SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 136
Nama kelompok PBA smstr 6A
no Kelompok 1 Tema untuk presentasi
1 Abdul karim PENGUKURAN, PENILAIAN, EVALUASI
2 Nurbahraeni dan
3 Abdullah lahiji TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI
4 Mustafa sogir
5 Idail uzmi fitri umami
no Kelompok 2 Tema untuk presentasi
1 Fitriana ningsih Subyek dan prinsip
2 Ulul azmi
3 Azhar azhadi karim
4 Lale li datil
no Kelompok 3 Tema untuk presentasi
1 Qurratu aini Langkah – langkah evaluasi pembelajaran dan
2 Bq. Mikyal z.rahman jenis-jenis evaluasi pemb. menurut fungsinya
3 hapriadi
4 sahrul
no Kelompok 4 Tema untuk presentasi
1 M. Zaki Macam-macam alat evaluasi tes
2 Husrotul aini
3 firdaus
4 sulaiman
No Kelompok 5 Tema untuk presentasi
1 Ahmad Nawawi Macam-macam alat evaluasi non tes
2 Armawan
3 Laela ramdani
4 Siti raehanun
5 Raudatul jannah
No Kelompok 6 Tema untuk presentasi
1 Saufi akhmad (validitas)
2 Rahmat wiriyudi tri S.
3 rusniati
4 Khalifah
no Kelompok 7 Tema untuk presentasi
1 Hendri sugianto (reliabilitas,daya beda, tingkat kesukran, distraktor)
2 Ainul irtiyah
3 Nurman jayadi
4 Hadyatul fitri
No Kelompok 8 Tema untuk presentasi
1 Imamul fitrah penentuan nilai akhir dan KKM
2 Dyah ayu shintia a.
3 M.Ramdhoni
4 Sk.widy adhamiati
5 zaenurrahman
EVALUASI PEMBELAJARAN
Oleh:
MUHAMMAD NURMAN, M.Pd.
JURUSAN PBA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
IAIN MATARAM
PENGUKURAN, PENILAIAN,
EVALUASI
Pengukuran,
penilaian,
evaluasi.
Apa bedanya?
Pengukuran/Measurement
1. Membandingkan sesuatu dengan
ukurannya (Sudijono, 1996:3)
2. Kegiatan penentuan angka terhadap
suatu obyek secara sistematis.
(Mardapi, 2004: 14)
3. Kegiatan mengukur, yakni
membandingkan sesuatu dengan
kriteria/ukuran tertentu.
4. Bersifat kuantitatif
Berapa
tinggimu?
• Mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan
ukuran baik buruk
• Penilaian bersifat kualitatif.
• Penilaian adalah kegiatan
menafsirkan atau
mendeskripsikan hasil
pengukuran (Djemari Mardapi
1999:8)
Penilaian/assesment
Kegiatan yang dilakukan untuk
melihat sejauhmana tujuan yang
sudah ditetapkan, yang
selanjutnya membuat
keputusan/kesimpulan serta tindak
lanjut.
Evaluasi/Evaluation
BAGAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
yang telah ditentukan
Proses Pencapaian
Tujuan
Hasil
Pembelajaran
yang telah di capai
Perbandingan
antara Tujuan
dengan Hasil yang
telah dicapai
Informasi (sesuai/tidak
sesuai, berhasil/gagal,
bermutu/kurang bermutu.
Mengapa? Bagaimana?)
Feed Back
Upaya Prbaikan
atau
Penyempurnaan
Program
Peembelajaran
PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJARPENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR
( alternatif( alternatif 11, yang lazim ), yang lazim )
TIDA
KLUL
US
HASIL
BELAJA
R
MAHASISWA
BELAJAR
PENILAIAN
TES / UJIANTES / UJIAN LULUSLULUS
KULIAHKULIAH
EVALUASI APACARA
KAPAN
MENGAPA
SIAPA
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam sebuah
evaluasi pendidikan
Hubungan hierarki evaluasi, penilaian, dan
pengukuran
EVALUATION
ASSESSMENT
MEASUREMENT
CARA
TES
• Tugas Individu
• Tugas Kelompok
• Membuat Laporan Prak-
tikum, dll
TUJUAN DAN FUNGSI
EVALUASI
TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Tujuan
Evaluasi
Pembelajaran
Secara
Khusus
Secara
Umum
 Untuk memperoleh data pembuktian yang
menjadi petunjuk tentang tingkat kemampuan
dan keberhasilan dalam pencapaian tujuan
setelah proses pembelajaran
 Untuk mengetahui evektivitas metode
pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran
Untuk merangsang peserta didik dalam
menempuh /mengikuti Pembelajaran
Untuk menemukan faktor-faktor penyebab
gagal/keberhasilan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran
Fungsi
Evaluasi
Pembelajaran
Secara
Khusus
Secara
Umum
Mengukur Kemajuan
Menunjang Penyusunan Rencana
Menyempurnakan Kembali
Secara Psikologis
Secara Didaktis
Secara Administratif
Bagi
Pendidik
Bagi
Siswa
Mengenal Kapasitas
Dan Status Dirinya
Kapasitas Tentang
Hasil Usahanya
Bagi
Pendidik
Bagi
Siswa
Dorongan Perbaikan
dan Peningkatan
Prestasi
-Fungsi Diagnostik
-Fungsi Penempatan
-Fungsi Selektif
-Fungsi Bimbingan
-Fungsi Instruksional
- Memberikan Laporan
- Memberikan Data
- Memberikan Gambaran
SUBJEK DAN SASARAN
EVALUASI
SUBJEK DAN SASARAN
EVALUASI
1. Subjek Evaluasi : orang yang
melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa
yang dapat disebut sebagai subjek
evaluasi untuk setiap tes,ditentukan
oleh suatu aturan pembagian tugas
atau ketentuan yang berlaku.
contoh :
Untuk melaksanakan evaluasi tentang
pretasi belajar atau pencapaian maka
sebagai subjek evaluasi adalah guru
• Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang
menggunakan sebuah skala maka sebagai subjeknya
dapat meminta petugas yang ditunjuk,dengan
didahului oleh suatu latihan melaksanakan evaluasi
tsb.
• Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian
dimana menggunakan sebuah alat ukur yang sudah
distandardisasikan maka subjeknya adalah ahli-ahli
psikologi. Di samping alatnya yang harus bersifat
rahasia maka subjek evaluasi haruslah seorang yang
betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah laku
orang yang di tes harus diinterprestasikan dengan
cara tertentu.
2. Sasaran Evaluasi
Objek atau sasaran evaluasi adalah
segala sesuatu yang menjadi titik
pusat pengamatan karena evaluasi
menginginkan informasi tentang
sesuatu tsb.
Dengan masih menggunakan diagram
tentang transformasi maka sasaran
evaluasi untuk unsur-unsurnya
meliputi : input, transformasi dan
output.
a. Input :
Calon siswa sebagai pribadi yang utuh,
dapat ditinjau dari beberapa segi yang
menghasilkan bermacam-macam bentuk tes
yang yang digunakan sebagai alat untuk
mengukur. Aspek yang bersifat rohani
setidak-tidaknya mencakup 4 hal.
1. Kemampuan
Untuk dapat mengikuti program dalam suatu
lembaga/sekolah/institusi maka calon siswa harus
memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut
tes kemampuan atau attitude test.
2. Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri
manusia dan menampakkan bentuknya dalam tingkah
laku. Dalam hal-hal tertentu,infromasi tentang
kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui
kepribadian seseorang disebut tes kepribadian atau
personality test.
3. Sikap-sikap
Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku
manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang
memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan
sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam
pergaulan maka banyak orang yang menginginkan informasi
khusus tentangnya. Alat untuk mengetahui keadaan sikap
seseorang dinamakan tes sikap atau attitude test. Oleh
karena itu tes ini berupa skala, maka lalu disebut skala
sikap atau attitude scale.
4. Inteligensi
• Untuk mengetahui tingkat inteligensi ini digunakan
tes inteligensi yang sudah banyak diciptakan oleh
para ahli. Tes yang terkenal buatan Binet dan
Simon yang dikenaldengan tes Binet-Simon. Tes-
tes yang lain seperti SPM, Tintum,dsb.
• Dari hasil tes akan diketahui IQ (intelligence
Quantient) orang tsb.IQ bukanlah inteligensi. IQ
berbeda dengan inteligensikarena IQ hanyalah
angkayang memberikan petunjuk tinggi rendahnya
inteligensi seseorang. Jadi kalau kita sering
menyebut dengan “IQ jongkok”adalah tidak
benar,karena berupa angka, yang benar angkanya
rendah.
b. Transformasi
Banyak unsur yang terdapat dalam transformasi
yang semuanya dapat menjadi sasaran atau objek
evaluasi demi diperolehnya hasil pendidikan yang
diharapkan. Unsur-unsur dalam transformasi yang
menjadi objek penialian anatara lain :
1. Kurikulum/materi
2. Metode pendidikan/media
3. Sistem administrasi
4. Guru dan personal lainnya
c. Output
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan
untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
pencapaian prestasi belajar mereka selama
mengikuti program.
Proses Penilaian
TRANSFORMASITRANSFORMASI OUTPUTOUTPUTINPUTINPUT
INTERNAL
EKSTERNAL
UMPAN BALIK
PRINSIP-PRINSIP
EVALUASI
1. Prinsip Keseluruhan (comprehensive); artinya
evaluasi dilakukan secara bulat, utuh atau
menyeluruh, tidak terpisah-pisah atau
sepotong-sepotong. Evaluasi yang menyeluruh
ialah yang mampu memproyeksikan seluruh
aspek pola tingkah laku yang diharapkan
sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk dapat
melaksanakan evaluasi yang memenuhi asas
ini, maka setiap tujuan instruksional harus
telah dijabarkan sejelas-jelasnya, sehingga
dapat dijadikan pedoman untuk melakukan
pengukuran. Alat atau instrument evaluasi
harus mengandung atau mencerminkan item-
item yang representatif, yang dijabarkan
dari tujuan-tujuan instruksional yang telah
disusun.
2. Prinsip Kesinambungan (contonuity); artinya evaluasi dilakukan
secara teratur dan sambung-menyambung dari waktu ke waktu.
Maksudnya ialah agar kita (guru) memperoleh kepastian atau
kemantapan dalam mengevaluasi. Dan dapat mengetahui tahap-
tahap perkembangan yang dialami oleh siswa.
3. Prinsip obyektivitas (objectivity); artinya evaluasi harus
dilakukan dengan apa adanya, wajar, tidak dicampuri oleh
kepentingan2, dan terlepas dari faktor-faktor yg sifatnya
subyektif.
4. Kooperatif ; artinya dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
harus bekerjasama dengan semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan evaluasi (guru, wali murid, kepala sekolah, siswa,
tenaga administrasi dll)
5. Praktis, ekonomis dan mendidik ;artinya evaluasi pembelajaran
yang baik adalah mudah dilaksanakan, rendah biaya, efisien
waktu dan tenaga serta mampu mencapai tujuan yang oftimal
6. Evaluasi harus dilaksanakan dengan alat pengukur yang baik
Asas ini diperlukan, sebab untuk dapat memberikan penilaian secara
obyektif diperlukan informasi atau bukti -bukti yang relevan
dan untuk itu dibutuhkan alat yang tepat guna. Ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi untuk alat pengukur yang baik,
yaitu: valid, reliabel dsb
LANGKAH-LANGKAH
EVALUASI PEMBELAJARAN
1.Menyusun Rencana Evaluasi Pembelajaran
a. Merumuskan Tujuan dilaksanakannya Evaluasi
b. Menetapakkan aspek-aspek yang akan dievaluasi
(kognitif, afektif dan psikomotor)
c. Memilih Teknik yang akan digunakan dalam evaluasi
(tes atau non tes)
d. Menyusun alat ukur yang akan digunakan
e. Menentukan tolok ukur sebagai patokan (PAN atau
PAP)
Norm Referenced (NR) ---- PAN
Penguasaan siswa dibandingkan dengan tingkat penguasaan
kawan-kawannya dalam satu kelompok, bersifat relatif.
Criterion Referenced ------- PAP
Penguasaan siswa diukur dengan menggunakan perbandingan
terhadap suatu kriteria tertentu
2. Menghimpun Data
Melaksanakan pengukuran dan penilaian menggunakan
alat evaluasi
3. Mengolah dan Menganalisis Data
Mengolah atau menganalisis data menggunakan
staistik
atau non statistik tergantung jenis data yang akan
diolah.
4.Memberikan Interpretasi dan Menarik
Kesimpulan
5. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi
Merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang
perlu
Jenis-Jenis Evaluasi Belajar
MENURUT FUNGSINYA
a. Evaluasi Formatif
Penilaian formatif adalah penilaian yang
dilaksanakan pada akhir program pembelajaran
(umumnya setelah selesai satu pokok bahasan),
untuk melihat tingkat keberhasilan proses
pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian,
penilaian formatif berorientasi kepada proses
pembelajaran. Dengan penilaian formatif
diharapkan guru dapat memperbaiki programnya
dan strategi pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran.
b. Evaluasi Sumatif
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk
keperluan penentuan angka kemajuan atau hasil
belajar siswa.
 Jenis evaluasi ini dilaksanakan setelah guru
menyelesaikan pengajaran yang diprogramkan
untuk satu semester. Dan kawasan bahasannya
sama dengan kawasan bahan yang terkandung di
dalam satuan program semester.
Penilaian sumatif berorientasi kepada produk,
bukan pada proses .
c. Evaluasi Diagnostik
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang dilaksanakan bertujuan
untuk mengetahui kelemahan -kelemahan peserta serta faktor
penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan
belajar, pembelajaran remedial, menemukan kasus-kasus, dll. Soal-
soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar
yang dihadapi oleh peserta.
d. Evaluasi Selektif
Adalah evaluasi yang ditujukan guna membantu memecahkan kesulitan
belajar yang dialami oleh siswa tertentu.
Jenis evaluasi formatif dan sumatif terutama menjadi tanggungjawab
guru (guru bidang studi), evaluasi penempatan dan diagnostik lebih
merupakan tanggungjawab guru bimbingan penyuluhan.
e. Evaluasi Penempatan
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk menempatkan siswa dalam
situasi belajar atau program pendidikan yang sesuai dengan
kemampuannya.
MACAM-MACAM ALAT
EVALUASI
TES :
a. Tes lisan, yaitu tes yang menuntut jawaban
secara lisan
b. Tes tulisan yaitu tes yang menuntut
jawaban secara tulisan
c. Tes perbuatan yaitu tes yang menuntut
jawaban dalam bentuk perbuatan
NON TES :
a. Angket
b. Observasi
c. Wawancara
dll
TES
TEKNIK PENYUSUNAN TES
CIRI-CIRI TES HASIL BELAJAR
YANG BAIK
1. VALID: TES DENGAN TEPAT, BENAR,
SAHIH MENGUKUR HASIL BELAJAR SISWA
SETELAH MENEMPUH PROSES BELAJAR
DLM WAKTU TERTENTU
2. RELIABEL: HASIL PENGUKURAN SECARA
BERULANGKALI THD SUBYEK YG SAMA
ADALAH STABIL KAPAN SAJA, DI MANA
SAJA, OLEH SIAPA UJIAN DILAKUKAN,
DIPERIKSA DAN DINILAI
CIRI-CIRI TES HASIL BELAJAR
YANG BAIK
3. OBYEKTIF: TES DISUSUN, DILAKSANAKAN,
DIKOREKSI DAN DIBERI NILAI MENURUT
APA ADANYA. TERHINDAR DR “HALLO
EFFECT” DAN PRESEDEN MASA LALU
4. PRAKTIS: (A) BERSIFAT SEDERHANA
TANPA MEMBUTUHKAN PERALATAN YG
BANYAK (B) LENGKAP: ADA PETUNJUK
CARA MENGERJAKAN, KUNCI JAWABAN,
PEDOMAN SKORING DAN PENENTUAN
NILAI
CIRI-CIRI TES HASIL BELAJAR
YANG BAIK
5. BUTIR-BUTIR SOAL TES HRS MERUPAKAN
SAMPEL YG REPRESENTATIF DARI
POPULASI BAHAN PELAJARAN YG
DIAJARKAN
6. BENTUK SOAL TES DIBUAT BERVARIASI
7. TES HASIL BELAJAR DIDESAIN SESUAI DG
KEGUNAANNYA (PLECEMENT TEST
BERBEDA DG SUMMATIVE TEST)
8. MENJADI SUMBER INFORMASI YG
BERGUNA UNTUK MEMPERBAIKI CARA
BELAJAR SISWA DAN CARA MENGAJAR
GURU
BENTUK-BENTUK TES
DAN TEKNIK PENYUSUNANNYA
BENTUK SOAL TESBENTUK SOAL TES
ESSAY TESTESSAY TEST OBJECTIVE
TES
OBJECTIVE
TES
PENGGOLONGAN ESSAY TEST
1. TES URAIAN BEBAS/TERBUKA: TESTEE
MEMPUNYAI KEBEBASAN DLM
MERUMUSKAN, MENGORGANISASIKAN DAN
MENYAJIKAN JAWABAN
“Allah telah melimpahkan nikmat yg
banyak kepada kita. Oleh karena itu
kita harus mensyukuri nikmat
tersebut kpd Allah. Jelaskan,
bagaimana caranya mensyukuri nikmat
tersebut sesuai dengan ajaran Islam”
PENGGOLONGAN ESSAY TEST
2. TES URAIAN TERBATAS: JAWABAN
YG DIKEHENDAKI SUDAH DIBATASI
DAN DIARAHKAN
“Di masa Khulafaur Rasyidin
tercatat tiga peristiwa peperangan
antara kaum muslim melawan
Romawi. Sebut dan jelaskan secara
singkat ketiga peristiwa tersebut!”
kelemahan essay test
1. Butir soal terkadang tdk secara representatif
mewakili keseluruhan materi
2. Cara mengoreksi sulit
3. Dlm pemberian skor tester terkadang bersifat
subyektif
4. Koreksi dan pemberian skor tdk bisa
diserahkan ke orang lain
5. Validitas dan realibilitasnya kurang memadahi
Petunjuk operasional
penyusunan essay test
1. Diusahakan butir-butir soal telah mencakup
keseluruhan materi yg diajarkan
2. Utk menghindari perbuatan curang susunan
kalimat dibuat berlainan dg susunan kalimat yg
ada di bahan pelajaran
3. Setelah soal dibuat segera disusun jawaban yg
dikehendaki oleh tester sbg jawaban yg betul
dilengkapi pedoman penilaiannya.
