SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 106
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. W UMUR 31
TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 5 HARI DENGAN
EMESIS GRAVIDARUM TRIMESTER II
DI BPS KETUT DANI, S.ST
TAHUN 2015
STUDI KASUS
Disusun Oleh :
DINA RIANTI
201207140
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
i
2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. W UMUR 31
TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 5 HARI DENGAN
EMESIS GRAVIDARUM TRIMESTER II
DI BPS KETUT DANI, S.ST
TAHUN 2015
STUDI KASUS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Ahli Madya Kebidanan
Disusun Oleh :
DINA RIANTI
201207140
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
ii
3
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim penguji ujian akhir program pendidikan
Diploma 111 kebidanan Adila pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 31 Juli 2015
Penguji I Penguji II
Zendri Julistia, S.Kep.,M.kes Ervina I. Harianja, S.ST
NIK.20155051065 NIK.2009111020
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
dr. Wazni Adila, MPH
NIK.2011041008
iii
4
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. W UMUR 31
TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 5 HARI DENGAN
EMESIS GRAVIDARUM TRIMESTER II
DI BPS KETUT DANI, S.ST
TAHUN 2015
Dina Rianti, Zendri Julistia, S.Kep.,M.Kes, Ervina Irawati Harianja, S.ST
INTISARI
Emesis Gravidarum pada TM I-11 ini sering dirasakan pada ibu hamil. Permasalahan tersebut
mendasari rumusan masalah“Bagaimanakah Asuhan Kebidanan ibu hamil terhadap Ny W umur 31
tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari dengan penatalaksanan EMESIS
GRAVIDARUM trimester II di BPS Ketut Dani,SST Bandar Lampung tahun 2015?”
Studi kasus ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini untuk memahami
serta mempelajari dan memberikan asuhan kebidanan bagi ibu hamil dengan Emesis Gravidarum,
Teknik memperoleh data yang digunakan antara lain yaitu data primer dan data sekunder. Studi
kasus ini adalah Ny.w umur 31 tahun tempat penelitan bidan Ketut Dani,SST waktu pengambilan
data dari tanggal 20 mei sampai 27 mei 2015.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa kehamilan merupakan suatu hal yang fisiologis yang
dialami oleh setiap wanita, namun dari beberapa wanita hamil tidak semuanya mengalami semua
ketidaknyamanan yang umum muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat
ringan hingga berat. Cara mengatasi keluhan emesis gravidarum ini didasarkan pada gejala yang muncul.
Kata kunci : Kehamilan, Emesis Gravidarum Trimester II
Kepustakaan : 13 (2005 sampai 2015)
Jumlah Halaman : 86 Halaman
iv
5
CURRICULUM VITAE
Nama : Dina Rianti
Nim : 201207140
Tempat/Tanggal lahir : Gunung Sari,20 Desember1994
Alamat : Rawa Tingkat,Kec.Bandar Negri
Suoh,Kab.LAMBAR
Institusi : Akademi Kebidanan Adila
Angkatan : Tujuh (VII)
Biografi :
1. SDN 1 Gunung sari,Lampung Barat Lulus tahun 2006
2. SMPN 1 Bandar Negri Suoh Lampung Barat lulus tahun 2009
3. SMA N 1 Way Tenong, Lampung Barat Lulus tahun 2012
4. D III Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Lulus Tahun 2015
v
6
MOTTO
“Bercermin dari sebuah kesalahan
&
Berusaha tuk menjadi lebih baik”
By.
Dina Rianti
vi
7
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Studi kasus ini, dan dibalik penyelesaian
tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang
telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat
terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah
2. Terima kasih buat keluarga besar tercinta yang selalu memberikan
semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi
penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis
lakukan.
3. Rekan- rekanku tercinta Akbid ADILA khususnya tingkat III yang selalu
mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini.
4. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung
sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimah kasih
atas partisipasi dan dukungannya selama penulis menyelesaikan tugas
akhir Diploma Kebidanan ini.
vii
8
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis
ilmiah ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I1
Terhadap Ny.w Umur 31 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 Minggu 5 Hari.”
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, maka
penulis mengucapkan terimakasih kepada
1. dr.Wazni Adila, MPH selaku Direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung.
2. Ibu Sustiana.Amd keb.Skm dan ibu Andestiyana Septiyaningsih, S.ST,M.Kes
selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
3. Bidan Ketut Dani, S.ST pemilik BPS di Barannila Raja basa, Bandar lampung
4. Seluruh Dosen dan staf serta almamater ku tercinta Akademi Kebidanan
Adila Bandar Lampung.
Penulis menyadari penyusunan Karya tulis ini masih jauh daari kesempurnaan dan
berharap semoga isi karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa
saja yang memerlukannya dimasa sekarang dan yang akan datang. Aamiin.
Bandar Lampung, November 2015
Penulis
viii
9
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN JUDUL.......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................ iii
INTISARI........................................................................................... iv
CURICULUM VITAE....................................................................... v
MOTTO ............................................................................................ vi
PERSEMBAHAN .............................................................................. vii
KATA PENGANTAR........................................................................ viii
DAFTAR ISI...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .............................................................. 3
1.3.Tujuan Penulis.................................................................... 3
1.4.Ruang Lingkup .................................................................. 5
1.5.Manfaat Penulisan .............................................................. 5
1.6.Metodelogi Dan Tehnik Memperoleh Data......................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Medis ........................................................ 8
2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan..................................... 29
2.3 Landasan Hukum Kewenangan Bidan................................ 48
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian.......................................................................... 50
3.2 Matriks............................................................................... 59
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian.......................................................................... 66
4.2 Interpretasi Data................................................................. 76
ix
10
4.3 Antisipasi Masalah Potensial .............................................. 76
4.4 Tindakan Segera................................................................. 77
4.5 Intervensi ........................................................................... 78
4.6 Implementasi...................................................................... 80
4.7 Evaluasi.............................................................................. 82
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 83
5.2 Saran.................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
11
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Matriks..........................................................................................59
xi
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Permohonan Pengambilan Data
Lampiran 2 : Surat Balasan Pengambilan Data Serta Melakukan Asuhan
Lampiran 3 : Jadwal Penelitian
Lampiran 4 : SAP dan Leaflet
Lampiran 5 : Dokumentasi
Lampiran 6 : Lembar konsul
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut data World Health Organitation (WHO), Pada tahun 2012,
Kematian ibu adalah sangat tinggi. Sekitar 800 perempuan meninggal akibat
komplikasi kehamilan atau melahirkan-terkait di seluruh dunia setiap hari.
Pada tahun 2010, 287 000 perempuan meninggal selama dan setelah
kehamilan dan persalinan. Hampir semua kematian terjadi di rangkaian
rendah sumber daya, dan sebagian besar dapat dicegah.
http://astari0430nursing.blogspot.co.id/2013/05/kematian-ibu-menurut-who-
mei -2012.html
“Survei politik cenderung tidak objektif, karena publikasi terhadap hasil
survei lebih kepada tujuan untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas
tokoh tertentu,” kata Agung, saat ditemui di Peluncuran Hasil Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, di Jakarta, Rabu 25
September 2013.
http://nasional.sindonews.com/read/787480/15/data-sdki-2012-angka-kematian-
ibu-melonjak-1380122625
Berdasarkan Survey Demografis dan Kesehatan Indonesia (SDKI 2013) AKI
Provinsi Lampung mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB
mencapai 30 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan target MDGs 2015 AKI
102 per 100 ribu dan AKB 23 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2013 ).
2
Didapatkan hasil survey di BPS Ketut Dani Bandar Lampung, terdapat 2 ibu
hamil TM 1, yang mengalami Emesis Gravidarum.
Hormon esterogen membuat pengeluaran asam lambung meningkat yang
dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersaliva), daerah
lambung menjadi panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi
hari yang disebut morning sickness. Muntah yang terjadi pada ibu hamil
disebut Emesis Gravidarum. (Dewi dan Sunarsih,2011,h,97).
Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada (heartburn) dan sendawa,
yang kemungkinan terjadi karna makanan lebih lama berada didalam
lambung dan karena relaksasi sfingter dikerongkongan bagian bawah yang
memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan
(Sulistyawati,2009,h,63).
Morning sickness atau mual muntah pada ibu hamil yang terjadi pada awal
kehamilan sampai minggu ke 16 kahamilan, penyebab morning sickness
belum diketahui, tetapi perubahan pada salura cerna dan peningkatan kadar
HCG dalam darah menyebabkan morning sickness pada trimester kedua
kehamilan, nausea dan muntah lebih jarang meningkat (Kamariyah, et
all.2014,h.36).
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena adanya perubahan
lambung dan aliran balik asam lambung ke esophagus bagian bawah
produksi asam lambung menurun sehingga terjadi mual muntah kerena
3
pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga
motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang (Kuswanti,2014,h.84).
Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan pada tanggal 20 Mei 2015
di BPS Ketut Dani, S.ST Bandar Lampung terdapat 2 ibu hamil yang
mengalami Emesis Gravidarum, dan salah satunya yaitu Ny.W umur 31 tahun
G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar
Lampung tahun 2015, sehingga penulis tertarik mengambil judul, ”Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Pada Ny.W Umur
31 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 Minggu 5 Hari Di BPS Ketut Dani
Bandar Lampung Tahun 2015.
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimanakah Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan emesis
gravidarum terhadap Ny.W 31 tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5
hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan emesis gravidarum terhadap Ny. W usia 31 tahun
G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 Hari di BPS Ketut Dani Bandar
Lampung Tahun 2015.
4
2. Tujuan khusus
a. mampu melakukan pengkajian terhadap Ny. W usia 31 tahun G3P2AO
usia kehamilan 18 minggu 5 Hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung
tahun 2015.
b. mampu melakukan interprestasi data terhadap Ny.W 31 tahun
G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar
Lampung Tahun 2015.
c. mampu menentukan diagnosa potensial Ny. W usia 31 tahun G3P2AO
usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung
Tahun 2015.
d. mampu melakukan tindakan antisipasi masalah terhadap Ny. W usia 31
tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu5 hari di BPS Ketut Dani
Tahun 2015.
e. mampu merencanakan asuhan yang akan dilakukan terhadap Ny. W
usia 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut
Dani Bandar Lampung Tahun 2015.
f. mampu melaksanakan asuhan kebidanan terhadap Ny. W usia 31 tahun
G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar
Lampung Tahun 2015.
g. mampu melakukan evaluasi hasil asuhan yang diberikan terhadap Ny.
W usia 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS
Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015.
5
1.4 Ruang Lingkup
1. Sasaran
Objek dalam karya tulis ilmiah ini adalah 1 orang ibu hamil yaitu Ny.W
Usia 31 tahun G3P2A0 Usia kehamilan 18 minggu 5 hari yang mengalami
emesis gravidarum.
2. Tempat
Dalam karya tulis ini penulis mengambil kasus di BPS Ketut Dani Bandar
Lampung.
3. Waktu
Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Mei 2015.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi mahasiswa
Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung dalam menerapkan ilmu
pengetahuan tentang emesis gravidarum dan sebagai acuan penelitian
berikutnya.
2. Bagi lahan praktek
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam menerapkan
manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya ibu hamil dengan
keluhan emesis gravidarum.
3. Bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang kehamilan khususnya tentang emesis gravidarum.
6
4. Bagi pasien.
Emesis gravidarum yang dialami Ny. W dapat teratasi sehingga emesis
gravidarum yang dialami Ny. W tidak sampai mengganggu aktivitas ibu
dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari dan untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil khususnya Ny. W tentang emesis gravidarum yang
dialami dalam kehamilannya saat ini.
1.6 Metodologi Dan Teknik Memperoleh Data
1. Metodologi Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode
penulisan deskriptif. Metode penulisan deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang dilakukan dangan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian
deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi,
pengolahan analisis data, membuat kesimpulan, dan laporan.
2. Teknik Memperoleh data
Untuk memperoleh data, teknik yang digunakan sebagai berikut :
a. Data primer
1) Wawancara
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan
data, dimana penelitian mendapatkan keterangan atau pendirian
secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden)
(Notoatmodjo, 2005,h.102).
7
Pada penelitian ini teknik wawancara yang digunakan yaitu: auto
anamnesa adalah anamnesis yang dilakukan kepada pasien langsung,
jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari
sumbernya (Sulistyawati,2009,h,166)
a) Pengkajian fisik
Adalah suatu pengkajian yang dapat dipandang sebagai bagian
tahap pengkajian pada proses keperawatan atau tahap pengkajian
atau pemeriksaan klinis dari system pelayanan terintegrasi, yang
prinsipnyaa menggunakan cara-cara yang sama dengan
pengkajian fisik kedokteran, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi (Prihardjo,2006,h,2-3).
b) Data sekunder
1) Studi pustaka
Studi pustaka adalah merupakan hal penting yang sangat
penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu
penelitian, study pustaka didapat dari sumber buku atau pun
internet yang menunjang karya tulis ilmiah.
2) Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah semua bentuk informasi yang
berhubungan dengan dokumen, baik dokumen yang resmi atau
tidak resmi, semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan (Notoatmodjo,2005;h.62-63).
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Tinjauan Teori Medis
2.1.1 Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Prawirohardjo, 2010. h. 213).
Agar terjadi ke hamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum
tepat di hari wanita ovulasi karerna sperma dapat hidup sampai tiga
hari di dalam vagina ( Sulistyawati, 2009; h. 35).
Proses kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambung dan
Terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zogot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba,et. all, 2010. h, 75)
9
2.1.2 Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda Presumtif/Dugaan Hamil
1) Berhentinya Menstruasi (Amenorea)
Pada seorang wanita sehat yang sudah Mengalami menstruasi
spontan, teratur dan dapat diperkirakan. Jika dengan penghentian
mendadak menstruasinya sangat mendukung terjadinya kehamilan.
2) Mual dan Muntah (Nause and Vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama, karena sering terjadi pada pagi hari (morning
sicness).
3) Perubahan pada Payudara
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri yang disebabkan oleh
adanya pengaruh hormon yaitu estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli payudara.
4) Meningkatnya pigmentasi kulit
Meningkatnya pigmentasi kulit ini dipengaruhi oleh hormone
kortikosteorid plasenta. Dijumpai dimuka (cloasma gravidarum)
areola leher, dan dinding perut (linea nigra).
5) Letih (Fatique)
Mudah letih adalah ciri kehamilan dini yang sering terjadi dan
memberikan ciri diagnostik yang berharga.
10
6) Gangguan Kencing
Selama kehamilan, ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi
pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum
persalinan ( pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat
penekanan rahim yang membesar).
7) Ngidam Makanan
Merasa sangat ingin menikmati makanan tertentu, biasanya buah-
buahan yang rasanya asam.
8) Sakit Kepala
Hal ini sering disebabkan oleh adanya pengaruh hormon, dan dapat
diatasi dengan teknik relaksasi, istirahat, atau mandi air hangat.
b. Tanda Tidak Pasti Hamil
1) Pembesaran Abdomen
Setelah 12 minggu kehamilan, uterus biasanya dapat diraba
melalui dinding abdomen, tepat diatas simfisis.Kemudian uterus
secara bertahap bertambah besar sampai akhir kehamilan.
Umumnya pembesaran abdomen selama usia subur pada wanita
secara kuat mengesahkan kehamilan.
2) Perubahan pada Cerviks
Pada kehamilan 6-8 minggu, servik menjadi sangat lunak.
Konsistensi jaringan servik lebih mirip dengan konsistensi bibir
pada mulut dari pada cartilago hidung, seperti pada wanita yang
sedang tidak hamil.
11
3) Kontraksi Braxton Hick
Selama kehimilan uterus mengalami kontraksi–kontraksi yang
dapat diraba, biasanya tanpa nyeri dengan interval yang teratur
mulai dari kehamilan dini. Kontraksi kontraksi ini dapat bertambah
jumlah dan amplitudonya kalau uterus dimasase.
4) Tanda Chadwick
Selama kehamilan, mukosa vagina sering kelihatan gelap merah
kebiruan atau merah muda.
5) Teraba Ballotement
Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil
dibandingkan dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya
tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan
janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali
pada posisi semula
c. Tanda Pasti Hamil
1) Identifikasi Kegiatan Jantung Janin
Mendengarkan atau menemukan denyut jantung janin menjamin
diagnosa kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat diidentifikasi
dengan auskultasi menggunakan fetoskop dengan prinsip doppler
ultrasonik dan dengan menggunakan sonografi.
2) Denyut jantung
janin dapat dideteksi setelah 17 minggu gestasi. Dalam kondisi
normal denyut jantung janin berkisar dari 120 sampai 160 denyut
12
semenit dan terdengar sebagai sebuah bunyi ganda mirip detikan
jam dibawah bantal.
3) Persepsi Gerakan Janin
Tanda positif kehamilan kedua adalah adanya gerakan–gerakan
janin dalam pemeriksaan. Setelah kehamilan 20 minggu, gerakan
janin dapat dirasakan pada interval waktu yang tidak tentu, dengan
meletakkan tangan pemeriksa pada abdomen pada wanita tersebut.
4) Terlihat tulang–tulang janin dalam photo rontgen.
2.1.3 Perubahan fisik selama hamil
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan
perubahan ini akan menghilang setelah persalinan. Jantung dan pembuluh
darah. Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung
setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30-
50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan
mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu.Karena curah
jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga
meningka (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90
kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak
menurun karena rahim yang membesar menekan vena yang membawa
darh dari tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat
sebesar 30%, Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25%
diatas batas kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas
kehamilan.Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan
terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Karena
13
janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada
akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut
jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan
dengan wanita yang tidak sedang hamil. Rontgen dada dan EKG
menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar
murmur jantung tertentu serta ketidakteraturan irama jantung.
Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi
beberapa kelainan irama jantung mungkin akan memerlukan pengobatan
khusus. Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi
akan kembali normal pada trimester ketiga.Selama kehamilan, volume
darah dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah
merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%.
Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih (yang berfungsi
melindungi tubuh terhadap infeksi) selama kehamilan, pada saat
persalinan dan beberapa hari setelah persalinan, agak meningkat.
a. Sistem urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah
yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang
puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat
sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang
akibat penekanan rahim yang membesar).
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring
dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat
14
kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih
ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan,
peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita
hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim
pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi
perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas
ginjal dan curah jantung.
b. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus
bagian bawah sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit
semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh
tingginya kadar progesteron.
Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada (heartburn )dan
sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama
berada didalam lambung dan karena relaksasi sfingter di
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung
mengalir kembali kekerongkongan.
c. Kulit
Topeng kehamilan (cloasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan
yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga
terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian
tengah biasanya tampak garis gelap.
Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran
seperti laba-laba) bisa muncul di kulit, biasanya di atas pinggang.
15
Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis
seringkali tampak di tungkai bawah.
d. Payudara
Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami
banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa
perubahan yang dapat di amati oleh ibu adalah sebagai berikut :
1) Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
2) Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertrofi kelenjar alveoli.
3) Banyangan vena-vena lebih membiru.
4) Hiperpigmentasi pada areola dan puting susu.
5) Kalau dipers akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwrna
kuning.
e. Sistem endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH
dan FSH merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan
bepindah kepermukaan ovarium di mana ia di lepaskan. Folikel yang
kosong disebut korpus luteum dirangsang oleh LH untuk
memproduksi progesteron. Progesteron dan esterogen merangsang
poliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus dalam upaya
mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi). Plasenta yang
terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah
pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk
memproduksi esterogen dan progesteron.
16
f. Uterus
Peningkatan berat badan dari 60 gram – 100 gram pada akhir
kehamilan. Pada minggu ke 12 uterus keluar dari rongga panggul
sehingga dapat teraba diatas simpisis. Pada minggu ke 20 uterus
memasuki rongga peritoneum. Fundus menjadi lebih bulat dan tebal.
Pada trimester III uterus msnipis dan lebih lembut sehingga
pergerakan janin dapat diraba dan diobservasi. Pada minggu ke 36
janin mulai turun kerongga panggul karena jaringan dasra panggul
melunak dan gerankan yang baik dari otot rahim
(Sulistyawati, 2012; h. 59-66 ).
g. Kebutuhan ibu hamil
1) Kebutuhan nutrisi
Pada masa kehamilan ibu hamil harus menyediakan nutrisi yang
penting untuk kebutuhan anak dan dirinya sendiri, kebutuhan
wanita hamil banyak mandapat perhatian dari berbagai komite
di sejumlah negara.
Kebutuhan energi Tm 1: penambahan energy 180 kkal/hari
Tm 11: penambahan 300 kkal/hari
(Jannah, 2012. h, 145-146).
2) Kebutuhan gizi selama hamil
a) Kebutuhan energy
Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada
ibu hamil untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285
kkal per hari. Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok
17
kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada TM 1
kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau
pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah
tambahan energi ini terus meningkat pada TM II dan III untuk
pertumbuhan janin (Sulistyawati, 2009; h.108).
b) Kebutuhan zat besi
Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%,
dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan
makanan ibu selama hamil, melainkan perlu ditunjang dengan
suplemen zat besi dan pemberian suplemen zat besi dapat
diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram
setiap hari selama kehamilan. Pemantauan konsumsi
suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara
minum yang benar karena ini akan sangat mempengaruhi
efektifitas penyerapan zat besi, vitamin c dan protein hewani
merupakan elemen yang sangat membantu dalam penyerapan
zat besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan
fitrat (terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat
penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat
makanan yang menghambat penyerapan zat besi tersebut tidak
bermanfaat bagi tubuh, zat-zat ini tetap di konsumsi namun
jangan diminum bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah
jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi.
18
c) Asam Folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang meningkat
dua kali lipat selam hamil. Asam folat sangat bermanfaat
dalam metabolisme normal makanan menjadi energi,
pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel
dan pembentukan heme. Jika kekurangan asam folat maka ibu
akan menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare,
depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini
terus berlanjutdan tidak segera di tangani maka pada ibu
hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan
bentuk tulang belakang janin. Jenis makanan yang banyak
mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur
berdaun hijau (bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan
(kacang kering, kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan,
daging, buah jeruk, dan telur. Menurut Widya Karya Pangan
Nasional pemberian asam folat pada ibu hamil dengan
besaran 280,660 dan 470 mikrogram yaitu untuk TM I, II, dan
III. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi
atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang
belakang dan otak di bentuk pada minggu pertama kehamilan.
19
d) Senam hamil
Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah,
nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan
tidur menjadi lebih nyeyak, bidan hendaknya menyarankan
agar ibu hamil melakukan masing masing gerakan sebanyak
dua kali pada awal latihan dan dilanjutkan dengan kecepatan
dan frekuansi
Menurut kemampuan dan kehendak mereka sendiri minimal
lima kali tiap gerakan (Sulistyawati, 2009, h, 111)
e) Istirahat tidur
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah
satunya beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan
sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan oleh
karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil
pada trimester ahir kehamilan sering di iringi dengan
bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu kesulitan
untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk
tidur (Sulistyawati, 2009, h. 108-117).
h. Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
1) Kehamilan muda
Ketika kita mengikuti langkah langkah proses kebidanan bidan
harus waspada terhadap tanda bahaya dalam kehamilan.
20
Enam tanda bahaya selama periode antenatal
a) Perdarahan pervaginam
b) Sakit kepala yang hebat
c) Pandangan kabur
d) Nyeri abdomen yang hebat
e) Bengkak pada muka dan tangan
f) Bayi kurang bergerak seperti biasa.
(Hani, et. All, 2010, h. 107).
a) Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan
bahkan dapat membahayakan kehidupan. Faktor-faktor yang
dapat menimbulkan hiperemesis adalah sebagai berikut :
(1) Kemungkinan villi korialis masuk kedalam darah.
(2) Adanya faktor alergi.
(3) Adanya faktor predisposisi, seperti primigravida.
(4) Adanya faktor psikologis, seperti ketidakharmonisan
dakam rumah tangga, kehamilan yang tidak diinginkan,
atau ketidaksiapan untuk mamiliki anak (takut untuk anak).
(5) Kehamilan mola
Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion
(corionic villi ) yang tumbuh berganda berupa gelembung
kecil yang mengandung banyak cairan sehingga
menyerupai anggur atau mata ikan.
21
(6) Kehamilan ektopik
Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil
konsepsi tidak berada didalam endometrium uterus.
2) Kehamilan lanjut
a) Perdarahan pervaginam
Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22
minngu sampai setelah persalinan. Dikatakan tidak normal
jika, keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan,
terkadang perdarahan banyak atau disertai nyeri.
b) Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang menunjukan masalah serius adalah sakit
kepala yang hebat, yang menetap, dan tidak hilang dengan
istirahat, kadang-kadang disertai dengan penglihatan kabur
atau berbayang.
c) Penglihatan kabur
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubaahan visual yang mendadak,
misalnya pandangan yang kabur atau berbayang secara
mendadak, dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklamsi.
d) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Bengkak bisa menunjukan masalah serius jika muncul pada
muka dan tanggan, tidak hilang dengan istirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain.
22
e) Keluar cairan pervaginam
Harus dapat dibedakan antara urin dengan air ketuban, jika
keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih
keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan
belum cukup bulan hati-hati akan adanya persalinan preterm
dan komplikasi infeksi intrapartum.
f) Gerakan janin tidak terasa
Kesehjahteraan janin dapat diketaui dari keaaktifan gerakanya.
Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu,
maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim.
g) Nyeri perut hebat
Pada kehamilan lanjut jika ibu merasakan nyeri yang hebat,
tidak berhenti setelah beristirahat, disertai denagn tanda-tanda
syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin
memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan
beratnya syok, maka kita harus waspadai terjadinya solusio
plasenta (Sulistyawati, 2012; h. 163-176 ).
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang
disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan
menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena
terdapat peningkatan hormon esterogen, progesteron, dan
dikeluarkanya human chorionic gonadotropine plasenta.
Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis
gravidarum ( Manuaba, 2010; h. 227 ).
23
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi emesis gravidarum (mual
muntah).
a) Faktor predisposisi
(1) Primigravida
(2) Hidramnion
(3) Kehamilan ganda
(4) Mola hidatidosa.
b) Faktor psikologis
(1) Rumah tangga yang retak
(2) Hamil yang tidak diinginkan
(3) Takut terhadap kehamilan dan persalinan
(4) Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu.
c) Gejala klinis
Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing,
terutama pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan
berumur 4 bulan.
4) Penyebab
a) Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga peningkatan hormon
kelamin yang diproduksi selama hamil.
b) Perubahan hormon yang akan mengakibatkan perubahan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, terutama pagi
hari.
24
c) Perasaan mual dan muntah disebabkan karena selama hamil
muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh
hormon hipofise.
5) Cara mengatasi
a) Makan sering dengan porsi kecil, misalnya setiap dua jam
sekali (bahkan malam hari bisa dilakukan)
b) Menghindari makanan yang berbau tajam, terlalu asin atau
makanan berbumbu.
c) Mencoba ngemil crackers setelah bangun pagi.
d) Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu,
pisang, kentang, nasi sereal dan tahu).
e) Minum jus manis di pagi hari.
f) Mendapat dukungan dari pasangan dan mencoba mengurangi
stress.
6) Penanganan emesis granvidarum
Penanganan emesis gravidarum yang dapat dilakukan :
a) Komunikasi, informasi dan edukasi ( KIE ) tentang hamil
muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis
gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur
kehamilan 4 bulan.
b) Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat
tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan
syaraf pusat.
25
c) Nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi
lebih sering. Makanan yang merangsang timbulnya mual
muntah dihindari.
d) Disarankan tidak tidak dikonsumsi makanan yang digoreng,
mentega, margarin, minyak
e) Dihindari makanan yang menimbulkan gas (ketimun, brokoli,
kol, bawang dan kacang kering)
f) Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit
pada emesis gravidarum:
(1) Vitamin yang diperlukan (vitamin B compleks,
mediamer B6 sebagai vitamin dan antimuntah).
(2) Pengobatan (sedatif ringan luminal 3x30 mg (barbiturat),
valium, antimual-muntah stimetil, primperan, emetrol
3x30mg.
(3) Nasihat pengobatan (banyak minum air dan minuman
lain, hindari minuman atau makanan yang asam untuk
mengurangi iritasi lambung).
(4) Nasihat kontrol antenatal (pemeriksaan hamil lebih
sering, segera datang bila terjadi keadaan abnormal).
(Manuaba, 2010; h. 227-228 ).
g) Diet
Beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil untuk
menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain :
mengkonsumsi makanan dengan porsi yang cukup dan teratur,
26
menghindari makanan yang terlalu pedas atau asin,
menghindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi,
menghindari makanan dan minuman yang mengandung
alkohol, menghindari makanan yang mengandung bahan
pengawet dan zat pewarna dan menghindari merokok.
h) Komplikasi
Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat,
dan begitu menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di
rumah sakit. Salah satu komplikasi yang paling sering dialami
adalah dehidrasi atau disebut juga kekurangan cairan.
Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan
cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan
mempengaruhi janin yang ada dalam kandungan.
2.1.4 Tujuan Asuhan kehamilan
a. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehjahteraan ibu
dantumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehjahteraan fisik, mental,
serta sosial ibu dan bayi.
c. Menemukan secara dini masalah/gangguan dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan.
d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu
maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
27
2.1.5 Standar Asuhan Kehamilan
Standar pelayanan ante natal care (ANC).
a. Ukur tinggi badan/berat badan.
b. Ukur tekanan darah.
c. Ukur tinggi fundus uteri.
d. Pemberian imunisasi TT.
e. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet selama kehamilan).
f. Test terhadap penyakit menular seksual/VDRL.
g. Temu wicara/konseling.
h. Tes/pemeriksaan HB.
i. Tes/pemeriksaan protein urine.
j. Tes reduksi urine.
k. Perawatan payudara (tekan pijat payudara).
l. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil).
m.Terapi yodium kapsul (khusus daerah enemis gondok).
n. Terapi obat malaria.
Bila kehamilan resiko tinggi perhatian dan jadwal harus lebih ketat.
Namun bila kehamlan normal jadwal asuhan cukup empat kali. Dalam
bahasa program kesehatan kunjungan antenatal ini di beri kode angka K
yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang
lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4 ( Prawirahardjo, 2009; h. 279 ).
Kunjungan Ante Natal Care minimal :
a. 1x kunjungan pada trimester 1 (usia kehsmilan 0-13 minggu).
b. 1x kunjungan pada trimester 2 (usia kehamilan 14-27 minggu).
28
c. 2x kunjungan pada trimester 3 (usia kehamilan 28-40 minggu)
(Sulistyawati, 2012; h. 4).
2.1.6 Kebijakan Teknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi
setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil membutuhkan pemantauan
selama kehamuilanya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan
meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
a. Mengupayakan kehamilan yang sehat.
b. Melakukandeteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal
serta rujukan bila diperlukan.
c. Persiapan persalinan yang bersih dan aman
d. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi komplikasi
(Rukiyah, 2010. h. 8).
2.1.7 Menentukan usia kehamilan
Menentukan usia kehamilan sangat penting guna memperkirakan
persalinan. Usia kehamilan dapat ditentukan dengan :
a. Mempergunakan rumus neagle
Rumus neagle memperhitungkan usia kehamilan berlangsung selama
288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai denagn menentukan
hari pertama haid terakhir dan ditambah 288 hari,sehingga perkiraan
kelahiran bisa di tetapkan. Rumus neagle dihitung denagn cara
menghitung hari pertama haid terakhir ditambah tujuh dan bulanya
29
ditambah sembilan. Contohnya, haid hari pertama tanggal 17 maret
2015, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah 17+7=24, 3+9=
12, sehingga perkiraan persalinan adalah 24 desember 2015
b. Gerakan pertama fetus
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama kali fetus pada
usia kehamilan 16 minggu, perkiraan usia kehamilan bisa ditetapkan.
Namun perkiraan ini kadang kurang tepat.
c. Perkiraan tingginya fundus uteri
Memperkirakan tingginya fundus uteri untuk memperkirakan usia
kehamilan terutama tepat pada kehamilan yang pertama. Pada
kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
2.2. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan
Menurut varney (1997), proses penyelesaian masalah merupakan salah satu
upaya yang dapat digunakan dalam manajemen kebidanan. Varney
berpendapat bahwa dalam melakukan manajemen kebidanan, bidan harus
memiliki kemampuna berfikir secara kritis untuk menegakkan diagnosis atau
masalah potensial kebidanan. Selain itu, diperlukan pula kemampuan
kolaborasi atau kerjasama. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar dalam
perencanaan kebidanan selanjutnya.
Langkah-langkah asuhan kebidanan menurut varney (1997), yaitu sebagai
berikut :
2.1.1 Langkah I (Pengumpulan data dasar)
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengakp dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien.
30
Untuk memperoleh data, melalui anamnesis. Anamnesis adalah
pengkajian dalam rangka mendapatkan data mtentang pasien melalui
pengajuan pertanyaan-pertanyaan, dan anamnesis dapat dilakukan
melalui dua cara berikut:
a. Auto Anamnesis
Anamnesis yang dilakukan kepada pasien langsung, jadi data yang
diperoleh adalah data primer karena langsung dari sumbernya.
b. Allo Anamnesis
Anamnesis yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk
memperoleh data tentang pasien, hal ini dilakukan pada keadaan
darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan
data yang akurat.
1) Data subjektif
a) Biodata
(1) Nama
Nama jelas dan lengkap bila perlu nama panggilan sehari-
hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan.
(2) Usia / tanggal lahir.
Umur dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko
seperti < 20 tahun, alat reproduksinya belum matang ,
mental dan psikisnya belum siap.
(3) Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut, untuk
membimbing dan mengarahkan pasien dalam berdoa.
31
(4) Pekerjaan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya sehingga
bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan
pendidikanya.
(5) Suku / bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari hari
(6) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah yang
diperlukan (Ambarwati dan wulandari, 2010, h. 131-132)
b) Riwayat pasien
(1) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. gejala klinis
emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi
hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4
bulan (Manuaba, 2010; h. 227).
(2) Riwayat kebidanan
Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai data
acuan untuk memprediksi/mendeteksi apakah ada
kemungkinan ada penyulit selama kehamilan
(3) Mestruasi.
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan
dengan masa hamil, namun dari data yang kita peroleh kita
32
akan mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari
organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita
peroleh dari riwayat menstruasi antara lain:
a. Menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami
menstruasi. Untuk wanita Indonesia pada usia sekitar 12-
16 tahun.
b. Siklus
Menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami
dengan menstruasi berikutnya dalam hitungan hari,
biasanya 23-32 hari.
c. Volume
Data ini menjelaskan beberpa banyak darah menstruasi
yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk
mendapatkan data yang valid. Sebgai acuan biasanya kita
gunakan kriteria banyak, sedang dan sedikit. Jawaban
yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif,
namun kita dapat gali lebih dalam lagi dengan beberapa
pertanyaan pendukung seperti sampai berapa kali ganti
pembalut dalam sehari.
d. Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan
ketika mengalami menstruasi misalnya sakit yang sangat,
pening sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak.
33
Keluhan yang disampaikan oleh pasien dapat menunjukkan
kepada diagnosa tertentu.
c) Gangguan kesehatan alat reproduksi.
Data sangat penting untuk kita gali karena akan memberikan
petunjuk bagi kita tentang organ reproduksinya. Ada beberpa
penyakit organ reproduksi yang dikaitkan erat dengan personal
hygiene pasien, atau kebiasaan lain yang tidak mendukung
kesehatan reproduksinya. Jika didapatkan ada salah satu atau
beberapa riwayat gangguan kesehatan alat reproduksi, maka
kita harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan
kesehatan alat reproduksi pada masa intra sampai dengan pasca
melahirkan serta pengaruhnya terhadap kesehatan bayi yang
dilahirkannya. Beberapa data yang perlu kita gali dari pasien
adalah apakah pasien pernah mengalami gangguan seperti
keputihan, infeksi, gatal karena jamur, atau tumor.
d) Riwayat kehamilan sekarang
(1) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan dapat kita gunakan sebagai
“warning” akan adanya penyulit saat persalinan. Perubahan
fisik dan psikologis saat persalinan. Perubahan fisik dan
pisikologis saat bersalin yang melibatkan seluruh system
dalam tubuh akan mempengaruhi korban yang mengalami
gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat
kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah apakah
34
pasien pernah atau sedang menderita penyakit seperti
jantung, diabetes mellitus, ginjal, hipertensi, hipotensi,
hepatitis, atau anemia.
e) Status perkawinan
Data ini penting untuk untuk kita kaji karena dari data ini kita
akan mendapatkan gambaran mengenani suasana rumah tangga
pasangan.
Beberapa pertanyaan yang akan diajukan :
(1) Usia nikah pertama kali
(2) Status pernikahan sah/tidak
(3) Lama pernikahan
(4) Perkawinan sekarang adalah suami yang keberapa.
f) Pola makanan
Data ini penting untuk diketahui agar bias mendapatkan
gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya selama
hamil. Data focus mengenai asupan makanan pasien adalah
sebagai berikut :
(1) Kapan atau jam berapa terakhir kali makan
(2) Makanan yang dimakan
(3) Jumlah makanan yang dimakan.
g) Pola minum
Pada masa kehamilan, data mengenai intake cairan sangat
penting karena akan menentukan kecenderungan terjadinya
35
dehidrasi.Data yang perlu kita tanyakan berkaitan dengan
intake cairan adalah sebagai berikut.
(1) Kapan terakhir kali minum
(2) Berapa banyak yang diminum
(3) Apa yang diminum.
h) Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu,
bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui
hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang
senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dapat
menanyakan tentang
Berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari.
(1) Istirahat malam hari
Normal rata-rata tidur malam ialah 6-8 jam
(2) Istirahat siang hari
Normal rata-rata tidur siang ialah 1-2 jam
i) Aktivitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji akltivitas sehari-hari pasien karena data ini
memberikan gambaran kita tentang beberapa berat aktivitas
yang biasa dilakukan pasien dirumah. Jika pada kehamilannya
pasien melakukan aktivitas yang terlalu berat dikhawatirkan
pasien akan merasa kelelahan sampai akhirnya dapat
menimbulkan bahaya pada kehamilannya.
36
j) Personal hygiene
Data ini perlu kita gali karena akan ssangat berkaitan dengan
kesehatan ibu dan bayinya. Beberapa pertanyaan yang perlu
diajukan berhubungan dengan perawatan kebersihan diri pasien.
(1) Berapa kali mandi, keramas, dan gosok gigi setiap harinya
(2) Berapa kali ganti baju dan pakaian dalam setiap harinya
(3) Berapa minggu sekali memotong kukunya.
k) Aktivitas seklsual
Data yang kita perlukan berkaitan dengan aktivitas seksual
adalah sebagai barikut :
(1) Keluhan
(2) Frekuensi
l) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk kenyamanan
psikologis pasien. Adanya respon yang positif dari keluarga
terhadap kehamilannya.
m)Respon ibu terhadap kehamilan ini
Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk kenyamanan
psikologisnya, Adanya respon yang positif dari keluarga
terhadap kehamilannya untuk dapat menerima perannya.
n) Respons suami pasien terhadap kehamilan ini.
Untuk mengetahui bagaimana respons suami pasien terhadap
kehamilan ini, kita dapat menanyakan dengan langsung dengan
suami pasien atau dapat juga kepada pasien. Data mengenai
37
respons suami ini sangat penting karena dapat kita jadikan
sebagai salah satu acuan mengenai pola kita dalam
memberikan renspons yang posoitif terhadap istri dan anaknya
maka akan memberikan kemudahan bagi kita untuk
melibatkannya dalam pendampingan selama kehamilan.
o) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kehamilan
Untuk mendapatkan data ini bidan perlu melakukan
pendekatan terhadap keluarga pasien, terutama orang tua. Ada
beberapa kebiasaan yang mereka lalukan ketika anak atau
keluarganya menghadapi kehamilan, dan sangat tidak
bijaksana bagi bidan jika tidak menghargai bila yang mereka
lakukan. Kebiasaan adat yang dianut dalam kehamilan, selama
tidak membahayakan pasien, sebaiknya tetap difasilitasi karena
ada efek psikologis yang positif untuk pasien dan keluarganya.
2) Data Objektif
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk menegakkan
diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data objektif melalui
pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan secara berurutan.
1. Langkah-langkah pemeriksaan Keadaan umum
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara
keseluruhan. Hasil pengamatan yang dilaporkan kriterianya adalah
