Melakukan spulling kateter
Mengosongkan kandung kencing
Memonitor urine
Mengukur urine
7 Memenuhi Kebutuhan Kebersihan Memenuhi Kebutuhan
Diri dan Lingkungan Kebersihan Diri dan Lingkungan
Memandikan klien Kompetensi Perawat Generalis
Menyisir rambut
Memasang kap kutu
Mencuci rambut
Membersihkan mulut
Menggosok gigi
Melaksanakan vulva hygiene
Memotong kuku
Menyiapkan tempat tidur
Membersihkan tempat tidur
Melaksanakan penyuluhan
tentang kebersihan diri
Melakukan "back rub"
Perawatan kaki diabetik
15
16. 8 Memenuhi Kebutuhan Istirahat Memenuhi Kebutuhan Istirahat
Dan Tidur Dan Tidur
Melaksanakan penyuluhan Kompetensi Perawat Generalis
tentang kebutuhan istirahat
tidur
Melaksanakan teknik relaksasi
Memodifikasi lingkungan yang
mendukung kenyamanan klien
9 Memenuhi Kebutuhan Obat- Memenuhi Kebutuhan Obat-
Obatan dan Alkes Obatan dan Alkes
Menghitung kebutuhan obat Kompetensi Perawat Generalis
sesuai program medik Melakukan persiapan dan
Menyimpan dan mengatur memberikan obat-obatan dalam
penggunaan obat kondisi khusus
Menyiapkan dan memberi obat kemoterapi/obat-obatan steroid
untuk klien sesuai program sesuai program medik
medik dan prinsip 6 benar
dengan cara pemberian obat :
melalui mulut, intra cutan, sub
cutan, intra vena, intra
muskuler, suppositoria, inhalasi,
instilasi/tetes, buccal/langit-
langit atas, sublinguale, kulit.
Memberi penyuluhan tentang
obat-obatan
Mengkaji efek samping obat-
obatan
Kolaborasi penanggulangan efek
samping obat-obatan
Memberi obat bebas dan bebas
terbatas
Melakukan penyuntikan TT/ATS
Menentukan penggunaan alat
kesehatan yang menunjang
pelayanan keperawatan
Memenuhi kebutuhan Sirkulasi Memenuhi kebutuhan Sirkulasi
10
Observasi tanda-tanda vital Kompetensi Perawat Generalis
Observasi adanya tanda -tanda Mengukur VP (Venus Pressure)
pendarahan internal atau Mengukur CVP (Central Vena
eksternal Pressure)
Monitor tanda-tanda Memelihara CVP tetap berfungsi
asites/udema Melakukan DC Shock sesuai
Melakukan rekam jantung program medis
Menginterpretasikan hasil rekam
jantung
Menyiapkan pasien untuk
pemeriksaan diagnostik (misal:
foto rontgen jantung paru)
Menyiapkan dan melakukan
16
17. stress exercises klien
Menyiapkan dan melakukan
perawatan klien pre, intra dan
post dialisa (haemo/peritoneal)
Melakukan perawatan klien yang
terpasang SB tube
Memeriksa status neurologik
(Glascow Coma Scale)
Melakukan pengambilan darah
untuk pemeriksaan laboratorium
Melakukan ankle brachial
pressure index
Melakukan mean arterial
pressure
Resusitasi Jantung Paru
Memenuhi Kebutuhan Keamanan, Memenuhi Kebutuhan Keamanan,
11 kenyamanan dan Keselamatan kenyamanan dan Keselamatan
Melakukan teknik isolasi: Kompetensi Perawat Generalis
Penggunaan sarung tangan
steril/tidak steril
Penggunaan Gaun pelindung, jas
operasi, apron/celemek
Penggunaan tutup kepala dan
masker
Cuci tangan
Merawat Luka (Cuci Luka, pasang
dan ganti balutan, gunakan
desinfektan, berikan obat dll)
Mempertahankan suhu tubuh
normal (kompres, pemberian
selimut, pengaturan suhu dan
sirkulasi udara, pemberian obat
antipiretik dll)
Melakukan pengikatan bagi klien
gelisah
Penggunaan bantal pasir
Memasang pengaman pada
tempat tidur
Menyiapkan dan menggunakan
tempat pembuangan alat-alat dan
bahan bekas/sisa (disposal
infeksius)
Stabilisasi, Collar Neck
Rescue (Pencarian Korban)
Evakuasi/ transportasi
(pemindahan dari tempat
kejadian trauma/bencana ke
tempat yang fasilitas lebih baik)
17
18. 12 Memenuhi Kebutuhan Manajemen Memenuhi Kebutuhan Manajemen
Nyeri Nyeri
Melakukan teknik stimulasi: Kompetensi Perawat Generalis
kantanous, kontralatoral, Pemberian obat-obatan
dan transkutanous. parentral jenis narkotik
Antisipatori guidance sesuai program masuk ke
Teknik relaksasi bio feed kebutuhan obat
back
Teknik distraksi
Teknik imaginasi terbimbing
Teknik hipnotis
Teknik gate control
Pemberian obat-obatan
analgetik sesuai program
Melakukan
massage/stimulasi kutan
Kompres hangat dan dingin
Memenuhi Kebutuhan Aktivitas Memenuhi Kebutuhan Aktivitas
13 Dan Exercise
Dan Exercise
Membantu Kompetensi Perawat Generalis
mobilisasi
