SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
LAPORAN PRAKTIKUM
      PENGETAHUAN BAHAN PANGAN


               BUAH DAN SAYUR




                       Oleh :
     Nama                 : Happinessa Brilliant Husni
     NRP                  : 103020037
     Kelompok             :B
     No. Meja             : 1 (Satu)
     Asisten              : Ade Kusnadi
     Tanggal Percobaan    : 29 Oktober 2012




LABORATORIUM PENGETAHUAN BAHAN PANGAN
       JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
            FAKULTAS TEKNIK
         UNIVERSITAS PASUNDAN
                BANDUNG
                  2012
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

                               PENGETAHUAN BAHAN PANGAN
                                    BUAH DAN SAYUR

        Happinessa Brilliant Husni, Tiara Intan C., Nolla Pratitik, dan Dede Aji S.

                                                INTISARI
     Sayuran adalah tanaman holtikulturayang umumnya mempunyai umur relatif pendek dan merupakan
tanaman musiman. Setiap jenis dan varietas sayuran mempunyai warna, rasa, aroma, dan kekerasan yang
berbeda-beda sehingga sebagai bahan pangan sayuran dapat menambah variasi makanan. Buah adalah bagian
tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Pada umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji.
     Tujuan percobaan pengamatan sifat fisik buah dan sayur adalah untuk mengetahui tingkat kematangan
buah dan sayur yang dapat dilihat dari sifat fisik buah dan sayur. Tujuan percobaan menghitung edible portion
adalah untuk mengetahui berat bagian dari buah dan sayur yang dapat dimakan. Tujuan percobaan
pengamatan sifat kimia buah dan sayur adalah untuk mengetahui sifat kimia buah dan sayuran pada tingkat
kematangan tertentu. Tujuan percobaan pengaruh etilen pada pematangan buah adalah unutk mengetahui
pengaruh etilen pada pematangan buah. Tujuan percobaan pelilinan buah dan sayur adalah untuk
memperpanjang umur simpan buah dan sayur. Tujuan percobaan cara pengupasan buah dan sayur adalah
untuk mengetahui berbagai cara pengupasan atau penghilangan kulit buah dan sayur. Tujuan perobaan
perlakuan pendahuluan pada buah dan sayur sebelum pengolahan adalah untuk menghambat terjadinya
pencoklatan, memperbaiki tekstur, atau permeabilitas bahan. Tujuan percobaan kecukupan blansir adalah untuk
menginaktifkan enzim sehingga menghambat terjadinya pencoklatan, melunakan atau melayukan bahan,
memperbaiki palatabilitas, serta untuk mengeluarkan udara dari jaringan bahan.
       Prinsip percobaan pengamatan sifat fisik buah dan sayur yaitu berdasarkan pengamatan sifat fisik buah
dan sayuran seperti warna, rasa, bentuk, ukuran, atau kekerasan baik secara subjektif maupun objektif. Prinsip
percobaan menghitung edible portion yaitu berdasarkan perbandingan berat bagian yang dapat dimakan dan
berat utuh dari buah dan sayur. Prinsip percobaan pengamatan sifat kimia buah dan sayur yaitu berdasarkan
perubahan yang terjadi selama proses pematangan baik warna, aroma, kekerasan, kadar padatan terlarut, dan
keasaman (pH). Prinsip percobaan pengaruh etilen pada pematangan buah yaitu berdasarkan pada
pembentukan senyawa etilen yang dihasilkan oleh jaringan tanaman. Prinsip percobaan cara pengupasan yaitu
berdasarkan pada pengupasan buah dan sayur dengan berbagai metode, yaitu dengan uap panas, air mendidih,
dengan tanah, dan menggunakan larutan alkali. Prinsip percobaan perlakuan pendahuluan pada buah dan
sayur sebelum pengolahan yaitu berdasarkan pada inakivasi enzim polifenolase yang dapat mengakibatkan
pencoklatan dengan cara blansir dan perendaman dalam larutan NaHSO 3, garam dapur, H2O2, dan vitamin C.
Prinsip percobaan kecukupan blansir yaitu berdasarkan proses pemanasan yang dapat dilakukan dengan air
panas maupun uap panas.
       Hasil pengamatan sifat fisik diperoleh sampel oyong memiliki aroma segar, warna hijau tua, berbentuk
panjang bersirip, panjang = 12,5 cm, diameter = 3,61 cm, secara subjektif memiliki kekerasan lunak,berat
sebelum dikupas = 129 gram dan berasa netral sedikit manis. Hasil pengamatan edible portion diperoleh
sampel oyong memiliki edible portion = 56,6 %. Hasil pengamatan sifat kimia diperoleh sampel tomat memiliki
keasaman (pH) = 4 dan padatan terlarut = 0,5076 (skala refraktometer). Hasil pengamatan kecukupan blansir
diperoleh sampel terong ungu lebih bagus dengan blansir mengunakan uap panas dibandingkan dengan air
mendidih. Hasil pengamatan perlakuan pendahuluan diperoleh sampel lobak dengan cara blansir lebih bagus
dengan blansir menggunakan cara dikukus dan dengan cara perendaman memilki pegaruh yang sama terhadap
sampel lobak. Hasil pengamatan cara pengupasan diperoleh sampel kentang lebih cepat dikupas dengan cara
air mendidih, larutan alkali, dengan tangan, dan dengan uap panas.
Kata kunci : Cabai Merah , Kentang, Lobak, Oyong, Pisang, Terong Ungu, dan Tomat

             PENDAHULUAN                                   kekerasan yang berbeda-beda sehingga
                                                           sebagai bahan pangan sayuran dapat
Latar Belakang
                                                           menambah variasi makanan. Buah adalah
     Sayuran adalah tanaman holtikultura
                                                           bagian tanaman hasil perkawinan putik dan
yang umumnya mempunyai umur relatif
                                                           benang sari. Pada umumnya bagian
pendek dan merupakan tanaman musiman.
                                                           tanaman ini merupakan tempat biji.
Setiap jenis dan varietas sayuran
                                                           (Muchtadi, 2010).
mempunyai warna, rasa, aroma, dan
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

Tujuan Percobaan                                kekerasan baik secara subjektif maupun
      Tujuan percobaan pengamatan sifat         objektif.
fisik buah dan sayur adalah untuk                     Prinsip percobaan menghitung edible
mengetahui tingkat kematangan buah dan          portion yaitu berdasarkan perbandingan
sayur yang dapat dilihat dari sifat fisik       berat bagian yang dapat dimakan dan berat
buah dan sayur.                                 utuh dari buah dan sayur.
      Tujuan percobaan menghitung edible              Prinsip percobaan pengamatan sifat
portion adalah untuk mengetahui berat           kimia buah dan sayur yaitu berdasarkan
bagian dari buah dan sayur yang dapat           perubahan yang terjadi selama proses
dimakan.                                        pematangan baik warna, aroma, kekerasan,
      Tujuan percobaan pengamatan sifat         kadar padatan terlarut, dan keasaman (pH).
kimia buah dan sayur adalah untuk                     Prinsip percobaan pengaruh etilen
mengetahui sifat kimia buah dan sayuran         pada pematangan buah yaitu berdasarkan
pada tingkat kematangan tertentu.               pada pembentukan senyawa etilen yang
      Tujuan percobaan pengaruh etilen          dihasilkan oleh jaringan tanaman.
pada pematangan buah adalah unutk                     Prinsip percobaan cara pengupasan
mengetahui       pengaruh     etilen     pada   yaitu berdasarkan pada pengupasan buah
pematangan buah.                                dan sayur dengan berbagai metode, yaitu
      Tujuan percobaan pelilinan buah dan       dengan uap panas, air mendidih, dengan
sayur adalah untuk memperpanjang umur           tanah, dan menggunakan larutan alkali.
simpan buah dan sayur.                                Prinsip      percobaan     perlakuan
      Tujuan percobaan cara pengupasan          pendahuluan pada buah dan sayur sebelum
buah dan sayur adalah untuk mengetahui          pengolahan yaitu berdasarkan pada
berbagai       cara     pengupasan       atau   inakivasi enzim polifenolase yang dapat
penghilangan kulit buah dan sayur.              mengakibatkan pencoklatan dengan cara
      Tujuan        perobaan       perlakuan    blansir dan perendaman dalam larutan
pendahuluan pada buah dan sayur sebelum         NaHSO3, garam dapur, H2O2, dan vitamin
pengolahan adalah untuk menghambat              C.
terjadinya     pencoklatan,    memperbaiki            Prinsip percobaan kecukupan blansir
tekstur, atau permeabilitas bahan.              yaitu berdasarkan proses pemanasan yang
      Tujuan percobaan kecukupan blansir        dapat dilakukan dengan air panas maupun
adalah untuk menginaktifkan enzim               uap panas.
sehingga        menghambat         terjadinya
                                                       METODE PERCOBAAN
pencoklatan, melunakan atau melayukan
bahan, memperbaiki palatabilitas, serta         Bahan-bahan yang Digunakan
untuk mengeluarkan udara dari jaringan              Bahan yang digunakan dalam
bahan.
                                                percobaan pengetahuan bahan pangan buah
Prinsip Percobaan                               dan sayur adalah air, cabai merah, kentang,
      Prinsip percobaan pengamatan sifat        lobak, oyong, pisang matang, pisang
fisik buah dan sayur yaitu berdasarkan          mentah, terong ungu, tomat, gas karbit,
pengamatan sifat fisik buah dan sayuran         NaOH 1%, indikator PP, parafin cair,
seperti warna, rasa, bentuk, ukuran, atau       NaHSO3, larutan garam 0,5 %, H2O2 2%,
                                                vitamin C, dan asam sitrat.
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

Alat-alat yang Digunakan
      Alat     yang      digunakan     dalam
percobaan pengetahuan bahan pangan buah
dan sayur adalah neraca, gelas kimia,
tabung reaksi, termometer, jangka sorong
pisau,    indikator     universal,    cawan,
refraktometer, panci, kompor, waring,
toples, kertas saring, dan stopwatch.
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur


                               METODE PERCOBAAN
1. Pengamatan Sifat Fisik




                    Gambar 1. Pengamatan Sifat Fisik Buah dan Sayur

     Prosedur percobaan pengamatan sifat fisik buah dan sayur diamati aroma, warna,
bentuk, rasa, dan kekerasan subjektif serta diukur panjang, diameter, dan kekerasan secara
objektif menggunakan hardness.
2. Edible Portion




