SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan
perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada
tahun 1950-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang
nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di
beberapa negara yang sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti
India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia.
Gerakan Revolusi Hijau yang dijalankan di negara – negara berkembang dan
Indonesia dijalankan sejak rezim Orde Baru berkuasa. Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana
telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi
sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu
lima tahun, yakni antara tahun 1984 – 1989. Disamping itu, Revolusi Hijau juga telah
menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena ternyata Revolusi
Hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hektar, dan
petani kaya di pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat pedesaan. Sebab sebelum
Revolusi Hijau dilaksanakan, keadaan penguasaan dan pemilikan tanah di Indonesia sudah
timpang, akibat dari gagalnya pelaksanaan Pembaruan Agraria yang telah mulai dilaksanakan
pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1965.
Revolusi Hijau di Indonesia dimulai :
1. Zaman tanam paksa keaneka ragaman tanaman yang dikembangkan adalahnila, kopi, the

tembakau , kayu manis, kapas, lada dan nopal.
2. Di keluarkannya Undang-Undang Agraria para pengusaha swasta Belanda boleh

membuka usaha perkebunan di Indonesia dengan menyewa tanah para petani Indonesia
3. Pada zaman Jepang Revolusi hijau di Indonesia mengalami Gangguan karena pemerintah

pendudukan Jepang selalu sibuk berperang melawan sekutu.
4. Sesudah zaman kemerdekaan revolusi Hijau di kembangkan lagi yaitu pertanian dan

perkebunan

pemerintah

ditata

kembali,

khususnya

tanaman padi yang

mendapatkan perhatian khusus dengan mengusakan bibit unggulguna meningkatkan
produksi pangan.
5. Pada zaman Orde Baru Revolusi semakin digalakan lagi, dan dimasukankedalam

Program Pembangunan Lima Tahun, terutama untuk lebihmeningkatkan produksi hasil
pertanian

pangandan perkebunan

Kebijakan pembangunan bidang pertanian yang tertuang adalah GBHN tahun
1998 adalahsebagaiberikut:
a. Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan pendapatan,kesejahteraan,

daya beli, taraf hidup, kapasitas dan kemandirianserta akses masyarakat pertanian
Tujuan tersebut dapat diraih melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan
distribusi serta penganekaragaman jenis tanaman.
Dalam bidang agraris tujuan Revolusi Hijau adalah untuk mendapatkan panen yang
lebih untuk memenuhi kecukupan pangan penduduk . Kelebihan padi di eksport ke
Negara

lain,

ke

pasar

regional,

atau

Internasional. Surplus panen padi dapat disumbangkan ke Negara lain yang
memerlukan.
b. Revolusi

hijau

dibidang

agraris

dapat

bersifat

biologis

dan mekanis:

