SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
STRES dan ADAPTASI
        OLEH:

     NITA FITRIA
Hubungan antara Stressor . Stress . Respon Stress
Respon atau Adaptasi dalam Stress
Sindrom Adaptasi Lokal ( LAS )


respons dari jaringan,organ,atau bagian
tubuh terhadap stres karena trauma,penyakit,
atau perubahan fisiologis lainnya.

 Contoh :
 pembekuan darah, penyembuhan luka,
akomodasi mata terhadap cahaya, dan
respons terhadap tekanan.
Sindrom Adaptasi LokAL ( LAS )

1. Respons yang terjadi adalah setempat; respons ini
   tidak melibatkan seluruh sistem tubuh.

2. Respons adalah adaptif, berarti bahwa stresor
   diperlukan untuk menstimulasinya.

3. Respons adalah berjangka pendek.Respon tidak
   dapat terus menerus.

4. Respons adalah restoratif, berarti bahwa LAS
   membantu dalam memulihkan homeostasis region
   atau bagian tubuh.
Sindrom Adaptasi Umum ( GAS )

1. Respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres.
2. Respons pertahanan dari keseluruhan tubuh
  terhadap stres.
3. Respons ini melibatkan beberapa sistem
  tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem
  endokrin.

  Reaksi Alarm
  Reaksi alarm melibatkan pengerahan mekanisme
  pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi
  stresor.
Respon Fisiologis
Mekanisme Adaptasi Fisiologis
 umpan balik negatif
 suatu proses dimana tubuh melakukan
 mekanisme kontrol bila merasakan suatu
 keadaan abnormal, seperti saat terjadi
 hipotermi maka terjadi proses menggigil untuk
 membangkitkan panas tubuh.
 dikontrol oleh medulla oblongata, reformasi
 reticuler (di brain stem dan medula spinalis)
 dan kelenjar hipofise (melekat pada
 hipotalamus)
Mekanisme Adaptasi Psikologis
 Menyesuaikan diri terhadap stress dengan
  menghadapi rintangan secara sadar
  realistik, obyektif, dan rasional
  dengan menggunakan Mekanisme Defensif
1. Proyeksi : Menyalahkan orang lain
2. Introversi : Menarik diri
3. Kegembiraan dan kesibukan
Penelitian Dr. Robert J. an Amberg (1979)
           dalam Hawari (2001)
Tahap I ( Stress paling ringan )
1. Semangat bekerja besar, berlebihan (over
   acting)
2. Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana
   biasanya
3. Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih
   dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan
   energi semakin menipis.
Tahap II ( Mulai timbul keluhan )
 Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya
    merasa 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang
            segar
   Merasa seharusnya merasa segar; 2) makan siang
            mudah lelah sesudah Merasa
            mudah lelah sesudah makan siang; 3)
   Lekas merasa capai menjelang sore hari
            Lekas merasa capai menjelang sore hari;
           4) Sering mengeluh lambung/perut
    Sering mengeluh lambung/perut
            tidak nyaman (bowel discomfort); 5)
   tidak nyaman (bowel lebih keras dari biasanya
            Detakan jantung discomfort)
   Detakan(berdebar-debar); 6)tegang;dari biasanya(berdebar-
              jantung lebih keras 7) punggung
            dan tengkuk terasa
                                Otot-otot
                                          Tidak
    debar)
   Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang
   Tidak bisa santai
Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )
1. Gangguan lambung dan usus semakin nyata;
   misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar
   tidak teratur (diare)
2. Ketegangan otot-otot semakin terasa
3. Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan
   emosional semakin meningkat
4. Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar
   untuk mulai masuk tidur

Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )
5. (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan
   sukar kembali tidur
6. (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau
   dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late
   insomnia)
7. Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa
   sempoyongan dan serasa mau pingsan)



    Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
Tahap IV

1) Untuk bertahan letih sewaktu bangunsajayang
           1) Merasa
                      sepanjang hari pagi sudah terasa
           seharusnya merasa segar; 2) Merasa
    amat sulit lelah sesudah makan siang; 3)
           mudah
2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan &
           Lekas merasa capai menjelang sore hari;
           4) Sering mengeluh lambung/perut
    mudah diselesaikan menjadi membosankan dan
           tidak nyaman (bowel discomfort); 5)
    terasaDetakansulit lebih keras dari biasanya
            lebih jantung
3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi
           (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung
           dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak
    kehilangan kemampuan untuk merespons secara
    memadai (adequate)
4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan
    rutin sehari-hari;
5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi
   yang menegangkan
   Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada
   semangat dan kegairahan
           1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang
6) Daya konsentrasi daya ingat menurun
           seharusnya merasa segar; 2) Merasa
           mudah lelah sesudah makan siang; 3)
7) Timbul Lekas merasaketakutan dan kecemasan yang
           perasaan capai menjelang sore hari;
    tidak dapat dijelaskanlambung/perut
           4) Sering mengeluh apa penyebabnya
         tidak nyaman (bowel discomfort); 5)
         Detakan jantung lebih keras dari biasanya
         (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung
         dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak
Tahap V ( Semakin buruk )

 Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam
  (physical dan psychological exhaustion)
 Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan
  sehari-hari yang ringan dan sederhana
 Gangguan sistem pencernaan semakin berat
  (gastrointestinal disorder)
 Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang
  semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
Tahap VI (Tahapan Klimaks)
seseorang mengalami serangan panik (panic attack)
dan perasaan takut mati.
Tidak jarang orang yg mengalami stres tahap VI ini
berulang dibawa ke UGD bahkan ICCU, meskipun pada
akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan
kelainan fisik organ tubuh.
1) Debaran jantung teramat keras
2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap)
3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat
   bercucuran
4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan
5) Pingsan atau kolaps (collapse).
Lovibond & Lovibond (1995)
Keterangan
 mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik,
 emosi/psikologis, dan perilaku.

 Jumlah skor dari pernyataan item
 tersebut, memiliki makna 0-29 (normal)
 30-59 (ringan)
 60-89 (sedang)
 90-119 (berat)
 >120 (Sangat berat)
26   5/18/2012

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaMakalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Yesi Tika
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Warnet Raha
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
Teye Onti
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
 
Askep hiv
Askep hivAskep hiv
Askep hiv
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisipemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Askep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zenAskep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zen
 
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaMakalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
 
Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Spiritualitas
SpiritualitasSpiritualitas
Spiritualitas
 

Andere mochten auch

konsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakitkonsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakit
Panji Prastowo
 
Profesi Dalam Keperawatan
Profesi Dalam KeperawatanProfesi Dalam Keperawatan
Profesi Dalam Keperawatan
Uwes Chaeruman
 
Falsafah dan paradigma dalam keperawatan
Falsafah dan paradigma dalam keperawatanFalsafah dan paradigma dalam keperawatan
Falsafah dan paradigma dalam keperawatan
ela anisa
 
Mengelola diri
Mengelola diriMengelola diri
Mengelola diri
lontar
 
Tahap tahap perkembangan biopsikologi
Tahap tahap perkembangan biopsikologiTahap tahap perkembangan biopsikologi
Tahap tahap perkembangan biopsikologi
Panji Dammen
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
octo zulkarnain
 

Andere mochten auch (20)

Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASISSTRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
Manajemen stres
Manajemen stresManajemen stres
Manajemen stres
 
konsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakitkonsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakit
 
Manajemen Stres
Manajemen StresManajemen Stres
Manajemen Stres
 
Manajemen stres
Manajemen stresManajemen stres
Manajemen stres
 
Stress & stress management
Stress & stress managementStress & stress management
Stress & stress management
 
