SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 219
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRIPENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Ir. Joko Susetyo, MT
Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
TIES 1301
3 SKS
KOMPETENSI MATA KULIAHKOMPETENSI MATA KULIAH
• Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan danMenguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan
tools di bidang industri.tools di bidang industri.
• Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yangMemiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
dimilikinya dan terbiasa dengan penggunaan prinsip matematik,dimilikinya dan terbiasa dengan penggunaan prinsip matematik,
fisika, sains, ekonomi teknik dan rekayasa untuk memecahkanfisika, sains, ekonomi teknik dan rekayasa untuk memecahkan
persoalan industri.persoalan industri.
• Memiliki kemampuan merancang, menanalisis, memperbaiki,Memiliki kemampuan merancang, menanalisis, memperbaiki,
mengoperasikan dan menginstalasi sistem integral yang terdiri darimengoperasikan dan menginstalasi sistem integral yang terdiri dari
manusia, material, peralatan, informasi dan sumber daya lain.manusia, material, peralatan, informasi dan sumber daya lain.
• Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasi,Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasi,
memecahkan persoalan dan keputusan sistem integralmemecahkan persoalan dan keputusan sistem integral
menggunakan alat-alat analitik, komputasional, dan ataumenggunakan alat-alat analitik, komputasional, dan atau
eksperimental.eksperimental.
• Memiliki kemampuan untuk memahami tanggung jawab profesi,Memiliki kemampuan untuk memahami tanggung jawab profesi,
etika, dan sosial.etika, dan sosial.
KONTRAK PERKULIAHANKONTRAK PERKULIAHAN
• Diskripsi PerkuliahanDiskripsi Perkuliahan
Kuliah pengantar teknik industri terdiri dari 7 pokok bahasanKuliah pengantar teknik industri terdiri dari 7 pokok bahasan
meliputi : pengantar, perancangan sistem produksi, perancanganmeliputi : pengantar, perancangan sistem produksi, perancangan
dan pengawasan operasi, perencanaan dan perancangan fasilitas,dan pengawasan operasi, perencanaan dan perancangan fasilitas,
optimasi, analisis ekonomi teknik, pengendalian kualitas statistik.optimasi, analisis ekonomi teknik, pengendalian kualitas statistik.
• Strategi PerkuliahanStrategi Perkuliahan
Kuliah tatap muka mengantarkan pokok bahasan dan menjelaskanKuliah tatap muka mengantarkan pokok bahasan dan menjelaskan
isi dari sub pokok bahasan, pendalaman berupa diskusi, studiisi dari sub pokok bahasan, pendalaman berupa diskusi, studi
kasus, latihan mengerjakan soal-soal secara perorangan dankasus, latihan mengerjakan soal-soal secara perorangan dan
kelompok.kelompok.
• Kriteria PenilaianKriteria Penilaian
Ujian tengah semester (UTS)Ujian tengah semester (UTS)20%20%
Ujian akhir semester (UAS)Ujian akhir semester (UAS) 20%20%
Tugas-tugasTugas-tugas 50%50%
PresensiPresensi 10%10%
• Minggu 1 : Penjelasan GBPP dan Kontrak perkuliahan,Minggu 1 : Penjelasan GBPP dan Kontrak perkuliahan,
pengantar sejarah perkembangan disiplin teknik industri.pengantar sejarah perkembangan disiplin teknik industri.
• Minggu 2, 3 : Perancangan sistem produksi.Minggu 2, 3 : Perancangan sistem produksi.
• Minggu 4, 5 : Perancangan dan pengawasan operasi.Minggu 4, 5 : Perancangan dan pengawasan operasi.
• Minggu 6, 7 : Perencanaan dan perancangan fasilitas,Minggu 6, 7 : Perencanaan dan perancangan fasilitas,
• Minggu 8, 9 : UTSMinggu 8, 9 : UTS
• Minggu 10, 11 : optimasi,Minggu 10, 11 : optimasi,
• Minggu 12, 13 : Analisis ekonomi teknik,Minggu 12, 13 : Analisis ekonomi teknik,
• Minggu 14, 15 : Ppengendalian kualitas statistik.Minggu 14, 15 : Ppengendalian kualitas statistik.
RENCANA PEMBELAJARANRENCANA PEMBELAJARAN
BAHAN BACAAN
1. Hilk, Philip E., 1977, Introduction to Industrial
Engineering And Management Science, Mc
Graw-Hill Kogukusha, Tokyo.
2. Hari Purnomo, 2004, Pengantar Teknik Industri,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
3. I Nyoman Pujawan, 1995, Ekonomi Teknik, Guna
Widya, Jakarta
4. P. Siagian, 1987, Penelitian Operasional,
Universitas Indonesia Press, Jakarta.
5. Sritomo Wignjosoebroto, 1995, Pengantar Teknik
Industri, Guna Widya, Jakarta.
6. Wayne C. Turner, 1993, Introduction to Industrial
And Systems Engineering, Prentice-Hall, Inc,
New Jersey.
MODUL IMODUL I
Kompetensi Pokok Bahasan :
 Memahami permasalahan dalam ruang
lingkup teknik industri yang melibatkan
manusia, mesin, energi dan informasi
secara efisien dan efektif.
Sub Pokok bahasan :
1.Definisi
2. Perkembangan teknik industri
3. Peranan disiplin teknik industri
4. Ilmu dasar disiplin teknik industri
Profesi dimana suatu pengetahuan (Mat & IPA)Profesi dimana suatu pengetahuan (Mat & IPA)
melalui studi, pengalaman & praktek diaplikasikanmelalui studi, pengalaman & praktek diaplikasikan
dengan tujuan untuk mengembangkan cara-caradengan tujuan untuk mengembangkan cara-cara
mendayagunakan, material dan kekuatan alammendayagunakan, material dan kekuatan alam
secara ekonomis untuk kemanfatan bagi manusia.secara ekonomis untuk kemanfatan bagi manusia.
Menurut Engineering Council for ProfessionalMenurut Engineering Council for Professional
Development (ECPD) :Development (ECPD) :
Definisi Teknik IndustriDefinisi Teknik Industri
Menurut Blanchard
Aplikasi sistematis dari kombinasi sumberdaya fisik danAplikasi sistematis dari kombinasi sumberdaya fisik dan
alam dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan,alam dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan,
mengembangkan, memproduksi dan mendukung suatumengembangkan, memproduksi dan mendukung suatu
produk atau suatu proses dimana secara ekonomisproduk atau suatu proses dimana secara ekonomis
mencakup beberapa bentuk kegunaan bagi manusia.mencakup beberapa bentuk kegunaan bagi manusia.
Menurut Institute of Industrial Engineering (IIE) :
Disiplin ilmu teknik/engineering yang menangani pekerjaan-Disiplin ilmu teknik/engineering yang menangani pekerjaan-
pekerjaan perancangan (pekerjaan perancangan (designdesign), perbaikan (), perbaikan (improvementimprovement),),
penginstalasian (penginstalasian (installationinstallation), dan menangani masalah), dan menangani masalah
manusia, peralatan, bahan/material, informasi, energimanusia, peralatan, bahan/material, informasi, energi
secara efektif dan efisien.secara efektif dan efisien.
Aktifitas-aktivitas yg dpt dilakukan disiplin Teknil
Industri (menurut American Institute of Industrial
Engineering = AIIE) adalah :
1. Perencanaan dan pemilihan metode kerja
dalam proses produksi
2. Pemilihan dan perancangan perkakas kerja
serta peralatan yang dibutuhkan dalam proses
produksi
3. Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan
tata letak asilitas produksi, peralatan
pemindahan material.
4. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan
pengendalian untuk distribusi barang/jasa,
pengendalian persediaan, pengendalian
kualitas
5. Pengembangan system pengendalian ongkos
produksi (pengendalian budget, analisa biaya
standar produksi, dll).
6. Perancangan dan pengembangan produk.
7. Desain dan pengembangan system
pengukuran performans serta standar kerja.
8. Pengembangan dan penerapan system
pengupahan dan pemberian insentif.
9. Perencanaan dan pengembangan
organisasi, prosedur kerja.
10. Analisa lokasi dengan mempertimbangkan
pemasaran, bahan baku, suplai TK.
11. Aktivitas penyelidikan operasional denganAktivitas penyelidikan operasional dengan
analisaanalisa matematik, simulasi, programmatematik, simulasi, program
linier, teori pengambilanlinier, teori pengambilan keputusan dll.keputusan dll.
Perkembangan dan Organisasi yang mendukung
berdirinya disiplin Teknik Industri :
a.a. American Society of Mechanical EngineeringAmerican Society of Mechanical Engineering
(ASME).(ASME). Organisasi ini pertama kali mendiskusikanOrganisasi ini pertama kali mendiskusikan
konsep-konsep teknik industri dan merupakankonsep-konsep teknik industri dan merupakan
persemaian dari timbulnya konsep teknik industri.persemaian dari timbulnya konsep teknik industri.
b. Pada thn 1912 berdiri organisasi bernama.b. Pada thn 1912 berdiri organisasi bernama. TheThe
Efficiency SocietyEfficiency Society dandan The Society to PromoteThe Society to Promote thethe
Science of ManagementScience of Management yang kemudian padayang kemudian pada tahuntahun
19151915 keduanya bergabung menjadi The Taylorkeduanya bergabung menjadi The Taylor
Society. OrgSociety. Org ini bertujuan mengembangkan konsep-ini bertujuan mengembangkan konsep-
konsep manajemen umum yang yangkonsep manajemen umum yang yang
diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor.diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor.
c. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial Engineering
(SIE) yang mewadahi para spesialis produksi maupun
para manajer sbg pembanding thd filosofi manajemen
umum yang telah dikembangkan oleh Taylor.
d. Tahun 1917 berdirid. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial EngineeringSociety of Industrial Engineering
(SIE)(SIE) yang mewadahi para spesialis produksi maupunyang mewadahi para spesialis produksi maupun
para manajer sbg pembanding thd filosofi manajemenpara manajer sbg pembanding thd filosofi manajemen
umum yang telah dikembangkan oleh Taylor.umum yang telah dikembangkan oleh Taylor.
e. Tahun 1932 berdirie. Tahun 1932 berdiri The Society of ManufacturingThe Society of Manufacturing
Engineer (SME)Engineer (SME) untuk mengembangkan pengetahuanuntuk mengembangkan pengetahuan
di bidang manufaktur.di bidang manufaktur.
f. Tahun 1936f. Tahun 1936 The taylor SocietyThe taylor Society dandan The Society ofThe Society of
Industrial EngineeringIndustrial Engineering bergabung menjadibergabung menjadi The SocietyThe Society
for Advancement Management(SAM).for Advancement Management(SAM).
g.g. Program studi Teknik Industri pertama kali dibukaProgram studi Teknik Industri pertama kali dibuka
pada tahun 1908 di Pennsylvania State Universitypada tahun 1908 di Pennsylvania State University
h. Tahun 1948 berdirih. Tahun 1948 berdiri The American Society of IndustrialThe American Society of Industrial
EngineeringEngineering dengan didukung sekitar 70 negara AIIEdengan didukung sekitar 70 negara AIIE
berkembang menjadi organisasi internasional denganberkembang menjadi organisasi internasional dengan
namanama Institute of Industrial Engineering (IIE).Institute of Industrial Engineering (IIE).
i. Pendidikani. Pendidikan Teknik Industri di IndonesiaTeknik Industri di Indonesia diperkenalkandiperkenalkan
oleholeh Bapak Matthias AroefBapak Matthias Aroef pada tahun 1958 setelahpada tahun 1958 setelah
menyelesaikan studi di Cornell University.menyelesaikan studi di Cornell University.
j. Tahun 1960 membukaj. Tahun 1960 membuka sub jurusan Teknik Produksisub jurusan Teknik Produksi didi
Jurusan Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya TeknikJurusan Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya Teknik
Industri.Industri.
k.Tahun 1971k.Tahun 1971 berdiri Jurusan Teknik Industriberdiri Jurusan Teknik Industri yangyang
terpisah dengan Teknik Mesin yang kemudianterpisah dengan Teknik Mesin yang kemudian
mengawali pendidikan Teknik Industri di Indonesia.mengawali pendidikan Teknik Industri di Indonesia.
l. Pada saat ini telah berkembang pendidikan Teknikl. Pada saat ini telah berkembang pendidikan Teknik
Industri baik di PTN maupu PTS.Industri baik di PTN maupu PTS.
M. Tahun 1967 berdiriM. Tahun 1967 berdiri Persatuan Ahli Teknik IndustriPersatuan Ahli Teknik Industri
(Persati)(Persati), kemudian pada tahun 1987 berdiri, kemudian pada tahun 1987 berdiri IkatanIkatan
Sarjana Teknik Industri dan Manajemen IndustriSarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri
Indonesia (ISTMI)Indonesia (ISTMI) sampai saat ini.sampai saat ini.
Hubungan Disiplin Teknik Industri dengan Disiplin Ilmu lain :Hubungan Disiplin Teknik Industri dengan Disiplin Ilmu lain :
ILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRIILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI
• Analisis dan perancangan kerja.Analisis dan perancangan kerja.
• Pengawasan operasi.Pengawasan operasi.
• Manajemen operasiManajemen operasi
Tiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi TITiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi TI
dapat berhasil yaitu :dapat berhasil yaitu :
• Kualitas.Kualitas.
• Waktu.Waktu.
• BiayaBiaya
Ilmu-ilmu operasional yang meliputu :Ilmu-ilmu operasional yang meliputu :
Tujuan TI ~ menjamin bahwa produk/jasa yangTujuan TI ~ menjamin bahwa produk/jasa yang
dihasilkan berkualitas, tepat waktu dan dengandihasilkan berkualitas, tepat waktu dan dengan
biaya yang sesuai.biaya yang sesuai.
Ilmu yang termasuk dalam analisis danIlmu yang termasuk dalam analisis dan
perancangan operasi adalah :perancangan operasi adalah :
Analisis Perancangan KerjaAnalisis Perancangan Kerja
((Method engineeringMethod engineering))
Merupakan studi yang mempelajari secaraMerupakan studi yang mempelajari secara
sistematis seluruh operasi langsung & tdk langsungsistematis seluruh operasi langsung & tdk langsung
unt mendapatkan perbaikan-perbaikan sistem kerja.unt mendapatkan perbaikan-perbaikan sistem kerja.
Dalam ME dibahas studi kerja (work study) &Dalam ME dibahas studi kerja (work study) &
pengukuran kerja (work measurement).pengukuran kerja (work measurement).
Studi kerja berkaitan dengan pencarian prosedurStudi kerja berkaitan dengan pencarian prosedur
pelaksanaan kerja.pelaksanaan kerja.
Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuanPengukuran kerja berkaitan dengan penentuan
waktu standar yang digunakan dalamwaktu standar yang digunakan dalam
melaksanaan kegiatan kerja.melaksanaan kegiatan kerja.
Ilmu ini muncul akibat banyaknya kesalahanIlmu ini muncul akibat banyaknya kesalahan
yang dilakukan dalam proses kerja yaituyang dilakukan dalam proses kerja yaitu
kesalahan dalam perancangan atau prosedurkesalahan dalam perancangan atau prosedur
kerja. Sejumlah peralatan kerja dirancang tdkkerja. Sejumlah peralatan kerja dirancang tdk
sesuai dengan kondisi fisik, psikis dansesuai dengan kondisi fisik, psikis dan
lingkungannya.lingkungannya.
Ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan orangIlmu yang mempelajari tentang keterkaitan orang
dengan lingkungan kerjanya.dengan lingkungan kerjanya.
Ergonomi (Ergonomi (Human factorHuman factor))
Empat dasar subkategori utama dlm ergonomi, yaitu :Empat dasar subkategori utama dlm ergonomi, yaitu :
skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory (alat indera);skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory (alat indera);
environmental (lingkungan) dan mental.environmental (lingkungan) dan mental.
Perencanaan dan Perancangan FasilitasPerencanaan dan Perancangan Fasilitas
Meliputi penentuan/penempatan lokasi fasilitas, tat letakMeliputi penentuan/penempatan lokasi fasilitas, tat letak
fasilitas. Tujuan dari perencanaan & perancangan fasilitasfasilitas. Tujuan dari perencanaan & perancangan fasilitas
adalah untuk mendapatkan biaya yang minimaum.adalah untuk mendapatkan biaya yang minimaum.
Material HandlingMaterial Handling
Tujuan dari MH adalah untuk meminimumkan MHC, karenaTujuan dari MH adalah untuk meminimumkan MHC, karena
seringkali Mh menimbulkan biaya yang tdk sedikit.seringkali Mh menimbulkan biaya yang tdk sedikit.
Riset OperasionalRiset Operasional
Meliputi penentuan pola-pola distribusi barang, pola-polaMeliputi penentuan pola-pola distribusi barang, pola-pola
jaringan yang efisien dan optimalitas.jaringan yang efisien dan optimalitas.
Sistem ProduksiSistem Produksi
Aktivitas mengolah atau mengatur penggunaan sumberAktivitas mengolah atau mengatur penggunaan sumber
daya (resources) yang ada dlm memproduksi barang/ jasadaya (resources) yang ada dlm memproduksi barang/ jasa
dengan tujuan efisiensi dan efektifitas dalam prosesdengan tujuan efisiensi dan efektifitas dalam proses
produksi.produksi.
Termasuk dalam aktivitas proses produksi al : pemilihanTermasuk dalam aktivitas proses produksi al : pemilihan
mesin, estimasi biaya, sistem perawatan, sistem produksimesin, estimasi biaya, sistem perawatan, sistem produksi
tepat waktu (just in time), pengawasan persedian,tepat waktu (just in time), pengawasan persedian,
pengendalianpengendalian kualitas, dll.kualitas, dll.
ManajemenManajemen
Merupakan karya seni dan ilmu dalam memerintah,Merupakan karya seni dan ilmu dalam memerintah,
mengatur orang dengan menggunakan fungsi-fungsimengatur orang dengan menggunakan fungsi-fungsi
manajemen seperti perencanaan (planning),manajemen seperti perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), dan pengawasanpengorganisasian (organizing), dan pengawasan
(controlling(controlling).).
SimulasiSimulasi
Suatu metodologi untuk melakukan percobaan denganSuatu metodologi untuk melakukan percobaan dengan
menggunakan model dari sistem nyata. Seperti antrianmenggunakan model dari sistem nyata. Seperti antrian
orang di airport, antrian mobil di SPBU/parkir, nasabah diorang di airport, antrian mobil di SPBU/parkir, nasabah di
Bank, barang yang antri di proses produksi dll.Bank, barang yang antri di proses produksi dll.
Modul II : Perancangan dan Pengukuran KerjaModul II : Perancangan dan Pengukuran Kerja
Kompetensi Pokok Bahasan :
 Mampu melakukan pengukuran kerja,
prosedur pengukuran kerja dengan beberapa
metode pengukuran kerja (Stop Watch dan
sampling Kerja).
 Mampu melakukan evaluasi dan perbaikan
metode kerja.
 Mampu melaksanakan perancangan fasilitas
dan alat kerja.
Tujuan dari method engineering adalah melakukanTujuan dari method engineering adalah melakukan
perbaikan metode kerja disetiap bagian untukperbaikan metode kerja disetiap bagian untuk
meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasanmeningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasan
pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja.pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja.
STUDI KERJA (STUDI KERJA (WORK STUDYWORK STUDY))
Perbaikan proses, prosedur dan tata caraPerbaikan proses, prosedur dan tata cara
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
Perbaikan dan penghematan penggunaanPerbaikan dan penghematan penggunaan
material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja.material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja.
ANALISIS PERANCANANALISIS PERANCANGAN KERJAGAN KERJA
((METHOD ENGINEERINGMETHOD ENGINEERING))
Perbaikan tata ruang kerja yang mampuPerbaikan tata ruang kerja yang mampu
memberikan suasana kerja/lingkungan kerja yangmemberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang
lebih aman dan nyaman.lebih aman dan nyaman.
Pendayagunaan usaha manusia dan penguranganPendayagunaan usaha manusia dan pengurangan
gerakan-gerakan (gerakan-gerakan (motionmotion) kerja yang tidak perlu) kerja yang tidak perlu
ataupun penyederhanaan kerja (ataupun penyederhanaan kerja (workwork
simplificationsimplification).).
Tujuan penyederhanaan kerjaTujuan penyederhanaan kerja : Mencari cara: Mencari cara
kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien,kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien,
efektif, dan menghindari pemborosan material,efektif, dan menghindari pemborosan material,
waktu, tenaga dll).waktu, tenaga dll).
Lima langkah penyederhanaan kerja :Lima langkah penyederhanaan kerja :
1.1. Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atauMemilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atau
kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki.kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki.
2.2. Pengumpulan dan pencatatan data / faktaPengumpulan dan pencatatan data / fakta Yang berkaitan denganYang berkaitan dengan
metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yangmetode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang
berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.
3.3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisienAnalisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien
dicari sebab-sebabnya.dicari sebab-sebabnya.
4.4. Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK ygUsulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg
dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebihdianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih
dahulu di uji coba.dahulu di uji coba.
5.5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru.Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru.
Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untukMengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untuk
menggantikan metode yang lama, evaluasi.menggantikan metode yang lama, evaluasi.
PETA PETA KERJAPETA PETA KERJA
PETA PROSES (PETA PROSES ( PROCESS CHARTPROCESS CHART))
Pendekatan tradisional yang digunakan untukPendekatan tradisional yang digunakan untuk
menganalisis metode kerja.menganalisis metode kerja.
Merupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerjaMerupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dari tahap awal sampai akhir.secara sistematis dari tahap awal sampai akhir.
Lambang yang digunakan :Lambang yang digunakan :
= Operasi= Operasi
= Transportasi= Transportasi
= Pemeriksaan= Pemeriksaan
= Penyimpanan= Penyimpanan
= Menunggu= Menunggu
MACAM PETA KERJAMACAM PETA KERJA
Peta Proses OperasiPeta Proses Operasi
 Peta Proses OperasiPeta Proses Operasi
 Diagram AliranDiagram Aliran
 Peta Pekerja dan MesinPeta Pekerja dan Mesin
 Peta Tangan Kiri dan Tangan KananPeta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta Proses OperasiPeta Proses Operasi
Diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akanDiagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan
dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi dan pemeriksaan.dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi dan pemeriksaan.
Kegunan peta aliran prosesKegunan peta aliran proses
1.1. Mengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai aktivitasMengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai aktivitas
berakhir.berakhir.
2.2. Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama prosesMengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama proses
berlangsung.berlangsung.
3.3. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerjaSebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja
4.4. Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.
Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta ProsesPerbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses
Operasi.Operasi.
1.1. Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-
aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu danaktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu dan
penyimpanan. Sedangkan peta proses operasipenyimpanan. Sedangkan peta proses operasi
terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.
2. Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang
diproses secara lebih lengkap dibandingkan peta
proses operasi.
3.3. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untukPeta aliran proses tidak bisa digunakan untuk
menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan.menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan.
4. Peta aliran proses hanya menggambarkan dan
digunakan untuk menganalisa salah satu komponen
dari produk yang dirakit.
Tugas 1 :
Pembuatan Peta Kerja (OPC dab FPC)
Tugas 2 :
Pengukuran kerja ( mencari Waktu siklus, Waktu
normal dan Waktu baku).
PENGUKURAN KERJAPENGUKURAN KERJA
((WORK MEASUREMENTWORK MEASUREMENT))
1.Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata-
rata yang dibutuhkan oleh seorang operator (yg
memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam
melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi
dan tempo kerja yang normal.
2.Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran
waktu (time study), yaitu waktu standar atau
waktu baku.
Pengukuran waktu :Pengukuran waktu :
1.1. Pengukuran waktu secara langsung :Pengukuran waktu secara langsung :
• Pengukuran dengan stop watchPengukuran dengan stop watch
• Sampling kerjaSampling kerja
2.2. Pengukuran waktu secara tidakPengukuran waktu secara tidak
langsunglangsung
• Data waktu bakuData waktu baku
• Data waktu gerakan, dll.Data waktu gerakan, dll.
Pengukuran Waktu dengan Stop WatchPengukuran Waktu dengan Stop Watch
 Prosedur/urutan Pengukuran Waktu KerjaProsedur/urutan Pengukuran Waktu Kerja
Waktu
Siklus
Waktu Siklus
Rata-rata
Waktu
Normal
Waktu Standar
(Baku)
Pengujian
Kecukupan
data
Pengujian
keseragaman
data
Faktor
Penyesuaian
Faktor
Kelonggaran
PENGUJIAN DATAPENGUJIAN DATA
 Uji kecukupan data.
Untuk memastikan bahwa data yang telah
dikumpulkantelah cukup secara obyektif.
Pengujian kecukupan data dilakukan dengan
berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat
ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan.
Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah
mencerminkan tingkat kepastian yang diinginkan
oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan
melakukan pengukuran dalam jumlah yang
banyak (populasi).
Derajat ketelitian (degree of accuracy)Derajat ketelitian (degree of accuracy)
Menunjukkan penyimpangan maksimum hasilMenunjukkan penyimpangan maksimum hasil
pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.
Tingkat keyakinan (convidence level)Tingkat keyakinan (convidence level)
Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitianMenunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian
data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.
Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :
• Derajat ketelitian (Derajat ketelitian ( degree of accuracydegree of accuracy ))
Menunjukkan penyimpangan maksimumMenunjukkan penyimpangan maksimum
hasil pengukuran dari waktu penyelesaianhasil pengukuran dari waktu penyelesaian
sebenarnya.sebenarnya.
• Tingkat keyakinan (Tingkat keyakinan ( convidence levelconvidence level))
Menunjukkan besarnya keyakinanMenunjukkan besarnya keyakinan
pengukur akan ketelitian data waktu yangpengukur akan ketelitian data waktu yang
telah diamati dan dikumpulkan.telah diamati dan dikumpulkan.
Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :
( )
2
22
/