                                Gambar 2. Edible Portion

       Prosedur percobaan edible portion buah dikupas, dilakukan penimbangan dan
dihasilkan daging buah serta dihitung % edible portionnya.
3. Pengamatan Sifat Kimia (Keasaman)




* Pembacaan 3 x kemudian dirata-ratakan
                     Gambar 3. Pengamatan Sifat Kimia (Keasaman)
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

     Prosedur pengamatan sifat kimia (keasaman) ditimbang bahan dan dilakukan
penghacuran dengan ditambahkan air serta diukur nilai pH bahan.
4. Pengamatan Sifat Kimia (Padatan Terlarut)




                 Gambar 4. Pengamatan Sifat Kimia (Padatan Terlarut)
     Prosedur pengamatan sifat kimia (padatan terlarut), bahan dihancurkan dilakukan
penyaringan dan filtrat diukur padatan terlarutnya menggunakan refraktometer.
5. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Perendaman dalam Larutan
   NaHSO3, Garam Dapur, H2O2, dan Vitamin C




        Gambar 5. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Perendaman
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

     Prosedur pengamatan perlakuan pendahuluan sebelum pengolahan cara perendaman,
bahan direndam dengan NaHSO3 2000 ppm, larutan garam 0,5 %, H2O2 2 %, dan vitamin C
0,5 % dengan tempat yang berbeda kemudian diamati warna bahan dan dibandingkan dengan
bahan yang direndam vitamin C 0,5 % + asam sitrat 0,5 % (1:1) dan larutan garam 0,5 % +
asam sitrat 0,5 % (1:1).
6. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Blansir




           Gambar 6. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Blansir

     Prosedur perlakuan pendahuluan sebelum pengolahan cara blansir, bahan direbus
menggunakan air mendidih dan diamati warna, aroma, dan tekstur serta dibandingkan dengan
yang dikukus.
7. Pengaruh Etilen Terhadap Pematangan Buah




            Amati ! Warna, Aroma, Kekerasan, Kadar Padatan Terlarut, dan pH

                 Gambar 7. Pengaruh Etilen Terhadap Pematangan Buah
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

       Prosedur pengaruh etilen terhadap pematangan buah, pisang mentah disimpan pada
kondisi berbeda-beda, yaitu pada wadah terbuka + suhu kamar, wadah tertutup, wadah
tertutup + bahan masak, dan wadah tertutup + karbit serta diamati warna, aroma, kekerasan,
kadar padatan terlarut, dan pH.
8. Pelilinan Buah dan Sayur




                           Gambar 8. Pelilinan Buah dan Sayur
      Prosedur pelilinan buah dan sayur, buah atau sayur dicuci menggunakan air bersih atau
alkohol, dicelupkan ke dalam parafin cair, dikeringkan, dan diamati berat, warna, aroma,
kadar padatan terlarut, dan pH pada hari ke-0, ke-3, dan ke-6.
9. Cara Pengupasan Buah dan Sayur




                Gambar 9. Cara Pengupasan Buah dan Sayur dengan Tangan
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

     Prosedur percobaan cara pengupasan buah dan sayur dengan tangan, buah atatu sayur
dicuci, dikupas, dan diamati tekstur, warna, dan aroma serta dihitung waktu pengupasannya.




              Gambar 10. Cara Pengupasan Buah dan Sayur dengan Uap Panas

     Prosedur percobaan cara pengupasan buah dan sayur dengan uap panas, buah atau sayur
diuapkan, dikupas dengan air mengalir, dan diamati tekstur, warna, dan aroma serta dihitung
waktu pengupasannya.




            Gambar 11. Cara Pengupasan Buah dan Sayur dengan Air Mendidih
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur


     Prosedur cara pengupasan buah dan sayur dengan air mendidih, buah atau sayur direbus
menggunakan air mendidih, ditiriskan, direndam dalam air dingin, dilepas kulit bahan, dan
diamati tekstur, warna, dan aroma serta dihitung waktu pengupasannya.




           Gambar 12. Cara Pengupasan Buah dan Sayur dengan Larutan Alkali

      Prosedur cara pengupasan buah dan sayur dengan larutan alkali, buah atau sayur
direndam dengan NaOH 1 %, dicuci diair mengalir hingga NaOH hilang, ditambahkan PP
(jika masih merah berarti bahan masih mengandung alkali), dan diamati tekstur, warna, dan
aroma serta dihitung waktu pengupasannya.

      HASIL PERCOBAAN DAN
          PEMBAHASAN

      Hasil    pengamatan   pengetahuan
bahan pangan buah dan sayur dapat dilihat
pada tabel berikut :
                        Tabel 1. Hasil Pengamatan Sifat Fisik
             Keterangan                                     Hasil
 Sampel                                                    Oyong
 Aroma                                               Segar, khas oyong
 Warna                                                    Hijau tua
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

 Bentuk                                       Panjang bersirip, ujung meruncing
                   Panjang                                 12,5 cm
 Ukuran
                   Diameter                                3,61 cm
 Berat Sebelum Dikupas                                    129 gram
                       Subjektif                            Lunak
 Kekerasan
                       Objektif                            mm/g/s
(Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012).
      Berdasarkan     hasil    pengamatan     menurun selama penyimpanan akibat
diperoleh sampel oyong memiliki aroma         proses pematangan. Beberapa faktor yang
segar khas oyong, warna hijau tua, bentuk     menyebabkan penurunan kekerasan buah
panjang bersirip dengan ujung meruncing       adalah tempat penyimpanan, respirasi, dan
dan kekerasan secara subjektif lunak serta    transpirasi (Firdaus, 2012).
berukuran panjang 12,5 cm, diameter 3,61            Suhu dingin sangat mempengaruhi
cm, dan berat sebelum dikupas 129 gram.       perubahan nilai kekerasan buah. Semakin
      Kekerasan buah atau sayur secara        rendah suhu penyimpanan semakin lambat
objektif diukur oleh alat hardness. Prinsip   penurunan nilai kekerasan buah. Pada
alat tersebut berdasarkan kedalaman           penyimpanan suhu ruang , buah cepat
tusukan dari jarum hardness per bobot         menjadi      lunak.    Penurunan    tingkat
beban tertentu dalam waktu tertentu           kekerasan ini terjadi akibat proses
(mm/g/s). Hardness berfungsi untuk            pematangan sehingga komposisi dinding
menghitung kekerasan buah atau sayur          sel berubah menyebabkan menurunnya
secara objektif. Cara kerja alat tersebut     tekanan turgor sel dan kekerasan buah
dengan menusukkan bagian bawah                menurun (Firdaus, 2012).
hardness ke tiga bagian berbeda pada                Menurut Apandi (1984) perubahan
bahan. Tujuan dilakukan pada bagian           tekstur yang terjadi pada buah yaitu dari
berbeda adalah untuk mencari rata-rata        keras menjadi lunak adalah sebagai akibat
kekerasan bahan tersebut karena setiap        terjadinya proses pelayuan akibat respirasi
bagian bahan akan memiliki kekerasan          dan transpirasi. Respirasi dan transpirasi
yang berbeda.                                 menyebabkan buah dan sayur kehilangan
      Perbedaan nilai kekerasan buah          air akibat berkurangnya karbon dalam
dipengaruhi oleh tingkat kematangan buah      proses respirasi.
tersebut. Nilai kekerasan buah cenderung
                       Tabel 2. Hasil Pengamatan Edible Portion
             Keterangan                                     Hasil
 Sampel                                                     Oyong
 Berat Utuh                                               129 gram
 Berat Tanpa Kulit                                         80 gram
 Berat yang Dapat Dimakan                                  73 gram
 % Edible Portion                                          56,6 %
(Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012).
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur


      Buah terdiri dari kulit, daging buah,    dari sayuran atau buah perlu diketahui
dan biji sedangkan sayur tergantung            jumlah bagian yang biasa dimakan dari
jenisnya, apakah sayuran daun, buah,           sayuran dan buah-buahan tersebut. Hal ini
umbi, biji, batang, dan sebagainya. Akan       penting diketahui dalam perhitungan
tetapi pada umumnya tidak semua bagian         rendemen produksi hasil olahan sayur atau
sayuran maupun buah-buahan dapat               buah. Bagian yang dapat dimakan
dimakan. Untuk memperhitungkan jumlah          ditimbang dan dinyatakan dalam persen
bagian yang termakan dan yang terbuang         (%) terhadap berat utuh (Muchtadi, 2010).
                         Tabel 3. Hasil Pengamatan Sifat Kimia
              Keterangan                                     Hasil
 Sampel                                                      Tomat
 Keasaman (pH)                                                 4
 Padatan Terlarut                                        0,5076 brix %
(Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012).
      Sifat kimia sayuran dan buah                    Refraktometer terdiri dari beberapa
berbeda-beda untuk masing-masing jenis         macam, diantaranya refraktometer tangan
bahan dan tingkat kematangan. Sifat kimia      dan     refraktometer      abbe    (Analisis
sayur dan buah ditetapkan secara objektif      Kesehatan, 2010).
kuantitatif. Beberapa sifat kimia pada buah           Pada refraktometer tangan, indeks
dan sayur diantaranya keasaman (pH) dan        bias sudah dikonversikan sehingga dapat
padatan terlarut (Muchtadi, 2010).             langsung dibaca kadarnya. Refraktometer
      Pengujian nilai pH pada buah dan         jenis ini hanya untuk mengukur kadar zat
sayur diukur menggunakan pH meter atau         tertentu dan terbatas. Jika kadar tidak
indikator universal sebanyak tiga kali,        terbaca akibat filtrat sampel terlalu pekat,
bertujuan untuk mengetahui nilai rata-rata.    maka harus diencerkan terlebih dahulu.
      Nilai      keasaman      berpengaruh     Hasil akhir dikalikan dengan pengenceran
terhadap kematangan buah atau sayur. Jika      (Analis Kesehatan, 2010).
buah atau sayur mentah akam memiliki pH               Refraktometer tangan memiliki dua
rendah dan memiliki pH mendekati netral        jenis, yaitu refratometer tangan Brix untuk
jika buah atau sayur sudah matang.             gula 0-32 % dan refraktometer tangan Salt
      Kadar padatan terlarut diukur            untuk NaCl 0-28 % (Analis Kesehatan,
menggunakan refraktometer. Jika sebagian       2010).
besar padatan terlarut sampel berupa gula,            Refraktometer abbe jenis ini dapat
maka hasil pembacaan dinyatakan dengan         digunakan untuk mengukur bermacam-
derajat Brix (Muchtadi, 2010).                 macam indeks bias suatu larutan dan
      Brix menunjukkan perbandingan            mengukur kadar, tetapi harus membuat
massa antara gula dan air dalam suatu          kurva standar (Analis Kesehatan, 2010).
larutan (Evi,2011).                                 Alat ini dapat digunakan untuk sampel
      Refraktometer harus menggunakan          padat, cair, dan plastik, syaratnya bahan
air bersuhu 20 oC, tujuannya untuk             tersebut harus jernih, transparan, dan
kalibrasi karena refratometer tangan jenis     opaque dapat diukur pada sinar yang
Brix ini memiliki skala nol apabila suhu       ditransmisikan dan direfleksikan. Contoh
20 oC.
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

