SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
MUATAL LOKAL<br />kurikulum muatan lokal menurut surat keputusan Dirjen tahun 1987 adalah kurikulum yang diperkaya dengan materi pelajaran yang ada dilingkungan setempat. Materi pelajaran tersebut dimasuk-masukkan kedalam berbagai bidang studi. Cara yang demikian ini dikenal dengan penyesuaian kurikulum yakni memberikan contoh atau perluasan pelajaran dengan materi yang ada dilingkungan sekolah dengan maksud agar konsep-konsep yang ada didalam bidang studi yang bersangkutan menjadi lebih kuat dikuasai oleh para peserta didik.<br />Dengan kata lain kurikulum muatan lokal adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang bersifat desentralisasi sebagai upaya pemerintah untuk lebih meningkatkan relevansi terhadap kebutuhan daerah yang bersangkutan. Menurut Donal F. Cay (1960). HYPERLINK quot;
http://www.masbied.com/2010/02/20/pengembangan-kurikulum-muatan-lokal-di-sekolah-2/quot;
  quot;
_ftn1quot;
 [1] mengemukakan beberapa perumusan kurikulum yaitu :<br />Kurikulum terdiri atas sejumlah bahan pelajaran yang disusun secara logis.<br />Kurikulum terdiri atas pengalaman belajar yang direncanakan untuk membawa perubahan prilaku anak.<br />Kurikulum merupakan desain kelompok sosial untuk menjadi pengalaman belajar anak disekolah.<br />Kurikulum terdiri atas semua pengalaman anak yang mereka lakukan dan rasakan di bawa bimbingan sekolah.<br />Ruang Lingkup Muatal Lokal <br />Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut :<br />Lingkup isi muatal lokal di dasarkan pada keadaan daerah, kebutuhan lingkungan dan kebutuhan siswa yang akan belajar. Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah setempat dan berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Kebutuhan lingkungan adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat sekitar daerah tersebut. Kebutuhan siswa yang akan belajar, berkaitan dengan pengatahuan berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.<br />Lingkup sekolah. Muatan lokal berlaku pada jenjang pendidikan dasar yaitu sekolah dasar dan sekolah lanjutan tingkat pertama. Ini berarti bahwa dalam penyusunan kurikulum muatal lokal SD dan SLTP untuk mata Pelajaran yang berkaitan perlu diupayakan bahwa materi pelajaran muatan lokal di SLTP merupakan kelanjutan dari materi pelajaran muatan lokal di SD.<br />Lingkup Wilayah. Kurikulum muatan lokal dapat di berlakukan untuk seluruh propinsi atau seluruh Kabupaten atau seluruh Kecamatan, tetapi dimungkinkan pula berlaku satu sekolah tertentu apabila muatan lokal tersebut ditentukan olah kepala sekolah sesuai <br />dengan kebutuhan dan kemampuannya menyediakan guru serta fasilitas penunjangnya.[2]<br />Fungsi Kurikulum Muatan Lokal <br />Seperti disebutkan dalam kurikulum tahun 1994 tentang Kurikulum muatan lokal secara umum fungsi kurikulum muatan lokal adalah :<br />Mengelola lingkungan alam secara bertanggung jawab, melestarikan nilai-nilai dan mengembangkan kebudayaan daerah serta meningkatkan mutu pendidikan dan jati diri manusia indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan Nasional.<br />Menumbuhkan dan mengembangkan sikap senang bekerja, bergaul memelihara dan meningkatkan cita rasa keindahan, kebersihan, kesehatan serta ketertiban dalam upaya meningkatkan mutu kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara indonesia.<br />Setelah mempelajari dan memahami fungsi dari materi kurikulum muatan lokal di sarankan dan diharapkan strategi belajar mengajar yang paling tepat digunakan oleh guru adalah strategi pembelajaran aktif dan kreatif (PAK). Ditambah dengan menggunakan berbagai macam metode mengajar seperti metode diskusi, metode tanya jawab, metode karya wisata, dan metode pemberian tugas atau metode lainnya yang sesuai dengan yang akan dicapai.[3]<br />Tujuan Pengajaran Muatan Lokal<br />Secara umum tujuan pengajaran muatan lokal adalah untuk memberikan bekal pengatahuan ketrampilan pembentukan sikap dan prilaku siswa agar mereka memiliki wawasan yang luas, dan mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sehingga nantinya siswa mampu mengembangkan serta melestarikan sumber daya alam dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional dan daerah sesuai dengan karakteristiknya, disamping itu tujuan yang juga diharapkan dari pemberian pengajaran muatan lokal adalah agar pengembangan sumber daya manusia yang terdapat di daerah setempat, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan sekaligus mencegah terjadinya depopulasi daerah di tenaga produktif (Depdikbud 1987).<br />Secara Khusus pengajaran muatan lokal bertujuan agar anak :<br />Lebih mengenal kondisi alam lingkungan sosial dan lingkungan budaya yang terdapat di daerah.<br />Dapat menerapkan kemampuan dan ketrampilan yang dipelajarinya untuk memecahkan masalah yang ditemukan di sekitarnya.<br />Memiliki ketrampilan khusus sehingga dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.<br />Dapat memanfaatkan sumber belajar daerah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.<br />Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai – nilai aturan yang berlaku di daerahnya serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.<br />,[object Object]
