SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

                                          Abstrak
         Untuk merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal
persawahan secara keseluruhan, maka perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air. mulai.
Tujuan dari penelitian ini pada adalah melakukan analisa hitungan untuk mendapatkan
besarnya debit kebutuhan air irigasi maksimal pada daerah irigasi Bendung.




Kata kunci : kebutuhan air, areal irigasi, bendung




                                          Abstract
        To plan the amount of discharge water needs required at the rice field as a whole, it
is necessary to do an analysis of the need for water. Purpose of this study was to analyze the
amount of discharge count for maximum irrigation water requirements in irrigated areas
weir.




Keyword : water needs, irrigated area, weir




Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B       Page 1
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

                                    Pendahuluan
           Pemanfaatan air sungai secara optimal untuk menunjang kegiatan di bidang
pertanian salah satunya adalah dengan mendirikan bangunan air yang fungsinya untuk
mengalirkan atau menyuplai air untuk kebutuhan irigasi di persawahan yaitu bangunan
bendung. Dalam merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal
persawahan secara keseluruhan perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air mulai dari
saluran pembawa yaitu saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier hingga besarnya
kebutuhan di petak-petak sawah, dalam hal ini perlu didukung dengan kelengkapan data-data
yang terkait dalam analisa ini untuk mendapatkan hasil yang optimal.


           Tujuan penelitian ini pada adalah untuk mendapatkan besarnya debit kebutuhan air
irigasi maksimal pada daerah irigasi Bendung Mrican dan untuk mengetahui faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi dalam analisa kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi Bendung
Mrican. Diharapkan nantinya penelitian 1ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan
kajian dalam penentuan kebijakan serta untuk data dalam perancangan yang lebih lanjut pada
instansi-instansi yang terkait.


           Yang dimaksud dengan irigasi adalah kegiatan-kegiatan yang bertalian dengan usaha
mendapakan air untuk sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain usaha pertanian. Usaha
tersebut terutama menyangkut pembuatan sarana dan prasarana untuk membagi-bagikan air
ke sawah-sawah secara teratur dan membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi untuk
memenuhi tujuan pertanian (Sudjarwadi,1979).


           Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan
jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah (Anonim,1996).
Kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: penyiapan
lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan curah hujan
efektif.


           Kebutuhan air bagi tanaman didefinisikan sebagai tebal air yang dibutuhkan untuk
memenui jumlah air yang hilang melalui evapotranspirasi suatu tanaman sehat, tumbuh pada


Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B      Page 2
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

areal yang luas, pada tanah yang menjamin cukup lengas tanah, kesuburan tanah, dan
lingkungan hidup tanaman cukup baik sehingga secara potensial tanaman akan berproduksi
secara baik (Sudjarwadi,1979). Kebutuhan air tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor
evaporasi, transpirasi yang kemudian dihitung sebagai evapotranspirasi (Anonim,1996).
Pemberian air secara golongan adalah untuk efisiensi, memperkecil kapasitas saluran
pembawa, dan seringkali untuk menyesuaikan pelayanan irigasi menurut variasi debit yang
tersedia pada tempat penangkap air, misalnya bendung pada sungai (Sudjarwadi, 1979).




Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B    Page 3
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

Peranan Statistika dalam Pengelolaan Distribusi Air

      Statistika

       Statistika adalah suatu ilmu matematika yang berkaitan dengan koleksi, interpretasi
analisis atau penjelasan, dan penyajian data , ada juga yang menganggapnya sebagai cabang
matematika yang berkaitan dengan pengumpulan dan interpretasi data. Karena akar empiris
dan fokus pada aplikasi, statistik biasanya dianggap sebagai ilmu matematika yang berbeda
daripada sebuah cabang matematika.

       Statistika meningkatkan kualitas data dengan desain eksperimen dan survei. Statistika
juga menyediakan alat untuk prediksi dan data menggunakan peramalan dan model statistik .
Statistik berlaku untuk berbagai disiplin akademik , termasuk alam dan ilmu sosial ,
pemerintah, dan bisnis. Statistik konsultan yang tersedia untuk memberikan bantuan bagi
organisasi dan perusahaan-perusahaan tanpa akses langsung ke keahlian yang relevan dengan
masalah tertentu mereka.

       Metode statistika yang dapat digunakan untuk meringkas atau menggambarkan
kumpulan data ini disebut statistik deskriptif . Hal ini berguna dalam penelitian, ketika
berkomunikasi hasil percobaan. Selain itu, pola dalam data tersebut dapat dimodelkan dengan
cara yang bertanggung jawab atas keacakan dan ketidakpastian dalam pengamatan, dan
kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan tentang proses atau populasi sedang
dipelajari; ini disebut statistik inferensial . Inferensi merupakan elemen penting dari
kemajuan ilmiah, karena menyediakan prediksi (berdasarkan data) untuk mana teori logis
mengarah.

       Untuk membuktikan teori membimbing lebih lanjut, prediksi ini diuji juga, sebagai
bagian dari metode ilmiah. Jika kesimpulan berlaku, maka statistik deskriptif dari data baru
meningkatkan kesehatan hipotesis itu. Statistik deskriptif dan statistik inferensial (alias
statistik prediktif) diterapkan statistik bersama-sama.

       Statistika   berkaitan   erat   dengan    teori    probabilitas,   dengan   yang   sering
dikelompokkan, perbedaan secara kasar bahwa dalam teori probabilitas, seseorang mulai dari
parameter yang diberikan dari total populasi untuk probabilitas yang berkaitan dengan


Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B       Page 4
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

sampel, tetapi inferensi statistik bergerak ke arah yang berlawanan, kesimpulan induktif dari
sampel ke parameter dari populasi yang lebih besar atau total.

       Kegunaan Statistika digunakan dalam banyak bidang, baik dalam bidang kesehatan,
industri, dan yang lainnya. Statistika juga berperan dalam pemerintahan, contohnya pada
sensus penduduk yang merupakan salah satu bukti real dari kegunaan statistika. Contoh
penggunaan statistika dalam bidang teknik sipil adalah dalam membuat dan membaca tabel,
karena dalam membuat tabel tersebut kita harus meneliti dan mengetahui caranya.




PENGELOLAAN DISTRIBUSI AIR IRIGASI SECARA OPTIMAL


       Pengelolaan atau pengaturan air irigasi secara optimal dipengaruhi oleh kebutuhan air
irigasi, ketersediaan air, pembagian air itu sendiri ke lahan layanan irigasi dan sistem pola
tanam di daerah layanan irigasi.