sampel, sari buah, sirup, larutan gula, dll.
(Analis Kesehatan, 2010).
          Tabel 4. Hasil Pengamatan Pengaruh Etilen Terhadap Pematangan Buah
 Sampel                                             Pisang
 a. Wadah Terbuka + Suhu Kamar
    Pengamatan              Hari ke-0            Hari ke-4             Hari ke-6
 Warna                     Hijau Tua             Hijau Tua            Hijau Muda
 Aroma                    Khas Pisang          Khas Pisang           Khas Pisang
 Tekstur                      Keras                Keras                 Lunak
 Berat                      139 gram             139 gram              139 gram
 pH                                                    4
 Padatan Terlarut                                0,526 Brix %
 b. Wadah Tertutup
    Pengamatan              Hari ke-0            Hari ke-4             Hari ke-6
 Warna                     Hijau Tua             Hijau Tua            Hijau Muda
 Aroma                    Khas Pisang          Khas Pisang           Khas Pisang
 Tekstur                      Keras                Keras                 Lunak
 Berat                       69 gram              68 gram              66,7 gram
 pH                                                    6
 Padatan Terlarut                               1,7024 Brix %
 c. Wadah Tertutup + Pisang Masak
    Pengamatan              Hari ke-0            Hari ke-4             Hari ke-6
 Warna                     Hijau Tua             Hijau Tua               Hitam
 Aroma                    Khas Pisang          Khas Pisang         Khas Pisang Busuk
 Tekstur                      Lunak                Lunak                 Lunak
 Berat                      104 gram             105 gram             102,8 gram
 pH                                                    5
 Padatan Terlarut                                0,506 Brix %
 d. Wadah Terbuka + Karbit
    Pengamatan              Hari ke-0            Hari ke-4             Hari ke-6
 Warna                     Hijau Tua             Hijau Tua            Hijau Muda
 Aroma                    Khas Pisang      Khas Pisang + Karbit Khas Pisang Matang
 Tekstur                      Keras                Keras                 Lunak
 Berat                      103 gram             101 gram              98,7 gram
 pH                                                    4
 Padatan Terlarut                               0,5124 Brix %
(Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012).
Keterangan : Perhitungan pH dan padatan terlarut dilakukan di hari terakhir (hari ke-6)
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur


      Etilen adalah senyawa hidrokarbon       diberikan saat pra-klimakterik. Tetapi bila
tidak jenuh yang pada suhu ruang              diberikan saat klimakterik penggunaan
berbentuk gas.                                sinar radioaktif akan menghambat produksi
      Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan   etilen (Muchtadi, 2010).
tanaman hidup pada waktu-waktu tertentu.             Etilen akan aktif sebagai hormon
Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya      yang dapat mempercepat pemasakan bila
perubahan-perubahan       penting    dalam    berikatan dengan metalo-enzim dan
proses pertumbuhan dan pematangan hasil       oksigen.
pertanian (Muchtadi, 2010).                          Etilen     berperang    merangsang
      Etilen adalah suatu gas yang dalam      aktivitas ATPase. Energi yang dihasilkan
kehidupan tanaman dapat digolongkan           digunakan untuk mendegradasi senyawa
sebagai hormon yang aktif dalam proses        makromolekul        sehingga    munculnya
pematangan buah. Etilen disebut hormon        fenomena kematangan cepat terjadi.
harena dapat memenuhi kriteria sebagai
hormon tanaman, bersifat mudah bergerak
dalam jaringan tanaman dan merupakan
senyawa organik (Muchtadi, 2010).
      Etilen dapat memulai proses
klimaterik dan mempercepat terjadinya           Gambar 13. Reaksi Metalo-enzim dan
klimaterik. Pada buah-buahan non                             Oksigen
klimaterik, penambahan etilen dalam
konsentrasi tinggi akan menyebabkan                 Etilen bekerja dengan cara memecah
terjadinya klimaterik pada buah-buahan        klorofil pada buah muda sehingga buah
(Muchtadi, 2010).                             hanya memiliki xantofil dan karoten.
      Aktivitas etilen dalam pematangan       Dengan demikian warna buah menjadi
buah menurun dengan turunnya suhu ruang       jingga atau kekuningan (Khadik, 2011).
penyimpanan. Pembentukan etilen pada                Sampel yang digunakan dalam
jaringan tanaman dapat dirangsang oleh        pengamatan adalah pisang. Pisang
kerusakan-kerusakan mekanis dan infeksi       tergolong     buah    klimakterik.  Buah
sehingga akan mempercepat pematangan          klimakterik adalah buah yang mengalami
(Muchtadi, 2010).                             fase serangkaian perubahan biologis yang
      Penggunaan sinar radioaktif dapat       diawali dengan proses pembuatan etilen
merangsang pembentukan etilen bila            (Muchtadi, 2010).

                 Tabel 5. Hasil Pengamatan Pelilinan Buah dan Sayur
Sampel             Cabai Merah
a. Wadah Terbuka + Suhu Kamar
   Pengamatan            Hari ke-0             Hari ke-4             Hari ke-6
Warna                      Merah                 Merah              Hijau Muda
Aroma                   Khas Cabai            Khas Cabai            Khas Cabai
Tekstur                    Keras                 Lunak                 Lunak
Berat                     10 gram                7 gram             4,369 gram
pH                                                   6
Padatan Terlarut                              0,5056 Brix %
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

 b. Wadah Tertutup
    Pengamatan             Hari ke-0               Hari ke-4                 Hari ke-6
 Warna                       Merah                   Merah                    Merah
 Aroma                    Khas Cabai              Khas Cabai                Khas Cabai
 Tekstur                     Keras                   Keras                     Keras
 Berat                      9 gram                  10 gram                 9,903 gram
 pH                                                      5
 Padatan Terlarut                                 0,5062 Brix %
(Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012).
Keterangan : Perhitungan pH dan padatan terlarut dilakukan di hari terakhir (hari ke-6)
      Secara      umum        buah-buahan         karnauba, lilin lebah, dan lilin sisa
mempunyai lapisan lilin alami pada                tambang (parafin). Penggunaan lilin dapat
permukaan kulit yang dapat hilang dengan          dilakukan bersaman dengan fungisida.
proses pencucian. Pemakaian lilin buatan          Emulsifier yang digunakan adalah trietanol
pada buah bertujuan untuk meningkatkan            amin dan asam oleat. Untuk pemakaian
kilap sehingga penampakan menjadi baik,           fungisida sering digunakan Benlate-50,
luka atau goresan pada permukaan kulit            Thiabendazole-60,            dan       lain-lain
buah dapat tertutupi, memperlambat                (Muchtadi, 2010).
pelayuan (Muchtadi, 2010).                               Pelilinan dapat mengurangi laju
      Selain itu pelilinan bertujuan              respirasi dan transpirasi. Emulsi lilin akan
memperpanjang umur simpan, mencegah               melapisi lentisel dan stomata pada jaringan
timbulnya jamur, mencegah kebusukan,              tempat           respirasi         berlangsung
dan mempertahankan warna (Malik, 2009).           (Muchtadi, 2010).
      Persyaratan umum bahan untuk                       Buah yang dilapisi lilin harus tua,
pelapisan buah atau sayur antara lain tidak       segar, utuh, dan mulus. Tebal lapisan lilin
mempengaruhi bau dan rasa, mudah                  yang dihasilkan harus seoptimal mungkin
kering, tidak lengket, tidak mudah pecah,         dengan pengertina bahwa lapisan lilin yang
tidak menghasilkan permukaan yang tebal,          tertalu tebal dapat mengakibatkan respirasi
tidak toksik, mudah diperoleh, harga              anaerob yang menyebabkan sayuran dan
murah, dan diharapkan licin serta                 buah menjadi masam dan busuk sedangkan
mengkilap (Muchtadi, 2010).                       jika lapisan lilin terlalu tipis, kurang efektif
      Lilin yang dapat digunakan untuk            mengurangi respirasi dan transpirasi
pelapisan buah adalah lilin tebu, lilin           (Muchtadi, 2010).

