SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Materi:
KEBENARAN
Teori Korespondensi Teori Koherensi Teori Pragmatis
dosen
Drs,H. Djoko Adi Walujo, ST,MM.,DBA
TUJUAN PPERKULIAHAN UMUM
 Memahami Teori kebenaran dalam hubungannya dengan filsafat ilmu.
TUJUAN PERKULIAHAN KHUSUS
 Mahasiswa dapat mendifinisikan teori korespondensi
 Mahasiswa dapat mendifinisikan teori koherensi
 Mahasiswa dapat mendifinisikan teori pragmatis
Merupakan singkatan ringkasan belajar, dimaksudkan untuk membantu mahasiswa agar perhatiannya tidak tersita
untuk menulis ketika proses belajar berlangsung, disamping memberikan panduan menelusuri literatur
RINGKASAN BELAJAR MATAKULIAH
“FILSAFAT ILMU”
UNIVERSITAS ADI BUANA SURABAYA
RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
eori yang pertama ialah teori korespondensi [Correspondence Theory of Truth],
yang kadang kala disebut The accordance Theory of Truth. Menurut teori ini
dinyatakan bahwa, kebenaran atau keadaan benar itu berupa kesesuaian
[correspondence] antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan dengan apa yang
sungguh-sungguh terjadi merupakan kenyataan atau faktanya.
T
[Suatu proposisi atau pengertian adalah benar jika terdapat suatu fakta yang selaras
dengan kenyataannya, atau jika ia menyatakan apa adanya].
[Kebenaran adalah yang bersesuaian dengan fakta, yang beralasan dengan realitas,
yang serasi (corresponds) dengan situasi actual].
[Kebenaran ialah suatu yang sesuai dengan fakta atau sesuatu yang selaras dengan
situasi aktual. Kebenaran ialah persesuaian(agreement) antara pernyataan (statement)
mengenai fakta dengan fakta aktual; atau antara putusan (Judgment) dengan situasi
seputar (Enviromental situation) yang diberinya intepretasi.
2
"…. a proposition (or meaning) is true if there is a fact to which it
corresponds, if it expresses what is the case"
"Truth is that which conforms to fact; which agrees with reality; which
corresponds to the actual situation."
Truth is that which to fact or agrees with actual situation. Truth is the
agreement between the statement of fact and actual fact, or between the
judgement and the enviromental situation of which the judgement calims
to be an interpretation."
RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
[Jika suatu putusan sesuai dengan fakta, maka dapat dikatakan benar ; Jika tidak
maka dapat dikatakan salah].
Teori korespondensi ini sering dianut oleh realisme/empirisme.
K. Rogers, adalah seorang orang penganut realisme kritis Amerika, yang berpendapat
bahwa : keadaan benar ini terletak dalam kesesuaian antara (1). "esensi atau arti yang
kita berikan" dengan (2) "esensi yang terdapat didalam obyeknya".
[Realisme epistemologis berpandangan, bahwa terdapat realitas yang independence
(tidak tergantung), yang terlepas dari pemikiran; dan kita tidak dapat mengubahnya
bila kita mengalaminya atau memahami. Itulah sebabnya realisme epitemologis
kadangkala disebut obyektivisme]. Dengan perkataan lain: realisme epistemologis
atau obyektivisme
berpegang kepada kemandirian sebuah kenyataan tidak tergantung pada yang di
luarnya.
Dalam perpustakaan Marxis dapat dibaca:
[Jika sensasi kita, persepsi kita, pemahaman kita, konsep dan teori kita bersesuaian
dengan realitas obyektif, dan jika itu semua mencerminkannya dengan cermat, maka
kita katakan itu semua benar: pernyataan, putusan dan teori yang benar kita sebut
kebenaran].
[Materialisme dialektika memahamkan kebenaran sebagai pengetahuan tentang
sesuatu obyek, yang mencerminkan obyek tersebut secara tepat, dengan perkataan
lain, bersesuaian dengan obyek yang dimaksud]
3
“if a judgment corresponds with the facts, it is the true; if not, it is false."
"Epistemological realism. The view that there is an independent reality
apart from minds, and we do not change it when we come to experience or
to know it; sometimes called objectivism"
If our sensations, perception, notions, concepts and theories corresponds
to objective reality, if reflect if faithfully, we say that they are true, while
true statement, judgment or theories are called the truth.
"Dialectical materialism understands truth as that knowledge of an
objective/ with correctly reflect this objectives, i.e. correspond to it"
RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
[misalnya pengertian ilmiah bahwa "tubuh terdiri dari atom-atom"' bahwa "Bumi
lebih dahulu ada dari pada manusia", bahwa "rakyat adalah pembuat sejarah", dan lain
sebagainya, adalah benar].
Berlawanan dengan idealisme, maka meterialisme dialektika mempertahankan bahwa
kebenaran adalah obeyektif. Selama kebenaran mencerminkan dunia wujud secara
obyektif, maka wujudnya itu tergantung pada kesadaran manusia. Kebenaran
obyektif, tulis Lenin, adalah kandungan pengetahuan kita yang tidak tergantung, baik
kepada manusia maupun kepada kemanusiaan. Kandungan kebenaran sepenuhnya
ditentukan oleh proses obyektif yang tercerminkannya.
LENIN menulis:
[Dari renungan yang hidup menuju ke pemikiran yang abstrak, dan dari situ menuju
praktek, demikianlah proses dialektis tentang pengenalan atas kebenaran, atas realitas
obyektif].
Selajutnya kaum Marxist mengenal dua macam kebenaran, yaitu (a) kebenaran
mutlak dan (b) kebenaran relatif.
4
"For example, the scientific propositions that "Bodies consists of atoms",
that the " Earth prior to man", that "the people are makers of history",