sebagai berikut.
38
a. Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak
mengalami ketergantungan dalam berjalan.
b. Lemah
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak
memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang
lain, dan pasien tidak mampu berjalan sendiri.
2. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat
melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan
composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar).
3. Tanda vital
a. Tekanan darah
Tekanan darah arteri mengganbarkan dua hal, yaitu besar
tekanan yang dihasilkan vertikel kiri sewaktu berkontraksi
(angka sistolik). Nilai normal rata-rata tekanan sistol pada orang
dewasa adalah 100 sampai 140 mmHg, sedangkan rata-rata
diastol adalah 60 sampai 90 mmHg. (Priharjo, 2006;h. 107).
b. Nadi
Berkisar antara 60-80x/menit denyut nadi di atas 100x/menit
pada masa hamil adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi.
(Ambarwati, 2010; h. 138).
39
c. Pernafasan
Pengkajian pernafasan merupakan aspek yang paling penting
pada pengkajian fisik. Fungsi pernafasan yaang utama adalah
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam
paru-paru dan jaringan serta mengatur keseimbangan asam basa
(Prihardjo, 2006; h.81).
d. Suhu
Suhu harus berbeda dalam batas yang normal yaitu 36,5-37,50
C.
Peningkatan suhu >37,50
C menandakan pasien mengalami
infeksi. (Ambarwati, 2010 ; h. 138).
e. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
Organ tubuh yang perlu dikaji karena pada kepala terdapat
organ –organ yang sangat penting, pengkajian ini di awali
dengan inspeksi lalu palpasi.
2) Muka
Pada daerah muka dilihat dari kesimetrisan muka apakah
kulitnya normal, pucat, ketidaksimetrisan muka menunjukan
adanyakeluhan pada syaraf ketuju(Nervusvasialis).
3) Mata
Untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata, tehnik yang
dihunakan inspeksi dan palpasi.
40
4) Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga,
gendang telinga/ membrane timpani, dan pendengaran,
tehnik yang digunakan adalah inspeksi dan palpasi.
5) Hidung
Dikaji untuk mengetahui keadaan bentuk dan fungsi hidung
bagian dalam lalu sinus-sinus (Tambunan dan deswani,2011)
6) Leher
Leher bengak meliputi saluran limfe atau pembengkakan
kelenjar tyroid(Hani, et, all, 2010, h, 92)
7) Dada
Mengkaji kesehatan pernafasan(Tambunan dan Deswani,
2011).
8) Payudara
Pada awal kehamilan permpuan akan merasakan
payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua
payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah
kulit akan lebih terlihat. Setelah bulan pertama suatu cairan
yang berwarna kekuningan yang disebut colostrums dapat
keluar (Prawiroharjo,2010;h.179).
9) Perut
Bentuk abdomen yang normal adalah simetris, baik pada
orang gemuk maupun pada orang kurus. Pada bagian
abdomen juga kita mendengarkan bissing usus yang
41
disebabkan oleh perpindahan gas atau makanan sepanjang
intestinum dan suara pembuluh darah serta suara Denyut
jantung Janin. Di daerah abdomen kita meraba bagian-
bagian janin, menentukan TFU (Priharjo, 2006; h. 123).
Kepala masuk PAP pada primigravida yaitu pada usia
kehamilan 36 minggu. (Manuaba, 2010; h.143).
10) Ekstermitas
Inspeksi : ada edema (tekan daerah tibia / dorsalis pedis bila
ada cekungan di bekas tekanan : edema + ), varises,
kesimetrisan, kelainan)
Lakukan pengetukan dengan reflex hammer di daerah
tendon muskulus kuadriser femoris di bawah patella,
Varises, warna kuku.
11) Genetalia
Inspeksi vulva : adalah cairan pervaginaan ( secret ), amati
warna dan bau. Palpasi adakah pembengkakan, benjolan
mulai dari klitoris, uretra, kelenjar skene, kelenjar bartholini.
Lakukan pemeriksaan anus bersamaan pemeriksaan
genetalia, lihat adakah kelainan, misalnya hemorhoid
(pelebaran vena) di anus dan perineum, lihat kebersihannya.
42
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Kadar Hb
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrositdi bawah nilai
normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang
darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah
normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat besi untuk
pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin
B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena
kekurangan zat besi. (Rukiyah, 2010; h.114).
Terdapat empat tingkatan anemia yaitu:
a) Hb 11 g% tidak anemia
b) Hb 9-10 g% anemia ringan
c) Hb 7-8 g% anemia sedang
d) Hb <7 g% anemia berat.
(Manuaba, 2010;h.239).
Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara
fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut
hidremia. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira
25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikutidengan
cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. akibat
hemodiolus tersebut, yang mulai jelas timbul pada usia
ehamilan 16 minggu. (Prawihardjo,2007;h.96)
43
2) Protein Urine
Manfaat pemeriksaan Protein urine yaitu untuk mengetahui
tingginya kadar protein dalam urine pada ibu hamil yang dapat
mengindikasikan terjadinya preeklamsi.
3) Glukosa Urine
Untuk mengetahui adanya gejala diabetes mellitus karena
Glukosa mempunyai sifat mereduksi. Ion cupri direduksi
menjadi cupro dan mengendap dalam bentuk merah bata.
4) Pemeriksaan Panggul
Ukuran panggul ini di gunakan untuk menemukan garis besar
bentuk dan ukuran panggul apabila di kombinasikan dengan
pemeriksaan dalam, ukuran panggul luar yang biasanya di ukur
antara lain :
Distansia spinarum (24-26cm)
Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior sinistra dan
dekstra.
Distansia kristarum (28-30 cm)
Konjugata eksterna (18-20 cm)
Distansia Tuberum (10,5 cm)
(Sulistyawati, 2009, h, 25-26)
2.1.2 Langkah II (Interprestasi data dasar)
Langkah ini dilakukan dengan mengindentifikasi data secara benar
terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien. Masalah atau
diagnosis yang spesifik dapat ditemukan berdasarkan interprestasi
44
yang benar terhadap data dasar. Selain itu, sudah terpikirkan
perencanaan yang dibutuhkan terhadap masalah. Sebagai contoh
masalah yang menyertai diagnosis seperti diagnosis kemungkinan pada
ibu hamil , maka masalah yang berhubungan adalah ketidak mampuan
ibu hamil dalam mengatasi mual-muntah maka masalah yang
memungkinkan dapat muncul adalah hiperemesis gravidarum (mual
muntah yang berlebihan)
Dalam langkah kedua ini, bidan membagi interpretasi data dalam tiga
bagian.
a. Diagnosis kebidanan / nomenklatur
Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain :
1. Paritas
Paritas adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan
dengan kehamilannya (jumlah kehamilan) dibedakan menjadi
primigravida (hamil pertama kali) dan multigravida (hamil kedua
atau lebih).
Contoh cara penulisan paritas dalam interpretasi data.
a) Primigravida
(1) G1 (gravida) berarti kehamilan yang pertama.
(2) P0 (partus nol) berarti belum pernah partus/melahirkan.
(3) A0 (abortus nol) berarti belum pernah mengalami abortus.
b) Multigravida : G3P1A1
(1) G3 (gravida 3) Berarti kehamilan yang ketiga
45
(2) P1 (partus 1) berarti sudah pernah mengalami partus satu
kali
(3) A1 (abortus) berarti sudah pernah mengalami abortus satu
kali.
2. Usia kehamilan (dalam minggu)
3. Keadaan janin
4. Normal atau tidak normal
b. Masalah
Dalam asuhan kebidanan istilah “masalah” dan “diagnosis” dipakai
keduanya karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan
sebagai diagnosis, tetapi perlu dipertimbangkan untuk membuat
rencana yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan
bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya.
c. Kebutuhan Pasien
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan
keadaan dan masalahnya. Contohnya kebutuhan untuk KIE,
bimbingan tentang mengatasi mual-muntah yang dialami oleh ibu.
2.1.3 Langkah III (Identifikasi diagnosis atau masalah potensial)
Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosis yang
sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi yang cukup
dan apabila memungkinan dilakukan proses pencegahan atau dalam
kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan segera
46
2.1.4 Langkah IV (Menentukan perlunya konsultasi dan kolaborasi
segera dengan tenaga kesehatan lain)
Bidan mengidentifikasi dan penerapan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan
identifikasi dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan
masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi,
kolaborasi, dan melakukan rujukan .
2.1.5 Langkah V (Perencanaan asuhan secara menyeluruh)
Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan perencanaan
secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang ada. Dalam
proses perencanaan secara menyeluruh juga dilakuakn identifikasi
beberapa data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh
dapat berhasil
a. Penanganan emesis gravidarum yang dapat dilakukan :
1) Komunikasi, informasi dan edukasi ( KIE ) tentang hamil muda
yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum
akan berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4
bulan.
2) Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur,
sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan syaraf
pusat.
3) Nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih
sering. Makanan yang merangsang timbulnya mual muntah
dihindari.
47
4) Disarankan tidak tidak dikonsumsi makanan yang digoreng,
mentega, margarin, minyak.
5) Dihindari makanan yang menimbulkan gas (ketimun, brokoli,kol,
bawang dan kacang kering).
6) Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada
emesis gravidarum:
a) Vitamin yang diperlukan (vitamin B compleks, mediamer B6
sebagai vitamin dan antimuntah).
b) Pengobatan (sedatif ringan luminal 3x30 mg (barbiturat), valium,
antimual-muntah stimetil 3x30 mg, primperan, emetrol.
c) Nasihat pengobatan (banyak minum air dan minuman lain,
hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi
iritasi lambung).
d) Nasihat kontrol antenatal (pemeriksaan hamil lebih sering,
segera datang bila terjadi keadaan abnormal). (Manuaba,
2010; h. 227-228 )
2.1.6 Langkah VI (Pelaksanaan perencanaan)
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana
sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang
ditegakkan.
Pelaksanaan ini dapat dilakaukan oleh bidan secara mandiri maupun
berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (Sulistiawati, 2009).
a. Memberitahu pada ibu mengenai keluhan yang dialami ibu
b. Memberitahu penatalaksanaan emesis gravidarum
48
c. Memberitahu ibu mengenai kebutuhan nutrisi
d. Memberitahu ibu tentang kebersihan tubuh dan pola seksual
e. Memberitahu ibu tentang kebutuhan istirahat
f. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan muda
g. Memberikan ibu terapi obat
2.1.7 Langkah VII (Evaluasi)
Merupakan tahap terakhir dalam menejemen kebidanan, yakni dengan
melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang
dilakukan bidan.
Evaluasi sebagai bagian dari proses yang dilakukan secara terus
menerus untuk meningkatkan pelayanan secara komprehensif dan selalu
berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien
2.3. Landasan kewenangan hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/
Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang
dimiliki bidan meliputi:
1 Kewenangan normal:
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
2 Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah.
3 Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki
dokter.
49
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan.
Kewenangan ini meliputi:
1 Pelayanan kesehatan ibu
a. Ruang lingkup:
1) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
2) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
3) Pelayanan persalinan normal
4) Pelayanan ibu nifas normal
5) Pelayanan ibu menyusui.
6) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
b. Kewenangan:
1) Episiotomi
2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan
4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
5) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas.
6) Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air
susu ibu (ASI) eksklusif
7) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum
8) Penyuluhan dan konseling
9) Bimbingan pada kelompok ibu hamil
10) Pemberian surat keterangan kematian
11) Pemberian surat keterangan cuti bersalin.
50
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN EMESIS
GRAVIDARUM TERHADAP NY. W USIA 31 TAHUN
G3P2A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 5 HARI
DI BPS KETUT DANI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Oleh : Dina Rianti
Tanggal : 20 Mei 2015
Pukul : 16.00 WIB
3.1 Pengkajian
A. Anamnesa
Istri Suami
Nama : Ny.W : Tn. S
Umur : 31th : 39 th
Agama : Islam : Islam
Suku/Bangsa : Jawa : Lampung
Pendidikan : SMP : SMP
Pekerjaan : IRT : Karyawan Swasta
Alamat : Rajabasa Jaya Gg.Bhayangkara Bandar Lampung
B. Anamnesa
1. Alasan kunjungan : Ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan : Mual Muntah 5-6x/hari,pusing.
51
3. Riwayat Kebidanan
a) Riwayat Menstruasi
Menarche : 11 tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 2-3 kali perhari ganti pembalut
HPHT : 22-01-2015
UK : 18 minggu 5 hari
Tes Kehamilan : ya
Tanggal : 20 mei 2015
Hasil : (+) positif
b) Gangguan kesehatan reproduksi
Keputihan : tidak ada
Infeksi : tidak ada
Gatal karena jamur : tidak ada
Tumor : tidak ada
c) Riwayat kehamilan, persalinan, infas dan KB yang lalu
N
o
Tahun
persalinan
Usia
kehamilan
Jenis
persalinan
Tempat
persalinan
Kesulitan
dlm
persalinan
penolong BB/PB
/JK
Keadaan
1.
2.
2003
2012
39 minggu
39 minggu
4hari
spontan
spontan
BPS
BPS
Tidak ada
Tidak ada
Bidan
Bidan
3500 gr
20800 gr
Riwayat KB : Kb pil
Lama Pemakaian : 3 Tahun
52
d) Riwayat kesehatan
1) Jantung : tidak ada
2) DM : tidak ada
3) Ginjal : tidak ada
4) Hipertensi : tidak ada
5) Hepatitis : tidak ada
e) Riwayat Sosial
1) Kumpulan keluarga : keluarga Besar
2) Status perkawinan : Syah
3) Sumber dukungan : orang tua
4) Respon ibu terhadap kehamilan ini : senang
5) Respon keluarga terhadap kehamilan ini : senang
6) Pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan : baik
7) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan masa kehamilan
: Tidak Ada
8) Perencanaan KB : belum berencana
f) Pola kehidupan sehari-hari
Pola makan
1) Menu : nasi, sayur, lauk pauk
2) Frekuensi
Sebelum hamil : 3x/ hari
Sesudah hamil : 3x/ hari
53
3) Jumlah perhari
Sebelum hamil : 1 porsi nasi dan lauk pauk
Sesudah hamil : 1/2 porsi nasi
Pola minum
1. Jumlah perhari
Sebelum hamil : 7-8 gelas
Sesudah hamil : 7 gelas/hari
2. Jenis : air putih dan 1 gelas air the
g) Pola eliminasi
Sebelum kehamilan
BAK : 3-5 kali/hari, warna : kuning
BAB : 1 kali/hari, konsistensi lunak
Selama hamil
BAK : 4-6 kali/hari, warna kuning
BAB : 1 kali/hari, konsistensi lunak
h) Pola istirahat
1. Istirahat malam hari
Sebelum hamil : 6-8 jam
Selama hamil : 5 jam
2. Istirahat siang hari : tidur siang ± 1 jam
i) Akrivitas sehari-hari: menyapu, ngepel,nyuci dan masak.
j) Personal Hygiene
1. Mandi : 2 kali/hari
2. Keramas : 4 kali/minggu
54
3. Kebersihan kuku : bersih
k) Aktivitas sksual
1. Frekuensi : Frekuensi 2x/ minggu
2. Gangguan : Tidak ada
C. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : baik
2. Keadaan emosional : stabil
3. Kesadaran : composmentis
4. TTV
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Suhu : 360
C
Pernapasan : 22x
/i
Nadi : 82x
/i
5. TB : 164 cm
6. BB : sebelum hamil 62 kg,
sekarang 64 kg
7. LILA : 26cm
8. TP :29-10-2015
D. Pemeriksaan Khusus Kebidanan
1. Pemeriksaan fisik/inpeksi
a. Rambut
Kebersihan : bersih
Mudah rontok/tidak : tidak
55
b. Muka
Cloasma Gravidarum: tidak ada
Edama : tidak ada
c. Mata
Simetris : ya, kanan kiri
Konjungtiva : merah muda
Sklera : putih
Kebersihan : bersih
d. Hidung
Simetris : ya
Kebersihan : bersih
Polip : tidak ada pembesaran
e. Telinga
Simetris : ya kanan kiri
Kebersihan : bersih
Gangguan pendengaran : tidak ada
f. Mulut
Bibir : lembab
Lidah : bersih
Gigi : tidak ada caries
Gusi : tidak ada perdarahan
g. Leher
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
Pembesaran kelenjar thyroid: tidak ada pembesaran
56
h. Dada
Simetris : ya
Payudara simetris : ya kanan kiri
Rasa nyeri : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Keadaan putting : menonjol
Hiperpigmentasi : ada, pada areola mamae
Pengeluaran : belum ada
Kebersihan : bersih
Gangguan pernapasan : tidak ada
i. Abdomen
Bekas luka operasi : tidak ada
Pembesaran : ada, sesuai usia kehamilan
TFU : 20cm
Striae : ada
Linea : tidak ada
Actes : tidak ada
Tumor : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Uterus
Leopold I : teraba balotement
TFU : 20cm
Leopold II : tidak dilakukan
Leopold III : tidak dilakukan
57
Leopold IV : tidak dilakukan
j. Ekstremitas
Atas
Bentuk : Simetris
Oedem : tidak ada
Kuku jari : bersih, tidak pucat
Bawah
Bentuk : simetris
Oedem : tidak ada
Kuku jari : bersih, tidak pucat
Varices : tidak ada
Refleks patella : positif (+) kanan/kiri
Gangguan kelainan : tidak ada
k. Anogenital
Kebersihan : tidak dikaji
Pengeluaran pervaginam : tidak dikaji
Tanda-tanda infeksi vagina : tidak dikaji
Varices : tidak dikaji
Oedema : tidak dikaji
Kelenjar Bartholini : tidak dikaji
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Obstetrik
Lingkaran pinggul : Tidak dilakukan
Distansia Spinarum : Tidak dilakukan
58
Distansia Kristarum : Tidak dilakukan
2. Pemeriksaan Laboratorium
HB : 10,5 gr% dilakukan pada tanggal
23 mei 2015
Protein Urine : Negativ (-)
Glukosa Urine : Negativ (-)
59
TABEL 3.1
MATRIK
No. Pengkajian Interprestasi data Dxpotensial Antisipasim
asalah
Intervensi Implementasi Evaluasi
20 Mei
2015
Pukul :
16.00
WIB
Ds :ibu
mengatakan mual
muntah 5-6
x/hari.
HPHT 22-01-
2015
Ibu mengatakan
ini kehamilan
yang ketiga,
sudah pernah
melahirkan.
Do :keadaan
umum baik, bibir
terlihat lembab.
TD
110/80mmHg,
N :82x/menit,
RR 22x/mnt,S
36,5o
C
BB: 64 kg
Lila : 26 cm
Diagnosaibu:
Ny.w umur
31thG3P2A0Usia
kehamilan18 minggu 5
hari dengan emesis
gravidarum
Dasar :ibu mengatakan ini
kehamilan yang
ketiga,pernah melahirkan,
mual muntah 5-6x/hari.
HPHT 22-01-2015
TP :29 -10-2015
Masalah:
Mual muntah
Kebutuhan:
Informasi tentang nutrisi,
informasi tentang
penyebab dan
penatalaksanaan emesis
gravidarum, Kebutuhan
istirahat
Hiper Emesis
gravidarum
Tidakada 1. Beri tahu ibu hasil
pemeriksaan.
2. Jelaskan pada ibu
mengena ikeluhan-
keluhan yang
dialami.
3. Berikan
penatlaksanaan
pada emesis
gravidarum
1. Memberitahu ibu hasil
pemeriksaan yaitu: keadaan
umum ibu baik,
TD 110/80mmHg, ND 82x/mnt,
RR 22X/mnt, S 36 C
2. Menjelaskan pada ibu mengena
ikeluhan-keluhan yang
dialaminya saat ini yaitu mual-
muntah5-6x/hari.keluhan yang
dialaminya, mual-muntahyang
dialaminya saat in iadalah emesis
gravidarum yang terjadi pada ibu
hamil. Biasanya ini terjadi pada
usia kehamilan muda dan
berangsur-angsur berkurang
sampai umur kehamilan 4 bulan
daniniadalah keadaan yang
normal.
3. Memberikan penatalaksanaan
emesis gravidarumpada ibu
yaitu
a) KIE tentang kehamilan muda
akan selalu mengalami
keluhan mual muntah.
b) Diet makan dengan porsi
sedikit tapi sering,
c) jika bangun pagi tidak segera
bangun dari tempat tidur.
d) Menghindari makanan yang
berbau tajam, terlalu asin
atau makanan yang
1. Ibu menggetahui keadaan
nya saat ini.
TD 110/80mmHg, ND
82x/mnt,RR 22x/mnt,S
36,5o
C,
2. Ibu mengerti yang telah
disampaikan mengenai
semua keluhan yang
dialaminya.
3. Ibu telah mengerti KIE
yang diberikan dan cara
mengatasi mual muntah
yang dirasakan dan berjanji
akan mengikuti saran yang
diberikan.
60
4. Jelaskan pada ibu
kebutuhan nutrisi
pada ibu hamil
pagi hari, siang,
dan sore.
5. jelaskan pada ibu
mengenai
kebersihan tubuh
dan kebutuhan
seksual
berbumbu
e) Makan makanan yang
mengandung karbohidrat
tinggi ( madu,
pisang,kentang, nasi, sereal
dan tahu)
f) Jangan langsung gosok gigi
setelah makan
g) Istrirahat seperlunya
4. Menjelaskan pada ibu kebutuhan
nutrisi pada ibu hamil yaitu 6
porsi nasi /hari, masing masing
pada pagi hari yaitu seporsi nasi
pada pagi hari dan sayur
bening,tempe goring atau
bacem,ataupun masakan yang
tidak mengandung banyak
bumbu,begitupun pada siang dan
sore hari, dan buah5 potong/hari,
3 potong daging/hari atau bisa
digantikan dengan tahu ,telor
ataut empe.minum air putih8
gelas/hari.
5. Menjelaskan pada ibu untuk tetap
menjaga kebersihan tubuh
dimana ibu hamil mengalami
peningkatan keringat dan
kebersihan alat genetalia juga
harus diperhatikan dengan
menjaga pakaian dalam tetap
bersih dan jika lembab segera
diganti. melakukan hubungan
seksual selama kehamilan tidak
dilarang selama tidak ada riwayat
penyakit seperti sering abortus,
kelahiran prematur dan perdarahan
pervaginam. Melakukannya dengan
hati-hati dengan frekuensi jangan
terlalu sering
4. Ibu paham apa yang
disampaikan.
5. Ibu mengerti apa yang
yang telah disampaikan
61
6. Jelaskan pada ibu
tentang kebutuhan
istirahat agar
mengurangi mual
muntah yang
dialaminya
7. Jelaskan pada ibu
tentang pola
aktifitas
8. Beritahu tanda-
tanda
bahayakehamilanm
uda
9. Berikan ibu
teraphy obat
6. Menjelaskan pada ibu tentang
kebutuhan istirahat. Istirahat
malam hari normal rata-rata tidur
malam ialah 6-8 jam Istirahat
siang hari normal rata-rata tidur
siang ialah 1-2 jam. Karena disini
ibu mengalami mual muntah jadi
ibu harus banyak istirahat tapi
jangan terlalu lama.
7. Menjelaskan pada ibu untuk tidak
banyak beraktifitas, dan
melakukan aktifitas yang berat,
seperti mencuci pakaian, dan
mengangkat yang berat- berat
karna memicu factor mual
muntah
8. Memberitahu pada ibu tanda-
tanda bahaya pada kehamilan
muda yaitu biasanya terjadi
perdarahan, terdapat nyeri perut
yang hebat, terjadi mual muntah
yang hebat sampai mengganggu
aktivitas sehari-hari.
9. Bemberikan vitamin ringan yaitu
B6 di minum 3x 1 diberikan 9 tablet
6. Ibu mengetahui kebutuhan
istirahat yang baik
7. Ibu mengerti apa yang
talah disampaikan
mengenai polaaktifitasnya
8. Ibu paham tanda-tanda
bahaya pada kehamilan
muda.
9. Ibu mau meminum obat
yang telah diberikan.
23mei
2015
Pukul :
15.30
WIB
DS:
Ibu mengatakan
mual muntah
berkurang
menjadi 4x/ hari.
HPHT 22-01-
2015
Ibu mengataka
ini kehamilan
yang ketiga, dan
pernah
Diagnosaibu:
Ny.wumur 31th G3P2A0
UK 19minggu deng an
emesis gravidarum
Dasar :
HPHT 22-01-2015, TP
29-10-2015.
Ibu mengatakan ini
kehamilan yang ketiga,
pernah melahirkan.
HEG Tidak ada 1.Beritahu kaeadaan
ibu
2.Kaji ulang mengenai
keluhan mual muntah
yang di alami ibu
serta evaluasi
penatalaksanaan
emesis gravidarum
1. Memberitahu ibu keadaan nya
saat ini
2. kaji ulang mengenai keluhan
Yang dialami ibu dan Mengkaji
ulang penatalaksanaan emesis
gravidarum pada ibu yaitu
a) KIE tentang kehamilan
muda akan selalu mengalami
1. Ibu mengetahui keadaanny
saat ini.
TD100/70mmHg,N:8
2x/menit,Tem:
36,5o
C,RR:22x/menit
2. Ibu sudah tidak cemas
dengan keadaan nya dan
Ibum bersedia untuk tetap
melanjutkan intervensi
yang telah
disampaikan/diberikan
62
melahirkan.
DO:
TTV: TD
110/80mmHg,
ND 82x/mnt, RR
22x/mnt, S
36,50
C
Hb: 10,5 gram%
Masalah:mual muntah
Kebutuhan :informasi
tentang keluhan, informasi
tentang penatalaksanaan
emesis gravidarum. Serta
kebutuhan istirahat
3.Kaji ulang tentang
kebutuhan nutrisi
4.Kaji ulang mengenai
kebersihan tubuh dan
pola seksual
5.Kaji ulang tentang
pola istirahat ibu
6.Kaji ulang obat yang
diberikan
7.Anjurkan ibu untuk
keluhan mual muntah,
b) diet makan dengan porsi
sedikit tapi sering,
c) jika bangun pagi tidak segera
bangun dari tempa ttidur.
d) Menghindari makanan yang
berbau tajam, terlalu asin
atau makanan yang
berbumbu
e) Makan makanan yang
mengandung karbohidrat
tinggi( madu,
pisang,kentang, nasi, sereal
dan tahu)
f) Jangan langsung gosok gigi
setelah makan
g) Istrirahat seperlu nya
3. Kaji ulang tentang kebutuhan
nutrisi yang telah disampaikan
pada hari pertama
4. Kaji ulang tentang kebersihan diri
danm seksual yang
telahdisampaikan pada hari
pertama
5. Kaji ulang pola istirahat ibu, yang
sudah di sampaikan pada hari
pertama
6. Mengkaji ulang dan menanyakan
apa kah ibu selalu
mengkonsumsiobat yang
diberikan.
7. Menganjurkan ibu untuk tidak
pada hari pertama.Dimana
mual muntah yang dialami
ibu yang semula 5-6 kali
sehari sekarang menjadi 4
kali
3. Ibu sudah mulai mengikuti
anjuran yang disampaikan,
ibu mulai makan dengan
porsi yng dianjurkan
4. Ibu sudah melaksanakan
anjuran yang telah di
sampaikan
5. Ibu sudah mengetahui pola