Melatih Range of Motion (ROM)
exercise
Membantu dan melatih ambulasi
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang aktifitas dan
latihan
Mengajarkan body mekanik yang
tepat
Mengajarkan body alignment
yang tepat
Memenuhi Kebutuhan Psikososial/ Memenuhi Kebutuhan
14
Spiritual Psikososial/ Spiritual
Melaksanakan latihan asertif Kompetensi Perawat Generalis
Mengajarkan teknik
penguatan/koping
Melakukan teknik komunikasi
terapeutik interpersonal
Memodifikasi lingkungan
Melaksanakan cara menghargai
sistem nilai dan keyakinan klien
Melakukan teknik-teknik
peningkatan konsep diri yang
meliputi harga diri, ideal diri dan
gambaran diri
Memfasilitasi klien terhadap
pemenuhan kebutuhan spiritual
Melaksanakan manajemen stres
18
19. 15 Memenuhi Kebutuhan Interaksi Memenuhi Kebutuhan Interaksi
Sosial Sosial
Melaksanakan interaksi sosial Kompetensi Perawat Generalis
Melaksanakan terapi aktifitas Melakukan latihan orientasi
kelompok, terapi kerja, terapi realitas
millie Melakukan komunikasi
Melaksanakan manajemen terapeutik pada prilaku bunuh
konflik diri
Melaksanakan komunikasi Melakukan komunikasi
terapeutik pada klien menarik terapeutik pada prilaku
diri halusinasi
Melakukan komunikasi Melakukan komunikasi
terapeutik pada klien perilaku terapeutik pada klien demensia
kekerasan Melakukan komunikasi
Melakukan teknik komunikasi terapeutik pada klien waham
terapeutik pada klien marah Melakukan komunikasi
terapeutik pada klien depresi
Melakukan observasi perilaku
16 Memenuhi Kebutuhan Tentang Memenuhi Kebutuhan Tentang
Perasaan Kehilangan, Menjelang Perasaan Kehilangan, Menjelang
Ajal dan Menghadapi Kematian Ajal dan Menghadapi Kematian
Melaksanakan teknik Kompetensi Perawat Generalis
komunikasi terapeutik
sesuai fase kehilangan
Melaksanakan
perawatan menjelang
ajal
Melaksanakan
perawatan pasien
meninggal
Membantu pasien
melewati fase-fase
berduka.
Memenuhi Kebutuhan Memenuhi Kebutuhan
17
Seksualitas Seksualitas
Melakukan cara- Kompetensi Perawat Generalis
cara/teknik untuk
menciptakan
lingkungan privacy
Mengajarkan pola
seksualitas yang sehat
Mengajarkan
pendidikan seks pada
usia remaja, dewasa
dan usia lanjut
Melaksanakan rujukan
masalah seksual
Konseling masalah
seksual
19
20. 18 Memenuhi Kebutuhan Lingkungan Memenuhi Kebutuhan
Sehat Lingkungan Sehat
Memodifikasi Kompetensi Perawat Generalis
lingkungan yang sehat
Melakukan kolaborasi
dan memfasilitasi
lingkungan yang sehat
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang parameter /
indicator kesehatan lingkungan
Melakukan pengendalian
infeksi/pencegahan infeksi
nosokomial
Melaksanakan teknik isolasi
penyakit infeksi
Melaksanakan teknik isolasi
pada klien dengan pemberian
kemoterapi dan penurunan
sistem imun/kekebalan tubuh
19 Kebutuhan lbu Hamil Kebutuhan lbu Hamil
Melakukan pemeriksaan fisik ibu Kompetensi Perawat Generalis
hamil Mendengar denyut jantung janin
Melaksanakan penyuluhan Memonitor kesejahteraan janin
tentang kebutuhan ibu hamil
Melakukan stimulasi dini pada
- Perubahan fisiologi ibu hamil
- Nutrisi ibu hamil janin
- Senam hamil Menyiapkan pemeriksaan USG
- Imunisasi system reproduksi
- Kebersihan diri Melakukan pemeriksaan
- Persiapan persalinan laboratorium advanced :
- Perawatan bayi
- Protein urine
Melakukan pemeriksaan - Reduksi urine
laboratorium :
Memenuhi kebutuhan ibu hamil
- HCG test (test kehamilan)
- Haemoglobin dengan komplikasi
Melakukan konsultasi
kehamilan
Memenuhi Kebutuhan Ibu
Memenuhi Kebutuhan Ibu Melahirkan
20
Melahirkan Melakukan pemeriksaan fisik
- ibu melahirkan
Melakukan persalinan kala - I
keadaan normal
Mengisi partograf
Menolong persalinan kala – II
keadaan normal
Melakukan induksi
Melakukan episiotomi
Melaksanakan inisiasi menyusu
20
21. dini
Menolong persalinan kala – III
keadaan normal
Menolong persalinan kala – IV
keadaan normal
Melaksanakan manajemen nyeri
persalinan
Merawat bayi segera setelah
lahir
Memotong & mengikat tali
pusat
Menjahit episiotomi
Melaksanakan rujukan
persalinan
Melakukan konsultasi
persalinan
21 Kebutuhan Bayi Baru Lahir Kebutuhan Bayi Baru Lahir
