SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Persaingan yang terjadi dalam dunia kerja dewasa ini semakin tinggi.
Seperti diketahui bahwa dunia kerja merupakan dunia yang syarat akan
persaingan dan keterampilan. Fakta di lapangan membuktikan bahwa masih
banyak para sarjana muda yang belum juga mendapatkan pekerjaan. Hal ini
mengisyaratkan bahwa, untuk dapat menembus pasar kerja saat ini, maka
ada banyak hal yang harus di perhatikan (Hakim, 2012). Salah satunya
adalah kualitas sumber daya manusia yang dapat dilihat dari faktor
pengalaman, keterampilan kerja, dan kedisiplinan. Salah satu upaya
peningkatan sumber daya manusia khususnya dalam pendidikan perguruan
tinggi adalah melalui program Praktek Kerja Lapangan yang merupakan
sarana penting bagi pengembangan diri dalam dunia kerja.
Praktek Kerja Lapangan adalah kegiatan nyata di lapangan (industri,
instansi, atau badan usaha lain) untuk memperoleh pemahaman dan
keterampilan yang dilaksanakan dalam periode waktu tertentu, sehingga
dapat meningkatkan profesionalisme para mahasiswa sesuai dengan disiplin
ilmunya. Mata kuliah Praktek Kerja Lapangan diambil sebagai salah satu
cara atau usaha untuk mendidik mahasiswa sehingga diharapkan mahasiswa
dapat memiliki pengalaman untuk menerapkan ilmu yang telah didapat
dibangku kuliah ke dalam dunia kerja sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi perkembangan mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebaik
mungkin sebelum memasuki dunia kerja.
Sesuai dengan uraian tersebut, maka penulis memilih PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur sebagai tempat untuk pelaksanaan PKL.
Hal ini disebabkan karena PT. PLN (Persero) merupakan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang menyediakan listrik bagi masyarakat di
Indonesia sehingga PT. PLN (Persero) turut berkontribusi dalam
kelangsungan hidup masyarakat. Selain itu PT. PLN (Persero) merupakan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
2
Badan Usaha Milik Negara yang telah lama berdiri dan merupakan salah
satu perusahaan besar di Indonesia, sehingga PT. PLN (Persero) dapat
diketahui telah memiliki sistem niaga yang baik dan layak untuk dipelajari.
PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan penyedia listrik selalu
berhubungan erat dengan masyarakat, karena listrik merupakan produk yang
selalu dibutuhkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari. Berbagai layanan
yang terdapat di PT. PLN (Persero) khususnya pada divisi Niaga adalah
Pemasangan Listrik Prabayar, Pemasangan Listrik Pasca Bayar, Permintaan
Pelayanan Migrasi Listrik, Pelayanan Permintaan Perubahan Daya,
Pelayanan Permintaan Perubahan Nama Pelanggan, Permintaan Perubahan
Golongan Tarif, dan Permintaan Penyambungan Sementara. Divisi Niaga
memegang peranan yang cukup penting karena divisi Niaga merupakan
divisi yang berhubungan langsung dengan masyarakat, mulai dari
pemasangan listrik baru, perubahan daya, perubahan golongan tarif,
perubahan nama pelanggan hingga mengurus tagihan yang harus dibayarkan
oleh pelanggan.
Kebutuhan listrik di Propinsi Jawa Timur semakin meningkat setiap
tahunnya seiring dengan meningkatnya jumlah pusat perbelanjaan, gedung
perkantoran hingga bisnis properti di Propinsi Jawa Timur. Kebutuhan
listrik masyarakat pada sektor rumah tangga pun turut meningkat akibat
semakin tingginya konsumsi masyarakat terhadap barang-barang elektronik.
Hal ini mengakibatkan pemakaian listrik di Jawa Timur turut meningkat,
yang berarti guna memenuhi dan mengetahui kebutuhan listrik masyarakat
di Jawa Timur, PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim harus terus memantau
laju pertumbuhan kebutuhan listrik masyarakat setiap tahunnya sehingga
kebutuhan listrik masyarakat Jawa Timur dapat diprediksi dengan tepat dan
diharapkan kebutuhan listrik masyarakat untuk tahun-tahun mendatang akan
terus terpenuhi.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk
menganalisis dan melakukan forecasting (prediksi atau peramalan)
pemakaian kwh sektor rumah tangga yang akan dibahas dalam laporan PKL,
dengan judul “Analisis Data Penjualan Pemakaian Kwh PT. PLN (Persero)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
3
Distribusi Jawa Timur untuk Sektor Rumah Tangga dengan menggunakan
metode Time Series”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan permasalahan dalam
laporan ini sebagai berikut
1. Bagaimana sistem kerja yang terdapat di PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur?
2. Bagaimana tren data penjualan pemakaian kwh PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur sektor rumah tangga?
3. Bagaimana model terbaik dan hasil forecasting untuk data penjualan
pemakaian kwh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur sektor rumah
tangga?
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus yang dijelaskan sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui sistem kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur pada
divisi Niaga.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui cara dan langkah-langkah dalam analisis time series untuk
menentukan tren dari data penjualan pemakaian kwh PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur untuk sektor rumah tangga.
2. Mengetahui model terbaik dari data penjualan pemakaian kwh PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur dan hasil forecasting pemakaian kwh
sektor rumah tangga untuk beberapa bulan ke depan.
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Merupakan sarana untuk meningkatkan, memperluas dan mengaplikasikan
teori yang telah diterima di bangku kuliah.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
4
2. Melatih agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan kondisi yang
tidak selalu sama antara teori dan praktik di lapangan.
3. Mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan terutama yang berhubungan
dengan sistem manajemen perusahaan.
4. Memperoleh pengalaman yang sangat berharga dan tambahan wawasan
ilmu sebagai pelajaran mengenai sistem manajemen perusahaan yang
bergerak di bidang Perseroan.
1.4.2 Manfaat Bagi Program Studi dan Universitas
1. Sebagai salah satu upaya dalam memberikan pengetahuan yang tidak
diberikan dalam perkuliahan.
2. Sebagai pengenalan bagi mahasiswa terhadap dunia kerja dan instansi
terkait dengan peningkatan kreatifitas.
3. Sebagai tolok ukur pencapaian kinerja program studi Statistika Universitas
Airlangga
4. Sebagai bahan dalam mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi
tempat PKL.
5. Sebagai jembatan antara program studi dan instansi untuk menjalin
kerjasama antara program studi dengan instansi tempat dilaksanakan PKL.
1.4.3 Manfaat Bagi Instansi Tempat PKL
1. Dapat menjadi bahan masukan bagi instansi untuk menentukan kebijakan
perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan hasil pengkajian dan
analisis yang dilakukan mahasiswa selama PKL.
2. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia
industri/perusahaan.
3. Adanya rasa memberi dan menerima dalam bidang wawasan dan ilmu
pengetahuan antara mahasiswa dan instansi tempat PKL berlangsung.
4. Diharapkan setelah berlangsungnya PKL akan timbul hubungan timbal
balik yang baik antara mahasiswa dan instansi tempat PKL dilaksanakan.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah PT. PLN (Persero)
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik
untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942−1945 terjadi peralihan
pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah
Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi
Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI
Pusat yang berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan
Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang
bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1
Januari 1965. Pada saat yang sama, dua perusahaan negara yaitu Perusahaan
Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan
Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum
Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan
(PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
6
sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam
menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
(Anonim, 2011)
2.1.1. Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
PT. PLN (Persero) dibagi menjadi dua yaitu Bagian
Pembangkit seperti Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan Bagian
Pendistribusi, misalnya PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan salah satu
unit pelaksana induk dibawah PT. PLN (Persero) yang merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk sebagai
Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum
(PIUKU) melalui Undang- undang Nomor 30 tahun 2009. Pendirian
PT. PLN (Persero) Disjatim diawali pada tanggal 23 Oktober 1973,
berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 054/DIR/73, nama PLN
eksploitasi diubah menjadi PLN Distribusi I atau Pembangkitan I,
kemudian berdasarkan Keputusan Direksi PLN nomor 012/DIR/1976
tanggal 25 Pebruari 1976 diubah menjadi PLN Wilayah XII.
Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 042/DIR/1982 tanggal 3 Juli
1982, nama PLN Wilayah XII diubah menjadi PLN Disjatim dengan
tugas mengelola pendistribusian tenaga listrik di Jawa Timur.
PT. PLN (Persero) Disjatim yang berlokasi di Jl. Embong
Trengguli 19−21 Surabaya ini, bergerak dalam bidang distribusi dan
penjualan tenaga listrik. Faktor-faktor (hal penting) yang menjadi
kunci sukses antara lain:
a. Distribusi yang efisien, andal dan berkualitas
b. Pelayanan sebelum menjadi pelanggan (kemudahan, kecepatan
dan kepastian pelayanan)
c. Pelayanan saat menjadi pelanggan (respon time dan recovery
time).
Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
dibagi menjadi 16 area kerja dimana masing-masing area kerja
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
7
dibagi lagi menjadi beberapa rayon tergantung dari area kerja
masing-masing dan jumlah total seluruh rayon adalah 114 yang
melayani wilayah administrasi propinsi Jawa Timur. Area kerja
tersebut diantaranya:
1. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan
2. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara
3. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat
4. Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota Malang,
Kota Batu dan Kabupaten Malang.
5. Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota
Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dan
Kabupaten Probolinggo.
6. Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri,
Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan
Kabupaten Blitar.
7. Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota
Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan
Kabupaten Mojokerto.
8. Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun,
Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten
Madiun.
9. Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten
Jember dan Kabupaten Lumajang.
10. Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten
Bojonegoro, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban.
11. Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani
Kabupaten Banyuwangi.
12. Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten
Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan
Kabupaten Bangkalan.
13. Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten
Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
8
14. Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten
Gresik sampai Kecamatan Bawean.
15. Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten
Sidoarjo.
16. Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten
Ponorogo, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.
(Anonim, 2011)
2.2. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero)
Berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 012.K/ 010/
DIR/ 2003 tanggal 16 Januari 2003, dengan susunan organisasi:
a. General Manager
b. Bidang yang tediri atas:
1. Perencanaan
2. Operasi atau Distribusi
3. Niaga
4. Keuangan
5. Sumber Daya Manusia dan Organisasi
c. Audit Internal
d. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ)
e. Area Pelayanan (AP)
f. Area Jaringan (AJ)
g. Area Pengatur Distribusi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
9
2.2.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
2.3. Kegiatan Produksi
PT. PLN (Persero) mendistribusikan energi listrik ke seluruh wilayah
di Indonesia. Energi listrik tersebut diproduksi di pembangkit-pembangkit
seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTG, PLTGU, PLTS dengan berbagai latar
