SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
IMPLEMENTASI
UNDANG-UNDANG NO.14 TAHUN 2008
TENTANG
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
Presented by Ir. H.M. ILHAM, MM.
Kabid Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi
DISHUBKOMINFO PROV. NTB
KERANGKA HUKUM KIP DI INDONESIA
UU Kerahasiaan Negara
UU Pelayanan Publik
UU Kearsipan
UU KIP merupakan jalan tengah (the third way)
dan moderat dalam memberikan perlindungan
terhadap negara, warga, dan civil society.
SISTEMATIKA UU No. 14 Tahun 2008
BAB I KETENTUAN UMUM.
BAB II ASAS DAN TUJUAN.
BAB III HAK DAN KEWAJIBAN PEMOHON DAN PENGGUNA INFORMASI
PUBLIK SERTA HAK DAN KEWAJIBAN BADAN PUBLIK.
BAB IV INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN.
BAB V INFORMASI YANG DIKECUALIKAN.
BAB VI MEKANISME MEMPEROLEH INFORMASI.
BAB VII KOMISI INFORMASI.
BAB VIII KEBERATAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI KOMISI
INFORMASI.
BAB IX HUKUM ACARA KOMISI.
BAB X GUGATAN KE PENGADILAN DAN KASASI.
BAB XI KETENTUAN PIDANA.
BAB XII KETENTUAN LAIN – LAIN.
BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN.
BAB XIV KETENTUAN PENUTUP.
BADAN PUBLIK
Badan Publik adalah Lembaga eksekutif ,legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan
tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh
dananya bersumber dari APBN/APBD, atau organisasi Non-Pemerintah sepanjang sebagian
atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD, sumbangan masyarakat dan/atau luar
negeri.
INFORMASI
Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda – tanda yang mengandung
nilai, makna, dan Pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat,
didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non
elektronik.
INFORMASI PUBLIK
Informasi Publik Adalah Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau
diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan
penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik
lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan
kepentingan publik.
HAK PEMOHON INFORMASI
(Pasal 4)
KEWAJIBAN PENGGUNA INFORMASI
(Pasal 5)
1. Pengguna Informasi Publik wajib
menggunakan Informasi Publik
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Pengguna Informasi Publik wajib
mencantumkan sumber dari mana
ia memperoleh Informasi Publik,
baik yang digunakan untuk
kepentingan sendiri maupun
untuk keperluan publikasi sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1.Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.
2.Setiap orang berhak :
a.Melihat dan mengetahui Informasi Publik;
b.Menghadiri pertemuan publik yang terbuka
untuk umum untuk memperoleh Informasi
Publik;
c.Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui
permohonan sesuai dengan Undang-Undang
ini; dan/atau
d.Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
3.Setiap pemohon Informasi Publik berhak
mengajukan permintaan Informasi Publik disertai
alasan permintaan tersebut.
4.Setiap pemohon Informasi Publik berhak
mengajukan gugatan ke pengadilan apabila dalam
memperoleh Informasi Publik mendapat
hambatan atau kegagalan sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang ini.
HAK BADAN PUBLIK
(Pasal 6)
KEWAJIBAN BADAN PUBLIK
(Pasal 7)
1.Badan publik wajib menyediakan,
memberikan dan/atau
menerbitkan Informasi Publik
yang berada di bawah
kewenangannya kepada pemohon
Informasi Publik;
2.Badan Publik wajib menyediakan
Informasi Publik yang akurat,
benar, dan tidak menyesatkan;
3.Badan Publik harus membangun
dan mengembangkan sistem
informasi dan dokumentasi untuk
mengelola informasi publik secara
baik dan efisien sehingga dapat
diakses dengan mudah.
1.Badan Publik berhak menolak memberikan
informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2.Badan Publik berhak menolak memberikan
Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.Informasi publik yang tidak dapat diberikan oleh
Badan Publik, adalah :
a. Informasi yang dapat membahayakan negara;
b. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan
perlindungan usaha dari persaingan usaha
tidak sehat;
c. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak
pribadi;
d. Informasi yang berkaitan dengan rahasia
jabatan; dan/atau
e. Informasi publik yang diminta belum dikuasai
atau didokumentasikan.
Kewajiban Badan Publik dalam
Penyediaan Informasi Publik
Daftar
Informasi Publik
yang terbuka dan
yang di
kecualikan
Daftar
Informasi
Publik
PPID SOP
PPID di Badan Publik
Legali
tas/ SK
Status
/Posisi
Apa dan
Siapa
Tugas
dan
Peran
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
KeterbukaanInformasi Publik
UU No. 14 th 2008
Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi adalah pejabat yang
bertanggung jawab di bidang
penyimpanan, pendokumentasian,
penyediaan, dan/atau pelayanan
informasi di badan publik.
SIAPA
?
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disebut PPID
adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan,
pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan
Publik dan bertanggungjawab langsung kepada atasan PPID sebagaimana
dimaksud pada Peraturan ini.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya
disebut PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang
penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan
informasi di Badan Publik dan bertanggungjawab langsung kepada
atasan PPID.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Perki No. 1
th 2010
Perki No. 1
th 2013
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi, selanjutnya disingkat PPID,
adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan,
pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan
Publik.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya
disingkat PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab dalam
pengumpulan, pendokumentasian, penyimpanan, pemeliharaan, penyediaan,
distribusi, dan pelayanan informasi di Lingkungan Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintahan Daerah.
PP
No. 61 th
2010
PermeNda
gri
No. 35 th
2010
Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang
bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang bersangkutan.
Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang
bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang
bersangkutan yang ditunjuk dan/atau bertanggungjawab dalam memberi
tanggapan tertulis atas keberatan permohonan informasi publik yang
diajukan oleh Pemohon Informasi Publik.
Atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Perki No. 1
th 2010
Perki No. 1
th 2013
Humas
Dinas
Infokom
Pasal 21 ayat (2) Dalam hal PPID belum ditunjuk, tugas dan tanggung jawab PPID dapat dilakukan oleh unit
atau dinas di bidang informasi, komunikasi, dan/atau kehumasan.
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
PPID bertugas dan bertanggung jawab dalam :
1.Mengkoordinasikan dan mengkonsoladasikan pengumpulan bahan informasi dan dikumentasi
dari PPID Pembantu.
2.Penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian, dan pengamanan informasi
3.Pelayanan informasi sesuai dengan aturan yang berlaku
4.Pelayanan Informasi Publik yang cepat, tepat, dan sederhana
5.Penetapan prosedur operasional penyebarluasan Informasi Publik