 −
∑
∑ ∑
X
XXNsk
N’ =
Dengan :
k = Tingkat keyakinan
k = 99% = 3
k = 95% = 2
s = Derajat ketelitian
N = Jumlah data pengamatan
N’ = Jumlah data teoritis
Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N dataJika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data
dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukandianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan
penambahan data.penambahan data.
Contoh :
Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15
kali dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat
keyakinan 95% dan derajat ketelitian 10%, apakah
jumlah pengamatan cukup?
Pengamatan (menit)Pengamatan (menit)
Pengamatan kePengamatan ke 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111 1212 1313 1414 1515
Data Pengamt.Data Pengamt. 88 77 77 66 88 66 99 88 99 66 88 55 55 99 66
ΣX = 107
(ΣX)2 = 11449
ΣX2 = 791
k = 95% = 2
s = 10%
N’ =
( )
2
22
/









 −
∑
∑ ∑
X
XXNsk
53,14
107
11449791151,0/2
2
=




 −x
Karena N’ < N , maka data dianggap cukup.Karena N’ < N , maka data dianggap cukup.
Uji Keseragaman dataUji Keseragaman data
Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dariUntuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari
system yang sama dan untuk memisahkan data yangsystem yang sama dan untuk memisahkan data yang
memiliki karakteristik yang berbeda.memiliki karakteristik yang berbeda.
BKABKA = X + k= X + kσσ
BKBBKB = X - k= X - kσσ
σσ ==
1
2
−
−∑
N
XX )(
Dengan :Dengan :
BKABKA = Batas Kontrol Atas= Batas Kontrol Atas
BKBBKB = Batas Kontrol Bawah= Batas Kontrol Bawah
XX = Nilai Rata-rata= Nilai Rata-rata
σσ = Standar Deviasi= Standar Deviasi
kk = Tingkat Keyakinan= Tingkat Keyakinan
Contoh:Contoh:
Suatu pengukuran elemen kerja dilakukanSuatu pengukuran elemen kerja dilakukan
sebanyaksebanyak 15 kali dengan menggunakan15 kali dengan menggunakan
stop watch, jika batas kontrol ± 3.stop watch, jika batas kontrol ± 3.
Tentukan apakah data seragam atauTentukan apakah data seragam atau
tidak.tidak.
Pengamatan (menit)
Pengamatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Data Pengamt. 8 7 7 6 8 6 9 8 9 6 8 5 5 9 6
X = 7,13
Σ (X – X)2 = 27,73
σ = 1,4
BKA = 7,13 + 3 (1,4) = 11,33
BKB = 7,13 – 3 (1,4) = 2,93
Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB,
maka data dikatakan seragam
• Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdkSering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdk
selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanyaselamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya
tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karenatanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena
terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja.terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja.
• Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan menilaiBila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan menilai
seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannyaseberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannya
dengan melakukan penyesuaian.dengan melakukan penyesuaian.
• Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rataPenyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata
dengan faktor penyesuaian (p).dengan faktor penyesuaian (p).
• Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :
- Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p nya- Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p nya
lebih besar dari satu (p > 1).lebih besar dari satu (p > 1).
- Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih- Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih
kecil dari satu (p< 1).kecil dari satu (p< 1).
- Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p =- Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p =
1).1).
Penyesuaian (Rating Factor)
Metode-metode untuk menentukan penyesuaianMetode-metode untuk menentukan penyesuaian
1.1. The Westing House SystemThe Westing House System
Sistem ini dikembangkan oleh Westing House ElectricSistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric
Corporation dengan mempertimbangkan empat factorCorporation dengan mempertimbangkan empat factor
al : ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi.al : ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi.
2.2. Synthetic RatingSynthetic Rating
Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-
evaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakanevaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakan
yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
3.3. Speed Rating/Performance RatingSpeed Rating/Performance Rating
Sistem ini mengevaluasi performansi denganSistem ini mengevaluasi performansi dengan
mempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuanmempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuan
waktu saja.waktu saja.
4.4. Objective RatingObjective Rating
Dikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdkDikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdk
hanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi jugahanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga
mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor-mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaanfaktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan
adalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedaladalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedal
kaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengankaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengan
tangan, penanganan dan bobot.tangan, penanganan dan bobot.
Kelonggaran (Kelonggaran (AllowanceAllowance))
Adalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktuAdalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu
kerja operator, karena operator dalam melakukankerja operator, karena operator dalam melakukan
pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidakpekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidak
diinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktudiinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu
penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).
Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1.1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.
Kegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : minumKegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : minum
untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil,untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil,
bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll.bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll.
2.2. Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue).Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue).
Rasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasilRasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasil
produksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus makaproduksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus maka
akan terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapatakan terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapat
melakukan gerakan kerja sama sekali. Untukmelakukan gerakan kerja sama sekali. Untuk
mengurangi kelelahan si pekerja dapat mengaturmengurangi kelelahan si pekerja dapat mengatur
kecepatan kerjanya sedemikian rupa sehinggakecepatan kerjanya sedemikian rupa sehingga
lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuklambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuk
mengilangkan rasa fatigue tersebut.mengilangkan rasa fatigue tersebut.
4.4. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidakKelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak
dapat dihindari.dapat dihindari.
Beberapa kelonggaran untuk hambatan takBeberapa kelonggaran untuk hambatan tak
terhindarkan :terhindarkan :
 Menerima atau meminta petunjuk pada pengawas.
 Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti
mengganti alat potong (komponen) yang patah,
memasang kembali komponen yang lepas dll.
 Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus
dari gudang.
 Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dll.
Waktu Baku (Waktun Standar)Waktu Baku (Waktun Standar)
Setelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, makaSetelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, maka
untuk menghitung waktu baku dapat menggunakanuntuk menghitung waktu baku dapat menggunakan
formulasi sebagai berikut :formulasi sebagai berikut :
WB = [ W siklus x RF ] xWB = [ W siklus x RF ] x
Waktu NormalWaktu Normal
Keterangan :Keterangan :
WBWB = waktu baku= waktu baku
RFRF = Penyesuaian (Rating Faktor/Performance= Penyesuaian (Rating Faktor/Performance
Rating)Rating)
AllAll = Kelonggaran (Allowance)= Kelonggaran (Allowance)
ALL−100
100
ContohContoh
Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardusSuatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardus
terdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elementerdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elemen
kegiatan dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada tablekegiatan dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada table
berikut. Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan waktuberikut. Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan waktu
standar.standar.
unitmenit /61,0
15100
100
=
−
Elemen
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ΣX X RF WN
1 Mengambil
Kotak Kardus
0,06 0,08 0,07 0,05 0,07 0,06 0,08 0,08 0,07 0,06 0,68 0,07 1,1 0,07
2 Memasukkan
Barang
0,15 0,17 0,14 0,14 0,16 0,15 0,17 0,15 0,14 0,16 1,53 0,15 0,9 0,13
3 Menutup
Kotak Kardus
0,21 0,23 0,22 0,21 0,25 0,24 0,23 0,26 0,22 0,22 2,29 0,23 1,05 0,24
4 Meletakan
Hasil
0,08 0,10 0,09 0,12 0,11 0,08 0,08 0,11 0,12 0,08 0,97 0,09 0,95 0,08
Waktu Normal = 0,52 menit/unit
Waktu Baku =Waktu Baku = 0,52 x0,52 x unitmenit /61,0
15100
100
=
−
Pengukuran Waktu dengan Sampling KerjaPengukuran Waktu dengan Sampling Kerja
• Melakukan pengamatan dengan mengamati apakah tkMelakukan pengamatan dengan mengamati apakah tk
dalam kondisi kerja atau menganggur.dalam kondisi kerja atau menganggur.
• Pengamatan tidak dilakukan secara terus-menerusPengamatan tidak dilakukan secara terus-menerus
melainkan hanya sesaat pada waktu yang telahmelainkan hanya sesaat pada waktu yang telah
ditentukan secara acak/random.ditentukan secara acak/random.
• Melakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunyaMelakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunya
secara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selangsecara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selang
waktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilanganwaktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilangan
random yang dikonversi ke satuan waktu.random yang dikonversi ke satuan waktu.
• Misal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali denganMisal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali dengan
waktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatanwaktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatan
tk dalam kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalamtk dalam kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalam
kondisi sibuk adalah 90/100 = 0,9. Tk dalam kondisikondisi sibuk adalah 90/100 = 0,9. Tk dalam kondisi
idle/menganggur adalah 10/100 =0,1idle/menganggur adalah 10/100 =0,1
Pengujian DataPengujian Data
• Kecukupan DataKecukupan Data
SPSP ==
N’N’ ==
Dengan :Dengan :
SS = Derajat ketelitian= Derajat ketelitian
pp = Prosentase sibuk/produktif= Prosentase sibuk/produktif
kk = Tingkat keyakinan= Tingkat keyakinan
N’N’ = Ukuran sample/data= Ukuran sample/data
n
pp
k
)( −1
( )
pS
pk
2
12 −
Batas kontrol untuk pBatas kontrol untuk p
BKABKA ==
BKBBKB ==
Dengan pengertian sbb:Dengan pengertian sbb:
BKABKA = Batas kontrol atas= Batas kontrol atas
BKBBKB = Batas kontrol bawah= Batas kontrol bawah
pp = Prosentase sibuk/produktif= Prosentase sibuk/produktif
kk = Tingkat keyakinan= Tingkat keyakinan
n
pp
kp
)1( −
+
n
pp
kp
)1( −
−
• Keseragaman DataKeseragaman Data
Contoh :Contoh :
Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10
hari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerjahari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerja
adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari,adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari,
tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian 5%.tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian 5%.
Tentukan kecukupan dan keseragaman data.Tentukan kecukupan dan keseragaman data.
Tgl Pengamatan 1/1 2/1 3/1 4/1 5/1 6/1 7/1 8/1 9/1 10/1
Kondisi idle 5 6 8 10 7 3 4 5 6 4
Kondisi kerja 45 46 42 40 43 47 46 45 44 46
Prosentase idle 0,1 0,12 0,16 0,2 0,16 0,06 0,08 0,1 0,12 0,08
Prosentase kerja 0,9 0,88 0,84 0,8 0,86 0,94 0,92 0,9 0,88 0,92
Prosentase idle = 0,116,
prosentase kerja (p) = 1 –0,016 = 0,884
k = 99% = 3 N = 500
S = 0,05 n = 50
N’ =
Karena N’ < N, maka data dianggap cukup
BKA =
BKB =
019,1
50
)664,01(884,0
3884,0 =
−
+
748,0
50
)664,01(884,0
3884,0 =
−
−
39,472
)884,0()05,0(
)884,01(3
2
2
=
−
Karena nilai prosentase kerja semuanya masuk dalam
range BKA dan BKB, maka data seragam.
• Waktu BakuWaktu Baku
Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitungPenentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitung
dengan menggunakan rumus :dengan menggunakan rumus :
Waktu NormalWaktu Normal ==
Waktu BakuWaktu Baku ==
dihasilkanyangprodukJumlah
RFFactorRatingxsibukosentasexwaktuTotal )(Pr
)(100
100
AllnKelonggara
xNormalWaktu
−
Waktu Normal (Wn)Waktu Normal (Wn) ==
Waktu Baku (Wb)Waktu Baku (Wb) ==
Output StandarOutput Standar ==
Jadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran suratJadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran surat
sebanyak 4 surat per menit.sebanyak 4 surat per menit.
Tugas 2 : Penentuan Waktu Baku (Stop Watch &Tugas 2 : Penentuan Waktu Baku (Stop Watch &
sampling Kerja)sampling Kerja)
Contoh :
Seorang pekerja kantor pos bekerja delapan jam sehari
untuk melakukan penyortiran surat-surat. Dari pengamatan
yang dilakukan ternyata 85% pekerja tersebut dalam kondisi
bekerja dan 15% dalam kondisi menganggur. Apabila
jumlah surat yang disortir sebanyak 2345 surat, maka
tentukan waktu bakunya dengan asumsi rating factor adalah
115% dan kelonggaran 20%.
suratmenit
xxmenit
/2,0
2345
15,185,0480
=
suratmenitx /25,0
20100
100
2,0 =
−
menitsurat
Wb
/4
25,0
11
==
Modul III : Perencanaan dan PengawasanModul III : Perencanaan dan Pengawasan
OperasiOperasi
Kompetensi Pokok Bahasan :Kompetensi Pokok Bahasan :
 Mampu melakukan peramalan produksi denganMampu melakukan peramalan produksi dengan
beberapa metode peramalan.beberapa metode peramalan.
 Mampu melakukan perencanaan produksiMampu melakukan perencanaan produksi
berdasarkan hasil peramalan.berdasarkan hasil peramalan.
 Mampu melakukan pengawasan danMampu melakukan pengawasan dan
perencanaan persediaan dengan beberapaperencanaan persediaan dengan beberapa
metode.metode.
• Aktivitas utama dalam system produksi adalahAktivitas utama dalam system produksi adalah
perencanaan dan pengawasan operasi.perencanaan dan pengawasan operasi.
• Sistem produksi adalah suatu aktivitas untukSistem produksi adalah suatu aktivitas untuk
mengatur penggunaan sumber daya (mengatur penggunaan sumber daya (resourcesresources))
yang ada dalam proses pembuatanyang ada dalam proses pembuatan
produk/barang atau jasa yang bermanfaatproduk/barang atau jasa yang bermanfaat
dengan melakukan optimasi terhadap tujuandengan melakukan optimasi terhadap tujuan
perusahaan.perusahaan.
Perencanaan dan PengawasanPerencanaan dan Pengawasan
OperasiOperasi
Produk/
Jasa
Bahan
- TK
- Mesin
- Fasilitas
- Dll.
Proses transformasi
atau perubahan
Informasi umpan balik hasil
untuk pengawasan proses
1.Peramalan
Perkiraan atau estimasi tingkat permintaan suatu
produk untuk periode yang akan datang berdasarkan
data penjualan masa lampau yang dianalisis dengan
cara tertentu.
2. Perencanaan Operasi/produksi
• Digunakan untuk mengetahui jumlah barang yang
harus diproduksi dengan didasarkan pada hasil
peramalan dan persediaan yang ada.
• Merupakan pegangan untuk merancang jadual
produksi.
Kegiatan Perencanaan & Pengawasan
Operasi al :
3.3. Pengawasan dan Perencanaan PersediaanPengawasan dan Perencanaan Persediaan
PPersediaan : sumber daya menganggur (idleersediaan : sumber daya menganggur (idle
resources) yang menunggu proses lebih lanjut,resources) yang menunggu proses lebih lanjut,
berupa kegiatan produksi pada system manufaktur,berupa kegiatan produksi pada system manufaktur,
kegiatan pemasaran pada system distribusi ataukegiatan pemasaran pada system distribusi atau
kegiatan konsumsi pada system rumah tanggakegiatan konsumsi pada system rumah tangga..
Persediaan digunakan untuk mempermudah atauPersediaan digunakan untuk mempermudah atau
memperlancar jalannya opersi perusahaan yangmemperlancar jalannya opersi perusahaan yang
dilakukan berturut-turut untuk memproduksi barangdilakukan berturut-turut untuk memproduksi barang
untuk dipasarkan pada konsumen.untuk dipasarkan pada konsumen.
4.4. Material Requirement PlanningMaterial Requirement Planning
Metode Perencanaan Kebutuhan Material adalahMetode Perencanaan Kebutuhan Material adalah
prosedur logis, aturan keputusan dan teknik pencatatanprosedur logis, aturan keputusan dan teknik pencatatan
terkomputerisasi yang dirancang untukterkomputerisasi yang dirancang untuk
menterjemahkan Jadwal Induk Produksi (Mastermenterjemahkan Jadwal Induk Produksi (Master
Production Schedule) menjadi kebutuhan bersih (netProduction Schedule) menjadi kebutuhan bersih (net
requirement) material untuk semua item komponenrequirement) material untuk semua item komponen
produkproduk..
5.5. Line BalancingLine Balancing (Keseimbangan Lintasan)(Keseimbangan Lintasan)
Upaya untuk meminimumkan ketidakseimbanganUpaya untuk meminimumkan ketidakseimbangan
diantara mesin-mesin untuk mendapatkan waktu yangdiantara mesin-mesin untuk mendapatkan waktu yang
sama di setiap stasiun kerja sesuai dengan kecepatansama di setiap stasiun kerja sesuai dengan kecepatan
produksi yang diinginkan.produksi yang diinginkan.
6. Konsep6. Konsep Just In Time.Just In Time.
Memproduksi output yang diperlukan, pada waktuMemproduksi output yang diperlukan, pada waktu
dibutuhkan, dalam jumlah sesuai kebutuhan. Padadibutuhkan, dalam jumlah sesuai kebutuhan. Pada
setiap tahap proses dalam system produksi. Dengansetiap tahap proses dalam system produksi. Dengan
cara yang paling ekonomis dan efisien.cara yang paling ekonomis dan efisien.
Peramalan(Peramalan(ForecastForecast))
1. Peramalan Subyektif.1. Peramalan Subyektif.
Menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi,Menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi,
pendapat pribadi dan institusi.pendapat pribadi dan institusi.
-- Metode Delphi.Metode Delphi.
peramalan yang didasarkan pada keputusanperamalan yang didasarkan pada keputusan
bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahlibersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli yangyang
berbeda.berbeda.
-- Metode Penelitian PasarMetode Penelitian Pasar ::
metode ini menganalisa fakta secara sistematis padametode ini menganalisa fakta secara sistematis pada
bidang yang berhubungan dengan pemasaran. (teknikbidang yang berhubungan dengan pemasaran. (teknik
survei konsumen : kuisioner).survei konsumen : kuisioner).
Metode PeramalanMetode Peramalan
2.Peramalan Obyektif.2.Peramalan Obyektif.
Prosedur peramalan yang mengikuti aturan- aturanProsedur peramalan yang mengikuti aturan- aturan
matematis dan statistik.matematis dan statistik.
• Metode IntrinsikMetode Intrinsik
Peramalan yang hanya berdasarkan proyeksi permintaanPeramalan yang hanya berdasarkan proyeksi permintaan
histories tanpa mempertimbangkan faktor-faktorhistories tanpa mempertimbangkan faktor-faktor
eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnyaeksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya
permintaan.permintaan.
– Untuk peramalan jangka pendek, Analisis deret waktuUntuk peramalan jangka pendek, Analisis deret waktu
(Time Series)(Time Series)
• Metode EkstrinsikMetode Ekstrinsik
Memepertimbangkan faktor-faktor eksternal yangMemepertimbangkan faktor-faktor eksternal yang
mungkin mempengaruhi besarnya permintaan dimasamungkin mempengaruhi besarnya permintaan dimasa
datang.datang.
– Peramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkanPeramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkan
hubungan sebab-akibat (disebut metode kausal), Metodehubungan sebab-akibat (disebut metode kausal), Metode
Regresi.Regresi.
Regresi LinierRegresi Linier
Dalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatuDalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatu
variabel yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatuvariabel yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatu
garis lurus.garis lurus.
Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb:Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb:
Y = a + bxY = a + bx
a = b =a = b =
Dengan :Dengan :
Y = Besarnya nilai yang diramalY = Besarnya nilai yang diramal
a = Nilai trend pada periode dasara = Nilai trend pada periode dasar
b = Tingkat perkembangan nilai yang diramalb = Tingkat perkembangan nilai yang diramal
x = Unit tahun yang dihitung dari periode dasarx = Unit tahun yang dihitung dari periode dasar
N
xby∑ ∑−
( )∑ ∑−
∑ ∑ ∑−
22 xxN
yxxyN
ContohContoh
Data penjualan produk PT “ABC” seperti pada tabel berikut,Data penjualan produk PT “ABC” seperti pada tabel berikut,
kemudian perusahaan ingin meramal penjualan padakemudian perusahaan ingin meramal penjualan pada
periode ke 11, 12, 13, 14, 15.periode ke 11, 12, 13, 14, 15.
Penjualan (Y) Periode (X) X2
XY
45 1 1 45
35 2 4 70
30 3 9 90
50 4 16 200
40 5 25 200
60 6 36 360
30 7 49 210
45 8 64 360
55 9 81 494
65 10 100 650
Σ 455 Σ 55 Σ 385 Σ 2680
b =b =
a =a =
Persamaan garis regresinya adalah :Persamaan garis regresinya adalah :
Y = 33,675 + 2,15 (X)Y = 33,675 + 2,15 (X)
Ramalan ke 11 Y = 33,675 + 2,15 (11) = 57,325Ramalan ke 11 Y = 33,675 + 2,15 (11) = 57,325
Ramalan ke 12 Y = 33,675 + 2,15 (12)Ramalan ke 12 Y = 33,675 + 2,15 (12) = 59,325= 59,325
Ramalan ke 13 Y = 33,675 + 2,15 (13)Ramalan ke 13 Y = 33,675 + 2,15 (13) = 61,325= 61,325
Ramalan ke 14 Y = 33,675 + 2,15 (14)Ramalan ke 14 Y = 33,675 + 2,15 (14) = 63,475= 63,475
Ramalan ke 15 Y = 33,675 + 2,15 (15)Ramalan ke 15 Y = 33,675 + 2,15 (15) = 65,925= 65,925
Rata-rata Bergerak TunggalRata-rata Bergerak Tunggal
Tujuan utama dari penggunaan metode rata-rata bergerakTujuan utama dari penggunaan metode rata-rata bergerak
adalah untuk menghilangkan atau mengurangi acakanadalah untuk menghilangkan atau mengurangi acakan
(randomness) dalam deret waktu.(randomness) dalam deret waktu.
152
555538510
55455268010
,=
−
−


