Kebutuhan air tanaman adalah jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman untuk proses
pertumbuhannya sehingga diperoleh produksi yang baik. Kebutuhan air tanaman ditentukan
oleh EVAPORASI dan TRANSPIRASI. Evaporasi adalah proses menguapnya air dari
permukaan tanah atau air, sedangkan transpirasi adalah proses menguapnya air dari bagian
tubuh tanaman.    Dalam kondisi medan (field condition) tidak mungkin membedakan antara
evaporasi dengan transpirasi jika tanahnya tertutup oleh tumbuh-tumbuhan. Kedua proses
tersebut saling berkaitan sehingga dinamakan EVAPOTRANSPIRASI. Jumlah kadar air yang
hilang dari tanah oleh evapotranspirasi tergantung pada:


       a. persediaan air yang cukup (hujan dan lain-lain)

       b. faktor-faktor iklim seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin dan lain-lain

       c. tipe dan cara kultivasi tumbuh-tumbuhan tersebut

       Faktor lain yang penting dalam proses transpirasi ini adalah jumlah air yang tersedia.
Jika jumlah air selalu tersedia secara berlebihan dari yang diperlukan oleh tanaman selama
proses transpirasi ini, maka jumlah air yang ditranspirasikan akan lebih besar dibandingkan
apabila tersedianya air di bawah keperluan. Evaporasi yang mungkin terjadi pada kondisi air



Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B      Page 5
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

yang tersedia berlebihan disebut evaporasi potensial. Evaporasi yang sesungguhnya terjadi
dalam kondisi air tidak berlebihan yang sering terjadi di lapangan disebut evaporasi aktual.
       Metode yang paling teliti untuk menaksir besarnya evapotranspirasi dari suatu
permukaan yang tertutup tanaman adalah melalui proses simulasi dari kombinasi aliran tidak
jenuh di dalam tanah dengan evapotranspirasi. Pendekatan diambil berdasarkan adaptasi dari
Monteith terhadap formula Penman. Situasi-situasi yang detail dan teliti dari data meteorologi
yang diperlukan adalah sulit didapatkan. Karenanya penaksiran dalam perhitungan
evapotranspirasi aktual maupun evapotranspirasi potensial adalah cukup.
Evapotranspirasi Potensial (Potential Evapotranspiration) adalah evapotranspirasi yang
terjadi apabila tersedia cukup air (dari pertisipasi atau irigasi) untuk memenuhi pertumbuhan
optimum). Sedangkan Evapotranspirasi Sesungguhnya (Actual Evapotranspiration) adalah
evaporasi yang terjadi sesungguhnya, dengan kondisi pemberian air seadanya (Wiyono,
2000). Rumus perhitungan evapotranspirasi potensial (Eto) dengan menggunakan metode
Penman Modifikasi adalah :


       Eto= c. (W.Rn + (1-W).f(u).(ea – ed)                                           (1)


       dengan :
               Eto       = evapotranspirasi acuan (mm/hari)
               W         = factor yang mempengaruhi penyinaran matahari
               C         = factor penyesuaian kondisi cuaca akibat siang dan malam
               (1-W) = factor berat sebagai pengaruh angina dan kelembaban
               Rn        = radiasi penyinaran matahari (mm/hari)
               f(u)      = factor yang tergantung dari kecepatan angin/fungsi relative angina
               ea        = tekanan uap jenuh (mbar)
               ed        = tekanan uap nyata (mbar)
               (ea-ed)     = perbedaan tekanan uap air/perbedaan tekanan uap jenuh rata-rata
                           yang sesungguhnya dinyatakan dalam mbar pada temperature rata-
                           rata


PEMROSESAN DATA CURAH HUJAN

       Hujan memberikan kontribusi yang besar dari kebutuhan air untuk tanaman. Selama
musim hujan, sebagian besar kebutuhan air dipenuhi oleh hujan sementara dalam musim

Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B        Page 6
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

kering dipenuhi oleh air irigasi. Berapa jumlah air yang datang dari curah hujan dan berapa
jumlah air yang harus dipenuhi oleh air irigasi adalah sulit diperkirakan. Curah hujan sangat
bervariasi setiap tahunnya.

         Untuk mengestimasi kekurangan curah hujan yang harus dipenuhi oleh air irigasi
diperlukan suatu analisa statistik yang membutuhkan data curah hujan yang panjang.

         Analisis curah hujan yang dimaksud adalah curah hujan efektif untuk menghitung
kebutuhan irigasi. Curah hujan efektif atau andal adalah bagian dari keseluruhan curah hujan
yang secara efektif tersedia untuk kebutuhan air. Untuk irigasi padi, curah hujan efektif
bulanan diambil 70% dari curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5
tahun.


Re = 0,7 ×         . R (setengah bulanan)                                          (2)

dengan :

         Re                     = curah hujan efektif (mm/hari)

         R(setengah bulanan) = curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5
                             tahun


            Curah hujan efektif untuk tanaman bukan padi dihitung dengan metode yang
diperkenalkan oleh USDA Soil Conversation Service seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1
(lihat lampiran) Curah Hujan Efektif Rata-rata Bulanan dengan ET Tanaman Rata-rata
Bulanan dan Curah Hujan Mean Bulanan (Mean Monthly Rainfall).


EFISIENSI IRIGASI

            Dalam praktek irigasi sering terjadi kehilangan air yaitu sejumlah air yang diambil
untuk keperluan irigasi tetapi pada kenyataannya bukan digunakan oleh tanaman. Kehilangan
air tersebut dapat berupa penguapan di saluran irigasi, perkolasi dari saluran. menurut buku
yang diterbitkan oleh DPU (Departemen Pekerjaan Umum), Pedoman dan Standar
Perencanaan Teknis cetakan tahun 1986 penaksiran harga-harga efisiensi adalah sebagai
berikut :
    a) Efisiensi di saluran dan bangunan pada saluran tersier = 0,9
    b) Efisiensi di saluran dan bangunan pada saluran sekunder = 0,9

Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B        Page 7
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

   c) Efisiensi di saluran dan bangunan saluran primer = 0,8


KEBUTUHAN AIR SELAMA PENYIAPAN LAHAN

           Untuk menghitung kebutuhan irigasi selama penyiapan lahan, digunakan metode
yang dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlsha (1968). Metode tersebut didasarkan pada
laju air konstan dalam liter/detik selama periode penyiapan lahan dan menghasilkan rumus
sebagai berikut :


       IR = M.ek / (ek – 1)                                                      (3)
dengan :
       IR       = kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan (mm/hari)
       M        = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi
                di sawah yang sudah dijenuhkan
       M = Eo + P                                                                (4)
dengan :
       Eo       = evaporasi air terbuka yang diambil 1,1 Eto selama penyiapan lahan
                (mm/hari)
       P        = perkolasi (mm/hari)
       k        = M.T/S
dengan :
       T        = jangka waktu penyiapan lahan (hari)
       S        = kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm.


       Kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan yang dihitung menurut rumus diatas
dapat diperlihatkan pada Tabel 2 Kebutuhan Air Selama Penyiapan Lahan.


PENGGUNAAN KONSUMTIF
           Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman untuk proses
fotosintesis dari tanaman tersebut. Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus berikut :


       Etc = Kc . Eto                                                            (5)



Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B      Page 8
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

dengan :

       Etc       = Evapotranspirasi tanaman (mm/hari)

       Eto       = Evapotransporasi tanaman acua (mm/hari)

       Kc        = Koefisien tanaman


PERKOLASI
           Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh, yang tertekan di antara
permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Daya perkolasi (P) adalah laju
perkolasi maksimum yang dimungkinkan, yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi tanah
dalam zona tidak jenuh yang terletak antara permukaan tanah dengan permukaan air tanah.


HARGA-HARGA KOEFISIEN TANAMAN
           Harga-harga koefisien tanaman padi yang diberikan akan dipakai dengan rumus
Penman yang telah dimodifikasi, harga-harga tersebut bisa dilihat pada Tabel 3 Harga –harga
Koefisien Tanaman Padi pada lampiran.
           Seperti halnya untuk tanaman padi, tanaman palawija dianjurkan bahwa untuk
indeks evapotranspirasi tanaman dipakai evapotranspirasi Penman yang dimodifikasi,
sedangkan cara perhitungannya bisa menurut cara FAO atau cara Nedeco/Prosida. Harga-
harga koefisien tanaman disajikan pada Tabel 4 pada lampiran.


KEBUTUHAN AIR DI SAWAH
Perkiraan banyaknya air untuk irigasi didasarkan pada faktor-faktor jenis tanaman, jenis
tanah, cara pemberian airnya, cara pengolahan tanah, banyak turun curah hujan, waktu
penanaman, iklim, pemeliharaan saluran dan bangunan bendung dan sebagainya. Banyaknya
air untuk irigasi pada petak sawah dapat dirumuskan sebagai berikut :
       NFR = Etc + P + WLR – Re                                                    (6)

Dengan :

       NFR       = Netto Field Water Requirement, kebutuhan bersih air disawah (mm/hari)

       Etc       = Evaporasi tanaman (mm/hari)

       P         = perkolasi (mm/hari)

       Re        = Curah hujan efektif (mm/hari)


Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B       Page 9
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

       WLR = kedua penggantian lapis air

Kebutuhan air di sumbernya dapat diperkirakan dengan rumus :



       IR =                                                                            (7)


Dengan :

       IR        = kebutuhan air irigasi (mm/hr)

       NFR       = kebutuhan air di sawah (mm/hr)

       Ef        = efisiensi yang terdiri dari efisiensi di saluran dan bangunan tersier, sekunder,
                 dan primer



    ANALISA DATA DAN ANALISIS PERHITUNGAN

              Dalam analisis ini digunakan Metodologi Penman yang dimodifikasi. Metode ini
lebih memberikan hasil yang memuaskan dibandingkan dengan metode yang lainnya tetapi
lebih membutuhkan data yang lebih lengkap. Langkah-langkah yang harus dilakukan dari
awal sampai akhir analisis kebutuhan air dapat dilihat pada Gambar 1 (pada lampiran) Bagan
Alir Metode Analisis Kebutuhan Air.
        Langkah pertama untuk menganalisis kebutuhan air irigasi adalah dengan
mengumpulkan data – data klimatologi yang berasal dari stasiun klimatologi yang berada
disekitar wilayah pertanian yang akan dianalisis. Dengan data-data tersebut selanjutnya akan
dapat ditentukan Evapotranspirasi acuan (Eto), Evapotranspirasi acuan (Eto) yang telah
diketahui nilainya kemudian dikalikan dengan koefisien tanaman akan didapatkan nilai
consumtive use (Etc). Dengan faktor-faktor lainnya yang menunjang hitungan kebutuhan air
irigasi seperti curah hujan efektif yang disesuaikan dengan jenis tanaman (padi/palawija),
perkolasi dari suatu tempat besarnya diasumsikan dan kemudian menentukan pola tanamnya.
Setelah itu dengan menggunakan rumus mencari kebutuhan air irigasi akan didapat
kebutuhan air dilahan, dengan ditambah efisiensi saluran maka kebutuhan air disumber bisa
ditentukan.




Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B         Page 10
STATISTIKA DAN PROBABILITAS


ANALISIS PERHITUNGAN
   1. PERHITUNGAN CURAH HUJAN RATA-RATA
             Untuk analisis rata-rata curah hujan pada daerah irigasi Bendung Mrican
menggunakan metode Rata-rata Aljabar (Arithmatic Mean Method). Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:



                                                                                           (8)

dengan
         d                = tinggi curah hujan rata-rata areal
         d1, d2, d3,...,dn = tinggi curah hujan pada stasiun penakar hujan
         n                = banyaknya stasiun penakar hujan


   2. ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI


             Untuk menganalisa kebutuhan air irigasi maka harus diketahui terlebih dulu besar
nilai perkolasi (P) dan faktor pengolahan tanah (IR), harga-harga koefisien tanaman Padi dan
Palawija (tanaman Jagung), kedua penggantian lapisan air (WLR) dan sebagainya, maka akan
dapat dicari penggunaan air konsumtif (Etc) dan dapat dihitung kebutuhan air irigasi (NFR).


