SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Downloaden Sie, um offline zu lesen
akhir bupati aceng   malaikat maut di connecticut

                                                         k
                                                      omi buang
                                                     k i
                                                      utd    s
                                                  ruh
                                                          ana




   DAG..DIG..DUG
atc cengkareng
                                   EDISI 56 24 - 30 DESEMBER 2012
DAFTAR ISI
 Edisi 56 24 - 30 DESember 2012

                                                                  internasional
                                                                  Malaikat Kematian itu Seorang Asperger
                                                                                          Pelaku penembakan di Sekolah
                                                                                          Dasar Sandy Hook, Adam Lanza
                                                                                          diduga penderita asperger. Lalu
                                                                                          apa yang membuatnya berbuat
                                                                                          nekat?



                                                                  Gaya hidup
                                                                  Ibadah Sambil Liburan
                                                                                          Orang-orang agaknya
                                                                                          makin ingin mendekatkan diri
Fokus                                                                                     kepada Tuhan. Mungkin ini yang
                                                                                          menjadikan paket umrah sambil
Ndilalah ‘Pingsan’ Ala Cengkareng                                                         wisata diminati.
Radar Bandara Soekarno-Hatta tiba-tiba mati Minggu pekan
lalu. Pelayanan pemanduan udara di ATC Bandara pun terhenti.
Berbahaya. Dianggap cuma ‘ndilalah’.
                                                                  Nasional
                                                                  Akhir Bupati Aceng
                                kriminal
                                Ustaz Jablay di Istana            interview
                                Pondok Cabe                       Hanung Bramantyo: Adegan Habibie
                                                                  Ditodong Pistol Tak Boleh Ditampilkan
                                Ustaz Mika Maulana, pendiri
                                Istana Yatim dilaporkan mela-     ekonomi
                                kukan pencabulan terhadap 3       Demi Sejuta Lapangan Kerja                   ik     g
                                anak yatim yang jadi santrinya.                                             kom ibuan
                                Mencari sumbangan dengan                                                      d
                                menjual nama Yusuf Mansur.
                                                                  bisnis                                   hut nas
                                                                                                         Ru a
                                                                  Cukai untuk Gelembung Soda
Hukum                                                             people
Menunggu Joe Chan Dipulangkan                                     BCL, Agus Santoso, Hillary Clinton
                                Djoko Tjandra dipastikan telah
                                berganti kewarganegaraan Papua
                                                                  seni & hiburan
                                Nugini. Namanya pun sudah ber-    Tetap Bahaya walau Tanpa Slash
                                ubah menjadi Joe Chan. Masih      wkwkwk
                                butuh 6 bulan untuk mengeks-      Ketika Penipu Dikerjai Korban
                                tradisinya ke Indonesia.
                                                                  Lensa
Cover: Kiagus Aulianshah                                          SEMARAK NATAL


     @majalah_detik           majalah detik




Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan, M
Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati,
Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto:
Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena
Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy,
Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
Fokus
darurat atc bandara



Ndilalah ‘Pingsan’
Ala Cengkareng




Radar Bandara
Soekarno-Hatta
tiba-tiba mati Minggu
pekan lalu. Pelayanan
                                                                                                    N
pemanduan udara di ATC
Bandara pun terhenti.
Berbahaya. Dianggap
cuma ‘ndilalah’.




                                             M
Reporter: Hans Henricus, Monique Shintami,               enteri BUMN Dahlan Iskan terpaksa
Bahtiar Rifai, dan Evi Tresnawati                        geregetan. Cuaca yang cerah tidak bisa
                                                         mencegahnya untuk tidak marah. Ia sebe-
                                                         narnya harus berkejaran dengan waktu,
                                             tapi pesawat yang dinaikinya malah berputar-putar di
                                             langit, tidak jelas.

                                                                     Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                        Saat itu, Minggu 16 Desember 2012, Dahlan usai
                      berkunjung ke sebuah pesantren di Sumenep, Jawa
                      Timur. Pak Menteri harus terbang ke Pontianak untuk
                      meresmikan groundbreaking kebun pangan.
                        Sore itu, ia pun melakukan perjalanan dengan me-
                      numpang pesawat Garuda Indonesia dari Bandara
                      Juanda, Surabaya.
                        Pesawat take off sekitar pukul 16.30 WIB dan dijad-
Dahlan Iskan          walkan landing di Bandara Internasional Soekarno-
ANTAR/Audy Alwi
                      Hatta pada pukul 17.40 WIB. Selanjutnya, ia akan me-
                      neruskan perjalanan ke Kalimantan Barat pada pukul
                      18.15 WIB.
                        Ditemani Kepala Humas BUMN Faisal Halimi, Dah-
                      lan duduk di kelas ekonomi dengan nomor 6C. Pener-
                      bangan sore itu awalnya berlangsung lancar. Cuaca di
                      luar jendela pesawat cerah. Ia asyik mengobrol deng-
                      an para penumpang yang duduk sebaris dengannya.
                        Di tengah perbincangan hangat itu, tiba-tiba pilot
                      mengumumkan ihwal penting. Pesawat putus ko-
                           munikasi dengan radar bandara tujuan. Saat itu,
                              pesawat sedang berada di langit Indramayu,
                                 Jawa Barat. Penumpang diminta tetap
                                       tenang. Namun, ada juga yang gelisah
                                            dan cemas.
                                                  Seorang pramugari mende-
                                                   kati Dahlan. Menteri yang
                                                      suka bersepatu kets itu
                                                      diberi tahu kalau radar
                                                      Bandara Soekarno-Hatta
                                                     rusak. Ia tentu saja kaget.
                                                  Lantas ia bangkit dari tempat
                                                 duduknya menuju ke ruang
                                              pilot (kokpit). ”Apa yang tengah
                                           terjadi?” tanyanya pada pilot.
                                      Sang pilot belum tahu akan memutus-
                               kan apa akibat matinya radar itu. Pesawat


                                                 Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                      akan berputar-putar dahulu. Jika dalam 30 menit radar
                      tak kunjung ‘sembuh’, maka pesawat akan mendarat
                      di bandara lain.
                        Dahlan sempat usul landing saja di Bandara Halim
                      Perdanakusumah. Namun, akhirnya diputuskan men-
                      darat di Semarang untuk mengantisipasi hal-hal yang
                      tak diinginkan.
                        Tak sampai setengah jam, komunikasi Air Traffic
                      Control (ATC) Soekarno-Hatta dengan pilot kembali
                      terjadi. Faisal mengatakan, akhirnya pesawat menda-
                      rat di Cengkareng pukul 18.05 WIB. Meski terlambat,
                      tapi akhirnya Dahlan masih dapat mengejar pesawat
                      ke Pontianak.
Sampai hari ini         “Saya tegur Dirut PT Angkasa Pura II,” kata Dahlan
belum ada satu        kepada majalah detik.
pun airlines            Akibat matinya radar Bandara Soekarno-Hatta
                      itu, sedikitnya 30 penerbangan memang mengalami
yang protes
                      gangguan. Pesawat yang hendak mendarat di Ban-
atau komplain         dara Soekarno-Hatta diperintahkan untuk return to
terkait masalah       base (RTB). Bahkan, sempat muncul insiden near miss
near miss.            (masuk jarak tak aman) antara dua pesawat Lion Air,
                      meski kemudian dibantah pihak ATC.
                        “Sampai hari ini belum ada satu pun airlines yang
                      protes atau komplain terkait masalah near miss,” kata
                      Plt General Manager Air Traffic Service Bandara Soe-
                      karno-Hatta, Budi Hendro.
                        Suasana panik juga terjadi di menara kontrol ATC.
                      Petugas sibuk mondar-mandir. Hampir semua sistem
                      mati dan tak ada pelayanan pemanduan pesawat. “Ra-
                      dar, monitor, frekuensi, semuanya mati,” kata seorang
                      petugas ATC yang saat itu sedang bertugas di menara
                      kepada majalah detik.
                        Pria yang baru setahun menjadi petugas ATC itu
                      mengatakan, sembari menunggu perbaikan radar,
                      pemanduan pesawat dilakukan secara manual (non-
                      radar). Dasarnya, laporan pilot. Awalnya, komunikasi


                                              Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara




Deputi Senior GM PT. Angkasa
                                 dengan pilot memang putus, tetapi bisa pulih lebih ce-
Pura (AP) 2, Priyono Wodjo       pat dibanding reparasi radar. “Frekuensinya ada lagi,”
(kanan) bersama Sekretaris AP
2, Trisno Haryadi (tengah) dan   kata dia.
General Manager Air Traffic        Menurut Presiden Indonesia Air Traffic Controllers
Controler (ATC) AP 2, Budi
Hendro (kiri).                   Association (IATCA), I Gusti Ketut, pergantian sistem
ANTARA/Lucky.R
                                 dari radar ke nonradar membutuhkan effort yang luar
                                 biasa. Sebab, traffic pesawat terbang jauh sebelumnya
                                 telah diatur dengan radar. “Nah, begitu ‘blek’, mati,
                                 semuanya ini harus diatur kembali dalam secepat itu
                                 dalam nonradar,” katanya.
                                   Matinya komunikasi tak hanya terjadi antara menara
                                 dengan pilot, tapi antara ATC dengan bandara-banda-
                                 ra di luar Jakarta. Biasanya, bila ada masalah, ATC
                                 Soekarno-Hatta akan berkoordinasi dengan bandara
                                 lain dengan sambungan telepon. “Kemarin direct
                                 speak juga sempat mati,” kata Ketua IATCA Jakarta,
                                 Sony Harijanto kepada majalah detik.
                                   Matinya radar Cengkareng itu tidak bisa dianggap
                                 sepele. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

                                                          Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara




Menara ATC Bandara    bahkan sampai meminta agar dilakukan investigasi
Soekarno-Hatta        yang mendalam atas kejadian itu. Sebab implikasinya
hasan/detikfoto
                      sangat besar. Bila ada yang lalai, harus ditindak.
                        Matinya radar Cengkareng sebenarnya memalukan.
                      Sebab, peristiwa itu tak hanya sekali ini saja terjadi.
                      Kejadian itu semakin menguatkan penilaian FAA bah-
                      wa bandara di Indonesia masuk kelas dua.
                        “Yang berarti kita belum memenuhi persyaratan
                      minimum tentang penerbangan internasional,” kata
                      pengamat penerbangan Marsekal (Purn) Chappy Ha-
                      kim kepada majalah detik.
                        Budi tak terima. Matinya radar bukanlah ‘kiamat’
                      bagi dunia penerbangan. Buktinya, di Indonesia hanya
                      10 bandara yang menggunakan radar. Selain Jakarta,
                      di antaranya Yogyakarta, Balikpapan, Palembang, dan
                      Pekanbaru. Yang penting, katanya, ATC sudah mela-
                      kukan prosedur penanganan kondisi darurat itu deng-

