SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 57
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 11
PENDIDIKANPENDIDIKAN
KEWARGANEGARAANKEWARGANEGARAAN
Bagian KeduaBagian Kedua
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Pengertian FilsafatPengertian Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatPancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Ideologi NegaraPancasila sebagai Ideologi Negara
Periodisasi Penerapan PancasilaPeriodisasi Penerapan Pancasila
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 22
Pengertian FilsafatPengertian Filsafat
 Dari bahasa Yunani :
 Philein: cinta/hasrat besar yg berPhilein: cinta/hasrat besar yg ber--kobarkobar22
& sungguh& sungguh22
 Sophia: kebijaksanaan, kebenaran yg sejati/sungguhSophia: kebijaksanaan, kebenaran yg sejati/sungguh 22
..
 Keingingan sejati mencari kebenaran yg hakiki.Keingingan sejati mencari kebenaran yg hakiki.
 Pengertian ini kemudian berkembang :Pengertian ini kemudian berkembang :
 Secara etimologis
 Filsafat : cinta akan kebijaksanaanFilsafat : cinta akan kebijaksanaan  ingin menjadiingin menjadi
orang yg arif bijaksana.orang yg arif bijaksana.
 Filsafat : mendambakan pengetahuanFilsafat : mendambakan pengetahuan  selalu mengselalu meng--
harapkan utk mendapatkan pengetahuan sejati.harapkan utk mendapatkan pengetahuan sejati.
 Secara terminologis
 Filsafat : pandangan hidupFilsafat : pandangan hidup  aassas/pendirian yg kebeas/pendirian yg kebe--
narannya telah diterima & diyakini utk dijadikan lannarannya telah diterima & diyakini utk dijadikan lan--
dasan dasar penyelesaian masalahdasan dasar penyelesaian masalah22
hiduphidup
 Filsafat : ilmu pengetahuan yg terdalamFilsafat : ilmu pengetahuan yg terdalam  ilmu yg meilmu yg me--
nyelidiki segala sesuatu secara mendalam (inti sejatinyelidiki segala sesuatu secara mendalam (inti sejati))
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 33
Manfaat FilsafatManfaat Filsafat
1.1. Pembentuk pribadiPembentuk pribadi  menjadi orang bijak dlm artimenjadi orang bijak dlm arti
sebenarnyasebenarnya
2.2. Kebenaran sejatiKebenaran sejati  membangkitkan hasrat manusiamembangkitkan hasrat manusia
utk mendapatkan kebenaran sejati.utk mendapatkan kebenaran sejati.
3.3. Berpkir kritis dan logis.Berpkir kritis dan logis.
4.4. Penelitian ilmiah.Penelitian ilmiah.
5.5. Cakrawala pandangan.Cakrawala pandangan.
6.6. Siap menghadapi dinamika kehidupan.Siap menghadapi dinamika kehidupan.
7.7. Membangun sifat toleransi.Membangun sifat toleransi.
8.8. Sadar kedudukanSadar kedudukan..
9.9. Merupakan petunjuk arahMerupakan petunjuk arah..
10.10.KetakwaanKetakwaan..
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 44
Hal-hal yg MendorongHal-hal yg Mendorong
Orang BerfilsafatOrang Berfilsafat
• Ketakjuban : Takjub thd alam semesta: Takjub thd alam semesta 
berusaha utk memikirkan & menyelidiki raberusaha utk memikirkan & menyelidiki ra--
hasia alam semestahasia alam semesta
• Kesangsian : Menyangsikan atas sesuatu: Menyangsikan atas sesuatu
 berusaha utk menyelidikinya secaraberusaha utk menyelidikinya secara
seksamaseksama hingga mendapat kepastianhingga mendapat kepastian
• Kesadaran akan keterbatasan : Merasa: Merasa
bahwa dirinya : makhluk yg serbabahwa dirinya : makhluk yg serba keter-keter-
babatasantasan  memikirkan kekuatan gaib dimemikirkan kekuatan gaib di
luar dirinyaluar dirinya
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 55
Ciri-ciri Kegiatan BerfilsafatCiri-ciri Kegiatan Berfilsafat (1)(1)
 RadikaRadikall  berpikir sampai ke akarberpikir sampai ke akar2
nya sampainya sampai
mendapatkan sesuatu dgn segala konsekwensimendapatkan sesuatu dgn segala konsekwensi
 DeskriptifDeskriptif  menguraikan secara rinci halmenguraikan secara rinci hal
penting secara realitapenting secara realita..
 SistematisSistematis  berpikir logis, bergerak dgnberpikir logis, bergerak dgn
langkahlangkah22
yg urutyg urut && runtut serta salingruntut serta saling ber-ber-
hubungan yg teraturhubungan yg teratur
 SpekulatifSpekulatif  upaya perekayasaan utk jadiupaya perekayasaan utk jadi
landasan dasar lebih lanjut.landasan dasar lebih lanjut.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 66
Ciri-ciri berpikir yg bersifatCiri-ciri berpikir yg bersifat (2)(2)
 Kritik/analitKritik/analitikik analisis pengertian dgn istilahanalisis pengertian dgn istilah
yg jelasyg jelas
 Evaluatif/normatifEvaluatif/normatif  menilai utk temukanmenilai utk temukan
normanorma
 SistematikSistematik  tersusun secara runtut dlm satutersusun secara runtut dlm satu
kesatuan keseluruhan yg bulatkesatuan keseluruhan yg bulat && utuhutuh
 UniversalUniversal  berpikir yg mencakup keseluruhberpikir yg mencakup keseluruh--
an yg bersifat umum, tidak terbatas olehan yg bersifat umum, tidak terbatas oleh
ruangruang && waktu.waktu.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 77
Fungsi Filsafat (1)
Ditinjau dari Aspek SejarahDitinjau dari Aspek Sejarah ::
 MMulanya berfungsi sbg Induk dari segala Ilmuulanya berfungsi sbg Induk dari segala Ilmu
Pengetahuan.Pengetahuan.
 KiniKini berfungsi sbg Sistem Inter Disipliner :berfungsi sbg Sistem Inter Disipliner :
 Sebagai penghubungSebagai penghubung && tempat bertemunyatempat bertemunya
berbagai disiplinberbagai disiplin ilmu yg spesifikilmu yg spesifik && yg telahyg telah
terpisah dari filsafat.terpisah dari filsafat.
 Pendalaman lebih lanjut ilmuPendalaman lebih lanjut ilmu22
itu akanitu akan
kembali lagi ke filsafat.kembali lagi ke filsafat.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 88
Fungsi Filsafat (2)
Ditinjau dari Aspek KemanfaatannyaDitinjau dari Aspek Kemanfaatannya ::
 Fungsi secara TeoritikFungsi secara Teoritik MerupakanMerupakan
Sumber BahanSumber Bahan && Pemberi Asas serta Metode,Pemberi Asas serta Metode,
Pemberi Dasar, PrasangkaPemberi Dasar, Prasangka && Pemersatu,Pemersatu,
PetunjukPetunjuk && Penafsir bagi Ilmu PengetahuanPenafsir bagi Ilmu Pengetahuan
lain.lain.
 Fungsi secara PraktisFungsi secara Praktis Menjadikan orangMenjadikan orang
dapat berpikir secara logisdapat berpikir secara logis && hidup secarahidup secara
harmonis, serta bersikap maupun bertindakharmonis, serta bersikap maupun bertindak
secara bijaksana dlm batsecara bijaksana dlm bataas norma kehidupans norma kehidupan
yg berlaku dlm masyarakat.yg berlaku dlm masyarakat.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 99
Beberapa Cabang Filsafat Umum
(1)
1.1.MetafisikaMetafisika (Filsafat tentang yg ada)(Filsafat tentang yg ada) bagianbagian2
 Ontologia (Filsafat umum)Ontologia (Filsafat umum)
Inti Mutlak atau Zat atau Hakikat segalaInti Mutlak atau Zat atau Hakikat segala
sesuatusesuatu
 Kosmologia (Filsafat Alam)Kosmologia (Filsafat Alam)
Segala sesuatu yg ada , teratur (struktur alamSegala sesuatu yg ada , teratur (struktur alam
semesta)semesta)
 Epistomologi (teori ttg ilmu pengetahuan)Epistomologi (teori ttg ilmu pengetahuan) 
spontan & reflektifspontan & reflektif
 PluralismePluralisme  sesuatu banyak & saling berhu-sesuatu banyak & saling berhu-
bungan biasanya bersifat empirikbungan biasanya bersifat empirik
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1010
Beberapa Cabang Filsafat Umum
(2)
2.2. LogikaLogika (Filsafat Budi)(Filsafat Budi)
Masalah penalaran atau Cara Berpikir TepatMasalah penalaran atau Cara Berpikir Tepat merupa-merupa-
kan cabang aksiologi ilmu pengetahuankan cabang aksiologi ilmu pengetahuan
3.3. EtikaEtika (Filsafat Keindahan(Filsafat Keindahan perilakuperilaku)) Manusia ditinjauManusia ditinjau
dari sudut tingkah lakudari sudut tingkah laku ::
Hedonisme, Eudemonisme, Unilitarisme, vitalisme,Hedonisme, Eudemonisme, Unilitarisme, vitalisme,
4.4. EstetikaEstetika (Filsafat Keindahan(Filsafat Keindahan fisikfisik))  Masalah IndahMasalah Indah
tidaknya suatutidaknya suatu mmenurutenurut nnormaorma22
ObjektifObjektif
5.5. TheodiceTheodice (Filsafat Ada Mutlak)(Filsafat Ada Mutlak)
Masalah zat mutlak yaitu TuhanMasalah zat mutlak yaitu Tuhan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1111
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(1)
 RasionalismeRasionalisme : pendiriannya adalah akal pikiran yg: pendiriannya adalah akal pikiran yg
merupakan :merupakan :
 Dasar utk mengetahui sesuatu.Dasar utk mengetahui sesuatu.
 Petunjuk utk mencapai kenyataan.Petunjuk utk mencapai kenyataan.
 Alat utk mencapai pengetahuan.Alat utk mencapai pengetahuan.
 Mengabaikan pengetahuan indrawi yg dianggap seringMengabaikan pengetahuan indrawi yg dianggap sering
menyesatkanmenyesatkan
 EmpirismeEmpirisme ::
 Mendewakan pengalaman (empirisme) yg dianggapMendewakan pengalaman (empirisme) yg dianggap
memegang peranan sangat penting bagi pengetahuan,memegang peranan sangat penting bagi pengetahuan,
satusatu22
nya dasar serta sumber pengetahuan.nya dasar serta sumber pengetahuan.
 Dalam ilmu, pengetahuan yg berguna, pastiDalam ilmu, pengetahuan yg berguna, pasti && benarbenar
adalah diperoleh orang melalui penginderaannya.adalah diperoleh orang melalui penginderaannya.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1212
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(2)
 KritismeKritisme ::
 Menyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budiMenyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budi &&
menjelaskan tentang dimungkinkannya pengetahuanmenjelaskan tentang dimungkinkannya pengetahuan
budi ini.budi ini.
 Berusaha mendamaikan pertentangan antara filsafatBerusaha mendamaikan pertentangan antara filsafat
rasionalisme dgn empirisme.rasionalisme dgn empirisme.
 IdealismeIdealisme ::
 Segala sesuatu yang ada itu tergantung padaSegala sesuatu yang ada itu tergantung pada kesa-kesa-
daran manusia.daran manusia.
 Mengutamakan kebesaran rohani atau kebenaranMengutamakan kebesaran rohani atau kebenaran
ilham.ilham.
 Akal akan memikirkan lebih lanjut ilham itu.Akal akan memikirkan lebih lanjut ilham itu.
 Segala benda pada hakikatnya idea belaka.Segala benda pada hakikatnya idea belaka.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1313
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(3)
 Positivisme ::
 Orang hendaknya memperhatikan halOrang hendaknya memperhatikan hal22
yg positif,yg positif, && apaapa22
yg sungguhyg sungguh22
, serta akibat, serta akibat22
yg sudah ditentukan secarayg sudah ditentukan secara
pastipasti && positif.positif.
 Mengutamakan kenyataan yg senyataMengutamakan kenyataan yg senyata22
nyanya && ttiiddaakk
dapat diingkari lagi.dapat diingkari lagi.
 Materialisme ::
 Hanya materilah yg dipandang sebagi kebenaran ygHanya materilah yg dipandang sebagi kebenaran yg
sah.sah.
 Mengutamakan benda atau materiMengutamakan benda atau materi && mengabaikan jiwamengabaikan jiwa
&& roh.roh.
 JiwaJiwa && roh dianggap berasal dari materi.roh dianggap berasal dari materi.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1414
Beberapa Aliran dlm Filsafat BaratBeberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(4)(4)
 PragmatismePragmatisme ::
 Mengutamakan kegunaan segala sesuatu bagiMengutamakan kegunaan segala sesuatu bagi kehidup-kehidup-
an manusia.an manusia. Yg penting adalah apaYg penting adalah apa22
yg berguna bagiyg berguna bagi
kehidupan manusia.kehidupan manusia.
 UtilitarismeUtilitarisme ::
 Tujuan hidup manusia adalah membentuk masyarakatTujuan hidup manusia adalah membentuk masyarakat
yg sangat makmuryg sangat makmur && tanpa kesusahan sertatanpa kesusahan serta
bermandikan kesenangan belaka.bermandikan kesenangan belaka.
 EksistensialismeEksistensialisme : Individu merupakan subyek: Individu merupakan subyek
konkrit dlm menghadapi manusiakonkrit dlm menghadapi manusia && benda-bendabenda-benda lain.lain.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1515
DASAR ONTOLOGISDASAR ONTOLOGIS
Pemikiran ttg negaraPemikiran ttg negara
bangsa, masyarakat &bangsa, masyarakat &
manusiamanusia
DASAR ONTOLOGISDASAR ONTOLOGIS
Pemikiran ttg negaraPemikiran ttg negara
bangsa, masyarakat &bangsa, masyarakat &
manusiamanusia
DASAR EPISTEMOLOGISDASAR EPISTEMOLOGIS
Sbg suatau pengetahuanSbg suatau pengetahuan
intern struktur logis &intern struktur logis &
konsisten implementasinyakonsisten implementasinya
DASAR EPISTEMOLOGISDASAR EPISTEMOLOGIS
Sbg suatau pengetahuanSbg suatau pengetahuan
intern struktur logis &intern struktur logis &
konsisten implementasinyakonsisten implementasinya
DASAR AKSIOLOGISDASAR AKSIOLOGIS
Yg terkandung di dlmnya,Yg terkandung di dlmnya,
hierarkhi & struktur nilaihierarkhi & struktur nilai
di dlmnya konsep etika ygdi dlmnya konsep etika yg
terkandung di dlmnyaterkandung di dlmnya
DASAR AKSIOLOGISDASAR AKSIOLOGIS
Yg terkandung di dlmnya,Yg terkandung di dlmnya,
hierarkhi & struktur nilaihierarkhi & struktur nilai
di dlmnya konsep etika ygdi dlmnya konsep etika yg
terkandung di dlmnyaterkandung di dlmnya
PANCASILAPANCASILA
SBGSBG
SISTEM FILSAFATSISTEM FILSAFAT
PANCASILAPANCASILA
SBGSBG
SISTEM FILSAFATSISTEM FILSAFAT
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1616
DASARDASAR
ONTOLOGISONTOLOGIS
ESENSI FILSAFATESENSI FILSAFAT
PANCASILAPANCASILA
ESENSI FILSAFATESENSI FILSAFAT
PANCASILAPANCASILA
ESENSI NEGARAESENSI NEGARAESENSI NEGARAESENSI NEGARA
SUBYEK PENDUKUNGSUBYEK PENDUKUNG
NEGARANEGARA
SUBYEK PENDUKUNGSUBYEK PENDUKUNG
NEGARANEGARA
HUBUNGAN NEGARAHUBUNGAN NEGARA
dgn WARGANEGARAdgn WARGANEGARA
HUBUNGAN NEGARAHUBUNGAN NEGARA
dgn WARGANEGARAdgn WARGANEGARA
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1717
DASARDASAR
EPISTEMOLOGISEPISTEMOLOGIS
SUMBERSUMBER
PENGETAHUANPENGETAHUAN
SUMBERSUMBER
PENGETAHUANPENGETAHUAN
SISTEMSISTEM
PENGETAHUANPENGETAHUAN
SISTEMSISTEM
PENGETAHUANPENGETAHUAN
DASAR KEBENARANDASAR KEBENARAN
PENGETAHUANPENGETAHUAN
DASAR KEBENARANDASAR KEBENARAN
PENGETAHUANPENGETAHUAN
CARA MENDAPATKANCARA MENDAPATKAN
PENGETAHUANPENGETAHUAN
CARA MENDAPATKANCARA MENDAPATKAN
PENGETAHUANPENGETAHUAN
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1818
DASARDASAR
AKSIOLOGISAKSIOLOGIS
DASARDASAR
AKSIOLOGISAKSIOLOGIS
HAKIKAT NILAIHAKIKAT NILAIHAKIKAT NILAIHAKIKAT NILAI
SUMBER NILAISUMBER NILAISUMBER NILAISUMBER NILAI
STRUKTURSTRUKTUR
NILAINILAI
STRUKTURSTRUKTUR
NILAINILAI
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1919
ASAL USUL FALSAFAH BANGSAASAL USUL FALSAFAH BANGSA (1)(1)
DARI BUDAYA BANGSA
 Tertuang dari prasasti kerajaan di Kalimantan Timur,Tertuang dari prasasti kerajaan di Kalimantan Timur,
Sumatera Selatan, dan Jawa TengahSumatera Selatan, dan Jawa Tengah
PERIODE SEBELUM TAHUN 1900
 Kerajaan KUTAIKerajaan KUTAI
Prasasti YupaPrasasti Yupa  Nilai sosial, politik & ketuhanan dlmNilai sosial, politik & ketuhanan dlm
bentuk : kerajaan, kenduri & sedekah kepadabentuk : kerajaan, kenduri & sedekah kepada
brahmanabrahmana
 Kerajaan SRIWIJAYAKerajaan SRIWIJAYA
Sistem pemerintahan teraturSistem pemerintahan teratur  nilai keagamaan ter-nilai keagamaan ter-
gambar adanya kerjasama rohaniwan dgn pegawaigambar adanya kerjasama rohaniwan dgn pegawai
kerajaan.kerajaan.
CitaCita22 negara tersurat : “marvuat vanua Criwijayanegara tersurat : “marvuat vanua Criwijaya
siddhayatra subhiksa”siddhayatra subhiksa”  citacita22 negara Sriwijaya ygnegara Sriwijaya yg
adil & makmuradil & makmur
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2020
ASAL USUL FILSAFAT BANGSAASAL USUL FILSAFAT BANGSA (2)(2)
 Kerajaan di Jawa sebelum MAJAPAHIT (masa RajaKerajaan di Jawa sebelum MAJAPAHIT (masa Raja
Erlangga)Erlangga)
 sila I dgn toleransi beragamasila I dgn toleransi beragama
 sila IV dgn musyawarah & tradisi istanasila IV dgn musyawarah & tradisi istana
 sila V dgn upaya kesejahteraan pertanian rakyatsila V dgn upaya kesejahteraan pertanian rakyat
 Kerajaan MAJAPAHITKerajaan MAJAPAHIT
Pancasila dlm buku “Negarakertagama” (Mpu Pra-Pancasila dlm buku “Negarakertagama” (Mpu Pra-
panca)panca)
““Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”
dlm buku Sutasoma (Mpu Tantular)dlm buku Sutasoma (Mpu Tantular)  walaupunwalaupun
berbeda, namun satu jua adanya sebab tidak adaberbeda, namun satu jua adanya sebab tidak ada
agama yg memiliki Tuhan yg berbedaagama yg memiliki Tuhan yg berbeda
Sumpah “Palapa” Gajah MadaSumpah “Palapa” Gajah Mada  citacita22 mempersa-mempersa-
tukan nusantaratukan nusantara
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2121
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (3)(3)
PERIODE SEBELUM TAHUN 1900PERIODE SEBELUM TAHUN 1900
 Masa Kerajaan Islam tidak banyak ygMasa Kerajaan Islam tidak banyak yg
ditulis ttg falsafah bangsa (Pancasila)ditulis ttg falsafah bangsa (Pancasila)
 Masa Penjajahan Portugis & BelandaMasa Penjajahan Portugis & Belanda
para Pemimpin Lokal (raja/sultan)para Pemimpin Lokal (raja/sultan)
disibukkan utk melawan orangdisibukkan utk melawan orang22
EropaEropa
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2222
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA
(4)
Bangkitnya Kesadaran KebangsaanBangkitnya Kesadaran Kebangsaan