ANALISIS DAN PEMBAHASAN
             Pola tanam di daerah irigasi Bendung Mrican yaitu Padi-Padi-Palawija, yang terbagi
dalam tiga golongan yaitu untuk golongan daerah A dengan luas 62,15 ha, golongan daerah B
dengan luas 42,55 ha, dan golongan daerah C dengan luas 56,30 ha. Pada Tabel Alternatif I
untuk kebutuhan air diketahui untuk golongan daerah A awal musim tanam dimulai pada 2
minggu pertama bulan Oktober, golongan daerah B awal musim tanam dimulai pada 2
minggu kedua bulan Oktober, dan golongan daerah C awal musim tanam dimulai 2 minggu
pertama bulan November, besarnya nilai debit kebutuhan air yang maksimal yaitu 0,271
m3/dtk.
             Pada Tabel Alternatif II untuk kebutuhan air diketahui untuk golongan daerah A
awal musim tanam dimulai pada 2 minggu kedua bulan Oktober, golongan daerah B awal


Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B          Page 11
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

musim tanam dimulai pada 2 minggu pertama bulan November, dan golongan daerah C awal
musim tanam dimulai 2 minggu kedua bulan November, besarnya nilai debit kebutuhan air
yang maksimal yaitu 0,254 m3/dtk.
Pada Tabel Alternatif III untuk kebutuhan air diketahui untuk golongan daerah A awal musim
tanam dimulai pada 2 minggu pertama bulan November, golongan daerah B awal musim
tanam dimulai pada 2 minggu kedua bulan November, dan golongan daerah C awal musim
tanam dimulai 2 minggu pertama bulan Desember, besarnya nilai debit kebutuhan air yang
maksimal yaitu 0,261 m3/dtk. Didapatkan nilai debit kebutuhan air irigasi maksimal yang
terkecil yaitu 0,254 m3/dtk yang bermanfaat untuk menjadi bahan acuan dalam menentukan
besarnya dimensi saluran yang diperlukan dalam perencanaan lebih lanjut.




                                    Kesimpulan


         Setelah dilakukan analisis kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Bendung Mrican
dapat diambil kesimpulan bahwa besarnya debit kebutuhan air irigasi untuk Daerah Irigasi
Bendung Mrican yang berdasarkan pada tabel-tabel Alternatif I, II, dan III kebutuhan air
irigasi dengan masing-masing nilai yaitu 0,271 m3/dtk; 0,254 m3/dtk; dan 0,261 m3/dtk
untuk nilai debit yang maksimal. Dari beberapa hasil alternatif debit kebutuhan, terdapat nilai
debit kebutuhan air maksimal yang terkecil yaitu 0,254 m3/dtk. Adapun manfaat dari debit
kebutuhan air maksimal yang terkecil yaitu sebesar 0,254 m3/dtk adalah berguna sebagai
bahan acuan dalam menentukan panjang dan lebarnya serta kedalaman dimensi saluran yang
diperlukan dalam perencanaan dan pembangunan sistem jaringan irigasi.




Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B      Page 12
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

                                    Daftar Pustaka

     PT. Tatareka Paradya, 2004, Laporan Pekerjaan SID Jaringan Irigasi D.I Mrican di
Kabupaten Bantul Proyek Irigasi Andalan D.I.Y, Laporan Desain Bendung Mrican,
Yogyakarta.
     Haz, Zainullah., 2000, Laporan Tugas Akhir, Analisis Imbangan Air pada Lahan Pantai
di Daerah Irigasi Bendung Pekik Jamal, Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
     Muhyidin, Endin., 2000, Laporan Tugas Akhir, Perencanaan Kebutuhan Air Irigasi
untuk Tanaman Padi dan Palawija pada Daerah Irigasi Pekik Jamal,
     Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
     Rahayuningsih, Setyawati., 2001, Laporan Tugas Akhir, Perbandingan Irigasi Air
     Kontinyu dengan Air Irigasi Golongan di Daerah Irigasi Serayu kabupaten
     Daerah Tingkat II Banyumas, Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
     Wiyono, Agung., 2000, Catatan Kuliah Pengembangan Sumber Daya Air, Departemen
Teknik Sipil ITB, Bandung.




Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B   Page 13
STATISTIKA DAN PROBABILITAS

                                   LAMPIRAN




                                          TABEL 1




                                          TABEL 2



Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B     Page 14
STATISTIKA DAN PROBABILITAS




                                          TABEL 3




                                          TABEL 4




Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B     Page 15
STATISTIKA DAN PROBABILITAS




                                          GAMBAR 1




Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B     Page 16

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Helmas Tanjung
 
Modul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan faunaModul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan faunasman 2 mataram
 
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupanHukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupanLSP3I
 
Laporan pertanggungjawaban penjualan seblak mata kuliah wirausaha
Laporan pertanggungjawaban  penjualan seblak mata kuliah wirausahaLaporan pertanggungjawaban  penjualan seblak mata kuliah wirausaha
Laporan pertanggungjawaban penjualan seblak mata kuliah wirausahaWahyu Putro
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Contoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek tiContoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek tialvinsadega
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahhermanwae
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIASIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIAEDIS BLOG
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointnuelsitohang
 

Was ist angesagt? (20)

penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)Persentasi alat tanam benih (seeder)
Persentasi alat tanam benih (seeder)
 
Modul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan faunaModul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan fauna
 
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupanHukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
Hukum pareto yang dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Makalah intan
Makalah intanMakalah intan
Makalah intan
 
Laporan pertanggungjawaban penjualan seblak mata kuliah wirausaha
Laporan pertanggungjawaban  penjualan seblak mata kuliah wirausahaLaporan pertanggungjawaban  penjualan seblak mata kuliah wirausaha
Laporan pertanggungjawaban penjualan seblak mata kuliah wirausaha
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
 
Contoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek tiContoh laporan kerja praktek ti
Contoh laporan kerja praktek ti
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Proposal magang
Proposal magangProposal magang
Proposal magang
 
Ppt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana rPpt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana r
 
Contoh proposal pkl
Contoh proposal pklContoh proposal pkl
Contoh proposal pkl
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5
 
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalahContoh kesimpulan-dan-saran-makalah
Contoh kesimpulan-dan-saran-makalah
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIASIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power point
 

Andere mochten auch

Makalah buku tugas akhir statistika bab1 6
Makalah buku tugas akhir statistika bab1 6Makalah buku tugas akhir statistika bab1 6
Makalah buku tugas akhir statistika bab1 6Bahrul Ulum
 
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Ruyung Movia
 
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehariPeranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehariOki Mentari
 
Panduan Tugas Akhir STMIK Tasikmalaya
Panduan Tugas Akhir STMIK TasikmalayaPanduan Tugas Akhir STMIK Tasikmalaya
Panduan Tugas Akhir STMIK TasikmalayaRudy Hendrawan
 
Tugas Paper S D M
Tugas  Paper  S D MTugas  Paper  S D M
Tugas Paper S D MLisman St
 
Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014 a5
Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014   a5Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014   a5
Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014 a5Rudy Hendrawan
 
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...Mulyo Puji Hadi
 
Makalah teknik sipil
Makalah teknik sipilMakalah teknik sipil
Makalah teknik sipiljustotemon
 