Kompetensi Perawat Generalis
Menilai APGAR score
Melakukan pemeriksaan fisik Melakukan resusitasi jantung
bayi : umum, refleks paru pada bayi
Memandikan bayi Melaksanakan rujukan bayi
Memakaikan pakaian bayi baru lahir
Mengatur suhu kamar dan Melakukan konsultasi bayi baru
tempat tidur bayi lahir
Merawat tali pusat bayi
Mengajarkan ibu cara merawat
tali pusat
Mengajarkan ibu tentang ASI
ekslusif
Mengajarkan ibu melakukan
masase payudara
Melakukan pijat bayi
Melakukan stimulasi tumbuh
kembang bayi
Memenuhi Kebutuhan Post
22 Memenuhi Kebutuhan Post Partum
Partum Kompetensi Perawat Generalis
Melaksanakan
pemeriksaan fisik Memasang Intra Uterine Device
ibu post partum (IUD) dan Alat Kontrasepsi
Melaksanakan Bawah Kulit (AKBK)
tindakan dan Melepas IUD dan AKBK
pendidikan Melaksanakan konsultan ibu
kesehatan ibu post post partum yang bermasalah
partum
A. Nutrisi
B. Perawatan
payudara
dengan refleks
oxitosin
C. Senam nifas
21
22. D. Perawatan
vulva &
perineum
E. Perawatan
kebersihan diri
F. Kegel’s exercise
Melaksanakan
keperawatan
"postpartum blue"
Memberikan
penkes tentang
Keluarga
Berencana (KB)
23 Memenuhi Kebutuhan Pasagan Memenuhi Kebutuhan Pasagan
usia subur (PUS) usia subur (PUS)
- Melakukan pemeriksaan
Inspeculo Vagina Asam (IVA)
Melaksanakan pendidikan
kesehatan tentang kesehatan
reproduksi
Melakukan konsultasi tentang
kesehatan reproduksi
24 Memenuhi Kebutuhan Remaja
Memenuhi Kebutuhan Remaja
Melaksanakan pendidikan
Kompetensi Perawat Generalis
kesehatan tentang :
- Menstruasi
- Kesehatan
reproduksi
remaja putri
dan putra
Melaksanakan rujukan remaja
putri dan putra yang bermasalah
reproduksi
Menerima konsultasi remaja
putri dan putra yang bermasalah
reproduksi
25 Memenuhi Kebutuhan Pra Nikah
Memenuhi Kebutuhan Pra Nikah
Kompetensi Perawat Generalis
Melaksanakan pendidikan
kesehatan pra nikah tentang Menerima konsultasi masalah
kesehatan reproduksi menopouse
26 Memenuhi Kebutuhan Menopouse
Melaksanakan pendidikan
kesehatan tentang perubahan
fisiologi system reproduksi dan
penanganan berbagai masalah
menopouse : cara penggunaan
lubricasi vagina, teknik distraksi
22
23. dispeurenia
Melaksanakan rujukan masalah
menopouse
II. KEBUTUHAN KEPERAWATAN KELUARGA, KELOMPOK DAN
MASYARAKAT
A. Kebutuhan Keperawatan Keluarga (Terutama untuk Perawat Generalis)
1. Melakukan pengkajian keperawatan keluarga
2. Melaksanakan analisis data dan merumuskan diagnosa keperawatan keluarga
3. Merencanakan keperawatan keluarga
4. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga
Melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga
Memberikan konsultasi keperawatan keluarga
Melakukan pemberdayaan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya
Melakukan pelatihan dan supervisi bagi care giver di keluarga
Melakukan penemuan kasus dalam melakukan perawatan keluarga
Melakukan pemantauan penanganan masalah kesehatan anggota keluarga
Melaksanakan keperawatan kesehatan anggota keluarga yang sakit di rumah
Melaksanakan kontrol infeksi dan modifikasi lingkungan pemukiman
Melaksanakan pembinaan perilaku hidup sehat
Melakukan Pendampingan penanganan masalah di keluarga, Dukungan
keluarga (Family Support, Role Enhancement, Family Therapy)
5. Melakukan evaluasi keperawatan keluarga
6. Melakukan dokumentasi keperawatan keluarga
B. Kebutuhan Keperawatan Kelompok dan Masyarakat (Terutama untuk perawat
Spesialis)
1. Melakukan pengkajian keperawatan kelompok dan masyarakat
2. Melaksanakan analisis data dan merumuskan diagnosa keperawatan kelompok
dan, kesehatan lansiamasyarakat
3. Merencanakan keperawatan kelompok dan masyarakat
4. Melaksanakan tindakan keperawatan kelompok dan masyarakat
Melaksanakan pembinaan keperawatan masyarakat pada wilayah rural/ urban
Melaksanakan pembinaan keperawatan kelompok khusus di masyarakat :
karang werdha, dasa wisma, bina kesehatan balita, bina keluarga lansia, self
help group, support group
Melaksanakan pemberdayaan dan pengorganisasian kelompok/ masyarakat
dalam penanganan masalah kesehatannya
Melaksanakan keperawatan kesehatan pada masyarakat panti dan lapas.