Petunjuk operasional
penyusunan essay test
4. Pertanyaan atau perintah dibuat variatif.
1. Jelaskan, perbedaan antara… dg…
2. Jelaskan, hubungan antara…dg…
3. Jelaskan, perbedaan antara… dg…
4. Buatlah uraian sehingga tergambar
dengan jelas hubungan antara …dg
5. Kalimat soal disusun secara ringkas, padat
dan jelas
6. Dikemukakan pedoman cara menjawab dan
bobot nilai jawaban
OBJECTIVE TEST
1.TRUE-FALSE TEST
2.MATCHING TEST
3.COMPLETION
TEST
4.FILL IN TEST
5.MULTIPLE CHOICE
ITEM TEST
CONTOH:
TRUE-FALSE TEST
1‫جميلة‬ ‫ولد‬ ‫هذا‬ -
2‫المدرسة‬ ‫الى‬ ‫محمد‬ ‫ذهبت‬ -
3‫المسجد‬ ‫فى‬ ‫الفيل‬ ‫جلس‬ -
4‫المتحان‬ ‫فى‬ ‫ناجح‬ ‫الماهر‬ ‫التلميذ‬ -
5‫السوق‬ ‫عن‬ ‫فاطمة‬ ‫رجعت‬ -
CONTOH:
MATCHING TEST
1.1. SHALAT SUNNAH YGSHALAT SUNNAH YG
DILAKSANAKAN PADA TIAPDILAKSANAKAN PADA TIAP
MALAM BULAN RAMADHANMALAM BULAN RAMADHAN
2.2. SHALAT SUNNAH YGSHALAT SUNNAH YG
DILAKUKAN SEWAKTUDILAKUKAN SEWAKTU
MEMASUKI MASJIDMEMASUKI MASJID
3.3. SHALAT SUNNAH YG TDKSHALAT SUNNAH YG TDK
DITENTUKAN WAKTUNYADITENTUKAN WAKTUNYA
4.4. SHALAT SUNNAH YGSHALAT SUNNAH YG
DILAKUKAN UTK MEMILIHDILAKUKAN UTK MEMILIH
LANGKAH YG HARUSLANGKAH YG HARUS
DILAKUKANDILAKUKAN
A.DHUHA
B.MUTLAK
C.TAHAJJUD
D.TARAWIH
E.ISTIKHARAH
F. TAHIYYATUL
MASJID
CONTOH:
FILL IN TEST
..…..…‫فى‬ ‫فاغتسل‬ .‫الرابعة‬ ‫الساعة‬ ‫فى‬ ‫محمد‬‫فى‬ ‫فاغتسل‬ .‫الرابعة‬ ‫الساعة‬ ‫فى‬ ‫محمد‬
‫بعد‬ ‫و‬ .‫الصبح‬ ‫من‬ ‫ركعتين‬ ...... ‫ثم‬ ......‫بعد‬ ‫و‬ .‫الصبح‬ ‫من‬ ‫ركعتين‬ ...... ‫ثم‬ ......
.‫القران‬ ...... ‫ذلك‬.‫القران‬ ...... ‫ذلك‬
CONTOH:
COMPLETION TEST
1.1. RUKUN IMAN KERUKUN IMAN KE
5 ADALAH IMAN5 ADALAH IMAN
…….…….
2.2. RUKUN ISLAM KERUKUN ISLAM KE
2 ADALAH……2 ADALAH……
3.3. IBU NABIIBU NABI
MUHAMMADMUHAMMAD
BERNAMA……..BERNAMA……..
CONTOH:
MULTIPLE CHOICE ITEM
PADA SAAT KAPANPADA SAAT KAPAN
TALBIYAH DIBACATALBIYAH DIBACA
PARA JAMA’AH HAJI?PARA JAMA’AH HAJI?
A.A.SA`ISA`I
B.B.WUKUFWUKUF
C.C.THAWAFTHAWAF
D.D.BERANGKAT KEBERANGKAT KE
ARAFAHARAFAH
E.E.IHRAMIHRAM
MCI MODEL MELENGKAPI
Bangkai, darah yang mengalir dan binatang
yang mati dicekik, hukumnya…….
A.Halal
B.Najis
C.Makruh
D.Haram
E.Mubah
MCI BERGANDA
PILIHLAH:PILIHLAH:
A.A. BILA 1, 2 DAN 3 BETULBILA 1, 2 DAN 3 BETUL
B.B. BILA 1 DAN 3 BETULBILA 1 DAN 3 BETUL
C.C. BILA 2 DAN 4 BETULBILA 2 DAN 4 BETUL
D.D. BILA HANYA 4 YG BETULBILA HANYA 4 YG BETUL
E.E. BILA SEMUANYA BETULBILA SEMUANYA BETUL
MCI ANALISIS ANTAR HAL
PILIHLAH:PILIHLAH:
A.A. PERNYATAAN BETUL, ALASAN BETUL DANPERNYATAAN BETUL, ALASAN BETUL DAN
MENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBABMENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBAB
AKIBATAKIBAT
B.B. PERNYATAAN BETUL, ALASAN BETULPERNYATAAN BETUL, ALASAN BETUL
TETAPI TIDAK MENUNJUKKAN HUBUNGANTETAPI TIDAK MENUNJUKKAN HUBUNGAN
SEBAB AKIBATSEBAB AKIBAT
C.C. PERNYATAAN BETUL DAN ALASAN SALAHPERNYATAAN BETUL DAN ALASAN SALAH
D.D. PERNYATAAN SALAH DAN ALASAN BETULPERNYATAAN SALAH DAN ALASAN BETUL
E.E. PERNYATAAN SALAH DAN ALASAN SALAHPERNYATAAN SALAH DAN ALASAN SALAH
MCI MODEL ANALISIS KASUS
Masyarakat Madinah adalah masyarakat yang
kompleks, terdiri atas golongan mukmin,
Yahudi, Nasrani dan sebagian kafir dzimmiy. Di
tengah-tengah masyarakat yang demikian ini
ternyata Islam dapat berkembang dengan pesat,
bahkan dapat berdiri suatu negara dan
pemerintahan Islam. Di antara mereka dibuat
suatu perjanjian untuk bersama-sama
membangun negara Madinah, dan kepada kafir
dzimmi Nabi memberi kebebasan untuk tetap
tinggal di sana. Mereka dikenakan pajak yang
dikenal dengan jiz’ah.
MCI MODEL ANALISIS KASUS
Dari uraian di atas dapat ditarik pengertian,
bahwa:
A.Islam memandang sama antara mukmin
dengan orang kafir
B.Kafir dzimmi bukan termasuk musuh Islam
C.Sejak dahulu Islam telah menekankan prinsip-
prinsip toleransi dan kerjasama
D.Islam berkembang pesat karena adanya
dukungan kafir dzimmi.
MCI MODEL DINAMIK
TES INI MENUNTUT KPD TESTEE UTK MEMILIKI
BEKAL PEMAHAMAN TENTANG PERBANDINGAN
KUANTITATIF DLM HUBUNGAN DINAMIK.CONTOH:
A.Jika (1) naik maka (2) naik
Jika (1) turun maka (2) turun
B.Jika (1) naik maka (2) turun
Jika (1) turun maka (2)naik
D. Jika perubahan pada (1) tdk mempengaruhi
(2)
MCI MODEL DINAMIK
CONTOH SOAL:
1. (1) Banyak melakukan
kemaksiatan
(2) Kualitas ibadah
2. (1) Tingkat kerajinan belajar
(2) Prestasi belajar
MCI MODEL PERBANDINGAN KUANTITATIF
Tulislah:
A. Jika (1) lebih besar daripada (2)
B. Jika (1) lebih kecil daripada (2)
C. Jika keduanya sama besar atau hampir
sama besar
CONTOH:
1. Arab Saudi
2. Aljazair
NON TES
INTERVIEW (WAWANCARA)
Pengertian
Wawancara adalah teknik
pengambilan data melalui
pertanyaan yang diajukan secara
lisan kepada responden.
Wawancara bisa dilakukan secara
tatap muka di antara peneliti
dengan responden dan bisa juga
melalui telepon.
Keunggulan wawancara
1.Flexibility . Pewancara dapat secara luwes
mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi
yang dihadapi pada saat itu dan
memmungkinkan diberikan penjelasan kepada
respoden bila pertanyaan kurang dimengerti
2.Nonverbal behavior. Pewawancara dapat
mengobservasi perilaku nonverbal, Misalnya
rasa suka, rasa tidak suka, atau perilaku
lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan
dijawab oleh responden.
3.Completeness. Pewawancara dapat memperoleh
jawaban atas seluruh pertanyaan yang diajukan
secara langsung.
Keunggulan wawancara
4.Time of interview. Pewawancara dapat
menyusun jadwal wawancara yang relatif
pasti. Kapan, di mana, sehingga data yang
diperoleh tidak keluar dari rancangan
penelitian.
5.Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal
yang rumit dan mendetail.
6.Wawancara dapat dilaksanakan kepada
setiap individu tanpa dibatasi oleh faktor usia
maupun kemampuan membaca
7.Data yang diperoleh dapat langsung diketahui
obyektifitasnya karena dilaksanakan secara
tatap muka
Kelemahan wawancara
1. Prores wawancara membutuhkan biaya dan tenaga yang
besar (biaya pelatihan pewawancara, perjalanan,
pemondokan)
2. Waktu wawancara tidak dapat dilakukan kapan saja
(disesuaikan dengan responden)
3. Keberhasilan wawancara sangat tergantung kepandaian
pewawancara dalam menggali, mencatat dan menafsirkan
setiap jawaban
4. Interview bias. Walau telah dilakukan tatap muka, namun
kesalahan bertanya dan juga kesalahan menafsirkan
jawaban, masih bisa terjadi
5. Responden sulit menyembunyikan identitas dirinya .
Artinya pewawancara bisa dipandang mempunyai potensi
yang bisa mengancam dirinya, sehingga jawaban harus
dilakukan secara ekstra hati-hati. Apalagi jika
jawabannya direkam melalui pita perekam.
Langkah dasar pengembangan
pelaksanaan wawancara
1.Pedoman wawancara (daftar
pertanyaan)
2.Pelatihan pewawancara, situasi sosial
yang berbeda mempunyai dampak
psikologis yang berbeda pula. Artinya
walau pewawancara sudah mempunyai
pengalaman dalam mewawancarai
responden, namun penyelenggaraan
pelatihan buat pewawancara masih
diperlukan.
3.Penentuan jadwal wawancara
Tahap Pelaksanaan Wawancara
 Pewawancara harus menciptakan atmosfir yang bersahabat dan tidak
menekan
 Memberikan paparan terhadap studi yang dilakukan untuk
meyakinkan bahwa wawancara yang berlangsung dengan dirinya
sangat berguna
 Meyakinkan kerahasiaan identitas responden
 Memberikan responden lebih banyak waktu untuk memikirkan
jawaban
 Upayakan agar responden memiliki rasa aman dan nyaman.
Responden seringkali curiga terhadap pewawancara. Sehingga dalam
menjawab pertanyaan, mereka ekstra hati-hati.
 Jika proses wawancara akan direkam melalui “tape recorder”
sebaiknya minta persetujuan responden.
 Pewawancara harus benar-benar bisa merekam jawaban responden
dengan baik (benar dan lengkap).
 Pada akhir wawancara bacakanlah rangkuman hasil. Mintalah
kesediaan pada responden untuk dihubungi /diwawancara lagi
bilamana diperlukan
Macam-Macam Wawancara
Dilihat dari bentuk pertanyaan
a. Wawancara berstruktur,
 Pertanyaan mengarahkan jawaban dalam pola
pertanyaan yang dikemukakan
 Dilakukan bila peneliti atau pengumpul data telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
akan diperoleh.
 Pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya telah disiapkan.
 contoh: Bentuk tes apakah yang anda lakukan dalam
mengadakan evaluasi ? (tes, objektif, tes isi, tes tulis)
responden diarahkan untuk memmilih salah satu
b. Wawancara tak berstruktur
 Wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya.
 Contoh: Mengapa memilih guru sebagai profesi anda ?
Pertanyaan seperti ini tidak terikat pada struktur
jawaban tertentu
KUESIONER/ANGKET
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab.
Macam Kuesioner
•Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang
mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya
berbentuk uraian tentang sesuatu hal.
•Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang
mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan
responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban
dari setiap pertanyaan yang telah tersedia.
Keuntungan teknik Angket
1. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat
dikirim lewat pos
2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah
3. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena
pengisiannya ditentukan oleh responden itu sendiri
Kerugian teknik Angket
1. Jika dkirim melalui pos, maka prosentase yang dikembalikan
relatif rendah
2. Tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu
membaca dan menulis
3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah
oleh responden
Komponen Angket agar efektif
• Ada SubyekAda Subyek, yaitu individu atau lembaga
yang melaksanakan penelitian
• Adanya ajakanAdanya ajakan, yaitu permohonan dari
peneliti kepada responden untuk turut serta
mengisi secara aktif dan obyektif
• Ada petunjuk pengisian angketAda petunjuk pengisian angket, yang mudah
dimengerti dan tidak bias
• Ada pertanyaan atau pernyataanAda pertanyaan atau pernyataan beserta
tempat mengisi jawaban baik secara
tertutup, semi tertutup maupun terbuka
• Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk
pertanyaan terbuka atau tertutup ataupun
kombinasi antara terbuka dan tertutup
Berdasarkan bentuk pertanyaan atau
pernyataan ad tiga jenis angket yaitu :
a. Angket terbuka (Opened Questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya
memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan
jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka
b. Angket tertutup (Closed Questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak
memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan
jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka
c. Angket Semi terbuka (Semi Opened Questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya
memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan
jawaban dan pendapat menurut pilihan pilihan jawaban yang
telah disediakan sesuai dengan keinginan mereka
OBSERVASI
Pengertian
Metode yang menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku
dengan mengamati individu atau kelompok secara
langsung
Tujuan Observasi
Mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-
aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat
dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian
yang diamati tersebut.
Kelebihan teknik observasi
a. Data yang diperoleh adalah data aktual/ segar dalam arti
bahwa data diperoleh dari responden pada saat terjadinya
tingkah laku
b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Tingkah laku yang diharapkan muncul mungkin akan muncul
atau mungkin juga tidak muncul, karena tingkah laku dapat
dilihat atau diamati, maka kita segera dapat mengatakan
bahwa yang diukur memang sesuatu yang dimaksudkan
untuk diukur
Kekurangan teknik observasi
a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus
menunggu danmengamati sampai tingkah laku yang diharapkan
terjadi/muncul
b. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang
bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan
mungkin dapat membahayakan si pengamat jika diamati
Macam-Macam Observasi
Berdasarkan keterlibatan pengamat :
a. Observasi partisipan
Merupakan observasi dimana pengamat ikut serta terlibat
dalam kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang
diteliti atau yang diamati, seolah –olah merupakan merupakan
bagian dari mereka
b. Observasi tak partisipan
Merupakan observasi dimana pengamat berada diluar subyek
yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang
mereka lakukan.
Berdasarkan cara pengamatan
a. Observasi berstruktur
Merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan
observasinya menggunakan pedoman pengamatan
b. Observasi tak berstruktur
Merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan
observasinya melakukan pengamatan secara bebas
PENYUSUNAN TES DAN
ANALISIS BUTIR SOAL
LANGKAH PENYUSUNAN TES DAN
ANALISIS BUTIR SOAL
LANGKAH PENYUSUNAN TES DAN
ANALISIS BUTIR SOAL
PENULIS
AN
SOAL
ANALISIS
KUALITATIF
&
REVISI
SOAL
UJI
COBA
TES
ANALISIS
KUANTITATIF:
.MANUAL
.KOMPUTER
PENUL
ISAN
KISI-
KISI
SOAL
SELEKSI
SOALSOAL
JELEK
SOAL
BAIK
BANK
SOAL
Pengertian Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang
memuat informasi yang dapat dijadikan
pedoman untuk menulis tes atau merakit tes
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Sekolah : ............................
Mata Pelajaran : ............................
Kelas/Smester : ............................
No Kompetensi
Dasar
Indikator Aspek yang
diukur
No Soal Jumlah
Soal
1.VALIDITAS
2.RELIABILITAS
3.ANALISIS DERAJAT KESUKARAN ITEM
4.ANALISIS DAYA PEMBEDA ITEM
5.ANALISIS FUNGSI DISTRAKTOR
VALIDITAS
Pengertian Validitas :
Alat evaluasi dikatakan VALID apabila alat evaluasi
tersebut dapat mengukur tentang apa yang mau hendak
diukur
Macam-macam Validitas :
1. Validitas Logis (Logical Validity)
2. Validitas Empiris (Empirical Validity)
1. Validitas Logis (Logical Validity)
2. Validitas Empiris (Empirical Validity)
Validitas Logis (Logical Validity)
1. Validitas isi (Content Validity)
2. Validitas konstruksi (Construct Validity)
Validitas isi (Content Validity)
Apabila alat evaluasi tersebut berisi tentang materi
yang mau diukur
Validitas konstruksi (Construct Validity)
Apabila butir-butir soal yang membangun tes
tersebut telah disusun berdasarkan aspek – aspek
berpikir
Aspek Yang Diukur Dalam
Penilaian Berbasis Kompetensi
ASPEK KOGNITIF (6 Tingkat Kognitif Berfikir)
1. Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat
2. Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami
3. Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan
suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan
masalah).
4. Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas
menjadi bagian-bagian kecil
5. Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi
menjadi suatu kesimpulan
6. Evaluasi (Evaluation), Kemampuan mempertimbangkan mana yang
baikP dan mana yang buruk dan memutuskan untuk mengambil
tindakan tertentu.
Validitas Empiris (Empirical Validity)
1. Validitas Prediksi (Predictive Validity)
2. Validitas Konkuren atau Validitas ada sekarang
(ConcurrentValidity)
Validitas Prediksi (Predictive Validity)
Apabila alat evaluasi tersebut mampu meramalkan apa
yang akan terjadi dimasa yang akan datang
Validitas Konkuren(ConcurrentValidity)
Apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama
mampu menunjukan dengan tepat akan adanya
hubungan yang searah antara tes pertama dengan tes
berikutnya
MENGUKUR VALIDITAS BUTIR
A. Intrumen Yang Penskorannya Tidak Dikotomi 
Rumus : koefisien korelasi product moment :
 
