Dokumen ini membahas tentang pemanfaatan minyak jelantah sebagai alternatif energi melalui proses konversi menjadi biodiesel. Minyak jelantah dapat diubah menjadi biodiesel melalui reaksi kimia transesterifikasi yang menghasilkan emisi yang lebih rendah dibanding solar. Dokumen ini juga menyarankan kerjasama antara akademisi, bisnis, dan pemerintah dalam mensosialisasikan pemanfaatan minyak jelantah kep
1. Pemanfaatan Minyak
Jelantah, Sebagai Alternatif
Energi
Oleh :
Ahmad Rizaly ( A.0910385 )
Haris Setiawan (A.0910428 )
Nani Yulianti ( A.0910384 )
Nesia Arrini R ( A.09261537 )
2. Latar Belakang
Minyak jelantah merupakan limbah dan bila
ditinjau dari komposisi kimianya, mengandung
senyawa-senyawa yang bersifat
karsinogenik, yang terjadi selama proses
penggorengan. Jadi, pemakaian minyak jelantah
yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan
manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan
akibat selanjutnya dapat mengurangi
kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu perlu
penanganan yang tepat agar limbah minyak
jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak
menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan
manusia dan lingkungan.
3. Identifikasi Masalah
• Apa itu minyak jelantah ?
• Apa bahaya penggunaan minyak
jelantah?
• Bagaimana memanfatkan minyak
jelantah?
• Bagaimana mensosialisasikan
gerakan mendaur ulang minyak
jelantah pada masyarakat?
4. Minyak Jelantah, deskripsi dan
bahayanya
Deskripsi :
• Minyak goreng yang dipanaskan /
digunakan berulang kali
• Mengalami perubahan fisik &
kimia, dengan adanya perubahan warna
• Berbau tengik
• Secara kimiawi mengalami perubahan
reaksi hidrolis, oksidasi termal dan
polimerasi termal.
5. Bahaya Penggunaan :
• Hidrolis lemak menjadi asam lemak bebas
yang mudah teroksidasi, menjadikan tengik
• Membentuk asam lemak
trans, mengakibatkan gangguan kesehatan
(metabolisme kolesterol, tekanan darah
tinggi dan jantung, membentuk akrolein
(penyebab gatal dan batuk pada
tenggorokan)
• Beresiko terkena penyumbatan pembuluh
darah dan jantung koroner
• Bersifat karsinogen sehingga bisa
menyebabkan kanker.
6. Pemanfaatan
• Salah satu bentuk pemanfaatan, dengan mengubahnya
secara proses kimia menjadi biodiesel (karena merupakan
minyak nabati, turunan dari CPO (crude palm oil)
• Pembuatan biodiesel menggunakan reaksi transesterifikasi
seperti pembuatan biodiesel pada umumnya dengan
pretreatment untuk menurunkan angka asam pada minyak
jelantah.
• Hasil ujicoba menunjukkan penghematan dari 1 L untuk 6
km menjadi 1 L untuk 9 km dengan menggunakan biodiesel
minyak jelantah
• Demikian juga BBM perahu nelayan berkurang sekitar 20
persen apabila digunakan oleh para nelayan (Gatra 2006).
Bahkan telah diuji coba pada kendaraan bermesin diesel
sampai 40% campuran dengan solar selama kurang lebih 3
tahun tanpa masalah sadikit pun.
7. Tabel perbandingan emisi yang dihasilkan oleh biodiesel dari minyak
jelantah (Altfett Methyl Ester/AME) dan Solar :
Hal AME Solar
Emisi NO 1005,8ppm 1070ppm
Emisi CO 209ppm 184ppm
Emisi CH 13,7ppm 18,4ppm
Emisi partikulat/debu 0,5 0,93
Emisi SO2 tidak ada Ada
8. Tabel hasil uji laboratorium perbandingan berbagai macam
parameter antara biodiesel minyak jelantah, solar dan persyaratan
SNI untuk biodiesel
ASTM Standar
Sifat fisik Unit Hasil SNI Biodiesel
(Minyak Solar)
Flash point °C 170 Min.100 Min. 100
Viskositas
cSt. 4,9 1,9-6,5 2,3-6,0
(40°C)
Bilangan setana - 49 Min.40 Min.48
Cloud point °C 3,3 - Maks.18
Sulfur content % m/m <<> 0.05 max Maks.0,05
Calorific value kJ/kg 38.542 45.343 --
Density (15°C) Kg/l 0,85 0,84 0,86-0,90
Gliserin bebas Wt.% 0,00 Maks.0,02 Maks 0,02
9. Mensosialisasikan Gerakan Memanfaatkan
Minyak Jelantah
• Diperlukan sinergi yang sangat tinggi
antara akademisi, businessman dan
government kepada masyarakat
• Kalangan akademisi, memberikan pendidikan
pengolahan minyak jelantah
• Pengusaha menjadi ‘father’ bagi kalangan
akademisi dalam memberikan dukungan
finansial dan sarana (tidak profit oriented)
• Pemerintah memberikan peran aktif dalam
sosialisasi pemanfaatan minyak jelantah.
10. Penutup dan Kesimpulan
Pemanfaatan minyak jelantah dengan
mengubahnya menjadi biodiesel yang nantinya
dapat digunakan sebagai bahan bakar merupakan
suatu langkah yang positif. Meskipun dalam
pemanfaatannya masih banyak kendala terutama
dalam pengumpulan minyak jelantah dalam
jumlah yang banyak. Akan tetapi pemanfaatan
minyak jelantah sebagai bahan energi biodiesel
ini sudah merupakan sebuah kemajuan yang
perlu dukungan dari pemerintah dalam upaya
mensosialisasikannya kepada masyarakat.
11. Sekian dan terima kasih
atas perhatiannya
“ Tanamkan semangat membangun bangsa
yang membara dalam diri kita, sebagaimana
anda menanam jagung saat mata kuliah
praktikum Dasar Agronomi kemarin “