SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
       PERMANGANOMETRI




                    Oleh:

    Nama       : Happinessa Brilliant Husni
    NRP        : 103020037
    Kelompok   :B
    Asisten    : Nabila Marthia




  LABORATORIUM KIMIA ANALITIK
   JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
        FAKULTAS TEKNIK
     UNIVERSITAS PASUNDAN
            BANDUNG
              2011
Laporan Praktikum Permanganometri


                               PERMANGANOMETRI


                                           Oleh :
                               Happinessa Brilliant Husni
                                      103020037


                                          Intisari
          Permanganometri adalah titrasi redoks yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium
permanganat (KMnO4) sebagai titran. Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi
yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Tujuan percobaan permanganometri
adalah untuk menentukan konsentrasi larutan standar KMnO4 sebagai peniter dengan
menggunakan zat baku primer asam oksalat (H2C2O4.2H2O) serta menentukan konsentrasi sampel
secara permanganometri. Prinsip percobaan permanganometri yaitu berdasarkan reaksi redoks
antara MnO4- dan C2O42- dalam suasana asam dan panas. Titik akhir titrasi ditujnukkan oleh
perubahan warna yangterjadi dari tak berwarna menjadi merah rose.
          Berdasarkan hasil pengamatan permanganometri , diperoleh bahwa volume KMnO4 pada
titrasi rata-rata yang dihasilkan dalam pembakuan larutan KMnO4 adalah 4,7 ml, normalitas
KMnO4 didapat 0,26 N 0,3 N. Pada perhitungan sampel, didapat volume titrasi rata-rata 7,65
ml dan normalitas sampel yang diperoleh 0, 07956 N 0,08 N dengan faktor kesalahan 0 %.
          Dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan sesuai dengan yang seharusnya karena
memiliki faktor kesalahan sebesar 0 % .


          PENDAHULUAN                               reaksi redoks antara MnO4- dan
                                                    C2O42- dalam suasana asam dan
Waktu Percobaan                                     panas. Titik akhir titrasi ditujnukkan
       Waktu       dan      tempat                  oleh perubahan warna yangterjadi
pelaksanaan              percobaan                  dari tak berwarna menjadi merah
permanganometri adalah pada hari                    rose.
Jumat, 19 Oktober 2011, pukul 13.00
WIB di Laboratorium Kimia                           Reaksi Percobaan
Analitik, lantai 4 Gedung Jalak                            Reaksi             percobaan
Harupat.                                            permanganometri , yaitu :
Tujuan Percobaan                                           KMnO4 K+ + MnO4-
        Tujuan            percobaan                 Red : 2MnO4- + 16H+ + 10e-
permanganometri      adalah   untuk                 2Mn2+ + 8H2O
menentukan konsentrasi larutan                      Oks : 5C2O42- 10 CO2 + 10 e- +
standar KMnO4 sebagai peniter                       2MnO4- + 5C2O42- +16H+ 2Mn2+ +
dengan menggunakan zat baku                         10 CO2 + 8H2O
primer asam oksalat (H2C2O4.2 H2O)
serta menentukan konsentrasi sampel                  BAHAN, ALAT, DAN METODE
secara permanganometri.                                    PERCOBAAN

Prinsip Percobaan                                   Bahan yang Digunakan
       Prinsip          percobaan                         Bahan-bahan yang digunakan
permanganometri yaitu berdasarkan                   dalam percobaan permanganometri

Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri

adalah    aquadest,    H2C2O4.2H2O,




Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri

H2SO4 , KMnO4, dan sampel.
Alat yang Digunakan
        Alat yang digunakan dalam
percobaan permanganometri adalah
batang pengaduk, buret, botol
semprot, botol timbang, corong kaca,
erlenmeyer, labu takar, kaki tiga,
kawat kasa, kertas saring, klem,
korek api, neraca, pembakar spirtus,
pipet tetes, pipet volumetri, dan
statif.




Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri


Metode Percobaan




                       Gambar 1. Metode Pembakuan KMnO4




Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri


Metode Percobaan




                 Gambar 2. Metode Penetapan Konsentrasi Sampel




Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri


                 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
       Berdasarkan hasil percobaan pembakuan KMnO4 diperoleh hasil
pengamatan yang dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
                 Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembakuan KMnO4
         Titrasi ke                       I                      II
          V akhir                      5,8 ml                 10,4 ml
          V awal                        1 ml                   5,8 ml
       V penggunaan                    4,8 ml                  4,6 ml
(Sumber : Happinessa Brilliant Husni, Meja 2)
       Berdasarkan hasil percobaan penetapan konsentrasi sampel diperoleh hasil
pengamatan yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
           Tabel 2. Hasil Pengamatan Penetapan Konsentrasi Sampel
         Titrasi ke                       I                      II
          V akhir                     30,2 ml                 37,8 ml
          V awal                      22,5 ml                 30,2 ml
       V penggunaan                    7,7 ml                  7,6 ml
(Sumber : Happinessa Brilliant Husni, Meja 2)
Pembahasan                                 didapatkan 0,07956 N        0,08 N
        Berdasarkan         percobaan      sesuai dengan konsentrasi yang
pembakuan KMnO4, H2C2O4.2 H2O              seharusnya sehingga besar faktor
ditimbang sebanyak 0,315 gram dan          kesalahan sebesar 0 %.
ditambahkan aquadest hingga 100                    Batang pengaduk terbuat dari
ml , dilarutkan hingga homogen.            kaca tahan panas, digunakan untuk
Setelah homogen, dipipet 10 ml             mengaduk cairan. Pada perobaan
dimasukkan ke erlenmeyer dan               permanganometri       ini     batang
ditambahkan 5 ml H2SO4 lalu bilas          pengaduk       digunakan       untuk
dengan        aquadest. Kemudian           mengaduk       ketika     melarutkan
dipanaskan hingga letupan pertama,         H2C2O4.2H2O (Abynoel, 2008).
tunggu hingga hangat-hangat kuku.                  Buret berupa tabung kaca
Setelah itu dititrasi dengan larutan       bergaris dan memiliki kran di
KMnO4 hingga TAT merah rose.               ujungnya. Ukurannya mulai dari 5
Titrasi dilakukan secara duplo             dan 10 mL (mikroburet) dengan
dengan KMnO4 sebagai peniter dan           skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL
H2C2O4.2H2O         sebagai     titran.    dengan skala 0,05 mL. Buret
Didapatkan volume KMnO4 rata-rata          berfungsi    untuk     mengeluarkan
pada titrasi sebanyak 4,7 ml dan           larutan dengan volume tertentu yang
konsentrasi KMnO4 didapatkan 0,26          digunakan untuk titrasi. Pada
N      0,3 N mendekati konsentrasi         percobaan permanganometri , buret
yang seharusnya, yaitu 0,30 N.             digunakan pada proses titrasi
        Pada penetapan konsentrasi         pembakuan KMnO4 dan titrasi
sampel didapatkan volume KMnO4             sampel (Abynoel, 2008).
rata-rata pada titrasi sebanyak 7,65               Botol semprot berupa botol
ml      dan    konsentrasi     sampel      berbahan plastik yang memiliki
Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri

berupa      selang    panjang    pada    labu takar, dapat digunakan juga
ujungnya. Botol semprot digunakan        untuk menyaring larutan.
untuk menyimpan aquadest untuk                   Klem      digunakan      untuk
membilas alat kimia yang digunakan       menjepit buret saat proses titrasi.
atau      membilas     pada     proses           Statif    berfungsi      untuk
pengenceran.       Pada     percobaan    menegakkan buret, corong, corong
permanganometri digunakan untuk          pisah, dan peralatan gelas lainnya
membilas alat.                           pada saat digunakan. Pada percobaan
         Botol timbang digunakan         permanganometri digunakan untuk
untuk menimbang bahan yang               menegakkan buret pada proses titrasi
bersifat     higroskopis.    Biasanya    (Abynoel, 2008).
digunakan di dalam menentukan                    Neraca     berfungsi     untuk
kadar air suatu bahan. Selain itu        menimbang sampel. Zat yang
digunakan untuk menyimpan bahan          ditimbang        pada       percobaan
yang akan ditimbang terutama untuk       permanganometri                 adalah
bahan cair dan pasta. Pada percobaan     H2C2O4.2H2O.
permanganometri, alat ini digunakan              Pipet    tetes    dan     pipet
untuk menimbang H2C2O4.2H2O              volumetri       digunakan        untuk
(Dwi, 2010).                             mengambil cairan dengan jumlah
         Corong kaca terbuat dari        tertentu. Untuk pipet tetes hanya
plastik atau kaca tahan panas dan        dapat mengambil cairan dalam
memiliki bentuk seperti gelas            jumlah kecil. Sedangkan pipet
bertangkai, terdiri dari corong          volumetri dapat mengambil cairan
dengan tangkai panjang dan pendek.       sesuai skala pada pipet tersebut. Pada
Cara      menggunakannya       dengan    percobaan            permanganometri
meletakkan kertas saring ke dalam        digunakan untuk mengambil larutan
corong tersebut. Corong berfungsi        baku atau sampel.
untuk menyaring campuran kimia                   Berdasarkan         percobaan
dengan gravitasi. . Pada percobaan       penetapan      konsentrasi     sampel,
permanganometri, alat ini digunakan      didapatkan sampel L. Sampel dipipet
pada saat memindahkan KMnO4 ke           sebanyak 25 ml, dimasukkan ke
buret dan saat memindahkan               erlenmeyer kemudian ditambahkan
H2C2O4.2H2O padat ke labu takar          10 ml H2SO4          2 N dan bilas
(Abynoel, 2008).                         menggunakan aquadest agar tidak
         Erlenmeyer digunakan untuk      ada sampel yang masih menempel
wadah titran dalam proses titrasi        pada dinding-dinding erlenmeyer,
permanganometri.                         batang pengaduk, corong, dan botol
         Labu takar digunakan untuk      timbang. Hal ini harus dilakukan
membuat larutan baku KMnO4.              agar meminimalisasi terjadinya
         Kaki tiga, kawat kasa, korek    kontaminasi atau kelebihan larutan
api, dan pembakar spirtus digunakan      karena percobaan ini merupakan
pada proses pemanasan larutan            percobaan analisis kuantitatif.
sebelum dititrasi.                               Sebelum dititrasi larutan
         Kertas saring digunakan         harus dipanaskan dahulu hingga
untuk menghisap larutan yang             letupan pertama karena dengan
menempel pada mulut buret dan            adanya         pemanasan           akan

Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri

mempercepat         reaksi.       Setelah    digunakan dalam larutan netral atau
dipanaskan sebaiknya didinginkan             larutan yang bersifat basa dalam
hingga hangat-hangat kuku, jadi              kimia organik. Pengasaman kalium
ketika dititrasi larutan titran tidak        manganat (VII) cenderung untuk
terlalu panas atau tidak terlalu             lebih     meningkatkan       kekuatan
dingin.                                      destruktif agen         pengoksidasi,
        Penambahan H2SO4 pada                memecah       ikatan-ikatan    karbon
larutan berfungsi untuk menciptakan          (Clark, 2007).
suasana asam dan agar tidak terjadi                  Kalium permanganat adalah
reaksi samping. Sampel dititrasi             oksidator kuat yang dapat bereaksi
hingga TAT berwarna merah rose.              dengan suatu reduktor menghasilkan
        Kalium permanganat adalah            senyawa mangan yang mempunyai
oksidator kuat. Reagen ini dapat             bilangan oksidasi yang berbeda-beda
diperoleh degan mudah, tidak mahal,          tergantung pada pH larutan (Tim
dan tidak membutuhkan indikator              Kimia Analitik, 2000).
dengan        nama      lain      sebagai            Larutan kalium manganat
autoindikator, kecuali untuk larutan         (VII) selalu dimasukkan ke dalam
sangat encer. Satu tetes 0,1                 buret dan larutan yang lain
permanganat memberikan warna                 ditempatkan dalam labu yang
merah muda yang jelas pada volume            diasamkan dengan asam sulfat encer
dari larutan yang biasa digunakan            terlebih dahulu. Larutan kalium
dalam titrasi. Warna ini digunakan           manganat(VII) menetes kedalam
untuk mengindikasikan kelebihan              labu dan menjadikannya tidak
reagen       tersebut.      Permanganat      berwarna. Titik akhir adalah warna
mengalami reaksi kimia yang                  merah muda permanen yang muncul
bermacam-macam karena mangan                 pertama kali dalam larutan yang
dapat berada dalam keadaan-keadaan           menunjukkan adanya sedikit ion
oksida      +2,     +3,       +4,      +5,   manganat(VII)      berlebih    (Clark,
+6, dan +7 (Underwood, 1981).                2007).
        Kelemahan                  kalium            Kalium manganat (VII) tidak
permanganat adalah dalam medium              dapat digunakan pada titrasi yang
HCl, Cl- dapat teroksidasi, demikian         mengandung ion-ion klorida atau
juga       larutannya        mempunyai       bromida yang mana kedua ion
kestabilan yang terbatas (Khopkar.           tersebut dapat teroksidasi. Jumlah
2010).                                       kalium manganat(VII) yang tidak
        Kalium permanganat sukar             diketahui digunakan dalam reaksi
diperoleh secara sempurna murni dan          samping, dan pasti hasil titrasi tidak
bebas sama sekali dari mangan                akurat. Hal inilah yang menyebabkan
oksida. Selain itu juga, air suling          mengapa tidak boleh mengasamkan
yang biasa mengkin mengandung                larutan dengan asam klorida.
mangan dioksida serta bukanlah               Kalium manganat(VII) bukan standar
suatu larutan baku primer. Kalium            primer. Ini berarti bahwa kalium
permanganat            distandarisasikan     manganat(VII) tidak dapat dibuat
menggunakan natrium oksalat atau             untuk menghasilkan larutan stabil
arsen (III) oksida (Bassett, 1989).          yang     konsentrasinya     diketahui
        Kalium manganat (VII) biasa          dengan akurat. Kalium manganat

Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri

(VII) berwarna kuat dan ini                      Larutan       KMnO4      harus
memungkinkan untuk dilihat ketika        disimpan dalam tempat bersih,
kristal yang digunakan dilarutkan        berbahan kaca dengan warna gelap
semuanya dan untuk jangka waktu          yang sebelumnya telah dibersihkan
yang lama kalium manganat(VII)           dengan larutan pembersih kemudian
dapat mengoksidasi air yang terlarut     dibilas dengan deionised water
menjadi oksigen (Clark, 2007).           (Hamdani, 2011).
        Botol     larutan      kalium            Titrasi       permanganometri
manganat(VII)      selalu    memiliki    dapat digunakan untuk penentuan
endapan coklat pada bagian atasnya.      kadar besi, kalsium, dan hidrogen
Endapan ini adalah mangan(IV)            peroksida(Tim Kimia Analitik,2000).
oksida – yang dihasilkan ketika ion              Larutan baku adalah larutan
manganat (VII) bereaksi dengan air.      yang telah diketahui konsentrasi
Kamu dapat membuat larutan yang          secara teliti dan biasanya dinyatakan
kamu     mau     secukupnya,       dan   dalam normalitas (N) atau moralitas
kemudian distandarisasi melalui          (M). Terdapat dua macam larutan
titrasi. Standarisasi sering kali        baku, yaitu larutan baku primer dan
dilakukan dengan larutan asam            larutan baku sekunder. Larutan baku
etandioat (asam oksalat), karena         primer adalah larutan yang telah
larutan asam etandioat (asam             diketahui         secara         tepat
oksalat) merupakan standar primer        konsentrasinya. Contoh larutan baku
(Clark, 2007).                           primer, diantaranya asam oksalat,
        Apabila percobaan dilakukan      K2Cr2O7,As2O3, NaCl, dan asam
dalam waktu yang lama, larutan           benzoat. Syarat-syarat larutan baku
KMnO4 pada buret yang terkena            primer,        diantaranya     mudah
sinar akan terurai menjadi MnO2          diperoleh,      mudah      dimurnikan,
sehingga pada titik akhir titrasi akan   mudah dikeringkan, dan mudah
diperoleh pembentukan presipitat         disimpan dalam keadaan murni, tidak
coklat yang seharusnya adalah            higroskopis dan tidak berubah berat
larutan berwarna merah rose.             dalam penimbangan di udara, reaksi
Pemberian KMnO4 yang terlalu             yang berlangsung dengan pereaksi
cepat pada larutan H2C2O4.2H2O           tersebut harus bersifat stoikiometri
yang telah ditambahkan H2SO4 dan         dan langsung. Larutan baku sekunder
telah     dipanaskan       cenderung     adalah           larutan       dimana
menyebabkan reaksi antara MnO4-          konsentrasinya ditentukan dengan
dengan Mn2+. MnO4- + 3Mn2+ +             adanya pembakuan menggunakan
2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+ . Pemberian           larutan baku sekunder sebelum
KMnO4 yang terlalu lambat pada           digunakan, biasanya melalui metode
larutan H2C2O4.2H2O yang telah           titimetri. Contoh larutan baku
ditambahkan H2SO4 dan telah              sekunder,      diantaranya    AgNO3,
dipanaskan mungkin akan terjadi          KMnO4, Fe(SO4)2. Syarat-syarat
kehilangan       oksalat        karena   larutan baku sekunder, derajat
membentuk        peroksida        yang   kemurniannya lebih rendah dari
kemudian terurai menjadi air.            larutan baku primer, mempunyai BE
H2C2O4 + O2 ↔ H2O2 + 2CO2↑               yang tinggi untuk memperkecil
(Anonim, 2008).                          kesalahan penimbangan, dan larutan

Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri

stabil dalam penyimpanan (Rajaki,         memahami terlebih dahulu prosedur
2009).                                    percobaan yang akan dilakukan agar
         Indikator adalah suatu zat       mempermudah dalam pelaksanaan
yang dapat mempercepat proses             percobaan. Alat-alat yang digunakan
titrasi sehingga larutan yang awalnya     harus dicuci terlebih dahulu sampai
tidak berwarna, dapat berubah warna       bersih     untuk     meminimalisasi
menjadi merah rose. Beberapa tipe         kegagalan pada percobaan yang
indikator yang dapat digunakan            diakibatkan terkontaminasinya alat-
untuk menandai titik akhir titrasi        alat atau sampel yang digunakan
redoks, yaitu :                           tersebut oleh zat yang masih
a.     Autoindikator, indikator sendiri   menempel pada alat yang akan
 yaitu indikator yang berasal dari        digunakan.
perekasinya sendiri. Contoh KMnO4.
b.     Indikator    spesifik,   contoh             DAFTAR PUSTAKA
indikator kanji untuk iodium.
c.     Indikator redoks, indikator        Abynoel.2008. Pengenalan Alat
yang dapat berbeda warna pada                   Laboratorium.
keadaan           tereduksi        dan          http://abynoel.wordpress.com
teroksidasinya. Contoh asam difenil             Akses 22 Oktober 2011.
amin dan feroin (Tim Kimia                Anonim. 2008. Permanganometri..
Analitik, 2000).                                http://id.wikipedia.org. Akses
       Syarat pemilihan indikator bagi          18 Oktober 2011
suatu titrasi redoks adalah harus
berubah warna pada atau di dekat          Basset, J , et all. 1989. Vogel’s
harga potensial sel titik ekivalensi.            Textbook of Quantitative
Contoh untuk titrasi Fe(II) dengan               Analysis    Fifth    Edition.
Ce(IV) titik ekivalen adalah 1,06 V,             Longman      Scientific    &
jadi indikator yang sesuai adalah                Technical : New York. (Page:
feroin (Tim Kimia Analitik, 2000).               369)
                                          Clark,        Jim.2007.     Mangan.
  KESIMPULAN DAN SARAN                             http://www.chem-is-try.org.
Kesimpulan                                         Akses 18 Oktober 2011.
      Dari     hasil    percobaan         Hamdani,S.       2011      .Titrasi
permanganometri dapat disimpulkan              Permanganometri.
bahwa hasil pengamatan sesuai                  http://catatankimia.com.
dengan yang seharusnya karena                  Akses 18 Oktober 2011.
memiliki faktor kesalahan sebesar
0%.                                       Khopkar, S.M.1990.Konsep Dasar
                                                Kimia Analitik, Erlangga :
Saran                                           Jakarta. (Hal. 57).
        Sebaiknya dalam melakukan         Rajaki, Oktawirandy.2009. Larutan
percobaan ini penguji harus lebih                Baku          Primer      dan
teliti dalam mengamati, menjaga                  Sekunder.
kebersihan alat dan lingkungan                   http://rajaki.wordpress.com.
sekitar meja. Sebelum melakukan                  Akses 18 Oktober 2011.
percobaan,      praktikan    harus

Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri

S,   Badriana Dwi.2010. Botol
      Timbang.
      http://kimiadahsyat.blogspot.
      com. Akses 22 Oktober 2011.
Tim Kimia Analitik.2000. Dasar-
     dasar     Kimia   Analitik.
     Universitas      Pendidikan
     Indonesia     :   Bandung.
     (Hal. 114-116).
Underwood, L.A, R.A. Day, Jr.1986.
      Analisa Kimia Kuantitatif
      Edisi ke Empat. Erlangga :
      Jakarta. (Hal. 286-287).




Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
Laporan Praktikum Permanganometri



                                        LAMPIRAN


I.      Perhitungan larutan primer Asam Oksalat
BE H2C2O4.2 H2O =


                         =

                         = 63

N H2C2O4.2 H2O =

              0,05 =

                   g = 0,315 gram
II.     Perhitungan Pembakuan Larutan KMnO4
                  4,8 + 4,6
V KMnO4 =
                     2

              = 4,7 ml

               (V.N) H2C2O4.2 H2O
N KMnO4 =
                  V KMnO4

                (25.0,05)
          =     )
                   4,7
         = 0,26 N         0,3 N




Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenolXINYOUWANZ
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKMutiara Nanda
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetriZamZam Pbj
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 

Was ist angesagt? (20)

Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Uji Vitamin C
Uji Vitamin CUji Vitamin C
Uji Vitamin C
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (14)

Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Permanganometri
PermanganometriPermanganometri
Permanganometri
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
 
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiPenetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
gravimetri
gravimetrigravimetri
gravimetri
 
kompleksometri
kompleksometrikompleksometri
kompleksometri
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Pengertian indikator
Pengertian indikatorPengertian indikator
Pengertian indikator
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 

Ähnlich wie permanganometri

Laporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetriLaporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetriEqi Arzaqi
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClyassintaeka
 
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdfKELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdfJoviSitinjak
 
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docxLABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docxNurfitraAmalia
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri zaeied
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHErnalia Rosita
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholFirda Shabrina
 
KKPI SMAKBO 11-1 Kelompok 2
KKPI SMAKBO 11-1 Kelompok 2KKPI SMAKBO 11-1 Kelompok 2
KKPI SMAKBO 11-1 Kelompok 2Dyah Septiarini
 
Modul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimModul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimEly Sari
 
Modul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimModul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimEly Sari
 
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKPRAMITHA GALUH
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHeraChem96
 

Ähnlich wie permanganometri (20)

Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
Tujuan
TujuanTujuan
Tujuan
 
Laporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetriLaporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetri
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdfKELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
 
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docxLABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
 
SNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdfSNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdf
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
 
KKPI SMAKBO 11-1 Kelompok 2
KKPI SMAKBO 11-1 Kelompok 2KKPI SMAKBO 11-1 Kelompok 2
KKPI SMAKBO 11-1 Kelompok 2
 
Modul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimModul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkim
 
Modul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimModul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkim
 
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
 
Buku organik
Buku organikBuku organik
Buku organik
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 

Mehr von Happinessa Brilliant

Mehr von Happinessa Brilliant (7)

Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayurPengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
 
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganPengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
 
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan TelurPengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
 
Enzim 1
Enzim 1Enzim 1
Enzim 1
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Enzim 2
Enzim 2Enzim 2
Enzim 2
 
