SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Downloaden Sie, um offline zu lesen
TEORI PASANGAN ELEKTRON (VSEPR)
Semua zat pada dasarnya terdiri atas atom-atom. Atom-atom sejenis akan berikatan
membentuk molekul unsur, sedangkan atom-atom yang berbeda jenis akan berikatan
membentuk molekul senyawa. Pada tiap molekul tersebut terdapat gaya tarik menarik antar
atom yang disebut dengan ikatan kimia.
Pada saat atom-atom berikatan membentuk molekul maka atom-atom tersebut akan
menempatkan dirinya dalam posisi tertentu. Cara atom-atom saling berikatan, jenis ikatan
antar atom dan gaya-gaya yang terjadi antar atom mempengaruhi penempatan atom-atom
tersebut dalam ruang sehingga menghasilkan bentuk-bentuk molekul tertentu. Para pakar
kimia telah menggolongkan bentuk molekul ke dalam beberapa bentuk ruang tiga dimensi
atau disebut dengan geometri molekul.
Ada 2 cara dalam menentukan geometri molekul senyawa kovalen sederhana, yaitu
dengan teori jumlah pasangan elektron di sekitar kulit atom yang dikenal dengan nama teori
VSEPR (Valence Shell Elektron Pairs Repolsion) dan dengan teori hibridisasi.
Teori VSEPR
Dalam suatu molekul, atom diikat oleh atom yang lainnya dengan menggunakan
pasangan elektron yang berada dalam kulit terluar atom pusat. Pasangan-pasangan elektron
ini akan berusaha saling menjauhi sehingga gaya tolak menolak pasangan elektron menjadi
minimum. Hal ini menjadi dasar Teori VSEPR yang dikemukakan oleh Sidgwick Powell dan
Nylholm Gillespie. Teori VSEPR disebut juga teori domain elektron atau teori tolakan
pasangan elektron kulit terluar atom.
Teori VSEPR menerangkan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Pasangan-pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat baik pasangan elektron bebas
(PEB) maupun pasangan elektron terikat (PEI) akan tolak menolak satu sama lain sejauh
mungkin sehingga gaya tolakannya menjadi minimum.
2. Kekuatan tolakan antar pasangan elektron berbeda-beda. Tolakan PEB-PEB > tolakan PEB-
PEI > PEI-PEI. Hal ini terjadi karena PEB hanya terdapat pada satu atom saja, sehingga
dapat bergerak bebas dan menempati ruang lebih besar dibandingkan PEI. Akibat dari
tolakan dari PEB tersebut maka sudut ikatan PEI menjadi lebih kecil.
3. Teori ini tidak menggunakan orbital atom, yang penting kita mengetahui banyaknya pasangan
elektron terluar di sekitar atom pusat, baik PEB maupun PEI dengan menggunakan struktur
titik elektronnya (struktur lewis) kemudian menentukan posisi PEI untuk meramalkan
geometri molekulnya.
Beberapa geometri suatu molekul yang dapat diramalkan dengan menggunakan teori
VSEPR adalah sebagai berikut;
1. Geometri linier
Geometri linier adalah bangun ruang molekul yang atom-atom penyusun molekulnya
berada dalam suatu garis lurus. Contoh geometri linier misalnya pada berilium Florida (BeF2).
Berilium (Be) mempunyai nomor atom 4. Konfigurasi Be = [He] 2s2 jadi elektron terluarnya =
2. Dua elektron ini digunakan Be untuk berikatan dengan F, sehingga Be menjadi atom pusat
yang memiliki dua pasang elektron ikatan pada kulit terluarnya. Struktur lewis BeF2 adalah
sebagai berikut;
Kedua pasangan elektron ikatan tersebut akan menempati posisi yang berlawanan untuk
meminimalkan tolakan. Sudut F-Be-F yang terbentuk sebesar 1800 atau membentuk garis
lurus. Geometri molekulnya adalah linier seperti tampak pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 geometri molekul BeF2
2. Geometri trigonal planar
Geometri trigonal planar merupakan bangun ruang suatu molekul dimana atom pusatnya
dikelilingi oleh tiga atom lainnya. Ketiga atom tersebut menempati sudut-sudut segitiga datar.
Contoh geometri trigonal planar misalnya pada boron triflorida (BF3). Boron (B) mempunyai