etc. are true"
In contrast to idealism, dialectical materialism maintains that truth is
objective. Since truth reflects the objectively existing word, its content
does not depend on man’s consciousness.
Objective truth, LENIN Wrote, is the content of our knowledge, which
neither on mans, nor on mankind. The content of truth is fully
determined by the objective process it reflects
"From live contemplation to abstract thinking and from that to practice,
such is the dialectical process of cognizing the truth, of cognizing
objective reality.
"Absolute truth is objective truth in its entirety, an absolutely exact
reflection of reality"
RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
[Kebenaran mutlak ialah kebenaran yang selengkapnya obyektif, yaitu suatu
pencerminan dari realitas secara pasti mutlak]
[Kebenaran relatif adalah pengetahuan mengenai relaitas yang kesesuaianya tidak
lengkap, tidak sempurna. Menurut Lenin, kebenaran relatif adalah pencerminan dari
obyek yang relatif benar, yang terbatas dari manusia].
[setiap kebenaran adalah kebenaran yang obyektif].
[kebenaran relatif adalah kebenaran yang tidak sempurna, tidak lengkap]
Mengenai Teori Korespondensi tentang kebenaran dapat disimpulkan sebagai berikut:
Kita mengenal dua hal, yaitu : pertama pernyataan dan kedua keyataan. Menurut teori
ini : kebenartan ilah kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan
sesuatu sendiri. Sebagai contoh dapat dikemukakan: " Surabaya adalah Ibu Kota
Provinsi Jawa Timur sekarang" ini adalah sebuah pernyataan; dan apabila
kenyataannya memang Surabaya adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ", maka
pernyataan itu benar, maka pernyataan itu adalah suatu kebenaran.
Rumusan teori korespondensi tentang kebenaran itu bermula dari ARIETOTELES,
dan disebut teori penggambaran yang definisinya berbunyi sebagai berikut
:
[kebenaran adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan].
5
" Relative truth is incomplete correspondence of knowledge to reality.
Lenin called this truth the relatively true reflection of an object which is
independent of man"
"Every truth is objective truth”
"Relative truth is imperfect, incomplete truth.
RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
TEORI KONSISTENSI TENTANG KEBENARAN.
Teori yang kedua adalah Teori Konsistensi.
The Consistence Theory Of Truth, yang sering disebut dengan The coherence Theory
Of Truth.
[Menurut teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan (judgment)
dengan sesuatu yang lalu, yakni fakta atau realitas, tetapi atas hubungan antara
putusan-putusan itu sendiri].
Dengan demikian, kebenaran ditegakkan atas hubungan antara putusan yang baru
dengan putusan-putusan lainnya yang telah kita ketahui dan akui benarnya terlebih
dahulu.
Jadi suatu proposisi itu cenderung untuk benar jika proposisi itu coherent [saling
berhubungan] dengan proposisi yang benar, atau jika arti yang terkandung oleh
proposisi tersebut koheren dengan pengalaman kita.
[Suatu kepercayaan adalah benar, bukan karena bersesuaian dengan fakta, melainkan
bersesuaian/selaras dengan pengetahuan yang kita miliki]
[Jika kita menerima kepercayan-kepercayaan baru sebagai kebenaran-kebenaran,
maka hal itu semata-mata atas dasar kepercayaan itu saling berhubungan [cohere]
dengan pengetahuan yang kita miliki]
6
" According to this theory truth is not constituted by the relation
between a judgment and something else, a fact or really, but by
relations between judgment themselves "
" A belief is true not because it agrees with fact but because it agrees,
that is to say, harmonizes, with the body knowledge that we presses”
"It the maintained that when we accept new belief as truths it is on the
basis of the manner in witch they cohere with knowledge we already
posses”
“A judgment is true it if consistent with other judgment that are
accepted or know to be true. True judgment is logically coherent with
other relevance judgment”
RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
[suatu putusan adalah benar apabila putusan itu konsisten dengan putusan-putusan
yang terlebih dahulu kita terima, dan kita ketahui kebenarannya. Putusan yang benar
adalah suatu putusan yang saling berhubungan secara logis dengan putusan-putusan
lainnya yang relevance]
Jadi menurut teori ini, putusan yang satu dengan putusan yang lainnya saling
berhubungan dan saling menerangkan satu sama lainnya.
[Kebenaran adalah saling hubungan yang sistematik]
[kebenaran adalah konsistensi, selaras, kecocokan]
Selanjutnya teori konsistensi/koherensi ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Lihat box
7
Pertama :
Kebenaran adalah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan lainnya
yang lebih dahulu kita akui/ terima/ ketahui kebenarannya.
Kedua:
Teori ini dapat juga dinamakan teori justifikasi tentang kebenaran, karena menurut
teori ini suatu putusan dianggap benar apabila mendapat justifikasi putusan-
putusan lainnya yang terdahulu yang sudah dikatahu kebenarannya.
Misalnya:
Bungkarno, adalah ayahanda Megawati Sukarno Puteri, adalah pernyataan yang kita
ketahui, kita terima, dan kita anggap benar.
Jika terdapat penyataan yang koheren dengan pernyataan tersebut diatas, maka
pernyataan ini dapat dinyatakan Benar. Kerena koheren dengan pernyataan yang
dahulu:
Misalnya.
- Bungkarno memiliki anak bernama Megawati Sukarno Putri