 R. A. KARTINI (1904)R. A. KARTINI (1904)  Emansipasi perempuan :Emansipasi perempuan :
cerminan sila IIcerminan sila II
 BOEDI OETOMO (1908)BOEDI OETOMO (1908)  Kemandirian, martabatKemandirian, martabat
bangsa, dan kesadaran nasional bertumpu padabangsa, dan kesadaran nasional bertumpu pada
kebudayaan : cerminan sila II & III.kebudayaan : cerminan sila II & III.
 SERIKAT DAGANG ISLAM (1911)SERIKAT DAGANG ISLAM (1911)  PersamaanPersamaan
derajat, kemandirian, solidaritas, & perkembanganderajat, kemandirian, solidaritas, & perkembangan
sosial-ekonomi masyarakat dgn tumpuan agama &sosial-ekonomi masyarakat dgn tumpuan agama &
perdagangan : cerminan sila I, III, & V,perdagangan : cerminan sila I, III, & V,
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2323
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (5)
Bangkitnya Kesadaran PolitisBangkitnya Kesadaran Politis
 INDISCHE PARTIJ (1912)INDISCHE PARTIJ (1912)  ingin capaiingin capai
kemerdekaan dan membangun patriotismekemerdekaan dan membangun patriotisme
kaum “Hindia”, persamaan derajat, solidaritas,kaum “Hindia”, persamaan derajat, solidaritas,
keadilan sosial ; cerminan sila III & Vkeadilan sosial ; cerminan sila III & V
 Gerakan PemudaGerakan Pemuda22
di Indonesiadi Indonesia  citacita22
persatuan dgn dasar nasionalisme menujupersatuan dgn dasar nasionalisme menuju
Indonesia Raya : cerminan sila IIIIndonesia Raya : cerminan sila III
 PNI & partai politik lainPNI & partai politik lain  memperjoangkanmemperjoangkan
kemerdekaan dgn semangat nasionalisme &kemerdekaan dgn semangat nasionalisme &
patriotisme : cerminan sila III & IVpatriotisme : cerminan sila III & IV
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2424
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (6)
Bangkitnya Kesadaran IdeologisBangkitnya Kesadaran Ideologis
 Kongres Pemuda 1928Kongres Pemuda 1928  “Sumpah“Sumpah
Pemuda”, satu tanah air, bangsa &Pemuda”, satu tanah air, bangsa &
bahasa cerminan : sila III, IV dan Vbahasa cerminan : sila III, IV dan V
 Dikenal sbg hari lahir bangsa IndonesiaDikenal sbg hari lahir bangsa Indonesia
sbg nasionsbg nasion
Poespowardojo, 1989: 100Poespowardojo, 1989: 100
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2525
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (7)
Sidang BPUPKISidang BPUPKI
 3 ideologi yg berpengaruh : Kebangsaan, Islam,3 ideologi yg berpengaruh : Kebangsaan, Islam,
Barat Moderen Sekuler.Barat Moderen Sekuler.
Kelompok Kebangsaan :Kelompok Kebangsaan :
 5 hal sebagai dasar Indonesia merdeka5 hal sebagai dasar Indonesia merdeka
 Muh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,Muh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,
Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, KesejahteraanPeri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan
RakyatRakyat
 Soepomo : Pemikiran Negara Integralistik, ...“Soepomo : Pemikiran Negara Integralistik, ...“
negara yg bersatu dgn seluruh rakyatnya, ygnegara yg bersatu dgn seluruh rakyatnya, yg
mengatasi seluruh golonganmengatasi seluruh golongan22
nya dlm lapangannya dlm lapangan
apapun”apapun”
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2626
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (8)
Kelompok KebangsaanKelompok Kebangsaan
 Soekarno : Nasionalisme atau KebangsaanSoekarno : Nasionalisme atau Kebangsaan
Indonesia, Internasionalisme atau PeriIndonesia, Internasionalisme atau Peri
Kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi,Kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi,
Kesejahteraan sosial, Ke-Tuhanan ygKesejahteraan sosial, Ke-Tuhanan yg
BerkebudayaanBerkebudayaan  Ke-Ke-Tuhanan ygTuhanan yg
Maha EsaMaha Esa  PancasilaPancasila
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2727
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (9)
Kelompok IslamKelompok Islam
 Menghendaki Islam sbg Dasar Negara, Islam sbgMenghendaki Islam sbg Dasar Negara, Islam sbg
agama resmi & Presiden harus orang Indonesia asliagama resmi & Presiden harus orang Indonesia asli
yg beragama Islamyg beragama Islam
 Piagam Jakarta : “… Ketuhanan dgn kewajiban menja-Piagam Jakarta : “… Ketuhanan dgn kewajiban menja-
lankan syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya”lankan syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya”
Kelompok Barat Moderen SekulerKelompok Barat Moderen Sekuler
 Urusan agama dipisahkan dgn urusan negaraUrusan agama dipisahkan dgn urusan negara
 Demokrasi yg mengarah pada faham individualistikDemokrasi yg mengarah pada faham individualistik
 Sistem Pemerintahan Parlementer & pembatasanSistem Pemerintahan Parlementer & pembatasan
kekuasaankekuasaan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2828
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA
(1)(1)
 Destut de Tracy : “science of idea”Destut de Tracy : “science of idea”  penget. ttgpenget. ttg
gagasan : benar/kesalahangagasan : benar/kesalahan  melalui proses berfikirmelalui proses berfikir
kritis.kritis.
 BerkembangBerkembang 
1. penget. ttg gagasan disertai : kerangka pikir, emosi,1. penget. ttg gagasan disertai : kerangka pikir, emosi,
perilaku manusia, masyarakat & dunia secara kese-perilaku manusia, masyarakat & dunia secara kese-
luruhan sehingga menjasi suatu sistem.luruhan sehingga menjasi suatu sistem.
2.2.““ pengetahuan yg mengkaji motivasi & penghalalanpengetahuan yg mengkaji motivasi & penghalalan
tindaktindak22
politik”politik”
 Pelaku politik sering tidak lagi berbicara logis &Pelaku politik sering tidak lagi berbicara logis &
faktual dlm melemparkan idefaktual dlm melemparkan ide22
nyanya
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2929
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (2)(2)
 Sejak abad XVIII berkembang ideologi sebagaiSejak abad XVIII berkembang ideologi sebagai
kemajuan cara berfikir manusia yg mengarah pdkemajuan cara berfikir manusia yg mengarah pd
politikpolitik
 Masa ini pertarungan antara penguasa & pemikirMasa ini pertarungan antara penguasa & pemikir22
ygyg
mengembangkan ide egalitermengembangkan ide egaliter
 Ideologi Liberal, lebih mengetengahkan faham rasion-Ideologi Liberal, lebih mengetengahkan faham rasion-
alisme, empirisme, individualismealisme, empirisme, individualisme
 Ideologi Sosialis Komunis, faham ini merupakan bentukIdeologi Sosialis Komunis, faham ini merupakan bentuk
faham sbg reaksi atas perkembangan masyarakatfaham sbg reaksi atas perkembangan masyarakat
kapitalis.kapitalis.  lebih mengutamakan masasalah komunallebih mengutamakan masasalah komunal
 Ideologi lain, berkembang sbg ideologi alternatif ygIdeologi lain, berkembang sbg ideologi alternatif yg
disesuaikan dgn situasi kondisi : bangsa (terkait,disesuaikan dgn situasi kondisi : bangsa (terkait,
sejarah & budaya) & wilayahsejarah & budaya) & wilayah
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3030
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (3)(3)
 Makna Ideologi bagi Bangsa & Negara :Makna Ideologi bagi Bangsa & Negara :
mencerminkan cara berfikir masyarakat,mencerminkan cara berfikir masyarakat,
bangsa maupun negara, namun jugabangsa maupun negara, namun juga
membentuk masyarakat menuju citamembentuk masyarakat menuju cita22
 Merupakan sumber motivasi & semangatMerupakan sumber motivasi & semangat
bangsabangsa
 Hendaknya bersifat terbuka, reformatif &Hendaknya bersifat terbuka, reformatif &
dinamis.dinamis.
 Bersiafat terbuka mengandung nilaiBersiafat terbuka mengandung nilai22
::
- Nilai Dasar- Nilai Dasar
- Nilai Instrumental- Nilai Instrumental
- Nilai Praksis- Nilai Praksis
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3131
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (4)(4)
 Ideologi Negara (dalam arti citaIdeologi Negara (dalam arti cita22
negara) : menjadinegara) : menjadi
basis teori sistem kenegaraan untuk seluruh rakyatbasis teori sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat
& bangsa, yang pada hakekatnya adalah suatu asas& bangsa, yang pada hakekatnya adalah suatu asas
kerohanian dengan beberapa ciri antara lain :kerohanian dengan beberapa ciri antara lain :
1.1. Menjadi derajad tertinggi sebagai nilai hidupMenjadi derajad tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraankebangsaan dan kenegaraan
2.2. Yuridis KenegaraanYuridis Kenegaraan  utk mewujudkan suatu asasutk mewujudkan suatu asas
kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pe-kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pe-
doman hidup, yg dipelihara, dikembangkan, diamal-doman hidup, yg dipelihara, dikembangkan, diamal-
kan, dilestarikan kepada generasi berikutnya sertakan, dilestarikan kepada generasi berikutnya serta
diperjuangkan & dipertahanakan dgn kesediaandiperjuangkan & dipertahanakan dgn kesediaan
berkorban.berkorban. (Prof Notonagoro)(Prof Notonagoro)
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3232
RUMUSAN PANCASILARUMUSAN PANCASILA (1)(1)
Rumusan SoekarnoRumusan Soekarno
1.1. KebangsaanKebangsaan
2.2. Internasionalisme atauInternasionalisme atau
Peri KemanusiaanPeri Kemanusiaan
3.3. Mufakat atauMufakat atau
DemokrasiDemokrasi
4.4. Kesejahteraan SosialKesejahteraan Sosial
5.5. Ketuhanan Yang MahaKetuhanan Yang Maha
EsaEsa
Rumusan Muh.YaminRumusan Muh.Yamin
1.1. Peri KebangsaanPeri Kebangsaan
2.2. Peri KemanusiaanPeri Kemanusiaan
3.3. Peri KetuhananPeri Ketuhanan
4.4. Peri KerakyatanPeri Kerakyatan
5.5. Kesejahteraan rakyatKesejahteraan rakyat
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3333
RUMUSAN PANCASILARUMUSAN PANCASILA (2)(2)
 Rumusan Piagam JakartaRumusan Piagam Jakarta
1.1. Ketuhanan dgn kewajibanKetuhanan dgn kewajiban
menjalankan syariatmenjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-Islam bagi pemeluk-
pemeluknyapemeluknya
2.2. Kemanusiaan yang adil &Kemanusiaan yang adil &
beradabberadab
3.3. Persatuan IndonesiaPersatuan Indonesia
4.4. Kerakyatan yang dipimpinKerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksa-oleh hikmat kebijaksa-
naan dalam permusyawa-naan dalam permusyawa-
ratan/perwakilanratan/perwakilan
5.5. Keadilan Sosial bagiKeadilan Sosial bagi
seluruh takyat Indonesiaseluruh takyat Indonesia
 Rumusan UUD-1945Rumusan UUD-1945
1.1. Ketuhanan Yang Maha EsaKetuhanan Yang Maha Esa
2.2. Kemanusiaan yang adil &Kemanusiaan yang adil &
beradabberadab
3.3. Persatuan IndonesiaPersatuan Indonesia
4.4. Kerakyatan yang dipimpinKerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat bijaksanaanoleh hikmat bijaksanaan
dalam permusyawaratan/dalam permusyawaratan/
perwakilanperwakilan
5.5. Keadilan sosial bagiKeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesiaseluruh rakyat Indonesia
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3434
RUMUSAN PANCASILARUMUSAN PANCASILA (3)(3)
 Rumusan KonstitusiRumusan Konstitusi
RISRIS
1.1. Ketuhanan yangKetuhanan yang
Maha EsaMaha Esa
2.2. PerikemanusiaanPerikemanusiaan
3.3. KebangsaanKebangsaan
4.4. KerakyatanKerakyatan
5.5. Keadilan SosialKeadilan Sosial
 Rumusan UUDSRumusan UUDS
1.1. Ketuhanan YangKetuhanan Yang
Maha EsaMaha Esa
2.2. Peri KemanusiaanPeri Kemanusiaan
3.3. KebangsaanKebangsaan
4.4. KerakyatanKerakyatan
5.5. Keadilan SosialKeadilan Sosial
Setneg, tt: 67Setneg, tt: 67
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3535
NILAINILAI22
HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT,HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT,
HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFISHUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS
YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945
NILAINILAI22
HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT,HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT,
HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFISHUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS
YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945
HUKUM KODRATHUKUM KODRAT
HUKUM ETISHUKUM ETIS
CITA-CITACITA-CITA
KEMERDEKAANKEMERDEKAAN
HUKUM TUHANHUKUM TUHAN
HUKUM ETISHUKUM ETIS
HUKUM KODRATHUKUM KODRAT
HUKUM ETISHUKUM ETIS
CITA-CITACITA-CITA
KEMERDEKAANKEMERDEKAAN
HUKUM TUHANHUKUM TUHAN
HUKUM ETISHUKUM ETIS
HUKUM FILOSOFISHUKUM FILOSOFIS
(PANCASILA)(PANCASILA)
HUKUM FILOSOFISHUKUM FILOSOFIS
(PANCASILA)(PANCASILA)
HUKUM POSITIVHUKUM POSITIVHUKUM POSITIVHUKUM POSITIVPELAKSANAANPELAKSANAANPELAKSANAANPELAKSANAAN PELAKSANAANPELAKSANAAN
SUMBER BENTUKSUMBER BENTUK
DAN SIFATDAN SIFAT
SUMBER BAHANSUMBER BAHAN
DANDAN
SUMBER NILAISUMBER NILAI
ALINEA IALINEA I
ALINEA IIALINEA II
ALINEA IIIALINEA III
ALINEA IVALINEA IV
ALINEA IALINEA I
ALINEA IIALINEA II
ALINEA IIIALINEA III
ALINEA IVALINEA IV
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3636
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1945 - 1949Periode 1945 - 1949
 Pandangan yg berkembang s/d berlakunya KonstitusiPandangan yg berkembang s/d berlakunya Konstitusi
RISRIS
 Sidang PPKI 18 Agustus 1845 :Sidang PPKI 18 Agustus 1845 :
1. Mengesahkan Pembukaan UUD1. Mengesahkan Pembukaan UUD
2. Mengesahkan UUD2. Mengesahkan UUD
3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
4. Menetapkan utk sementara Presiden dibantu oleh4. Menetapkan utk sementara Presiden dibantu oleh
sebuah Komitesebuah Komite Nasional.Nasional.
5. Konstitusi terdiri dari 3 bagian : Pembukaan, Ba-5. Konstitusi terdiri dari 3 bagian : Pembukaan, Ba-
tang Tubuh &tang Tubuh & PenjelasanPenjelasan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3737
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1945 - 1949Periode 1945 - 1949
 Pemikiran Pancasila sbg citaPemikiran Pancasila sbg cita22
hukum & citahukum & cita22
kenega-kenega-
raan dipenga-ruhi oleh situasi mempertahankan ke-raan dipenga-ruhi oleh situasi mempertahankan ke-
merdekaan & eksistensi bangsa.merdekaan & eksistensi bangsa.
 Faktor Eksteren : Allied Forces Netherlands EastFaktor Eksteren : Allied Forces Netherlands East
Indies utk lucuti & pulangkan Jepang, bebaskanIndies utk lucuti & pulangkan Jepang, bebaskan
interniran sekutu, tegakkan perdamaian utk pemerin-interniran sekutu, tegakkan perdamaian utk pemerin-
tahan sipil & menuntut penjahat perang ke pengadilantahan sipil & menuntut penjahat perang ke pengadilan
 AFNEI masuk wilayah yg telah merdeka, timbulkanAFNEI masuk wilayah yg telah merdeka, timbulkan
konflikkonflik
 Faktor Interen : power struggle & ideological struggleFaktor Interen : power struggle & ideological struggle
 berdampak pada pelaksanaan citaberdampak pada pelaksanaan cita22 hukum & citahukum & cita22
kenegaraankenegaraan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3838
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1945 - 1949Periode 1945 - 1949
Maklumat Wakil Presiden No X :Maklumat Wakil Presiden No X :
 Komite Nasional Indonesia Pusat sbg MPR & DPRKomite Nasional Indonesia Pusat sbg MPR & DPR 
kekuasaan legislatif & menetapkan GBHNkekuasaan legislatif & menetapkan GBHN 
Pelaksana BP KNIPPelaksana BP KNIP
 Berdiri Partai Politik dgn 3 sumber ideologi :Berdiri Partai Politik dgn 3 sumber ideologi :
 Ideologi Agama : Masyumi, Parkindo, PKRIIdeologi Agama : Masyumi, Parkindo, PKRI
 Ideologi Barat Moderen Sekular : PSI, PRS, PKIIdeologi Barat Moderen Sekular : PSI, PRS, PKI
 Ideologi Persatuan & Kebangsaan : PNIIdeologi Persatuan & Kebangsaan : PNI
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3939
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1949 - 1950Periode 1949 - 1950
 Masa Berlakunya Pemerintah RISMasa Berlakunya Pemerintah RIS
 Pembukaan Konstitusi RIS :Pembukaan Konstitusi RIS :
 Alinea IAlinea I  kesadaran kebangsaan, konstatasi seja-kesadaran kebangsaan, konstatasi seja-
rah perjuangan, citarah perjuangan, cita22
&& niat “mendudukiniat “menduduki
hak bangsa merdeka”hak bangsa merdeka”
 Alinea IIAlinea II  pengakuan & ucapan syukur kpd Tuhan,pengakuan & ucapan syukur kpd Tuhan,
konstatasi situasi konkrit pd masa itukonstatasi situasi konkrit pd masa itu
 Alinea IIIAlinea III Republik Federasi, Dasar NegaraRepublik Federasi, Dasar Negara
PancasilaPancasila
 Alinea IVAlinea IV  tujuan “mewujudkan kebahagiaan kese-tujuan “mewujudkan kebahagiaan kese-
jahteraan, perdamaian & kemerdekaan”,jahteraan, perdamaian & kemerdekaan”,
ttg negara hukumttg negara hukum
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4040
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1949 - 1950Periode 1949 - 1950
 Pembukan Konstitusi RIS dan Pembukaan UUDPembukan Konstitusi RIS dan Pembukaan UUD
1945 tdk banyak berbeda (dalam perumusan),1945 tdk banyak berbeda (dalam perumusan),
namun alam pikiran & sistem pemerintahannamun alam pikiran & sistem pemerintahan
banyak berbeda.banyak berbeda.
 UUD 1945UUD 1945  didukung secara penuh ideologididukung secara penuh ideologi
kebangsaankebangsaan
 Konstitusi RISKonstitusi RIS  alam pikiran Barat Moderenalam pikiran Barat Moderen
Sekular : Sistem Parlamenter, dicantumkannyaSekular : Sistem Parlamenter, dicantumkannya
hakhak22