thermokimia
thermokimiathermokimia
thermokimia
 

permanganometri

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK PERMANGANOMETRI Oleh: Nama : Happinessa Brilliant Husni NRP : 103020037 Kelompok :B Asisten : Nabila Marthia LABORATORIUM KIMIA ANALITIK JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2011
  • 2. Laporan Praktikum Permanganometri PERMANGANOMETRI Oleh : Happinessa Brilliant Husni 103020037 Intisari Permanganometri adalah titrasi redoks yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4) sebagai titran. Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Tujuan percobaan permanganometri adalah untuk menentukan konsentrasi larutan standar KMnO4 sebagai peniter dengan menggunakan zat baku primer asam oksalat (H2C2O4.2H2O) serta menentukan konsentrasi sampel secara permanganometri. Prinsip percobaan permanganometri yaitu berdasarkan reaksi redoks antara MnO4- dan C2O42- dalam suasana asam dan panas. Titik akhir titrasi ditujnukkan oleh perubahan warna yangterjadi dari tak berwarna menjadi merah rose. Berdasarkan hasil pengamatan permanganometri , diperoleh bahwa volume KMnO4 pada titrasi rata-rata yang dihasilkan dalam pembakuan larutan KMnO4 adalah 4,7 ml, normalitas KMnO4 didapat 0,26 N 0,3 N. Pada perhitungan sampel, didapat volume titrasi rata-rata 7,65 ml dan normalitas sampel yang diperoleh 0, 07956 N 0,08 N dengan faktor kesalahan 0 %. Dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan sesuai dengan yang seharusnya karena memiliki faktor kesalahan sebesar 0 % . PENDAHULUAN reaksi redoks antara MnO4- dan C2O42- dalam suasana asam dan Waktu Percobaan panas. Titik akhir titrasi ditujnukkan Waktu dan tempat oleh perubahan warna yangterjadi pelaksanaan percobaan dari tak berwarna menjadi merah permanganometri adalah pada hari rose. Jumat, 19 Oktober 2011, pukul 13.00 WIB di Laboratorium Kimia Reaksi Percobaan Analitik, lantai 4 Gedung Jalak Reaksi percobaan Harupat. permanganometri , yaitu : Tujuan Percobaan KMnO4 K+ + MnO4- Tujuan percobaan Red : 2MnO4- + 16H+ + 10e- permanganometri adalah untuk 2Mn2+ + 8H2O menentukan konsentrasi larutan Oks : 5C2O42- 10 CO2 + 10 e- + standar KMnO4 sebagai peniter 2MnO4- + 5C2O42- +16H+ 2Mn2+ + dengan menggunakan zat baku 10 CO2 + 8H2O primer asam oksalat (H2C2O4.2 H2O) serta menentukan konsentrasi sampel BAHAN, ALAT, DAN METODE secara permanganometri. PERCOBAAN Prinsip Percobaan Bahan yang Digunakan Prinsip percobaan Bahan-bahan yang digunakan permanganometri yaitu berdasarkan dalam percobaan permanganometri Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 3. Laporan Praktikum Permanganometri adalah aquadest, H2C2O4.2H2O, Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 4. Laporan Praktikum Permanganometri H2SO4 , KMnO4, dan sampel. Alat yang Digunakan Alat yang digunakan dalam percobaan permanganometri adalah batang pengaduk, buret, botol semprot, botol timbang, corong kaca, erlenmeyer, labu takar, kaki tiga, kawat kasa, kertas saring, klem, korek api, neraca, pembakar spirtus, pipet tetes, pipet volumetri, dan statif. Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 5. Laporan Praktikum Permanganometri Metode Percobaan Gambar 1. Metode Pembakuan KMnO4 Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 6. Laporan Praktikum Permanganometri Metode Percobaan Gambar 2. Metode Penetapan Konsentrasi Sampel Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 7. Laporan Praktikum Permanganometri HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil percobaan pembakuan KMnO4 diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembakuan KMnO4 Titrasi ke I II V akhir 5,8 ml 10,4 ml V awal 1 ml 5,8 ml V penggunaan 4,8 ml 4,6 ml (Sumber : Happinessa Brilliant Husni, Meja 2) Berdasarkan hasil percobaan penetapan konsentrasi sampel diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2. Hasil Pengamatan Penetapan Konsentrasi Sampel Titrasi ke I II V akhir 30,2 ml 37,8 ml V awal 22,5 ml 30,2 ml V penggunaan 7,7 ml 7,6 ml (Sumber : Happinessa Brilliant Husni, Meja 2) Pembahasan didapatkan 0,07956 N 0,08 N Berdasarkan percobaan sesuai dengan konsentrasi yang pembakuan KMnO4, H2C2O4.2 H2O seharusnya sehingga besar faktor ditimbang sebanyak 0,315 gram dan kesalahan sebesar 0 %. ditambahkan aquadest hingga 100 Batang pengaduk terbuat dari ml , dilarutkan hingga homogen. kaca tahan panas, digunakan untuk Setelah homogen, dipipet 10 ml mengaduk cairan. Pada perobaan dimasukkan ke erlenmeyer dan permanganometri ini batang ditambahkan 5 ml H2SO4 lalu bilas pengaduk digunakan untuk dengan aquadest. Kemudian mengaduk ketika melarutkan dipanaskan hingga letupan pertama, H2C2O4.2H2O (Abynoel, 2008). tunggu hingga hangat-hangat kuku. Buret berupa tabung kaca Setelah itu dititrasi dengan larutan bergaris dan memiliki kran di KMnO4 hingga TAT merah rose. ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 Titrasi dilakukan secara duplo dan 10 mL (mikroburet) dengan dengan KMnO4 sebagai peniter dan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL H2C2O4.2H2O sebagai titran. dengan skala 0,05 mL. Buret Didapatkan volume KMnO4 rata-rata berfungsi untuk mengeluarkan pada titrasi sebanyak 4,7 ml dan larutan dengan volume tertentu yang konsentrasi KMnO4 didapatkan 0,26 digunakan untuk titrasi. Pada N 0,3 N mendekati konsentrasi percobaan permanganometri , buret yang seharusnya, yaitu 0,30 N. digunakan pada proses titrasi Pada penetapan konsentrasi pembakuan KMnO4 dan titrasi sampel didapatkan volume KMnO4 sampel (Abynoel, 2008). rata-rata pada titrasi sebanyak 7,65 Botol semprot berupa botol ml dan konsentrasi sampel berbahan plastik yang memiliki Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 8. Laporan Praktikum Permanganometri berupa selang panjang pada labu takar, dapat digunakan juga ujungnya. Botol semprot digunakan untuk menyaring