Keterangan :
Rxy = koefisien korelasi product moment
X = Skor butir
Y = Skor total
N = Jumlah sampel
B. Intrumen Yang Penskorannya Dikotomi
Rumus : Korelasi point biserial :
 
 
Keterangan :
Xp = rata-rata skor tes yang menjawab soal tersebut
dengan benar
Xt = rata-rata skor total untuk semua testi
SDt = simpangan baku skor total semua testi
p = proporsi testi yang dapat menjawab benar
butir soal yang bersangkutan
q = 1- p
Rumus Simpangan Baku :
Pemberian keputusan :
Untuk keputusan valid atau tidak validnya butir-butir soal, akan
dipergunakan taraf signifikansi 0.05. Apabila nilai r hitung lebih besar
atau sama dengan r tabel, maka butir tersebut dinyatakan valid dan
sebaliknya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir
tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Mencari Xt :
3 + 3 + 2 + 2 + 3 + 2 15
-------------------- = ------ = 2,50
6 6
3. Mencari SDt :
= 0,5
4. Mencari harga p :
3
---- = 0,5
6
5. Mencari harga q :
3
------ = 2,5
6
6. Memasukan kerumus : Korelasi point biserial
= 5,34 x 0,2
= 1,068
7. Membuat kesimpulan
r hitung = 1,068
r tabel = 0,811
r hitung > r tabel (1,068 > 0,811) berarti butir nomor 1 valid
A. Intrumen Yang Penskorannya Tidak Dikotomi
Rumus : Koefisien alpha cronbach :
Keterangan :
r11 = Koefisien reliabilitas
k = banyak butir soal yang diuji cobakan
Sdi = simpangan baku skor butir ke-i
SDt = simpangan baku skor total
 
RELIABILITAS
B. Intrumen Yang Penskorannya Dikotomi
 Rumus : KR - 20
Keterangan :
k = banyak butir soal
p = proporsi peserta tes yang menjawab dengan
benar
q = 1 – p
CONTOH : Menghitung Reliabilitas Tes Menggunakan KR-20
 
 
NO NAMA NO BUTIR TES SKOR
TOTA
L
1 2 3 4 5 6 7
1 A 1 0 1 1 1 1 0 5
2 B 0 1 1 0 1 1 1 5
3 C 0 0 0 0 1 0 1 2
4 D 0 1 1 1 1 1 1 6
5 E 1 0 0 0 1 0 0 2
6 F 0 1 1 1 1 0 0 4
7 G 0 0 0 1 1 1 0 3
8 H 0 1 0 1 1 0 0 3
9 I 0 1 0 1 1 0 0 3
10 J 0 0 0 1 1 0 0 2
1. Mencari pq
 
 
2. Mencari SDt
= 1,36
p 0,2 0,5 0,4 O,7 1 0,4 0,3
q 0,8 0,5 0,6 0,3 0 0,6 0,7
pq 0,16 0,25 0,24 0,21 0 0,24 0,21 1,31
3. Memasukan kerumus KR - 20
= 0,341
4. Membuat Kesimpulan
Angka 0,341 berada interval 0.20 --------- < 0.40
Berarti reliabilitas Instrumen Tes tersebut RENDAH
 
Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat
reliabilitas :
KERITERIA  KUALIFIKASI
0.90 1.00 Sangat tinggi
 