- Anak-anak Bungkarno ada yang bernama Megawati Sukarno Putri
- Megawati Sukarno Putri adalah keturunan Bungkarno
- Dll
"The truth is systematic coherence”
" Truth is consistency”
RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
TEORI PRAGMATISME
eori ketiga adalah teori pragmatisme tentang kebenaran, the pragmatic
[pragmatis] theory of truth. Pragmatisme berasal dari bahasa Yunani pragma,
artinya yang dikerjakan, yang dapat dilaksanakan, dilakukan, tindakan atau perbuatan.
T
Falsafah ini dikembangan oleh seortang orang bernama William James di Amerika
Serikat.
Menurut filsafat ini dinyatakan, bahwa sesuatu ucapan, hukum, atau sebuah teori
semata-mata bergantung kepada asas manfaat. Sesuatu dianggap benar jika
mendatangkan manfaat.
Suatu kebenaran atau suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan manusia. Teori, hipotesa
atau ide adalah benar apabila ia membawa kepada akibat yang memuaskan, jiak
membawa akibat yang memuaskan, dan jika berlaku dalam praktik, serta memiliki
nilai praktis, maka dapat dinyatakan benar dan memiliki nilai kebenaran.
Kebenaran terbukti oleh kegunannya, dan akibat-akibat praktisnya. Sehingga
kebenaran dinyatakan sebagai segala sesuatu yang berlaku.
Menurut William James “ ide-ide yang benar ialah ide-ide yang dapat kita serasikan,
jika kita umumkan berlakunya, kita kuatkan dan kita periksa.
Menurut penganut praktis, sebuah kebenaran dimaknakan jika memiliki nilai
kegunaan [utility] dapat dikerjakan [workability], akibat atau pengaruhnya yang
memuaskan [satisfactory consequence].
Dinyatakan sebuah kebenaran itu jika memilki “hasil yang memuaskan “ [Satisfactory
result], bila :
1. Sesuatu yang benar jika memuaskan keinginan dan tujuan manusia
2. Sesuatu yang benar jika dapat diuji benar dengan eksperimen
3. Sesuatu yang benar jika mendorong atau membantu perjuangan biologis
untuk tetap ada.
Diskusikan dan lakukan refleksi:
8
 Kebenaran adalah saling hubungan yang sistematik
 Kebenaran karena otoritas acap kali menipu mengapa demikian ?
 Jika suatu putusan sesuai dengan fakta, maka dapat dikatakan benar ; Jika
tidak maka dapat dikatakan salah, mengapa demikia
RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
KEBENARAN DALAM MATRIK: SUMBER Rangkuman Ilmu Perbandingan
Agama dan Filsafat Dr. Ali Anwar, MSi, dan Drs. Tono TP.)
TEORI KOHERENSI
Teori kebenaran saling berhubungan
Perumusan Protagoras, dikembangkan : Hegel (abad
19)
Prinsip Deduksi (Umum  Khusus)
Tingkat Kebenaran Kuat/lebih meyakinkan
URAIAN/CONTOH
• Sesuatu itu benar jika ia mengandung yang koheren, artinya kebenaran itu
konsisten dengan kebenaran sebelumnya
• Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dan pernyataan lainnya
yang sudah lebih dahulu kita ketahui dan diakui benar
• Suatu kepercayaan adalah benar bukanlah karena bersesuaian dengan fakta,
melainkan karena ia bersesuaian atau berselarasan dengan binaan
pengetahuan yang kita miliki
TEORI KORESPONDENSI
Suatu itu benar jika ada yang dikonsepsikan sesuai dengan obyeknya (Fakta)
Perumusan Bertrand Rusel (1872-1970), awalnya
Aritoteles
Prinsip Induksi (KhususUmum)
Tingkat Kebenaran Tingkat kebenaran agak rendah karena
sifat metode induksi itu sendiri
URAIAN/CONTOH
• Kebenaran dicapai setelah diadakan pengamatan dan pembuktian (Observasi
dan Verifikasi)
• Kebenaran itu berupa kesesuaian (korespondensi) antara apa yang dimaksud
oleh suatu pendapat dan apa yang sungguh-sungguh merupakan fakta
TEORI PRAGMATIS
Suatu itu benar jika menimbulkan akibat positif
Pencetusnya Charles S, Pierce (1835-1914)
Para Ahlinya William James (1842-1910), Jhon Dewey
(1859-1952)
Tingkat Kebenaran Lemah (ada unsure subyektivisme)
URAIAN/CONTOH
• Benar tidaknya suatu pendapat, teori, atau dalil semata-mata beragantung
pada faedah dan tidaknya pendapat tersebut bagi manusia untuk bertindak
dalam penghidupannya yaitu ada nilai praktis, ada hasilnya, berguna,
memuaskan (satisfies), berlaku (work)
• Bagi pragmatism, suatu agama bukan benar karena Tuhan yang disembah
atau TUhan itu benar-benar ada, tetapi karena pengaruhnya yang positif dan
9
RINGKASAN BELAJAR
FILSAFAT ILMU
Djoko adi walujo
berkat kepercayaan itu, masyarakat jadi tertib
RUJUKAN YANG DIGUNAKAN
Alex Lanur OFM [1993] Hakikat Pengertahuan dan Cara Kerja Ilmu-ilmu :
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta 91:99
Alfon Taryadi [1989] Epistemologi Pemecahan Masalah [menurut Karl. R.
Popper] : Penerbit PT Gramedia Jakarta Bab III 67:89
Amsal Bakhtiar [2004] Filsafat Ilmu : PT Raja Grafindo Persada Jakarta Bab III
85 : 1224
Jujun Surisamantri [2004] Ilmu Dalam Perpektif [Sebuah kumpulan karangan
tentang hakikat ilmu]: Yayasan Obor Indonesia Jakarta Bab IV 61:70
--------------------- [2004] Filsafat Ilmu [Sebuah Pengantar Populer] : Yayasan Sinar
Harapan Jakarta Bab V 165:211,
---------------------[2004] Ilmu Dalam Perpektif Moral, Sosial dan Politik Penerbit
Gramedia JakartaBab 10 74:87 Bab XI 81:87
Mohammad Muslih [[2004] Filsafat Ilmu [Kajian atas asumsi Dasar Paradigma
dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan] : Penerbit Belukar  Bab V 89:119
Mohammad Zaenudin[2003] Menggoyang Pikiran [ Menuju Alam Makna] : Penerbit
Pustaka Remaja  Bab VII 62 : 79
Noeng Muhadjir [2001] Filsafat Ilmu [Positivisme, Postpositivisme, dan
Postmodernisme] : Penerbit Rake Sarasin Yogyakarta Bab III 51 : 54
09/10/2013
10

