Edge Exploration of QR Code Technology Implementation
OPTIMALKAN AKSES LAYANAN
1. STRATEGI IMPLEMENTASI MOBILE -FRONTEND PADA WEBSITE RESMI KEPEMERINTAHAN UNTUK
MENDUKUNG KEMUDAHAN AKSES LAYANAN MASYARAKAT
A. Dony Riyanto dan Yoshida Sari
Abstrak
Mengacu pada Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik penerapan teknologi
informasi sudah diwajibkan kepada Badan Publik untuk membuka akses bagi setiap pemohon informasi untuk
mendapatkan informasi publik (kecuali beberapa informasi tertentu). Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah otonom yang mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi dalam
bentuk situs web. Namun seiring dengan kebutuhan akan kemudahan mendapatkan informasi yang semakin meningkat
maka sudah selayaknya pemerintah tidak hanya menyajikan informasi dalam bentuk website yang hanya bisa diakses
melalui browser desktop tetapi juga dalam bentuk versi mobile, memandang kini pengguna internet mobile sudah
semakin berkembang pesa . Dari latar belakang inilah penulis ingin membantu masyarakat umumnya dalam mendapatkan
informasi yang dapat diakses secara online melalui media mobile. Dengan demikian akan sangat membantu pemerintah
yang ingin menunjukkan ataupun membuat layanan yang baru agar dapat dengan mudah dan cepat diketahui masyarakat.
Kata kunci: Mobile Frontend, e-Government, pemerintah, informasi publik, pelayanan masyarakat.
1. Pendahuluan lain: penyajian informasi publik melalui media online,
1.1 Latar Belakang Masalah penerapan e-government, e-procurement, KTP online,
Penggunaan perangkat komputasi bergerak quick-response POLRI, ombudsman online, Tata
setiap tahunnya mengalami peningkatan yang Naskah Dinas Elektronik (TNDE), dan lain sebagainya.
signifikan. Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan Saat ini sudah banyak pemerintah daerah, dinas dan
perangkat komunikasi, informasi, multimedia dan institusi yang memperhatikan pentingnya penyampaian
hiburan (TIME=Telecommunication, Information, informasi melalui website resmi, terintegrasi dan
Multimedia and Entertainment), produsen perangkat terkoordinasi. Demikian juga untuk mendapatkan
bergerak pun kini berlomba menghasilkan produk yang masukan umpan balik dari masyarakat mengenai
inovatif, dengan berbagai pilihan keunggulan dan harga. pelayanan yang belum diterima maupun keluhan-
Hal ini tentu mendorong konsumsi konten dan informasi keluhan lain. Pemerintah daerah terus berkoordinasi
yang lebih banyak, berkualitas dan terdistribusi luas. untuk mendorong setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
Selain dapat mengangkat perekonomian masyarakat, (SKPD) untuk menanyangkan informasi publik melalui
mulai dari pemegang hak distribusi, pedagang, penyedia web. Walaupun demikian belum semua tingkat
konten, penyedia layanan telekomunikasi, layanan pemerintah daerah sudah dapat menerapkan hal ini
internet dan sebagainya, hal ini juga menjadi solusi dengan baik. Hal ini juga terkait dengan kebijakan
untuk mengurangi kesenjangan teknologi informasi masing-masing pemerintah daerah sesuai dengan
(digital-divide) di negara-negara berkembang seperti otonomi daerah. Selain itu, berbagai permasalahan juga
Indonesia. Handphone dan smartphone saat ini bukan sering kali timbul dalam usaha penerapannya, antara
lagi gaya hidup, namun sudah bergeser menjadi lain: kesulitan dalam mendapatkan/ melatih sumber
kebutuhan sehari-hari. Masyarakat umum, sekalipun daya manusia (SDM) yang berkompetensi, ketersediaan
misalnya dengan pekerjaan informal seperti penarik fasilitas yang cukup, kesibukan akibat banyak hal
becak dan pekerja rumah tangga, umumnya memiliki administratif lain yang harus dikerjakan dan mungkin
handphone. Selain mudah untuk dibawa-bawa, tidak setiap saat berada di depan komputer, dan berbagai
kebutuhan atas telekomunikasi secara intensif-pun dapat permasalahan lainnya. Secara personil, sebetulnya
terpenuhi. Mulai dari layanan suara, pesan singkat, banyak diantara SDM yang ditunjuk/diberi wewenang
komunikasi multimedia, obrolan (chat/messenger), untuk menangani hal tersebut memiliki perangkat
diskusi/kolaborasi (group chat/group messenger), bergerak seperti handphone atau smartphone. Demikian
agenda/aktivitas/ kolaborasi, akses web, layanan jejaring juga halnya dengan masyarakat. Masyarakat kini lebih
sosial dan sebagainya. Dalam bidang telekomunikasi, sadar akan pentingnya pelayanan online, terutama
hal ini sering disebut dengan jargon Unified masyarakat perkotaan. Tidak menutup kemungkinan
Communication. juga akan/sudah merambah ke pedesaan dengan
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga sedang program-program dari Kemenkominfo dan dinas terkait.