0.70 < 0.90 Tinggi
 
0.40 < 0.70 Cukup
 
0.20 < 0.40 Rendah
 
0.00 < 0.20
 
Sangat rendah
TINGKAT KESUKARAN
ITEM
1. BUTIR ITEM TES DINYATAKAN BAIK BILA TDK TERLALU
SUKAR DAN TDK TERLALU MUDAH
2. WITHERINGTON: SUDAH ATAU BELUM MEMADAHINYA
DERAJAT KESUKARAN ITEM TES DPT DIKETAHUI DR BESAR
KECILNYA INDEK KESUKARAN ITEM (DIFFICULTY INDEX)
3. DIFFICULTY INDEX: BESARNYA BERKISAR ANTARA 0,00 S/D
1,00
4. DIFFICULTY INDEX SEBESAR 0,00 MENUNJUKKAN BUTIR
ITEM SOAL TERLALU SUKAR (YG DPT MENJAWAB DG BETUL
= 0). DIFFICULTY INDEX SEBESAR 1,00 MENUNJUKKAN
BUTIR ITEM SOAL TERLALU MUDAH (JAWABAN SELURUH
TESTEE BENAR)
RUMUS UTK MENGUKUR
DIFFICULTY INDEX
P = B/JS
P = PROPORTION (DIFFICULTY INDEX)
B = BANYAKNYA TESTEE YG DAPAT MENJAWAB
DG BETUL TERHADAP BUTIR YG
BERSANGKUTAN
JS= JUMLAH TESTEE YG MENGIKUTI TES
INTERPRETASI DIFFICULTY INDEX
BESARNYA P INTERPRETASI
KURANG DR 0,30 TERLALU SUKAR
0,30 – 0,70 CUKUP
LEBIH DR 0,70 TERLALU MUDAH
SKOR JAWABAN 10 TESTEE THD 10 BUTIR ITEM SOAL
TES MAPEL AQIDAH AKHLAK
NAMA
BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0
B 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
C 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0
D 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1
E 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0
F 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
G 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
H 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1
I 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
J 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
  6 2 8 5 6 2 8 3 8 7
PERHITUNGAN UTK MENGETAHUI DIFFICULTY INDEX 10
BUTIR ITEM SOAL TES MAPEL AQIDAH AKHLAK
BUTIR ITEM P (DIFFICULTY INDEX INTERPRETASI
1 P=B/JS= 6/10 = 0,60 SEDANG
2 2/10 = 0,20 TERLALU SUKAR
3 8/10 = 0,80 TERLALU MUDAH
4 5/10 = 0,50 SEDANG
5 6/10 = 0,60 SEDANG
6 2/10 = 0,20 TERLALU SUKAR
7 8/10 = 0,80 TERLALU MUDAH
8 3/10 = 0,30 SEDANG
9 8/10 = 0,80 TERLALU SUKAR
10 7/10 = 0,70 SEDANG
FOLLOW UP
HASIL ANALISIS DIFFICULTY INDEX
1. ITEM SOAL YG TERMASUK KATEGORI BAIK
DIDOKUMENTASIKAN KE DLM BANK SOAL, SUATU SAAT
DIKELUARKAN LAGI
2. ITEM SOAL YG TERMASUK KATEGORI TERLALU SUKAR DAN
TERLALU MUDAH, ADA TIGA ALTERNATIF:
 DIBUANG ATAU DIDROP
 DIPAKAI LAGI SETELAH DIPERBAIKI KELEMAHAN-
KELEMAHANNYA
 DIDOKUMENTASIKAN DI BANK SOAL DAN DIGUNAKAN
UTK TES SELEKSI (SOAL YG TERLALU SUKAR UTK TES YG
KETAT, TES YG TERLALU MUDAH UTK TES YG LONGGAR)
DAYA BEDA
DAYA PEMBEDA ITEM ADL
KEMAMPUAN BUTIR ITEM TES UTK
MEMBEDAKAN ANTARA TESTEE YG
PANDAI DENGAN YANG KURANG
PANDAI (BODOH) SEDEMIKIAN
RUPA SEHINGGA SEBAG BESAR
TESTEE YG PANDAI MAMPU
MENJAWAB BETUL SEMENTARA
TESTEE YG BODOH SEBAG BESAR
MENJAWAB SALAH TERHADAP
SUATU BUTIR ITEM TES.
TEKNIK ANALISIS
DAYA PEMBEDA ITEM
1. DPI BISA DIKETAHUI MELALUI BESAR KECILNYA
INDEKS DISKRIMINASI ITEM (IDI)
2. DISCRIMINATORY POWER DIHITUNG ATAS
DASAR PEMBAGIAN TESTEE KE DLM DUA
KELOMPOK, KELOMPOK ATAS (PANDAI) DAN
KELOMPOK BAWAH (BODOH)
3. JK IDI BERTANDA POSITIF BERARTI BUTIR ITEM
TES TELAH MEMILIKI DAYA PEMBEDA YG
BERSIFAT POSITIF.JK IDI = 0,00 BUTIR ITEM TDK
MEMILIKI DAYA PEMBEDA. JK IDI BERTANDA
NEGATIF MAKA DAYA PEMBEDA ITEM BERSIFAT
NEGATIF
STANDAR
DAYA PEMBEDA ITEM
IDI KLASIFIKASI INTERPRETASI
< 0,20 POOR DIANGGAP TDK MEMILIKI
DAYA PEMBEDA
0,20-0,40 SATISFACTORY DAYA PEMBEDA SEDANG
0,40-0,70 GOOD DAYA PEMBEDA YG BAIK
0,70-1,00 EXCELLENT DAYA PEMBEDA BAIK SEKALI
BERTANDA
NEGATIF
- DAYA PEMBEDA JELEK SEKALI
RUMUS UTK MENGHITUNG
INDEKS DISKRIMINASI ITEM
D = PA-PB
D = DISCRIMINATORY POWER (ANGKA
INDEK DISKRIMINASI ITEM)
PA= PROPORSI TESTEE KELOMPOK ATAS
YG BISA MENJAWAB BETUL
PB = PROPORSI TESTEE KELOMPOK
BAWAHYG BISA MENJAWAB BETUL
RUMUS UTK MENGHITUNG
KETERANGAN :
PA = BA/JA
BA = BANYAKNYA TESTEE KELOMPOK ATAS YG BISA
MENJAWAB BETUL
JA = JUMLAH TESTEE KELOMPOK ATAS
PB = BB/JB
BB = BANYAKNYA TESTEE KELOMPOK BAWAH YG
BISA MENJAWAB BETUL
JB = JUMLAH TESTEE KELOMPOK BAWAH
SKOR JAWABAN 10 TESTEE THD 10 BUTIR ITEM SOAL TES
MAPEL QUR`AN HADITS
NA
MA
BUTIR SOAL
TO
TAL
KEL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5 BAWAH
B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 ATAS
C 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 ATAS
D 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 BAWAH
E 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7 ATAS
F 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 4 BAWAH
G 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 ATAS
H 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 ATAS
I 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 4 BAWAH
J 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5 BAWAH
5 9 2 8 6 8 5 6 6 6 61
HASIL PERHITUNGAN
BA , BB, PA,PB DAN D
 BUTIR 
ITEM BA  B B J A  JB PA  P B D 
INTER
PRETASI 
1 3 2 5 5 0.6 0.4 0.2 POOR
2 5 4 5 5 1 0.8 0.2 POOR
3 2 0 5 5 0.4 0 0.4 SATISF
4 4 4 5 5 0.8 0.8 0 POOR
5 3 3 5 5 0.6 0.6 0 POOR
6 5 3 5 5 1 0.6 0.4 SATISF
7 4 1 5 5 0.8 0.2 0.6 GOOD
8 5 1 5 5 1 0.2 0.8 EXCELT
9 5 1 5 5 1 0.2 0.8 EXCELT
10 4 2 5 5 0.8 0.4 0.4 SATISF
DISTRAKTOR (PENGECOH)
1.DISTRAKTOR (PENGECOH): JAWABAN-
JAWABAN SALAH DALAM OPTION TES
HASIL BELAJAR.CONTOH:
.......‫المدرسة‬ ‫الى‬ ‫ذهبت‬
‫حذيفة‬
‫هند‬
‫احمد‬
‫الستاذ‬
‫الطالب‬
PEMASANGAN DISTRAKTOR
1. AGAR TESTEE TERTARIK UTK MEMILIHNYA
KRN MENYANGKANYA SBG JAWABAN YG
BETUL
2. SEMAKIN BANYAK TESTEE TERKECOH MAKA
DIKATAKAN BAHWA DISTRAKTOR TELAH
DAPAT MENJALANKAN FUNGSINYA DENGAN
BAIK
3. DISTRAKTOR YG BAIK: SEKURANG-
KURANGNYA TELAH DIPILIH OLEH 5% DARI
SELURUH PESERTA TES
CONTOH KASUS:
TES HASIL BELAJAR BAHASA ARAB
DIIKUTI OLEH 50 SISWA (2
KELAS).BENTUK SOALNYA MULTIPLE
CHOICE ITEM SEBANYAK 40
BUTIR.SETIAP BUTIR DILENGKAPI LIMA
OPTION JAWABAN, YAITU A, B, C, D DAN
E. KHUSUS NOMOR 1, 2 DAN 3 DIPEROLEH
PENYEBARAN JAWABAN SEBAGAI
BERIKUT: (LIHAT SLIDE SELANJUTNYA)
PENYEBARAN JAWABAN UTK 3 BUTIR
SOAL
ITEM
OPTION
KUNCI 
JAWA-
BAN
A B C D E
1 4 6 5 30 5 D
2 1 44 2 1 2 B
3 1 1 10 1 37 C
KETERANGAN:
UNTUK NOMOR SATU, DISTRAKTORNYA ADL A, B,
C, E:
1.PENGECOH A DIPILIH OLEH 4 TESTEE (4/50 X
100%)=8%. JD DISTRAKTOR A TLH BERFUNGSI BAIK
KRN LEBIH DR 5%
2. PENGECOH B DIPILIH OLEH 6 TESTEE (6/50 X
100%)=12%. JD DISTRAKTOR B TLH BERFUNGSI
BAIK
3. DAN SETERUSNYA
PRINSIP PENULISAN SOAL TES URAIAN/ESAI
1. Gunakanlah tipe tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang
cocok
2. Beritahulah bahwa tes akan menggunakan butir soal tipe uraian
3. Batasilah ruang lingkup tes secara pasti
4. Pertanyaan hendaknya terutama untuk mengukur tujuan hasil
belajar yang penting saja
5. Jangan terlalu banyak digunakan untuk mengukur kemampuan
mengingat
6. Kemampuan dan ketrampilan menulis peserta tes haruslah
menjadi pertimbangan utama
7. Jangan memberikan butir soal yang dapat dipilih atau dapat
tidak dikerjakan
8. Setiap soal harus jelas, apakah jenis terbatas atau jenis bebas
9. Makin banyak jumlah butir soal untuk setiap perangkat soal
makin baik
10. Tulislah petunjuk awal yang jelas, dan petunjuk untuk setiap
butir soal harus rinci
11. Waktu yang tersedia haruslah cukup
12. Hendaknya pertanyaan menuntut respon atau jawaban yang
bersifat baru/pemikiran peserta tes
13. Hendaknya selalu ada kombinasi jenis tes uraian terbatas dan
jenis tes uraian bebas
14. Pergunakanlah kata-kata deskriptif
15. Dalam setiap butir soal harus dijelaskan skor maksimal yang
dapat diperoleh
16. Janganlah mulai kalimat butir soal dengan kata-kata seperti
"apa" dan "siapa"
PENENTUAN NILAI AKHIR
NILAI AKHIR ADL NILAI-
BAIK ANGKA ATAU HURUF-
YG MELAMBANGKAN
TINGKAT KEBERHASILAN
PESERTA DIDIK SETELAH
MENGIKUTI PROGRAM
PENDIDIKAN PADA
JENJANG TERTENTU, DLM
JANGKA WAKTU YG TELAH
DITENTUKAN
FUNGSI NILAI AKHIR
1. FUNGSI ADMINISTRATIF: NAIK, LULUS ATAU
TINGGAL KELAS ?, LAYAK TERIMA BEASISWA ?,
DIREKOMENDASIKAN UTK PEKERJAAN
TERTENTU, DITEMPATKAN DI KELOMPOK ATAU
KELAS TERTENTU.
2. FUNGSI INFORMATIF: BG ORTU, WALI KELAS,
PENASEHAT AKADEMIK DSB
3. FUNGSI BIMBINGAN: MIS BG SISWA YG
NILAINYA RENDAH
4. FUNGSI INSTRUKSIONAL: SBG UMPAN BALIK
BG PENYEMPURNAAN PROGRAM
FAKTOR2 YG DIPERTIMBANGKAN
DLM PENENTUAN NILAI AKHIR
1. FAKTOR PENCAPAIAN
ATAU PRESTASI
(ACHIEVEMENT)
2. FAKTOR USAHA (EFFORT)
3. FAKTOR ASPEK
KEPRIBADIAN DAN
SOSIAL (PERSONNAL
AND SOCIAL
CHARACTERISTICS)
4. FAKTOR KEBIASAAN
KERJA (WORK HABIT)
CONTOH PENENTUAN
NILAI AKHIR
2 (T) + 3 (H) + 5 (U)
NA =
10
NA = NILAI AKHIR
T = NILAI TUGAS
H = NILAI HARIAN (FORMATIF)
U = NILAI ULANGAN UMUM
(SUMATIF)
PENETAPAN KKMPENETAPAN KKM
ANALISIS
PENCAPAIAN KKM
ANALISIS
PENCAPAIAN KKM
 KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
 KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah
 Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat
dengan rentang 0 – 100
 Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
 Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai
ketuntasan belajar maksimal
 Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil
Belajar Peserta didik
RAMBU-RAMBU
KKM
INDIKATOR
KKM
INDIKATOR
KKM
M P
KKM
M P
KKM
S K
KKM
S K
KKM
K D
KKM
K D
MEKANISME/LANGKAH-LANGKAH :
• Kompleksitas (Kesulitan &
Kerumitan)
• Daya dukung
• Intake siswa
KRITERIA PENETAPAN KKM
FORMAT PENENTUAN DAN PENULISAN KKM :
Kompetensi dasar dan
Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan
Ketuntasan Nilai
KKMKompleksit
as
Daya
dukung
Intake
1.1. KD
a. Indikator 1
b. Indikator 2
MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI
A. Dengan memberikan poin pada setiap kriteria yang ditetapkan :
1. Kompleksitas : - Tinggi = 1
- Sedang = 2
- Rendah = 3
2. Daya dukung : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
3. Intake : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung
tinggi dan intake peserta didik sedang  nilainya adalah:
(3 + 3 + 2)
x 100 = 88.89 dibulatkan menjadi 89
9
B. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria, misalnya:
1.Kompleksitas : - Tinggi = 50 - 64
- Sedang = 65 - 80
- Rendah = 81 - 100
2.Daya dukung : - Tinggi = 81 - 100
- Sedang = 65 - 80
- Rendah = 50 - 64
3. Intake : - Tinggi = 81 - 100
- Sedang = 65 - 80
- Rendah = 50 - 64
Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas sedang, daya dukung
tinggi dan intake sedang  nilainya adalah rata-rata setiap nilai dari
kriteria yang ditentukan.
Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap
kriteria perlu kesepakatan forum MGMP di Sekolah.
MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI
C. Dengan memberikan pertimbangan professional judgement pada setiap
kriteria untuk menetapkan nilai :
1. Kompleksitas : - Tinggi
- Sedang
- Rendah
2. Daya dukung : - Tinggi
- Sedang
- Rendah
3. Intake : - Tinggi
- Sedang
- Rendah
Contoh :
Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi
dan intake peserta didik sedang  maka dapat dikatakan ada dua
komponen yang mempengaruhi untuk dapat mencapai ketuntasan maksimal
100 yaitu kompleksitas rendah dan daya dukung tinggi. Jadi guru dapat
mengurangi nilai menjadi antara 90 – 80.
MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI
TINGKAT KOMPLEKSITAS
(Kesulitan & Kerumitan) setiap IP/KD yang harus dicapai
oleh peserta didik.
Tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pelaksanaan-
nya menuntut :
• Guru
 memahami Kompetensi yang harus dicapai peserta
didik
 kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
pembelajaran.
• WAKTU
 cukup lama karena perlu pengulangan
• PENALARAN dan KECERMATAN peserta didik yang tinggi.
TINGKAT KOMPLEKSITAS
• Ketersediaan tenaga,
• Sarana dan prasarana pendidikan
yang sangat dibutuhkan,
• Biaya operasional pendidikan,
• Manajemen sekolah,
• Kepedulian stakeholders sekolah.
KEMAMPUAN SUMBER DAYA PENDUKUNG
KKM Kelas X dapat didasarkan pada
hasil seleksi PSB, NUN, Rapor kelas 3
SMP, tes seleksi masuk atau psikotes
KKM Kelas XI dan XII didasarkan
pada tingkat pencapaian KKM peserta
didik pada semester atau kelas
sebelumnya
INTAKE (TINGKAT KEMAMPUAN RATA-RATA)
PESERTA DIDIK :
Kompetensi dasar dan
Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan
Ketuntasan
Nilai
KKM
KompleksitasDaya dukung Intake
1.1. KD
a. Indikator 1
b. Indikator 2
c. Indikator 3
FORMAT A
Rendah
Sedang tinggi sedan
g
tinggi sedan
g
tinggi sedan
g
sedan
g
89
56
78
74
3 23
221
232
Kompetensi dasar dan
Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Nilai
KKM
KompleksitasDaya dukungIntake
1.1. KD
a. Indikator 1
b. Indikator 2
b. Indikator 3
FORMAT B
Sedang
Sedang tinggi sedang
tinggi sedang
tinggi sedang sedan
g
75
787090
68
708055
78708578
75
No Mata Pelajaran
Kriteria
Ketuntasan
Minimal *)
Nilai Hasil Belajar
Pengetahuan Praktik Sikap/
Afektif
Angka Huruf Angka Huruf Predikat
1. Pendidikan Agama 75 80 Delapan puluh - - B
2. Pendk.
Kewarganegaraan
75 80 Delapan puluh - - B
3. Bhs Indonesia 70 70 Tujuh puluh 75 Tujuh puluh
lima
B
4. Bahasa Inggris 65 70 Tujuh puluh 65 Enam puluh
lima
B
5. Matematika 60 60 Enam puluh - - B
6. Seni Budaya,dst 78 - 75 Tujuh puluh
lima
B
LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Nama Peserta didik : …………………………………
Nomor Induk : …………………………………
Kelas/Semester : XI IA /1
Nama Sekolah : ………………………………
Tahun Pelajaran : ………………………………
PENULISAN KKM PADA LHB PESERTA DIDIK
Sampai Jumpa !