belakang bahan bakar penggerak yang berbeda. Energi listrik tersebut
selanjutnya masuk ke dalam Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) dengan cakupan tegangan 500 kV dan Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) dengan cakupan tegangan 150 kV sebagai sarana penghantar
untuk memasok energi listrik tersebut kepusat-pusat beban yaitu Gardu
Induk.
Dari Gardu Induk energi listrik kemudian ditransfer ke Saluran Udara
Tegangan Menengah (SUTM) yang berpusat pada sistem trafo-trafo
distribusi yang bertegangan 20 kV dan selanjutnya ditransfer ke Saluran
Udara Tegangan Rendah yang berakhir pada Sambungan Rumah (SR) atau
konsumen yang bertegangan 220 V.
General Manager
Manager
Perencanaan
Deputi Manager
Perencanaan
Usaha
Deputi Manager
Sistem Kelistrikan
Deputi Manager
Teknologi
Informasi
Manager
Distribusi
Deputi Manager
Pengembangan
Operasi Sistem
Deputi Manager
Pengendalian
Operasi Sistem
Deputi Manager
Metering
Deputi Manager
Efisiensi &
Keandalan Sistem
Distribusi
Manager Niaga
Deputi Manager
Pelayanan
Pelanggan
Deputi Manager
Mekanisme Niaga
Deputi Manager
Strategi
Pemasaran
Deputi Manager
Revenue
Assurance (Revas)
Manager SDM &
Organisasi
Deputi Manager
Pengembangan
SDM
Deputi Manager
Administrasi SDM
Deputi Manager
Tenaga Kerja &
Organisasi
Manager
Keuangan
Deputi Manager
Keuangan
Deputi Manager
Pendapatan
Deputi Manager
Akuntansi
Deputi Manager
Anggaran
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
10
Berdasarkan urutan deskriptif diatas, masing-masing proses
mempunyai kendala yang harus diselesaikan dengan berbagai solusi teknis
dan sosial. Adapun rincian proses produksi listrik tersebut meliputi:
1. Proses Pembebasan Lahan dan Right of Way (ROW)
2. Proses Investigasi Struktur Tanah (Soil Investigation)
3. Proses Perencanaan Konstruksi Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk
dan Distribusi
4. Proses Pelelangan Pekerjaan (Procurement)
5. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Construction)
6. Proses Pengawasan Pekerjaan (Quality Control dan Quality Assurance)
7. Proses Produksi Energi (Energi Production)
8. Proses Distribusi (Distribution)
9. Proses Pemeliharaan dan Operasional
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
11
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur Jl. Embong Trengguli 19−21 Surabaya dengan waktu
pelaksanaan dimulai pada tanggal 27 Januari 2014 hingga 21 Februari 2014,
pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB.
3.2 Materi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Minggu
ke-
Hari/Tanggal Divisi Materi & Kegiatan
1
Senin, 27 Januari 2014
SDM
(Sumber
Daya
Manusia)
Pengenalan diri,
pengenalan divisi-divisi,
mengenal struktur
organisasi , serta update
data pegawai, termasuk
menyusun dosir pegawai.
Selasa, 28 Januari 2014
Update data pegawai pada
seksi pengembangan &
pengelolaan data pegawai
termasuk menyusun dosir
(surat mutasi, sertifikat
diklat, dan data-data lain)
dari pegawai.
Rabu, 29 Januari 2014
Kamis, 30 Januari 2014
Jumat, 31 Januari 2014 Hari Libur Nasional
2 Senin, 3 Februari 2014
SDM
(Sumber
Daya
Manusia)
Update data pegawai pada
seksi pengelolaan data
pegawai , termasuk
menyusun dosir pegawai.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
12
Selasa, 4 Februari 2014
Update data pegawai pada
seksi pengembangan dan
organisasi, termasuk scan
dan rename sertifikat diklat
pegawai.
Rabu, 5 Februari 2014
Kamis, 6 Februari 2014
NIAGA
Pengenalan singkat tentang
PLN, area-area distribusi
Jawa Timur, dan
pengenalan tentang divisi
Niaga.
Jumat, 7 Februari 2014
Pengenalan divisi Niaga
lebih lengkap dan sistem
kerja pada divisi Niaga.
3
Senin, 10 Februari 2014
Pengenalan lebih lengkap
mengenai sistem kerja pada
divisi Niaga, yakni proses
pemasangan listrik baru,
tambah daya, pembacaan
meter, pembuatan
rekening, pembukuan,
penagihan hingga
pengawasan kredit.
Selasa, 11 Februari 2014
Pengenalan mengenai sub-
bidang Pemasaran di divisi
Niaga, serta mengenal
berbagai jenis laporan yaitu
laporan penjualan listrik,
laporan tambah daya
listrik, hingga laporan
piutang penjualan
Rabu, 12 Februari 2014
Kamis, 13 Februari 2014
Jumat, 14 Februari 2014 Pengenalan mengenai sub-
bidang Mekanisme Niaga4 Senin, 17 Februari 2014
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
13
Selasa, 18 Februari 2014 di divisi Niaga.
Rabu, 19 Februari 2014
Bimbingan pembuatan
tema laporan PKL
Kamis, 20 Februari 2014
Bimbingan pembuatan
laporan PKL, termasuk
mengunduh data penjualan
kwh setiap bulan.
Jumat, 21 Februari 2014
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
14
BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.1 Sistem Kerja PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu” (Hartono, 1999:2). Sistem kerja merupakan
susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga
membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan unsur stabilitas dan fleksibilitas.
PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara juga memiliki
sistem kerja dengan kedua unsur tersebut. Niaga sebagai salah satu divisi
pada PT. PLN (Persero) memiliki peranan penting dalam pengelolaan
administrasi perusahaan. Divisi Niaga dipimpin oleh seorang Manajer Niaga
yang dibantu oleh para Deputi Manajer. Deputi Manajer Niaga meliputi
Pelayanan Pelanggan, Mekanisme Niaga, Strategi Pemasaran, dan Renenue
Assurance (REVAS).
Pelayanan Pelanggan melakukan pelayanan pemberian informasi
tentang tata cara perhitungan besarnya biaya, persyaratan dan informasi lain
yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik kepada calon
pelanggan, pelanggan dan masyarakat umum lainnya serta pelayanan
pemberian penyambungan tenaga listrik, perubahan data yang berhubungan
dengan pemberian penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian.
Mekanisme Niaga mengatur segala prosedur dan tata cara pemberian
informasi dari perusahaan kepada pelanggan mengenai pelayanan pemberian
penyambungan tenaga listrik, perubahan data yang berhubungan dengan
pemberian penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, dan pemasaran.
Pemasaran bertugas mengidentifikasi segmen, strategi, target serta
riset pasar bagi perusahaan. Selain itu juga membangun strategi pemasaran
untuk meningkatkan penjualan. Pemasaran bertanggung jawab terhadap
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
15
mutu pelayanan perusahaan, sebagai contoh memberikan inovasi dalam
pelayanan pelanggan.
I. Fungsi Pelayanan Pelanggan
II. Fungsi Pembacaan Meter
III. Fungsi Pembuatan Rekening
IV. Fungsi Pembukuan Pelanggan
V. Fungsi Penagihan
VI. Fungsi Pengawasan Kredit
(Divisi Niaga, 1995)
4.2 Identifikasi Permasalahan
Data yang digunakan dalam laporan ini berjumlah 120 data yang
merupakan data penjualan pemakaian Kwh setiap bulan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur untuk sektor rumah tangga mulai tahun 2004 hingga
tahun 2013. Data tersebut akan dianalisis menggunakan Analisis Runtun
Waktu (Time Series Analysis) guna mengetahui tren dan peramalan atau
prediksi (forecasting) pemakaian kwh rumah tangga di Jawa Timur untuk
beberapa waktu ke depan.
4.3 Teori yang Mendukung Penyelesaian Permasalahan
4.3.1 Analisis Runtun Waktu (Time Series Analysis)
Menurut Sediono (2010), Analisis Runtun Waktu (Time Series
Analysis) merupakan salah satu prosedur statistika yang diterapkan
untuk meramalkan struktur probabilistik keadaan yang akan terjadi di
masa yang akan datang dalam rangka pengambilan keputusan untuk
sebuah perencanaan tertentu. Runtun waktu sendiri merupakan
serangkaian data pengamatan yang terjadi berdasarkan indeks waktu
secara berurutan dengan interval tetap (konstan).
Konsep penting dalam Analisis Runtun Waktu (ARW) adalah:
1. Konsep Stokastik
Dalam ARW terdapat 2 model, yaitu Model Deterministik dan
Model Probabilistik. Dalam fenomena model probabilistik banyak
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
16
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya : model keuangan,
perdagangan, industri, dll.
2. Konsep Stasioneritas
Suatu proses dikatakan stasioner apabila dalam proses tersebut
tidak terdapat perubahan kecenderungan baik dalam rata-rata
maupun dalam variansi.
3. Konsep Transformasi Box-Cox
Konsep ini digunakan apabila data tidak stasioner dalam varians.
Dalam praktek, data yang belum stasioner dalam varian juga belum
stasioner dalam mean, sehingga untuk menstasionerkan diperlukan
proses transformasi data kemudian langkah selanjutnya adalah
melakukan differencing.
4. Konsep Differencing
Konsep ini berfungsi untuk mengatasi permasalahan pemodelan
jika terdapat proses yang tidak stasioner dalam mean (terdapat
kecenderungan). Ide dasar Differencing adalah mengurangkan
antara pengamatan dengan pengamatan sebelumnya .
5. Konsep Fungsi Autokorelasi
Konsep Autokorelasi (ACF) memegang peran penting dalam
ARW, khususnya untuk mendeteksi awal sebuah model dan
kestasioneran data. Jika plot ACF cenderung turun lambat atau
turun secara linier maka dapat disimpulkan bahwa data belum
stasioner dalam mean.
6. Konsep Fungsi Parsial Autokorelasi
Dalam ARW, Konsep Fungsi Parsial Autokorelasi (PACF) dalam
mendeteksi awal sebuah model. PACF digunakan untuk mengukur
keeratan antara dan apabila pengaruh dari lag waktu
dianggap terpisah.
7. Konsep White Noise
Konsep ini identik dengan galat (dalam regresi) dan disimbolkan
dengan yang merupakan variabel random berdistribusi Normal
dengan mean 0 dan variansi .
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
17
Data runtun waktu diharapkan stasioner. Ciri proses yang tidak
stasioner yaitu grafik dari hasil ploting tidak sejajar dengan sumbu
waktu (adanya tren naik ataupun turun), dan grafik pada ACF turun
lambat. Terdapat dua cara untuk menstasionerkan suatu proses, yakni
dengan Differencing apabila tidak stasioner dalam mean dan dengan
Transformasi Box-Cox apabila tidak stasioner dalam varians.
Secara umum apabila proses tidak stasioner baik dalam mean
maupun varians, maka untuk membuat proses menjadi stasioner dapat
dilakukan beberapa cara, antara lain:
1. Lakukan transformasi Box-Cox untuk stabilisasi varians
2. Lakukan differencing untuk stabilisasi mean
3. Plot TS, ACF, dan PACF hingga diperoleh sebuah model
yang valid sesuai asumsi pembuatan model terbaik.
4. Lakukan peramalan (forecasting) data ke depan.
4.4 Analisis dan Pembahasan
Hasil analisis menggunakan metode Time Series dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Data penjualan pemakaian kwh rumah tangga setiap bulan mulai tahun
2004 hingga 2013 di copy-paste ke dalam software Minitab 16,
kemudian susun kedalam satu kolom.
2. Mencari Plot, ACF (Autocorrelation Function) dan PACF (Partial
Autocorrelation Function) dari data tersebut untuk mengetahui apakah
data tersebut stasioner. Diperoleh hasil berikut:
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
18
12010896847260483624121
1000
900
800
700
600
500
400
Index
Totalpemakaian
Time Series Plot of Total pemakaian
30282624222018161412108642
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
Lag
Autocorrelation
Autocorrelation Function for Total pemakaian
(with 5% significance limits for the autocorrelations)
30282624222018161412108642
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
Lag
PartialAutocorrelation
Partial Autocorrelation Function for Total pemakaian
(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)
Berdasarkan Plot, ACF dan PACF dari data penjualan pemakaian kwh
rumah tangga setiap bulan mulai tahun 2004 sampai 2013 dapat
diketahui bahwa data tersebut menunjukkan indikasi ketidakstasioneran
dalam mean dan varian karena menunjukkan plot dengan tren naik, nilai
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
19
ACF mendekati satu dan turun secara lambat, serta PACF terpotong
setelah lag 1.
3. Data yang tidak stasioner tersebut kemudian diuji dengan Transformasi
Box-Cox untuk mengetahui rounded value ( ). Apabila sebesar 1
maka data tidak perlu ditransformasi.
5.02.50.0-2.5-5.0
32
30
28
26
24
22
20
Lambda
StDev
Lower CL Upper CL
Limit
Estimate -0.15
Lower CL -1.13
Upper CL 0.72
Rounded Value 0.00
(using 95.0% confidence)
Lambda
Box-Cox Plot of Total pemakaian
Rounded value ( ) sebesar 0 yang artinya data penjualan pemakaian
kwh harus ditransformasi dengan ln. Data yang telah di transformasi
kemudian dicari Plot, ACF dan PACF nya. Hasilnya sebagai berikut:
12010896847260483624121
6.9
6.8
6.7
6.6
6.5
6.4
6.3
6.2
6.1
Index
C12
Time Series Plot of C12
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
20
30282624222018161412108642
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
Lag