STRESS POWERPOINT
STRESS POWERPOINTSTRESS POWERPOINT
STRESS POWERPOINT
 
Sukses dengan softskill
Sukses dengan softskillSukses dengan softskill
Sukses dengan softskill
 
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaPenguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
 
Interpersonal Skill sesi 5
Interpersonal Skill sesi 5Interpersonal Skill sesi 5
Interpersonal Skill sesi 5
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 
Profesi Dalam Keperawatan
Profesi Dalam KeperawatanProfesi Dalam Keperawatan
Profesi Dalam Keperawatan
 
Falsafah dan paradigma dalam keperawatan
Falsafah dan paradigma dalam keperawatanFalsafah dan paradigma dalam keperawatan
Falsafah dan paradigma dalam keperawatan
 
Mengelola diri
Mengelola diriMengelola diri
Mengelola diri
 
Tahap tahap perkembangan biopsikologi
Tahap tahap perkembangan biopsikologiTahap tahap perkembangan biopsikologi
Tahap tahap perkembangan biopsikologi
 
Profesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanProfesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatan
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
 
Interpersonal Skill sesi 2
Interpersonal Skill sesi 2Interpersonal Skill sesi 2
Interpersonal Skill sesi 2
 

Ähnlich wie Konsep stress dan adaptasi(1)

Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
suher lambang
 
Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012
haruna_06
 
lp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdflp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdf
hcubobbazzar
 
Nyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptx
Nyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptxNyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptx
Nyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptx
diana293024
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidur
Vhe Viie
 

Ähnlich wie Konsep stress dan adaptasi(1) (20)

Stress psikologi umum lansia
Stress psikologi umum lansiaStress psikologi umum lansia
Stress psikologi umum lansia
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Bersahabat dengan stress
Bersahabat dengan stressBersahabat dengan stress
Bersahabat dengan stress
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi MengtasinyaPengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012
 
Stress & adaftasi
Stress & adaftasiStress & adaftasi
Stress & adaftasi
 
Teknik relaksasi
Teknik relaksasiTeknik relaksasi
Teknik relaksasi
 
LBP Lucky.pptx
LBP Lucky.pptxLBP Lucky.pptx
LBP Lucky.pptx
 
istirahat tidur
istirahat tiduristirahat tidur
istirahat tidur
 
lp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdflp istirahat tidur.pdf
lp istirahat tidur.pdf
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
Akper pemkab muna
Akper pemkab munaAkper pemkab muna
Akper pemkab muna
 
kebutuhan tidur
kebutuhan tidurkebutuhan tidur
kebutuhan tidur
 
Nyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptx
Nyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptxNyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptx
Nyeri-Punggung-Bawah-mawar final.pptx
 
fatique awareness.pptx
fatique awareness.pptxfatique awareness.pptx
fatique awareness.pptx
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidur
 
Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur Atasi Gangguan tidur
Atasi Gangguan tidur
 

Konsep stress dan adaptasi(1)

