Sistem pendidikan masa kolonial Belanda di Indonesia didasarkan pada dualisme dan gradualisme serta memprioritaskan kepentingan komersial dan politik kolonial. Pendidikan diatur berdasarkan pembedaan sosial dan ditujukan untuk melahirkan kelas elit pendukung kekuasaan Belanda."
2. Nama : Dewi Setyawati Nama : Delly Haryani
NIM : 06111404016 NIM : 06111404014
Nama : Beny Setiawan Nama : Muharia
NIM : 06111404012 NIM : 06111404010
STAR
T
3. PENDIDIKAN MASA KOLONIAL
BELANDA
Pada masa Belanda
Masa VOC Masa pemerintah Hindia
(Vereenigde Oost-indische Belanda (Nederlands Indie).
Compagnie)
Pada masa VOC, yang merupakan sebuah kongsi
(perusahaan) dagang, kondisi pendidikan di
Indonesia dapat dikatakan tidak lepas dari
maksud dan kepentingan komersial.
4. ZAMAN VOC (KOMPENI)
Tujuan awal Orang belanda datang ke indonesia bukan
untuk menjajah melainkan untuk berdagang.
Mereka di motifasi oleh hasrat untuk mengeruk keuntungan
yang sebesar-besarnya. Sekalipun harus mengarungi laut yang
sejauh ribuan kilometer dalam kapal layar kecil
Dengan begitu mereka merasa perlunya memiliki tempat seperti
Kantor dagang yang diperkuat dan persenjatai dan menjadi benteng.
Lambat laun kantor dagang itu beralih dari pusat komersial menjadi
basis politik dan teritorial. Setelah peperangan kolonial yang banyak
akhirnya indonesia jatuh seluruhnya di bawah pemerintahan belanda.
5. ZAMAN PEMERINTAHAN BELANDA
SETELAH VOC
Setelah VOC dibubarkan, para Gubernur/ komisaris
jendral harus memulai system pendidikan dari dasar, karena
pendidikan zaman VOC berakhir dengan kegagalan.
Pemerintahan baru yang diresapi oleh ide-ide liberal
aliran aufklarung atau Enlightenment menaruh kepercayaan
akan pendidikan sebagai alat untuk mencapai kemajuan
ekonomi dan social.
6. PENDIDIKAN ZAMAN PEMERINTAHAN
BELANDA SETELAH VOC
Pada tahun 1808 Deandels seorang Gubernur Belanda
dalam lapangan pendidikan Deandels memerintahkan
kepada Bupati-bupati di Pulau Jawa agar mendirikan
sekolah dengan biaya sendiri untuk mendidik anak-anak
mematuhi adat dan kebiasaan sendiri
Daendelsmendirikan sekolah Bidan di Jakarta dan sekolah
ronggeng di Cirebon.
Pada masa pemerintahan Inggris (1811-1816) Sir Stamford
Raffles tidak membawa perubahan dalam masalah
pendidikan.
7. PENDIDIKAN ZAMAN
PEMERINTAHAN BELANDA SETELAH
VOC
Gubernur Jendral Van der Capellen (1819-1823)
menganjurkan pendidikan rakyat, menyediakan sekolah bagi
penduduk untk mengajar anak-anak membaca dan menulis serta
mengenal budi peketi yang baik. Anjuran Gubernur Jendral itu tidak
berhasil untuk mengembangkan pendidikan oleh regen yang aktif.
Tahun 1826 lapangan pendidikan dan pengajaran terganganggu
oleh adanyan usaha-usaha penghematan, Kesulitan keuangan ini
menyebabkan raja belanda untuk meninggalkan prinsip-prinsip liberal
dan menerima rencana yang dianjurkan Van den Bosch yaitu Ia
membawa ide penggunaan kerja paksa(rodi).
8. PENDIDIKAN MASA KOLONIAL
BELANDA
Peraturan tahun 1863 mewajibkan Gubernur Jendral
untuk mengusahakan terciptanya situasi yang
memungkinkan penduduk bumi putera pada umumnya
menikmati pendidikan.
Sistem tanam paksa dihapuskan tahun 1870 dan
digantikan dengan undang-undang Agraria 1870.
Pada tahun 1893 timbullah differensiasi pengajaran bumi
putera. Hal ini disebabkan Hasil sekolah-sekolah bumi putra
kurang memuaskan pemerintah colonial
9. PENDIDIKAN MASA KOLONIAL
BELANDA
Untuk mengatur dasar-dasar baru bagi pengajaran bumi
putra, keluarlah indisch staatsblad 1893 nomor 125 yang
membagi sekolah bumi putra menjadi dua bagian:
a) Sekolah-sekolah kelas I untuk anak-anak priyai dan kaum
terkemuka.
b) Sekolah-sekolah kelas II untuk rakyat jelata.