                Tabel 6. Hasil Pengamatan Cara Pengupasan Buah dan Sayur
      Sampel                                    Kentang Kecil
  Cara Pengupasan       Hasil       Waktu        Warna         Aroma       Tekstur
 Dengan Tangan           ++         1` 25``      Kuning                     Halus
 Air Mendidih            +++         53``        Kuning         Khas        Halus
 Uap Panas                +         1` 48``      Kuning       Kentang       Halus
 Larutan Alkali         ++++         48``     Kuning Muda                Lebih Halus
(Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012).
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur


Keterangan : +         : kurang cepat         yang      masih      mentah       cenderung
              ++       : agak cepat           memerlukan konsentrasi alkali lebih tinggi
              +++      : cepat                dibandingkan buah matang. Jika bahan
              ++++     : cepat sekali         yang akan dikupas dicelupkan terlebih
                                              dahulu dalam air mendidih, maka
      Pengupasan merupakan salah satu
                                              konsentrasi alkali yang digunakan dapat
proses yang sering dilakukan pada
                                              lebih rendah (Muchtadi, 2010).
pengolahan buah dan sayur. Pengupasan
                                                    Cara pengupasan dengan larutan
bertujuan menghilangkan kulit atau
                                              alkali cukup efisien tetapi memerlukan air
penutup luar buah atau sayur. Hal ini
                                              yang banyak. Untuk memperoleh hasil
dilakukan untuk mengurangi kontaminasi
                                              yang lebih baik kadang-kadang larutan
dan        memperbaiki        penampakan.
                                              alkali ditambahkan soda abu atau bahan
Pengupasan      dikatakan    efisien   jika
                                              pembasah. Kadang-kadang
kehilangan bagian komoditas yang
                                              bahan dicelupkan dalam larutan asam
dikehendaki kecil (Muchtadi, 2010).
                                              setelah dicuci (Muchtadi, 2010).
      Pengupasan dapat dilakukan dengan
                                                    Pengupasan dengan alkali lebih
tangan, mesin, pencelupan dalam air
                                              mudah melayukan buah karena alkali
mendidih, penggunaan uap, penggunaan
                                              bersifat melayukan jaringan pada buah
api atau udara panas dan pencelupan dalam
                                              sehingga prosesnya lebih efisien. Syarat
larutan alkali medidih (Muchtadi, 2010).
                                              pengupasan dengan alkali yaitu buah harus
      Berdasarkan perbandingan cara-cara
                                              memiliki tekstur keras, kulit tipis, berkulit
di atas, cara pengupasan dengan larutan
                                              air dan pori-pori kecil (Hadi, 2011).
alkali hasilnya cukup memuaskan.
                                                    Contoh buah yang dapat dikupas
Konsentrasi larutan alkali yang digunakan
                                              dengan alkali, yaitu kentang dan wortel
serta lama pencelupan bergantung pada
                                              (Muchtadi, 2010).
jenis dan tingkat kematangan bahan. Bahan
    Tabel 7. Hasil Pengamatan Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Blansir
 Sampel                                                Lobak
          Pengamatan                     Direbus                     Dikukus
 Warna                                    Putih                       Putih
 Aroma                                 Khas Lobak               Lebih Khas Lobak
 Tekstur                                 Lunak                     Lebih Lunak
(Sumber :Kelompok B, Meja 1, 2012).
 Tabel 8. Hasil Pengamatan Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Perendaman
 Sampel                                                        Lobak
             Zat yang Ditambahkan                              Warna
 Larutan Vitamin C 0,5 % + Asam Sitrat 0.5 %                    Putih
 Garam Dapur 0,5 % + Asam Sitrat 0,5 %                          Putih
 NaHCO3 2000 ppm                                                Putih
 Garam Dapur 0,5 %                                              Putih
 Vitamin C 0,5 %                                                Putih
 H2O2 2 %                                                       Putih
(Sumber :Kelompok B, Meja 1, 2012).
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

                      Tabel 9. Hasil Pengamatan Kecukupan Blansir
 Sampel                                       Terong Ungu
 a. Uap Air
  Ukuran               Warna                       Tekstur                    Flavor
       3    t     o
   (cm )       70 C    80 oC 90 oC            o
                                            70 C    80 oC       o
                                                             90 C       o
                                                                     70 C     80 oC    90 oC
            1    +        +        +           +      +         +       +        +       +
            3    ++      ++       ++          ++      ++       ++      ++       ++      ++
     1
            5   +++     +++      +++         +++     +++      +++     +++      +++      +++
           10 ++++     ++++ ++++            ++++    ++++     ++++    ++++     ++++     ++++
            1    +        +        +           +      +         +       +        +       +
            3    ++      ++       ++          ++      ++       ++      ++       ++      ++
     2
            5   +++     +++      +++         +++     +++      +++     +++      +++      +++
           10 ++++     ++++ ++++            ++++    ++++     ++++    ++++     ++++     ++++
            1    +        +        +           +      +         +       +        +       +
            3    ++      ++       ++          ++      ++       ++      ++       ++      ++
     3
            5   +++     +++      +++         +++     +++      +++     +++      +++      +++
           10 ++++     ++++ ++++            ++++    ++++     ++++    ++++     ++++     ++++
 b. Air
  Ukuran               Warna                       Tekstur                    Flavor
       3    t     o
   (cm )       70 C    80 oC 90 oC            o
                                            70 C    80 oC       o
                                                             90 C       o
                                                                     70 C     80 oC    90 oC
     1      1    +        +        +           +      +         +       +        +       +
            3    ++      ++       ++          ++      ++       ++      ++       ++      ++
            5   +++     +++      +++         +++     +++      +++     +++      +++      +++
           10 ++++     ++++ ++++            ++++    ++++     ++++    ++++     ++++     ++++
     2      1    +        +        +           +      +         +       +        +       +
            3    ++      ++       ++          ++      ++       ++      ++       ++      ++
            5   +++     +++      +++         +++     +++      +++     +++      +++      +++
           10 ++++     ++++ ++++            ++++    ++++     ++++    ++++     ++++     ++++
     3      1    +        +        +           +      +         +       +        +       +
            3    ++      ++       ++          ++      ++       ++      ++       ++      ++
            5   +++     +++      +++         +++     +++      +++     +++      +++      +++
           10 ++++     ++++ ++++            ++++    ++++     ++++    ++++     ++++     ++++
(Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012).
      Blansir adalah suatu cara perlakuan          mengeluarkan udara dari jaringan bahan
pendahuluan sebelum pengolahan pada                (Muchtadi, 2010).
buah dan sayur menggunakan air mendidih                  Blansir pada dasarnya adalah
atau uap panas dalam waktu singkat                 pemanasan dan dapat dilakukan dengan air
(Evi, 2011).                                       panas maupun uap panas. Selama blansir
      Blansir biasanya dilakukan dengan            terjadi inaktivasi enzim polifenolase yang
tujuanmenghambat terjadinya pencoklatan,           dapat       menyebabkan         pencoklatan.
melunakkan atau melayukan bahan,                   Pemanasan selama blansir menyebabkan
memperbaiki palatabilitas bahan, dan               bahan menjadi lebih lunak, layu, dan
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

secara organoleptik bahan lebih baik            metabisulfit akan bekerja dengan cara
(Muchtadi, 2011).                               membentuk ikatan bisulfida dengan enzim
      Blansir akan menginaktifkan enzim         polifenol oksidase sehingga menghambat
baik oksidasi maupun hidrolisis serta           berikatan dengan oksigen. Larutan
menurunkan jumlah mikroba yang hidup            metabisulfit bereaksi dengan kuinon yang
pada bahan. blansir dapat mencegah atau         dihasilkan dari oksidasi senyawa fenolik
menghambat perubahan warna yang tidak           sehingga menghambat polimerisasi kuinon
dikehendaki, memperbaiki flavor atatu           menjadi pigmen melanin.
aroma, melunakkan atau melayukan
                                                     KESIMPULAN DAN SARAN
jaringan bahan, mengeluarkan udara dari
jaringan bahan serta menghilangkan getah        Kesimpulan
atau kotoran (Muchtadi, 2010).                         Berdasarkan hasil pengamatan sifat
      Faktor-faktor yang mempengaruhi           fisik diperoleh sampel oyong memiliki
laju blansir yaitu jenis bahan, ukuran          aroma segar, warna hijau tua, berbentuk
bahan, suhu, ketebalan tumpukan bahan           panjang bersirip, panjang = 12,5 cm,
serta medium blansir (Muchtadi, 2010).          diameter = 3,61 cm, secara subjektif
      Inaktivasi enzim dapat efektif            memiliki kekerasan lunak,berat sebelum
dengan cara suhu bahan minumum                  dikupas = 129 gram dan berasa netral
87,8 oC. blansir menggunakan medium air         sedikit manis. Hasil pengamatan edible
panas       memungkinkan          kehilangan    portion diperoleh sampel oyong memiliki
komponen terlarut bahan yang lebih besar        edible portion = 56,6 %. Hasil pengamatan
jika dibandingkan dengan menggunakan            sifat kimia diperoleh sampel tomat
uap air (Muchtadi, 2010).                       memiliki keasaman (pH) = 4 dan padatan
      Perendaman dalam larutan sulfir,          terlarut = 0,5076 (skala refraktometer).
vitamin C, asam sitrat, garam, atau H2O2        Hasil pengamatan kecukupan blansir
ditujukan untuk memperbaiki atau                diperoleh sampel terong ungu lebih bagus
mengurangi terjadinya pencoklatan. Hal ini      dengan blansir mengunakan uap panas
disebabkan      terjadinya    penghambatan      dibandingkan dengan air mendidih. Hasil
rekasi antara enzim polifenolase, oksigen,      pengamatan      perlakuan     pendahuluan
dan senyawa polifenol. Terjadinya reaksi        diperoleh sampel lobak dengan cara blansir
pencoklatan enzimatis memerlukan adanya         lebih bagus dengan blansir menggunakan
enzim polifenolase, oksigen, dan senyawa        cara dikukus dan dengan cara perendaman
polifenol (Muchtadi, 2010).                     memilki pegaruh yang sama terhadap
      Perbandingan perendaman dengan            sampel lobak. Hasil pengamatan cara
air, asam sitrat, dan larutan metabisulfit,     pengupasan diperoleh sampel kentang
diantaranya menggunakan air akan                lebih cepat dikupas dengan cara air
menghasilkan sedikit warna coklat yang          mendidih, larutan alkali, dengan tangan,
tidak tersebar merata dan reaksi                dan dengan uap panas.
pencoklatan lambat. Menggunakan asam
                                                Saran
sitrat akan menghambat pencoklatan
                                                     Saran untuk percobaan pengetahun
dengan cara menurunkan pH sehingga
                                                bahan buah dan sayur sebaiknya praktikan
enzim      polifenol     oksidase    inaktif.
                                                mengetahui sifat-sifat dari sampel yang
Sedangkan         menggunakan         larutan
                                                digunakan     untuk       meminimalisasi
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

perubahan-perubahan yang terjadi pada
sampel.