67533
10
55
152
10
455 ,, =−
Rumus yang digunakan :Rumus yang digunakan :
F(t+1) =F(t+1) =
F(t+2) =F(t+2) =
F(t+3) =F(t+3) =
dst.dst.
Dengan :Dengan :
F(t+i)= Peramalan pada periode t+1F(t+i)= Peramalan pada periode t+1
XiXi = Nilai aktual= Nilai aktual
tt = Periode rata-rata bergerak= Periode rata-rata bergerak
∑=
t
i
t
Xt
1
∑
+
=
1
2
t
i
t
Xt
∑
+
=
2
3
t
i
t
Xt
Bulan Data Rata-rata bergerak
Tiga bulanan
Rata-rata bergerak
Lima bulanan
1 386 - -
2 340 - -
3 390 - -
4 368 372 -
5 425 366 -
6 440 394,3 381,8
7 410 411 392,6
8 466 425 406,6
9 330 438,7 421,8
10 350 402 414,2
11 375 382 399,2
12 380 351,7 386,2
Contoh :
Digunakan untuk mengetahui jumlah barang/produk yang harusDigunakan untuk mengetahui jumlah barang/produk yang harus
diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaandiproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan
yang ada, juga merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi.yang ada, juga merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi.
Fungsi lain :Fungsi lain :
- Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap- Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap
rencana strategi perusahaan.rencana strategi perusahaan.
- Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.- Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
- Sebagai alat monitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi.- Sebagai alat monitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi.
- Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan- Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan
rencana produksi.rencana produksi.
- Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadual induk produksi.- Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadual induk produksi.
PERENCANAAN OPERASI / PRODUKSIPERENCANAAN OPERASI / PRODUKSI
Untuk melakukan perencanaan produksi dapat
dilakukan dengan beberapa strategi :
• Dengan mengendalikan persediaan, (dilakukan padaDengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada
saat kapasitas produksi dibawah permintaan dansaat kapasitas produksi dibawah permintaan dan
digunakan pada saat diatas kapasitas produksi)digunakan pada saat diatas kapasitas produksi)
• Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuaiDengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuai
dengan laju produksi yang diinginkan.dengan laju produksi yang diinginkan.
• Mengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitasMengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitas
pada saat perusahaan dalam keadaan sibuk.pada saat perusahaan dalam keadaan sibuk.
• Mempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberianMempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian
hadiah, layanan-layanan khusus).hadiah, layanan-layanan khusus).
Perencanaan Operasi dapat diklasifikasikanPerencanaan Operasi dapat diklasifikasikan
menjadi dua metode yaitu :menjadi dua metode yaitu :
1. Metode Kualitatif :1. Metode Kualitatif :
Rasio persediaan, konsensus manajemen, grafik dll.Rasio persediaan, konsensus manajemen, grafik dll.
2. Metode Kuantitattif :2. Metode Kuantitattif :
Heuristik, model matematik, simulasi dll.Heuristik, model matematik, simulasi dll.
Contoh :Contoh :
Data dari hasil peramalan :Data dari hasil peramalan : Bulan Peramalan Komulatif
1 103 103
2 117 220
3 115 335
4 121 456
5 123 579
6 109 688
7 89 777
8 74 851
9 71 922
10 73 995
11 81 1.076
12 98 1.174
Berdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencanaBerdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencana
produksi untuk 12 periode.produksi untuk 12 periode.
Dimisalkan pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/Dimisalkan pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/
bln dengan menganggap persediaan awal adalah 340 unit.bln dengan menganggap persediaan awal adalah 340 unit.
Pada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulanPada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulan
pertama dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir, denganpertama dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir, dengan
persediaan awal 100 unit, sehingga hasil akhir persediaanpersediaan awal 100 unit, sehingga hasil akhir persediaan
seperti pada table berikut :seperti pada table berikut :
Tabel Rencana ProduksiTabel Rencana Produksi
Bln Perama lan Komu latif Rencana Produksi 1 Rencana Produksi 2
Persediaan
Awal
Produksi Persediaan
Akhir
Persedia an
Awal
Produksi Persediaan
Akhir
1 103 103 340 70 307 100 120 117
2 117 220 307 70 260 117 120 120
3 115 335 260 70 215 120 120 125
4 121 456 215 70 164 125 120 124
5 123 579 164 70 111 124 120 121
6 109 688 111 70 72 121 120 132
7 89 777 72 70 53 132 60 103
8 74 851 53 70 49 103 60 89
9 71 922 49 70 48 89 60 78
10 73 995 48 70 45 78 60 65
11 81 1.076 45 70 34 65 60 44
12 98 1.174 34 70 6 44 60 6
Dari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satuDari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satu
dari rencana yang ada dengan mempertimbangkan biayadari rencana yang ada dengan mempertimbangkan biaya
yang terjadi, yaitu biaya terkecil yang akan digunakanyang terjadi, yaitu biaya terkecil yang akan digunakan
sebagai rencana produksi.sebagai rencana produksi.
PENGAWASAN DANPENGAWASAN DAN
PERENCANAAN PERSEDIAANPERENCANAAN PERSEDIAAN
Fungsi utama persediaan yaitu :Fungsi utama persediaan yaitu :
- Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi- Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi
dan distribusi untuk memperoleh efisiensi.dan distribusi untuk memperoleh efisiensi.
- Sebagai stabilitor harga terhadap fluktuasi permintaan.- Sebagai stabilitor harga terhadap fluktuasi permintaan.
1.1. Masalah kuantitatifMasalah kuantitatif : semua hal yang berhubungan: semua hal yang berhubungan
dengan penentuan kebijakan persediaan al:dengan penentuan kebijakan persediaan al:
- Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan.- Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan.
- Kapan pemesanan barang harus dilakukan.- Kapan pemesanan barang harus dilakukan.
- Berapa jumlah persediaan pengaman.- Berapa jumlah persediaan pengaman.
- Metode pengendalian persediaan mana yang paling- Metode pengendalian persediaan mana yang paling
tepat.tepat.
Masalah umum persediaan dalam suatu system dapatMasalah umum persediaan dalam suatu system dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu masalah kuantitatif dandibedakan menjadi dua, yaitu masalah kuantitatif dan
masalah kualitatif.masalah kualitatif.
2. Masalah kualitatif : Semua hal yang berhubungan
dg
system pengoperasian persediaan al:
- Jenis bahan/barang apa yang masih ada
- Dimana barang tersebut ditempatkan
- Berapa banyak barang dalam proses pemesanan
- Siapa saja yang ditunjuk sebagai pemasok, dsb.
Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaanKomponen biaya dlm rangka penentuan persediaan
1. Biaya pembelian (Biaya pembelian (Purchasing CostPurchasing Cost = c= c
- Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan.- Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan.
- Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli- Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli
dari harga satuan.dari harga satuan.
2. Biaya pengadaan (2. Biaya pengadaan (Procurement CostProcurement Cost))
Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis yaitu :
- Biaya pemesanan (Ordering Cost = k)
Semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan
barang dari luar.
- Biaya penentuan pemasok, administrasi pesanan,
pengiriman pesanan, pengangkutan, penerimaan dsb.
Biaya persiapan (Biaya persiapan (Setup CostSetup Cost = k)= k)
-- Semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiap-Semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiap-
kan produksi suatu barang.kan produksi suatu barang.
- Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin,- Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin,
persiapan gambar kerja dsb.persiapan gambar kerja dsb.
Biaya penyimpanan (Holding Cost = h)
Semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang,
meliputi : - Biaya modal
- Biaya gudang
- Biaya asuransi
- Biaya administrasi
- Biaya kadaluarsa
- Biaya kerusakan dan penyusutan
4. Biaya kekurangan persediaan/kehabisan stock4. Biaya kekurangan persediaan/kehabisan stock
((Shortage CostShortage Cost = p)= p)
• Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaanBiaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan
lebih kecil dari jumlah yang diperlukan.lebih kecil dari jumlah yang diperlukan.
• Metode Pengendalian PersediaanMetode Pengendalian Persediaan
– Metode TradisionalMetode Tradisional
– Metode perencanaan kebutuhan material (MRP)Metode perencanaan kebutuhan material (MRP)
– Metode KanbanMetode Kanban
 Metode Pengendalian Persediaan Tradisional/EOQMetode Pengendalian Persediaan Tradisional/EOQ
Dalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimalDalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimal
dalam menentukan :dalam menentukan :
- Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ)- Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ)
- Titik pemesanan kembali (RO)- Titik pemesanan kembali (RO)
- Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS)- Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS)
 Model EOQ didasarkan pada asumsi-asumsi sbb :Model EOQ didasarkan pada asumsi-asumsi sbb :
Hanya satu item barang (produk) yangHanya satu item barang (produk) yang
diperhitungkandiperhitungkan
Kebutuhan (permintaan) setiap periode diketahuiKebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui
Barang yang dipesan diasumsikan dapat segeraBarang yang dipesan diasumsikan dapat segera
tersediatersedia
Waktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstanWaktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstan
Setiap pesanan dikirim dan langsung digunakanSetiap pesanan dikirim dan langsung digunakan
Tidak ada pesanan ulang (back order)Tidak ada pesanan ulang (back order)
Tidak ada diskonTidak ada diskon
Tujuan model ini adalah menentukan jumlah ekonomis
setiap kali pemesanan (EOQ) sehingga total biaya
persediaan minimal.
Biaya Total Persediaan = Ordering cost + HoldingBiaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding
cost + Purchasing cost.cost + Purchasing cost.
Parameter yang dipakai adalah :Parameter yang dipakai adalah :
DD : jumlah kebutuhan barang selama satu periode: jumlah kebutuhan barang selama satu periode
kk :: ordering costordering cost sekali pesansekali pesan
hh :: holding costholding cost persatuan nilai persediaanpersatuan nilai persediaan
persatuan waktupersatuan waktu
cc :: purchasing costpurchasing cost persatuan nilai persediaanpersatuan nilai persediaan
tt : waktu antara satu pesanan ke pesanan: waktu antara satu pesanan ke pesanan
berikutnyaberikutnya
Titik saat pemesanan diterima (order point)
Rata-rata persediaan = Q/2
Waktu ( t )
TingkatPersediaa
t = Q/D
Model Persediaan EOQ
Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost +
Purchasing cost.
a). Biaya pesan =a). Biaya pesan =
k : biaya pesan setiap kali pesank : biaya pesan setiap kali pesan
D : permintaan per periodeD : permintaan per periode
Q : jumlah pemesanan optimalQ : jumlah pemesanan optimal
b). Biaya simpan =b). Biaya simpan =
h : biaya simpan per unit per periodeh : biaya simpan per unit per periode
Q : jumlah pemesanan optimalQ : jumlah pemesanan optimal
c). Biaya pembelian = cc). Biaya pembelian = c
Rumus persediaan model Q (EOQ) adalah sbb :Rumus persediaan model Q (EOQ) adalah sbb :
Q (EOQ) =Q (EOQ) =