larutan. untuk menyimpan aquadest untuk Klem digunakan untuk membilas alat kimia yang digunakan menjepit buret saat proses titrasi. atau membilas pada proses Statif berfungsi untuk pengenceran. Pada percobaan menegakkan buret, corong, corong permanganometri digunakan untuk pisah, dan peralatan gelas lainnya membilas alat. pada saat digunakan. Pada percobaan Botol timbang digunakan permanganometri digunakan untuk untuk menimbang bahan yang menegakkan buret pada proses titrasi bersifat higroskopis. Biasanya (Abynoel, 2008). digunakan di dalam menentukan Neraca berfungsi untuk kadar air suatu bahan. Selain itu menimbang sampel. Zat yang digunakan untuk menyimpan bahan ditimbang pada percobaan yang akan ditimbang terutama untuk permanganometri adalah bahan cair dan pasta. Pada percobaan H2C2O4.2H2O. permanganometri, alat ini digunakan Pipet tetes dan pipet untuk menimbang H2C2O4.2H2O volumetri digunakan untuk (Dwi, 2010). mengambil cairan dengan jumlah Corong kaca terbuat dari tertentu. Untuk pipet tetes hanya plastik atau kaca tahan panas dan dapat mengambil cairan dalam memiliki bentuk seperti gelas jumlah kecil. Sedangkan pipet bertangkai, terdiri dari corong volumetri dapat mengambil cairan dengan tangkai panjang dan pendek. sesuai skala pada pipet tersebut. Pada Cara menggunakannya dengan percobaan permanganometri meletakkan kertas saring ke dalam digunakan untuk mengambil larutan corong tersebut. Corong berfungsi baku atau sampel. untuk menyaring campuran kimia Berdasarkan percobaan dengan gravitasi. . Pada percobaan penetapan konsentrasi sampel, permanganometri, alat ini digunakan didapatkan sampel L. Sampel dipipet pada saat memindahkan KMnO4 ke sebanyak 25 ml, dimasukkan ke buret dan saat memindahkan erlenmeyer kemudian ditambahkan H2C2O4.2H2O padat ke labu takar 10 ml H2SO4 2 N dan bilas (Abynoel, 2008). menggunakan aquadest agar tidak Erlenmeyer digunakan untuk ada sampel yang masih menempel wadah titran dalam proses titrasi pada dinding-dinding erlenmeyer, permanganometri. batang pengaduk, corong, dan botol Labu takar digunakan untuk timbang. Hal ini harus dilakukan membuat larutan baku KMnO4. agar meminimalisasi terjadinya Kaki tiga, kawat kasa, korek kontaminasi atau kelebihan larutan api, dan pembakar spirtus digunakan karena percobaan ini merupakan pada proses pemanasan larutan percobaan analisis kuantitatif. sebelum dititrasi. Sebelum dititrasi larutan Kertas saring digunakan harus dipanaskan dahulu hingga untuk menghisap larutan yang letupan pertama karena dengan menempel pada mulut buret dan adanya pemanasan akan Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 9. Laporan Praktikum Permanganometri mempercepat reaksi. Setelah digunakan dalam larutan netral atau dipanaskan sebaiknya didinginkan larutan yang bersifat basa dalam hingga hangat-hangat kuku, jadi kimia organik. Pengasaman kalium ketika dititrasi larutan titran tidak manganat (VII) cenderung untuk terlalu panas atau tidak terlalu lebih meningkatkan kekuatan dingin. destruktif agen pengoksidasi, Penambahan H2SO4 pada memecah ikatan-ikatan karbon larutan berfungsi untuk menciptakan (Clark, 2007). suasana asam dan agar tidak terjadi Kalium permanganat adalah reaksi samping. Sampel dititrasi oksidator kuat yang dapat bereaksi hingga TAT berwarna merah rose. dengan suatu reduktor menghasilkan Kalium permanganat adalah senyawa mangan yang mempunyai oksidator kuat. Reagen ini dapat bilangan oksidasi yang berbeda-beda diperoleh degan mudah, tidak mahal, tergantung pada pH larutan (Tim dan tidak membutuhkan indikator Kimia Analitik, 2000). dengan nama lain sebagai Larutan kalium manganat autoindikator, kecuali untuk larutan (VII) selalu dimasukkan ke dalam sangat encer. Satu tetes 0,1 buret dan larutan yang lain permanganat memberikan warna ditempatkan dalam labu yang merah muda yang jelas pada volume diasamkan dengan asam sulfat encer dari larutan yang biasa digunakan terlebih dahulu. Larutan kalium dalam titrasi. Warna ini digunakan manganat(VII) menetes kedalam untuk mengindikasikan kelebihan labu dan menjadikannya tidak reagen tersebut. Permanganat berwarna. Titik akhir adalah warna mengalami reaksi kimia yang merah muda permanen yang muncul bermacam-macam karena mangan pertama kali dalam larutan yang dapat berada dalam keadaan-keadaan menunjukkan adanya sedikit ion oksida +2, +3, +4, +5, manganat(VII) berlebih (Clark, +6, dan +7 (Underwood, 1981). 2007). Kelemahan kalium Kalium manganat (VII) tidak permanganat adalah dalam medium dapat digunakan pada titrasi yang HCl, Cl- dapat teroksidasi, demikian mengandung ion-ion klorida atau juga larutannya mempunyai bromida yang mana kedua ion kestabilan yang terbatas (Khopkar. tersebut dapat teroksidasi. Jumlah 2010). kalium manganat(VII) yang tidak Kalium permanganat sukar diketahui digunakan dalam reaksi diperoleh secara sempurna murni dan samping, dan pasti hasil titrasi tidak bebas sama sekali dari mangan akurat. Hal inilah yang menyebabkan oksida. Selain itu juga, air suling mengapa tidak boleh mengasamkan yang biasa mengkin mengandung larutan dengan asam klorida. mangan dioksida serta bukanlah Kalium manganat(VII) bukan standar suatu larutan baku primer. Kalium primer. Ini berarti bahwa kalium permanganat distandarisasikan manganat(VII) tidak dapat dibuat menggunakan natrium oksalat atau untuk menghasilkan larutan stabil arsen (III) oksida (Bassett, 1989). yang konsentrasinya diketahui Kalium manganat (VII) biasa dengan akurat. Kalium manganat Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 10. Laporan Praktikum Permanganometri (VII) berwarna kuat dan ini Larutan KMnO4 harus memungkinkan untuk dilihat ketika disimpan dalam tempat bersih, kristal yang digunakan dilarutkan berbahan kaca dengan warna gelap semuanya dan untuk jangka waktu yang sebelumnya telah dibersihkan yang lama kalium