& kebebasan dasar manusia,serta asas& kebebasan dasar manusia,serta asas22
dasar.dasar.
 Masa ini ada :Masa ini ada :
 Pemberontakan baik bersifat petualanganPemberontakan baik bersifat petualangan
maupun ideologismaupun ideologis
 Gerakan kearah negara kesatuanGerakan kearah negara kesatuan
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4141
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (1)(1)
Periode ditandai memuncaknya konflik & perdebatanPeriode ditandai memuncaknya konflik & perdebatan
ideologi di sekitar Pancasila.ideologi di sekitar Pancasila.
 Mukadimah UUDS 1950Mukadimah UUDS 1950
Alinea IAlinea I  ttg kemerdekaan & penemuan kembalittg kemerdekaan & penemuan kembali
ProklamasiProklamasi
Alinea IIAlinea II  konstatasi jalannya perjuangankonstatasi jalannya perjuangan
Alinea IIIAlinea III pernyataan syukur kepada Tuhanpernyataan syukur kepada Tuhan
Alinea IVAlinea IV  neg yg berbentuk republik, dasar neg.neg yg berbentuk republik, dasar neg.
Pancasila, tujuan : mewujudkan kebaha-Pancasila, tujuan : mewujudkan kebaha-
giaan, kesejahteraan, perdamaian & ke-giaan, kesejahteraan, perdamaian & ke-
merdekaan dlm masyarakat & neg Hukummerdekaan dlm masyarakat & neg Hukum
Indonesia MerdekaIndonesia Merdeka
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4242
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (2)(2)
 Garuda PancasilaGaruda Pancasila,, dgn perisai tanda gambardgn perisai tanda gambar
dgn motto “Bhineka Tunggal Ika” disyahkan thdgn motto “Bhineka Tunggal Ika” disyahkan th
19511951
 Perkembangan umum luar negeriPerkembangan umum luar negeri  pengakuanpengakuan
& ikut berperanserta dlm politik dunia& ikut berperanserta dlm politik dunia
 Perkembangan politik dalam negeriPerkembangan politik dalam negeri krisis &krisis &
gejolakgejolak  instabilitas Pem.instabilitas Pem.
 Konflik Ideologi >< Kebangsaan >< SosialismeKonflik Ideologi >< Kebangsaan >< Sosialisme
(tripolar)(tripolar)
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4343
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (3)
 Ideologi KeagamaanIdeologi Keagamaan
- Masyumi : menegakkan kedaulatan negara &- Masyumi : menegakkan kedaulatan negara &
Islam serta citaIslam serta cita22
IslamIslam
- PSII : negara spt dlm Qur’an, masalah lain- PSII : negara spt dlm Qur’an, masalah lain22
berasaskan keislaman.berasaskan keislaman.
- Perti : ingin laksanakan tarbiat Islam se-- Perti : ingin laksanakan tarbiat Islam se-
luasluas22
nyanya
- Parkindo : politik ekonomi & sosial mrt- Parkindo : politik ekonomi & sosial mrt
firman Tuhanfirman Tuhan
- PKRI : Pancasila & bertindak sesuai ajaran- PKRI : Pancasila & bertindak sesuai ajaran
KatholikKatholik
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4444
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (4)(4)
 Ideologi KebangsaanIdeologi Kebangsaan
- PNI : kedaulatan NKRI, masyarakat sosialistis- PNI : kedaulatan NKRI, masyarakat sosialistis
- PPIR : Kebangsaan, kerakyatan, peri-kemanusiaan- PPIR : Kebangsaan, kerakyatan, peri-kemanusiaan
- Parindra : Patriotisme, Kerakyatan, Keadilan Sosial- Parindra : Patriotisme, Kerakyatan, Keadilan Sosial
- PRI : kedaulatan NKRI, dasar Pancasila, perdamaian- PRI : kedaulatan NKRI, dasar Pancasila, perdamaian
abadiabadi
- PRN : kerakyatan, kebangsaan, kekeluargaan (gotong- PRN : kerakyatan, kebangsaan, kekeluargaan (gotong
royong)royong)
- Partai- Partai22
lain : P.Kedaulatan Rakyat, P.Serikat Kerakyat-lain : P.Kedaulatan Rakyat, P.Serikat Kerakyat-
an Indonesia, P.Ikatan Nasional Indonesia, P.Tani In-an Indonesia, P.Ikatan Nasional Indonesia, P.Tani In-
donesiadonesia
- Partai- Partai22
yg bersifat kerakyatan tercampur juga pahamyg bersifat kerakyatan tercampur juga paham
sosialisme khususnya Marxismesosialisme khususnya Marxisme
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4545
PERIODISASI PENERAPAN
PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (5)
 Ideologi SosialismeIdeologi Sosialisme Dipengaruhi ide negara BaratDipengaruhi ide negara Barat
Moderen SekularModeren Sekular
- PKI ; Marxisme Leninisme- PKI ; Marxisme Leninisme  masyarakat sosialistismasyarakat sosialistis
IndonesiaIndonesia  alatalat22
produksi dimiliki oleh/dan diper-produksi dimiliki oleh/dan diper-
dipergunakan utk kepentingan masy.dipergunakan utk kepentingan masy.
- PSI : ajaran sosialis Marx-Engels- PSI : ajaran sosialis Marx-Engels
- P.Murba : anti fasisme, imperialisme, kapitalisme &- P.Murba : anti fasisme, imperialisme, kapitalisme &
perjuangan aksi Murba yg teraturperjuangan aksi Murba yg teratur
- P.Buruh : asas demokrasi, perjuangan rakyat sosialis.- P.Buruh : asas demokrasi, perjuangan rakyat sosialis.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4646
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (6)(6)
Konflik Ideologi Tripolar (DN) & Bipolar (LN)Konflik Ideologi Tripolar (DN) & Bipolar (LN)
1.1. Golongan yg menghendaki Sosial Ekonomi sbg dasarGolongan yg menghendaki Sosial Ekonomi sbg dasar
negara & menolak Pancasila atau Islamnegara & menolak Pancasila atau Islam
2.2. Golongan yg menghendaki Islam & menolak PancasilaGolongan yg menghendaki Islam & menolak Pancasila
serta sosial ekonomi menjadi dasar.serta sosial ekonomi menjadi dasar.
3.3. Golongan yg mempertahankan Pancasila & menolakGolongan yg mempertahankan Pancasila & menolak
sosial ekonomi & Islam utk dijadikan negara.sosial ekonomi & Islam utk dijadikan negara.
KAA memberi pengalaman bhw bgs Indonesia dptKAA memberi pengalaman bhw bgs Indonesia dpt
berperan di duniaberperan di dunia
 Usul kembali ke UUD 1945Usul kembali ke UUD 1945
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4747
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1960 - 1965Periode 1960 - 1965
 Periode ini dikenal sbg Periode Demokrasi TerpimpinPeriode ini dikenal sbg Periode Demokrasi Terpimpin
 LangkahLangkah22
Presiden SoekarnoPresiden Soekarno
- Fungsi Pancasila = sbg dasar kebijaksanaan Pem.- Fungsi Pancasila = sbg dasar kebijaksanaan Pem.
- Fungsi Pancasila = legitimasi kekuasaan- Fungsi Pancasila = legitimasi kekuasaan  monopolimonopoli
penjelasan Pancasila oleh Pem.penjelasan Pancasila oleh Pem.
 Atas desakan PartaiAtas desakan Partai22
PolitikPolitik  Pancasila = NASAKOMPancasila = NASAKOM
 Menolak NASAKOM = menolak PancasilaMenolak NASAKOM = menolak Pancasila
 Pancasila menjadi tertutup thp kritikPancasila menjadi tertutup thp kritik22  kaburkabur
statusnyastatusnya  Tema sentral : RevolusiTema sentral : Revolusi
 Pol LN mewarnai penyelesaian masalah Irian BaratPol LN mewarnai penyelesaian masalah Irian Barat
 Pol DN dipengaruhi pergolakan Bipolar duniaPol DN dipengaruhi pergolakan Bipolar dunia
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4848
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1960 - 1965Periode 1960 - 1965
 Sidang MPRSSidang MPRS
- Memperkuat Manipol RI dgn perincian dlm GBHN- Memperkuat Manipol RI dgn perincian dlm GBHN
- Menyetujui Amanat Presiden ttg GBHN- Menyetujui Amanat Presiden ttg GBHN
- Menyetujui Amanat Presiden ttg “to Bulid the World- Menyetujui Amanat Presiden ttg “to Bulid the World
Anew” & pedoman Manipol.Anew” & pedoman Manipol.
- Menugaskan dgn kekuasaan penuh kepada Presiden/- Menugaskan dgn kekuasaan penuh kepada Presiden/
Pangti/PBR utk laksanakan keputusanPangti/PBR utk laksanakan keputusan22
MPRSMPRS
-- LembagaLembaga22
Negara dibawah Presiden (dgn KetuanyaNegara dibawah Presiden (dgn Ketuanya
setingkat Menteri.setingkat Menteri.
 Pembubaran DPR (hasil Pemilu 1955)Pembubaran DPR (hasil Pemilu 1955)  DPR GRDPR GR
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4949
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1960 - 1965Periode 1960 - 1965
 Pemikiran Presiden Soekarno ttg PancasilaPemikiran Presiden Soekarno ttg Pancasila
-- Revolusi menjadi tema utama, Pancasila dikembangkan uraianRevolusi menjadi tema utama, Pancasila dikembangkan uraian
mengenai sosialisme Indonesia.mengenai sosialisme Indonesia.
- Pendidikan harus melahirkan warganegara yg Pancasilais.- Pendidikan harus melahirkan warganegara yg Pancasilais.
 Peranan PKIPeranan PKI
-- Makin meningkat, Nyoto & Lukman berkedudukan sbg MenteriMakin meningkat, Nyoto & Lukman berkedudukan sbg Menteri
- Tema revolusi memantulkan ideologi Marxis versi Lenin & Mao- Tema revolusi memantulkan ideologi Marxis versi Lenin & Mao
 merupakan pergumulan politikmerupakan pergumulan politik
 Seminar Hukum Nasional 1963Seminar Hukum Nasional 1963 ::
Pancasila secara eksplisit menjadi dasar Hukum NasionalPancasila secara eksplisit menjadi dasar Hukum Nasional
 Politik = PanglimaPolitik = Panglima
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5050
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998
 Dikenal sebagai Orde BaruDikenal sebagai Orde Baru
 Ditandai dgn Perjuangan Tritura (bubarkan PKI, pe-Ditandai dgn Perjuangan Tritura (bubarkan PKI, pe-
rombakan dari unsur PKI, perbaikan ekonomi)rombakan dari unsur PKI, perbaikan ekonomi)
 Front Pancasila (beberapa partai & ormas)Front Pancasila (beberapa partai & ormas)  penata-penata-
an kembali kehidupan kenegaraan sesuai dgn Pancasilaan kembali kehidupan kenegaraan sesuai dgn Pancasila
& UUD-1945& UUD-1945
 Super SemarSuper Semar  Presiden Soekarno memberi mandatPresiden Soekarno memberi mandat
kepada Letjen TNI Suhartokepada Letjen TNI Suharto
 Pemegang Super SemarPemegang Super Semar  Bubarkan PKIBubarkan PKI
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5151
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998
 Sidang Umum MPRS 1966Sidang Umum MPRS 1966
 Penugasan Super Semar membentuk Kabinet AmperaPenugasan Super Semar membentuk Kabinet Ampera
 Menarik kembali Pengangkatan Pemimpin BesarMenarik kembali Pengangkatan Pemimpin Besar
Revolusi sbg Presiden seumur hidup.Revolusi sbg Presiden seumur hidup.
 Memorandum DPR-GR ttg sumber tertib hukum RI &Memorandum DPR-GR ttg sumber tertib hukum RI &
tata urut per-undangtata urut per-undang22
an.an.
 Penyerderhanaan: kepartaian, keormasan & kekaryaan.Penyerderhanaan: kepartaian, keormasan & kekaryaan.
 Pembubaran PKI & pernyataan sbg partai terlarang diPembubaran PKI & pernyataan sbg partai terlarang di
wil neg Indonesia, pelarangan penyebarluasan/meng-wil neg Indonesia, pelarangan penyebarluasan/meng-
embangkan ajaran Komunis (Marxis, Leninisme)embangkan ajaran Komunis (Marxis, Leninisme)
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5252
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998
 Sidang Umum Istimewa MPRS 1967Sidang Umum Istimewa MPRS 1967
 Pres Soekarno tdk dpt memenuhi pertanggungjawabanPres Soekarno tdk dpt memenuhi pertanggungjawaban
konstusional & tdk menjalankan haluan serta putusankonstusional & tdk menjalankan haluan serta putusan
MPRSMPRS
 Menetapkan tatacara pemilihan Wapres & tatacaraMenetapkan tatacara pemilihan Wapres & tatacara
pengangkatan Pejabat Presiden hingga dipilihnyapengangkatan Pejabat Presiden hingga dipilihnya
Presiden oleh MPR (hasil pemilu)Presiden oleh MPR (hasil pemilu)
 Sidang Umum MPR 1973Sidang Umum MPR 1973
 Memilih Presiden & Wakil PresidenMemilih Presiden & Wakil Presiden
 GBHN ditetapkan pertama kali di masa Orde BaruGBHN ditetapkan pertama kali di masa Orde Baru
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5353
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998
 Sidang Umum MPR 1978Sidang Umum MPR 1978 ::
 Pengukuan Pancasila melalui Program P4Pengukuan Pancasila melalui Program P4  penuntun &penuntun &
pegangan hidup & sikap setiap individu Indonesiapegangan hidup & sikap setiap individu Indonesia
 Sidang Umum MPR 1983Sidang Umum MPR 1983 ::
 Pancasila sbg satuPancasila sbg satu22
nya asas bagi organisasi politik &nya asas bagi organisasi politik &
organisasi masaorganisasi masa
 Sidang Umum MPR 1988Sidang Umum MPR 1988 ::
 Pembangunan sebagai pengamalan PancasilaPembangunan sebagai pengamalan Pancasila
 Masa OrbaMasa Orba  Pancasila menjadi alat memperkokohPancasila menjadi alat memperkokoh
kekuasaan orbakekuasaan orba  kekuasaan eksekutif makin sulitkekuasaan eksekutif makin sulit
dikontrol & legislatif dibawah kendali eksekutif.dikontrol & legislatif dibawah kendali eksekutif.
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5454
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1999 - kiniPeriode 1999 - kini
 Masa Reformasi bersamaan dgn “semangat globalisasi”Masa Reformasi bersamaan dgn “semangat globalisasi”
 Globalisasi menyatukan berbagai negara dlm satuGlobalisasi menyatukan berbagai negara dlm satu
entitasentitas
 GlobalisasiGlobalisasi  perubahan struktural dlm kehidupanperubahan struktural dlm kehidupan
berbangsa & bernegaraberbangsa & bernegara
 Globalisasi (ekonomi & iptek)Globalisasi (ekonomi & iptek)  imbas ; politik, sosial,imbas ; politik, sosial,
budaya, gaya hidup dls hingga tindak kriminalbudaya, gaya hidup dls hingga tindak kriminal
 Blok liberal tdk ada yg mengimbangiBlok liberal tdk ada yg mengimbangi  benturanbenturan
budayabudaya  pecahpecah neg.neg. nasionalnasional  neg.neg. etniketnik
 Ras Anglo Saxon ingin menguasai dunia lagiRas Anglo Saxon ingin menguasai dunia lagi
 Liberalisme suburLiberalisme subur  politisi enggan bicara Pancasilapolitisi enggan bicara Pancasila
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5555
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1999 - kiniPeriode 1999 - kini
 UNESCO (1999) menyarankan tetap diberlakunannyaUNESCO (1999) menyarankan tetap diberlakunannya
kurikulum/silabi “kurikulum/silabi “learning to belearning to be” yg dijabarkan” yg dijabarkan
menjadi kelompok Mk Pengembangan Kepribadian.menjadi kelompok Mk Pengembangan Kepribadian.
 Indonesia harus tetap konsisten dgn TunasIndonesia harus tetap konsisten dgn Tunas 
paradigma pembangunan sesuai dgn Pancasila.paradigma pembangunan sesuai dgn Pancasila.
 Sila I : menempatkan manusia sebagai sistem alamSila I : menempatkan manusia sebagai sistem alam
 Sila II : dasar moralitas pengembangan IptekSila II : dasar moralitas pengembangan Iptek
 Sila III : komplementasi universal & internasionalSila III : komplementasi universal & internasional
 Sila IV : ilmuwan bebas, demokratis & bersediaSila IV : ilmuwan bebas, demokratis & bersedia
dikritikdikritik
 Sila V : hasil pembangunan utk jaga keseimbanganSila V : hasil pembangunan utk jaga keseimbangan
keadilan dlm kehidupan manusiakeadilan dlm kehidupan manusia
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5656
RENUNGAN MASA DEPANRENUNGAN MASA DEPAN
 Globalisasi menyeret kita kearahGlobalisasi menyeret kita kearah
liberalismeliberalisme  faham individualismefaham individualisme
 Negara kita mengarah menjadi negaraNegara kita mengarah menjadi negara
federal (sistem bi-kameral pada badanfederal (sistem bi-kameral pada badan
legislatif)legislatif)
 UU otonomi daerah akan mengarah keUU otonomi daerah akan mengarah ke
federalis & individualisfederalis & individualis
 Beberapa pasal dlm UUD malah salingBeberapa pasal dlm UUD malah saling
bertentangan (Pembukaan mengarah pdbertentangan (Pembukaan mengarah pd
negara persatuan, batang tubuh meng-negara persatuan, batang tubuh meng-
arah pada faham individualis)arah pada faham individualis)
Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5757
Daftar PustakaDaftar Pustaka
 Abdulgani, DR. Roeslan, 1988,Abdulgani, DR. Roeslan, 1988, Pancasila, Perjalanan SebuahPancasila, Perjalanan Sebuah
Ideologi, Jakarta,Ideologi, Jakarta, Grasindo, FKN-alumni GMNI.Grasindo, FKN-alumni GMNI.
 Front Pembela Proklamasi ’45, 2002,Front Pembela Proklamasi ’45, 2002, Perubahan UUD 1945Perubahan UUD 1945,,
Jakarta.Jakarta.
 Kaelan, H., Drs,MSKaelan, H., Drs,MS,,2002,2002, Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila,, Edisi ReformasiEdisi Reformasi
2002, Yogyakarta, Paradigma.2002, Yogyakarta, Paradigma.
 Kattsoff, Louis O., 2004,Kattsoff, Louis O., 2004, Pengantar FilsafatPengantar Filsafat (terjemahan(terjemahan
Soejono Soemargono), Yogyakarta, Tiara WacanaSoejono Soemargono), Yogyakarta, Tiara Wacana
 Notonagoro, Prof, Dr, Mr, Drs, 1997,Notonagoro, Prof, Dr, Mr, Drs, 1997, Pancasila secara ilmiahPancasila secara ilmiah
PopulerPopuler, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta
 Noor Syam, Dr. Mohammad, 2000.Noor Syam, Dr. Mohammad, 2000. Pancasila Dasar negaraPancasila Dasar negara
Republik Indonesia, Malang,Republik Indonesia, Malang, Lab Pancasila Un.Neg. Malang,Lab Pancasila Un.Neg. Malang,
 Poespowardoyo, DR.SoerjantoPoespowardoyo, DR.Soerjanto,, Filsafat Pancasila,Filsafat Pancasila, Gramedia,Gramedia,
Jakarta 1989Jakarta 1989
 Simbolon, Parakitri T., 1995Simbolon, Parakitri T., 1995 Mejadi Indonesia IMejadi Indonesia I :: Akar-akarAkar-akar
Kebangsaan IndonesiaKebangsaan Indonesia, Jakarta, Kompas-Grasindo, Jakarta, Kompas-Grasindo
 Sunoto, 1981,Sunoto, 1981, Mengenal Filsafat PancasilaMengenal Filsafat Pancasila,, YogyakartaYogyakarta,,BagBag
Penerbitan FE UIIPenerbitan FE UII

