SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PENGARUH STERILISASI SEDERHANA TERHADAP KUALITAS DAN DAYA
TAHAN SUSU
Uum Umiyasih dan Didi Budi Wijono
Sub Balai Penelitian Ternak Grati, Pasuruan·
Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh sterilisasi yang dilakukan secara sederhana
mampu mempertahankan kualitas dan memperpanjang daya tahan susu. Bahan yang digunakan dalam penelilian
ini adalah 90 liter susu hasil pemerahan pagi hari yang dikemas dalam kemasan yang berbeda yaitu : botol, plastik
polypropylene dan plastik polyethylene masing-masing sebanyak 250 mi. Sterilisasi sederhana yang dilakukan
adalah penjerangan dengan menggunakan dandang dalam waktu 10 menit, 20 men it dan 30 menit dihitung sejak
saat air mulai mendidih. Setelah selesai sterilisasi, kemasan susu disimpan pada suhu kamar, kemudian dilakukan
analisis kualitas yang meliputi: uji alkohol, kadar lemak, kadar kasein dan angka keasaman setiap 12 jam sampai
susu rusak. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan pola faktorial 3x3xk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sterilisasi sederhana mampu mempertahankan kualitas susu sampai 48 jam
dengan penyimpanan pada suhu kamar.
The quality and storage life of milk which was sterilized using a simple method had been studied. 250 ml of
milk were packed in bottles, polypropylene pouches and polyethylene pouches were slt:nlized at 10 minutes 20
minutes and 30 minutes. Sterilized using a simple method was used dandang and after the sterilisation the milk
were storage in room temperature. Observation at 12 hours intervals were done alcohol test, fat, casein and content
acidity until the milk was spoiled. The 3x3xk factorial design was used for the analysis of variance. The result
showed that sterilized using a simple method make milk can be able to fresh for 48 hours.
Minum susu belum menjadi budaya masya-
rakat Indonesia, meskipun akhir-akhir ini terlihat
bahwa permintaan susu semakin meningkat.
Sebagian besar produksi susu Nasional diserap
oleh Industri Pengolahan Susu (IPS) untuk diolah
menjadi produk susu olahan. Keadaan ini
berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat
pada umumnya, dimana lebih menyukai produk
susu olahan daripada mengkonsumsinya dalam
bentuk segar. Produk susu olahan dengan
pelbagai modifikasi proses penambahan ataupun
pengurangan komposisi, penambahan f/tlvor
maupun aroma memang lebih disukai meskipun
sesungguhnya kandungan gizi susu segar lebih
komplit. Pada proses pengolahan, justru mungkin
terjadi penurunan kandungan gizi susu dengan
adanya kerusakan sebagian nutrisi yang
terkandung didalamnya.
Agar para peternak tidak terlalu bergantung
kepada IPS, salah satu upaya ialah dengan
mengembangkan pola penanganan susu cara
sederhana guna memperluas pemasaran susu
diluar pabrik. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Umiyasih dkk. (1986) menunjukkan bahwa
'pembuatan susu pasteurisasi dapat dilakukan
secara sederhana dengan cara memanaskan susu
dalam kemasan plastik polyethylene (PE) dengan
menggunakan dandang yang diisi air pada suhu
75°C. Pasteurisasi cara ini ternyata telah mampu
menekan perkembangan jumlah bakteri hingga
dapat mempertahankan kualitas sekaligus mem-
perpanjang daya simpan susu sampai delapan
hari pada penyimpanan di dalam lemari pen-
dingin.
Dalam penelitian ini akan dilakukan sterilisasi
cara sederhana sebagai altematif lain dalam
menekan perkembangan bakteri untuk menge-
tahui sejauh mana pengaruhnya terhadap kualitas
dan daya tahan susu.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini
ialah susu sapi hasil pemerahan pagi hari
sebanyak 90 liter yang dikemas dalam botol, kan-
tong plastik polypropylene dan kantong plastik
polyethylelle steril masing-masing sebanyak 250 m!'
39
ml. Setelah botol ditutup dan kantong plastik dila-
minating segera dilakukan sterilisasi cara se-
derhana.
Sterilisasi dilakukan dengan cara penjerangan/
dikukus dengan menggunakan dandang dalam
waktu masing-masing selama 10 menit, 20 menit
dan 30 menit dihitung sejak air mulai mendidih.