  • 1. STRES dan ADAPTASI OLEH: NITA FITRIA
  • 2. Hubungan antara Stressor . Stress . Respon Stress
  • 3. Respon atau Adaptasi dalam Stress
  • 4. Sindrom Adaptasi Lokal ( LAS ) respons dari jaringan,organ,atau bagian tubuh terhadap stres karena trauma,penyakit, atau perubahan fisiologis lainnya. Contoh : pembekuan darah, penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dan respons terhadap tekanan.
  • 5. Sindrom Adaptasi LokAL ( LAS ) 1. Respons yang terjadi adalah setempat; respons ini tidak melibatkan seluruh sistem tubuh. 2. Respons adalah adaptif, berarti bahwa stresor diperlukan untuk menstimulasinya. 3. Respons adalah berjangka pendek.Respon tidak dapat terus menerus. 4. Respons adalah restoratif, berarti bahwa LAS membantu dalam memulihkan homeostasis region atau bagian tubuh.
  • 6. Sindrom Adaptasi Umum ( GAS ) 1. Respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. 2. Respons pertahanan dari keseluruhan tubuh terhadap stres. 3. Respons ini melibatkan beberapa sistem tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Reaksi Alarm Reaksi alarm melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stresor.
  • 8. Mekanisme Adaptasi Fisiologis umpan balik negatif suatu proses dimana tubuh melakukan mekanisme kontrol bila merasakan suatu keadaan abnormal, seperti saat terjadi hipotermi maka terjadi proses menggigil untuk membangkitkan panas tubuh. dikontrol oleh medulla oblongata, reformasi reticuler (di brain stem dan medula spinalis) dan kelenjar hipofise (melekat pada hipotalamus)
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Mekanisme Adaptasi Psikologis  Menyesuaikan diri terhadap stress dengan menghadapi rintangan secara sadar realistik, obyektif, dan rasional dengan menggunakan Mekanisme Defensif 1. Proyeksi : Menyalahkan orang lain 2. Introversi : Menarik diri 3. Kegembiraan dan kesibukan
  • 14. Penelitian Dr. Robert J. an Amberg (1979) dalam Hawari (2001)
  • 15. Tahap I ( Stress paling ringan ) 1. Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting) 2. Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya 3. Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.
  • 16. Tahap II ( Mulai timbul keluhan )  Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang segar  Merasa seharusnya merasa segar; 2) makan siang mudah lelah sesudah Merasa mudah lelah sesudah makan siang; 3)  Lekas merasa capai menjelang sore hari Lekas merasa capai menjelang sore hari;  4) Sering mengeluh lambung/perut Sering mengeluh lambung/perut tidak nyaman (bowel discomfort); 5)  tidak nyaman (bowel lebih keras dari biasanya Detakan jantung discomfort)  Detakan(berdebar-debar); 6)tegang;dari biasanya(berdebar- jantung lebih keras 7) punggung dan tengkuk terasa Otot-otot Tidak debar)  Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang  Tidak bisa santai
  • 17. Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala ) 1. Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar tidak teratur (diare) 2. Ketegangan otot-otot semakin terasa 3. Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat 4. Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
  • 18. Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala ) 5. (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur 6. (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia) 7. Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa sempoyongan dan serasa mau pingsan) Sebaiknya konsultasi ke dr/ dikurangi stressor
  • 19. Tahap IV 1) Untuk bertahan letih sewaktu bangunsajayang 1) Merasa sepanjang hari pagi sudah terasa seharusnya merasa segar; 2) Merasa amat sulit lelah sesudah makan siang; 3) mudah 2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan & Lekas merasa capai menjelang sore hari; 4) Sering mengeluh lambung/perut mudah diselesaikan menjadi membosankan dan tidak nyaman (bowel discomfort); 5) terasaDetakansulit lebih keras dari biasanya lebih jantung 3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate) 4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari;
  • 20. 5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan kegairahan 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang 6) Daya konsentrasi daya ingat menurun seharusnya merasa segar; 2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang; 3) 7) Timbul Lekas merasaketakutan dan kecemasan yang perasaan capai menjelang sore hari; tidak dapat dijelaskanlambung/perut 4) Sering mengeluh apa penyebabnya tidak nyaman (bowel discomfort); 5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak
  • 21. Tahap V ( Semakin buruk )  Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion)  Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana  Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder)  Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
  • 22. Tahap VI (Tahapan Klimaks) seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yg mengalami stres tahap VI ini berulang dibawa ke UGD bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh.
  • 23. 1) Debaran jantung teramat keras 2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap) 3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran 4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan 5) Pingsan atau kolaps (collapse).
  • 25. Keterangan  mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik, emosi/psikologis, dan perilaku.  Jumlah skor dari pernyataan item tersebut, memiliki makna 0-29 (normal) 30-59 (ringan) 60-89 (sedang) 90-119 (berat) >120 (Sangat berat)
  • 26. 26 5/18/2012