         DAFTAR PUSTAKA

Analis Kesehatan. (2010). Refraktometer.
   http://ankes09.blogspot.com.
   Akses: 10 November 2012.
Apandi, M..(1984). Teknologi Buah dan
  Sayur. Penerbit Alumni: Bandung.
Evi.(2011).     Buah       dan    Sayur.
   http://eviaws.blogspot.com.
   Akses : 9 November 20120.
Firdaus, Mikolehi.(2012). Pengukuran
    Kekerasan Buah Mangga dan
    Tomat. http://mikolehi.wordpress.com.
    Diakses : 9 November 2012.
Hadi, Danang K.(2011). Pengupasan.
   http://danang-kurang-
   kerjaan.blogspot.com.
   Akses : 9 November 2012.
Khadik.(2011). Pengaruh Etilen pada
   Pematangan Buah. http://khadik-
   astro.blogspot.com.
   Akses : 9 November 2012.
Malik, Iwan.(2009). Pelilinan (Wax) pada
   Buah-buahan.
   http://iwanmalik.wordpress.com.
   Akses : 9 November 2012.
Muchtadi, T. R. dkk..(2010). Ilmu
  Pengetahuan       Bahan  Pangan.
  Alfabeta : Bandung.
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur

                                         LAMPIRAN


1) % Edible Portion =                            x 100 %


                        =      x 100 %

                        = 56,6 %

2) Padatan Terlarut


   Padatan terlarut = 0,50 +       x (0,51 – 0,50)

                   = 0,5076 % Brix

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
ramdhanisari
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANLaporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Fransiska Puteri
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Fransiska Puteri
 
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganPengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Happinessa Brilliant
 

Was ist angesagt? (20)

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan Pangan
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANLaporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
 
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat BesiPPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
PPT Biokimia: Vitamin C, Iodium, Zat Besi
 
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratoriumBab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
 
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganPengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
 
Pp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plantPp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plant
 
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBABilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
 
Sentrifugasi
SentrifugasiSentrifugasi
Sentrifugasi
 
Kimia farmasi raafqi
Kimia farmasi raafqiKimia farmasi raafqi
Kimia farmasi raafqi
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 

Ähnlich wie Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur

5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
Fadly Rian Saputra
 
Acara v zat warna
Acara v zat warnaAcara v zat warna
Acara v zat warna
Vicky Vendy
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
AIAT East Java
 
Presentasi buat lomba kol
Presentasi buat lomba kolPresentasi buat lomba kol
Presentasi buat lomba kol
Khoirul Anam
 
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
Ilmianisa Azizah
 
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Nining Nuraida
 

Ähnlich wie Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur (20)

5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
 
materi prakarya 7 pengolahan sem 2.pptx
materi prakarya 7 pengolahan sem 2.pptxmateri prakarya 7 pengolahan sem 2.pptx
materi prakarya 7 pengolahan sem 2.pptx
 
pdf_20220715_124844_0000.pdf
pdf_20220715_124844_0000.pdfpdf_20220715_124844_0000.pdf
pdf_20220715_124844_0000.pdf
 
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil PertanianZat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
 
Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...
Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...
Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptx
 
Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau
Laporan Penelitian Ilmiah Kacang HijauLaporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau
Laporan Penelitian Ilmiah Kacang Hijau
 
Acara v zat warna
Acara v zat warnaAcara v zat warna
Acara v zat warna
 
Pemilihan Bahan Makanan untuk MK Ilmu Bahan Makanan
Pemilihan Bahan Makanan untuk MK Ilmu Bahan MakananPemilihan Bahan Makanan untuk MK Ilmu Bahan Makanan
Pemilihan Bahan Makanan untuk MK Ilmu Bahan Makanan
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
 
MEMAHAMI SAYUR-SAYURAN
MEMAHAMI SAYUR-SAYURANMEMAHAMI SAYUR-SAYURAN
MEMAHAMI SAYUR-SAYURAN
 
Pusat Studi Tumbuhan Obat
Pusat Studi Tumbuhan ObatPusat Studi Tumbuhan Obat
Pusat Studi Tumbuhan Obat
 
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakanPersentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
Persentasi tentang pakan buatan, mengenalkan pembuatan bahan baku pakan
 
Power point kti
Power point ktiPower point kti
Power point kti
 
Penting
PentingPenting
Penting
 
Presentasi buat lomba kol
Presentasi buat lomba kolPresentasi buat lomba kol
Presentasi buat lomba kol
 
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
 
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
 
Pemilihan dan penyimpanan makanan (group tanjung)
Pemilihan dan penyimpanan makanan (group tanjung)Pemilihan dan penyimpanan makanan (group tanjung)
Pemilihan dan penyimpanan makanan (group tanjung)
 
Makanan dan minuman sehat.pptx
Makanan dan minuman sehat.pptxMakanan dan minuman sehat.pptx
Makanan dan minuman sehat.pptx
 

Mehr von Happinessa Brilliant (8)

Pengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan TelurPengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
 
Enzim 1
Enzim 1Enzim 1
Enzim 1
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Enzim 2
Enzim 2Enzim 2
Enzim 2
 