istirahat yang baik
6. Obat yang diberikan
dikonsumsi oleh ibu
7. Ibu tahu tentang anjuran
63
tidak beraktivitas
terlalu berat untuk
memenuhi kebutuhan
istirahat
beraktivitas terlalu berat yang
dapat menyebabkan ibu telah
serta istirahat cukup dan istirahat
tidak diharus kan untuk tidur
tetapi dengan rileks disaat bekerja
dan ibu tidak banyak pikiran.
yang disampaikan dan ibu
istirahat pada malam hari
7-8 jam, siang hari 1 jam
27 April
2015
Pukul:
14.00Wib
DS:
Ibu mengatakan
mual sudah
berkurang dan
nafsu makan
sudah ada.
. HPHT 22-01-
2015
Ibu mengatakan
ini kehamilan
yang ketiga,
pernah
melahirkan.
DO:
TTV: TD
110/80mmHg,
ND 80x/mnt, RR
20x/mnt, S
36,40
C
BB: 64,5 kg
Ny. Fumur 31th G3P2A0
UK 19minggu3 hari
Dasar :
HPHT 22-01-2015
TP 29-10-2015
Ibu mengatakan ini
kehamilan yang ketiga
pernah melahirkan.
Masalah: tidak ada
Kebutuhan:
Informasi tentang
keadaanya.
Tidakada 1. Beritahu ibu
keadaannya
2. Evaluasi dari
intervensi yang
telah diberikan
1. Memberitahu pada ibu hasil
pemeriksaan
2. Mengevaluasi dari semua
intervensi yang telah diberikan
dari hari pertama. Yaitu KIE
tantang keluhan yang dialami,
penanganan emesis gravidarum,
kebutuhan nutrisi
1. Ibu mengetahui keadaanya
saat ini bahwa ibu dalam
keadaan baik.
TD 110/70 mmHg,
N:80x/menit, Tem: 360
C,
RR:20x/menit
2. Dari hasil asuhan yang
telah diberikan selama7
hari Nampak ada
perubahan. Mual muntah
sudah berkurang frekuensi
± 3x dalam sehari dan mual
muntah yang dirasakan
pada pagi hari saja.Ibu
sudah mulai makan agak
banyak nasi dengan lauk
dan sayur.
Serta berat badan ibu
mengalami peningkatan
yang semula awal
pemeriksaan 64 kg setelah
64
3. Evaluasi hasil dari
intervensi yang
telah diberikan
4. Beritahu pada ibu
jadwal kunjungan
selanjutnya.
3. Mengevaluasi semua intervensi
yang telah dilakukan dari hari
pertama mengenai kebersihan
tubuh, kebutuhan seksual,
aktivitas dan istirahat.
4. Memberi tahu pada ibu jadwal
kunjungan ulang selanjutnya
yaitu 1 bulan mendatang, atau
bila sewaktu-waktu ada keluhan.
diberikan asuhan selama 7
hari menjadi 64,5 kg
dimana disini ibu mulai
mengkonsumsi susu ibu
hamil.
3. Dari hasil asuhan yang
telah dilakukan ibu
mengikuti semua anjuran
yang disampaikan . Ibu
mulai menjaga kebersihan
tubuh dan mengerti
kebutuhan seksual,
aktivitas dan istirahat.
4. Ibu tahu jadwal kujungan
ulang untuk memeriksakan
kehamilanya
65
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Ibu hamil Pada Ny.W Umur 31
tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 minggu 5 hari.
4.1 Pengkajian
Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan
pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada ibu hamil yaitu
Ny. W Umur 31 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 minggu 5 hari dengan
emesis gravidarum.
Data Subyektif
1. Nama
a. Menurut tinjauan teori
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar
tidak keliru dalam memberikan penanganan(Ambarwati,2010,h;131)
b. Menurut tinjaun kasus
Dalam kasus ini nama ibu adalah Ny.w
c. Pembahasan
Dalam kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik karena
Ny.w memiliki nama yang jelas yang dapat membedakan dengan klien
yang lain.
66
2. Umur ibu
a. Menurut Tinjauan teori
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu dalam persalinan
berisiko karena usia atau tidak.
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus ini Ny. W berumur 31 tahun G3P2A0
c. Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan karena
usia Ny. W 31 tahun dan tidak termasuk usia beresiko dan tidak ada
komplikasi kehamilan.
3. Agama
a. Menurut tinjauan teori
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau
mengarahkan pasien dalam berdoa
b. Menurut tinjaun kasus
Ny.w beragama islam
c. Pembahasan
Tidak ada kesenjanganantara tinjaun teori dan tinjauan kasus karena
Ny.w beragama islam sehingga bida dapat mengarahkan pasien dalam
berdoa.
4. Suku
a. Menurut tinjauan teori
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaaan sehari –hari
67
b. Menurut tinjauan kasus
Suku Ny,w adalah jawa
c. Pembahasan
Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara tinjaun teori dan
tinjaun kasus kerena suku Ny.w adalah jawa dan tidak ada adat-istiadat
atau kebiasaan sehari-hari yang berpengaruh terhadap kehamilan Ny.w
5. Pendidikan
a. Tinjauan teori
Pendidikan pasien dikaji untuk mengetahui sejauh mana tingkat
intelektual ,sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan
pendidikanya.
( Ambarwati, 2010 ;h.132)
Menurut permendiknas No 28 Tahun 2010 tingkat pendidikan SMA
sudah baik, Menurut Permenkes No 24 Tahun 2007 pendidikan SD
(kurang baik), SMP (baik) dan SMA (baik). Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil yang ada rata-rata belum
pernah mendapat informasi khususnya pengetahuan dan keterampilan
cara mengatasi keluhan pada kehamilan. Untuk itu saat ibu diketahui
hamil kita dapat memberikan pendidikan kesehatan, agar ibu tidak
mengalami anemia dan dapat mencegah dan mengatasi. Serta
berpengaruh dalam memberikan tindakan kebidanan dan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya. Sehingga bidan dapat
memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.
68
b. Tinjauan kasus
Penddidikan Ny.W ialah SMP
c. Pembahasan
Terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena
pada saat di berikan informasi mengenai keadaanya ibu tampak sulit
mengerti terhadap penjelasan yang diberikan karena pendidikan ibu
adalah tingkat SMP dimana seharusnya ibu memiliki tingkat
pengetahuan baik sehingga diberikan penkes ibu seharusnya dapat
mudah menerima informasi.
6. Pekerjaan
a. Menurut tinjauan teori
Data ini menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola sosialisasi, dan
data pendukung dalam menentukan pola komunikasi yang akan dipilih
selama asuhan.
b. Menurut tinjauan kasus
Ny.W bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sedangkan suami bekerja
sebagai sopir.
c. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus karena selain
pekerjaan Ny. W hanya sebagai ibu rumah tangga, Tn.S bekerja
sebagai karyawan swasta dan termasuk dalam keadaaan ekonomi yang
menengah kebawah sehingga kebutuhan nutrisinya kurang terpenuhi
dan mempengaruhi keluhan mual muntah yang dirasakannya.
69
7. Alamat
a. Menurut tinjauan teori
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan
(Ambarwati, 2010, h, 132)
b.menurut tinjaun kasus
Alamat Ny,w Rajabasa jaya Gg.Bhayangkara Bandar lampung
c. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjaun teori dan tinjaun kasus karena
alamat Ny.w lengkap dan dapat mempermudah tenaga kesehatan untuk
melakukan kunjungan rumah.
8. Keluhan yang dirasakan
a. Menurut tinjauan teori
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan.
Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi
hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan.
( Manuaba,2010;h.227).
b. Menurut tinjauan kasus
Ny.W mengalami mual muntah.
c. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjaun teori dan tinjauan kasus karena
alasan pasien dengan keluhan mual muntah.
70
9. Riwayat social
Kehamilan yang direncanakan
a. Menurut tinjauan teori
Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilannya
untuk dapat menerima perannya.
b. menurut tinjauan kasus
Kehamilan yang dialami oleh Ny.W ini diinginkan
c. pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena
kehamilan ini di inginkan.
10. Pola kebutuhan sehari-hari
Nutrisi:
a. Menurut tinjauan teori
Ibu diharapkan tidak kesulitan dalam mengatur menu sehari-hari.
Bahan makanan yang dianjurkan dikonsumsi dalam sehari, antara lain:
b.Menurut tinjauan kasus
Ny.W makan 3x/hari dengan ½ porsi dengan nasi, sayur, tempe, dan
minum air putih 7 gelas perhari.
c. Pembahasan
Terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena
ibu makan tidak sesuai dengan porsi yaitu ibu makan ½ porsi/hari
dengan nasi, sayur, tempe dan minum air putih 7 gelas perhari.
71
11. Pola istirahat
a. Menurut tinjauan teori
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu
menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang
mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan
kebutuhan istirahat. Bidan dapat menanyakan tentang
Berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari.
1) Istirahat malam hari
Normal rata-rata tidur malam ialah 6-8 jam
2) Istirahat siang hari
Normal rata-rata tidur siang ialah 1-2 jam.
b.Menurut tinjauan kasus
Selama kehamilanna ini, Ny.W tidur malam 5 jam dan tidur siang 1
jam.
c. Pembahasan
Terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori karena
ibu tidur dalam batas waktu yang tidak normal.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Tinjauan teori
Nadia tau pernapasan berkisar antara 60-80x/menit denyut nadi di atas
100x/menit pada masa hamil adalah mengindikasikan adanya suatu
infeksi. (Ambarwati, 2010. h. 138).
72
Pengkajian pernafasan merupakan aspek yang paling penting pada
pengkajian fisik. Fungsi pernafasan yaang utama adalah
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-
paru dan jaringan serta mengatur keseimbangan asam basa. (Prihardjo,
2006; h. 81).
Suhu harus berbeda dalam batas yang normal yaitu 36,5-37,50
C.
Peningkatan suhu >37,50
C menandakan pasien mengalami infeksi.
(Ambarwati, 2010; h. 138).
b. Menurut tinjauan kasus
Keadaan umum Ny.W baik, kesadaran composmentis, tekanan darah
100/70mmHg, nadi 82 x/menit, suhu 36,50,
pernapasan 22x/menit, ibu
mengatakan mual muntah.
c. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus, karena
TTV ibu sesuai dengan tinjauan teori.
2. Pemeriksaan fisik
a. Dada
1) Tinjauan teori
Pengkajian dada dilakukan untuk mengkaji keadaan kulit, dinding
dada, nyeri tekan, suara/bunyi pada paru-paru (prihardjo,2006;h.93)
2) Tinjauan kasus
Ny. W tidak mengalami gangguan pernafasan.
73
3) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus,
karena ibu tidak mengalami gangguan pada pernafasan dan keadaan
ibu sesuai dengan tinjauan teori.
b. Payudara
1) Tinjauan teori
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah
ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Setelah
bulan pertama suatu cairan yang berwarna kekuningan yang disebut
colostrums dapat keluar (Prawiroharjo, 2011; h. 179).
2) Tinjauan kasus
Pada bagaian payudara Ny. W Simetris antara kanan dan kiri, tidak
ada rasa nyeri, tidak ada benjolan, puting menonjol, terjadi
hiperpigmentasi pada daerah areola, pengeluaran belum ada dan
keadaan payudara bersih.
3) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus,
karena pada bagian payudara Ny. W dalam keadaan normal.
3. Perut
a. Tinjauan teori
Bentuk abdomen yang normal adalah simetris, baik pada orang gemuk
maupun pada orang kurus. Abdomen menjadi besar dan tidak simetris
pada beberapa keadaan, misalnya kehamilan, tumor dalam rongga
74
abdomen, tumor ovarius atau tumor kandung kemih ( Priharjo, 2006, h.
123)
Kepala masuk PAP pada primigravida yaitu pada usia kehamilan 36
minggu. (Manuaba, 2010; h. 143).
b. Tinjauan kasus
Bagian perut Ny.W pada leopold pertama teraba balotement
c. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus, karena
umur kehamilan Ny.W 18 minggu 5 hari dan saat usia kehamilan
tersebut masih teraba balotement
4. Pemeriksaaan laboratorium
a. Kadar Hb
e. Tinjauan teori
Pemeriksaan Hb menurut WHO nilai ambang yang digunakan untuk
menentukan status anemia ibu hamil, di tetapkan Terdapat empat
tingkatan anemia yaitu:
1 Hb 11 g% tidak anemia
2 Hb 9-10 g% anemia ringan
3 Hb 7-8 g% anemia sedang
4 Hb <7 g% anemia berat.
(Manuaba, 2010; h. 239).
f. Tinjauan kasus
Telah di lakukan pemeriksaan Hb hasil nya adalah 10,5 gr%.
75
g. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
karena hasil yang didapatkan ibu termasuk normal.
4.2 Interpretasi data
1. Tinjauan teori
Dilakukan dengan mengindentifikasi data secara benar terhadap diagnosis
atau masalah kebutuhan pasien. Masalah atau diagnosis yang spesifik
dapat ditemukan berdasarkan interprestasi yang benar terhadap data dasar.
Selain itu, sudah terpikirkan perencanaan yang dibutuhkan terhadap
masalah.
2. Tinjauan kasus
Pada Ny.W umur 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari,
didapat masalah yaitu mual muntah, dengan kebutuhan tentang informasi
nutrisi dan keluhan yang dirasakan.
3. Pembahasan
Terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena ibu
kurang memenuhi kebutuhan nutrisinya.
4.3 Diagnosa Potensial
1. Tinjauan teori
Dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosis yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi yang cukup dan
76
apabila memungkinan dilakukan proses pencegahan atau dalam kondisi
tertentu pasien membutuhkan tindakan segera. (Sulistyawati, 2009).
2. Tinjauan kasus
Ny.W mengalami emesis gravidarum atau mual muntah 5-6x/hari dan
masih mau makan sedikit tapi sering, dan masih bisa beraktifitas.
3. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
karena pada kasus Ny.W tidak ada tanda-tanda Hiperemesis gravidarum.
4.4 Tindakan Segera
1. Tinjauan teori
Dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial yang
lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosis yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi yang cukup dan
apabila memungkinkan dilakukan proses pencegahan atau dalam kondisi
tertentu pasien membutuhkan tindakan segera.
Secara umum tujuan pengkajian mata adalah mengetahui bentuk dan
fungsi mata. Bagian-bagian mata yang harus diamati adalah bola mata,
kelopak mata, konjungtiva, sklera, pupil.
(Prihardjo, 2006; h. 51-52).
Pada awal kehamilan permpuan akan merasakan payudaranya menjadi
lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Setelah bulan pertama suatu
77
cairan yang berwarna kekuningan yang disebut colostrums dapat keluar
(Prawirroharjo, 2011; h. 179).
Bentuk abdomen yang normal adalah simetris, baik pada orang gemuk
maupun pada orang kurus. Pada bagian abdomen juga kita mendengarkan
bissing usus yang disebabkan oleh perpindahan gas atau makanan
sepanjang intestinum dan suara pembuluh darah serta suara Denyut
jantung Janin. Di daerah abdomen kita meraba bagian-bagian janin,
menentukan TFU (Priharjo, 2006; h. 123-127).
2. Tinjauan kasus
Pada kasus ini tidak dilakukan tindakan segera.
3. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena
keadaan Ny.W tidak memerlukan tindakan kegawatdaruratan.
4.5 Perencanaan
1. Tinjauan Teori
Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan perencanaan
secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang ada. Dalam
proses perencanaan secara menyeluruh juga dilakuakn identifikasi
beberapa data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh
dapat berhasil.
a. Penanganan emesis gravidarum yang dapat dilakukan :
1) KIE tentang kehamilan muda akan selalu mengalami keluhan mual
muntah.
2) Diet makan dengan porsi sedikit tapi sering.
78
3) Jika bangun pagi tidak segera bangun dari tempat tidur.
4) Hindrai makanan yang berbau tajam, berbau asin atau makanan yang
berbumbu.
5) Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu, pisang
kentang, nasi,tahu) .
6) Jangan lakukan gosok gigi setelah makan.
7) Istirahat yang cukup atau seperlunya.
(Sulistyawati, 2009, hal, 126).
8) Makanan sehari hari yang di anjurkan adalah yang memenuhi
standar kacukupan gizi untuk ibu hamil, untuk pencegahan enemia
defisiensi, di beri tambahan vitamin dan tablet Fe.
(Dewi dan Sunarsih, 2011, hal, 126).
9) Obat-obatan, pengobatan ringan seperti B6, vitamin B complex.
10) Nasihat kontrol antenatal ( pemeriksaan hamil lebih sering)
(Manuaba, 2010, h, 227-228)
2. Tinjauan Kasus
a. Beritahu kepada ibu hasil pemeriksaan.
b. Beritahu ibu mengenai keluhan yang yang di rasakan
c. Berikan penatalaksanaan emesis Gravidarum
d. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi sesuai usia kehamilanya
e. Jelaskan pada ibu tentang personal hygine dan kebutuhan sexsual
f. Jelaskan pada ibu tentang pola istirahat
g. Jelaskan pada ibu tentang pola aktifitas
h. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehanilan muda
79
i. Berikan ibu terapi obat
3. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena
perencanaan dibuat berdasarkan kebutuhan pasien.
4.6 Pelaksanaan
1. Tinjauan Teori
Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan perencanaan
secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang ada. Dalam
proses perencanaan secara menyeluruh juga dilakukan identifikasi
beberapa data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh
dapat berhasil.
2. Tinjauan Kasus
a. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
bidan. Yaitu tantang keadaannya saat ini, dari hasil pemeriksaan
didapatkan keadaan umum ibu baik, kesadaran Ny.W compos mentis,
TD 100/70mmHg, pernapasan 22x/menit, ND 82x/menit, suhu 36o
C.
Bibir terlihat lembab.
b. menjelaskan pada ibu mengenai keluhan-keluhan yang dialaminya
saat ini yaitu mual-muntah 5-6x/hari, keluhan yang dialaminya
merupakan emesis Gravidarum, yang terjadi di kehamilan usia muda
dan berangsur berkurang sampai usia kehamilan 4 bulan
c. memberikan penatalaksanaan emesia gravidarum pada ibu yaitu:
1) KIE tentang kehamilan muda akan selalu mengalami kaluhan mual
muntah
80
2) Diet makan dengan porsi sedikit tapi sering
3) Jika bangun pagi hari tidak segera bangun dari tempat tidur
4) Menghindari makanan yang berbau tajam, terlalu banyak bumbu
5) Istirahat cukup
d. menjelaskan pada ibu kebutuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu 6 porsi
nasi/hari, 3 mngkuk sayur/hari,buah 4 potong/hari, 3 potong
daging/hari, minum air putih 7-8 gelas/hari.
e. Menjelaskan pada ibu mengenai kebersihan tubuh dimana ibu hamil
mengalami peningkatan keringat dan kebersihan alat genetalia, serta
melakukan kebutuhan sexsual selama kehamilan muda tidak dilarang
namun frekuensinya harus di kurangi
f. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan istirahat, tidur malam rata-
rata 6-8 jam dan istirahat tidur siang minimal 1-2 jam
g. Menjelaskan pada ibu tentang pola aktifitas untuk tidak
mengerjakan pekerjaan berat seperti mengangkat barang tterlalu
berat ataupun terlalu sering mencuci
h. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan muda yaitu
abortus, emesis graviidarum, hiperemesis gravidarum, kehamilan
mola, kehamilan ektopik.
i. memberikan ibu terapi obat yaitu B6 3x1 diberikan 9 tablet.
j. Beritahu pada ibu jadwal kunjungan ulang yaitu 1 bulan mendatang
atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
81
3. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena
seluruh asuhan telah dibuat berdasarkan perencanaan yang dibuat.
4.7 Evaluasi
2. Tinjauan Teori
Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan perencanaan
secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang ada. Dalam
proses perencanaan secara menyeluruh juga dilakuakan identifikasi
beberapa data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh
dapat berhasil.
3. Tinjauan Kasus
a. Ibu mengerti tentang keadaanya saat ini.
b. Ibu mengerti tentang keluhan-keluhan yang dialaminya.
c. Ibu mengerti cara mengatasi rasa mual-muntah yang dialaminya.
d. Ibu mengerti kebutuhan nutrisi yang disampaikan .
e. Ibu mengerti tentang kebersihan tubuh dan sexsual
f. Ibu mengerti tentang kebutuhan istirahat
g. Ibu mengerti tentang pila aktifitas
h. Ibu mengerti tentang tanda bahaya kehamilan muda
i. Ibu telah meminum obat yang telah diberikan.
4. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena
selama pelaksanaan evaluasi telah terevaluasi hasil baik.
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan penatalaksanaan
emesis gravidarum yaitu Ny. W umur 31 tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18
minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung, maka penulis dapat
mengambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Didapatkan hasil dari pengkajian data dasar yaitu asuhan kebidanan pada
ibu hamil yaitu Ny. W G3P2A0 umur 31 tahun usia kehamilan 18 minggu
5 hari dengan penatalaksanaan emesis gravidarum, penulis telah
melaksanakan pengkajian data subjektif Yaitu ibu mengatakan mual
muntah 5-6 kali /hari serta pusing, dan data objektif yaitu dari hasil
pemeriksaan TD: 100/70 mmHg, ND : 82x/menit, Hb: 10,5gr%, S: 360
C,
TFU:19 cm, LILA: 26 cm.
2. Didapatkan hasil dari interpretasi data dengan menentukan diagnose
kebidanan ibu hamil yaitu Ny. W umur 31 tahun G3P2A0 usia kehamilan
18 minggu 5 hari dengan keluhan mual muntah tidak lebih dari 10x/hari.
3. Didapatkan hasil dari interprestasi data tidak ada antisipasi masalah
potensial.
4. Didapatkan hasil dari antisipasi masalah potensial tidak ada tindakan
segera atau kolaborasi karena tidak muncul kegawatdaruratan pada Ny.W.
5. Didapatkan hasil dari rencana asuhan kebidanan pada Ny. W umur
31tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 minggu 5 hari sesuai dengan
kebutuhan Ny.W, kebutuhan nutrisi, istirahat, personal hygine dan pola
83
seksual, KIE tentang emesis gravidarum, serta memberikan obat-obatan
untuk mengurangi mual muntah yang di alaminya.
6. Didapatkan hasil dari melaksanakan apa yang telah direncanakan pada Ny.
W umur 31 tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat.
7. Didapatkan hasil dari melakukan evaluasi terhadap kasus Ny. W umur
31tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari dengan
penatalaksanaan emesis gravidarum, bahwa apa yang telah direncanakan
telah terlaksanakan dan dievaluasi dengan hasil yang baik yaitu ibu dalam
keadaan baik, keluhan mual muntah berkurang dari 5-6x/hari menjadi
3x/hari.
5.2 Saran
1. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan hendaknya dapat memberikan teori dan keterampilan kepada
mahasiswa agar dapat dengan mudah memberikan pelayanan dengan baik
dan benar.
2. Bagi lahan praktek
Sebaiknya di setiap lahan praktek dapat menerapkan pelayanan kebidanan
seperti “Asuhan ibu hamil dengan emesis gravidarum” sesuai dengan
prosedur dan dapat menangani kasus emesis gravidarum dengan cepat dan
tepat untuk menurunkan resiko pada kehamilan lanjut.
84
3. Bagi klien
Sebaiknya Ny.w mau mengikuti anjuran yang diberikan bidan, agar tidak
mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak bumbu, yang dapat
merangsang mual muntah yang dialaminya, karena sangat bermanfaat bagi
kesehatan ibu dan janinnya.
85
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny retno dan Diah wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas ,
Nuha Medika; Yogjakarta
Dewi, Vivian nanny lia dan Trisunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk
Kebidanan, Salemba Medika; Jakarta
Hani, et.all. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis, Salemba
Medika; Jakarta
Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan, Andi offset;
Yogyakarta
Kamariah, et. all. 2014. Buku Ajaran Kehamilan, Salemba Medika; Jakarta
Kuswanti, Ina. 2014. Asuhan Kehamilan, Pustaka Pelajar; Yogyakarta
Manuaba, et. all. 2010. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan Dan KB, EGC;
Jakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta;
Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan, PT Bina pustaka; Jakarta
Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan , EGC; Jakarta
Rukiyah, Ai yeyeh dan Lia yulianti, 2010. Asuhan kebidanan patologi, TIM
Jakarta
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba
Medika; Jakarta
Sulistyawati, Ari. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba
Medika; Jakarta
86
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
EMESIS GRAVIDARUM
DISUSUN OLEH :
Dina rianti
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
2015
87
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
EMESIS GRAVIDARUM
Topik : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan
emesis gravidarum
Sub pokok : emesis Gravidarum
Hari : Rabu
Pembicara : Dina Rianti
Tanggal :2 0Mei tahun 2015
Sasaran : Ibu Hamil
Karakteristik : Ibu Yang Sedang Hamil
Jumlah : 1 Orang
Tujuan Umum : Diharapkan peserta penyuluhan mengerti
emesis gravidarum.
Tujuan khusus :
1. Diharapkan ibu mengerti tentang emesis
Gravidarum.
2. Diharapkan ibu mengerti tentang tanda
gejala emesis gravidarum.
3. Diharapkan ibu mengetahui cara
mengatasi emesis gravidarum
MATERI
1. Pengertian emesis Gravidarum
2. Tanda gejala emesis gravidarum
3. Cara mengatasi emesis Gravidarum
METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
MEDIA : Leaflet
Kti dina rianti
Kti dina rianti
Kti dina rianti
Kti dina rianti
Kti dina rianti
Kti dina rianti
Kti dina rianti