Selanjutnya susu disimpan pada suhu kamar,
kemudian dilakukan analisis kualitas, yang meli-
puti: uji alkohol, kadar lemak, kadar kasein dan
angka keasaman setiap 12 jam sampai susu
rusak/pecah. Sebagai pelengkap dilakukan pula
pengamatan organoleptik yang meliputi uji bau,
rasa dan warna (Sawarni dkk., 1973).
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap dengan pola faktorial
3x3xk (3 perbedaan bahan kemasan, 3 perbedaan
lama sterilisasi dan k perbedaan lama penyim-
pan an sampai susu pecah/rusak).
HasH Vji Alkohol dan Pengujian Organoleptik
Uji alkohol dilakukan untuk mengetah.!.ilayak
tidaknya susu untuk dikonsumi. Hasil uji alkohol
terhadap susu pada masing-masing perlakuan
menunjukkan hasil yang negatif sampai pada
penyimpanan 48 jam. Pada pengamatan setelah
penyimpanan 60 jam sebagian besar susu (65,60%)
memberikan hasil uji alkohol positif sehingga
tidak dilakukan analisis kualitas. Keadaan ini
menunjukkan bahwa susu telah mengalami pe-
nurunan pH akibat terjadinya perkembangan
jumlah bakteri sehingga menyebab~n susu mulai
asam yang akhirnya menjadi rusak. Hasil uji al-
kohol ini sejalan dengan hasil pengamatan or-
ganoleptik susu pada semua perlakuan menun-
jukkan hasil yang tidak berbeda dengan sifat
organileptik susu segar, mempunyai bau spesifik
susu segar dengan warna putih kekuningan
Tabell. Rata-rata kadar kasein susu berdasarkan lama penyimpanan, jenis kemasan dan lama
pemanasan.
Perlakuan
Rata-
Jenis Lama pe- Lama penyimpanan (jam)
rata
kemasan manasan (menit) 12 24 36 48
Botol 10 2,78 2,81 2,51 2,51 2,65
20 2,68 2,73 2,68 2,46 2,63
30 2;38 2,40 2,57 2,51 2,46
Rata-rata 2,61 2,64 2,58 2,49 2,58
PlastikPE 10 2,93 2,73 2,39 2,51 2,64
20 2,58 2,68 2,52 2,68 2,61
30 2,62 2,51 2,29 2,51 2,48
Rata-rata 2,71 2,64 2,40 2,56 2,57
PlastikPP 10 2,60 2,63 2,35 2,35 2,48
20 2,87 2,46 2,52 2,52 2,58
30 2,54 2,43 2,69 2,40 2,51
Rata-rata 2,67 2,50 2,51 2,42 2,52
Rat~-rata lama penyimpanan 2,66b
2,59ab 2,SQ'l 2,5Oa
Rata-rata lama pemanasan 10 menit = 2,59kl
; 20 menit = 2,601
; 30 menit = 2,48k
a,b,k,1 Superskrip yang berbeda pad a baris yang sarna menunjukkan berbeda nyata (P<O,05).
Interaksi antara masing-masing perlakuan dan kombinasinya tidak menunjukkan beda nyata
(P>O,05).
sampai penyimpanan 48 jam; pada penyimpanan
sampai 60 jam telah terjadi perubahan rasa (pahit
masam) dan bau (masam) dengan warna menjadi
kuning keputihan.
Data rata-rata kadar kasein pada masing-
masing perlakuan tertera pada Tabell.
Di dalam Tabel tersebut terlihat bahwa kadar
kasein dipengaruhi oleh lama pemanasan mau-
pun lama penyimpanan (P<0,05) clan sebaliknya
tidak dipengaruhi oleh jenis kemasan yang digu-
nakan. Perlakuan pemanasan yang semakin lama
cenderung akan menurunkan kadar kasein. Hal
ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Eckles
dkk. (1976) bahwa kasein seperti halnya protein
tidak tahan terhadap panas yang akhirnya akan
mengalami denaturasi.
Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh
secara nyata (P < 0,05) terhadap kadar kasein.
Semakin lama disimpan, kadar kasein dalam susu
cenderung semakin menurun. Hal ini diduga
karena semakin lama disimpan, jumlah bakteri
akan meningkat termasuk bakteri penghasil ensim
proteolitik yang akan mencermi kasein menjadi
asam-asam amino sehingga kadarnya semakin
menurun.
Kadar Lemak
HasH penelitian menunjukkan tidak adanya
perbedaan kadar lemak diantara masing-masing
perlakuan. Data di dalam Tabel 2 menunjukkan
bahwa perlakuan jenis kemasan maupun perla-
kuan lama pemanasan tidak berpengaruh terha-
dap kadar lemak susu, demikian pula halnya
dengan perlakuan lama penyimpanan.
Angka Keasaman
Terhadap angka keasaman, perlakuan jenis
kemasan maupun lama pemanasan berpengaruh
secara nyata (P < 0,05). Tinggi rendahnya angka
keasaman susu, antara lain disebabkan oleh
banyak sedikitnya asam laktat yang merupakan
hasil penguraian laktosa oleh bakteri dan akibat
aktivitas ensim yang terdapat didalam susu. Bila
jumlah bakteri didalam susu meningkat, produksi
Tabel2. Rata-rata kadar lemak susu berdasarkan lama penyimpanan, jenis kemasan dan lama