nomor atom 5. Konfigurasi elektron B = [He] 2s2 2p1. Jumlah elektron terluar = 3. Ketiga
elektron ini digunakan untuk berikatan dengan F, sehingga B sebagai atom pusat memiliki
tiga pasang elektron ikatan pada kulit terluarnya. Struktur lewis BF3 sebagai berikut;
Untuk meminimalkan tolakan maka ketiga pasangan elektron tersebut masing-masing
akan menempati sudut pada segitiga sama sisi pada bidang datar. Sudut yang terbentuk
sebesar 1200. Geometri molekulnya adalah segitiga datar atau trigonal planar seperti yang
terdapat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2. geometri BF3
3. Geometri tetrahedral
Geometri tetrahedral adalah bangun ruang limas empat sisi dengan muka segitiga
equilateral. Contoh geometri tetrahedral misalnya pada molekul metana (CH4). Atom karbon
(C) dengan nomor atom 6, mempunyai konfigurasi elektron [He] 2s2 2p2. elektron terluarnya
adalah empat. Keempat elektron tersebut digunakan untuk melakukan ikatan dengan H,
sehinggga atom C sebagai atom pusat memiliki empat pasang elektron ikatan di sekitar kulit
terluarnya. Keempat pasang elektron tersebut meminimalkan tolakan dengan menempatkan
dirinya pada sudut-sudut tetrahedral. Semua sudut ikatan H-C-H sebesar 109,50. Geometri
molekulnya adalah tetrahedral.
Pasangan elektron bebas di sekitar kulit terluar atom pusat dapat mempengaruhi geometri
molekulnya, misalnya pada molekul amoniak (NH3). Pada molekul amoniak, nitrogen (N)
mempunyai lima elektron pada kulit terluarnya. tiga elektron digunakan untuk berikatan
dengan H sedangkan dua elektron membentuk pasangan elektron bebas. Jadi N sebagai
atom pusat tiga pasangan elektron ikatan dan satu pasang elektron bebas. Tolakan minimal
dicapai jika tiga pasang elektron ikatan berada pada sudut segitiga equilateral dan atom
pusat N berada di bagian atas segitiga equilateral. Geometri molekulnya adalah trigonal
piramida atau limas segitiga. Karena tolakan PEB-PEI > PEI-PEI maka PEB membutuhkan
ruang lebih besar daripada PEI sehingga sudut ikatan H-N-H mengecil menjadi 1070.
Pada molekul air (H2O), pasangan elektron ikatannya hanya dua pasang, dua pasang
lainnya adalah pasangan elektron bebas. Adanya dua pasang elektron bebas ini akan semakin
membuat kecil sudut ikatan H-O-H menjadi 105,30. Geometri molekul H2O adalah V atau
bengkok. Geometri molekul CH4, NH3 dan H2O dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 geometri molekul CH4 , NH3 dan H2O
4. Geometri trigonal bipiramida
Geometri trigonal bipiramida merupakan bangun ruang yang tersusun atas dua buah limas
segitiga dengan bagian mukanya dipersekutukan. Contoh molekulnya adalah pospor
pentaklorida (PCl5). Pospor (P) memiliki lima elektron terluar yang seluruhnya digunakan
untuk berikatan dengan Cl membentuk lima pasang elektron ikatan. Kelima pasang elektron
tersebut menempati dua posisi yang tidak ekivalen untuk meminimalkan tolak menolak antara
pasangan elektron. Tiga pasang elektron masing-masing akan menempati posisi di puncak
segitiga equilateral dengan sudut Cl-P-Cl sebesar 1200 sedangkan dua pasang ikatan lainnya
masing-masing menempati puncak aksial dengan sudut Cl-P-Cl sebesar 900.
Jika suatu molekul mempunyai pasangan elektron bebas diantara kelima pasangan
elektronnya, maka pasangan elektron bebas akan menempati posisi equatorial. Hal ini
dikarenakan pasangan elektron bebas selalu ingin menempati daerah yang lebih luas.
Semakin banyak pasangan elektron bebasnya maka sudut ikatannya semakin kecil. Sebagai
contoh pada molekul SF4, akibat adanya satu pasang elektron bebas, sudut ikatan F-S-F pada
posisi aksial mengecil menjadi 86.80 dan pada posisi equatorial menjadi 101,50. Beberapa
contoh adanya pengaruh pasangan elektron bebas pada bentuk geometri dapat dilihat pada
gambar 2.4.