Autocorrelation
Autocorrelation Function for C12
(with 5% significance limits for the autocorrelations)
30282624222018161412108642
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
Lag
PartialAutocorrelation
Partial Autocorrelation Function for C12
(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)
Berdasarkan plot, ACF dan PACF diketahui bahwa data masih tidak
stasioner dalam mean, sehingga untuk menstasionerkan harus dilakukan
differencing.
4. Lakukan differencing dengan menginput nilai lag sebesar 12 karena data
penjualan pemakaian kwh merupakan data musiman (bulanan). Berikut
adalah plot, ACF dan PACF dari data yang telah di differencing 12.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
21
12010896847260483624121
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
-0.1
-0.2
-0.3
Index
C13
Time Series Plot of C13
2624222018161412108642
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
Lag
Autocorrelation
Autocorrelation Function for C13
(with 5% significance limits for the autocorrelations)
2624222018161412108642
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
Lag
PartialAutocorrelation
Partial Autocorrelation Function for C13
(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)
Berdasarkan Plot, ACF, dan PACF dapat diketahui bahwa data yang
telah di differencing 12 mulai menunjukkan kestasioneran. Plot tidak
menunjukkan tren naik maupun turun, nilai ACF mendekati satu dan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
22
turun secara lambat pada lag-lag periode musimannya (12) ,PACF garis
yang keluar dari batas merah hanya ada pada lag 1 dan 12.
5. Data tersebut kemudian di differencing kembali dengan lag sebesar 1
dan diperoleh hasil Plot, ACF dan PACF sebagai berikut.
12010896847260483624121
0.3
0.2
0.1
0.0
-0.1
-0.2
-0.3
Index
C14
Time Series Plot of C14
2624222018161412108642
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
Lag
Autocorrelation
Autocorrelation Function for C14
(with 5% significance limits for the autocorrelations)
2624222018161412108642
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
Lag
PartialAutocorrelation
Partial Autocorrelation Function for C14
(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
23
Berdasarkan plot terakhir terlihat bahwa model sudah stasioner, sehingga
perlu diduga model sementara. Terlihat bahwa plot ACF menunjukkan
model tersebut signifikan pada lag 1 dan 12 sedangkan PACF signifikan
pada lag 1,2,3,12,14 dan 25 sehingga model sementaranya adalah model
ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12
yang dapat pula disebut model ARISARI atau
model ARIMA (1,1,0)(1,1,0)12
yang dapat pula disebut model
IMASIMA.
6. Guna mendapatkan model yang sesuai untuk data pemakaian kwh PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur sektor rumah tangga, harus
dilakukan suatu pengecekan terhadap kedua model tersebut. Hasil
pengecekan dari model ARISARI dan IMASIMA tersebut diringkas
dalam tabel berikut:
Model ARISARI
Tipe P MS
P-Value
Ljung-Box
AR 0,000
0.002911
0,057
0,000
0,000
0,000
SAR 0,000
Model IMASIMA
Tipe P MS
P-Value
Ljung-Box
MA 0,000
0,001667
0,111
0,096
0,024
0,015
SMA 0,000
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
24
0.30.20.10.0-0.1-0.2-0.3
99.9
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
0.1
C17
Percent
Mean -0.0001290
StDev 0.06202
N 107
KS 0.204
P-Value <0.010
UJI NORMALITAS WHITE NOISE
Normal
Berdasarkan hasil tersebut, selanjutnya akan ditentukan model yang
tepat sesuai asumsi pembuatan model terbaik berikut ini:
a. Model dapat dikatakan baik apabila telah signifikan (p-value kurang
dari 5% atau 0,05).
Model ARISARI dan IMASIMA keduanya merupakan model yang
baik karena telah signifikan (P-value keduanya adalah 0,000).
b. Model yang terbaik ialah model yang memiliki nilai mean square
(MS) terkecil di antara model-model lainnya.
Karena nilai MS dari IMASIMA lebih kecil (yaitu 0,001667) daripada
MS dari ARISARI, maka diperoleh model yang terbaik adalah model
IMASIMA.
c. Model harus white noise, dengan melihat p-value dari Ljung-Box
yang lebih besar dari 5%.
P-value Ljung-box dari model IMASIMA sebesar 0,111 dan 0,096
dimana kedua nilai tersebut telah lebih besar dari 5% sehingga model
ini dapat dikatakan white noise yang berdistribusi normal.
7. Melalui uji signifikansi parameter dan uji diagnostik model termasuk uji
kenormalan white noise, maka diperoleh model yang tepat untuk data
penjualan pemakaian kwh rumah tangga oleh PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur setiap bulan pada tahun 2004–2013 adalah model
IMASIMA.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
25
8. Dengan demikian model ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12
atau IMASIMA adalah
model yang sesuai dan valid untuk data penjualan pemakaian kwh setiap
bulan pada sektor rumah tangga. Model ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12
atau
IMASIMA dapat dinyatakan sebagai:
9. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses forecasting data dengan
menggunakan model ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12
atau IMASIMA. Adapun
hasil forecasting data pemakaian kwh sektor rumah tangga untuk 12
bulan ke depan adalah sebagai berikut:
No. Bulan/Tahun forecasting pemakaian
kwh
rumah tangga
(dalam satuan juta)
data asli
pemakaian kwh
rumah tangga
(dalam satuan juta)
1. Januari 2014 914,83 912,157
2. Februari 2014 889,66 884,883
3. Maret 2014 880,26 892,084
4. April 2014 900,78 -
5. Mei 2014 946,08 -
6. Juni 2014 949,44 -
7. Juli 2014 956,03 -
8. Agustus 2014 937,13 -
9. September 2014 962,21 -
10. Oktober 2014 985,38 -
11. November 2014 1.005,48 -
12. Desember 2014 1.026,95 -
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis diatas maka penulis dapat memperoleh simpulan
sebagai berikut:
1. Sistem Kerja pada Divisi Niaga di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur meliputi Pelayanan Pelanggan, Pembacaan Meter, Pembuatan
Rekening, Pembukuan Pelanggan, Penagihan, dan Pengawasan Kredit.
Sistem kerja tersebut kemudian membentuk suatu pola tertentu dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga memiliki unsur stabilitas.
2. Data penjualan pemakaian kwh sektor rumah tangga memiliki tren yang
cenderung naik dalam setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan plot
data dari tahun 2004-2013 dan data hasil forecasting yang juga
cenderung naik.
3. Hasil forecasting untuk 12 bulan kedepan (dimulai dari Januari 2014)
serta data pemakaian kwh sebenarnya (bulan Januari, Februari dan Maret
2014) tidak menunjukkan selisih yang terlalu besar, sehingga peramalan
atau prediksi penggunaan kwh rumah tangga di Propinsi Jawa Timur
dapat menggunakan model ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12
atau IMASIMA.
5.2 Saran
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, penyusunan laporan Analisis Data
Penjualan Pemakaian Kwh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur untuk
Sektor Rumah Tangga dengan menggunakan Metode Time Series ini
dimaksudkan untuk memprediksi penjualan pemakaian kwh rumah tangga
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
27
dalam beberapa waktu ke depan. Adapun hasil prediksi diharapkan dapat
bermanfaat sebagai salah satu acuan dalam pengambilan kebijakan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
28
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Profil Perusahaan. http://www.pln.co.id/?p=102, diakses
pada tanggal 11 Februari 2014.
Anonim. 2011. Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.
http://www.pln.co.id/disjatim/?p=62, diakses pada tanggal 11
Februari 2014.
Divisi Niaga, 1995. Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Pelanggan
Komputer (TUL-KOM). PT. PLN (Persero) Kantor Pusat Divisi
Niaga-Dinas Tata Usaha Pelanggan.
Hakim, Aisyah Rahim. 2012. Laporan Magang di PT. PLN (Persero).
http://hamsyah-semuaadadisini.blogspot.com/2012/07/laporan-
magang-di-pt-pln_25.html, diakses pada tanggal 10 Februari 2014.
Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sediono. 2010. Diktat Kuliah Analisis Runtun Waktu (Time Series
Analysis). Surabaya: Universitas Airlangga.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
29
LAMPIRAN
TABEL 1. Data Penjualan Pemakaian Kwh Rumah Tangga di Jawa Timur setiap
bulan pada tahun 2004 hingga 2013
No. Bulan/Tahun
Total Pemakaian kwh
(dalam satuan juta)
1 Januari 2004 488,367
2 Februari 2004 478,966
3 Maret 2004 468,910
4 April 2004 459,806
5 Mei 2004 483,651
6 Juni 2004 488,367
7 Juli 2004 486,009
8 Agustus 2004 478,796
9 September 2004 483,053
10 Oktober 2004 499,487
11 November 2004 515,963
12 Desember 2004 555,269
13 Januari 2005 503,324
14 Februari 2005 503,854
15 Maret 2005 486,967
16 April 2005 489,840
17 Mei 2005 510,866
18 Juni 2005 520,151
19 Juli 2005 529,208
20 Agustus 2005 510,866
21 September 2005 519,626
22 Oktober 2005 522,405
23 November 2005 539,909
24 Desember 2005 595,609
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
30
25 Januari 2006 544,870
26 Februari 2006 525,730
27 Maret 2006 508,401
28 April 2006 510,653
29 Mei 2006 538,658
30 Juni 2006 548,203
31 Juli 2006 548,491
32 Agustus 2006 541,025
33 September 2006 548,494
34 Oktober 2006 548,216
35 November 2006 597,998
36 Desember 2006 610,128
37 Januari 2007 596,551
38 Februari 2007 574,870
39 Maret 2007 544,985
40 April 2007 561,562
41 Mei 2007 585,273
42 Juni 2007 599,558
43 Juli 2007 593,849
44 Agustus 2007 586,659
45 September 2007 590,610
46 Oktober 2007 602,158
47 November 2007 643,943
48 Desember 2007 624,509
49 Januari 2008 615,767
50 Februari 2008 616,149
51 Maret 2008 586,745
52 April 2008 599,316
53 Mei 2008 614,654
54 Juni 2008 615,197
55 Juli 2008 605,319
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
31
56 Agustus 2008 601,653
57 September 2008 624,659
58 Oktober 2008 655,246
59 November 2008 675,543
60 Desember 2008 653,908
61 Januari 2009 650,862
62 Februari 2009 652,976
63 Maret 2009 605,370
64 April 2009 646,179
65 Mei 2009 678,052
66 Juni 2009 682,049
67 Juli 2009 677,219
68 Agustus 2009 668,662
69 September 2009 691,900
70 Oktober 2009 708,577
71 November 2009 716,620
72 Desember 2009 717,781
73 Januari 2010 701,572
74 Februari 2010 519,936
75 Maret 2010 611,778
76 April 2010 673,450
77 Mei 2010 722,577
78 Juni 2010 706,650
79 Juli 2010 739,159
80 Agustus 2010 719,836
81 September 2010 738,393
82 Oktober 2010 776,513
83 November 2010 741,793
84 Desember 2010 763,047
85 Januari 2011 739,978
86 Februari 2011 731,327
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
32
87 Maret 2011 722,577
88 April 2011 691,338
89 Mei 2011 751,071
90 Juni 2011 756,880
91 Juli 2011 773,156
92 Agustus 2011 733,991
93 September 2011 761,498
94 Oktober 2011 815,469
95 November 2011 781,846
96 Desember 2011 819,378
97 Januari 2012 798,589
98 Februari 2012 795,306
99 Maret 2012 782,306
100 April 2012 771,283
101 Mei 2012 823,103
102 Juni 2012 825,063
103 Juli 2012 836,361
104 Agustus 2012 802,654
105 September 2012 843,145
106 Oktober 2012 833,181
107 November 2012 858,400
108 Desember 2012 906,692
109 Januari 2013 758,203
110 Februari 2013 821,975
111 Maret 2013 816,777
112 April 2013 894,499
113 Mei 2013 895,359
114 Juni 2013 886,496
115 Juli 2013 881,427
116 Agustus 2013 906,163
117 September 2013 910,681
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
33
118 Oktober 2013 933,828
119 November 2013 961,611
120 Desember 2013 921,652
TABEL 2. Data Penjualan Pemakaian Kwh Rumah Tangga di Jawa Timur bulan
Januari hingga Maret 2014
No. Bulan/Tahun Total Pemakaian kwh
(dalam satuan juta)
1 Januari 2014 912,157
2 Februari 2014 884,883
3 Maret 2014 892,084
TABEL 3. Output pengujian dengan model ARISARI dan IMASIMA pada data
penjualan pemakaian kwh rumah tangga di Jawa Timur setiap bulan pada tahun
2004 hingga 2013.
1. Model ARISARI
Final Estimates of Parameters
Type Coef SE Coef T P
AR 1 -0.3650 0.0929 -3.93 0.000
SAR 12 -0.4219 0.0982 -4.30 0.000
Number of observations: 107
Residuals: SS = 0.305706 (backforecasts excluded)
MS = 0.002911 DF = 105
Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic
Lag 12 24 36 48
Chi-Square 17.9 56.9 83.1 99.1
DF 10 22 34 46
P-Value 0.057 0.000 0.000 0.000
2. Model IMASIMA
Final Estimates of Parameters
Type Coef SE Coef T P
MA 1 0.8921 0.0481 18.56 0.000
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
34
SMA 12 0.8707 0.0800 10.89 0.000
Number of observations: 107
Residuals: SS = 0.175033 (backforecasts excluded)
MS = 0.001667 DF = 105
Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic
Lag 12 24 36 48
Chi-Square 15.6 31.0 52.2 69.3
DF 10 22 34 46
P-Value 0.111 0.096 0.024 0.015