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by nyAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
KTISUFIYANI
 

Was ist angesagt? (18)

Kti mitra tanjung
Kti mitra tanjungKti mitra tanjung
Kti mitra tanjung
 
Kti siti maysaroh
Kti siti maysarohKti siti maysaroh
Kti siti maysaroh
 
Kti sasi fitriani
Kti sasi fitrianiKti sasi fitriani
Kti sasi fitriani
 
Komprehensif helyana r. simbolon
Komprehensif  helyana r. simbolonKomprehensif  helyana r. simbolon
Komprehensif helyana r. simbolon
 
Husnul
HusnulHusnul
Husnul
 
Shinta pramita sari
Shinta pramita sariShinta pramita sari
Shinta pramita sari
 
85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti nailul khoiriyah
Kti nailul khoiriyahKti nailul khoiriyah
Kti nailul khoiriyah
 
Komprehensif gita trisetiati
Komprehensif gita trisetiatiKomprehensif gita trisetiati
Komprehensif gita trisetiati
 
Kti rika agustina
Kti rika agustinaKti rika agustina
Kti rika agustina
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by nyAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
 
Kti leni widyawati
Kti leni widyawatiKti leni widyawati
Kti leni widyawati
 
Ikke pdf
Ikke pdfIkke pdf
Ikke pdf
 
Kti ratna juwita
Kti ratna juwitaKti ratna juwita
Kti ratna juwita
 
Kti putri arum
Kti putri arumKti putri arum
Kti putri arum
 
Kti qintan ozi fauzia
Kti qintan ozi fauziaKti qintan ozi fauzia
Kti qintan ozi fauzia
 

Andere mochten auch

Makalah msi kelompok 4 beberapa prinsip dasar epistemologi islam
Makalah msi kelompok 4 beberapa prinsip dasar epistemologi islamMakalah msi kelompok 4 beberapa prinsip dasar epistemologi islam
Makalah msi kelompok 4 beberapa prinsip dasar epistemologi islam
nandang alfatah
 

Andere mochten auch (20)

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”F” DENGAN A...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”F” DENGAN A...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”F” DENGAN A...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”F” DENGAN A...
 
Makalah msi kelompok 4 beberapa prinsip dasar epistemologi islam
Makalah msi kelompok 4 beberapa prinsip dasar epistemologi islamMakalah msi kelompok 4 beberapa prinsip dasar epistemologi islam
Makalah msi kelompok 4 beberapa prinsip dasar epistemologi islam
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”W” DENGAN P...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”W” DENGAN P...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”W” DENGAN P...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY”W” DENGAN P...
 
Word eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifasWord eliminasi ibu nifas
Word eliminasi ibu nifas
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “R” DENGAN ASFI...
 
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
 
Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3
Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3
Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAUKti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
 
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAHLEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH
 
makalah Keputihan
makalah Keputihanmakalah Keputihan
makalah Keputihan
 
Cover dan lain lain
Cover dan lain lainCover dan lain lain
Cover dan lain lain
 
Makalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramataMakalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramata
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti wahyu andriyani
Kti wahyu andriyaniKti wahyu andriyani
Kti wahyu andriyani
 
Keputihan
KeputihanKeputihan
Keputihan
 
Pengetahuan dan keputihan
Pengetahuan dan keputihanPengetahuan dan keputihan
Pengetahuan dan keputihan
 
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUANG DELIMA RUMAH SAKIT...
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUANG DELIMA RUMAH SAKIT...ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUANG DELIMA RUMAH SAKIT...
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RUANG DELIMA RUMAH SAKIT...
 
Kti setiya rahayu
Kti setiya rahayuKti setiya rahayu
Kti setiya rahayu
 

Ähnlich wie Kti dina rianti (20)

Kti meldawati
Kti meldawatiKti meldawati
Kti meldawati
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti merisya
Kti merisyaKti merisya
Kti merisya
 
Kti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasariKti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasari
 
Kti desi hatalia
Kti desi hataliaKti desi hatalia
Kti desi hatalia
 
Kti sari yanti
Kti sari yantiKti sari yanti
Kti sari yanti
 
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayuKti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
 
Kti pdf
Kti pdf Kti pdf
Kti pdf
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
Kti iis
Kti iisKti iis
Kti iis
 
Kti laila maharani
Kti laila maharaniKti laila maharani
Kti laila maharani
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Kti anissa dwi jayanti
Kti anissa dwi jayantiKti anissa dwi jayanti
Kti anissa dwi jayanti
 
Kti tia desta andriani
Kti tia desta andrianiKti tia desta andriani
Kti tia desta andriani
 
Kti italia
Kti italiaKti italia
Kti italia
 
Kti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhaniKti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhani
 
Kti habibah
Kti habibahKti habibah
Kti habibah
 
Kti eka nilawati
Kti eka nilawatiKti eka nilawati
Kti eka nilawati
 
Kti tiodora tiarlin marince
Kti tiodora tiarlin marinceKti tiodora tiarlin marince
Kti tiodora tiarlin marince
 