Gambar 2.4. geometri untuk PCl5, SF4, ClF3 dan I3
-
5. Geometri oktahedral
Geometri oktahedral merupakan suatu bangun ruang yang mempunyai delapan muka
segitiga, dibentuk dari dua buah limas dengan alas segiempat yang dipersekutukan. Contoh
molekul dengan geometri oktahedral adalah belerang heksaflorida (SF6). Dalam molekul ini,
terdapat enam pasang elektron kulit terluar pada atom pusat belerang (S). Tolakan antar
pasangan elektron akan minimal jika keenam pasang elektron itu berada pada sudut-sudut
oktahedral. Geometri oktahedral memiliki enam puncak dan delapan muka berupa segitiga
equilateral yang identik. Semua sudut F-S-Fnya sama yaitu sebesar 900. Perubahan geometri
akibat adanya pasangan elektron bebas dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 geometri molekul SF6, ClF5 dan XeF4
6. Geometri molekul yang memiliki ikatan rangkap menurut model VSEPR dianggap sebagai satu
gugusan elektron seperti ikatan tunggal. Contohnya molekul CO2. Geometrinya linier seperti
pada gambar 2.6.
Gambar 2.6. geometri molekul CO2
7. Pada Senyawa ion, kedudukan muatan ion dalam geometri tidak dapat ditunjukkan sebab
muatan ion bukan milik salah satu spesi dalam molekul itu, tetapi menjadi satu kesatuan
dengan spesi yang terdapat pada ion itu, sehingga untuk menunjukkan bahwa geometri itu
adalah ion, hanya dapat ditunjukkan pada struktur lewisnya saja. Contoh pada molekul
H3O+,
struktur lewisnya adalah
geometrinya segitiga piramida seperti pada gambar 2.7.
Gambar 2.7. geometri molekul ion H3O+
Geometri suatu molekul menurut teori VSEPR dapat pula diramalkan dengan
menghitung jumlah pasangan elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan.
Perumusan umum yang dapat digunakan adalah
Keterangan :
A = Atom pusat
X = atom yang terikat pada atom pusat
m = jumlah pasangan elektron yang terikat (PEI)
E = pasangan elektron bebas yang berpengaruh pada bentuk molekul karena akan mendorong
pasangan elektron ikatan untuk lebih saling mendekat satu sama lain sehingga membentuk
suatu struktur tidak sesuai dengan bentuk molekul dasar.
n = jumlah pasangan elektron bebas (PEB). n = (EV – X)/2 jika ikatannya tunggal dan n =(EV –
2X)/2 jika ikatannya rangkap.
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
Contoh soal:
Tentukan tipe molekul dan geometri molekul dari senyawa-senyawa biner berikut ini;
a. BF3 b. XeO4
Jawab.
a. Atom pusat pada BF3 = B, Konfigurasi 5B = [He] 2s2 2p1 dan 9F = [He] 2s2 2p5 maka BF3
ikatannya kovalen tunggal, jadi Jumlah elektron valensi B (EV) = 3, Jumlah pasangan
elektron ikatan (m) = 3
Jumlah pasangan elektron bebas (n) = (3-3)/2 = 0
Jadi tipe molekul = AX3 Geometri molekulnya = segitiga datar
a. Atom pusat pada XeO4 = Xe, konfigurasi elektron 54Xe = [Kr] 5s2 4d10 3p6 dan 8O =[He] 2s2
2p4 maka XeO4 ikatannya rangkap, jadi Jumlah elektron valensi Xe (EV) = 8, jumlah
pasangan elektron ikatan (m) = 4
Jumlah pasangan elektron bebas (n) = (8-2x4)/2 = 0
Jadi tipe molekul = AX4 Geometri molekulnya = tetrahedral
Secara umum, hasil perumusan dengan teori VSEPR untuk meramalkan geometri
molekul sederhana ditunjukkan pada tabel 2.1.
Pasangan elektron Struktur
pasangan
elektron
Geometri molekul
Tipe
molekul
Contoh
senyawa
Ikatan Bebas Total
2 0 2 Linier Linier AX2 BeCl2
3
2
0
1
3 Segitiga
datar
Segitiga datar
Bengkok atau V
AX3
AX2E
BCl3
SnCl2
4 0 4 tetrahedral Tetrahedral AX4 CCl4 &
SiH4
3
2
1
2
Segitiga piramida
Bengkok atau V
AX3E
AX2E2
NH3 &
PCl3
H2O &
SCl2
5
4
3
2
0
1
2
3
5 Segitiga
bipiramida
Segitiga
bipiramida
Jungkat-jungkit
Bentuk T
linier
AX5
AX4E
AX3E2
AX2E2
PCl5 & PF5
SF4
ClF3
XeF2
6
5
4
0
1
2
6 oktahedral Oktahedral
Segiempat
piramida
Segiempat datar
AX6
AX5E
AX4E2
SF6
ClF5
XeF4
Tabel 2.1 Geometri molekul menurut teori VSEPR