More Related Content

What's hot

Surat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
Surat Bahasa Inggris Fenti AnitasariSurat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
Surat Bahasa Inggris Fenti AnitasariFenti Anita Sari
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranitemagil
 
Saluran Kabel Tegangan Rendah
Saluran Kabel Tegangan RendahSaluran Kabel Tegangan Rendah
Saluran Kabel Tegangan RendahBeny Indrawan S
 
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.pptWaiChi1
 
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo MagelangLaporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo MagelangDanang Eko
 
Sistim tarikan kabel pln 20 kv
Sistim tarikan kabel pln 20 kvSistim tarikan kabel pln 20 kv
Sistim tarikan kabel pln 20 kvNurdinSudrajat
 
Konversi Energi
Konversi EnergiKonversi Energi
Konversi EnergilombkTBK
 
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)Zakiyah Ulfa Aryani
 
Sistem penomoran inventaris
Sistem penomoran inventarisSistem penomoran inventaris
Sistem penomoran inventarisHaikal Fillio
 
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.pptPENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.pptAdam Superman
 
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankRumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankReza Pahlepi
 
Studi Kasus Leadership
Studi Kasus LeadershipStudi Kasus Leadership
Studi Kasus LeadershipAbu Tholib
 
J prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikJ prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikInstansi
 

What's hot (20)

JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Surat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
Surat Bahasa Inggris Fenti AnitasariSurat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
Surat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
Saluran Kabel Tegangan Rendah
Saluran Kabel Tegangan RendahSaluran Kabel Tegangan Rendah
Saluran Kabel Tegangan Rendah
 
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt1.  KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
1. KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI.ppt
 
83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtm83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtm
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo MagelangLaporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
Laporan Kunjungan Industri PT Madu Kismo Magelang
 
Sistim tarikan kabel pln 20 kv
Sistim tarikan kabel pln 20 kvSistim tarikan kabel pln 20 kv
Sistim tarikan kabel pln 20 kv
 
Konversi Energi
Konversi EnergiKonversi Energi
Konversi Energi
 
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
 
Sistem penomoran inventaris
Sistem penomoran inventarisSistem penomoran inventaris
Sistem penomoran inventaris
 
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.pptPENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN JARING DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK.ppt
 
Ringkasan puil
Ringkasan puilRingkasan puil
Ringkasan puil
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
 
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankRumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
 
Studi Kasus Leadership
Studi Kasus LeadershipStudi Kasus Leadership
Studi Kasus Leadership
 
J prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikJ prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrik
 

Viewers also liked

Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya UtaraLaporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utaraavsai
 
Laporan Magang Jaringan Distribusi
Laporan Magang Jaringan DistribusiLaporan Magang Jaringan Distribusi
Laporan Magang Jaringan DistribusiDeva Saputra
 
laporan TKJ PT. PLN (persero)
laporan TKJ PT. PLN (persero)laporan TKJ PT. PLN (persero)
laporan TKJ PT. PLN (persero)Kkoriahttekajee
 
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangLaporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangILex Daud Basra
 
Powerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan stafPowerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan stafE. Kristiyono
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJAriefiandra Ariefiandra
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iiiLC
 
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya SatelitPaper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya SatelitN'fall Sevenfoldism
 
Optimization Power FLow At PT PLN Persero Yogyakarta
Optimization Power FLow At PT PLN Persero YogyakartaOptimization Power FLow At PT PLN Persero Yogyakarta
Optimization Power FLow At PT PLN Persero YogyakartaRishal Asri
 
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota BlitarRencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota BlitarWikan Estika
 
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi EnergiLaporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi EnergiArif Purnomo
 