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

3. filsafat pancasila
3. filsafat pancasila3. filsafat pancasila
3. filsafat pancasilaCipta Vidies
 
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafattri harto7
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalLucky Maharani Safitri
 
Pancasila sebagai filsafat
Pancasila sebagai filsafatPancasila sebagai filsafat
Pancasila sebagai filsafatRaja fath
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatDavid Mandala Lubis
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Rajabul Gufron
 
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Julyan Eria
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatFahmi Hamid
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat Hardiyan Wijayanto
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Makalah pancasila sbg filsafat
Makalah pancasila sbg filsafatMakalah pancasila sbg filsafat
Makalah pancasila sbg filsafatopenriski
 
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)sunnysidemochi
 
3. konsep filsafat pancasila
3. konsep filsafat pancasila3. konsep filsafat pancasila
3. konsep filsafat pancasilamartini dwi
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat Rudi Wicaksana
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafatpancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafatuin suska riau
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasilaifaajja
 

Was ist angesagt? (18)

3. filsafat pancasila
3. filsafat pancasila3. filsafat pancasila
3. filsafat pancasila
 
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
 
Pancasila sebagai filsafat
Pancasila sebagai filsafatPancasila sebagai filsafat
Pancasila sebagai filsafat
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
 
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Makalah filsafat pancasila
Makalah filsafat pancasilaMakalah filsafat pancasila
Makalah filsafat pancasila
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Makalah pancasila sbg filsafat
Makalah pancasila sbg filsafatMakalah pancasila sbg filsafat
Makalah pancasila sbg filsafat
 
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
 
3. konsep filsafat pancasila
3. konsep filsafat pancasila3. konsep filsafat pancasila
3. konsep filsafat pancasila
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafatpancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 

Ähnlich wie 2. filsafat pancasila (Acuan 2006)

Kumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptx
Kumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptxKumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptx
Kumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptxSofiaNurA306
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxbungashoumizahro
 
Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia
Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan ManusiaKedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia
Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan ManusiaIslamic Studies
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptEFENDIDIANSYAH
 
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMUKAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMUDedi Irawan
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptheri146962
 
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptxPRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptxWindaAnnishaBertiliy
 
TUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptx
TUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptxTUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptx
TUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptxWidiaAnjarsari
 
Filsafat pend
Filsafat pendFilsafat pend
Filsafat pendUNIB
 

Ähnlich wie 2. filsafat pancasila (Acuan 2006) (20)

Kumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptx
Kumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptxKumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptx
Kumpulan Slide Filsafat Kelompok 6.pptx
 
Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia
Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan ManusiaKedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia
Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMUKAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
KAITAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT ILMU
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Filsafat ilmu-manajemen
Filsafat ilmu-manajemenFilsafat ilmu-manajemen
Filsafat ilmu-manajemen
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Filsafat
Filsafat Filsafat
Filsafat
 
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptxPRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
 
TUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptx
TUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptxTUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptx
TUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptx
 
Filsafat pend
Filsafat pendFilsafat pend
Filsafat pend
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxPENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 

Mehr von Fajar Zain

Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaBahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaFajar Zain
 
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)Fajar Zain
 
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006) 7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006) Fajar Zain
 
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)Fajar Zain
 
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)Fajar Zain
 
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)Fajar Zain
 
3. identitas nasional (Acuan 2006)
3. identitas nasional (Acuan 2006)3. identitas nasional (Acuan 2006)
3. identitas nasional (Acuan 2006)Fajar Zain
 
1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)Fajar Zain
 
Sorting shell-sort bw
Sorting   shell-sort bwSorting   shell-sort bw
Sorting shell-sort bwFajar Zain
 