More Related Content

What's hot

Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuanKepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuanIntan El-Durroty
 
Resume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmuResume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmuUCy Rukmana
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmumira_punya
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaSiti Hardiyanti
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatnewskiem
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
5 filsafat sains-aliran & tokoh
5 filsafat sains-aliran & tokoh5 filsafat sains-aliran & tokoh
5 filsafat sains-aliran & tokohKuliahMandiri.org
 
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanPPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanUniversity of Jember
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Manusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaranManusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaranNoor Rochman
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
hubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafathubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafatrizkieriyanto
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuM fazrul
 

What's hot (20)

Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuanKepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
 
Resume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmuResume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmu
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmu
 
Definisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat IlmuDefinisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat Ilmu
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran Logika
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafat
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
5 filsafat sains-aliran & tokoh
5 filsafat sains-aliran & tokoh5 filsafat sains-aliran & tokoh
5 filsafat sains-aliran & tokoh
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanPPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
 
Flisafatilmu
FlisafatilmuFlisafatilmu
Flisafatilmu
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
 
Manusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaranManusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaran
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
hubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafathubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafat
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
 

Similar to Kebenaran Sistematis

Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra KurniaR . Adhi Indra Kurnia
 
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docxARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docxMhdTaajuddin
 
FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9Rinda Fn
 
Kelompok 9 Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9 Pengantar Filsafat IlmuKelompok 9 Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9 Pengantar Filsafat IlmuNovaniAzis
 
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1nopiariani
 
ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)Dina Amalina
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
PENGANTAR FILSAFAT ILMU PENGANTAR FILSAFAT ILMU
PENGANTAR FILSAFAT ILMU LellyPurwanti
 
ppt Teori Kebenaran.pptx
ppt Teori Kebenaran.pptxppt Teori Kebenaran.pptx
ppt Teori Kebenaran.pptxAyubMustakim
 
Rangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas s
Rangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas sRangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas s
Rangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas sEllinHarti
 
FIlsafat Ilmu7.pptx
FIlsafat Ilmu7.pptxFIlsafat Ilmu7.pptx
FIlsafat Ilmu7.pptxNigarKalfa
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriCindar Tyas
 
PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN.pptx
PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN.pptxPENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN.pptx
PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN.pptxdwijunianto8
 
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfFilsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmuKelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmuNandanPrasetyo
 
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"FeniIndrayani
 

Similar to Kebenaran Sistematis (20)

Halaman Seratus
Halaman SeratusHalaman Seratus
Halaman Seratus
 
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
 
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docxARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
 
FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9
 
Kelompok 9 Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9 Pengantar Filsafat IlmuKelompok 9 Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9 Pengantar Filsafat Ilmu
 