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaily Indaryani
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiFransiska Puteri
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksnurul limsun
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliLolla Mustafa
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksCha Cha D Talo
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar itriyanidesi
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-suliesSaif Azhar
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airPT. SASA
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Christina McQueeny
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
 

Was ist angesagt? (20)

Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloid
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Hukum-hukum Gas
Hukum-hukum GasHukum-hukum Gas
Hukum-hukum Gas
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar i
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
Ppt. kimia kelimpahan unsur dan unsur alkali (gol. 1)
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Laporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju ReaksiLaporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju Reaksi
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 

Ähnlich wie Teori pasangan elektron

Fauziah harsyah 8136142009
Fauziah harsyah 8136142009Fauziah harsyah 8136142009
Fauziah harsyah 8136142009FauziahHarsyah
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...ZainulHasan13
 
bentuk-molekul.ppt
bentuk-molekul.pptbentuk-molekul.ppt
bentuk-molekul.pptYusri54
 
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdfBuku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdfekocahyono57
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryUniversity Of Jakarta
 
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaTabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaAstika Rahayu
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereenWarnet Raha
 
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritasIkatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritasFahmi Hidayat
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,SetyaAyuAprilia2
 
Geometri molekul vespr
Geometri molekul vesprGeometri molekul vespr
Geometri molekul vesprJhoniBie
 
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxPPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxFatihIzzulhaq
 
1 konfigurasi elektron
1 konfigurasi elektron1 konfigurasi elektron
1 konfigurasi elektronSinCosTan5
 
PPT Ikatan kovalen koordinasi
PPT Ikatan kovalen koordinasiPPT Ikatan kovalen koordinasi
PPT Ikatan kovalen koordinasiAmeliaMoniq1
 
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa KovalenBentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa KovalenElisabethYesi
 

Ähnlich wie Teori pasangan elektron (20)

Fauziah harsyah 8136142009
Fauziah harsyah 8136142009Fauziah harsyah 8136142009
Fauziah harsyah 8136142009
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.6. Bentuk Molekul, Teori VSEPR, dan Domain Elektron ...
 
bentuk-molekul.ppt
bentuk-molekul.pptbentuk-molekul.ppt
bentuk-molekul.ppt
 
Bentuk molekul
Bentuk molekulBentuk molekul
Bentuk molekul
 
bentuk molekul
bentuk molekulbentuk molekul
bentuk molekul
 
Tugas kimia
Tugas kimiaTugas kimia
Tugas kimia
 
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdfBuku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
 
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaTabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritasIkatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
 
Geometri molekul vespr
Geometri molekul vesprGeometri molekul vespr
Geometri molekul vespr
 
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxPPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
 
1 konfigurasi elektron
1 konfigurasi elektron1 konfigurasi elektron
1 konfigurasi elektron
 
PPT Ikatan kovalen koordinasi
PPT Ikatan kovalen koordinasiPPT Ikatan kovalen koordinasi
PPT Ikatan kovalen koordinasi
 
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa KovalenBentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
Bentuk Molekul dan Kepolaran Senyawa Kovalen
 
Ppt ikatan kimia
Ppt ikatan kimiaPpt ikatan kimia
Ppt ikatan kimia
 

Kürzlich hochgeladen

Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxSuarniSuarni5
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxnursamsi40
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSABDA
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfssuserb45274
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
 