Melaksanakan keperawatan kesehatan kerja
Melaksanakan keperawatan kesehatan sekolah
Skreening dan Penemuan kasus kelompok dan masyarakat
Berkontribusi dalam Program Pemberantasan penyakit menular
Melaksanakan imunisasi di masyarakat
23
24. Melaksanakan advokasi penanganan masalah kesehatan/ keperawatan
kelompok/ masyarakat
Melaksanakan upaya promosi kesehatan
Melaksanakan pemantauan penanganan masalah kesehatan secara tepat
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tentang perilaku hidup sehat bagi
kelompok dan masyarakat
Melakukan Terapi kelompok; Bercerita, bermain, humor, Communication
Enhancement.
5. Melaksanakan evaluasi keperawatan di kelompok dan masyarakat
6. Melakukan pendokumentasian pelayanan keperawatan kelompok dan masyarakat
III. Pelaksanaan keperawatan untuk penatalaksanaan bencana, meliputi:
1. melakukan tindakan pencegahan bencana meliputi :
a. tindakan early detection
b. tindakan mitigasi
c. tindakan early detection
d. tindakan evakuasi
2. melaksanakan tindakan saat benana :
a. triage bencana
b. Penatalaksanaan Trauma Fisik, Mental
c. Penatalaksanaan Pengungsi
d. Penatalaksanaan Kelompok Beresiko
3. melaksanakan rehabilitasi :
a. melaksanakan edukasi kesehatan
b. melakukan pencegahan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
IV. Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan Dalam Mendukung Program Pemerintah,
Antara Lain:
1. Program P2M : Imunisasi, Distribusi Paket Obat Anti Tuberkulosis (OAT),
Deteksi dini dan Pencegahan Penyakit Menular (penemuan kasus dini), Rapid test
malaria, HIV AIDS, Preventing Mother to Child Transmission (PMTCT)
2. Program Kesehatan Anak : Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Penanganan
balita sakit, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Penanganan masalah kesehatan
remaja, masalah kesehatan anak khusus
3. Program Kesehatan Ibu : Kontrasepsi/KB, Pertolongan Perslinan, Making
Pregnacy Sever, Inisiasi Menyusu Dini, P4K, Pelayanan Perinatal Regional,
Pelayanan Obstetri Neonatal Essensial Dasar, Pelayanan obstetric neonatal
essensial komprehensif, Asi eksklusive, Screening bayi baru lahir, Program
Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA)
4. Program Peningkatan Gizi : Suplementasi Gizi (Vitamin A, Fe, Zinc, Iodiu m),
Kadarsi, Penanganan Anak dengan gizi buruk
24
25. 5. Program Promosi Kesehatan : Mengajarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
6. Program Pelayanan Medik dasar : Algoritma Klinik (Medis Dasar),
7. Program Penunjang medik : Pemeriksaan Lab. Sederhana, Pembinaan dan
penanganan masalah kesehatan
V. PELAKSANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
1. Mind- body intervention: yoga, thai ci, imagery, musik, meditas, hypnotherapy
2. Biologically based therapy : herbal, terapi diet, food suplement, Aromatherapi,
homeopathy
3. Manipulative & body based method : Chiropractic, acupressure and acupuncture,
reflexology, massage,
4. Energy therapy : healing touch, reiki, holistic medicine, bioresonansi
VI. PENGGUNAAN OBAT BEBAS DAN ATAU BEBAS TERBATAS.
1. Golongan Obat bebas dan Obat bebas terbatas yang dapat diberikan :
1. Analgetik
2. Anti piretik
3. Anti histamin
4. Anti emetin
5. Oralit
6. Norit
7. Obat batuk
8. Raborantia
2. Metode Pemberian dapat melalui Resep, anjuran atau pemberian langsung.
BAB IV
IZIN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT
Setiap perawat yang melaksanakan praktik perawat perorangan dan berkelompok
berkewajiban mempunyai registrasi, sertifikasi, dan lisensi dan selalu meningkatkan
kemampuan profesionalisme di bidang keperawatan sesuai spesialisasinya melalui
pendidikan dan/atau pelatihan. Selama menjalankan praktik harus membantu program
pemerintah di bidang pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
A. Persyaratan Administratif
Setiap perawat yang melakukan praktik keperawatan perorangan dan atau berkelompok
harus mempunyai Surat Ijin Praktek Perawat (SIPP), dan Perawat yang melakukan
kerja di fasilitas pelayanan kesehatan harus mempunyai surat ijin kerja perawat (SIKP)
sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk mendapatkan SIPP atau SIKP salah satu
persyaratannya adalah perawat harus memiliki STR.
25
26. 1. Persyaratan administratif untuk mengajukan permohonan STR kepada
Majelis Tenaga Kesehatan MTKP dan MTKI.
a. Prosedur Registrasi :
1) Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaan profesinya wajib
memiliki STR, untuk memperoleh STR tenaga kesehatan harus memiliki
ijazah dan sertifikat kompetensi.