10. POLITIK ETIS DAN PENGAJARAN
Faktor yang menyebabkan berlangsungnya politik etika ini
ialah kebangkitan Nasional dengan berdirinya Budi Utomo
pada tahun 1908,
Serikat islam partai politik pertama di Indonesia yang
didasarkan atas organisasi Barat didirikan tahun 1919
Sejak dilaksanakannya politik etika tampak sekali kemajuan
dalam pendidikan dengan diperbanyaknya sekolah rendah,
sekolah yang berorientasi Barat untuk orang Cina dan
Indonesia didirikan.
Demikian juga pendidikan dikembangkan secara vertical
dengam didirikannya MULO dan AMS yang terbuka bagi
anak Indonesia untuk melanjutkan ke tingkat universitas.
11. PENDIDIKAN MASA KOLONIAL
BELANDA
Dalam rangka memperbaiki
pengajaran rendah bagi kaum bumi
putra, maka pada tahun 1907 diambil
dua tindakan penting yaitu:
1. Memberi corak dan sifat
kebelandaan-belandaan pada
sekolah kelas I.
2. Mendirikan Sekolah Desa
GAMBAR.SEKOLAH DESA
12. Sistem persekolahan pada zaman
pemerintahan Hindia Belanda
a)Sekolah rendah Eropa, yaitu ELS
(Europese Lagere school),
b) Sekolah Cina Belanda, yaitu HCS
(Hollands Chinese school),
c) Sekolah Bumi putra Belanda HIS
(Hollands inlandse school),
GAMBAR.SEKOLAH BUMI
PUTERA BELANDA (HIS)
13. Sistem persekolahan pada zaman
pemerintahan Hindia Belanda
Sekolah rendah dengan bahasa
pengantar bahasa daerah
Sekolah Bumi Putra kelas II (Tweede
klasee).
Sekolah ini disediakan untuk
golonagan bumi putra. Lamanya
sekolah tujuh tahun, pertama didirikan
tahun 1892.
Sekolah Desa (Volksschool).
Sekolah Lanjutan (Vorvolgschool).
Sekolah Peralihan (Schakelschool) GAMBAR.SEKOLAH DESA
(VOLSCHOOL)
14. PENDIDIKAN LANJUTAN =
PENDIDIKAN MENENGAH
MULO (Meer Uit gebreid lager school)
AMS (Algemene Middelbare School)
Persamaan Keduanya : Berbahasa belanda dan
diperuntukan golongan bumi putra dan Timur
asing. Lama belajarnya tiga tahun.
HBS (Hoobere Burger School)
15. PENDIDIKAN KEJURUAN
1.Sekolah pertukangan (Amachts leergang)
untuk mendidik tukang-tukang yan didirikan
pada tahun 1881.
2.Sekolah teknik (Technish Onderwijs).
3.Pendidikan Dagang (Handels Onderwijs).
4.Pendidikan pertanian (landbouw Onderwijs)
yang didirikan pada tahun 1903.
16. PENDIDIKAN KEGURUAN
Lembaga keguruan ini adalah lembaga yang
tertua dan sudah ada sejak permulaan abad
ke-19.
Sekolah guru negeri yang pertama didirikan
pada tahun 1852 di Surakarta. Pada abad ke-20
terdapat tiga macam pendidikan guru, yaitu:
1. Normalschool
2. Kweekschool
3. Hollandschool Indlandschool kweekschool
17. PENDIDIKAN TINGGI
Karena terdesak oleh tenaga ahli, maka
didirikanlah:
a) Sekolah Tehnik Tinggi (Technische Hoge
School).
b) Sekolah Hakim Tinggi (Rechskundige Hoge
school).
c) Pendidikan tinggi kedokteran (STOVIA)
18. Ciri Umum Politik Pendidikan
Kolonial Belanda
1.Dualisme
2.Gradualisme
3.Prinsip Konkordansi
4.Control sentral yang kuat
5.Tidak adanya perencanaan pendidikan yang
sistematis
6.Pendidikan pegawai sebagai tujuan utama sekolah.
19. PENDIDIKAN MASA KOLONIAL
BELANDA
Beberapa prinsip yang oleh pemerintah Belanda
diambil sebagai dasar kebijakannya di bidang
pendidikan antara lain:
Menjaga jarak atau tidak memihak salah satu
agama tertentu;
Memperhatikan keselarasan dengan lingkungan
sehingga anak didik kelak mampu mandiri atau
mencari penghidupan guna mendukung kepentingan
kolonial;
20. PENDIDIKAN MASA KOLONIAL
BELANDA
Sistem pendidikan diatur menurut pembedaan
lapisan sosial, khususnya yang ada di Jawa.
Pendidikan diukur dan diarahkan untuk melahirkan
kelas elit masyarakat yang dapat dimanfaatkan
sebagai pendukung supremasi politik dan ekonomi
pemerintah kolonial. Jadi secara tidak langsung,
Belanda telah memanfaatkan kelas aristokrat
pribumi untuk melanggengkan status quo kekuasaan
kolonial di Indonesia.