Biologis yaitu penggunaan bibit unggul yang lebih baik dan pupuk organic yang lebih
banyak dengan takaran dan waktu yang tepat untuk meningkatkan produktivitas
lahan. Dengan demikian, lahan dapat digunakan secara intensif. Mekanis adalah
pengelolaan tanah menggunakan tenaga mesin, misalnya penggunaan traktor untuk
pertanian, hal ini mampu menaikan produktivitas tenaga kerja
Ciri-Ciri Revolusi Hijau
a. Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi, atau istilah lainnya monokultur. Teknik ini
dilakukan dikarenakan perhitungan pragmatis, bahwa jika tanaman yang sama, maka
kebutuhan akan obat dan pupuk juga akan sama. Jadi mempermudah merawatnya
b. Penggunaan bibit yang unggul yang tahan terhadap penyalkit tertentu dan juga hanya
cocok ditanam dilahan tertentu. Kemajuan teknologi dengan teknik kultur jaringan,
memungkinkan memperoleh varietas tertentu sesuai dengan yang diharapkan. Dan
dengan penelitian terus menerus, maka semakin hari umur tanaman makin pendek.
c. Pemanfaatan teknologi maju. Misalnya bajak oleh binatang, digantikan oleh mesin
traktor. Dampaknya adalah semakin hemat tenaga kerja, tetapi akan memerlukan
modal yang besar
Dalam melaksanakan revolusi hijau, pemerintah Indonesia melakukan
berbagai macam usaha berikut ini :
1. Intensifikasi pertanian
Kegiatan pengembangan produksi hasil pertanian yaitu dengan menerapkan
teknologi tepat guna ( panca usaha Tani) untuk tiap luas tanah pertanian.
Intensifikasi adalah dengan cara meng-intensif-kan lahan pertanian yang ada,
supaya produktivitas lahan terus meningkat. Metode yang kedua ini dengan cara
menggunakan (1) bibit unggul, (2) memakai pupuk kimia / buatan, (3) saluran
irigasi yang baik, (4) pengobatan atau pemakaian Pestisida, Insektisida dan
Fungisida, (5) kegiatan Penyuluhan Pertanian, (6) lancarnya transportasi dan
komunikasi, (7) serta kegiatan pemasaran yang baik
2. Ekstensisfikasipertanian
Peningkatan produksi dengan perluasan daerah usaha melalui penggunaan
daerah pasang surut di Sumatera dan Kalimantan untuk persawahan, perluasan
jaringan, irigasi dan pembukaan lahan cadangan di luar Jawa
3. Diversifikasi
Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui
sistimtumpang sari.ini dapat lebih menguntungkan karena dapat mencegah
kegagalan panen pokok, menambah devisa, dan mencegah penurunan hasil panen.
4. RehabilitasiPertanian
Usaha pemulihan dilakukan dengan cara produktivitas sumber daya pertanian
yangkritis,

membahayakan

kondisi

lingkungan

serta

daerah

rawan,

hal

tersebutdilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pada tahun 70-an dikenal dengan Revolusi Hijau ala Indonesia, yaitu Bimas.
Penguasa-pun mati-matian berusaha mensukseskan program. Ada program subsidi terhadap
pupuk, kredit pertanian, penetapan harga dasar gabah, diberdirikannya Bulog, pembangunan
irigasi dari pinjaman luar negeri, penanaman bibit yang seragam, hingga penyuluhan.
Setelah Bimas dianggap gagal memacu pertumbuhan di sektor pertanian tanaman pangan,
pemerintah memperkenalkan Inmas. Dengan tambahan program penanggulangan hama dan
penyakit tanaman dalam Inmas, sebenarnya Inmas ini tidak jauh berbeda dengan Bimas.
Jika dilihat dari paradigma yang dipakai = pertumbuhan ekonomi, maka pelaksanaan
Bimas maupun Inmas bisa dikatakan berhasil. Di tahun 80-an produktivitas pertanian padi
meningkat mencapai dua kali lipat dibanding tahun 60-an. Bahkan pada tahun 1985,
Indonesia bisa mewujudkan swasembada beras selama empat tahun. Setelah itu negeri ini
kembali menjadi pengimpor beras terbesar hingga saat ini.
Namun keberhasilan tersebut bukan tanpa resiko. Pengorbanan untuk sebuah
"swasembada" sangat mahal. Keinginan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi telah
membuat penguasa bertindak sangat kejam terhadap masyarakat lemah.Di satu sisi harus
diakui bahwa Bimas dan Inmas sebagai bentuk Revolusi Hijau ala Indonesia telah
melepaskan petani dari pertanian tradisional. Namun itu tidak berarti telah mensejahterakan
petani.
Bagi petani yang memiliki lahan luas program Inmas dan Bimas memang dapat
meningkatkan kesejahteraannya. Tetapi bagi petani gurem dan ini yang menjadi mayoritas
petani di negeri ini, program-program tersebut justru telah menjerat mereka ke dalam
ketergantungan yang semakin dalam yang pada akhirnya memperpanjang proses pemiskinan
mereka.
Dengan paket yang ada dalam Bimas maupun Inmas, petani harus mengikuti pola
produksi yang telah ditetapkan. Pupuk kimia, pola tanam yang seragam, penggunaan bibit
yang terkadang dengan merk tertentu, dan biasanya dibuat oleh pabrik tertentu, serta
pestisida atau obat-obat pertanian lainnya yang juga telah distandarkan. Semua itu membuat
petani tergntung pada industri bibit, pupuk dan pestisida kepada produsen tertentu.
Hal ini menjadi dilema, sebab Tidak hanya itu, keragaman bibit lokal yang dimiliki
petani secara turun temurun, kini telah beralih tangan. Sebelum Revolusi Hijau, kita
memiliki hampir 10.000 macam jenis bibit padi lokal. Semuanya tersimpan dalam IRRI
(International Rice Research Institute) di Filipina dan menjadi milik AS. Kini hanya tinggal
sekitar 25 jenis bibit padi lokal yang masih tersisa di Indonesia.
DAMPAK REVOLUSI HIJAU
 Dampak positif revolusi hijau :
Produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan (karbohidrat)
meningkat. Salah satu contohnya bagi bangsa indonesia sendiri adalah Indonesia yang
tadinya pengimpor beras menjadi mampu swasembad beras.
 Dampak Negatif Revolusi Hijau antara lain :


Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber
karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan
peternakan diubah menjadi sawah.



Penurunan keanekaragaman hayati.



Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada
pupuk.



Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Revolusi Hijau orde baru
Revolusi Hijau orde baruRevolusi Hijau orde baru
Revolusi Hijau orde barusknramadhaniah
 
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baruDampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baruKusmiati
 
Revolusi Hijau di Dunia dan Indonesia
Revolusi Hijau di Dunia dan IndonesiaRevolusi Hijau di Dunia dan Indonesia
Revolusi Hijau di Dunia dan Indonesiaadhy_sama
 
Revolusi hijau pertanian
Revolusi hijau pertanianRevolusi hijau pertanian
Revolusi hijau pertanianSapar AmaEnbo
 
2845221 (1)
2845221 (1)2845221 (1)
2845221 (1)EtenkNet
 
Intensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanianIntensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanianAan Joke
 
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasiIntensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasiHafshah Zuhairoh
 
Strategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikulturaStrategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikulturaKusuma Darma
 
Fenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijauFenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijauYuca Siahaan
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikulturaUniversity of Brawijaya
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahanFebrina Tentaka
 
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaFebrilidia
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...rizky hadi
 

Was ist angesagt? (19)

Revolusi hijau
Revolusi hijauRevolusi hijau
Revolusi hijau
 
Revolusi Hijau orde baru
Revolusi Hijau orde baruRevolusi Hijau orde baru
Revolusi Hijau orde baru
 
Revolusi Hijau
Revolusi Hijau Revolusi Hijau
Revolusi Hijau
 
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baruDampak revolusi hijau pada masa orde baru
Dampak revolusi hijau pada masa orde baru
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Revolusi Hijau di Dunia dan Indonesia
Revolusi Hijau di Dunia dan IndonesiaRevolusi Hijau di Dunia dan Indonesia
Revolusi Hijau di Dunia dan Indonesia
 
Revolusi hijau pertanian
Revolusi hijau pertanianRevolusi hijau pertanian
Revolusi hijau pertanian
 
Revolusi hijau
Revolusi hijauRevolusi hijau
Revolusi hijau
 
2845221 (1)
2845221 (1)2845221 (1)
2845221 (1)
 
Intensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanianIntensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanian
 
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasiIntensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
 
Strategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikulturaStrategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikultura
 
Fenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijauFenomena revolusi hijau
Fenomena revolusi hijau
 
Ciri ciri pertanian
Ciri ciri pertanianCiri ciri pertanian
Ciri ciri pertanian
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
 
Akalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesiaAkalah tentang pertanian di indonesia
Akalah tentang pertanian di indonesia
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
 