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memilikikeanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian,kerajinan, keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas yangmemperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itukeanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkandengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melaluiupaya pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budayakepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkandengan lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkunganmelalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitassumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkankemampuan peserta didik.Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokaldalam Standar Isi dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapatberanekaragam kebudayaan. Sekolah tempat program pendidikandilaksanakan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu,program pendidikan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luaspada peserta didik tentang kekhususan yang ada di lingkungannya.Standar Isi yang seluruhnya disusun secara terpusat tidak mungkin dapatmencakup muatan lokal tersebut. Sehingga perlulah disusun matapelajaran yang berbasis pada muatan lokal.B. Landasan1. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat (1) dan pasal 38 ayat (2)3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005tentang Standar Nasional PendidikanTujuan KhususMata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekalpengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agarmereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dankebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di3daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah sertapembangunan nasional. Lebih jelas lagi agar peserta didik dapat:1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial,dan budayanya,2. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuanmengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkunganmasyarakat pada umumnya,3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturanaturanyang berlaku di daerahnya, serta melestarikan danmengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangkamenunjang pembangunan nasional.D. PengertianKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu.KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakandi masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikantingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuanpendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkankompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkanke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatanlokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada matapelajaran keterampilan.Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yangterdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentukpenyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agarpenyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkatrelevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yangbersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikannasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung danmelengkapi kurikulum nasional.Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikanharus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuksetiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapatmenyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Iniberarti bahawa dalam satu tahun satuan pendidikan dapatmenyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal4E. Ruang LingkupRuang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut:1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah. Keadaan daerah adalahsegala sesuatu yang terdapat didaerah tertentu yang pada dasarnyaberkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, danlingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatuyang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untukkelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakattersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah sertapotensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebutmisalnya kebutuhan untuk:a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerahb. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu,sesuai dengan keadaan perekonomian daerahc. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan seharihari,dan menunjang pemberdayaan individu dalam melakukanbelajar lebih lanjut (belajar sepanjang hayat)d. Meningkatkan kemampuan berwirausaha.2. Lingkup isi/jenis muatan lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasaInggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adatistiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alamsekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yangbersangkutan.Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggungjawab pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu sekolah dan komitesekolah.Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komitesekolah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerahb. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokalc. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokald. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokale. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sertasilabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan olehBSNPLebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerahKegiatan ini dilakukan untuk menelaah dan mendata berbagaikeadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Data tersebutdapat diperoleh dari berbagai pihak yang terkait di daerah yangbersangkutan seperti Pemda/Bappeda, Instansi vertikal terkait,Perguruan Tinggi, dan dunia usaha/industri. Keadaan daerahseperti telah disebutkan di atas dapat ditinjau dari potensi daerahyang bersangkutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya,dan kekayaan alam. Kebutuhan daerah dapat diketahui antara laindari:1) Rencana pembangunan daerah bersangkutan termasukprioritas pembangunan daerah, baik pembangunan jangkapendek, pembangunan jangka panjang, maupun pembangunanberkelanjutan (sustainable development);2) Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuankemampuandan keterampilan-keterampilan yang diperlukan;3) Aspirasi masyarakat mengenai pelestarian alam danpengembangan daerahnya, serta konservasi alam danpemberdayaannyab. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokalBerdasarkan kajian dari beberapa sumber seperti di atas dapatdiperoleh berbagai jenis kebutuhan. Berbagai jenis kebutuhan inidapat mencerminkan fungsi muatan lokal di daerah, antara lainuntuk:1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;2) Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu;3) Meningkatkan kemampuan berwiraswasta;4) Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluansehari-hari;c. Menentukan bahan kajian muatan lokalKegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagaikemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat sebagai bahankajian sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.Penentuan bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteriaberikut:1) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;2) Kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yangdiperlukan;3) Tersedianya sarana dan prasarana4) Tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa5) Tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan6) Kelayakan berkaitan dengan pelaksanaan di sekolah;7) Lain-lain yang dapat dikembangkan sendiri sesuai dengankondisi dan situasi daerah.d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan LokalBerdasarkan bahan kajian muatan lokal tersebut dapat ditentukankegiatan pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran ini padadasarnya dirancang agar bahan kajian muatan lokal dapatmemberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepadapeserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentangkeadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengannilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukungkelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional.Kegiatan ini berupa kegiatan kurikuler untuk mengembangkankompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, danprospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah,yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam matapelajaran yang ada. Serangkaian kegiatan pembelajaran yangsudah ditentukan oleh sekolah dan komite sekolah kemudianditetapkan oleh sekolah dan komite sekolah untuk dijadikan namamata pelajaran muatan lokal. Substansi muatan lokal ditentukanoleh satuan pendidikan.e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sertasilabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan olehBSNP.1) Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasaradalah langkah awal dalam membuat mata pelajaran muatanlokal agar dapat dilaksanakan di sekolah. Adapun langkahlangkahdalam mengembangkan standar kompetensi dankompetensi dasar adalah sebagai berikut:a) Pengembangan Standar KompetensiStandar kompetensi adalah menentukan kompetensi yangdidasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan.b) Pengembangan Kompetensi DasarKompetensi dasar merupakan kompetensi yang harusdikuasai siswa. Penentuan ini dilakukan dengan melibatkanguru, ahli bidang kajian, ahli dari instansi lain yang sesuai.2) Pengembangan silabus secara umum mencakup:a) Mengembangkan indikatorb) Mengidentifikasi materi pembelajaranc) Mengembangkan kegiatan pembelajarand) Pengalokasian waktue) Pengembangan penilaianf) Menentukan Sumber BelajarLangkah-langkah tersebut dapat mengacu pada penyusunansilabus mata pelajaran.82. Pihak yang Teribat dalam Pengembanganangmasih dalam satu daerahnya. Bila beberapa sekolah dalam satudaerah belum mampu mengembangkan dapat meminta bantuanTPK daerah, atau meminta bantuan dari LPMP di propinsinya.b. Bahan kajian hendaknya sesuai dengan tingkat perkembanganpeserta didik yang mencakup perkembangan pengetahuan dancara berpikir, emosional, dan sosial peserta didik. Pelaksanaankegiatan belajar mengajar diatur sedemikian rupa agar tidakmemberatkan peserta didik dan tidak mengganggu penguasaanpada kurikulum nasional. Oleh karena itu dalam pelaksanaanmuatan lokal dihindarkan adanya pekerjaan rumah (PR).c. Program pengajaran hendaknya dikembangkan dengan melihatkedekatan dengan peserta didik yang meliputi dekat secara fisikdan secara psikis. Dekat secara fisik maksudnya terdapat dalamlingkungan tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkandekat secara psikis maksudnya bahwa bahan kajian tersebutmudah dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencernakaninformasi sesuai dengan usianya. Untuk itu, bahan pengajaranhendaknya disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1) bertitiktolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yangdiketahui ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama kepengalaman baru; (4) dari yang mudah/sederhana ke yang lebihsukar/rumit. Selain itu bahan kajian/pelajaran hendaknya bermaknabagi peserta didik yaitu bermanfaat karena dapat membantupeserta didik dalam kehidupan sehari-hari.d. Bahan kajian/pelajaran hendaknya memberikan keluwesan bagiguru dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar sepertibuku dan nara sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, gurudiharapkan dapat mengembangkan sumber belajar yang sesuaidengan memanfaatkan potensi di lingkungan sekolah, misalnyadengan memanfaatkan tanah/kebun sekolah, meminta bantuan dariinstansi terkait atau dunia usaha/industri (lapangan kerja) atautokoh-tokoh masyarakat. Selain itu guru hendaknya dapat memilihdan menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik aktifdalam proses belajar mengajar, baik secara mental, fisik, maupunsosial.e. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalamarti mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas danmemberi makna kepada peserta didik. Namun demikian bahankajian muatan lokal tertentu tidak harus secara terus-menerusdiajarkan mulai dari kelas I s.d VI atau dari kelas VII s.d IX, dan Xs.d XII. Bahan kajian muatan lokal juga dapat disusun dan diajarkanhanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester atau satutahun ajaran.
Kurikulum Lokal
Kurikulum Lokal
Kurikulum Lokal
Kurikulum Lokal
Kurikulum Lokal
Kurikulum Lokal
Kurikulum Lokal