2) Ijazah dikeluarkaan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan sedangkan
sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh MTKI
3) Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan oleh perguruan tinggi bidang
kesehatan yang telah terakreditasi dari badan yang berwenang bersamaan
dengan pelaksanaan ujian akhir.
4) Perguruan tinggi bidang kesehatan melaporkan akan dilakukannya uji
kompetensi kepada MTKI melalui MTKP sekurang-kurangnya 2 (dua)
bulan sebelum dilakukan uji kompetensi
5) MTKI setelah menerima laporan dari perguruan tinggi bidang kesehatan
akan menyiapkan soal uji kompetensi dan pengawas
6) Setelah uji kompetensi dilakukan, perguruan tinggi bidang kesehatan
melaporkan kepada MTKI melalui MTKP tentang peserta didik yang
dinyatakan lulus, selanjutnya MTKI akan mempersiapkan sertifikat
kompetensi dan STR.
7) MTKI menyerahkan sertifikat kompetensi dan STR kepada peserta didik
pada waktu pengambilan sumpah.
8) Sertifikat kompetensi yang habis masa berlakunya dapat diperpanjang
melalui partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan pendidikan dan / atau
pelatihan, serta kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan bidang tugas atau
profesinya minimal sebesar 25 (duapuluh lima) satuan kredit profesi (SKP)
dalam jangka waktu 5 tahun.
9) Masa berlaku STR sepanjang masa berlakunya sertifikat kompetensi
10) STR berlaku secara Nasional di wilayah Indonesia
11) MTKI menyampaikan pembukuan registrasi kepada Menkes melalui Ka.
Badan PPSDM
b. Persyaratan Uji Competensi :
Salah satu persyaratan untuk mendapatkan STR adalah perawat harus memiliki
sertifikat kompetensi. Untuk mendapatkan sertifikat kompetensi diperoleh
dengan mengajukan Permohonan kepada MTKP dengan melampirkan
persyaratan :
1) Fotocopi ijasah pendidikan keperawatan yang dilegalisir
2) Surat keterangan sehat dari dokter yg punyai SIP
3) Persyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan dan etika profesi
4) Pas foto berwarna terbaru 4x6 tiga lbr.
c. Persyaratan mengajukan permohonan STR :
Permohonan STR ditujukan ke MTKI dengan melampirkan persyaratan :
1) Fotocopi ijasah pendidikan yang dilegalisir Fotocopi transkrip nilai
akademik yg dilegalisir
2) Fotocopi sertifikat kompetensi yg dilegalisir
3) Surat keterangan sehat dari dokter yg punya SIP
4) Pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan dan etika profesi
26
27. 5) Pas foto berwarna terbaru 4x6 dua lbr.
2. Persyaratan administratif untuk mengajukan permohonan SIPP atau SIKP kepada
Pemerintah daerah adalah :
a. Persyaratan untuk memperoleh SIPP atau SIKP Awal :
Perawat harus mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah
kabupaten/kota dengan melampirkan:
1) fotocopy STR yang masih berlaku dan dilegalisasi;
2) surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik;
3) surat pernyataan memiliki tempat kerja di fasilitas pelayanan kesehatan
atau tempat praktik;
4) pas foto berwarna terbaru ukuran 4X6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar;
5) rekomendasi dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota atau pejabat yang
ditunjuk (Jika perizinan tidak dikeluarkan oleh kepala dinas kesehatan)
6) rekomendasi dari organisasi profesi PPNI Kabupaten/Kota
7) Sertifikat Emergency Nursing/PPGD/BTCLS
b. Persyaratan untuk memperoleh SIPP atau SIKP Ulang :
Perawat men gajukan permohonan pembaharuan SIKP atau SIPP kepada
pemerintah daerah kabupaten/ kota setempat dengan melampirkan :
1) fotokopi SIKP/SIPP yang lama;
2) fotokopi STR;
3) surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik;
4) pas foto berwarna terbaru ukuran 4X6 cm sebanyak 3 (tiga) lbr
5) rekomendasi dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota atau pejabat yang
ditunjuk (Jika perizinan tidak dikeluarkan oleh kepala dinas kesehatan)
6) rekomendasi dari organisasi profesi PPNI Kabupaten/Kota
7) Sertifikat Emergency Nursing/PPGD/BTCLS
B. Persyaratan Tempat Penyelenggaraan Praktik Perawat Untuk Mendapatkan SIPP
Dalam melaksanakan praktik perawat swasta diperlukan tempat dan peralatan sesuai
standar yang harus dipenuhi dan dalam keadaan siap pakai yang meliputi fisik dan
peralatan.
