Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Myopia pemasaran perpustakaan
1. Pemasaran Jasa Informasi
Nama Anggota Kelompok :
1. Aulia Afrisyaldi
2. Fadil Aprinda
3. Niken Nareswari
4. Yadi Guntara
MID B 2010
2. Myopia Pemasaran Perpustakaan
”Kita tidak menjual apa yang kita buattapi membuat apa yang bisa kita jual”
Myopia pemasaran adalah sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Ted Levitt dalam
artikelnya pada harian Harvard Business Review tahun 1960 dengan judul “Marketing
Myopia”. Ciri dari pendekatan myopia adalah berfokus pada organisasi dan produk tapi
mengabaikan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Levitt menyampaikan bahwa, organisasi
apa pun seharusnya berpikir bahwa tugasnya bukanlah untuk memproduksi barang atau
jasa tetapi untuk mendapatkan pelanggan.
Pemasaran adalah proses pertukaran dimana unsur yang mempunyai nilai
dipertukarkan antara produsen dengan konsumen. Pemasaran adalah seni meramu 5P,
yaitu
1. People
Semua aktifitas pada dasarnya sangat tergantung pada orang yang melakukannya..
Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh manajemen perpustakaan dalam membentuk
SDM yang tangguh. Pertama SDM harus mempunyai kompetensi dibidangnya. Kedua, SDM
yang baik harus mempunai komitmen bagi kemajuan organisasi yang menaunginya. Sumber
daya manusia yang baik mempunyai sifat entepreneurship yang cirinya adalah
• Selalu mencari perubahan, meresponnya dan menggalinya sebagai suatu peluang
untuk berkembang, kreatif dan berinovasi
• Memberikan layanan yang semakin baik kepada pelanggan dengan cara menciptakan
produk yang lebih bermanfaat
• Berfikir untuk memberikan layanan terbaru yang lebih baik lagi kepada pelanggan
Sedangkan Jiwa entepreneurship adalah
- Percaya diri - Berorientasi pada tugas dan keberhasilan
- Berani mengambil resiko - Suka tantangan
- Jiwa kepemimpinan - Mempunyai sifat kreatif dan inovatif
- Berwawasan kedepan
Karateristik entepreneurship yaitu
- Disiplin - Terampil dan berkomunikasi
- Berorientasi pada pasar - kehalian manajemen - Taat
3. 2. Product
Produk mempunyai siklus normatif yaitu mulai dari lahir, berkembang dan mencapai
puncak kemudian meredup. Untuk dapat mempunyai siklus hidup yang panjang.
Sebuah produk harus mempunyai atribut dan nama (brand) yang tidak dimiliki oleh
pesaingnya.
3. Place
Tempat juga mempunyai peran menentukan bagi berhasilnya sebuah produk di
pasar. Gedung perpustakaan yang strategis dan mudah diakses menjadi syarat utama
agar pemustaka mau datang dan menggunakan jasa perpustakaan. Perpustakaan
juga menjadi third place yaitu suatu tempat yang dapat memberikan kenyamanan
untuk mendapatkan dan berbagi informasi pengetahuan.
4. Price
Sebaiknya perpustakaan sudah mulai berpikir untuk mengenakan tarif pada layanan
tertentu kepada pemustakan tertentu. Dengan demikian perpustakaan menjadi
lembaha not-for profit dan dapat meningkatkan kinerjanya.
Beberapa cara untuk menentukan harga yaitu Cost oriented (biaya), Demand
oriented (permintaan), Competitor oriented (pesaing), Regulation based (berbasis
peraturan).
5. Promotion
Promosi pada intinya memberikan informasi yang mengunutngkan bagi organisasi
kepada palanggan. Bisa berupa pamflet, brosur publisitas dan iklan untuk
membangun citra positif. Kebanyakan perpustakaan lemah dalam promosi karena
pemikiran “product oriented”. Sementara pada kenyataan saat ini pelanggan telah
mempunyai alternatif lain sumber informasi yaitu internet
Internet
Para ahli mengkaji dan mengklaim bahwa internet telah merubah pikiran. George
Dyson percaya bahwa banjir informasi internet telah merubah proses kreatifitas.
Internet juga mengundang wacana yang berbau hal-hal negatif.
4. Posmoderisme dalam pemasaran
Salah satu tema posmoderisme dengan pemasaran adalah perilaku konsumen.
Pemasaran Posmoderisma mempunyai 5 ciri menurut Venkatesh yaitu
• Hyperreality
Tanda posmoderisme yang paling banyak tersebar. Kita bisa tahu mana yang daging
dan bukan daging. Kopi yang tidak ada kafein dan white coffee, dsb.
• Fragmentation
Fragmentasi pasar menjadi semakin kecil dimana produk tersebar dimanapun.
• Reservered production and consumption
Adalah loyalitas konsumer pada suatu produk.
• Decentred subjects
Bagaimana mempertahankan target pasar, para pemasar harus menyadari bahwa
target selalu bergerak dan komposisinya selalu berubah.
• Juxtaposition of opposites
Tujuan utamanya adalah merangsang keingintahuan konsumen.padangan posmo
pada perilaku konsumen menekankan pada penafsiran pengetahuan.
Membeli dengan ideologi
Ada 4 ideologi utama yang mengatur konsumsi teknologi kta, yaitu
1. Ideologi Techtopian. Ideologi yang berpegang pada pemikiran bahwa
pengembangan teknologi adalah suatu bentuk masyarakat yang lebih baik
2. Ideologi mesin kerja. Ideologi ini menilai bahwa teknologi unsur yang penting
untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesejahteraan
3. Ideologi buruh. Ideologi yang menentang teknologi
4. Ideologi Techspressive. Ideologi yang berkeyakinan bahwa teknologi adalah
sumber kenikmatan, kesenangan dan gaya hidup.
Bagaimana perpustakaan kedepan
Kedatangan generasi baru seperti “google generation” akan menekan perpustakaan
untuk merubah dirinya daan mind set yang selama ini dipegang. Kedepan
perpustakaan akan merubah dirinya sehingga membuat perpustakaan menjadi
5. tempat bukan untuk mengakses informasi tetapi untuk menghemat waktu dan
mendapat layanan informasi yang mempunyai nilai tambah. Sehingga perpustakaan
akan meng-upgrade dirinya untuk menjadi apa yang pemustaka inginkan.
Perpustakaan akan muncul sebagai pusat manajemen pengetahuan.
6. tempat bukan untuk mengakses informasi tetapi untuk menghemat waktu dan
mendapat layanan informasi yang mempunyai nilai tambah. Sehingga perpustakaan
akan meng-upgrade dirinya untuk menjadi apa yang pemustaka inginkan.
Perpustakaan akan muncul sebagai pusat manajemen pengetahuan.