SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB II

                               PEMBAHASAN




2.1    PENGERTIAN DAN IMPLEMENTASI SERTIFIKASI



        Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru.
Sertifikat pendidik ini diberikan kepada guru yang memenuhi standar profesional
guru. Standar profesioanal guru tercermin dari uji kompetensi. Uji kompetensi
dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan
pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap
kumpulan dokumen yang mendeskripsikan kualifikasi akademik, pendidikan dan
pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan
profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang
kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan.

        Ternyata implementasi sertifikasi guru dalam bentuk penilaian portofolio
ini kemudian menimbulkan polemik baru. Banyak para pengamat pendidikan
yang    menyangsikan    keefektifan    pelaksanaan   sertifikasi   dalam   rangka
meningkatkan kinerja guru. Bahkan ada yang berhipotesis bahwa sertifikasi dalam
bentuk penilaian portofolio tak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan
kinerja guru, apalagi dikaitkan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional.
Apa yang menjadi keprihatinan banyak pihak ini dapat dimaklumi. Hal ini
dikarenakan pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tidak lebih
dari penilaian terhadap tumpukan kertas. Kelayakan profesi guru dinilai
berdasarkan tumpukan kertas yang mampu dikumpulkan. Padahal untuk membuat
tumpukan kertas itu pada zaman sekarang amatlah mudah. Tidak mengherankan


                                        4
5



jika kemudian ada beberapa kepala sekolah yang menyetting berkas portofolio
guru di sekolahnya tidak mencapai batas angka kelulusan. Mereka berharap guru-
guru tersebut dapat mengikuti diklat sertifikasi. Dengan mengikuti diklat
sertifikasi, maka akan banyak ilmu baru yang akan didapatkan secara cuma-cuma.
Dan pada gilirannya, ilmu yang mereka dapatkan di diklat sertifikasi akan
diterapkan di sekolah atau di kelas.

       Hipotesis bahwa pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio
tidak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan mutu pendidikan
nasional terasa akan menjadi kenyataan bila dibandingkan dengan pelaksanaan
sertifikasi di beberapa negara maju, khususnya dalam bidang pendidikan. Hasil
studi Educational Testing Srvice (ETS) yang dilakukan di delapan negara
menunjukkan bahwa pola-pola pembinaan profsesionalisme guru di negara-negara
tersebut dilakukan dengan sangat ketat. Sebagai contoh, Amerika Serikat dan
Inggris yang menerapkan sertifikasi secara ketat bagi calon guru yang baru lulus
dari perguruan tinggi. Di kedua negara tersebut, setiap orang yang ingin menjadi
guru harus mengikuti ujian untuk memperoleh lisensi mengajar. Ujian untuk
memperoleh lisensi tersebut terdiri dari tiga praksis, yaitu tes keterampilan
akademik yang dikenakan pada saat seseorang masuk program penyiapan guru,
penilaian terhadap penguasaan materi ajar yang diterapkan pada saat yang
bersangkutan mengikuti ujian lisensi, dan penilaian performa di kelas yang
diterapkan pada tahun pertama mengajar.



2.2   UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN

       Indonesia pada tahun 2005 telah memiliki Undang-Undang Guru dan
Dosen, yang merupakan kebijakan untuk intervensi langsung meningkatkan
kualitas kompetensi guru lewat kebijakan keharusan guru memiliki kualifikasi
Strata 1 atau D4, dan memiliki sertifikat profesi. Dengan sertifikat profesi ini pula
guru berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar 1 bulan gaji pokok guru. Di
samping UUGD juga menetapkan berbagai tunjangan yang berhak diterima guru
6



sebagai upaya peningkatan kesejahteraan finansial guru. Kebijakan dalam UUGD
ini pada intinya adalah meningkatkan kualitas kompetensi guru seiring dengan
peningkatkan kesejahteraan mereka.




2.3     KOMPETENSI GURU

           Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi guru
merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial,
dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru,
yang mencakup:

      1. Penguasaan materi, yang meliputi pemahaman karakteristik dan substansi
           ilmu sumber bahan pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang
           bersangkutan dalam konteks yang lebih luas, penggunaan metodelogi ilmu
           yang bersangkutan untuk mempverivikasi dan memantpkan pemahaman
           konsep yang dipelajari, serta pemahaman manajemen pembelajaran.

      2.   Pemahaman terhadap peserta didik meliputi berbagai karakteristik, tahap-
           tahap perkembangan dalam berbagai aspek dan penerapanya (kognitif,
           afektif, dan psikomotor) dalam mengoptimalkan perkembangann dan
           pembelajaran.