Fisik / Gedung
Untuk melaksanakan praktik perawat swasta diperlukan ruangan yang memenuhi
persyaratan yang terdiri dari :
1. Ruang Periksa
2. Ruang Tunggu
3. Ruang Tindakan/ perawatan
4. Kamar mandi/Kecil/ Toilet
Spesifikasi gedung:
1. Dinding permanen
2. Lantai bukan dari tanah/ berubin
3. Ventilasi cukup
4. Penerangan cukup
5. Ada Persedian air bersih
27
28. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan praktik keperawatan adalah :
a. Alat Tenun
b. Alat Kesehatan
c. Bahan habis pakai
d. Obat-obatan emergency
e. Alat Rumah Tangga
f. Alat Pencatatan dan Pelaporan
a. Alat Tenun
Penetapan alat tenun berdasarkan jumlah, jenis dan spesifikasi menjamin
tersedianya alat tenun yang memadai untuk mencapai peningkatan mutu praktik
keperawatan dan memberikan kepuasan pada pasien
Adapun alat tenun sebagai berikut:
Alat Tenun Minimal Ruang Praktik Keperawatan
NO NAMA ALAT JUMLAH, DATA TEKTIK KET
1 Sprei 3 250 x 80
2 Sarung bantal 3
3 Selimut 2
4 Handuk cuci tangan 6
5 Gordyn /Schem 1
6 Taplak meja 3
7 Mitella 3
8 Perlak 2 80 x 40
9 Sprei kecil 1 100 x 60
10 Masker 3
11 Waslap 3
b. Alat Kesehatan
Penetapan kebutuhan alat keperawatan/medik baik dari segi jumlah, jenis dan spesifikasi
yang memadai untuk mencapai tujuan praktik keperawatan dan kepuasan pasien. Adapun
alat keperawatan/medis minimal adalah sebagai berikut :
Alat Kesehatan Minimal di Ruang Praktik Keperawatan
NO NAMA ALAT JUMLAH, DATA TEKTIK KET
Peralatan Keperawatan
Atau Peralatan Medik
1 Stetoskop 1
2 Tensi Meter 1 -
3 Thermometer
4 Spatel lidah 1
5 Lampu Senter 1
6 Timbangan berat 1
' badan ,
8 Bengkok 1
28
29. 9 Gunting Verban 1 set
10 Set Balutan 1 set
11 Hecting set 1
12 Tromol 1
13 Korentang + tempat 1
14 Bak Spuit 1
15 Sterilisator 1
16 Tempat alcohol 1
17 Standar Infus 1
18 Pispot 1
19 Urinal 1
20 Meja periksa 1
21 Lemari 1
22 Meja instrument 1
23 Oksigen 1
c. Bahan habis pakai
1. Kasa/ kapas steril
2. Kertas tisue
3. Cairan pelicin/ minyak/ jelly
4. Plester/ pembalut
5. Tempat sampah tertutup.
6. Alkohol 70 %/ cairan desinfektan
7. Obat merchurochrom 70 %
8. Bahan lab. DL, UL.
9. Masker
10. Kasa pembalut
11. Jarum Abocath
12. Wing Needle
13. Semprit dan jarum suntik
14. Set Infus
d. Obat-obatan emergency
1. Obat syok anafilatik
2. Obat P3K
3. Obat bebas ( lingkaran hijau dan biro )
4. Obat bebas terbatas
e. Alat Rumah Tangga
Penetapan kebutuhan alat rumah tangga baik dari segi jumlah, jenis clan spesifikasi
menjamin tersedianya alat rumah tangga yang memadai untuk mencapai tujuan
pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Adapun alat rumah tangga minimal
untuk praktik keperawatan adalah sebagai berikut:
29
30. Alat Rumah Tangga Minimal di Ruang Praktik Keperawatan
NO NAMA ALAT JUMLAH DATA TEKNIK KET
Alat Rumah Tangga
1 Meja Tulis 1/2 biro 1
2 Kursi 2
3 Lemari 1
4 Jam diding 1
5 Bantal 1
6 Kursi tunggu 2
7 Tempat sampah 1 Bertutup
8 Alat minum 1 (gelas + sendok )
9 Pembatas/gorden 1
10 Alat kebersihan 1 sapu,lap,kesetan, kain pel '
11 Tempat cuci tangan 1 Air mengalir
f. Alat Pencatatan dan Pelaporan
Penetapan kebutuhan alat pencatatan dan pelaporan baik dari segi jumlah dan
jenisnya yang dapat menjamin pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dalam
menunjang tercapainya tujuan praktek keperawatan dan kepuasan pasien. Adapun
alat pencatatan dan pelaporan untuk praktik keperawatan adalah sebagai berikut :
Alat Pencatatan dan Pelaporan Minimal Ruang Praktik Keperawatan
NO NAMA ALAT JUMLAH DATA TEHNIK KET
Alat Pencatatan dan Pelaporan
1 Buku expedisi 1
2 Buku Registrasi 1
3 Alat tulis kantor
4. Formulir-formulir :
a. Form Informed concent
b. Form observasi
b.
d. Form Rujukan pasien
e. Form asuhan keperawatan
f. Form Pelaporan sesuai
ketentuan
c. Form observasi
Form Rujukan pasien
30
31. BAB V
PENUTUP
Juklak ini digunakan oleh perawat maupun stakeholder terkait dalam menerapkan Permenkes
nomor 148 tahun 2010 tentang izin penyelenggaraan praktik perawat.
Juklak ini berisi hak, kewajiban, dan wewenang perawat, prosedur registrasi, tindakan
keperawatan, pembinaan serta pengawasan praktik keperawatan.
Dengan dikeluarkannya petunjuk pelaksanaan ini diharapkan perawat Indonesia lebih
memahami praktik pelayanan keperawatan yang dapat dilakukan sehingga dapat
terselenggara praktik keperawatan yang aman sesuai dengan tanggung jawab, kode etik dan
kewenangan perawat.