Kindergarten Lesson Plan for April 2013
Kindergarten Lesson Plan for April 2013Kindergarten Lesson Plan for April 2013
Kindergarten Lesson Plan for April 2013Sierra Adkins
 
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"zn Yedhi
 
Entering data, histogram, box plot
Entering data, histogram, box plotEntering data, histogram, box plot
Entering data, histogram, box plotredeyejedi
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangTutus Kusuma
 

Andere mochten auch (20)

Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Statistik & Probabilitas
Statistik & ProbabilitasStatistik & Probabilitas
Statistik & Probabilitas
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
Makalah buku tugas akhir statistika bab1 6
Makalah buku tugas akhir statistika bab1 6Makalah buku tugas akhir statistika bab1 6
Makalah buku tugas akhir statistika bab1 6
 
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
 
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehariPeranan statistik dalam kehidupan sehari
Peranan statistik dalam kehidupan sehari
 
Panduan Tugas Akhir STMIK Tasikmalaya
Panduan Tugas Akhir STMIK TasikmalayaPanduan Tugas Akhir STMIK Tasikmalaya
Panduan Tugas Akhir STMIK Tasikmalaya
 
Tugas Paper S D M
Tugas  Paper  S D MTugas  Paper  S D M
Tugas Paper S D M
 
Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014 a5
Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014   a5Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014   a5
Buku Panduan KP STMIK Tasikmalaya 2014 a5
 
Statistika dan probabilitas tugas IV
Statistika dan probabilitas tugas IVStatistika dan probabilitas tugas IV
Statistika dan probabilitas tugas IV
 
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
 
Makalah teknik sipil
Makalah teknik sipilMakalah teknik sipil
Makalah teknik sipil
 
Lect1
Lect1Lect1
Lect1
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Kindergarten Lesson Plan for April 2013
Kindergarten Lesson Plan for April 2013Kindergarten Lesson Plan for April 2013
Kindergarten Lesson Plan for April 2013
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
 
Entering data, histogram, box plot
Entering data, histogram, box plotEntering data, histogram, box plot
Entering data, histogram, box plot
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 

Ähnlich wie Tugas Paper Statistika

Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiAnalisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiMuhadir Masrur
 
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagungAnalisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagungTwiko Silandro Putra
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Purwandaru Widyasunu
 
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptxPRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptxshindypelandrika1
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airIren Doke
 
Power point pa bab v
Power point pa bab vPower point pa bab v
Power point pa bab vkasimusman
 
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIBAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIEDIS BLOG
 
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIBAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIEDIS BLOG
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Faisal Issa
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
 
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi TetesKalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi TetesRikaMudrikah1
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxWahyu358704
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 

Ähnlich wie Tugas Paper Statistika (20)

Makalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanamanMakalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanaman
 
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiAnalisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
 
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagungAnalisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
 
Pengkajian kelas air
Pengkajian kelas airPengkajian kelas air
Pengkajian kelas air
 
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptxPRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
 
PPT S1.ppt
PPT S1.pptPPT S1.ppt
PPT S1.ppt
 
Kbat
KbatKbat
Kbat
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
 
Power point pa bab v
Power point pa bab vPower point pa bab v
Power point pa bab v
 
Laporan 7 print
Laporan 7 printLaporan 7 print
Laporan 7 print
 
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIBAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
 
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIBAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
 
pemanenan air hujan
pemanenan air hujanpemanenan air hujan
pemanenan air hujan
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi TetesKalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
Kalkulus kel 5. Penerapan Integral Tak Tentu Terhadap Irigasi Tetes
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptx
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 

Mehr von Debora Elluisa Manurung

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Debora Elluisa Manurung
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda Debora Elluisa Manurung
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Debora Elluisa Manurung
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...Debora Elluisa Manurung
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Debora Elluisa Manurung
 

Mehr von Debora Elluisa Manurung (20)

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
 
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi NasionalTugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
 
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan NasionalTugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Tugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II DemokrasiTugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II Demokrasi
 
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
 

Kürzlich hochgeladen

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 

Kürzlich hochgeladen (20)