Sorting selection-sort
Sorting   selection-sortSorting   selection-sort
Sorting selection-sortFajar Zain
 
Sorting quick-sort
Sorting   quick-sortSorting   quick-sort
Sorting quick-sortFajar Zain
 
Sorting merge-sort
Sorting   merge-sortSorting   merge-sort
Sorting merge-sortFajar Zain
 
Sorting insertion-sort
Sorting   insertion-sortSorting   insertion-sort
Sorting insertion-sortFajar Zain
 
Sorting bubble-sort
Sorting   bubble-sortSorting   bubble-sort
Sorting bubble-sortFajar Zain
 
Sorting bubble-sort anim
Sorting   bubble-sort animSorting   bubble-sort anim
Sorting bubble-sort animFajar Zain
 
06. struktur cpu 2
06. struktur cpu 206. struktur cpu 2
06. struktur cpu 2Fajar Zain
 
05. struktur cpu
05. struktur cpu05. struktur cpu
05. struktur cpuFajar Zain
 

Mehr von Fajar Zain (20)

Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaBahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
 
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Bentuk negara
 
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
 
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006) 7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
 
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
 
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
 
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
 
3. identitas nasional (Acuan 2006)
3. identitas nasional (Acuan 2006)3. identitas nasional (Acuan 2006)
3. identitas nasional (Acuan 2006)
 
1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)
 
Sorting shell-sort bw
Sorting   shell-sort bwSorting   shell-sort bw
Sorting shell-sort bw
 
Sorting selection-sort
Sorting   selection-sortSorting   selection-sort
Sorting selection-sort
 
Sorting quick-sort
Sorting   quick-sortSorting   quick-sort
Sorting quick-sort
 
Sorting merge-sort
Sorting   merge-sortSorting   merge-sort
Sorting merge-sort
 
Sorting insertion-sort
Sorting   insertion-sortSorting   insertion-sort
Sorting insertion-sort
 
Sorting bubble-sort
Sorting   bubble-sortSorting   bubble-sort
Sorting bubble-sort
 
Sorting bubble-sort anim
Sorting   bubble-sort animSorting   bubble-sort anim
Sorting bubble-sort anim
 
08. memory 2
08. memory 208. memory 2
08. memory 2
 
07. memory
07. memory07. memory
07. memory
 
06. struktur cpu 2
06. struktur cpu 206. struktur cpu 2
06. struktur cpu 2
 
05. struktur cpu
05. struktur cpu05. struktur cpu
05. struktur cpu
 

Kürzlich hochgeladen

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...YulfiaFia
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxoperatorsttmamasa
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 

2. filsafat pancasila (Acuan 2006)