31
32. Lampiran Formulir 1
Perihal : Permohonan Surat Izin Kerja Perawat /Surat Izin Praktik Perawat
(SIKP/SIPP)
Kepada Yth,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ........
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama Lengkap : ...
Alamat : ...
Tempat, tanggal lahir : ...
Jenis kelamin : ...
Tahun Lulusan : ...
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor .............................. tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat, dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan
Surat Izin Kerja Perawat /Surat Izin Praktik Perawat (SIKP/SIPP).
Sebagai bahan pertimbangan terlampir:
a. fotokopi SIP/STR yang masih berlaku dan dilegalisasi;
b. surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik;
c. surat pernyataan memiliki tempat praktik;
d. pas foto berwarna terbaru ukuran 4 X 6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar;
e. rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk;
dan
f. rekomendasi dari organisasi profesi.
Demikian atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
…,…
Pemohon,
…
32
33. Lampiran Formulir 2
KOP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA ...
SURAT IZIN KERJA PERAWAT (SIKP)
Nomor:
Yang bertanda tangan dibawah ini, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ... memberikan izin
kerja kepada:
Nama : …
Tempat/tanggal lahir : ...
Alamat : …
Nomor SIP/STR : ...
Untuk bekerja sebagai perawat di … (tempat dan alamat lengkap fasilitas pelayanan
kesehatan)
Surat Izin Kerja Perawat (SIKP) ini berlaku sampai dengan tanggal ...
(sesuai pemberlakuan SIP/STR)
Dikeluarkan di …
Pada tanggal …
Pas Foto Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ...
4X6
(.............................)
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ...;
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ....;
3. Ketua PPNI Kabupaten/Kota.; dan
4. Pertinggal.
33
34. Lampiran Formulir 3
KOP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA ...
SURAT IZIN PRAKTIK PERAWAT (SIPP)
Nomor:
Yang bertanda tangan dibawah ini, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ... memberikan izin
praktik kepada:
Nama : …
Tempat/tanggal lahir : ...
Alamat : …
Nomor SIP/STR : ...
Untuk berpraktik sebagai perawat di … (tempat dan alamat lengkap tempat praktik)
Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) ini berlaku sampai dengan tanggal ...
(sesuai pemberlakuan SIP/STR)
Dikeluarkan di …
Pada tanggal …
Pas Foto Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ...
4X6
(.............................)
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ...;
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ....;
3. Ketua PPNI Kabupaten/Kota ...; dan
4. Pertinggal.
34
35. Lampiran formulir 4
IZIN PRAKTIK PERORANGAN PERAWAT
I. PERSYARATAN
A. Permohonan Surat Tanda Regestrasi ( STR )
1. Foto copy Ijazah Pendidikan Keperawatan ( Diploma III Keperawatan )
2. Surat keterangan sehat dari dokter
3. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 ( dua ) lembar
B. Permohonan Surat Ijin Kerja ( SIK )
1. Foto copy STR yang masih berlaku
2. Foto copy Ijazah Pendidikan Keperawatan ( Diploma III Keperawatan )
3. Surat keterangan sehat dari Dokter
4. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 ( dua ) lembar
5. Surat keterngan dari pimpinan sarana pelayanan
6. Rekomendasi dari organisasi profesi
C. Permohonan Surat Ijin Praktik Perawat( SIPP )
1. Foto copy KTP yang masih berlaku
2. Foto copy STR yang masih berlaku
3. Foto copy Ijazah Pendidikan Keperawatan ( Diploma III Keperawatan )
4. Surat keterangan sehat dari dokter
5. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 ( dua ) lembar
6. Surat keterangan pengalaman kerja dari pimpinan sarana tempat kerja
7. Rekomendasi dari organisasi profesi
35
36. II. CONTOH PERMOHONAN
A. Permohonan Surat Tanda Regestrasi ( STR )
Lampiran : Satu gabung.
Perihal : Permohonan Surat Tanda Regestrasi ( STR )
Kepada Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi __________________
Di ___________________________________________
Dengan Hormat
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Alamat :
Tempat tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Tanda Regestrasi ( STR ).
Sebagai bahan pertimbangan terlampir .
1. Foto copy Ijazah Pendidikan Keperawatan ( Diploma III Keperawatan )
2. Surat keterangan sehat dari dokter
3. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 ( dua ) lembar
Demikian atas bantuan dan perhatiannya, kami ucapkan banyak terima kasih.