pemanasan (P > 0,05).
Perlakuan
Rata-
Jenis Lama pe- Lama penyimpanan (jam)
rata
kemasan manasan (menit) 12 24 36 48
Boto I 10 3,63 3,63 3,83 3,73 3,70
20 3,63 3,70 3,70 3,66 3,67
30 3,86 4,03 3,80 3,76 3,86
Rata-rata 3,70 3,78 3,77 3,71 3,74
Plastik PE 10 3,66 3,96 3,60 3,56 3,70
20 3,76 3,90 3,73 3,96 3,83
30 3,83 4,00 3,80 3,73 3,84
Rata-rata 3,75 3,95 3,71 3,75 3,79
Plastik PP 10 3,90 3,76 3,96 4,00 3,90
20 3,83 3,66 3,93 3,96 3,84
30 3,90 3,80 3,80 3,86 3,85
Rata-rata 3,87 3,76 3,89 3,94 3,86
Rata-rata lama penyimpanan 3,78 3,83 3,79 3,79
Rata-rata lama pemanasan 10 menit = 3,76; 20 menit = 3,78; 30 menit = 3,85
JumaI Ilmiah Penelitian Temak Grati Vol. I No.1 Juli 1990
Tabel3. Rata-rata angka keasaman berdasarkan lama penyimpanan, jenis kemasan dan lama
pemanasan.
Perlakuan
Rata-
Jenis Lama pe- Lama penyimpanan (jam)
rata
kemasan manasan (menit) 12 24 36 48
Botol 10 9,00 11,33 12,83 12,00 11,29
20 9,33 11,83 13,00 16,67 12,70
30 9,66 10,67 12,17 17,33 12,45
Rata-rata 9,33 11,27 12,66 15,33 12,15b
PlastikPE 10 9,66 10,33 12,33 14,33 11,66
20 9,00 10,50 12,33 14,00 11,45
30 9,66 10,50 13,33 15,00 12,12
Rata-rata 9,44 10,44 12,66 14,44 11,75ab
PlastikPP 10 9,00 9,50 12,83 14,00 11,33
20 10,00 10,00 12,00 14,00 11,50
30 11,00 10,00 13,17 13,00 11,79
Rata-rata 10,00 9,83 12,66 13,66 11,54a
Rata-rata lama penyimpanan 9,58k
10,511
12,66m 14,47n
Rata-rata lama pemanasan 10 menit = 11,40°; 20 menit = 11,86°P; 30 menit = 11,86°P
a,b Superskrip yang berbeda pad a kolom yang sarna menunjukkan berbeda nyata (P<0,05).
k,l,m,n,o,p Superskrip yang berbeda pada baris yang sarna menunjukkan berbeda nyata (P<0,05).
Interaksi antara masing-masing perlakuan dan kombinasinya tidak menunjukkan beda nyata
(P>O,05).
asam laktat juga semakin meningkat hingga
mengakibatkan angka keasaman susu menjadi
lebih tinggi. Data rata-rata keasaman pada ma-
sing-masing perlakuan tertera pada Tabel3.
Pada Tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa
angka keasaman yang paling tinggi terdapat pada
perlakuan penggunaan kemasan botol. Hal ini
dapat terjadi kemungkinan disebabkan oleh kare-
na dinding botol lebih tebal daripada plastik
sehingga suhu susu yang ada didalam botollebih
rendah daripada suhu susu yang dikemas dalam
plastik. Akibatnya jumlah bakteri yang terbunuh
pada proses sterilisasi/pemanasan lebih banyak
terjadi pada kemasan plastik. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa jumlah bakteri yang
terdapat didalam perlakuan penggunaan botol
lebih tinggi sehingga jumlahnya cepat meningkat.
Hal ini akan mempercepat pembentukan asam
laktat sehingga terjadi peningkatan angka kea-
samano
Data didalam Tabel 3 tersebut juga men un-
jukkan bahwa lama penyimpanan berpengaruh
secara nyata (P<0,05) terhadap angka keasaman.
Semakin lama disimpan, keasaman menunjukkan
angka yang semakin tinggi.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa sterilisasi sederhana mampu memper-
tahankan kualitas susu sampai 48 jam pada
penyimpanan didalam suhu kamar. Penggunaan
bahan kemasan tidak berpengaruh terhadap
kadar lemak dan kadar kasein, tetapi berpengaruh
terhadap angka keasaman. Sedangkan lama
pemanasan berpengaruh secara nyata terhadap
kadar kasein dan angka keasaman. Diketahui pula
bahwa semakin lama disimpan, kadar kasein
cenderung menurun dan angka keasaman cende-
rung meningkat (P<0,05).
DAFT AR PUST AKA
Eckles, c.R., W.H. Combs dan M. Macy. 1976.
Milk and Milk Product. Mc. Craw Hill Book
Co. Inc. New York. Toronto. London.
Umiyasih, U., D.B. Wijono dan Soemarmi. 1986.
Pengaruh pasteurisasi sederhana terhadap
kualitas air susu. Proc. Seminar Pemanfaatan
Lahan Sempit Untuk Meningkatkan Pro-
duksi Peternakan. Nuffic - Univ. Brawijaya.
Malang.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Indra Rahmana
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarLaporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarSusy Amelia
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaSusy Amelia
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGANchindest
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
 
Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1Laporan pratikum tht 1
Laporan pratikum tht 1
 
Pertanggung jawaban praktikum pht
Pertanggung jawaban praktikum phtPertanggung jawaban praktikum pht
Pertanggung jawaban praktikum pht
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
Nata de leri 1
Nata de leri 1Nata de leri 1
Nata de leri 1
 
Present sempro
Present semproPresent sempro
Present sempro
 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
 
Laporan susu telur
Laporan susu telurLaporan susu telur
Laporan susu telur
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
 
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarLaporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
 

Andere mochten auch (15)

FMI PPT LOW RES
FMI PPT LOW RESFMI PPT LOW RES
FMI PPT LOW RES
 
Segnalibro Corriere libro Carlo Vittori Nervi e cuore saldi
Segnalibro Corriere libro Carlo Vittori Nervi e cuore saldiSegnalibro Corriere libro Carlo Vittori Nervi e cuore saldi
Segnalibro Corriere libro Carlo Vittori Nervi e cuore saldi
 
FSP Energy Storage System
FSP Energy Storage SystemFSP Energy Storage System
FSP Energy Storage System
 
Bg ngonngulaptrinh c++
Bg ngonngulaptrinh c++Bg ngonngulaptrinh c++
Bg ngonngulaptrinh c++
 
Kayla Resume final
Kayla Resume finalKayla Resume final
Kayla Resume final
 
Copd 9-837
Copd 9-837Copd 9-837
Copd 9-837
 
Fmm
FmmFmm
Fmm
 
Portfolio English
Portfolio EnglishPortfolio English
Portfolio English
 
Better living introduction_Vie. ver
Better living introduction_Vie. verBetter living introduction_Vie. ver
Better living introduction_Vie. ver
 
Sap FICO- SAP FICO TRAINING
Sap FICO- SAP FICO TRAINING Sap FICO- SAP FICO TRAINING
Sap FICO- SAP FICO TRAINING
 
Veith hsymposium2014 firstprize
Veith hsymposium2014 firstprizeVeith hsymposium2014 firstprize
Veith hsymposium2014 firstprize
 
How to remove bing.vc
How to remove bing.vcHow to remove bing.vc
How to remove bing.vc
 
Valeria rodriguez paz 1b
Valeria rodriguez paz 1bValeria rodriguez paz 1b
Valeria rodriguez paz 1b
 
Choice - Morning Tea
Choice - Morning TeaChoice - Morning Tea
Choice - Morning Tea
 
Sexualidad y Represion, Se puede Cambiar la Historia
Sexualidad y Represion, Se puede Cambiar la HistoriaSexualidad y Represion, Se puede Cambiar la Historia
Sexualidad y Represion, Se puede Cambiar la Historia
 