Q
D
k






Q
D
k
h
Dk2
ttoo (waktu antar pemesanan optimal) diperoleh :(waktu antar pemesanan optimal) diperoleh :
tt oo ==
Contoh :Contoh :
Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan 100Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan 100
unit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kaliunit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kali
pesan. Biaya penyimpanan harian setiap unit persediaanpesan. Biaya penyimpanan harian setiap unit persediaan
Rp 0,02,- tentukan jumlah pemesanan yang ekonomis danRp 0,02,- tentukan jumlah pemesanan yang ekonomis dan
waktu antar pemesanan yang optimal.waktu antar pemesanan yang optimal.
Diketahui :Diketahui : D = 100 unit/hariD = 100 unit/hari
k = Rp 100,-/pesank = Rp 100,-/pesan
h = Rp 0,02,-/unit/harih = Rp 0,02,-/unit/hari
D
EOQ
Jumlah pemesanan ekonomis :Jumlah pemesanan ekonomis :
EOQ =EOQ =
Waktu antar pemesanan :Waktu antar pemesanan :
to =to =
unit
xx
h
Dk
1000
02,0
10010022
==
hari
D
EOQ
10
100
1000
==
Modul IV :Modul IV : Perencanaan &Perencanaan &
PerancanganPerancangan TataTata
Letak FasilitasLetak Fasilitas
Kompetensi Pokok Bahasan :Kompetensi Pokok Bahasan :
 Memahami aspek-aspek yang berkaitanMemahami aspek-aspek yang berkaitan
dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrikdengan penetapan lokasi fasilitas/pabrik
 Memahami teknik dan mampu melakukanMemahami teknik dan mampu melakukan
perancangan tata letak fasilitas produksiperancangan tata letak fasilitas produksi
 Memahami permasalahan yang berkaitanMemahami permasalahan yang berkaitan
dengan pemindahan bahan (dengan pemindahan bahan (material handlingmaterial handling).).
 Memahami macam/type tata letak fasilitasMemahami macam/type tata letak fasilitas
produksi.produksi.
Perencanaan Fasilitas :Perencanaan Fasilitas :
-- Perancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akanPerancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan
dibangun/didirikan, dengan tujuan menempatkan fasilitas-dibangun/didirikan, dengan tujuan menempatkan fasilitas-
fasilitas/pabrik yang sesuai dari segi biaya dan keuntungan.fasilitas/pabrik yang sesuai dari segi biaya dan keuntungan.
Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas :Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas :
- Perancangan lokasi pabrik- Perancangan lokasi pabrik
- Perancangan fasilitas produksi- Perancangan fasilitas produksi
Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas :Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas :
Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampuLokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampu
memberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi yang rendahmemberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi yang rendah
serta harga dan volume penjualan produk yang mampu memberikanserta harga dan volume penjualan produk yang mampu memberikan
keuntungan yang maksimal.keuntungan yang maksimal.
Perencenaan & Perancangan Tata Letak FasilitasPerencenaan & Perancangan Tata Letak Fasilitas
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalamFaktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
penentuan lokasi pabrik :penentuan lokasi pabrik :
1. Market location1. Market location 5. Climate5. Climate
2. Raw material location2. Raw material location 6. Labor & wage salary6. Labor & wage salary
3. Transportation3. Transportation 7. Law & taxation7. Law & taxation
4. Power4. Power 8. Water & waste8. Water & waste
Model-model Analisa Lokasi FasilitasModel-model Analisa Lokasi Fasilitas
Cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis danCara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis dan
mengambil keputusan untuk memilih lokasi pabrik/mengambil keputusan untuk memilih lokasi pabrik/
perusahaan.perusahaan.
 Metode PendekatanMetode Pendekatan
- Kontinyu- Kontinyu (Penentuan satu/lebih lokasi optimal)(Penentuan satu/lebih lokasi optimal)
. Metode Analisa Pusat Gravitasi “. Metode Analisa Pusat Gravitasi “GravityGravity””
- Analisis Kuantitatif- Analisis Kuantitatif (Faktor Obyektifitas)(Faktor Obyektifitas)
. Metode Analisis Transportasi Program Linier. Metode Analisis Transportasi Program Linier
- Analisis Hibrid- Analisis Hibrid (Kombinasi Faktor Obyektif &(Kombinasi Faktor Obyektif &
Subyektif)Subyektif)
. Metode “. Metode “Brown-Gibson”Brown-Gibson”
Analisa Pusat Gravitasi :Analisa Pusat Gravitasi :
Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhiDalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
yaitu :yaitu :
- Lokasi sumber bhn baku/material (input produksi).- Lokasi sumber bhn baku/material (input produksi).
- Lokasi daerah pemasaran (output produksi).- Lokasi daerah pemasaran (output produksi).
Dalam metode ini diasumsikan bahwa :Dalam metode ini diasumsikan bahwa :
Biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biayaBiaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biaya
produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi baikproduksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi baik
dari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrikdari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrik
dianggap sama).dianggap sama).
Untuk menganalisa dengan metode ini input yangUntuk menganalisa dengan metode ini input yang
diperlukan adalah :diperlukan adalah :
- Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari- Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari
masing daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku.masing daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku.
- Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan,- Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan,
daerah pemasaran ataupun daerah sumber bhn baku.daerah pemasaran ataupun daerah sumber bhn baku.
Fungsi Tujuan adalah :Fungsi Tujuan adalah :
m nm n
Minimum f (X,Y) =Minimum f (X,Y) = ∑∑ ∑∑ Wj . diWj . di
I=1 j=1I=1 j=1
Dimana :Dimana :
didi = [ ( Xi –aj )= [ ( Xi –aj ) 22
+ ( Yi – bj )+ ( Yi – bj ) 22
]] 1/21/2
mm = banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilih= banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilih
nn = banyaknya daerah pemasaran/sumber bhn baku= banyaknya daerah pemasaran/sumber bhn baku
WjWj = Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas= Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas
suplay dari sumber bhn baku.suplay dari sumber bhn baku.
( Xi ; Yi )( Xi ; Yi ) = koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,…., m= koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,…., m
( aj ; bj )( aj ; bj ) = koordinat lokasi daerah pemasaran atau= koordinat lokasi daerah pemasaran atau
lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., nlokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., n
Soal Latihan :Soal Latihan :
Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikanSebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan
pabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperolehpabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh
alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuanalternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan
puluhan kilometer) sebagai berikut :puluhan kilometer) sebagai berikut :
• Alternatif lokasi P (-10, 7)Alternatif lokasi P (-10, 7)
• Alternatif lokasi Q (5, -30)Alternatif lokasi Q (5, -30)
• Alternatif lokasi R (10, 0)Alternatif lokasi R (10, 0)
Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannyaDaerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya
terletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhanterletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhan
masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :
Daerah Pemasaran :Daerah Pemasaran : DemandDemand
(ton)(ton)
Pemasaran A (2, -15)Pemasaran A (2, -15) 55
Pemasaran B (-5, -10)Pemasaran B (-5, -10) 1010
Pemasaran C (8, 8)Pemasaran C (8, 8) 88
Pemasaran D (0, -7)Pemasaran D (0, -7) 1515
Pemasaran E (-15, 8)Pemasaran E (-15, 8) 2020
Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasiDengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasi
perusahaan perminyakan mana yang seharusnya dipilih ?perusahaan perminyakan mana yang seharusnya dipilih ?
Metode KuantitatifMetode Kuantitatif
Transportasi Program LinierTransportasi Program Linier
Aplikasi metode transportasi digunakan untukAplikasi metode transportasi digunakan untuk
menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasimenentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi
pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusanpabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusan
yang dipilih didasarkan pada lokasi yangyang dipilih didasarkan pada lokasi yang
memberikan total biaya terkecil.memberikan total biaya terkecil.
Dalam menyelesaikan masalah trensportasi adaDalam menyelesaikan masalah trensportasi ada
beberapa cara/metode yang dapat digunakanbeberapa cara/metode yang dapat digunakan
yaitu : cara/metodeyaitu : cara/metode heuristics, vogelheuristics, vogel dandan northnorth
west corner.west corner.
Contoh persoalan pemakaian metodeContoh persoalan pemakaian metode
transportasi untuk memilih lokasi yang baik.transportasi untuk memilih lokasi yang baik.
Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kotaPerusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota
Semarang dan Bandung yang mensuplai produkSemarang dan Bandung yang mensuplai produk
ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo,ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo,
Purwokerto dan Magelang.Purwokerto dan Magelang.
Berkaitan dengan permintaan produk yang terusBerkaitan dengan permintaan produk yang terus
meningkat perusahaan merencanakan untukmeningkat perusahaan merencanakan untuk
membangun sebuah pabrik baru lagi.membangun sebuah pabrik baru lagi.
Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota SurabayaAlternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya
atau kota Malangatau kota Malang
Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, sertaData mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta
data kebutuhan (demand) untuk masing-masing daerahdata kebutuhan (demand) untuk masing-masing daerah
seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas
Malang 58 55 62 60 tak terbatas
Demand
(ton/mgg)
400 500 300 450 1650
Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi diDengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di
kota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan kekota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan ke
setiap daerah pemasaran dengan memperhatikansetiap daerah pemasaran dengan memperhatikan
kapasitas masing-masing pabrik yang ada.kapasitas masing-masing pabrik yang ada.
Alternatif lokasi SurabayaAlternatif lokasi Surabaya
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 400
Demand
(ton/mgg)
400 500 300 450 1650
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di SurabayaIterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Surabaya
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18
200
20 25 15
450
650
Bandung 40
200
45
100
30
300
42
600
Surabaya 55 50
400
60 55
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi SBYPerhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi SBY
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Surabaya Jogja 0 55 10
Surabaya Solo 400 50 0
Surabaya P Kerto 0 60 25
Surabaya Magelang 0 55 13
Minimized OBJ = 51.850
Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby.Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby.
18404518404530555060
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18
100
20
100
25 15
450
650
Bandung 40
300
45 30
300
30
600
Surabaya 50 50
400
60 55
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBYPerhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBY
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 300 40 0
Bandung Solo 0 45 3
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Surabaya Jogja 0 55 7
Surabaya Solo 400 50 0
Surabaya P Kerto 0 60 22
Surabaya Magelang 0 55 10
Minimized OBJ = 51.550
Alternatif lokasi MalangAlternatif lokasi Malang
184058
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang
18 20 25 15
650
Bandung
40 45 30 42
600
Malang
58 55 62 60
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di MalangIterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Malang
18404558
Lokasi
Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18
200
20 25 15
450
650
Bandung 40
200
45
100
30
300
42
600
Malang 58 55
400
62 60
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg.Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg.
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 3
Malang Jogja 0 58 8
Malang Solo 400 55 0
Malang P Kerto 0 62 19
Malang Magelang 0 60 13
Minimized OBJ = 53.850
Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di MalangIterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di Malang
Lokasi
Daerah Pemasaran Kapasitas
(ton/mgg)
Jogja Solo P Kerto Mg-lang
Semarang 18
100
20
100
25 15
450
650
Bandung 40
300
45 30
300
42
600
Malang 58 55
400
62 60
400
Demand
(ton/mgg) 400 500 300 450 1650
Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi MlgPerhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi Mlg
From To Shipment Cost/profit Oport.
Cost
Semarang Jogja 100 18 0
Semarang Solo 100 20 0
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 300 40 0
Bandung Solo 0 45 3
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Malang Jogja 0 58 5
Malang Solo 400 55 0
Malang P Kerto 0 62 19
Malang Magelang 0 60 10
Minimized OBJ = 53.550
Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangunBerdasarkan perhitungan diatas jika dibangun
pabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinyapabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinya
sebesarsebesar Rp 51.550,-Rp 51.550,- dan jika dibangun pabrikdan jika dibangun pabrik
di lokasi Malang biaya transportasinya sebesardi lokasi Malang biaya transportasinya sebesar RpRp
53.550-,53.550-, dengan demikian pendirian pabrik yangdengan demikian pendirian pabrik yang
lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya.lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya.
• Tata Letak Produk
(Product Lay Out = Aliran produk).
• Tata Letak Proses
(Process Lay Out = Aliran proses).
• Tata Letak Posisi Tetap
(Fixed Position Lay Out).
• Tata Letak Kelompok Produk
(Product Famili/Group Teknologi)
Macam Tipe Tata Letak FasilitasMacam Tipe Tata Letak Fasilitas
 Tata Letak Produk :Tata Letak Produk :
• Semua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalamSemua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalam
satu departemen khusus.satu departemen khusus.
• Diaplikasikan untuk industri skala besar dan prosesDiaplikasikan untuk industri skala besar dan proses
produksinya berlangsung secara kontinyu.produksinya berlangsung secara kontinyu.
• Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil,Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil,
elektronik).elektronik).
Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :
1.1. Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produkProduk yang dibuat hanya satu atau beberapa produk
standar.standar.
2.2. Produk dibuat dalam jumlah/volume besar untukProduk dibuat dalam jumlah/volume besar untuk
jangka waktu relatif lama.jangka waktu relatif lama.
3.3. KeseimbanganKeseimbangan lintasan produksi lebih baik.lintasan produksi lebih baik.
4.4. Satu mesin hanya digunakan unt satu macam prosesSatu mesin hanya digunakan unt satu macam proses
kerja.kerja.
5.5. Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatifAktivitas inspeksi selama proses produksi relatif
sedikit.sedikit.
6.6. Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapatAktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat
dilaksanakan secara mekanis.dilaksanakan secara mekanis.
A
Bahan
Baku
Gudang
Bahan
Baku
SK-1 SK-2 SK-3 SK-4
Gudang
Produk
Jadi
Produk
Jadi
AA Press
AA
B
B
1
1
2
3
1
2 3 4
4
2
Bubut Drill
Penge-
pakan
Gerinda Frais Bubut
Penge-
pakan
Tata Letak Aliran Produk
Keuntungan :Keuntungan :
1.1. MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusunMHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun
berdasarkan urutan operasi, shg jarak perpindahanberdasarkan urutan operasi, shg jarak perpindahan
bahan minimum.bahan minimum.
2.2. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatifTotal waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif
singkat.singkat.
3.3. Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksiWork In Procces jarang terjadi karena lintasan produksi
sudah seimbang. Output satu proses langsungsudah seimbang. Output satu proses langsung
dipergunakan sebagai input proses berikutnya.dipergunakan sebagai input proses berikutnya.
4.4. Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yangTiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yang
minimal karena tidak diperlukan WIP Storege.minimal karena tidak diperlukan WIP Storege.
Kerugian :Kerugian :
1.1. Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinyaBreakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya
seluruh aliran produksi.seluruh aliran produksi.
2.2. Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, makaJika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka
akan merubah aliran produk dan lay out.akan merubah aliran produk dan lay out.
3.3. Kelancaran proses produksi akan ditentukan olehKelancaran proses produksi akan ditentukan oleh
proses mesin yang paling lambat.proses mesin yang paling lambat.
4.4. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special PurposeMemerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose
Machine).Machine).
Tata Letak Proses :Tata Letak Proses :
• Denaturant dan penempatan mesin/fasilitas produksiDenaturant dan penempatan mesin/fasilitas produksi
yang semacam dalam satu departemen.yang semacam dalam satu departemen.
• Semua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerjaSemua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerja
yang sama diletakan dalam satu departemen.yang sama diletakan dalam satu departemen.
• Diaplikasikan pada industri berskala kecil.Diaplikasikan pada industri berskala kecil.
• Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.
Pertimbangan :Pertimbangan :
1.1. Produk yang dibuat berbagai macam model/type danProduk yang dibuat berbagai macam model/type dan
tiap model dibuat dalam jumlah kecil serta jangkatiap model dibuat dalam jumlah kecil serta jangka
waktu yang relatif singkat.waktu yang relatif singkat.
2.2. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu danAktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan
gerak untuk menentukan metode dan waktu standargerak untuk menentukan metode dan waktu standar
sulit dilakukan.sulit dilakukan.
3.3. Sulit mengatur line balanchng antar operator danSulit mengatur line balanchng antar operator dan
mesin.mesin.
4.4. Memerlukan pengawasan yang ekstra selama prosesMemerlukan pengawasan yang ekstra selama proses
operasi.operasi.
5.5. Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai macamSatu jenis mesin dapat melakukan bebagai macam
produk (General Purpose).produk (General Purpose).
6.6. Banyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatanBanyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan
MH.MH.
A
Bahan
Baku
Gudang Bahan
Baku SK-1 SK-2 SK-3 SK-4
Gudang
Produk Jadi
Produk
Jadi
AA
A
B
B
BubutPress Drill
Gerinda
1
1
1
3
2
3
4
2
4
4
42
Penge-
coran
Frais
Pengepakan
Tata Letak Aliran Proses
Keuntungan :Keuntungan :
1.1. Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karenaInvestasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena
mesin yang digunakan mesin-mesin type umummesin yang digunakan mesin-mesin type umum
(General Purpose).(General Purpose).
2.2. Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaituJika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu
dengan memindahkan ke mesin lain.dengan memindahkan ke mesin lain.
3.3. Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebihKarena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih
baik dan efisien.baik dan efisien.
Kerugian :Kerugian :
1.1. Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebihKarenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih
mahal.mahal.
2.2. Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyakTotal waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak
dijumpai karena waktu operasi sulit diseimbangkan.dijumpai karena waktu operasi sulit diseimbangkan.
3.3. Karena diversifikasi produk adalah job order, makaKarena diversifikasi produk adalah job order, maka
diperlukan operator skill tinggi.diperlukan operator skill tinggi.
Tata Letak Posisi Tetap :Tata Letak Posisi Tetap :
• Material dan komponen dari produk utama akanMaterial dan komponen dari produk utama akan
ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitasditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitas
produksi seperti tools, mesin, manusia sertaproduksi seperti tools, mesin, manusia serta
komponen-komponen kecil akan bergerak menujukomponen-komponen kecil akan bergerak menuju
lokasi material atau komponen produk utama.lokasi material atau komponen produk utama.
• Diaplikasikan pada industri yang menghasilkanDiaplikasikan pada industri yang menghasilkan
produk-produk skala ukuran besar : Industri pesawat,produk-produk skala ukuran besar : Industri pesawat,
kapal dll.kapal dll.
Mesin-2Mesin-2
Mesin-2 Mesin-2Mesin-2 Mesin-2
Produk
Utama
Keuntungan :Keuntungan :
1.1. Karena posisi material dan komponen produk utamaKarena posisi material dan komponen produk utama
tetap, maka MH dapat dikurangi.tetap, maka MH dapat dikurangi.
2.2. Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapatFleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapat
diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahandiakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan
dalam rancangan produk.dalam rancangan produk.
Kerugian :
1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas
produksi atau operato pada saat proses operasi.
2. Memerlukan operator dengan skill tinggi.
3. Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan
kerja dan WIP.
4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang
ketat.
Keuntungan :Keuntungan :
• Dengan pengelompokan produk sesuai dengan prosesDengan pengelompokan produk sesuai dengan proses
pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akanpembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan
diperoleh secara maksimal.diperoleh secara maksimal.
• Jarak perpindahan material lebih pendek sehinggaJarak perpindahan material lebih pendek sehingga
lintasan aliran lebilintasan aliran lebih lancar.lancar.
• Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk layMemiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay
out dan proses lay out.out dan proses lay out.
• Umumnya menggunakan mesin-mesin general purposeUmumnya menggunakan mesin-mesin general purpose
sehingga investasinya juga lebih rendah.sehingga investasinya juga lebih rendah.
Product Family (Group Tecnology) :Product Family (Group Tecnology) :
 Didasarkan pada pengelompokan produk atauDidasarkan pada pengelompokan produk atau
komponen yang akan dibuat.komponen yang akan dibuat.
 Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product layPada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay
out dan procces lay out.out dan procces lay out.
 Produk-produk yang tidak identik dikelompokanProduk-produk yang tidak identik dikelompokan
berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atauberdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau
peralatan.peralatan.
A Bubut Bor Gerinda Perakitan
Milling Perakitan Bor Finising
B
C
Press Bubut Bor Press Perakitan
Gerinda Bor Perakitan Bor Gerinda
Tata Letak Group Teknologi
Kerugian :Kerugian :
1.1. Diperlukan TK dengan skill tinggi.Diperlukan TK dengan skill tinggi.
2.2. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatanKelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan
pengendalian produksi terutama aliran kerja.pengendalian produksi terutama aliran kerja.
3.3. Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukanJika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukan
WIP Storage.WIP Storage.
4.4. Beberapa kerugian dari product dan procces lay outBeberapa kerugian dari product dan procces lay out
juga akan dijumpai.juga akan dijumpai.
5.5. Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksiKesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksi
tipe special purpose sulit dilakukan.tipe special purpose sulit dilakukan.
Modul V : OptimasiModul V : Optimasi
Kompetensi Pokok Bahasan :Kompetensi Pokok Bahasan :
 Mampu melakukan penilaian/evaluasi,Mampu melakukan penilaian/evaluasi,
membandingkan dan menjaring berbagaimembandingkan dan menjaring berbagai
pilihan jawaban, sehingga dapat mengambilpilihan jawaban, sehingga dapat mengambil
keputusan yang terbaik.keputusan yang terbaik.
 Mampu menyelesaikan persoalan-persoalanMampu menyelesaikan persoalan-persoalan
dengan pertimbangan criteria-criteria dandengan pertimbangan criteria-criteria dan
pembatas-pembatas tertentu dengan tujuanpembatas-pembatas tertentu dengan tujuan
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai.mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai.
OPTIMASI :OPTIMASI :
PROGRAM DINAMISPROGRAM DINAMIS
• Program DinamisProgram Dinamis
Suatu teknik optimasi untuk menyelesaikan masalahSuatu teknik optimasi untuk menyelesaikan masalah
yang melibatkan sekumpulan pengambilan keputusanyang melibatkan sekumpulan pengambilan keputusan
yang saling berhubungan, dengan tujuan agar secarayang saling berhubungan, dengan tujuan agar secara
keseluruhan mencapai keefektifan.keseluruhan mencapai keefektifan.
• Prinsip Optimasi Bellman :Prinsip Optimasi Bellman :
Menyatakan bahwa suatu kebijakan menyeluruh yangMenyatakan bahwa suatu kebijakan menyeluruh yang
optimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan yangoptimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan yang
optimal pula.optimal pula.
Dalam program dinamis keputusan mendatangDalam program dinamis keputusan mendatang
ditentukan berdasarkan keputusan saat ini, keputusanditentukan berdasarkan keputusan saat ini, keputusan
saat ini ditentukan berdasarkan keputusan kemarin dansaat ini ditentukan berdasarkan keputusan kemarin dan
keduanya saling mempengaruhi.keduanya saling mempengaruhi.
Penggunaan Program Dinamis :Penggunaan Program Dinamis :
1.1. Pemilihan route/jalur terpendek.Pemilihan route/jalur terpendek.
- Seseorang yang akan pergi kesuatu tujuan.- Seseorang yang akan pergi kesuatu tujuan.
- Pembuatan jaringan pipa/listrik dll.- Pembuatan jaringan pipa/listrik dll.
2. Permasalah Produksi.2. Permasalah Produksi.
- Pemesanan persediaan.- Pemesanan persediaan.
- Perencanaan produksi.- Perencanaan produksi.
- Penjadwalan perbaikan mesin dll.- Penjadwalan perbaikan mesin dll.
Keputusan mendatang Keputuam saat ini
Keputusan saat ini Keputusan kemarin
dipengaruhi
Contoh :Contoh :
Skema jaringan jalan beserta lama waktu tempuhnyaSkema jaringan jalan beserta lama waktu tempuhnya
dalam menit, seperti di bawah ini.dalam menit, seperti di bawah ini.
Pilihlah route state A (asal) ke state I (tujuan) yang dapatPilihlah route state A (asal) ke state I (tujuan) yang dapat
ditempuh paling cepat.ditempuh paling cepat.
G H
I
CBA
E
3
3
7
10
10
8
Stage 1 Stage 2
Stage 3
Stage 4
Stage 5
9 7
5
12
F D
Penyelesaian :Penyelesaian :
Perhitungan dari I ke A secara mundur daimulai dari stagePerhitungan dari I ke A secara mundur daimulai dari stage
(tahap) 4(tahap) 4
Tahap 4 :Tahap 4 :
Jika dimulai dari tahap 4, terdapat dua route submasalahJika dimulai dari tahap 4, terdapat dua route submasalah
dimulai dari H (state H) ke I dan dimulai dari D ke I. Berartidimulai dari H (state H) ke I dan dimulai dari D ke I. Berarti
hanya terdapat satu pilihan, route manakah yanghanya terdapat satu pilihan, route manakah yang
mempunyai waktu tercepat. Sudah barang tentu route H-Imempunyai waktu tercepat. Sudah barang tentu route H-I
mempunyai waktu tercepat 10 menit, dan keputusanmempunyai waktu tercepat 10 menit, dan keputusan
optimumnya adalah route H-I.optimumnya adalah route H-I.
State Keputusan Keputusan
Optimum
Waktu tercepat
ke I (menit)
I
H 10 I 10
D 11 I 11
Tahap 3 :Tahap 3 :
• Dari tahap 3, terdapat tiga route submasalah, yaitu dariDari tahap 3, terdapat tiga route submasalah, yaitu dari
state G, E, C. Route manakah yang tercepat apabilastate G, E, C. Route manakah yang tercepat apabila
tujuannya ke I.tujuannya ke I.
• Untuk mencapai ke I harus terlebih dahulu melewati DUntuk mencapai ke I harus terlebih dahulu melewati D
atau H. Berarti hanya tersedia dua keputusan. Jikaatau H. Berarti hanya tersedia dua keputusan. Jika
keputusannya adalah route G-H waktu yang ditempuhkeputusannya adalah route G-H waktu yang ditempuh
adalah 8 menit. Dengan demikian total waktu yangadalah 8 menit. Dengan demikian total waktu yang
ditempuh adalah 18 menit (tercepat).ditempuh adalah 18 menit (tercepat).
• Jika route yang ditempuh adalah E-H, maka waktu yangJika route yang ditempuh adalah E-H, maka waktu yang
dempuh untuk mencapai I adalah 7 menit ditambah jarakdempuh untuk mencapai I adalah 7 menit ditambah jarak
dari H ke I (10 menit), sehingga total waktu yangdari H ke I (10 menit), sehingga total waktu yang
ditempuh adalah 17 menit.ditempuh adalah 17 menit.
• Jika route yang ditempuh adalah E-D, maka waktu yangJika route yang ditempuh adalah E-D, maka waktu yang
ditempuh 7 menit ditambah 11 menit, sehingga total 18ditempuh 7 menit ditambah 11 menit, sehingga total 18
menit.menit.
• Jika dimulai route C-D, maka waktu yang ditempuhJika dimulai route C-D, maka waktu yang ditempuh
adalah 9 menit ditambah 11 menit, sehingga total waktuadalah 9 menit ditambah 11 menit, sehingga total waktu
yang ditempu adalah 20 menit.yang ditempu adalah 20 menit.
Tahap 2 :Tahap 2 :
Dengan cara yang sama seperti dalam tahap 4 dan 3,Dengan cara yang sama seperti dalam tahap 4 dan 3,
maka tabel analisa tahap 2 adalah sebagai berikut :maka tabel analisa tahap 2 adalah sebagai berikut :
State Keputusan Keputusan
Optimum
Waktu tercepat
ke I (menit)
H D
G 18 - H 18
E 17 18 H 17
C - 20 D 20
State Keputusan Keputusan
Optimum
Waktu tercepat
ke I (menit)
G E C
F 21 26 - G 21
B - 22 32 E 22
Tahap 1 :Tahap 1 :
Dalam tahap 1, hasil analisa route terpendek adalahDalam tahap 1, hasil analisa route terpendek adalah
sebagai berikut :sebagai berikut :
State Keputusan Keputusan
Optimum
Waktu tercepat
ke I (menit)
F B
A 31 30 B 30
Dari tabel tahap 1, dapat disimpulkan bahwa apabila kita
mengambil route A-F, maka waktu yang harus ditempuh
menuju ke I adalah 31 menit.
Apabila kita mengambil route A-B, maka waktu yang harus
ditempuh untuk menuju ke I adalah 30 menit.
Jadi route yang memiliki waktu tempuh tercepat dari A ke I
adalah route A – B – E - H – I, dengan total waktu tempuh
30 menit.
CA B
F E D
G H I
3
8
9
7
5
7
11
9
8
10
12
10
SISTEM ANTRIANSISTEM ANTRIAN
Keberadaan sistem antrian diperlukan/ dipergunakan ketikaKeberadaan sistem antrian diperlukan/ dipergunakan ketika
para pelanggan (konsumen) menunggu untuk mendapatkanpara pelanggan (konsumen) menunggu untuk mendapatkan
jasa pelayanan.jasa pelayanan.
Beberapa contoh sistem antrian digunakan dalamBeberapa contoh sistem antrian digunakan dalam
melancarkan pelayanan kpd pelanggan atau konsumen :melancarkan pelayanan kpd pelanggan atau konsumen :
• Pelanggan menunggu pelayanan didepan kasir.Pelanggan menunggu pelayanan didepan kasir.
• Mahasiswa menunggu untuk regristrasi dan pembayaranMahasiswa menunggu untuk regristrasi dan pembayaran
uang kuliah.uang kuliah.
• Para penumpang Kereta Api menunggu pelayanan loketPara penumpang Kereta Api menunggu pelayanan loket
penjualan karcis.penjualan karcis.
• Para pengendara kendaraan menunggu untuk men-Para pengendara kendaraan menunggu untuk men-
dapatkan pelayanan pengisian bahan bakar.dapatkan pelayanan pengisian bahan bakar.
• Beberapa peralatan menunggu untuk disservice. dll.Beberapa peralatan menunggu untuk disservice. dll.
Struktur Sistem AntrianStruktur Sistem Antrian
Model antrian memiliki dua komponen utama yaitu :Model antrian memiliki dua komponen utama yaitu :
– Garis tunggu atau antrian (queue).Garis tunggu atau antrian (queue).
– Fasilitas pelayanan (service facility)Fasilitas pelayanan (service facility)
Pelanggan atau konsumen menunggu untuk mendapat-Pelanggan atau konsumen menunggu untuk mendapat-
kan pelayanan : menunggu giliran memasuki fasilitaskan pelayanan : menunggu giliran memasuki fasilitas
pelayanan, menerima pelayanan, dan akhirnya keluarpelayanan, menerima pelayanan, dan akhirnya keluar
dari sistem pelayanan.dari sistem pelayanan.
Pelanggan masuk
ke dalam sistem
antrian
Garis tunggu
atau antrian
Pelanggan keluar
dari sistem
Fasilitas pelayanan
1
2
S
Langkah-langkah dalam analisa antrianLangkah-langkah dalam analisa antrian
1.1. Tentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari.Tentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari.
2.2. Tentukan model antrian yg cocok dlm menggambakanTentukan model antrian yg cocok dlm menggambakan
sistem.sistem.
3.3. Gunakan formulasi matematik atau metode simulasiGunakan formulasi matematik atau metode simulasi
untuk menganalisa model antrian.untuk menganalisa model antrian.
Sistem Antrian memiliki beberapa komponen sbb:Sistem Antrian memiliki beberapa komponen sbb:
• Populasi masukan (input population) ~ banyaknyaPopulasi masukan (input population) ~ banyaknya
pelanggan potensial yang dapat memasuki systempelanggan potensial yang dapat memasuki system
antrian.antrian.
• Distribusi kedatangan (arrival distribution) ~Distribusi kedatangan (arrival distribution) ~
Menggambarkan bagaimana distribusi pelangganMenggambarkan bagaimana distribusi pelanggan
memasuki system.memasuki system.
• Para pelanggan datang setiap lima menit (constanPara pelanggan datang setiap lima menit (constan
arrival distribution) atau datang secara acak (arrivalarrival distribution) atau datang secara acak (arrival
patern random).patern random).
• Disiplin pelayanan ~ menunjukkan pelanggan yangDisiplin pelayanan ~ menunjukkan pelanggan yang
mana yang akan dilayani lebih dulu.mana yang akan dilayani lebih dulu.
• FCFS (first come, first served) atau LCFS (last come,FCFS (first come, first served) atau LCFS (last come,
first served).first served).
• Fasilitas pelayanan ~ mengelompokan fasilitasFasilitas pelayanan ~ mengelompokan fasilitas
pelayanan menurut jumlah yang tersedia.pelayanan menurut jumlah yang tersedia.
Sistem single channel = satu saluran untuk memasukiSistem single channel = satu saluran untuk memasuki
sistem pelayanan dengan satu fasilitas pelayanan.sistem pelayanan dengan satu fasilitas pelayanan.
Kedatangan Fasilitas pelayanan Keberangkatan
Antrian
Multiple channel = mempunyai beberapa saluran.
Pelanggan masuk
dalam sistem
antrian
Pelanggan keluar
dari sistem
Konsumen antri
dalam garis tunggu Fasilitas
pelayanan
1
2
3
• Distribusi pelayanan ~ (1) Berapa banyak pelangganDistribusi pelayanan ~ (1) Berapa banyak pelanggan
yang dapat dilayani per satuan waktu, atau (2) Berapayang dapat dilayani per satuan waktu, atau (2) Berapa
lama setiap pelanggan dapat dilayani.lama setiap pelanggan dapat dilayani.
• Kapasitas sistem pelayanan ~ memaksimumkan jumlahKapasitas sistem pelayanan ~ memaksimumkan jumlah
pelanggan yang diperbolehkan masuk dalam sistem.pelanggan yang diperbolehkan masuk dalam sistem.
• Notasi dalam Sistem AntrianNotasi dalam Sistem Antrian
NN = Jumlah pelanggan dalam sistem.= Jumlah pelanggan dalam sistem.
PnPn = Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem.= Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem.
= Jumlah rata-rata pelanggan yg datang per satuan= Jumlah rata-rata pelanggan yg datang per satuan
waktu.waktu.
µµ = Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per= Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per
satuan waktu.satuan waktu.
PoPo = Probabilitas tdk ada pelanggan dalam system.= Probabilitas tdk ada pelanggan dalam system.
PP = Tingkat intensitas fasilitas pelayanan.= Tingkat intensitas fasilitas pelayanan.
LL = Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan= Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan
dalam sistem.dalam sistem.
LqLq = Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu= Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu
dalam antrian.dalam antrian.
WW = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama= Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama
dalam sistem.dalam sistem.
WqWq = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama= Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama
menunggu dalam antrian.menunggu dalam antrian.
1/µ1/µ = Waktu rata-rata pelayanan.= Waktu rata-rata pelayanan.
1/1/ = Waktu rata-rata antar kedatangan.= Waktu rata-rata antar kedatangan.
SS = Jumlah fasilitas pelayanan.= Jumlah fasilitas pelayanan.
Salah satu model antrian yang paling sederhana adalahSalah satu model antrian yang paling sederhana adalah
model saluran tunggal (single channel model) yangmodel saluran tunggal (single channel model) yang
ditulis dengan notasi “sistem M/M/1 “ Komponen dariditulis dengan notasi “sistem M/M/1 “ Komponen dari
sistem ini adalah sbb :sistem ini adalah sbb :
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri
Perkembangan Teknik Industri

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
 
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptPengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptdpmdbusel
 
Makalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriMakalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriYoga Firmansyah
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKANUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiArina Nur Laili
 
Tugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikTugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikirwan zulkifli
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerjaprihase
 
Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu ManajemenFrank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemenermawidiana
 
Biomekanika slide share
Biomekanika slide shareBiomekanika slide share
Biomekanika slide shareEngkos Rosidi
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningWisnu Dewobroto
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan BahanMercu Buana University
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungDeni Irawan
 
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiKonsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiWirdi Ian
 

Was ist angesagt? (20)

Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
 
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptPengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
 
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
 
Makalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriMakalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik Industri
 
Penilaian postur kerja
Penilaian postur kerjaPenilaian postur kerja
Penilaian postur kerja
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
 
perencanaan teknik industri
perencanaan teknik industriperencanaan teknik industri
perencanaan teknik industri
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksi
 
Tugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikTugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknik
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
 
Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu ManajemenFrank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
 
Biomekanika slide share
Biomekanika slide shareBiomekanika slide share
Biomekanika slide share
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout Planning
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
 
Model dan Simulasi
Model dan SimulasiModel dan Simulasi
Model dan Simulasi
 
Ppt teori antrian
Ppt teori antrianPpt teori antrian
Ppt teori antrian
 
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
 
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiKonsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksi
 

Ähnlich wie Perkembangan Teknik Industri

pengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.pptpengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.pptBerbagiIlmu8
 
Pengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutriPengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutriHIMTI
 
Pengantar teknik-industri
Pengantar teknik-industriPengantar teknik-industri
Pengantar teknik-industriRangga lesmana
 
modul ke 1 TI
modul ke 1 TImodul ke 1 TI
modul ke 1 TIHIMTI
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industriSoim Ahmad
 
Pengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyanPengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyanAndik Wicaksana
 
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI pertemuan1.pptx
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI pertemuan1.pptxPENGANTAR TEKNIK INDUSTRI pertemuan1.pptx
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI pertemuan1.pptxkimiguruyu
 
Pengantar teknik-industri-pertemuan-1
Pengantar teknik-industri-pertemuan-1Pengantar teknik-industri-pertemuan-1
Pengantar teknik-industri-pertemuan-1Khairun Nas
 
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptxTIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptxashaby
 
1. pengertian dan lingkup teknik industri
1. pengertian dan lingkup teknik industri1. pengertian dan lingkup teknik industri
1. pengertian dan lingkup teknik industriSaidina Ali Zulfikar
 
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24 (2).pdf
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24 (2).pdfTIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24 (2).pdf
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24 (2).pdfashaby
 
Nurul Aini_ATP Kelas X Dasar Mesin.docx
Nurul Aini_ATP Kelas X Dasar Mesin.docxNurul Aini_ATP Kelas X Dasar Mesin.docx
Nurul Aini_ATP Kelas X Dasar Mesin.docxnurulaini779195
 
