2. Latar Belakang
Meningkatnya kesadaran manusia akan
kerusakan lingkungan akibat penggunaan
zat-zat berbahaya
Upaya memanfaatkan agen hayati yang
ramah lingkungan
Memanfaatkan biodiversitas cendawan
yang berguna dalam bidang pertanian
3. Rumusan Masalah
Apa itu cendawan?
Apa yang dimaksud dengan cendawan sebagai
musuh alami?
Jenis cendawan apa saja yang dapat digunakan
sebagai musuh alami?
Bagaimana prospek dan dampak penggunaan
cendawan sebagai agen hayati?
4. Deskripsi singkat
• Eukariotik, heterotrofik (tak berklorofil)
• Bersel satu atau banyak, berupa hifa dengan
komponen utama dinding selnya ialah zat kitin,
serta berkembang biak secara aseksual dengan
membentuk spora
• Struktur somatik tersusun atas benang2 yang
disebut hifa (kumpulan=miselium)
5. Cendawan
• Menguntungkan : Musuh alami,
membantu dalam pengadaan hara,
menyuburkan tanah, dll
• Merugikan : Hama dan penyakit,
menurunkan produktivitas, dll
6. Musuh alami (APH)
• Merupakan cendawan yang dapat mengendalikan
patogen lain yang merugikan, baik masih dari
golongan cendawan, maupun yang lainya seperti
bakteri dan serangga.
• Cendawan yang menjadi musuh alami (APH)
merupakan organisme yang sangat dibutuhkan
para petani sehingga perlu dikembangkan.
7. Cendawan yang bertindak sebagai
musuh alami
• Beauvaria bassiana
• Metarhizium anisopliae
• Gliocladium sp
• Trichoderma sp
8. Beauvaria bassiana
Secara alami terdapat didalam tanah sebagai jamur saprofit.
kelembapan tanah yang berkurang dan adanya antifungal atau
pestisida dapat menghambat pertumbuhannya.
Menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk
ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih
jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru
>175 jenis serangga hama yang menjadi inang
Efektif mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa
oratorius) dan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada
tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran.
9. Metarhizium anisopliae
• Cendawan ini biasa disebut dengan green muscardine fungus dan
tersebar luas di seluruh dunia
• Awal pertumbuhannya berwarna putih, kemudian berubah
menjadi hijau gelap dengan bertambahnya umur.
• Bersifat parasit pada beberapa jenis serangga dan bersifat
saprofit di dalam tanah dengan bertahan pada sisa-sisa tanaman
• Telah terbukti mampu mematikan Plutella xylostella dari ordo
Lepidoptera yang menyerang tanaman kubis dan Ostriania
furnacalid Guenee pada tanaman jagung
• Menghasilkan cyclopeptida, destruxin A, B, C, D, E dan
desmethyldestruxin B. Destruxin sebagai bahan insektisida.
10. Gliocladium sp
• Memarasit inangnya dengan cara menutupi atau membungkus patogen,
memproduksi enzim-enzim dan menghancurkan dinding sel patogen hingga patogen
mati (Howell, 1989 dalam Ariani, 2001).
• Dapat sebaagai saprofit maupun parasit pada cendawan lain, dapat berkompetisi
akan makanan, dapat menghasilkan zat penghambat dan bersifat hiperparasit
(Papavizas, 1985).
• Mekanisme antagonistik dari Gliocladium sp terhadap organisme lain adalah
hiperparasitisme, antibiosis dan lisis atau kombinasi keduanya (Chet and Henis,
1985 ; Paulitz, 1992). Cendawan ini pertama kali dilaporkan memproduksi bahan
anti cendawan (Anti Fungal) gliotoxin dan virin (Brain dan Heming, 1945 dalam
Amwalina, 2002).
• Dapat mengendalikan penyakit tular tanah, termasuk penyakit damping off pada
kacang buncis dan kubis, bercak daun pada tomat dan penyakit penyemaian pada
tanaman kapas (Mahr, 1994).
• G.roseum, G. fimbriatum, G. virens,. G.deliquescens
11. Trichoderma sp
• Spesies Trichoderma yang dapat memarasit cendawan lain diantaranya
T. virens, T. hamatum, T. lignorum, T. harzianum dan sangat potensial
untuk digunakan sebagai agens pengendali hayati
• Trichoderma sp ditemukan sebagai suatu mikoparasit. Pada saat
memarasit mencapai inang hifa biasanya mengelilingi atau melekat
dengan membentuk struktur pengait
• Sangat agresif terhadap cendawan lain. Mampu mematikan cendawan lain
dengan toksin yang dihasilkan, antara lain trichodermin dan trichotoxin,
kemudian mengkomsumsinya dengan menggunakan suatu kombinasi enzim
• Sebagai pengendali hayati bersifat anagonis terhadap bberapa pathogen
tanaman, seperti Fusarium sp, Rhizoctonia solani, Rhyzopor sp, dan
phytium sp
12. Prospek dan keuntungan penggunaan cendawan
sebagai musuh alami
• Dapat menggantikan peran pupuk kimia, walaupun
tidak 100%
• Akan menjadi suatu tren dikalangan para petani,
terutama petani organik
• Ramah lingkungan sehingga memungkinkan terjadinya
‘sustainable agriculture’
• Merupakan agen hayati yg efektif, sehingga dapat
meminimalisir penggunaan pestisida dan bahan kimia
lainnya.
13. Kesimpulan
• Penggunaan cendawan yang merupakan musuh
alami merupakan langkah yang tepat untuk
meningkatkan hasil produksi tanpa mengurangi
produktivitas lahan
• Penggunaan cendawan sebagai musuh alami
mesti(diusahakan) diterapkan oleh para petani
untuk dapat merealisasikan ‘sustainable
agriculture’ yang selama ini sangat diharapkan
oleh pamerintah dan masyarakat
14. Sekian dan Terima kasih
“ DALAM SETIAP HARAPAN, SELALU ADA ENERGI
BESAR YANG MENYERTAINYA. MAKA DARI ITU
TERUSLAH BERJUANG DAN BERKARYA. ALOKASIKAN
ENERGIMU UNTUK HAL-HAL YANG BERGUNA, LALU
PERHATIKAN APA YANG TERJADI “
( HARIS SETIAWAN & YULIAWATI)