kompleksometri
kompleksometrikompleksometri
kompleksometri
 
permanganometri
permanganometripermanganometri
permanganometri
 
gravimetri
gravimetrigravimetri
gravimetri
 
thermokimia
thermokimiathermokimia
thermokimia
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN PANGAN BUAH DAN SAYUR Oleh : Nama : Happinessa Brilliant Husni NRP : 103020037 Kelompok :B No. Meja : 1 (Satu) Asisten : Ade Kusnadi Tanggal Percobaan : 29 Oktober 2012 LABORATORIUM PENGETAHUAN BAHAN PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
  • 2. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur PENGETAHUAN BAHAN PANGAN BUAH DAN SAYUR Happinessa Brilliant Husni, Tiara Intan C., Nolla Pratitik, dan Dede Aji S. INTISARI Sayuran adalah tanaman holtikulturayang umumnya mempunyai umur relatif pendek dan merupakan tanaman musiman. Setiap jenis dan varietas sayuran mempunyai warna, rasa, aroma, dan kekerasan yang berbeda-beda sehingga sebagai bahan pangan sayuran dapat menambah variasi makanan. Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Pada umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Tujuan percobaan pengamatan sifat fisik buah dan sayur adalah untuk mengetahui tingkat kematangan buah dan sayur yang dapat dilihat dari sifat fisik buah dan sayur. Tujuan percobaan menghitung edible portion adalah untuk mengetahui berat bagian dari buah dan sayur yang dapat dimakan. Tujuan percobaan pengamatan sifat kimia buah dan sayur adalah untuk mengetahui sifat kimia buah dan sayuran pada tingkat kematangan tertentu. Tujuan percobaan pengaruh etilen pada pematangan buah adalah unutk mengetahui pengaruh etilen pada pematangan buah. Tujuan percobaan pelilinan buah dan sayur adalah untuk memperpanjang umur simpan buah dan sayur. Tujuan percobaan cara pengupasan buah dan sayur adalah untuk mengetahui berbagai cara pengupasan atau penghilangan kulit buah dan sayur. Tujuan perobaan perlakuan pendahuluan pada buah dan sayur sebelum pengolahan adalah untuk menghambat terjadinya pencoklatan, memperbaiki tekstur, atau permeabilitas bahan. Tujuan percobaan kecukupan blansir adalah untuk menginaktifkan enzim sehingga menghambat terjadinya pencoklatan, melunakan atau melayukan bahan, memperbaiki palatabilitas, serta untuk mengeluarkan udara dari jaringan bahan. Prinsip percobaan pengamatan sifat fisik buah dan sayur yaitu berdasarkan pengamatan sifat fisik buah dan sayuran seperti warna, rasa, bentuk, ukuran, atau kekerasan baik secara subjektif maupun objektif. Prinsip percobaan menghitung edible portion yaitu berdasarkan perbandingan berat bagian yang dapat dimakan dan berat utuh dari buah dan sayur. Prinsip percobaan pengamatan sifat kimia buah dan sayur yaitu berdasarkan perubahan yang terjadi selama proses pematangan baik warna, aroma, kekerasan, kadar padatan terlarut, dan keasaman (pH). Prinsip percobaan pengaruh etilen pada pematangan buah yaitu berdasarkan pada pembentukan senyawa etilen yang dihasilkan oleh jaringan tanaman. Prinsip percobaan cara pengupasan yaitu berdasarkan pada pengupasan buah dan sayur dengan berbagai metode, yaitu dengan uap panas, air mendidih, dengan tanah, dan menggunakan larutan alkali. Prinsip percobaan perlakuan pendahuluan pada buah dan sayur sebelum pengolahan yaitu berdasarkan pada inakivasi enzim polifenolase yang dapat mengakibatkan pencoklatan dengan cara blansir dan perendaman dalam larutan NaHSO 3, garam dapur, H2O2, dan vitamin C. Prinsip percobaan kecukupan blansir yaitu berdasarkan proses pemanasan yang dapat dilakukan dengan air panas maupun uap panas. Hasil pengamatan sifat fisik diperoleh sampel oyong memiliki aroma segar, warna hijau tua, berbentuk panjang bersirip, panjang = 12,5 cm, diameter = 3,61 cm, secara subjektif memiliki kekerasan lunak,berat sebelum dikupas = 129 gram dan berasa netral sedikit manis. Hasil pengamatan edible portion diperoleh sampel oyong memiliki edible portion = 56,6 %. Hasil pengamatan sifat kimia diperoleh sampel tomat memiliki keasaman (pH) = 4 dan padatan terlarut = 0,5076 (skala refraktometer). Hasil pengamatan kecukupan blansir diperoleh sampel terong ungu lebih bagus dengan blansir mengunakan uap panas dibandingkan dengan air mendidih. Hasil pengamatan perlakuan pendahuluan diperoleh sampel lobak dengan cara blansir lebih bagus dengan blansir menggunakan cara dikukus dan dengan cara perendaman memilki pegaruh yang sama terhadap sampel lobak. Hasil pengamatan cara pengupasan diperoleh sampel kentang lebih cepat dikupas dengan cara air mendidih, larutan alkali, dengan tangan, dan dengan uap panas. Kata kunci : Cabai Merah , Kentang, Lobak, Oyong, Pisang, Terong Ungu, dan Tomat PENDAHULUAN kekerasan yang berbeda-beda sehingga sebagai bahan pangan sayuran dapat Latar Belakang menambah variasi makanan. Buah adalah Sayuran adalah tanaman holtikultura bagian tanaman hasil perkawinan putik dan yang umumnya mempunyai umur relatif benang sari. Pada umumnya bagian pendek dan merupakan tanaman musiman. tanaman ini merupakan tempat biji. Setiap jenis dan varietas sayuran (Muchtadi, 2010). mempunyai warna, rasa, aroma, dan
  • 3. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Tujuan Percobaan kekerasan baik secara subjektif maupun Tujuan percobaan pengamatan sifat objektif. fisik buah dan sayur adalah untuk Prinsip percobaan menghitung edible mengetahui tingkat kematangan buah dan portion yaitu berdasarkan perbandingan sayur yang dapat dilihat dari sifat fisik berat bagian yang dapat dimakan dan berat buah dan sayur. utuh dari buah dan sayur. Tujuan percobaan menghitung edible Prinsip percobaan pengamatan sifat portion adalah untuk mengetahui berat kimia buah dan sayur yaitu berdasarkan bagian dari buah dan sayur yang dapat perubahan yang terjadi selama proses dimakan. pematangan baik warna, aroma, kekerasan, Tujuan percobaan pengamatan sifat kadar padatan terlarut, dan keasaman (pH). kimia buah dan sayur adalah untuk Prinsip percobaan pengaruh etilen mengetahui sifat kimia buah dan sayuran pada pematangan buah yaitu berdasarkan pada tingkat kematangan tertentu. pada pembentukan senyawa etilen yang Tujuan percobaan pengaruh etilen dihasilkan oleh jaringan tanaman. pada pematangan buah adalah unutk Prinsip percobaan cara pengupasan mengetahui pengaruh etilen pada yaitu berdasarkan pada pengupasan buah pematangan buah. dan sayur dengan berbagai metode, yaitu Tujuan percobaan pelilinan buah dan dengan uap panas, air mendidih, dengan sayur adalah untuk memperpanjang umur tanah, dan menggunakan larutan alkali. simpan buah dan sayur. Prinsip percobaan perlakuan Tujuan percobaan cara pengupasan pendahuluan pada buah dan sayur sebelum buah dan sayur adalah untuk mengetahui pengolahan yaitu berdasarkan pada berbagai cara pengupasan atau inakivasi enzim polifenolase yang dapat penghilangan kulit buah dan sayur. mengakibatkan pencoklatan dengan cara Tujuan perobaan perlakuan blansir dan perendaman dalam larutan pendahuluan pada buah dan sayur sebelum NaHSO3, garam dapur, H2O2, dan vitamin pengolahan adalah untuk menghambat C. terjadinya pencoklatan, memperbaiki Prinsip percobaan kecukupan blansir tekstur, atau permeabilitas bahan. yaitu berdasarkan proses pemanasan yang Tujuan percobaan kecukupan blansir dapat dilakukan dengan air panas maupun adalah untuk menginaktifkan enzim uap panas. sehingga menghambat terjadinya METODE PERCOBAAN pencoklatan, melunakan atau melayukan bahan, memperbaiki palatabilitas, serta Bahan-bahan yang Digunakan untuk mengeluarkan udara dari jaringan Bahan yang digunakan dalam bahan. percobaan pengetahuan bahan pangan buah Prinsip Percobaan dan sayur adalah air, cabai merah, kentang, Prinsip percobaan pengamatan sifat lobak, oyong, pisang matang, pisang fisik buah dan sayur yaitu berdasarkan mentah, terong ungu, tomat, gas karbit, pengamatan sifat fisik buah dan sayuran NaOH 1%, indikator PP, parafin cair, seperti warna, rasa, bentuk, ukuran, atau NaHSO3, larutan garam 0,5 %, H2O2 2%, vitamin C, dan asam sitrat.
  • 4. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Alat-alat yang Digunakan Alat yang digunakan dalam percobaan pengetahuan bahan pangan buah dan sayur adalah neraca, gelas kimia, tabung reaksi, termometer, jangka sorong pisau, indikator universal, cawan, refraktometer, panci, kompor, waring, toples, kertas saring, dan stopwatch.
  • 5. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur METODE PERCOBAAN 1. Pengamatan Sifat Fisik Gambar 1. Pengamatan Sifat Fisik Buah dan Sayur Prosedur percobaan pengamatan sifat fisik buah dan sayur diamati aroma, warna, bentuk, rasa, dan kekerasan subjektif serta diukur panjang, diameter, dan kekerasan secara objektif menggunakan hardness. 2. Edible Portion Gambar 2. Edible Portion Prosedur percobaan edible portion buah dikupas, dilakukan penimbangan dan dihasilkan daging buah serta dihitung % edible portionnya. 3. Pengamatan Sifat Kimia (Keasaman) * Pembacaan 3 x kemudian dirata-ratakan Gambar 3. Pengamatan Sifat Kimia (Keasaman)
  • 6. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Prosedur pengamatan sifat kimia (keasaman) ditimbang bahan dan dilakukan penghacuran dengan ditambahkan air serta diukur nilai pH bahan. 4. Pengamatan Sifat Kimia (Padatan Terlarut) Gambar 4. Pengamatan Sifat Kimia (Padatan Terlarut) Prosedur pengamatan sifat kimia (padatan terlarut), bahan dihancurkan dilakukan penyaringan dan filtrat diukur padatan terlarutnya menggunakan refraktometer. 5. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Perendaman dalam Larutan NaHSO3, Garam Dapur, H2O2, dan Vitamin C Gambar 5. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Perendaman
  • 7. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Prosedur pengamatan perlakuan pendahuluan sebelum pengolahan cara perendaman, bahan direndam dengan NaHSO3 2000 ppm, larutan garam 0,5 %, H2O2 2 %, dan vitamin C 0,5 % dengan tempat yang berbeda kemudian diamati warna bahan dan dibandingkan dengan bahan yang direndam vitamin C 0,5 % + asam sitrat 0,5 % (1:1) dan larutan garam 0,5 % + asam sitrat 0,5 % (1:1). 6. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Blansir Gambar 6. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Blansir Prosedur perlakuan pendahuluan sebelum pengolahan cara blansir, bahan direbus menggunakan air mendidih dan diamati warna, aroma, dan tekstur serta dibandingkan dengan yang dikukus. 7. Pengaruh Etilen Terhadap Pematangan Buah Amati ! Warna, Aroma, Kekerasan, Kadar Padatan Terlarut, dan pH Gambar 7. Pengaruh Etilen Terhadap Pematangan Buah
  • 8. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Prosedur pengaruh etilen terhadap pematangan buah, pisang mentah disimpan pada kondisi berbeda-beda, yaitu pada wadah terbuka + suhu kamar, wadah tertutup, wadah tertutup + bahan masak, dan wadah tertutup + karbit serta diamati warna, aroma, kekerasan, kadar padatan terlarut, dan pH. 8. Pelilinan Buah dan Sayur Gambar 8. Pelilinan Buah dan Sayur Prosedur pelilinan buah dan sayur, buah atau sayur dicuci menggunakan air bersih atau alkohol, dicelupkan ke dalam parafin cair, dikeringkan, dan diamati berat, warna, aroma, kadar padatan terlarut, dan pH pada hari ke-0, ke-3, dan ke-6. 9. Cara Pengupasan Buah dan Sayur Gambar 9. Cara Pengupasan Buah dan Sayur dengan Tangan