Ähnlich wie SEDERHANA STERILISASI SUSU

PPT SEMKEM JEPRI.pptx
PPT SEMKEM JEPRI.pptxPPT SEMKEM JEPRI.pptx
PPT SEMKEM JEPRI.pptxJepriadi5
 
Konsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganKonsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganAgnescia Sera
 
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...MochSalim1
 
Pasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploudPasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploudEko696
 
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdfJusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdfJusriadi6
 
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfKelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfMaretaWindi
 
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarPpt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarAnna Lisstya
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtSTF YPIB CIREBON
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE RiaAnggun
 
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2indahamoyy
 
Andrew hidayat 96268-none-1f656554
 Andrew hidayat   96268-none-1f656554 Andrew hidayat   96268-none-1f656554
Andrew hidayat 96268-none-1f656554Andrew Hidayat
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaRamaiyulis Ramai
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeJo Sugiharto
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeJo Sugiharto
 

Ähnlich wie SEDERHANA STERILISASI SUSU (20)

PPT SEMKEM JEPRI.pptx
PPT SEMKEM JEPRI.pptxPPT SEMKEM JEPRI.pptx
PPT SEMKEM JEPRI.pptx
 
Konsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganKonsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi Pangan
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
 
Ppt sidang husnul
Ppt sidang husnulPpt sidang husnul
Ppt sidang husnul
 
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
 
Pasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploudPasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploud
 
Modul 3-3-tenusu
Modul 3-3-tenusuModul 3-3-tenusu
Modul 3-3-tenusu
 
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdfJusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
Jusriadi_I011191015_Tugas resume Bioteknologi.pdf
 
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdfKelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
Kelompok 3_Pengujian ALT_Prak Wastu.pdf
 
Penurunan mutu
Penurunan mutuPenurunan mutu
Penurunan mutu
 
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarPpt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
 
Leaflet asi eksklusif new
Leaflet asi eksklusif newLeaflet asi eksklusif new
Leaflet asi eksklusif new
 
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
 
Andrew hidayat 96268-none-1f656554
 Andrew hidayat   96268-none-1f656554 Andrew hidayat   96268-none-1f656554
Andrew hidayat 96268-none-1f656554
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganisme
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganisme
 

Mehr von Fhadilla Muhammad

Laporan akhir Metodologi Penelitian
Laporan akhir Metodologi PenelitianLaporan akhir Metodologi Penelitian
Laporan akhir Metodologi PenelitianFhadilla Muhammad
 
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...Fhadilla Muhammad
 
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswaRingkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswaFhadilla Muhammad
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Fhadilla Muhammad
 
V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106Fhadilla Muhammad
 
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanPenelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanFhadilla Muhammad
 
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanPenelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanFhadilla Muhammad
 

Mehr von Fhadilla Muhammad (11)

Jaringan multimedia
Jaringan multimediaJaringan multimedia
Jaringan multimedia
 
Tugas akhir kuliah
Tugas akhir kuliahTugas akhir kuliah
Tugas akhir kuliah
 
Laporan akhir Metodologi Penelitian
Laporan akhir Metodologi PenelitianLaporan akhir Metodologi Penelitian
Laporan akhir Metodologi Penelitian
 
Laporan tahap 1
Laporan tahap 1Laporan tahap 1
Laporan tahap 1
 
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM Banjar...
 
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswaRingkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
Ringkasan penelitian perubahan pola tidur pada mahasiswa
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
 
V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106V15 no3-c-21-almunadi-102-106
V15 no3-c-21-almunadi-102-106
 
3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian
 
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanPenelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
 
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhanPenelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
 