                                               Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                  an benar.
                    “Itu adalah cara yang dilakukan yang paling baik dan
                  paling safe untuk menyelamatkan para penumpang,”
                  terang Budi.
                    Matinya radar, menurut Pengajar Sekolah Tinggi
                  Manajemen Transportasi Trisakti (STMT) Majid Suhar-
                  to, juga pernah terjadi pada era Menteri Perhubungan
                  Hatta Rajasa. Sejak saat itu, terungkap fakta bahwa
                  banyak alat navigasi penerbangan di Bandara Soekar-
                  no-Hatta dan lainnya yang sudah usang.
                                                   Alat-alat itu harus se-
Ke depan, akan didatangkan UPS                   gera diperbarui dengan
                                                 teknologi yang lebih mo-
baru dengan kapasitas 200 kVA                    dern agar performa ATC
sebanyak 2 unit. UPS yang sekarang meningkat. Terlebih saat
hanya berkapasitas 120 kVA.                      ini Bandara Soekarno-
                                                 Hatta sudah over capacity.
                    “Dalam 2-3 menit ada satu penerbangan, ada yang
                  take off dan landing,” katanya.
                    Berdasarkan keterangan PT AP II, matinya radar
                  pada pukul 16.55 WIB itu terjadi karena terbakarnya
                  Uninterruptible Power Supply (UPS). Secara otomatis,
                  suplai listrik ke radar bisa dipindahkan ke sistem bac-
                  kup. Namun, ternyata automatic system-nya juga ikut
                  terbakar.
                    Budi mengakui, UPS yang ada di menara ATC me-
                  mang sudah berumur. Namun, perangkat itu selalu
                  dicek secara berkala dari saat pergantian sif hingga
                  triwulanan. Ke depan, akan didatangkan UPS baru
                  dengan kapasitas 200 kVA sebanyak 2 unit. Dua UPS
                  itu adalah bagian dari 9 UPS yang akan datang pada
                  Januari 2013. UPS itu akan diimpor dari Jerman deng-
                  an memakan anggaran total Rp 18 miliar.
                    UPS yang sekarang hanya berkapasitas 120 kVA.
                  “Ndilalah, sebelum alat ini datang, sudah ada kendala
                  yang tak kita kehendaki,” kata Budi. (WAN/YOG)


                                                Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara



              Matinya Radar
           Bandara Cengkareng




16 Desember 2012




                                                                      Pukul 16.50 WIB
                                                                      Perangkat UPS (Uninterruptible
                                                                      Power Supply) yang mendukung
                                                                      pasokan energi listrik ke
                                                                      perangkat komputer pendukung
                                                                      kerja pemanduan pesawat,
                                                                      terbakar. Sistem pemanduan
                                                                      otomatis JAATS (Jakarta
                                                                      Automated Air Traffic System)
                                                                      terganggu dan membuat sistem
                                                                      tidak dapat bekerja.




                                                                                  Pukul 16.55 WIB
                                                                                  Menara kontrol
                                                                                  memutuskan untuk
                                                                                  membatasi jumlah
                                                                                  pendaratan dan lepas
                                                                                  landas di Bandara
                                                                                  Soekarno-Hatta,
                                                                                  serta melakukan pola
                                                                                  pemanduan pesawat
                                                                                  secara prosedural
                                                                                  (non-radar).




                                                       Pukul 17.10 WIB
                                                      Pasokan listrik terhadap perangkat
                                                      pemanduan otomatis JAATS telah
                                                      pulih kembali. Namun proses
                                                      start-up pada sistem membutuhkan
                                                      waktu yang cukup agar dapat
                                                      beroperasi normal kembali.




                                                                              Pukul 17.30 WIB
                                                                              64 jadwal penerbangan
                                                                              terganggu. 39
                                                                              penerbangan dari
                                                                              Jakarta, 22 penerbangan
                                                                              menuju Jakarta
                                                                              tertunda, sementara 3
                                                                              penerbangan dialihkan.




     Pukul 18.05 WIB
     Sistem berhasil melakukan recovery secara total, kemudian menara kontrol
     secara bertahap membuka kegiatan lepas landas dan pendaratan setiap 10
     menit, selanjutnya setiap 5 menit.




                                                                                   Pukul 19.15 WIB
                                                                                   Seluruh kegiatan
                                                                                   operasional
                                                                                   penerbangan dari
                                                                                   dan menuju Bandara
                                                                                   Soekarno-Hatta
                                                                                   telah normal
                                                                                   kembali seperti
                                                                                   sediakala.




Sumber: Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) II, Trisno Heryadi
                                                                          Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara




Kerja Pilot, Gaji Sopir
Pertumbuhan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta tak diimbangi
dengan peningkatan jumlah petugas Air Traffic Control (ATC). Satu
orang petugas sampai harus memandu 30 pesawat dalam sekali waktu.
Ditambah kurangnya kesejahteraan, risiko pun menanti.



                                             T
Reporter: Monique Shintami, Bahtiar Rifai,            ak apple to apple memang membandingkan
Isfari Hikmat, dan Evi Tresnawati                     riuhnya lalu lintas udara di Jakarta dengan
Foto: Monique Shintami
                                                      kemacetan ibu kota. Namun, sudah menjadi
                                                      pengetahuan umum bila Bandara Soekarno-
Anang Julianto (Humas                        Hatta, Cengkareng, sudah melebihi kapasitas (over
IATCA Jkt), Abdul Syukur, SH
(Supervisor ATC), Sony Harijanto             capacity). Dalam sehari saja, ada lebih dari 1.300 pe-
(Ketua IATCA Jkt).                           sawat take off dan landing di bandara tersebut.
                                               Bandara terbesar di Indonesia itu dibangun untuk
                                             menampung 22 juta penumpang. Namun, pada tahun
                                             2009 yang lalu, bandara itu harus menampung 34 juta

                                                                      Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                      penumpang. Setahun berikutnya, angka tersebut naik
                      menjadi 40 juta penumpang. Tahun 2012 ini, jumlah itu
                      diprediksi makin bertambah.
                        Over capacity itu menimbulkan dampak bagi kesela-
                      matan penerbangan. Proyek perluasan bandara ma-
                      sih belum rampung hingga kini. Ironisnya lagi, salah
                      satu infrastruktur penunjang, yaitu Air Traffic Control
                      (ATC), juga kekurangan tenaga pemandu layanan pen-
                      erbangan.
                        Berdasarkan data Indonesia Air Traffic Controllers
                      Association (IATCA), saat ini ada 1.300-an petugas ATC
                      di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 249
Kurangnya             orang ditempatkan di ATC Cengkareng, 28 di antara
petugas               mereka sudah hampir pensiun.
                        Rekrutmen untuk petugas ATC masih minim. Saat
mengakibatkan
                      ini, baru ada empat sekolah untuk ATC, yaitu Sekolah
satu orang            Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Akademi
petugas ATC           Teknik dan Keselamatan Penerbangan (AKTP) Medan,
Soekarno-Hatta        ATKP Surabaya, serta ATKP Makassar.
bisa memandu            “Ke depan kita mau tambah 100 orang,” ujar Plt Gen-
10-20 pesawat         eral Manager Air Traffic Service Bandara Soekarno-
dalam sekali          Hatta, Budi Hendro.
waktu.                  Kurangnya petugas mengakibatkan satu orang
                      petugas ATC Soekarno-Hatta bisa memandu 10-20
                      pesawat dalam sekali waktu. Namun, pada saat high
                      session, satu petugas bahkan bisa melayani 30 pe-
                      sawat. Hal itu membuat petugas ATC harus berkon-
                      sentrasi sangat tinggi. Belum lagi bila cuaca sedang
                      buruk. Hal-hal itu sering membuat konsentrasi mer-
                      eka terpecah.
                        Dalam insiden jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet
                      100 di Gunung Salak, disebut-sebut petugas ATC baru
                      menyadari pesawat tersebut hilang hanya beberapa
                      menit setelah berkomunikasi dengan pilot. Saat itu,
                      petugas tersebut sedang melayani pemanduan 13 pe-
                      sawat.


                                               Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara




Budi Hendro              “Kalau lihat catatan di CVR tak berhenti dia, ngo-
detikfoto/monique
                      mong terus,” kata Ketua Komite Nasional Keselamatan
                      Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi.
                         Budi Hendro mengatakan, belum ada parameter
                      berapa idealnya jumlah pesawat yang dipandu oleh
                      satu petugas ATC. Saat ini, jumlah layanan pemanduan
                      pesawat diserahkan kepada kemampuan masing-ma-
                      sing petugas.
                         Menurut Ketua IATCA Jakarta, Sony Harijanto, jam
                      kerja ATC dibagi menjadi tiga sif. Yakni pukul 07.00-
                      14.00 WIB, 14.00-19.00 WIB, dan 19.00-07.00 WIB. Se-
                      tiap sif biasanya terdiri dari enam operator, asisten, dan
                      satu supervisor. Enam operator itu dibagi lagi menjadi
                      beberapa sektor penerbangan.
                         “Misalnya sektor Semarang. Itu mengawasi pe-
                      sawat-pesawat dari wilayah timur masuk Jakarta,”
                      kata Sony.
                         Dalam mengatur pesawat, operator atau petugas
                      ATC dibantu oleh asisten. Asisten itu menginforma-
                      sikan sign level, ketinggian pesawat, serta bila ada

                                                 Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara




Kesibukan di Bandara    transfer data. Sedangkan supervisor bertugas untuk
Soekarno-Hatta
detikfoto/hatta hasan
                        mengatur waktu istirahat para petugas ATC. Sesuai
                        dengan standard operating procedure (SOP), setiap
                        petugas bekerja selama 2 jam nonstop, lalu setelah
                        itu beristirahat selama 30 menit hingga 1 jam.
                          “Pergantian itu ada serah terima kepada operator
                        berikutnya,” jelasnya.
                          Pengajar ITB Pekik Dahono mengatakan, selain ku-
                        rang dalam jumlah, petugas ATC juga kurang berlatih.
                        Terbukti dalam insiden matinya UPS radar bandara
                        pekan lalu, pemulihannya sangat lama. Tudingan itu
                        membuat pihak ATC meradang. Budi mengatakan,
                        pelatihan itu rutin digelar enam bulan sekali untuk
                        nonradar (recurrent), dan setahun sekali untuk meng-
                        ulang seluruh materi.
                          Tapi soal budaya kerja, tak jarang dilanggar oleh
                        petugas ATC. Saat melakukan sidak ke tower Bandara
                        Soekarno-Hatta beberapa bulan lalu, Menteri BUMN
                        Dahlan Iskan menjumpai perilaku petugas yang tidak
                        tertib. Ruang kontrol itu sangat kotor. “Banyak orang
                        merokok, kemudian juga sampah dan bekas-bekas


                                                Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                      makanan,” kata Dahlan Iskan kepada majalah detik.
                        Menurut Budi, larangan merokok itu sebetulnya
                      sudah diterapkan sejak dahulu. Sebab, ruang kontrol
                      sangat membutuhkan situasi yang bisa memelihara
                      peralatan. Ia mengaku sangat sulit menghapus peri-
                      laku itu. Sejak adanya kunjungan Dahlan Iskan itu,
                      Budi mengklaim sudah tak ada lagi yang merokok di
                      ruangan kontrol yang steril.
                        Sebagai gantinya, dibuatlah smooking area di luar
Dari data             ruang kontrol. “Ada ruangan tersendiri juga untuk
                      makan dan minum sekarang,” imbuhnya.
tahun 2011
                        Dengan tanggung jawab dan tingkat kerumitan yang
lalu, sebagai         tinggi, Sony mengatakan pekerjaan petugas ATC sama
gambaran,             halnya dengan pilot. Hanya saja, peralatan yang dipa-
gaji seorang          kai berbeda.
pilot Garuda            Gara-gara tugasnya sejajar dengan pilot itu, Dahlan
Indonesia adalah      Iskan mengatakan, petugas-petugas ATC itu merasa
Rp 71 juta per        kurang mendapat penghargaan secara materi. Kare-
bulan.                na itu, bila ATC nanti sudah menjadi BUMN yang lepas
                      dari PT Angkasa Pura II, gaji mereka otomatis akan
                      naik.
                        “Selama ini gaji mereka kayak pegawai biasa. Ter-
                      gantung golongannya,” ucap Dahlan Iskan.
                        Dari data tahun 2011 lalu, sebagai gambaran, gaji
                      seorang pilot Garuda Indonesia adalah Rp 71 juta per
                      bulan. Nominal itu lebih tinggi sedikit dibanding pilot
                      asing yang bekerja pada Garuda. Apakah akan naik
                      sebesar itu? Dahlan tak menyebut angka pasti.
                        “Ya, mungkin tidak setinggi pilot, tapi juga jangan
                      seperti sekarang,” kata Dahlan.
                        Seorang supervisor ATC, Abdul, mengatakan, masih
                      ada rekannya yang sekarang bergaji Rp 5 juta per bul-
                      an. “Jujur saja, masa sopir busway (transj) yang dari
                      Rp 3 (juta) kemudian terus naik jadi Rp 5 jutaan, teman
                      kita masih ada dengan gaji Rp 5 juta di sini,” katanya.
                      (WAN/YOG)



                                               Majalah detik 24 - 30 desember 2012
                                                Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara
darurat atc bandara



Kisah Pemandu Sukhoi
    KNKT menyimpulkan Air Traffic Control (ATC) tidak bersalah dalam
   tragedi Sukhoi. Namun sejumlah pihak menilai ATC punya kontribusi.