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 

Tugas Paper Statistika

  • 1. STATISTIKA DAN PROBABILITAS Abstrak Untuk merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal persawahan secara keseluruhan, maka perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air. mulai. Tujuan dari penelitian ini pada adalah melakukan analisa hitungan untuk mendapatkan besarnya debit kebutuhan air irigasi maksimal pada daerah irigasi Bendung. Kata kunci : kebutuhan air, areal irigasi, bendung Abstract To plan the amount of discharge water needs required at the rice field as a whole, it is necessary to do an analysis of the need for water. Purpose of this study was to analyze the amount of discharge count for maximum irrigation water requirements in irrigated areas weir. Keyword : water needs, irrigated area, weir Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 1
  • 2. STATISTIKA DAN PROBABILITAS Pendahuluan Pemanfaatan air sungai secara optimal untuk menunjang kegiatan di bidang pertanian salah satunya adalah dengan mendirikan bangunan air yang fungsinya untuk mengalirkan atau menyuplai air untuk kebutuhan irigasi di persawahan yaitu bangunan bendung. Dalam merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal persawahan secara keseluruhan perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air mulai dari saluran pembawa yaitu saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier hingga besarnya kebutuhan di petak-petak sawah, dalam hal ini perlu didukung dengan kelengkapan data-data yang terkait dalam analisa ini untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tujuan penelitian ini pada adalah untuk mendapatkan besarnya debit kebutuhan air irigasi maksimal pada daerah irigasi Bendung Mrican dan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam analisa kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi Bendung Mrican. Diharapkan nantinya penelitian 1ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan kajian dalam penentuan kebijakan serta untuk data dalam perancangan yang lebih lanjut pada instansi-instansi yang terkait. Yang dimaksud dengan irigasi adalah kegiatan-kegiatan yang bertalian dengan usaha mendapakan air untuk sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain usaha pertanian. Usaha tersebut terutama menyangkut pembuatan sarana dan prasarana untuk membagi-bagikan air ke sawah-sawah secara teratur dan membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi untuk memenuhi tujuan pertanian (Sudjarwadi,1979). Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah (Anonim,1996). Kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: penyiapan lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan curah hujan efektif. Kebutuhan air bagi tanaman didefinisikan sebagai tebal air yang dibutuhkan untuk memenui jumlah air yang hilang melalui evapotranspirasi suatu tanaman sehat, tumbuh pada Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 2
  • 3. STATISTIKA DAN PROBABILITAS areal yang luas, pada tanah yang menjamin cukup lengas tanah, kesuburan tanah, dan lingkungan hidup tanaman cukup baik sehingga secara potensial tanaman akan berproduksi secara baik (Sudjarwadi,1979). Kebutuhan air tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor evaporasi, transpirasi yang kemudian dihitung sebagai evapotranspirasi (Anonim,1996). Pemberian air secara golongan adalah untuk efisiensi, memperkecil kapasitas saluran pembawa, dan seringkali untuk menyesuaikan pelayanan irigasi menurut variasi debit yang tersedia pada tempat penangkap air, misalnya bendung pada sungai (Sudjarwadi, 1979). Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 3
  • 4. STATISTIKA DAN PROBABILITAS Peranan Statistika dalam Pengelolaan Distribusi Air  Statistika Statistika adalah suatu ilmu matematika yang berkaitan dengan koleksi, interpretasi analisis atau penjelasan, dan penyajian data , ada juga yang menganggapnya sebagai cabang matematika yang berkaitan dengan pengumpulan dan interpretasi data. Karena akar empiris dan fokus pada aplikasi, statistik biasanya dianggap sebagai ilmu matematika yang berbeda daripada sebuah cabang matematika. Statistika meningkatkan kualitas data dengan desain eksperimen dan survei. Statistika juga menyediakan alat untuk prediksi dan data menggunakan peramalan dan model statistik . Statistik berlaku untuk berbagai disiplin akademik , termasuk alam dan ilmu sosial , pemerintah, dan bisnis. Statistik konsultan yang tersedia untuk memberikan bantuan bagi organisasi dan perusahaan-perusahaan tanpa akses langsung ke keahlian yang relevan dengan masalah tertentu mereka. Metode statistika yang dapat digunakan untuk meringkas atau menggambarkan kumpulan data ini disebut statistik deskriptif . Hal ini berguna dalam penelitian, ketika berkomunikasi hasil percobaan. Selain itu, pola dalam data tersebut dapat dimodelkan dengan cara yang bertanggung jawab atas keacakan dan ketidakpastian dalam pengamatan, dan kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan tentang proses atau populasi sedang dipelajari; ini disebut statistik inferensial . Inferensi merupakan elemen penting dari kemajuan ilmiah, karena menyediakan prediksi (berdasarkan data) untuk mana teori logis mengarah. Untuk membuktikan teori membimbing lebih lanjut, prediksi ini diuji juga, sebagai bagian dari metode ilmiah. Jika kesimpulan berlaku, maka statistik deskriptif dari data baru meningkatkan kesehatan hipotesis itu. Statistik deskriptif dan statistik inferensial (alias statistik prediktif) diterapkan statistik bersama-sama. Statistika berkaitan erat dengan teori probabilitas, dengan yang sering dikelompokkan, perbedaan secara kasar bahwa dalam teori probabilitas, seseorang mulai dari parameter yang diberikan dari total populasi untuk probabilitas yang berkaitan dengan Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 4
  • 5. STATISTIKA DAN PROBABILITAS sampel, tetapi inferensi statistik bergerak ke arah yang berlawanan, kesimpulan induktif dari sampel ke parameter dari populasi yang lebih besar atau total. Kegunaan Statistika digunakan dalam banyak bidang, baik dalam bidang kesehatan, industri, dan yang lainnya. Statistika juga berperan dalam pemerintahan, contohnya pada sensus penduduk yang merupakan salah satu bukti real dari kegunaan statistika. Contoh penggunaan statistika dalam bidang teknik sipil adalah dalam membuat dan membaca tabel, karena dalam membuat tabel tersebut kita harus meneliti dan mengetahui caranya. PENGELOLAAN DISTRIBUSI AIR IRIGASI SECARA OPTIMAL Pengelolaan atau pengaturan air irigasi secara optimal dipengaruhi oleh kebutuhan air irigasi, ketersediaan air, pembagian air itu sendiri ke lahan layanan irigasi dan sistem pola tanam di daerah layanan irigasi. Kebutuhan air tanaman adalah jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman untuk proses pertumbuhannya sehingga diperoleh produksi yang baik. Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh EVAPORASI dan TRANSPIRASI. Evaporasi adalah proses menguapnya air dari permukaan tanah atau air, sedangkan transpirasi adalah proses menguapnya air dari bagian tubuh tanaman. Dalam kondisi medan (field condition) tidak mungkin membedakan antara evaporasi dengan transpirasi jika tanahnya tertutup oleh tumbuh-tumbuhan. Kedua proses tersebut saling berkaitan sehingga dinamakan EVAPOTRANSPIRASI. Jumlah kadar air yang hilang dari tanah oleh evapotranspirasi tergantung pada: a. persediaan air yang cukup (hujan dan lain-lain) b. faktor-faktor iklim seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin dan lain-lain c. tipe dan cara kultivasi tumbuh-tumbuhan tersebut Faktor lain yang penting dalam proses transpirasi ini adalah jumlah air yang tersedia. Jika jumlah air selalu tersedia secara berlebihan dari yang diperlukan oleh tanaman selama proses transpirasi ini, maka jumlah air yang ditranspirasikan akan lebih besar dibandingkan apabila tersedianya air di bawah keperluan. Evaporasi yang mungkin terjadi pada kondisi air Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 5
