Dokumen tersebut membahas tentang tunadaksa, termasuk definisi cerebral palsy, penggolongan tunadaksa berdasarkan derajat kecacatan, topografi, dan fisiologi, beberapa penyakit yang menyebabkan tunadaksa seperti poliomyelitis, spina bifida, dan dystrophy otot, serta cacat bawaan pada anggota gerak dan klasifikasi tunadaksa berdasarkan faktor penyebabnya.
3. MULCULUS
CONGENITAL
SELEKTAL
DEFORMITIES
SYSTEM
CEREBRAL FAKTOR
PALSY PENYEBAB
KLASIFIKASI
ANAK TUNA
DAKSA
4. Cerebralpalsy
Cerebralpalsy adalah suatu kelainan gerak, postur,
atau bentuk tubuh, gangguan koordinasi, dan kadang
disertai gangguan psikologis dan sensoris yang
disebabkan oleh adanya kerusakan pada masa
perkembangan otak
6. Penggolongan Menurut Derajat Kecacatan
Golongan ringan : mereka yang dapat berjalan
menggunakan alat, berbicara tegas, dapat menolong
dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Golongan sedang : mereka yang membutuhkan
treatment atau latihan khusus untuk berbicara,
berjalan dan menggurus dirinya sendiri. Memerlukan
alat khusus seperti brace, krutch, dsb.
Golongan berat : mereka yang tetap membutuhkan
perawatan tetap dalam ambulasi, berbicara. Dan
menolong dirinya sendiri. Tidak dapat hidup sendiri di
tengah masyarakat.
7. Penggolongan Menurut Topografi (Banyaknya
Anggota Tubuh Yang Lumpuh)
Monoplegia: hanya satu anggota gerak yang lumpuh.
Hemiplegia: lumpuh anggota gerak atah dan bawah
pada sisi yang sama, misalnya tangan kanan dan kaki
kanan.
Paraplegia: lumpuh pada kedia tangan dan kedua kaki.
Triplegia: tiga anggota gerak menggalami
kelumpuhan, misalnya tangan kanan dan kedua
kakinya lumpuh.
Quadriplegia/ Tetraplegia: kelumpuhan pada seluruh
anggota gerak.
8. Penggolongan Menurut Fisiologi, (Kelainan Gerak)
Spastik: terdapat kekakuan pada sebagianatau seluruh otot-
ototnya dan juga kekakuan pada otot-otot organ bicaranya.
Dyskenisia: tidak adanya kontrol dan koordinasi gerak seperti:
athetosis,hipotonia, dan tremor.
Athetosis: terdapat gerakan-gerakan yang tidak terkontrol yang
terjadi sewaktu-waktu dan tidak dapat dicegah, otomatis
Rigid: ada kekuatan pada seluruh anggoya gerak, tangan dan
kaki sulit dibengkokkan, leher dan punggung hiperekstensi.
Hipotonia (atonia): tidak ada ketegangan otot, ototnya tidak
mampu merespon rangsangan yang diberikan.
Tremor: ada getaran-getaran kecil(ritmis) yang terus menerus
pada mata, tangan, atau kepala.
Ataxia: ada gangguan keseimbangan, langkahnya seperti orang
mabuk, kadang terlalu lebar atau pendek, jalannya gontai, pada
saat mengambil suatu barang sering terjadi salah perhitungan.
Mixed(campur)
9. Muscle
Dystrophy
Poliomyelitis Spina Bifida
Kelainan pada
sistem otot
dan rangka
(musculus
skeletal
system)
10. Ada Tiga Type Polio
Type spinal, yaitu kelayuhannyapada otot leher, sekat
dada, tangan, dan kaki.
Type bulbair, yaitu kelumpuhan fungsi motorik atau
lebih saraf tepi, ditandai dengan ada gangguan
pernafasan.
Type bulbospinal, yaitu gabungan dari keduannya
11. Ada Dua Type Muscle Dystrophy
Type duchenne, hanya dijumpai pada anak laki-laki,
kelumpuhannya terdapat pada otot pinggang, bahu,
kaki dan tangan, jarang berusia sampai remaja.
Type fasioscapulohumeral, dijumpai pada anak lelaki
dan perempuan, kelumpuhannya lebih mencolok pada
otot bahu dan tangan ketimbang otot kaki dan wajah
12. Ada Tiga Jenis Spina Bifida
Spina bifida occulata : spinal cord-nya tidak
menggalami penonjolan. Satu atau lebih ruas tulang
belakang kerbuka (tidak terbentuk).
Meningocele : bentuk spina bifida yang ditandai
penonjolan punggung pada bagian tulang belakang
yang terkena tumor. Benjolannya berisi cairan spinal
yang tidak mengakibatkan kelumpuhan.
Myelomeningocele : kelainanya paling berat karena
benjolan pada ruas tulang belakang menimbulkan
kerusakan saraf. Sering mengalami kelumpuhan pada
kaki, organ saluran kencing merasa nyeri, dan ada
yang hydrocepalus.
13. Cacat Cacat
Bawaan Pada Bawaan Pada
Anggota Anggota
Gerak Atas Gerak Bawah
Congenital
Deformities
14. Cacat Bawaan Pada Anggota Gerak Atas
Syndactilus : jari tangan kurang dari lima atau tidak
memiliki jari tangan.
Plydactilus : lahir dengan jumlah jari tangan lebih dari
lima.
Torticollis : leher miring ke kiri atau ke kanan, otot
lehernya tegang sebelah, wajah dan mata tidak
simetris.
15. Cacat Bawaan Pada Anggota Gerak Bawah
Dislokasi pinggul disebabkan oleh pertumbuhan otot
sendi pangkal paha yang tidak sehat sehingga kepala
sendi tidak dapat masuk ke dalam mangkok sendi.
Genu recurvatum lutut bengkok ke belakang
berlebihan.
Cacat pseudoarthosis antara lutut atau mata kaki ada
sendi lagi.
Club foot talipes (pes) planus atau platfoot (telapak
kaki datar), pes calceneus (kaki bagian depan
terangkat), pes cavus (kaki bagian tengan terangkat).
16. Klasifikasi Tunadaksa Dilihat Dari Faktor Penyebabnya
Cacat bawaan: sudah terjadi pada saat dalam kandungan
atau saat anak dilahirkan.
Infeksi: dapat menyebabkan kelainan pada anggota gerak
atau bagian tubuh lainnya.
Gangguan metabolisme: dapat terjadi pada bayi dan anak-
anak yang disebabkan oleh faktor gizi, sehingga
mempengaruh perkembangan tubuh dan
mengngakibatkankelainan pada sistem dan fungsi
intelektual.
Kecelakaan atau trauma: dapat mengakibatkan kelainan
ortopedis berupa kelainan koordinasi, mobilisasi, dll.
Penyakit yang progresif: diperoleh melalui genetik atau
karena penyakit, misalnya dmp (dystrophia musculorum
progressive).
Tunadaksa yang tidak diketahui penyebabnya.