Teori pasangan elektron

  • 1. TEORI PASANGAN ELEKTRON (VSEPR) Semua zat pada dasarnya terdiri atas atom-atom. Atom-atom sejenis akan berikatan membentuk molekul unsur, sedangkan atom-atom yang berbeda jenis akan berikatan membentuk molekul senyawa. Pada tiap molekul tersebut terdapat gaya tarik menarik antar atom yang disebut dengan ikatan kimia. Pada saat atom-atom berikatan membentuk molekul maka atom-atom tersebut akan menempatkan dirinya dalam posisi tertentu. Cara atom-atom saling berikatan, jenis ikatan antar atom dan gaya-gaya yang terjadi antar atom mempengaruhi penempatan atom-atom tersebut dalam ruang sehingga menghasilkan bentuk-bentuk molekul tertentu. Para pakar kimia telah menggolongkan bentuk molekul ke dalam beberapa bentuk ruang tiga dimensi atau disebut dengan geometri molekul. Ada 2 cara dalam menentukan geometri molekul senyawa kovalen sederhana, yaitu dengan teori jumlah pasangan elektron di sekitar kulit atom yang dikenal dengan nama teori VSEPR (Valence Shell Elektron Pairs Repolsion) dan dengan teori hibridisasi. Teori VSEPR Dalam suatu molekul, atom diikat oleh atom yang lainnya dengan menggunakan pasangan elektron yang berada dalam kulit terluar atom pusat. Pasangan-pasangan elektron ini akan berusaha saling menjauhi sehingga gaya tolak menolak pasangan elektron menjadi minimum. Hal ini menjadi dasar Teori VSEPR yang dikemukakan oleh Sidgwick Powell dan Nylholm Gillespie. Teori VSEPR disebut juga teori domain elektron atau teori tolakan pasangan elektron kulit terluar atom. Teori VSEPR menerangkan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut; 1. Pasangan-pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat baik pasangan elektron bebas (PEB) maupun pasangan elektron terikat (PEI) akan tolak menolak satu sama lain sejauh mungkin sehingga gaya tolakannya menjadi minimum. 2. Kekuatan tolakan antar pasangan elektron berbeda-beda. Tolakan PEB-PEB > tolakan PEB- PEI > PEI-PEI. Hal ini terjadi karena PEB hanya terdapat pada satu atom saja, sehingga dapat bergerak bebas dan menempati ruang lebih besar dibandingkan PEI. Akibat dari tolakan dari PEB tersebut maka sudut ikatan PEI menjadi lebih kecil. 3. Teori ini tidak menggunakan orbital atom, yang penting kita mengetahui banyaknya pasangan elektron terluar di sekitar atom pusat, baik PEB maupun PEI dengan menggunakan struktur titik elektronnya (struktur lewis) kemudian menentukan posisi PEI untuk meramalkan geometri molekulnya. Beberapa geometri suatu molekul yang dapat diramalkan dengan menggunakan teori VSEPR adalah sebagai berikut; 1. Geometri linier Geometri linier adalah bangun ruang molekul yang atom-atom penyusun molekulnya berada dalam suatu garis lurus. Contoh geometri linier misalnya pada berilium Florida (BeF2). Berilium (Be) mempunyai nomor atom 4. Konfigurasi Be = [He] 2s2 jadi elektron terluarnya = 2. Dua elektron ini digunakan Be untuk berikatan dengan F, sehingga Be menjadi atom pusat yang memiliki dua pasang elektron ikatan pada kulit terluarnya. Struktur lewis BeF2 adalah sebagai berikut; Kedua pasangan elektron ikatan tersebut akan menempati posisi yang berlawanan untuk meminimalkan tolakan. Sudut F-Be-F yang terbentuk sebesar 1800 atau membentuk garis lurus. Geometri molekulnya adalah linier seperti tampak pada gambar 2.1. Gambar 2.1 geometri molekul BeF2