6.Pengujian Konsekuensi
7. Pengklasifikasian Informasi dan / atau pengubahannya
8.Penetapan Informasi yang dikecualikan yang telah habis Jangka Waktu Pengecualiannya
sebagai Informasi Publik yang dapat di akses, dan
9.Penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak
setiap orang atas Informasi Publik
Permendagri No. 35 Tahun 2010 Ps. 7, ayat (1) Untuk
mengelola pelayanan informasi dan dokumentasi di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah ditetapkan PPID
PP No. 61 Tahun 2010 Ps. 12, ayat (1) Pejabat yg dpt
ditunjuk sbg PPID di lingkungan Badan Publik Negara yg
berada di Pusat dan Daerah merupakan pejabat yg
membidangi informasi publik
UUNO. 14 TAHUN 2008 Ps. 13, ayat (1) Untuk
mewujudkan pelayanan cepat, tepat dan sedehana
setiap Badan Publik; a. Menunjuk PPID
Aplikasi P P I D
DIP
Pendanaan
Laporan Pelayanan Informasi
S O P
Struktur PPID
Bagan Alur Panduan PPID bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
Kelengkapan PPID
Ruang Pelayanan Informasi
• Pengumpulan informasi dari SKPD - SKPD
• Sistem pendokumentasian informasi dalam bentuk
softcopy
• Sistem pendokumentasian informasi dalam bentuk
hardcopy
• Pelayanan informasi yang wajib disediakan dan
diumumkan secara berkala
• Pelayanan informasi yang tersedia setiap saat
• Pelayanan informasi yang wajib diumumkan secara serta
merta
• Pengecualian informasi melalui uji konsekuensi
• Penanganan keberatan dan sengketa informasi di Komisi
Informasi
MEMBANGUN SISTEM PELAYANAN INFORMASI
DAN DOKUMENTASI
BADAN PUBLIK
INFORMASI PUBLIK
PPID
PEMOHON INFORMASI
MEKANISME PERMOHONAN INFORMASI
Jenis Informasi menurut UU KIP berdasarkan status dan prosedur penyampaian
Informasi yang dikecualikan (Pasal 17),
karena memiliki konsekuensi sbb:
a.Dapat menghambat proses penegakan hukum,
b.Dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak
atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari
persaingan usaha tidak sehat;
c.Dapat membahayakan pertahanan dan keamanan
negara,
d.Dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;
e.Dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional:
f.Dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri :
g.Dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat
pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat
seseorang;
h.Dapat mengungkap rahasia pribadi (misal rekaman
medik).
i. Memorandum atau surat­surat antar
Badan Publik atau intra Badan Publik,
yang menurut sifatnya dirahasiakan
kecuali atas putusan Komisi Informasi
atau pengadilan;
j. Informasi yang tidak boleh diungkapkan
berdasarkan Undang­Undang.
INFORMASI BERKALA
Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara
berkala
 Disediakan/diumumkan secara rutin, teratur, dan dalam
jangka waktu tertentu setidaknya setiap 6 bulan sekali;
 Penyebarluasan informasi disampaikan dengan cara yang
mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa yang mudah
dipahami;
 Mencakup:
 informasi berkaitan dengan Badan Publik (profil,
kedudukan, kepengurusan, maksud & tujuan didirikannya
badan publik);
 informasi kegiatan dan kinerja Badan Publik;
 informasi ttg laporan keuangan;
 informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
• Informasi yang WAJIB DIUMUMKAN secara berkala (6 bulan sekali)
1. PROFIL BADAN PUBLIK
• Alamat dan Kedudukan
• Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi
• Struktur organisasi dan riwayat singkat
pejabat eselon
• Gambaran satker pada masing-masing BP
• LHKPN (ringkasan)
2. KEGIATAN DAN KINERJA BADAN PUBLIK
• Nama program dan penanggung jawab
(DIPA/RKA-KL)
• Jadwal kegiatan dan capaian bulanan
• Siklus perencanaan dan penganggaran,
termasuk konsultasi publik atas draft regulasi
• Informasi pelayanan khusus tentang hak
masyarakat
• Informasi penerimaan pegawai
3. LAPORAN KEUANGAN
• Rencana dan realisasi anggaran
• Neraca
• Daftar aset Badan Publik
4. INFORMASI LAIN YANG DIATUR DALAM
PERUNDANG-UNDANGAN
• Layanan pengadaan barang dan jasa
• Layanan pengaduan masyarakat
5. REGULASI
• Regulasi terkait fungsi dan tugas Badan Publik
• Peraturan internal yang dikeluarkan Badan
Publik
• SOP pelayanan informasi
• PPID
• Daftar Informasi Publik
Informasi LAPORAN KEUANGAN WAJIB DIMUMUKAN berkala
Pasal 9 UU KIP, Juncto PerKI 1/2010 SLIP
C INFORMASI MENGENAI LAPORAN KEUANGAN
1 Informasi Rencana dan laporan realisasi anggaran
2 Informasi Neraca
3
Informasi Laporan Arus kas dan catatan atas laporan
keuangan
4
Informasi daftar investasi dan aset (administrasi
barang milik negara)
INFORMASI SERTA MERTAInformasi Yang harus diumumkan secara serta merta
Wajib diumumkan tanpa penundaan;
Menyangkut ancaman terhadap hajat hidup orang banyak dan
ketertiban umum;
Informasi aktif. Artinya informasi yang wajib diumumkan seketika
terjadinya keadaan yang dapat mengancam hajat hidup orang
banyak dan ketertiban umum;
Misal: informasi tentang bencana, kerusuhan massal, dll.
INFORMASI SETIAP SAATInformasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat
Informasi Pasif. Artinya, untuk memperolehnya harus dilakukan dengan
mengajukan permintaan;
Wajib dan rutin disediakan badan publik;
Informasi yang wajib tersedia setiap saat mencakup :
• Daftar seluruh informasi dalam penguasaan badan publik;
• Keputusan badan publik dan pertimbangannya;
• Kebijakan badan publik dan dokumen pendukungnya;
• Rencana proyek dan anggaran tahunannya;
• Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga;
• Informasi dalam pertemuan yang bersifat terbuka untuk umum;
• Prosedur kerja yang berkaitan dengan layanan publik;
• Laporan layanan akses informasi;
• Informasi lain yang telah dinyatakan terbuka untuk diakses publik
berdasar putusan Sengketa Informasi Publik.
No
Ringkasan Isi
Informasi
Pejabat/Unit/S
atker yg
Menguasai
Penanggungja
wab
Pembuatan/P
enerbitan
Informasi
Waktu &
Tempat
Pembuatan
Informasi
Format Informasi
yang Tersedia
Jangka
Waktu
Penyimpan
DAFTAR INFORMASI PUBLIK
Cara memberikan layanan informasi publik
a) Lakukan pengklasifikasian dan pendokumentasian informasi publik;
b) Buat daftar informasi publik dan daftar informasi yang dikecualikan;
c) Berikan layanan informasi proaktif (mengumumkan secara berkala), dan memberikan layanan
informasi atas dasar permintaan (layanan pasif)
… LANJUTAN
PENGECUALIAN
 Informasi yang dimohon:
…………………………
…………………………
…………………………
 Alasan penolakan (konsekuensi)
o Pasal 17 (a-i) UU KIP
………………………..
………………………..
o Undang-undang lain (j)
………………………..
………………………..
PENGECUALIAN
 Informasi yang dimohon:
…………………………
…………………………
…………………………
 Alasan penolakan (konsekuensi)
o Pasal 17 (a-i) UU KIP
………………………..
………………………..
o Undang-undang lain (j)
………………………..
………………………..Konsekuensi apa
yang akan
ditimbulkan?
Informasi
dikecualikan?
Y
PERTIMBANGAN
 Masyarakat tetap dapat berpartisipasi secara efektif dalam pembuatan
keputusan yang memiliki dampak serius pada publik;
 Masyarakat tetap dapat memperoleh informasi mengenai kemungkinan
bahaya bagi kesehatan dan keselamatannya serta upaya-upaya yang
memadai untuk mencegahnya;
 Pihak yang berwenang tetap dapat bertindak secara adil terhadap
masyarakat;
 Masyarakat tetap tidak akan mengalami kerugian akibat penyalahgunaan