berbenah untuk terus dapat melakukan penyelenggaraan Namun demikian tidak semua masyarakat memiliki
kepemerintahan yang baik (good governance), komputer, atau mengoperasikan komputer setiap saat
kepemerintahaan berbasis elektronik (e-Government) dalam aktifitas sehari-hari. Dalam beberapa survei justru
dan berbagai upaya pencegahan terjadinya menunjukkan, jumlah pengguna internet melalui media
penyimpangan, baik dari internal institusi pemerintah, mobile bahkan hampir sama banyaknya dengan
pelayanan masyarakat, maupun upaya pemberantasan pengguna internet aktif dengan komputer. Bagaimana
korupsi. Beberapa usaha dilakukan pemerintah, antara kemudian pemerintah mengadaptasi hal ini? Apakah
2. infrastruktur layanan masyarakat berbasis online yang b. Dari semua website resmi kepemerintahan
ada saat ini sudah mendukung akses melalui perangkat yang ada, lebih difokuskan pada pemerintah
mobile selain komputer? Bagaimana menerapkan provinsi dan pemerintah kota/kabupaten.
adaptasi ini tanpa perlu banyak memboroskan c. Pengamatan dilakukan secara acak, dan
APBD/anggaran lain, namun dapat memberikan layanan dilakukan khusus pada situs web resmi
masyarakat yang baik? Perlu strategi yang tepat untuk kepemerintahan yang berada di wilayah
itu. Sumatera.
Makalah ini mencoba mengangkat topik
tersebut diatas, dengan meneliti dan mencoba mencari 2. Landasan Teori
konsep dan strategi yang paling tepat untuk 2.1 Definisi
mengadaptasi kebutuhan informasi masyarakat, Sebelum dapat melakukan pembahasan lebih
terutama yang hendak melakukan akses layanan lanjut, perlu kiranya didefinisikan dan dibatasi beberapa
kepemerintahaan online menggunakan perangkat mobile istilah dalam makalah ini.
sehingga dapat tercapai prinsip layanan masyarakat
yang dapat diakses kapan saja, dimana saja, oleh siapa 2.1.1 Situs Web
saja, mudah, murah, tepat guna dan tepat biaya, dengan Situs web atau sering disingkat dengan istilah
mengambil judul “Strategi Implementasi Mobile situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik
Frontend pada Website Resmi Kepemerintahan saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-
untuk Mendukung Kemudahan Akses Layanan berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya.
Masyarakat”. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada
sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan
1.2 Tujuan Penelitian seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN)
Tujuan utama dari penelitian ini adalah: melalui alamat internet yang dikenal sebagai URL.
a. Menemukan pola desain web untuk perangkat Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di
mobile yang paling sesuai dengan kondisi internet disebut pula sebagai World Wide Web (WWW).
website kepemerintahaan saat ini. Sebuah situs web secara umum digunakan
b. Menemukan pola implementasi yang paling untuk menyebar luaskan informasi dalam berbagai
sesuai, dengan memperhatikan kemudahan bentuk dan tujuan, dan/atau memberikan layanan secara
adaptasi, tepat guna dan rendah biaya terhubung (online). Layanan dalam situs web sangat
c. Merumuskan strategi penerapan berdasarkan beragam dan belum dapat secara pasti
pola desain dan implementasi yang akan dibatasi/dikategorikan, karena perkembangan teknologi
ditemukan. yang kerkaitan dengan internet terus berkembang.