               Reporter: Bahtiar Rifai, Monique Shintami, Isfari Hikmat, M. Rizal, dan Evi Tresnawati




                                                                                     Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara




                          T
                                    ujuh bulan sudah pria itu istirahat. Selama
                                    itu pula ia tidak lagi menjalankan tugas-tugas-
                                    nya sebagai pegawai navigasi lalu lintas udara
                                    (ATC). Ia trauma dan dibawa ke psikiater.
                            Pria itu, yang namanya hingga kini dirahasiakan,
                          adalah petugas ATC saat tragedi Sukhoi Superjet 100
                          menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, pada 9 Mei
                          2012. Pria ini termasuk orang yang dipojokkan ikut
                          andil dalam kecelakaan yang menewaskan 45 orang
                          itu.
                            “Bagaimana pun dia manusia. Stres pasti. Sampai
                          akhirnya KNKT mengumumkan bahwa bukan dia
                                                  yang salah baru kita kembalikan
                                                  lagi pada tugasnya,” kata Plt Ge-
                                                  neral Manager ATS, Budi Hendro
                                                  Setiyono kepada majalah detik.
                                                    Sebelum bekerja lagi, petugas
                                                  ATC itu harus menjalani ujian.
                                                  Bila tiga orang yang melakukan
                                                  cek kontrol atas kinerjanya me-
                                                  nyatakan ia lulus, baru petugas
                                                  ATC itu bisa kembali bertugas.
                                                    Rabu, 9 Mei 2012, badan Sukhoi
                                                  hancur berkeping-keping setelah
                          menabrak tebing Gunung Salak. Sebanyak 45 orang
Tap untuk melihat video
                          yang berada di dalamnya tewas seketika. Mereka ter-
                          diri dari 2 pilot, 1 navigator, 1 flight test engineer dan 41
                          orang penumpang.
                            KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)
                          pada Selasa, 19 Desember 2012, akhirnya meng-
                          umumkan hasil investigasinya atas kecelakaan tragis
                          itu. Investigasi dilakukan dengan bekerja sama deng-
                          an pihak Rusia.
                             Dari pembacaan flight recorder (black box) pesawat
                          yang ditemukan, KNKT tak menemukan adanya keru-
                          sakan pada mesin Sukhoi selama demonstration flight


                                                      Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                      itu. Kecelakaan lebih disebabkan oleh human error,
                      yaitu pada sang pilot.
                        Saat itu, Sukhoi dikendalikan Alexander Yablontsev
                      sebagai pilot in command dan dibantu Alexander Ko-
                      chetkov selaku kopilot.
                        Take off dari landasan enam Bandara Halim Per-
                      danakusumah, Jakarta Timur, pada pukul 14.20 WIB,
                      Sukhoi menurut rencana akan terbang selama 30
                      menit. Area yang diizinkan untuk “ joy flight” kedua itu
                      adalah Bogor. Penerbangan itu dipandu ATC Bandara
                      Soekarno-Hatta.
Petugas ATC
                        Saat berada di kawasan Atang Sanjaya pukul 14.26
terkesiap. Ia         WIB, Yablontsev mengontak ATC untuk turun dari ke-
menghubungi           tinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Ia juga meminta izin
empat kali,           akan membuat orbit ke kanan. Tujuannya agar pesawat
namun tak             tak terlalu tinggi saat pendaratan kembali di Halim.
ada jawaban.          “Jakarta Control: izinkan bikin orbit,” ujar Yablontsev.
Petugas itu             Kedua permintaan itu disetujui petugas ATC sebab
juga mengontak        masih aman. Namun, itu adalah percakapan terakhir
menara Halim,         Yablontsev dengan menara. Beberapa menit setelah
tetapi pesawat        itu, Sukhoi menghilang dari pantauan radar Cengka-
sudah hilang.         reng.
                        Petugas ATC terkesiap. Ia menghubungi Sukhoi
                      empat kali, namun tak ada jawaban. Petugas itu juga
                      mengontak menara Halim, tetapi pesawat sudah hi-
                      lang.
                        Menurut Ketua KNKT Tatang Kurniadi, pilot kebab-
                      lasan saat mengorbit dari yang seharusnya 180 dera-
                      jat menjadi 360 derajat. Akibatnya, moncong pesawat
                      mengarah ke selatan: Gunung Salak. Anehnya, di te-
                      ngah kondisi gawat itu, pilot justru ngobrol ngalor-ngi-
                      dul dengan penumpang. Di belakang kokpit pesawat,
                      memang disediakan kursi untuk para calon pembeli.
                        “Menatap Gunung Salak tidak seperti di film. Di sana
                      ada gunung,” ujarnya.
                        Tak hanya itu, 38 detik menjelang tabrakan, Terrain


                                                Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                                                    Awareness          Warning
                                                    System (TAWS) Sukhoi
                                                    memberikan peringat-
                                                    an berupa suara “PULL
                                                    UP, PULL UP”. Artinya si
                                                    pilot diperingatkan agar
                                                    menaikkan       ketinggian
                                                    pesawatnya karena ada
                                                    TERRAIN (‘tembok’) yang
                                                    membahayakannya.
                                                      Namun peringatan itu
                                                    diabaikan, dan kemudian
                      diikuti peringatan enam kali “AVOID TERRAIN”. Per-
Korban Sukhoi
dok. detikfoto
                      ingatan itu juga tak digubris oleh pilot. Suara itu justru
                      dimatikan. “Karena mengira ada masalah database,”
                      kata Tatang.
                        Menurut Tatang, tak ada andil kecelakaan yang
                      dibuat petugas ATC di menara udara. Meski KNKT
                      menyatakan ATC tidak bersalah dalam kasus Sukhoi,
                      sejumlah pengamat penerbangan berpendapat ATC
                      memiliki kontribusi dalam kecelakaan tragis tersebut.
                        Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyatakan ATC
                      jelas mempunyai kontribusi karena ia tidak memberi
                      peringatan kepada sang pilot begitu pesawat hilang
                      dari pantauan radar. Seharusnya petugas selalu me-
                      monitor radar. Bila ada pesawat yang masuk zona
                      bahaya harusnya diperingatkan.
                        “Walaupun tetap terlambat, tapi harusnya sempat
                      memperingatkan,” ujar Chappy, mantan KSAU itu.
                        Budi tidak menampik soal tidak adanya peringatan
                      itu. Saat itu, petugas ATC sangat sibuk. Ia menjelas-
                      kan, saat Sukhoi nahas, ada 13 pesawat lain yang di-
                      handle petugas ATC. Si petugas mengira pilot sudah
                      paham bahwa ia harus terbang sesuai dengan area
                      yang diberikan. “Jadi, kesalahan bukan pada ATC,”
                      tegas Budi. (WAN/IYE)


                                                Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara




Makin Padat, Dibiarkan
8 Bulan Telat
Pemerintah terlambat 8 bulan membentuk lembaga navigasi lalu
lintas udara (ATC) nasional. Keterlambatan ini memiliki efek
berantai dalam perbaikan penerbangan nasional.




                                              B
Reporter: M. Rizal, Hans Henricus, Bahtiar            ising alat berat menyaingi suara lalu lintas
Rifai, Isfari Hikmat, Monique Shintami, dan           kendaraan menuju gerbang Bandara Soe-
Evi Tresnawati
Foto: Monique Shintami                                karno-Hatta (Soetta) dari Kota Tangerang,
                                                      Banten. Dua buah bangunan di atas tanah se-
                                              luas sekitar 3.000 meter persegi mulai menunjukkan
                                              bentuk setengah bulat. Tembok belum mengisi rangka
                                              dan atap belum terpasang.

                                                                      Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                         Jumat, 21 Desember 2012, plang ‘Proyek Jakarta
                      Automated Air Traffic Control System’ tertulis di de-
                      pan sumber suara bising itu di Jalan Pembangunan
                      III kompleks AURI, Tangerang, Banten. Di belakang
                      tulisan itu, para tukang masih sibuk melanjutkan kerja
                      konstruksi. Pembangunan baru berjalan 60%.
                         Bangunan ini akan menjadi kantor Lembaga Penye-
                      lenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (LPPNP).
                      UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan meng-
                      alihkan kewenangan pengelolaan navigasi bandara
                      (Air Traffic Control/ATC) oleh PT Angkasa Pura I dan II
                      kepada LPPNP sebagai perusahaan umum. Lembaga
Melesetnya            inilah nantinya yang akan menjadi pengelola navigasi
lokasi                bandara secara nasional.
                         Direktur SDM Angkasa Pura II, Hari Cahyono,
pembangunan
                      mengaku kantor ini bakal berdiri di dalam kompleks
gedung ini            Bandara Soetta. “Gedungnya sedang dibangun di ban-
merupakan satu        dara (Bandara Soetta), cakap banget,” ujarnya kepada
catatan atas          majalah detik.
carut-marutnya           Sayang, pembangunan kantor ini meleset dari lokasi
perjalanan            yang diharapkan. Tim majalah detik menemukan lo-
LPPNP.                kasi gedung ini berjarak sekitar 1 km di luar gerbang
                      Bandara Cengkareng menuju Kota Tangerang.
                         Melesetnya lokasi pembangunan gedung ini meru-
                      pakan satu catatan atas carut-marutnya perjalanan
                      LPPNP. Pembentukan LPPNP pun mengalami keter-
                      lambatan. Pasal 460 UU Penerbangan memerintah-
                      kan tenggat waktu tiga tahun pembentukan LPPNP
                      sejak pengesahan.
                         Hingga kini pembentukan ini belum dapat dilakukan.
                      Kementerian Perhubungan masih melakukan proses
                      pembahasan bersama tim Kementerian BUMN. Pem-
                      bahasan ini menyangkut fit and proper test direksi dan
                      pengalihan aset serta SDM ATC Angkasa Pura I dan II
                      ke LPPNP.
                         “Selesai pembahasan targetnya Januari 2013 dan