  • 1. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 11 PENDIDIKANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAANKEWARGANEGARAAN Bagian KeduaBagian Kedua Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila Pengertian FilsafatPengertian Filsafat Pancasila sebagai Sistem FilsafatPancasila sebagai Sistem Filsafat Pancasila sebagai Ideologi NegaraPancasila sebagai Ideologi Negara Periodisasi Penerapan PancasilaPeriodisasi Penerapan Pancasila
  • 2. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 22 Pengertian FilsafatPengertian Filsafat  Dari bahasa Yunani :  Philein: cinta/hasrat besar yg berPhilein: cinta/hasrat besar yg ber--kobarkobar22 & sungguh& sungguh22  Sophia: kebijaksanaan, kebenaran yg sejati/sungguhSophia: kebijaksanaan, kebenaran yg sejati/sungguh 22 ..  Keingingan sejati mencari kebenaran yg hakiki.Keingingan sejati mencari kebenaran yg hakiki.  Pengertian ini kemudian berkembang :Pengertian ini kemudian berkembang :  Secara etimologis  Filsafat : cinta akan kebijaksanaanFilsafat : cinta akan kebijaksanaan  ingin menjadiingin menjadi orang yg arif bijaksana.orang yg arif bijaksana.  Filsafat : mendambakan pengetahuanFilsafat : mendambakan pengetahuan  selalu mengselalu meng-- harapkan utk mendapatkan pengetahuan sejati.harapkan utk mendapatkan pengetahuan sejati.  Secara terminologis  Filsafat : pandangan hidupFilsafat : pandangan hidup  aassas/pendirian yg kebeas/pendirian yg kebe-- narannya telah diterima & diyakini utk dijadikan lannarannya telah diterima & diyakini utk dijadikan lan-- dasan dasar penyelesaian masalahdasan dasar penyelesaian masalah22 hiduphidup  Filsafat : ilmu pengetahuan yg terdalamFilsafat : ilmu pengetahuan yg terdalam  ilmu yg meilmu yg me-- nyelidiki segala sesuatu secara mendalam (inti sejatinyelidiki segala sesuatu secara mendalam (inti sejati))
  • 3. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 33 Manfaat FilsafatManfaat Filsafat 1.1. Pembentuk pribadiPembentuk pribadi  menjadi orang bijak dlm artimenjadi orang bijak dlm arti sebenarnyasebenarnya 2.2. Kebenaran sejatiKebenaran sejati  membangkitkan hasrat manusiamembangkitkan hasrat manusia utk mendapatkan kebenaran sejati.utk mendapatkan kebenaran sejati. 3.3. Berpkir kritis dan logis.Berpkir kritis dan logis. 4.4. Penelitian ilmiah.Penelitian ilmiah. 5.5. Cakrawala pandangan.Cakrawala pandangan. 6.6. Siap menghadapi dinamika kehidupan.Siap menghadapi dinamika kehidupan. 7.7. Membangun sifat toleransi.Membangun sifat toleransi. 8.8. Sadar kedudukanSadar kedudukan.. 9.9. Merupakan petunjuk arahMerupakan petunjuk arah.. 10.10.KetakwaanKetakwaan..
  • 4. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 44 Hal-hal yg MendorongHal-hal yg Mendorong Orang BerfilsafatOrang Berfilsafat • Ketakjuban : Takjub thd alam semesta: Takjub thd alam semesta  berusaha utk memikirkan & menyelidiki raberusaha utk memikirkan & menyelidiki ra-- hasia alam semestahasia alam semesta • Kesangsian : Menyangsikan atas sesuatu: Menyangsikan atas sesuatu  berusaha utk menyelidikinya secaraberusaha utk menyelidikinya secara seksamaseksama hingga mendapat kepastianhingga mendapat kepastian • Kesadaran akan keterbatasan : Merasa: Merasa bahwa dirinya : makhluk yg serbabahwa dirinya : makhluk yg serba keter-keter- babatasantasan  memikirkan kekuatan gaib dimemikirkan kekuatan gaib di luar dirinyaluar dirinya
  • 5. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 55 Ciri-ciri Kegiatan BerfilsafatCiri-ciri Kegiatan Berfilsafat (1)(1)  RadikaRadikall  berpikir sampai ke akarberpikir sampai ke akar2 nya sampainya sampai mendapatkan sesuatu dgn segala konsekwensimendapatkan sesuatu dgn segala konsekwensi  DeskriptifDeskriptif  menguraikan secara rinci halmenguraikan secara rinci hal penting secara realitapenting secara realita..  SistematisSistematis  berpikir logis, bergerak dgnberpikir logis, bergerak dgn langkahlangkah22 yg urutyg urut && runtut serta salingruntut serta saling ber-ber- hubungan yg teraturhubungan yg teratur  SpekulatifSpekulatif  upaya perekayasaan utk jadiupaya perekayasaan utk jadi landasan dasar lebih lanjut.landasan dasar lebih lanjut.
  • 6. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 66 Ciri-ciri berpikir yg bersifatCiri-ciri berpikir yg bersifat (2)(2)  Kritik/analitKritik/analitikik analisis pengertian dgn istilahanalisis pengertian dgn istilah yg jelasyg jelas  Evaluatif/normatifEvaluatif/normatif  menilai utk temukanmenilai utk temukan normanorma  SistematikSistematik  tersusun secara runtut dlm satutersusun secara runtut dlm satu kesatuan keseluruhan yg bulatkesatuan keseluruhan yg bulat && utuhutuh  UniversalUniversal  berpikir yg mencakup keseluruhberpikir yg mencakup keseluruh-- an yg bersifat umum, tidak terbatas olehan yg bersifat umum, tidak terbatas oleh ruangruang && waktu.waktu.
  • 7. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 77 Fungsi Filsafat (1) Ditinjau dari Aspek SejarahDitinjau dari Aspek Sejarah ::  MMulanya berfungsi sbg Induk dari segala Ilmuulanya berfungsi sbg Induk dari segala Ilmu Pengetahuan.Pengetahuan.  KiniKini berfungsi sbg Sistem Inter Disipliner :berfungsi sbg Sistem Inter Disipliner :  Sebagai penghubungSebagai penghubung && tempat bertemunyatempat bertemunya berbagai disiplinberbagai disiplin ilmu yg spesifikilmu yg spesifik && yg telahyg telah terpisah dari filsafat.terpisah dari filsafat.  Pendalaman lebih lanjut ilmuPendalaman lebih lanjut ilmu22 itu akanitu akan kembali lagi ke filsafat.kembali lagi ke filsafat.
  • 8. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 88 Fungsi Filsafat (2) Ditinjau dari Aspek KemanfaatannyaDitinjau dari Aspek Kemanfaatannya ::  Fungsi secara TeoritikFungsi secara Teoritik MerupakanMerupakan Sumber BahanSumber Bahan && Pemberi Asas serta Metode,Pemberi Asas serta Metode, Pemberi Dasar, PrasangkaPemberi Dasar, Prasangka && Pemersatu,Pemersatu, PetunjukPetunjuk && Penafsir bagi Ilmu PengetahuanPenafsir bagi Ilmu Pengetahuan lain.lain.  Fungsi secara PraktisFungsi secara Praktis Menjadikan orangMenjadikan orang dapat berpikir secara logisdapat berpikir secara logis && hidup secarahidup secara harmonis, serta bersikap maupun bertindakharmonis, serta bersikap maupun bertindak secara bijaksana dlm batsecara bijaksana dlm bataas norma kehidupans norma kehidupan yg berlaku dlm masyarakat.yg berlaku dlm masyarakat.
  • 9. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 99 Beberapa Cabang Filsafat Umum (1) 1.1.MetafisikaMetafisika (Filsafat tentang yg ada)(Filsafat tentang yg ada) bagianbagian2  Ontologia (Filsafat umum)Ontologia (Filsafat umum) Inti Mutlak atau Zat atau Hakikat segalaInti Mutlak atau Zat atau Hakikat segala sesuatusesuatu  Kosmologia (Filsafat Alam)Kosmologia (Filsafat Alam) Segala sesuatu yg ada , teratur (struktur alamSegala sesuatu yg ada , teratur (struktur alam semesta)semesta)  Epistomologi (teori ttg ilmu pengetahuan)Epistomologi (teori ttg ilmu pengetahuan)  spontan & reflektifspontan & reflektif  PluralismePluralisme  sesuatu banyak & saling berhu-sesuatu banyak & saling berhu- bungan biasanya bersifat empirikbungan biasanya bersifat empirik
  • 10. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1010 Beberapa Cabang Filsafat Umum (2) 2.2. LogikaLogika (Filsafat Budi)(Filsafat Budi) Masalah penalaran atau Cara Berpikir TepatMasalah penalaran atau Cara Berpikir Tepat merupa-merupa- kan cabang aksiologi ilmu pengetahuankan cabang aksiologi ilmu pengetahuan 3.3. EtikaEtika (Filsafat Keindahan(Filsafat Keindahan perilakuperilaku)) Manusia ditinjauManusia ditinjau dari sudut tingkah lakudari sudut tingkah laku :: Hedonisme, Eudemonisme, Unilitarisme, vitalisme,Hedonisme, Eudemonisme, Unilitarisme, vitalisme, 4.4. EstetikaEstetika (Filsafat Keindahan(Filsafat Keindahan fisikfisik))  Masalah IndahMasalah Indah tidaknya suatutidaknya suatu mmenurutenurut nnormaorma22 ObjektifObjektif 5.5. TheodiceTheodice (Filsafat Ada Mutlak)(Filsafat Ada Mutlak) Masalah zat mutlak yaitu TuhanMasalah zat mutlak yaitu Tuhan
  • 11. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1111 Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat (1)  RasionalismeRasionalisme : pendiriannya adalah akal pikiran yg: pendiriannya adalah akal pikiran yg merupakan :merupakan :  Dasar utk mengetahui sesuatu.Dasar utk mengetahui sesuatu.  Petunjuk utk mencapai kenyataan.Petunjuk utk mencapai kenyataan.  Alat utk mencapai pengetahuan.Alat utk mencapai pengetahuan.  Mengabaikan pengetahuan indrawi yg dianggap seringMengabaikan pengetahuan indrawi yg dianggap sering menyesatkanmenyesatkan  EmpirismeEmpirisme ::  Mendewakan pengalaman (empirisme) yg dianggapMendewakan pengalaman (empirisme) yg dianggap memegang peranan sangat penting bagi pengetahuan,memegang peranan sangat penting bagi pengetahuan, satusatu22 nya dasar serta sumber pengetahuan.nya dasar serta sumber pengetahuan.  Dalam ilmu, pengetahuan yg berguna, pastiDalam ilmu, pengetahuan yg berguna, pasti && benarbenar adalah diperoleh orang melalui penginderaannya.adalah diperoleh orang melalui penginderaannya.
  • 12. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1212 Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat (2)  KritismeKritisme ::  Menyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budiMenyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budi && menjelaskan tentang dimungkinkannya pengetahuanmenjelaskan tentang dimungkinkannya pengetahuan budi ini.budi ini.  Berusaha mendamaikan pertentangan antara filsafatBerusaha mendamaikan pertentangan antara filsafat rasionalisme dgn empirisme.rasionalisme dgn empirisme.  IdealismeIdealisme ::  Segala sesuatu yang ada itu tergantung padaSegala sesuatu yang ada itu tergantung pada kesa-kesa- daran manusia.daran manusia.  Mengutamakan kebesaran rohani atau kebenaranMengutamakan kebesaran rohani atau kebenaran ilham.ilham.  Akal akan memikirkan lebih lanjut ilham itu.Akal akan memikirkan lebih lanjut ilham itu.  Segala benda pada hakikatnya idea belaka.Segala benda pada hakikatnya idea belaka.
  • 13. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1313 Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat (3)  Positivisme ::  Orang hendaknya memperhatikan halOrang hendaknya memperhatikan hal22 yg positif,yg positif, && apaapa22 yg sungguhyg sungguh22 , serta akibat, serta akibat22 yg sudah ditentukan secarayg sudah ditentukan secara pastipasti && positif.positif.  Mengutamakan kenyataan yg senyataMengutamakan kenyataan yg senyata22 nyanya && ttiiddaakk dapat diingkari lagi.dapat diingkari lagi.  Materialisme ::  Hanya materilah yg dipandang sebagi kebenaran ygHanya materilah yg dipandang sebagi kebenaran yg sah.sah.  Mengutamakan benda atau materiMengutamakan benda atau materi && mengabaikan jiwamengabaikan jiwa && roh.roh.  JiwaJiwa && roh dianggap berasal dari materi.roh dianggap berasal dari materi.
  • 14. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1414 Beberapa Aliran dlm Filsafat BaratBeberapa Aliran dlm Filsafat Barat (4)(4)  PragmatismePragmatisme ::  Mengutamakan kegunaan segala sesuatu bagiMengutamakan kegunaan segala sesuatu bagi kehidup-kehidup- an manusia.an manusia. Yg penting adalah apaYg penting adalah apa22 yg berguna bagiyg berguna bagi kehidupan manusia.kehidupan manusia.  UtilitarismeUtilitarisme ::  Tujuan hidup manusia adalah membentuk masyarakatTujuan hidup manusia adalah membentuk masyarakat yg sangat makmuryg sangat makmur && tanpa kesusahan sertatanpa kesusahan serta bermandikan kesenangan belaka.bermandikan kesenangan belaka.  EksistensialismeEksistensialisme : Individu merupakan subyek: Individu merupakan subyek konkrit dlm menghadapi manusiakonkrit dlm menghadapi manusia && benda-bendabenda-benda lain.lain.
  • 15. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1515 DASAR ONTOLOGISDASAR ONTOLOGIS Pemikiran ttg negaraPemikiran ttg negara bangsa, masyarakat &bangsa, masyarakat & manusiamanusia DASAR ONTOLOGISDASAR ONTOLOGIS Pemikiran ttg negaraPemikiran ttg negara bangsa, masyarakat &bangsa, masyarakat & manusiamanusia DASAR EPISTEMOLOGISDASAR EPISTEMOLOGIS Sbg suatau pengetahuanSbg suatau pengetahuan intern struktur logis &intern struktur logis & konsisten implementasinyakonsisten implementasinya DASAR EPISTEMOLOGISDASAR EPISTEMOLOGIS Sbg suatau pengetahuanSbg suatau pengetahuan intern struktur logis &intern struktur logis & konsisten implementasinyakonsisten implementasinya DASAR AKSIOLOGISDASAR AKSIOLOGIS Yg terkandung di dlmnya,Yg terkandung di dlmnya, hierarkhi & struktur nilaihierarkhi & struktur nilai di dlmnya konsep etika ygdi dlmnya konsep etika yg terkandung di dlmnyaterkandung di dlmnya DASAR AKSIOLOGISDASAR AKSIOLOGIS Yg terkandung di dlmnya,Yg terkandung di dlmnya, hierarkhi & struktur nilaihierarkhi & struktur nilai di dlmnya konsep etika ygdi dlmnya konsep etika yg terkandung di dlmnyaterkandung di dlmnya PANCASILAPANCASILA SBGSBG SISTEM FILSAFATSISTEM FILSAFAT PANCASILAPANCASILA SBGSBG SISTEM FILSAFATSISTEM FILSAFAT
  • 16. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1616 DASARDASAR ONTOLOGISONTOLOGIS ESENSI FILSAFATESENSI FILSAFAT PANCASILAPANCASILA ESENSI FILSAFATESENSI FILSAFAT PANCASILAPANCASILA ESENSI NEGARAESENSI NEGARAESENSI NEGARAESENSI NEGARA SUBYEK PENDUKUNGSUBYEK PENDUKUNG NEGARANEGARA SUBYEK PENDUKUNGSUBYEK PENDUKUNG NEGARANEGARA HUBUNGAN NEGARAHUBUNGAN NEGARA dgn WARGANEGARAdgn WARGANEGARA HUBUNGAN NEGARAHUBUNGAN NEGARA dgn WARGANEGARAdgn WARGANEGARA
  • 17. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1717 DASARDASAR EPISTEMOLOGISEPISTEMOLOGIS SUMBERSUMBER PENGETAHUANPENGETAHUAN SUMBERSUMBER PENGETAHUANPENGETAHUAN SISTEMSISTEM PENGETAHUANPENGETAHUAN SISTEMSISTEM PENGETAHUANPENGETAHUAN DASAR KEBENARANDASAR KEBENARAN PENGETAHUANPENGETAHUAN DASAR KEBENARANDASAR KEBENARAN PENGETAHUANPENGETAHUAN CARA MENDAPATKANCARA MENDAPATKAN PENGETAHUANPENGETAHUAN CARA MENDAPATKANCARA MENDAPATKAN PENGETAHUANPENGETAHUAN
  • 18. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1818 DASARDASAR AKSIOLOGISAKSIOLOGIS DASARDASAR AKSIOLOGISAKSIOLOGIS HAKIKAT NILAIHAKIKAT NILAIHAKIKAT NILAIHAKIKAT NILAI SUMBER NILAISUMBER NILAISUMBER NILAISUMBER NILAI STRUKTURSTRUKTUR NILAINILAI STRUKTURSTRUKTUR NILAINILAI
  • 19. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 1919 ASAL USUL FALSAFAH BANGSAASAL USUL FALSAFAH BANGSA (1)(1) DARI BUDAYA BANGSA  Tertuang dari prasasti kerajaan di Kalimantan Timur,Tertuang dari prasasti kerajaan di Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan Jawa TengahSumatera Selatan, dan Jawa Tengah PERIODE SEBELUM TAHUN 1900  Kerajaan KUTAIKerajaan KUTAI Prasasti YupaPrasasti Yupa  Nilai sosial, politik & ketuhanan dlmNilai sosial, politik & ketuhanan dlm bentuk : kerajaan, kenduri & sedekah kepadabentuk : kerajaan, kenduri & sedekah kepada brahmanabrahmana  Kerajaan SRIWIJAYAKerajaan SRIWIJAYA Sistem pemerintahan teraturSistem pemerintahan teratur  nilai keagamaan ter-nilai keagamaan ter- gambar adanya kerjasama rohaniwan dgn pegawaigambar adanya kerjasama rohaniwan dgn pegawai kerajaan.kerajaan. CitaCita22 negara tersurat : “marvuat vanua Criwijayanegara tersurat : “marvuat vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa”siddhayatra subhiksa”  citacita22 negara Sriwijaya ygnegara Sriwijaya yg adil & makmuradil & makmur
  • 20. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2020 ASAL USUL FILSAFAT BANGSAASAL USUL FILSAFAT BANGSA (2)(2)  Kerajaan di Jawa sebelum MAJAPAHIT (masa RajaKerajaan di Jawa sebelum MAJAPAHIT (masa Raja Erlangga)Erlangga)  sila I dgn toleransi beragamasila I dgn toleransi beragama  sila IV dgn musyawarah & tradisi istanasila IV dgn musyawarah & tradisi istana  sila V dgn upaya kesejahteraan pertanian rakyatsila V dgn upaya kesejahteraan pertanian rakyat  Kerajaan MAJAPAHITKerajaan MAJAPAHIT Pancasila dlm buku “Negarakertagama” (Mpu Pra-Pancasila dlm buku “Negarakertagama” (Mpu Pra- panca)panca) ““Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” dlm buku Sutasoma (Mpu Tantular)dlm buku Sutasoma (Mpu Tantular)  walaupunwalaupun berbeda, namun satu jua adanya sebab tidak adaberbeda, namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yg memiliki Tuhan yg berbedaagama yg memiliki Tuhan yg berbeda Sumpah “Palapa” Gajah MadaSumpah “Palapa” Gajah Mada  citacita22 mempersa-mempersa- tukan nusantaratukan nusantara
  • 21. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2121 ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (3)(3) PERIODE SEBELUM TAHUN 1900PERIODE SEBELUM TAHUN 1900  Masa Kerajaan Islam tidak banyak ygMasa Kerajaan Islam tidak banyak yg ditulis ttg falsafah bangsa (Pancasila)ditulis ttg falsafah bangsa (Pancasila)  Masa Penjajahan Portugis & BelandaMasa Penjajahan Portugis & Belanda para Pemimpin Lokal (raja/sultan)para Pemimpin Lokal (raja/sultan) disibukkan utk melawan orangdisibukkan utk melawan orang22 EropaEropa
  • 22. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2222 ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (4) Bangkitnya Kesadaran KebangsaanBangkitnya Kesadaran Kebangsaan  R. A. KARTINI (1904)R. A. KARTINI (1904)  Emansipasi perempuan :Emansipasi perempuan : cerminan sila IIcerminan sila II  BOEDI OETOMO (1908)BOEDI OETOMO (1908)  Kemandirian, martabatKemandirian, martabat bangsa, dan kesadaran nasional bertumpu padabangsa, dan kesadaran nasional bertumpu pada kebudayaan : cerminan sila II & III.kebudayaan : cerminan sila II & III.  SERIKAT DAGANG ISLAM (1911)SERIKAT DAGANG ISLAM (1911)  PersamaanPersamaan derajat, kemandirian, solidaritas, & perkembanganderajat, kemandirian, solidaritas, & perkembangan sosial-ekonomi masyarakat dgn tumpuan agama &sosial-ekonomi masyarakat dgn tumpuan agama & perdagangan : cerminan sila I, III, & V,perdagangan : cerminan sila I, III, & V,
  • 23. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2323 ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (5) Bangkitnya Kesadaran PolitisBangkitnya Kesadaran Politis  INDISCHE PARTIJ (1912)INDISCHE PARTIJ (1912)  ingin capaiingin capai kemerdekaan dan membangun patriotismekemerdekaan dan membangun patriotisme kaum “Hindia”, persamaan derajat, solidaritas,kaum “Hindia”, persamaan derajat, solidaritas, keadilan sosial ; cerminan sila III & Vkeadilan sosial ; cerminan sila III & V  Gerakan PemudaGerakan Pemuda22 di Indonesiadi Indonesia  citacita22 persatuan dgn dasar nasionalisme menujupersatuan dgn dasar nasionalisme menuju Indonesia Raya : cerminan sila IIIIndonesia Raya : cerminan sila III  PNI & partai politik lainPNI & partai politik lain  memperjoangkanmemperjoangkan kemerdekaan dgn semangat nasionalisme &kemerdekaan dgn semangat nasionalisme & patriotisme : cerminan sila III & IVpatriotisme : cerminan sila III & IV
  • 24. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2424 ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (6) Bangkitnya Kesadaran IdeologisBangkitnya Kesadaran Ideologis  Kongres Pemuda 1928Kongres Pemuda 1928  “Sumpah“Sumpah Pemuda”, satu tanah air, bangsa &Pemuda”, satu tanah air, bangsa & bahasa cerminan : sila III, IV dan Vbahasa cerminan : sila III, IV dan V  Dikenal sbg hari lahir bangsa IndonesiaDikenal sbg hari lahir bangsa Indonesia sbg nasionsbg nasion Poespowardojo, 1989: 100Poespowardojo, 1989: 100
  • 25. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2525 ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (7) Sidang BPUPKISidang BPUPKI  3 ideologi yg berpengaruh : Kebangsaan, Islam,3 ideologi yg berpengaruh : Kebangsaan, Islam, Barat Moderen Sekuler.Barat Moderen Sekuler. Kelompok Kebangsaan :Kelompok Kebangsaan :  5 hal sebagai dasar Indonesia merdeka5 hal sebagai dasar Indonesia merdeka  Muh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,Muh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, KesejahteraanPeri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan RakyatRakyat  Soepomo : Pemikiran Negara Integralistik, ...“Soepomo : Pemikiran Negara Integralistik, ...“ negara yg bersatu dgn seluruh rakyatnya, ygnegara yg bersatu dgn seluruh rakyatnya, yg mengatasi seluruh golonganmengatasi seluruh golongan22 nya dlm lapangannya dlm lapangan apapun”apapun”
  • 26. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2626 ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (8) Kelompok KebangsaanKelompok Kebangsaan  Soekarno : Nasionalisme atau KebangsaanSoekarno : Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau PeriIndonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi,Kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, Ke-Tuhanan ygKesejahteraan sosial, Ke-Tuhanan yg BerkebudayaanBerkebudayaan  Ke-Ke-Tuhanan ygTuhanan yg Maha EsaMaha Esa  PancasilaPancasila
  • 27. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2727 ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (9) Kelompok IslamKelompok Islam  Menghendaki Islam sbg Dasar Negara, Islam sbgMenghendaki Islam sbg Dasar Negara, Islam sbg agama resmi & Presiden harus orang Indonesia asliagama resmi & Presiden harus orang Indonesia asli yg beragama Islamyg beragama Islam  Piagam Jakarta : “… Ketuhanan dgn kewajiban menja-Piagam Jakarta : “… Ketuhanan dgn kewajiban menja- lankan syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya”lankan syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya” Kelompok Barat Moderen SekulerKelompok Barat Moderen Sekuler  Urusan agama dipisahkan dgn urusan negaraUrusan agama dipisahkan dgn urusan negara  Demokrasi yg mengarah pada faham individualistikDemokrasi yg mengarah pada faham individualistik  Sistem Pemerintahan Parlementer & pembatasanSistem Pemerintahan Parlementer & pembatasan kekuasaankekuasaan
  • 28. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2828 PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (1)(1)  Destut de Tracy : “science of idea”Destut de Tracy : “science of idea”  penget. ttgpenget. ttg gagasan : benar/kesalahangagasan : benar/kesalahan  melalui proses berfikirmelalui proses berfikir kritis.kritis.  BerkembangBerkembang  1. penget. ttg gagasan disertai : kerangka pikir, emosi,1. penget. ttg gagasan disertai : kerangka pikir, emosi, perilaku manusia, masyarakat & dunia secara kese-perilaku manusia, masyarakat & dunia secara kese- luruhan sehingga menjasi suatu sistem.luruhan sehingga menjasi suatu sistem. 2.2.““ pengetahuan yg mengkaji motivasi & penghalalanpengetahuan yg mengkaji motivasi & penghalalan tindaktindak22 politik”politik”  Pelaku politik sering tidak lagi berbicara logis &Pelaku politik sering tidak lagi berbicara logis & faktual dlm melemparkan idefaktual dlm melemparkan ide22 nyanya
  • 29. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 2929 PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (2)(2)  Sejak abad XVIII berkembang ideologi sebagaiSejak abad XVIII berkembang ideologi sebagai kemajuan cara berfikir manusia yg mengarah pdkemajuan cara berfikir manusia yg mengarah pd politikpolitik  Masa ini pertarungan antara penguasa & pemikirMasa ini pertarungan antara penguasa & pemikir22 ygyg mengembangkan ide egalitermengembangkan ide egaliter  Ideologi Liberal, lebih mengetengahkan faham rasion-Ideologi Liberal, lebih mengetengahkan faham rasion- alisme, empirisme, individualismealisme, empirisme, individualisme  Ideologi Sosialis Komunis, faham ini merupakan bentukIdeologi Sosialis Komunis, faham ini merupakan bentuk faham sbg reaksi atas perkembangan masyarakatfaham sbg reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis.kapitalis.  lebih mengutamakan masasalah komunallebih mengutamakan masasalah komunal  Ideologi lain, berkembang sbg ideologi alternatif ygIdeologi lain, berkembang sbg ideologi alternatif yg disesuaikan dgn situasi kondisi : bangsa (terkait,disesuaikan dgn situasi kondisi : bangsa (terkait, sejarah & budaya) & wilayahsejarah & budaya) & wilayah
  • 30. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3030 PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (3)(3)  Makna Ideologi bagi Bangsa & Negara :Makna Ideologi bagi Bangsa & Negara : mencerminkan cara berfikir masyarakat,mencerminkan cara berfikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun jugabangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju citamembentuk masyarakat menuju cita22  Merupakan sumber motivasi & semangatMerupakan sumber motivasi & semangat bangsabangsa  Hendaknya bersifat terbuka, reformatif &Hendaknya bersifat terbuka, reformatif & dinamis.dinamis.  Bersiafat terbuka mengandung nilaiBersiafat terbuka mengandung nilai22 :: - Nilai Dasar- Nilai Dasar - Nilai Instrumental- Nilai Instrumental - Nilai Praksis- Nilai Praksis
  • 31. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3131 PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARAPANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (4)(4)  Ideologi Negara (dalam arti citaIdeologi Negara (dalam arti cita22 negara) : menjadinegara) : menjadi basis teori sistem kenegaraan untuk seluruh rakyatbasis teori sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat & bangsa, yang pada hakekatnya adalah suatu asas& bangsa, yang pada hakekatnya adalah suatu asas kerohanian dengan beberapa ciri antara lain :kerohanian dengan beberapa ciri antara lain : 1.1. Menjadi derajad tertinggi sebagai nilai hidupMenjadi derajad tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraankebangsaan dan kenegaraan 2.2. Yuridis KenegaraanYuridis Kenegaraan  utk mewujudkan suatu asasutk mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pe-kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pe- doman hidup, yg dipelihara, dikembangkan, diamal-doman hidup, yg dipelihara, dikembangkan, diamal- kan, dilestarikan kepada generasi berikutnya sertakan, dilestarikan kepada generasi berikutnya serta diperjuangkan & dipertahanakan dgn kesediaandiperjuangkan & dipertahanakan dgn kesediaan berkorban.berkorban. (Prof Notonagoro)(Prof Notonagoro)