d. Melakukan kajian singkat akan penggunaan Tujuan penggunaannya pun sangat beragam, ada yang
dan tanggapanya di masyarakat pemakai menjadi portal berita, media jejaring social, email,
layanan masyarakat secara online. multimedia, perorangan (blog), komersial, maupun
kepemerintahan.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah: 2.1.2 Program E-Government
a. Bagaimana kesiapan website resmi Program E-Government adalah upaya
kepemerintahan untuk mengadaptasi tampilan pemerintah untuk mengembangkan penyelenggaraan
mobile (Mobile -Frontend)? kepemerintahan yang berbasis (menggunakan)
b. Layanan online kepemerintahan apa saja yang elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan
paling sering/perlu diakses oleh masyarakat, publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan
terutama melalui perangkat mobile ? e-government dilakukan penataan sistem manajemen
c. Bagaimana strategi yang paling tepat untuk dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan
menerapkan Mobile-Frontend untuk layanan- mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi.
layanan tersebut, sehingga mudah diterapkan Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup
di kepemerintahan dan mudah pula diakses dua aktivitas yang berkaitan yaitu:
oleh masyarakat? a. Pengolahan data, pengelolaan informasi,
sistem manajemen dan proses kerja secara
1.4 Batasan Masalah elektronis.
Batasan masalah penelitian ini adalah: b. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi
a. Yang termasuk dalam website resmi agar pelayanan publik dapat diakses secara
kepemerintahan dalam makalah ini, mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh
disesuaikan dengan definisi dari penyedia wilayah negara.
layanan dan informasi masyarakat sesuai Program e-Government ini adalah inisiatif
regulasi yang berlaku. pemerintah dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden
(Inpres) no. 03 tahun 2003 tentang kebijakan dan
strategi nasional pengembangan e-Government.
3. Didalam Inpres tersebut, kesiapan sebuah instansi pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
pemerintah menuju e-Government dibagi menjadi empat bagi setiap warga Negara atau penduduk atas barang,
tahapan, yaitu: jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan
a. Tahap 1: persiapan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sedangkan yang
b. Tahap 2: pematangan termasuk sebagai penyelenggara pelayanan publik
c. Tahap 3: pemantapan adalah setiap institusi penyelenggara Negara, korporasi,
d. Tahap 4: pemanfaatan lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
Didalam inpres tersebut juga disebutkan beberapa undang-undang untuk kegiatan publik, dan badan
arah pembentukan e-government yang baik andatar lain: hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan
a. Pelayanan yang diberikan melalui situs publik. Dari definisi ini terlihat bahwa yang termasuk
pemerintah tersebut, harus oleh sistem dalam penyelenggara pelayanan publik adalah juga
manajeman dan proses kerja yang efektif badan publik ditambah dengan unsur-unsur terkait
karena kesiapan peraturan, prosedur dan termasuk korporasi dan lembaga independen.
keterbatasan sumber daya manusia sangat
membatasi penetrasi komputerisasi ke dalam 2.1.4 Mobile Frontend
sistem manajemen dan proses kerja Mobile frontend dalam makalah ini adalah
pemerintah. tampilan konten dari sebuah situs web pada sebuah
b. Harus memiliki strategi yang mapan dan perangkat mobile, yang dapat berupa output dan/atau
angaran memadai yang dialokasikan untuk input, yang ditampilkan oleh aplikasi web browser yang
pengembangan egovernment pada masing- dimiliki oleh masing-masing perangkat sesuai dengan
masing instansi. ukuran dan densitas layarnya. Dalam arsitektur aplikasi
c. Pentingnya faktor seperti standardisasi, komputer, sering digunakan istilah frontend dan
keamanan informasi, otentikasi, dan berbagai backend untuk mendefinisikan dua bagian yang terpisah
aplikasi dasar yang memungkinkan (awal dan akhir, depan dan belakang), yang masing-
interoperabilitas antar situs secara andal, aman, masing memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Tidak
dan terpercaya untuk mengintegrasikan sistem ada definisi khusus untuk memisahkan/
manajemen dan proses kerja pada instansi mengelompokkan mana bagian frontend dan mana
pemerintah ke dalam pelayanan publik yang bagian backend. Dalam aplikasi client-server, sisi klien
terpadu. dapat dikatakan sebagai front-end, sedangkan sisi server
d. Harus ada upaya kuat untuk mengatasi dapat dikatakan sebagai back-end. Dalam konten web,
kesenjangan kemampuan masyarakat untuk Frontend diartikan sebagai konten yang ditampilkan ke
mengakses jaringan internet, sehingga pengguna akhir (end-user). Sedangkan backend
meningkatkan jangkauan dari layanan publik ditujukan untuk pengguna khusus seperti admin maupun
yang dikembangkan. operator khusus lainnya.