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
 
TEORI KEBENARAN.pptx
TEORI KEBENARAN.pptxTEORI KEBENARAN.pptx
TEORI KEBENARAN.pptx
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
PENGANTAR FILSAFAT ILMU PENGANTAR FILSAFAT ILMU
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
 
ppt Teori Kebenaran.pptx
ppt Teori Kebenaran.pptxppt Teori Kebenaran.pptx
ppt Teori Kebenaran.pptx
 
Rangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas s
Rangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas sRangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas s
Rangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas s
 
FIlsafat Ilmu7.pptx
FIlsafat Ilmu7.pptxFIlsafat Ilmu7.pptx
FIlsafat Ilmu7.pptx
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN.pptx
PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN.pptxPENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN.pptx
PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN.pptx
 
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdfFilsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
Filsafat sebagai Dasar dasar pengetahuan.pdf
 
Kelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmuKelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmu
 
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
Makalah tentang "Kebenaran Keras apa yang lebih suka anda abaikan"
 

More from Djoko Adi Walujo

Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68Djoko Adi Walujo
 
Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik Djoko Adi Walujo
 
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya Djoko Adi Walujo
 
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW Djoko Adi Walujo
 
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAANSEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAANDjoko Adi Walujo
 
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AWBela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AWDjoko Adi Walujo
 
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AWSUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AWDjoko Adi Walujo
 
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19 Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19 Djoko Adi Walujo
 
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3Djoko Adi Walujo
 
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoawTerminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoawDjoko Adi Walujo
 
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa Djoko Adi Walujo
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaDjoko Adi Walujo
 
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko AwBerdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko AwDjoko Adi Walujo
 
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AWSeminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AWDjoko Adi Walujo
 
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko AwVisi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko AwDjoko Adi Walujo
 
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko AwInstruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko AwDjoko Adi Walujo
 
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko AwKeynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko AwDjoko Adi Walujo
 
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AWPRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 

More from Djoko Adi Walujo (20)

Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
 
Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik
 
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
 
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
 
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAANSEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
 
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AWBela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
 
MEDIA UNTUK AUTIS
MEDIA UNTUK AUTISMEDIA UNTUK AUTIS
MEDIA UNTUK AUTIS
 
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AWSUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
 
PPKN MENGAJARKAN TOLERAN
PPKN MENGAJARKAN TOLERANPPKN MENGAJARKAN TOLERAN
PPKN MENGAJARKAN TOLERAN
 
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19 Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
 
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
 
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoawTerminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
 
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko AwBerdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
 
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AWSeminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
 
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko AwVisi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
 
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko AwInstruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
 
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko AwKeynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
 
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AWPRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Kebenaran Sistematis