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifGoogle
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumSuci Agustina
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikMuhammad Idris
 
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...harishmwddh
 
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRuang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptxssuser4fb7cf1
 
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxMEkoDaris
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorSyaifOer
 
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxEksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHariyatunnisa Ahmad
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 

Was ist angesagt? (20)

Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulum
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
 
Pendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didikPendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didik
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRuang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
 
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxEksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 

Andere mochten auch

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumGuru Online
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranTyo Pumpkins
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranrizka_pratiwi
 
Hubungan kurikulum dengan perencanaan pembelajaran
Hubungan kurikulum dengan perencanaan pembelajaranHubungan kurikulum dengan perencanaan pembelajaran
Hubungan kurikulum dengan perencanaan pembelajaranDx Lupheparentseverafter
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan affan Yusra
 
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)dewonggo
 
Contoh Evaluasi dengan power point
Contoh Evaluasi dengan power pointContoh Evaluasi dengan power point
Contoh Evaluasi dengan power pointari handoko
 
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip EvaluasiPengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip EvaluasiIbrahim Punkers
 
Fungsi evaluasi ppt
Fungsi evaluasi pptFungsi evaluasi ppt
Fungsi evaluasi pptM Danial
 
Model Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT (membuat quiz interaktif berbasis we...
Model Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT (membuat quiz interaktif berbasis we...Model Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT (membuat quiz interaktif berbasis we...
Model Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT (membuat quiz interaktif berbasis we...Wahyu Purnomo
 
Power point evaluasi
Power point evaluasiPower point evaluasi
Power point evaluasiTia Septiani
 
151 evaluasi pendidikan
151 evaluasi pendidikan151 evaluasi pendidikan
151 evaluasi pendidikandwicantik
 
Maths method ii presentation
Maths method ii presentationMaths method ii presentation
Maths method ii presentationMichael Taiwo
 
Edu 703 modern educational practices
Edu 703 modern educational practicesEdu 703 modern educational practices
Edu 703 modern educational practicessunithasusanjose
 
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARABKURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARABMuhammad Idris
 

Andere mochten auch (20)

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
 
Hubungan kurikulum dengan perencanaan pembelajaran
Hubungan kurikulum dengan perencanaan pembelajaranHubungan kurikulum dengan perencanaan pembelajaran
Hubungan kurikulum dengan perencanaan pembelajaran
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
 
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
 
Contoh Evaluasi dengan power point
Contoh Evaluasi dengan power pointContoh Evaluasi dengan power point
Contoh Evaluasi dengan power point
 
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip EvaluasiPengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
Pengertian tujuan-fungsi-prinsip Evaluasi
 
Fungsi evaluasi ppt
Fungsi evaluasi pptFungsi evaluasi ppt
Fungsi evaluasi ppt
 
Model Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT (membuat quiz interaktif berbasis we...
Model Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT (membuat quiz interaktif berbasis we...Model Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT (membuat quiz interaktif berbasis we...
Model Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT (membuat quiz interaktif berbasis we...
 
Power point evaluasi
Power point evaluasiPower point evaluasi
Power point evaluasi
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
Konsep dasar evaluasi (ddwk) 2016
Konsep dasar evaluasi (ddwk) 2016Konsep dasar evaluasi (ddwk) 2016
Konsep dasar evaluasi (ddwk) 2016
 
151 evaluasi pendidikan
151 evaluasi pendidikan151 evaluasi pendidikan
151 evaluasi pendidikan
 
Profosal nifa
Profosal nifaProfosal nifa
Profosal nifa
 
Maths method ii presentation
Maths method ii presentationMaths method ii presentation
Maths method ii presentation
 
Developing Standards Education in Indonesia
Developing Standards Education in IndonesiaDeveloping Standards Education in Indonesia
Developing Standards Education in Indonesia
 
Edu 703 modern educational practices
Edu 703 modern educational practicesEdu 703 modern educational practices
Edu 703 modern educational practices
 
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARABKURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
 
Pengantar Teori Penilaian
Pengantar Teori PenilaianPengantar Teori Penilaian
Pengantar Teori Penilaian
 

Ähnlich wie Materi evaluasi pembelajaran Bahasa

Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaEvaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaDx Lupheparentseverafter
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptKPMSukapura
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranRatihSiwi
 
Materi kuliah evaluasi reg 2013 (bagian i)
Materi kuliah evaluasi reg 2013 (bagian i)Materi kuliah evaluasi reg 2013 (bagian i)
Materi kuliah evaluasi reg 2013 (bagian i)sadirun
 
Evaluasi_Pembelajaran.pptx
Evaluasi_Pembelajaran.pptxEvaluasi_Pembelajaran.pptx
Evaluasi_Pembelajaran.pptxDyanEkaPamungkas
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranArif Wicaksono
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newArif Wicaksono
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxIbnuNizamSoamole1
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiWarnet Raha
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiOperator Warnet Vast Raha
 
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docxNi'matu Zuhro
 
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptxHeppy6
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDAl Azhar Indonesia University
 

Ähnlich wie Materi evaluasi pembelajaran Bahasa (20)

Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaEvaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
 
Ppt pkn sd
Ppt pkn sd Ppt pkn sd
Ppt pkn sd
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
 
Materi kuliah evaluasi reg 2013 (bagian i)
Materi kuliah evaluasi reg 2013 (bagian i)Materi kuliah evaluasi reg 2013 (bagian i)
Materi kuliah evaluasi reg 2013 (bagian i)
 
Modul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyirModul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyir
 
Modul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksumModul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksum
 
Evaluasi_Pembelajaran.pptx
Evaluasi_Pembelajaran.pptxEvaluasi_Pembelajaran.pptx
Evaluasi_Pembelajaran.pptx
 
Konsep Evaluasi Pembelajaran.pptx
Konsep Evaluasi Pembelajaran.pptxKonsep Evaluasi Pembelajaran.pptx
Konsep Evaluasi Pembelajaran.pptx
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
 
Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
 
PPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdfPPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdf
 
Evaluasi Pendidikan
Evaluasi PendidikanEvaluasi Pendidikan
Evaluasi Pendidikan
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
 