Kürzlich hochgeladen

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Kti dina rianti

  • 1. 1 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. W UMUR 31 TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 5 HARI DENGAN EMESIS GRAVIDARUM TRIMESTER II DI BPS KETUT DANI, S.ST TAHUN 2015 STUDI KASUS Disusun Oleh : DINA RIANTI 201207140 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 i
  • 2. 2 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. W UMUR 31 TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 5 HARI DENGAN EMESIS GRAVIDARUM TRIMESTER II DI BPS KETUT DANI, S.ST TAHUN 2015 STUDI KASUS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan Disusun Oleh : DINA RIANTI 201207140 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 ii
  • 3. 3 LEMBAR PENGESAHAN Diterima dan disahkan oleh Tim penguji ujian akhir program pendidikan Diploma 111 kebidanan Adila pada: Hari : Jum’at Tanggal : 31 Juli 2015 Penguji I Penguji II Zendri Julistia, S.Kep.,M.kes Ervina I. Harianja, S.ST NIK.20155051065 NIK.2009111020 Direktur Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung dr. Wazni Adila, MPH NIK.2011041008 iii
  • 4. 4 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. W UMUR 31 TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 5 HARI DENGAN EMESIS GRAVIDARUM TRIMESTER II DI BPS KETUT DANI, S.ST TAHUN 2015 Dina Rianti, Zendri Julistia, S.Kep.,M.Kes, Ervina Irawati Harianja, S.ST INTISARI Emesis Gravidarum pada TM I-11 ini sering dirasakan pada ibu hamil. Permasalahan tersebut mendasari rumusan masalah“Bagaimanakah Asuhan Kebidanan ibu hamil terhadap Ny W umur 31 tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari dengan penatalaksanan EMESIS GRAVIDARUM trimester II di BPS Ketut Dani,SST Bandar Lampung tahun 2015?” Studi kasus ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini untuk memahami serta mempelajari dan memberikan asuhan kebidanan bagi ibu hamil dengan Emesis Gravidarum, Teknik memperoleh data yang digunakan antara lain yaitu data primer dan data sekunder. Studi kasus ini adalah Ny.w umur 31 tahun tempat penelitan bidan Ketut Dani,SST waktu pengambilan data dari tanggal 20 mei sampai 27 mei 2015. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa kehamilan merupakan suatu hal yang fisiologis yang dialami oleh setiap wanita, namun dari beberapa wanita hamil tidak semuanya mengalami semua ketidaknyamanan yang umum muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Cara mengatasi keluhan emesis gravidarum ini didasarkan pada gejala yang muncul. Kata kunci : Kehamilan, Emesis Gravidarum Trimester II Kepustakaan : 13 (2005 sampai 2015) Jumlah Halaman : 86 Halaman iv
  • 5. 5 CURRICULUM VITAE Nama : Dina Rianti Nim : 201207140 Tempat/Tanggal lahir : Gunung Sari,20 Desember1994 Alamat : Rawa Tingkat,Kec.Bandar Negri Suoh,Kab.LAMBAR Institusi : Akademi Kebidanan Adila Angkatan : Tujuh (VII) Biografi : 1. SDN 1 Gunung sari,Lampung Barat Lulus tahun 2006 2. SMPN 1 Bandar Negri Suoh Lampung Barat lulus tahun 2009 3. SMA N 1 Way Tenong, Lampung Barat Lulus tahun 2012 4. D III Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Lulus Tahun 2015 v
  • 6. 6 MOTTO “Bercermin dari sebuah kesalahan & Berusaha tuk menjadi lebih baik” By. Dina Rianti vi
  • 7. 7 PERSEMBAHAN Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Studi kasus ini, dan dibalik penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. 1. Puji syukur kehadirat ALLAH yang maha kuasa sehingga dapat terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah 2. Terima kasih buat keluarga besar tercinta yang selalu memberikan semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan. 3. Rekan- rekanku tercinta Akbid ADILA khususnya tingkat III yang selalu mendukung hingga terselesaikan tugas akhir ini. 4. Almamaterku tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun. 5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimah kasih atas partisipasi dan dukungannya selama penulis menyelesaikan tugas akhir Diploma Kebidanan ini. vii
  • 8. 8 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I1 Terhadap Ny.w Umur 31 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 Minggu 5 Hari.” Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada 1. dr.Wazni Adila, MPH selaku Direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung. 2. Ibu Sustiana.Amd keb.Skm dan ibu Andestiyana Septiyaningsih, S.ST,M.Kes selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah. 3. Bidan Ketut Dani, S.ST pemilik BPS di Barannila Raja basa, Bandar lampung 4. Seluruh Dosen dan staf serta almamater ku tercinta Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung. Penulis menyadari penyusunan Karya tulis ini masih jauh daari kesempurnaan dan berharap semoga isi karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa sekarang dan yang akan datang. Aamiin. Bandar Lampung, November 2015 Penulis viii
  • 9. 9 DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN JUDUL.......................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN................................................................ iii INTISARI........................................................................................... iv CURICULUM VITAE....................................................................... v MOTTO ............................................................................................ vi PERSEMBAHAN .............................................................................. vii KATA PENGANTAR........................................................................ viii DAFTAR ISI...................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ................................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah .............................................................. 3 1.3.Tujuan Penulis.................................................................... 3 1.4.Ruang Lingkup .................................................................. 5 1.5.Manfaat Penulisan .............................................................. 5 1.6.Metodelogi Dan Tehnik Memperoleh Data......................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Medis ........................................................ 8 2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan..................................... 29 2.3 Landasan Hukum Kewenangan Bidan................................ 48 BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian.......................................................................... 50 3.2 Matriks............................................................................... 59 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengkajian.......................................................................... 66 4.2 Interpretasi Data................................................................. 76 ix
  • 10. 10 4.3 Antisipasi Masalah Potensial .............................................. 76 4.4 Tindakan Segera................................................................. 77 4.5 Intervensi ........................................................................... 78 4.6 Implementasi...................................................................... 80 4.7 Evaluasi.............................................................................. 82 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ........................................................................ 83 5.2 Saran.................................................................................. 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x
  • 11. 11 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Matriks..........................................................................................59 xi
  • 12. 12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Izin Permohonan Pengambilan Data Lampiran 2 : Surat Balasan Pengambilan Data Serta Melakukan Asuhan Lampiran 3 : Jadwal Penelitian Lampiran 4 : SAP dan Leaflet Lampiran 5 : Dokumentasi Lampiran 6 : Lembar konsul xii
  • 13. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data World Health Organitation (WHO), Pada tahun 2012, Kematian ibu adalah sangat tinggi. Sekitar 800 perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan atau melahirkan-terkait di seluruh dunia setiap hari. Pada tahun 2010, 287 000 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Hampir semua kematian terjadi di rangkaian rendah sumber daya, dan sebagian besar dapat dicegah. http://astari0430nursing.blogspot.co.id/2013/05/kematian-ibu-menurut-who- mei -2012.html “Survei politik cenderung tidak objektif, karena publikasi terhadap hasil survei lebih kepada tujuan untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas tokoh tertentu,” kata Agung, saat ditemui di Peluncuran Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, di Jakarta, Rabu 25 September 2013. http://nasional.sindonews.com/read/787480/15/data-sdki-2012-angka-kematian- ibu-melonjak-1380122625 Berdasarkan Survey Demografis dan Kesehatan Indonesia (SDKI 2013) AKI Provinsi Lampung mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB mencapai 30 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan target MDGs 2015 AKI 102 per 100 ribu dan AKB 23 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2013 ).
  • 14. 2 Didapatkan hasil survey di BPS Ketut Dani Bandar Lampung, terdapat 2 ibu hamil TM 1, yang mengalami Emesis Gravidarum. Hormon esterogen membuat pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersaliva), daerah lambung menjadi panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari yang disebut morning sickness. Muntah yang terjadi pada ibu hamil disebut Emesis Gravidarum. (Dewi dan Sunarsih,2011,h,97). Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada (heartburn) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karna makanan lebih lama berada didalam lambung dan karena relaksasi sfingter dikerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan (Sulistyawati,2009,h,63). Morning sickness atau mual muntah pada ibu hamil yang terjadi pada awal kehamilan sampai minggu ke 16 kahamilan, penyebab morning sickness belum diketahui, tetapi perubahan pada salura cerna dan peningkatan kadar HCG dalam darah menyebabkan morning sickness pada trimester kedua kehamilan, nausea dan muntah lebih jarang meningkat (Kamariyah, et all.2014,h.36). Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena adanya perubahan lambung dan aliran balik asam lambung ke esophagus bagian bawah produksi asam lambung menurun sehingga terjadi mual muntah kerena
  • 15. 3 pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang (Kuswanti,2014,h.84). Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan pada tanggal 20 Mei 2015 di BPS Ketut Dani, S.ST Bandar Lampung terdapat 2 ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum, dan salah satunya yaitu Ny.W umur 31 tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung tahun 2015, sehingga penulis tertarik mengambil judul, ”Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Pada Ny.W Umur 31 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 Minggu 5 Hari Di BPS Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015. 1.2 Rumusan Masalah “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan emesis gravidarum terhadap Ny.W 31 tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Diperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan emesis gravidarum terhadap Ny. W usia 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 Hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015.
  • 16. 4 2. Tujuan khusus a. mampu melakukan pengkajian terhadap Ny. W usia 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 Hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung tahun 2015. b. mampu melakukan interprestasi data terhadap Ny.W 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015. c. mampu menentukan diagnosa potensial Ny. W usia 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015. d. mampu melakukan tindakan antisipasi masalah terhadap Ny. W usia 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu5 hari di BPS Ketut Dani Tahun 2015. e. mampu merencanakan asuhan yang akan dilakukan terhadap Ny. W usia 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015. f. mampu melaksanakan asuhan kebidanan terhadap Ny. W usia 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015. g. mampu melakukan evaluasi hasil asuhan yang diberikan terhadap Ny. W usia 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung Tahun 2015.
  • 17. 5 1.4 Ruang Lingkup 1. Sasaran Objek dalam karya tulis ilmiah ini adalah 1 orang ibu hamil yaitu Ny.W Usia 31 tahun G3P2A0 Usia kehamilan 18 minggu 5 hari yang mengalami emesis gravidarum. 2. Tempat Dalam karya tulis ini penulis mengambil kasus di BPS Ketut Dani Bandar Lampung. 3. Waktu Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Mei 2015. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi institusi Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi mahasiswa Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung dalam menerapkan ilmu pengetahuan tentang emesis gravidarum dan sebagai acuan penelitian berikutnya. 2. Bagi lahan praktek Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam menerapkan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya ibu hamil dengan keluhan emesis gravidarum. 3. Bagi penulis Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang kehamilan khususnya tentang emesis gravidarum.
  • 18. 6 4. Bagi pasien. Emesis gravidarum yang dialami Ny. W dapat teratasi sehingga emesis gravidarum yang dialami Ny. W tidak sampai mengganggu aktivitas ibu dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari dan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil khususnya Ny. W tentang emesis gravidarum yang dialami dalam kehamilannya saat ini. 1.6 Metodologi Dan Teknik Memperoleh Data 1. Metodologi Penelitian Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode penulisan deskriptif. Metode penulisan deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dangan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan analisis data, membuat kesimpulan, dan laporan. 2. Teknik Memperoleh data Untuk memperoleh data, teknik yang digunakan sebagai berikut : a. Data primer 1) Wawancara Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana penelitian mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) (Notoatmodjo, 2005,h.102).
  • 19. 7 Pada penelitian ini teknik wawancara yang digunakan yaitu: auto anamnesa adalah anamnesis yang dilakukan kepada pasien langsung, jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya (Sulistyawati,2009,h,166) a) Pengkajian fisik Adalah suatu pengkajian yang dapat dipandang sebagai bagian tahap pengkajian pada proses keperawatan atau tahap pengkajian atau pemeriksaan klinis dari system pelayanan terintegrasi, yang prinsipnyaa menggunakan cara-cara yang sama dengan pengkajian fisik kedokteran, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi (Prihardjo,2006,h,2-3). b) Data sekunder 1) Studi pustaka Studi pustaka adalah merupakan hal penting yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu penelitian, study pustaka didapat dari sumber buku atau pun internet yang menunjang karya tulis ilmiah. 2) Studi dokumentasi Studi dokumentasi adalah semua bentuk informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik dokumen yang resmi atau tidak resmi, semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan (Notoatmodjo,2005;h.62-63).
  • 20. 8 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Tinjauan Teori Medis 2.1.1 Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2010. h. 213). Agar terjadi ke hamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat di hari wanita ovulasi karerna sperma dapat hidup sampai tiga hari di dalam vagina ( Sulistyawati, 2009; h. 35). Proses kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambung dan Terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zogot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba,et. all, 2010. h, 75)
  • 21. 9 2.1.2 Tanda dan Gejala Kehamilan a. Tanda Presumtif/Dugaan Hamil 1) Berhentinya Menstruasi (Amenorea) Pada seorang wanita sehat yang sudah Mengalami menstruasi spontan, teratur dan dapat diperkirakan. Jika dengan penghentian mendadak menstruasinya sangat mendukung terjadinya kehamilan. 2) Mual dan Muntah (Nause and Vomiting) Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama, karena sering terjadi pada pagi hari (morning sicness). 3) Perubahan pada Payudara Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri yang disebabkan oleh adanya pengaruh hormon yaitu estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. 4) Meningkatnya pigmentasi kulit Meningkatnya pigmentasi kulit ini dipengaruhi oleh hormone kortikosteorid plasenta. Dijumpai dimuka (cloasma gravidarum) areola leher, dan dinding perut (linea nigra). 5) Letih (Fatique) Mudah letih adalah ciri kehamilan dini yang sering terjadi dan memberikan ciri diagnostik yang berharga.
  • 22. 10 6) Gangguan Kencing Selama kehamilan, ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan ( pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). 7) Ngidam Makanan Merasa sangat ingin menikmati makanan tertentu, biasanya buah- buahan yang rasanya asam. 8) Sakit Kepala Hal ini sering disebabkan oleh adanya pengaruh hormon, dan dapat diatasi dengan teknik relaksasi, istirahat, atau mandi air hangat. b. Tanda Tidak Pasti Hamil 1) Pembesaran Abdomen Setelah 12 minggu kehamilan, uterus biasanya dapat diraba melalui dinding abdomen, tepat diatas simfisis.Kemudian uterus secara bertahap bertambah besar sampai akhir kehamilan. Umumnya pembesaran abdomen selama usia subur pada wanita secara kuat mengesahkan kehamilan. 2) Perubahan pada Cerviks Pada kehamilan 6-8 minggu, servik menjadi sangat lunak. Konsistensi jaringan servik lebih mirip dengan konsistensi bibir pada mulut dari pada cartilago hidung, seperti pada wanita yang sedang tidak hamil.
  • 23. 11 3) Kontraksi Braxton Hick Selama kehimilan uterus mengalami kontraksi–kontraksi yang dapat diraba, biasanya tanpa nyeri dengan interval yang teratur mulai dari kehamilan dini. Kontraksi kontraksi ini dapat bertambah jumlah dan amplitudonya kalau uterus dimasase. 4) Tanda Chadwick Selama kehamilan, mukosa vagina sering kelihatan gelap merah kebiruan atau merah muda. 5) Teraba Ballotement Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil dibandingkan dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali pada posisi semula c. Tanda Pasti Hamil 1) Identifikasi Kegiatan Jantung Janin Mendengarkan atau menemukan denyut jantung janin menjamin diagnosa kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat diidentifikasi dengan auskultasi menggunakan fetoskop dengan prinsip doppler ultrasonik dan dengan menggunakan sonografi. 2) Denyut jantung janin dapat dideteksi setelah 17 minggu gestasi. Dalam kondisi normal denyut jantung janin berkisar dari 120 sampai 160 denyut
  • 24. 12 semenit dan terdengar sebagai sebuah bunyi ganda mirip detikan jam dibawah bantal. 3) Persepsi Gerakan Janin Tanda positif kehamilan kedua adalah adanya gerakan–gerakan janin dalam pemeriksaan. Setelah kehamilan 20 minggu, gerakan janin dapat dirasakan pada interval waktu yang tidak tentu, dengan meletakkan tangan pemeriksa pada abdomen pada wanita tersebut. 4) Terlihat tulang–tulang janin dalam photo rontgen. 2.1.3 Perubahan fisik selama hamil Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan menghilang setelah persalinan. Jantung dan pembuluh darah. Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30- 50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu.Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningka (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena rahim yang membesar menekan vena yang membawa darh dari tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%, Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan.Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Karena
  • 25. 13 janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu. Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil. Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar murmur jantung tertentu serta ketidakteraturan irama jantung. Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa kelainan irama jantung mungkin akan memerlukan pengobatan khusus. Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada trimester ketiga.Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%. Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih (yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi) selama kehamilan, pada saat persalinan dan beberapa hari setelah persalinan, agak meningkat. a. Sistem urinaria Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat
  • 26. 14 kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung. b. Sistem Gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron. Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada (heartburn )dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada didalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali kekerongkongan. c. Kulit Topeng kehamilan (cloasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap. Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit, biasanya di atas pinggang.
  • 27. 15 Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah. d. Payudara Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat di amati oleh ibu adalah sebagai berikut : 1) Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. 2) Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertrofi kelenjar alveoli. 3) Banyangan vena-vena lebih membiru. 4) Hiperpigmentasi pada areola dan puting susu. 5) Kalau dipers akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwrna kuning. e. Sistem endokrin Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan bepindah kepermukaan ovarium di mana ia di lepaskan. Folikel yang kosong disebut korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesteron. Progesteron dan esterogen merangsang poliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi). Plasenta yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi esterogen dan progesteron.
  • 28. 16 f. Uterus Peningkatan berat badan dari 60 gram – 100 gram pada akhir kehamilan. Pada minggu ke 12 uterus keluar dari rongga panggul sehingga dapat teraba diatas simpisis. Pada minggu ke 20 uterus memasuki rongga peritoneum. Fundus menjadi lebih bulat dan tebal. Pada trimester III uterus msnipis dan lebih lembut sehingga pergerakan janin dapat diraba dan diobservasi. Pada minggu ke 36 janin mulai turun kerongga panggul karena jaringan dasra panggul melunak dan gerankan yang baik dari otot rahim (Sulistyawati, 2012; h. 59-66 ). g. Kebutuhan ibu hamil 1) Kebutuhan nutrisi Pada masa kehamilan ibu hamil harus menyediakan nutrisi yang penting untuk kebutuhan anak dan dirinya sendiri, kebutuhan wanita hamil banyak mandapat perhatian dari berbagai komite di sejumlah negara. Kebutuhan energi Tm 1: penambahan energy 180 kkal/hari Tm 11: penambahan 300 kkal/hari (Jannah, 2012. h, 145-146). 2) Kebutuhan gizi selama hamil a) Kebutuhan energy Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok
  • 29. 17 kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada TM 1 kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah tambahan energi ini terus meningkat pada TM II dan III untuk pertumbuhan janin (Sulistyawati, 2009; h.108). b) Kebutuhan zat besi Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%, dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil, melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi dan pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan. Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara minum yang benar karena ini akan sangat mempengaruhi efektifitas penyerapan zat besi, vitamin c dan protein hewani merupakan elemen yang sangat membantu dalam penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitrat (terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat penyerapan zat besi tersebut tidak bermanfaat bagi tubuh, zat-zat ini tetap di konsumsi namun jangan diminum bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi.
  • 30. 18 c) Asam Folat Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang meningkat dua kali lipat selam hamil. Asam folat sangat bermanfaat dalam metabolisme normal makanan menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jika kekurangan asam folat maka ibu akan menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjutdan tidak segera di tangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin. Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau (bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Menurut Widya Karya Pangan Nasional pemberian asam folat pada ibu hamil dengan besaran 280,660 dan 470 mikrogram yaitu untuk TM I, II, dan III. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak di bentuk pada minggu pertama kehamilan.
  • 31. 19 d) Senam hamil Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyeyak, bidan hendaknya menyarankan agar ibu hamil melakukan masing masing gerakan sebanyak dua kali pada awal latihan dan dilanjutkan dengan kecepatan dan frekuansi Menurut kemampuan dan kehendak mereka sendiri minimal lima kali tiap gerakan (Sulistyawati, 2009, h, 111) e) Istirahat tidur Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil pada trimester ahir kehamilan sering di iringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk tidur (Sulistyawati, 2009, h. 108-117). h. Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil 1) Kehamilan muda Ketika kita mengikuti langkah langkah proses kebidanan bidan harus waspada terhadap tanda bahaya dalam kehamilan.
  • 32. 20 Enam tanda bahaya selama periode antenatal a) Perdarahan pervaginam b) Sakit kepala yang hebat c) Pandangan kabur d) Nyeri abdomen yang hebat e) Bengkak pada muka dan tangan f) Bayi kurang bergerak seperti biasa. (Hani, et. All, 2010, h. 107). a) Hiperemesis gravidarum Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan hiperemesis adalah sebagai berikut : (1) Kemungkinan villi korialis masuk kedalam darah. (2) Adanya faktor alergi. (3) Adanya faktor predisposisi, seperti primigravida. (4) Adanya faktor psikologis, seperti ketidakharmonisan dakam rumah tangga, kehamilan yang tidak diinginkan, atau ketidaksiapan untuk mamiliki anak (takut untuk anak). (5) Kehamilan mola Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (corionic villi ) yang tumbuh berganda berupa gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata ikan.
  • 33. 21 (6) Kehamilan ektopik Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi tidak berada didalam endometrium uterus. 2) Kehamilan lanjut a) Perdarahan pervaginam Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minngu sampai setelah persalinan. Dikatakan tidak normal jika, keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan, terkadang perdarahan banyak atau disertai nyeri. b) Sakit kepala hebat Sakit kepala yang menunjukan masalah serius adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap, dan tidak hilang dengan istirahat, kadang-kadang disertai dengan penglihatan kabur atau berbayang. c) Penglihatan kabur Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubaahan visual yang mendadak, misalnya pandangan yang kabur atau berbayang secara mendadak, dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklamsi. d) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan Bengkak bisa menunjukan masalah serius jika muncul pada muka dan tanggan, tidak hilang dengan istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
  • 34. 22 e) Keluar cairan pervaginam Harus dapat dibedakan antara urin dengan air ketuban, jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan hati-hati akan adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi intrapartum. f) Gerakan janin tidak terasa Kesehjahteraan janin dapat diketaui dari keaaktifan gerakanya. Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim. g) Nyeri perut hebat Pada kehamilan lanjut jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah beristirahat, disertai denagn tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus waspadai terjadinya solusio plasenta (Sulistyawati, 2012; h. 163-176 ). Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon esterogen, progesteron, dan dikeluarkanya human chorionic gonadotropine plasenta. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum ( Manuaba, 2010; h. 227 ).
  • 35. 23 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi emesis gravidarum (mual muntah). a) Faktor predisposisi (1) Primigravida (2) Hidramnion (3) Kehamilan ganda (4) Mola hidatidosa. b) Faktor psikologis (1) Rumah tangga yang retak (2) Hamil yang tidak diinginkan (3) Takut terhadap kehamilan dan persalinan (4) Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu. c) Gejala klinis Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. 4) Penyebab a) Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga peningkatan hormon kelamin yang diproduksi selama hamil. b) Perubahan hormon yang akan mengakibatkan perubahan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, terutama pagi hari.
  • 36. 24 c) Perasaan mual dan muntah disebabkan karena selama hamil muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh hormon hipofise. 5) Cara mengatasi a) Makan sering dengan porsi kecil, misalnya setiap dua jam sekali (bahkan malam hari bisa dilakukan) b) Menghindari makanan yang berbau tajam, terlalu asin atau makanan berbumbu. c) Mencoba ngemil crackers setelah bangun pagi. d) Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu, pisang, kentang, nasi sereal dan tahu). e) Minum jus manis di pagi hari. f) Mendapat dukungan dari pasangan dan mencoba mengurangi stress. 6) Penanganan emesis granvidarum Penanganan emesis gravidarum yang dapat dilakukan : a) Komunikasi, informasi dan edukasi ( KIE ) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan. b) Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan syaraf pusat.