  • 2. 2. Geometri trigonal planar Geometri trigonal planar merupakan bangun ruang suatu molekul dimana atom pusatnya dikelilingi oleh tiga atom lainnya. Ketiga atom tersebut menempati sudut-sudut segitiga datar. Contoh geometri trigonal planar misalnya pada boron triflorida (BF3). Boron (B) mempunyai nomor atom 5. Konfigurasi elektron B = [He] 2s2 2p1. Jumlah elektron terluar = 3. Ketiga elektron ini digunakan untuk berikatan dengan F, sehingga B sebagai atom pusat memiliki tiga pasang elektron ikatan pada kulit terluarnya. Struktur lewis BF3 sebagai berikut; Untuk meminimalkan tolakan maka ketiga pasangan elektron tersebut masing-masing akan menempati sudut pada segitiga sama sisi pada bidang datar. Sudut yang terbentuk sebesar 1200. Geometri molekulnya adalah segitiga datar atau trigonal planar seperti yang terdapat pada gambar 2.2. Gambar 2.2. geometri BF3 3. Geometri tetrahedral Geometri tetrahedral adalah bangun ruang limas empat sisi dengan muka segitiga equilateral. Contoh geometri tetrahedral misalnya pada molekul metana (CH4). Atom karbon (C) dengan nomor atom 6, mempunyai konfigurasi elektron [He] 2s2 2p2. elektron terluarnya adalah empat. Keempat elektron tersebut digunakan untuk melakukan ikatan dengan H, sehinggga atom C sebagai atom pusat memiliki empat pasang elektron ikatan di sekitar kulit terluarnya. Keempat pasang elektron tersebut meminimalkan tolakan dengan menempatkan dirinya pada sudut-sudut tetrahedral. Semua sudut ikatan H-C-H sebesar 109,50. Geometri molekulnya adalah tetrahedral. Pasangan elektron bebas di sekitar kulit terluar atom pusat dapat mempengaruhi geometri molekulnya, misalnya pada molekul amoniak (NH3). Pada molekul amoniak, nitrogen (N) mempunyai lima elektron pada kulit terluarnya. tiga elektron digunakan untuk berikatan dengan H sedangkan dua elektron membentuk pasangan elektron bebas. Jadi N sebagai atom pusat tiga pasangan elektron ikatan dan satu pasang elektron bebas. Tolakan minimal dicapai jika tiga pasang elektron ikatan berada pada sudut segitiga equilateral dan atom pusat N berada di bagian atas segitiga equilateral. Geometri molekulnya adalah trigonal piramida atau limas segitiga. Karena tolakan PEB-PEI > PEI-PEI maka PEB membutuhkan ruang lebih besar daripada PEI sehingga sudut ikatan H-N-H mengecil menjadi 1070. Pada molekul air (H2O), pasangan elektron ikatannya hanya dua pasang, dua pasang lainnya adalah pasangan elektron bebas. Adanya dua pasang elektron bebas ini akan semakin membuat kecil sudut ikatan H-O-H menjadi 105,30. Geometri molekul H2O adalah V atau bengkok. Geometri molekul CH4, NH3 dan H2O dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 geometri molekul CH4 , NH3 dan H2O 4. Geometri trigonal bipiramida Geometri trigonal bipiramida merupakan bangun ruang yang tersusun atas dua buah limas segitiga dengan bagian mukanya dipersekutukan. Contoh molekulnya adalah pospor pentaklorida (PCl5). Pospor (P) memiliki lima elektron terluar yang seluruhnya digunakan untuk berikatan dengan Cl membentuk lima pasang elektron ikatan. Kelima pasang elektron
  • 3. tersebut menempati dua posisi yang tidak ekivalen untuk meminimalkan tolak menolak antara pasangan elektron. Tiga pasang elektron masing-masing akan menempati posisi di puncak segitiga equilateral dengan sudut Cl-P-Cl sebesar 1200 sedangkan dua pasang ikatan lainnya masing-masing menempati puncak aksial dengan sudut Cl-P-Cl sebesar 900. Jika suatu molekul mempunyai pasangan elektron bebas diantara kelima pasangan elektronnya, maka pasangan elektron bebas akan menempati posisi equatorial. Hal ini dikarenakan pasangan elektron bebas selalu ingin menempati daerah yang lebih luas. Semakin banyak pasangan elektron bebasnya maka sudut ikatannya semakin kecil. Sebagai contoh pada molekul SF4, akibat adanya satu pasang elektron bebas, sudut ikatan F-S-F pada posisi aksial mengecil menjadi 86.80 dan pada posisi equatorial menjadi 101,50. Beberapa contoh adanya pengaruh pasangan elektron bebas pada bentuk geometri dapat dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2.4. geometri