Bab 1 Revolusi Industri 4.0.pptx
Bab 1 Revolusi Industri 4.0.pptxBab 1 Revolusi Industri 4.0.pptx
Bab 1 Revolusi Industri 4.0.pptxIrfanrusydiTriyanto
 
ITP UNS SEMESTER 1 Pengantar tip
ITP UNS SEMESTER 1 Pengantar tipITP UNS SEMESTER 1 Pengantar tip
ITP UNS SEMESTER 1 Pengantar tipFransiska Puteri
 
Introduction TI
 Introduction TI Introduction TI
Introduction TIHIMTI
 

Ähnlich wie Perkembangan Teknik Industri (20)

pengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.pptpengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.ppt
 
pengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.pptpengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.ppt
 
pengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.pptpengantar-teknik-industri.ppt
pengantar-teknik-industri.ppt
 
Pengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutriPengantar teknik indutri
Pengantar teknik indutri
 
Pengantar teknik-industri
Pengantar teknik-industriPengantar teknik-industri
Pengantar teknik-industri
 
modul ke 1 TI
modul ke 1 TImodul ke 1 TI
modul ke 1 TI
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
 
Pengantar teknik industri, modul 1
Pengantar teknik industri,  modul 1Pengantar teknik industri,  modul 1
Pengantar teknik industri, modul 1
 
Pengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyanPengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyan
 
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI pertemuan1.pptx
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI pertemuan1.pptxPENGANTAR TEKNIK INDUSTRI pertemuan1.pptx
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI pertemuan1.pptx
 
Pengantar teknik-industri-pertemuan-1
Pengantar teknik-industri-pertemuan-1Pengantar teknik-industri-pertemuan-1
Pengantar teknik-industri-pertemuan-1
 
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptxTIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24.pptx
 
1. pengertian dan lingkup teknik industri
1. pengertian dan lingkup teknik industri1. pengertian dan lingkup teknik industri
1. pengertian dan lingkup teknik industri
 
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24 (2).pdf
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24 (2).pdfTIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24 (2).pdf
TIN103_PTI Intro. to IE, (Session 1), Kls. KK_D3, 02-23.24 (2).pdf
 
Nurul Aini_ATP Kelas X Dasar Mesin.docx
Nurul Aini_ATP Kelas X Dasar Mesin.docxNurul Aini_ATP Kelas X Dasar Mesin.docx
Nurul Aini_ATP Kelas X Dasar Mesin.docx
 
Bab 1 Revolusi Industri 4.0.pptx
Bab 1 Revolusi Industri 4.0.pptxBab 1 Revolusi Industri 4.0.pptx
Bab 1 Revolusi Industri 4.0.pptx
 
Alat Pro 1
Alat Pro 1Alat Pro 1
Alat Pro 1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
ITP UNS SEMESTER 1 Pengantar tip
ITP UNS SEMESTER 1 Pengantar tipITP UNS SEMESTER 1 Pengantar tip
ITP UNS SEMESTER 1 Pengantar tip
 
Introduction TI
 Introduction TI Introduction TI
Introduction TI
 

Mehr von HIMTI

P6 konsep probabilitas
P6 konsep probabilitasP6 konsep probabilitas
P6 konsep probabilitasHIMTI
 
P5 dispersi data
P5 dispersi dataP5 dispersi data
P5 dispersi dataHIMTI
 
P4 ukuran pemusatan data
P4   ukuran pemusatan dataP4   ukuran pemusatan data
P4 ukuran pemusatan dataHIMTI
 
P3 distribusi frekuensi
P3   distribusi frekuensiP3   distribusi frekuensi
P3 distribusi frekuensiHIMTI
 
Chap2 prob 2
Chap2 prob 2Chap2 prob 2
Chap2 prob 2HIMTI
 
F108 usaha
F108 usahaF108 usaha
F108 usahaHIMTI
 
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikFluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikHIMTI
 
6)momentum liner
6)momentum liner6)momentum liner
6)momentum linerHIMTI
 
Kimia bab2
Kimia bab2Kimia bab2
Kimia bab2HIMTI
 
Kimia bab1
Kimia bab1Kimia bab1
Kimia bab1HIMTI
 
Geopolitik ind
Geopolitik indGeopolitik ind
Geopolitik indHIMTI
 
13 wawasan-kebangsaan-gol-i-ii
13 wawasan-kebangsaan-gol-i-ii13 wawasan-kebangsaan-gol-i-ii
13 wawasan-kebangsaan-gol-i-iiHIMTI
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektifHIMTI
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasaHIMTI
 
Hakikat menulis
Hakikat menulisHakikat menulis
Hakikat menulisHIMTI
 
Silogisme smt i
Silogisme smt iSilogisme smt i
Silogisme smt iHIMTI
 
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksi
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksiBab i konsep_otomasi_sistem_produksi
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksiHIMTI
 
Petunjuk Membuat blogdetik
Petunjuk Membuat blogdetikPetunjuk Membuat blogdetik
Petunjuk Membuat blogdetikHIMTI
 
Sistem inovasi
Sistem inovasiSistem inovasi
Sistem inovasiHIMTI
 

Mehr von HIMTI (20)

P6 konsep probabilitas
P6 konsep probabilitasP6 konsep probabilitas
P6 konsep probabilitas
 
P5 dispersi data
P5 dispersi dataP5 dispersi data
P5 dispersi data
 
P4 ukuran pemusatan data
P4   ukuran pemusatan dataP4   ukuran pemusatan data
P4 ukuran pemusatan data
 
P3 distribusi frekuensi
P3   distribusi frekuensiP3   distribusi frekuensi
P3 distribusi frekuensi
 
Chap2 prob 2
Chap2 prob 2Chap2 prob 2
Chap2 prob 2
 
F108 usaha
F108 usahaF108 usaha
F108 usaha
 
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikFluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
 
6)momentum liner
6)momentum liner6)momentum liner
6)momentum liner
 
Kimia bab2
Kimia bab2Kimia bab2
Kimia bab2
 
Kimia bab1
Kimia bab1Kimia bab1
Kimia bab1
 
Geopolitik ind
Geopolitik indGeopolitik ind
Geopolitik ind
 
13 wawasan-kebangsaan-gol-i-ii
13 wawasan-kebangsaan-gol-i-ii13 wawasan-kebangsaan-gol-i-ii
13 wawasan-kebangsaan-gol-i-ii
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
Hakikat menulis
Hakikat menulisHakikat menulis
Hakikat menulis
 
PKI
PKIPKI
PKI
 
Silogisme smt i
Silogisme smt iSilogisme smt i
Silogisme smt i
 
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksi
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksiBab i konsep_otomasi_sistem_produksi
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksi
 
Petunjuk Membuat blogdetik
Petunjuk Membuat blogdetikPetunjuk Membuat blogdetik
Petunjuk Membuat blogdetik
 
Sistem inovasi
Sistem inovasiSistem inovasi
Sistem inovasi
 

Kürzlich hochgeladen

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Perkembangan Teknik Industri