                                               Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                                                          langsung       diserahkan
                                                          ke Kementerian BUMN
                                                          untuk pembentukannya,”
                                                          ujar Kepala Pusat Pe-
                                                          nerangan Kementerian
                                                          Perhubungan, Bambang
                                                          S. Ervan.
                                                            Lambannya pemben-
                                                          tukan ini karena pemerin-
                                                          tah terlambat melakukan
                                                          tindak lanjut perintah UU
                                                          Penerbangan. Presiden
                                                          baru meneken Peraturan
                            Pemerintah (PP) No. 77 Tahun 2012 tentang Perusa-
                            haan Umum (Perum) LPPNP Indonesia pada 13 Sep-
                            tember 2012.
                              PP ini baru lahir delapan bulan setelah tenggat waktu
                            yang diberikan UU Penerbangan selesai. Padahal PP
                            merupakan patokan tenggat waktu bagi Kementerian
                            Perhubungan dan Kementerian BUMN melakukan
Menara ATC Bandara Soetta   pembentukan LPPNP. Padahal PP ini sudah terlambat
istimewa
                            memenuhi tenggat waktu dalam UU Penerbangan.
                               Menteri BUMN Dahlan Iskan merasa proses pem-
                            bentukan LPPNP ini memang berjalan lamban. Per-
                            um LPPNP harusnya dapat berdiri pada Desember
                            2012 ini. Sayang, serah terima dari Kementerian Per-
                            hubungan masih belum dilaksanakan.
                              PP Perum LPPNP memang gagal memenuhi teng-
                            gat waktu UU Penerbangan. Namun keterlambatan ini
                            harusnya dapat dikejar dengan kerja cepat.
                              “Sebetulnya kami berharap pada awal Desember itu
                            ATC sudah berdiri sendiri, jadi tidak lagi di Angkasa
                            Pura dan Kementerian Perhubungan, tetapi  menjadi
                            BUMN yang berdiri sendiri,” jelasnya.
                              Saat ini ATC di seluruh Indonesia menjadi bagian dari
                            PT Angkasa Pura (AP). PT AP I membidangi bandara


                                                     Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara




Layar monitor radar di ATC
Bandara Soekarno-Hatta.
istimewa




                             di kawasan tengah dan timur Indonesia. Sedangkan PT
                             AP II membidangi kawasan tengah ke barat Indonesia.
                               Sebagai organisasi kecil, ATC rentan dikesamping-
                             kan. Padahal, operasional ATC sangat vital karena
                             mengawasi seluruh lalu lintas udara. “Setelah berdiri
                             menjadi BUMN apa pun kekurangannya akan saya
                             penuhi,” lanjut Dahlan.
                               Bahkan sistem pengelolaan ATC antara PT AP I dan II
                             tidak sama. Pelaksana tugas (Plt) General Manager Air
                             Traffic Service (ATC) Cengkareng, Budi Hendro, meng-
                             akui belum ada sistem ATC terpadu secara nasional.
                             Bahkan alat yang dimiliki oleh keduanya berbeda. 
                               Alhasil, pilot harus menyesuaikan sistem dan prose-
                             dur yang berlaku. Apalagi, pengelolaan ATC di bebe-
                             rapa wilayah dilakukan oleh lembaga lain, seperti unit
                             pelayanan teknis pemerintah, otoritas pemerintahan
                             daerah dan TNI AU.
                               “Kalau dijadikan satu atap itu akan lebih baik lagi.
                             Kalau lebih baik lagi mudah-mudahan masyarakat
                             pengguna jasa mau bayar lebih besar,” jelasnya.
                               Teknologi yang berbeda ini memaksa pilot untuk
                             mengandalkan kedekatan dengan petugas ATC. Man-

                                                      Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                      tan Pilot Merpati Airlines, John Brata mengaku kede-
                      katan pilot dengan petugas ATC sangat penting. Jika
                      petugas ATC kenal dekat dengan pilot, maka pesawat
                      akan mendapat prioritas lebih utama untuk mendarat.
                        Selama menjadi pilot, ia merasa permasalahan
                      justru berangkat dari alat ATC yang tidak maju. Kini
                      ketika penerbangan semakin padat, sudah sewajarnya
                      alat dan sistemnya itu diperbarui.
                        “Jadi, pilot khususnya di Merpati, tidak pernah ada
Jumlah                masalah dengan ATC. Secara personal dengan orang-
                      orang ATC nggak ada masalah. Cuma memang pera-
karyawan yang
                      latan mereka itu yang masalah,” keluhnya.
di training untuk       Sumber majalah detik di Lembaga Penerbangan
ATC masih             dan Antariksa (LAPAN) menyebutkan saat ini ATC
sangat terbatas,      lebih banyak menerapkan pola automatic traffic con-
sehingga jam          trol. Makanya, teknologi terpadu nasional harus sudah
sif mereka            mulai dibentuk.
padat sekali.           Lalu lintas udara di bandara-bandara besar semakin
Satu orang            padat. Makanya pengarahan secara otomatis harus
menangani             didukung sistem secara nasional.
sekian pesawat.         “Jumlah karyawan yang di training untuk ATC masih
                      sangat terbatas, sehingga jam sif mereka padat se-
                      kali. Satu orang menangani sekian pesawat, padahal
                      menurut aturan tidak boleh,” ungkapnya.
                        Tak ayal, jika keterlambatan pemanduan sistem
                      navigasi udara Indonesia dikritik oleh banyak pihak.
                      Pengamat Penerbangan, Chappy Hakim, menyebut-
                      kan pengelolaan ATC dalam satu atap secara nasional
                      memang harus diburu. Organisasi ini harus menjang-
                      kau sistem secara nasional.
                        Padatnya lalu lintas udara Indonesia memaksa
                      pemerintah bersikap serius untuk mempercepat
                      pembentukan LPPNP. Memang keterlambatan sudah
                      terjadi, namun penyusulan harus dilakukan oleh in-
                      stitusi terkait.
                                                                           (ARY/YOG)



                                              Majalah detik 24 - 30 desember 2012
                                               Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara



Budi Hendro Setiyono:
Saya Jamin 100 Persen
Masih Aman
                      Jangan khawatir, sekalipun radar
                      mati pengaturan lalu lintas udara
                      masih berjalan. Saya jamin 100
                      persen masih aman.
                      Reporter: Bahtiar Rifai dan Monique Shintami




                      M
                                 inggu, 16 Desember 2012 UPS di
                                 Bandara Soekarno-Hatta terbakar
                                 sehingga sistem radar terputus. Ba-
                                 gaimana ATS mengatasi kondisi ini
                      dan seberapa penting peran ATC dalam kesela-
                      matan penerbangan?
                        Berikut perbincangan Bahtiar Rifai dan Monique
                      Shintami dari majalah detik dengan Budi Hendro
                      Setiyono, PLt General Manager ATS yang didam-
                          pingi Novi Pantariyanto, Junior Manager ATC
                             Operation.
                                 Kenapa UPS bisa terbakar, sehingga
                                 radar berhenti beroperasi?
                                     Manusia juga bisa mati menda-
                                    dak. Sama dengan mobil, di rumah
                                     kamu panasi bagus, distarter ba-
                                      gus, tiba-tiba di jalan mati. Begitu
                                       pula UPS, setiap hari kita selalu
                                        cek, sebelum sif yang malam
                                         ke pagi kita selalu adakan
                                          check and recheck. Harian

                                                          Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                      ada, mingguan ada, bulanan, triwulan ada. Itu selalu
                      kita lakukan. 
                        Jadi bukan karena lifetime mesin UPS-nya?
                        UPS-nya memang sudah harus diganti, tapi masih
                      dalam pemeliharaan yang cukup bagus. Kita sudah
                      beli alat sejenis yang lebih canggih. Kapasitasnya 200
                      kVA. Dua biji, sudah transaksi dan mudah-mudahan
                      pertengahan Januari sudah datang. Ndilalah, sebelum
                      alat ini datang, kok sudah ada kendala yang tidak kita
                      kehendaki. 
                        Proses normalisasi kemarin bagaimana?
                        Sesuai dengan prosedur, setelah UPS 1 terbakar,
                      maka teknisi bypass dengan UPS 2. Kenapa kita pa-
Kita datangkan        sang dua? Karena harapan kita kalau UPS 1 mati,
genset, yang          switch control-nya otomatis berpindah ke UPS 2 tanpa
kekuatannya           jeda. Istilahnya no bit system. 
                        Tetapi karena kontrolnya ikut terbakar, dia tidak
lebih dari
                      bekerja sebagaimana mestinya, sehingga dilakukan
400 kVA, itu          secara manual. Sehingga butuh waktu. Kalau alat
kontingensi           kontrol antara UPS 1 dan 2 normal, tidak ada jeda.
kita. Jadi              Kalau listrik mati, UPS ini bisa mengover selama
sekarang UPS-         sekitar 2 jam setiap UPS. Listrik di Bandara Soekarno-
nya ada dua           Hatta diharapkan tidak mati, karena kita tahu fungsi
lagi.                 untuk mengatur lalu lintas udara sangat vital, kita
                      pasang UPS itu. 
                        Cadangannya?
                        Dua cadangannya. Seperti saya bilang, begitu UPS
                      1 mati, yang bekerja UPS 2.  Kita datangkan genset,
                      yang kekuatan­ ya lebih dari 400 kVA, itu kontingensi
                                      n
                      kita. Jadi sekarang UPS-nya ada dua lagi. Dengan
                      genset yang 420 kVA. Sekarang kita triple back up-nya.
                      Jadi kami siap dengan keadaan emergency. Jangan di-
                      anggap Angkasa Pura II tidak siap untuk itu.
                        Jadi artinya di ATS itu ada workstation yang dipakai
                      untuk mengatur lalu lintas udara ada 24 workstation.
                      Masing-masing ada UPS-nya yang kemampuannya 2


                                               Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara




                      kVA. 
                        Adakah pilot yang minta didulukan untuk landing?
                        Itu saya jawab tidak ada. Kita atur normal saja sa-
                      ngat sulit. Kalau ada titipan itu tidak mungkin. Teman-
                      teman itu, jangankan saya, menteri datang pun nggak
                      akan menengok. Nggak sempat. Dengan kejadian
                      kemarin, saya apresiasi teman-teman bisa menang-
                      gulangi kondisi seperti itu tapi bisa berjalan lancar
                      dan aman. 
                        Isu near miss itu tidak benar. Kita punya parameter
                      jarak antara pesawat itu 10 mil, kalau 9 mil itu near
                      miss. Padahal 9 mil itu masih jauh. Perlu dicari tahu,
                      pernyataan Pak Hatta Rajasa itu dari mana?
                        Jumlah ATC di sini berapa?
                        Sekitar 297. 
                        Cukup untuk melayani penerbangan yang padat?
                        Saat ini cukup, tapi dalam waktu dekat ada sektor
                      yang akan jenuh. Kita perlu pecah beberapa sektor
                      supaya tidak overload. Cara mengatasinya dengan
                      menambah SDM. Dalam waktu dekat kita menambah
                      sekitar 100, Februari selesai.
                        Jumlah pesawat yang diamati setiap ATC berapa?
                        Kebetulan belum ada parameternya. Kita sedang

                                               Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                                                   minta pada ahlinya, ka-
                                                   rena kemampuan saya
                                                   dengan yang lain beda.
                                                   Saya dengan Mas Novi
                                                   kemampuannya berbeda.
                                                   Saya mampu mengontrol
                                                   10 pesawat, karena dia
                                                   masih muda bisa meng-
                                                   ontrol 14 pesawat. 
                                                     Kita bersama pemerin-
                                                   tah sedang mengevaluasi
                      berapa pesawat setiap orang. Sehingga bisa diperki-
                      rakan di Bandara Soekarno-Hatta berapa, misalkan
                      di APP, itu ada beberapa sektor, katakan arrival itu
                      mendekati 14 sampai 16 traffic, itu saya akan pecah
                      lagi.
                        Ada alat yang kurang di ATS yang menghambat
                      pengawasan penerbangan?
                        Ada. Jika cuaca di sekitar bandara ini kurang bagus,
                      perlu ada perhatian khusus. Kami belum punya radar
                      itu, tapi kami sudah pikirkan untuk beli. Ini namanya
                      radar weather.
                        Selama belum punya, bagaimana mengatasinya?
                        Setiap pesawat punya alat weather-nya, ada awan
                      yang membahayakan dia minta izin. Tidak bisa dia
                      seenaknya belok kiri atau kanan. Mesti minta izin ke
                      kita. Kita menyarankan. Sebetulnya alat itu supporting.
                      Kalau alat itu ada lebih, kami nyaman. Sekarang ini
                      tidak ada pun everything fine.
                        Terkait pemisahan ATC dari Angkasa Pura, Men-
                      teri BUMN sudah mempertimbangkan kenaikan gaji.
                      Apakah benar gaji ATC ini harus selevel pilot?
                        Benar, tetapi pemisahan Angkasa Pura ke PPNPI
                      bukan semata karena gaji. Tapi untuk meningkatkan
                      pelayanan. Sekarang pelayanan lalu lintas udara
                      dilaksanakan oleh beberapa badan. Sebelah timur