  • 1. Materi: KEBENARAN Teori Korespondensi Teori Koherensi Teori Pragmatis dosen Drs,H. Djoko Adi Walujo, ST,MM.,DBA TUJUAN PPERKULIAHAN UMUM  Memahami Teori kebenaran dalam hubungannya dengan filsafat ilmu. TUJUAN PERKULIAHAN KHUSUS  Mahasiswa dapat mendifinisikan teori korespondensi  Mahasiswa dapat mendifinisikan teori koherensi  Mahasiswa dapat mendifinisikan teori pragmatis Merupakan singkatan ringkasan belajar, dimaksudkan untuk membantu mahasiswa agar perhatiannya tidak tersita untuk menulis ketika proses belajar berlangsung, disamping memberikan panduan menelusuri literatur RINGKASAN BELAJAR MATAKULIAH “FILSAFAT ILMU” UNIVERSITAS ADI BUANA SURABAYA
  • 2. RINGKASAN BELAJAR FILSAFAT ILMU Djoko adi walujo eori yang pertama ialah teori korespondensi [Correspondence Theory of Truth], yang kadang kala disebut The accordance Theory of Truth. Menurut teori ini dinyatakan bahwa, kebenaran atau keadaan benar itu berupa kesesuaian [correspondence] antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan dengan apa yang sungguh-sungguh terjadi merupakan kenyataan atau faktanya. T [Suatu proposisi atau pengertian adalah benar jika terdapat suatu fakta yang selaras dengan kenyataannya, atau jika ia menyatakan apa adanya]. [Kebenaran adalah yang bersesuaian dengan fakta, yang beralasan dengan realitas, yang serasi (corresponds) dengan situasi actual]. [Kebenaran ialah suatu yang sesuai dengan fakta atau sesuatu yang selaras dengan situasi aktual. Kebenaran ialah persesuaian(agreement) antara pernyataan (statement) mengenai fakta dengan fakta aktual; atau antara putusan (Judgment) dengan situasi seputar (Enviromental situation) yang diberinya intepretasi. 2 "…. a proposition (or meaning) is true if there is a fact to which it corresponds, if it expresses what is the case" "Truth is that which conforms to fact; which agrees with reality; which corresponds to the actual situation." Truth is that which to fact or agrees with actual situation. Truth is the agreement between the statement of fact and actual fact, or between the judgement and the enviromental situation of which the judgement calims to be an interpretation."
  • 3. RINGKASAN BELAJAR FILSAFAT ILMU Djoko adi walujo [Jika suatu putusan sesuai dengan fakta, maka dapat dikatakan benar ; Jika tidak maka dapat dikatakan salah]. Teori korespondensi ini sering dianut oleh realisme/empirisme. K. Rogers, adalah seorang orang penganut realisme kritis Amerika, yang berpendapat bahwa : keadaan benar ini terletak dalam kesesuaian antara (1). "esensi atau arti yang kita berikan" dengan (2) "esensi yang terdapat didalam obyeknya". [Realisme epistemologis berpandangan, bahwa terdapat realitas yang independence (tidak tergantung), yang terlepas dari pemikiran; dan kita tidak dapat mengubahnya bila kita mengalaminya atau memahami. Itulah sebabnya realisme epitemologis kadangkala disebut obyektivisme]. Dengan perkataan lain: realisme epistemologis atau obyektivisme berpegang kepada kemandirian sebuah kenyataan tidak tergantung pada yang di luarnya. Dalam perpustakaan Marxis dapat dibaca: [Jika sensasi kita, persepsi kita, pemahaman kita, konsep dan teori kita bersesuaian dengan realitas obyektif, dan jika itu semua mencerminkannya dengan cermat, maka kita katakan itu semua benar: pernyataan, putusan dan teori yang benar kita sebut kebenaran]. [Materialisme dialektika memahamkan kebenaran sebagai pengetahuan tentang sesuatu obyek, yang mencerminkan obyek tersebut secara tepat, dengan perkataan lain, bersesuaian dengan obyek yang dimaksud] 3 “if a judgment corresponds with the facts, it is the true; if not, it is false." "Epistemological realism. The view that there is an independent reality apart from minds, and we do not change it when we come to experience or to know it; sometimes called objectivism" If our sensations, perception, notions, concepts and theories corresponds to objective reality, if reflect if faithfully, we say that they are true, while true statement, judgment or theories are called the truth. "Dialectical materialism understands truth as that knowledge of an objective/ with correctly reflect this objectives, i.e. correspond to it"
  • 4. RINGKASAN BELAJAR FILSAFAT ILMU Djoko adi walujo [misalnya pengertian ilmiah bahwa "tubuh terdiri dari atom-atom"' bahwa "Bumi lebih dahulu ada dari pada manusia", bahwa "rakyat adalah pembuat sejarah", dan lain sebagainya, adalah benar]. Berlawanan dengan idealisme, maka meterialisme dialektika mempertahankan bahwa kebenaran adalah obeyektif. Selama kebenaran mencerminkan dunia wujud secara obyektif, maka wujudnya itu tergantung pada kesadaran manusia. Kebenaran obyektif, tulis Lenin, adalah kandungan pengetahuan kita yang tidak tergantung, baik kepada manusia maupun kepada kemanusiaan. Kandungan kebenaran sepenuhnya ditentukan oleh proses obyektif yang tercerminkannya. LENIN menulis: [Dari renungan yang hidup menuju ke pemikiran yang abstrak, dan dari situ menuju praktek, demikianlah proses dialektis tentang pengenalan atas kebenaran, atas realitas obyektif]. Selajutnya kaum Marxist mengenal dua macam kebenaran, yaitu (a) kebenaran mutlak dan (b) kebenaran relatif. 4 "For example, the scientific propositions that "Bodies consists of atoms", that the " Earth prior to man", that "the people are makers of history", etc. are true" In contrast to idealism, dialectical materialism maintains that truth is objective. Since truth reflects the objectively existing word, its content does not depend on man’s consciousness. Objective truth, LENIN Wrote, is the content of our knowledge, which neither on mans, nor on mankind. The content of truth is fully determined by the objective process it reflects "From live contemplation to abstract thinking and from that to practice, such is the dialectical process of cognizing the truth, of cognizing objective reality. "Absolute truth is objective truth in its entirety, an absolutely exact reflection of reality"