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
 

Kürzlich hochgeladen

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 

Materi evaluasi pembelajaran Bahasa

  • 1. Nama kelompok PBA smstr 6A no Kelompok 1 Tema untuk presentasi 1 Abdul karim PENGUKURAN, PENILAIAN, EVALUASI 2 Nurbahraeni dan 3 Abdullah lahiji TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI 4 Mustafa sogir 5 Idail uzmi fitri umami no Kelompok 2 Tema untuk presentasi 1 Fitriana ningsih Subyek dan prinsip 2 Ulul azmi 3 Azhar azhadi karim 4 Lale li datil
  • 2. no Kelompok 3 Tema untuk presentasi 1 Qurratu aini Langkah – langkah evaluasi pembelajaran dan 2 Bq. Mikyal z.rahman jenis-jenis evaluasi pemb. menurut fungsinya 3 hapriadi 4 sahrul no Kelompok 4 Tema untuk presentasi 1 M. Zaki Macam-macam alat evaluasi tes 2 Husrotul aini 3 firdaus 4 sulaiman No Kelompok 5 Tema untuk presentasi 1 Ahmad Nawawi Macam-macam alat evaluasi non tes 2 Armawan 3 Laela ramdani 4 Siti raehanun 5 Raudatul jannah
  • 3. No Kelompok 6 Tema untuk presentasi 1 Saufi akhmad (validitas) 2 Rahmat wiriyudi tri S. 3 rusniati 4 Khalifah no Kelompok 7 Tema untuk presentasi 1 Hendri sugianto (reliabilitas,daya beda, tingkat kesukran, distraktor) 2 Ainul irtiyah 3 Nurman jayadi 4 Hadyatul fitri No Kelompok 8 Tema untuk presentasi 1 Imamul fitrah penentuan nilai akhir dan KKM 2 Dyah ayu shintia a. 3 M.Ramdhoni 4 Sk.widy adhamiati 5 zaenurrahman
  • 4. EVALUASI PEMBELAJARAN Oleh: MUHAMMAD NURMAN, M.Pd. JURUSAN PBA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN MATARAM
  • 7. Pengukuran/Measurement 1. Membandingkan sesuatu dengan ukurannya (Sudijono, 1996:3) 2. Kegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara sistematis. (Mardapi, 2004: 14) 3. Kegiatan mengukur, yakni membandingkan sesuatu dengan kriteria/ukuran tertentu. 4. Bersifat kuantitatif
  • 9. • Mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk • Penilaian bersifat kualitatif. • Penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran (Djemari Mardapi 1999:8) Penilaian/assesment
  • 10. Kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauhmana tujuan yang sudah ditetapkan, yang selanjutnya membuat keputusan/kesimpulan serta tindak lanjut. Evaluasi/Evaluation
  • 11. BAGAN EVALUASI PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran yang telah ditentukan Proses Pencapaian Tujuan Hasil Pembelajaran yang telah di capai Perbandingan antara Tujuan dengan Hasil yang telah dicapai Informasi (sesuai/tidak sesuai, berhasil/gagal, bermutu/kurang bermutu. Mengapa? Bagaimana?) Feed Back Upaya Prbaikan atau Penyempurnaan Program Peembelajaran
  • 12. PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJARPENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR ( alternatif( alternatif 11, yang lazim ), yang lazim ) TIDA KLUL US HASIL BELAJA R MAHASISWA BELAJAR PENILAIAN TES / UJIANTES / UJIAN LULUSLULUS KULIAHKULIAH
  • 13. EVALUASI APACARA KAPAN MENGAPA SIAPA Hal-hal yang perlu dilakukan dalam sebuah evaluasi pendidikan
  • 14. Hubungan hierarki evaluasi, penilaian, dan pengukuran EVALUATION ASSESSMENT MEASUREMENT CARA TES • Tugas Individu • Tugas Kelompok • Membuat Laporan Prak- tikum, dll
  • 16. TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN Tujuan Evaluasi Pembelajaran Secara Khusus Secara Umum  Untuk memperoleh data pembuktian yang menjadi petunjuk tentang tingkat kemampuan dan keberhasilan dalam pencapaian tujuan setelah proses pembelajaran  Untuk mengetahui evektivitas metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran Untuk merangsang peserta didik dalam menempuh /mengikuti Pembelajaran Untuk menemukan faktor-faktor penyebab gagal/keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
  • 17. Fungsi Evaluasi Pembelajaran Secara Khusus Secara Umum Mengukur Kemajuan Menunjang Penyusunan Rencana Menyempurnakan Kembali Secara Psikologis Secara Didaktis Secara Administratif Bagi Pendidik Bagi Siswa Mengenal Kapasitas Dan Status Dirinya Kapasitas Tentang Hasil Usahanya Bagi Pendidik Bagi Siswa Dorongan Perbaikan dan Peningkatan Prestasi -Fungsi Diagnostik -Fungsi Penempatan -Fungsi Selektif -Fungsi Bimbingan -Fungsi Instruksional - Memberikan Laporan - Memberikan Data - Memberikan Gambaran
  • 19. SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI 1. Subjek Evaluasi : orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes,ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku. contoh : Untuk melaksanakan evaluasi tentang pretasi belajar atau pencapaian maka sebagai subjek evaluasi adalah guru
  • 20. • Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala maka sebagai subjeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk,dengan didahului oleh suatu latihan melaksanakan evaluasi tsb. • Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan sebuah alat ukur yang sudah distandardisasikan maka subjeknya adalah ahli-ahli psikologi. Di samping alatnya yang harus bersifat rahasia maka subjek evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah laku orang yang di tes harus diinterprestasikan dengan cara tertentu.
  • 21. 2. Sasaran Evaluasi Objek atau sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena evaluasi menginginkan informasi tentang sesuatu tsb. Dengan masih menggunakan diagram tentang transformasi maka sasaran evaluasi untuk unsur-unsurnya meliputi : input, transformasi dan output.
  • 22. a. Input : Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang yang digunakan sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup 4 hal. 1. Kemampuan Untuk dapat mengikuti program dalam suatu lembaga/sekolah/institusi maka calon siswa harus memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes kemampuan atau attitude test.
  • 23. 2. Kepribadian Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu,infromasi tentang kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui kepribadian seseorang disebut tes kepribadian atau personality test. 3. Sikap-sikap Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang menginginkan informasi khusus tentangnya. Alat untuk mengetahui keadaan sikap seseorang dinamakan tes sikap atau attitude test. Oleh karena itu tes ini berupa skala, maka lalu disebut skala sikap atau attitude scale.
  • 24. 4. Inteligensi • Untuk mengetahui tingkat inteligensi ini digunakan tes inteligensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli. Tes yang terkenal buatan Binet dan Simon yang dikenaldengan tes Binet-Simon. Tes- tes yang lain seperti SPM, Tintum,dsb. • Dari hasil tes akan diketahui IQ (intelligence Quantient) orang tsb.IQ bukanlah inteligensi. IQ berbeda dengan inteligensikarena IQ hanyalah angkayang memberikan petunjuk tinggi rendahnya inteligensi seseorang. Jadi kalau kita sering menyebut dengan “IQ jongkok”adalah tidak benar,karena berupa angka, yang benar angkanya rendah.
  • 25. b. Transformasi Banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi sasaran atau objek evaluasi demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan. Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penialian anatara lain : 1. Kurikulum/materi 2. Metode pendidikan/media 3. Sistem administrasi 4. Guru dan personal lainnya c. Output Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian prestasi belajar mereka selama mengikuti program.
  • 28. 1. Prinsip Keseluruhan (comprehensive); artinya evaluasi dilakukan secara bulat, utuh atau menyeluruh, tidak terpisah-pisah atau sepotong-sepotong. Evaluasi yang menyeluruh ialah yang mampu memproyeksikan seluruh aspek pola tingkah laku yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk dapat melaksanakan evaluasi yang memenuhi asas ini, maka setiap tujuan instruksional harus telah dijabarkan sejelas-jelasnya, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk melakukan pengukuran. Alat atau instrument evaluasi harus mengandung atau mencerminkan item- item yang representatif, yang dijabarkan dari tujuan-tujuan instruksional yang telah disusun.
  • 29. 2. Prinsip Kesinambungan (contonuity); artinya evaluasi dilakukan secara teratur dan sambung-menyambung dari waktu ke waktu. Maksudnya ialah agar kita (guru) memperoleh kepastian atau kemantapan dalam mengevaluasi. Dan dapat mengetahui tahap- tahap perkembangan yang dialami oleh siswa. 3. Prinsip obyektivitas (objectivity); artinya evaluasi harus dilakukan dengan apa adanya, wajar, tidak dicampuri oleh kepentingan2, dan terlepas dari faktor-faktor yg sifatnya subyektif. 4. Kooperatif ; artinya dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran harus bekerjasama dengan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan evaluasi (guru, wali murid, kepala sekolah, siswa, tenaga administrasi dll) 5. Praktis, ekonomis dan mendidik ;artinya evaluasi pembelajaran yang baik adalah mudah dilaksanakan, rendah biaya, efisien waktu dan tenaga serta mampu mencapai tujuan yang oftimal 6. Evaluasi harus dilaksanakan dengan alat pengukur yang baik Asas ini diperlukan, sebab untuk dapat memberikan penilaian secara obyektif diperlukan informasi atau bukti -bukti yang relevan dan untuk itu dibutuhkan alat yang tepat guna. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk alat pengukur yang baik, yaitu: valid, reliabel dsb
  • 31. 1.Menyusun Rencana Evaluasi Pembelajaran a. Merumuskan Tujuan dilaksanakannya Evaluasi b. Menetapakkan aspek-aspek yang akan dievaluasi (kognitif, afektif dan psikomotor) c. Memilih Teknik yang akan digunakan dalam evaluasi (tes atau non tes) d. Menyusun alat ukur yang akan digunakan e. Menentukan tolok ukur sebagai patokan (PAN atau PAP) Norm Referenced (NR) ---- PAN Penguasaan siswa dibandingkan dengan tingkat penguasaan kawan-kawannya dalam satu kelompok, bersifat relatif. Criterion Referenced ------- PAP Penguasaan siswa diukur dengan menggunakan perbandingan terhadap suatu kriteria tertentu
  • 32. 2. Menghimpun Data Melaksanakan pengukuran dan penilaian menggunakan alat evaluasi 3. Mengolah dan Menganalisis Data Mengolah atau menganalisis data menggunakan staistik atau non statistik tergantung jenis data yang akan diolah. 4.Memberikan Interpretasi dan Menarik Kesimpulan 5. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu
  • 34. a. Evaluasi Formatif Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program pembelajaran (umumnya setelah selesai satu pokok bahasan), untuk melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses pembelajaran. Dengan penilaian formatif diharapkan guru dapat memperbaiki programnya dan strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
  • 35. b. Evaluasi Sumatif Adalah evaluasi yang ditujukan untuk keperluan penentuan angka kemajuan atau hasil belajar siswa.  Jenis evaluasi ini dilaksanakan setelah guru menyelesaikan pengajaran yang diprogramkan untuk satu semester. Dan kawasan bahasannya sama dengan kawasan bahan yang terkandung di dalam satuan program semester. Penilaian sumatif berorientasi kepada produk, bukan pada proses .
  • 36. c. Evaluasi Diagnostik Penilaian diagnostik adalah penilaian yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kelemahan -kelemahan peserta serta faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pembelajaran remedial, menemukan kasus-kasus, dll. Soal- soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta. d. Evaluasi Selektif Adalah evaluasi yang ditujukan guna membantu memecahkan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tertentu. Jenis evaluasi formatif dan sumatif terutama menjadi tanggungjawab guru (guru bidang studi), evaluasi penempatan dan diagnostik lebih merupakan tanggungjawab guru bimbingan penyuluhan. e. Evaluasi Penempatan Adalah evaluasi yang ditujukan untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar atau program pendidikan yang sesuai dengan kemampuannya.
  • 38. TES : a. Tes lisan, yaitu tes yang menuntut jawaban secara lisan b. Tes tulisan yaitu tes yang menuntut jawaban secara tulisan c. Tes perbuatan yaitu tes yang menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan NON TES : a. Angket b. Observasi c. Wawancara dll
  • 39. TES
  • 40. TEKNIK PENYUSUNAN TES CIRI-CIRI TES HASIL BELAJAR YANG BAIK 1. VALID: TES DENGAN TEPAT, BENAR, SAHIH MENGUKUR HASIL BELAJAR SISWA SETELAH MENEMPUH PROSES BELAJAR DLM WAKTU TERTENTU 2. RELIABEL: HASIL PENGUKURAN SECARA BERULANGKALI THD SUBYEK YG SAMA ADALAH STABIL KAPAN SAJA, DI MANA SAJA, OLEH SIAPA UJIAN DILAKUKAN, DIPERIKSA DAN DINILAI
  • 41. CIRI-CIRI TES HASIL BELAJAR YANG BAIK 3. OBYEKTIF: TES DISUSUN, DILAKSANAKAN, DIKOREKSI DAN DIBERI NILAI MENURUT APA ADANYA. TERHINDAR DR “HALLO EFFECT” DAN PRESEDEN MASA LALU 4. PRAKTIS: (A) BERSIFAT SEDERHANA TANPA MEMBUTUHKAN PERALATAN YG BANYAK (B) LENGKAP: ADA PETUNJUK CARA MENGERJAKAN, KUNCI JAWABAN, PEDOMAN SKORING DAN PENENTUAN NILAI
  • 42. CIRI-CIRI TES HASIL BELAJAR YANG BAIK 5. BUTIR-BUTIR SOAL TES HRS MERUPAKAN SAMPEL YG REPRESENTATIF DARI POPULASI BAHAN PELAJARAN YG DIAJARKAN 6. BENTUK SOAL TES DIBUAT BERVARIASI 7. TES HASIL BELAJAR DIDESAIN SESUAI DG KEGUNAANNYA (PLECEMENT TEST BERBEDA DG SUMMATIVE TEST) 8. MENJADI SUMBER INFORMASI YG BERGUNA UNTUK MEMPERBAIKI CARA BELAJAR SISWA DAN CARA MENGAJAR GURU
  • 43. BENTUK-BENTUK TES DAN TEKNIK PENYUSUNANNYA BENTUK SOAL TESBENTUK SOAL TES ESSAY TESTESSAY TEST OBJECTIVE TES OBJECTIVE TES
  • 44. PENGGOLONGAN ESSAY TEST 1. TES URAIAN BEBAS/TERBUKA: TESTEE MEMPUNYAI KEBEBASAN DLM MERUMUSKAN, MENGORGANISASIKAN DAN MENYAJIKAN JAWABAN “Allah telah melimpahkan nikmat yg banyak kepada kita. Oleh karena itu kita harus mensyukuri nikmat tersebut kpd Allah. Jelaskan, bagaimana caranya mensyukuri nikmat tersebut sesuai dengan ajaran Islam”
  • 45. PENGGOLONGAN ESSAY TEST 2. TES URAIAN TERBATAS: JAWABAN YG DIKEHENDAKI SUDAH DIBATASI DAN DIARAHKAN “Di masa Khulafaur Rasyidin tercatat tiga peristiwa peperangan antara kaum muslim melawan Romawi. Sebut dan jelaskan secara singkat ketiga peristiwa tersebut!”
  • 46. kelemahan essay test 1. Butir soal terkadang tdk secara representatif mewakili keseluruhan materi 2. Cara mengoreksi sulit 3. Dlm pemberian skor tester terkadang bersifat subyektif 4. Koreksi dan pemberian skor tdk bisa diserahkan ke orang lain 5. Validitas dan realibilitasnya kurang memadahi
  • 47. Petunjuk operasional penyusunan essay test 1. Diusahakan butir-butir soal telah mencakup keseluruhan materi yg diajarkan 2. Utk menghindari perbuatan curang susunan kalimat dibuat berlainan dg susunan kalimat yg ada di bahan pelajaran 3. Setelah soal dibuat segera disusun jawaban yg dikehendaki oleh tester sbg jawaban yg betul dilengkapi pedoman penilaiannya.
  • 48. Petunjuk operasional penyusunan essay test 4. Pertanyaan atau perintah dibuat variatif. 1. Jelaskan, perbedaan antara… dg… 2. Jelaskan, hubungan antara…dg… 3. Jelaskan, perbedaan antara… dg… 4. Buatlah uraian sehingga tergambar dengan jelas hubungan antara …dg 5. Kalimat soal disusun secara ringkas, padat dan jelas 6. Dikemukakan pedoman cara menjawab dan bobot nilai jawaban