SEDERHANA STERILISASI SUSU

  • 1. PENGARUH STERILISASI SEDERHANA TERHADAP KUALITAS DAN DAYA TAHAN SUSU Uum Umiyasih dan Didi Budi Wijono Sub Balai Penelitian Ternak Grati, Pasuruan· Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh sterilisasi yang dilakukan secara sederhana mampu mempertahankan kualitas dan memperpanjang daya tahan susu. Bahan yang digunakan dalam penelilian ini adalah 90 liter susu hasil pemerahan pagi hari yang dikemas dalam kemasan yang berbeda yaitu : botol, plastik polypropylene dan plastik polyethylene masing-masing sebanyak 250 mi. Sterilisasi sederhana yang dilakukan adalah penjerangan dengan menggunakan dandang dalam waktu 10 menit, 20 men it dan 30 menit dihitung sejak saat air mulai mendidih. Setelah selesai sterilisasi, kemasan susu disimpan pada suhu kamar, kemudian dilakukan analisis kualitas yang meliputi: uji alkohol, kadar lemak, kadar kasein dan angka keasaman setiap 12 jam sampai susu rusak. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan pola faktorial 3x3xk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sterilisasi sederhana mampu mempertahankan kualitas susu sampai 48 jam dengan penyimpanan pada suhu kamar. The quality and storage life of milk which was sterilized using a simple method had been studied. 250 ml of milk were packed in bottles, polypropylene pouches and polyethylene pouches were slt:nlized at 10 minutes 20 minutes and 30 minutes. Sterilized using a simple method was used dandang and after the sterilisation the milk were storage in room temperature. Observation at 12 hours intervals were done alcohol test, fat, casein and content acidity until the milk was spoiled. The 3x3xk factorial design was used for the analysis of variance. The result showed that sterilized using a simple method make milk can be able to fresh for 48 hours. Minum susu belum menjadi budaya masya- rakat Indonesia, meskipun akhir-akhir ini terlihat bahwa permintaan susu semakin meningkat. Sebagian besar produksi susu Nasional diserap oleh Industri Pengolahan Susu (IPS) untuk diolah menjadi produk susu olahan. Keadaan ini berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat pada umumnya, dimana lebih menyukai produk susu olahan daripada mengkonsumsinya dalam bentuk segar. Produk susu olahan dengan pelbagai modifikasi proses penambahan ataupun pengurangan komposisi, penambahan f/tlvor maupun aroma memang lebih disukai meskipun sesungguhnya kandungan gizi susu segar lebih komplit. Pada proses pengolahan, justru mungkin terjadi penurunan kandungan gizi susu dengan adanya kerusakan sebagian nutrisi yang terkandung didalamnya. Agar para peternak tidak terlalu bergantung kepada IPS, salah satu upaya ialah dengan mengembangkan pola penanganan susu cara sederhana guna memperluas pemasaran susu diluar pabrik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Umiyasih dkk. (1986) menunjukkan bahwa 'pembuatan susu pasteurisasi dapat dilakukan secara sederhana dengan cara memanaskan susu dalam kemasan plastik polyethylene (PE) dengan menggunakan dandang yang diisi air pada suhu 75°C. Pasteurisasi cara ini ternyata telah mampu menekan perkembangan jumlah bakteri hingga dapat mempertahankan kualitas sekaligus mem- perpanjang daya simpan susu sampai delapan hari pada penyimpanan di dalam lemari pen- dingin. Dalam penelitian ini akan dilakukan sterilisasi cara sederhana sebagai altematif lain dalam menekan perkembangan bakteri untuk menge- tahui sejauh mana pengaruhnya terhadap kualitas dan daya tahan susu. Materi yang digunakan dalam penelitian ini ialah susu sapi hasil pemerahan pagi hari sebanyak 90 liter yang dikemas dalam botol, kan- tong plastik polypropylene dan kantong plastik polyethylelle steril masing-masing sebanyak 250 m!' 39