  • 9. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Prosedur percobaan cara pengupasan buah dan sayur dengan tangan, buah atatu sayur dicuci, dikupas, dan diamati tekstur, warna, dan aroma serta dihitung waktu pengupasannya. Gambar 10. Cara Pengupasan Buah dan Sayur dengan Uap Panas Prosedur percobaan cara pengupasan buah dan sayur dengan uap panas, buah atau sayur diuapkan, dikupas dengan air mengalir, dan diamati tekstur, warna, dan aroma serta dihitung waktu pengupasannya. Gambar 11. Cara Pengupasan Buah dan Sayur dengan Air Mendidih
  • 10. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Prosedur cara pengupasan buah dan sayur dengan air mendidih, buah atau sayur direbus menggunakan air mendidih, ditiriskan, direndam dalam air dingin, dilepas kulit bahan, dan diamati tekstur, warna, dan aroma serta dihitung waktu pengupasannya. Gambar 12. Cara Pengupasan Buah dan Sayur dengan Larutan Alkali Prosedur cara pengupasan buah dan sayur dengan larutan alkali, buah atau sayur direndam dengan NaOH 1 %, dicuci diair mengalir hingga NaOH hilang, ditambahkan PP (jika masih merah berarti bahan masih mengandung alkali), dan diamati tekstur, warna, dan aroma serta dihitung waktu pengupasannya. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan pengetahuan bahan pangan buah dan sayur dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Hasil Pengamatan Sifat Fisik Keterangan Hasil Sampel Oyong Aroma Segar, khas oyong Warna Hijau tua
  • 11. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Bentuk Panjang bersirip, ujung meruncing Panjang 12,5 cm Ukuran Diameter 3,61 cm Berat Sebelum Dikupas 129 gram Subjektif Lunak Kekerasan Objektif mm/g/s (Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012). Berdasarkan hasil pengamatan menurun selama penyimpanan akibat diperoleh sampel oyong memiliki aroma proses pematangan. Beberapa faktor yang segar khas oyong, warna hijau tua, bentuk menyebabkan penurunan kekerasan buah panjang bersirip dengan ujung meruncing adalah tempat penyimpanan, respirasi, dan dan kekerasan secara subjektif lunak serta transpirasi (Firdaus, 2012). berukuran panjang 12,5 cm, diameter 3,61 Suhu dingin sangat mempengaruhi cm, dan berat sebelum dikupas 129 gram. perubahan nilai kekerasan buah. Semakin Kekerasan buah atau sayur secara rendah suhu penyimpanan semakin lambat objektif diukur oleh alat hardness. Prinsip penurunan nilai kekerasan buah. Pada alat tersebut berdasarkan kedalaman penyimpanan suhu ruang , buah cepat tusukan dari jarum hardness per bobot menjadi lunak. Penurunan tingkat beban tertentu dalam waktu tertentu kekerasan ini terjadi akibat proses (mm/g/s). Hardness berfungsi untuk pematangan sehingga komposisi dinding menghitung kekerasan buah atau sayur sel berubah menyebabkan menurunnya secara objektif. Cara kerja alat tersebut tekanan turgor sel dan kekerasan buah dengan menusukkan bagian bawah menurun (Firdaus, 2012). hardness ke tiga bagian berbeda pada Menurut Apandi (1984) perubahan bahan. Tujuan dilakukan pada bagian tekstur yang terjadi pada buah yaitu dari berbeda adalah untuk mencari rata-rata keras menjadi lunak adalah sebagai akibat kekerasan bahan tersebut karena setiap terjadinya proses pelayuan akibat respirasi bagian bahan akan memiliki kekerasan dan transpirasi. Respirasi dan transpirasi yang berbeda. menyebabkan buah dan sayur kehilangan Perbedaan nilai kekerasan buah air akibat berkurangnya karbon dalam dipengaruhi oleh tingkat kematangan buah proses respirasi. tersebut. Nilai kekerasan buah cenderung Tabel 2. Hasil Pengamatan Edible Portion Keterangan Hasil Sampel Oyong Berat Utuh 129 gram Berat Tanpa Kulit 80 gram Berat yang Dapat Dimakan 73 gram % Edible Portion 56,6 % (Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012).
  • 12. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Buah terdiri dari kulit, daging buah, dari sayuran atau buah perlu diketahui dan biji sedangkan sayur tergantung jumlah bagian yang biasa dimakan dari jenisnya, apakah sayuran daun, buah, sayuran dan buah-buahan tersebut. Hal ini umbi, biji, batang, dan sebagainya. Akan penting diketahui dalam perhitungan tetapi pada umumnya tidak semua bagian rendemen produksi hasil olahan sayur atau sayuran maupun buah-buahan dapat buah. Bagian yang dapat dimakan dimakan. Untuk memperhitungkan jumlah ditimbang dan dinyatakan dalam persen bagian yang termakan dan yang terbuang (%) terhadap berat utuh (Muchtadi, 2010). Tabel 3. Hasil Pengamatan Sifat Kimia Keterangan Hasil Sampel Tomat Keasaman (pH) 4 Padatan Terlarut 0,5076 brix % (Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012). Sifat kimia sayuran dan buah Refraktometer terdiri dari beberapa berbeda-beda untuk masing-masing jenis macam, diantaranya refraktometer tangan bahan dan tingkat kematangan. Sifat kimia dan refraktometer abbe (Analisis sayur dan buah ditetapkan secara objektif Kesehatan, 2010). kuantitatif. Beberapa sifat kimia pada buah Pada refraktometer tangan, indeks dan sayur diantaranya keasaman (pH) dan bias sudah dikonversikan sehingga dapat padatan terlarut (Muchtadi, 2010). langsung dibaca kadarnya. Refraktometer Pengujian nilai pH pada buah dan jenis ini hanya untuk mengukur kadar zat sayur diukur menggunakan pH meter atau tertentu dan terbatas. Jika kadar tidak indikator universal sebanyak tiga kali, terbaca akibat filtrat sampel terlalu pekat, bertujuan untuk mengetahui nilai rata-rata. maka harus diencerkan terlebih dahulu. Nilai keasaman berpengaruh Hasil akhir dikalikan dengan pengenceran terhadap kematangan buah atau sayur. Jika (Analis Kesehatan, 2010). buah atau sayur mentah akam memiliki pH Refraktometer tangan memiliki dua rendah dan memiliki pH mendekati netral jenis, yaitu refratometer tangan Brix untuk jika buah atau sayur sudah matang. gula 0-32 % dan refraktometer tangan Salt Kadar padatan terlarut diukur untuk NaCl 0-28 % (Analis Kesehatan, menggunakan refraktometer. Jika sebagian 2010). besar padatan terlarut sampel berupa gula, Refraktometer abbe jenis ini dapat maka hasil pembacaan dinyatakan dengan digunakan untuk mengukur bermacam- derajat Brix (Muchtadi, 2010). macam indeks bias suatu larutan dan Brix menunjukkan perbandingan mengukur kadar, tetapi harus membuat massa antara gula dan air dalam suatu kurva standar (Analis Kesehatan, 2010). larutan (Evi,2011). Alat ini dapat digunakan untuk sampel Refraktometer harus menggunakan padat, cair, dan plastik, syaratnya bahan air bersuhu 20 oC, tujuannya untuk tersebut harus jernih, transparan, dan kalibrasi karena refratometer tangan jenis opaque dapat diukur pada sinar yang Brix ini memiliki skala nol apabila suhu ditransmisikan dan direfleksikan. Contoh 20 oC.
  • 13. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur sampel, sari buah, sirup, larutan gula, dll. (Analis Kesehatan, 2010). Tabel 4. Hasil Pengamatan Pengaruh Etilen Terhadap Pematangan Buah Sampel Pisang a. Wadah Terbuka + Suhu Kamar Pengamatan Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-6 Warna Hijau Tua Hijau Tua Hijau Muda Aroma Khas Pisang Khas Pisang Khas Pisang Tekstur Keras Keras Lunak Berat 139 gram 139 gram 139 gram pH 4 Padatan Terlarut 0,526 Brix % b. Wadah Tertutup Pengamatan Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-6 Warna Hijau Tua Hijau Tua Hijau Muda Aroma Khas Pisang Khas Pisang Khas Pisang Tekstur Keras Keras Lunak Berat 69 gram 68 gram 66,7 gram pH 6 Padatan Terlarut 1,7024 Brix % c. Wadah Tertutup + Pisang Masak Pengamatan Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-6 Warna Hijau Tua Hijau Tua Hitam Aroma Khas Pisang Khas Pisang Khas Pisang Busuk Tekstur Lunak Lunak Lunak Berat 104 gram 105 gram 102,8 gram pH 5 Padatan Terlarut 0,506 Brix % d. Wadah Terbuka + Karbit Pengamatan Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-6 Warna Hijau Tua Hijau Tua Hijau Muda Aroma Khas Pisang Khas Pisang + Karbit Khas Pisang Matang Tekstur Keras Keras Lunak Berat 103 gram 101 gram 98,7 gram pH 4 Padatan Terlarut 0,5124 Brix % (Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012). Keterangan : Perhitungan pH dan padatan terlarut dilakukan di hari terakhir (hari ke-6)
  • 14. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Etilen adalah senyawa hidrokarbon diberikan saat pra-klimakterik. Tetapi bila tidak jenuh yang pada suhu ruang diberikan saat klimakterik penggunaan berbentuk gas. sinar radioaktif akan menghambat produksi Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan etilen (Muchtadi, 2010). tanaman hidup pada waktu-waktu tertentu. Etilen akan aktif sebagai hormon Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya yang dapat mempercepat pemasakan bila perubahan-perubahan penting dalam berikatan dengan metalo-enzim dan proses pertumbuhan dan pematangan hasil oksigen. pertanian (Muchtadi, 2010). Etilen berperang merangsang Etilen adalah suatu gas yang dalam aktivitas ATPase. Energi yang dihasilkan kehidupan tanaman dapat digolongkan digunakan untuk mendegradasi senyawa sebagai hormon yang aktif dalam proses makromolekul sehingga munculnya pematangan buah. Etilen disebut hormon fenomena kematangan cepat terjadi. harena dapat memenuhi kriteria sebagai hormon tanaman, bersifat mudah bergerak dalam jaringan tanaman dan merupakan senyawa organik (Muchtadi, 2010). Etilen dapat memulai proses klimaterik dan mempercepat terjadinya Gambar 13. Reaksi Metalo-enzim dan klimaterik. Pada buah-buahan non Oksigen klimaterik, penambahan etilen dalam konsentrasi tinggi akan menyebabkan Etilen bekerja dengan cara memecah terjadinya klimaterik pada buah-buahan klorofil pada buah muda sehingga buah (Muchtadi, 2010). hanya memiliki xantofil dan karoten. Aktivitas etilen dalam pematangan Dengan demikian warna buah menjadi buah menurun dengan turunnya suhu ruang jingga atau kekuningan (Khadik, 2011). penyimpanan. Pembentukan etilen pada Sampel yang digunakan dalam jaringan tanaman dapat dirangsang oleh pengamatan adalah pisang. Pisang kerusakan-kerusakan mekanis dan infeksi tergolong buah klimakterik. Buah sehingga akan mempercepat pematangan klimakterik adalah buah yang mengalami (Muchtadi, 2010). fase serangkaian perubahan biologis yang Penggunaan sinar radioaktif dapat diawali dengan proses pembuatan etilen merangsang pembentukan etilen bila (Muchtadi, 2010). Tabel 5. Hasil Pengamatan Pelilinan Buah dan Sayur Sampel Cabai Merah a. Wadah Terbuka + Suhu Kamar Pengamatan Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-6 Warna Merah Merah Hijau Muda Aroma Khas Cabai Khas Cabai Khas Cabai Tekstur Keras Lunak Lunak Berat 10 gram 7 gram 4,369 gram pH 6 Padatan Terlarut 0,5056 Brix %