  • 49. OBJECTIVE TEST 1.TRUE-FALSE TEST 2.MATCHING TEST 3.COMPLETION TEST 4.FILL IN TEST 5.MULTIPLE CHOICE ITEM TEST
  • 50. CONTOH: TRUE-FALSE TEST 1‫جميلة‬ ‫ولد‬ ‫هذا‬ - 2‫المدرسة‬ ‫الى‬ ‫محمد‬ ‫ذهبت‬ - 3‫المسجد‬ ‫فى‬ ‫الفيل‬ ‫جلس‬ - 4‫المتحان‬ ‫فى‬ ‫ناجح‬ ‫الماهر‬ ‫التلميذ‬ - 5‫السوق‬ ‫عن‬ ‫فاطمة‬ ‫رجعت‬ -
  • 51. CONTOH: MATCHING TEST 1.1. SHALAT SUNNAH YGSHALAT SUNNAH YG DILAKSANAKAN PADA TIAPDILAKSANAKAN PADA TIAP MALAM BULAN RAMADHANMALAM BULAN RAMADHAN 2.2. SHALAT SUNNAH YGSHALAT SUNNAH YG DILAKUKAN SEWAKTUDILAKUKAN SEWAKTU MEMASUKI MASJIDMEMASUKI MASJID 3.3. SHALAT SUNNAH YG TDKSHALAT SUNNAH YG TDK DITENTUKAN WAKTUNYADITENTUKAN WAKTUNYA 4.4. SHALAT SUNNAH YGSHALAT SUNNAH YG DILAKUKAN UTK MEMILIHDILAKUKAN UTK MEMILIH LANGKAH YG HARUSLANGKAH YG HARUS DILAKUKANDILAKUKAN A.DHUHA B.MUTLAK C.TAHAJJUD D.TARAWIH E.ISTIKHARAH F. TAHIYYATUL MASJID
  • 52. CONTOH: FILL IN TEST ..…..…‫فى‬ ‫فاغتسل‬ .‫الرابعة‬ ‫الساعة‬ ‫فى‬ ‫محمد‬‫فى‬ ‫فاغتسل‬ .‫الرابعة‬ ‫الساعة‬ ‫فى‬ ‫محمد‬ ‫بعد‬ ‫و‬ .‫الصبح‬ ‫من‬ ‫ركعتين‬ ...... ‫ثم‬ ......‫بعد‬ ‫و‬ .‫الصبح‬ ‫من‬ ‫ركعتين‬ ...... ‫ثم‬ ...... .‫القران‬ ...... ‫ذلك‬.‫القران‬ ...... ‫ذلك‬
  • 53. CONTOH: COMPLETION TEST 1.1. RUKUN IMAN KERUKUN IMAN KE 5 ADALAH IMAN5 ADALAH IMAN …….……. 2.2. RUKUN ISLAM KERUKUN ISLAM KE 2 ADALAH……2 ADALAH…… 3.3. IBU NABIIBU NABI MUHAMMADMUHAMMAD BERNAMA……..BERNAMA……..
  • 54. CONTOH: MULTIPLE CHOICE ITEM PADA SAAT KAPANPADA SAAT KAPAN TALBIYAH DIBACATALBIYAH DIBACA PARA JAMA’AH HAJI?PARA JAMA’AH HAJI? A.A.SA`ISA`I B.B.WUKUFWUKUF C.C.THAWAFTHAWAF D.D.BERANGKAT KEBERANGKAT KE ARAFAHARAFAH E.E.IHRAMIHRAM
  • 55. MCI MODEL MELENGKAPI Bangkai, darah yang mengalir dan binatang yang mati dicekik, hukumnya……. A.Halal B.Najis C.Makruh D.Haram E.Mubah
  • 56. MCI BERGANDA PILIHLAH:PILIHLAH: A.A. BILA 1, 2 DAN 3 BETULBILA 1, 2 DAN 3 BETUL B.B. BILA 1 DAN 3 BETULBILA 1 DAN 3 BETUL C.C. BILA 2 DAN 4 BETULBILA 2 DAN 4 BETUL D.D. BILA HANYA 4 YG BETULBILA HANYA 4 YG BETUL E.E. BILA SEMUANYA BETULBILA SEMUANYA BETUL
  • 57. MCI ANALISIS ANTAR HAL PILIHLAH:PILIHLAH: A.A. PERNYATAAN BETUL, ALASAN BETUL DANPERNYATAAN BETUL, ALASAN BETUL DAN MENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBABMENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBATAKIBAT B.B. PERNYATAAN BETUL, ALASAN BETULPERNYATAAN BETUL, ALASAN BETUL TETAPI TIDAK MENUNJUKKAN HUBUNGANTETAPI TIDAK MENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBATSEBAB AKIBAT C.C. PERNYATAAN BETUL DAN ALASAN SALAHPERNYATAAN BETUL DAN ALASAN SALAH D.D. PERNYATAAN SALAH DAN ALASAN BETULPERNYATAAN SALAH DAN ALASAN BETUL E.E. PERNYATAAN SALAH DAN ALASAN SALAHPERNYATAAN SALAH DAN ALASAN SALAH
  • 58. MCI MODEL ANALISIS KASUS Masyarakat Madinah adalah masyarakat yang kompleks, terdiri atas golongan mukmin, Yahudi, Nasrani dan sebagian kafir dzimmiy. Di tengah-tengah masyarakat yang demikian ini ternyata Islam dapat berkembang dengan pesat, bahkan dapat berdiri suatu negara dan pemerintahan Islam. Di antara mereka dibuat suatu perjanjian untuk bersama-sama membangun negara Madinah, dan kepada kafir dzimmi Nabi memberi kebebasan untuk tetap tinggal di sana. Mereka dikenakan pajak yang dikenal dengan jiz’ah.
  • 59. MCI MODEL ANALISIS KASUS Dari uraian di atas dapat ditarik pengertian, bahwa: A.Islam memandang sama antara mukmin dengan orang kafir B.Kafir dzimmi bukan termasuk musuh Islam C.Sejak dahulu Islam telah menekankan prinsip- prinsip toleransi dan kerjasama D.Islam berkembang pesat karena adanya dukungan kafir dzimmi.
  • 60. MCI MODEL DINAMIK TES INI MENUNTUT KPD TESTEE UTK MEMILIKI BEKAL PEMAHAMAN TENTANG PERBANDINGAN KUANTITATIF DLM HUBUNGAN DINAMIK.CONTOH: A.Jika (1) naik maka (2) naik Jika (1) turun maka (2) turun B.Jika (1) naik maka (2) turun Jika (1) turun maka (2)naik D. Jika perubahan pada (1) tdk mempengaruhi (2)
  • 61. MCI MODEL DINAMIK CONTOH SOAL: 1. (1) Banyak melakukan kemaksiatan (2) Kualitas ibadah 2. (1) Tingkat kerajinan belajar (2) Prestasi belajar
  • 62. MCI MODEL PERBANDINGAN KUANTITATIF Tulislah: A. Jika (1) lebih besar daripada (2) B. Jika (1) lebih kecil daripada (2) C. Jika keduanya sama besar atau hampir sama besar CONTOH: 1. Arab Saudi 2. Aljazair
  • 64. INTERVIEW (WAWANCARA) Pengertian Wawancara adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden. Wawancara bisa dilakukan secara tatap muka di antara peneliti dengan responden dan bisa juga melalui telepon.
  • 65. Keunggulan wawancara 1.Flexibility . Pewancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat itu dan memmungkinkan diberikan penjelasan kepada respoden bila pertanyaan kurang dimengerti 2.Nonverbal behavior. Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, Misalnya rasa suka, rasa tidak suka, atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan dijawab oleh responden. 3.Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang diajukan secara langsung.
  • 66. Keunggulan wawancara 4.Time of interview. Pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara yang relatif pasti. Kapan, di mana, sehingga data yang diperoleh tidak keluar dari rancangan penelitian. 5.Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal yang rumit dan mendetail. 6.Wawancara dapat dilaksanakan kepada setiap individu tanpa dibatasi oleh faktor usia maupun kemampuan membaca 7.Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektifitasnya karena dilaksanakan secara tatap muka
  • 67. Kelemahan wawancara 1. Prores wawancara membutuhkan biaya dan tenaga yang besar (biaya pelatihan pewawancara, perjalanan, pemondokan) 2. Waktu wawancara tidak dapat dilakukan kapan saja (disesuaikan dengan responden) 3. Keberhasilan wawancara sangat tergantung kepandaian pewawancara dalam menggali, mencatat dan menafsirkan setiap jawaban 4. Interview bias. Walau telah dilakukan tatap muka, namun kesalahan bertanya dan juga kesalahan menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi 5. Responden sulit menyembunyikan identitas dirinya . Artinya pewawancara bisa dipandang mempunyai potensi yang bisa mengancam dirinya, sehingga jawaban harus dilakukan secara ekstra hati-hati. Apalagi jika jawabannya direkam melalui pita perekam.
  • 68. Langkah dasar pengembangan pelaksanaan wawancara 1.Pedoman wawancara (daftar pertanyaan) 2.Pelatihan pewawancara, situasi sosial yang berbeda mempunyai dampak psikologis yang berbeda pula. Artinya walau pewawancara sudah mempunyai pengalaman dalam mewawancarai responden, namun penyelenggaraan pelatihan buat pewawancara masih diperlukan. 3.Penentuan jadwal wawancara
  • 69. Tahap Pelaksanaan Wawancara  Pewawancara harus menciptakan atmosfir yang bersahabat dan tidak menekan  Memberikan paparan terhadap studi yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa wawancara yang berlangsung dengan dirinya sangat berguna  Meyakinkan kerahasiaan identitas responden  Memberikan responden lebih banyak waktu untuk memikirkan jawaban  Upayakan agar responden memiliki rasa aman dan nyaman. Responden seringkali curiga terhadap pewawancara. Sehingga dalam menjawab pertanyaan, mereka ekstra hati-hati.  Jika proses wawancara akan direkam melalui “tape recorder” sebaiknya minta persetujuan responden.  Pewawancara harus benar-benar bisa merekam jawaban responden dengan baik (benar dan lengkap).  Pada akhir wawancara bacakanlah rangkuman hasil. Mintalah kesediaan pada responden untuk dihubungi /diwawancara lagi bilamana diperlukan
  • 70. Macam-Macam Wawancara Dilihat dari bentuk pertanyaan a. Wawancara berstruktur,  Pertanyaan mengarahkan jawaban dalam pola pertanyaan yang dikemukakan  Dilakukan bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.  Pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan.  contoh: Bentuk tes apakah yang anda lakukan dalam mengadakan evaluasi ? (tes, objektif, tes isi, tes tulis) responden diarahkan untuk memmilih salah satu
  • 71. b. Wawancara tak berstruktur  Wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.  Contoh: Mengapa memilih guru sebagai profesi anda ? Pertanyaan seperti ini tidak terikat pada struktur jawaban tertentu
  • 72. KUESIONER/ANGKET Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Macam Kuesioner •Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal. •Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia.
  • 73. Keuntungan teknik Angket 1. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim lewat pos 2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah 3. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden itu sendiri Kerugian teknik Angket 1. Jika dkirim melalui pos, maka prosentase yang dikembalikan relatif rendah 2. Tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu membaca dan menulis 3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden
  • 74. Komponen Angket agar efektif • Ada SubyekAda Subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian • Adanya ajakanAdanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta mengisi secara aktif dan obyektif • Ada petunjuk pengisian angketAda petunjuk pengisian angket, yang mudah dimengerti dan tidak bias • Ada pertanyaan atau pernyataanAda pertanyaan atau pernyataan beserta tempat mengisi jawaban baik secara tertutup, semi tertutup maupun terbuka • Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk pertanyaan terbuka atau tertutup ataupun kombinasi antara terbuka dan tertutup
  • 75. Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan ad tiga jenis angket yaitu : a. Angket terbuka (Opened Questionare) Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka b. Angket tertutup (Closed Questionare) Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka c. Angket Semi terbuka (Semi Opened Questionare) Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan pilihan jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keinginan mereka
  • 76. OBSERVASI Pengertian Metode yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan mengamati individu atau kelompok secara langsung Tujuan Observasi Mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas- aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
  • 77. Kelebihan teknik observasi a. Data yang diperoleh adalah data aktual/ segar dalam arti bahwa data diperoleh dari responden pada saat terjadinya tingkah laku b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Tingkah laku yang diharapkan muncul mungkin akan muncul atau mungkin juga tidak muncul, karena tingkah laku dapat dilihat atau diamati, maka kita segera dapat mengatakan bahwa yang diukur memang sesuatu yang dimaksudkan untuk diukur Kekurangan teknik observasi a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu danmengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi/muncul b. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan mungkin dapat membahayakan si pengamat jika diamati
  • 78. Macam-Macam Observasi Berdasarkan keterlibatan pengamat : a. Observasi partisipan Merupakan observasi dimana pengamat ikut serta terlibat dalam kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diteliti atau yang diamati, seolah –olah merupakan merupakan bagian dari mereka b. Observasi tak partisipan Merupakan observasi dimana pengamat berada diluar subyek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Berdasarkan cara pengamatan a. Observasi berstruktur Merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan observasinya menggunakan pedoman pengamatan b. Observasi tak berstruktur Merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan observasinya melakukan pengamatan secara bebas
  • 80. LANGKAH PENYUSUNAN TES DAN ANALISIS BUTIR SOAL LANGKAH PENYUSUNAN TES DAN ANALISIS BUTIR SOAL PENULIS AN SOAL ANALISIS KUALITATIF & REVISI SOAL UJI COBA TES ANALISIS KUANTITATIF: .MANUAL .KOMPUTER PENUL ISAN KISI- KISI SOAL SELEKSI SOALSOAL JELEK SOAL BAIK BANK SOAL
  • 81. Pengertian Kisi-kisi Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis tes atau merakit tes FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL Sekolah : ............................ Mata Pelajaran : ............................ Kelas/Smester : ............................ No Kompetensi Dasar Indikator Aspek yang diukur No Soal Jumlah Soal
  • 82. 1.VALIDITAS 2.RELIABILITAS 3.ANALISIS DERAJAT KESUKARAN ITEM 4.ANALISIS DAYA PEMBEDA ITEM 5.ANALISIS FUNGSI DISTRAKTOR
  • 83. VALIDITAS Pengertian Validitas : Alat evaluasi dikatakan VALID apabila alat evaluasi tersebut dapat mengukur tentang apa yang mau hendak diukur Macam-macam Validitas : 1. Validitas Logis (Logical Validity) 2. Validitas Empiris (Empirical Validity) 1. Validitas Logis (Logical Validity) 2. Validitas Empiris (Empirical Validity)
  • 84. Validitas Logis (Logical Validity) 1. Validitas isi (Content Validity) 2. Validitas konstruksi (Construct Validity) Validitas isi (Content Validity) Apabila alat evaluasi tersebut berisi tentang materi yang mau diukur Validitas konstruksi (Construct Validity) Apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut telah disusun berdasarkan aspek – aspek berpikir
  • 85. Aspek Yang Diukur Dalam Penilaian Berbasis Kompetensi ASPEK KOGNITIF (6 Tingkat Kognitif Berfikir) 1. Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat 2. Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami 3. Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah). 4. Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil 5. Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan 6. Evaluasi (Evaluation), Kemampuan mempertimbangkan mana yang baikP dan mana yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.
  • 86. Validitas Empiris (Empirical Validity) 1. Validitas Prediksi (Predictive Validity) 2. Validitas Konkuren atau Validitas ada sekarang (ConcurrentValidity) Validitas Prediksi (Predictive Validity) Apabila alat evaluasi tersebut mampu meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang Validitas Konkuren(ConcurrentValidity) Apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama mampu menunjukan dengan tepat akan adanya hubungan yang searah antara tes pertama dengan tes berikutnya
  • 87. MENGUKUR VALIDITAS BUTIR A. Intrumen Yang Penskorannya Tidak Dikotomi  Rumus : koefisien korelasi product moment :   Keterangan : Rxy = koefisien korelasi product moment X = Skor butir Y = Skor total N = Jumlah sampel
  • 88. B. Intrumen Yang Penskorannya Dikotomi Rumus : Korelasi point biserial :     Keterangan : Xp = rata-rata skor tes yang menjawab soal tersebut dengan benar Xt = rata-rata skor total untuk semua testi SDt = simpangan baku skor total semua testi p = proporsi testi yang dapat menjawab benar butir soal yang bersangkutan q = 1- p
  • 89. Rumus Simpangan Baku : Pemberian keputusan : Untuk keputusan valid atau tidak validnya butir-butir soal, akan dipergunakan taraf signifikansi 0.05. Apabila nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel, maka butir tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir tersebut dinyatakan tidak valid.
