1. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
DIKSI
(Pilihan Kata)
Oleh kelompok 6
Anggota : Elyn Novta Restiasih
Molly Novela
Tiara Laudia
Miming Firdaus
2. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
Diksi atau Pemilihan Kata
Keserasian Pilihan Kata
Kecermatan dan Ketepatan
Majas (figure of speech) dan Langgam
Bahasa (idiom)
3. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
Kita dapat memilih kata, baik karena denotasinya maupun karena konotasinya.
Denotasi kata ialah arti harfiahnya. Denotasi dapat juga diartikan hubungan antara
kata (atau ungkapan) dan barang, orang, tempat, sifat, proses, dan kegiatan di luar
sistem bahasa (dan yang disebut denotasi). Jadi, denotasi kata kuda ialah ‘kelas hewan
mamalia pemakan rumput yang dipelihara manusia untuk menarik
muatan,mengangkut barang,atau untuk dikendarai’.
Konotasi itu dapat bersifat pribadi dan bergantung pada pengalaman orang seorang
dengan kata atau dengan barang atau gagasan yang diacu oleh kata itu. Misalnya, bagi
beberapa orang kata ular, jaksa Tampomas, radikal, penyesuaian harga mempunyai
nilai rasa tambahan. Di samping itu,ada juga konotasi yang berlaku untuk satu
kelompok atau bahkan untuk kebanyakan warga masyarakat bahasa yang berbagi sikap
dan perasaan.Kata yang sarat dengan konotasi ialah (1) kata pantang, khususnya yang
berupa makian dan yang bersifat cabul dan (2) nama orang yang menjadi pusat
perhatian masyarakat.
4. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
Selanjutnya, kita dapat memilih di antara kata yang konkret dan kata yang abstrak.
Kata yang konkret mengacu ke barang yang spesifik di dalam pengalaman kita. Kata
yang konkret dapat efektif dalam karangan pengisahan (narasi) dan pemerian
(deskripsi) karena merangsang pancaindra. Namun tidak semua karangan perlu
bersifat konkret. Kata abstrak ialah kata yang merujuk sifat (panas, dingin, baik), ke
nisbah (keperiadaan, atau eksistensi, jumlah, urutan), dan gagasan (keadilan,
keberterimaan, kesatuan). Kata abstrak sering dipakai untuk mengungkapkan
gagasan yang rumit.Kata itu mampu menjelaskan perbedaan yang halus di antara
gagasan yang bersifat teknis dan khusus.Walaupun begitu,kita hendaknyaberhati-
hati jika menggunakan kata abstrak, sebab karangan yang dihamburi kata abstrak
dapat menjadi samar dan cermat
5. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
Pemilihan yang berikut yaitu di antara kata umum dan kata khusus.Kata umum
dipakai untuk mengungkapkan gagasan atau ide yang umum, sedangkan kata khusus
digunakan untuk seluk-beluknya atau perinciannya.Kata umum adalah kata yang
dapat diterapkan pada banyak hal,pada kumpulan,atau pada keseluruhan sifat
barang.Jik kata itu, sebaiknya, hanya mengacu ke beberapa sifatnya itu atau ke
beberapa bagiannya saja,kata itu disebut khusus. Kata pakaian, misalnya, termasuk
kata umum, tetapi celana jengki biru menggambarkan ide yang khusus.
Kata umum dan kata khusus tidak selalu sama dengan kata abstrak dan
kata konkret. Kata umum tidak dengan sendirinya abstrak, dan kata konkret tidak
selalu khusus.
Ciri keumuman dan kekhususan itu nisbi sifatnya.Di dalam tulisan,konteks
kalimat menjelaskan tingkat kekhususan kata yang berbeda-beda itu.Kata unggas,
misalnya, lebih umum daripada burung, tetapai burung lebih umum dari pipit atau
jalak. Perbedaan itulahyang ingin kita tampilkan sehingga adakalanya kita
menggunakan kata umum dan kadang-kadang kata khusus.
6. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
3.3 Kecermatan dan Ketepatan
Pemakaian pewatas yang berlebihan dapat mengurangi kekuatan dan kecermatan
diksi. Jika nomina dan verba masing-masing telah dapat menjelaskan maksud, maka
kita tidak perlu menambahkan pewatas yang sebenarnya tidak memperjelas
keterangan.Kata atau ungkapan yang banyak disalahgunakan antara lain: cukup,
relatif, pasti, sering, sangat, banyak, selalu, sama sekali.
Diksi yang cermat dan kuat berkurang nilainya karena pemakaian
ungkapan klise, yakni frasa yang telah sering digunakan penulis yang tidak berdaya
cipta dan yang malas berpikir.
Selanjutnya, harus dibedakan diksi yang tidak cermat-yang hanya
menegaskan sesuatu dengan kira-kira-dengan diksi yang tidak tepat, tidak betul,
atau tidak kena. Diksi yang tidak cermat berhubungan dengan pikiran yang kabur,
diksi yang tidak betul dengan ketidaktahuan.
7. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
3.4 Majas (figure of speech) dan Langgam Bahasa (idiom)
Untuk mengkongretkan dan menghidupkan karangan, kita dapat
menggunakan majas (figure of speech) yang ada dalam buku pelajaran
bahasa, secara salah kaprah, disebut gaya bahasa. Kata dan ungkapan itu
dapat ditafsirkan menurut arti harfiahnya dan menurut arti majasi.
Arti harfiah itu sama dengan denotasi kata.Arti majasi diperoleh jika denotasi
kata atau ungkapan dialihkan dan mencakupi juga denotasi lain bersamaan
dengan tautan pikiran lain.
8. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
Dibawah ini diikhtiarkan jenis majas yang terpenting:
1.Majas perbandingan
Perumpamaan ialah perbandingan dua hal yang hakikatnya berlainan dan yang dengan
sengaja kita anggap sama.Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan oleh pemakaian kata
seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana.
kiasan atau metafora ialah perbandingan yang implisit-jadi tanpa kata seperti atau
sebagai-di antara dua hal yang berbeda.Misalkan,sumber ilmu,buah hati.
Penginsanan atau personifikasi ialah jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada
barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak. Misalkan, angin yang meraung,
penelitian yang menuntut kecermatan.
9. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
2.Majas pertentangan
Hiperbol ialah ungkapan yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya
dimaksudkan: jumlahnya, ukurannya, atau sifatnya.Misalkan,sejuta kenangan indah.
Litotes ialah majas yang dalam pengungkapannya menyatakan sesuatu yang positif
dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan.Litotes mengurangi atau
melemahkan kekuatan pernyataan yang sebenarnya. Misalkan, hasilnya tidak
mengecewakan (maksudnya hasiLnya baik).
Ironi ialah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud
berolok-olok. Maksud itu dapat dicapai dengan mengemukakan:
-makna yang berlawanan dengan makna sebenarnya
-ketaksesuaian antara harapan dan kenyataan
-ketaksesuaian antara suasana yang diketengahkan dan kenyataan yang
mendasarinya. Misalkan, sudah pulang engkau.
10. NEXTPREV HOME
Materi Bahasa Indonesia : DIKSI ( Pilihan Kata )
3.majas pertautan
Metonomia berupa pemakaian nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan barang atau hal
sebagai pengganti nya. Misalkan, (Karya) Chairil Anwar dapat kita nikmati.
Sinekdoke ialah majas yang menyebutkan nama bagian sebagian pengganti nama keseluruhannya
atau sebaliknya. Misalkan, (kesebelasan) Jakarta lawan (kesebelasan) Medan.
Kilatan menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh berdasarkan pra-anggapan
adanya pengetahuan bersama yang dimilliki oleh pengarang dan pembaca dan adanya kemampuan
pada pembaca untuk menangkap pengacuan itu. Misalkan, Apakah peristiwa Madiun itu akan terjadi
lagi?(klatan yang mengacu ke pemberontakan kaum komunis).
Eufemisme ialah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar,
yang dianggap merugikan, atau yang tidak menyenangkan. Misalkan, meninggal, tunakarya. Namun
eufemisme dapat juga dengan mudah melemahkan kekuatan diksi karangan. Misalkan,
kemungkinanan kekurangan makan.