Ähnlich wie REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA

Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruRevolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruYuni Ratnasari
 
Intensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanianIntensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanianAan Joke
 
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxArmanS12
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahSarjan Alatas
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaIrmaSetia Gsb
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitasIr. Zakaria, M.M
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...rizky hadi
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanAngelLatumahina
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaSharifah Nor Hadaniah
 

Ähnlich wie REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA (20)

Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruRevolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
 
Intensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanianIntensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanian
 
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
 
REVOLUSIHIJAU
REVOLUSIHIJAUREVOLUSIHIJAU
REVOLUSIHIJAU
 
Revolusi Hijau Ppt Cerdas
Revolusi Hijau Ppt CerdasRevolusi Hijau Ppt Cerdas
Revolusi Hijau Ppt Cerdas
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
 
Revolusi hijau
Revolusi hijauRevolusi hijau
Revolusi hijau
 
Mva padi
Mva padiMva padi
Mva padi
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesia
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
 
Pertanian
PertanianPertanian
Pertanian
 
Pertanian
PertanianPertanian
Pertanian
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
 

Mehr von Ela Afellay

pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatiEla Afellay
 
Drought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationDrought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationEla Afellay
 
Pengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduPengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduEla Afellay
 
Penanganan dan kualitas buah pasca panen
Penanganan dan kualitas buah pasca panenPenanganan dan kualitas buah pasca panen
Penanganan dan kualitas buah pasca panenEla Afellay
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaEla Afellay
 
Jamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada manggaJamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada manggaEla Afellay
 
Food security paper-summary
Food security paper-summaryFood security paper-summary
Food security paper-summaryEla Afellay
 
Identifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaIdentifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaEla Afellay
 
Manajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailanManajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailanEla Afellay
 

Mehr von Ela Afellay (14)

pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
 
Drought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentationDrought tolerance soybean presentation
Drought tolerance soybean presentation
 
Pengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpaduPengendalian gulma terpadu
Pengendalian gulma terpadu
 
Root exudates
Root exudatesRoot exudates
Root exudates
 
Penanganan dan kualitas buah pasca panen
Penanganan dan kualitas buah pasca panenPenanganan dan kualitas buah pasca panen
Penanganan dan kualitas buah pasca panen
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
Jamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada manggaJamur penyebab antraknosa pada mangga
Jamur penyebab antraknosa pada mangga
 
Food security paper-summary
Food security paper-summaryFood security paper-summary
Food security paper-summary
 
Identifikasi pestisida
Identifikasi pestisidaIdentifikasi pestisida
Identifikasi pestisida
 
Manajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailanManajemen produksi tanaman kailan
Manajemen produksi tanaman kailan
 