  • 90. 2. Mencari Xt : 3 + 3 + 2 + 2 + 3 + 2 15 -------------------- = ------ = 2,50 6 6 3. Mencari SDt : = 0,5 4. Mencari harga p : 3 ---- = 0,5 6
  • 91. 5. Mencari harga q : 3 ------ = 2,5 6 6. Memasukan kerumus : Korelasi point biserial = 5,34 x 0,2 = 1,068 7. Membuat kesimpulan r hitung = 1,068 r tabel = 0,811 r hitung > r tabel (1,068 > 0,811) berarti butir nomor 1 valid
  • 92. A. Intrumen Yang Penskorannya Tidak Dikotomi Rumus : Koefisien alpha cronbach : Keterangan : r11 = Koefisien reliabilitas k = banyak butir soal yang diuji cobakan Sdi = simpangan baku skor butir ke-i SDt = simpangan baku skor total   RELIABILITAS
  • 93. B. Intrumen Yang Penskorannya Dikotomi  Rumus : KR - 20 Keterangan : k = banyak butir soal p = proporsi peserta tes yang menjawab dengan benar q = 1 – p
  • 94. CONTOH : Menghitung Reliabilitas Tes Menggunakan KR-20     NO NAMA NO BUTIR TES SKOR TOTA L 1 2 3 4 5 6 7 1 A 1 0 1 1 1 1 0 5 2 B 0 1 1 0 1 1 1 5 3 C 0 0 0 0 1 0 1 2 4 D 0 1 1 1 1 1 1 6 5 E 1 0 0 0 1 0 0 2 6 F 0 1 1 1 1 0 0 4 7 G 0 0 0 1 1 1 0 3 8 H 0 1 0 1 1 0 0 3 9 I 0 1 0 1 1 0 0 3 10 J 0 0 0 1 1 0 0 2
  • 95. 1. Mencari pq     2. Mencari SDt = 1,36 p 0,2 0,5 0,4 O,7 1 0,4 0,3 q 0,8 0,5 0,6 0,3 0 0,6 0,7 pq 0,16 0,25 0,24 0,21 0 0,24 0,21 1,31
  • 96. 3. Memasukan kerumus KR - 20 = 0,341 4. Membuat Kesimpulan Angka 0,341 berada interval 0.20 --------- < 0.40 Berarti reliabilitas Instrumen Tes tersebut RENDAH  
  • 97. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas : KERITERIA  KUALIFIKASI 0.90 1.00 Sangat tinggi   0.70 < 0.90 Tinggi   0.40 < 0.70 Cukup   0.20 < 0.40 Rendah   0.00 < 0.20   Sangat rendah
  • 98. TINGKAT KESUKARAN ITEM 1. BUTIR ITEM TES DINYATAKAN BAIK BILA TDK TERLALU SUKAR DAN TDK TERLALU MUDAH 2. WITHERINGTON: SUDAH ATAU BELUM MEMADAHINYA DERAJAT KESUKARAN ITEM TES DPT DIKETAHUI DR BESAR KECILNYA INDEK KESUKARAN ITEM (DIFFICULTY INDEX) 3. DIFFICULTY INDEX: BESARNYA BERKISAR ANTARA 0,00 S/D 1,00 4. DIFFICULTY INDEX SEBESAR 0,00 MENUNJUKKAN BUTIR ITEM SOAL TERLALU SUKAR (YG DPT MENJAWAB DG BETUL = 0). DIFFICULTY INDEX SEBESAR 1,00 MENUNJUKKAN BUTIR ITEM SOAL TERLALU MUDAH (JAWABAN SELURUH TESTEE BENAR)
  • 99. RUMUS UTK MENGUKUR DIFFICULTY INDEX P = B/JS P = PROPORTION (DIFFICULTY INDEX) B = BANYAKNYA TESTEE YG DAPAT MENJAWAB DG BETUL TERHADAP BUTIR YG BERSANGKUTAN JS= JUMLAH TESTEE YG MENGIKUTI TES
  • 100. INTERPRETASI DIFFICULTY INDEX BESARNYA P INTERPRETASI KURANG DR 0,30 TERLALU SUKAR 0,30 – 0,70 CUKUP LEBIH DR 0,70 TERLALU MUDAH
  • 101. SKOR JAWABAN 10 TESTEE THD 10 BUTIR ITEM SOAL TES MAPEL AQIDAH AKHLAK NAMA BUTIR SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 B 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 C 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 D 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 E 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 F 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 G 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 H 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 I 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 J 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1   6 2 8 5 6 2 8 3 8 7
  • 102. PERHITUNGAN UTK MENGETAHUI DIFFICULTY INDEX 10 BUTIR ITEM SOAL TES MAPEL AQIDAH AKHLAK BUTIR ITEM P (DIFFICULTY INDEX INTERPRETASI 1 P=B/JS= 6/10 = 0,60 SEDANG 2 2/10 = 0,20 TERLALU SUKAR 3 8/10 = 0,80 TERLALU MUDAH 4 5/10 = 0,50 SEDANG 5 6/10 = 0,60 SEDANG 6 2/10 = 0,20 TERLALU SUKAR 7 8/10 = 0,80 TERLALU MUDAH 8 3/10 = 0,30 SEDANG 9 8/10 = 0,80 TERLALU SUKAR 10 7/10 = 0,70 SEDANG
  • 103. FOLLOW UP HASIL ANALISIS DIFFICULTY INDEX 1. ITEM SOAL YG TERMASUK KATEGORI BAIK DIDOKUMENTASIKAN KE DLM BANK SOAL, SUATU SAAT DIKELUARKAN LAGI 2. ITEM SOAL YG TERMASUK KATEGORI TERLALU SUKAR DAN TERLALU MUDAH, ADA TIGA ALTERNATIF:  DIBUANG ATAU DIDROP  DIPAKAI LAGI SETELAH DIPERBAIKI KELEMAHAN- KELEMAHANNYA  DIDOKUMENTASIKAN DI BANK SOAL DAN DIGUNAKAN UTK TES SELEKSI (SOAL YG TERLALU SUKAR UTK TES YG KETAT, TES YG TERLALU MUDAH UTK TES YG LONGGAR)
  • 104. DAYA BEDA DAYA PEMBEDA ITEM ADL KEMAMPUAN BUTIR ITEM TES UTK MEMBEDAKAN ANTARA TESTEE YG PANDAI DENGAN YANG KURANG PANDAI (BODOH) SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA SEBAG BESAR TESTEE YG PANDAI MAMPU MENJAWAB BETUL SEMENTARA TESTEE YG BODOH SEBAG BESAR MENJAWAB SALAH TERHADAP SUATU BUTIR ITEM TES.
  • 105. TEKNIK ANALISIS DAYA PEMBEDA ITEM 1. DPI BISA DIKETAHUI MELALUI BESAR KECILNYA INDEKS DISKRIMINASI ITEM (IDI) 2. DISCRIMINATORY POWER DIHITUNG ATAS DASAR PEMBAGIAN TESTEE KE DLM DUA KELOMPOK, KELOMPOK ATAS (PANDAI) DAN KELOMPOK BAWAH (BODOH) 3. JK IDI BERTANDA POSITIF BERARTI BUTIR ITEM TES TELAH MEMILIKI DAYA PEMBEDA YG BERSIFAT POSITIF.JK IDI = 0,00 BUTIR ITEM TDK MEMILIKI DAYA PEMBEDA. JK IDI BERTANDA NEGATIF MAKA DAYA PEMBEDA ITEM BERSIFAT NEGATIF
  • 106. STANDAR DAYA PEMBEDA ITEM IDI KLASIFIKASI INTERPRETASI < 0,20 POOR DIANGGAP TDK MEMILIKI DAYA PEMBEDA 0,20-0,40 SATISFACTORY DAYA PEMBEDA SEDANG 0,40-0,70 GOOD DAYA PEMBEDA YG BAIK 0,70-1,00 EXCELLENT DAYA PEMBEDA BAIK SEKALI BERTANDA NEGATIF - DAYA PEMBEDA JELEK SEKALI
  • 107. RUMUS UTK MENGHITUNG INDEKS DISKRIMINASI ITEM D = PA-PB D = DISCRIMINATORY POWER (ANGKA INDEK DISKRIMINASI ITEM) PA= PROPORSI TESTEE KELOMPOK ATAS YG BISA MENJAWAB BETUL PB = PROPORSI TESTEE KELOMPOK BAWAHYG BISA MENJAWAB BETUL
  • 108. RUMUS UTK MENGHITUNG KETERANGAN : PA = BA/JA BA = BANYAKNYA TESTEE KELOMPOK ATAS YG BISA MENJAWAB BETUL JA = JUMLAH TESTEE KELOMPOK ATAS PB = BB/JB BB = BANYAKNYA TESTEE KELOMPOK BAWAH YG BISA MENJAWAB BETUL JB = JUMLAH TESTEE KELOMPOK BAWAH
  • 109. SKOR JAWABAN 10 TESTEE THD 10 BUTIR ITEM SOAL TES MAPEL QUR`AN HADITS NA MA BUTIR SOAL TO TAL KEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5 BAWAH B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 ATAS C 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 ATAS D 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 BAWAH E 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7 ATAS F 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 4 BAWAH G 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 ATAS H 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 ATAS I 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 4 BAWAH J 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5 BAWAH 5 9 2 8 6 8 5 6 6 6 61
  • 110. HASIL PERHITUNGAN BA , BB, PA,PB DAN D  BUTIR  ITEM BA  B B J A  JB PA  P B D  INTER PRETASI  1 3 2 5 5 0.6 0.4 0.2 POOR 2 5 4 5 5 1 0.8 0.2 POOR 3 2 0 5 5 0.4 0 0.4 SATISF 4 4 4 5 5 0.8 0.8 0 POOR 5 3 3 5 5 0.6 0.6 0 POOR 6 5 3 5 5 1 0.6 0.4 SATISF 7 4 1 5 5 0.8 0.2 0.6 GOOD 8 5 1 5 5 1 0.2 0.8 EXCELT 9 5 1 5 5 1 0.2 0.8 EXCELT 10 4 2 5 5 0.8 0.4 0.4 SATISF
  • 111. DISTRAKTOR (PENGECOH) 1.DISTRAKTOR (PENGECOH): JAWABAN- JAWABAN SALAH DALAM OPTION TES HASIL BELAJAR.CONTOH: .......‫المدرسة‬ ‫الى‬ ‫ذهبت‬ ‫حذيفة‬ ‫هند‬ ‫احمد‬ ‫الستاذ‬ ‫الطالب‬
  • 112. PEMASANGAN DISTRAKTOR 1. AGAR TESTEE TERTARIK UTK MEMILIHNYA KRN MENYANGKANYA SBG JAWABAN YG BETUL 2. SEMAKIN BANYAK TESTEE TERKECOH MAKA DIKATAKAN BAHWA DISTRAKTOR TELAH DAPAT MENJALANKAN FUNGSINYA DENGAN BAIK 3. DISTRAKTOR YG BAIK: SEKURANG- KURANGNYA TELAH DIPILIH OLEH 5% DARI SELURUH PESERTA TES
  • 113. CONTOH KASUS: TES HASIL BELAJAR BAHASA ARAB DIIKUTI OLEH 50 SISWA (2 KELAS).BENTUK SOALNYA MULTIPLE CHOICE ITEM SEBANYAK 40 BUTIR.SETIAP BUTIR DILENGKAPI LIMA OPTION JAWABAN, YAITU A, B, C, D DAN E. KHUSUS NOMOR 1, 2 DAN 3 DIPEROLEH PENYEBARAN JAWABAN SEBAGAI BERIKUT: (LIHAT SLIDE SELANJUTNYA)
  • 114. PENYEBARAN JAWABAN UTK 3 BUTIR SOAL ITEM OPTION KUNCI  JAWA- BAN A B C D E 1 4 6 5 30 5 D 2 1 44 2 1 2 B 3 1 1 10 1 37 C
  • 115. KETERANGAN: UNTUK NOMOR SATU, DISTRAKTORNYA ADL A, B, C, E: 1.PENGECOH A DIPILIH OLEH 4 TESTEE (4/50 X 100%)=8%. JD DISTRAKTOR A TLH BERFUNGSI BAIK KRN LEBIH DR 5% 2. PENGECOH B DIPILIH OLEH 6 TESTEE (6/50 X 100%)=12%. JD DISTRAKTOR B TLH BERFUNGSI BAIK 3. DAN SETERUSNYA
  • 116. PRINSIP PENULISAN SOAL TES URAIAN/ESAI 1. Gunakanlah tipe tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang cocok 2. Beritahulah bahwa tes akan menggunakan butir soal tipe uraian 3. Batasilah ruang lingkup tes secara pasti 4. Pertanyaan hendaknya terutama untuk mengukur tujuan hasil belajar yang penting saja 5. Jangan terlalu banyak digunakan untuk mengukur kemampuan mengingat 6. Kemampuan dan ketrampilan menulis peserta tes haruslah menjadi pertimbangan utama 7. Jangan memberikan butir soal yang dapat dipilih atau dapat tidak dikerjakan 8. Setiap soal harus jelas, apakah jenis terbatas atau jenis bebas
  • 117. 9. Makin banyak jumlah butir soal untuk setiap perangkat soal makin baik 10. Tulislah petunjuk awal yang jelas, dan petunjuk untuk setiap butir soal harus rinci 11. Waktu yang tersedia haruslah cukup 12. Hendaknya pertanyaan menuntut respon atau jawaban yang bersifat baru/pemikiran peserta tes 13. Hendaknya selalu ada kombinasi jenis tes uraian terbatas dan jenis tes uraian bebas 14. Pergunakanlah kata-kata deskriptif 15. Dalam setiap butir soal harus dijelaskan skor maksimal yang dapat diperoleh 16. Janganlah mulai kalimat butir soal dengan kata-kata seperti "apa" dan "siapa"
  • 119. NILAI AKHIR ADL NILAI- BAIK ANGKA ATAU HURUF- YG MELAMBANGKAN TINGKAT KEBERHASILAN PESERTA DIDIK SETELAH MENGIKUTI PROGRAM PENDIDIKAN PADA JENJANG TERTENTU, DLM JANGKA WAKTU YG TELAH DITENTUKAN
  • 120. FUNGSI NILAI AKHIR 1. FUNGSI ADMINISTRATIF: NAIK, LULUS ATAU TINGGAL KELAS ?, LAYAK TERIMA BEASISWA ?, DIREKOMENDASIKAN UTK PEKERJAAN TERTENTU, DITEMPATKAN DI KELOMPOK ATAU KELAS TERTENTU. 2. FUNGSI INFORMATIF: BG ORTU, WALI KELAS, PENASEHAT AKADEMIK DSB 3. FUNGSI BIMBINGAN: MIS BG SISWA YG NILAINYA RENDAH 4. FUNGSI INSTRUKSIONAL: SBG UMPAN BALIK BG PENYEMPURNAAN PROGRAM
  • 121. FAKTOR2 YG DIPERTIMBANGKAN DLM PENENTUAN NILAI AKHIR 1. FAKTOR PENCAPAIAN ATAU PRESTASI (ACHIEVEMENT) 2. FAKTOR USAHA (EFFORT) 3. FAKTOR ASPEK KEPRIBADIAN DAN SOSIAL (PERSONNAL AND SOCIAL CHARACTERISTICS) 4. FAKTOR KEBIASAAN KERJA (WORK HABIT)
  • 122. CONTOH PENENTUAN NILAI AKHIR 2 (T) + 3 (H) + 5 (U) NA = 10 NA = NILAI AKHIR T = NILAI TUGAS H = NILAI HARIAN (FORMATIF) U = NILAI ULANGAN UMUM (SUMATIF)
  • 123. PENETAPAN KKMPENETAPAN KKM ANALISIS PENCAPAIAN KKM ANALISIS PENCAPAIAN KKM
  • 124.  KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran  KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah  Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100  Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100  Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal  Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Peserta didik RAMBU-RAMBU
  • 125. KKM INDIKATOR KKM INDIKATOR KKM M P KKM M P KKM S K KKM S K KKM K D KKM K D MEKANISME/LANGKAH-LANGKAH :
  • 126. • Kompleksitas (Kesulitan & Kerumitan) • Daya dukung • Intake siswa KRITERIA PENETAPAN KKM FORMAT PENENTUAN DAN PENULISAN KKM : Kompetensi dasar dan Indikator Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKMKompleksit as Daya dukung Intake 1.1. KD a. Indikator 1 b. Indikator 2
  • 127. MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI A. Dengan memberikan poin pada setiap kriteria yang ditetapkan : 1. Kompleksitas : - Tinggi = 1 - Sedang = 2 - Rendah = 3 2. Daya dukung : - Tinggi = 3 - Sedang = 2 - Rendah = 1 3. Intake : - Tinggi = 3 - Sedang = 2 - Rendah = 1 Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang  nilainya adalah: (3 + 3 + 2) x 100 = 88.89 dibulatkan menjadi 89 9
  • 128. B. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria, misalnya: 1.Kompleksitas : - Tinggi = 50 - 64 - Sedang = 65 - 80 - Rendah = 81 - 100 2.Daya dukung : - Tinggi = 81 - 100 - Sedang = 65 - 80 - Rendah = 50 - 64 3. Intake : - Tinggi = 81 - 100 - Sedang = 65 - 80 - Rendah = 50 - 64 Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas sedang, daya dukung tinggi dan intake sedang  nilainya adalah rata-rata setiap nilai dari kriteria yang ditentukan. Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap kriteria perlu kesepakatan forum MGMP di Sekolah. MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI
  • 129. C. Dengan memberikan pertimbangan professional judgement pada setiap kriteria untuk menetapkan nilai : 1. Kompleksitas : - Tinggi - Sedang - Rendah 2. Daya dukung : - Tinggi - Sedang - Rendah 3. Intake : - Tinggi - Sedang - Rendah Contoh : Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang  maka dapat dikatakan ada dua komponen yang mempengaruhi untuk dapat mencapai ketuntasan maksimal 100 yaitu kompleksitas rendah dan daya dukung tinggi. Jadi guru dapat mengurangi nilai menjadi antara 90 – 80. MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI
  • 130. TINGKAT KOMPLEKSITAS (Kesulitan & Kerumitan) setiap IP/KD yang harus dicapai oleh peserta didik. Tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pelaksanaan- nya menuntut : • Guru  memahami Kompetensi yang harus dicapai peserta didik  kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. • WAKTU  cukup lama karena perlu pengulangan • PENALARAN dan KECERMATAN peserta didik yang tinggi. TINGKAT KOMPLEKSITAS
  • 131. • Ketersediaan tenaga, • Sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan, • Biaya operasional pendidikan, • Manajemen sekolah, • Kepedulian stakeholders sekolah. KEMAMPUAN SUMBER DAYA PENDUKUNG
  • 132. KKM Kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi PSB, NUN, Rapor kelas 3 SMP, tes seleksi masuk atau psikotes KKM Kelas XI dan XII didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya INTAKE (TINGKAT KEMAMPUAN RATA-RATA) PESERTA DIDIK :
  • 133. Kompetensi dasar dan Indikator Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM KompleksitasDaya dukung Intake 1.1. KD a. Indikator 1 b. Indikator 2 c. Indikator 3 FORMAT A Rendah Sedang tinggi sedan g tinggi sedan g tinggi sedan g sedan g 89 56 78 74 3 23 221 232
  • 134. Kompetensi dasar dan Indikator Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM KompleksitasDaya dukungIntake 1.1. KD a. Indikator 1 b. Indikator 2 b. Indikator 3 FORMAT B Sedang Sedang tinggi sedang tinggi sedang tinggi sedang sedan g 75 787090 68 708055 78708578 75
  • 135. No Mata Pelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal *) Nilai Hasil Belajar Pengetahuan Praktik Sikap/ Afektif Angka Huruf Angka Huruf Predikat 1. Pendidikan Agama 75 80 Delapan puluh - - B 2. Pendk. Kewarganegaraan 75 80 Delapan puluh - - B 3. Bhs Indonesia 70 70 Tujuh puluh 75 Tujuh puluh lima B 4. Bahasa Inggris 65 70 Tujuh puluh 65 Enam puluh lima B 5. Matematika 60 60 Enam puluh - - B 6. Seni Budaya,dst 78 - 75 Tujuh puluh lima B LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS Nama Peserta didik : ………………………………… Nomor Induk : ………………………………… Kelas/Semester : XI IA /1 Nama Sekolah : ……………………………… Tahun Pelajaran : ……………………………… PENULISAN KKM PADA LHB PESERTA DIDIK