  • 32. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3232 RUMUSAN PANCASILARUMUSAN PANCASILA (1)(1) Rumusan SoekarnoRumusan Soekarno 1.1. KebangsaanKebangsaan 2.2. Internasionalisme atauInternasionalisme atau Peri KemanusiaanPeri Kemanusiaan 3.3. Mufakat atauMufakat atau DemokrasiDemokrasi 4.4. Kesejahteraan SosialKesejahteraan Sosial 5.5. Ketuhanan Yang MahaKetuhanan Yang Maha EsaEsa Rumusan Muh.YaminRumusan Muh.Yamin 1.1. Peri KebangsaanPeri Kebangsaan 2.2. Peri KemanusiaanPeri Kemanusiaan 3.3. Peri KetuhananPeri Ketuhanan 4.4. Peri KerakyatanPeri Kerakyatan 5.5. Kesejahteraan rakyatKesejahteraan rakyat
  • 33. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3333 RUMUSAN PANCASILARUMUSAN PANCASILA (2)(2)  Rumusan Piagam JakartaRumusan Piagam Jakarta 1.1. Ketuhanan dgn kewajibanKetuhanan dgn kewajiban menjalankan syariatmenjalankan syariat Islam bagi pemeluk-Islam bagi pemeluk- pemeluknyapemeluknya 2.2. Kemanusiaan yang adil &Kemanusiaan yang adil & beradabberadab 3.3. Persatuan IndonesiaPersatuan Indonesia 4.4. Kerakyatan yang dipimpinKerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksa-oleh hikmat kebijaksa- naan dalam permusyawa-naan dalam permusyawa- ratan/perwakilanratan/perwakilan 5.5. Keadilan Sosial bagiKeadilan Sosial bagi seluruh takyat Indonesiaseluruh takyat Indonesia  Rumusan UUD-1945Rumusan UUD-1945 1.1. Ketuhanan Yang Maha EsaKetuhanan Yang Maha Esa 2.2. Kemanusiaan yang adil &Kemanusiaan yang adil & beradabberadab 3.3. Persatuan IndonesiaPersatuan Indonesia 4.4. Kerakyatan yang dipimpinKerakyatan yang dipimpin oleh hikmat bijaksanaanoleh hikmat bijaksanaan dalam permusyawaratan/dalam permusyawaratan/ perwakilanperwakilan 5.5. Keadilan sosial bagiKeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesiaseluruh rakyat Indonesia
  • 34. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3434 RUMUSAN PANCASILARUMUSAN PANCASILA (3)(3)  Rumusan KonstitusiRumusan Konstitusi RISRIS 1.1. Ketuhanan yangKetuhanan yang Maha EsaMaha Esa 2.2. PerikemanusiaanPerikemanusiaan 3.3. KebangsaanKebangsaan 4.4. KerakyatanKerakyatan 5.5. Keadilan SosialKeadilan Sosial  Rumusan UUDSRumusan UUDS 1.1. Ketuhanan YangKetuhanan Yang Maha EsaMaha Esa 2.2. Peri KemanusiaanPeri Kemanusiaan 3.3. KebangsaanKebangsaan 4.4. KerakyatanKerakyatan 5.5. Keadilan SosialKeadilan Sosial Setneg, tt: 67Setneg, tt: 67
  • 35. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3535 NILAINILAI22 HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT,HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT, HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFISHUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945 NILAINILAI22 HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT,HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT, HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFISHUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945 HUKUM KODRATHUKUM KODRAT HUKUM ETISHUKUM ETIS CITA-CITACITA-CITA KEMERDEKAANKEMERDEKAAN HUKUM TUHANHUKUM TUHAN HUKUM ETISHUKUM ETIS HUKUM KODRATHUKUM KODRAT HUKUM ETISHUKUM ETIS CITA-CITACITA-CITA KEMERDEKAANKEMERDEKAAN HUKUM TUHANHUKUM TUHAN HUKUM ETISHUKUM ETIS HUKUM FILOSOFISHUKUM FILOSOFIS (PANCASILA)(PANCASILA) HUKUM FILOSOFISHUKUM FILOSOFIS (PANCASILA)(PANCASILA) HUKUM POSITIVHUKUM POSITIVHUKUM POSITIVHUKUM POSITIVPELAKSANAANPELAKSANAANPELAKSANAANPELAKSANAAN PELAKSANAANPELAKSANAAN SUMBER BENTUKSUMBER BENTUK DAN SIFATDAN SIFAT SUMBER BAHANSUMBER BAHAN DANDAN SUMBER NILAISUMBER NILAI ALINEA IALINEA I ALINEA IIALINEA II ALINEA IIIALINEA III ALINEA IVALINEA IV ALINEA IALINEA I ALINEA IIALINEA II ALINEA IIIALINEA III ALINEA IVALINEA IV
  • 36. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3636 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1945 - 1949Periode 1945 - 1949  Pandangan yg berkembang s/d berlakunya KonstitusiPandangan yg berkembang s/d berlakunya Konstitusi RISRIS  Sidang PPKI 18 Agustus 1845 :Sidang PPKI 18 Agustus 1845 : 1. Mengesahkan Pembukaan UUD1. Mengesahkan Pembukaan UUD 2. Mengesahkan UUD2. Mengesahkan UUD 3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden 4. Menetapkan utk sementara Presiden dibantu oleh4. Menetapkan utk sementara Presiden dibantu oleh sebuah Komitesebuah Komite Nasional.Nasional. 5. Konstitusi terdiri dari 3 bagian : Pembukaan, Ba-5. Konstitusi terdiri dari 3 bagian : Pembukaan, Ba- tang Tubuh &tang Tubuh & PenjelasanPenjelasan
  • 37. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3737 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1945 - 1949Periode 1945 - 1949  Pemikiran Pancasila sbg citaPemikiran Pancasila sbg cita22 hukum & citahukum & cita22 kenega-kenega- raan dipenga-ruhi oleh situasi mempertahankan ke-raan dipenga-ruhi oleh situasi mempertahankan ke- merdekaan & eksistensi bangsa.merdekaan & eksistensi bangsa.  Faktor Eksteren : Allied Forces Netherlands EastFaktor Eksteren : Allied Forces Netherlands East Indies utk lucuti & pulangkan Jepang, bebaskanIndies utk lucuti & pulangkan Jepang, bebaskan interniran sekutu, tegakkan perdamaian utk pemerin-interniran sekutu, tegakkan perdamaian utk pemerin- tahan sipil & menuntut penjahat perang ke pengadilantahan sipil & menuntut penjahat perang ke pengadilan  AFNEI masuk wilayah yg telah merdeka, timbulkanAFNEI masuk wilayah yg telah merdeka, timbulkan konflikkonflik  Faktor Interen : power struggle & ideological struggleFaktor Interen : power struggle & ideological struggle  berdampak pada pelaksanaan citaberdampak pada pelaksanaan cita22 hukum & citahukum & cita22 kenegaraankenegaraan
  • 38. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3838 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1945 - 1949Periode 1945 - 1949 Maklumat Wakil Presiden No X :Maklumat Wakil Presiden No X :  Komite Nasional Indonesia Pusat sbg MPR & DPRKomite Nasional Indonesia Pusat sbg MPR & DPR  kekuasaan legislatif & menetapkan GBHNkekuasaan legislatif & menetapkan GBHN  Pelaksana BP KNIPPelaksana BP KNIP  Berdiri Partai Politik dgn 3 sumber ideologi :Berdiri Partai Politik dgn 3 sumber ideologi :  Ideologi Agama : Masyumi, Parkindo, PKRIIdeologi Agama : Masyumi, Parkindo, PKRI  Ideologi Barat Moderen Sekular : PSI, PRS, PKIIdeologi Barat Moderen Sekular : PSI, PRS, PKI  Ideologi Persatuan & Kebangsaan : PNIIdeologi Persatuan & Kebangsaan : PNI
  • 39. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 3939 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1949 - 1950Periode 1949 - 1950  Masa Berlakunya Pemerintah RISMasa Berlakunya Pemerintah RIS  Pembukaan Konstitusi RIS :Pembukaan Konstitusi RIS :  Alinea IAlinea I  kesadaran kebangsaan, konstatasi seja-kesadaran kebangsaan, konstatasi seja- rah perjuangan, citarah perjuangan, cita22 && niat “mendudukiniat “menduduki hak bangsa merdeka”hak bangsa merdeka”  Alinea IIAlinea II  pengakuan & ucapan syukur kpd Tuhan,pengakuan & ucapan syukur kpd Tuhan, konstatasi situasi konkrit pd masa itukonstatasi situasi konkrit pd masa itu  Alinea IIIAlinea III Republik Federasi, Dasar NegaraRepublik Federasi, Dasar Negara PancasilaPancasila  Alinea IVAlinea IV  tujuan “mewujudkan kebahagiaan kese-tujuan “mewujudkan kebahagiaan kese- jahteraan, perdamaian & kemerdekaan”,jahteraan, perdamaian & kemerdekaan”, ttg negara hukumttg negara hukum
  • 40. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4040 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1949 - 1950Periode 1949 - 1950  Pembukan Konstitusi RIS dan Pembukaan UUDPembukan Konstitusi RIS dan Pembukaan UUD 1945 tdk banyak berbeda (dalam perumusan),1945 tdk banyak berbeda (dalam perumusan), namun alam pikiran & sistem pemerintahannamun alam pikiran & sistem pemerintahan banyak berbeda.banyak berbeda.  UUD 1945UUD 1945  didukung secara penuh ideologididukung secara penuh ideologi kebangsaankebangsaan  Konstitusi RISKonstitusi RIS  alam pikiran Barat Moderenalam pikiran Barat Moderen Sekular : Sistem Parlamenter, dicantumkannyaSekular : Sistem Parlamenter, dicantumkannya hakhak22 & kebebasan dasar manusia,serta asas& kebebasan dasar manusia,serta asas22 dasar.dasar.  Masa ini ada :Masa ini ada :  Pemberontakan baik bersifat petualanganPemberontakan baik bersifat petualangan maupun ideologismaupun ideologis  Gerakan kearah negara kesatuanGerakan kearah negara kesatuan
  • 41. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4141 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (1)(1) Periode ditandai memuncaknya konflik & perdebatanPeriode ditandai memuncaknya konflik & perdebatan ideologi di sekitar Pancasila.ideologi di sekitar Pancasila.  Mukadimah UUDS 1950Mukadimah UUDS 1950 Alinea IAlinea I  ttg kemerdekaan & penemuan kembalittg kemerdekaan & penemuan kembali ProklamasiProklamasi Alinea IIAlinea II  konstatasi jalannya perjuangankonstatasi jalannya perjuangan Alinea IIIAlinea III pernyataan syukur kepada Tuhanpernyataan syukur kepada Tuhan Alinea IVAlinea IV  neg yg berbentuk republik, dasar neg.neg yg berbentuk republik, dasar neg. Pancasila, tujuan : mewujudkan kebaha-Pancasila, tujuan : mewujudkan kebaha- giaan, kesejahteraan, perdamaian & ke-giaan, kesejahteraan, perdamaian & ke- merdekaan dlm masyarakat & neg Hukummerdekaan dlm masyarakat & neg Hukum Indonesia MerdekaIndonesia Merdeka
  • 42. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4242 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (2)(2)  Garuda PancasilaGaruda Pancasila,, dgn perisai tanda gambardgn perisai tanda gambar dgn motto “Bhineka Tunggal Ika” disyahkan thdgn motto “Bhineka Tunggal Ika” disyahkan th 19511951  Perkembangan umum luar negeriPerkembangan umum luar negeri  pengakuanpengakuan & ikut berperanserta dlm politik dunia& ikut berperanserta dlm politik dunia  Perkembangan politik dalam negeriPerkembangan politik dalam negeri krisis &krisis & gejolakgejolak  instabilitas Pem.instabilitas Pem.  Konflik Ideologi >< Kebangsaan >< SosialismeKonflik Ideologi >< Kebangsaan >< Sosialisme (tripolar)(tripolar)
  • 43. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4343 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (3)  Ideologi KeagamaanIdeologi Keagamaan - Masyumi : menegakkan kedaulatan negara &- Masyumi : menegakkan kedaulatan negara & Islam serta citaIslam serta cita22 IslamIslam - PSII : negara spt dlm Qur’an, masalah lain- PSII : negara spt dlm Qur’an, masalah lain22 berasaskan keislaman.berasaskan keislaman. - Perti : ingin laksanakan tarbiat Islam se-- Perti : ingin laksanakan tarbiat Islam se- luasluas22 nyanya - Parkindo : politik ekonomi & sosial mrt- Parkindo : politik ekonomi & sosial mrt firman Tuhanfirman Tuhan - PKRI : Pancasila & bertindak sesuai ajaran- PKRI : Pancasila & bertindak sesuai ajaran KatholikKatholik
  • 44. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4444 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (4)(4)  Ideologi KebangsaanIdeologi Kebangsaan - PNI : kedaulatan NKRI, masyarakat sosialistis- PNI : kedaulatan NKRI, masyarakat sosialistis - PPIR : Kebangsaan, kerakyatan, peri-kemanusiaan- PPIR : Kebangsaan, kerakyatan, peri-kemanusiaan - Parindra : Patriotisme, Kerakyatan, Keadilan Sosial- Parindra : Patriotisme, Kerakyatan, Keadilan Sosial - PRI : kedaulatan NKRI, dasar Pancasila, perdamaian- PRI : kedaulatan NKRI, dasar Pancasila, perdamaian abadiabadi - PRN : kerakyatan, kebangsaan, kekeluargaan (gotong- PRN : kerakyatan, kebangsaan, kekeluargaan (gotong royong)royong) - Partai- Partai22 lain : P.Kedaulatan Rakyat, P.Serikat Kerakyat-lain : P.Kedaulatan Rakyat, P.Serikat Kerakyat- an Indonesia, P.Ikatan Nasional Indonesia, P.Tani In-an Indonesia, P.Ikatan Nasional Indonesia, P.Tani In- donesiadonesia - Partai- Partai22 yg bersifat kerakyatan tercampur juga pahamyg bersifat kerakyatan tercampur juga paham sosialisme khususnya Marxismesosialisme khususnya Marxisme
  • 45. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4545 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1950 – 1959 (5)  Ideologi SosialismeIdeologi Sosialisme Dipengaruhi ide negara BaratDipengaruhi ide negara Barat Moderen SekularModeren Sekular - PKI ; Marxisme Leninisme- PKI ; Marxisme Leninisme  masyarakat sosialistismasyarakat sosialistis IndonesiaIndonesia  alatalat22 produksi dimiliki oleh/dan diper-produksi dimiliki oleh/dan diper- dipergunakan utk kepentingan masy.dipergunakan utk kepentingan masy. - PSI : ajaran sosialis Marx-Engels- PSI : ajaran sosialis Marx-Engels - P.Murba : anti fasisme, imperialisme, kapitalisme &- P.Murba : anti fasisme, imperialisme, kapitalisme & perjuangan aksi Murba yg teraturperjuangan aksi Murba yg teratur - P.Buruh : asas demokrasi, perjuangan rakyat sosialis.- P.Buruh : asas demokrasi, perjuangan rakyat sosialis.
  • 46. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4646 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1950 – 1959Periode 1950 – 1959 (6)(6) Konflik Ideologi Tripolar (DN) & Bipolar (LN)Konflik Ideologi Tripolar (DN) & Bipolar (LN) 1.1. Golongan yg menghendaki Sosial Ekonomi sbg dasarGolongan yg menghendaki Sosial Ekonomi sbg dasar negara & menolak Pancasila atau Islamnegara & menolak Pancasila atau Islam 2.2. Golongan yg menghendaki Islam & menolak PancasilaGolongan yg menghendaki Islam & menolak Pancasila serta sosial ekonomi menjadi dasar.serta sosial ekonomi menjadi dasar. 3.3. Golongan yg mempertahankan Pancasila & menolakGolongan yg mempertahankan Pancasila & menolak sosial ekonomi & Islam utk dijadikan negara.sosial ekonomi & Islam utk dijadikan negara. KAA memberi pengalaman bhw bgs Indonesia dptKAA memberi pengalaman bhw bgs Indonesia dpt berperan di duniaberperan di dunia  Usul kembali ke UUD 1945Usul kembali ke UUD 1945
  • 47. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4747 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1960 - 1965Periode 1960 - 1965  Periode ini dikenal sbg Periode Demokrasi TerpimpinPeriode ini dikenal sbg Periode Demokrasi Terpimpin  LangkahLangkah22 Presiden SoekarnoPresiden Soekarno - Fungsi Pancasila = sbg dasar kebijaksanaan Pem.- Fungsi Pancasila = sbg dasar kebijaksanaan Pem. - Fungsi Pancasila = legitimasi kekuasaan- Fungsi Pancasila = legitimasi kekuasaan  monopolimonopoli penjelasan Pancasila oleh Pem.penjelasan Pancasila oleh Pem.  Atas desakan PartaiAtas desakan Partai22 PolitikPolitik  Pancasila = NASAKOMPancasila = NASAKOM  Menolak NASAKOM = menolak PancasilaMenolak NASAKOM = menolak Pancasila  Pancasila menjadi tertutup thp kritikPancasila menjadi tertutup thp kritik22  kaburkabur statusnyastatusnya  Tema sentral : RevolusiTema sentral : Revolusi  Pol LN mewarnai penyelesaian masalah Irian BaratPol LN mewarnai penyelesaian masalah Irian Barat  Pol DN dipengaruhi pergolakan Bipolar duniaPol DN dipengaruhi pergolakan Bipolar dunia
  • 48. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4848 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1960 - 1965Periode 1960 - 1965  Sidang MPRSSidang MPRS - Memperkuat Manipol RI dgn perincian dlm GBHN- Memperkuat Manipol RI dgn perincian dlm GBHN - Menyetujui Amanat Presiden ttg GBHN- Menyetujui Amanat Presiden ttg GBHN - Menyetujui Amanat Presiden ttg “to Bulid the World- Menyetujui Amanat Presiden ttg “to Bulid the World Anew” & pedoman Manipol.Anew” & pedoman Manipol. - Menugaskan dgn kekuasaan penuh kepada Presiden/- Menugaskan dgn kekuasaan penuh kepada Presiden/ Pangti/PBR utk laksanakan keputusanPangti/PBR utk laksanakan keputusan22 MPRSMPRS -- LembagaLembaga22 Negara dibawah Presiden (dgn KetuanyaNegara dibawah Presiden (dgn Ketuanya setingkat Menteri.setingkat Menteri.  Pembubaran DPR (hasil Pemilu 1955)Pembubaran DPR (hasil Pemilu 1955)  DPR GRDPR GR
  • 49. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 4949 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1960 - 1965Periode 1960 - 1965  Pemikiran Presiden Soekarno ttg PancasilaPemikiran Presiden Soekarno ttg Pancasila -- Revolusi menjadi tema utama, Pancasila dikembangkan uraianRevolusi menjadi tema utama, Pancasila dikembangkan uraian mengenai sosialisme Indonesia.mengenai sosialisme Indonesia. - Pendidikan harus melahirkan warganegara yg Pancasilais.- Pendidikan harus melahirkan warganegara yg Pancasilais.  Peranan PKIPeranan PKI -- Makin meningkat, Nyoto & Lukman berkedudukan sbg MenteriMakin meningkat, Nyoto & Lukman berkedudukan sbg Menteri - Tema revolusi memantulkan ideologi Marxis versi Lenin & Mao- Tema revolusi memantulkan ideologi Marxis versi Lenin & Mao  merupakan pergumulan politikmerupakan pergumulan politik  Seminar Hukum Nasional 1963Seminar Hukum Nasional 1963 :: Pancasila secara eksplisit menjadi dasar Hukum NasionalPancasila secara eksplisit menjadi dasar Hukum Nasional  Politik = PanglimaPolitik = Panglima
  • 50. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5050 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998  Dikenal sebagai Orde BaruDikenal sebagai Orde Baru  Ditandai dgn Perjuangan Tritura (bubarkan PKI, pe-Ditandai dgn Perjuangan Tritura (bubarkan PKI, pe- rombakan dari unsur PKI, perbaikan ekonomi)rombakan dari unsur PKI, perbaikan ekonomi)  Front Pancasila (beberapa partai & ormas)Front Pancasila (beberapa partai & ormas)  penata-penata- an kembali kehidupan kenegaraan sesuai dgn Pancasilaan kembali kehidupan kenegaraan sesuai dgn Pancasila & UUD-1945& UUD-1945  Super SemarSuper Semar  Presiden Soekarno memberi mandatPresiden Soekarno memberi mandat kepada Letjen TNI Suhartokepada Letjen TNI Suharto  Pemegang Super SemarPemegang Super Semar  Bubarkan PKIBubarkan PKI
  • 51. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5151 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998  Sidang Umum MPRS 1966Sidang Umum MPRS 1966  Penugasan Super Semar membentuk Kabinet AmperaPenugasan Super Semar membentuk Kabinet Ampera  Menarik kembali Pengangkatan Pemimpin BesarMenarik kembali Pengangkatan Pemimpin Besar Revolusi sbg Presiden seumur hidup.Revolusi sbg Presiden seumur hidup.  Memorandum DPR-GR ttg sumber tertib hukum RI &Memorandum DPR-GR ttg sumber tertib hukum RI & tata urut per-undangtata urut per-undang22 an.an.  Penyerderhanaan: kepartaian, keormasan & kekaryaan.Penyerderhanaan: kepartaian, keormasan & kekaryaan.  Pembubaran PKI & pernyataan sbg partai terlarang diPembubaran PKI & pernyataan sbg partai terlarang di wil neg Indonesia, pelarangan penyebarluasan/meng-wil neg Indonesia, pelarangan penyebarluasan/meng- embangkan ajaran Komunis (Marxis, Leninisme)embangkan ajaran Komunis (Marxis, Leninisme)
  • 52. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5252 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998  Sidang Umum Istimewa MPRS 1967Sidang Umum Istimewa MPRS 1967  Pres Soekarno tdk dpt memenuhi pertanggungjawabanPres Soekarno tdk dpt memenuhi pertanggungjawaban konstusional & tdk menjalankan haluan serta putusankonstusional & tdk menjalankan haluan serta putusan MPRSMPRS  Menetapkan tatacara pemilihan Wapres & tatacaraMenetapkan tatacara pemilihan Wapres & tatacara pengangkatan Pejabat Presiden hingga dipilihnyapengangkatan Pejabat Presiden hingga dipilihnya Presiden oleh MPR (hasil pemilu)Presiden oleh MPR (hasil pemilu)  Sidang Umum MPR 1973Sidang Umum MPR 1973  Memilih Presiden & Wakil PresidenMemilih Presiden & Wakil Presiden  GBHN ditetapkan pertama kali di masa Orde BaruGBHN ditetapkan pertama kali di masa Orde Baru
  • 53. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5353 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1966 - 1998Periode 1966 - 1998  Sidang Umum MPR 1978Sidang Umum MPR 1978 ::  Pengukuan Pancasila melalui Program P4Pengukuan Pancasila melalui Program P4  penuntun &penuntun & pegangan hidup & sikap setiap individu Indonesiapegangan hidup & sikap setiap individu Indonesia  Sidang Umum MPR 1983Sidang Umum MPR 1983 ::  Pancasila sbg satuPancasila sbg satu22 nya asas bagi organisasi politik &nya asas bagi organisasi politik & organisasi masaorganisasi masa  Sidang Umum MPR 1988Sidang Umum MPR 1988 ::  Pembangunan sebagai pengamalan PancasilaPembangunan sebagai pengamalan Pancasila  Masa OrbaMasa Orba  Pancasila menjadi alat memperkokohPancasila menjadi alat memperkokoh kekuasaan orbakekuasaan orba  kekuasaan eksekutif makin sulitkekuasaan eksekutif makin sulit dikontrol & legislatif dibawah kendali eksekutif.dikontrol & legislatif dibawah kendali eksekutif.
  • 54. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5454 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1999 - kiniPeriode 1999 - kini  Masa Reformasi bersamaan dgn “semangat globalisasi”Masa Reformasi bersamaan dgn “semangat globalisasi”  Globalisasi menyatukan berbagai negara dlm satuGlobalisasi menyatukan berbagai negara dlm satu entitasentitas  GlobalisasiGlobalisasi  perubahan struktural dlm kehidupanperubahan struktural dlm kehidupan berbangsa & bernegaraberbangsa & bernegara  Globalisasi (ekonomi & iptek)Globalisasi (ekonomi & iptek)  imbas ; politik, sosial,imbas ; politik, sosial, budaya, gaya hidup dls hingga tindak kriminalbudaya, gaya hidup dls hingga tindak kriminal  Blok liberal tdk ada yg mengimbangiBlok liberal tdk ada yg mengimbangi  benturanbenturan budayabudaya  pecahpecah neg.neg. nasionalnasional  neg.neg. etniketnik  Ras Anglo Saxon ingin menguasai dunia lagiRas Anglo Saxon ingin menguasai dunia lagi  Liberalisme suburLiberalisme subur  politisi enggan bicara Pancasilapolitisi enggan bicara Pancasila
  • 55. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5555 PERIODISASI PENERAPAN PANCASILAPERIODISASI PENERAPAN PANCASILA Periode 1999 - kiniPeriode 1999 - kini  UNESCO (1999) menyarankan tetap diberlakunannyaUNESCO (1999) menyarankan tetap diberlakunannya kurikulum/silabi “kurikulum/silabi “learning to belearning to be” yg dijabarkan” yg dijabarkan menjadi kelompok Mk Pengembangan Kepribadian.menjadi kelompok Mk Pengembangan Kepribadian.  Indonesia harus tetap konsisten dgn TunasIndonesia harus tetap konsisten dgn Tunas  paradigma pembangunan sesuai dgn Pancasila.paradigma pembangunan sesuai dgn Pancasila.  Sila I : menempatkan manusia sebagai sistem alamSila I : menempatkan manusia sebagai sistem alam  Sila II : dasar moralitas pengembangan IptekSila II : dasar moralitas pengembangan Iptek  Sila III : komplementasi universal & internasionalSila III : komplementasi universal & internasional  Sila IV : ilmuwan bebas, demokratis & bersediaSila IV : ilmuwan bebas, demokratis & bersedia dikritikdikritik  Sila V : hasil pembangunan utk jaga keseimbanganSila V : hasil pembangunan utk jaga keseimbangan keadilan dlm kehidupan manusiakeadilan dlm kehidupan manusia
  • 56. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5656 RENUNGAN MASA DEPANRENUNGAN MASA DEPAN  Globalisasi menyeret kita kearahGlobalisasi menyeret kita kearah liberalismeliberalisme  faham individualismefaham individualisme  Negara kita mengarah menjadi negaraNegara kita mengarah menjadi negara federal (sistem bi-kameral pada badanfederal (sistem bi-kameral pada badan legislatif)legislatif)  UU otonomi daerah akan mengarah keUU otonomi daerah akan mengarah ke federalis & individualisfederalis & individualis  Beberapa pasal dlm UUD malah salingBeberapa pasal dlm UUD malah saling bertentangan (Pembukaan mengarah pdbertentangan (Pembukaan mengarah pd negara persatuan, batang tubuh meng-negara persatuan, batang tubuh meng- arah pada faham individualis)arah pada faham individualis)
  • 57. Soemiarno 2006Soemiarno 2006 5757 Daftar PustakaDaftar Pustaka  Abdulgani, DR. Roeslan, 1988,Abdulgani, DR. Roeslan, 1988, Pancasila, Perjalanan SebuahPancasila, Perjalanan Sebuah Ideologi, Jakarta,Ideologi, Jakarta, Grasindo, FKN-alumni GMNI.Grasindo, FKN-alumni GMNI.  Front Pembela Proklamasi ’45, 2002,Front Pembela Proklamasi ’45, 2002, Perubahan UUD 1945Perubahan UUD 1945,, Jakarta.Jakarta.  Kaelan, H., Drs,MSKaelan, H., Drs,MS,,2002,2002, Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila,, Edisi ReformasiEdisi Reformasi 2002, Yogyakarta, Paradigma.2002, Yogyakarta, Paradigma.  Kattsoff, Louis O., 2004,Kattsoff, Louis O., 2004, Pengantar FilsafatPengantar Filsafat (terjemahan(terjemahan Soejono Soemargono), Yogyakarta, Tiara WacanaSoejono Soemargono), Yogyakarta, Tiara Wacana  Notonagoro, Prof, Dr, Mr, Drs, 1997,Notonagoro, Prof, Dr, Mr, Drs, 1997, Pancasila secara ilmiahPancasila secara ilmiah PopulerPopuler, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta  Noor Syam, Dr. Mohammad, 2000.Noor Syam, Dr. Mohammad, 2000. Pancasila Dasar negaraPancasila Dasar negara Republik Indonesia, Malang,Republik Indonesia, Malang, Lab Pancasila Un.Neg. Malang,Lab Pancasila Un.Neg. Malang,  Poespowardoyo, DR.SoerjantoPoespowardoyo, DR.Soerjanto,, Filsafat Pancasila,Filsafat Pancasila, Gramedia,Gramedia, Jakarta 1989Jakarta 1989  Simbolon, Parakitri T., 1995Simbolon, Parakitri T., 1995 Mejadi Indonesia IMejadi Indonesia I :: Akar-akarAkar-akar Kebangsaan IndonesiaKebangsaan Indonesia, Jakarta, Kompas-Grasindo, Jakarta, Kompas-Grasindo  Sunoto, 1981,Sunoto, 1981, Mengenal Filsafat PancasilaMengenal Filsafat Pancasila,, YogyakartaYogyakarta,,BagBag Penerbitan FE UIIPenerbitan FE UII