3. tag
3. tag3. tag
3. tag
 
Bubur pestisida
Bubur pestisidaBubur pestisida
Bubur pestisida
 
2. tag
2. tag2. tag
2. tag
 
1. tag deutsch
1. tag deutsch1. tag deutsch
1. tag deutsch
 

Kürzlich hochgeladen

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 

REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA

  • 1. Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia. Gerakan Revolusi Hijau yang dijalankan di negara – negara berkembang dan Indonesia dijalankan sejak rezim Orde Baru berkuasa. Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara tahun 1984 – 1989. Disamping itu, Revolusi Hijau juga telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena ternyata Revolusi Hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hektar, dan petani kaya di pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat pedesaan. Sebab sebelum Revolusi Hijau dilaksanakan, keadaan penguasaan dan pemilikan tanah di Indonesia sudah timpang, akibat dari gagalnya pelaksanaan Pembaruan Agraria yang telah mulai dilaksanakan pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1965. Revolusi Hijau di Indonesia dimulai : 1. Zaman tanam paksa keaneka ragaman tanaman yang dikembangkan adalahnila, kopi, the tembakau , kayu manis, kapas, lada dan nopal. 2. Di keluarkannya Undang-Undang Agraria para pengusaha swasta Belanda boleh membuka usaha perkebunan di Indonesia dengan menyewa tanah para petani Indonesia 3. Pada zaman Jepang Revolusi hijau di Indonesia mengalami Gangguan karena pemerintah pendudukan Jepang selalu sibuk berperang melawan sekutu. 4. Sesudah zaman kemerdekaan revolusi Hijau di kembangkan lagi yaitu pertanian dan perkebunan pemerintah ditata kembali, khususnya tanaman padi yang mendapatkan perhatian khusus dengan mengusakan bibit unggulguna meningkatkan produksi pangan. 5. Pada zaman Orde Baru Revolusi semakin digalakan lagi, dan dimasukankedalam Program Pembangunan Lima Tahun, terutama untuk lebihmeningkatkan produksi hasil pertanian pangandan perkebunan Kebijakan pembangunan bidang pertanian yang tertuang adalah GBHN tahun 1998 adalahsebagaiberikut:
  • 2. a. Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan pendapatan,kesejahteraan, daya beli, taraf hidup, kapasitas dan kemandirianserta akses masyarakat pertanian Tujuan tersebut dapat diraih melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan distribusi serta penganekaragaman jenis tanaman. Dalam bidang agraris tujuan Revolusi Hijau adalah untuk mendapatkan panen yang lebih untuk memenuhi kecukupan pangan penduduk . Kelebihan padi di eksport ke Negara lain, ke pasar regional, atau Internasional. Surplus panen padi dapat disumbangkan ke Negara lain yang memerlukan. b. Revolusi hijau dibidang agraris dapat bersifat biologis dan mekanis: Biologis yaitu penggunaan bibit unggul yang lebih baik dan pupuk organic yang lebih banyak dengan takaran dan waktu yang tepat untuk meningkatkan produktivitas lahan. Dengan demikian, lahan dapat digunakan secara intensif. Mekanis adalah pengelolaan tanah menggunakan tenaga mesin, misalnya penggunaan traktor untuk pertanian, hal ini mampu menaikan produktivitas tenaga kerja Ciri-Ciri Revolusi Hijau a. Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi, atau istilah lainnya monokultur. Teknik ini dilakukan dikarenakan perhitungan pragmatis, bahwa jika tanaman yang sama, maka kebutuhan akan obat dan pupuk juga akan sama. Jadi mempermudah merawatnya b. Penggunaan bibit yang unggul yang tahan terhadap penyalkit tertentu dan juga hanya cocok ditanam dilahan tertentu. Kemajuan teknologi dengan teknik kultur jaringan, memungkinkan memperoleh varietas tertentu sesuai dengan yang diharapkan. Dan dengan penelitian terus menerus, maka semakin hari umur tanaman makin pendek. c. Pemanfaatan teknologi maju. Misalnya bajak oleh binatang, digantikan oleh mesin traktor. Dampaknya adalah semakin hemat tenaga kerja, tetapi akan memerlukan modal yang besar Dalam melaksanakan revolusi hijau, pemerintah Indonesia melakukan berbagai macam usaha berikut ini : 1. Intensifikasi pertanian Kegiatan pengembangan produksi hasil pertanian yaitu dengan menerapkan teknologi tepat guna ( panca usaha Tani) untuk tiap luas tanah pertanian. Intensifikasi adalah dengan cara meng-intensif-kan lahan pertanian yang ada,