Makalah ini menggunakan istilah Mobile
2.1.3 Informasi dan Pelayanan Publik Frontend untuk mendefinisikan secara terpisah antara
Informasi publik adalah informasi yang desktop frontend (bagian dari web yang ditampilkan
dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau untuk pengguna akhir di komputer personal dan laptop)
diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan dan Mobile Frontend . Istilah mobile frontend di dalam
penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau world wide web sering juga disebut dengan istilah lain
penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik seperti: mobile interface, Mobile GUI, mobile web
lainnya yang sesuai dengan undang-Undang ini serta design dan sebagainya. Namun penulis berpendapat
informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan bahwa penggunaan kata Mobile Frontend lebih tepat,
publik. Sedangkan yang termasuk dalam badan publik karena istilah tersebut tidak mengambarkan secara rinci
adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan apakah konten yang ditampilkan harus berbentuk
badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan aplikasi atau tidak, dan apakah ada interaksi untuk input
dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau dan output atau tidak. Istilah antarmuka (interface) dan
seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Graphical User Interface (GUI), umumnya
dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan dianalogikan dengan rancangan aplikasi yang berupa
Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah aplikasi input dan output, terutama jika dikaitkan
sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari dengan bidang ilmu Interaksi Manusia dan Komputer.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Sedangkan materi yang diteliti dalam makalah ini
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan adalah berupa konten, yang dikirimkan dari server,
masyarakat, dan/atau luar negeri. Dalam hal ini antara kemudian ditampilkan oleh aplikasi web browser di
lain adalah: Pemerintah Pusat, Pemprov, Pemkot, klien (perangkat Mobile). Jadi bukan ditekankan pada
DPR/DPRD, SKPD, Polri, TNI, KPU/KPUD, dan lain pembahasan tentang desain aplikasinya, namun lebih
sebagainya. kepada kontennya, ketika dibuka di perangkat mobile.
Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan
4. 2.1.5 Perangkat Mobile a. Desain situs web untuk perangkat Mobile harus
Perangkat mobile yang dimaksud dalam mengedepankan isi/konten yang utama.
makalah ini adalah semua perangkat elektronik jinjing, Isi/konten tambahan sebaiknya disusun dalam
dengan ukuran fisik layar tidak lebih besar dari halaman yang berbeda atau bahkan
komputer personal dan/atau komputer jinjing (laptop/ disembunyikan. Mengingat keterbatasan
netbook), baik yang memiliki fasilitas komunikasi resolusi dan kecepatan proses data yang
terpasang maupun terpisah, yang dapat digunakan untuk terbatas.
mengakses situs web, menggunakan web browser yang b. Penyusunan isi/konten secara vertikal, tidak
tersedia, baik melalui embedded-firmware perangkat seperti umumnya situs web untuk desktop
tersebut maupun melalui instalasi pada sistem operasi yang disusun horisontal.
yang terpasang didalam perangkat tersebut. Yang c. Memperhatikan panjangnya teks dan besarnya
dikategorikan termasuk dalam perangkat mobile dalam gambar yang ditampilkan
hal ini adalah mobile phone (handphone), smartphone, d. Memperhatikan navigasi, kaki (footer) dan
PDA, tablet, network multimedia player, dan sebagainya.
sebagainya.
Maximiliano Firtman dalam buku 2.2 Legalitas dan Dasar Hukum
“Programming The Mobile Web” membagi ukuran Legalitas dan landasan hukum yang menjadi
tampilan perangkat mobible sebagai berikut: acuan dalam makalah ini antara lain adalah Undang-
a. Low-end devices: 128x160 atau 128x128 pixel undang Keterbukaan Informasi Publik nomor 14 tahun
b. Mid-end devices group #1: 176x220 atau 2008, Undang-undang Pelayanan Publik, Undang-
176X208 pixel undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Instruksi
c. Mid-end devices group #2: dan high-end Presiden (inpres) nomor 03 tahun 2003 tentang e-
devices: 240x320 pixel Government, petunjuk teknik (juknis) Kominfo tentang
d. Touch enabled high-end devices and smart- Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah
phone: 240x480, 320x480, 360x480, 480x800, Daerah.