                                               Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Fokus
darurat atc bandara

                              oleh Angkasa Pura I, barat oleh Angkasa Pura II, ada
                              otoritas Batam, ada TNI AU. Nah itu mau disatukan
                              supaya pelayanannya seragam, satu manajemen un-
                              tuk memudahkan koordinasi. 
                                Mulai kapan?
                                Awal konstruksinya sudah berjalan 2011. Begitu
                              rumahnya selesai, sistem navigasinya kita tenderkan
                              sambil jalan. 
                                PP-nya sudah ada tanggal 13 September 2012. Di-
                              harapkan tanggal 13 September 2013 sudah lepas dari
                              Angkasa Pura II. Kita dikasih satu tahun oleh peme-
                              rintah untuk berbenah.
                                Radar kemarin kan sempat terputus?
Yang kita                       Radar itu bukan satu-satunya alat untuk mengontrol.
utamakan                      Pendidikan AT itu ada tiga tahap. Ada visual kontrol
adalah pesawat                atau uji ATC. Itu tempatnya di tower. Setelah bekerja
                              1-2 tahun, dididik lagi untuk jadi senior instrumen kon-
yang ada di
                              trol. Ini kontrol pesawat dengan cara hitung-hitungan.
udara, kita atur              Kita perkirakan dengan hitungan, visualisasi di dalam
satu per satu                 kepala. Jarak satu pesawat dengan pesawat lainnya
untuk turun.                  kan hitungannya kurang lebih 10 menit.  Setelah itu,
                              baru teknologi radar.
                                Jadi mengontrol pesawat dengan radar itu paling
                              gampang dibanding pakai ins­rumen tadi. Pengertian
                                                              t
                              masyarakat, semua bandara ada radarnya. Padahal
     Tap untuk mendengarkan
                              tidak. Yang ada radarnya saat ini hanya 10 banda-
                              ra. Saya tegaskan, kalau radarnya mati, keselamatan
                              tetap terjamin. Karena teman-teman ATC sudah dilatih
                              mengontrol pesawat tanpa radar.
                                Yang kita utamakan adalah pesawat yang ada di
                              udara, kita atur satu per satu untuk turun. Jadi jangan
                              khawatir, sekalipun radar mati pengaturan lalu lintas
                              udara masih berjalan. Saya jamin seratus persen ma-
                              sih aman. Cuma penerbangannya yang semula setiap
                              satu menit satu pesawat, mungkin jadi 5 menit baru
                              bisa mendarat. (AMI/IYE)


                                                        Majalah detik 24 - 30 desember 2012

Weitere ähnliche Inhalte

Empfohlen

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

Empfohlen (20)