  • 1. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRIPENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Ir. Joko Susetyo, MT Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri TIES 1301 3 SKS
  • 2. KOMPETENSI MATA KULIAHKOMPETENSI MATA KULIAH • Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan danMenguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools di bidang industri.tools di bidang industri. • Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yangMemiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa dengan penggunaan prinsip matematik,dimilikinya dan terbiasa dengan penggunaan prinsip matematik, fisika, sains, ekonomi teknik dan rekayasa untuk memecahkanfisika, sains, ekonomi teknik dan rekayasa untuk memecahkan persoalan industri.persoalan industri. • Memiliki kemampuan merancang, menanalisis, memperbaiki,Memiliki kemampuan merancang, menanalisis, memperbaiki, mengoperasikan dan menginstalasi sistem integral yang terdiri darimengoperasikan dan menginstalasi sistem integral yang terdiri dari manusia, material, peralatan, informasi dan sumber daya lain.manusia, material, peralatan, informasi dan sumber daya lain. • Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasi,Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasi, memecahkan persoalan dan keputusan sistem integralmemecahkan persoalan dan keputusan sistem integral menggunakan alat-alat analitik, komputasional, dan ataumenggunakan alat-alat analitik, komputasional, dan atau eksperimental.eksperimental. • Memiliki kemampuan untuk memahami tanggung jawab profesi,Memiliki kemampuan untuk memahami tanggung jawab profesi, etika, dan sosial.etika, dan sosial.
  • 3. KONTRAK PERKULIAHANKONTRAK PERKULIAHAN • Diskripsi PerkuliahanDiskripsi Perkuliahan Kuliah pengantar teknik industri terdiri dari 7 pokok bahasanKuliah pengantar teknik industri terdiri dari 7 pokok bahasan meliputi : pengantar, perancangan sistem produksi, perancanganmeliputi : pengantar, perancangan sistem produksi, perancangan dan pengawasan operasi, perencanaan dan perancangan fasilitas,dan pengawasan operasi, perencanaan dan perancangan fasilitas, optimasi, analisis ekonomi teknik, pengendalian kualitas statistik.optimasi, analisis ekonomi teknik, pengendalian kualitas statistik. • Strategi PerkuliahanStrategi Perkuliahan Kuliah tatap muka mengantarkan pokok bahasan dan menjelaskanKuliah tatap muka mengantarkan pokok bahasan dan menjelaskan isi dari sub pokok bahasan, pendalaman berupa diskusi, studiisi dari sub pokok bahasan, pendalaman berupa diskusi, studi kasus, latihan mengerjakan soal-soal secara perorangan dankasus, latihan mengerjakan soal-soal secara perorangan dan kelompok.kelompok. • Kriteria PenilaianKriteria Penilaian Ujian tengah semester (UTS)Ujian tengah semester (UTS)20%20% Ujian akhir semester (UAS)Ujian akhir semester (UAS) 20%20% Tugas-tugasTugas-tugas 50%50% PresensiPresensi 10%10%
  • 4. • Minggu 1 : Penjelasan GBPP dan Kontrak perkuliahan,Minggu 1 : Penjelasan GBPP dan Kontrak perkuliahan, pengantar sejarah perkembangan disiplin teknik industri.pengantar sejarah perkembangan disiplin teknik industri. • Minggu 2, 3 : Perancangan sistem produksi.Minggu 2, 3 : Perancangan sistem produksi. • Minggu 4, 5 : Perancangan dan pengawasan operasi.Minggu 4, 5 : Perancangan dan pengawasan operasi. • Minggu 6, 7 : Perencanaan dan perancangan fasilitas,Minggu 6, 7 : Perencanaan dan perancangan fasilitas, • Minggu 8, 9 : UTSMinggu 8, 9 : UTS • Minggu 10, 11 : optimasi,Minggu 10, 11 : optimasi, • Minggu 12, 13 : Analisis ekonomi teknik,Minggu 12, 13 : Analisis ekonomi teknik, • Minggu 14, 15 : Ppengendalian kualitas statistik.Minggu 14, 15 : Ppengendalian kualitas statistik. RENCANA PEMBELAJARANRENCANA PEMBELAJARAN
  • 5. BAHAN BACAAN 1. Hilk, Philip E., 1977, Introduction to Industrial Engineering And Management Science, Mc Graw-Hill Kogukusha, Tokyo. 2. Hari Purnomo, 2004, Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta. 3. I Nyoman Pujawan, 1995, Ekonomi Teknik, Guna Widya, Jakarta 4. P. Siagian, 1987, Penelitian Operasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta. 5. Sritomo Wignjosoebroto, 1995, Pengantar Teknik Industri, Guna Widya, Jakarta. 6. Wayne C. Turner, 1993, Introduction to Industrial And Systems Engineering, Prentice-Hall, Inc, New Jersey.
  • 7. Kompetensi Pokok Bahasan :  Memahami permasalahan dalam ruang lingkup teknik industri yang melibatkan manusia, mesin, energi dan informasi secara efisien dan efektif. Sub Pokok bahasan : 1.Definisi 2. Perkembangan teknik industri 3. Peranan disiplin teknik industri 4. Ilmu dasar disiplin teknik industri
  • 8. Profesi dimana suatu pengetahuan (Mat & IPA)Profesi dimana suatu pengetahuan (Mat & IPA) melalui studi, pengalaman & praktek diaplikasikanmelalui studi, pengalaman & praktek diaplikasikan dengan tujuan untuk mengembangkan cara-caradengan tujuan untuk mengembangkan cara-cara mendayagunakan, material dan kekuatan alammendayagunakan, material dan kekuatan alam secara ekonomis untuk kemanfatan bagi manusia.secara ekonomis untuk kemanfatan bagi manusia. Menurut Engineering Council for ProfessionalMenurut Engineering Council for Professional Development (ECPD) :Development (ECPD) : Definisi Teknik IndustriDefinisi Teknik Industri
  • 9. Menurut Blanchard Aplikasi sistematis dari kombinasi sumberdaya fisik danAplikasi sistematis dari kombinasi sumberdaya fisik dan alam dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan,alam dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan, mengembangkan, memproduksi dan mendukung suatumengembangkan, memproduksi dan mendukung suatu produk atau suatu proses dimana secara ekonomisproduk atau suatu proses dimana secara ekonomis mencakup beberapa bentuk kegunaan bagi manusia.mencakup beberapa bentuk kegunaan bagi manusia. Menurut Institute of Industrial Engineering (IIE) : Disiplin ilmu teknik/engineering yang menangani pekerjaan-Disiplin ilmu teknik/engineering yang menangani pekerjaan- pekerjaan perancangan (pekerjaan perancangan (designdesign), perbaikan (), perbaikan (improvementimprovement),), penginstalasian (penginstalasian (installationinstallation), dan menangani masalah), dan menangani masalah manusia, peralatan, bahan/material, informasi, energimanusia, peralatan, bahan/material, informasi, energi secara efektif dan efisien.secara efektif dan efisien.
  • 10. Aktifitas-aktivitas yg dpt dilakukan disiplin Teknil Industri (menurut American Institute of Industrial Engineering = AIIE) adalah : 1. Perencanaan dan pemilihan metode kerja dalam proses produksi 2. Pemilihan dan perancangan perkakas kerja serta peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi 3. Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak asilitas produksi, peralatan pemindahan material.
  • 11. 4. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk distribusi barang/jasa, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas 5. Pengembangan system pengendalian ongkos produksi (pengendalian budget, analisa biaya standar produksi, dll). 6. Perancangan dan pengembangan produk. 7. Desain dan pengembangan system pengukuran performans serta standar kerja.
  • 12. 8. Pengembangan dan penerapan system pengupahan dan pemberian insentif. 9. Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja. 10. Analisa lokasi dengan mempertimbangkan pemasaran, bahan baku, suplai TK. 11. Aktivitas penyelidikan operasional denganAktivitas penyelidikan operasional dengan analisaanalisa matematik, simulasi, programmatematik, simulasi, program linier, teori pengambilanlinier, teori pengambilan keputusan dll.keputusan dll.
  • 13. Perkembangan dan Organisasi yang mendukung berdirinya disiplin Teknik Industri : a.a. American Society of Mechanical EngineeringAmerican Society of Mechanical Engineering (ASME).(ASME). Organisasi ini pertama kali mendiskusikanOrganisasi ini pertama kali mendiskusikan konsep-konsep teknik industri dan merupakankonsep-konsep teknik industri dan merupakan persemaian dari timbulnya konsep teknik industri.persemaian dari timbulnya konsep teknik industri. b. Pada thn 1912 berdiri organisasi bernama.b. Pada thn 1912 berdiri organisasi bernama. TheThe Efficiency SocietyEfficiency Society dandan The Society to PromoteThe Society to Promote thethe Science of ManagementScience of Management yang kemudian padayang kemudian pada tahuntahun 19151915 keduanya bergabung menjadi The Taylorkeduanya bergabung menjadi The Taylor Society. OrgSociety. Org ini bertujuan mengembangkan konsep-ini bertujuan mengembangkan konsep- konsep manajemen umum yang yangkonsep manajemen umum yang yang diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor.diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor.
  • 14. c. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial Engineering (SIE) yang mewadahi para spesialis produksi maupun para manajer sbg pembanding thd filosofi manajemen umum yang telah dikembangkan oleh Taylor. d. Tahun 1917 berdirid. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial EngineeringSociety of Industrial Engineering (SIE)(SIE) yang mewadahi para spesialis produksi maupunyang mewadahi para spesialis produksi maupun para manajer sbg pembanding thd filosofi manajemenpara manajer sbg pembanding thd filosofi manajemen umum yang telah dikembangkan oleh Taylor.umum yang telah dikembangkan oleh Taylor. e. Tahun 1932 berdirie. Tahun 1932 berdiri The Society of ManufacturingThe Society of Manufacturing Engineer (SME)Engineer (SME) untuk mengembangkan pengetahuanuntuk mengembangkan pengetahuan di bidang manufaktur.di bidang manufaktur.
  • 15. f. Tahun 1936f. Tahun 1936 The taylor SocietyThe taylor Society dandan The Society ofThe Society of Industrial EngineeringIndustrial Engineering bergabung menjadibergabung menjadi The SocietyThe Society for Advancement Management(SAM).for Advancement Management(SAM). g.g. Program studi Teknik Industri pertama kali dibukaProgram studi Teknik Industri pertama kali dibuka pada tahun 1908 di Pennsylvania State Universitypada tahun 1908 di Pennsylvania State University h. Tahun 1948 berdirih. Tahun 1948 berdiri The American Society of IndustrialThe American Society of Industrial EngineeringEngineering dengan didukung sekitar 70 negara AIIEdengan didukung sekitar 70 negara AIIE berkembang menjadi organisasi internasional denganberkembang menjadi organisasi internasional dengan namanama Institute of Industrial Engineering (IIE).Institute of Industrial Engineering (IIE). i. Pendidikani. Pendidikan Teknik Industri di IndonesiaTeknik Industri di Indonesia diperkenalkandiperkenalkan oleholeh Bapak Matthias AroefBapak Matthias Aroef pada tahun 1958 setelahpada tahun 1958 setelah menyelesaikan studi di Cornell University.menyelesaikan studi di Cornell University.
  • 16. j. Tahun 1960 membukaj. Tahun 1960 membuka sub jurusan Teknik Produksisub jurusan Teknik Produksi didi Jurusan Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya TeknikJurusan Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya Teknik Industri.Industri. k.Tahun 1971k.Tahun 1971 berdiri Jurusan Teknik Industriberdiri Jurusan Teknik Industri yangyang terpisah dengan Teknik Mesin yang kemudianterpisah dengan Teknik Mesin yang kemudian mengawali pendidikan Teknik Industri di Indonesia.mengawali pendidikan Teknik Industri di Indonesia. l. Pada saat ini telah berkembang pendidikan Teknikl. Pada saat ini telah berkembang pendidikan Teknik Industri baik di PTN maupu PTS.Industri baik di PTN maupu PTS. M. Tahun 1967 berdiriM. Tahun 1967 berdiri Persatuan Ahli Teknik IndustriPersatuan Ahli Teknik Industri (Persati)(Persati), kemudian pada tahun 1987 berdiri, kemudian pada tahun 1987 berdiri IkatanIkatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen IndustriSarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI)Indonesia (ISTMI) sampai saat ini.sampai saat ini.
  • 17. Hubungan Disiplin Teknik Industri dengan Disiplin Ilmu lain :Hubungan Disiplin Teknik Industri dengan Disiplin Ilmu lain :
  • 18. ILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRIILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI • Analisis dan perancangan kerja.Analisis dan perancangan kerja. • Pengawasan operasi.Pengawasan operasi. • Manajemen operasiManajemen operasi Tiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi TITiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi TI dapat berhasil yaitu :dapat berhasil yaitu : • Kualitas.Kualitas. • Waktu.Waktu. • BiayaBiaya Ilmu-ilmu operasional yang meliputu :Ilmu-ilmu operasional yang meliputu :
  • 19. Tujuan TI ~ menjamin bahwa produk/jasa yangTujuan TI ~ menjamin bahwa produk/jasa yang dihasilkan berkualitas, tepat waktu dan dengandihasilkan berkualitas, tepat waktu dan dengan biaya yang sesuai.biaya yang sesuai. Ilmu yang termasuk dalam analisis danIlmu yang termasuk dalam analisis dan perancangan operasi adalah :perancangan operasi adalah : Analisis Perancangan KerjaAnalisis Perancangan Kerja ((Method engineeringMethod engineering)) Merupakan studi yang mempelajari secaraMerupakan studi yang mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung & tdk langsungsistematis seluruh operasi langsung & tdk langsung unt mendapatkan perbaikan-perbaikan sistem kerja.unt mendapatkan perbaikan-perbaikan sistem kerja.
  • 20. Dalam ME dibahas studi kerja (work study) &Dalam ME dibahas studi kerja (work study) & pengukuran kerja (work measurement).pengukuran kerja (work measurement). Studi kerja berkaitan dengan pencarian prosedurStudi kerja berkaitan dengan pencarian prosedur pelaksanaan kerja.pelaksanaan kerja. Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuanPengukuran kerja berkaitan dengan penentuan waktu standar yang digunakan dalamwaktu standar yang digunakan dalam melaksanaan kegiatan kerja.melaksanaan kegiatan kerja.
  • 21. Ilmu ini muncul akibat banyaknya kesalahanIlmu ini muncul akibat banyaknya kesalahan yang dilakukan dalam proses kerja yaituyang dilakukan dalam proses kerja yaitu kesalahan dalam perancangan atau prosedurkesalahan dalam perancangan atau prosedur kerja. Sejumlah peralatan kerja dirancang tdkkerja. Sejumlah peralatan kerja dirancang tdk sesuai dengan kondisi fisik, psikis dansesuai dengan kondisi fisik, psikis dan lingkungannya.lingkungannya. Ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan orangIlmu yang mempelajari tentang keterkaitan orang dengan lingkungan kerjanya.dengan lingkungan kerjanya. Ergonomi (Ergonomi (Human factorHuman factor))
  • 22. Empat dasar subkategori utama dlm ergonomi, yaitu :Empat dasar subkategori utama dlm ergonomi, yaitu : skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory (alat indera);skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory (alat indera); environmental (lingkungan) dan mental.environmental (lingkungan) dan mental. Perencanaan dan Perancangan FasilitasPerencanaan dan Perancangan Fasilitas Meliputi penentuan/penempatan lokasi fasilitas, tat letakMeliputi penentuan/penempatan lokasi fasilitas, tat letak fasilitas. Tujuan dari perencanaan & perancangan fasilitasfasilitas. Tujuan dari perencanaan & perancangan fasilitas adalah untuk mendapatkan biaya yang minimaum.adalah untuk mendapatkan biaya yang minimaum. Material HandlingMaterial Handling Tujuan dari MH adalah untuk meminimumkan MHC, karenaTujuan dari MH adalah untuk meminimumkan MHC, karena seringkali Mh menimbulkan biaya yang tdk sedikit.seringkali Mh menimbulkan biaya yang tdk sedikit.
  • 23. Riset OperasionalRiset Operasional Meliputi penentuan pola-pola distribusi barang, pola-polaMeliputi penentuan pola-pola distribusi barang, pola-pola jaringan yang efisien dan optimalitas.jaringan yang efisien dan optimalitas. Sistem ProduksiSistem Produksi Aktivitas mengolah atau mengatur penggunaan sumberAktivitas mengolah atau mengatur penggunaan sumber daya (resources) yang ada dlm memproduksi barang/ jasadaya (resources) yang ada dlm memproduksi barang/ jasa dengan tujuan efisiensi dan efektifitas dalam prosesdengan tujuan efisiensi dan efektifitas dalam proses produksi.produksi. Termasuk dalam aktivitas proses produksi al : pemilihanTermasuk dalam aktivitas proses produksi al : pemilihan mesin, estimasi biaya, sistem perawatan, sistem produksimesin, estimasi biaya, sistem perawatan, sistem produksi tepat waktu (just in time), pengawasan persedian,tepat waktu (just in time), pengawasan persedian, pengendalianpengendalian kualitas, dll.kualitas, dll.
  • 24. ManajemenManajemen Merupakan karya seni dan ilmu dalam memerintah,Merupakan karya seni dan ilmu dalam memerintah, mengatur orang dengan menggunakan fungsi-fungsimengatur orang dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan (planning),manajemen seperti perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), dan pengawasanpengorganisasian (organizing), dan pengawasan (controlling(controlling).). SimulasiSimulasi Suatu metodologi untuk melakukan percobaan denganSuatu metodologi untuk melakukan percobaan dengan menggunakan model dari sistem nyata. Seperti antrianmenggunakan model dari sistem nyata. Seperti antrian orang di airport, antrian mobil di SPBU/parkir, nasabah diorang di airport, antrian mobil di SPBU/parkir, nasabah di Bank, barang yang antri di proses produksi dll.Bank, barang yang antri di proses produksi dll.
  • 25. Modul II : Perancangan dan Pengukuran KerjaModul II : Perancangan dan Pengukuran Kerja Kompetensi Pokok Bahasan :  Mampu melakukan pengukuran kerja, prosedur pengukuran kerja dengan beberapa metode pengukuran kerja (Stop Watch dan sampling Kerja).  Mampu melakukan evaluasi dan perbaikan metode kerja.  Mampu melaksanakan perancangan fasilitas dan alat kerja.
  • 26. Tujuan dari method engineering adalah melakukanTujuan dari method engineering adalah melakukan perbaikan metode kerja disetiap bagian untukperbaikan metode kerja disetiap bagian untuk meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasanmeningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasan pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja.pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja. STUDI KERJA (STUDI KERJA (WORK STUDYWORK STUDY)) Perbaikan proses, prosedur dan tata caraPerbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Perbaikan dan penghematan penggunaanPerbaikan dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja.material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja. ANALISIS PERANCANANALISIS PERANCANGAN KERJAGAN KERJA ((METHOD ENGINEERINGMETHOD ENGINEERING))
  • 27. Perbaikan tata ruang kerja yang mampuPerbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana kerja/lingkungan kerja yangmemberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.lebih aman dan nyaman. Pendayagunaan usaha manusia dan penguranganPendayagunaan usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (gerakan-gerakan (motionmotion) kerja yang tidak perlu) kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (ataupun penyederhanaan kerja (workwork simplificationsimplification).). Tujuan penyederhanaan kerjaTujuan penyederhanaan kerja : Mencari cara: Mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien,kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari pemborosan material,efektif, dan menghindari pemborosan material, waktu, tenaga dll).waktu, tenaga dll).
  • 28. Lima langkah penyederhanaan kerja :Lima langkah penyederhanaan kerja : 1.1. Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atauMemilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atau kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki.kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki. 2.2. Pengumpulan dan pencatatan data / faktaPengumpulan dan pencatatan data / fakta Yang berkaitan denganYang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yangmetode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll. 3.3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisienAnalisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya.dicari sebab-sebabnya. 4.4. Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK ygUsulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebihdianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji coba.dahulu di uji coba. 5.5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru.Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untukMengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi.menggantikan metode yang lama, evaluasi.
  • 29. PETA PETA KERJAPETA PETA KERJA PETA PROSES (PETA PROSES ( PROCESS CHARTPROCESS CHART)) Pendekatan tradisional yang digunakan untukPendekatan tradisional yang digunakan untuk menganalisis metode kerja.menganalisis metode kerja. Merupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerjaMerupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dari tahap awal sampai akhir.secara sistematis dari tahap awal sampai akhir. Lambang yang digunakan :Lambang yang digunakan : = Operasi= Operasi = Transportasi= Transportasi = Pemeriksaan= Pemeriksaan = Penyimpanan= Penyimpanan = Menunggu= Menunggu
  • 30. MACAM PETA KERJAMACAM PETA KERJA Peta Proses OperasiPeta Proses Operasi  Peta Proses OperasiPeta Proses Operasi  Diagram AliranDiagram Aliran  Peta Pekerja dan MesinPeta Pekerja dan Mesin  Peta Tangan Kiri dan Tangan KananPeta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Peta Proses OperasiPeta Proses Operasi Diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akanDiagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi dan pemeriksaan.dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi dan pemeriksaan. Kegunan peta aliran prosesKegunan peta aliran proses 1.1. Mengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai aktivitasMengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai aktivitas berakhir.berakhir. 2.2. Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama prosesMengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama proses berlangsung.berlangsung. 3.3. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerjaSebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja 4.4. Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.
  • 31. Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta ProsesPerbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses Operasi.Operasi. 1.1. Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas- aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu danaktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu dan penyimpanan. Sedangkan peta proses operasipenyimpanan. Sedangkan peta proses operasi terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja. 2. Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibandingkan peta proses operasi. 3.3. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untukPeta aliran proses tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan.menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan. 4. Peta aliran proses hanya menggambarkan dan digunakan untuk menganalisa salah satu komponen dari produk yang dirakit.
  • 32. Tugas 1 : Pembuatan Peta Kerja (OPC dab FPC) Tugas 2 : Pengukuran kerja ( mencari Waktu siklus, Waktu normal dan Waktu baku).
  • 33. PENGUKURAN KERJAPENGUKURAN KERJA ((WORK MEASUREMENTWORK MEASUREMENT)) 1.Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata- rata yang dibutuhkan oleh seorang operator (yg memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. 2.Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu (time study), yaitu waktu standar atau waktu baku.
  • 34. Pengukuran waktu :Pengukuran waktu : 1.1. Pengukuran waktu secara langsung :Pengukuran waktu secara langsung : • Pengukuran dengan stop watchPengukuran dengan stop watch • Sampling kerjaSampling kerja 2.2. Pengukuran waktu secara tidakPengukuran waktu secara tidak langsunglangsung • Data waktu bakuData waktu baku • Data waktu gerakan, dll.Data waktu gerakan, dll.
  • 35. Pengukuran Waktu dengan Stop WatchPengukuran Waktu dengan Stop Watch  Prosedur/urutan Pengukuran Waktu KerjaProsedur/urutan Pengukuran Waktu Kerja Waktu Siklus Waktu Siklus Rata-rata Waktu Normal Waktu Standar (Baku) Pengujian Kecukupan data Pengujian keseragaman data Faktor Penyesuaian Faktor Kelonggaran
  • 36. PENGUJIAN DATAPENGUJIAN DATA  Uji kecukupan data. Untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkantelah cukup secara obyektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan. Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah mencerminkan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak (populasi).
  • 37. Derajat ketelitian (degree of accuracy)Derajat ketelitian (degree of accuracy) Menunjukkan penyimpangan maksimum hasilMenunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Tingkat keyakinan (convidence level)Tingkat keyakinan (convidence level) Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitianMenunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan. Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. : • Derajat ketelitian (Derajat ketelitian ( degree of accuracydegree of accuracy )) Menunjukkan penyimpangan maksimumMenunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaianhasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.sebenarnya. • Tingkat keyakinan (Tingkat keyakinan ( convidence levelconvidence level)) Menunjukkan besarnya keyakinanMenunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yangpengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.telah diamati dan dikumpulkan.
  • 38. Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. : ( ) 2 22 /           − ∑ ∑ ∑ X XXNsk N’ = Dengan : k = Tingkat keyakinan k = 99% = 3 k = 95% = 2 s = Derajat ketelitian N = Jumlah data pengamatan N’ = Jumlah data teoritis Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N dataJika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukandianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.penambahan data.
  • 39. Contoh : Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitian 10%, apakah jumlah pengamatan cukup? Pengamatan (menit)Pengamatan (menit) Pengamatan kePengamatan ke 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111 1212 1313 1414 1515 Data Pengamt.Data Pengamt. 88 77 77 66 88 66 99 88 99 66 88 55 55 99 66 ΣX = 107 (ΣX)2 = 11449 ΣX2 = 791 k = 95% = 2 s = 10% N’ = ( ) 2 22 /           − ∑ ∑ ∑ X XXNsk 53,14 107 11449791151,0/2 2 =      −x
  • 40. Karena N’ < N , maka data dianggap cukup.Karena N’ < N , maka data dianggap cukup. Uji Keseragaman dataUji Keseragaman data Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dariUntuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari system yang sama dan untuk memisahkan data yangsystem yang sama dan untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik yang berbeda.memiliki karakteristik yang berbeda. BKABKA = X + k= X + kσσ BKBBKB = X - k= X - kσσ σσ == 1 2 − −∑ N XX )(
  • 41. Dengan :Dengan : BKABKA = Batas Kontrol Atas= Batas Kontrol Atas BKBBKB = Batas Kontrol Bawah= Batas Kontrol Bawah XX = Nilai Rata-rata= Nilai Rata-rata σσ = Standar Deviasi= Standar Deviasi kk = Tingkat Keyakinan= Tingkat Keyakinan Contoh:Contoh: Suatu pengukuran elemen kerja dilakukanSuatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyaksebanyak 15 kali dengan menggunakan15 kali dengan menggunakan stop watch, jika batas kontrol ± 3.stop watch, jika batas kontrol ± 3. Tentukan apakah data seragam atauTentukan apakah data seragam atau tidak.tidak.
  • 42. Pengamatan (menit) Pengamatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Data Pengamt. 8 7 7 6 8 6 9 8 9 6 8 5 5 9 6 X = 7,13 Σ (X – X)2 = 27,73 σ = 1,4 BKA = 7,13 + 3 (1,4) = 11,33 BKB = 7,13 – 3 (1,4) = 2,93 Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB, maka data dikatakan seragam
  • 43. • Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdkSering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdk selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanyaselamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karenatanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja.terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja. • Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan menilaiBila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannyaseberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian.dengan melakukan penyesuaian. • Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rataPenyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan faktor penyesuaian (p).dengan faktor penyesuaian (p). • Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu : - Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p nya- Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p nya lebih besar dari satu (p > 1).lebih besar dari satu (p > 1). - Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih- Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih kecil dari satu (p< 1).kecil dari satu (p< 1). - Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p =- Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p = 1).1). Penyesuaian (Rating Factor)
  • 44. Metode-metode untuk menentukan penyesuaianMetode-metode untuk menentukan penyesuaian 1.1. The Westing House SystemThe Westing House System Sistem ini dikembangkan oleh Westing House ElectricSistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric Corporation dengan mempertimbangkan empat factorCorporation dengan mempertimbangkan empat factor al : ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi.al : ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi. 2.2. Synthetic RatingSynthetic Rating Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng- evaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakanevaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. 3.3. Speed Rating/Performance RatingSpeed Rating/Performance Rating Sistem ini mengevaluasi performansi denganSistem ini mengevaluasi performansi dengan mempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuanmempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuan waktu saja.waktu saja.
  • 45. 4.4. Objective RatingObjective Rating Dikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdkDikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdk hanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi jugahanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor-mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaanfaktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedaladalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedal kaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengankaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengan tangan, penanganan dan bobot.tangan, penanganan dan bobot. Kelonggaran (Kelonggaran (AllowanceAllowance)) Adalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktuAdalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena operator dalam melakukankerja operator, karena operator dalam melakukan pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidakpekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidak diinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktudiinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).
  • 46. Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : 1.1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi. Kegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : minumKegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : minum untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil,untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll.bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll. 2.2. Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue).Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue). Rasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasilRasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus makaproduksi, bila rasa fatique ini berlangsung terus maka akan terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapatakan terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapat melakukan gerakan kerja sama sekali. Untukmelakukan gerakan kerja sama sekali. Untuk mengurangi kelelahan si pekerja dapat mengaturmengurangi kelelahan si pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya sedemikian rupa sehinggakecepatan kerjanya sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuklambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuk mengilangkan rasa fatigue tersebut.mengilangkan rasa fatigue tersebut.