      3. Pembelajaran yang mendidik, yang terdiri atas pemahaman konsep dasar
           proses pendidikan dan pembelajaran bidang studi yang bersangkutan, serta
           penerpanya dalam pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran.

      4.   Pengembangan kepribadian profesionalisme, yang mencakup pengem-
           bangan intuisikeagamaan yang berkepribadian, sikap dan kemampuan
           mengaktualisasikan diri, serta sikap dan kemampuan mengembangkan
           profesionalisme kependidikan. Selain standar kompetensi profesi di atas,
           guru juga perlu memiliki standar mental, moral, sosial, spiritual,
           intelektual, fisik, dan psikis.Hal ini dipandang perlu karena dalam
7



         melaksanakan tugasnya guru diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan
         (guide of journey) yang bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan
         berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.




2.4     SERTIFIKASI PROFESI GURU

         Undang-Undang Guru dan Dosen merupakan suatu ketetapan politik
bahwa pendidik adalah pekerja profesional, yang berhak mendapatkan hak-hak
sekaligus kewajiban profesional. Dengan itu diharapkan, pendidik dapat
mengabdikan secara total pada profesinya dan dapat hidup layak dari profesi
tersebut.

         Dalam UUGD ditentukan bahwa seorang pendidik wajib memiliki:

1. Kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran.

2. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1)
   atau program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya sebagai guru
   untuk guru dan S-2 untuk dosen.

3. Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
   kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

         Pengertian profesi pendidik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

      a. Kompetensi Pedagogik

         Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
         peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
         perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
         pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
         yang dimilikinya.
8



   b. Kompetensi Kepribadian

       Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
       setiap pendidik yaitu kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
       berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

   c. Kompetensi Sosial

       Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik berkomunikasi dan
       berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
       kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat.

   d. Kompetensi Profesianal

       Kompetensi professional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan
       materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
       membimbing peserta didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan.

       Untuk dapat menetapkan bahwa seorang pendidik sudah memenuhi
standard profesional maka pendidik yang bersangkutan harus mengikuti uji
sertifikasi guru untuk pendidikan dasar dan menengah, serta uji sertifikasi dosen
untuk pendidikan tinggi.

       Sertifikasi pendidik atau guru dalam jabatan dilaksanakan dalam bentuk
penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman
profesional guru dalam bentuk kumpulan dokumen yang mendeskripsikan:

a. Kualifikasi akademik

b. Pendidikan dan pelatihan

c. Pengalaman mengajar

d. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

e. Penilaian dari atasan dan pengawas

f. Prestasi akademik
9



g. Karya pengembangan profesi

h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah

i. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan social

j. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

        Guru yang memenuhi penilaian portofolio dinyatakan lulus dan mendapat
sertifikat pendidik. Sedangkan guru yang tidak lulus penilaian portofolio dapat :
- Melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi portofolio agar mencapai nilai
lulus, atau

- Mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru yang diakhiri dengan
evaluasi/penilaian sesuai persyaratan yang ditentukan oleh perguruan tinggi
penyelenggara sertifikasi.

        Guru yang lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru mendapat sertifikat
pendidik. Apa yang harus dilakukan? Menyimak dari pengalaman pelaksanaan
sertifikasi di berbagai negara, maka akan muncul pertanyaan. "Bagaimana agar
sertifikasi bisa meningkatkan kualitas kompetensi guru?" Dan apabila gagal,
"Mengapa sertifikasi gagal meningkatkan kualitas guru?"

        Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk meningkatkan kualitas
kompetensi guru. Sertifikasi bukan tujuan, melainkan sarana untuk mencapai
suatu tujuan, yakni keberadaan guru yang berkualitas. Kegagalan dalam mencapai
tujuan ini, terutama dikarenakan menjadikan sertifikasi sebagai tujuan itu sendiri.
Bagi   bangsa    dan   pemerintah     Indonesia   harus   senantiasa   mewaspadai
kecenderungan ini, bahwa jangan sampai sertifikasi menjadi tujuan. Oleh
karenanya, semenjak awal harus ditekankan khususnya di kalangan pendidik,
guru, dan dosen, bahwa tujuan utama adalah kualitas, sedangkan kualifikasi dan
sertifikasi merupakan sarana untuk mencapai kualitas tersebut.