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALPROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALUniversitas Negeri Makassar
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Pujiati Puu
 
36 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-11021636 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-110216Heroll Khomaeni
 
Pip sistem pendidikan nasional
Pip sistem pendidikan nasionalPip sistem pendidikan nasional
Pip sistem pendidikan nasionalDwiAlfiani2000
 
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalPermendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalAbdul Hafifudin
 
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011smp 4 bae kudus
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Irma Muthiara Sari
 
telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)Dina Amalina
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalAmrizal Ahmad
 
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-finalImuh Aryadi
 

Was ist angesagt? (14)

PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKALPENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
 
Ktsp
KtspKtsp
Ktsp
 
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALPROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI  TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM PENDIDIK UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)
 
36 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-11021636 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-110216
 
Pip sistem pendidikan nasional
Pip sistem pendidikan nasionalPip sistem pendidikan nasional
Pip sistem pendidikan nasional
 
Kurikulum 2013 1
Kurikulum 2013 1Kurikulum 2013 1
Kurikulum 2013 1
 
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalPermendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
 
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
 
hakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolahhakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolah
 
telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
 

Ähnlich wie Kurikulum Lokal

Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranBelajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranTitin Rohayati
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaNayantaka Husna Hartono
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanKurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanJurnal Eukariotik
 
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalOtto Ono Gallery
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaAepsaenawa
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalAri Tanjung
 
Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum Muatan LokalKurikulum Muatan Lokal
Kurikulum Muatan LokalJenny Givany
 
08 penyusunan ktsp
08 penyusunan ktsp08 penyusunan ktsp
08 penyusunan ktspferlita99
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulumechan_vega
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiMuhamad Fauzi
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspYusuf Sihite
 
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulum
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulumKerangka dasar dan_struktur_kurikulum
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulumGus Fendi
 
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3PONPESSABILAL
 

Ähnlich wie Kurikulum Lokal (20)

Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranBelajar dan Pembelajaran
Belajar dan Pembelajaran
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
 
12.ppt
12.ppt12.ppt
12.ppt
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanKurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
 
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum Muatan LokalKurikulum Muatan Lokal
Kurikulum Muatan Lokal
 
3324614.ppt
3324614.ppt3324614.ppt
3324614.ppt
 
08 penyusunan ktsp
08 penyusunan ktsp08 penyusunan ktsp
08 penyusunan ktsp
 
08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan Ktsp08 Penyusunan Ktsp
08 Penyusunan Ktsp
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasi
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
 
Dokumen 1 yogi
Dokumen 1 yogiDokumen 1 yogi
Dokumen 1 yogi
 
08 mulok allium
08 mulok  allium08 mulok  allium
08 mulok allium
 
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulum
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulumKerangka dasar dan_struktur_kurikulum
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulum
 