  • 47. 4.4. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidakKelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari.dapat dihindari. Beberapa kelonggaran untuk hambatan takBeberapa kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan :terhindarkan :  Menerima atau meminta petunjuk pada pengawas.  Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong (komponen) yang patah, memasang kembali komponen yang lepas dll.  Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang.  Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dll.
  • 48. Waktu Baku (Waktun Standar)Waktu Baku (Waktun Standar) Setelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, makaSetelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, maka untuk menghitung waktu baku dapat menggunakanuntuk menghitung waktu baku dapat menggunakan formulasi sebagai berikut :formulasi sebagai berikut : WB = [ W siklus x RF ] xWB = [ W siklus x RF ] x Waktu NormalWaktu Normal Keterangan :Keterangan : WBWB = waktu baku= waktu baku RFRF = Penyesuaian (Rating Faktor/Performance= Penyesuaian (Rating Faktor/Performance Rating)Rating) AllAll = Kelonggaran (Allowance)= Kelonggaran (Allowance) ALL−100 100
  • 49. ContohContoh Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardusSuatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardus terdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elementerdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elemen kegiatan dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada tablekegiatan dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada table berikut. Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan waktuberikut. Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan waktu standar.standar. unitmenit /61,0 15100 100 = − Elemen Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ΣX X RF WN 1 Mengambil Kotak Kardus 0,06 0,08 0,07 0,05 0,07 0,06 0,08 0,08 0,07 0,06 0,68 0,07 1,1 0,07 2 Memasukkan Barang 0,15 0,17 0,14 0,14 0,16 0,15 0,17 0,15 0,14 0,16 1,53 0,15 0,9 0,13 3 Menutup Kotak Kardus 0,21 0,23 0,22 0,21 0,25 0,24 0,23 0,26 0,22 0,22 2,29 0,23 1,05 0,24 4 Meletakan Hasil 0,08 0,10 0,09 0,12 0,11 0,08 0,08 0,11 0,12 0,08 0,97 0,09 0,95 0,08 Waktu Normal = 0,52 menit/unit Waktu Baku =Waktu Baku = 0,52 x0,52 x unitmenit /61,0 15100 100 = −
  • 50. Pengukuran Waktu dengan Sampling KerjaPengukuran Waktu dengan Sampling Kerja • Melakukan pengamatan dengan mengamati apakah tkMelakukan pengamatan dengan mengamati apakah tk dalam kondisi kerja atau menganggur.dalam kondisi kerja atau menganggur. • Pengamatan tidak dilakukan secara terus-menerusPengamatan tidak dilakukan secara terus-menerus melainkan hanya sesaat pada waktu yang telahmelainkan hanya sesaat pada waktu yang telah ditentukan secara acak/random.ditentukan secara acak/random. • Melakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunyaMelakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunya secara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selangsecara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selang waktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilanganwaktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilangan random yang dikonversi ke satuan waktu.random yang dikonversi ke satuan waktu. • Misal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali denganMisal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali dengan waktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatanwaktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatan tk dalam kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalamtk dalam kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalam kondisi sibuk adalah 90/100 = 0,9. Tk dalam kondisikondisi sibuk adalah 90/100 = 0,9. Tk dalam kondisi idle/menganggur adalah 10/100 =0,1idle/menganggur adalah 10/100 =0,1
  • 51. Pengujian DataPengujian Data • Kecukupan DataKecukupan Data SPSP == N’N’ == Dengan :Dengan : SS = Derajat ketelitian= Derajat ketelitian pp = Prosentase sibuk/produktif= Prosentase sibuk/produktif kk = Tingkat keyakinan= Tingkat keyakinan N’N’ = Ukuran sample/data= Ukuran sample/data n pp k )( −1 ( ) pS pk 2 12 −
  • 52. Batas kontrol untuk pBatas kontrol untuk p BKABKA == BKBBKB == Dengan pengertian sbb:Dengan pengertian sbb: BKABKA = Batas kontrol atas= Batas kontrol atas BKBBKB = Batas kontrol bawah= Batas kontrol bawah pp = Prosentase sibuk/produktif= Prosentase sibuk/produktif kk = Tingkat keyakinan= Tingkat keyakinan n pp kp )1( − + n pp kp )1( − − • Keseragaman DataKeseragaman Data Contoh :Contoh : Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10 hari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerjahari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerja adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari,adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari, tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian 5%.tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian 5%. Tentukan kecukupan dan keseragaman data.Tentukan kecukupan dan keseragaman data.
  • 53. Tgl Pengamatan 1/1 2/1 3/1 4/1 5/1 6/1 7/1 8/1 9/1 10/1 Kondisi idle 5 6 8 10 7 3 4 5 6 4 Kondisi kerja 45 46 42 40 43 47 46 45 44 46 Prosentase idle 0,1 0,12 0,16 0,2 0,16 0,06 0,08 0,1 0,12 0,08 Prosentase kerja 0,9 0,88 0,84 0,8 0,86 0,94 0,92 0,9 0,88 0,92 Prosentase idle = 0,116, prosentase kerja (p) = 1 –0,016 = 0,884 k = 99% = 3 N = 500 S = 0,05 n = 50 N’ = Karena N’ < N, maka data dianggap cukup BKA = BKB = 019,1 50 )664,01(884,0 3884,0 = − + 748,0 50 )664,01(884,0 3884,0 = − − 39,472 )884,0()05,0( )884,01(3 2 2 = −
  • 54. Karena nilai prosentase kerja semuanya masuk dalam range BKA dan BKB, maka data seragam. • Waktu BakuWaktu Baku Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitungPenentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitung dengan menggunakan rumus :dengan menggunakan rumus : Waktu NormalWaktu Normal == Waktu BakuWaktu Baku == dihasilkanyangprodukJumlah RFFactorRatingxsibukosentasexwaktuTotal )(Pr )(100 100 AllnKelonggara xNormalWaktu −
  • 55. Waktu Normal (Wn)Waktu Normal (Wn) == Waktu Baku (Wb)Waktu Baku (Wb) == Output StandarOutput Standar == Jadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran suratJadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran surat sebanyak 4 surat per menit.sebanyak 4 surat per menit. Tugas 2 : Penentuan Waktu Baku (Stop Watch &Tugas 2 : Penentuan Waktu Baku (Stop Watch & sampling Kerja)sampling Kerja) Contoh : Seorang pekerja kantor pos bekerja delapan jam sehari untuk melakukan penyortiran surat-surat. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata 85% pekerja tersebut dalam kondisi bekerja dan 15% dalam kondisi menganggur. Apabila jumlah surat yang disortir sebanyak 2345 surat, maka tentukan waktu bakunya dengan asumsi rating factor adalah 115% dan kelonggaran 20%. suratmenit xxmenit /2,0 2345 15,185,0480 = suratmenitx /25,0 20100 100 2,0 = − menitsurat Wb /4 25,0 11 ==
  • 56. Modul III : Perencanaan dan PengawasanModul III : Perencanaan dan Pengawasan OperasiOperasi Kompetensi Pokok Bahasan :Kompetensi Pokok Bahasan :  Mampu melakukan peramalan produksi denganMampu melakukan peramalan produksi dengan beberapa metode peramalan.beberapa metode peramalan.  Mampu melakukan perencanaan produksiMampu melakukan perencanaan produksi berdasarkan hasil peramalan.berdasarkan hasil peramalan.  Mampu melakukan pengawasan danMampu melakukan pengawasan dan perencanaan persediaan dengan beberapaperencanaan persediaan dengan beberapa metode.metode.
  • 57. • Aktivitas utama dalam system produksi adalahAktivitas utama dalam system produksi adalah perencanaan dan pengawasan operasi.perencanaan dan pengawasan operasi. • Sistem produksi adalah suatu aktivitas untukSistem produksi adalah suatu aktivitas untuk mengatur penggunaan sumber daya (mengatur penggunaan sumber daya (resourcesresources)) yang ada dalam proses pembuatanyang ada dalam proses pembuatan produk/barang atau jasa yang bermanfaatproduk/barang atau jasa yang bermanfaat dengan melakukan optimasi terhadap tujuandengan melakukan optimasi terhadap tujuan perusahaan.perusahaan. Perencanaan dan PengawasanPerencanaan dan Pengawasan OperasiOperasi
  • 58. Produk/ Jasa Bahan - TK - Mesin - Fasilitas - Dll. Proses transformasi atau perubahan Informasi umpan balik hasil untuk pengawasan proses
  • 59. 1.Peramalan Perkiraan atau estimasi tingkat permintaan suatu produk untuk periode yang akan datang berdasarkan data penjualan masa lampau yang dianalisis dengan cara tertentu. 2. Perencanaan Operasi/produksi • Digunakan untuk mengetahui jumlah barang yang harus diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan yang ada. • Merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi. Kegiatan Perencanaan & Pengawasan Operasi al :
  • 60. 3.3. Pengawasan dan Perencanaan PersediaanPengawasan dan Perencanaan Persediaan PPersediaan : sumber daya menganggur (idleersediaan : sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut,resources) yang menunggu proses lebih lanjut, berupa kegiatan produksi pada system manufaktur,berupa kegiatan produksi pada system manufaktur, kegiatan pemasaran pada system distribusi ataukegiatan pemasaran pada system distribusi atau kegiatan konsumsi pada system rumah tanggakegiatan konsumsi pada system rumah tangga.. Persediaan digunakan untuk mempermudah atauPersediaan digunakan untuk mempermudah atau memperlancar jalannya opersi perusahaan yangmemperlancar jalannya opersi perusahaan yang dilakukan berturut-turut untuk memproduksi barangdilakukan berturut-turut untuk memproduksi barang untuk dipasarkan pada konsumen.untuk dipasarkan pada konsumen.
  • 61. 4.4. Material Requirement PlanningMaterial Requirement Planning Metode Perencanaan Kebutuhan Material adalahMetode Perencanaan Kebutuhan Material adalah prosedur logis, aturan keputusan dan teknik pencatatanprosedur logis, aturan keputusan dan teknik pencatatan terkomputerisasi yang dirancang untukterkomputerisasi yang dirancang untuk menterjemahkan Jadwal Induk Produksi (Mastermenterjemahkan Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule) menjadi kebutuhan bersih (netProduction Schedule) menjadi kebutuhan bersih (net requirement) material untuk semua item komponenrequirement) material untuk semua item komponen produkproduk.. 5.5. Line BalancingLine Balancing (Keseimbangan Lintasan)(Keseimbangan Lintasan) Upaya untuk meminimumkan ketidakseimbanganUpaya untuk meminimumkan ketidakseimbangan diantara mesin-mesin untuk mendapatkan waktu yangdiantara mesin-mesin untuk mendapatkan waktu yang sama di setiap stasiun kerja sesuai dengan kecepatansama di setiap stasiun kerja sesuai dengan kecepatan produksi yang diinginkan.produksi yang diinginkan.
  • 62. 6. Konsep6. Konsep Just In Time.Just In Time. Memproduksi output yang diperlukan, pada waktuMemproduksi output yang diperlukan, pada waktu dibutuhkan, dalam jumlah sesuai kebutuhan. Padadibutuhkan, dalam jumlah sesuai kebutuhan. Pada setiap tahap proses dalam system produksi. Dengansetiap tahap proses dalam system produksi. Dengan cara yang paling ekonomis dan efisien.cara yang paling ekonomis dan efisien.
  • 63. Peramalan(Peramalan(ForecastForecast)) 1. Peramalan Subyektif.1. Peramalan Subyektif. Menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi,Menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi dan institusi.pendapat pribadi dan institusi. -- Metode Delphi.Metode Delphi. peramalan yang didasarkan pada keputusanperamalan yang didasarkan pada keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahlibersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli yangyang berbeda.berbeda. -- Metode Penelitian PasarMetode Penelitian Pasar :: metode ini menganalisa fakta secara sistematis padametode ini menganalisa fakta secara sistematis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. (teknikbidang yang berhubungan dengan pemasaran. (teknik survei konsumen : kuisioner).survei konsumen : kuisioner). Metode PeramalanMetode Peramalan
  • 64. 2.Peramalan Obyektif.2.Peramalan Obyektif. Prosedur peramalan yang mengikuti aturan- aturanProsedur peramalan yang mengikuti aturan- aturan matematis dan statistik.matematis dan statistik. • Metode IntrinsikMetode Intrinsik Peramalan yang hanya berdasarkan proyeksi permintaanPeramalan yang hanya berdasarkan proyeksi permintaan histories tanpa mempertimbangkan faktor-faktorhistories tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnyaeksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan.permintaan. – Untuk peramalan jangka pendek, Analisis deret waktuUntuk peramalan jangka pendek, Analisis deret waktu (Time Series)(Time Series) • Metode EkstrinsikMetode Ekstrinsik Memepertimbangkan faktor-faktor eksternal yangMemepertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan dimasamungkin mempengaruhi besarnya permintaan dimasa datang.datang.
  • 65. – Peramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkanPeramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat (disebut metode kausal), Metodehubungan sebab-akibat (disebut metode kausal), Metode Regresi.Regresi. Regresi LinierRegresi Linier Dalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatuDalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatu variabel yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatuvariabel yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus.garis lurus. Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb:Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb: Y = a + bxY = a + bx a = b =a = b = Dengan :Dengan : Y = Besarnya nilai yang diramalY = Besarnya nilai yang diramal a = Nilai trend pada periode dasara = Nilai trend pada periode dasar b = Tingkat perkembangan nilai yang diramalb = Tingkat perkembangan nilai yang diramal x = Unit tahun yang dihitung dari periode dasarx = Unit tahun yang dihitung dari periode dasar N xby∑ ∑− ( )∑ ∑− ∑ ∑ ∑− 22 xxN yxxyN
  • 66. ContohContoh Data penjualan produk PT “ABC” seperti pada tabel berikut,Data penjualan produk PT “ABC” seperti pada tabel berikut, kemudian perusahaan ingin meramal penjualan padakemudian perusahaan ingin meramal penjualan pada periode ke 11, 12, 13, 14, 15.periode ke 11, 12, 13, 14, 15. Penjualan (Y) Periode (X) X2 XY 45 1 1 45 35 2 4 70 30 3 9 90 50 4 16 200 40 5 25 200 60 6 36 360 30 7 49 210 45 8 64 360 55 9 81 494 65 10 100 650 Σ 455 Σ 55 Σ 385 Σ 2680
  • 67. b =b = a =a = Persamaan garis regresinya adalah :Persamaan garis regresinya adalah : Y = 33,675 + 2,15 (X)Y = 33,675 + 2,15 (X) Ramalan ke 11 Y = 33,675 + 2,15 (11) = 57,325Ramalan ke 11 Y = 33,675 + 2,15 (11) = 57,325 Ramalan ke 12 Y = 33,675 + 2,15 (12)Ramalan ke 12 Y = 33,675 + 2,15 (12) = 59,325= 59,325 Ramalan ke 13 Y = 33,675 + 2,15 (13)Ramalan ke 13 Y = 33,675 + 2,15 (13) = 61,325= 61,325 Ramalan ke 14 Y = 33,675 + 2,15 (14)Ramalan ke 14 Y = 33,675 + 2,15 (14) = 63,475= 63,475 Ramalan ke 15 Y = 33,675 + 2,15 (15)Ramalan ke 15 Y = 33,675 + 2,15 (15) = 65,925= 65,925 Rata-rata Bergerak TunggalRata-rata Bergerak Tunggal Tujuan utama dari penggunaan metode rata-rata bergerakTujuan utama dari penggunaan metode rata-rata bergerak adalah untuk menghilangkan atau mengurangi acakanadalah untuk menghilangkan atau mengurangi acakan (randomness) dalam deret waktu.(randomness) dalam deret waktu. 152 555538510 55455268010 ,= − −                           67533 10 55 152 10 455 ,, =−
  • 68. Rumus yang digunakan :Rumus yang digunakan : F(t+1) =F(t+1) = F(t+2) =F(t+2) = F(t+3) =F(t+3) = dst.dst. Dengan :Dengan : F(t+i)= Peramalan pada periode t+1F(t+i)= Peramalan pada periode t+1 XiXi = Nilai aktual= Nilai aktual tt = Periode rata-rata bergerak= Periode rata-rata bergerak ∑= t i t Xt 1 ∑ + = 1 2 t i t Xt ∑ + = 2 3 t i t Xt
  • 69. Bulan Data Rata-rata bergerak Tiga bulanan Rata-rata bergerak Lima bulanan 1 386 - - 2 340 - - 3 390 - - 4 368 372 - 5 425 366 - 6 440 394,3 381,8 7 410 411 392,6 8 466 425 406,6 9 330 438,7 421,8 10 350 402 414,2 11 375 382 399,2 12 380 351,7 386,2 Contoh :
  • 70. Digunakan untuk mengetahui jumlah barang/produk yang harusDigunakan untuk mengetahui jumlah barang/produk yang harus diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaandiproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan yang ada, juga merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi.yang ada, juga merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi. Fungsi lain :Fungsi lain : - Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap- Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategi perusahaan.rencana strategi perusahaan. - Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.- Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi. - Sebagai alat monitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi.- Sebagai alat monitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi. - Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan- Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana produksi.rencana produksi. - Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadual induk produksi.- Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadual induk produksi. PERENCANAAN OPERASI / PRODUKSIPERENCANAAN OPERASI / PRODUKSI
  • 71. Untuk melakukan perencanaan produksi dapat dilakukan dengan beberapa strategi : • Dengan mengendalikan persediaan, (dilakukan padaDengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada saat kapasitas produksi dibawah permintaan dansaat kapasitas produksi dibawah permintaan dan digunakan pada saat diatas kapasitas produksi)digunakan pada saat diatas kapasitas produksi) • Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuaiDengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuai dengan laju produksi yang diinginkan.dengan laju produksi yang diinginkan. • Mengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitasMengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitas pada saat perusahaan dalam keadaan sibuk.pada saat perusahaan dalam keadaan sibuk. • Mempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberianMempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian hadiah, layanan-layanan khusus).hadiah, layanan-layanan khusus). Perencanaan Operasi dapat diklasifikasikanPerencanaan Operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu :menjadi dua metode yaitu :
  • 72. 1. Metode Kualitatif :1. Metode Kualitatif : Rasio persediaan, konsensus manajemen, grafik dll.Rasio persediaan, konsensus manajemen, grafik dll. 2. Metode Kuantitattif :2. Metode Kuantitattif : Heuristik, model matematik, simulasi dll.Heuristik, model matematik, simulasi dll. Contoh :Contoh : Data dari hasil peramalan :Data dari hasil peramalan : Bulan Peramalan Komulatif 1 103 103 2 117 220 3 115 335 4 121 456 5 123 579 6 109 688 7 89 777 8 74 851 9 71 922 10 73 995 11 81 1.076 12 98 1.174
  • 73. Berdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencanaBerdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencana produksi untuk 12 periode.produksi untuk 12 periode. Dimisalkan pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/Dimisalkan pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/ bln dengan menganggap persediaan awal adalah 340 unit.bln dengan menganggap persediaan awal adalah 340 unit. Pada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulanPada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulan pertama dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir, denganpertama dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir, dengan persediaan awal 100 unit, sehingga hasil akhir persediaanpersediaan awal 100 unit, sehingga hasil akhir persediaan seperti pada table berikut :seperti pada table berikut :
  • 74. Tabel Rencana ProduksiTabel Rencana Produksi Bln Perama lan Komu latif Rencana Produksi 1 Rencana Produksi 2 Persediaan Awal Produksi Persediaan Akhir Persedia an Awal Produksi Persediaan Akhir 1 103 103 340 70 307 100 120 117 2 117 220 307 70 260 117 120 120 3 115 335 260 70 215 120 120 125 4 121 456 215 70 164 125 120 124 5 123 579 164 70 111 124 120 121 6 109 688 111 70 72 121 120 132 7 89 777 72 70 53 132 60 103 8 74 851 53 70 49 103 60 89 9 71 922 49 70 48 89 60 78 10 73 995 48 70 45 78 60 65 11 81 1.076 45 70 34 65 60 44 12 98 1.174 34 70 6 44 60 6
  • 75. Dari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satuDari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satu dari rencana yang ada dengan mempertimbangkan biayadari rencana yang ada dengan mempertimbangkan biaya yang terjadi, yaitu biaya terkecil yang akan digunakanyang terjadi, yaitu biaya terkecil yang akan digunakan sebagai rencana produksi.sebagai rencana produksi. PENGAWASAN DANPENGAWASAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAANPERENCANAAN PERSEDIAAN Fungsi utama persediaan yaitu :Fungsi utama persediaan yaitu : - Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi- Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan distribusi untuk memperoleh efisiensi.dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. - Sebagai stabilitor harga terhadap fluktuasi permintaan.- Sebagai stabilitor harga terhadap fluktuasi permintaan.
  • 76. 1.1. Masalah kuantitatifMasalah kuantitatif : semua hal yang berhubungan: semua hal yang berhubungan dengan penentuan kebijakan persediaan al:dengan penentuan kebijakan persediaan al: - Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan.- Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan. - Kapan pemesanan barang harus dilakukan.- Kapan pemesanan barang harus dilakukan. - Berapa jumlah persediaan pengaman.- Berapa jumlah persediaan pengaman. - Metode pengendalian persediaan mana yang paling- Metode pengendalian persediaan mana yang paling tepat.tepat. Masalah umum persediaan dalam suatu system dapatMasalah umum persediaan dalam suatu system dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masalah kuantitatif dandibedakan menjadi dua, yaitu masalah kuantitatif dan masalah kualitatif.masalah kualitatif. 2. Masalah kualitatif : Semua hal yang berhubungan dg system pengoperasian persediaan al: - Jenis bahan/barang apa yang masih ada - Dimana barang tersebut ditempatkan - Berapa banyak barang dalam proses pemesanan - Siapa saja yang ditunjuk sebagai pemasok, dsb.
  • 77. Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaanKomponen biaya dlm rangka penentuan persediaan 1. Biaya pembelian (Biaya pembelian (Purchasing CostPurchasing Cost = c= c - Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan.- Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan. - Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli- Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli dari harga satuan.dari harga satuan. 2. Biaya pengadaan (2. Biaya pengadaan (Procurement CostProcurement Cost)) Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis yaitu : - Biaya pemesanan (Ordering Cost = k) Semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar. - Biaya penentuan pemasok, administrasi pesanan, pengiriman pesanan, pengangkutan, penerimaan dsb.
  • 78. Biaya persiapan (Biaya persiapan (Setup CostSetup Cost = k)= k) -- Semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiap-Semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiap- kan produksi suatu barang.kan produksi suatu barang. - Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin,- Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel mesin, persiapan gambar kerja dsb.persiapan gambar kerja dsb. Biaya penyimpanan (Holding Cost = h) Semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang, meliputi : - Biaya modal - Biaya gudang - Biaya asuransi - Biaya administrasi - Biaya kadaluarsa - Biaya kerusakan dan penyusutan
  • 79. 4. Biaya kekurangan persediaan/kehabisan stock4. Biaya kekurangan persediaan/kehabisan stock ((Shortage CostShortage Cost = p)= p) • Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaanBiaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan lebih kecil dari jumlah yang diperlukan.lebih kecil dari jumlah yang diperlukan. • Metode Pengendalian PersediaanMetode Pengendalian Persediaan – Metode TradisionalMetode Tradisional – Metode perencanaan kebutuhan material (MRP)Metode perencanaan kebutuhan material (MRP) – Metode KanbanMetode Kanban  Metode Pengendalian Persediaan Tradisional/EOQMetode Pengendalian Persediaan Tradisional/EOQ Dalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimalDalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimal dalam menentukan :dalam menentukan : - Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ)- Jumlah ukuran pemesanan ekonomis (EOQ) - Titik pemesanan kembali (RO)- Titik pemesanan kembali (RO) - Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS)- Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan (SS)
  • 80.  Model EOQ didasarkan pada asumsi-asumsi sbb :Model EOQ didasarkan pada asumsi-asumsi sbb : Hanya satu item barang (produk) yangHanya satu item barang (produk) yang diperhitungkandiperhitungkan Kebutuhan (permintaan) setiap periode diketahuiKebutuhan (permintaan) setiap periode diketahui Barang yang dipesan diasumsikan dapat segeraBarang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersediatersedia Waktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstanWaktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstan Setiap pesanan dikirim dan langsung digunakanSetiap pesanan dikirim dan langsung digunakan Tidak ada pesanan ulang (back order)Tidak ada pesanan ulang (back order) Tidak ada diskonTidak ada diskon Tujuan model ini adalah menentukan jumlah ekonomis setiap kali pemesanan (EOQ) sehingga total biaya persediaan minimal.
  • 81. Biaya Total Persediaan = Ordering cost + HoldingBiaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost + Purchasing cost.cost + Purchasing cost. Parameter yang dipakai adalah :Parameter yang dipakai adalah : DD : jumlah kebutuhan barang selama satu periode: jumlah kebutuhan barang selama satu periode kk :: ordering costordering cost sekali pesansekali pesan hh :: holding costholding cost persatuan nilai persediaanpersatuan nilai persediaan persatuan waktupersatuan waktu cc :: purchasing costpurchasing cost persatuan nilai persediaanpersatuan nilai persediaan tt : waktu antara satu pesanan ke pesanan: waktu antara satu pesanan ke pesanan berikutnyaberikutnya
  • 82. Titik saat pemesanan diterima (order point) Rata-rata persediaan = Q/2 Waktu ( t ) TingkatPersediaa t = Q/D Model Persediaan EOQ Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost + Purchasing cost.
  • 83. a). Biaya pesan =a). Biaya pesan = k : biaya pesan setiap kali pesank : biaya pesan setiap kali pesan D : permintaan per periodeD : permintaan per periode Q : jumlah pemesanan optimalQ : jumlah pemesanan optimal b). Biaya simpan =b). Biaya simpan = h : biaya simpan per unit per periodeh : biaya simpan per unit per periode Q : jumlah pemesanan optimalQ : jumlah pemesanan optimal c). Biaya pembelian = cc). Biaya pembelian = c Rumus persediaan model Q (EOQ) adalah sbb :Rumus persediaan model Q (EOQ) adalah sbb : Q (EOQ) =Q (EOQ) =       Q D k       Q D k h Dk2
  • 84. ttoo (waktu antar pemesanan optimal) diperoleh :(waktu antar pemesanan optimal) diperoleh : tt oo == Contoh :Contoh : Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan 100Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan 100 unit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kaliunit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kali pesan. Biaya penyimpanan harian setiap unit persediaanpesan. Biaya penyimpanan harian setiap unit persediaan Rp 0,02,- tentukan jumlah pemesanan yang ekonomis danRp 0,02,- tentukan jumlah pemesanan yang ekonomis dan waktu antar pemesanan yang optimal.waktu antar pemesanan yang optimal. Diketahui :Diketahui : D = 100 unit/hariD = 100 unit/hari k = Rp 100,-/pesank = Rp 100,-/pesan h = Rp 0,02,-/unit/harih = Rp 0,02,-/unit/hari D EOQ
  • 85. Jumlah pemesanan ekonomis :Jumlah pemesanan ekonomis : EOQ =EOQ = Waktu antar pemesanan :Waktu antar pemesanan : to =to = unit xx h Dk 1000 02,0 10010022 == hari D EOQ 10 100 1000 ==
  • 86. Modul IV :Modul IV : Perencanaan &Perencanaan & PerancanganPerancangan TataTata Letak FasilitasLetak Fasilitas Kompetensi Pokok Bahasan :Kompetensi Pokok Bahasan :  Memahami aspek-aspek yang berkaitanMemahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrikdengan penetapan lokasi fasilitas/pabrik  Memahami teknik dan mampu melakukanMemahami teknik dan mampu melakukan perancangan tata letak fasilitas produksiperancangan tata letak fasilitas produksi  Memahami permasalahan yang berkaitanMemahami permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan bahan (dengan pemindahan bahan (material handlingmaterial handling).).  Memahami macam/type tata letak fasilitasMemahami macam/type tata letak fasilitas produksi.produksi.
  • 87. Perencanaan Fasilitas :Perencanaan Fasilitas : -- Perancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akanPerancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan dibangun/didirikan, dengan tujuan menempatkan fasilitas-dibangun/didirikan, dengan tujuan menempatkan fasilitas- fasilitas/pabrik yang sesuai dari segi biaya dan keuntungan.fasilitas/pabrik yang sesuai dari segi biaya dan keuntungan. Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas :Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas : - Perancangan lokasi pabrik- Perancangan lokasi pabrik - Perancangan fasilitas produksi- Perancangan fasilitas produksi Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas :Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas : Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampuLokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampu memberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi yang rendahmemberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi yang rendah serta harga dan volume penjualan produk yang mampu memberikanserta harga dan volume penjualan produk yang mampu memberikan keuntungan yang maksimal.keuntungan yang maksimal. Perencenaan & Perancangan Tata Letak FasilitasPerencenaan & Perancangan Tata Letak Fasilitas
  • 88. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalamFaktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik :penentuan lokasi pabrik : 1. Market location1. Market location 5. Climate5. Climate 2. Raw material location2. Raw material location 6. Labor & wage salary6. Labor & wage salary 3. Transportation3. Transportation 7. Law & taxation7. Law & taxation 4. Power4. Power 8. Water & waste8. Water & waste Model-model Analisa Lokasi FasilitasModel-model Analisa Lokasi Fasilitas Cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis danCara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis dan mengambil keputusan untuk memilih lokasi pabrik/mengambil keputusan untuk memilih lokasi pabrik/ perusahaan.perusahaan.
  • 89.  Metode PendekatanMetode Pendekatan - Kontinyu- Kontinyu (Penentuan satu/lebih lokasi optimal)(Penentuan satu/lebih lokasi optimal) . Metode Analisa Pusat Gravitasi “. Metode Analisa Pusat Gravitasi “GravityGravity”” - Analisis Kuantitatif- Analisis Kuantitatif (Faktor Obyektifitas)(Faktor Obyektifitas) . Metode Analisis Transportasi Program Linier. Metode Analisis Transportasi Program Linier - Analisis Hibrid- Analisis Hibrid (Kombinasi Faktor Obyektif &(Kombinasi Faktor Obyektif & Subyektif)Subyektif) . Metode “. Metode “Brown-Gibson”Brown-Gibson” Analisa Pusat Gravitasi :Analisa Pusat Gravitasi : Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhiDalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu :yaitu : - Lokasi sumber bhn baku/material (input produksi).- Lokasi sumber bhn baku/material (input produksi). - Lokasi daerah pemasaran (output produksi).- Lokasi daerah pemasaran (output produksi).
  • 90. Dalam metode ini diasumsikan bahwa :Dalam metode ini diasumsikan bahwa : Biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biayaBiaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi baikproduksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi baik dari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrikdari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrik dianggap sama).dianggap sama). Untuk menganalisa dengan metode ini input yangUntuk menganalisa dengan metode ini input yang diperlukan adalah :diperlukan adalah : - Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari- Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari masing daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku.masing daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku. - Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan,- Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan, daerah pemasaran ataupun daerah sumber bhn baku.daerah pemasaran ataupun daerah sumber bhn baku.