More Related Content

What's hot

MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
Cescashinta
 
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
ssusera7c696
 
Laluan Kerjaya Guru Cemerlang
Laluan Kerjaya Guru CemerlangLaluan Kerjaya Guru Cemerlang
Laluan Kerjaya Guru Cemerlang
Kakram Gc
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikan
Maman_Lukman
 
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyahEjournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
AGUS SETIYONO
 
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Sugan Wae
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Suaidin -Dompu
 

What's hot (18)

Konsep_Pengawasan PAI_tehArsya
Konsep_Pengawasan PAI_tehArsyaKonsep_Pengawasan PAI_tehArsya
Konsep_Pengawasan PAI_tehArsya
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
 
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usmanPersepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
 
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paudPenanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
 
Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guruEtika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
 
Makalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsyaMakalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsya
 
Profesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruProfesionalisasi Guru
Profesionalisasi Guru
 
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
 
Laluan Kerjaya Guru Cemerlang
Laluan Kerjaya Guru CemerlangLaluan Kerjaya Guru Cemerlang
Laluan Kerjaya Guru Cemerlang
 
Presentasi pengawas
Presentasi pengawasPresentasi pengawas
Presentasi pengawas
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikan
 
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyahEjournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
 
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
Peningkatan Kualitas Guru Untuk Mencetak Peserta Didik Berkualitas Demi Penca...
 
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...
 
Instrumen pemenuhan mutu tahap 3
Instrumen pemenuhan mutu tahap 3Instrumen pemenuhan mutu tahap 3
Instrumen pemenuhan mutu tahap 3
 
Perdirjen model kompetensi
Perdirjen model kompetensiPerdirjen model kompetensi
Perdirjen model kompetensi
 
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
Perdirjen gtk no. 6565 b gt_2020 tentang model kompetensi dalam pengembangan ...
 
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
Usaha peningkatan profesionalisme guru(1)
 

Similar to Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab II by HELDY ERISTON

Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruan
arsyad20
 
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikanKebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
RiRi Riyanti
 
11. pendidik professional
11. pendidik professional11. pendidik professional
11. pendidik professional
FAS DC
 
uapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guruuapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guru
adib01
 

Similar to Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab II by HELDY ERISTON (20)

Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruan
 
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikanKebijakan pemerintah di bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan
 
Makalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruanMakalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruan
 
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptxPPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
PPT PERSPEKTIF Kel. 4 Modul 7 & 8 - Copy.pptx
 
Profesionalisasi Guru
Profesionalisasi GuruProfesionalisasi Guru
Profesionalisasi Guru
 
11. pendidik professional
11. pendidik professional11. pendidik professional
11. pendidik professional
 
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruUpaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Bahan ajar 3 pendidik dan peserta didik
Bahan ajar 3   pendidik dan peserta didikBahan ajar 3   pendidik dan peserta didik
Bahan ajar 3 pendidik dan peserta didik
 
Muzakarah profesi
Muzakarah profesiMuzakarah profesi
Muzakarah profesi
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Pkb one sm
Pkb one smPkb one sm
Pkb one sm
 
Laporan pts
Laporan ptsLaporan pts
Laporan pts
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
 
Tugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUAN
Tugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUANTugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUAN
Tugas Profesi Pendidikan - PENINGKATAN PROFESI KEGURUAN
 
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docxkualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
uapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guruuapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guru
 

More from Heldy Eriston

Manajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahManajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolah
Heldy Eriston
 
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Heldy Eriston
 
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Heldy Eriston
 
Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Kinerja (performance)
Kinerja (performance)
Heldy Eriston
 
Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Kinerja (performance)
Kinerja (performance)
Heldy Eriston
 
Instrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guruInstrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guru
Heldy Eriston
 
Filsafat dan manajamen modern
Filsafat dan manajamen modernFilsafat dan manajamen modern
Filsafat dan manajamen modern
Heldy Eriston
 
Filsafat dan manajamen modern(2)
Filsafat dan manajamen modern(2)Filsafat dan manajamen modern(2)
Filsafat dan manajamen modern(2)
Heldy Eriston
 
Catatan kuliah sistem informasi
Catatan kuliah sistem informasiCatatan kuliah sistem informasi
Catatan kuliah sistem informasi
Heldy Eriston
 
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Heldy Eriston
 
1 memahami mj. pemasaran pert i
1 memahami mj. pemasaran pert i1 memahami mj. pemasaran pert i
1 memahami mj. pemasaran pert i
Heldy Eriston
 
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swastaRakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Heldy Eriston
 
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
Heldy Eriston
 

More from Heldy Eriston (20)

Manajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahManajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolah
 