__________, _________________
Yang memohon,
Pemohon
36
37. Lampiran Formulir 5
IZIN PRAKTIK BERKELOMPOK PERAWAT
I. PERSYARATAN
1. Foto copy akta pendirian yayasan ( bila pemohon yayasan )
2. Rekomendasi pengalaman di bidang kesehatan ( bagi pemohon perorangan )
3. Foto copy SITU/HO
4. IMB
5. Dilaksanakan minimal 3 orang perawat
6. Denah bangunan
7. Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten
8. Foto copy ijazah
9. Foto copy KTP
10. Foto copy SK pensiun ( bagi pensiunan )
11. Surat Izin Praktik Perawat
12. Rekomendasi dari atasan langsung ( bila PNS )
13. Daftar ketenagaan dengan kelengkapan administrasi/ Struktur Organisasi
14. Daftar peralatan medis/ inventaris
37
38. II. CONTOH PERMOHONAN IZIN PRAKTIK BERKELOMPOK
PERAWAT
Kepada yth :
Bupati ______________
c/q Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten ________________
di
________________________________________________________________
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Tempat/Tgl Lahir :
Pekerjaan :
Alamat pekerjaan :
Alamat Rumah :
Nama Praktik : Praktik Berkelompok Perawat
Alamat Praktik :
Dengan ini mengajukan permohonan izin Praktek Berkelompok Perawat, sebagai bahan
pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
1. Foto copy akta pendirian yayasan ( bila pemohon yayasan )
2. Rekomendasi pengalaman di bidang kesehatan ( bagi pemohon perorangan )
3. Foto copy SITU/HO
4. IMB
5. Dilaksanakan minimal 3 orang perawat
6. Denah bangunan
7. Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten
8. Foto copy ijazah
9. Foto copy KTP
10. Foto copy SK pensiun ( bagi pensiunan )
11. Surat Izin Praktik Perawat
12. Rekomendasi dari atasan langsung ( bila PNS )
13. Daftar ketenagaan dengan kelengkapan administrasi/ Struktur Organisasi
14. Daftar peralatan medis/ inventaris
15. Berkas permohonan rangkap 2 ( dua ) dalam map
Demikian disampaikan, atas perhatian bapak kami ucapkan terimakasih
____________, ____________________
Hormat kami
Pemohon,
( Nama pemohon )
38
39. III. CONTOH PERMOHONAN REKOMENDASI
Lampiran : 1 ( satu ) gabung
Perihal : Permohonan Rekomendasi Praktik Berkelompok Perawat
Kepada yth :
Bupati _______________
c/q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten _______________
Di
_______________________________________________
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Pendidikan :
Jenis kelamin :
Tempat/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Dengan ini mengajukan permohonan rekomendasi untuk melengkapi persyaratan
permohonan SITU/HO Praktik Mandiri Perawat Berkelompok dengan nama : Praktik
Berkelompok Perawat yang beralamat di
_________________________________________________________, Sebagai bahan
pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
1. Foto copy akta pendirian yayasan ( bila pemohon yayasan )
2. Rekomendasi pengalaman di bidang kesehatan ( bagi pemohon perorangan )
3. Foto copy ijazah perawat penanggung jawab yang telah dilegalisir
4. Surat tanda regestrasi dari konsil keperawatan ( kalau ada )
5. Foto copy KTP/ surat keterangan domisili
6. Rekomendasi dari atasan langsung ( bila PNS )
7. Denah
a. Denah situasi lokasi
b. Denah bangunan
c. Denah tempat parkir
8. Analisa kebutuhan tenaga dan rencana untuk mendapatkannya
9. Analisa kebutuhan peralatan medis dan non medis
Demikian surat permphonan ini dibuat, atas perhatian bapak kami ucapkan terimakasih
____________, ________________
Hormat kami
Pemohon,
Materai 6000
( Nama pemohon)
39
40. B. Permohonan Surat Ijin Kerja ( SIK )
Lampiran : Satu gabung.
Perihal : Permohonan Surat Ijin Kerja ( SIK )
Kepada Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten _______________
Di __________________________________________
Dengan Hormat
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Tempat tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Lulusan :
Tahun Lulusan :
Nomor STR :
Tempat bekerja :
Alamat rumah :
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Ijin Kerja( SIK ).
Sebagai bahan pertimbangan terlampir .
1. Foto copy STR yang masih berlaku
2. Foto copy Ijazah Pendidikan Keperawatan ( Diploma III Keperawatan )
3. Surat keterangan sehat dari Dokter
4. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 ( dua ) lembar
5. Surat keterngan dari pimpinan sarana pelayanan
6. Rekomendasi dari organisasi profesi
Demikian atas bantuan dan perhatiannya, kami ucapkan banyak terima kasih.
__________, _________________
Yang memohon,
Pemohon
40
41. C. Permohonan Surat Ijin Praktik Perawat( SIPP )
Lampiran : Satu gabung.
Perihal : Permohonan Surat Ijin Praktik Perawat( SIPP )
Kepada Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten ___________________
Di ______________________________________________
Dengan Hormat
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Tempat tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Lulusan :
Tahun lulusan :
Nomor SIP :
Alamat rumah :
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Ijin Praktik Perawat
(SIPP) ulang, Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 148/ Menkes/ SK/ XI/2010
tentang Penyelenggaraan Praktik Mandiri Perawat. Dan sebagai bahan pertimbangan
terlampir .
1. Foto copy KTP yang masih berlaku
2. Foto copy STR yang masih berlaku
3. Foto copy Ijazah Pendidikan Keperawatan ( Diploma III Keperawatan )
4. Surat keterangan sehat dari dokter
5. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 ( dua ) lembar
6. Surat keterangan pengalaman kerja dari pimpinan sarana tempat kerja
7. Rekomendasi dari organisasi profesi
Demikian atas bantuan dan perhatiannya, kami ucapkan banyak terima kasih.
__________, _________________
Yang memohon,
Pemohon
41