480x800, 480x854, 640x960 pixel
Pada perangkat dengan layar sentuh terbaru 3. Metode Penelitian
umumnya memiliki layar QVGA (Quarter VGA) yaitu Metode penelitian yang digunakan dalam
240x320, HVGA (Half VGA) yaitu 320x480 pixel, penelitian ini adalah:
VGA yaitu 640x480, bahkan sampai dengan resolusi a. Studi Data
SVGA (800×600 pixel) dan XGA (1024×768 pixel) Mengumpulkan data-data situs resmi
yang umumnya dimiliki komputer personal dan kepemerintahan, struktur kepemerintahan, SKPD,
komputer jinging. pelayanan publik, regulasi yang berlaku dan
sebagainya.
2.1.6 Pola Rancangan b. Observasi
Pola rancangan yang dimaksud dalam makalah Metode observasi dilakukan dengan cara melihat
ini adalah rancangan tampilan (standard screen patern) situs-situs resmi kepemerintahan terutama di
yang menjadi acuan dalam merancang situs web, wilayah Sumatera seperti Pemprov NAD, Pemprov
khususnya situs web untuk perangkat mobile . Pola Sumut, Pemprov Kepri, Pemprov Riau, dan
rancangan memuat secara umum susunan menu, isi, sebagainya. Mengamati desain, menu, materi, hasil
judul/kepala (header) dan kaki (footer) sebuah situs tampilan pada komputer maupun perangkat Mobile.
web. Secara umum ada beberapa macam pola c. Studi Literatur
rancangan. Menurut Theresa Neil dalam situsnya, Studi literature dilakukan dengan mencari bahan-
setidaknya ada 12 hingga 15 pola rancangan secara bahan artikel yang berkaitan dengan mobile dan
umum. desain web pada perangkat mobile dari praktisi-
Dalam petunjuk teknis kominfo tentang e- praktisi desain web mobile , buku-buku, peraturan,
Government, ditegaskan bahwa situs-situs web undang-undang dan regulasi lain yang berkaitan.
pemerintah daerah harus mampu menerbitkan dokumen d. Wawancara
yang lebih detail dari situs komersial, karena memiliki Wawancara dilakukan secara acak namun tidak
tujuan dan persyaratan yang berbeda dan lebih sulit dari dalam jumlah besar, disebabkan karena makalah ini
situs komersial, sehingga hanya manajemen yang baik lebih menekankan pada strategi teknis, bukan
yang bisa menyeimbangkan semua prioritas yang kepada analisa dari hasil survei. Wawancara
diperlukan pengguna. ditujuan untuk mendapat masukan layanan apa saja
Disisi lain, merancang situs web untuk yang sering/dibutuhkan masyarakat dan bagaimana
perangkat mobile harus memperhatikan banyak hal. penanganannya oleh pemerintah terkait, berkaitan
Menurut Shanshan Ma dalam situsnya, setidaknya ada dengan informasi dan pelayanan publik melalui
10 perbedaan cara mendesain situs web untuk desktop media situs web dan kaitannya dengan akses dari
dan untuk mobile. Antara lain: perangkat mobile.
5. 4. Hasil dan Pembahasan yang sampai dua bulan bahkan lebih. Konten yang
4.1 Perkembangan dan Kebutuhan Publik untuk ditampilkan berupa HTML. Beberapa dari situs tersebut
Perangkat Mobile memiliki dua atau lebih versi bahasa.
Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar Namun berdasarkan pengamatan tersebut pula
perangkat mobile di dunia. Ini dapat dilihat dari didapati belum ada situs yang sudah mendukung mobile
menjamurnya perangkat mobile di pasaran dari frontend. Bahkan beberapa situs web memiliki cacat
berbagai merek dan jenis. Pengguna internet di tampilan ketika diakses melalui perangkat mobile,
Indonesia juga meningkat. Dari sekian banyak pengguna terutama dengan resolusi kecil. Hal ini bisa disebabkan
internet, akses internet dari perangkat mobile oleh beberapa hal, antara lain: standar HTML yang tidak
menempati posisi yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil sepenuhnya terpenuhi, penggunaan div dan table yang
riset AC Nielsen dalam Southeast Asian Digital tidak sempurna, gambar yang berukuran besar, kurang
Consumer Report tahun 2011, 21% penduduk Indonesia antisipasi ukuran-ukuran relatif (misalnya lebar table
melakukan akses internet, yaitu penduduk yang berusia yang tetap menggunakan pixel bukan persen) dan lain
antara 15 sampai 49 tahun. Dari angka tersebut, 48% sebagainya.