Hinweis der Redaktion

  1. Soemiarno 2006
  2. Soemiarno 2006
  3. Soemiarno 2006
  4. Soemiarno 2006
  5. Soemiarno 2006
  6. Soemiarno 2006
  7. Soemiarno 2006
  8. Soemiarno 2006
  9. Soemiarno 2006
  10. Soemiarno 2006
  11. Soemiarno 2006
  12. Soemiarno 2006
  13. Soemiarno 2006
  14. Soemiarno 2006
  15. Soemiarno 2006
  16. Soemiarno 2006
  17. Soemiarno 2006
  18. Soemiarno 2006
  19. Soemiarno 2006
  20. Soemiarno 2006
  21. Soemiarno 2006
  22. Soemiarno 2006
  23. Soemiarno 2006
  24. Soemiarno 2006
  25. Soemiarno 2006
  26. Soemiarno 2006
  27. Soemiarno 2006
  28. Soemiarno 2006
  29. Soemiarno 2006
  30. Soemiarno 2006
  31. Soemiarno 2006
  32. Soemiarno 2006
  33. Soemiarno 2006
  34. Soemiarno 2006
  35. Soemiarno 2006
  36. Soemiarno 2006
  37. Soemiarno 2006
  38. Soemiarno 2006
  39. Soemiarno 2006
  40. Soemiarno 2006
  41. Soemiarno 2006
  42. Soemiarno 2006
  43. Soemiarno 2006
  44. Soemiarno 2006
  45. Soemiarno 2006
  46. Soemiarno 2006
  47. Soemiarno 2006
  48. Soemiarno 2006
  49. Soemiarno 2006
  50. Soemiarno 2006
  51. Soemiarno 2006
  52. Soemiarno 2006
  53. Soemiarno 2006
  54. Soemiarno 2006
  55. Soemiarno 2006
  56. Soemiarno 2006
  57. Soemiarno 2006