  • 6. STATISTIKA DAN PROBABILITAS yang tersedia berlebihan disebut evaporasi potensial. Evaporasi yang sesungguhnya terjadi dalam kondisi air tidak berlebihan yang sering terjadi di lapangan disebut evaporasi aktual. Metode yang paling teliti untuk menaksir besarnya evapotranspirasi dari suatu permukaan yang tertutup tanaman adalah melalui proses simulasi dari kombinasi aliran tidak jenuh di dalam tanah dengan evapotranspirasi. Pendekatan diambil berdasarkan adaptasi dari Monteith terhadap formula Penman. Situasi-situasi yang detail dan teliti dari data meteorologi yang diperlukan adalah sulit didapatkan. Karenanya penaksiran dalam perhitungan evapotranspirasi aktual maupun evapotranspirasi potensial adalah cukup. Evapotranspirasi Potensial (Potential Evapotranspiration) adalah evapotranspirasi yang terjadi apabila tersedia cukup air (dari pertisipasi atau irigasi) untuk memenuhi pertumbuhan optimum). Sedangkan Evapotranspirasi Sesungguhnya (Actual Evapotranspiration) adalah evaporasi yang terjadi sesungguhnya, dengan kondisi pemberian air seadanya (Wiyono, 2000). Rumus perhitungan evapotranspirasi potensial (Eto) dengan menggunakan metode Penman Modifikasi adalah : Eto= c. (W.Rn + (1-W).f(u).(ea – ed) (1) dengan : Eto = evapotranspirasi acuan (mm/hari) W = factor yang mempengaruhi penyinaran matahari C = factor penyesuaian kondisi cuaca akibat siang dan malam (1-W) = factor berat sebagai pengaruh angina dan kelembaban Rn = radiasi penyinaran matahari (mm/hari) f(u) = factor yang tergantung dari kecepatan angin/fungsi relative angina ea = tekanan uap jenuh (mbar) ed = tekanan uap nyata (mbar) (ea-ed) = perbedaan tekanan uap air/perbedaan tekanan uap jenuh rata-rata yang sesungguhnya dinyatakan dalam mbar pada temperature rata- rata PEMROSESAN DATA CURAH HUJAN Hujan memberikan kontribusi yang besar dari kebutuhan air untuk tanaman. Selama musim hujan, sebagian besar kebutuhan air dipenuhi oleh hujan sementara dalam musim Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 6
  • 7. STATISTIKA DAN PROBABILITAS kering dipenuhi oleh air irigasi. Berapa jumlah air yang datang dari curah hujan dan berapa jumlah air yang harus dipenuhi oleh air irigasi adalah sulit diperkirakan. Curah hujan sangat bervariasi setiap tahunnya. Untuk mengestimasi kekurangan curah hujan yang harus dipenuhi oleh air irigasi diperlukan suatu analisa statistik yang membutuhkan data curah hujan yang panjang. Analisis curah hujan yang dimaksud adalah curah hujan efektif untuk menghitung kebutuhan irigasi. Curah hujan efektif atau andal adalah bagian dari keseluruhan curah hujan yang secara efektif tersedia untuk kebutuhan air. Untuk irigasi padi, curah hujan efektif bulanan diambil 70% dari curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun. Re = 0,7 × . R (setengah bulanan) (2) dengan : Re = curah hujan efektif (mm/hari) R(setengah bulanan) = curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun Curah hujan efektif untuk tanaman bukan padi dihitung dengan metode yang diperkenalkan oleh USDA Soil Conversation Service seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 (lihat lampiran) Curah Hujan Efektif Rata-rata Bulanan dengan ET Tanaman Rata-rata Bulanan dan Curah Hujan Mean Bulanan (Mean Monthly Rainfall). EFISIENSI IRIGASI Dalam praktek irigasi sering terjadi kehilangan air yaitu sejumlah air yang diambil untuk keperluan irigasi tetapi pada kenyataannya bukan digunakan oleh tanaman. Kehilangan air tersebut dapat berupa penguapan di saluran irigasi, perkolasi dari saluran. menurut buku yang diterbitkan oleh DPU (Departemen Pekerjaan Umum), Pedoman dan Standar Perencanaan Teknis cetakan tahun 1986 penaksiran harga-harga efisiensi adalah sebagai berikut : a) Efisiensi di saluran dan bangunan pada saluran tersier = 0,9 b) Efisiensi di saluran dan bangunan pada saluran sekunder = 0,9 Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 7
  • 8. STATISTIKA DAN PROBABILITAS c) Efisiensi di saluran dan bangunan saluran primer = 0,8 KEBUTUHAN AIR SELAMA PENYIAPAN LAHAN Untuk menghitung kebutuhan irigasi selama penyiapan lahan, digunakan metode yang dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlsha (1968). Metode tersebut didasarkan pada laju air konstan dalam liter/detik selama periode penyiapan lahan dan menghasilkan rumus sebagai berikut : IR = M.ek / (ek – 1) (3) dengan : IR = kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan (mm/hari) M = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan M = Eo + P (4) dengan : Eo = evaporasi air terbuka yang diambil 1,1 Eto selama penyiapan lahan (mm/hari) P = perkolasi (mm/hari) k = M.T/S dengan : T = jangka waktu penyiapan lahan (hari) S = kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm. Kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan yang dihitung menurut rumus diatas dapat diperlihatkan pada Tabel 2 Kebutuhan Air Selama Penyiapan Lahan. PENGGUNAAN KONSUMTIF Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman untuk proses fotosintesis dari tanaman tersebut. Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus berikut : Etc = Kc . Eto (5) Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 8
  • 9. STATISTIKA DAN PROBABILITAS dengan : Etc = Evapotranspirasi tanaman (mm/hari) Eto = Evapotransporasi tanaman acua (mm/hari) Kc = Koefisien tanaman PERKOLASI Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh, yang tertekan di antara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Daya perkolasi (P) adalah laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan, yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam zona tidak jenuh yang terletak antara permukaan tanah dengan permukaan air tanah. HARGA-HARGA KOEFISIEN TANAMAN Harga-harga koefisien tanaman padi yang diberikan akan dipakai dengan rumus Penman yang telah dimodifikasi, harga-harga tersebut bisa dilihat pada Tabel 3 Harga –harga Koefisien Tanaman Padi pada lampiran. Seperti halnya untuk tanaman padi, tanaman palawija dianjurkan bahwa untuk indeks evapotranspirasi tanaman dipakai evapotranspirasi Penman yang dimodifikasi, sedangkan cara perhitungannya bisa menurut cara FAO atau cara Nedeco/Prosida. Harga- harga koefisien tanaman disajikan pada Tabel 4 pada lampiran. KEBUTUHAN AIR DI SAWAH Perkiraan banyaknya air untuk irigasi didasarkan pada faktor-faktor jenis tanaman, jenis tanah, cara pemberian airnya, cara pengolahan tanah, banyak turun curah hujan, waktu penanaman, iklim, pemeliharaan saluran dan bangunan bendung dan sebagainya. Banyaknya air untuk irigasi pada petak sawah dapat dirumuskan sebagai berikut : NFR = Etc + P + WLR – Re (6) Dengan : NFR = Netto Field Water Requirement, kebutuhan bersih air disawah (mm/hari) Etc = Evaporasi tanaman (mm/hari) P = perkolasi (mm/hari) Re = Curah hujan efektif (mm/hari) Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 9