S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1
 
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
 
S2 manajbelajmeng 2
S2 manajbelajmeng 2S2 manajbelajmeng 2
S2 manajbelajmeng 2
 
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
 
Makalah sdm
Makalah sdmMakalah sdm
Makalah sdm
 
Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Kinerja (performance)
Kinerja (performance)
 
Kinerja (performance)
Kinerja (performance)Kinerja (performance)
Kinerja (performance)
 
Instrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guruInstrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guru
 
Filsafat dan manajamen modern
Filsafat dan manajamen modernFilsafat dan manajamen modern
Filsafat dan manajamen modern
 
Filsafat dan manajamen modern(2)
Filsafat dan manajamen modern(2)Filsafat dan manajamen modern(2)
Filsafat dan manajamen modern(2)
 
Catatan kuliah sistem informasi
Catatan kuliah sistem informasiCatatan kuliah sistem informasi
Catatan kuliah sistem informasi
 
Bsc
BscBsc
Bsc
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
 
Adpend depkes 2007
Adpend depkes 2007Adpend depkes 2007
Adpend depkes 2007
 
6 strategi pemasran
6 strategi pemasran6 strategi pemasran
6 strategi pemasran
 
1 memahami mj. pemasaran pert i
1 memahami mj. pemasaran pert i1 memahami mj. pemasaran pert i
1 memahami mj. pemasaran pert i
 
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swastaRakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
Rakor sosialisasi sdsmp rsbi swasta
 
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTONPengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
Pengaruh sertifikasi guru terhadap mutu pendididikan by HELDY ERISTON
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab II by HELDY ERISTON