  • 37. 25 c) Nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang merangsang timbulnya mual muntah dihindari. d) Disarankan tidak tidak dikonsumsi makanan yang digoreng, mentega, margarin, minyak e) Dihindari makanan yang menimbulkan gas (ketimun, brokoli, kol, bawang dan kacang kering) f) Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis gravidarum: (1) Vitamin yang diperlukan (vitamin B compleks, mediamer B6 sebagai vitamin dan antimuntah). (2) Pengobatan (sedatif ringan luminal 3x30 mg (barbiturat), valium, antimual-muntah stimetil, primperan, emetrol 3x30mg. (3) Nasihat pengobatan (banyak minum air dan minuman lain, hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi lambung). (4) Nasihat kontrol antenatal (pemeriksaan hamil lebih sering, segera datang bila terjadi keadaan abnormal). (Manuaba, 2010; h. 227-228 ). g) Diet Beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain : mengkonsumsi makanan dengan porsi yang cukup dan teratur,
  • 38. 26 menghindari makanan yang terlalu pedas atau asin, menghindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi, menghindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol, menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna dan menghindari merokok. h) Komplikasi Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga kekurangan cairan. Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin yang ada dalam kandungan. 2.1.4 Tujuan Asuhan kehamilan a. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehjahteraan ibu dantumbuh kembang janin. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehjahteraan fisik, mental, serta sosial ibu dan bayi. c. Menemukan secara dini masalah/gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan. d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin. e. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
  • 39. 27 2.1.5 Standar Asuhan Kehamilan Standar pelayanan ante natal care (ANC). a. Ukur tinggi badan/berat badan. b. Ukur tekanan darah. c. Ukur tinggi fundus uteri. d. Pemberian imunisasi TT. e. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet selama kehamilan). f. Test terhadap penyakit menular seksual/VDRL. g. Temu wicara/konseling. h. Tes/pemeriksaan HB. i. Tes/pemeriksaan protein urine. j. Tes reduksi urine. k. Perawatan payudara (tekan pijat payudara). l. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil). m.Terapi yodium kapsul (khusus daerah enemis gondok). n. Terapi obat malaria. Bila kehamilan resiko tinggi perhatian dan jadwal harus lebih ketat. Namun bila kehamlan normal jadwal asuhan cukup empat kali. Dalam bahasa program kesehatan kunjungan antenatal ini di beri kode angka K yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4 ( Prawirahardjo, 2009; h. 279 ). Kunjungan Ante Natal Care minimal : a. 1x kunjungan pada trimester 1 (usia kehsmilan 0-13 minggu). b. 1x kunjungan pada trimester 2 (usia kehamilan 14-27 minggu).
  • 40. 28 c. 2x kunjungan pada trimester 3 (usia kehamilan 28-40 minggu) (Sulistyawati, 2012; h. 4). 2.1.6 Kebijakan Teknis Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil membutuhkan pemantauan selama kehamuilanya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut : a. Mengupayakan kehamilan yang sehat. b. Melakukandeteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan. c. Persiapan persalinan yang bersih dan aman d. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi (Rukiyah, 2010. h. 8). 2.1.7 Menentukan usia kehamilan Menentukan usia kehamilan sangat penting guna memperkirakan persalinan. Usia kehamilan dapat ditentukan dengan : a. Mempergunakan rumus neagle Rumus neagle memperhitungkan usia kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai denagn menentukan hari pertama haid terakhir dan ditambah 288 hari,sehingga perkiraan kelahiran bisa di tetapkan. Rumus neagle dihitung denagn cara menghitung hari pertama haid terakhir ditambah tujuh dan bulanya
  • 41. 29 ditambah sembilan. Contohnya, haid hari pertama tanggal 17 maret 2015, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah 17+7=24, 3+9= 12, sehingga perkiraan persalinan adalah 24 desember 2015 b. Gerakan pertama fetus Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama kali fetus pada usia kehamilan 16 minggu, perkiraan usia kehamilan bisa ditetapkan. Namun perkiraan ini kadang kurang tepat. c. Perkiraan tingginya fundus uteri Memperkirakan tingginya fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan terutama tepat pada kehamilan yang pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat. 2.2. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Menurut varney (1997), proses penyelesaian masalah merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan dalam manajemen kebidanan. Varney berpendapat bahwa dalam melakukan manajemen kebidanan, bidan harus memiliki kemampuna berfikir secara kritis untuk menegakkan diagnosis atau masalah potensial kebidanan. Selain itu, diperlukan pula kemampuan kolaborasi atau kerjasama. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kebidanan selanjutnya. Langkah-langkah asuhan kebidanan menurut varney (1997), yaitu sebagai berikut : 2.1.1 Langkah I (Pengumpulan data dasar) Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengakp dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien.
  • 42. 30 Untuk memperoleh data, melalui anamnesis. Anamnesis adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data mtentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan, dan anamnesis dapat dilakukan melalui dua cara berikut: a. Auto Anamnesis Anamnesis yang dilakukan kepada pasien langsung, jadi data yang diperoleh adalah data primer karena langsung dari sumbernya. b. Allo Anamnesis Anamnesis yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien, hal ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat. 1) Data subjektif a) Biodata (1) Nama Nama jelas dan lengkap bila perlu nama panggilan sehari- hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan. (2) Usia / tanggal lahir. Umur dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti < 20 tahun, alat reproduksinya belum matang , mental dan psikisnya belum siap. (3) Agama Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut, untuk membimbing dan mengarahkan pasien dalam berdoa.
  • 43. 31 (4) Pekerjaan Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikanya. (5) Suku / bangsa Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari hari (6) Alamat Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah yang diperlukan (Ambarwati dan wulandari, 2010, h. 131-132) b) Riwayat pasien (1) Keluhan utama Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan (Manuaba, 2010; h. 227). (2) Riwayat kebidanan Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai data acuan untuk memprediksi/mendeteksi apakah ada kemungkinan ada penyulit selama kehamilan (3) Mestruasi. Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan masa hamil, namun dari data yang kita peroleh kita
  • 44. 32 akan mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain: a. Menarche Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Untuk wanita Indonesia pada usia sekitar 12- 16 tahun. b. Siklus Menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya dalam hitungan hari, biasanya 23-32 hari. c. Volume Data ini menjelaskan beberpa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebgai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang dan sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif, namun kita dapat gali lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung seperti sampai berapa kali ganti pembalut dalam sehari. d. Keluhan Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi misalnya sakit yang sangat, pening sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak.
  • 45. 33 Keluhan yang disampaikan oleh pasien dapat menunjukkan kepada diagnosa tertentu. c) Gangguan kesehatan alat reproduksi. Data sangat penting untuk kita gali karena akan memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksinya. Ada beberpa penyakit organ reproduksi yang dikaitkan erat dengan personal hygiene pasien, atau kebiasaan lain yang tidak mendukung kesehatan reproduksinya. Jika didapatkan ada salah satu atau beberapa riwayat gangguan kesehatan alat reproduksi, maka kita harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa intra sampai dengan pasca melahirkan serta pengaruhnya terhadap kesehatan bayi yang dilahirkannya. Beberapa data yang perlu kita gali dari pasien adalah apakah pasien pernah mengalami gangguan seperti keputihan, infeksi, gatal karena jamur, atau tumor. d) Riwayat kehamilan sekarang (1) Riwayat kesehatan Data dari riwayat kesehatan dapat kita gunakan sebagai “warning” akan adanya penyulit saat persalinan. Perubahan fisik dan psikologis saat persalinan. Perubahan fisik dan pisikologis saat bersalin yang melibatkan seluruh system dalam tubuh akan mempengaruhi korban yang mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah apakah
  • 46. 34 pasien pernah atau sedang menderita penyakit seperti jantung, diabetes mellitus, ginjal, hipertensi, hipotensi, hepatitis, atau anemia. e) Status perkawinan Data ini penting untuk untuk kita kaji karena dari data ini kita akan mendapatkan gambaran mengenani suasana rumah tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang akan diajukan : (1) Usia nikah pertama kali (2) Status pernikahan sah/tidak (3) Lama pernikahan (4) Perkawinan sekarang adalah suami yang keberapa. f) Pola makanan Data ini penting untuk diketahui agar bias mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil. Data focus mengenai asupan makanan pasien adalah sebagai berikut : (1) Kapan atau jam berapa terakhir kali makan (2) Makanan yang dimakan (3) Jumlah makanan yang dimakan. g) Pola minum Pada masa kehamilan, data mengenai intake cairan sangat penting karena akan menentukan kecenderungan terjadinya
  • 47. 35 dehidrasi.Data yang perlu kita tanyakan berkaitan dengan intake cairan adalah sebagai berikut. (1) Kapan terakhir kali minum (2) Berapa banyak yang diminum (3) Apa yang diminum. h) Pola istirahat Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dapat menanyakan tentang Berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari. (1) Istirahat malam hari Normal rata-rata tidur malam ialah 6-8 jam (2) Istirahat siang hari Normal rata-rata tidur siang ialah 1-2 jam i) Aktivitas sehari-hari Kita perlu mengkaji akltivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran kita tentang beberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah. Jika pada kehamilannya pasien melakukan aktivitas yang terlalu berat dikhawatirkan pasien akan merasa kelelahan sampai akhirnya dapat menimbulkan bahaya pada kehamilannya.
  • 48. 36 j) Personal hygiene Data ini perlu kita gali karena akan ssangat berkaitan dengan kesehatan ibu dan bayinya. Beberapa pertanyaan yang perlu diajukan berhubungan dengan perawatan kebersihan diri pasien. (1) Berapa kali mandi, keramas, dan gosok gigi setiap harinya (2) Berapa kali ganti baju dan pakaian dalam setiap harinya (3) Berapa minggu sekali memotong kukunya. k) Aktivitas seklsual Data yang kita perlukan berkaitan dengan aktivitas seksual adalah sebagai barikut : (1) Keluhan (2) Frekuensi l) Respon keluarga terhadap kehamilan ini Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk kenyamanan psikologis pasien. Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilannya. m)Respon ibu terhadap kehamilan ini Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk kenyamanan psikologisnya, Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilannya untuk dapat menerima perannya. n) Respons suami pasien terhadap kehamilan ini. Untuk mengetahui bagaimana respons suami pasien terhadap kehamilan ini, kita dapat menanyakan dengan langsung dengan suami pasien atau dapat juga kepada pasien. Data mengenai
  • 49. 37 respons suami ini sangat penting karena dapat kita jadikan sebagai salah satu acuan mengenai pola kita dalam memberikan renspons yang posoitif terhadap istri dan anaknya maka akan memberikan kemudahan bagi kita untuk melibatkannya dalam pendampingan selama kehamilan. o) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kehamilan Untuk mendapatkan data ini bidan perlu melakukan pendekatan terhadap keluarga pasien, terutama orang tua. Ada beberapa kebiasaan yang mereka lalukan ketika anak atau keluarganya menghadapi kehamilan, dan sangat tidak bijaksana bagi bidan jika tidak menghargai bila yang mereka lakukan. Kebiasaan adat yang dianut dalam kehamilan, selama tidak membahayakan pasien, sebaiknya tetap difasilitasi karena ada efek psikologis yang positif untuk pasien dan keluarganya. 2) Data Objektif Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk menegakkan diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan secara berurutan. 1. Langkah-langkah pemeriksaan Keadaan umum Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan yang dilaporkan kriterianya adalah sebagai berikut.
  • 50. 38 a. Baik Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan. b. Lemah Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien tidak mampu berjalan sendiri. 2. Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar). 3. Tanda vital a. Tekanan darah Tekanan darah arteri mengganbarkan dua hal, yaitu besar tekanan yang dihasilkan vertikel kiri sewaktu berkontraksi (angka sistolik). Nilai normal rata-rata tekanan sistol pada orang dewasa adalah 100 sampai 140 mmHg, sedangkan rata-rata diastol adalah 60 sampai 90 mmHg. (Priharjo, 2006;h. 107). b. Nadi Berkisar antara 60-80x/menit denyut nadi di atas 100x/menit pada masa hamil adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi. (Ambarwati, 2010; h. 138).
  • 51. 39 c. Pernafasan Pengkajian pernafasan merupakan aspek yang paling penting pada pengkajian fisik. Fungsi pernafasan yaang utama adalah mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru dan jaringan serta mengatur keseimbangan asam basa (Prihardjo, 2006; h.81). d. Suhu Suhu harus berbeda dalam batas yang normal yaitu 36,5-37,50 C. Peningkatan suhu >37,50 C menandakan pasien mengalami infeksi. (Ambarwati, 2010 ; h. 138). e. Pemeriksaan fisik 1) Kepala Organ tubuh yang perlu dikaji karena pada kepala terdapat organ –organ yang sangat penting, pengkajian ini di awali dengan inspeksi lalu palpasi. 2) Muka Pada daerah muka dilihat dari kesimetrisan muka apakah kulitnya normal, pucat, ketidaksimetrisan muka menunjukan adanyakeluhan pada syaraf ketuju(Nervusvasialis). 3) Mata Untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata, tehnik yang dihunakan inspeksi dan palpasi.
  • 52. 40 4) Telinga Untuk mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga/ membrane timpani, dan pendengaran, tehnik yang digunakan adalah inspeksi dan palpasi. 5) Hidung Dikaji untuk mengetahui keadaan bentuk dan fungsi hidung bagian dalam lalu sinus-sinus (Tambunan dan deswani,2011) 6) Leher Leher bengak meliputi saluran limfe atau pembengkakan kelenjar tyroid(Hani, et, all, 2010, h, 92) 7) Dada Mengkaji kesehatan pernafasan(Tambunan dan Deswani, 2011). 8) Payudara Pada awal kehamilan permpuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Setelah bulan pertama suatu cairan yang berwarna kekuningan yang disebut colostrums dapat keluar (Prawiroharjo,2010;h.179). 9) Perut Bentuk abdomen yang normal adalah simetris, baik pada orang gemuk maupun pada orang kurus. Pada bagian abdomen juga kita mendengarkan bissing usus yang
  • 53. 41 disebabkan oleh perpindahan gas atau makanan sepanjang intestinum dan suara pembuluh darah serta suara Denyut jantung Janin. Di daerah abdomen kita meraba bagian- bagian janin, menentukan TFU (Priharjo, 2006; h. 123). Kepala masuk PAP pada primigravida yaitu pada usia kehamilan 36 minggu. (Manuaba, 2010; h.143). 10) Ekstermitas Inspeksi : ada edema (tekan daerah tibia / dorsalis pedis bila ada cekungan di bekas tekanan : edema + ), varises, kesimetrisan, kelainan) Lakukan pengetukan dengan reflex hammer di daerah tendon muskulus kuadriser femoris di bawah patella, Varises, warna kuku. 11) Genetalia Inspeksi vulva : adalah cairan pervaginaan ( secret ), amati warna dan bau. Palpasi adakah pembengkakan, benjolan mulai dari klitoris, uretra, kelenjar skene, kelenjar bartholini. Lakukan pemeriksaan anus bersamaan pemeriksaan genetalia, lihat adakah kelainan, misalnya hemorhoid (pelebaran vena) di anus dan perineum, lihat kebersihannya.
  • 54. 42 4. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium 1) Kadar Hb Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrositdi bawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. (Rukiyah, 2010; h.114). Terdapat empat tingkatan anemia yaitu: a) Hb 11 g% tidak anemia b) Hb 9-10 g% anemia ringan c) Hb 7-8 g% anemia sedang d) Hb <7 g% anemia berat. (Manuaba, 2010;h.239). Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikutidengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. akibat hemodiolus tersebut, yang mulai jelas timbul pada usia ehamilan 16 minggu. (Prawihardjo,2007;h.96)
  • 55. 43 2) Protein Urine Manfaat pemeriksaan Protein urine yaitu untuk mengetahui tingginya kadar protein dalam urine pada ibu hamil yang dapat mengindikasikan terjadinya preeklamsi. 3) Glukosa Urine Untuk mengetahui adanya gejala diabetes mellitus karena Glukosa mempunyai sifat mereduksi. Ion cupri direduksi menjadi cupro dan mengendap dalam bentuk merah bata. 4) Pemeriksaan Panggul Ukuran panggul ini di gunakan untuk menemukan garis besar bentuk dan ukuran panggul apabila di kombinasikan dengan pemeriksaan dalam, ukuran panggul luar yang biasanya di ukur antara lain : Distansia spinarum (24-26cm) Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior sinistra dan dekstra. Distansia kristarum (28-30 cm) Konjugata eksterna (18-20 cm) Distansia Tuberum (10,5 cm) (Sulistyawati, 2009, h, 25-26) 2.1.2 Langkah II (Interprestasi data dasar) Langkah ini dilakukan dengan mengindentifikasi data secara benar terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien. Masalah atau diagnosis yang spesifik dapat ditemukan berdasarkan interprestasi
  • 56. 44 yang benar terhadap data dasar. Selain itu, sudah terpikirkan perencanaan yang dibutuhkan terhadap masalah. Sebagai contoh masalah yang menyertai diagnosis seperti diagnosis kemungkinan pada ibu hamil , maka masalah yang berhubungan adalah ketidak mampuan ibu hamil dalam mengatasi mual-muntah maka masalah yang memungkinkan dapat muncul adalah hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan) Dalam langkah kedua ini, bidan membagi interpretasi data dalam tiga bagian. a. Diagnosis kebidanan / nomenklatur Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain : 1. Paritas Paritas adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan dengan kehamilannya (jumlah kehamilan) dibedakan menjadi primigravida (hamil pertama kali) dan multigravida (hamil kedua atau lebih). Contoh cara penulisan paritas dalam interpretasi data. a) Primigravida (1) G1 (gravida) berarti kehamilan yang pertama. (2) P0 (partus nol) berarti belum pernah partus/melahirkan. (3) A0 (abortus nol) berarti belum pernah mengalami abortus. b) Multigravida : G3P1A1 (1) G3 (gravida 3) Berarti kehamilan yang ketiga
  • 57. 45 (2) P1 (partus 1) berarti sudah pernah mengalami partus satu kali (3) A1 (abortus) berarti sudah pernah mengalami abortus satu kali. 2. Usia kehamilan (dalam minggu) 3. Keadaan janin 4. Normal atau tidak normal b. Masalah Dalam asuhan kebidanan istilah “masalah” dan “diagnosis” dipakai keduanya karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya. c. Kebutuhan Pasien Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya. Contohnya kebutuhan untuk KIE, bimbingan tentang mengatasi mual-muntah yang dialami oleh ibu. 2.1.3 Langkah III (Identifikasi diagnosis atau masalah potensial) Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi yang cukup dan apabila memungkinan dilakukan proses pencegahan atau dalam kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan segera
  • 58. 46 2.1.4 Langkah IV (Menentukan perlunya konsultasi dan kolaborasi segera dengan tenaga kesehatan lain) Bidan mengidentifikasi dan penerapan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan identifikasi dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi, kolaborasi, dan melakukan rujukan . 2.1.5 Langkah V (Perencanaan asuhan secara menyeluruh) Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan perencanaan secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang ada. Dalam proses perencanaan secara menyeluruh juga dilakuakn identifikasi beberapa data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh dapat berhasil a. Penanganan emesis gravidarum yang dapat dilakukan : 1) Komunikasi, informasi dan edukasi ( KIE ) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan. 2) Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan syaraf pusat. 3) Nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang merangsang timbulnya mual muntah dihindari.
  • 59. 47 4) Disarankan tidak tidak dikonsumsi makanan yang digoreng, mentega, margarin, minyak. 5) Dihindari makanan yang menimbulkan gas (ketimun, brokoli,kol, bawang dan kacang kering). 6) Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis gravidarum: a) Vitamin yang diperlukan (vitamin B compleks, mediamer B6 sebagai vitamin dan antimuntah). b) Pengobatan (sedatif ringan luminal 3x30 mg (barbiturat), valium, antimual-muntah stimetil 3x30 mg, primperan, emetrol. c) Nasihat pengobatan (banyak minum air dan minuman lain, hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi lambung). d) Nasihat kontrol antenatal (pemeriksaan hamil lebih sering, segera datang bila terjadi keadaan abnormal). (Manuaba, 2010; h. 227-228 ) 2.1.6 Langkah VI (Pelaksanaan perencanaan) Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakaukan oleh bidan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (Sulistiawati, 2009). a. Memberitahu pada ibu mengenai keluhan yang dialami ibu b. Memberitahu penatalaksanaan emesis gravidarum
  • 60. 48 c. Memberitahu ibu mengenai kebutuhan nutrisi d. Memberitahu ibu tentang kebersihan tubuh dan pola seksual e. Memberitahu ibu tentang kebutuhan istirahat f. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan muda g. Memberikan ibu terapi obat 2.1.7 Langkah VII (Evaluasi) Merupakan tahap terakhir dalam menejemen kebidanan, yakni dengan melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan pelayanan secara komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien 2.3. Landasan kewenangan hukum Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/ Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi: 1 Kewenangan normal: a. Pelayanan kesehatan ibu b. Pelayanan kesehatan anak c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana 2 Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah. 3 Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter.
  • 61. 49 Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi: 1 Pelayanan kesehatan ibu a. Ruang lingkup: 1) Pelayanan konseling pada masa pra hamil 2) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal 3) Pelayanan persalinan normal 4) Pelayanan ibu nifas normal 5) Pelayanan ibu menyusui. 6) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan b. Kewenangan: 1) Episiotomi 2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II 3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan 4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil 5) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas. 6) Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu ibu (ASI) eksklusif 7) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum 8) Penyuluhan dan konseling 9) Bimbingan pada kelompok ibu hamil 10) Pemberian surat keterangan kematian 11) Pemberian surat keterangan cuti bersalin.
  • 62. 50 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN EMESIS GRAVIDARUM TERHADAP NY. W USIA 31 TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 5 HARI DI BPS KETUT DANI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Oleh : Dina Rianti Tanggal : 20 Mei 2015 Pukul : 16.00 WIB 3.1 Pengkajian A. Anamnesa Istri Suami Nama : Ny.W : Tn. S Umur : 31th : 39 th Agama : Islam : Islam Suku/Bangsa : Jawa : Lampung Pendidikan : SMP : SMP Pekerjaan : IRT : Karyawan Swasta Alamat : Rajabasa Jaya Gg.Bhayangkara Bandar Lampung B. Anamnesa 1. Alasan kunjungan : Ingin memeriksakan kehamilannya 2. Keluhan : Mual Muntah 5-6x/hari,pusing.
  • 63. 51 3. Riwayat Kebidanan a) Riwayat Menstruasi Menarche : 11 tahun Siklus : 28 hari Volume : 2-3 kali perhari ganti pembalut HPHT : 22-01-2015 UK : 18 minggu 5 hari Tes Kehamilan : ya Tanggal : 20 mei 2015 Hasil : (+) positif b) Gangguan kesehatan reproduksi Keputihan : tidak ada Infeksi : tidak ada Gatal karena jamur : tidak ada Tumor : tidak ada c) Riwayat kehamilan, persalinan, infas dan KB yang lalu N o Tahun persalinan Usia kehamilan Jenis persalinan Tempat persalinan Kesulitan dlm persalinan penolong BB/PB /JK Keadaan 1. 2. 2003 2012 39 minggu 39 minggu 4hari spontan spontan BPS BPS Tidak ada Tidak ada Bidan Bidan 3500 gr 20800 gr Riwayat KB : Kb pil Lama Pemakaian : 3 Tahun
  • 64. 52 d) Riwayat kesehatan 1) Jantung : tidak ada 2) DM : tidak ada 3) Ginjal : tidak ada 4) Hipertensi : tidak ada 5) Hepatitis : tidak ada e) Riwayat Sosial 1) Kumpulan keluarga : keluarga Besar 2) Status perkawinan : Syah 3) Sumber dukungan : orang tua 4) Respon ibu terhadap kehamilan ini : senang 5) Respon keluarga terhadap kehamilan ini : senang 6) Pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan : baik 7) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan masa kehamilan : Tidak Ada 8) Perencanaan KB : belum berencana f) Pola kehidupan sehari-hari Pola makan 1) Menu : nasi, sayur, lauk pauk 2) Frekuensi Sebelum hamil : 3x/ hari Sesudah hamil : 3x/ hari
  • 65. 53 3) Jumlah perhari Sebelum hamil : 1 porsi nasi dan lauk pauk Sesudah hamil : 1/2 porsi nasi Pola minum 1. Jumlah perhari Sebelum hamil : 7-8 gelas Sesudah hamil : 7 gelas/hari 2. Jenis : air putih dan 1 gelas air the g) Pola eliminasi Sebelum kehamilan BAK : 3-5 kali/hari, warna : kuning BAB : 1 kali/hari, konsistensi lunak Selama hamil BAK : 4-6 kali/hari, warna kuning BAB : 1 kali/hari, konsistensi lunak h) Pola istirahat 1. Istirahat malam hari Sebelum hamil : 6-8 jam Selama hamil : 5 jam 2. Istirahat siang hari : tidur siang ± 1 jam i) Akrivitas sehari-hari: menyapu, ngepel,nyuci dan masak. j) Personal Hygiene 1. Mandi : 2 kali/hari 2. Keramas : 4 kali/minggu
  • 66. 54 3. Kebersihan kuku : bersih k) Aktivitas sksual 1. Frekuensi : Frekuensi 2x/ minggu 2. Gangguan : Tidak ada C. Pemeriksaan Umum 1. Keadaan umum : baik 2. Keadaan emosional : stabil 3. Kesadaran : composmentis 4. TTV Tekanan darah : 100/70 mmHg Suhu : 360 C Pernapasan : 22x /i Nadi : 82x /i 5. TB : 164 cm 6. BB : sebelum hamil 62 kg, sekarang 64 kg 7. LILA : 26cm 8. TP :29-10-2015 D. Pemeriksaan Khusus Kebidanan 1. Pemeriksaan fisik/inpeksi a. Rambut Kebersihan : bersih Mudah rontok/tidak : tidak
  • 67. 55 b. Muka Cloasma Gravidarum: tidak ada Edama : tidak ada c. Mata Simetris : ya, kanan kiri Konjungtiva : merah muda Sklera : putih Kebersihan : bersih d. Hidung Simetris : ya Kebersihan : bersih Polip : tidak ada pembesaran e. Telinga Simetris : ya kanan kiri Kebersihan : bersih Gangguan pendengaran : tidak ada f. Mulut Bibir : lembab Lidah : bersih Gigi : tidak ada caries Gusi : tidak ada perdarahan g. Leher Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran Pembesaran kelenjar thyroid: tidak ada pembesaran
  • 68. 56 h. Dada Simetris : ya Payudara simetris : ya kanan kiri Rasa nyeri : tidak ada Benjolan : tidak ada Keadaan putting : menonjol Hiperpigmentasi : ada, pada areola mamae Pengeluaran : belum ada Kebersihan : bersih Gangguan pernapasan : tidak ada i. Abdomen Bekas luka operasi : tidak ada Pembesaran : ada, sesuai usia kehamilan TFU : 20cm Striae : ada Linea : tidak ada Actes : tidak ada Tumor : tidak ada Benjolan : tidak ada Uterus Leopold I : teraba balotement TFU : 20cm Leopold II : tidak dilakukan Leopold III : tidak dilakukan
  • 69. 57 Leopold IV : tidak dilakukan j. Ekstremitas Atas Bentuk : Simetris Oedem : tidak ada Kuku jari : bersih, tidak pucat Bawah Bentuk : simetris Oedem : tidak ada Kuku jari : bersih, tidak pucat Varices : tidak ada Refleks patella : positif (+) kanan/kiri Gangguan kelainan : tidak ada k. Anogenital Kebersihan : tidak dikaji Pengeluaran pervaginam : tidak dikaji Tanda-tanda infeksi vagina : tidak dikaji Varices : tidak dikaji Oedema : tidak dikaji Kelenjar Bartholini : tidak dikaji E. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Obstetrik Lingkaran pinggul : Tidak dilakukan Distansia Spinarum : Tidak dilakukan
  • 70. 58 Distansia Kristarum : Tidak dilakukan 2. Pemeriksaan Laboratorium HB : 10,5 gr% dilakukan pada tanggal 23 mei 2015 Protein Urine : Negativ (-) Glukosa Urine : Negativ (-)