pengguna melakukan akses internet melalui ponsel dan
13% lainnya menggunakan perangkat genggam lainnya. 4.3.2 Jenis Informasi dan Tujuan Situs Web
Persentase pengguna mobile ini melampaui semua Kepemerintahan
negara-negara Asia tenggara lainnya. Dan angka ini Jenis informasi yang ditonjolkan umumnya
diproyeksikan akan meningkat menjadi 53% pada tahun berupa pengumuman, berita, profil daerah dan beberapa
2012 untuk pengguna internet melalui ponsel, dan 30% konten lainnya. Dari tampilan tersebut, didapati bahwa
dari perangkat genggam lain. Ini jelas menunjukkan belum banyak layanan publik yang sajikan secara
postur pengguna internet di Indonesia. Faktor online. Layanan-layanan yang ada lebih bersifat khusus
penyebabnya dapat dengan mudah dilihat dari kondisi seperti webmail, intranet, login user. Hal ini
yang ada, bahwa infrastruktur jaringan berbasis menunjukkan bahwa situs web tersebut baru masuk
kabel/serat optik masih rendah dan lamban tahap ke-2 yaitu pematangan, sesuai inpres.
pembangunannya, selain disebabkan oleh hambatan-
hambatan lain, sehingga penetrasinya tidak merata. 4.3.3 Struktur Menu dan Penyajian Informasi
Menurut laporan bulan Mei 2010 dari Opera, Menu yang ada umumnya disusun horisontal
pembuat aplikasi Opera Mini dan Opera Mobile, di bagian atas dan vertikal di bagian samping, baik
Indonesia menempati urutan pertama terbesar dunia kanan maupun kiri dari isi. Ini dari menu, secara umum
pengguna aplikasi web browser untuk perangkat mobile sama, selain informasi diatas, terdapat juga agenda,
ini, mengalahkan Rusia. Dan data berikutnya dari tahun polling, galeri foto, penghitung jumlah pengunjung
ke tahun, Indonesia mendominasi tiga besar pengguna (visitor counter), buku tamu, dan lain sebagainya.
Opera Mini. Beberapa situs web memiliki fungsi khusus misalnya
posko bencana/gempa.
4.2 Kebutuhan Masyarakat Akan Akses Informasi
dan Pelayanan Publik 4.3.4 Penggunaan Teknologi
Data-data diatas juga menunjukkan bahwa Berdasarkan informasi yang didapat melalui
kebutuhan masyarakat akan konten yang dapat diakses HTTP header, diketahui bahwa hampir semua situs web
melalui perangkat mobile akan terus meningkat, bahkan menggunakan Apache Web Server. Dari informasi
diproyeksikan lebih tinggi dari kebutuhan untuk modul dan dari alamat URL, sebagian besar situs web
mengakses situs web melalui komputer personal dan dipastikan menggunakan PHP sebagai pemrograman
komputer jinjing. Jika dikaitkan dengan program web dinamis.
pemerintah dalam hal e-Government, maka badan
publik dan penyelenggara pelayanan publik, khususnya 4.4 Strategi Implementasi
yang sudah memiliki dan/atau menyediakan informasi 4.4.1 Menetapkan Jenis Kelompok Perangkat
dan pelayanan publik melalui situs web, harus Karena keberagaman jenis, resolusi dan
memperhatikan kebutuhan sebagian masyarakat yang densitas layar dari masing-masing perangkat mobile
masuk dalam pengguna internet melalui perangkat yang digunakan di masyarakat, dan mengingat bahwa
mobile ini. tujuan dari implementasi ini adalah untuk menyediakan
akses informasi publik dan pelayanan publik bagi
4.3 Pertumbuhan dan Aksesibilitas Layanan E- masyarakat luas, dan mempertimbangkan efektifitas,
Government tepat biaya dan tepat guna dari program-program TIK
4.3.1 Kondisi Saat Ini pemerintah, maka dapat disarankan agar dibuat
Berdasarkan pengamatan, semua situs web kategori/jenis kelompok perangkat mobile sebagai
yang menjadi bahan observasi sudah memiliki konten berikut:
yang cukup baik dan diperbaharui antara satu hingga a. Low-end Mobile (96x64, 128x160 atau
tiga minggu. Dengan jarak antar berita/pengumuman 128x128 pixel)
yang satu dengan yang lain bervariasi, bahkan ada juga b. Smartphone (320 x 240 atau 480x360)
6. Hal ini dengan berasumsi bahwa ketersediaan Berikut adalah contoh pola rancangan untuk
perangkat low-end mobile cukup banyak terdapat di kategori yang berbeda:
masyarakat karena harganya yang relatif murah dan
terjangkau bagi masyarakat kecil. Selain itu, untuk
masyarakat kelas menengah saat ini sudah cukup Versi desktop
banyak yang memiliki smartphone seperti Blackberry,
dan beberapa merek lain. Indonesia merupakan salah
satu pengguna terbesar smartphone tersebut di dunia.