wewenang;
 Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat tetap dapat diketahui oleh
publik
 Akuntabilitas Badan Publik tetap terjaga.
Mengkaji
Pertimbangan
TATA CARA PENGECUALIAN
Dokumen IP
Standar Layanan Informasi Publik Melalui Permohonan
Pemberi-
tahuan Tertulis
• Lampiran V
Peraturan KI No.
1 thn 2010
Pengisian Buku
Registrasi
Menginginkan
Salinan
Melihat
Dokumen
Permohonan
• Diisi pemohon
• Diisi petugas
Tertulis
Tidak
Tertulis
Melalui
Pengumuman
Melalui
Permohonan
Layanan
Informasi
Publik
• 10 hari kerja untuk
pemberitahuan tertulis
• 7 hari kerja untuk
perpanjangan
Nomor
Registrasi
• Lampiran IV
Peraturan KI No.
1 thn 2010
Form
Permohonan
• Lampiran III
Peraturan KI No.
1 thn 2010
Pemberitahuan Tertulis :
1. Informasi Publik dibawah penguasaannya atau tidak
2. Memberitahukan BP mana yang menguasai informasi publik tersebut
3. Menerima atau menolak Informasi Publik dan alasannya
4. Bentuk Informasi Publik apa yang tersedia
5. Biaya dan cara pembayaran untuk mendapatkan Informasi Publik
6. Waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan Informasi Publik tersebut
7. Penjelasan atas atas penghitaman/ pengaburan informasi yang
dimohon ( jika ada)
8. Penjelasan jika informasi tidak dapat diberikan
Pengajuan keberatan internal
Pengajuan
Permohonan
Puas?
Pengajuan
Keberatan ke
Atasan
Puas?
Selesai (10 + 7) hari kerja
14 hari kerja
• Jika PPID tidak
memberitahukan kebutuhan
perpanjangan, pemohon dapat
mengajukan kepada atasan
PPID
• Maksimum waktu
perpanjangan adalah 7 hari
kerja
• Jika Atasan PPID tidak
memberikan jawaban, berarti
sama dengan penolakan
• Pemohon diberikan waktu
maksimum 14 hari kerja untuk
mengajukan keberatan melalui
komisi informasi
Pengajuan
Keberatan ke
Komisi Informasi
T
T
Y
Selesai
Y
30 hari kerja
ASAS PENGECUALIAN DI BADAN PUBLIK:
KONSEKUENSI BAHAYA
Asas Pengecualian dalam UU KIP
Pasal 2 UU KIP:
(1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap
Pengguna Informasi Publik.
(2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.
(3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi
Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.
(4) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan
Undang­Undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada
pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan
kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwa
menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar
daripada membukanya atau sebaliknya
DASARHUKUM
Jenis Pengecualian Dalam UU KIP
Pasal 6 UU KIP:
(1) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi
yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang­undangan.
(2)Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi
Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang­undangan.
(3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan
Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. informasi yang dapat membahayakan negara;
b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan
usaha dari persaingan usaha tidak sehat;
c. informasi yang berkaitan dengan hak­hak pribadi;
d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau
didokumentasikan.
• Pengecualian
Substansial
• Pengecualian
Prosedural
• Kerasahisaan
Mendasar:
Rahasia Negara,
Rahasia untuk
persaingan yang
sehat, Rahasia
Pribadi
KERAHASIAAN
NEGARA
KERAHASIAAN UNTUK
PERSAINGAN YG SEHAT
KERAHASIAAN ATAS HAK
PRIBADI
Pasal 17 a,c,d,e,f, i Pasal 17 b Pasal 17 g, h
a.Penegakan Hukum
c.Pertahanan dan Keamanan
d. Kekayaan alam
Indonesia
e.Ketahanan ekonomi nasional
f. Hubungan internasional
i. Surat-surat badan publik yang
sifatnya rahasia, kecuali atas
putusan Komisi Informasi dan
Pengadilan.
b. Perlindungan Persaiangan
usaha yang sehat dan
Perlindungan atas Kekayaan
intelektual
g. Akta Otentik dan Wasiat
Seseorang
h. Informasi Pribadi (finansial,
kapabilitas, riwayat hidup,
kondisi fisik dan psikologis)
Pasal 18 ayat (2):
Tidak termasuk informasi yang dikecualikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf
g dan huruf h, antara lain apabila :
a. pihak yang rahasianya diungkap
memberikan persetujuan tertulis; dan/atau
b. pengungkapan berkaitan dengan posisi
seseorang dalam jabatan­jabatan publik
Kelompok Informasi Dikecualikan
Pasal 19 UU KIP
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di setiap
Badan Publik wajib melakukan pengujian tentang
konsekuensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
dengan saksama dan penuh ketelitian sebelum
menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk
diakses oleh setiap Orang.
Siapa Yang Menetapkan?
­­­­­­­­­­
Penjelasan Pasal 2 ayat (4)
Yang dimaksud dengan “konsekuensi yang timbul” adalah konsekuensi yang
membahayakan kepentingan yang dilindungi berdasarkan Undang­Undang ini apabila
suatu Informasi dibuka.
MENGUJI KONSEKUENSI INFORMASI YANG DIKECUALIKAN
Informasi yang DIKECUALIKAN (Pasal 17 UU KIP),
karena memiliki konsekuensi sbb:
a.Dapat menghambat proses penegakan hukum,
b.Dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas
kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan
usaha tidak sehat;
c.Dapat membahayakan pertahanan dan keamanan
negara,
d.Dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;
e.Dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional:
f.Dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri ;
g.Dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat
pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;
h.Dapat mengungkap rahasia pribadi (misal rekaman
medik).
i. Memorandum atau surat­surat antar Badan
Publik atau intra Badan Publik, yang menurut
sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan
Komisi Informasi atau pengadilan;
j. Informasi yang tidak boleh diungkapkan
berdasarkan Undang­Undang.
Instrumen
PENGECUALIAN
a. Mengklarifikasi dan mengidentifikasi
Dasar Hukum Pengecualian
informasi (substansial maupun
prosedural).
b. Mengidentifikasi kepentingan yang
akan dilindungi melalui pengecualian
atas informasi.
c. Memeriksa relevansi pengecualian
terhadap permohonan informasi.
T a h a p a n
ProseduralSubstansial
Absolute Qualified
1
2
?
• Kerahasiaan ganda?
• Kerahasiaan derivatif?
Tutup
?
3
Buka
Tutup
Y
T
Y
T
Tujuan Yuridis
Relevansi Tujuan
Pengujian Atas Konsekuensi
KOMISI INFORMASI
• Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang
berfungsi menjalankan undang-undang KIP dan
peraturan pelaksanaannya menetapkan petunjuk
teknis standar layanan informasi publik dan
menyelesaikan sengketa informasi publik melalui
mediasi dan atau ajudikasi nonlitigasi.
• Ajudikasi nonlitigasi adalah penyelesaian sengketa
ajudikasi diluar pengadilan yang putusannya
memiliki kekuatan setara dengan putusan
pengadilan.
• Tugas KI Provinsi
menerima, memeriksa dan memutus
permohonan penyelesaian sengketa informasi
publik di daerah melalui mediasi dan atau
ajudikasi nonlitigasi.
• Kewenangan KI Provinsi
kewenangan penyelesaian sengketa yang
menyangkut badan publik tingkat provinsi yang
bersangkutan.
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Australia Vs IndonesiaPerbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Australia Vs IndonesiaSiti Sahati
 