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
 
08 mulok allium
08 mulok  allium08 mulok  allium
08 mulok allium
 

Kurikulum Lokal

  • 1.
  • 2. Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memilikikeanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian,kerajinan, keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas yangmemperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itukeanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan dikembangkandengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melaluiupaya pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budayakepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkandengan lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkunganmelalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitassumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkankemampuan peserta didik.Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokaldalam Standar Isi dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapatberanekaragam kebudayaan. Sekolah tempat program pendidikandilaksanakan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu,program pendidikan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luaspada peserta didik tentang kekhususan yang ada di lingkungannya.Standar Isi yang seluruhnya disusun secara terpusat tidak mungkin dapatmencakup muatan lokal tersebut. Sehingga perlulah disusun matapelajaran yang berbasis pada muatan lokal.B. Landasan1. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat (1) dan pasal 38 ayat (2)3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005tentang Standar Nasional PendidikanTujuan KhususMata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekalpengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agarmereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dankebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di3daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah sertapembangunan nasional. Lebih jelas lagi agar peserta didik dapat:1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial,dan budayanya,2. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuanmengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkunganmasyarakat pada umumnya,3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturanaturanyang berlaku di daerahnya, serta melestarikan danmengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangkamenunjang pembangunan nasional.D. PengertianKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu.KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakandi masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikantingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuanpendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkankompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkanke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatanlokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada matapelajaran keterampilan.Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yangterdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentukpenyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agarpenyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkatrelevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yangbersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikannasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung danmelengkapi kurikulum nasional.Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikanharus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuksetiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapatmenyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Iniberarti bahawa dalam satu tahun satuan pendidikan dapatmenyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal4E. Ruang LingkupRuang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut:1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah. Keadaan daerah adalahsegala sesuatu yang terdapat didaerah tertentu yang pada dasarnyaberkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, danlingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatuyang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untukkelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakattersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah sertapotensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebutmisalnya kebutuhan untuk:a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerahb. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu,sesuai dengan keadaan perekonomian daerahc. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan seharihari,dan menunjang pemberdayaan individu dalam melakukanbelajar lebih lanjut (belajar sepanjang hayat)d. Meningkatkan kemampuan berwirausaha.2. Lingkup isi/jenis muatan lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasaInggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adatistiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alamsekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yangbersangkutan.Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggungjawab pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu sekolah dan komitesekolah.Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komitesekolah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerahb. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokalc. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokald. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokale. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sertasilabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan olehBSNPLebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerahKegiatan ini dilakukan untuk menelaah dan mendata berbagaikeadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Data tersebutdapat diperoleh dari berbagai pihak yang terkait di daerah yangbersangkutan seperti Pemda/Bappeda, Instansi vertikal terkait,Perguruan Tinggi, dan dunia usaha/industri. Keadaan daerahseperti telah disebutkan di atas dapat ditinjau dari potensi daerahyang bersangkutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya,dan kekayaan alam. Kebutuhan daerah dapat diketahui antara laindari:1) Rencana pembangunan daerah bersangkutan termasukprioritas pembangunan daerah, baik pembangunan jangkapendek, pembangunan jangka panjang, maupun pembangunanberkelanjutan (sustainable development);2) Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuankemampuandan keterampilan-keterampilan yang diperlukan;3) Aspirasi masyarakat mengenai pelestarian alam danpengembangan daerahnya, serta konservasi alam danpemberdayaannyab. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokalBerdasarkan kajian dari beberapa sumber seperti di atas dapatdiperoleh berbagai jenis kebutuhan. Berbagai jenis kebutuhan inidapat mencerminkan fungsi muatan lokal di daerah, antara lainuntuk:1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;2) Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu;3) Meningkatkan kemampuan berwiraswasta;4) Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluansehari-hari;c. Menentukan bahan kajian muatan lokalKegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagaikemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat sebagai bahankajian sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.Penentuan bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteriaberikut:1) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;2) Kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yangdiperlukan;3) Tersedianya sarana dan prasarana4) Tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa5) Tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan6) Kelayakan berkaitan dengan pelaksanaan di sekolah;7) Lain-lain yang dapat dikembangkan sendiri sesuai dengankondisi dan situasi daerah.d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan LokalBerdasarkan bahan kajian muatan lokal tersebut dapat ditentukankegiatan pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran ini padadasarnya dirancang agar bahan kajian muatan lokal dapatmemberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepadapeserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentangkeadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengannilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukungkelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional.Kegiatan ini berupa kegiatan kurikuler untuk mengembangkankompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, danprospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah,yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam matapelajaran yang ada. Serangkaian kegiatan pembelajaran yangsudah ditentukan oleh sekolah dan komite sekolah kemudianditetapkan oleh sekolah dan komite sekolah untuk dijadikan namamata pelajaran muatan lokal. Substansi muatan lokal ditentukanoleh satuan pendidikan.e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sertasilabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan olehBSNP.1) Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasaradalah langkah awal dalam membuat mata pelajaran muatanlokal agar dapat dilaksanakan di sekolah. Adapun langkahlangkahdalam mengembangkan standar kompetensi dankompetensi dasar adalah sebagai berikut:a) Pengembangan Standar KompetensiStandar kompetensi adalah menentukan kompetensi yangdidasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan.b) Pengembangan Kompetensi DasarKompetensi dasar merupakan kompetensi yang harusdikuasai siswa. Penentuan ini dilakukan dengan melibatkanguru, ahli bidang kajian, ahli dari instansi lain yang sesuai.2) Pengembangan silabus secara umum mencakup:a) Mengembangkan indikatorb) Mengidentifikasi materi pembelajaranc) Mengembangkan kegiatan pembelajarand) Pengalokasian waktue) Pengembangan penilaianf) Menentukan Sumber BelajarLangkah-langkah tersebut dapat mengacu pada penyusunansilabus mata pelajaran.82. Pihak yang Teribat dalam Pengembanganangmasih dalam satu daerahnya. Bila beberapa sekolah dalam satudaerah belum mampu mengembangkan dapat meminta bantuanTPK daerah, atau meminta bantuan dari LPMP di propinsinya.b. Bahan kajian hendaknya sesuai dengan tingkat perkembanganpeserta didik yang mencakup perkembangan pengetahuan dancara berpikir, emosional, dan sosial peserta didik. Pelaksanaankegiatan belajar mengajar diatur sedemikian rupa agar tidakmemberatkan peserta didik dan tidak mengganggu penguasaanpada kurikulum nasional. Oleh karena itu dalam pelaksanaanmuatan lokal dihindarkan adanya pekerjaan rumah (PR).c. Program pengajaran hendaknya dikembangkan dengan melihatkedekatan dengan peserta didik yang meliputi dekat secara fisikdan secara psikis. Dekat secara fisik maksudnya terdapat dalamlingkungan tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkandekat secara psikis maksudnya bahwa bahan kajian tersebutmudah dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencernakaninformasi sesuai dengan usianya. Untuk itu, bahan pengajaranhendaknya disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1) bertitiktolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yangdiketahui ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama kepengalaman baru; (4) dari yang mudah/sederhana ke yang lebihsukar/rumit. Selain itu bahan kajian/pelajaran hendaknya bermaknabagi peserta didik yaitu bermanfaat karena dapat membantupeserta didik dalam kehidupan sehari-hari.d. Bahan kajian/pelajaran hendaknya memberikan keluwesan bagiguru dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar sepertibuku dan nara sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, gurudiharapkan dapat mengembangkan sumber belajar yang sesuaidengan memanfaatkan potensi di lingkungan sekolah, misalnyadengan memanfaatkan tanah/kebun sekolah, meminta bantuan dariinstansi terkait atau dunia usaha/industri (lapangan kerja) atautokoh-tokoh masyarakat. Selain itu guru hendaknya dapat memilihdan menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik aktifdalam proses belajar mengajar, baik secara mental, fisik, maupunsosial.e. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalamarti mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas danmemberi makna kepada peserta didik. Namun demikian bahankajian muatan lokal tertentu tidak harus secara terus-menerusdiajarkan mulai dari kelas I s.d VI atau dari kelas VII s.d IX, dan Xs.d XII. Bahan kajian muatan lokal juga dapat disusun dan diajarkanhanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester atau satutahun ajaran.