manganat(VII) dengan larutan pembersih kemudian dapat mengoksidasi air yang terlarut dibilas dengan deionised water menjadi oksigen (Clark, 2007). (Hamdani, 2011). Botol larutan kalium Titrasi permanganometri manganat(VII) selalu memiliki dapat digunakan untuk penentuan endapan coklat pada bagian atasnya. kadar besi, kalsium, dan hidrogen Endapan ini adalah mangan(IV) peroksida(Tim Kimia Analitik,2000). oksida – yang dihasilkan ketika ion Larutan baku adalah larutan manganat (VII) bereaksi dengan air. yang telah diketahui konsentrasi Kamu dapat membuat larutan yang secara teliti dan biasanya dinyatakan kamu mau secukupnya, dan dalam normalitas (N) atau moralitas kemudian distandarisasi melalui (M). Terdapat dua macam larutan titrasi. Standarisasi sering kali baku, yaitu larutan baku primer dan dilakukan dengan larutan asam larutan baku sekunder. Larutan baku etandioat (asam oksalat), karena primer adalah larutan yang telah larutan asam etandioat (asam diketahui secara tepat oksalat) merupakan standar primer konsentrasinya. Contoh larutan baku (Clark, 2007). primer, diantaranya asam oksalat, Apabila percobaan dilakukan K2Cr2O7,As2O3, NaCl, dan asam dalam waktu yang lama, larutan benzoat. Syarat-syarat larutan baku KMnO4 pada buret yang terkena primer, diantaranya mudah sinar akan terurai menjadi MnO2 diperoleh, mudah dimurnikan, sehingga pada titik akhir titrasi akan mudah dikeringkan, dan mudah diperoleh pembentukan presipitat disimpan dalam keadaan murni, tidak coklat yang seharusnya adalah higroskopis dan tidak berubah berat larutan berwarna merah rose. dalam penimbangan di udara, reaksi Pemberian KMnO4 yang terlalu yang berlangsung dengan pereaksi cepat pada larutan H2C2O4.2H2O tersebut harus bersifat stoikiometri yang telah ditambahkan H2SO4 dan dan langsung. Larutan baku sekunder telah dipanaskan cenderung adalah larutan dimana menyebabkan reaksi antara MnO4- konsentrasinya ditentukan dengan dengan Mn2+. MnO4- + 3Mn2+ + adanya pembakuan menggunakan 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+ . Pemberian larutan baku sekunder sebelum KMnO4 yang terlalu lambat pada digunakan, biasanya melalui metode larutan H2C2O4.2H2O yang telah titimetri. Contoh larutan baku ditambahkan H2SO4 dan telah sekunder, diantaranya AgNO3, dipanaskan mungkin akan terjadi KMnO4, Fe(SO4)2. Syarat-syarat kehilangan oksalat karena larutan baku sekunder, derajat membentuk peroksida yang kemurniannya lebih rendah dari kemudian terurai menjadi air. larutan baku primer, mempunyai BE H2C2O4 + O2 ↔ H2O2 + 2CO2↑ yang tinggi untuk memperkecil (Anonim, 2008). kesalahan penimbangan, dan larutan Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 11. Laporan Praktikum Permanganometri stabil dalam penyimpanan (Rajaki, memahami terlebih dahulu prosedur 2009). percobaan yang akan dilakukan agar Indikator adalah suatu zat mempermudah dalam pelaksanaan yang dapat mempercepat proses percobaan. Alat-alat yang digunakan titrasi sehingga larutan yang awalnya harus dicuci terlebih dahulu sampai tidak berwarna, dapat berubah warna bersih untuk meminimalisasi menjadi merah rose. Beberapa tipe kegagalan pada percobaan yang indikator yang dapat digunakan diakibatkan terkontaminasinya alat- untuk menandai titik akhir titrasi alat atau sampel yang digunakan redoks, yaitu : tersebut oleh zat yang masih a. Autoindikator, indikator sendiri menempel pada alat yang akan yaitu indikator yang berasal dari digunakan. perekasinya sendiri. Contoh KMnO4. b. Indikator spesifik, contoh DAFTAR PUSTAKA indikator kanji untuk iodium. c. Indikator redoks, indikator Abynoel.2008. Pengenalan Alat yang dapat berbeda warna pada Laboratorium. keadaan tereduksi dan http://abynoel.wordpress.com teroksidasinya. Contoh asam difenil Akses 22 Oktober 2011. amin dan feroin (Tim Kimia Anonim. 2008. Permanganometri.. Analitik, 2000). http://id.wikipedia.org. Akses Syarat pemilihan indikator bagi 18 Oktober 2011 suatu titrasi redoks adalah harus berubah warna pada atau di dekat Basset, J , et all. 1989. Vogel’s harga potensial sel titik ekivalensi. Textbook of Quantitative Contoh untuk titrasi Fe(II) dengan Analysis Fifth Edition. Ce(IV) titik ekivalen adalah 1,06 V, Longman Scientific & jadi indikator yang sesuai adalah Technical : New York. (Page: feroin (Tim Kimia Analitik, 2000). 369) Clark, Jim.2007. Mangan. KESIMPULAN DAN SARAN http://www.chem-is-try.org. Kesimpulan Akses 18 Oktober 2011. Dari hasil percobaan Hamdani,S. 2011 .Titrasi permanganometri dapat disimpulkan Permanganometri. bahwa hasil pengamatan sesuai http://catatankimia.com. dengan yang seharusnya karena Akses 18 Oktober 2011. memiliki faktor kesalahan sebesar 0%. Khopkar, S.M.1990.Konsep Dasar Kimia Analitik, Erlangga : Saran Jakarta. (Hal. 57). Sebaiknya dalam melakukan Rajaki, Oktawirandy.2009. Larutan percobaan ini penguji harus lebih Baku Primer dan teliti dalam mengamati, menjaga Sekunder. kebersihan alat dan lingkungan http://rajaki.wordpress.com. sekitar meja. Sebelum melakukan Akses 18 Oktober 2011. percobaan, praktikan harus Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 12. Laporan Praktikum Permanganometri S, Badriana Dwi.2010. Botol Timbang. http://kimiadahsyat.blogspot. com. Akses 22 Oktober 2011. Tim Kimia Analitik.2000. Dasar- dasar Kimia Analitik. Universitas Pendidikan Indonesia : Bandung. (Hal. 114-116). Underwood, L.A, R.A. Day, Jr.1986. Analisa Kimia Kuantitatif Edisi ke Empat. Erlangga : Jakarta. (Hal. 286-287). Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012
  • 13. Laporan Praktikum Permanganometri LAMPIRAN I. Perhitungan larutan primer Asam Oksalat BE H2C2O4.2 H2O = = = 63 N H2C2O4.2 H2O = 0,05 = g = 0,315 gram II. Perhitungan Pembakuan Larutan KMnO4 4,8 + 4,6 V KMnO4 = 2 = 4,7 ml (V.N) H2C2O4.2 H2O N KMnO4 = V KMnO4 (25.0,05) = ) 4,7 = 0,26 N 0,3 N Laboratorium Kimia Analitik 2011-2012