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media SosialAncaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media SosialRusmanto Maryanto
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikMustika Aji
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui InternetPpt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui InternetTiara Arianti
 
Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikradit_bekti
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruanggege52
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptxWidhetaJD
 
Potensi kerawanan pemilu
Potensi kerawanan pemiluPotensi kerawanan pemilu
Potensi kerawanan pemiluAhsanul Minan
 
Literasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
Literasi Digital - Menjadi Netizen CerdasLiterasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
Literasi Digital - Menjadi Netizen CerdasIndriyatno Banyumurti
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 

Was ist angesagt? (20)

Perbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Australia Vs IndonesiaPerbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Australia Vs Indonesia
 
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media SosialAncaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
TUGAS RABN
TUGAS RABN TUGAS RABN
TUGAS RABN
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publik
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan Publik
 
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui InternetPpt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publik
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Literasi Digital - Internet Sehat
Literasi Digital - Internet SehatLiterasi Digital - Internet Sehat
Literasi Digital - Internet Sehat
 
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
3. SOSIALISASI PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Potensi kerawanan pemilu
Potensi kerawanan pemiluPotensi kerawanan pemilu
Potensi kerawanan pemilu
 
Literasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
Literasi Digital - Menjadi Netizen CerdasLiterasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
Literasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 

Ähnlich wie Keterbukaan Informasi Publik

UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi PublikUU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi PublikRifky Indrawan
 
UU No 14 Tahun 2008
UU No 14 Tahun 2008UU No 14 Tahun 2008
UU No 14 Tahun 2008Isal Kadal
 
Undang-Undang Nomor 1 4 Tahn 2008
Undang-Undang Nomor 1 4 Tahn 2008Undang-Undang Nomor 1 4 Tahn 2008
Undang-Undang Nomor 1 4 Tahn 2008dedemit lampung
 
UU No. 14 Tahun 2008
UU No. 14 Tahun 2008UU No. 14 Tahun 2008
UU No. 14 Tahun 2008ahmadefendi19
 
Uu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik
Uu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publikUu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik
Uu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publikRaden Andriansyah Sastradjumena
 
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptxSOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptxamrylp1
 
UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikUU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikSupri yanto
 
Undang-Undang No.14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
Undang-Undang No.14 Tentang Keterbukaan Informasi PublikUndang-Undang No.14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
Undang-Undang No.14 Tentang Keterbukaan Informasi PublikMuhammad Sirajuddin
 
Uu keterbukaan infromasi
Uu keterbukaan infromasiUu keterbukaan infromasi
Uu keterbukaan infromasiSudadi Kom
 
UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikUU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikPenataan Ruang
 
Uu.ketrbukaan informasi
Uu.ketrbukaan informasiUu.ketrbukaan informasi
Uu.ketrbukaan informasiHeriyanto Amd
 
UU Nomor 14 Tahun 2008.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2008.pdfUU Nomor 14 Tahun 2008.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2008.pdfandrerizaldy1
 
Uu no 14_tahun_2008
Uu no 14_tahun_2008Uu no 14_tahun_2008
Uu no 14_tahun_2008CIkumparan
 
Uu no 14_tahun_2008_tentang_kip
Uu no 14_tahun_2008_tentang_kipUu no 14_tahun_2008_tentang_kip
Uu no 14_tahun_2008_tentang_kiptrianita hermawati
 
Uu 2008 nomor 14 keterbukaan informasi publik
Uu 2008 nomor 14 keterbukaan informasi publikUu 2008 nomor 14 keterbukaan informasi publik
Uu 2008 nomor 14 keterbukaan informasi publikMystic333
 
ppid.kebumenkab.go.id.100919-materi-paparan-disarsippus.pptx
ppid.kebumenkab.go.id.100919-materi-paparan-disarsippus.pptxppid.kebumenkab.go.id.100919-materi-paparan-disarsippus.pptx
ppid.kebumenkab.go.id.100919-materi-paparan-disarsippus.pptxAlexandermochammad
 
Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikUndang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikOswar Mungkasa
 

Ähnlich wie Keterbukaan Informasi Publik (20)

PPID.ppt
PPID.pptPPID.ppt
PPID.ppt
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi PublikUU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
 
UU No 14 Tahun 2008
UU No 14 Tahun 2008UU No 14 Tahun 2008
UU No 14 Tahun 2008
 
Undang-Undang Nomor 1 4 Tahn 2008
Undang-Undang Nomor 1 4 Tahn 2008Undang-Undang Nomor 1 4 Tahn 2008
Undang-Undang Nomor 1 4 Tahn 2008
 
UU No. 14 Tahun 2008
UU No. 14 Tahun 2008UU No. 14 Tahun 2008
UU No. 14 Tahun 2008
 
Uu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik
Uu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publikUu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik
Uu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik
 
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptxSOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
SOSIALISASI SUMSEL (1).pptx
 
UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikUU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
 
Undang-Undang No.14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
Undang-Undang No.14 Tentang Keterbukaan Informasi PublikUndang-Undang No.14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
Undang-Undang No.14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
 
Uu keterbukaan infromasi
Uu keterbukaan infromasiUu keterbukaan infromasi
Uu keterbukaan infromasi
 
UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikUU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
 
Uu.ketrbukaan informasi
Uu.ketrbukaan informasiUu.ketrbukaan informasi
Uu.ketrbukaan informasi
 
UU Nomor 14 Tahun 2008.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2008.pdfUU Nomor 14 Tahun 2008.pdf
UU Nomor 14 Tahun 2008.pdf
 
Uu no 14_tahun_2008
Uu no 14_tahun_2008Uu no 14_tahun_2008
Uu no 14_tahun_2008
 
Uu no 14_tahun_2008_tentang_kip
Uu no 14_tahun_2008_tentang_kipUu no 14_tahun_2008_tentang_kip
Uu no 14_tahun_2008_tentang_kip
 
Uu 2008 nomor 14 keterbukaan informasi publik
Uu 2008 nomor 14 keterbukaan informasi publikUu 2008 nomor 14 keterbukaan informasi publik
Uu 2008 nomor 14 keterbukaan informasi publik
 
ppid.kebumenkab.go.id.100919-materi-paparan-disarsippus.pptx
ppid.kebumenkab.go.id.100919-materi-paparan-disarsippus.pptxppid.kebumenkab.go.id.100919-materi-paparan-disarsippus.pptx
ppid.kebumenkab.go.id.100919-materi-paparan-disarsippus.pptx
 
Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikUndang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Undang Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
 
Uu 2008 14..
Uu 2008 14..Uu 2008 14..
Uu 2008 14..
 

Mehr von FKP2B Cikarang

Program Kerja FKP2B Cikarang 2016-2019
Program Kerja FKP2B Cikarang 2016-2019Program Kerja FKP2B Cikarang 2016-2019
Program Kerja FKP2B Cikarang 2016-2019FKP2B Cikarang
 
Rekomendasi RAPAT UMUM ANGGOTA yang Pertama
Rekomendasi RAPAT UMUM ANGGOTA yang PertamaRekomendasi RAPAT UMUM ANGGOTA yang Pertama
Rekomendasi RAPAT UMUM ANGGOTA yang PertamaFKP2B Cikarang
 
Susunan Pengurus FKP2B Cikarang
Susunan Pengurus FKP2B CikarangSusunan Pengurus FKP2B Cikarang
Susunan Pengurus FKP2B CikarangFKP2B Cikarang
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikFKP2B Cikarang
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahFKP2B Cikarang
 
Peraturan perundang-undangan-amdal
Peraturan perundang-undangan-amdalPeraturan perundang-undangan-amdal
Peraturan perundang-undangan-amdalFKP2B Cikarang
 
Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikFKP2B Cikarang
 

Mehr von FKP2B Cikarang (7)

Program Kerja FKP2B Cikarang 2016-2019
Program Kerja FKP2B Cikarang 2016-2019Program Kerja FKP2B Cikarang 2016-2019
Program Kerja FKP2B Cikarang 2016-2019
 
Rekomendasi RAPAT UMUM ANGGOTA yang Pertama
Rekomendasi RAPAT UMUM ANGGOTA yang PertamaRekomendasi RAPAT UMUM ANGGOTA yang Pertama
Rekomendasi RAPAT UMUM ANGGOTA yang Pertama
 
Susunan Pengurus FKP2B Cikarang
Susunan Pengurus FKP2B CikarangSusunan Pengurus FKP2B Cikarang
Susunan Pengurus FKP2B Cikarang
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset Daerah
 
Peraturan perundang-undangan-amdal
Peraturan perundang-undangan-amdalPeraturan perundang-undangan-amdal
Peraturan perundang-undangan-amdal
 
Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baik
 

Kürzlich hochgeladen

Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024ssuser8905b3
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxRyanWinter25
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 

Kürzlich hochgeladen (14)

Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 

Keterbukaan Informasi Publik

  • 1. IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Presented by Ir. H.M. ILHAM, MM. Kabid Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi DISHUBKOMINFO PROV. NTB
  • 2. KERANGKA HUKUM KIP DI INDONESIA UU Kerahasiaan Negara UU Pelayanan Publik UU Kearsipan UU KIP merupakan jalan tengah (the third way) dan moderat dalam memberikan perlindungan terhadap negara, warga, dan civil society.
  • 3. SISTEMATIKA UU No. 14 Tahun 2008 BAB I KETENTUAN UMUM. BAB II ASAS DAN TUJUAN. BAB III HAK DAN KEWAJIBAN PEMOHON DAN PENGGUNA INFORMASI PUBLIK SERTA HAK DAN KEWAJIBAN BADAN PUBLIK. BAB IV INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN. BAB V INFORMASI YANG DIKECUALIKAN. BAB VI MEKANISME MEMPEROLEH INFORMASI. BAB VII KOMISI INFORMASI. BAB VIII KEBERATAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI KOMISI INFORMASI. BAB IX HUKUM ACARA KOMISI. BAB X GUGATAN KE PENGADILAN DAN KASASI. BAB XI KETENTUAN PIDANA. BAB XII KETENTUAN LAIN – LAIN. BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN. BAB XIV KETENTUAN PENUTUP.
  • 4. BADAN PUBLIK Badan Publik adalah Lembaga eksekutif ,legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD, atau organisasi Non-Pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD, sumbangan masyarakat dan/atau luar negeri. INFORMASI Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda – tanda yang mengandung nilai, makna, dan Pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik. INFORMASI PUBLIK Informasi Publik Adalah Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
  • 5. HAK PEMOHON INFORMASI (Pasal 4) KEWAJIBAN PENGGUNA INFORMASI (Pasal 5) 1. Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan sumber dari mana ia memperoleh Informasi Publik, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri maupun untuk keperluan publikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 1.Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini. 2.Setiap orang berhak : a.Melihat dan mengetahui Informasi Publik; b.Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk memperoleh Informasi Publik; c.Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan sesuai dengan Undang-Undang ini; dan/atau d.Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3.Setiap pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaan Informasi Publik disertai alasan permintaan tersebut. 4.Setiap pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke pengadilan apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.
  • 6. HAK BADAN PUBLIK (Pasal 6) KEWAJIBAN BADAN PUBLIK (Pasal 7) 1.Badan publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada pemohon Informasi Publik; 2.Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan; 3.Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. 1.Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3.Informasi publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, adalah : a. Informasi yang dapat membahayakan negara; b. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat; c. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi; d. Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau e. Informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.
  • 7. Kewajiban Badan Publik dalam Penyediaan Informasi Publik Daftar Informasi Publik yang terbuka dan yang di kecualikan Daftar Informasi Publik PPID SOP
  • 8. PPID di Badan Publik Legali tas/ SK Status /Posisi Apa dan Siapa Tugas dan Peran
  • 9. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) KeterbukaanInformasi Publik UU No. 14 th 2008 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di badan publik. SIAPA ?
  • 10. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disebut PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan Publik dan bertanggungjawab langsung kepada atasan PPID sebagaimana dimaksud pada Peraturan ini. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disebut PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan Publik dan bertanggungjawab langsung kepada atasan PPID. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perki No. 1 th 2010 Perki No. 1 th 2013 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi, selanjutnya disingkat PPID, adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan Publik. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disingkat PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab dalam pengumpulan, pendokumentasian, penyimpanan, pemeliharaan, penyediaan, distribusi, dan pelayanan informasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. PP No. 61 th 2010 PermeNda gri No. 35 th 2010
  • 11. Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang bersangkutan. Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang bersangkutan yang ditunjuk dan/atau bertanggungjawab dalam memberi tanggapan tertulis atas keberatan permohonan informasi publik yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik. Atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perki No. 1 th 2010 Perki No. 1 th 2013
  • 12. Humas Dinas Infokom Pasal 21 ayat (2) Dalam hal PPID belum ditunjuk, tugas dan tanggung jawab PPID dapat dilakukan oleh unit atau dinas di bidang informasi, komunikasi, dan/atau kehumasan.
  • 13. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PPID bertugas dan bertanggung jawab dalam : 1.Mengkoordinasikan dan mengkonsoladasikan pengumpulan bahan informasi dan dikumentasi dari PPID Pembantu. 2.Penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian, dan pengamanan informasi 3.Pelayanan informasi sesuai dengan aturan yang berlaku 4.Pelayanan Informasi Publik yang cepat, tepat, dan sederhana 5.Penetapan prosedur operasional penyebarluasan Informasi Publik 6.Pengujian Konsekuensi 7. Pengklasifikasian Informasi dan / atau pengubahannya 8.Penetapan Informasi yang dikecualikan yang telah habis Jangka Waktu Pengecualiannya sebagai Informasi Publik yang dapat di akses, dan 9.Penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik
  • 14. Permendagri No. 35 Tahun 2010 Ps. 7, ayat (1) Untuk mengelola pelayanan informasi dan dokumentasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah ditetapkan PPID PP No. 61 Tahun 2010 Ps. 12, ayat (1) Pejabat yg dpt ditunjuk sbg PPID di lingkungan Badan Publik Negara yg berada di Pusat dan Daerah merupakan pejabat yg membidangi informasi publik UUNO. 14 TAHUN 2008 Ps. 13, ayat (1) Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat dan sedehana setiap Badan Publik; a. Menunjuk PPID Aplikasi P P I D DIP Pendanaan Laporan Pelayanan Informasi S O P Struktur PPID Bagan Alur Panduan PPID bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Kelengkapan PPID Ruang Pelayanan Informasi
  • 15. • Pengumpulan informasi dari SKPD - SKPD • Sistem pendokumentasian informasi dalam bentuk softcopy • Sistem pendokumentasian informasi dalam bentuk hardcopy • Pelayanan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala • Pelayanan informasi yang tersedia setiap saat • Pelayanan informasi yang wajib diumumkan secara serta merta • Pengecualian informasi melalui uji konsekuensi • Penanganan keberatan dan sengketa informasi di Komisi Informasi MEMBANGUN SISTEM PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
  • 16. BADAN PUBLIK INFORMASI PUBLIK PPID PEMOHON INFORMASI MEKANISME PERMOHONAN INFORMASI
  • 17. Jenis Informasi menurut UU KIP berdasarkan status dan prosedur penyampaian Informasi yang dikecualikan (Pasal 17), karena memiliki konsekuensi sbb: a.Dapat menghambat proses penegakan hukum, b.Dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat; c.Dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara, d.Dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia; e.Dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional: f.Dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri : g.Dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang; h.Dapat mengungkap rahasia pribadi (misal rekaman medik). i. Memorandum atau surat­surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan; j. Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang­Undang.
  • 18. INFORMASI BERKALA Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan secara berkala  Disediakan/diumumkan secara rutin, teratur, dan dalam jangka waktu tertentu setidaknya setiap 6 bulan sekali;  Penyebarluasan informasi disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami;  Mencakup:  informasi berkaitan dengan Badan Publik (profil, kedudukan, kepengurusan, maksud & tujuan didirikannya badan publik);  informasi kegiatan dan kinerja Badan Publik;  informasi ttg laporan keuangan;  informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang- undangan.
  • 19. • Informasi yang WAJIB DIUMUMKAN secara berkala (6 bulan sekali) 1. PROFIL BADAN PUBLIK • Alamat dan Kedudukan • Visi, Misi, Tugas, dan Fungsi • Struktur organisasi dan riwayat singkat pejabat eselon • Gambaran satker pada masing-masing BP • LHKPN (ringkasan) 2. KEGIATAN DAN KINERJA BADAN PUBLIK • Nama program dan penanggung jawab (DIPA/RKA-KL) • Jadwal kegiatan dan capaian bulanan • Siklus perencanaan dan penganggaran, termasuk konsultasi publik atas draft regulasi • Informasi pelayanan khusus tentang hak masyarakat • Informasi penerimaan pegawai 3. LAPORAN KEUANGAN • Rencana dan realisasi anggaran • Neraca • Daftar aset Badan Publik 4. INFORMASI LAIN YANG DIATUR DALAM PERUNDANG-UNDANGAN • Layanan pengadaan barang dan jasa • Layanan pengaduan masyarakat 5. REGULASI • Regulasi terkait fungsi dan tugas Badan Publik • Peraturan internal yang dikeluarkan Badan Publik • SOP pelayanan informasi • PPID • Daftar Informasi Publik
  • 20. Informasi LAPORAN KEUANGAN WAJIB DIMUMUKAN berkala Pasal 9 UU KIP, Juncto PerKI 1/2010 SLIP C INFORMASI MENGENAI LAPORAN KEUANGAN 1 Informasi Rencana dan laporan realisasi anggaran 2 Informasi Neraca 3 Informasi Laporan Arus kas dan catatan atas laporan keuangan 4 Informasi daftar investasi dan aset (administrasi barang milik negara)
  • 21. INFORMASI SERTA MERTAInformasi Yang harus diumumkan secara serta merta Wajib diumumkan tanpa penundaan; Menyangkut ancaman terhadap hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum; Informasi aktif. Artinya informasi yang wajib diumumkan seketika terjadinya keadaan yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum; Misal: informasi tentang bencana, kerusuhan massal, dll.
  • 22. INFORMASI SETIAP SAATInformasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat Informasi Pasif. Artinya, untuk memperolehnya harus dilakukan dengan mengajukan permintaan; Wajib dan rutin disediakan badan publik; Informasi yang wajib tersedia setiap saat mencakup : • Daftar seluruh informasi dalam penguasaan badan publik; • Keputusan badan publik dan pertimbangannya; • Kebijakan badan publik dan dokumen pendukungnya; • Rencana proyek dan anggaran tahunannya; • Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga; • Informasi dalam pertemuan yang bersifat terbuka untuk umum; • Prosedur kerja yang berkaitan dengan layanan publik; • Laporan layanan akses informasi; • Informasi lain yang telah dinyatakan terbuka untuk diakses publik berdasar putusan Sengketa Informasi Publik.
  • 23. No Ringkasan Isi Informasi Pejabat/Unit/S atker yg Menguasai Penanggungja wab Pembuatan/P enerbitan Informasi Waktu & Tempat Pembuatan Informasi Format Informasi yang Tersedia Jangka Waktu Penyimpan DAFTAR INFORMASI PUBLIK Cara memberikan layanan informasi publik a) Lakukan pengklasifikasian dan pendokumentasian informasi publik; b) Buat daftar informasi publik dan daftar informasi yang dikecualikan; c) Berikan layanan informasi proaktif (mengumumkan secara berkala), dan memberikan layanan informasi atas dasar permintaan (layanan pasif)
  • 24. … LANJUTAN PENGECUALIAN  Informasi yang dimohon: ………………………… ………………………… …………………………  Alasan penolakan (konsekuensi) o Pasal 17 (a-i) UU KIP ……………………….. ……………………….. o Undang-undang lain (j) ……………………….. ……………………….. PENGECUALIAN  Informasi yang dimohon: ………………………… ………………………… …………………………  Alasan penolakan (konsekuensi) o Pasal 17 (a-i) UU KIP ……………………….. ……………………….. o Undang-undang lain (j) ……………………….. ………………………..Konsekuensi apa yang akan ditimbulkan? Informasi dikecualikan? Y PERTIMBANGAN  Masyarakat tetap dapat berpartisipasi secara efektif dalam pembuatan keputusan yang memiliki dampak serius pada publik;  Masyarakat tetap dapat memperoleh informasi mengenai kemungkinan bahaya bagi kesehatan dan keselamatannya serta upaya-upaya yang memadai untuk mencegahnya;  Pihak yang berwenang tetap dapat bertindak secara adil terhadap masyarakat;  Masyarakat tetap tidak akan mengalami kerugian akibat penyalahgunaan wewenang;  Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat tetap dapat diketahui oleh publik  Akuntabilitas Badan Publik tetap terjaga. Mengkaji Pertimbangan TATA CARA PENGECUALIAN Dokumen IP