Perbedaan utama dari kategori smartphone dan low-end
Mobile ini, selain karena resolusi layar, juga karena
keterbatasan komputasi, memori dan perangkat
navigasi. Sedangkat untuk perangkat mobile dengan
spesifikasi yang lebih tinggi seperti touch screen Acuan rancangan
smartphone dan tablet, tidak termasuk dalam kategori
ini. Walaupun jumlah penggunanya di Indonesia
meningkat cukup tinggi, namun karena jumlahnya yang
relatif kecil dibanding jumlah total pengguna internet,
dan kemampuan komputasinya yang jauh lebih tinggi,
perangkat-perangkat tidak termasuk kategori karena
sudah mampu mengadaptasi tampilan situs web untuk
desktop.
4.4.2 Menetapkan Acuan Rancangan
Acuan rancangan digunakan untuk menjadi
dasar dari tampilan situs web di berbagai kategori
perangkat mobile yang sudah ditentukan diatas.
Berdasarkan pengamatan isi dan pertimbangan konten Versi lowend
(sesuai regulasi terkait) maka acuan rancangan
mobile
disarankan untuk dapat disusun dengan pola berikut:
A B C
Versi smartphone
A B
C D
D 4.4.3 Menentukan Struktur / Jenis Menu
E
Berdasarkan petunjuk teknis, setidaknya ada
enam menu yang ada dalam sebuah situs web
kepemerintahan yaitu:
F
a. Selayang pandang
F
E b. Pemerintahan daerah
c. Geografi
d. Peta wilayah dan Sumberdaya
G G e. Peraturan/kebijakan daerah
H
f. Buku tamu
Berdasarkan hasil pengamatan, isi dari situs
H
web yang paling sering diperbaharui (update) adalah
Keterangan: pengumuman, berita dan artikel, selain beberapa isi lain
A. Logo kepemerintahan seperti surat kepala pemerintahan (gubernur/walikota/
B. Kepala (header) situs web bupati) dan regulasi. Selain itu juga dibutuhkan fasilitas
C. Foto kepala kepemerintahan peta situs dan/atau pencarian untuk membantu
D. Prakata, selayang pandang
E. Pengumuman/Berita keterbatasan navigasi. Berdasarkan hal itu, maka
F. Menu-menu lain struktur menu yang disarankan setidaknya adalah:
G. Link ke situs kepemerintahan lain a. Pengumuman/berita/artikel
H. Kaki (footer) situs web b. Regulasi
c. Selayang pandang
Belum ada aturan resmi untuk pola rancangan ini. d. Pemerintahan daerah
Namun berdasarkan pengamatan, pola rancangan seperti e. Geografi
diataslah yang paling mudah untuk diadaptasi oleh situs- f. Peta wilayah dan sumberdaya
situs web kepemerintahaan, berdasarkan pengamatan g. Peraturan/kebijakan daerah
dan pertimbangan. h. Buku tamu
i. Pencarian/peta situs
7. 4.4.4 Mendefinisikan Aturan Konten dan berkerjasama dengan penyedia layanan switching
Adaptasi Rancangan online. Cara ini dilakukan dengan menentukan penyedia
Beberapa aturan konten dan adaptasi jasa deteksi dan switching online untuk perangkat
rancangan yang harus diperhatikan antara lain adalah: mobile. Penyedia jasa deteksi dan switching online ini
a. Logo kepemerintahan harus dibuat dalam akan memberikan potongan kode program (source code)
beberapa versi ukuran dan kedalaman warna, dalam berbagai bentuk untuk dipasangkan ke konten/isi
agar dapat cukup jelas terlihat ketika diakses mobile frontend yang sudah dibuat. Cara ini relatif
dari perangkat mobile dengan resolusi dan mudah namun memiliki kelemahan, antara lain:
kedalaman warna yang berbeda. Jangan keterikatan/ketergantungan dari pihak luar, sehingga
mengandalkan mekanisme skala yang dimiliki tidak menjamin kinerja, kesalahan (error), dan prinsip
web browser perangkat mobile. kerahasiaan. Cara lainnya adalah dengan
b. Bagian kepala (header) harus dapat mengimplementasikan sendiri kode program untuk
melebar/menyesuaikan lebar 100% termasuk pendeteksi, pengelompokan, dan pengalihan situs web.