  • 3. supaya produktivitas lahan terus meningkat. Metode yang kedua ini dengan cara menggunakan (1) bibit unggul, (2) memakai pupuk kimia / buatan, (3) saluran irigasi yang baik, (4) pengobatan atau pemakaian Pestisida, Insektisida dan Fungisida, (5) kegiatan Penyuluhan Pertanian, (6) lancarnya transportasi dan komunikasi, (7) serta kegiatan pemasaran yang baik 2. Ekstensisfikasipertanian Peningkatan produksi dengan perluasan daerah usaha melalui penggunaan daerah pasang surut di Sumatera dan Kalimantan untuk persawahan, perluasan jaringan, irigasi dan pembukaan lahan cadangan di luar Jawa 3. Diversifikasi Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistimtumpang sari.ini dapat lebih menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen pokok, menambah devisa, dan mencegah penurunan hasil panen. 4. RehabilitasiPertanian Usaha pemulihan dilakukan dengan cara produktivitas sumber daya pertanian yangkritis, membahayakan kondisi lingkungan serta daerah rawan, hal tersebutdilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pada tahun 70-an dikenal dengan Revolusi Hijau ala Indonesia, yaitu Bimas. Penguasa-pun mati-matian berusaha mensukseskan program. Ada program subsidi terhadap pupuk, kredit pertanian, penetapan harga dasar gabah, diberdirikannya Bulog, pembangunan irigasi dari pinjaman luar negeri, penanaman bibit yang seragam, hingga penyuluhan. Setelah Bimas dianggap gagal memacu pertumbuhan di sektor pertanian tanaman pangan, pemerintah memperkenalkan Inmas. Dengan tambahan program penanggulangan hama dan penyakit tanaman dalam Inmas, sebenarnya Inmas ini tidak jauh berbeda dengan Bimas. Jika dilihat dari paradigma yang dipakai = pertumbuhan ekonomi, maka pelaksanaan Bimas maupun Inmas bisa dikatakan berhasil. Di tahun 80-an produktivitas pertanian padi meningkat mencapai dua kali lipat dibanding tahun 60-an. Bahkan pada tahun 1985, Indonesia bisa mewujudkan swasembada beras selama empat tahun. Setelah itu negeri ini kembali menjadi pengimpor beras terbesar hingga saat ini. Namun keberhasilan tersebut bukan tanpa resiko. Pengorbanan untuk sebuah "swasembada" sangat mahal. Keinginan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi telah membuat penguasa bertindak sangat kejam terhadap masyarakat lemah.Di satu sisi harus diakui bahwa Bimas dan Inmas sebagai bentuk Revolusi Hijau ala Indonesia telah
  • 4. melepaskan petani dari pertanian tradisional. Namun itu tidak berarti telah mensejahterakan petani. Bagi petani yang memiliki lahan luas program Inmas dan Bimas memang dapat meningkatkan kesejahteraannya. Tetapi bagi petani gurem dan ini yang menjadi mayoritas petani di negeri ini, program-program tersebut justru telah menjerat mereka ke dalam ketergantungan yang semakin dalam yang pada akhirnya memperpanjang proses pemiskinan mereka. Dengan paket yang ada dalam Bimas maupun Inmas, petani harus mengikuti pola produksi yang telah ditetapkan. Pupuk kimia, pola tanam yang seragam, penggunaan bibit yang terkadang dengan merk tertentu, dan biasanya dibuat oleh pabrik tertentu, serta pestisida atau obat-obat pertanian lainnya yang juga telah distandarkan. Semua itu membuat petani tergntung pada industri bibit, pupuk dan pestisida kepada produsen tertentu. Hal ini menjadi dilema, sebab Tidak hanya itu, keragaman bibit lokal yang dimiliki petani secara turun temurun, kini telah beralih tangan. Sebelum Revolusi Hijau, kita memiliki hampir 10.000 macam jenis bibit padi lokal. Semuanya tersimpan dalam IRRI (International Rice Research Institute) di Filipina dan menjadi milik AS. Kini hanya tinggal sekitar 25 jenis bibit padi lokal yang masih tersisa di Indonesia. DAMPAK REVOLUSI HIJAU  Dampak positif revolusi hijau : Produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan (karbohidrat) meningkat. Salah satu contohnya bagi bangsa indonesia sendiri adalah Indonesia yang tadinya pengimpor beras menjadi mampu swasembad beras.  Dampak Negatif Revolusi Hijau antara lain :  Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah.  Penurunan keanekaragaman hayati.  Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada pupuk.  Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.