Laporan PKL PT Badak NGL
Laporan PKL PT Badak NGLLaporan PKL PT Badak NGL
Laporan PKL PT Badak NGLMaulani Candra
 
Van de graff ppt
Van de graff pptVan de graff ppt
Van de graff pptKinjal Jain
 

Viewers also liked (20)

Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya UtaraLaporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
Laporan Prakerin PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara
 
Laporan Magang Jaringan Distribusi
Laporan Magang Jaringan DistribusiLaporan Magang Jaringan Distribusi
Laporan Magang Jaringan Distribusi
 
laporan TKJ PT. PLN (persero)
laporan TKJ PT. PLN (persero)laporan TKJ PT. PLN (persero)
laporan TKJ PT. PLN (persero)
 
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangLaporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
 
Powerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan stafPowerpoint telaahan staf
Powerpoint telaahan staf
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya SatelitPaper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
 
Optimization Power FLow At PT PLN Persero Yogyakarta
Optimization Power FLow At PT PLN Persero YogyakartaOptimization Power FLow At PT PLN Persero Yogyakarta
Optimization Power FLow At PT PLN Persero Yogyakarta
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota BlitarRencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) Kota Blitar
 
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi EnergiLaporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
Evi.hartini
Evi.hartiniEvi.hartini
Evi.hartini
 
laporan akhir magang
laporan akhir maganglaporan akhir magang
laporan akhir magang
 
Ppt seminar kp
Ppt seminar kpPpt seminar kp
Ppt seminar kp
 
Laporan PKL PT Badak NGL
Laporan PKL PT Badak NGLLaporan PKL PT Badak NGL
Laporan PKL PT Badak NGL
 
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Van de graff ppt
Van de graff pptVan de graff ppt
Van de graff ppt
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 

Similar to 2 PLN

16 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Analisis Perancanganan Sistem Info...
16 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Analisis Perancanganan Sistem Info...16 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Analisis Perancanganan Sistem Info...
16 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Analisis Perancanganan Sistem Info...Agnes Yulita Putri Aji
 
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika BisnisAde Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika BisnisADE NURZEN
 
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota PaluPenerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Paludewi masita
 
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...Agnes Yulita Putri Aji
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriYusrizal Panjaitan
 
111418789 kerja-praktek-start-up-process-in-gas-turbine-generator-and-electri...
111418789 kerja-praktek-start-up-process-in-gas-turbine-generator-and-electri...111418789 kerja-praktek-start-up-process-in-gas-turbine-generator-and-electri...
111418789 kerja-praktek-start-up-process-in-gas-turbine-generator-and-electri...AinurRofiq25
 
7. bab i pendahuluan
7. bab i pendahuluan7. bab i pendahuluan
7. bab i pendahuluanvespa
 
(2021) Silabus training “POWER PURCHASE AGREEMENT (PPA) and OPERATION & MAIN...
(2021) Silabus training “POWER PURCHASE AGREEMENT (PPA) and  OPERATION & MAIN...(2021) Silabus training “POWER PURCHASE AGREEMENT (PPA) and  OPERATION & MAIN...
(2021) Silabus training “POWER PURCHASE AGREEMENT (PPA) and OPERATION & MAIN...Kanaidi ken
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfferdiankurniawan4
 
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Hamka Cadaz
 
Contoh Laporan Prakerin Industri
Contoh Laporan Prakerin IndustriContoh Laporan Prakerin Industri
Contoh Laporan Prakerin IndustriNur Arifaizal Basri
 

Similar to 2 PLN (20)

Lprn pkl-mk
Lprn pkl-mkLprn pkl-mk
Lprn pkl-mk
 
16 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Analisis Perancanganan Sistem Info...
16 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Analisis Perancanganan Sistem Info...16 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Analisis Perancanganan Sistem Info...
16 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Analisis Perancanganan Sistem Info...
 
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika BisnisAde Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
 
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota PaluPenerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
 
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Manajem...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industri
 
111418789 kerja-praktek-start-up-process-in-gas-turbine-generator-and-electri...
111418789 kerja-praktek-start-up-process-in-gas-turbine-generator-and-electri...111418789 kerja-praktek-start-up-process-in-gas-turbine-generator-and-electri...
111418789 kerja-praktek-start-up-process-in-gas-turbine-generator-and-electri...
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
2820 5402-1-sm
2820 5402-1-sm2820 5402-1-sm
2820 5402-1-sm
 
7. bab i pendahuluan
7. bab i pendahuluan7. bab i pendahuluan
7. bab i pendahuluan
 
Laporan kklp
Laporan kklpLaporan kklp
Laporan kklp
 
Alam fix draft_laporan_pkl
Alam fix draft_laporan_pklAlam fix draft_laporan_pkl
Alam fix draft_laporan_pkl
 
(2021) Silabus training “POWER PURCHASE AGREEMENT (PPA) and OPERATION & MAIN...
(2021) Silabus training “POWER PURCHASE AGREEMENT (PPA) and  OPERATION & MAIN...(2021) Silabus training “POWER PURCHASE AGREEMENT (PPA) and  OPERATION & MAIN...
(2021) Silabus training “POWER PURCHASE AGREEMENT (PPA) and OPERATION & MAIN...
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
 
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
 
Proposal kegiatan pkl
Proposal kegiatan pklProposal kegiatan pkl
Proposal kegiatan pkl
 
Contoh Laporan Prakerin Industri
Contoh Laporan Prakerin IndustriContoh Laporan Prakerin Industri
Contoh Laporan Prakerin Industri
 
Contoh proposal magang 2.docx
Contoh proposal magang 2.docxContoh proposal magang 2.docx
Contoh proposal magang 2.docx
 