gambar dan layar belakang yang ada Hal ini relatif lebih sulit dilakukan, karena
didalamnya. Hal ini untuk mencegah tampilan membutuhkan kemampuan lebih dalam/teknis, namun
situs web tampak cacat. tidak melibatkan pihak luar dan tidak perlu
c. Gambar di dalam berita/pengumuman/artikel berlangganan.
tidak boleh lebih besar dari 200 pixel.
Pertimbangan 200 pixel adalah berdasarkan 4.4.7 Pengujian
kesimpulan dari para praktisi mobile frontend, Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa
sehingga bukan sebuah standar baku. Namun cara. Cara yang paling akurat adalah dengan mengakses
hal itu cukup efektif untuk menghindari situs web secara langsung menggunakan beberapa
gambar tampak tidak jelas. perangkat mobile yang berbeda jenis. Tentunya
d. Semua konten tampilan gambar harus dapat pengujian ini menampilkan hasil secara akurat, namun
dibuat berskala butuh biaya dan waktu untuk mengujinya satu persatu.
Cara lain adalah dengan menggunakan aplikasi emulasi
4.4.5 Penggunaan Standar Web dan Fleksibilitas (emulator). Ada beberapa jenis emulator, ada yang
Rancangan berbentuk aplikasi yang harus terlebih dahulu dipasang
Berdasarkan pengamatan teknologi yang (install) di komputer klien, atau pun secara online.
digunakan, pertimbangan jenis perangkat mobile yang Misalnya dengan mengunduh Opera Mini di komputer
tersedia dan sesuai dengan kategori perangkat mobile dan menjalankankan menggunakan Sun Wireless Tool
yang menjadi acuan diatas, maka standar teknologi yang Kit (WTK) atau Java emulator lainnya.
disarankan untuk digunakan dalam membangun mobile
frontend adalah XHTML dan CSS. Beberapa hal yang 4.4.8 Perawatan dan Pengembangan Lanjutan
harus diperhatikan antara lain: Karena perkembangan perangkat mobile
a. Jangan menerapkan ukuran lebar baku (fixed begitu cepat dan selalu mengikuti zaman/tren, maka
width) dalam mendesain mobile frontend. situs web mobile frontend juga harus secara berkala
b. Maksimalkan konten/isi yang desain dilakukan perawatan dan pengembangan lanjutan.
tampilannya bersifat penuh (blocking) atau Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
membentuk area tertentu. a. Menerima masukan dari pengakses situs,
c. Maksimalkan penggunaan fasilitas warna layar apakah ada konten yang tidak bisa ditampilkan
(background) dan gambar tersusun (tiled) dari sempurna di perangkat mereka.
CSS untuk menghindari gambar tampat cacat b. Mengukuti demografi dan kebutuhan
ketika ditampilkan di perangkat mobile beda pengakses situs web.
resolusi layar. c. Mengikuti teknologi terbaru misalnya
d. Gunakan persen dalam menentukan lebar HTML5.
elemen-elemen situs web.
5. Kesimpulan
4.4.6 Menyatukan Rancangan dan Pemasangan Penerapan mobile frontend semakin mutlak
Rancangan disatukan dengan menerapkan diperlukan untuk situs web kepemerintahaan, dilihat dari
mekanisme switching. Mekanisme switching digunakan data-data yang ada. Penerapan mobile frontend perlu
untuk mendeteksi perangkat mobile yang digunakan segera diimplementasikan mengingat implementasinya
untuk mengakses situs web, lalu melakukan pengalihan yang masih sangat rendah, sementara proyeksi
isi situs web. Mekanisme switching dilakukan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia cenderung meningkat
mengetahui browser agent dari pengakses situs web, cukup tinggi. Strategi yang tepat dapat mengurangi
kemudian menggunakan perintah pemrograman seperti biaya, waktu, dan meningkatkan efisiensi/efektifitas
PHP atau javacript melakukan pengalihan ke file/konten penerapannya. Pemerintah juga perlu mengantisipasi
yang sesuai. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa untuk penerapapan e-Government pada tahapan
cara. Cara yang relative paling mudah adalah dengan selanjutnya yaitu 3 dan 4, dengan kondisi masa depan.