  • 5. RINGKASAN BELAJAR FILSAFAT ILMU Djoko adi walujo [Kebenaran mutlak ialah kebenaran yang selengkapnya obyektif, yaitu suatu pencerminan dari realitas secara pasti mutlak] [Kebenaran relatif adalah pengetahuan mengenai relaitas yang kesesuaianya tidak lengkap, tidak sempurna. Menurut Lenin, kebenaran relatif adalah pencerminan dari obyek yang relatif benar, yang terbatas dari manusia]. [setiap kebenaran adalah kebenaran yang obyektif]. [kebenaran relatif adalah kebenaran yang tidak sempurna, tidak lengkap] Mengenai Teori Korespondensi tentang kebenaran dapat disimpulkan sebagai berikut: Kita mengenal dua hal, yaitu : pertama pernyataan dan kedua keyataan. Menurut teori ini : kebenartan ilah kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan sesuatu sendiri. Sebagai contoh dapat dikemukakan: " Surabaya adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Timur sekarang" ini adalah sebuah pernyataan; dan apabila kenyataannya memang Surabaya adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ", maka pernyataan itu benar, maka pernyataan itu adalah suatu kebenaran. Rumusan teori korespondensi tentang kebenaran itu bermula dari ARIETOTELES, dan disebut teori penggambaran yang definisinya berbunyi sebagai berikut : [kebenaran adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan]. 5 " Relative truth is incomplete correspondence of knowledge to reality. Lenin called this truth the relatively true reflection of an object which is independent of man" "Every truth is objective truth” "Relative truth is imperfect, incomplete truth.
  • 6. RINGKASAN BELAJAR FILSAFAT ILMU Djoko adi walujo TEORI KONSISTENSI TENTANG KEBENARAN. Teori yang kedua adalah Teori Konsistensi. The Consistence Theory Of Truth, yang sering disebut dengan The coherence Theory Of Truth. [Menurut teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan (judgment) dengan sesuatu yang lalu, yakni fakta atau realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri]. Dengan demikian, kebenaran ditegakkan atas hubungan antara putusan yang baru dengan putusan-putusan lainnya yang telah kita ketahui dan akui benarnya terlebih dahulu. Jadi suatu proposisi itu cenderung untuk benar jika proposisi itu coherent [saling berhubungan] dengan proposisi yang benar, atau jika arti yang terkandung oleh proposisi tersebut koheren dengan pengalaman kita. [Suatu kepercayaan adalah benar, bukan karena bersesuaian dengan fakta, melainkan bersesuaian/selaras dengan pengetahuan yang kita miliki] [Jika kita menerima kepercayan-kepercayaan baru sebagai kebenaran-kebenaran, maka hal itu semata-mata atas dasar kepercayaan itu saling berhubungan [cohere] dengan pengetahuan yang kita miliki] 6 " According to this theory truth is not constituted by the relation between a judgment and something else, a fact or really, but by relations between judgment themselves " " A belief is true not because it agrees with fact but because it agrees, that is to say, harmonizes, with the body knowledge that we presses” "It the maintained that when we accept new belief as truths it is on the basis of the manner in witch they cohere with knowledge we already posses” “A judgment is true it if consistent with other judgment that are accepted or know to be true. True judgment is logically coherent with other relevance judgment”
  • 7. RINGKASAN BELAJAR FILSAFAT ILMU Djoko adi walujo [suatu putusan adalah benar apabila putusan itu konsisten dengan putusan-putusan yang terlebih dahulu kita terima, dan kita ketahui kebenarannya. Putusan yang benar adalah suatu putusan yang saling berhubungan secara logis dengan putusan-putusan lainnya yang relevance] Jadi menurut teori ini, putusan yang satu dengan putusan yang lainnya saling berhubungan dan saling menerangkan satu sama lainnya. [Kebenaran adalah saling hubungan yang sistematik] [kebenaran adalah konsistensi, selaras, kecocokan] Selanjutnya teori konsistensi/koherensi ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Lihat box 7 Pertama : Kebenaran adalah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan lainnya yang lebih dahulu kita akui/ terima/ ketahui kebenarannya. Kedua: Teori ini dapat juga dinamakan teori justifikasi tentang kebenaran, karena menurut teori ini suatu putusan dianggap benar apabila mendapat justifikasi putusan- putusan lainnya yang terdahulu yang sudah dikatahu kebenarannya. Misalnya: Bungkarno, adalah ayahanda Megawati Sukarno Puteri, adalah pernyataan yang kita ketahui, kita terima, dan kita anggap benar. Jika terdapat penyataan yang koheren dengan pernyataan tersebut diatas, maka pernyataan ini dapat dinyatakan Benar. Kerena koheren dengan pernyataan yang dahulu: Misalnya. - Bungkarno memiliki anak bernama Megawati Sukarno Putri - Anak-anak Bungkarno ada yang bernama Megawati Sukarno Putri - Megawati Sukarno Putri adalah keturunan Bungkarno - Dll "The truth is systematic coherence” " Truth is consistency”