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 

Majalah detik 56

  • 1. akhir bupati aceng malaikat maut di connecticut k omi buang k i utd s ruh ana DAG..DIG..DUG atc cengkareng EDISI 56 24 - 30 DESEMBER 2012
  • 2. DAFTAR ISI Edisi 56 24 - 30 DESember 2012 internasional Malaikat Kematian itu Seorang Asperger Pelaku penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook, Adam Lanza diduga penderita asperger. Lalu apa yang membuatnya berbuat nekat? Gaya hidup Ibadah Sambil Liburan Orang-orang agaknya makin ingin mendekatkan diri Fokus kepada Tuhan. Mungkin ini yang menjadikan paket umrah sambil Ndilalah ‘Pingsan’ Ala Cengkareng wisata diminati. Radar Bandara Soekarno-Hatta tiba-tiba mati Minggu pekan lalu. Pelayanan pemanduan udara di ATC Bandara pun terhenti. Berbahaya. Dianggap cuma ‘ndilalah’. Nasional Akhir Bupati Aceng kriminal Ustaz Jablay di Istana interview Pondok Cabe Hanung Bramantyo: Adegan Habibie Ditodong Pistol Tak Boleh Ditampilkan Ustaz Mika Maulana, pendiri Istana Yatim dilaporkan mela- ekonomi kukan pencabulan terhadap 3 Demi Sejuta Lapangan Kerja ik g anak yatim yang jadi santrinya. kom ibuan Mencari sumbangan dengan d menjual nama Yusuf Mansur. bisnis hut nas Ru a Cukai untuk Gelembung Soda Hukum people Menunggu Joe Chan Dipulangkan BCL, Agus Santoso, Hillary Clinton Djoko Tjandra dipastikan telah berganti kewarganegaraan Papua seni & hiburan Nugini. Namanya pun sudah ber- Tetap Bahaya walau Tanpa Slash ubah menjadi Joe Chan. Masih wkwkwk butuh 6 bulan untuk mengeks- Ketika Penipu Dikerjai Korban tradisinya ke Indonesia. Lensa Cover: Kiagus Aulianshah SEMARAK NATAL @majalah_detik majalah detik Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri. Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
  • 3. Fokus darurat atc bandara Ndilalah ‘Pingsan’ Ala Cengkareng Radar Bandara Soekarno-Hatta tiba-tiba mati Minggu pekan lalu. Pelayanan N pemanduan udara di ATC Bandara pun terhenti. Berbahaya. Dianggap cuma ‘ndilalah’. M Reporter: Hans Henricus, Monique Shintami, enteri BUMN Dahlan Iskan terpaksa Bahtiar Rifai, dan Evi Tresnawati geregetan. Cuaca yang cerah tidak bisa mencegahnya untuk tidak marah. Ia sebe- narnya harus berkejaran dengan waktu, tapi pesawat yang dinaikinya malah berputar-putar di langit, tidak jelas. Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 4. Fokus darurat atc bandara Saat itu, Minggu 16 Desember 2012, Dahlan usai berkunjung ke sebuah pesantren di Sumenep, Jawa Timur. Pak Menteri harus terbang ke Pontianak untuk meresmikan groundbreaking kebun pangan. Sore itu, ia pun melakukan perjalanan dengan me- numpang pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Juanda, Surabaya. Pesawat take off sekitar pukul 16.30 WIB dan dijad- Dahlan Iskan walkan landing di Bandara Internasional Soekarno- ANTAR/Audy Alwi Hatta pada pukul 17.40 WIB. Selanjutnya, ia akan me- neruskan perjalanan ke Kalimantan Barat pada pukul 18.15 WIB. Ditemani Kepala Humas BUMN Faisal Halimi, Dah- lan duduk di kelas ekonomi dengan nomor 6C. Pener- bangan sore itu awalnya berlangsung lancar. Cuaca di luar jendela pesawat cerah. Ia asyik mengobrol deng- an para penumpang yang duduk sebaris dengannya. Di tengah perbincangan hangat itu, tiba-tiba pilot mengumumkan ihwal penting. Pesawat putus ko- munikasi dengan radar bandara tujuan. Saat itu, pesawat sedang berada di langit Indramayu, Jawa Barat. Penumpang diminta tetap tenang. Namun, ada juga yang gelisah dan cemas. Seorang pramugari mende- kati Dahlan. Menteri yang suka bersepatu kets itu diberi tahu kalau radar Bandara Soekarno-Hatta rusak. Ia tentu saja kaget. Lantas ia bangkit dari tempat duduknya menuju ke ruang pilot (kokpit). ”Apa yang tengah terjadi?” tanyanya pada pilot. Sang pilot belum tahu akan memutus- kan apa akibat matinya radar itu. Pesawat Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 5. Fokus darurat atc bandara akan berputar-putar dahulu. Jika dalam 30 menit radar tak kunjung ‘sembuh’, maka pesawat akan mendarat di bandara lain. Dahlan sempat usul landing saja di Bandara Halim Perdanakusumah. Namun, akhirnya diputuskan men- darat di Semarang untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Tak sampai setengah jam, komunikasi Air Traffic Control (ATC) Soekarno-Hatta dengan pilot kembali terjadi. Faisal mengatakan, akhirnya pesawat menda- rat di Cengkareng pukul 18.05 WIB. Meski terlambat, tapi akhirnya Dahlan masih dapat mengejar pesawat ke Pontianak. Sampai hari ini “Saya tegur Dirut PT Angkasa Pura II,” kata Dahlan belum ada satu kepada majalah detik. pun airlines Akibat matinya radar Bandara Soekarno-Hatta itu, sedikitnya 30 penerbangan memang mengalami yang protes gangguan. Pesawat yang hendak mendarat di Ban- atau komplain dara Soekarno-Hatta diperintahkan untuk return to terkait masalah base (RTB). Bahkan, sempat muncul insiden near miss near miss. (masuk jarak tak aman) antara dua pesawat Lion Air, meski kemudian dibantah pihak ATC. “Sampai hari ini belum ada satu pun airlines yang protes atau komplain terkait masalah near miss,” kata Plt General Manager Air Traffic Service Bandara Soe- karno-Hatta, Budi Hendro. Suasana panik juga terjadi di menara kontrol ATC. Petugas sibuk mondar-mandir. Hampir semua sistem mati dan tak ada pelayanan pemanduan pesawat. “Ra- dar, monitor, frekuensi, semuanya mati,” kata seorang petugas ATC yang saat itu sedang bertugas di menara kepada majalah detik. Pria yang baru setahun menjadi petugas ATC itu mengatakan, sembari menunggu perbaikan radar, pemanduan pesawat dilakukan secara manual (non- radar). Dasarnya, laporan pilot. Awalnya, komunikasi Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 6. Fokus darurat atc bandara Deputi Senior GM PT. Angkasa dengan pilot memang putus, tetapi bisa pulih lebih ce- Pura (AP) 2, Priyono Wodjo pat dibanding reparasi radar. “Frekuensinya ada lagi,” (kanan) bersama Sekretaris AP 2, Trisno Haryadi (tengah) dan kata dia. General Manager Air Traffic Menurut Presiden Indonesia Air Traffic Controllers Controler (ATC) AP 2, Budi Hendro (kiri). Association (IATCA), I Gusti Ketut, pergantian sistem ANTARA/Lucky.R dari radar ke nonradar membutuhkan effort yang luar biasa. Sebab, traffic pesawat terbang jauh sebelumnya telah diatur dengan radar. “Nah, begitu ‘blek’, mati, semuanya ini harus diatur kembali dalam secepat itu dalam nonradar,” katanya. Matinya komunikasi tak hanya terjadi antara menara dengan pilot, tapi antara ATC dengan bandara-banda- ra di luar Jakarta. Biasanya, bila ada masalah, ATC Soekarno-Hatta akan berkoordinasi dengan bandara lain dengan sambungan telepon. “Kemarin direct speak juga sempat mati,” kata Ketua IATCA Jakarta, Sony Harijanto kepada majalah detik. Matinya radar Cengkareng itu tidak bisa dianggap sepele. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 7. Fokus darurat atc bandara Menara ATC Bandara bahkan sampai meminta agar dilakukan investigasi Soekarno-Hatta yang mendalam atas kejadian itu. Sebab implikasinya hasan/detikfoto sangat besar. Bila ada yang lalai, harus ditindak. Matinya radar Cengkareng sebenarnya memalukan. Sebab, peristiwa itu tak hanya sekali ini saja terjadi. Kejadian itu semakin menguatkan penilaian FAA bah- wa bandara di Indonesia masuk kelas dua. “Yang berarti kita belum memenuhi persyaratan minimum tentang penerbangan internasional,” kata pengamat penerbangan Marsekal (Purn) Chappy Ha- kim kepada majalah detik. Budi tak terima. Matinya radar bukanlah ‘kiamat’ bagi dunia penerbangan. Buktinya, di Indonesia hanya 10 bandara yang menggunakan radar. Selain Jakarta, di antaranya Yogyakarta, Balikpapan, Palembang, dan Pekanbaru. Yang penting, katanya, ATC sudah mela- kukan prosedur penanganan kondisi darurat itu deng- Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 8. Fokus darurat atc bandara an benar. “Itu adalah cara yang dilakukan yang paling baik dan paling safe untuk menyelamatkan para penumpang,” terang Budi. Matinya radar, menurut Pengajar Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti (STMT) Majid Suhar- to, juga pernah terjadi pada era Menteri Perhubungan Hatta Rajasa. Sejak saat itu, terungkap fakta bahwa banyak alat navigasi penerbangan di Bandara Soekar- no-Hatta dan lainnya yang sudah usang. Alat-alat itu harus se- Ke depan, akan didatangkan UPS gera diperbarui dengan teknologi yang lebih mo- baru dengan kapasitas 200 kVA dern agar performa ATC sebanyak 2 unit. UPS yang sekarang meningkat. Terlebih saat hanya berkapasitas 120 kVA. ini Bandara Soekarno- Hatta sudah over capacity. “Dalam 2-3 menit ada satu penerbangan, ada yang take off dan landing,” katanya. Berdasarkan keterangan PT AP II, matinya radar pada pukul 16.55 WIB itu terjadi karena terbakarnya Uninterruptible Power Supply (UPS). Secara otomatis, suplai listrik ke radar bisa dipindahkan ke sistem bac- kup. Namun, ternyata automatic system-nya juga ikut terbakar. Budi mengakui, UPS yang ada di menara ATC me- mang sudah berumur. Namun, perangkat itu selalu dicek secara berkala dari saat pergantian sif hingga triwulanan. Ke depan, akan didatangkan UPS baru dengan kapasitas 200 kVA sebanyak 2 unit. Dua UPS itu adalah bagian dari 9 UPS yang akan datang pada Januari 2013. UPS itu akan diimpor dari Jerman deng- an memakan anggaran total Rp 18 miliar. UPS yang sekarang hanya berkapasitas 120 kVA. “Ndilalah, sebelum alat ini datang, sudah ada kendala yang tak kita kehendaki,” kata Budi. (WAN/YOG) Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 9. Fokus darurat atc bandara Matinya Radar Bandara Cengkareng 16 Desember 2012 Pukul 16.50 WIB Perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply) yang mendukung pasokan energi listrik ke perangkat komputer pendukung kerja pemanduan pesawat, terbakar. Sistem pemanduan otomatis JAATS (Jakarta Automated Air Traffic System) terganggu dan membuat sistem tidak dapat bekerja. Pukul 16.55 WIB Menara kontrol memutuskan untuk membatasi jumlah pendaratan dan lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta, serta melakukan pola pemanduan pesawat secara prosedural (non-radar). Pukul 17.10 WIB Pasokan listrik terhadap perangkat pemanduan otomatis JAATS telah pulih kembali. Namun proses start-up pada sistem membutuhkan waktu yang cukup agar dapat beroperasi normal kembali. Pukul 17.30 WIB 64 jadwal penerbangan terganggu. 39 penerbangan dari Jakarta, 22 penerbangan menuju Jakarta tertunda, sementara 3 penerbangan dialihkan. Pukul 18.05 WIB Sistem berhasil melakukan recovery secara total, kemudian menara kontrol secara bertahap membuka kegiatan lepas landas dan pendaratan setiap 10 menit, selanjutnya setiap 5 menit. Pukul 19.15 WIB Seluruh kegiatan operasional penerbangan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta telah normal kembali seperti sediakala. Sumber: Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) II, Trisno Heryadi Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 10. Fokus darurat atc bandara Kerja Pilot, Gaji Sopir Pertumbuhan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta tak diimbangi dengan peningkatan jumlah petugas Air Traffic Control (ATC). Satu orang petugas sampai harus memandu 30 pesawat dalam sekali waktu. Ditambah kurangnya kesejahteraan, risiko pun menanti. T Reporter: Monique Shintami, Bahtiar Rifai, ak apple to apple memang membandingkan Isfari Hikmat, dan Evi Tresnawati riuhnya lalu lintas udara di Jakarta dengan Foto: Monique Shintami kemacetan ibu kota. Namun, sudah menjadi pengetahuan umum bila Bandara Soekarno- Anang Julianto (Humas Hatta, Cengkareng, sudah melebihi kapasitas (over IATCA Jkt), Abdul Syukur, SH (Supervisor ATC), Sony Harijanto capacity). Dalam sehari saja, ada lebih dari 1.300 pe- (Ketua IATCA Jkt). sawat take off dan landing di bandara tersebut. Bandara terbesar di Indonesia itu dibangun untuk menampung 22 juta penumpang. Namun, pada tahun 2009 yang lalu, bandara itu harus menampung 34 juta Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 11. Fokus darurat atc bandara penumpang. Setahun berikutnya, angka tersebut naik menjadi 40 juta penumpang. Tahun 2012 ini, jumlah itu diprediksi makin bertambah. Over capacity itu menimbulkan dampak bagi kesela- matan penerbangan. Proyek perluasan bandara ma- sih belum rampung hingga kini. Ironisnya lagi, salah satu infrastruktur penunjang, yaitu Air Traffic Control (ATC), juga kekurangan tenaga pemandu layanan pen- erbangan. Berdasarkan data Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA), saat ini ada 1.300-an petugas ATC di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 249 Kurangnya orang ditempatkan di ATC Cengkareng, 28 di antara petugas mereka sudah hampir pensiun. Rekrutmen untuk petugas ATC masih minim. Saat mengakibatkan ini, baru ada empat sekolah untuk ATC, yaitu Sekolah satu orang Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Akademi petugas ATC Teknik dan Keselamatan Penerbangan (AKTP) Medan, Soekarno-Hatta ATKP Surabaya, serta ATKP Makassar. bisa memandu “Ke depan kita mau tambah 100 orang,” ujar Plt Gen- 10-20 pesawat eral Manager Air Traffic Service Bandara Soekarno- dalam sekali Hatta, Budi Hendro. waktu. Kurangnya petugas mengakibatkan satu orang petugas ATC Soekarno-Hatta bisa memandu 10-20 pesawat dalam sekali waktu. Namun, pada saat high session, satu petugas bahkan bisa melayani 30 pe- sawat. Hal itu membuat petugas ATC harus berkon- sentrasi sangat tinggi. Belum lagi bila cuaca sedang buruk. Hal-hal itu sering membuat konsentrasi mer- eka terpecah. Dalam insiden jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, disebut-sebut petugas ATC baru menyadari pesawat tersebut hilang hanya beberapa menit setelah berkomunikasi dengan pilot. Saat itu, petugas tersebut sedang melayani pemanduan 13 pe- sawat. Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 12. Fokus darurat atc bandara Budi Hendro “Kalau lihat catatan di CVR tak berhenti dia, ngo- detikfoto/monique mong terus,” kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi. Budi Hendro mengatakan, belum ada parameter berapa idealnya jumlah pesawat yang dipandu oleh satu petugas ATC. Saat ini, jumlah layanan pemanduan pesawat diserahkan kepada kemampuan masing-ma- sing petugas. Menurut Ketua IATCA Jakarta, Sony Harijanto, jam kerja ATC dibagi menjadi tiga sif. Yakni pukul 07.00- 14.00 WIB, 14.00-19.00 WIB, dan 19.00-07.00 WIB. Se- tiap sif biasanya terdiri dari enam operator, asisten, dan satu supervisor. Enam operator itu dibagi lagi menjadi beberapa sektor penerbangan. “Misalnya sektor Semarang. Itu mengawasi pe- sawat-pesawat dari wilayah timur masuk Jakarta,” kata Sony. Dalam mengatur pesawat, operator atau petugas ATC dibantu oleh asisten. Asisten itu menginforma- sikan sign level, ketinggian pesawat, serta bila ada Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 13. Fokus darurat atc bandara Kesibukan di Bandara transfer data. Sedangkan supervisor bertugas untuk Soekarno-Hatta detikfoto/hatta hasan mengatur waktu istirahat para petugas ATC. Sesuai dengan standard operating procedure (SOP), setiap petugas bekerja selama 2 jam nonstop, lalu setelah itu beristirahat selama 30 menit hingga 1 jam. “Pergantian itu ada serah terima kepada operator berikutnya,” jelasnya. Pengajar ITB Pekik Dahono mengatakan, selain ku- rang dalam jumlah, petugas ATC juga kurang berlatih. Terbukti dalam insiden matinya UPS radar bandara pekan lalu, pemulihannya sangat lama. Tudingan itu membuat pihak ATC meradang. Budi mengatakan, pelatihan itu rutin digelar enam bulan sekali untuk nonradar (recurrent), dan setahun sekali untuk meng- ulang seluruh materi. Tapi soal budaya kerja, tak jarang dilanggar oleh petugas ATC. Saat melakukan sidak ke tower Bandara Soekarno-Hatta beberapa bulan lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan menjumpai perilaku petugas yang tidak tertib. Ruang kontrol itu sangat kotor. “Banyak orang merokok, kemudian juga sampah dan bekas-bekas Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 14. Fokus darurat atc bandara makanan,” kata Dahlan Iskan kepada majalah detik. Menurut Budi, larangan merokok itu sebetulnya sudah diterapkan sejak dahulu. Sebab, ruang kontrol sangat membutuhkan situasi yang bisa memelihara peralatan. Ia mengaku sangat sulit menghapus peri- laku itu. Sejak adanya kunjungan Dahlan Iskan itu, Budi mengklaim sudah tak ada lagi yang merokok di ruangan kontrol yang steril. Sebagai gantinya, dibuatlah smooking area di luar Dari data ruang kontrol. “Ada ruangan tersendiri juga untuk makan dan minum sekarang,” imbuhnya. tahun 2011 Dengan tanggung jawab dan tingkat kerumitan yang lalu, sebagai tinggi, Sony mengatakan pekerjaan petugas ATC sama gambaran, halnya dengan pilot. Hanya saja, peralatan yang dipa- gaji seorang kai berbeda. pilot Garuda Gara-gara tugasnya sejajar dengan pilot itu, Dahlan Indonesia adalah Iskan mengatakan, petugas-petugas ATC itu merasa Rp 71 juta per kurang mendapat penghargaan secara materi. Kare- bulan. na itu, bila ATC nanti sudah menjadi BUMN yang lepas dari PT Angkasa Pura II, gaji mereka otomatis akan naik. “Selama ini gaji mereka kayak pegawai biasa. Ter- gantung golongannya,” ucap Dahlan Iskan. Dari data tahun 2011 lalu, sebagai gambaran, gaji seorang pilot Garuda Indonesia adalah Rp 71 juta per bulan. Nominal itu lebih tinggi sedikit dibanding pilot asing yang bekerja pada Garuda. Apakah akan naik sebesar itu? Dahlan tak menyebut angka pasti. “Ya, mungkin tidak setinggi pilot, tapi juga jangan seperti sekarang,” kata Dahlan. Seorang supervisor ATC, Abdul, mengatakan, masih ada rekannya yang sekarang bergaji Rp 5 juta per bul- an. “Jujur saja, masa sopir busway (transj) yang dari Rp 3 (juta) kemudian terus naik jadi Rp 5 jutaan, teman kita masih ada dengan gaji Rp 5 juta di sini,” katanya. (WAN/YOG) Majalah detik 24 - 30 desember 2012 Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 15. Fokus darurat atc bandara darurat atc bandara Kisah Pemandu Sukhoi KNKT menyimpulkan Air Traffic Control (ATC) tidak bersalah dalam tragedi Sukhoi. Namun sejumlah pihak menilai ATC punya kontribusi. Reporter: Bahtiar Rifai, Monique Shintami, Isfari Hikmat, M. Rizal, dan Evi Tresnawati Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 16. Fokus darurat atc bandara T ujuh bulan sudah pria itu istirahat. Selama itu pula ia tidak lagi menjalankan tugas-tugas- nya sebagai pegawai navigasi lalu lintas udara (ATC). Ia trauma dan dibawa ke psikiater. Pria itu, yang namanya hingga kini dirahasiakan, adalah petugas ATC saat tragedi Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, pada 9 Mei 2012. Pria ini termasuk orang yang dipojokkan ikut andil dalam kecelakaan yang menewaskan 45 orang itu. “Bagaimana pun dia manusia. Stres pasti. Sampai akhirnya KNKT mengumumkan bahwa bukan dia yang salah baru kita kembalikan lagi pada tugasnya,” kata Plt Ge- neral Manager ATS, Budi Hendro Setiyono kepada majalah detik. Sebelum bekerja lagi, petugas ATC itu harus menjalani ujian. Bila tiga orang yang melakukan cek kontrol atas kinerjanya me- nyatakan ia lulus, baru petugas ATC itu bisa kembali bertugas. Rabu, 9 Mei 2012, badan Sukhoi hancur berkeping-keping setelah menabrak tebing Gunung Salak. Sebanyak 45 orang Tap untuk melihat video yang berada di dalamnya tewas seketika. Mereka ter- diri dari 2 pilot, 1 navigator, 1 flight test engineer dan 41 orang penumpang. KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) pada Selasa, 19 Desember 2012, akhirnya meng- umumkan hasil investigasinya atas kecelakaan tragis itu. Investigasi dilakukan dengan bekerja sama deng- an pihak Rusia. Dari pembacaan flight recorder (black box) pesawat yang ditemukan, KNKT tak menemukan adanya keru- sakan pada mesin Sukhoi selama demonstration flight Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 17. Fokus darurat atc bandara itu. Kecelakaan lebih disebabkan oleh human error, yaitu pada sang pilot. Saat itu, Sukhoi dikendalikan Alexander Yablontsev sebagai pilot in command dan dibantu Alexander Ko- chetkov selaku kopilot. Take off dari landasan enam Bandara Halim Per- danakusumah, Jakarta Timur, pada pukul 14.20 WIB, Sukhoi menurut rencana akan terbang selama 30 menit. Area yang diizinkan untuk “ joy flight” kedua itu adalah Bogor. Penerbangan itu dipandu ATC Bandara Soekarno-Hatta. Petugas ATC Saat berada di kawasan Atang Sanjaya pukul 14.26 terkesiap. Ia WIB, Yablontsev mengontak ATC untuk turun dari ke- menghubungi tinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Ia juga meminta izin empat kali, akan membuat orbit ke kanan. Tujuannya agar pesawat namun tak tak terlalu tinggi saat pendaratan kembali di Halim. ada jawaban. “Jakarta Control: izinkan bikin orbit,” ujar Yablontsev. Petugas itu Kedua permintaan itu disetujui petugas ATC sebab juga mengontak masih aman. Namun, itu adalah percakapan terakhir menara Halim, Yablontsev dengan menara. Beberapa menit setelah tetapi pesawat itu, Sukhoi menghilang dari pantauan radar Cengka- sudah hilang. reng. Petugas ATC terkesiap. Ia menghubungi Sukhoi empat kali, namun tak ada jawaban. Petugas itu juga mengontak menara Halim, tetapi pesawat sudah hi- lang. Menurut Ketua KNKT Tatang Kurniadi, pilot kebab- lasan saat mengorbit dari yang seharusnya 180 dera- jat menjadi 360 derajat. Akibatnya, moncong pesawat mengarah ke selatan: Gunung Salak. Anehnya, di te- ngah kondisi gawat itu, pilot justru ngobrol ngalor-ngi- dul dengan penumpang. Di belakang kokpit pesawat, memang disediakan kursi untuk para calon pembeli. “Menatap Gunung Salak tidak seperti di film. Di sana ada gunung,” ujarnya. Tak hanya itu, 38 detik menjelang tabrakan, Terrain Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 18. Fokus darurat atc bandara Awareness Warning System (TAWS) Sukhoi memberikan peringat- an berupa suara “PULL UP, PULL UP”. Artinya si pilot diperingatkan agar menaikkan ketinggian pesawatnya karena ada TERRAIN (‘tembok’) yang membahayakannya. Namun peringatan itu diabaikan, dan kemudian diikuti peringatan enam kali “AVOID TERRAIN”. Per- Korban Sukhoi dok. detikfoto ingatan itu juga tak digubris oleh pilot. Suara itu justru dimatikan. “Karena mengira ada masalah database,” kata Tatang. Menurut Tatang, tak ada andil kecelakaan yang dibuat petugas ATC di menara udara. Meski KNKT menyatakan ATC tidak bersalah dalam kasus Sukhoi, sejumlah pengamat penerbangan berpendapat ATC memiliki kontribusi dalam kecelakaan tragis tersebut. Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyatakan ATC jelas mempunyai kontribusi karena ia tidak memberi peringatan kepada sang pilot begitu pesawat hilang dari pantauan radar. Seharusnya petugas selalu me- monitor radar. Bila ada pesawat yang masuk zona bahaya harusnya diperingatkan. “Walaupun tetap terlambat, tapi harusnya sempat memperingatkan,” ujar Chappy, mantan KSAU itu. Budi tidak menampik soal tidak adanya peringatan itu. Saat itu, petugas ATC sangat sibuk. Ia menjelas- kan, saat Sukhoi nahas, ada 13 pesawat lain yang di- handle petugas ATC. Si petugas mengira pilot sudah paham bahwa ia harus terbang sesuai dengan area yang diberikan. “Jadi, kesalahan bukan pada ATC,” tegas Budi. (WAN/IYE) Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 19. Fokus darurat atc bandara Makin Padat, Dibiarkan 8 Bulan Telat Pemerintah terlambat 8 bulan membentuk lembaga navigasi lalu lintas udara (ATC) nasional. Keterlambatan ini memiliki efek berantai dalam perbaikan penerbangan nasional. B Reporter: M. Rizal, Hans Henricus, Bahtiar ising alat berat menyaingi suara lalu lintas Rifai, Isfari Hikmat, Monique Shintami, dan kendaraan menuju gerbang Bandara Soe- Evi Tresnawati Foto: Monique Shintami karno-Hatta (Soetta) dari Kota Tangerang, Banten. Dua buah bangunan di atas tanah se- luas sekitar 3.000 meter persegi mulai menunjukkan bentuk setengah bulat. Tembok belum mengisi rangka dan atap belum terpasang. Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 20. Fokus darurat atc bandara Jumat, 21 Desember 2012, plang ‘Proyek Jakarta Automated Air Traffic Control System’ tertulis di de- pan sumber suara bising itu di Jalan Pembangunan III kompleks AURI, Tangerang, Banten. Di belakang tulisan itu, para tukang masih sibuk melanjutkan kerja konstruksi. Pembangunan baru berjalan 60%. Bangunan ini akan menjadi kantor Lembaga Penye- lenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (LPPNP). UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan meng- alihkan kewenangan pengelolaan navigasi bandara (Air Traffic Control/ATC) oleh PT Angkasa Pura I dan II kepada LPPNP sebagai perusahaan umum. Lembaga Melesetnya inilah nantinya yang akan menjadi pengelola navigasi lokasi bandara secara nasional. Direktur SDM Angkasa Pura II, Hari Cahyono, pembangunan mengaku kantor ini bakal berdiri di dalam kompleks gedung ini Bandara Soetta. “Gedungnya sedang dibangun di ban- merupakan satu dara (Bandara Soetta), cakap banget,” ujarnya kepada catatan atas majalah detik. carut-marutnya Sayang, pembangunan kantor ini meleset dari lokasi perjalanan yang diharapkan. Tim majalah detik menemukan lo- LPPNP. kasi gedung ini berjarak sekitar 1 km di luar gerbang Bandara Cengkareng menuju Kota Tangerang. Melesetnya lokasi pembangunan gedung ini meru- pakan satu catatan atas carut-marutnya perjalanan LPPNP. Pembentukan LPPNP pun mengalami keter- lambatan. Pasal 460 UU Penerbangan memerintah- kan tenggat waktu tiga tahun pembentukan LPPNP sejak pengesahan. Hingga kini pembentukan ini belum dapat dilakukan. Kementerian Perhubungan masih melakukan proses pembahasan bersama tim Kementerian BUMN. Pem- bahasan ini menyangkut fit and proper test direksi dan pengalihan aset serta SDM ATC Angkasa Pura I dan II ke LPPNP. “Selesai pembahasan targetnya Januari 2013 dan Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 21. Fokus darurat atc bandara langsung diserahkan ke Kementerian BUMN untuk pembentukannya,” ujar Kepala Pusat Pe- nerangan Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan. Lambannya pemben- tukan ini karena pemerin- tah terlambat melakukan tindak lanjut perintah UU Penerbangan. Presiden baru meneken Peraturan Pemerintah (PP) No. 77 Tahun 2012 tentang Perusa- haan Umum (Perum) LPPNP Indonesia pada 13 Sep- tember 2012. PP ini baru lahir delapan bulan setelah tenggat waktu yang diberikan UU Penerbangan selesai. Padahal PP merupakan patokan tenggat waktu bagi Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN melakukan Menara ATC Bandara Soetta pembentukan LPPNP. Padahal PP ini sudah terlambat istimewa memenuhi tenggat waktu dalam UU Penerbangan.  Menteri BUMN Dahlan Iskan merasa proses pem- bentukan LPPNP ini memang berjalan lamban. Per- um LPPNP harusnya dapat berdiri pada Desember 2012 ini. Sayang, serah terima dari Kementerian Per- hubungan masih belum dilaksanakan. PP Perum LPPNP memang gagal memenuhi teng- gat waktu UU Penerbangan. Namun keterlambatan ini harusnya dapat dikejar dengan kerja cepat. “Sebetulnya kami berharap pada awal Desember itu ATC sudah berdiri sendiri, jadi tidak lagi di Angkasa Pura dan Kementerian Perhubungan, tetapi  menjadi BUMN yang berdiri sendiri,” jelasnya. Saat ini ATC di seluruh Indonesia menjadi bagian dari PT Angkasa Pura (AP). PT AP I membidangi bandara Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 22. Fokus darurat atc bandara Layar monitor radar di ATC Bandara Soekarno-Hatta. istimewa di kawasan tengah dan timur Indonesia. Sedangkan PT AP II membidangi kawasan tengah ke barat Indonesia. Sebagai organisasi kecil, ATC rentan dikesamping- kan. Padahal, operasional ATC sangat vital karena mengawasi seluruh lalu lintas udara. “Setelah berdiri menjadi BUMN apa pun kekurangannya akan saya penuhi,” lanjut Dahlan. Bahkan sistem pengelolaan ATC antara PT AP I dan II tidak sama. Pelaksana tugas (Plt) General Manager Air Traffic Service (ATC) Cengkareng, Budi Hendro, meng- akui belum ada sistem ATC terpadu secara nasional. Bahkan alat yang dimiliki oleh keduanya berbeda.  Alhasil, pilot harus menyesuaikan sistem dan prose- dur yang berlaku. Apalagi, pengelolaan ATC di bebe- rapa wilayah dilakukan oleh lembaga lain, seperti unit pelayanan teknis pemerintah, otoritas pemerintahan daerah dan TNI AU. “Kalau dijadikan satu atap itu akan lebih baik lagi. Kalau lebih baik lagi mudah-mudahan masyarakat pengguna jasa mau bayar lebih besar,” jelasnya. Teknologi yang berbeda ini memaksa pilot untuk mengandalkan kedekatan dengan petugas ATC. Man- Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 23. Fokus darurat atc bandara tan Pilot Merpati Airlines, John Brata mengaku kede- katan pilot dengan petugas ATC sangat penting. Jika petugas ATC kenal dekat dengan pilot, maka pesawat akan mendapat prioritas lebih utama untuk mendarat. Selama menjadi pilot, ia merasa permasalahan justru berangkat dari alat ATC yang tidak maju. Kini ketika penerbangan semakin padat, sudah sewajarnya alat dan sistemnya itu diperbarui. “Jadi, pilot khususnya di Merpati, tidak pernah ada Jumlah masalah dengan ATC. Secara personal dengan orang- orang ATC nggak ada masalah. Cuma memang pera- karyawan yang latan mereka itu yang masalah,” keluhnya. di training untuk Sumber majalah detik di Lembaga Penerbangan ATC masih dan Antariksa (LAPAN) menyebutkan saat ini ATC sangat terbatas, lebih banyak menerapkan pola automatic traffic con- sehingga jam trol. Makanya, teknologi terpadu nasional harus sudah sif mereka mulai dibentuk. padat sekali. Lalu lintas udara di bandara-bandara besar semakin Satu orang padat. Makanya pengarahan secara otomatis harus menangani didukung sistem secara nasional. sekian pesawat. “Jumlah karyawan yang di training untuk ATC masih sangat terbatas, sehingga jam sif mereka padat se- kali. Satu orang menangani sekian pesawat, padahal menurut aturan tidak boleh,” ungkapnya. Tak ayal, jika keterlambatan pemanduan sistem navigasi udara Indonesia dikritik oleh banyak pihak. Pengamat Penerbangan, Chappy Hakim, menyebut- kan pengelolaan ATC dalam satu atap secara nasional memang harus diburu. Organisasi ini harus menjang- kau sistem secara nasional. Padatnya lalu lintas udara Indonesia memaksa pemerintah bersikap serius untuk mempercepat pembentukan LPPNP. Memang keterlambatan sudah terjadi, namun penyusulan harus dilakukan oleh in- stitusi terkait. (ARY/YOG) Majalah detik 24 - 30 desember 2012 Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 24. Fokus darurat atc bandara Budi Hendro Setiyono: Saya Jamin 100 Persen Masih Aman Jangan khawatir, sekalipun radar mati pengaturan lalu lintas udara masih berjalan. Saya jamin 100 persen masih aman. Reporter: Bahtiar Rifai dan Monique Shintami M inggu, 16 Desember 2012 UPS di Bandara Soekarno-Hatta terbakar sehingga sistem radar terputus. Ba- gaimana ATS mengatasi kondisi ini dan seberapa penting peran ATC dalam kesela- matan penerbangan? Berikut perbincangan Bahtiar Rifai dan Monique Shintami dari majalah detik dengan Budi Hendro Setiyono, PLt General Manager ATS yang didam- pingi Novi Pantariyanto, Junior Manager ATC Operation. Kenapa UPS bisa terbakar, sehingga radar berhenti beroperasi? Manusia juga bisa mati menda- dak. Sama dengan mobil, di rumah kamu panasi bagus, distarter ba- gus, tiba-tiba di jalan mati. Begitu pula UPS, setiap hari kita selalu cek, sebelum sif yang malam ke pagi kita selalu adakan check and recheck. Harian Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 25. Fokus darurat atc bandara ada, mingguan ada, bulanan, triwulan ada. Itu selalu kita lakukan.  Jadi bukan karena lifetime mesin UPS-nya? UPS-nya memang sudah harus diganti, tapi masih dalam pemeliharaan yang cukup bagus. Kita sudah beli alat sejenis yang lebih canggih. Kapasitasnya 200 kVA. Dua biji, sudah transaksi dan mudah-mudahan pertengahan Januari sudah datang. Ndilalah, sebelum alat ini datang, kok sudah ada kendala yang tidak kita kehendaki.  Proses normalisasi kemarin bagaimana? Sesuai dengan prosedur, setelah UPS 1 terbakar, maka teknisi bypass dengan UPS 2. Kenapa kita pa- Kita datangkan sang dua? Karena harapan kita kalau UPS 1 mati, genset, yang switch control-nya otomatis berpindah ke UPS 2 tanpa kekuatannya jeda. Istilahnya no bit system.  Tetapi karena kontrolnya ikut terbakar, dia tidak lebih dari bekerja sebagaimana mestinya, sehingga dilakukan 400 kVA, itu secara manual. Sehingga butuh waktu. Kalau alat kontingensi kontrol antara UPS 1 dan 2 normal, tidak ada jeda. kita. Jadi Kalau listrik mati, UPS ini bisa mengover selama sekarang UPS- sekitar 2 jam setiap UPS. Listrik di Bandara Soekarno- nya ada dua Hatta diharapkan tidak mati, karena kita tahu fungsi lagi. untuk mengatur lalu lintas udara sangat vital, kita pasang UPS itu.  Cadangannya? Dua cadangannya. Seperti saya bilang, begitu UPS 1 mati, yang bekerja UPS 2.  Kita datangkan genset, yang kekuatan­ ya lebih dari 400 kVA, itu kontingensi n kita. Jadi sekarang UPS-nya ada dua lagi. Dengan genset yang 420 kVA. Sekarang kita triple back up-nya. Jadi kami siap dengan keadaan emergency. Jangan di- anggap Angkasa Pura II tidak siap untuk itu. Jadi artinya di ATS itu ada workstation yang dipakai untuk mengatur lalu lintas udara ada 24 workstation. Masing-masing ada UPS-nya yang kemampuannya 2 Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 26. Fokus darurat atc bandara kVA.  Adakah pilot yang minta didulukan untuk landing? Itu saya jawab tidak ada. Kita atur normal saja sa- ngat sulit. Kalau ada titipan itu tidak mungkin. Teman- teman itu, jangankan saya, menteri datang pun nggak akan menengok. Nggak sempat. Dengan kejadian kemarin, saya apresiasi teman-teman bisa menang- gulangi kondisi seperti itu tapi bisa berjalan lancar dan aman.  Isu near miss itu tidak benar. Kita punya parameter jarak antara pesawat itu 10 mil, kalau 9 mil itu near miss. Padahal 9 mil itu masih jauh. Perlu dicari tahu, pernyataan Pak Hatta Rajasa itu dari mana? Jumlah ATC di sini berapa? Sekitar 297.  Cukup untuk melayani penerbangan yang padat? Saat ini cukup, tapi dalam waktu dekat ada sektor yang akan jenuh. Kita perlu pecah beberapa sektor supaya tidak overload. Cara mengatasinya dengan menambah SDM. Dalam waktu dekat kita menambah sekitar 100, Februari selesai. Jumlah pesawat yang diamati setiap ATC berapa? Kebetulan belum ada parameternya. Kita sedang Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 27. Fokus darurat atc bandara minta pada ahlinya, ka- rena kemampuan saya dengan yang lain beda. Saya dengan Mas Novi kemampuannya berbeda. Saya mampu mengontrol 10 pesawat, karena dia masih muda bisa meng- ontrol 14 pesawat.  Kita bersama pemerin- tah sedang mengevaluasi berapa pesawat setiap orang. Sehingga bisa diperki- rakan di Bandara Soekarno-Hatta berapa, misalkan di APP, itu ada beberapa sektor, katakan arrival itu mendekati 14 sampai 16 traffic, itu saya akan pecah lagi. Ada alat yang kurang di ATS yang menghambat pengawasan penerbangan? Ada. Jika cuaca di sekitar bandara ini kurang bagus, perlu ada perhatian khusus. Kami belum punya radar itu, tapi kami sudah pikirkan untuk beli. Ini namanya radar weather. Selama belum punya, bagaimana mengatasinya? Setiap pesawat punya alat weather-nya, ada awan yang membahayakan dia minta izin. Tidak bisa dia seenaknya belok kiri atau kanan. Mesti minta izin ke kita. Kita menyarankan. Sebetulnya alat itu supporting. Kalau alat itu ada lebih, kami nyaman. Sekarang ini tidak ada pun everything fine. Terkait pemisahan ATC dari Angkasa Pura, Men- teri BUMN sudah mempertimbangkan kenaikan gaji. Apakah benar gaji ATC ini harus selevel pilot? Benar, tetapi pemisahan Angkasa Pura ke PPNPI bukan semata karena gaji. Tapi untuk meningkatkan pelayanan. Sekarang pelayanan lalu lintas udara dilaksanakan oleh beberapa badan. Sebelah timur Majalah detik 24 - 30 desember 2012
  • 28. Fokus darurat atc bandara oleh Angkasa Pura I, barat oleh Angkasa Pura II, ada otoritas Batam, ada TNI AU. Nah itu mau disatukan supaya pelayanannya seragam, satu manajemen un- tuk memudahkan koordinasi.  Mulai kapan? Awal konstruksinya sudah berjalan 2011. Begitu rumahnya selesai, sistem navigasinya kita tenderkan sambil jalan.  PP-nya sudah ada tanggal 13 September 2012. Di- harapkan tanggal 13 September 2013 sudah lepas dari Angkasa Pura II. Kita dikasih satu tahun oleh peme- rintah untuk berbenah. Radar kemarin kan sempat terputus? Yang kita Radar itu bukan satu-satunya alat untuk mengontrol. utamakan Pendidikan AT itu ada tiga tahap. Ada visual kontrol adalah pesawat atau uji ATC. Itu tempatnya di tower. Setelah bekerja 1-2 tahun, dididik lagi untuk jadi senior instrumen kon- yang ada di trol. Ini kontrol pesawat dengan cara hitung-hitungan. udara, kita atur Kita perkirakan dengan hitungan, visualisasi di dalam satu per satu kepala. Jarak satu pesawat dengan pesawat lainnya untuk turun.  kan hitungannya kurang lebih 10 menit.  Setelah itu, baru teknologi radar. Jadi mengontrol pesawat dengan radar itu paling gampang dibanding pakai ins­rumen tadi. Pengertian t masyarakat, semua bandara ada radarnya. Padahal Tap untuk mendengarkan tidak. Yang ada radarnya saat ini hanya 10 banda- ra. Saya tegaskan, kalau radarnya mati, keselamatan tetap terjamin. Karena teman-teman ATC sudah dilatih mengontrol pesawat tanpa radar. Yang kita utamakan adalah pesawat yang ada di udara, kita atur satu per satu untuk turun. Jadi jangan khawatir, sekalipun radar mati pengaturan lalu lintas udara masih berjalan. Saya jamin seratus persen ma- sih aman. Cuma penerbangannya yang semula setiap satu menit satu pesawat, mungkin jadi 5 menit baru bisa mendarat. (AMI/IYE) Majalah detik 24 - 30 desember 2012