2 PLN

  • 1. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Persaingan yang terjadi dalam dunia kerja dewasa ini semakin tinggi. Seperti diketahui bahwa dunia kerja merupakan dunia yang syarat akan persaingan dan keterampilan. Fakta di lapangan membuktikan bahwa masih banyak para sarjana muda yang belum juga mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengisyaratkan bahwa, untuk dapat menembus pasar kerja saat ini, maka ada banyak hal yang harus di perhatikan (Hakim, 2012). Salah satunya adalah kualitas sumber daya manusia yang dapat dilihat dari faktor pengalaman, keterampilan kerja, dan kedisiplinan. Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia khususnya dalam pendidikan perguruan tinggi adalah melalui program Praktek Kerja Lapangan yang merupakan sarana penting bagi pengembangan diri dalam dunia kerja. Praktek Kerja Lapangan adalah kegiatan nyata di lapangan (industri, instansi, atau badan usaha lain) untuk memperoleh pemahaman dan keterampilan yang dilaksanakan dalam periode waktu tertentu, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme para mahasiswa sesuai dengan disiplin ilmunya. Mata kuliah Praktek Kerja Lapangan diambil sebagai salah satu cara atau usaha untuk mendidik mahasiswa sehingga diharapkan mahasiswa dapat memiliki pengalaman untuk menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah ke dalam dunia kerja sehingga dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum memasuki dunia kerja. Sesuai dengan uraian tersebut, maka penulis memilih PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur sebagai tempat untuk pelaksanaan PKL. Hal ini disebabkan karena PT. PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan listrik bagi masyarakat di Indonesia sehingga PT. PLN (Persero) turut berkontribusi dalam kelangsungan hidup masyarakat. Selain itu PT. PLN (Persero) merupakan
  • 2. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 2 Badan Usaha Milik Negara yang telah lama berdiri dan merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia, sehingga PT. PLN (Persero) dapat diketahui telah memiliki sistem niaga yang baik dan layak untuk dipelajari. PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan penyedia listrik selalu berhubungan erat dengan masyarakat, karena listrik merupakan produk yang selalu dibutuhkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari. Berbagai layanan yang terdapat di PT. PLN (Persero) khususnya pada divisi Niaga adalah Pemasangan Listrik Prabayar, Pemasangan Listrik Pasca Bayar, Permintaan Pelayanan Migrasi Listrik, Pelayanan Permintaan Perubahan Daya, Pelayanan Permintaan Perubahan Nama Pelanggan, Permintaan Perubahan Golongan Tarif, dan Permintaan Penyambungan Sementara. Divisi Niaga memegang peranan yang cukup penting karena divisi Niaga merupakan divisi yang berhubungan langsung dengan masyarakat, mulai dari pemasangan listrik baru, perubahan daya, perubahan golongan tarif, perubahan nama pelanggan hingga mengurus tagihan yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Kebutuhan listrik di Propinsi Jawa Timur semakin meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya jumlah pusat perbelanjaan, gedung perkantoran hingga bisnis properti di Propinsi Jawa Timur. Kebutuhan listrik masyarakat pada sektor rumah tangga pun turut meningkat akibat semakin tingginya konsumsi masyarakat terhadap barang-barang elektronik. Hal ini mengakibatkan pemakaian listrik di Jawa Timur turut meningkat, yang berarti guna memenuhi dan mengetahui kebutuhan listrik masyarakat di Jawa Timur, PT. PLN (Persero) Distribusi Jatim harus terus memantau laju pertumbuhan kebutuhan listrik masyarakat setiap tahunnya sehingga kebutuhan listrik masyarakat Jawa Timur dapat diprediksi dengan tepat dan diharapkan kebutuhan listrik masyarakat untuk tahun-tahun mendatang akan terus terpenuhi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk menganalisis dan melakukan forecasting (prediksi atau peramalan) pemakaian kwh sektor rumah tangga yang akan dibahas dalam laporan PKL, dengan judul “Analisis Data Penjualan Pemakaian Kwh PT. PLN (Persero)
  • 3. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 3 Distribusi Jawa Timur untuk Sektor Rumah Tangga dengan menggunakan metode Time Series” 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan permasalahan dalam laporan ini sebagai berikut 1. Bagaimana sistem kerja yang terdapat di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur? 2. Bagaimana tren data penjualan pemakaian kwh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur sektor rumah tangga? 3. Bagaimana model terbaik dan hasil forecasting untuk data penjualan pemakaian kwh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur sektor rumah tangga? 1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang dijelaskan sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui sistem kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur pada divisi Niaga. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui cara dan langkah-langkah dalam analisis time series untuk menentukan tren dari data penjualan pemakaian kwh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur untuk sektor rumah tangga. 2. Mengetahui model terbaik dari data penjualan pemakaian kwh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dan hasil forecasting pemakaian kwh sektor rumah tangga untuk beberapa bulan ke depan. 1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan 1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa 1. Merupakan sarana untuk meningkatkan, memperluas dan mengaplikasikan teori yang telah diterima di bangku kuliah.
  • 4. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 4 2. Melatih agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan kondisi yang tidak selalu sama antara teori dan praktik di lapangan. 3. Mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan terutama yang berhubungan dengan sistem manajemen perusahaan. 4. Memperoleh pengalaman yang sangat berharga dan tambahan wawasan ilmu sebagai pelajaran mengenai sistem manajemen perusahaan yang bergerak di bidang Perseroan. 1.4.2 Manfaat Bagi Program Studi dan Universitas 1. Sebagai salah satu upaya dalam memberikan pengetahuan yang tidak diberikan dalam perkuliahan. 2. Sebagai pengenalan bagi mahasiswa terhadap dunia kerja dan instansi terkait dengan peningkatan kreatifitas. 3. Sebagai tolok ukur pencapaian kinerja program studi Statistika Universitas Airlangga 4. Sebagai bahan dalam mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi tempat PKL. 5. Sebagai jembatan antara program studi dan instansi untuk menjalin kerjasama antara program studi dengan instansi tempat dilaksanakan PKL. 1.4.3 Manfaat Bagi Instansi Tempat PKL 1. Dapat menjadi bahan masukan bagi instansi untuk menentukan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan hasil pengkajian dan analisis yang dilakukan mahasiswa selama PKL. 2. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia industri/perusahaan. 3. Adanya rasa memberi dan menerima dalam bidang wawasan dan ilmu pengetahuan antara mahasiswa dan instansi tempat PKL berlangsung. 4. Diharapkan setelah berlangsungnya PKL akan timbul hubungan timbal balik yang baik antara mahasiswa dan instansi tempat PKL dilaksanakan.
  • 5. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942−1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat yang berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, dua perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka
  • 6. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 6 sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang. (Anonim, 2011) 2.1.1. Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur PT. PLN (Persero) dibagi menjadi dua yaitu Bagian Pembangkit seperti Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan Bagian Pendistribusi, misalnya PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan salah satu unit pelaksana induk dibawah PT. PLN (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk sebagai Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum (PIUKU) melalui Undang- undang Nomor 30 tahun 2009. Pendirian PT. PLN (Persero) Disjatim diawali pada tanggal 23 Oktober 1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 054/DIR/73, nama PLN eksploitasi diubah menjadi PLN Distribusi I atau Pembangkitan I, kemudian berdasarkan Keputusan Direksi PLN nomor 012/DIR/1976 tanggal 25 Pebruari 1976 diubah menjadi PLN Wilayah XII. Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 042/DIR/1982 tanggal 3 Juli 1982, nama PLN Wilayah XII diubah menjadi PLN Disjatim dengan tugas mengelola pendistribusian tenaga listrik di Jawa Timur. PT. PLN (Persero) Disjatim yang berlokasi di Jl. Embong Trengguli 19−21 Surabaya ini, bergerak dalam bidang distribusi dan penjualan tenaga listrik. Faktor-faktor (hal penting) yang menjadi kunci sukses antara lain: a. Distribusi yang efisien, andal dan berkualitas b. Pelayanan sebelum menjadi pelanggan (kemudahan, kecepatan dan kepastian pelayanan) c. Pelayanan saat menjadi pelanggan (respon time dan recovery time). Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi 16 area kerja dimana masing-masing area kerja
  • 7. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 7 dibagi lagi menjadi beberapa rayon tergantung dari area kerja masing-masing dan jumlah total seluruh rayon adalah 114 yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa Timur. Area kerja tersebut diantaranya: 1. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan 2. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara 3. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat 4. Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang. 5. Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo. 6. Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar. 7. Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto. 8. Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun. 9. Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang. 10. Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban. 11. Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi. 12. Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan. 13. Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.
  • 8. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 8 14. Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai Kecamatan Bawean. 15. Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo. 16. Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan. (Anonim, 2011) 2.2. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 012.K/ 010/ DIR/ 2003 tanggal 16 Januari 2003, dengan susunan organisasi: a. General Manager b. Bidang yang tediri atas: 1. Perencanaan 2. Operasi atau Distribusi 3. Niaga 4. Keuangan 5. Sumber Daya Manusia dan Organisasi c. Audit Internal d. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) e. Area Pelayanan (AP) f. Area Jaringan (AJ) g. Area Pengatur Distribusi
  • 9. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 9 2.2.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur 2.3. Kegiatan Produksi PT. PLN (Persero) mendistribusikan energi listrik ke seluruh wilayah di Indonesia. Energi listrik tersebut diproduksi di pembangkit-pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTG, PLTGU, PLTS dengan berbagai latar belakang bahan bakar penggerak yang berbeda. Energi listrik tersebut selanjutnya masuk ke dalam Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan cakupan tegangan 500 kV dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan cakupan tegangan 150 kV sebagai sarana penghantar untuk memasok energi listrik tersebut kepusat-pusat beban yaitu Gardu Induk. Dari Gardu Induk energi listrik kemudian ditransfer ke Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang berpusat pada sistem trafo-trafo distribusi yang bertegangan 20 kV dan selanjutnya ditransfer ke Saluran Udara Tegangan Rendah yang berakhir pada Sambungan Rumah (SR) atau konsumen yang bertegangan 220 V. General Manager Manager Perencanaan Deputi Manager Perencanaan Usaha Deputi Manager Sistem Kelistrikan Deputi Manager Teknologi Informasi Manager Distribusi Deputi Manager Pengembangan Operasi Sistem Deputi Manager Pengendalian Operasi Sistem Deputi Manager Metering Deputi Manager Efisiensi & Keandalan Sistem Distribusi Manager Niaga Deputi Manager Pelayanan Pelanggan Deputi Manager Mekanisme Niaga Deputi Manager Strategi Pemasaran Deputi Manager Revenue Assurance (Revas) Manager SDM & Organisasi Deputi Manager Pengembangan SDM Deputi Manager Administrasi SDM Deputi Manager Tenaga Kerja & Organisasi Manager Keuangan Deputi Manager Keuangan Deputi Manager Pendapatan Deputi Manager Akuntansi Deputi Manager Anggaran