  • 15. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur b. Wadah Tertutup Pengamatan Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-6 Warna Merah Merah Merah Aroma Khas Cabai Khas Cabai Khas Cabai Tekstur Keras Keras Keras Berat 9 gram 10 gram 9,903 gram pH 5 Padatan Terlarut 0,5062 Brix % (Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012). Keterangan : Perhitungan pH dan padatan terlarut dilakukan di hari terakhir (hari ke-6) Secara umum buah-buahan karnauba, lilin lebah, dan lilin sisa mempunyai lapisan lilin alami pada tambang (parafin). Penggunaan lilin dapat permukaan kulit yang dapat hilang dengan dilakukan bersaman dengan fungisida. proses pencucian. Pemakaian lilin buatan Emulsifier yang digunakan adalah trietanol pada buah bertujuan untuk meningkatkan amin dan asam oleat. Untuk pemakaian kilap sehingga penampakan menjadi baik, fungisida sering digunakan Benlate-50, luka atau goresan pada permukaan kulit Thiabendazole-60, dan lain-lain buah dapat tertutupi, memperlambat (Muchtadi, 2010). pelayuan (Muchtadi, 2010). Pelilinan dapat mengurangi laju Selain itu pelilinan bertujuan respirasi dan transpirasi. Emulsi lilin akan memperpanjang umur simpan, mencegah melapisi lentisel dan stomata pada jaringan timbulnya jamur, mencegah kebusukan, tempat respirasi berlangsung dan mempertahankan warna (Malik, 2009). (Muchtadi, 2010). Persyaratan umum bahan untuk Buah yang dilapisi lilin harus tua, pelapisan buah atau sayur antara lain tidak segar, utuh, dan mulus. Tebal lapisan lilin mempengaruhi bau dan rasa, mudah yang dihasilkan harus seoptimal mungkin kering, tidak lengket, tidak mudah pecah, dengan pengertina bahwa lapisan lilin yang tidak menghasilkan permukaan yang tebal, tertalu tebal dapat mengakibatkan respirasi tidak toksik, mudah diperoleh, harga anaerob yang menyebabkan sayuran dan murah, dan diharapkan licin serta buah menjadi masam dan busuk sedangkan mengkilap (Muchtadi, 2010). jika lapisan lilin terlalu tipis, kurang efektif Lilin yang dapat digunakan untuk mengurangi respirasi dan transpirasi pelapisan buah adalah lilin tebu, lilin (Muchtadi, 2010). Tabel 6. Hasil Pengamatan Cara Pengupasan Buah dan Sayur Sampel Kentang Kecil Cara Pengupasan Hasil Waktu Warna Aroma Tekstur Dengan Tangan ++ 1` 25`` Kuning Halus Air Mendidih +++ 53`` Kuning Khas Halus Uap Panas + 1` 48`` Kuning Kentang Halus Larutan Alkali ++++ 48`` Kuning Muda Lebih Halus (Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012).
  • 16. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Keterangan : + : kurang cepat yang masih mentah cenderung ++ : agak cepat memerlukan konsentrasi alkali lebih tinggi +++ : cepat dibandingkan buah matang. Jika bahan ++++ : cepat sekali yang akan dikupas dicelupkan terlebih dahulu dalam air mendidih, maka Pengupasan merupakan salah satu konsentrasi alkali yang digunakan dapat proses yang sering dilakukan pada lebih rendah (Muchtadi, 2010). pengolahan buah dan sayur. Pengupasan Cara pengupasan dengan larutan bertujuan menghilangkan kulit atau alkali cukup efisien tetapi memerlukan air penutup luar buah atau sayur. Hal ini yang banyak. Untuk memperoleh hasil dilakukan untuk mengurangi kontaminasi yang lebih baik kadang-kadang larutan dan memperbaiki penampakan. alkali ditambahkan soda abu atau bahan Pengupasan dikatakan efisien jika pembasah. Kadang-kadang kehilangan bagian komoditas yang bahan dicelupkan dalam larutan asam dikehendaki kecil (Muchtadi, 2010). setelah dicuci (Muchtadi, 2010). Pengupasan dapat dilakukan dengan Pengupasan dengan alkali lebih tangan, mesin, pencelupan dalam air mudah melayukan buah karena alkali mendidih, penggunaan uap, penggunaan bersifat melayukan jaringan pada buah api atau udara panas dan pencelupan dalam sehingga prosesnya lebih efisien. Syarat larutan alkali medidih (Muchtadi, 2010). pengupasan dengan alkali yaitu buah harus Berdasarkan perbandingan cara-cara memiliki tekstur keras, kulit tipis, berkulit di atas, cara pengupasan dengan larutan air dan pori-pori kecil (Hadi, 2011). alkali hasilnya cukup memuaskan. Contoh buah yang dapat dikupas Konsentrasi larutan alkali yang digunakan dengan alkali, yaitu kentang dan wortel serta lama pencelupan bergantung pada (Muchtadi, 2010). jenis dan tingkat kematangan bahan. Bahan Tabel 7. Hasil Pengamatan Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Blansir Sampel Lobak Pengamatan Direbus Dikukus Warna Putih Putih Aroma Khas Lobak Lebih Khas Lobak Tekstur Lunak Lebih Lunak (Sumber :Kelompok B, Meja 1, 2012). Tabel 8. Hasil Pengamatan Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan Cara Perendaman Sampel Lobak Zat yang Ditambahkan Warna Larutan Vitamin C 0,5 % + Asam Sitrat 0.5 % Putih Garam Dapur 0,5 % + Asam Sitrat 0,5 % Putih NaHCO3 2000 ppm Putih Garam Dapur 0,5 % Putih Vitamin C 0,5 % Putih H2O2 2 % Putih (Sumber :Kelompok B, Meja 1, 2012).
  • 17. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur Tabel 9. Hasil Pengamatan Kecukupan Blansir Sampel Terong Ungu a. Uap Air Ukuran Warna Tekstur Flavor 3 t o (cm ) 70 C 80 oC 90 oC o 70 C 80 oC o 90 C o 70 C 80 oC 90 oC 1 + + + + + + + + + 3 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 1 5 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ 10 ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ 1 + + + + + + + + + 3 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 2 5 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ 10 ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ 1 + + + + + + + + + 3 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 3 5 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ 10 ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ b. Air Ukuran Warna Tekstur Flavor 3 t o (cm ) 70 C 80 oC 90 oC o 70 C 80 oC o 90 C o 70 C 80 oC 90 oC 1 1 + + + + + + + + + 3 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 5 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ 10 ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ 2 1 + + + + + + + + + 3 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 5 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ 10 ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ 3 1 + + + + + + + + + 3 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 5 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ 10 ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ (Sumber : Kelompok B, Meja 1, 2012). Blansir adalah suatu cara perlakuan mengeluarkan udara dari jaringan bahan pendahuluan sebelum pengolahan pada (Muchtadi, 2010). buah dan sayur menggunakan air mendidih Blansir pada dasarnya adalah atau uap panas dalam waktu singkat pemanasan dan dapat dilakukan dengan air (Evi, 2011). panas maupun uap panas. Selama blansir Blansir biasanya dilakukan dengan terjadi inaktivasi enzim polifenolase yang tujuanmenghambat terjadinya pencoklatan, dapat menyebabkan pencoklatan. melunakkan atau melayukan bahan, Pemanasan selama blansir menyebabkan memperbaiki palatabilitas bahan, dan bahan menjadi lebih lunak, layu, dan
  • 18. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur secara organoleptik bahan lebih baik metabisulfit akan bekerja dengan cara (Muchtadi, 2011). membentuk ikatan bisulfida dengan enzim Blansir akan menginaktifkan enzim polifenol oksidase sehingga menghambat baik oksidasi maupun hidrolisis serta berikatan dengan oksigen. Larutan menurunkan jumlah mikroba yang hidup metabisulfit bereaksi dengan kuinon yang pada bahan. blansir dapat mencegah atau dihasilkan dari oksidasi senyawa fenolik menghambat perubahan warna yang tidak sehingga menghambat polimerisasi kuinon dikehendaki, memperbaiki flavor atatu menjadi pigmen melanin. aroma, melunakkan atau melayukan KESIMPULAN DAN SARAN jaringan bahan, mengeluarkan udara dari jaringan bahan serta menghilangkan getah Kesimpulan atau kotoran (Muchtadi, 2010). Berdasarkan hasil pengamatan sifat Faktor-faktor yang mempengaruhi fisik diperoleh sampel oyong memiliki laju blansir yaitu jenis bahan, ukuran aroma segar, warna hijau tua, berbentuk bahan, suhu, ketebalan tumpukan bahan panjang bersirip, panjang = 12,5 cm, serta medium blansir (Muchtadi, 2010). diameter = 3,61 cm, secara subjektif Inaktivasi enzim dapat efektif memiliki kekerasan lunak,berat sebelum dengan cara suhu bahan minumum dikupas = 129 gram dan berasa netral 87,8 oC. blansir menggunakan medium air sedikit manis. Hasil pengamatan edible panas memungkinkan kehilangan portion diperoleh sampel oyong memiliki komponen terlarut bahan yang lebih besar edible portion = 56,6 %. Hasil pengamatan jika dibandingkan dengan menggunakan sifat kimia diperoleh sampel tomat uap air (Muchtadi, 2010). memiliki keasaman (pH) = 4 dan padatan Perendaman dalam larutan sulfir, terlarut = 0,5076 (skala refraktometer). vitamin C, asam sitrat, garam, atau H2O2 Hasil pengamatan kecukupan blansir ditujukan untuk memperbaiki atau diperoleh sampel terong ungu lebih bagus mengurangi terjadinya pencoklatan. Hal ini dengan blansir mengunakan uap panas disebabkan terjadinya penghambatan dibandingkan dengan air mendidih. Hasil rekasi antara enzim polifenolase, oksigen, pengamatan perlakuan pendahuluan dan senyawa polifenol. Terjadinya reaksi diperoleh sampel lobak dengan cara blansir pencoklatan enzimatis memerlukan adanya lebih bagus dengan blansir menggunakan enzim polifenolase, oksigen, dan senyawa cara dikukus dan dengan cara perendaman polifenol (Muchtadi, 2010). memilki pegaruh yang sama terhadap Perbandingan perendaman dengan sampel lobak. Hasil pengamatan cara air, asam sitrat, dan larutan metabisulfit, pengupasan diperoleh sampel kentang diantaranya menggunakan air akan lebih cepat dikupas dengan cara air menghasilkan sedikit warna coklat yang mendidih, larutan alkali, dengan tangan, tidak tersebar merata dan reaksi dan dengan uap panas. pencoklatan lambat. Menggunakan asam Saran sitrat akan menghambat pencoklatan Saran untuk percobaan pengetahun dengan cara menurunkan pH sehingga bahan buah dan sayur sebaiknya praktikan enzim polifenol oksidase inaktif. mengetahui sifat-sifat dari sampel yang Sedangkan menggunakan larutan digunakan untuk meminimalisasi
  • 19. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur perubahan-perubahan yang terjadi pada sampel. DAFTAR PUSTAKA Analis Kesehatan. (2010). Refraktometer. http://ankes09.blogspot.com. Akses: 10 November 2012. Apandi, M..(1984). Teknologi Buah dan Sayur. Penerbit Alumni: Bandung. Evi.(2011). Buah dan Sayur. http://eviaws.blogspot.com. Akses : 9 November 20120. Firdaus, Mikolehi.(2012). Pengukuran Kekerasan Buah Mangga dan Tomat. http://mikolehi.wordpress.com. Diakses : 9 November 2012. Hadi, Danang K.(2011). Pengupasan. http://danang-kurang- kerjaan.blogspot.com. Akses : 9 November 2012. Khadik.(2011). Pengaruh Etilen pada Pematangan Buah. http://khadik- astro.blogspot.com. Akses : 9 November 2012. Malik, Iwan.(2009). Pelilinan (Wax) pada Buah-buahan. http://iwanmalik.wordpress.com. Akses : 9 November 2012. Muchtadi, T. R. dkk..(2010). Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta : Bandung.
  • 20. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur
  • 21. Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan Sayur LAMPIRAN 1) % Edible Portion = x 100 % = x 100 % = 56,6 % 2) Padatan Terlarut Padatan terlarut = 0,50 + x (0,51 – 0,50) = 0,5076 % Brix