  • 71. 59 TABEL 3.1 MATRIK No. Pengkajian Interprestasi data Dxpotensial Antisipasim asalah Intervensi Implementasi Evaluasi 20 Mei 2015 Pukul : 16.00 WIB Ds :ibu mengatakan mual muntah 5-6 x/hari. HPHT 22-01- 2015 Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga, sudah pernah melahirkan. Do :keadaan umum baik, bibir terlihat lembab. TD 110/80mmHg, N :82x/menit, RR 22x/mnt,S 36,5o C BB: 64 kg Lila : 26 cm Diagnosaibu: Ny.w umur 31thG3P2A0Usia kehamilan18 minggu 5 hari dengan emesis gravidarum Dasar :ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga,pernah melahirkan, mual muntah 5-6x/hari. HPHT 22-01-2015 TP :29 -10-2015 Masalah: Mual muntah Kebutuhan: Informasi tentang nutrisi, informasi tentang penyebab dan penatalaksanaan emesis gravidarum, Kebutuhan istirahat Hiper Emesis gravidarum Tidakada 1. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan. 2. Jelaskan pada ibu mengena ikeluhan- keluhan yang dialami. 3. Berikan penatlaksanaan pada emesis gravidarum 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu: keadaan umum ibu baik, TD 110/80mmHg, ND 82x/mnt, RR 22X/mnt, S 36 C 2. Menjelaskan pada ibu mengena ikeluhan-keluhan yang dialaminya saat ini yaitu mual- muntah5-6x/hari.keluhan yang dialaminya, mual-muntahyang dialaminya saat in iadalah emesis gravidarum yang terjadi pada ibu hamil. Biasanya ini terjadi pada usia kehamilan muda dan berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan daniniadalah keadaan yang normal. 3. Memberikan penatalaksanaan emesis gravidarumpada ibu yaitu a) KIE tentang kehamilan muda akan selalu mengalami keluhan mual muntah. b) Diet makan dengan porsi sedikit tapi sering, c) jika bangun pagi tidak segera bangun dari tempat tidur. d) Menghindari makanan yang berbau tajam, terlalu asin atau makanan yang 1. Ibu menggetahui keadaan nya saat ini. TD 110/80mmHg, ND 82x/mnt,RR 22x/mnt,S 36,5o C, 2. Ibu mengerti yang telah disampaikan mengenai semua keluhan yang dialaminya. 3. Ibu telah mengerti KIE yang diberikan dan cara mengatasi mual muntah yang dirasakan dan berjanji akan mengikuti saran yang diberikan.
  • 72. 60 4. Jelaskan pada ibu kebutuhan nutrisi pada ibu hamil pagi hari, siang, dan sore. 5. jelaskan pada ibu mengenai kebersihan tubuh dan kebutuhan seksual berbumbu e) Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi ( madu, pisang,kentang, nasi, sereal dan tahu) f) Jangan langsung gosok gigi setelah makan g) Istrirahat seperlunya 4. Menjelaskan pada ibu kebutuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu 6 porsi nasi /hari, masing masing pada pagi hari yaitu seporsi nasi pada pagi hari dan sayur bening,tempe goring atau bacem,ataupun masakan yang tidak mengandung banyak bumbu,begitupun pada siang dan sore hari, dan buah5 potong/hari, 3 potong daging/hari atau bisa digantikan dengan tahu ,telor ataut empe.minum air putih8 gelas/hari. 5. Menjelaskan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan tubuh dimana ibu hamil mengalami peningkatan keringat dan kebersihan alat genetalia juga harus diperhatikan dengan menjaga pakaian dalam tetap bersih dan jika lembab segera diganti. melakukan hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti sering abortus, kelahiran prematur dan perdarahan pervaginam. Melakukannya dengan hati-hati dengan frekuensi jangan terlalu sering 4. Ibu paham apa yang disampaikan. 5. Ibu mengerti apa yang yang telah disampaikan
  • 73. 61 6. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan istirahat agar mengurangi mual muntah yang dialaminya 7. Jelaskan pada ibu tentang pola aktifitas 8. Beritahu tanda- tanda bahayakehamilanm uda 9. Berikan ibu teraphy obat 6. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan istirahat. Istirahat malam hari normal rata-rata tidur malam ialah 6-8 jam Istirahat siang hari normal rata-rata tidur siang ialah 1-2 jam. Karena disini ibu mengalami mual muntah jadi ibu harus banyak istirahat tapi jangan terlalu lama. 7. Menjelaskan pada ibu untuk tidak banyak beraktifitas, dan melakukan aktifitas yang berat, seperti mencuci pakaian, dan mengangkat yang berat- berat karna memicu factor mual muntah 8. Memberitahu pada ibu tanda- tanda bahaya pada kehamilan muda yaitu biasanya terjadi perdarahan, terdapat nyeri perut yang hebat, terjadi mual muntah yang hebat sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. 9. Bemberikan vitamin ringan yaitu B6 di minum 3x 1 diberikan 9 tablet 6. Ibu mengetahui kebutuhan istirahat yang baik 7. Ibu mengerti apa yang talah disampaikan mengenai polaaktifitasnya 8. Ibu paham tanda-tanda bahaya pada kehamilan muda. 9. Ibu mau meminum obat yang telah diberikan. 23mei 2015 Pukul : 15.30 WIB DS: Ibu mengatakan mual muntah berkurang menjadi 4x/ hari. HPHT 22-01- 2015 Ibu mengataka ini kehamilan yang ketiga, dan pernah Diagnosaibu: Ny.wumur 31th G3P2A0 UK 19minggu deng an emesis gravidarum Dasar : HPHT 22-01-2015, TP 29-10-2015. Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga, pernah melahirkan. HEG Tidak ada 1.Beritahu kaeadaan ibu 2.Kaji ulang mengenai keluhan mual muntah yang di alami ibu serta evaluasi penatalaksanaan emesis gravidarum 1. Memberitahu ibu keadaan nya saat ini 2. kaji ulang mengenai keluhan Yang dialami ibu dan Mengkaji ulang penatalaksanaan emesis gravidarum pada ibu yaitu a) KIE tentang kehamilan muda akan selalu mengalami 1. Ibu mengetahui keadaanny saat ini. TD100/70mmHg,N:8 2x/menit,Tem: 36,5o C,RR:22x/menit 2. Ibu sudah tidak cemas dengan keadaan nya dan Ibum bersedia untuk tetap melanjutkan intervensi yang telah disampaikan/diberikan
  • 74. 62 melahirkan. DO: TTV: TD 110/80mmHg, ND 82x/mnt, RR 22x/mnt, S 36,50 C Hb: 10,5 gram% Masalah:mual muntah Kebutuhan :informasi tentang keluhan, informasi tentang penatalaksanaan emesis gravidarum. Serta kebutuhan istirahat 3.Kaji ulang tentang kebutuhan nutrisi 4.Kaji ulang mengenai kebersihan tubuh dan pola seksual 5.Kaji ulang tentang pola istirahat ibu 6.Kaji ulang obat yang diberikan 7.Anjurkan ibu untuk keluhan mual muntah, b) diet makan dengan porsi sedikit tapi sering, c) jika bangun pagi tidak segera bangun dari tempa ttidur. d) Menghindari makanan yang berbau tajam, terlalu asin atau makanan yang berbumbu e) Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi( madu, pisang,kentang, nasi, sereal dan tahu) f) Jangan langsung gosok gigi setelah makan g) Istrirahat seperlu nya 3. Kaji ulang tentang kebutuhan nutrisi yang telah disampaikan pada hari pertama 4. Kaji ulang tentang kebersihan diri danm seksual yang telahdisampaikan pada hari pertama 5. Kaji ulang pola istirahat ibu, yang sudah di sampaikan pada hari pertama 6. Mengkaji ulang dan menanyakan apa kah ibu selalu mengkonsumsiobat yang diberikan. 7. Menganjurkan ibu untuk tidak pada hari pertama.Dimana mual muntah yang dialami ibu yang semula 5-6 kali sehari sekarang menjadi 4 kali 3. Ibu sudah mulai mengikuti anjuran yang disampaikan, ibu mulai makan dengan porsi yng dianjurkan 4. Ibu sudah melaksanakan anjuran yang telah di sampaikan 5. Ibu sudah mengetahui pola istirahat yang baik 6. Obat yang diberikan dikonsumsi oleh ibu 7. Ibu tahu tentang anjuran
  • 75. 63 tidak beraktivitas terlalu berat untuk memenuhi kebutuhan istirahat beraktivitas terlalu berat yang dapat menyebabkan ibu telah serta istirahat cukup dan istirahat tidak diharus kan untuk tidur tetapi dengan rileks disaat bekerja dan ibu tidak banyak pikiran. yang disampaikan dan ibu istirahat pada malam hari 7-8 jam, siang hari 1 jam 27 April 2015 Pukul: 14.00Wib DS: Ibu mengatakan mual sudah berkurang dan nafsu makan sudah ada. . HPHT 22-01- 2015 Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga, pernah melahirkan. DO: TTV: TD 110/80mmHg, ND 80x/mnt, RR 20x/mnt, S 36,40 C BB: 64,5 kg Ny. Fumur 31th G3P2A0 UK 19minggu3 hari Dasar : HPHT 22-01-2015 TP 29-10-2015 Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga pernah melahirkan. Masalah: tidak ada Kebutuhan: Informasi tentang keadaanya. Tidakada 1. Beritahu ibu keadaannya 2. Evaluasi dari intervensi yang telah diberikan 1. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan 2. Mengevaluasi dari semua intervensi yang telah diberikan dari hari pertama. Yaitu KIE tantang keluhan yang dialami, penanganan emesis gravidarum, kebutuhan nutrisi 1. Ibu mengetahui keadaanya saat ini bahwa ibu dalam keadaan baik. TD 110/70 mmHg, N:80x/menit, Tem: 360 C, RR:20x/menit 2. Dari hasil asuhan yang telah diberikan selama7 hari Nampak ada perubahan. Mual muntah sudah berkurang frekuensi ± 3x dalam sehari dan mual muntah yang dirasakan pada pagi hari saja.Ibu sudah mulai makan agak banyak nasi dengan lauk dan sayur. Serta berat badan ibu mengalami peningkatan yang semula awal pemeriksaan 64 kg setelah
  • 76. 64 3. Evaluasi hasil dari intervensi yang telah diberikan 4. Beritahu pada ibu jadwal kunjungan selanjutnya. 3. Mengevaluasi semua intervensi yang telah dilakukan dari hari pertama mengenai kebersihan tubuh, kebutuhan seksual, aktivitas dan istirahat. 4. Memberi tahu pada ibu jadwal kunjungan ulang selanjutnya yaitu 1 bulan mendatang, atau bila sewaktu-waktu ada keluhan. diberikan asuhan selama 7 hari menjadi 64,5 kg dimana disini ibu mulai mengkonsumsi susu ibu hamil. 3. Dari hasil asuhan yang telah dilakukan ibu mengikuti semua anjuran yang disampaikan . Ibu mulai menjaga kebersihan tubuh dan mengerti kebutuhan seksual, aktivitas dan istirahat. 4. Ibu tahu jadwal kujungan ulang untuk memeriksakan kehamilanya
  • 77. 65 BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Ibu hamil Pada Ny.W Umur 31 tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 minggu 5 hari. 4.1 Pengkajian Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada ibu hamil yaitu Ny. W Umur 31 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 minggu 5 hari dengan emesis gravidarum. Data Subyektif 1. Nama a. Menurut tinjauan teori Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan(Ambarwati,2010,h;131) b. Menurut tinjaun kasus Dalam kasus ini nama ibu adalah Ny.w c. Pembahasan Dalam kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik karena Ny.w memiliki nama yang jelas yang dapat membedakan dengan klien yang lain.
  • 78. 66 2. Umur ibu a. Menurut Tinjauan teori Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu dalam persalinan berisiko karena usia atau tidak. b. Menurut tinjauan kasus Pada kasus ini Ny. W berumur 31 tahun G3P2A0 c. Pembahasan Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan karena usia Ny. W 31 tahun dan tidak termasuk usia beresiko dan tidak ada komplikasi kehamilan. 3. Agama a. Menurut tinjauan teori Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa b. Menurut tinjaun kasus Ny.w beragama islam c. Pembahasan Tidak ada kesenjanganantara tinjaun teori dan tinjauan kasus karena Ny.w beragama islam sehingga bida dapat mengarahkan pasien dalam berdoa. 4. Suku a. Menurut tinjauan teori Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaaan sehari –hari
  • 79. 67 b. Menurut tinjauan kasus Suku Ny,w adalah jawa c. Pembahasan Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara tinjaun teori dan tinjaun kasus kerena suku Ny.w adalah jawa dan tidak ada adat-istiadat atau kebiasaan sehari-hari yang berpengaruh terhadap kehamilan Ny.w 5. Pendidikan a. Tinjauan teori Pendidikan pasien dikaji untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektual ,sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikanya. ( Ambarwati, 2010 ;h.132) Menurut permendiknas No 28 Tahun 2010 tingkat pendidikan SMA sudah baik, Menurut Permenkes No 24 Tahun 2007 pendidikan SD (kurang baik), SMP (baik) dan SMA (baik). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil yang ada rata-rata belum pernah mendapat informasi khususnya pengetahuan dan keterampilan cara mengatasi keluhan pada kehamilan. Untuk itu saat ibu diketahui hamil kita dapat memberikan pendidikan kesehatan, agar ibu tidak mengalami anemia dan dapat mencegah dan mengatasi. Serta berpengaruh dalam memberikan tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya. Sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.
  • 80. 68 b. Tinjauan kasus Penddidikan Ny.W ialah SMP c. Pembahasan Terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena pada saat di berikan informasi mengenai keadaanya ibu tampak sulit mengerti terhadap penjelasan yang diberikan karena pendidikan ibu adalah tingkat SMP dimana seharusnya ibu memiliki tingkat pengetahuan baik sehingga diberikan penkes ibu seharusnya dapat mudah menerima informasi. 6. Pekerjaan a. Menurut tinjauan teori Data ini menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola sosialisasi, dan data pendukung dalam menentukan pola komunikasi yang akan dipilih selama asuhan. b. Menurut tinjauan kasus Ny.W bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sedangkan suami bekerja sebagai sopir. c. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus karena selain pekerjaan Ny. W hanya sebagai ibu rumah tangga, Tn.S bekerja sebagai karyawan swasta dan termasuk dalam keadaaan ekonomi yang menengah kebawah sehingga kebutuhan nutrisinya kurang terpenuhi dan mempengaruhi keluhan mual muntah yang dirasakannya.
  • 81. 69 7. Alamat a. Menurut tinjauan teori Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan (Ambarwati, 2010, h, 132) b.menurut tinjaun kasus Alamat Ny,w Rajabasa jaya Gg.Bhayangkara Bandar lampung c. Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjaun teori dan tinjaun kasus karena alamat Ny.w lengkap dan dapat mempermudah tenaga kesehatan untuk melakukan kunjungan rumah. 8. Keluhan yang dirasakan a. Menurut tinjauan teori Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. ( Manuaba,2010;h.227). b. Menurut tinjauan kasus Ny.W mengalami mual muntah. c. Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjaun teori dan tinjauan kasus karena alasan pasien dengan keluhan mual muntah.
  • 82. 70 9. Riwayat social Kehamilan yang direncanakan a. Menurut tinjauan teori Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilannya untuk dapat menerima perannya. b. menurut tinjauan kasus Kehamilan yang dialami oleh Ny.W ini diinginkan c. pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena kehamilan ini di inginkan. 10. Pola kebutuhan sehari-hari Nutrisi: a. Menurut tinjauan teori Ibu diharapkan tidak kesulitan dalam mengatur menu sehari-hari. Bahan makanan yang dianjurkan dikonsumsi dalam sehari, antara lain: b.Menurut tinjauan kasus Ny.W makan 3x/hari dengan ½ porsi dengan nasi, sayur, tempe, dan minum air putih 7 gelas perhari. c. Pembahasan Terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena ibu makan tidak sesuai dengan porsi yaitu ibu makan ½ porsi/hari dengan nasi, sayur, tempe dan minum air putih 7 gelas perhari.
  • 83. 71 11. Pola istirahat a. Menurut tinjauan teori Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dapat menanyakan tentang Berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari. 1) Istirahat malam hari Normal rata-rata tidur malam ialah 6-8 jam 2) Istirahat siang hari Normal rata-rata tidur siang ialah 1-2 jam. b.Menurut tinjauan kasus Selama kehamilanna ini, Ny.W tidur malam 5 jam dan tidur siang 1 jam. c. Pembahasan Terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori karena ibu tidur dalam batas waktu yang tidak normal. Data Obyektif 1. Pemeriksaan umum a. Tinjauan teori Nadia tau pernapasan berkisar antara 60-80x/menit denyut nadi di atas 100x/menit pada masa hamil adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi. (Ambarwati, 2010. h. 138).
  • 84. 72 Pengkajian pernafasan merupakan aspek yang paling penting pada pengkajian fisik. Fungsi pernafasan yaang utama adalah mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru- paru dan jaringan serta mengatur keseimbangan asam basa. (Prihardjo, 2006; h. 81). Suhu harus berbeda dalam batas yang normal yaitu 36,5-37,50 C. Peningkatan suhu >37,50 C menandakan pasien mengalami infeksi. (Ambarwati, 2010; h. 138). b. Menurut tinjauan kasus Keadaan umum Ny.W baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 100/70mmHg, nadi 82 x/menit, suhu 36,50, pernapasan 22x/menit, ibu mengatakan mual muntah. c. Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus, karena TTV ibu sesuai dengan tinjauan teori. 2. Pemeriksaan fisik a. Dada 1) Tinjauan teori Pengkajian dada dilakukan untuk mengkaji keadaan kulit, dinding dada, nyeri tekan, suara/bunyi pada paru-paru (prihardjo,2006;h.93) 2) Tinjauan kasus Ny. W tidak mengalami gangguan pernafasan.
  • 85. 73 3) Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus, karena ibu tidak mengalami gangguan pada pernafasan dan keadaan ibu sesuai dengan tinjauan teori. b. Payudara 1) Tinjauan teori Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Setelah bulan pertama suatu cairan yang berwarna kekuningan yang disebut colostrums dapat keluar (Prawiroharjo, 2011; h. 179). 2) Tinjauan kasus Pada bagaian payudara Ny. W Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada rasa nyeri, tidak ada benjolan, puting menonjol, terjadi hiperpigmentasi pada daerah areola, pengeluaran belum ada dan keadaan payudara bersih. 3) Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus, karena pada bagian payudara Ny. W dalam keadaan normal. 3. Perut a. Tinjauan teori Bentuk abdomen yang normal adalah simetris, baik pada orang gemuk maupun pada orang kurus. Abdomen menjadi besar dan tidak simetris pada beberapa keadaan, misalnya kehamilan, tumor dalam rongga
  • 86. 74 abdomen, tumor ovarius atau tumor kandung kemih ( Priharjo, 2006, h. 123) Kepala masuk PAP pada primigravida yaitu pada usia kehamilan 36 minggu. (Manuaba, 2010; h. 143). b. Tinjauan kasus Bagian perut Ny.W pada leopold pertama teraba balotement c. Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus, karena umur kehamilan Ny.W 18 minggu 5 hari dan saat usia kehamilan tersebut masih teraba balotement 4. Pemeriksaaan laboratorium a. Kadar Hb e. Tinjauan teori Pemeriksaan Hb menurut WHO nilai ambang yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil, di tetapkan Terdapat empat tingkatan anemia yaitu: 1 Hb 11 g% tidak anemia 2 Hb 9-10 g% anemia ringan 3 Hb 7-8 g% anemia sedang 4 Hb <7 g% anemia berat. (Manuaba, 2010; h. 239). f. Tinjauan kasus Telah di lakukan pemeriksaan Hb hasil nya adalah 10,5 gr%.
  • 87. 75 g. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena hasil yang didapatkan ibu termasuk normal. 4.2 Interpretasi data 1. Tinjauan teori Dilakukan dengan mengindentifikasi data secara benar terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien. Masalah atau diagnosis yang spesifik dapat ditemukan berdasarkan interprestasi yang benar terhadap data dasar. Selain itu, sudah terpikirkan perencanaan yang dibutuhkan terhadap masalah. 2. Tinjauan kasus Pada Ny.W umur 31 tahun G3P2AO usia kehamilan 18 minggu 5 hari, didapat masalah yaitu mual muntah, dengan kebutuhan tentang informasi nutrisi dan keluhan yang dirasakan. 3. Pembahasan Terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena ibu kurang memenuhi kebutuhan nutrisinya. 4.3 Diagnosa Potensial 1. Tinjauan teori Dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi yang cukup dan
  • 88. 76 apabila memungkinan dilakukan proses pencegahan atau dalam kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan segera. (Sulistyawati, 2009). 2. Tinjauan kasus Ny.W mengalami emesis gravidarum atau mual muntah 5-6x/hari dan masih mau makan sedikit tapi sering, dan masih bisa beraktifitas. 3. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena pada kasus Ny.W tidak ada tanda-tanda Hiperemesis gravidarum. 4.4 Tindakan Segera 1. Tinjauan teori Dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi yang cukup dan apabila memungkinkan dilakukan proses pencegahan atau dalam kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan segera. Secara umum tujuan pengkajian mata adalah mengetahui bentuk dan fungsi mata. Bagian-bagian mata yang harus diamati adalah bola mata, kelopak mata, konjungtiva, sklera, pupil. (Prihardjo, 2006; h. 51-52). Pada awal kehamilan permpuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Setelah bulan pertama suatu
  • 89. 77 cairan yang berwarna kekuningan yang disebut colostrums dapat keluar (Prawirroharjo, 2011; h. 179). Bentuk abdomen yang normal adalah simetris, baik pada orang gemuk maupun pada orang kurus. Pada bagian abdomen juga kita mendengarkan bissing usus yang disebabkan oleh perpindahan gas atau makanan sepanjang intestinum dan suara pembuluh darah serta suara Denyut jantung Janin. Di daerah abdomen kita meraba bagian-bagian janin, menentukan TFU (Priharjo, 2006; h. 123-127). 2. Tinjauan kasus Pada kasus ini tidak dilakukan tindakan segera. 3. Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena keadaan Ny.W tidak memerlukan tindakan kegawatdaruratan. 4.5 Perencanaan 1. Tinjauan Teori Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan perencanaan secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang ada. Dalam proses perencanaan secara menyeluruh juga dilakuakn identifikasi beberapa data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh dapat berhasil. a. Penanganan emesis gravidarum yang dapat dilakukan : 1) KIE tentang kehamilan muda akan selalu mengalami keluhan mual muntah. 2) Diet makan dengan porsi sedikit tapi sering.
  • 90. 78 3) Jika bangun pagi tidak segera bangun dari tempat tidur. 4) Hindrai makanan yang berbau tajam, berbau asin atau makanan yang berbumbu. 5) Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu, pisang kentang, nasi,tahu) . 6) Jangan lakukan gosok gigi setelah makan. 7) Istirahat yang cukup atau seperlunya. (Sulistyawati, 2009, hal, 126). 8) Makanan sehari hari yang di anjurkan adalah yang memenuhi standar kacukupan gizi untuk ibu hamil, untuk pencegahan enemia defisiensi, di beri tambahan vitamin dan tablet Fe. (Dewi dan Sunarsih, 2011, hal, 126). 9) Obat-obatan, pengobatan ringan seperti B6, vitamin B complex. 10) Nasihat kontrol antenatal ( pemeriksaan hamil lebih sering) (Manuaba, 2010, h, 227-228) 2. Tinjauan Kasus a. Beritahu kepada ibu hasil pemeriksaan. b. Beritahu ibu mengenai keluhan yang yang di rasakan c. Berikan penatalaksanaan emesis Gravidarum d. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan nutrisi sesuai usia kehamilanya e. Jelaskan pada ibu tentang personal hygine dan kebutuhan sexsual f. Jelaskan pada ibu tentang pola istirahat g. Jelaskan pada ibu tentang pola aktifitas h. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehanilan muda
  • 91. 79 i. Berikan ibu terapi obat 3. Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena perencanaan dibuat berdasarkan kebutuhan pasien. 4.6 Pelaksanaan 1. Tinjauan Teori Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan perencanaan secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang ada. Dalam proses perencanaan secara menyeluruh juga dilakukan identifikasi beberapa data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh dapat berhasil. 2. Tinjauan Kasus a. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan. Yaitu tantang keadaannya saat ini, dari hasil pemeriksaan didapatkan keadaan umum ibu baik, kesadaran Ny.W compos mentis, TD 100/70mmHg, pernapasan 22x/menit, ND 82x/menit, suhu 36o C. Bibir terlihat lembab. b. menjelaskan pada ibu mengenai keluhan-keluhan yang dialaminya saat ini yaitu mual-muntah 5-6x/hari, keluhan yang dialaminya merupakan emesis Gravidarum, yang terjadi di kehamilan usia muda dan berangsur berkurang sampai usia kehamilan 4 bulan c. memberikan penatalaksanaan emesia gravidarum pada ibu yaitu: 1) KIE tentang kehamilan muda akan selalu mengalami kaluhan mual muntah
  • 92. 80 2) Diet makan dengan porsi sedikit tapi sering 3) Jika bangun pagi hari tidak segera bangun dari tempat tidur 4) Menghindari makanan yang berbau tajam, terlalu banyak bumbu 5) Istirahat cukup d. menjelaskan pada ibu kebutuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu 6 porsi nasi/hari, 3 mngkuk sayur/hari,buah 4 potong/hari, 3 potong daging/hari, minum air putih 7-8 gelas/hari. e. Menjelaskan pada ibu mengenai kebersihan tubuh dimana ibu hamil mengalami peningkatan keringat dan kebersihan alat genetalia, serta melakukan kebutuhan sexsual selama kehamilan muda tidak dilarang namun frekuensinya harus di kurangi f. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan istirahat, tidur malam rata- rata 6-8 jam dan istirahat tidur siang minimal 1-2 jam g. Menjelaskan pada ibu tentang pola aktifitas untuk tidak mengerjakan pekerjaan berat seperti mengangkat barang tterlalu berat ataupun terlalu sering mencuci h. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan muda yaitu abortus, emesis graviidarum, hiperemesis gravidarum, kehamilan mola, kehamilan ektopik. i. memberikan ibu terapi obat yaitu B6 3x1 diberikan 9 tablet. j. Beritahu pada ibu jadwal kunjungan ulang yaitu 1 bulan mendatang atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
  • 93. 81 3. Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena seluruh asuhan telah dibuat berdasarkan perencanaan yang dibuat. 4.7 Evaluasi 2. Tinjauan Teori Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan perencanaan secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang ada. Dalam proses perencanaan secara menyeluruh juga dilakuakan identifikasi beberapa data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh dapat berhasil. 3. Tinjauan Kasus a. Ibu mengerti tentang keadaanya saat ini. b. Ibu mengerti tentang keluhan-keluhan yang dialaminya. c. Ibu mengerti cara mengatasi rasa mual-muntah yang dialaminya. d. Ibu mengerti kebutuhan nutrisi yang disampaikan . e. Ibu mengerti tentang kebersihan tubuh dan sexsual f. Ibu mengerti tentang kebutuhan istirahat g. Ibu mengerti tentang pila aktifitas h. Ibu mengerti tentang tanda bahaya kehamilan muda i. Ibu telah meminum obat yang telah diberikan. 4. Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena selama pelaksanaan evaluasi telah terevaluasi hasil baik.
  • 94. 82 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan penatalaksanaan emesis gravidarum yaitu Ny. W umur 31 tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 minggu 5 hari di BPS Ketut Dani Bandar Lampung, maka penulis dapat mengambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Didapatkan hasil dari pengkajian data dasar yaitu asuhan kebidanan pada ibu hamil yaitu Ny. W G3P2A0 umur 31 tahun usia kehamilan 18 minggu 5 hari dengan penatalaksanaan emesis gravidarum, penulis telah melaksanakan pengkajian data subjektif Yaitu ibu mengatakan mual muntah 5-6 kali /hari serta pusing, dan data objektif yaitu dari hasil pemeriksaan TD: 100/70 mmHg, ND : 82x/menit, Hb: 10,5gr%, S: 360 C, TFU:19 cm, LILA: 26 cm. 2. Didapatkan hasil dari interpretasi data dengan menentukan diagnose kebidanan ibu hamil yaitu Ny. W umur 31 tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari dengan keluhan mual muntah tidak lebih dari 10x/hari. 3. Didapatkan hasil dari interprestasi data tidak ada antisipasi masalah potensial. 4. Didapatkan hasil dari antisipasi masalah potensial tidak ada tindakan segera atau kolaborasi karena tidak muncul kegawatdaruratan pada Ny.W. 5. Didapatkan hasil dari rencana asuhan kebidanan pada Ny. W umur 31tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 18 minggu 5 hari sesuai dengan kebutuhan Ny.W, kebutuhan nutrisi, istirahat, personal hygine dan pola
  • 95. 83 seksual, KIE tentang emesis gravidarum, serta memberikan obat-obatan untuk mengurangi mual muntah yang di alaminya. 6. Didapatkan hasil dari melaksanakan apa yang telah direncanakan pada Ny. W umur 31 tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. 7. Didapatkan hasil dari melakukan evaluasi terhadap kasus Ny. W umur 31tahun G3P2A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari dengan penatalaksanaan emesis gravidarum, bahwa apa yang telah direncanakan telah terlaksanakan dan dievaluasi dengan hasil yang baik yaitu ibu dalam keadaan baik, keluhan mual muntah berkurang dari 5-6x/hari menjadi 3x/hari. 5.2 Saran 1. Bagi institusi pendidikan Diharapkan hendaknya dapat memberikan teori dan keterampilan kepada mahasiswa agar dapat dengan mudah memberikan pelayanan dengan baik dan benar. 2. Bagi lahan praktek Sebaiknya di setiap lahan praktek dapat menerapkan pelayanan kebidanan seperti “Asuhan ibu hamil dengan emesis gravidarum” sesuai dengan prosedur dan dapat menangani kasus emesis gravidarum dengan cepat dan tepat untuk menurunkan resiko pada kehamilan lanjut.
  • 96. 84 3. Bagi klien Sebaiknya Ny.w mau mengikuti anjuran yang diberikan bidan, agar tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak bumbu, yang dapat merangsang mual muntah yang dialaminya, karena sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu dan janinnya.
  • 97. 85 DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, Eny retno dan Diah wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas , Nuha Medika; Yogjakarta Dewi, Vivian nanny lia dan Trisunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan, Salemba Medika; Jakarta Hani, et.all. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis, Salemba Medika; Jakarta Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan, Andi offset; Yogyakarta Kamariah, et. all. 2014. Buku Ajaran Kehamilan, Salemba Medika; Jakarta Kuswanti, Ina. 2014. Asuhan Kehamilan, Pustaka Pelajar; Yogyakarta Manuaba, et. all. 2010. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan Dan KB, EGC; Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta; Jakarta Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan, PT Bina pustaka; Jakarta Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan , EGC; Jakarta Rukiyah, Ai yeyeh dan Lia yulianti, 2010. Asuhan kebidanan patologi, TIM Jakarta Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba Medika; Jakarta Sulistyawati, Ari. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba Medika; Jakarta
  • 98. 86 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) EMESIS GRAVIDARUM DISUSUN OLEH : Dina rianti AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG 2015
  • 99. 87 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) EMESIS GRAVIDARUM Topik : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum Sub pokok : emesis Gravidarum Hari : Rabu Pembicara : Dina Rianti Tanggal :2 0Mei tahun 2015 Sasaran : Ibu Hamil Karakteristik : Ibu Yang Sedang Hamil Jumlah : 1 Orang Tujuan Umum : Diharapkan peserta penyuluhan mengerti emesis gravidarum. Tujuan khusus : 1. Diharapkan ibu mengerti tentang emesis Gravidarum. 2. Diharapkan ibu mengerti tentang tanda gejala emesis gravidarum. 3. Diharapkan ibu mengetahui cara mengatasi emesis gravidarum MATERI 1. Pengertian emesis Gravidarum 2. Tanda gejala emesis gravidarum 3. Cara mengatasi emesis Gravidarum METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab MEDIA : Leaflet