  • 10. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 10 Berdasarkan urutan deskriptif diatas, masing-masing proses mempunyai kendala yang harus diselesaikan dengan berbagai solusi teknis dan sosial. Adapun rincian proses produksi listrik tersebut meliputi: 1. Proses Pembebasan Lahan dan Right of Way (ROW) 2. Proses Investigasi Struktur Tanah (Soil Investigation) 3. Proses Perencanaan Konstruksi Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk dan Distribusi 4. Proses Pelelangan Pekerjaan (Procurement) 5. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Construction) 6. Proses Pengawasan Pekerjaan (Quality Control dan Quality Assurance) 7. Proses Produksi Energi (Energi Production) 8. Proses Distribusi (Distribution) 9. Proses Pemeliharaan dan Operasional
  • 11. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 11 BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Jl. Embong Trengguli 19−21 Surabaya dengan waktu pelaksanaan dimulai pada tanggal 27 Januari 2014 hingga 21 Februari 2014, pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB. 3.2 Materi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Minggu ke- Hari/Tanggal Divisi Materi & Kegiatan 1 Senin, 27 Januari 2014 SDM (Sumber Daya Manusia) Pengenalan diri, pengenalan divisi-divisi, mengenal struktur organisasi , serta update data pegawai, termasuk menyusun dosir pegawai. Selasa, 28 Januari 2014 Update data pegawai pada seksi pengembangan & pengelolaan data pegawai termasuk menyusun dosir (surat mutasi, sertifikat diklat, dan data-data lain) dari pegawai. Rabu, 29 Januari 2014 Kamis, 30 Januari 2014 Jumat, 31 Januari 2014 Hari Libur Nasional 2 Senin, 3 Februari 2014 SDM (Sumber Daya Manusia) Update data pegawai pada seksi pengelolaan data pegawai , termasuk menyusun dosir pegawai.
  • 12. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 12 Selasa, 4 Februari 2014 Update data pegawai pada seksi pengembangan dan organisasi, termasuk scan dan rename sertifikat diklat pegawai. Rabu, 5 Februari 2014 Kamis, 6 Februari 2014 NIAGA Pengenalan singkat tentang PLN, area-area distribusi Jawa Timur, dan pengenalan tentang divisi Niaga. Jumat, 7 Februari 2014 Pengenalan divisi Niaga lebih lengkap dan sistem kerja pada divisi Niaga. 3 Senin, 10 Februari 2014 Pengenalan lebih lengkap mengenai sistem kerja pada divisi Niaga, yakni proses pemasangan listrik baru, tambah daya, pembacaan meter, pembuatan rekening, pembukuan, penagihan hingga pengawasan kredit. Selasa, 11 Februari 2014 Pengenalan mengenai sub- bidang Pemasaran di divisi Niaga, serta mengenal berbagai jenis laporan yaitu laporan penjualan listrik, laporan tambah daya listrik, hingga laporan piutang penjualan Rabu, 12 Februari 2014 Kamis, 13 Februari 2014 Jumat, 14 Februari 2014 Pengenalan mengenai sub- bidang Mekanisme Niaga4 Senin, 17 Februari 2014
  • 13. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 13 Selasa, 18 Februari 2014 di divisi Niaga. Rabu, 19 Februari 2014 Bimbingan pembuatan tema laporan PKL Kamis, 20 Februari 2014 Bimbingan pembuatan laporan PKL, termasuk mengunduh data penjualan kwh setiap bulan. Jumat, 21 Februari 2014
  • 14. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 14 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Sistem Kerja PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Hartono, 1999:2). Sistem kerja merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan unsur stabilitas dan fleksibilitas. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara juga memiliki sistem kerja dengan kedua unsur tersebut. Niaga sebagai salah satu divisi pada PT. PLN (Persero) memiliki peranan penting dalam pengelolaan administrasi perusahaan. Divisi Niaga dipimpin oleh seorang Manajer Niaga yang dibantu oleh para Deputi Manajer. Deputi Manajer Niaga meliputi Pelayanan Pelanggan, Mekanisme Niaga, Strategi Pemasaran, dan Renenue Assurance (REVAS). Pelayanan Pelanggan melakukan pelayanan pemberian informasi tentang tata cara perhitungan besarnya biaya, persyaratan dan informasi lain yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik kepada calon pelanggan, pelanggan dan masyarakat umum lainnya serta pelayanan pemberian penyambungan tenaga listrik, perubahan data yang berhubungan dengan pemberian penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Mekanisme Niaga mengatur segala prosedur dan tata cara pemberian informasi dari perusahaan kepada pelanggan mengenai pelayanan pemberian penyambungan tenaga listrik, perubahan data yang berhubungan dengan pemberian penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemasaran. Pemasaran bertugas mengidentifikasi segmen, strategi, target serta riset pasar bagi perusahaan. Selain itu juga membangun strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Pemasaran bertanggung jawab terhadap
  • 15. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 15 mutu pelayanan perusahaan, sebagai contoh memberikan inovasi dalam pelayanan pelanggan. I. Fungsi Pelayanan Pelanggan II. Fungsi Pembacaan Meter III. Fungsi Pembuatan Rekening IV. Fungsi Pembukuan Pelanggan V. Fungsi Penagihan VI. Fungsi Pengawasan Kredit (Divisi Niaga, 1995) 4.2 Identifikasi Permasalahan Data yang digunakan dalam laporan ini berjumlah 120 data yang merupakan data penjualan pemakaian Kwh setiap bulan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur untuk sektor rumah tangga mulai tahun 2004 hingga tahun 2013. Data tersebut akan dianalisis menggunakan Analisis Runtun Waktu (Time Series Analysis) guna mengetahui tren dan peramalan atau prediksi (forecasting) pemakaian kwh rumah tangga di Jawa Timur untuk beberapa waktu ke depan. 4.3 Teori yang Mendukung Penyelesaian Permasalahan 4.3.1 Analisis Runtun Waktu (Time Series Analysis) Menurut Sediono (2010), Analisis Runtun Waktu (Time Series Analysis) merupakan salah satu prosedur statistika yang diterapkan untuk meramalkan struktur probabilistik keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang dalam rangka pengambilan keputusan untuk sebuah perencanaan tertentu. Runtun waktu sendiri merupakan serangkaian data pengamatan yang terjadi berdasarkan indeks waktu secara berurutan dengan interval tetap (konstan). Konsep penting dalam Analisis Runtun Waktu (ARW) adalah: 1. Konsep Stokastik Dalam ARW terdapat 2 model, yaitu Model Deterministik dan Model Probabilistik. Dalam fenomena model probabilistik banyak
  • 16. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 16 dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya : model keuangan, perdagangan, industri, dll. 2. Konsep Stasioneritas Suatu proses dikatakan stasioner apabila dalam proses tersebut tidak terdapat perubahan kecenderungan baik dalam rata-rata maupun dalam variansi. 3. Konsep Transformasi Box-Cox Konsep ini digunakan apabila data tidak stasioner dalam varians. Dalam praktek, data yang belum stasioner dalam varian juga belum stasioner dalam mean, sehingga untuk menstasionerkan diperlukan proses transformasi data kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan differencing. 4. Konsep Differencing Konsep ini berfungsi untuk mengatasi permasalahan pemodelan jika terdapat proses yang tidak stasioner dalam mean (terdapat kecenderungan). Ide dasar Differencing adalah mengurangkan antara pengamatan dengan pengamatan sebelumnya . 5. Konsep Fungsi Autokorelasi Konsep Autokorelasi (ACF) memegang peran penting dalam ARW, khususnya untuk mendeteksi awal sebuah model dan kestasioneran data. Jika plot ACF cenderung turun lambat atau turun secara linier maka dapat disimpulkan bahwa data belum stasioner dalam mean. 6. Konsep Fungsi Parsial Autokorelasi Dalam ARW, Konsep Fungsi Parsial Autokorelasi (PACF) dalam mendeteksi awal sebuah model. PACF digunakan untuk mengukur keeratan antara dan apabila pengaruh dari lag waktu dianggap terpisah. 7. Konsep White Noise Konsep ini identik dengan galat (dalam regresi) dan disimbolkan dengan yang merupakan variabel random berdistribusi Normal dengan mean 0 dan variansi .
  • 17. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 17 Data runtun waktu diharapkan stasioner. Ciri proses yang tidak stasioner yaitu grafik dari hasil ploting tidak sejajar dengan sumbu waktu (adanya tren naik ataupun turun), dan grafik pada ACF turun lambat. Terdapat dua cara untuk menstasionerkan suatu proses, yakni dengan Differencing apabila tidak stasioner dalam mean dan dengan Transformasi Box-Cox apabila tidak stasioner dalam varians. Secara umum apabila proses tidak stasioner baik dalam mean maupun varians, maka untuk membuat proses menjadi stasioner dapat dilakukan beberapa cara, antara lain: 1. Lakukan transformasi Box-Cox untuk stabilisasi varians 2. Lakukan differencing untuk stabilisasi mean 3. Plot TS, ACF, dan PACF hingga diperoleh sebuah model yang valid sesuai asumsi pembuatan model terbaik. 4. Lakukan peramalan (forecasting) data ke depan. 4.4 Analisis dan Pembahasan Hasil analisis menggunakan metode Time Series dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Data penjualan pemakaian kwh rumah tangga setiap bulan mulai tahun 2004 hingga 2013 di copy-paste ke dalam software Minitab 16, kemudian susun kedalam satu kolom. 2. Mencari Plot, ACF (Autocorrelation Function) dan PACF (Partial Autocorrelation Function) dari data tersebut untuk mengetahui apakah data tersebut stasioner. Diperoleh hasil berikut:
  • 18. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 18 12010896847260483624121 1000 900 800 700 600 500 400 Index Totalpemakaian Time Series Plot of Total pemakaian 30282624222018161412108642 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag Autocorrelation Autocorrelation Function for Total pemakaian (with 5% significance limits for the autocorrelations) 30282624222018161412108642 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag PartialAutocorrelation Partial Autocorrelation Function for Total pemakaian (with 5% significance limits for the partial autocorrelations) Berdasarkan Plot, ACF dan PACF dari data penjualan pemakaian kwh rumah tangga setiap bulan mulai tahun 2004 sampai 2013 dapat diketahui bahwa data tersebut menunjukkan indikasi ketidakstasioneran dalam mean dan varian karena menunjukkan plot dengan tren naik, nilai
  • 19. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 19 ACF mendekati satu dan turun secara lambat, serta PACF terpotong setelah lag 1. 3. Data yang tidak stasioner tersebut kemudian diuji dengan Transformasi Box-Cox untuk mengetahui rounded value ( ). Apabila sebesar 1 maka data tidak perlu ditransformasi. 5.02.50.0-2.5-5.0 32 30 28 26 24 22 20 Lambda StDev Lower CL Upper CL Limit Estimate -0.15 Lower CL -1.13 Upper CL 0.72 Rounded Value 0.00 (using 95.0% confidence) Lambda Box-Cox Plot of Total pemakaian Rounded value ( ) sebesar 0 yang artinya data penjualan pemakaian kwh harus ditransformasi dengan ln. Data yang telah di transformasi kemudian dicari Plot, ACF dan PACF nya. Hasilnya sebagai berikut: 12010896847260483624121 6.9 6.8 6.7 6.6 6.5 6.4 6.3 6.2 6.1 Index C12 Time Series Plot of C12
  • 20. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 20 30282624222018161412108642 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag Autocorrelation Autocorrelation Function for C12 (with 5% significance limits for the autocorrelations) 30282624222018161412108642 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag PartialAutocorrelation Partial Autocorrelation Function for C12 (with 5% significance limits for the partial autocorrelations) Berdasarkan plot, ACF dan PACF diketahui bahwa data masih tidak stasioner dalam mean, sehingga untuk menstasionerkan harus dilakukan differencing. 4. Lakukan differencing dengan menginput nilai lag sebesar 12 karena data penjualan pemakaian kwh merupakan data musiman (bulanan). Berikut adalah plot, ACF dan PACF dari data yang telah di differencing 12.