  • 8. RINGKASAN BELAJAR FILSAFAT ILMU Djoko adi walujo TEORI PRAGMATISME eori ketiga adalah teori pragmatisme tentang kebenaran, the pragmatic [pragmatis] theory of truth. Pragmatisme berasal dari bahasa Yunani pragma, artinya yang dikerjakan, yang dapat dilaksanakan, dilakukan, tindakan atau perbuatan. T Falsafah ini dikembangan oleh seortang orang bernama William James di Amerika Serikat. Menurut filsafat ini dinyatakan, bahwa sesuatu ucapan, hukum, atau sebuah teori semata-mata bergantung kepada asas manfaat. Sesuatu dianggap benar jika mendatangkan manfaat. Suatu kebenaran atau suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan manusia. Teori, hipotesa atau ide adalah benar apabila ia membawa kepada akibat yang memuaskan, jiak membawa akibat yang memuaskan, dan jika berlaku dalam praktik, serta memiliki nilai praktis, maka dapat dinyatakan benar dan memiliki nilai kebenaran. Kebenaran terbukti oleh kegunannya, dan akibat-akibat praktisnya. Sehingga kebenaran dinyatakan sebagai segala sesuatu yang berlaku. Menurut William James “ ide-ide yang benar ialah ide-ide yang dapat kita serasikan, jika kita umumkan berlakunya, kita kuatkan dan kita periksa. Menurut penganut praktis, sebuah kebenaran dimaknakan jika memiliki nilai kegunaan [utility] dapat dikerjakan [workability], akibat atau pengaruhnya yang memuaskan [satisfactory consequence]. Dinyatakan sebuah kebenaran itu jika memilki “hasil yang memuaskan “ [Satisfactory result], bila : 1. Sesuatu yang benar jika memuaskan keinginan dan tujuan manusia 2. Sesuatu yang benar jika dapat diuji benar dengan eksperimen 3. Sesuatu yang benar jika mendorong atau membantu perjuangan biologis untuk tetap ada. Diskusikan dan lakukan refleksi: 8  Kebenaran adalah saling hubungan yang sistematik  Kebenaran karena otoritas acap kali menipu mengapa demikian ?  Jika suatu putusan sesuai dengan fakta, maka dapat dikatakan benar ; Jika tidak maka dapat dikatakan salah, mengapa demikia
  • 9. RINGKASAN BELAJAR FILSAFAT ILMU Djoko adi walujo KEBENARAN DALAM MATRIK: SUMBER Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama dan Filsafat Dr. Ali Anwar, MSi, dan Drs. Tono TP.) TEORI KOHERENSI Teori kebenaran saling berhubungan Perumusan Protagoras, dikembangkan : Hegel (abad 19) Prinsip Deduksi (Umum  Khusus) Tingkat Kebenaran Kuat/lebih meyakinkan URAIAN/CONTOH • Sesuatu itu benar jika ia mengandung yang koheren, artinya kebenaran itu konsisten dengan kebenaran sebelumnya • Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dan pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui dan diakui benar • Suatu kepercayaan adalah benar bukanlah karena bersesuaian dengan fakta, melainkan karena ia bersesuaian atau berselarasan dengan binaan pengetahuan yang kita miliki TEORI KORESPONDENSI Suatu itu benar jika ada yang dikonsepsikan sesuai dengan obyeknya (Fakta) Perumusan Bertrand Rusel (1872-1970), awalnya Aritoteles Prinsip Induksi (KhususUmum) Tingkat Kebenaran Tingkat kebenaran agak rendah karena sifat metode induksi itu sendiri URAIAN/CONTOH • Kebenaran dicapai setelah diadakan pengamatan dan pembuktian (Observasi dan Verifikasi) • Kebenaran itu berupa kesesuaian (korespondensi) antara apa yang dimaksud oleh suatu pendapat dan apa yang sungguh-sungguh merupakan fakta TEORI PRAGMATIS Suatu itu benar jika menimbulkan akibat positif Pencetusnya Charles S, Pierce (1835-1914) Para Ahlinya William James (1842-1910), Jhon Dewey (1859-1952) Tingkat Kebenaran Lemah (ada unsure subyektivisme) URAIAN/CONTOH • Benar tidaknya suatu pendapat, teori, atau dalil semata-mata beragantung pada faedah dan tidaknya pendapat tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam penghidupannya yaitu ada nilai praktis, ada hasilnya, berguna, memuaskan (satisfies), berlaku (work) • Bagi pragmatism, suatu agama bukan benar karena Tuhan yang disembah atau TUhan itu benar-benar ada, tetapi karena pengaruhnya yang positif dan 9
  • 10. RINGKASAN BELAJAR FILSAFAT ILMU Djoko adi walujo berkat kepercayaan itu, masyarakat jadi tertib RUJUKAN YANG DIGUNAKAN Alex Lanur OFM [1993] Hakikat Pengertahuan dan Cara Kerja Ilmu-ilmu : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta 91:99 Alfon Taryadi [1989] Epistemologi Pemecahan Masalah [menurut Karl. R. Popper] : Penerbit PT Gramedia Jakarta Bab III 67:89 Amsal Bakhtiar [2004] Filsafat Ilmu : PT Raja Grafindo Persada Jakarta Bab III 85 : 1224 Jujun Surisamantri [2004] Ilmu Dalam Perpektif [Sebuah kumpulan karangan tentang hakikat ilmu]: Yayasan Obor Indonesia Jakarta Bab IV 61:70 --------------------- [2004] Filsafat Ilmu [Sebuah Pengantar Populer] : Yayasan Sinar Harapan Jakarta Bab V 165:211, ---------------------[2004] Ilmu Dalam Perpektif Moral, Sosial dan Politik Penerbit Gramedia JakartaBab 10 74:87 Bab XI 81:87 Mohammad Muslih [[2004] Filsafat Ilmu [Kajian atas asumsi Dasar Paradigma dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan] : Penerbit Belukar  Bab V 89:119 Mohammad Zaenudin[2003] Menggoyang Pikiran [ Menuju Alam Makna] : Penerbit Pustaka Remaja  Bab VII 62 : 79 Noeng Muhadjir [2001] Filsafat Ilmu [Positivisme, Postpositivisme, dan Postmodernisme] : Penerbit Rake Sarasin Yogyakarta Bab III 51 : 54 09/10/2013 10