  • 2. ml. Setelah botol ditutup dan kantong plastik dila- minating segera dilakukan sterilisasi cara se- derhana. Sterilisasi dilakukan dengan cara penjerangan/ dikukus dengan menggunakan dandang dalam waktu masing-masing selama 10 menit, 20 menit dan 30 menit dihitung sejak air mulai mendidih. Selanjutnya susu disimpan pada suhu kamar, kemudian dilakukan analisis kualitas, yang meli- puti: uji alkohol, kadar lemak, kadar kasein dan angka keasaman setiap 12 jam sampai susu rusak/pecah. Sebagai pelengkap dilakukan pula pengamatan organoleptik yang meliputi uji bau, rasa dan warna (Sawarni dkk., 1973). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pola faktorial 3x3xk (3 perbedaan bahan kemasan, 3 perbedaan lama sterilisasi dan k perbedaan lama penyim- pan an sampai susu pecah/rusak). HasH Vji Alkohol dan Pengujian Organoleptik Uji alkohol dilakukan untuk mengetah.!.ilayak tidaknya susu untuk dikonsumi. Hasil uji alkohol terhadap susu pada masing-masing perlakuan menunjukkan hasil yang negatif sampai pada penyimpanan 48 jam. Pada pengamatan setelah penyimpanan 60 jam sebagian besar susu (65,60%) memberikan hasil uji alkohol positif sehingga tidak dilakukan analisis kualitas. Keadaan ini menunjukkan bahwa susu telah mengalami pe- nurunan pH akibat terjadinya perkembangan jumlah bakteri sehingga menyebab~n susu mulai asam yang akhirnya menjadi rusak. Hasil uji al- kohol ini sejalan dengan hasil pengamatan or- ganoleptik susu pada semua perlakuan menun- jukkan hasil yang tidak berbeda dengan sifat organileptik susu segar, mempunyai bau spesifik susu segar dengan warna putih kekuningan Tabell. Rata-rata kadar kasein susu berdasarkan lama penyimpanan, jenis kemasan dan lama pemanasan. Perlakuan Rata- Jenis Lama pe- Lama penyimpanan (jam) rata kemasan manasan (menit) 12 24 36 48 Botol 10 2,78 2,81 2,51 2,51 2,65 20 2,68 2,73 2,68 2,46 2,63 30 2;38 2,40 2,57 2,51 2,46 Rata-rata 2,61 2,64 2,58 2,49 2,58 PlastikPE 10 2,93 2,73 2,39 2,51 2,64 20 2,58 2,68 2,52 2,68 2,61 30 2,62 2,51 2,29 2,51 2,48 Rata-rata 2,71 2,64 2,40 2,56 2,57 PlastikPP 10 2,60 2,63 2,35 2,35 2,48 20 2,87 2,46 2,52 2,52 2,58 30 2,54 2,43 2,69 2,40 2,51 Rata-rata 2,67 2,50 2,51 2,42 2,52 Rat~-rata lama penyimpanan 2,66b 2,59ab 2,SQ'l 2,5Oa Rata-rata lama pemanasan 10 menit = 2,59kl ; 20 menit = 2,601 ; 30 menit = 2,48k a,b,k,1 Superskrip yang berbeda pad a baris yang sarna menunjukkan berbeda nyata (P<O,05). Interaksi antara masing-masing perlakuan dan kombinasinya tidak menunjukkan beda nyata (P>O,05).
  • 3. sampai penyimpanan 48 jam; pada penyimpanan sampai 60 jam telah terjadi perubahan rasa (pahit masam) dan bau (masam) dengan warna menjadi kuning keputihan. Data rata-rata kadar kasein pada masing- masing perlakuan tertera pada Tabell. Di dalam Tabel tersebut terlihat bahwa kadar kasein dipengaruhi oleh lama pemanasan mau- pun lama penyimpanan (P<0,05) clan sebaliknya tidak dipengaruhi oleh jenis kemasan yang digu- nakan. Perlakuan pemanasan yang semakin lama cenderung akan menurunkan kadar kasein. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Eckles dkk. (1976) bahwa kasein seperti halnya protein tidak tahan terhadap panas yang akhirnya akan mengalami denaturasi. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh secara nyata (P < 0,05) terhadap kadar kasein. Semakin lama disimpan, kadar kasein dalam susu cenderung semakin menurun. Hal ini diduga karena semakin lama disimpan, jumlah bakteri akan meningkat termasuk bakteri penghasil ensim proteolitik yang akan mencermi kasein menjadi asam-asam amino sehingga kadarnya semakin menurun. Kadar Lemak HasH penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan kadar lemak diantara masing-masing perlakuan. Data di dalam Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan jenis kemasan maupun perla- kuan lama pemanasan tidak berpengaruh terha- dap kadar lemak susu, demikian pula halnya dengan perlakuan lama penyimpanan. Angka Keasaman Terhadap angka keasaman, perlakuan jenis kemasan maupun lama pemanasan berpengaruh secara nyata (P < 0,05). Tinggi rendahnya angka keasaman susu, antara lain disebabkan oleh banyak sedikitnya asam laktat yang