  • 10. STATISTIKA DAN PROBABILITAS WLR = kedua penggantian lapis air Kebutuhan air di sumbernya dapat diperkirakan dengan rumus : IR = (7) Dengan : IR = kebutuhan air irigasi (mm/hr) NFR = kebutuhan air di sawah (mm/hr) Ef = efisiensi yang terdiri dari efisiensi di saluran dan bangunan tersier, sekunder, dan primer ANALISA DATA DAN ANALISIS PERHITUNGAN Dalam analisis ini digunakan Metodologi Penman yang dimodifikasi. Metode ini lebih memberikan hasil yang memuaskan dibandingkan dengan metode yang lainnya tetapi lebih membutuhkan data yang lebih lengkap. Langkah-langkah yang harus dilakukan dari awal sampai akhir analisis kebutuhan air dapat dilihat pada Gambar 1 (pada lampiran) Bagan Alir Metode Analisis Kebutuhan Air. Langkah pertama untuk menganalisis kebutuhan air irigasi adalah dengan mengumpulkan data – data klimatologi yang berasal dari stasiun klimatologi yang berada disekitar wilayah pertanian yang akan dianalisis. Dengan data-data tersebut selanjutnya akan dapat ditentukan Evapotranspirasi acuan (Eto), Evapotranspirasi acuan (Eto) yang telah diketahui nilainya kemudian dikalikan dengan koefisien tanaman akan didapatkan nilai consumtive use (Etc). Dengan faktor-faktor lainnya yang menunjang hitungan kebutuhan air irigasi seperti curah hujan efektif yang disesuaikan dengan jenis tanaman (padi/palawija), perkolasi dari suatu tempat besarnya diasumsikan dan kemudian menentukan pola tanamnya. Setelah itu dengan menggunakan rumus mencari kebutuhan air irigasi akan didapat kebutuhan air dilahan, dengan ditambah efisiensi saluran maka kebutuhan air disumber bisa ditentukan. Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 10
  • 11. STATISTIKA DAN PROBABILITAS ANALISIS PERHITUNGAN 1. PERHITUNGAN CURAH HUJAN RATA-RATA Untuk analisis rata-rata curah hujan pada daerah irigasi Bendung Mrican menggunakan metode Rata-rata Aljabar (Arithmatic Mean Method). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: (8) dengan d = tinggi curah hujan rata-rata areal d1, d2, d3,...,dn = tinggi curah hujan pada stasiun penakar hujan n = banyaknya stasiun penakar hujan 2. ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI Untuk menganalisa kebutuhan air irigasi maka harus diketahui terlebih dulu besar nilai perkolasi (P) dan faktor pengolahan tanah (IR), harga-harga koefisien tanaman Padi dan Palawija (tanaman Jagung), kedua penggantian lapisan air (WLR) dan sebagainya, maka akan dapat dicari penggunaan air konsumtif (Etc) dan dapat dihitung kebutuhan air irigasi (NFR). ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pola tanam di daerah irigasi Bendung Mrican yaitu Padi-Padi-Palawija, yang terbagi dalam tiga golongan yaitu untuk golongan daerah A dengan luas 62,15 ha, golongan daerah B dengan luas 42,55 ha, dan golongan daerah C dengan luas 56,30 ha. Pada Tabel Alternatif I untuk kebutuhan air diketahui untuk golongan daerah A awal musim tanam dimulai pada 2 minggu pertama bulan Oktober, golongan daerah B awal musim tanam dimulai pada 2 minggu kedua bulan Oktober, dan golongan daerah C awal musim tanam dimulai 2 minggu pertama bulan November, besarnya nilai debit kebutuhan air yang maksimal yaitu 0,271 m3/dtk. Pada Tabel Alternatif II untuk kebutuhan air diketahui untuk golongan daerah A awal musim tanam dimulai pada 2 minggu kedua bulan Oktober, golongan daerah B awal Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 11
  • 12. STATISTIKA DAN PROBABILITAS musim tanam dimulai pada 2 minggu pertama bulan November, dan golongan daerah C awal musim tanam dimulai 2 minggu kedua bulan November, besarnya nilai debit kebutuhan air yang maksimal yaitu 0,254 m3/dtk. Pada Tabel Alternatif III untuk kebutuhan air diketahui untuk golongan daerah A awal musim tanam dimulai pada 2 minggu pertama bulan November, golongan daerah B awal musim tanam dimulai pada 2 minggu kedua bulan November, dan golongan daerah C awal musim tanam dimulai 2 minggu pertama bulan Desember, besarnya nilai debit kebutuhan air yang maksimal yaitu 0,261 m3/dtk. Didapatkan nilai debit kebutuhan air irigasi maksimal yang terkecil yaitu 0,254 m3/dtk yang bermanfaat untuk menjadi bahan acuan dalam menentukan besarnya dimensi saluran yang diperlukan dalam perencanaan lebih lanjut. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Bendung Mrican dapat diambil kesimpulan bahwa besarnya debit kebutuhan air irigasi untuk Daerah Irigasi Bendung Mrican yang berdasarkan pada tabel-tabel Alternatif I, II, dan III kebutuhan air irigasi dengan masing-masing nilai yaitu 0,271 m3/dtk; 0,254 m3/dtk; dan 0,261 m3/dtk untuk nilai debit yang maksimal. Dari beberapa hasil alternatif debit kebutuhan, terdapat nilai debit kebutuhan air maksimal yang terkecil yaitu 0,254 m3/dtk. Adapun manfaat dari debit kebutuhan air maksimal yang terkecil yaitu sebesar 0,254 m3/dtk adalah berguna sebagai bahan acuan dalam menentukan panjang dan lebarnya serta kedalaman dimensi saluran yang diperlukan dalam perencanaan dan pembangunan sistem jaringan irigasi. Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 12
  • 13. STATISTIKA DAN PROBABILITAS Daftar Pustaka PT. Tatareka Paradya, 2004, Laporan Pekerjaan SID Jaringan Irigasi D.I Mrican di Kabupaten Bantul Proyek Irigasi Andalan D.I.Y, Laporan Desain Bendung Mrican, Yogyakarta. Haz, Zainullah., 2000, Laporan Tugas Akhir, Analisis Imbangan Air pada Lahan Pantai di Daerah Irigasi Bendung Pekik Jamal, Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Muhyidin, Endin., 2000, Laporan Tugas Akhir, Perencanaan Kebutuhan Air Irigasi untuk Tanaman Padi dan Palawija pada Daerah Irigasi Pekik Jamal, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Rahayuningsih, Setyawati., 2001, Laporan Tugas Akhir, Perbandingan Irigasi Air Kontinyu dengan Air Irigasi Golongan di Daerah Irigasi Serayu kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas, Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Wiyono, Agung., 2000, Catatan Kuliah Pengembangan Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil ITB, Bandung. Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 13
  • 14. STATISTIKA DAN PROBABILITAS LAMPIRAN TABEL 1 TABEL 2 Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 14
  • 15. STATISTIKA DAN PROBABILITAS TABEL 3 TABEL 4 Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 15
  • 16. STATISTIKA DAN PROBABILITAS GAMBAR 1 Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 16