untuk PCl5, SF4, ClF3 dan I3 - 5. Geometri oktahedral Geometri oktahedral merupakan suatu bangun ruang yang mempunyai delapan muka segitiga, dibentuk dari dua buah limas dengan alas segiempat yang dipersekutukan. Contoh molekul dengan geometri oktahedral adalah belerang heksaflorida (SF6). Dalam molekul ini, terdapat enam pasang elektron kulit terluar pada atom pusat belerang (S). Tolakan antar pasangan elektron akan minimal jika keenam pasang elektron itu berada pada sudut-sudut oktahedral. Geometri oktahedral memiliki enam puncak dan delapan muka berupa segitiga equilateral yang identik. Semua sudut F-S-Fnya sama yaitu sebesar 900. Perubahan geometri akibat adanya pasangan elektron bebas dapat dilihat pada gambar 2.5. Gambar 2.5 geometri molekul SF6, ClF5 dan XeF4 6. Geometri molekul yang memiliki ikatan rangkap menurut model VSEPR dianggap sebagai satu gugusan elektron seperti ikatan tunggal. Contohnya molekul CO2. Geometrinya linier seperti pada gambar 2.6. Gambar 2.6. geometri molekul CO2 7. Pada Senyawa ion, kedudukan muatan ion dalam geometri tidak dapat ditunjukkan sebab muatan ion bukan milik salah satu spesi dalam molekul itu, tetapi menjadi satu kesatuan dengan spesi yang terdapat pada ion itu, sehingga untuk menunjukkan bahwa geometri itu adalah ion, hanya dapat ditunjukkan pada struktur lewisnya saja. Contoh pada molekul H3O+,
  • 4. struktur lewisnya adalah geometrinya segitiga piramida seperti pada gambar 2.7. Gambar 2.7. geometri molekul ion H3O+ Geometri suatu molekul menurut teori VSEPR dapat pula diramalkan dengan menghitung jumlah pasangan elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan. Perumusan umum yang dapat digunakan adalah Keterangan : A = Atom pusat X = atom yang terikat pada atom pusat m = jumlah pasangan elektron yang terikat (PEI) E = pasangan elektron bebas yang berpengaruh pada bentuk molekul karena akan mendorong pasangan elektron ikatan untuk lebih saling mendekat satu sama lain sehingga membentuk suatu struktur tidak sesuai dengan bentuk molekul dasar. n = jumlah pasangan elektron bebas (PEB). n = (EV – X)/2 jika ikatannya tunggal dan n =(EV – 2X)/2 jika ikatannya rangkap. EV = jumlah elektron valensi atom pusat Contoh soal: Tentukan tipe molekul dan geometri molekul dari senyawa-senyawa biner berikut ini; a. BF3 b. XeO4 Jawab. a. Atom pusat pada BF3 = B, Konfigurasi 5B = [He] 2s2 2p1 dan 9F = [He] 2s2 2p5 maka BF3 ikatannya kovalen tunggal, jadi Jumlah elektron valensi B (EV) = 3, Jumlah pasangan elektron ikatan (m) = 3 Jumlah pasangan elektron bebas (n) = (3-3)/2 = 0 Jadi tipe molekul = AX3 Geometri molekulnya = segitiga datar a. Atom pusat pada XeO4 = Xe, konfigurasi elektron 54Xe = [Kr] 5s2 4d10 3p6 dan 8O =[He] 2s2 2p4 maka XeO4 ikatannya rangkap, jadi Jumlah elektron valensi Xe (EV) = 8, jumlah pasangan elektron ikatan (m) = 4 Jumlah pasangan elektron bebas (n) = (8-2x4)/2 = 0 Jadi tipe molekul = AX4 Geometri molekulnya = tetrahedral Secara umum, hasil perumusan dengan teori VSEPR untuk meramalkan geometri molekul sederhana ditunjukkan pada tabel 2.1. Pasangan elektron Struktur pasangan elektron Geometri molekul Tipe molekul Contoh senyawa Ikatan Bebas Total 2 0 2 Linier Linier AX2 BeCl2 3 2 0 1 3 Segitiga datar Segitiga datar Bengkok atau V AX3 AX2E BCl3 SnCl2 4 0 4 tetrahedral Tetrahedral AX4 CCl4 & SiH4
  • 5. 3 2 1 2 Segitiga piramida Bengkok atau V AX3E AX2E2 NH3 & PCl3 H2O & SCl2 5 4 3 2 0 1 2 3 5 Segitiga bipiramida Segitiga bipiramida Jungkat-jungkit Bentuk T linier AX5 AX4E AX3E2 AX2E2 PCl5 & PF5 SF4 ClF3 XeF2 6 5 4 0 1 2 6 oktahedral Oktahedral Segiempat piramida Segiempat datar AX6 AX5E AX4E2 SF6 ClF5 XeF4 Tabel 2.1 Geometri molekul menurut teori VSEPR