merupakan hasil penguraian laktosa oleh bakteri dan akibat aktivitas ensim yang terdapat didalam susu. Bila jumlah bakteri didalam susu meningkat, produksi Tabel2. Rata-rata kadar lemak susu berdasarkan lama penyimpanan, jenis kemasan dan lama pemanasan (P > 0,05). Perlakuan Rata- Jenis Lama pe- Lama penyimpanan (jam) rata kemasan manasan (menit) 12 24 36 48 Boto I 10 3,63 3,63 3,83 3,73 3,70 20 3,63 3,70 3,70 3,66 3,67 30 3,86 4,03 3,80 3,76 3,86 Rata-rata 3,70 3,78 3,77 3,71 3,74 Plastik PE 10 3,66 3,96 3,60 3,56 3,70 20 3,76 3,90 3,73 3,96 3,83 30 3,83 4,00 3,80 3,73 3,84 Rata-rata 3,75 3,95 3,71 3,75 3,79 Plastik PP 10 3,90 3,76 3,96 4,00 3,90 20 3,83 3,66 3,93 3,96 3,84 30 3,90 3,80 3,80 3,86 3,85 Rata-rata 3,87 3,76 3,89 3,94 3,86 Rata-rata lama penyimpanan 3,78 3,83 3,79 3,79 Rata-rata lama pemanasan 10 menit = 3,76; 20 menit = 3,78; 30 menit = 3,85
  • 4. JumaI Ilmiah Penelitian Temak Grati Vol. I No.1 Juli 1990 Tabel3. Rata-rata angka keasaman berdasarkan lama penyimpanan, jenis kemasan dan lama pemanasan. Perlakuan Rata- Jenis Lama pe- Lama penyimpanan (jam) rata kemasan manasan (menit) 12 24 36 48 Botol 10 9,00 11,33 12,83 12,00 11,29 20 9,33 11,83 13,00 16,67 12,70 30 9,66 10,67 12,17 17,33 12,45 Rata-rata 9,33 11,27 12,66 15,33 12,15b PlastikPE 10 9,66 10,33 12,33 14,33 11,66 20 9,00 10,50 12,33 14,00 11,45 30 9,66 10,50 13,33 15,00 12,12 Rata-rata 9,44 10,44 12,66 14,44 11,75ab PlastikPP 10 9,00 9,50 12,83 14,00 11,33 20 10,00 10,00 12,00 14,00 11,50 30 11,00 10,00 13,17 13,00 11,79 Rata-rata 10,00 9,83 12,66 13,66 11,54a Rata-rata lama penyimpanan 9,58k 10,511 12,66m 14,47n Rata-rata lama pemanasan 10 menit = 11,40°; 20 menit = 11,86°P; 30 menit = 11,86°P a,b Superskrip yang berbeda pad a kolom yang sarna menunjukkan berbeda nyata (P<0,05). k,l,m,n,o,p Superskrip yang berbeda pada baris yang sarna menunjukkan berbeda nyata (P<0,05). Interaksi antara masing-masing perlakuan dan kombinasinya tidak menunjukkan beda nyata (P>O,05). asam laktat juga semakin meningkat hingga mengakibatkan angka keasaman susu menjadi lebih tinggi. Data rata-rata keasaman pada ma- sing-masing perlakuan tertera pada Tabel3. Pada Tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa angka keasaman yang paling tinggi terdapat pada perlakuan penggunaan kemasan botol. Hal ini dapat terjadi kemungkinan disebabkan oleh kare- na dinding botol lebih tebal daripada plastik sehingga suhu susu yang ada didalam botollebih rendah daripada suhu susu yang dikemas dalam plastik. Akibatnya jumlah bakteri yang terbunuh pada proses sterilisasi/pemanasan lebih banyak terjadi pada kemasan plastik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah bakteri yang terdapat didalam perlakuan penggunaan botol lebih tinggi sehingga jumlahnya cepat meningkat. Hal ini akan mempercepat pembentukan asam laktat sehingga terjadi peningkatan angka kea- samano Data didalam Tabel 3 tersebut juga men un- jukkan bahwa lama penyimpanan berpengaruh secara nyata (P<0,05) terhadap angka keasaman. Semakin lama disimpan, keasaman menunjukkan angka yang semakin tinggi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sterilisasi sederhana mampu memper- tahankan kualitas susu sampai 48 jam pada penyimpanan didalam suhu kamar. Penggunaan bahan kemasan tidak berpengaruh terhadap kadar lemak dan kadar kasein, tetapi berpengaruh terhadap angka keasaman. Sedangkan lama pemanasan berpengaruh secara nyata terhadap kadar kasein dan angka keasaman. Diketahui pula bahwa semakin lama disimpan, kadar kasein cenderung menurun dan angka keasaman cende- rung meningkat (P<0,05).
  • 5. DAFT AR PUST AKA Eckles, c.R., W.H. Combs dan M. Macy. 1976. Milk and Milk Product. Mc. Craw Hill Book Co. Inc. New York. Toronto. London. Umiyasih, U., D.B. Wijono dan Soemarmi. 1986. Pengaruh pasteurisasi sederhana terhadap kualitas air susu. Proc. Seminar Pemanfaatan Lahan Sempit Untuk Meningkatkan Pro- duksi Peternakan. Nuffic - Univ. Brawijaya. Malang.