  • 1. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN DAN IMPLEMENTASI SERTIFIKASI Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik ini diberikan kepada guru yang memenuhi standar profesional guru. Standar profesioanal guru tercermin dari uji kompetensi. Uji kompetensi dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan. Ternyata implementasi sertifikasi guru dalam bentuk penilaian portofolio ini kemudian menimbulkan polemik baru. Banyak para pengamat pendidikan yang menyangsikan keefektifan pelaksanaan sertifikasi dalam rangka meningkatkan kinerja guru. Bahkan ada yang berhipotesis bahwa sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan kinerja guru, apalagi dikaitkan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional. Apa yang menjadi keprihatinan banyak pihak ini dapat dimaklumi. Hal ini dikarenakan pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tidak lebih dari penilaian terhadap tumpukan kertas. Kelayakan profesi guru dinilai berdasarkan tumpukan kertas yang mampu dikumpulkan. Padahal untuk membuat tumpukan kertas itu pada zaman sekarang amatlah mudah. Tidak mengherankan 4
  • 2. 5 jika kemudian ada beberapa kepala sekolah yang menyetting berkas portofolio guru di sekolahnya tidak mencapai batas angka kelulusan. Mereka berharap guru- guru tersebut dapat mengikuti diklat sertifikasi. Dengan mengikuti diklat sertifikasi, maka akan banyak ilmu baru yang akan didapatkan secara cuma-cuma. Dan pada gilirannya, ilmu yang mereka dapatkan di diklat sertifikasi akan diterapkan di sekolah atau di kelas. Hipotesis bahwa pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tidak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional terasa akan menjadi kenyataan bila dibandingkan dengan pelaksanaan sertifikasi di beberapa negara maju, khususnya dalam bidang pendidikan. Hasil studi Educational Testing Srvice (ETS) yang dilakukan di delapan negara menunjukkan bahwa pola-pola pembinaan profsesionalisme guru di negara-negara tersebut dilakukan dengan sangat ketat. Sebagai contoh, Amerika Serikat dan Inggris yang menerapkan sertifikasi secara ketat bagi calon guru yang baru lulus dari perguruan tinggi. Di kedua negara tersebut, setiap orang yang ingin menjadi guru harus mengikuti ujian untuk memperoleh lisensi mengajar. Ujian untuk memperoleh lisensi tersebut terdiri dari tiga praksis, yaitu tes keterampilan akademik yang dikenakan pada saat seseorang masuk program penyiapan guru, penilaian terhadap penguasaan materi ajar yang diterapkan pada saat yang bersangkutan mengikuti ujian lisensi, dan penilaian performa di kelas yang diterapkan pada tahun pertama mengajar. 2.2 UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN Indonesia pada tahun 2005 telah memiliki Undang-Undang Guru dan Dosen, yang merupakan kebijakan untuk intervensi langsung meningkatkan kualitas kompetensi guru lewat kebijakan keharusan guru memiliki kualifikasi Strata 1 atau D4, dan memiliki sertifikat profesi. Dengan sertifikat profesi ini pula guru berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar 1 bulan gaji pokok guru. Di samping UUGD juga menetapkan berbagai tunjangan yang berhak diterima guru
  • 3. 6 sebagai upaya peningkatan kesejahteraan finansial guru. Kebijakan dalam UUGD ini pada intinya adalah meningkatkan kualitas kompetensi guru seiring dengan peningkatkan kesejahteraan mereka. 2.3 KOMPETENSI GURU Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup: 1. Penguasaan materi, yang meliputi pemahaman karakteristik dan substansi ilmu sumber bahan pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan dalam konteks yang lebih luas, penggunaan metodelogi ilmu yang bersangkutan untuk mempverivikasi dan memantpkan pemahaman konsep yang dipelajari, serta pemahaman manajemen pembelajaran. 2. Pemahaman terhadap peserta didik meliputi berbagai karakteristik, tahap- tahap perkembangan dalam berbagai aspek dan penerapanya (kognitif, afektif, dan psikomotor) dalam mengoptimalkan perkembangann dan pembelajaran. 3. Pembelajaran yang mendidik, yang terdiri atas pemahaman konsep dasar proses pendidikan dan pembelajaran bidang studi yang bersangkutan, serta penerpanya dalam pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran. 4. Pengembangan kepribadian profesionalisme, yang mencakup pengem- bangan intuisikeagamaan yang berkepribadian, sikap dan kemampuan mengaktualisasikan diri, serta sikap dan kemampuan mengembangkan profesionalisme kependidikan. Selain standar kompetensi profesi di atas, guru juga perlu memiliki standar mental, moral, sosial, spiritual, intelektual, fisik, dan psikis.Hal ini dipandang perlu karena dalam
  • 4. 7 melaksanakan tugasnya guru diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (guide of journey) yang bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. 2.4 SERTIFIKASI PROFESI GURU Undang-Undang Guru dan Dosen merupakan suatu ketetapan politik bahwa pendidik adalah pekerja profesional, yang berhak mendapatkan hak-hak sekaligus kewajiban profesional. Dengan itu diharapkan, pendidik dapat mengabdikan secara total pada profesinya dan dapat hidup layak dari profesi tersebut. Dalam UUGD ditentukan bahwa seorang pendidik wajib memiliki: 1. Kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran. 2. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1) atau program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya sebagai guru untuk guru dan S-2 untuk dosen. 3. Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Pengertian profesi pendidik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
  • 5. 8 b. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pendidik yaitu kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. c. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat. d. Kompetensi Profesianal Kompetensi professional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan. Untuk dapat menetapkan bahwa seorang pendidik sudah memenuhi standard profesional maka pendidik yang bersangkutan harus mengikuti uji sertifikasi guru untuk pendidikan dasar dan menengah, serta uji sertifikasi dosen untuk pendidikan tinggi. Sertifikasi pendidik atau guru dalam jabatan dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: a. Kualifikasi akademik b. Pendidikan dan pelatihan c. Pengalaman mengajar d. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran e. Penilaian dari atasan dan pengawas f. Prestasi akademik
  • 6. 9 g. Karya pengembangan profesi h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah i. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan social j. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Guru yang memenuhi penilaian portofolio dinyatakan lulus dan mendapat sertifikat pendidik. Sedangkan guru yang tidak lulus penilaian portofolio dapat : - Melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi portofolio agar mencapai nilai lulus, atau - Mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru yang diakhiri dengan evaluasi/penilaian sesuai persyaratan yang ditentukan oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi. Guru yang lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru mendapat sertifikat pendidik. Apa yang harus dilakukan? Menyimak dari pengalaman pelaksanaan sertifikasi di berbagai negara, maka akan muncul pertanyaan. "Bagaimana agar sertifikasi bisa meningkatkan kualitas kompetensi guru?" Dan apabila gagal, "Mengapa sertifikasi gagal meningkatkan kualitas guru?" Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru. Sertifikasi bukan tujuan, melainkan sarana untuk mencapai suatu tujuan, yakni keberadaan guru yang berkualitas. Kegagalan dalam mencapai tujuan ini, terutama dikarenakan menjadikan sertifikasi sebagai tujuan itu sendiri. Bagi bangsa dan pemerintah Indonesia harus senantiasa mewaspadai kecenderungan ini, bahwa jangan sampai sertifikasi menjadi tujuan. Oleh karenanya, semenjak awal harus ditekankan khususnya di kalangan pendidik, guru, dan dosen, bahwa tujuan utama adalah kualitas, sedangkan kualifikasi dan sertifikasi merupakan sarana untuk mencapai kualitas tersebut.