  • 21. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 21 12010896847260483624121 0.4 0.3 0.2 0.1 0.0 -0.1 -0.2 -0.3 Index C13 Time Series Plot of C13 2624222018161412108642 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag Autocorrelation Autocorrelation Function for C13 (with 5% significance limits for the autocorrelations) 2624222018161412108642 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag PartialAutocorrelation Partial Autocorrelation Function for C13 (with 5% significance limits for the partial autocorrelations) Berdasarkan Plot, ACF, dan PACF dapat diketahui bahwa data yang telah di differencing 12 mulai menunjukkan kestasioneran. Plot tidak menunjukkan tren naik maupun turun, nilai ACF mendekati satu dan
  • 22. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 22 turun secara lambat pada lag-lag periode musimannya (12) ,PACF garis yang keluar dari batas merah hanya ada pada lag 1 dan 12. 5. Data tersebut kemudian di differencing kembali dengan lag sebesar 1 dan diperoleh hasil Plot, ACF dan PACF sebagai berikut. 12010896847260483624121 0.3 0.2 0.1 0.0 -0.1 -0.2 -0.3 Index C14 Time Series Plot of C14 2624222018161412108642 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag Autocorrelation Autocorrelation Function for C14 (with 5% significance limits for the autocorrelations) 2624222018161412108642 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 Lag PartialAutocorrelation Partial Autocorrelation Function for C14 (with 5% significance limits for the partial autocorrelations)
  • 23. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 23 Berdasarkan plot terakhir terlihat bahwa model sudah stasioner, sehingga perlu diduga model sementara. Terlihat bahwa plot ACF menunjukkan model tersebut signifikan pada lag 1 dan 12 sedangkan PACF signifikan pada lag 1,2,3,12,14 dan 25 sehingga model sementaranya adalah model ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12 yang dapat pula disebut model ARISARI atau model ARIMA (1,1,0)(1,1,0)12 yang dapat pula disebut model IMASIMA. 6. Guna mendapatkan model yang sesuai untuk data pemakaian kwh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur sektor rumah tangga, harus dilakukan suatu pengecekan terhadap kedua model tersebut. Hasil pengecekan dari model ARISARI dan IMASIMA tersebut diringkas dalam tabel berikut: Model ARISARI Tipe P MS P-Value Ljung-Box AR 0,000 0.002911 0,057 0,000 0,000 0,000 SAR 0,000 Model IMASIMA Tipe P MS P-Value Ljung-Box MA 0,000 0,001667 0,111 0,096 0,024 0,015 SMA 0,000
  • 24. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 24 0.30.20.10.0-0.1-0.2-0.3 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 C17 Percent Mean -0.0001290 StDev 0.06202 N 107 KS 0.204 P-Value <0.010 UJI NORMALITAS WHITE NOISE Normal Berdasarkan hasil tersebut, selanjutnya akan ditentukan model yang tepat sesuai asumsi pembuatan model terbaik berikut ini: a. Model dapat dikatakan baik apabila telah signifikan (p-value kurang dari 5% atau 0,05). Model ARISARI dan IMASIMA keduanya merupakan model yang baik karena telah signifikan (P-value keduanya adalah 0,000). b. Model yang terbaik ialah model yang memiliki nilai mean square (MS) terkecil di antara model-model lainnya. Karena nilai MS dari IMASIMA lebih kecil (yaitu 0,001667) daripada MS dari ARISARI, maka diperoleh model yang terbaik adalah model IMASIMA. c. Model harus white noise, dengan melihat p-value dari Ljung-Box yang lebih besar dari 5%. P-value Ljung-box dari model IMASIMA sebesar 0,111 dan 0,096 dimana kedua nilai tersebut telah lebih besar dari 5% sehingga model ini dapat dikatakan white noise yang berdistribusi normal. 7. Melalui uji signifikansi parameter dan uji diagnostik model termasuk uji kenormalan white noise, maka diperoleh model yang tepat untuk data penjualan pemakaian kwh rumah tangga oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur setiap bulan pada tahun 2004–2013 adalah model IMASIMA.
  • 25. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 25 8. Dengan demikian model ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12 atau IMASIMA adalah model yang sesuai dan valid untuk data penjualan pemakaian kwh setiap bulan pada sektor rumah tangga. Model ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12 atau IMASIMA dapat dinyatakan sebagai: 9. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses forecasting data dengan menggunakan model ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12 atau IMASIMA. Adapun hasil forecasting data pemakaian kwh sektor rumah tangga untuk 12 bulan ke depan adalah sebagai berikut: No. Bulan/Tahun forecasting pemakaian kwh rumah tangga (dalam satuan juta) data asli pemakaian kwh rumah tangga (dalam satuan juta) 1. Januari 2014 914,83 912,157 2. Februari 2014 889,66 884,883 3. Maret 2014 880,26 892,084 4. April 2014 900,78 - 5. Mei 2014 946,08 - 6. Juni 2014 949,44 - 7. Juli 2014 956,03 - 8. Agustus 2014 937,13 - 9. September 2014 962,21 - 10. Oktober 2014 985,38 - 11. November 2014 1.005,48 - 12. Desember 2014 1.026,95 -
  • 26. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 26 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis diatas maka penulis dapat memperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Sistem Kerja pada Divisi Niaga di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur meliputi Pelayanan Pelanggan, Pembacaan Meter, Pembuatan Rekening, Pembukuan Pelanggan, Penagihan, dan Pengawasan Kredit. Sistem kerja tersebut kemudian membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga memiliki unsur stabilitas. 2. Data penjualan pemakaian kwh sektor rumah tangga memiliki tren yang cenderung naik dalam setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan plot data dari tahun 2004-2013 dan data hasil forecasting yang juga cenderung naik. 3. Hasil forecasting untuk 12 bulan kedepan (dimulai dari Januari 2014) serta data pemakaian kwh sebenarnya (bulan Januari, Februari dan Maret 2014) tidak menunjukkan selisih yang terlalu besar, sehingga peramalan atau prediksi penggunaan kwh rumah tangga di Propinsi Jawa Timur dapat menggunakan model ARIMA (0,1,1)(0,1,1)12 atau IMASIMA. 5.2 Saran Dengan tidak mengurangi rasa hormat, penyusunan laporan Analisis Data Penjualan Pemakaian Kwh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur untuk Sektor Rumah Tangga dengan menggunakan Metode Time Series ini dimaksudkan untuk memprediksi penjualan pemakaian kwh rumah tangga
  • 27. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 27 dalam beberapa waktu ke depan. Adapun hasil prediksi diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu acuan dalam pengambilan kebijakan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.
  • 28. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 28 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Profil Perusahaan. http://www.pln.co.id/?p=102, diakses pada tanggal 11 Februari 2014. Anonim. 2011. Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. http://www.pln.co.id/disjatim/?p=62, diakses pada tanggal 11 Februari 2014. Divisi Niaga, 1995. Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Pelanggan Komputer (TUL-KOM). PT. PLN (Persero) Kantor Pusat Divisi Niaga-Dinas Tata Usaha Pelanggan. Hakim, Aisyah Rahim. 2012. Laporan Magang di PT. PLN (Persero). http://hamsyah-semuaadadisini.blogspot.com/2012/07/laporan- magang-di-pt-pln_25.html, diakses pada tanggal 10 Februari 2014. Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara. Sediono. 2010. Diktat Kuliah Analisis Runtun Waktu (Time Series Analysis). Surabaya: Universitas Airlangga.
  • 29. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 29 LAMPIRAN TABEL 1. Data Penjualan Pemakaian Kwh Rumah Tangga di Jawa Timur setiap bulan pada tahun 2004 hingga 2013 No. Bulan/Tahun Total Pemakaian kwh (dalam satuan juta) 1 Januari 2004 488,367 2 Februari 2004 478,966 3 Maret 2004 468,910 4 April 2004 459,806 5 Mei 2004 483,651 6 Juni 2004 488,367 7 Juli 2004 486,009 8 Agustus 2004 478,796 9 September 2004 483,053 10 Oktober 2004 499,487 11 November 2004 515,963 12 Desember 2004 555,269 13 Januari 2005 503,324 14 Februari 2005 503,854 15 Maret 2005 486,967 16 April 2005 489,840 17 Mei 2005 510,866 18 Juni 2005 520,151 19 Juli 2005 529,208 20 Agustus 2005 510,866 21 September 2005 519,626 22 Oktober 2005 522,405 23 November 2005 539,909 24 Desember 2005 595,609
  • 30. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 30 25 Januari 2006 544,870 26 Februari 2006 525,730 27 Maret 2006 508,401 28 April 2006 510,653 29 Mei 2006 538,658 30 Juni 2006 548,203 31 Juli 2006 548,491 32 Agustus 2006 541,025 33 September 2006 548,494 34 Oktober 2006 548,216 35 November 2006 597,998 36 Desember 2006 610,128 37 Januari 2007 596,551 38 Februari 2007 574,870 39 Maret 2007 544,985 40 April 2007 561,562 41 Mei 2007 585,273 42 Juni 2007 599,558 43 Juli 2007 593,849 44 Agustus 2007 586,659 45 September 2007 590,610 46 Oktober 2007 602,158 47 November 2007 643,943 48 Desember 2007 624,509 49 Januari 2008 615,767 50 Februari 2008 616,149 51 Maret 2008 586,745 52 April 2008 599,316 53 Mei 2008 614,654 54 Juni 2008 615,197 55 Juli 2008 605,319
  • 31. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 31 56 Agustus 2008 601,653 57 September 2008 624,659 58 Oktober 2008 655,246 59 November 2008 675,543 60 Desember 2008 653,908 61 Januari 2009 650,862 62 Februari 2009 652,976 63 Maret 2009 605,370 64 April 2009 646,179 65 Mei 2009 678,052 66 Juni 2009 682,049 67 Juli 2009 677,219 68 Agustus 2009 668,662 69 September 2009 691,900 70 Oktober 2009 708,577 71 November 2009 716,620 72 Desember 2009 717,781 73 Januari 2010 701,572 74 Februari 2010 519,936 75 Maret 2010 611,778 76 April 2010 673,450 77 Mei 2010 722,577 78 Juni 2010 706,650 79 Juli 2010 739,159 80 Agustus 2010 719,836 81 September 2010 738,393 82 Oktober 2010 776,513 83 November 2010 741,793 84 Desember 2010 763,047 85 Januari 2011 739,978 86 Februari 2011 731,327
  • 32. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 32 87 Maret 2011 722,577 88 April 2011 691,338 89 Mei 2011 751,071 90 Juni 2011 756,880 91 Juli 2011 773,156 92 Agustus 2011 733,991 93 September 2011 761,498 94 Oktober 2011 815,469 95 November 2011 781,846 96 Desember 2011 819,378 97 Januari 2012 798,589 98 Februari 2012 795,306 99 Maret 2012 782,306 100 April 2012 771,283 101 Mei 2012 823,103 102 Juni 2012 825,063 103 Juli 2012 836,361 104 Agustus 2012 802,654 105 September 2012 843,145 106 Oktober 2012 833,181 107 November 2012 858,400 108 Desember 2012 906,692 109 Januari 2013 758,203 110 Februari 2013 821,975 111 Maret 2013 816,777 112 April 2013 894,499 113 Mei 2013 895,359 114 Juni 2013 886,496 115 Juli 2013 881,427 116 Agustus 2013 906,163 117 September 2013 910,681
  • 33. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 33 118 Oktober 2013 933,828 119 November 2013 961,611 120 Desember 2013 921,652 TABEL 2. Data Penjualan Pemakaian Kwh Rumah Tangga di Jawa Timur bulan Januari hingga Maret 2014 No. Bulan/Tahun Total Pemakaian kwh (dalam satuan juta) 1 Januari 2014 912,157 2 Februari 2014 884,883 3 Maret 2014 892,084 TABEL 3. Output pengujian dengan model ARISARI dan IMASIMA pada data penjualan pemakaian kwh rumah tangga di Jawa Timur setiap bulan pada tahun 2004 hingga 2013. 1. Model ARISARI Final Estimates of Parameters Type Coef SE Coef T P AR 1 -0.3650 0.0929 -3.93 0.000 SAR 12 -0.4219 0.0982 -4.30 0.000 Number of observations: 107 Residuals: SS = 0.305706 (backforecasts excluded) MS = 0.002911 DF = 105 Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48 Chi-Square 17.9 56.9 83.1 99.1 DF 10 22 34 46 P-Value 0.057 0.000 0.000 0.000 2. Model IMASIMA Final Estimates of Parameters Type Coef SE Coef T P MA 1 0.8921 0.0481 18.56 0.000
  • 34. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR 34 SMA 12 0.8707 0.0800 10.89 0.000 Number of observations: 107 Residuals: SS = 0.175033 (backforecasts excluded) MS = 0.001667 DF = 105 Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48 Chi-Square 15.6 31.0 52.2 69.3 DF 10 22 34 46 P-Value 0.111 0.096 0.024 0.015