  • 25. Standar Layanan Informasi Publik Melalui Permohonan Pemberi- tahuan Tertulis • Lampiran V Peraturan KI No. 1 thn 2010 Pengisian Buku Registrasi Menginginkan Salinan Melihat Dokumen Permohonan • Diisi pemohon • Diisi petugas Tertulis Tidak Tertulis Melalui Pengumuman Melalui Permohonan Layanan Informasi Publik • 10 hari kerja untuk pemberitahuan tertulis • 7 hari kerja untuk perpanjangan Nomor Registrasi • Lampiran IV Peraturan KI No. 1 thn 2010 Form Permohonan • Lampiran III Peraturan KI No. 1 thn 2010
  • 26. Pemberitahuan Tertulis : 1. Informasi Publik dibawah penguasaannya atau tidak 2. Memberitahukan BP mana yang menguasai informasi publik tersebut 3. Menerima atau menolak Informasi Publik dan alasannya 4. Bentuk Informasi Publik apa yang tersedia 5. Biaya dan cara pembayaran untuk mendapatkan Informasi Publik 6. Waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan Informasi Publik tersebut 7. Penjelasan atas atas penghitaman/ pengaburan informasi yang dimohon ( jika ada) 8. Penjelasan jika informasi tidak dapat diberikan
  • 27. Pengajuan keberatan internal Pengajuan Permohonan Puas? Pengajuan Keberatan ke Atasan Puas? Selesai (10 + 7) hari kerja 14 hari kerja • Jika PPID tidak memberitahukan kebutuhan perpanjangan, pemohon dapat mengajukan kepada atasan PPID • Maksimum waktu perpanjangan adalah 7 hari kerja • Jika Atasan PPID tidak memberikan jawaban, berarti sama dengan penolakan • Pemohon diberikan waktu maksimum 14 hari kerja untuk mengajukan keberatan melalui komisi informasi Pengajuan Keberatan ke Komisi Informasi T T Y Selesai Y 30 hari kerja
  • 28.
  • 29.
  • 30. ASAS PENGECUALIAN DI BADAN PUBLIK: KONSEKUENSI BAHAYA Asas Pengecualian dalam UU KIP Pasal 2 UU KIP: (1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik. (2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas. (3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana. (4) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang­Undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya DASARHUKUM
  • 31. Jenis Pengecualian Dalam UU KIP Pasal 6 UU KIP: (1) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan. (2)Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan. (3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. informasi yang dapat membahayakan negara; b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat; c. informasi yang berkaitan dengan hak­hak pribadi; d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan. • Pengecualian Substansial • Pengecualian Prosedural • Kerasahisaan Mendasar: Rahasia Negara, Rahasia untuk persaingan yang sehat, Rahasia Pribadi
  • 32. KERAHASIAAN NEGARA KERAHASIAAN UNTUK PERSAINGAN YG SEHAT KERAHASIAAN ATAS HAK PRIBADI Pasal 17 a,c,d,e,f, i Pasal 17 b Pasal 17 g, h a.Penegakan Hukum c.Pertahanan dan Keamanan d. Kekayaan alam Indonesia e.Ketahanan ekonomi nasional f. Hubungan internasional i. Surat-surat badan publik yang sifatnya rahasia, kecuali atas putusan Komisi Informasi dan Pengadilan. b. Perlindungan Persaiangan usaha yang sehat dan Perlindungan atas Kekayaan intelektual g. Akta Otentik dan Wasiat Seseorang h. Informasi Pribadi (finansial, kapabilitas, riwayat hidup, kondisi fisik dan psikologis) Pasal 18 ayat (2): Tidak termasuk informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf g dan huruf h, antara lain apabila : a. pihak yang rahasianya diungkap memberikan persetujuan tertulis; dan/atau b. pengungkapan berkaitan dengan posisi seseorang dalam jabatan­jabatan publik Kelompok Informasi Dikecualikan
  • 33. Pasal 19 UU KIP Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di setiap Badan Publik wajib melakukan pengujian tentang konsekuensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dengan saksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap Orang. Siapa Yang Menetapkan? ­­­­­­­­­­ Penjelasan Pasal 2 ayat (4) Yang dimaksud dengan “konsekuensi yang timbul” adalah konsekuensi yang membahayakan kepentingan yang dilindungi berdasarkan Undang­Undang ini apabila suatu Informasi dibuka.
  • 34. MENGUJI KONSEKUENSI INFORMASI YANG DIKECUALIKAN Informasi yang DIKECUALIKAN (Pasal 17 UU KIP), karena memiliki konsekuensi sbb: a.Dapat menghambat proses penegakan hukum, b.Dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat; c.Dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara, d.Dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia; e.Dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional: f.Dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri ; g.Dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang; h.Dapat mengungkap rahasia pribadi (misal rekaman medik). i. Memorandum atau surat­surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan; j. Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang­Undang. Instrumen PENGECUALIAN
  • 35. a. Mengklarifikasi dan mengidentifikasi Dasar Hukum Pengecualian informasi (substansial maupun prosedural). b. Mengidentifikasi kepentingan yang akan dilindungi melalui pengecualian atas informasi. c. Memeriksa relevansi pengecualian terhadap permohonan informasi. T a h a p a n ProseduralSubstansial Absolute Qualified 1 2 ? • Kerahasiaan ganda? • Kerahasiaan derivatif? Tutup ? 3 Buka Tutup Y T Y T Tujuan Yuridis Relevansi Tujuan Pengujian Atas Konsekuensi
  • 36. KOMISI INFORMASI • Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan undang-undang KIP dan peraturan pelaksanaannya menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan atau ajudikasi nonlitigasi. • Ajudikasi nonlitigasi adalah penyelesaian sengketa ajudikasi diluar pengadilan yang putusannya memiliki kekuatan setara dengan putusan pengadilan.
  • 37. • Tugas KI Provinsi menerima, memeriksa dan memutus permohonan penyelesaian sengketa informasi publik di daerah melalui mediasi dan atau ajudikasi nonlitigasi. • Kewenangan KI Provinsi kewenangan penyelesaian sengketa yang menyangkut badan publik tingkat provinsi yang bersangkutan.

Hinweis der Redaktion

  1. Note: You understand that Microsoft does not endorse or control the content provided in the following presentation.