Dokumen tersebut membahas pentingnya pengetahuan manajemen bagi petugas kesehatan dalam mengelola program kesehatan masyarakat. Dokumen juga membahas prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat seperti definisi kesehatan masyarakat menurut Winslow dan pendekatan pencegahan penyakit primer, sekunder, dan tersier. Selain itu, dibahas pula perbedaan pendekatan lama dan pendekatan baru dalam ilmu kesehatan
4. Petugas kesehatan yang bekerja di bidang
adminitrasi di jajaran organisasi kesehatan
kabupaten/kota dan propinsi atau Depkes Pusat
akan banyak di tuntut memiliki pengetahuan
tentang program kesehatan dan aspek
manajemennya.
5. Pengetahuan dan keterampilan manajerial
persaingan global
Ekonomi Sosial Teknologi
Era pasar bebas
AFTA 2003 APEC 2010-2020
6. Pendapatan
Pelayanan kesehatan yang bermutu
Peluang dan pilihan yang semakin luas
kepada petugas kesehatan yang ingin
mengembangkan kariernya dibidang
medius practicus
7. Pengembangan kariernya dibidang
kebijakan kesehatan masyarakat
dibidang komunikasi kesehatan,
dibidang ekonomi kesehatan,
dibidang sosial yang erat kaitannya perilaku sehat-
sakit masyarakat,
dsb.
8. Pembuat kebijakan dan Perencanaan
program kesehatan
mengantisipasi mengembangkan
kebutuhan pelayanan kesehatan
pengembangan karier yang bermutu dan
seorang petugas bersifat holistik sehingga
pelayanan kesehatan
kesehatan dilingkungan tidak lagi terbatas pada
masyarakat yang aspek biologis saja tetapi
bergerak semakin dinamis juga bersifat menyeluruh
sesuai dengan batasan
sehat WHO
12. Definisi Public Health menurut
Winslow
Suatu ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah
penyakit, memperpanjang umur dan meningkatkan
efisiensi hidup masyarakat melalui upaya kelompok-
kelompok masyarakat yang terkoordinasi, perbaikan
kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas
penyakit menular dan melakukan pendidikan kesehatan
untuk masyarakat/perorangan
15. Pencegahan Primer
Kegiatan Utama Penerapannya
Promosi kesehatan Program Penyuluhan
Perlindungan spesifik Kesehatan Masyarakat (PKM)
Program Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M)
Program Kesehatan
Lingkungan
16. Pencegahan Sekunder
Penerapan
Langkah tingkatan Program P2M (Kegiatan
pencegahan surveilan-active and passive case
detection)
Penemuan-penemuan kasus
dini Program gizi melalui
penimbangan anak balita dan
Pengobatan tepat
PMT
Program KIA melalui ANC (Ante
Natal Care)
Program UKS (Usaha Kesehatan
Sekolah)
17. Pencegahan Tersier
Dilaksanakan pada Penerapan
Fase lanjut proses patogenesis Program PHN (Publik Health
suatu penyakit atau gangguan Nurtsing) atau Pelayanan
kesehatan Kesehatan Masyarakat
22. Pendekatan Segitiga Epidemiologi
konsep terjadinya penyakit yang di gambarkan secara
sederhana melalui hubungan alamiah antara host ,
agent dan environment.
24. Beberapa hal spesifik yang ada pada
masing-masing faktor
Faktor host , yaitu : umur, jenis
kelamin, ras, agama, keturunan, kepribadian, gizi, dsb.
Faktor agent, yang bersifat biologis
(vektor, bakteri, protozoa, virus), bersifat kimia
(insektisida), yang bersifat fisik (iklim dingin, panas)
dan yang berbentuk makanan basi atau
berlemak, dsb.
Faktor environment : lingkungan
fisk, biologis, iklim, sistem perekonomian sosial dsb.
25. Paradigma hidup Sehat
( H.L.Blum)
Paradigma hidup sehat menurut H.L.Blum, terdapat
empat faktor utama yang dapat mempengaruhi derajat
kesehatan individu/masyarakat , yaitu :
faktor perilaku/gaya hidup individu atau kelompok
masyarakat
faktor lingkungan
faktor pelayanan kesehatan
faktor keturunan
26. Paradigma Hidup Sehat H.L. Blum
Genetic
Environment Hidup Sehat Health Care
Life Style
27. Paradigma Blum
Penerapan Tujuan
Mengembangkan program Meningkatkan lingkungan hidup
pelayanan kesehatan yang sehat
29. Pendekatan Lama
Terfokus pada upaya peningkatan infrastruktur terutam
untuk penyediaan perumahan layak huni,air bersih,sanitasi.
Ada upaya pengembagan legislasi dan mekanisme
kebijakan penting terutama pada abad ke 19.
Penggunaan ilmu epidemiologi menjadi landasan dasar
untuk melakukan penelitian.
Progaram nya lebih terfokus pada upaya pencegahan
penyakit. Kesehatan di lihat hanya bebas dari kejadian
sakit.
30. Pendekatan Baru
Masih tetap terfokus pada upaya peningkatan infrastrukur
tetapi di dukung oleh kehidupan sosial, perilaku dan pola
hidup masyarakat nya yang sehat.
Legislasi dan kebijakan di upayakan agar menjadi
instrumen penting dalam publik health.
Kerja sama lintas sektor menjadi penting dan profesi
kedokteran adalah salah satu pendukung didalam kerja
sama ini.
Secara filosofis, lebih menekankan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan kesehatan , tetapi secara praktis hal
ini jarang terjadi , terlepas dari sukses yang sudah tercapai.
32. Keputusan WHO (1986)
Mengembangkan berbagai kebijakan publik yang
sehat ( HEALTHY PUBLIK POLICY)
Terciptanya lingkungan yang mendukung manusia
untuk dapat lebih menyadari eksistensi dirinya
sebagai individu anggota masyarakat yang sehat
33. Keputusan WHO (1986)
Perberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
kemampuan mereka mencapai perubahan lingkungan
fisik sosial melalui aktifitas organisasi dan upaya
bersama
Pengembangan keterampilan individu
Mengkaji ulang pelayanan kesehatan
34. Tiga aspek penting dalam keputusan
WHO
Advokasi di bidang kesehatan harus di lakukan oleh
pimpinan organisasi kesehatan, sehingga lembaga
pemerintah nonkesehatan akan lebih menyadari
perannya untuk mewujudkan pembangunan
berwawasan kesehatan di wilayah nya masing-
msasing.
35. Tiga aspek penting dalam keputusan
WHO
Memperdayakan masyarakat di wilayah kerjanya agar
meningkatkan derajat kesehatannya dengan potensi
penuh.
Melakukan mediasi dan fasilitasi berbagai kelompok (
stakeholders) di masyarakat untuk dapat mencapai
hidup sehat.