Dokumen tersebut merangkum tentang struktur dan karakteristik Matahari, yang terdiri dari enam lapisan utama dan memiliki diameter sekitar 1,4 juta kilometer serta massa yang 330.000 kali lebih besar dari Bumi. Matahari juga menghasilkan angin surya dan badai Matahari yang dapat memengaruhi Bumi.
3. Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan
helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai
pusat tata surya.Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit
masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa
berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang
berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim,
sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk
proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi
karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa
Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian
dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian
dikenal dengan nama Heliosentrisme ini mematahkan teori Geosentrisme (bumi
sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak
abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh
Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat
menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.
menu
4. Ilustrasi bagian-bagian Matahari.
(1) Inti
(2) Zona radiatif
(3) Zona konvektif
(4) Fotosfer
(5) Kromosfer
(6) Korona
(7) Bintik Matahari
(8) Granula
(9) Prominensa.
Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki
karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari, zona radiatif,
dan zona konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer;
dan korona sebagai daerah terluar dari Matahari.
next
5. next
Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta
derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit). Berdasarkan perbandingan
radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan
dan 1/64 total volume Matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3.
Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari. Energi dari
inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian
Matahari yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan
suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius.
Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona
konvektif adalah sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah
keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak
menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu
tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan
secara radiasi menjadi kurang efisien lagi. Energi dari inti Matahari membutuhkan
waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif
6. menu
Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer
dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit).
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya
tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer.
Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian
kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari.
Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana.
Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini berwarna
putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang
dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total
terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling
Matahari. Lapisan korona memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam
Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa
mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.
7. Ilustrasi perbandingan ukuran Matahari dengan planet-planet dalam sistem
tata surya. Diameter Matahari adalah 11 kali diameter planet terbesar, Jupiter.
Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas
hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya terdiri dari
besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium.Cahaya
Matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium.
Berdasarkan penghitungan menggunakan Hukum Newton dengan
melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak Matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh
massa Matahari sebesar 1,989x1030 kilogram. Angka tersebut sama dengan 333.000 kali
massa Bumi. Sementara itu, diameter Matahari adalah 1.392.000 kilometer atau
865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter Bumi. Sebagai perbandingan, sebanyak
1,3 juta planet seukuran Bumi dapat masuk ke dalam Matahari. Oleh karena itu,
Matahari menjadi obyek terbesar di tata surya dengan massa mencapai 99,85% dari
total massa tata surya.
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak ratarata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai
satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi
150 juta km.
menu
8. Prominensa adalah salah satu ciri khas Matahari, berupa bagian Matahari
menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian
permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa disebut juga
sebagai filamen Matahari karena meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di
angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan Matahari itu sendiri.
Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan teleskop dan filter.
Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric
Observatory) diestimasi berukuran panjang 350 ribu km.
Sama seperti korona, prominensa terbentuk dari plasma namun memiliki
suhu yang lebih dingin. Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100 miliar
kg. Prominensa terjadi di lapisan fotosfer Matahari dan bergerak keluar menuju
korona Matahari. Plasma prominensa bergerak di sepanjang medan magnet Matahari.
Erupsi dapat terjadi ketika struktur prominesa menjadi tidak stabil sehingga akan
pecah dan mengeluarkan plasmanya. Ketika terjadi erupsi, material yang
dikeluarkan menjadi bagian dari struktur magnetik yang sangat besar disebut
semburan massa korona (coronnal mass ejection/ CME).
next
9. Pergerakan semburan korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat
tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s hingga 3,2 juta km/s. Pergerakan tersebut juga
menyebabkan peningkatan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat.[
Suatu prominensa yang stabil dapat bertahan di korona hingga berbulan-bulan
lamanya dan ukurannya terus membesar setiap hari. Para ahli masih terus meneliti
bagaimana dan mengapa prominensa dapat terjadi.
next
10. Gerhana Matahari adalah keadaan dimana Matahari, Bulan, dan Bumi
dalam keadaan sejajar. Gerhana Matahari biasanya terjadi pada siang hari ketika
sinar matahari tertutup oleh bulan.
next
Gerhana Matahari Total, terjadi di permukaan bumi yang terkena bayangan
Umbra Bulan dan berlangsung selama 7 menit.
Gerhana Matahari Sebagian, terjadi ketika bumi berada pada bayangan
Kabur Bulan sehingga ada bagian matahari yang terlihat gelap.
Gerhana Matahari Cincin, terjadi di permukaan bumi yang terkena
bayangan cincin.
11. Kedudukan saat Matahari, Bulan , dan Bumi sejajar, ini mengakibatkan
bayang-bayang bulan jatuh pada bagian tertentu di permukaan bumi. Akibatnya,
beberapa saat matahari tertutup dan tidak tampak dari bagian permukaan bumi
tertentu.
next
12. Bintik Matahari adalah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di
bagian fotosfer Matahari dengan jumlah yang tak terhitung. Bintik Matahari tercipta
saat garis medan magnet Matahari menembus bagian fotosfer. Ukuran bintik
Matahari dapat lebih besar daripada Bumi. Bintik Matahari memiliki daerah yang
gelap bernama umbra, yang dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut
penumbra. Warna bintik Matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh
lebih rendah dari fotosfer. Suhu di daerah umbra adalah sekitar 2.200 °C sedangkan
di daerah penumbra adalah 3.500 °C. Oleh karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh
suhu maka bagian bintik Matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila
dibandingkan permukaan Matahari pada ukuran yang sama.
next
13. Angin matahari
Angin Matahari terbentuk aliran konstan dari partikel-partikel yang
dikeluarkan oleh bagian atas atomosfer Matahari, yang bergerak ke seluruh tata
surya. Partikel-partikel tersebut memiliki energi yang tinggi, namun proses
pergerakannya keluar medan gravitasi Matahari pada kecepatan yang begitu tinggi
belum dimengerti secara sempurna. Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin
cepat yang mencapai 400 km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari 500 km/s.
Kecepatan ini juga bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari Matahari.
Angin Matahari yang umum terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari
lubang korona di atmosfer Matahari.
next
14. Akibat Angin matahari
Beberapa bukti adanya angin surya yang dapat dirasakan atau dilihat dari
Bumi adalah badai geomagnetik berenergi tinggi yang merusak satelit dan sistem
listrik, aurora di Kutub Utara atau Kutub Selatan, dan partikel menyerupai ekor
panjang pada komet yang selalu menjauhi Matahari akibat hembusan angin surya.
Angin Matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi bila tidak terdapat medan
magnet Bumi yang melindungi dari radiasi. Pada kenyataannya, ukuran dan bentuk
medan magnet Bumi juga ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan angin surya yang
melintas.
next
15. Badai matahari
Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang
terbentuk di atmosfer Matahari. Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga
jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan
cahaya. Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran
100 megaton. Jumlah dan kekuatan badai Matahari bervariasi. Ketika Matahari aktif
dan memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi. Badai Matahari
seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai Matahari
memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik,
astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi.
next
16. Badai Matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi
adalah pada tanggal 1 September 1859. Dua peneliti, Richard C. Carrington
dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi bintik Matahari melalui
teleskop di tempat terpisah, mengamati badai Matahari yang terlihat sebagai
cahaya putih besar di sekeliling Matahari. Kejadian ini disebut Carrington
Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara
Amerika dan Eropa.
menu