  • 91. Fungsi Tujuan adalah :Fungsi Tujuan adalah : m nm n Minimum f (X,Y) =Minimum f (X,Y) = ∑∑ ∑∑ Wj . diWj . di I=1 j=1I=1 j=1 Dimana :Dimana : didi = [ ( Xi –aj )= [ ( Xi –aj ) 22 + ( Yi – bj )+ ( Yi – bj ) 22 ]] 1/21/2 mm = banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilih= banyaknya alternatif lokasi yang akan dipilih nn = banyaknya daerah pemasaran/sumber bhn baku= banyaknya daerah pemasaran/sumber bhn baku WjWj = Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas= Kebutuhan/demand produk jadi atau kapasitas suplay dari sumber bhn baku.suplay dari sumber bhn baku. ( Xi ; Yi )( Xi ; Yi ) = koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,…., m= koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,…., m ( aj ; bj )( aj ; bj ) = koordinat lokasi daerah pemasaran atau= koordinat lokasi daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., nlokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., n
  • 92. Soal Latihan :Soal Latihan : Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikanSebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperolehpabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuanalternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai berikut :puluhan kilometer) sebagai berikut : • Alternatif lokasi P (-10, 7)Alternatif lokasi P (-10, 7) • Alternatif lokasi Q (5, -30)Alternatif lokasi Q (5, -30) • Alternatif lokasi R (10, 0)Alternatif lokasi R (10, 0) Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannyaDaerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya terletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhanterletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhan masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :
  • 93. Daerah Pemasaran :Daerah Pemasaran : DemandDemand (ton)(ton) Pemasaran A (2, -15)Pemasaran A (2, -15) 55 Pemasaran B (-5, -10)Pemasaran B (-5, -10) 1010 Pemasaran C (8, 8)Pemasaran C (8, 8) 88 Pemasaran D (0, -7)Pemasaran D (0, -7) 1515 Pemasaran E (-15, 8)Pemasaran E (-15, 8) 2020 Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasiDengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasi perusahaan perminyakan mana yang seharusnya dipilih ?perusahaan perminyakan mana yang seharusnya dipilih ?
  • 94. Metode KuantitatifMetode Kuantitatif Transportasi Program LinierTransportasi Program Linier Aplikasi metode transportasi digunakan untukAplikasi metode transportasi digunakan untuk menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasimenentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusanpabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi yangyang dipilih didasarkan pada lokasi yang memberikan total biaya terkecil.memberikan total biaya terkecil. Dalam menyelesaikan masalah trensportasi adaDalam menyelesaikan masalah trensportasi ada beberapa cara/metode yang dapat digunakanbeberapa cara/metode yang dapat digunakan yaitu : cara/metodeyaitu : cara/metode heuristics, vogelheuristics, vogel dandan northnorth west corner.west corner.
  • 95. Contoh persoalan pemakaian metodeContoh persoalan pemakaian metode transportasi untuk memilih lokasi yang baik.transportasi untuk memilih lokasi yang baik. Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kotaPerusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota Semarang dan Bandung yang mensuplai produkSemarang dan Bandung yang mensuplai produk ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo,ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo, Purwokerto dan Magelang.Purwokerto dan Magelang. Berkaitan dengan permintaan produk yang terusBerkaitan dengan permintaan produk yang terus meningkat perusahaan merencanakan untukmeningkat perusahaan merencanakan untuk membangun sebuah pabrik baru lagi.membangun sebuah pabrik baru lagi.
  • 96. Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota SurabayaAlternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya atau kota Malangatau kota Malang Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, sertaData mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta data kebutuhan (demand) untuk masing-masing daerahdata kebutuhan (demand) untuk masing-masing daerah seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) : Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 20 25 15 650 Bandung 40 45 30 42 600 Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas Malang 58 55 62 60 tak terbatas Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
  • 97. Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi diDengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di kota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan kekota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan ke setiap daerah pemasaran dengan memperhatikansetiap daerah pemasaran dengan memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik yang ada.kapasitas masing-masing pabrik yang ada. Alternatif lokasi SurabayaAlternatif lokasi Surabaya Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 20 25 15 650 Bandung 40 45 30 42 600 Surabaya 55 50 60 55 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
  • 98. Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di SurabayaIterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Surabaya Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg)Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 200 20 25 15 450 650 Bandung 40 200 45 100 30 300 42 600 Surabaya 55 50 400 60 55 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
  • 99. Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi SBYPerhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi SBY From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 200 18 0 Semarang Solo 0 20 -3 Semarang P Kerto 0 25 17 Semarang Magelang 450 15 0 Bandung Jogja 200 40 0 Bandung Solo 100 45 0 Bandung P Kerto 300 30 0 Bandung Magelang 0 42 5 Surabaya Jogja 0 55 10 Surabaya Solo 400 50 0 Surabaya P Kerto 0 60 25 Surabaya Magelang 0 55 13 Minimized OBJ = 51.850
  • 100. Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby.Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby. 18404518404530555060 Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 100 20 100 25 15 450 650 Bandung 40 300 45 30 300 30 600 Surabaya 50 50 400 60 55 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
  • 101. Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBYPerhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBY From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 100 18 0 Semarang Solo 100 20 0 Semarang P Kerto 0 25 17 Semarang Magelang 450 15 0 Bandung Jogja 300 40 0 Bandung Solo 0 45 3 Bandung P Kerto 300 30 0 Bandung Magelang 0 42 5 Surabaya Jogja 0 55 7 Surabaya Solo 400 50 0 Surabaya P Kerto 0 60 22 Surabaya Magelang 0 55 10 Minimized OBJ = 51.550
  • 102. Alternatif lokasi MalangAlternatif lokasi Malang 184058 Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 20 25 15 650 Bandung 40 45 30 42 600 Malang 58 55 62 60 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
  • 103. Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di MalangIterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Malang 18404558 Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 200 20 25 15 450 650 Bandung 40 200 45 100 30 300 42 600 Malang 58 55 400 62 60 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
  • 104. Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg.Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg. From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 200 18 0 Semarang Solo 0 20 -3 Semarang P Kerto 0 25 17 Semarang Magelang 450 15 0 Bandung Jogja 200 40 0 Bandung Solo 100 45 0 Bandung P Kerto 300 30 0 Bandung Magelang 0 42 3 Malang Jogja 0 58 8 Malang Solo 400 55 0 Malang P Kerto 0 62 19 Malang Magelang 0 60 13 Minimized OBJ = 53.850
  • 105. Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di MalangIterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di Malang Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas (ton/mgg) Jogja Solo P Kerto Mg-lang Semarang 18 100 20 100 25 15 450 650 Bandung 40 300 45 30 300 42 600 Malang 58 55 400 62 60 400 Demand (ton/mgg) 400 500 300 450 1650
  • 106. Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi MlgPerhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi Mlg From To Shipment Cost/profit Oport. Cost Semarang Jogja 100 18 0 Semarang Solo 100 20 0 Semarang P Kerto 0 25 17 Semarang Magelang 450 15 0 Bandung Jogja 300 40 0 Bandung Solo 0 45 3 Bandung P Kerto 300 30 0 Bandung Magelang 0 42 5 Malang Jogja 0 58 5 Malang Solo 400 55 0 Malang P Kerto 0 62 19 Malang Magelang 0 60 10 Minimized OBJ = 53.550
  • 107. Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangunBerdasarkan perhitungan diatas jika dibangun pabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinyapabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinya sebesarsebesar Rp 51.550,-Rp 51.550,- dan jika dibangun pabrikdan jika dibangun pabrik di lokasi Malang biaya transportasinya sebesardi lokasi Malang biaya transportasinya sebesar RpRp 53.550-,53.550-, dengan demikian pendirian pabrik yangdengan demikian pendirian pabrik yang lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya.lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya.
  • 108. • Tata Letak Produk (Product Lay Out = Aliran produk). • Tata Letak Proses (Process Lay Out = Aliran proses). • Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Lay Out). • Tata Letak Kelompok Produk (Product Famili/Group Teknologi) Macam Tipe Tata Letak FasilitasMacam Tipe Tata Letak Fasilitas
  • 109.  Tata Letak Produk :Tata Letak Produk : • Semua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalamSemua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalam satu departemen khusus.satu departemen khusus. • Diaplikasikan untuk industri skala besar dan prosesDiaplikasikan untuk industri skala besar dan proses produksinya berlangsung secara kontinyu.produksinya berlangsung secara kontinyu. • Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil,Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil, elektronik).elektronik). Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk : 1.1. Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produkProduk yang dibuat hanya satu atau beberapa produk standar.standar. 2.2. Produk dibuat dalam jumlah/volume besar untukProduk dibuat dalam jumlah/volume besar untuk jangka waktu relatif lama.jangka waktu relatif lama. 3.3. KeseimbanganKeseimbangan lintasan produksi lebih baik.lintasan produksi lebih baik.
  • 110. 4.4. Satu mesin hanya digunakan unt satu macam prosesSatu mesin hanya digunakan unt satu macam proses kerja.kerja. 5.5. Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatifAktivitas inspeksi selama proses produksi relatif sedikit.sedikit. 6.6. Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapatAktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat dilaksanakan secara mekanis.dilaksanakan secara mekanis.
  • 111. A Bahan Baku Gudang Bahan Baku SK-1 SK-2 SK-3 SK-4 Gudang Produk Jadi Produk Jadi AA Press AA B B 1 1 2 3 1 2 3 4 4 2 Bubut Drill Penge- pakan Gerinda Frais Bubut Penge- pakan Tata Letak Aliran Produk
  • 112. Keuntungan :Keuntungan : 1.1. MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusunMHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun berdasarkan urutan operasi, shg jarak perpindahanberdasarkan urutan operasi, shg jarak perpindahan bahan minimum.bahan minimum. 2.2. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatifTotal waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat.singkat. 3.3. Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksiWork In Procces jarang terjadi karena lintasan produksi sudah seimbang. Output satu proses langsungsudah seimbang. Output satu proses langsung dipergunakan sebagai input proses berikutnya.dipergunakan sebagai input proses berikutnya. 4.4. Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yangTiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yang minimal karena tidak diperlukan WIP Storege.minimal karena tidak diperlukan WIP Storege.
  • 113. Kerugian :Kerugian : 1.1. Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinyaBreakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruh aliran produksi.seluruh aliran produksi. 2.2. Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, makaJika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka akan merubah aliran produk dan lay out.akan merubah aliran produk dan lay out. 3.3. Kelancaran proses produksi akan ditentukan olehKelancaran proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin yang paling lambat.proses mesin yang paling lambat. 4.4. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special PurposeMemerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose Machine).Machine). Tata Letak Proses :Tata Letak Proses : • Denaturant dan penempatan mesin/fasilitas produksiDenaturant dan penempatan mesin/fasilitas produksi yang semacam dalam satu departemen.yang semacam dalam satu departemen. • Semua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerjaSemua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerja yang sama diletakan dalam satu departemen.yang sama diletakan dalam satu departemen. • Diaplikasikan pada industri berskala kecil.Diaplikasikan pada industri berskala kecil. • Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.
  • 114. Pertimbangan :Pertimbangan : 1.1. Produk yang dibuat berbagai macam model/type danProduk yang dibuat berbagai macam model/type dan tiap model dibuat dalam jumlah kecil serta jangkatiap model dibuat dalam jumlah kecil serta jangka waktu yang relatif singkat.waktu yang relatif singkat. 2.2. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu danAktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan gerak untuk menentukan metode dan waktu standargerak untuk menentukan metode dan waktu standar sulit dilakukan.sulit dilakukan. 3.3. Sulit mengatur line balanchng antar operator danSulit mengatur line balanchng antar operator dan mesin.mesin. 4.4. Memerlukan pengawasan yang ekstra selama prosesMemerlukan pengawasan yang ekstra selama proses operasi.operasi. 5.5. Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai macamSatu jenis mesin dapat melakukan bebagai macam produk (General Purpose).produk (General Purpose). 6.6. Banyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatanBanyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan MH.MH.
  • 115. A Bahan Baku Gudang Bahan Baku SK-1 SK-2 SK-3 SK-4 Gudang Produk Jadi Produk Jadi AA A B B BubutPress Drill Gerinda 1 1 1 3 2 3 4 2 4 4 42 Penge- coran Frais Pengepakan Tata Letak Aliran Proses
  • 116. Keuntungan :Keuntungan : 1.1. Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karenaInvestasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang digunakan mesin-mesin type umummesin yang digunakan mesin-mesin type umum (General Purpose).(General Purpose). 2.2. Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaituJika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu dengan memindahkan ke mesin lain.dengan memindahkan ke mesin lain. 3.3. Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebihKarena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik dan efisien.baik dan efisien. Kerugian :Kerugian : 1.1. Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebihKarenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal.mahal. 2.2. Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyakTotal waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai karena waktu operasi sulit diseimbangkan.dijumpai karena waktu operasi sulit diseimbangkan. 3.3. Karena diversifikasi produk adalah job order, makaKarena diversifikasi produk adalah job order, maka diperlukan operator skill tinggi.diperlukan operator skill tinggi.
  • 117. Tata Letak Posisi Tetap :Tata Letak Posisi Tetap : • Material dan komponen dari produk utama akanMaterial dan komponen dari produk utama akan ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitasditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia sertaproduksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil akan bergerak menujukomponen-komponen kecil akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama.lokasi material atau komponen produk utama. • Diaplikasikan pada industri yang menghasilkanDiaplikasikan pada industri yang menghasilkan produk-produk skala ukuran besar : Industri pesawat,produk-produk skala ukuran besar : Industri pesawat, kapal dll.kapal dll. Mesin-2Mesin-2 Mesin-2 Mesin-2Mesin-2 Mesin-2 Produk Utama
  • 118. Keuntungan :Keuntungan : 1.1. Karena posisi material dan komponen produk utamaKarena posisi material dan komponen produk utama tetap, maka MH dapat dikurangi.tetap, maka MH dapat dikurangi. 2.2. Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapatFleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahandiakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan dalam rancangan produk.dalam rancangan produk. Kerugian : 1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operato pada saat proses operasi. 2. Memerlukan operator dengan skill tinggi. 3. Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan kerja dan WIP. 4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat.
  • 119. Keuntungan :Keuntungan : • Dengan pengelompokan produk sesuai dengan prosesDengan pengelompokan produk sesuai dengan proses pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akanpembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan diperoleh secara maksimal.diperoleh secara maksimal. • Jarak perpindahan material lebih pendek sehinggaJarak perpindahan material lebih pendek sehingga lintasan aliran lebilintasan aliran lebih lancar.lancar. • Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk layMemiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay out dan proses lay out.out dan proses lay out. • Umumnya menggunakan mesin-mesin general purposeUmumnya menggunakan mesin-mesin general purpose sehingga investasinya juga lebih rendah.sehingga investasinya juga lebih rendah. Product Family (Group Tecnology) :Product Family (Group Tecnology) :  Didasarkan pada pengelompokan produk atauDidasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat.komponen yang akan dibuat.  Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product layPada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay out dan procces lay out.out dan procces lay out.  Produk-produk yang tidak identik dikelompokanProduk-produk yang tidak identik dikelompokan berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atauberdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau peralatan.peralatan.
  • 120. A Bubut Bor Gerinda Perakitan Milling Perakitan Bor Finising B C Press Bubut Bor Press Perakitan Gerinda Bor Perakitan Bor Gerinda Tata Letak Group Teknologi
  • 121. Kerugian :Kerugian : 1.1. Diperlukan TK dengan skill tinggi.Diperlukan TK dengan skill tinggi. 2.2. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatanKelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan pengendalian produksi terutama aliran kerja.pengendalian produksi terutama aliran kerja. 3.3. Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukanJika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukan WIP Storage.WIP Storage. 4.4. Beberapa kerugian dari product dan procces lay outBeberapa kerugian dari product dan procces lay out juga akan dijumpai.juga akan dijumpai. 5.5. Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksiKesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksi tipe special purpose sulit dilakukan.tipe special purpose sulit dilakukan.
  • 122. Modul V : OptimasiModul V : Optimasi Kompetensi Pokok Bahasan :Kompetensi Pokok Bahasan :  Mampu melakukan penilaian/evaluasi,Mampu melakukan penilaian/evaluasi, membandingkan dan menjaring berbagaimembandingkan dan menjaring berbagai pilihan jawaban, sehingga dapat mengambilpilihan jawaban, sehingga dapat mengambil keputusan yang terbaik.keputusan yang terbaik.  Mampu menyelesaikan persoalan-persoalanMampu menyelesaikan persoalan-persoalan dengan pertimbangan criteria-criteria dandengan pertimbangan criteria-criteria dan pembatas-pembatas tertentu dengan tujuanpembatas-pembatas tertentu dengan tujuan mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai.mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai.
  • 123. OPTIMASI :OPTIMASI : PROGRAM DINAMISPROGRAM DINAMIS • Program DinamisProgram Dinamis Suatu teknik optimasi untuk menyelesaikan masalahSuatu teknik optimasi untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan sekumpulan pengambilan keputusanyang melibatkan sekumpulan pengambilan keputusan yang saling berhubungan, dengan tujuan agar secarayang saling berhubungan, dengan tujuan agar secara keseluruhan mencapai keefektifan.keseluruhan mencapai keefektifan. • Prinsip Optimasi Bellman :Prinsip Optimasi Bellman : Menyatakan bahwa suatu kebijakan menyeluruh yangMenyatakan bahwa suatu kebijakan menyeluruh yang optimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan yangoptimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan yang optimal pula.optimal pula. Dalam program dinamis keputusan mendatangDalam program dinamis keputusan mendatang ditentukan berdasarkan keputusan saat ini, keputusanditentukan berdasarkan keputusan saat ini, keputusan saat ini ditentukan berdasarkan keputusan kemarin dansaat ini ditentukan berdasarkan keputusan kemarin dan keduanya saling mempengaruhi.keduanya saling mempengaruhi.
  • 124. Penggunaan Program Dinamis :Penggunaan Program Dinamis : 1.1. Pemilihan route/jalur terpendek.Pemilihan route/jalur terpendek. - Seseorang yang akan pergi kesuatu tujuan.- Seseorang yang akan pergi kesuatu tujuan. - Pembuatan jaringan pipa/listrik dll.- Pembuatan jaringan pipa/listrik dll. 2. Permasalah Produksi.2. Permasalah Produksi. - Pemesanan persediaan.- Pemesanan persediaan. - Perencanaan produksi.- Perencanaan produksi. - Penjadwalan perbaikan mesin dll.- Penjadwalan perbaikan mesin dll. Keputusan mendatang Keputuam saat ini Keputusan saat ini Keputusan kemarin dipengaruhi
  • 125. Contoh :Contoh : Skema jaringan jalan beserta lama waktu tempuhnyaSkema jaringan jalan beserta lama waktu tempuhnya dalam menit, seperti di bawah ini.dalam menit, seperti di bawah ini. Pilihlah route state A (asal) ke state I (tujuan) yang dapatPilihlah route state A (asal) ke state I (tujuan) yang dapat ditempuh paling cepat.ditempuh paling cepat. G H I CBA E 3 3 7 10 10 8 Stage 1 Stage 2 Stage 3 Stage 4 Stage 5 9 7 5 12 F D
  • 126. Penyelesaian :Penyelesaian : Perhitungan dari I ke A secara mundur daimulai dari stagePerhitungan dari I ke A secara mundur daimulai dari stage (tahap) 4(tahap) 4 Tahap 4 :Tahap 4 : Jika dimulai dari tahap 4, terdapat dua route submasalahJika dimulai dari tahap 4, terdapat dua route submasalah dimulai dari H (state H) ke I dan dimulai dari D ke I. Berartidimulai dari H (state H) ke I dan dimulai dari D ke I. Berarti hanya terdapat satu pilihan, route manakah yanghanya terdapat satu pilihan, route manakah yang mempunyai waktu tercepat. Sudah barang tentu route H-Imempunyai waktu tercepat. Sudah barang tentu route H-I mempunyai waktu tercepat 10 menit, dan keputusanmempunyai waktu tercepat 10 menit, dan keputusan optimumnya adalah route H-I.optimumnya adalah route H-I. State Keputusan Keputusan Optimum Waktu tercepat ke I (menit) I H 10 I 10 D 11 I 11
  • 127. Tahap 3 :Tahap 3 : • Dari tahap 3, terdapat tiga route submasalah, yaitu dariDari tahap 3, terdapat tiga route submasalah, yaitu dari state G, E, C. Route manakah yang tercepat apabilastate G, E, C. Route manakah yang tercepat apabila tujuannya ke I.tujuannya ke I. • Untuk mencapai ke I harus terlebih dahulu melewati DUntuk mencapai ke I harus terlebih dahulu melewati D atau H. Berarti hanya tersedia dua keputusan. Jikaatau H. Berarti hanya tersedia dua keputusan. Jika keputusannya adalah route G-H waktu yang ditempuhkeputusannya adalah route G-H waktu yang ditempuh adalah 8 menit. Dengan demikian total waktu yangadalah 8 menit. Dengan demikian total waktu yang ditempuh adalah 18 menit (tercepat).ditempuh adalah 18 menit (tercepat). • Jika route yang ditempuh adalah E-H, maka waktu yangJika route yang ditempuh adalah E-H, maka waktu yang dempuh untuk mencapai I adalah 7 menit ditambah jarakdempuh untuk mencapai I adalah 7 menit ditambah jarak dari H ke I (10 menit), sehingga total waktu yangdari H ke I (10 menit), sehingga total waktu yang ditempuh adalah 17 menit.ditempuh adalah 17 menit. • Jika route yang ditempuh adalah E-D, maka waktu yangJika route yang ditempuh adalah E-D, maka waktu yang ditempuh 7 menit ditambah 11 menit, sehingga total 18ditempuh 7 menit ditambah 11 menit, sehingga total 18 menit.menit. • Jika dimulai route C-D, maka waktu yang ditempuhJika dimulai route C-D, maka waktu yang ditempuh adalah 9 menit ditambah 11 menit, sehingga total waktuadalah 9 menit ditambah 11 menit, sehingga total waktu yang ditempu adalah 20 menit.yang ditempu adalah 20 menit.
  • 128. Tahap 2 :Tahap 2 : Dengan cara yang sama seperti dalam tahap 4 dan 3,Dengan cara yang sama seperti dalam tahap 4 dan 3, maka tabel analisa tahap 2 adalah sebagai berikut :maka tabel analisa tahap 2 adalah sebagai berikut : State Keputusan Keputusan Optimum Waktu tercepat ke I (menit) H D G 18 - H 18 E 17 18 H 17 C - 20 D 20 State Keputusan Keputusan Optimum Waktu tercepat ke I (menit) G E C F 21 26 - G 21 B - 22 32 E 22
  • 129. Tahap 1 :Tahap 1 : Dalam tahap 1, hasil analisa route terpendek adalahDalam tahap 1, hasil analisa route terpendek adalah sebagai berikut :sebagai berikut : State Keputusan Keputusan Optimum Waktu tercepat ke I (menit) F B A 31 30 B 30 Dari tabel tahap 1, dapat disimpulkan bahwa apabila kita mengambil route A-F, maka waktu yang harus ditempuh menuju ke I adalah 31 menit. Apabila kita mengambil route A-B, maka waktu yang harus ditempuh untuk menuju ke I adalah 30 menit. Jadi route yang memiliki waktu tempuh tercepat dari A ke I adalah route A – B – E - H – I, dengan total waktu tempuh 30 menit.
  • 130. CA B F E D G H I 3 8 9 7 5 7 11 9 8 10 12 10
  • 131. SISTEM ANTRIANSISTEM ANTRIAN Keberadaan sistem antrian diperlukan/ dipergunakan ketikaKeberadaan sistem antrian diperlukan/ dipergunakan ketika para pelanggan (konsumen) menunggu untuk mendapatkanpara pelanggan (konsumen) menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan.jasa pelayanan. Beberapa contoh sistem antrian digunakan dalamBeberapa contoh sistem antrian digunakan dalam melancarkan pelayanan kpd pelanggan atau konsumen :melancarkan pelayanan kpd pelanggan atau konsumen : • Pelanggan menunggu pelayanan didepan kasir.Pelanggan menunggu pelayanan didepan kasir. • Mahasiswa menunggu untuk regristrasi dan pembayaranMahasiswa menunggu untuk regristrasi dan pembayaran uang kuliah.uang kuliah. • Para penumpang Kereta Api menunggu pelayanan loketPara penumpang Kereta Api menunggu pelayanan loket penjualan karcis.penjualan karcis. • Para pengendara kendaraan menunggu untuk men-Para pengendara kendaraan menunggu untuk men- dapatkan pelayanan pengisian bahan bakar.dapatkan pelayanan pengisian bahan bakar. • Beberapa peralatan menunggu untuk disservice. dll.Beberapa peralatan menunggu untuk disservice. dll.
  • 132. Struktur Sistem AntrianStruktur Sistem Antrian Model antrian memiliki dua komponen utama yaitu :Model antrian memiliki dua komponen utama yaitu : – Garis tunggu atau antrian (queue).Garis tunggu atau antrian (queue). – Fasilitas pelayanan (service facility)Fasilitas pelayanan (service facility) Pelanggan atau konsumen menunggu untuk mendapat-Pelanggan atau konsumen menunggu untuk mendapat- kan pelayanan : menunggu giliran memasuki fasilitaskan pelayanan : menunggu giliran memasuki fasilitas pelayanan, menerima pelayanan, dan akhirnya keluarpelayanan, menerima pelayanan, dan akhirnya keluar dari sistem pelayanan.dari sistem pelayanan.
  • 133. Pelanggan masuk ke dalam sistem antrian Garis tunggu atau antrian Pelanggan keluar dari sistem Fasilitas pelayanan 1 2 S
  • 134. Langkah-langkah dalam analisa antrianLangkah-langkah dalam analisa antrian 1.1. Tentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari.Tentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari. 2.2. Tentukan model antrian yg cocok dlm menggambakanTentukan model antrian yg cocok dlm menggambakan sistem.sistem. 3.3. Gunakan formulasi matematik atau metode simulasiGunakan formulasi matematik atau metode simulasi untuk menganalisa model antrian.untuk menganalisa model antrian. Sistem Antrian memiliki beberapa komponen sbb:Sistem Antrian memiliki beberapa komponen sbb: • Populasi masukan (input population) ~ banyaknyaPopulasi masukan (input population) ~ banyaknya pelanggan potensial yang dapat memasuki systempelanggan potensial yang dapat memasuki system antrian.antrian. • Distribusi kedatangan (arrival distribution) ~Distribusi kedatangan (arrival distribution) ~ Menggambarkan bagaimana distribusi pelangganMenggambarkan bagaimana distribusi pelanggan memasuki system.memasuki system. • Para pelanggan datang setiap lima menit (constanPara pelanggan datang setiap lima menit (constan arrival distribution) atau datang secara acak (arrivalarrival distribution) atau datang secara acak (arrival patern random).patern random).
  • 135. • Disiplin pelayanan ~ menunjukkan pelanggan yangDisiplin pelayanan ~ menunjukkan pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu.mana yang akan dilayani lebih dulu. • FCFS (first come, first served) atau LCFS (last come,FCFS (first come, first served) atau LCFS (last come, first served).first served). • Fasilitas pelayanan ~ mengelompokan fasilitasFasilitas pelayanan ~ mengelompokan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang tersedia.pelayanan menurut jumlah yang tersedia. Sistem single channel = satu saluran untuk memasukiSistem single channel = satu saluran untuk memasuki sistem pelayanan dengan satu fasilitas pelayanan.sistem pelayanan dengan satu fasilitas pelayanan. Kedatangan Fasilitas pelayanan Keberangkatan Antrian Multiple channel = mempunyai beberapa saluran.
  • 136. Pelanggan masuk dalam sistem antrian Pelanggan keluar dari sistem Konsumen antri dalam garis tunggu Fasilitas pelayanan 1 2 3 • Distribusi pelayanan ~ (1) Berapa banyak pelangganDistribusi pelayanan ~ (1) Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan waktu, atau (2) Berapayang dapat dilayani per satuan waktu, atau (2) Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani.lama setiap pelanggan dapat dilayani.
  • 137. • Kapasitas sistem pelayanan ~ memaksimumkan jumlahKapasitas sistem pelayanan ~ memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperbolehkan masuk dalam sistem.pelanggan yang diperbolehkan masuk dalam sistem. • Notasi dalam Sistem AntrianNotasi dalam Sistem Antrian NN = Jumlah pelanggan dalam sistem.= Jumlah pelanggan dalam sistem. PnPn = Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem.= Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem. = Jumlah rata-rata pelanggan yg datang per satuan= Jumlah rata-rata pelanggan yg datang per satuan waktu.waktu. µµ = Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per= Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu.satuan waktu. PoPo = Probabilitas tdk ada pelanggan dalam system.= Probabilitas tdk ada pelanggan dalam system. PP = Tingkat intensitas fasilitas pelayanan.= Tingkat intensitas fasilitas pelayanan. LL = Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan= Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem.dalam sistem. LqLq = Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu= Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian.dalam antrian.
  • 138. WW = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama= Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem.dalam sistem. WqWq = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama= Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian.menunggu dalam antrian. 1/µ1/µ = Waktu rata-rata pelayanan.= Waktu rata-rata pelayanan. 1/1/ = Waktu rata-rata antar kedatangan.= Waktu rata-rata antar kedatangan. SS = Jumlah fasilitas pelayanan.= Jumlah fasilitas pelayanan. Salah satu model antrian yang paling sederhana adalahSalah satu model antrian yang paling sederhana adalah model saluran tunggal (single channel model) yangmodel saluran tunggal (single channel model) yang ditulis dengan notasi “sistem M/M/1 “ Komponen dariditulis dengan notasi “sistem M/M/1 “ Komponen dari sistem ini adalah sbb :sistem ini adalah sbb :